Sinergyzing Competencies Laporan Tahunan Annual Report 2011
Daftar Isi Table of Content Sekilas Reliance Securities Reliance Securities at A Glance
1
Tonggak Sejarah Milestones
2
Pemegang Saham Shareholders
3
Galeri 2011 2011 Gallery
5
Kinerja 2011 2011 Performance
9
Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioners
11
Laporan Direksi Director’s Report
15
Analisis dan Pembahasan oleh Managemen Analysis and Discussion by the Management
19
Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis
29
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
33
Manajemen Risiko Risk Management
41
Informasi Perusahaan Company Information
43
Profil Dewan Komisaris dan Direksi Profiles of Board of Commissioners and Directors
47
Kantor Perwakilan & Galeri Investasi Branch Office & Investment Gallery
55
Sumber Daya Manusia Human Resources
57
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Tahunan 2011 Statement of Management's Responsibility for Annual Report 2011
59
Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Visi Vision Misi Mission
Visi Menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan kelas dunia dengan standar kinerja pelayanan yang berkualitas dengan nilai integritas tinggi (reliable).
Misi Memperluas kemampuan perusahaan dalam memberikan solusi keuangan secara komprehensif. Memfokuskan pengembangan kemampuan sumber daya manusia. Mengembangkan infrastruktur layanan yang terintegrasi.
Vision To become a world class diversified financial services company through excellent quality services with the highest value of integrity (reliable).
Mission To broaden its ability to deliver comprehensive financial solutions. To focus in developing human resources competency. To develop an integrated infrastructure services.
PT Reliance Securities, Tbk
1
Sekilas Reliance Securities Reliance Securities at A Glance Lahirnya Reliance Securities PT Reliance Securities, Tbk (selanjutnya disebut “kami,” atau “Reliance”, atau “Perusahaan”) adalah perusahaan efek dengan kegiatan perantara pedagang efek, baik saham maupun pendapatan tetap dan kegiatan penjamin emisi efek. Reliance pada awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities, yang kemudian berubah menjadi PT Ludlow Securities pada tanggal 13 September 1999 dan berganti nama menjadi PT Reliance Securities saat bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 28 Maret 2003. Menjadi Perusahaan Terbuka Meneruskan kegiatan PT Ludlow Securities sebagai perantara pedagang efek dengan kode Anggota Bursa “LS”, Manajemen Reliance saat itu berinisiatif untuk membawa Perusahaan ke tingkat dan exposure yang lebih tinggi. Laporan keuangan yang baik selama beberapa tahun sebelumnya memberi kepercayaan diri untuk menawarkan kepemilikan saham Reliance kepada publik. Tanggal 19 Mei 2005, kami menjadi perusahaan terbuka dan berubah nama menjadi PT Reliance Securities, Tbk. Tanggal 13 Juli 2005 Reliance mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (saat itu Bursa Efek Jakarta) dengan kode saham RELI, menjadikan Reliance perusahaan sekuritas patungan pertama yang tercatat di bursa. 2006-2010 Sebagai perantara pedagang efek saham, Kami memusatkan perhatian pada pasar ritel domestik dengan terus berupaya mengembangkan basis investor melalui penambahan kantor-kantor perwakilan di berbagai kota besar di Indonesia dan pada tahun-tahun terakhir merintis terwujudnya fasilitas layanan online trading yang diluncurkan tahun 2010. Kami juga aktif sebagai perantara pedagang efek tetap dan sejak tahun 2008 memperluas bidang usaha dengan menjadi Agen Penjual Obligasi Ritel Indonesia serta Sukuk Negara Ritel. Demikian juga dengan kegiatan corporate finance dan investment banking yang dimulai pada tahun 2007, kami aktif dalam kegiatan-kegiatan penjaminan emisi efek dan penasehat keuangan.
