BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian dan Kegunaan Jaminan Kredit Istilah Jaminan merupakan terjemahan dari bahasa Belanda, yaitu
“Zakerheid”, sedangkan istilah “Zakerheidsrecht” digunakan untuk hukum jaminan atau hak jaminan. Suyatno, Thomas.dkk. 1997. Namun istilah ukum jaminan ternyata mempunyai makna yang lebih luas dan umum serta bersifat mengatur dibandingkan dengan hak jaminan seperti halnya hukum kebendaan yang mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dan mempunyai sifat mengatur dari pada hak kebendaan yang mempunyai sifat mengatur dari para hak kebendaan. Sedangkan istilah kredit berasal dari bahasa yunani , yaitu “Credere”, yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi kredit, yang artinya ialah kepercayaan. Seseorang atau badan hukum yang memberikan kredit percaya bahwa si penerima dimasa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah diperjanjikan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dasar diberikan kredit ialah kepercayaan. Apabila dilihat dari sudut ekonomi, kredit adalah penundaan pembayaran. Maksud dari penundaan pembayaran ialah pengembalian atas penerimaan uang atau barang yang tidak dilakukan bersama pada saat menerimanya tetapi pengembaliannya dilakkan pada masa yang telah ditentukan. Secara umum jaminan kredit diartikan sebagai penyerahan kekayaan atau pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali suatu utang. Undang undang Nomor 14 tahun 1967 tetang pokok – pokok perbankan pasal 24(1) menyebutkan bahwa
: “Bank umum tidak member kredit tanpa
jaminan keada siapapun”. Berdasarkan pengertian tersebut, nilai dan legalitas jaminan yang dikuasai oleh bank atau yang disediakan oleh debitur harus cukup untuk menjamin fasilitas kredit yang diterima nasabah/debitur. Barang-barang 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
yang terima bank harus dikuasai atau diikat secara yuridis, baik berupa akta dibawah tangan maupun akta otentik. Kegunaan jaminan diantaranya : 1. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapat pelunasan dari hasil penjualan barang barang jaminan tersebut, apabila debitur melakukan cidera janji, yaitu untuk membayar kembali utangnya pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian. 2. Menjamin agar debitur berperan serta dalam transaksi untuk membiayai usahanya, sehingga kemungkinan untuk meninggalkan usaha atau proyeknya dengan merugikan diri sendiri atau perusahaannya dapat dicegah atau sekurang-kurangnya kemunginan untuk berbuat demikian dapat diperkecil. 3. Memberikan dorongan kepada debitur untuk memenuhi janjinya, khususnya mengenai pembayaran kembali sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui agar debitur dan atau pihak ketiga yang ikut menjamin tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada bank. 2.2.
Pengertian Lembaga Jaminan Perorangan/Penanggungan Jaminan perorangan atau dikenal juga dengan penanggungan merupakan
suatu persetujuan dimana seorang pihak ketiga, guna kepentingan si berpiutang, meningkatkan diri untuk memenuhi perikatannya si berhutang mana kala si berhutang tidak memenuhinya. Untung, Budi.2005. Dalam praktik penanggungan, dikenal istilah personal guarantee untuk penanggungan oleh perorangan, corporate guarantee untuk penanggungan oleh perusahaan atau badan hukum, bank garansi untuk penanggungan oleh bank. Jaminan perorangan hanya memberikan kedudukan konkuren bagi para pemegangnya. Penanggung mempunyai hak istimewa yang dapat ia pergunakan untuk menangkis tuntutan pembayaran dari kreditur. Namun, hak-hak istimewa tersebut dapat dikesampingkan atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
dilepaskan apabila diperjanjikan dalam akta penanggungan. Hak-hak istimewa tersebut, antara lain :
Hak penanggung untuk menuntut agar benda-benda si berhutang lebih dahulu disita atau dijual.
Hak penanggung untuk menuntut pemecahan hutang si berhutang apabila terdapat lebih dari seorang penanggung.
Hak penanggung untuk menggunakan segala tangkisan yang dapat dipakai oleh si berhutang dan hutangnya.
Hak penanggung untuk dibebaskan apabila ia karena salahnya si berpiutang penanggung tidak dapat menggantikan hak-haknya, jaminan-jaminan, dan hak istimewa dari si berpiutang.
Jenis-Jenis Kredit menurut Kasmir (2003:99-102) dapat dilihat dari : a. Jenis Kredit Berdasarkan Jangka Waktu Kredit : 1. Kredit jangka pendek (short term credit) yaitu suatu bentuk kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. 2. Kredit jangka menengah (intermediate term credit) yaitu suatu bentuk kredit yang berjangka waktu satu tahun sampai tiga tahun. 3. Kredit jangka panjang (long term credit) yaitu suatu bentuk kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
b. Jenis Kredit Berdasarkan Lembaga yang Menerima Kredit: 1. Kredit untuk badan usaha pemerintah/daerah, yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan/badan usaha yang dimiliki pemerintah. 2. Kredit untuk badan usaha swasta, yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan/badan usaha yang dimiliki swasta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
3. Kredit perorangan, yaitu kredit yang diberikan bukan kepada perusahaan, tetapi kepada perorangan. 4. Kredit untuk bank koresponden, lembaga pembiayaan dan perusahaan asuransi.
c. Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaannya: 1. Kredit Modal Kerja (KMK), yaitu kredit untuk modal kerja perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan, seperti pembelian bahan baku, piutang, dan lain-lain. 2. Kredit investasi, yaitu kredit (berjangka menengah atau panjang) yang diberikan kepada usaha-usaha guna merehabilitas, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru, misalnya untuk pembelian mesin, bangunan dan tanah untuk pabrik. 3. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan bank kepada pihak ketiga/perorangan (termasuk karyawan bank sendiri) untuk keperluan konsumsi berupa barang dan jasa dengan cara membeli, menyewa atau dengan cara lain.
2.3.
Pengertian Jaminan Kredit Pada Bank Bank dalam memberikan kredit kepada debitur tentu saja menghendaki
jaminan atas kredit yang diberikan. Namun sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, saat ini sudah mulai banyak bank yang memberikan kredit tanpa jaminan (agunan). Kredit jenis ini dikabulkan oleh bank jika prospek usaha debitur sangat baik dan terkait dengan reputasi debitur tersebut.Sebenarnya penilaian tentang jaminan fisik timbul apabila keadaan usaha debitur kurang baik/kuat. Namun, keyakinan bank akan muncul apabila debitur bersangkutan dapat menyediakan sejumlah jaminan fisik yang dapat menutupi jumlah pinjaman tersebut. Menurut Jusuf (2003:97) jaminan yang umumnya dapat diterima oleh bank adalah:
Uang logam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Deposito berjangka/sertifikat deposito/tabungan/giro
Logam mulia
Bank garansi
Tanah dan bangunan
Kendaraan
Mesin-mesin dan peralatan
Kapal laut
Persediaan barang
Piutang dagang.
Adapun bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima oleh bank sebagai jaminan kredit yang dapat diterima oleh bank sebagai jaminan kredit yang diberikan antara lain: 1. Jaminan dengan barang-barang Jaminan berupa barang baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak. Barang bergerak misalnya kendaraan, barang dagangan dan lain-lain, sedangkan barang tidak bergerak misalnya tanah, bangunan, dan sebagainya. 2. Jaminan surat-surat berharga Jaminan ini berupa surat-surat berharga seperti surat deposito, wesel, sertifikat bank dan obligasi-obligasi pemerintah. 3. Jaminan orang Jaminan yang diberikan oleh seseorang yang menyatakan kesanggupan untuk menanggung resiko apabila kredit tersebut macet. Dengan kata lain orang yang memberikan jaminan itulah yang akan menggantikan kredit yang tidak mampu dibayar oleh nasabah. Seseorang yang bertindak sebagai penjamin haruslah dikenal dengan baik oleh pihak bank, baik segi keberadaan usahanya maupun pribadinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.4.
Tujuan Dan Fungsi Kredit Menurut Rivai (2006:6) mengatakan bahwa ”pada dasarnya terdapat dua
fungsi yang saling berkaitan dengan kredit, yaitu profitability dan safety”. Profitability yaitu, tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan dari bunga yang harus dibayar nasabah. Sedangkan safety merupakan keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat tercapai tanpa hambatan yang berarti. Sedangkan menurut Tjoekam (1999:3) mengatakan bahwa ”dalam perkreditan melibatkan beberapa pihak yaitu: kreditur (bank), debitur (penerima kredit), otorita moneter (pemerintah) dan masyarakat pada umumnya”. Oleh karena itu, tujuan perkreditan bagi setiap pihak yang terkait antara lain: a. Bagi Kreditur (Bank) : 1. Perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya. 2. Perkreditan merupakan instrumen penjaga likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas bank. 3. Kredit dapat memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada. b. Bagi Debitur : 1. Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha semakin lancar dan performance (kinerja) usaha semakin baik daripada sebelumnya. 2. Kredit meningkatkan minat berusaha dan keuntungan sebagai jaminan kelanjutan kehidupan perusahaan. 3. Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalam perusahaan. c. Bagi Otorita ( pemerintah ): 1. Kredit sebagai instrumen moneter 2. Kredit dapat menciptakan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja yang memperluas sumber pendapatan negara.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
3. Kredit dapat sebagai instrumen untuk ikut serta meningkatkan mutu manajemen dunia usaha, sehingga terjadi efisiensi dan mengurangi pemborosan di semua lini. d.
