BAB II LANDASAN TEORI
Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggali informasi dari penelitianpenelitian sebelumnya sabagai bahan perbandingan, baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali informasi dari buku-buku maupun skripsi dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah. 2.1
2.1.1
Konsep Dasar Sistem
Pengertian Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Tata Sutabri, 2012 : 91).
2.1.2
Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk hubungan yang terintegrasi antara satu komponen
dan komponen lainnya yang menghasilkan beberapa tujuan berbeda pada setiap permasalahannya. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran dan ide-ide serta gagasan yang tidak terlihat secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berisi ide-ide hubungan vertikal antara manusia dengan tuhan, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang terlihat secara fisik, misalnya misalnya sistem perusahaan, sistem organisasi dan lain sebagainya.
Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan dari manusia, misalnya sistem rotasi bumi, adanya siang malam, fenomena alam, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dalam prosesnya dibuat oleh manusia dan melibatkan interaksi dengan mesin yang disebut human machine sistem, misalnya
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
sistem informasi berbasis komputer yang penggunaannya melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik Sistem determinasi adalah sistem yang hasil operasinya dapat diprediksi atau diramalkan secara tepat, misalnya sistem komputer merupakan contoh dari sistem yang operasinya dapat diprediksi secara pasti berdasarkan pada program-program yang dibuat sebelumnya, sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang hasil operasinya tidak dapat diprediksi atau diramalkan secara tepat, sebab mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem fotosintesis.
Sistem Terbuka Dan Sistem Tertutup Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luanya, sistem ini menerima input dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain, sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, sistem ini tidak bertukar informasi ataupun energi.
2.1.3
Karakteristik Sistem Sistem pada umumnya memiliki konsep yang sangat sederhana yaitu input, proses
dan ouput. Sistem mempunyai sifat-sifat dan karakteristik yang menjadi ciri untuk dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Beberapa sifat-sifat dan karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Komponen Sistem (Component) Komponen sistem merupakan suatu subsistem atau bagian-bagian kecil dari sistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra system”.
Batasan Sistem (Boundary) Batasan sistem merupakan daerah atau garis yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan menunjukan sebuah ruang lingkup dari sistem tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Lingkungan Luar Sistem (Enviroment) Lingkungan luar sistem merupakan hal apapun yang berada diluar batas sistem, mempengaruhi tingkah laku suatu sistem yang dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan sistem tersebut. Oleh karena itu, lingkungan luar sistem yang menguntungkan harus dipelihara, sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup sistem.
Penghubung Sistem (Interface) Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antar subsistem. Penghubung sistem memungkinkan beberapa sumber daya mengalir dari sebuah subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem dapat menjadi input bagi subsistem yang lain. Dalam sebuah interface akan terjadi interaksi dari setiap subsistem yang menghasilkan suatu kesatuan.
Masukan Sistem (Input) Masukan sistem merupakan suatu sumber daya yang dimasukan kedalam sistem, dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, maintenance input pada sebuah sistem komputer yaitu program, yang digunakan dalam pengoperasian komputer, sedangkan signal input pada sistem komputer adalah data, yang dapat diolah menjadi informasi.
Keluaran Sistem (Output) Keluaran sistem merupakan hasil sumber daya atau energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi sebuah output yang memiliki fungsi. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
Pengolah Sistem (Proses) Pengolah sistem merupakan sebuah bagian yang ada didalam suatu sistem sebagai pemroses yang merubah input menjadi output. Contoh dalam sistem informasi cuaca data-data pada suhu, kelembaban dan lainnya merupakan input yang menghasilkan informasi prakiraan cuaca sebagai output-nya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Sasaran Sistem (Objective) Sasaran sistem merupakan tujuan dan sasaran yang dimiliki suatu sistem secara pasti dan bersifat deterministic, operasi suatu sistem dapat dikatakan berhasil apabila mencapai target sasaran, namun bila operasi suatu sistem tidak mencapai sasaran maka operasi ini dikatakan tidak berhasil.