The Birth of Reliance Securities PT Reliance Securities, Tbk (herein after “we”, or “Reliance”, or “Company”) is a securities company with business activity as securities brokerage in both equity and fixed income markets, and underwriting activities. Reliance was established in Jakarta on February 22, 1993 by the name PT Istethmar Finas Securities, then in September 13, 1999 the Company’s name was changed to PT Ludlow Securities and when it joined Reliance Group on March 28, 2003, the Company changed its name to PT Reliance Securities, Go Public Continuing its activity as securities brokerage with broker code ”LS”. The board of management initiated to carry the Company into higher level and exposure. Good financial reports of previous years made us confident to offer Reliance shares to public. May 19, 2005, the Company went public and changed its name to PT Reliance Securities, Tbk. On July 13, 2005 Reliance listed its shares on Indonesia Stock Exchange (was Jakarta Stock Exchange) with ticker coder “RELI”, making Reliance the first publicly listed joint venture securities company in Indonesia Stock Exchange. 2006-2010 As an equity brokerage firm, today, We focuses on the domestic retail market through the development of numbers of retail investors by opening new branches in cities throughout Indonesia, and in 2010 provided online trading facility services. Fixed income brokerage has been also actively performed, and since 2008 we expanded our scope of activities by becoming the Selling Agent of Indonesia Retail Bonds (ORI) and Sukuk Negara Ritel. Corporate finance and investment banking activities were started in 2007, and participated actively in underwriting and financial advisory services.
PT Reliance Securities, Tbk
2 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
= Kantor Pusat Jakarta-Pluit, Kantor Perwakilan Sudirman-Menara Batavia, Malang dan Surabaya-Bangka berdiri. = Head Office Jakarta-Pluit, Branch Offices Sudirman-Menara Batavia, Malang and Surabaya-Bangka were established.
= Menjadi Perusahaan Terbuka dengan pencatatan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). = Went Public with the listing of shares in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
= Beroperasinya Kantor Perwakilan Jakarta-Kebon Jeruk. = Mulai hadirnya nasabah institusi, terutama untuk perdagangan Fixed Income. = Employee gathering pertama dilakukan di Bandung. = Dibentuknya Komite ALCO. = Jakarta-Kebon Jeruk Branch Office started operating. = Fixed Income brokerage services for institutional clients was started. = First employee gathering was held at Bandung. = Establishment of ALCO Committee.
= Beroperasinya Kantor Perwakilan Bandung dan Yogyakarta. = Memulai kegiatan sebagai Anggota Sindikasi Penjamin Emisi Efek dan Obligasi. = Secara serentak diberlakukan full remote trading di semua kantor perwakilan. = Saham RELI pindah dari papan pengembangan ke papan utama bursa. = Rapat Kerja diadakan di Genting – Malaysia.
= Operation of Branch Office Bandung and Yogyakarta. = Starting its activity as Underwriter for both Equity and Bonds. = Full remote trading applied in all branch offices. = RELI moved from the development board to the main board of IDX. = Budget Meeting was held at Genting - Malaysia.
= Peresmian Pojok BEI dan Galeri Investasi Reliance di UKDW Yogyakarta dan Universitas Surabaya. = Partisipasi Reliance sebagai Agen Penjual ORI004 dan ORI005. = Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan UU PT No. 40 tahun 2007. = IDX Corner and Reliance Investment Gallery Inauguration at UKDW Yogyakarta and Universitas Surabaya. = Participation Reliance as Sales Agent of ORI004 and ORI005. = Adjustment of Articles of Association to UU PT No. 40/2007
= Peresmian Pojok BEI dan Galeri Investasi Reliance di Universitas Muhammadiyah Gresik dan Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. = Sebagai Agen Penjual SR001 dan ORI006. = Beroperasinya Kantor Perwakilan Tasikmalaya, Surabaya-Diponegoro, Denpasar, dan Jakarta-Pantai Indah Kapuk. = Menjadi Penjamin Emisi Utama dalam Pencatatan Saham PT Inovisi Infracom, Tbk (INVS) di Bursa Efek Indonesia. = Corporate Social Responsibility “ ORI untuk Bumi” Penanaman Pohon di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Reliance Peduli Gempa Padang dan Tasikmalaya. = Pembentukan Komite Audit Internal. = IDX Corner and Reliance Investment Gallery Inauguration at Universitas Muhammadiyah Gresik and Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. = As Sales Agent of SR001 and ORI006. = Operation of the Branch Offices in Tasikmalaya, Surabaya-Diponegoro, Denpasar, and Jakarta-Pantai Indah Kapuk. = As a Lead Underwriter of PT Inovisi Infracom, Tbk (INVS) in Indonesia Stock Exchange. = Corporate Social Responsibility “ORI untuk Bumi” Planting of Trees at Mount Gede Pangrango National Park and Reliance Awareness for Victims Of Padang and Tasikmalaya Earthquake . = Establishment of the Internal Audit Committee.