Bagi Masyarakat 1. Kredit dapat mengurangi pengangguran, karena membuka peluang berusaha, bekerja dan pemeratan pendapatan. 2. Kredit dapat meningkatkan fungsi pasar, karena ada peningkatan daya beli. Sedangkan Abdullah (2005:84) melihat bahwa: Tujuan pemberian kredit
dari pendekatan mikro ekonomi guna mendapatkan suatu nilai tambah bagi nasabah maupun bank sebagai kreditur, dan dari pendekatan makro ekonomi melihat pemberian kredit merupakan salah satu instrument untuk menjaga keseimbangan jumlah uang beredar di masyarakat”. Hasibuan (2001:88), meninjau fungsi kredit antara lain sebagai berikut: 1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian 2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. 3. Memperlancar arus barang dan jasa. 4. Meningkatkan hubungan internasional. 5. Meningkatkan daya guna (utility) barang. 6. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat. 7. Memperbesar modal perusahaan. 8. Meningkatkan produktivitas dana yang ada. 9. Meningkatkan income per kapita masyarakat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.5.
Pengertian Klaim Klaim merupakan tuntutan yang diajukan tertanggung kepada perusahaan
asuransi atas kerugian yang dideritanya sebagagi akibat hilang atau rusaknya sesuatu harta benda yang dipertanggungkan. Pengertian beban klaim menurut M. Wahyu Prihantoro (2001:56) adalah sebagai berikut: “Beban klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan atau yang menjadi kewajiban kepada tertanggung dari pihak penanggung atau perusahaan asuransi (ceding company) sehubungan dengan telah terjadinya kerugian.” Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa beban klaim merupakan ganti rugi yang dibayarkan perusahaan asuransi kepada tertanggung atas terjadinya kerugian dari peristiwa yang telah terjadi. 1. Komisi merupakan suatu bentuk balas jasa atau kompensasi kepada agen atau broker atau perusahaan asuransi lain sehubungan dengan jasa yang diberikannya dalam penutupan pertanggungan. Pengertian komisi menurut M. Wahyu Prihantoro (2001:56) adalah sebagai berikut: 2. “Komisi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak agen/broker atau perusahaan asuransi lain sehubungan dengan jasa yang diberikannya dalam penutupan pertanggungan, baik langsung maupun tidak langsung.” Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komisi merupakan hak broker/agen. Bila fungsi pemasaran sudah baik maka pemasaran produk tidak akan bertumpu pada broker/agen yang akan menekan biaya komisi. Pengertian klaim asuransi adalah suatu permintaan yang remi kepada setiap perusahaan asuransi, untuk dapat meminta pembayaran yang mengacu pada ketentuan perjanjian. Klaim asuransi yang telah diajukan akan segera ditinjau oleh beberapa perusahaan untuk mendapatkan validitasnya dan kemudian akan dibayarkan ke pihak yang tertanggung sesudah disetujui. Sudut Hukum Asuransi adalah suatu kontrak atau perjanjian dalam pertanggungan resiko antara yang tertanggung dari penanggung. Penanggung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
mesti berjanji akan bisa membayar seluruh kerugian yang telah disebabkan oleh resiko yang telah dipertanggungkan pada tertanggung, sedangkan untuk yang tertanggung dapat membayar premi secara periodic kepada penanggung. Jadi, tertanggung dapat mempertukarkan sebuah kerugian yang besar yang mungkin dapat terjadi dengan adanya pembayaran tertentu yang relatif kecil. Sudut social asuransi didefinisikan menjadi sebagai suatu organisasi atau kelompok social yang telah menerima adanya pemindahan resiko dan mengumpulkan dana dari setiap anggotanya yang berguna untuk membayar kerugian yang mungkin dapat terjadi pada masing-masing anggota itu. Kerugian pada setiap anggotanya mesti dipikul secara bersama-sama.
2.6.
Pengertian sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen didalam mengambil keputusan informasi diperoleh dari sistem informasi (Information System) atau disebut juga processing sistem atau information processing sistem atau information generating sistem. Menurut Tata Sutabri (2012:36) Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat material dengan kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dangan laporan-laporan yang diperlukan.
2.7.
Pengembangan Sistem Informasi Sebuah sistem informasi bisa dikatakan berjalan dengan baik tentu dengan
pengelolaan pelaksanaan yang baik. Dalam pengembangan sistem informasi, ada metode yang paling umum digunakan dengan istilah SDLC (System Development Life Cycle) yang memuat langkah-langkah yang semestinya diikuti oleh profesional di bidang sistem informasi, seperti perancangan basis data dan pemrograman, untuk menspesifikasikan, mengembangkan serta memelihara sistem informasi. Inilah acuan untuk bisa membangun dan mengelola sebuah sistem informasi yang baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
2.8.
Konsep Dasar Berorientasi Obyek Obyek adalah “benda”, yang secara fisik atau konseptual dapat ditemui di
sekeliling kita. Obyek adalah riil. Contoh obyek adalah orang, perangkat keras, perangkat lunak, dokumen, dan lain-lain. Setiap obyek memiliki dua ciri, yaitu atribut (property atau data) yang menjadi ciri khas dari suatu obyek dan method (behavior/function), yaitu apa yang dapat dilakukan oleh obyek. Berorientasi Obyek (object oriented) berarti permasalahan didefinisikan melalui istilah dari obyek yang mengkapsulasi data (atribut) dan perilaku (behavior), yaitu melalui paradigma/pendekatan obyek. Selain object, ada beberapa istilah yang akan membantu untuk memahami pengertian dalam skripsi ini: a.
