Rohmaniah Hayati. F01496055. Analisis Perbaikan Traktor Roda Empat, Studi I
RINGKASAN Semua
lnesin
mempunyai
sifat umum
yang
serupa,
yaitu
dalam
penggunaannya memerlukan energi, perlu dirawat dan diperbaiki, dan pada suatu saat akan rusak setelah jangka waktu tertentu. Begitu pula dengan penggunaan traktor, perlu diperhatikan masalah pemeliharaan dan perbaikan. Dalam analisis biaya, besarnya nilai perbaikan dan pemeliharaan sangat sulit untuk ditentukan secara pasti. Hal ini dikarenakan kerusakan yang terjadi secara acak serta dipengaruhi oleh standar pemeliharaan yang beragam dan intensitas perbaikan yang dilakukan. Biaya perbaikan akan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur traktor. Dengan semakin tingginya laju perbaikan dan pemeliharaan menyebabkan suatu tralctor tidak ekonomis lagi untuk dioperasikan, sehingga traktor tersebut sudah inencapai umur ekonomisnya meslcipun masih dalam umur pelayanan. Ole11 karena itu perkiraan biaya perbaikan dan perawatan dapat digunakan untuk Iceputusan penggantian mesin dan anggaran biaya pertanian secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk lnengidentifikasi bagian-bagian yang sering lnengalami lterusakan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dan untuk menghitung laju peningkatan biaya perbaikan traktor selama umur ekono~nis. Pemeliharaan adalah proses yang dapat dijadwalkan dengan tujuan agar mesin tetap beroperasi pada efisiensi maksimum, memperpanjang umur mesin, dan untuk menghindari kerusakan dini. Sedangkan perbaikan merupakan pengeluaran terbesar yang mungkin diperlukan sebagai hasil dari kerusakan yang tidak dapat diperkirakan dari komponen-ltomponen mesin yang lceadaannya berangsur-angsur menurun karena penggunaan, seperti kopling, roda, hidrolik, dl1 (O'Callaghan, 1988). Biaya perbaikan dan pelneliharaan pada alat-alat mesin pertanian meliputi biaya penggantian bagian yang telah aus, upah tenaga kerja terampil untulc perbailcan khusus, pengecatan, pembersihanlpencucian dan perbaikan-perbaikan karena faktor yang tak terduga. Biaya ini dipengaruhi oleh tipe mesin, keterampilan operator, keadaan lingkungan, jam penggunaan, dll. Pada penggunaan inesin normal, harga
perbailcan tahunan rata-rata adalah 1,2%/100 jam pemaltaian dari harga m e s i n baru (Jolnl B. Liljedahl, 1979).
Rotz (1987) ~ n e n y e b u t k a nballwa biaya perbaikan merupakan sebagian kecil dari total biaya tahunan dari kepeinilikan mesin-mesin pertanian, selcitar 10 - 15% dari biaya total, biaya perbaikan ineninglcat dengan bei-tamnbahnya umw inesin, dan ~nernpakan fakctor yang penting dalarn inenentukan waktu yang optimal dalam penggantian mesin. Penelitian ini dilaksanakan di PT. PG R A J A W A L I I1 U n i t Pabrik Gula Subang, Jawa Barat. Sedanglcan traktor yang dia~natikerusakannya adalah traktor MF 290, lcarena tralctor ini ~ne~nililci u ~ u u rpalcai yang cukup l a ~ n a(sejak t a l n ~1983) dan jumlah unit yang cukup banyak (sekitar 4 0 buah). Dari hasil pengarnatan terhadap unit traktor MF 290 unt~llctotal kerusaltan t e ~ f i n g g dialanxi i ole11 traktor IvfF 290 dengan nolnor unit 14 pada tahun 1997 yaitu sebesar 141 konlponen, sedangkan total lcerusalcan terendah dialami ole11 traktor dengan nomor 20 dan 15 yang terjadi pada t a h ~ m1985 dan 1986. Sitnpangan deviasi terlcecil terjadi pada t a h w 1985 sebesar 3,62, sedangkan simpangan deviasi terbesar terjadi pada ta11un 1997 yaitu sebesar 36,75. U n t u k total rata-rata kerusakan kelusakan tiap unit yang tel-tinggi terjadi pada tahun 1997 sebesar 75,08 buah kerusakan. Pada laju kerusakan masing-masing sistem, s i s t e ~ n listrik ~ne~nililcitotal ker~~salcan terbesar. Sedangkan s i s t e ~ ndengan total kerusakan terkecil dialami oleh s i s t e ~ nhidrolik. Komponen-lcomnponen yang sering ~ n e n g a l a ~kerusakan ni pada s i s t e ~ n listrilc adalall lclenl battery dan s l u n battery. U n t u k sistem k e ~ n u d iantara lain seal U H S , filter steering, dan bush steering. S i s t e ~ ntrans~nisiadalah ltornponen jenis screw 1853164, bush 183086, plat lcopling, dan bearing 29685. U n t u k s i s t e ~ nhidrolik, ring hidrolik, chain stabilizer, drawbar, dan lower link serulg mengalanli lcerusakan. S i s t e ~ npendingin adalah V-belt, sedanglcan untuk engine adalall seal 33817125, ring piston, valve inlet dan exhaust, sei-ta nozle. I<erusakan dari sistem ballan bakar antara lain karena kerusalcan shock absyber, tube 1667052, plug 1890150 dan damper 883623. Dan pada sistein roda antara lain mur baud roda depan, ban dalam dan luar roda depan, ban d a l a ~ ndan luar roda belakang, beariug 76048, dan bearing 25540. Dari analisis biaya perbaikan menunjukkan bahwa pada tahun-ta11~111awal pemakaian pada tahum 1985 dan 1986 biaya perbaikan ~ n a s i hrelatif kecil yaitu sebesar Rp.78.013,- dan Rp.200.207,- . N a ~ n u npada tahun 1999, biaya perbaikan tiap
unit ~nenjadi sangat tinggi yaitu mencapai Rp.12.704.000,-, karena banyaknya komponen yang diganti dan naiknya harga komponen. Biaya perbaikan aktual yang terjadi pada tahun 1985 dengan jam pemakaian akumulatif 1440 jam sampai jam pemakaian akumulatif 3840 jam (1990) tidak jauh dari 1,2%P. Namun setelah pemakaian 8160 jam biaya perbaikan lnencapai 27,5%P. Berarti asumsi 1,2%P ini untuk studi kasus di PG Subang masih sesuai pada jam pemakaian akumulatif 0 3840 jam.
-