= Lahirnya fasilitas online trading, ReliTrade. = Peresmian Pojok BEI dan Galeri Investasi Reliance di Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang dan STIE Malangkucecwara. = Sebagai Agen Penjual SR002 dan ORI007. = Corporate Social Responsibility SR002 Restorasi Habitat Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten dan ORI007 untuk Kearifan Tradisi Suku Dayak. = The establishment of online trading facility, ReliTrade. = IDX Corner and Reliance Investment Gallery Inauguration at Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang dan STIE Malangkucecwara.. = As Sales Agent of SR002 dan ORI007 - Corporate Social Responsibility SR002 One-Horned Rhinoceros Habitat Restoration held at Ujung Kulon National Park, Banten and ORI007 for the Dayak Tradition Wisdom.
PT Reliance Securities, Tbk
3
Pemegang Saham Shareholders
PT Reliance Capital Management 50.56%
PT Asuransi Reliance Indonesia
PT Reliance Securities, Tbk
8.89%
Masyarakat / Public 40.55%
8.89%
PT Reliance Capital Management
50.56%
Masyarakat / Public
40.55% PT Asuransi Reliance Indonesia
Kronologis pencatatan saham
Chronology of stock listing
Pada tanggal 11 Juli 2005, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sebanyak 200.000.000 saham dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Dana yang berhasil dihimpun sebagai setoran modal dalam Penawaran Umum tersebut adalah sebesar Rp 20.000.000.000,- sehingga sesuai dengan Daftar Pemegang Saham tanggal 13 Juli 2005, modal ditempatkan dan disetor Perusahaan telah meningkat menjadi sejumlah 900.000.000 saham atau seluruhnya sejumlah Rp 90.000.000.000,-. Hal tersebut dituangkan dalam Akta No 62, tanggal 9 Juni 2006, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H. Notaris di Jakarta. Akte tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana tertuang
On June 11th, 2005 the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) which amounts to 200,000,000 shares and was listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange). The accumulated fund from this IPO was IDR 20,000,000,000.- and therefore based on the List of Shareholders on July 13, 2005 the issued capital has increased to 900,000,000 shares or a total of IDR 90,000,000,000,. This was written on the Deed No. 62, on June 9th 2006, made before Eliwaty Tjitra, S.H., notary in Jakarta. The deed was reported to the Ministry of Justice and Human Rights which was No. C20660 HT.01.04.TH.2006, on July 14th 2006 and was published on the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated November 11th 2006, Supplement to Gazette No. 1164. Therefore the capital
PT Reliance Securities, Tbk
4 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
structure and the composition of the company's shares ownership is as follows:
dalam Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C20660 HT.01.04.TH.2006, tanggal 14 Juli 2006 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 11 November 2006, Tambahan Berita Negara No. 1164. Sehingga struktur modal dan susunan kepemilikan saham Perusahaan menjadi sebagai berikut: Keterangan / Notes
Nilai Nominal Rp100,00 per saham/ Nominal value of Rp100, 00 per share Jumlah Saham (lembar)/share(s)
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
2.500.000.000
250.000.000.000
Reliance Financial Holdings Limited
210.000.000
21.000.000.000
54,00
PT Asuransi Reliance Indonesia
49.000.000.000
23,00
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) / Public (less than 5%)
490.000.000 200.000.000
20.000.000.000
22,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and paid up capitlal
900.000.000
90.000.000.000
100,00
1600.000.000
160.000.000.000
Modal Dasar / Authorized Capital