Class, yaitu kumpulan obyek yang sejenis. Secara lebih lugas obyek adalah instant dari sebuah class, atau dengan pengertian lain dengan class kita menggambarkan property dan behavior dari tipe obyek.
b.
Inheritance, adalah penurunan atribut atau method dari suatu obyek class ke obyek class lainnya.
c.
Polymorphisme, berasal dari bahasa Yunani yang berarti banyak bentuk. Dalam konsep ini memungkinkan digunakannya suatu interface yang sama
untuk memerintah suatu obyek untuk melakukan suatu aksi atau tindakan yang mungkin secara prinsip sama tetapi secara proses berbeda. Secara sederhana bisa juga disebut : satu interface, banyak aksi. Metodologi adalah cara sistematis untuk mengerjakan pekerjaan analisis dan desain. Metodologi berorientasi obyek adalah metode penyelesaian masalah dengan menggunakan pendekatan berorientasi obyek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
2.9.
Analisa dan Perancangan Berorientasi Obyek Analisa dan desain berorientasi obyek berarti merumuskan dan
menyelesaikan masalah serta menghasilkan suatu hipotesa dan diagnosa (solusi), memodelkannya dengan pendekatan/paradigma obyek (obyek adalah riil punya atribut/data dan perilaku). Object oriented analysis adalah suatu metoda analisis yang memeriksa syarat-syarat dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui pada ruang lingkup permasalahan. Pada tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa sistem sebagai berikut: 1. Menganalisa sistem yang ada dan mempelajari apa yang dikerjakan oleh sistem yang ada. 2. Menspesifikasikan sistem, yaitu spesifikasi masukan yang digunakan oleh database, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan. 3. Mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan sistem melalui skenario atau penggunaan kasus-kasus. Kemudian, membuat suatu model obyek dengan kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Dalam melakukan analisa dan perancangan sistem berorientasi obyek penulis
menggunakan
UML
(Unified
Modelling
Language)
untuk
memodelkannya. 2.10. Analisis dan Perancangan Sistem Analisis sistem (systems analysis) dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatam dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem & solution), business tolls dan rencana-rencana perusahaan (business plans). (Yakub 2012) Fungsi Analisis Sistem adalah: a. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari pengguna
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pengguna c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan pengguna. Perancangan
sistem
dapat
didefinisikan
sebagai
penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya. (Yakub 2012) 2.11. Model Use Case Model use case memberikan informasi rinci tentang perilaku dari sistem atau aplikasi yang sedang dikembangkan. Di dalamnya terdapat use case diagram dan activity diagram yang menggambarkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem. Model use case mengidentifikasi persyaratan sistem dalam hal fungsi yang harus ada untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pengguna atau untuk memecahkan
masalah
yang
diidentifikasi
oleh
pengguna.
Use
Case
menggambarkan perilaku utama yang mengidentifikasikan pengguna dalam persyaratan dan menggambarkan hasil yang diberikan kepada pengguna, use case tidak menggambarkan bagaimana sistem beroperasi secara internal. Aktor adalah pengguna sistem dan mewakili peran yang berbeda bahwa orang dan sistem lain bermain ketika mereka berinteraksi dengan sistem. 2.12. Pengertian SDLC (System Development Life Cycle) SDLC (System Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari bebagai jenis metodologi
pengembangan
perangkat
lunak.
Metodologi-metodologi
ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perancanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Berikut ini beberapa model yang dapat digunakan untuk pembangunan perangkat lunak : 2.12.1. Waterfall Model Model ini sama seperti linear sequential model. Waterfall model merupakan model pengembangan perangkat lunak yang paling kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desaign, coding, testing, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap coding harus menunggu tahap desaign selesai. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1. Waterfall Model Metode SDLC (Sistem Development Life Cycle) air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.12.2. Tahap-tahap Metode Waterfall Berikut adalah beberapa tahapan metode pengembangan system atau aplikasi menggunakan model waterfall: 1. Planning Tahap perencanaan adalah proses dasar memahami mengapa sistem informasi harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan pergi tentang bangunan itu. Ini memiliki dua langkah: a.
Selama inisiasi proyek, nilai bisnis sistem untuk organisasi adalah Mengidentifikasi bagaimana mengurangi biaya atau meningkatkan pendapatan? Kebanyakan ide-ide untuk sistem baru datang dari luar (dari departemen pemasaran, akuntansi departemen, dll) dalam bentuk
permintaan
sistem.
Permintaan
sistem
menyajikan
ringkasan singkat dari kebutuhan bisnis, dan menjelaskan bagaimana
sistem yang mendukung kebutuhan
dan
akan
menciptakan nilai bisnis. Departemen IS bekerja sama dengan orang atau departemen menghasilkan permintaan (disebut sponsor proyek) untuk melakukananalisis kelayakan. Analisis kelayakan mengkaji aspek-aspek kunci dari proyek yang diusulkan:
Kelayakan teknis (Bisakah kita membangun itu?)
Kelayakan ekonomi (Apakah akan memberikan nilai bisnis?)