2.2
2.2.1
Konsep Dasar Informasi
Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan sebuah model, formasi, organisasi, atau sebuah perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya (Noersasongko dan Pulung, 2010 : 34). Jadi, informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan nilai yang berguna dalam pengambilan keputusan. Informasi merupakan output dari sebuah model, formasi, organisasi yang telah diolah, ataupun transformasi dari data yang mempunyai nilai tertentu dan dapat digunakan sebagai sebuah pengetahuan baru penerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan sebuah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.
2.2.2
Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi terdiri dari beberapa hal. Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut harus memiliki kualitas yang baik. Kualitas suatu informasi adalah sebagai berikut :
Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bersifat bisa atau menyesatkan, akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dan tujuannya. Informasi harus akurat sebab dalam proses penyampaiannya dari sumber informasi kepada penerima memiliki kemungkinan adanya gangguan (noise) yang menyebabkan informasi berubah ataupun rusak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Tepat Waktu (Timeline) Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat datang kepada si penerima. Informasi yang telah usang tidak lagi memiliki nilai baik yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, sebab akan berakibat fatal bagi organisasi. Semakin bertambahnya kebutuhan akan informasi yang tersaji cepat, menjadikan informasi sebagai barang mahal karena dalam proses pengolahan dan penyampaian informasi yang cepat membutuhkan teknologi-teknologi terbaru yang mutakhi r.
Relevan (Relevance) Informasi harus relevan, artinya sebuah informasi harus memiliki manfaat untuk pemakainya. Tingkat relevansi sebuah informasi berbeda bagi satu orang dengan orang yang lainnya, dalam hal ini kebutuhan dan profesi contohnya. Informasi kerusakan mesin kendaraan kepada seorang atlet renang akan menjadi kurang relevan, namun apabila informasi tersebut ditujukan kepada seorang mekanik kendaraan akan menjadi relevan dan berguna.
2.3
2.3.1
Konsep Dasar Sistem Informasi
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihakluar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Tata Sutabri, 2012 : 46).
2.3.2
Komponen Sistem Informasi
Dalam membangun suatu sistem informasi, diperlukan penggabungan beberapa elemen atau komponen pendukung, antara lain :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.
Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama 1. Teknisi (humanware / brainware) 2. Perangkat keras (hardware) 3. Perangkat lunak (software)
Blok Basis Data (Data Base Blokir) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Blok Kendali (Control Block) Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.3.3
Tujuan Sistem Informasi
Integrasi Sistem 1. Menghubungkan sistem individu atau kelompok 2. Pengkolektifan data dan penyambung secara otomatis 3. Pengingkatan koordinasi dan pencapaian strategi
Efisiensi Pengelolaan Sistem 1. Penggunaan basis data dalam upaya penyeragaman data di dalam administrasi 2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi 3. Penggunaan dan pengambilan informasi
Dukungan Keputusan untuk Manajemen 1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan keputusan 2. Akuisisi eksternal melalui jaringan komunikasi 3. Ekstraksi dan infomasi internal yang terpadu
2.4
Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle)
System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses menentukan bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, merancang dan membangun sistem tersebut (Dennis, Wixom dan Roth, 2012 : 6). SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari beberapa tahapan, seperti : rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pemeliharaan (maintenance). Metodologi pengembangan perangkat lunak memiliki beberapa jenis yang didasari oleh konsep System Development Life Cycle. Metodologi pengembangan perangkat lunak merupakan suatu kerangka kerja yang berfungsi untuk menstrukturkan, merencanakan dan mengendalikan proses pengembangan sistem informasi. Sebuah metodologi pengembangan tidak selalu cocok dengan semua proyek yang akan dibangun. Pemilian jenis metodologi pengembangan didasari dari berbagai pertimbangan. Beberapa contoh metodologi pengembangan perangkat lunak yaitu : Waterfall, Prototyping, Incremental, Spiral dan RAD.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.5
Metode Waterfall Metode waterfall adalah metode klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam
membangun software (Pressman, 2010). Prosedur pengerjaan yang ada didalam metode waterfall dimulai dari suatu sistem dilakukan secara beruntun dan bertahap. Jadi, jika langkah pertama belum selesai dikerjakan, maka tidak dapat melakukan pekerjaan pada langkah kedua dan seterusnya.