Persentase (%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Paid Up Capital:
Jumlah Saham Dalam Portepel / Number of Shares in Portfolio
2010
2010
Pada tahun 2010 terjadi perubahan struktur modal dan susunan kepemilikan saham dalam Perusahaan yang telah dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia dan Bapepam berdasarkan surat No. SA/LBPI/180/IX/10 dan SA/LKR/179/IX/10. Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Administrasi Efek PT Blue Chip Mulia pada tanggal 01 September 2010, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
In 2010 there was a change in the capital structure composition and the shares ownership composition and was reported to the Indonesia Stock Exchange and Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) based on letter No. SA/LBPI/180/IX/10 and SA/LKR/179/IX/10. Based on date acquired data from Bureau of Securities Administration PT Blue Chip Mulia on September 1st, 2010 the shareholders composition is as follows:
Keterangan / Notes
Nilai Nominal Rp100,00 per saham/ Nominal value of Rp100, 00 per share Jumlah Saham (lembar)/share(s)
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
2.500.000.000
250.000.000.000
490.000.000
49.000.000.000
50,56
380.000.000 80.000.000
38.000.000.000
42,23
8.000.000.000
3,33
900.000.000
90.000.000.000
100,00
1600.000.000
160.000.000.000
Modal Dasar / Authorized Capital
Persentase (%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Paid Up Capital: PT Asuransi Reliance Indonesia Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) / Public (less than 5%) Reliance Financial Holdings Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and paid up capitlal Jumlah Saham Dalam Portepel / Number of Shares in Portfolio
2011 Dengan adanya restrukturisasi dalam induk Perusahaan mengakibatkan terjadinya perubahan susunan pemegang saham. Terhitung sejak tanggal 28 Oktober 2011, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut: Keterangan / Notes
2011 Due to restructuring process within there are changes in the shareholders composition. Since October 28th, 2011 the shareholders composition is as follows:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham/ Nominal value of Rp100, 00 per share Jumlah Saham (lembar)/share(s)
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
2.500.000.000
250.000.000.000
PT Reliance Capital Management
455.000.000
45.500.000.000
50,56
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) / Public (less than 5%)
36.500.000.000
40,55
PT Asuransi Reliance Indonesia
365.000.000 80.000.000
8.000.000.000
8,89
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and paid up capitlal
900.000.000
90.000.000.000
100,00
1600.000.000
160.000.000.000
Modal Dasar / Authorized Capital
Persentase (%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Paid Up Capital:
Jumlah Saham Dalam Portepel / Number of Shares in Portfolio
PT Reliance Securities, Tbk
5
Galeri 2011 2011 Gallery Januari
Februari
Peresmian Pojok Bursa dan Galeri Ditunjuk oleh Kementerian Keuangan I n v e s t a s i R e l i a n c e d i P r e s i d e n t sebagai Agen Penjual Sukuk Seri SR003. University, Cikarang, Jawa Barat. Sosialisasi berlangsung di Pontianak, Tasikmalaya dan Solo. Menerima penghargaan sebagai Finalis 10 Besar Kompetisi Sosialisasi Kartu February AKSes antar Perusahaan Efek dari PT Appointed as a Sales Agent for Sukuk KSEI. Series SR003 by Ministry of Finance. The Training dari lembaga independen roadshow was held in Pontianak, PPATK diberikan kepada seluruh Tasikmalaya and Solo. karyawan. Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana PT Martina Berto, Tbk dan Megapolitan Development, Tbk.