Kelayakan organisasi (Jika kita membangun itu, apakah itu akan digunakan?)
Permintaan sistem dan analisis kelayakan disajikan kepada komite persetujuan sistem informasi (kadang-kadang disebut komite pengarah), yang memutuskanapakah proyek tersebut harus dilakukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
b.
Setelah proyek ini disetujui, memasuki manajemen proyek. selama manajemen proyek, manajer proyek menciptakan rencana kerja, staf proyek, danmenempatkan teknik di tempat untuk membantu kontrol tim proyek dan mengarahkan proyek melalui seluruh SDLC. Deliverable untuk manajemen proyek adalah rencana proyek yang menggambarkan bagaimana tim proyek akan pergi tentang mengembangkan sistem.
2. Analysis Tahap
analisis
menjawab
pertanyaan
tentang
siapa
yang
akan
menggunakan sistem, sistem apa yang akan dilakukan, dan di mana dan kapan akan digunakan. Selama ini fase, tim proyek menyelidiki sistem saat ini, mengidentifikasi perbaikan peluang, dan mengembangkan konsep untuk sistem baru. Fase ini memiliki tiga tangga: a.
Strategi analisis dikembangkan untuk memandu upaya tim proyek. Misalnya Strategi biasanya mencakup studi tentang sistem saat ini (disebut sebagai-adalah sistem) masalah, dan membayangkan cara untuk merancang sistem baru (disebut to-besistem).
b.
Langkah berikutnya adalah pengumpulan persyaratan (misalnya, melalui wawancara, karya kelompok, atau kuesioner). Analisis informasi-in ini hubungannya denganmasukan dari sponsor proyek dan banyak orang lain-mengarah ke pengembangandari konsep untuk sistem baru. Konsep Sistem ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan satu set model analisis bisnis yang menggambarkan bagaimana bisnis akan beroperasi jika sistem baru dikembangkan. set biasanya mencakup model yang mewakili data dan proses yang diperlukan untuk mendukung bisnis yang mendasari proses.
c.
Analisis, konsep sistem, dan model digabungkan ke dalam dokumen yang disebut sistem usulan, yang disampaikan kepada sponsor proyek dan kunci lainnya pengambil keputusan (misalnya, anggota
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
komite persetujuan) yang akan memutuskan apakah proyek tersebut harus terus bergerak maju. Proposal sistem adalah penyampaian awal yang menggambarkan apa bisnispersyaratan sistem baru harus memenuhi. Karena itu benar-benar langkah pertama dalamdesain sistem baru, beberapa ahli berpendapat bahwa itu adalah tidak pantas untuk menggunakan istilahanalisis sebagai nama untuk tahap ini; beberapa berpendapat nama yang lebih baik akan analisisdan desain di awal. 3. Design Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi dalam hal perangkat keras,software, dan infrastruktur jaringan yang akan berada di tempat; antarmuka pengguna, bentuk,dan laporan yang akan digunakan; dan spesifik program, database, dan file yangakan dibutuhkan. Meskipun sebagian besar keputusan strategis tentang sistem yang dibuatdalam pengembangan konsep sistem selama tahap analisis, langkah-langkah dalamtahap desain menentukan dengan tepat bagaimana sistem akan beroperasi. Tahap desain memilikiempat langkah: a.
Strategi desain harus ditentukan. Ini menjelaskan apakah sistem akan dikembangkan oleh programmer perusahaan sendiri, apakah perkembangannya akan outsourcing ke perusahaan lain (biasanya perusahaan konsultan), atau apakah perusahaan akan membeli paket perangkat lunak yang ada.
b.
Ini mengarah pada pengembangan desain arsitektur dasar untuk sistem yang menggambarkan hardware, software, dan infrastruktur jaringan yang akan digunakan. Dikebanyakan kasus, sistem akan menambah atau mengubah infrastruktur yang sudah ada dalam organisasi. Desain interface menentukan bagaimana pengguna akan bergerakmelalui sistem (misalnya, dengan metode navigasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
seperti menu dan di layartombol) dan bentuk-bentuk dan laporan bahwa sistem akan digunakan. c.
Database dan file yang spesifikasi dikembangkan. Ini menentukan apa yang Data akan disimpan dan di mana mereka akan disimpan.
d.
Tim
analis
mengembangkan
rancangan
program,
yang
mendefinisikan program yang perlu ditulis dan apa yang masingmasing program yang akan dilakukan.Ini koleksi kiriman (desain arsitektur, desain interface, database yang dan berkas spesifikasi, dan desain program) adalah spesifikasi sistem yang digunakan oleh tim pemrograman untuk implementasi. Pada akhir fase desain, analisis kelayakan dan rencana proyek yang ulang dan direvisi, dan lain Keputusan dibuat oleh sponsor proyek dan panitia persetujuan tentang apakah akanmengakhiri proyek atau melanjutkan. 4. Implementation Tahap akhir dalam SDLC adalah tahap implementasi, di mana system sebenarnya dibangun (atau dibeli, dalam kasus desain paket perangkat lunak dan diinstal). Ini adalah fase yang biasanya mendapat perhatian yang besar, karena untuk sebagian besar sistem itu adalah terpanjang dan paling mahal bagian dari proses pembangunan.Fase ini memiliki tiga langkah: a.