Gambar 1. Gambar 2.1 Tahapan Metode Waterfall (Sommerfille, 2010)
Gambar 2.1 Tahapan Metode Waterfall (Pressman, 2010) Gambar diatas adalah tahapan-tahapan umum dari model proses waterfall, berikut ini adalah penjelasan dari setiap tahap ada dalam model ini : 1. Communication : Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.. 2. Planning : Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.. 3. Modeling : Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. 4. Construction : Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaik. 5. Deployment : Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
2.6
Konsep Dasar Berorientasi Objek (UML) UML (Unified Modelling Language) merupakan notasi yang lengkap untuk membuat
visualisasi model suatu sistem berisi informasi dan fungsi, namun secara normal digunakan untuk memodelkan sistem komputer. Didalam pemodelan objek guna menyajikan sistem yang berorientasi objek pada orang lain, akan sangat sulit digunakan jika pemodelan tersebut dilakukan dalam bentuk baris kode bahasa pemrograman. UML berfungsi sebagai bahasa perantara antara programmer kepada user (awam) yang menterjemahkan kode pemrograman pada pemodelan berbentuk objek sehingga dapat dimengerti. “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang paradigma berorientasi objek” (Adi Nugroho, 2010 : 6).
2.6.1
Gambaran Umum UML
UML sebagai Bahasa Pemodelan UML merupakan bahasa pemodelan yang memiliki kamus kata dan cara untuk mempresentasikan secara fokus dan detail pada gambaran secara konsep dan fisik dari suatu sistem. Contoh untuk sistem software yang intensif membutuhkan bahasa yang menunjukan pandangan yang berbeda dari srsitektur sistem dan sama seperti menyusun atau mengembangkan Software Development Life Cycle. UML akan dapa memberitahu cara untuk membuat dan membaca
bentuk model yang baik, tetapi tidak dapat
memberitahu apa dan kapan tentang membangun model tersebut.
UML sebagai Bahasa untuk Menggambarkan Sistem UML tidak hanya merupakan rangkaian simbol secara grafik, cukup dengan tiap simbol pada notasi UML merupakan penetapan simantik yang baik. Cara ini membuat satu pengembang perangkat lunak dapat mengartikan bahwa model tersebut tidak ambigu. Hal ini akan mengurangi error yang terjadi karena perbedaan bahasa komunikasi model
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
konseptual dengan model lainnya. UML menggambarkan model yang dapat dimengerti dan dipresentasikan kedalam model tekstual bahasa pemrograman.
UML sebagai Bahasa untuk Menspesifikasikan Sistem UML dapat menggambarkan seluruh spesifikasi keputusan dalam tahap analisis, desain dan penerapan penting yang dibuat saat pengembangan serta penyebaran suatu sistem secara insentif. UML memastikan suatu sistem dibangun dengan model yang sesuai, tidak ambigu dan tersaji secara lengkap.
UML sebagai Bahasa Membangun Sistem UML bukan bahasa pemrograman visual, tetapi model UML dapat dikoneksikan secara langsung pada bahasa pemrograman visual, maksud dari membangun model yang dapat dipetakan ke dalam bahasa pemrograman seperti java, C#, VB atau tabel pada database relational atau penyimpanan tetap pada database berorientasi objek
UML sebagai Bahasa untuk Pendokumentasian Sistem UML pada fungsi ini menyediakan bahasa unutk memodelkan aktifitas dari perencanaan suatu project dan manajemen pelepasan (Release Management). UML menggambarkan secara detail dan rinci sebuah dokumentasi dari arsitektur sistem tersebut. Pada fungsi ini UML memberikan bahasa untuk memperlihatkan sebuah permintaan untuk tes.