Maret Beroperasinya Kantor Cabang JakartaTaman Ratu. Berpartisipasi dalam Seminar Dinamika Pasar Modal yang berlangsung di Kampus PPM Menteng. Rapat Koordinasi Equity Brokerage berlangsung di Menara Batavia dihadiri oleh seluruh Kepala Kantor Perwakilan PT Reliance Securities, Tbk. Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana PT Garuda Indonesia, Tbk. March
January IDX Corner and Reliance Investment Gallery Inauguration at President University, Cikarang, West Java. Being the Top 10 Finalist of the Securities Company's AKSes Card Socialization Competition from PT KSEI. Training from PPATK was given to all employees. As a Member of Joint Underwriter in the Initial Public Offering of PT Martina Berto, Tbk and Megapolitan Development, Tbk.
PT Reliance Securities, Tbk
Jakarta Branch Office -Taman Ratu started operating. Participated in a seminar on Dynamics of Capital Market which was held at the PPM Campus, Menteng. The Equity Brokerage Coordination Meeting was held at Menara Batavia and was attended by the entire Branch Manager of PT Reliance Securities, Tbk. As a Member of Joint Underwriter in the Initial Public Offering of PT Garuda Indonesia, Tbk.
6 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
April
Mei
Berpartisipasi sebagai pembicara dalam Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan seminar Forum Calon Investor di Emisi Efek dalam Penawaran Umum Pontianak, Kalimantan Barat. Saham Perdana PT Buana Listya Tama, Tbk, PT Jaya Agra Wattie, Tbk dan PT Peresmian Pojok Bursa Efek Indonesia Salim Ivomas Pratama, Tbk. dan Galeri Investasi Reliance di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Outing Karyawan diadakan di Pulau Kalimantan Barat. Ayer, Kepulauan Seribu, Jakarta, tanggal 20-22 Mei 2011. Penyelenggaraan Seremoni 1000 Sukukku Sepatuku yang berlangsung di Bedah Saham Bersama Indofinex di Desa Cangkringan, Yogyakarta. Kantor Perwakilan Bandung.
Juni Sebagai tuan rumah dalam acara Company Visit yang diadakan oleh Sekolah Pelita Harapan Lippo Village. Pelaksanaan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Reliance Securities, Tbk dan Public Expose di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta.
Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana PT Metropolitan Land, Sebagai tuan rumah dalam acara May Tbk dan Obligasi PT MNC Securities, Company Visit yang diadakan oleh Universitas Pembangunan Nasional As a Member of Joint Underwriter in the Tbk. “Veteran” Jakarta. Initial Public Offering of PT Buana Listya Tama, Tbk, PT Jaya Agra Wattie, Tbk and K a n t o r P e r w a k i l a n B a l i k p a p a n beroperasi. PT Salim Ivomas Pratama, Tbk. April Employees Outing in Ayer Island, June Participated as a speaker in a Kepulauan Seribu, Jakarta, on 20-22 May Hosted the Company Visit of Sekolah Prospective Investor Forum Seminar in 2011. Pelita Harapan Lippo Village. Pontianak, West Kalimantan. Stock Analysis workshop with Indofinex The Annual General Meeting of IDX Corner and Reliance Investment at Bandung Branch Office. Shareholder, The Extraordinary General Gallery inauguration at Universitas Meeting of Shareholder and the Public Tanjungpura, Pontianak, West Expose of PT Reliance Securities, Tbk Kalimantan. was held at President Lounge, Menara Batavia, Jakarta. 1000 Sukukku Sepatuku CSR activity was held in Cangkringan, Yogyakarta. As a Member of Joint Underwriter in the Hosted the Company Visit of Universitas Initial Public Offering of PT Metropolitan Pembangunan Nasional "Veteran" Land, Tbk and PT MNC Securities, Tbk. Jakarta. Balikpapan Branch Office started operating.
