BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi. Dewasa ini masyarakat di berbagai belahan dunia semakin sadar dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia itu sendiri, alam seakan menjadi korban akibat dari pemenuhan berbagai macam kebutuhan manusia untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satunya adalah semakin habisnya hutan-hutan diseluruh dunia, berdasarkan statistik dari CIA’s World Factbook tahun 2011, bumi memiliki hutan sebanyak 3.9 miliar hektar atau sekitar 30% dari luas seluruh permukaan tanah. FAO pada tahun 2000-2010 memperkirakan ada sekitar 13 juta hektar hutan didunia telah dikonversi untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan hilang karena gejala alam setiap tahunnya dan bertambah setiap tahunnya sebanyak 5 juta hektar. Salah satu kebutuhan manusia yang merugikan hutan di seluruh dunia adalah penggunaan material kayu untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya adalah sebagai pallet atau peti kemas. Pallet kayu merupakan pallet yang biasanya terbuat dari jenis kayu jati Belanda (kiefer, ek, & pinus) jenis pallet kayu ini paling banyak digunakan di Indonesia. Keuntungannya adalah mudah didapat, mudah perawatannya, dan harga relatif murah. Harga pallet kayu relatif murah karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kayu jati Belanda yang cukup besar di dunia, sehingga untuk mendapatkan material mentah kayu jati Belanda sangatlah mudah. Namun penggunaan kayu jenis ini tidak sebanding dengan pertumbuhan dan kelestariannya dihutan Indonesia. Selain itu limbah kayu yang telah digunakan tidak ditangani secara benar dan tidak didaur ulang menjadi, sehingga dampaknya hanya menjadi polusi, padahal jika dicermati lebih baik lagi maka potensi dari kayu bekas ini sangatlah besar. Berdasarkan permasalahan tersebut akhirnya banyak orang yang memanfaatkan dan mengolah kayu bekas tersebut menjadi berbagai macam produk, salah satunya untuk pemanfaatan furniture. Istilah yang digunakan untuk pemanfaatan barang bekas menjadi produk baru yang mempunyai kualitas lebih baik dan memiliki nilai yang menguntungkan lingkungan adalah upcycling. Melalui proses pembelajaran tentang material kayu jati belanda dan proses desain maka dipilih konsep desain furniture yang tidak hanya memenuhi segi fungsi, namun juga segi ergonomi, dan segi estetis sehingga mampu meningkatkan nilai kayu bekas tersebut menjadi sebuah barang yang bernilai jual lebih. Selain pengolahan material kayu jati belanda 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
menjadi furniture yang berharga jual tinggi. Untuk lebih meningkatkan lagi nilai dari furniture tersebut maka diperlukan proses branding agar furniture tersebut mempunyai identitas yang kuat diantara produk lain yang sejenis serta pangsa pasar yang jelas. Salah satu furniture yang menarik untuk di ulas adalah kursi karena kursi dapat memiliki berbagai macam bentuk, material, namun tetap memiliki fungsi utama yaitu untuk tempat duduk. Selain memenuhi fungsi sebagai tempat untuk duduk, kursi sejak ribuan tahun lalu juga dapat melambangkan kekuasaan seorang pemimpin dari desain dan penggunaan material maupun ornamen yang terbuat dari batu perhiasan dan logam mulia.
B. Orisinalitas (State of Art) Dengan studi dan perencanaan desain yang lebih baik, maka kayu jati belanda bekas pallet dan peti kemas ini tidak hanya digunakan menjadi bagian dari konstruksi atau tulang penyangga sebuah furniture sofa, namun dapat menjadi kekuatan utama furniture tersebut karena tekstur kayu yang saat diekspos ke permukaan menjadi sangat indah dan menarik layaknya sebuah barang seni. Sudah banyak penggunaan kayu jati belanda untuk berbagai macam industri furniture, namun bentuk yang dibuat hanya mengikuti pakem furniture yang telah ada dan hanya mengekspos tekstur kayunya saja. Saya mencoba untuk keluar dari jalur ini dengan membuat konstruksi baru dengan material kayu jati belanda dan memanfaatkan media lain sebagai penyokong material utama dan juga sebagai aksentuasi. Selain mengangkat tema tentang upcycle dengan material dari limbah kayu peti kemas menjadi sebuah karya seni furniture, karya tugas akhir ini juga menggunakan ide atau konsep furniture kursi makan murni dari pemikiran sendiri. Referensi tentang ide atau konsep kursi ini lahir dari legendary chair karya seniman-seniman dan desainer-desainer terdahulu seperti Eames Chair karya Charles&Ray Eames, Red and Blue Chair karya Gerrit Rietveld, dan Egg chair karya Arne Jacobsen. Konstruksi kursi yang terispirasi dari piramida mesir dan patung sphinx menjadi kekuatan utama dalam keorisinalitasan kursi makan yang saya buat, serta penggunaan material besi sebagai mix media menjadi penopang utama dalam pola konstruksi ini. Kursi makan ini termasuk ke dalam kursi makan semi formal, dan ketika diduduki maka posisi yang paling ideal adalah posisi badan yang tegap ketika makan agar fungsi pencernaan optimal. 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
I. Referensi Sejenis IKEA adalah merk peritel furnitur asal Swedia yang saat ini mempunyai 202 cabang toko diseluruh dunia, dari awal berdirinya tahun 1943 IKEA berpusat pada pemenuhan kebutuhan manusia dan pada tahun 1955 IKEA mengeluarkan produk furniture. Faktor yang membuat IKEA menjadi salah satu acuan toko furnitur adalah karena desainnya yang modern dan selalu mengikuti perkembangan selera konsumen serta perkembangan desain sesuai zaman.