2.6.2
Use Case Digram Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
system informasi yang akan di buat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan system informasi yang akan di buat. Dengan pengertian lain use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi itu. (Rosa A.S, M. Shalahuddin, 2013) Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor. Dibawah ini adalah symbol – symbol yang ada pada diagram use case: Tabel 2.1 Notasi Use Case Tabel 1. Tabel 2.1 Notas i Use Case (Indrajani, 2010)
Simbol Use case
Deskripsi Fungsionalitas yang disediakan sistem
Nama Use Case
sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal fase nama use case
Aktor / actor
Orang, proses atau sistem yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan di buat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan
Nama Aktor
menggunakan kata benda diawal frase nama aktor
Asosiasi / association
Komunikasi antara actor dan use case yang berpatisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan actor
Ekstensi / extend
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri walau tanpa use case tambahan itu mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek. Biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama use case yang ditambahkan, misalnya: Arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan; biasanya use case yang menajdi extend-nya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
merupakan jenis yang sama dengan use case yang menjadi induknya. Generelisasi / generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum – khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya, misalnya : Arah panah pengarah pada use cse yang menjadi generalisasinya (umum)
Menggunakan /include/uses
Relasi uses case tambahan ke seluruh use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat
«include»
Dijalankan use case ini ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case:
«uses»
Include
berarti
use
case
yang
ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan, missal pada kasus berikut :
Include
berarti
use
case
yang
tambahan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambahkan sebelum
use
telah case
di
jalankan tambahan
dijalankan, missal pada kasus berikut : Kedua interprestasi di atas dapat dianut salah satu atau keduanya tergantung pada pertimbangan dan interprestasi yang di butuhkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Gambar 2. Gambar 2.2 Contoh U se Case Gambar 3. Gambar 2.2 Contoh U se Case
Gambar 2.2 Contoh use case diagram (Bernd Bruegge & Allen H. Dutoit, 2010)
2.6.3
Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja)
atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. (Rosa A.S, M. Shalahuddin, 2013). Diagram aktifitas juga banyak digunakan untuk mendeskripsikan hal – hal berikut: 1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktifitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan. 2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan. 3. Rancangan pengujian dimana setiap aktifitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya 4. Racangan menu yang di tampilkan pada perangkat lunak. Berikut adalah simbol – simbol yang ada pada diagram aktvitas: Tabel 2.2 Notasi Activity Diagram Simbol Status awal
Deskripsi Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram memiliki sebuah status awal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Aktivitas
Aktivitas yang di lakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan
Aktivitas
kata kerja
Percabangan / decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / Join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.
Swimlame
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi
Nama swimlane
Nama swimlane
Tabel 2. Tabel 2.2 Notas i Activ ity Diagram (Indrajani, 2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Gambar 4. Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram Gambar 5. Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram (Bernd Bruegge & Allen H. Dutoit, 2010)
2.6.4
Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan strujtur sistem dari segi
pendefinisian kelas – kelas yang dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang akan disebut atribut dan metode atau operasi. (Rosa A.S, M. Shalahuddin, 2013). Kelas – kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi – fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuatan perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas – kelas didalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis – jenis kelas berikut: 1. Kelas Main 2. Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. 3. Kelas yang menangani tampilan sistem (view) 4. Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. 5. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
6. Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak. 7. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model) 8. Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua table yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas. Dalam mendefinisikan metode yang ada didalam kelas perlu memperhatikan apa yang disebut dengan cohesion dan couping. Cohesion adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan intruksi kedalam sebuah metode terkait satu sama lain sedangkan coupling adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan intruksi antara metode yang satu dengan metode yang lain dalam sebuah kelas. Tabel 2.3 Notasi Class Diagram Deskripsi
Simbol
Kelas pada struktur sistem
Kelas
Nama_Kelas +atribut +operasi() Antarmuka / interface
Sama dengan konsep interface dalam pemograman berorientasi objek
Nama_interface Asosiasi / association
Relasi antarkelas dengan makna umum, asosiasi biasa nya juga disertai dengan multiplicity
Asosiasi berarah / directed association
Relasi antarkelas dengan makna yang satu digunakan oleh keals yang lain,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity Generalisasi
Relasi
antarkelas
dengan
makna
generalisasi – generalisasi (umum – khusus) Kebergantungan / dependency
Relasi
antarkelas
dengan
makna
keberuntungan antarkelas Agregasi / aggregation
Relasi antarkelas dengan makna semua bagian (whole – part)
Tabel 3. Tabel 2.3 Notas i Class Diagram (Indrajani, 2010)
Gambar 6. Gambar 2.4 Contoh Class D iagram Gambar 7. Gambar 2.4 Contoh Class D iagram
Gambar 2.4 Contoh Class Diagram (Bernd Bruegge & Allen . Dutoit, 2010)
2.6.5
Sequence Diagram Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek – objek yang terlihat dalam sebuah use case beserta metode – metode yang dimiliki kelas yang diintanisasi menjadi obejk itu. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. (Rosa A.S, M. Shalahuddin, 2013). Tabel 2.4 Notasi Sequence Diagram (Indrajani, 2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Simbol Aktor
Deskripsi Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi ktor belum tentu
Nama Aktor
merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunkan kata benda di awal frase
Atau
nama aktor. Tanpa waktu aktif Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Nama Aktor
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi
Nama objek: Nama kelas Waktu aktif
pesan Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang di lakukan didalamnya
Pesan tipe create «create»
Menyatakan suatu objek membuat objek lain, arah panah mengarah pada obejek yang dibuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil operasi atau metode yang ada pada objek
1 = nama_metode()
lain atau dirinya sendiri.