PT Reliance Securities, Tbk
7
Juli
Agustus
Reliance Charity Golf Tournament ReliTrade Training pertama kalinya diselenggarakan di Sentul Highlands diadakan bagi nasabah online trading di Golf Course, Jawa Barat. Kantor Pusat Pluit. Acara ini kemudian menjadi kegiatan rutin mingguan. Obligasi Reliance II Tahun 2011 diterbitkan. August July
September Peresmian Pojok Bursa Efek Indonesia dan Galeri Investasi Reliance di Universitas Jember, Jawa Timur. Sebagai tuan rumah dalam acara Company Visit yang diadakan oleh PT Bursa Efek Indonesia.
The first ReliTrade Training for online trading clients was held at Pluit Head September Hosted the Reliance Charity Golf Office. This became a weekly activity. IDX Corner and Reliance Investment Tournament was held at Sentul Gallery inauguration at Universitas Highlands Golf Course, West Java. Jember, East Java. Reliance Bond II Year 2011 was issued. Hosted the Company Visit of Indonesia Stock Exchange.
PT Reliance Securities, Tbk
8 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Oktober
November
Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum B e r p a r t i s i p a s i d a l a m p a m e r a n Saham Perdana PT Atlas Resources, Tbk, “Indonesian Trade and Tourism PT Viva Media Asia, Tbk dan PT ABM Exhibition” yang diadakan oleh Kedubes Investama, Tbk. RI di Kamboja. Rapat Rencana Kerja dan Anggaran Peresmian “Reliance Capital Building” di Tahun 2012 diadakan di Reliance Capital Building, Pluit, Jakarta. Pluit, Jakarta. Kantor Perwakilan Makassar beroperasi.
R o a d s h o w S o s i a l i s a s i O R I 0 0 8 November berlangsung di Balikpapan, Makassar dan Jember. As a Member of Joint Underwriter in the Initial Public Offering of PT Atlas October Resources, Tbk, PT Viva Media Asia, Tbk and PT ABM Investama, Tbk. Makassar Branch Office started operating. Budget Meeting of 2012 was held at Reliance Capital Building, Pluit, Jakarta. Participated the “Indonesian Trade and Tourism Exhibition” held by the Embassy of the Republic of Indonesia in Cambodia.
Desember Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana PT Erajaya Swasembada, Tbk dan PT Greenwood Sejahtera, Tbk. Tiga Pojok Bursa yang bermitra dengan Reliance berhasil meraih 3 dari 4 kategori Penghargaan Pojok BEI Terbaik tahun 2011. December As a Member of Joint Underwriter in the Initial Public Offering of PT Erajaya Swasembada, Tbk and PT Greenwood Sejahtera, Tbk. Three IDX Corner partnering with Reliance won 3 of 4 categories of Best IDX Corner Award in 2011.
Opening of “Reliance Capital Building” in Pluit, Jakarta. Roadshow of ORI008 was held in Balikpapan, Makassar and Jember.