Gambar 1.1. Furniture dari IKEA Sumber: http://ikea.com
Gambar 1.3. Furniture dari IKEA Sumber: http://ikea.com
Gambar 1.2. Furniture dari IKEA Sumber: http://ikea.com
Gambar 1.4. Furniture dari IKEA Sumber: http://ikea.com
3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan 1.1. Menciptakan sebuah gagasan konsep furniture yang melebihi standar estetis, namun tidak menghilangkan fungsi dasar sebuah kursi. 1.2. Membawa material kayu jati belanda yang dikenal sebagai bahan baku yang murah ke tingkatan yang lebih tinggi karena keindahan teksturnya. 1.3. Memenuhi aspek estetis dari perabotan rumah tangga maupun interior sebuah restoran. 2. Manfaat Bagi Personal 1) Membuka wawasan baru berkaitan tentang desain produk yang memiliki nilai potensial tinggi. 2) Menjadi bagian dalam pengelolaan limbah industri di Indonesia. 3) Merealisasikan ide dan mengkomersilkannya. Bagi Masyarakat 1) Memberikan pengalaman estetis bagi user dari furniture berbahan baku limbah kayu peti kemas. 2) Membuka wawasan agar masyarakat semakin kreatif dalam pengelolaan limbah yang potensial. Bagi Akademik 1) Memberikan data yang kompeten, referensi, dan komparasi tentang perancangan sebuah desain furnitur. D. Peluang dan Tantangan 1. Peluang Studi Dengan melalui program upcycle kayu jati belanda, proses desain, dan pengemasan keseluruhan yang baik maka kursi makan ini dapat menjadi sebuah kursi makan yang tidak hanya berstandar perabot rumah tangga, akan tetapi juga bisa menjadi sebuah kursi makan berstandar gallery sehingga kursi makan ini dapat memenuhi aspek dekoratif sebuah ruang makan. Selain itu pengelolaan limbah dari pemenuhan kebutuhan manusia dapat menjadi lebih terstruktur dan lebih bermanfaat sehingga masyarakat jadi lebih peduli terhadap lingkungan 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
sekitar secara tidak langsung, sadar atau tidak, mereka juga membantu melestarikan dan mengurangi emisi pembuangan. 2. Tantangan Studi Dimasa mendatang studi tentang upcycling akan semakin gencar dilakukan para pelaku industri karena pemanfaatan barang limbah yang murah dan apabila diolah secara benar maka akan menghasilkan untung yang luar biasa. Tantangannya adalah berpikir lebih kreatif akan apa yang ingin kita buat sehingga ide atau gagasan dapat diterima oleh orang banyak. Selain itu referensi dan pengetahuan tentang furniture harus lebih ditingkatkan agar produk yang dibuat dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan. Branding dan promosi juga harus terus dilakukan agar furniture yang dinaungi oleh Jabonhouse tidak hilang dan kalah dipasaran. E. Relevansi dan Konsekuensi Studi Saat ini desain kursi makan tidak hanya lagi tentang persoalan kenyamanan dan kekuatan kursi saat diduduki ketika makan. Namun juga harus memikirkan bagaimana sebuah kursi menjadi pembangkit suasana suatu tempat makan umum ataupun elemen dekoratif sebuah ruang makan dirumah. Dewasa ini orang-orang sudah tidak peduli lagi dengan aturan duduk yang baik ketika berada didepan meja makan baik itu ketika makan di rumah sendiri maupun ditempat umum. Padahal dalam tata cara makan yang baik dan benar, sikap duduk adalah hal yang pertama kali harus dilakukan dengan benar.
(Relevansi dan Konsekuensi Studi) Menjelaskan berbagai Relevansi dan Konsekuensi studi berkaitan dengan penetapan Maksud dan Tujuan. Berisi unsur-unsur studi/ variabel-variabel yang harus disertakan akibat penetapan tujuan studi tersebut di atas. Unsur-unsur studi tersebut bukan hanya unsur yang berhubungan langsung namun juga memuat unsur-unsur yang mempengaruhi atau dipengaruhi. Yang dimaksud dengan unsur studi adalah unsur-unsur grafis yang ditengarai berhubungan dengan fungsi, bentuk/ estetika serta konteks-konteks ekonomi, sosial, budaya di dalamnya.
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/