1: nama_metode()
Arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi, karena ini memanggil operasi maka operasi yang di panggil harus ada pada diagram kelas objek yang berinteraksi Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data / masukan / informasi ke objek lainnya, arah panah kepada
1 = masukan
objek yang dikirim
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau
1 = keluaran
metode yang menghasilkan suatu
---------------------------------
kembalian ke objek yang menerima kembalian
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah
<<destory>>
mengarah pada objek yang di akhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy
Tabel 4. Tabel 2.4 Notas i Sequence Diagram (Indrajani, 2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Gambar 8. Gambar 2.5 Contoh D iagram Sequence
Gambar 2.5 Contoh sequence diagram (Bernd Bruegge & Allen . Dutoit, 2010) 2.7
Basis Data (Database) Basis Data terdiri atas dua kata, Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan
sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya (Fathansyah, 2012 : 2). Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut :
2.7.1
Kecepatan dan Kemudahan (Speed) Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau
melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita menyimpan data secara manual (non elektronis).
2.7.2
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space) Karena keterkaitan erat antara kelompok dalam basis data, maka redundansi
(pengulangan) data pasti selalu ada. Dengan basis data, efisiensi/optimalisai penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
redundansi data, baik menerapkan sejumlah pengkodean atau membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
2.7.3
Keakuratan (Accuracy) Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan
penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan/penyimpanan data.
2.7.4
Ketersediaan (Availability) Pertumbuhan data sejalan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan
yang besar. Padahal tidak semua data selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat melakukan pemilahan data, sehingga data yang sudah jarang kita gunakan dapat kita pindahkan kedalam media penyimpanan off-line. Disisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang tersebar di banyak lokasi geografis. Misalnya, data nasabah sebuah bank dipisah-pisah dan disimpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada di suatu lokasi/cabang, dapat juga diakses (menjadi tersedia/avaible) bagi lokasi yang lain.
2.7.5
Kelengkapan (Completeness) Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang,
maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-filed baru pada suatu tabel.
2.7.6
Keamanan (Security) Ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek
keamanan dalam sebuah basis data. Tetapi untuk suatu sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan secara ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapasiapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.7.7
Kebersamaan Pemakaian (Sharebility) Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja atau di satu
lokasi saja oleh satu sistem aplikasi. Data pegawai dalam basis data kepegawaian , misalnya dapat digunakan oleh banyak pemakai, dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau oleh banyak sistem (sistem penggajian, sistem akuntansi, sistem inventori dan sebagainya). Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama dapat diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena banyak pemakai saling menunggu untuk menggunakan data).
2.8
Microsoft Visual Studio Microsoft Visual Studio adalah IDE (Integrated Development Environment) yang
dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi Windows dan dirancang untuk fokus pada produktifitas (Jubilee Enterprise, 2015 : 1). Visual Studio mencakup kompiler, SDK, Integrated Development Environment (IDE), dan dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library). Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe. Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows) ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas .NET Framework). Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact Framework).