PT Reliance Securities, Tbk
9
Kinerja 2011 2011 Performance Ikhtisar Keuangan Financial Highlights dalam jutaan Rupiah in million Rupiah 2011
2010
2009
2008
2007
(Disajikan Kembali /Restated)
Pendapatan Operasional Operating Revenues Laba Usaha Operating Income Laba Bersih Net Income Aktiva Assets Kewajiban Liabilities Ekuitas Equity Laba persaham Dasar Earning per share
72.537
66.818
93.661
44.995
47.248
27.484
25.640
57.990
17.666
25.845
27.729
19.196
46.061
10.520
18.905
580.244
775.288
572.101
328.991
556.013
308.431
553.324
369.477
193.921
369.876
271.813
221.295
201.784
133.918
184.779
31
21
51
12
21
Rasio Keuangan Financial Ratio 2011
2010
2009
2008
2007
(Disajikan Kembali / Restated)
Rasio Marjin Laba Bersih Net Profit Margin Ratio Rasio Laba terhadap Aset Return On Asset Ratio Rasio Laba terhadap Ekuitas Return On Equity Ratio Rasio Lancar Current Ratio Rasio Hutang terhadap Ekuitas Debt on Equity Ratio Rasio Hutang terhadap Aset Debt on Asset Ratio
38,23%
28,73%
49,18%
23,38%
40,01%
4,78%
2,48%
8,05%
3,20%
3,40%
10,20%
8,67%
22,83%
7,86%
10,23%
2,85
1,78
2,32
4,42
2,17
1,13
2,50
1,83
1,44
2,00
0,53
0,71
0,64
0,59
0,67
2011 II III 520 510 500 340 500 340
I 530 500 500
Harga Saham (Rp) Stock Prices (IDR) Kuartal/Quartal Tertinggi/Highest Terendah/Lowest Penutupan/Closing
PT Reliance Securities, Tbk
IV 500 335 500
IV 530 465 530
2010 II III 435 455 410 415 420 455
I 430 405 420
10 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Frekuensi Transaksi | Transaction Frequency 1,170,920 1,006,773
Kali | Times 771,287
360,296
331,834
2007
2008
2009
2010
2011
Nilai Transaksi | Transaction Value Milyar Rp Billion 28,141
27,842
2,118
23,697 1,866 17,432 1,186
15,976
1,067 791,3
2007
2008
2009
2007
2011
2010
2008
2009
2010
2011
Saham Stocks
Obligasi Bond
Nilai Transaksi | Transaction Value Milyar Rp Billion
28,141
27,842 1,223,441 1,176,237
1,064,527
1,050,154
23,697
975,135
17,432
15,976
2007
2008
2009
2010
Transaksi Reliance Trx Reliance
2011
Transaksi BEI Trx IDX
Neraca | Balance Sheet 775
Milyar Rp Billion 572
556
370 329
580
553
369
396
272
221
308
194
185 134
2007
2008
2009 Ekuitas Equity
Hutang Liability
2010
2011
Aktiva Assets
PT Reliance Securities, Tbk
11
Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioners
PT Reliance Securities, Tbk
12 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pemegang saham yang terhormat,
Foreward to Shareholders
Mengakhiri tahun 2010 yang diwarnai dinamika perekonomian dan pasar finansial global yang penuh tantangan dan gejolak, perekonomian Indonesia masih mampu membukukan pertumbuhan secara positif. Sementara negara-negara di Asia banyak yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang negatif, pengaruh krisis perekonomian negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang tidak kunjung reda.
The end of 2010 was filled with economic and financial challenges, and yet the Indonesian economy proved itself to be able to book positive growth. In contrast to other Asian countries which were still in their negative territory, strongly influenced by European and United State's economic turmoil.
Saat memasuki tahun 2011, Dewan Komisaris menghimbau dan menyarankan Direksi untuk lebih fokus, agar dalam kondisi pasar yang tidak kondusifpun Perusahaan dapat terus bertumbuh. Dewan Komisaris optimis pasar Indonesia akan mampu bertahan dari tekanan krisis perekonomian Eropa dan Amerika Serikat dengan bekal fundamental ekonomi yang baik. Tahun 2011, perekonomian Indonesia ternyata mampu bertumbuh dari 6,1% pada tahun 2010 menjadi 6,4%, yang ditopang oleh peningkatan ekspor dan peningkatan kegiatan investasi ke pasar negara-negara berkembang (capital inflow). Pasar modal Indonesia 2011 juga mengalami fluktuasi yang cukup tajam dengan penurunan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal tahun, kemudian IHSG berbalik arah ke jalur positif hingga kuartal III 2011. Pada akhir tahun 2011, IHSG ditutup pada level 3.821,99 atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,20% dibanding akhir 2010 yang ditutup pada level 3.703,51.