Konstruksi Sistem adalah langkah pertama. Sistem ini dibangun dan diuji untuk memastikan bahwa ia melakukan seperti yang dirancang. Karena biaya memperbaiki bug bisa besar, pengujian adalah salah satu langkah yang paling penting dalam implementasi. sebagian besar organisasi menghabiskan lebih banyak waktu dan perhatian pada pengujian dari pada menulis program ditempat pertama.
b.
Sistem ini dipasang. Instalasi adalah proses dimana sistem lama dimatikan dan yang baru dihidupkan. Ada beberapa pendekatan yang mungkin digunakan untuk mengkonversi dari yang lama ke
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
sistem baru. Salah satu yang paling penting aspek konversi adalah rencana pelatihan, digunakan untuk mengajar pengguna bagaimana menggunakan baru Sistem dan bantuan mengelola perubahan yang disebabkan oleh sistem baru. c.
Tim analis menetapkan rencana dukungan untuk sistem. Rencana ini biasanya termasuk review pasca pelaksanaan formal atau informal, serta sistematis cara untuk mengidentifikasi perubahan besar dan kecil yang diperlukan untuk sistem
2.13. UML (Unified Modelling Language) Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Model piranti lunak dapat dianologikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting, karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin kompleks sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua keutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat termasuk faktor-faktor scalability, robustness, security, dan sebagainya. Pada UML terbaru yaitu UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Gambar 2.2. Struktur Diagram UML Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.
Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
Behaviour diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
Interactiondiagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
2.14. Diagram-diagram UML Beberapa literature
menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan
jenis diagram. Namun kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan. Diagram yang sering digunakan adalah Diagram Use Case, Diagram Aktivitas (Activity Diagram), Diagram Sequance, Diagram Class.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.14.1. Use Case Diagram Diagram use case menggambarkan fungsi utama dari sistem dan berbagai jenis pengguna yang berinteraksi dengan itu. Diagram termasuk aktor, yang adalah orang-orang atau hal-hal yang berasal nilai dari sistem, dan menggunakan kasus yang mewakili fungsionalitas dari sistem. Para aktor dan kasus penggunaan dipisahkan oleh batas sistem dan terhubung dengan garis yang mewakili asosiasi. Di kali, aktor adalah versi khusus yang lebih aktor umum. Demikian pula, kasus penggunaan dapat memperpanjang atau termasuk kasus penggunaan lainnya. Bangunan menggunakan diagram kasus adalah proses lima langkah dimana analis mengidentifikasi kasus penggunaan, menarik batas sistem, menambahkan kasus penggunaan diagram, mengidentifikasi pelaku, dan, akhirnya, menambahkan
asosiasi
yang
tepat
untuk
menghubungkan
kasus
penggunaan dan aktor bersama-sama. Use Case Diagram merupakan suatu diagram yang menangkap kebutuhan bisnis untuk sistem dan untuk menggambarkan interaksi antara sistem dan lingkungannya.(Alan Dennis, 2012 : 513). Tabel 2.1. Use Case Diagram (Alan Dennis, 2012 : 518)
1.
Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan disebuah system.
2.
Use Case, aktifitas / sarana yang disiapkan oleh bisnis / sistem.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
3.
System boundary, adalah sebuah kotak yang mewakili sebuah sistem.
4.
Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam Use case, dan bagaimana hubungan Use case denganUse case lain. Ada hubungan antar Use case. Digolongkan menjadi 2 : yaitu extend digambarkan dengan keterangan <<extend>>, dan include digambarkan dengan keterangan <
>, berikut perbedaanya :
Tabel 2.2 Perbedaan include dan extend pada Use Case (Alan Dennis, 2012 : 518) Include
Extend
Use case terpanggil (included use
Use case ekstensi tidak selalu
case) selalu diperlukan oleh use
dibutuhkan oleh use case dasar
case dasar Yang
memutuskan
kapan
Yang
memutuskan
kapan
use
extend
dipanggilnya use case included
dipanggilnya
case
adalah use case dasar
adalah use case extend itu sendiri
Panah hubungan dari use case dasar
Panah hubungan dari use case
ke use case include
extend ke use case dasar
2.14.2. Activity Diagram Activity Diagram adalah representasi grafis dari workflow kegiatan atau tindakan yang dipilihan, iterasi dan konkurensi. Dalam Unified Modeling Language, activity diagram dapat digunakan untuk menggambarkan bisnis dan operasional langkah demi langkah alur kerja komponen dalam sistem. Sebuah activity diagram dapat menunjukkan aliran kontrol keseluruhan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Tabel 2.3. Simbol Activity Diagram (Alan Dennis, 2012 : 536)
2.14.3. Sequence Diagram Sequence Diagram merupakan urutan model dinamis yang menggambarkan contoh kelas yang berpartisipasi dalam use case dan pesan yang lewat di antara mereka dari waktu ke waktu. (Alan Dennis, 2012 : 540) Berikut merupakan komponen utama dalam sequence diagram :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Tabel 2.4 Notasi Pemodelan Komponen Sequance Diagram (Dennis et al :2012)
Term and Definition An Actor (Aktor)
Orang atau sistem yang berasal dari luar sistem yang dapat memberikan manfaat.