2.9
Website Web merupakan suatu sistem informasi jaringan yang terkenal saat ini. Arsitektur
web didesain agar independen terhadap platform (Indrajani, 2011). Aplikasi berbasis web dapat beroperasi disemua platform sistem operasi (Windows, Linux, Machintos dll) serta dapat digunakan di hardware desktop maupun mobile serta dapat berjalan pada jaringan internet maupun intranet sehingga tidak diperlukan instalasi dari sisi pengguna.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
2.10 Kerangka Kerja Dot Net Kerangka kerja dotNet, atau lebih dikenal dengan DotNet Framework merupakan perangkat lunak kerangka kerja yang dibangun agar pengembang memungkinkan untuk membuat aplikasi yang menarik pada platform Microsoft dan oleh semua account . DotNet telah sukses besar di pasar dalam kurun beberapa tahun terakhir. Hari ini , jutaan pengembang di perusahaan dari semua segmen mengandalkan .NET untuk membuat aplikasi. DotNet menyediakan layanan inti yang diperlukan untuk membangun aplikasi konsumen ; aplikasi untuk bisnis kecil; dan aplikasi mission-critical yang berskala besar. Ia dibangun dengan tujuan untuk menjangkau kualitas, kinerja , dan produktivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. .NET juga dibangun dengan pola-pola yang sekarang muncul dalam pikiran. Pada Forum 2000 , Bill Gates mengatakan bahwa tujuan untuk NET adalah " untuk mengubah dunia website yang bersifat stand-alone menjadi sebuah internet dari komponen-komponen yang dapat saling ditukar, dimana perangkat dan service dapat dirakit menjadi terpadu, dan memberikan pengalaman secara mandiri kepada pengguna.”( Cesar de la Torre, 2013).
2.11 Tentang C# (C Sharp) Microsoft C# (disebut C sharp) adalah sebuah bahasa pemrograman yang dirancang oleh Microsoft Corporation sebagai bahasa pemrograman yang sangat berdayaguna, aman (secure), serta mudah digunakan. Sebagai bagian dari platform .NET, bahasa pemrograman C# dirancang sedemikian rupa untuk bekerja dengan sangat baik diatas framework .NET yang mampu digunakan untuk menulis perangkat lunak handal demi layanan yang cepat (Adi Nugroho, 2010 : 301). Bahasa C# merupakan
sebuah
bersifat general-purpose, berorientasi
bahasa
objek,
pemrograman modern
yang
dapat
digunakan
yang untuk
membuat program di atas arsitektur Microsoft .NET Framework. Bahasa C# ini memiliki kemiripan dengan bahasa Java, C dan C++. Bahasa pemrograman ini dikembangkan oleh sebuah tim pengembang di Microsoft yang dipimpin oleh Anders Hejlsberg, seorang yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
telah lama malang melintang di dunia pengembangan bahasa pemrograman karena memang ialah yang membuat Borland Turbo Pascal, Borland Delphi, dan juga Microsoft J++. Kini,
C#
telah
distandarisasi
oleh European
Computer
Manufacturer
Association (ECMA) dan juga International Organization for Standardization (ISO) dan telah menginjak versi 3.0 yang mendukung beberapa fitur baru semacam Language Integrated Query (LINQ) dan lain-lainnya.
2.12 SQL Server Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa query utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase (Wahana Komputer, 2013 : 2). Microsoft SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal yang spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.
2.13 Asuransi Mikro
Asuransi Mikro adalah perlindungan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, terhadap resiko tertentu dengan penggantian uang berupa pembayaran premi secara reguler dan proporsional dengan kemungkinan dan biaya risiko yang terlibat. (Churchill, 2012 : 12) Aspek-aspek yang dapat dipertanggungkan oleh nasabah dalam asuransi mikro adalah sbb : 1. Resiko kehilangan pekerjaan dan cacat permanen (akibat kecelakaan)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
2. Kesehatan secara umum 3. Hal-hal yang berhubungan dengan keibuan (maternity) 4. Jaminan hari tua dan pensiun 5. Perlindungan terhadap anak dan cacat sejak lahir (Churchill, 2012: 21) Ditinjau dari tujuannya, terdapat 2 jenis asuransi mikro. Pertama, adalah asuransi mikro yang berfokus pada menolong masyarakat berpenghasilan rendah, yang masih minim fasilitas perlindungan dari pemerintah. Kedua, asuransi mikro yang difokuskan untuk menjaring pangsa pasar dari segment menengah kebawah yang memang lebih dominan(Churchill, 2012: 15). Pada kenyataannya, kedua jenis asuransi tersebut ibarat kedua sisi mata uang koin, saling bertolak belakang, namun merupakan satu kesatuan. Kembali lagi, tergantung bagaimana masyarakat sebagai konsumen dan nasabah menyikapinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/