Berpartisipasi secara berurutan oleh mengirim dan / atau menerima pesan.
Ditempatkan dibagian atas diagram.
An Object (sebuah Objek)
Berpartisipasi secara berurutan oleh mengirim dan / atau menerima pesan.
Ditempatkan dibagian atas diagram.
A Lifeline (sebuah garis hidup)
Menandakan kehidupan sebuah objek selama squance.
Berisi sebua X pada titik dimana kelas tidak lagi berinteraksi
A Focus of Control (Sebuah Fokus kontorl)
Menandakan sebuah persegi panjang yang sempit ditempatkan diatas sebuah garis hidup.
Menandakan ketika suatu objek mengirim atau menerima pesan.
A Massege (sebuah Pesan)
Menyampaikan informasi dari satu objek ke objek yang lain.
Object destruction (Objek Penghabisan)
Merupakan sebuah X ditempatkan pada akhir suatu garis hidup untuk menunjukkan bahwa itu akan keluar dari eksistensi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Symbol
31
Gambar 2.3. Komponen Sequence Diagram (Alan Dennis, 2010 : 531) 2.14.4. Class Diagram Diagram kelas atau Class Diagram adalah model statis yang mendukung pandangan statis dari sistem berkembang. Ini menunjukkan kelas dan hubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas sangat mirip dengan diagram hubungan entitas (ERD).(Alan Dennis, 2012 : 521)
Gambar 2.4. Contoh Class Diagram (Alan Dennis, 2012 : 530)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Tabel 2.5 Komponen Class Diagram (Alan Dennis, 2012 : 524)
Term and Definition
Symbol
A Class (sebuah class)
Mewakili jenis orang, tempat atau hal yang sistem harus menangkap dan menyimpan informasi.
Memiliki nama yang diketik dengan huruf tebal
dan berpusat diatas
kompartemen.
Memiliki
daftar
atribut
ditengah
Kompartemen.
Memiliki daftar operasi
An Attribut (sebuah atribut)
Merupakan sifat yang menggambarkan Attribut name / derived
bagian suatu objek
Dapat diturunkan dari atribut lain,
attribut name
ditunjukkan oleh penempatan garis miring sebelum nama atribut. A Method (sebuah metode)
Merupakan tindakan atau fungsi bahwa Operation name ()
sebuah class dapat melakukan.
Dapat
diklasifikasikan
konstruktor,
query,
sebagai atau
memperbaharui operasi.
Termasuk tanda kurung yang mungkin mengandung parameter khusus atau informasi
yang
dibutuhkan
untuk
melakukan operasi. An Association (sebuah asosiasi)
Merupakan hubungan antara beberapa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
class atau class dirinya sendiri.
Diberi label oleh kata kerja frase mana
1..* verb phrase 0..1
yang merupakan hubungan yang tepat.
Bisa ada diantara satu atau lebih class
Berisi
banyaknya
simbol
yang
mewakili minimum dan maximum misalnya waktu class dapat dikaitkan dengan contoh class lain.
Class diagram menggambarkan class dan hibungan antar-class di dalam sistem. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, sequence diagram, atau collaboration diagram yang telah dibuat sebelumnya. Diagram class memberikan pandangan secara luas dari suatu system dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram class bersifat statis, menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan yang terjadi jika mereka berhubungan. Sebuah class memiliki tiga area pokok : 1.
Nama, merupakan nama dari sebah kelas.
2.
Atribut, merupakan property dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class.
3.
Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class.
2.15. Perancangan Basis Data Perancangan Basis Data adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Langkah-langkah dalam perancangan basis data, yaitu: a. Mendefinisikan kebutuhan (Requirements definition) tujuannya: untuk mengidentifikasikan dan mendeskripsikan data yang dibuat oleh user dalam sebuah organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
b. Rancangan konseptual (Conceptual Design) tujuannya: untuk membuat sebuah model data konseptual (atau arsitektur informasi) yang akan mendukung perbedaan kebutuhan informasi dari beberapa user dalam sebuah organisasi. c. Rancangan
Implementasi
(Implementation
Design)
tujuannya:
untuk
memetakan model data logis (logikal data model) kedalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ER-D ke Relasi. d. Rancangan fisik (Physdical Design). Pada tahap terakhir ini, logical database structured (normalized relation, trees, network, dll) dipetakan menjadi physical storage structure seperti file dan tabel. Rancangannya seperti: 1. Model detail oleh Database Specialist 2. Diagram Entity-Relationship 3. Normalisasi 4. Spesifikasi hardware/software 2.16. HyperText Markup Language (HTML) Hypertext Markup Language atau bahasa markah hiperteks adalah sebuah halaman deskripsi yang menciptakan dokumen hiperteks atau hipermedia. HTML menyisipkan kode kendali di dalam sebuah dokumen pada bagian yang dapat anda tentukan tautan (hyperlinks) yang diciptakan ke bagian lain dari dokumen atau ke dokumen lain di manapun dalam situs di seluruh dunia. HTML menanam kode kendali pada teks ASCII dari sebuah dokumen yang menatapkan judul, bagian kepala, grafis, dan komponen multimedia, sebagaimana tautan yang diciptakan dalam dokumen. (James A.O'Brien, George M. Marakas 2014). Hypertext Markup Language adalah bahasa dasar yang digunakan untuk menyusun halaman web. Keberadaannya tetap diperlukan walaupun muncul bahasa seperti PHP ataupun JSP. PHP dan HTML dipakai secara bersama-sama. Dalam hal ini, posisi skrip PHP adalah melekat pada dokumen HTML. Dengan demikian,
di
dokumen
HTML
bisa
disisipkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
skrip
PHP.
Namun,
35
konsekuensinya, dokumen HTML harus di simpan dengan ekstensi berupa .php. (Abdul Kadir 2013). 2.17. PHP Hypertext Preprocessor PHP merupakan bahasa pemrograman yang dtujukan untuk membuat aplikasi web. Ditinjau dari pemrosesannya, PHP tergolong berbasis server side. Artinya, pemrosesan dilakukan di server. Hal ini berkebalikan dengan bahasa seperti JavaScript yang pemrosesannya dilakukan di sisi klien (client side). PHP sering dikatakan sebagai bahasa untuk membuat aplikasi web yang dinamis. Pengertian dinamis disini adalah memungkinkan untuk menampilkan data yang tersimpan dalam database. Dengan demikian, halaman web akan menyesuaikan dengan isi database. (Abdul Kadir 2013). 2.18. Structured Query Language (SQL) Menurut “Abdul Kadir 2013” SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database relasional. Bahasa ini mendukung perintah untuk membuat database, menciptakan tabel, menambahkan data, mengubah data, menghapus data, mengambil data, dan bahkan mengatur wewenang pengaksesan data. Tabel berikut memberikan ringkasan tentang beberapa pernyataan SQL yang terkait dengan tabel : Pernyataan
Keterangan
Create Table
Berguna untuk menciptakan table
Insert
Dipakai untuk menyisipkan data ke table
Update
Digunakan untuk mengubah data di table
Delete
Berguna untuk menghapus data di table
Select
Ditujukan untuk mengambil data di satu atau beberapa table
2.19. Apache Menurut (Sibero 2011) “Apache web server adalah server web yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan lain-lain) yang berguna untuk melayani dan menjalankan situs web”. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi berbagai data dan lain-lain. Apache merupakan perangkat lunak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
sumber terbuka (open source) dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation. Web server inilah nantinya akan digunakan sebagai bahasa pemrograman PHP AMP (Apache, MySQL, dan PHP) adalah suatu paket yang
berisi
kumpulan software yang digunakan untuk membangun suatu web. Paket AMP sudah menjadi bagian dalam setiap web server untuk menyediakan layanan website. Berikut kegunaan tampilan layar utama yang muncul pada AMP : 1. Localhost digunakan untuk membuka website lokal 2. phpMyAdmin digunakan untuk membuat aplikasi web phpMyAdmin 3. www directory digunakan untuk menampilkan alamat fisik dari website lokal 4. Apache digunakan untuk mengakses dan mengatur konfigurasi Apache Web Server 5. PHP digunakan untuk mengakses dan mengatur konfigurasi PHP 6. MySQL digunakan untuk mengakses dan mengatur konfigurasi MySQL Database. 2.20. MySQL Menurut (Andi 2011) “ MySQL adalah salah satu program yang dapat digunakan sebagai database, dan merupakan salah satu software untuk database server yang banyak digunakan”. MySQL bersifat open source dan menggunakan SQL, MySQL bisa dijalankan diberbagai platform misalnya Windows dan Linux. MySQL memiliki beberapa kelebihan, antara lain : 1. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah 2. MySQL memiliki kecepatan yang bagus dalam menangani query sederhana 3. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh dan mendukung perintah Select dan Where dalam perintah query
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
4. MySQL memiliki keamanan yang bagus beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem pengizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi 5. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (record) lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta kurang lebih 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya 6. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau named pipes (NT) 7. MySQL
dapat
mendeteksi
pesan
kesalahan
pada
client
dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa 8. MySQL dapat berjalan stabil pada bagian sistem operasi seperti Windows dan Linux 9. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. 2.21. PHP MyAdmin Menurut (Rulianto 2010), “ phpMyAdmin merupakan sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server”. Fungsi dari halaman ini adalah sebagai pengendali database MySQL , sehingga pengguna MySQL tidak perlu repot untuk membuat perintah-perintah SQL. Karena dengan adanya halaman ini semua hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan mengklik menu fungsi yang ada pada halaman phpMyAdmin
http://digilib.mercubuana.ac.id/