The Board of Commissioners advised the Board of Directors to reconcentrate their focus and to grow even in an unfriendly market conditions. The Board of Commissioner remains optimistic that the Indonesian Economy could survive the presures from the fundamentals of European and United States economy. In 2011 the Indonesian economy grew from 6.1% to 6.4% compared to 2010 growth the resulting contribution of capital inflow from the developed countries. The Indonesian capital had a strong hickup when the Indonesia Composite Stock Price Index (IHSG) fell sharply early in 2011 and redirected itself to positive trend only in the third quarter. During the closing of 2011 the Indonesian stock Index IHSG closed at 3,821.99 a growth of 3.20% from 2010's market closing of 3,703.51.
Kondisi pasar modal Indonesia yang fluktuatif, mampu dimanfaatkan Perusahaan untuk memperbaiki kinerja keuangan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 5% dari Rp 69,43 milyar ditahun 2010 menjadi Rp 72,53 milyar pada tahun 2011. Sementara laba usaha Perusahaan mengalami penurunan sekitar 3% dari Rp 28,42 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp 27,48 milyar pada tahun 2011. Namun terjadi lonjakan yang signifikan pada laba bersih Perusahaan, dimana meningkat sekitar 45%, dari Rp 19,02 milyar pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp 27,73 milyar pada tahun 2011.
The sometimes volatile condition of the Indonesian Capital market was taken to advantage by the Company to improve its financial performance compared to the previous year. The Company's revenue grew 5% from IDR 69.4 billion in 2010 to IDR 72.5 billion in 2011. Its profit has decreased by 3% from IDR 28.4 billion in 2010 to IDR 27.5 billion in 2011. But there was a significant jump in its net profit by 45% from IDR 19 billion in 2010 to IDR 27.7 billion in 2011. The majority of this growth was contributed from the Company's Treasury activities aside from the contribution of Equity Brokerage, Investment Banking and Fixed Income.
Dewan Komisaris secara terus menerus mencanangkan pertumbuhan kinerja Perusahaan yang berkelanjutan (sustainable) dengan mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan unit bisnis Perusahaan. Equity brokerage yang saat ini memiliki kontribusi terbesar terhadap pendapatan Perusahaan, menjadi unit bisnis yang perlu mendapat perhatian lebih dan pengembangan yang lebih inovatif, karena persaingan pada unit bisnis tersebut sangat ketat.
The Board of Commissioners has determined a sustainable performance, to continue and increase the Company's growth. Equity brokerage has the most significant contribution to the Company's revenue and it needs a lot more innovative development due to the profound competition in this sector. The growth of the retail client base is the main priority in this sector.
Menjaga pertumbuhan nasabah ritel menjadi prioritas utama dalam pengembangan unit bisnis ini. Memasyarakatkan penggunaan Relitrade Online Trading, merupakan strategi Perusahaan untuk menjaring nasabah-nasabah ritel. Selain itu, pembukaan kantor perwakilan baru, juga merupakan upaya untuk menjangkau dan mendekatkan diri kepada investor yang ada didaerah.
The Company has popularized the use of Relitrade Online Trading platform as a strategy to harness retail client base additionally, the opening of new branch offices has been done to reach out and be closer to the existing investors.
PT Reliance Securities, Tbk
13
Selain pengembangan usaha di dalam negeri, melalui induk perusahaan mencoba melihat potensi usaha yang ada di luar negeri, terutama di negara-negara berkembang (emerging market) yang masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Pada tahun 2011, Reliance Group melihat adanya peluang menjadi pioneer pada pengembangan pasar modal di Kamboja. Pemilihan Kamboja sebagai tempat pengembangan bisnis Reliance Group berdasarkan pertimbangan bahwa Negara tersebut memiliki pertumbuhan GDP di atas 5% sejak tahun 2001 bahkan pada tahun 2005 sampai 2007 pertumbuhan GDP di atas 7%. Sebagai langkah awal, pada bulan Oktober 2011, Perusahaan telah berpartisipasi dalam Pemeran Indonesian Trade and Tourism Promotion yang diselenggarakan di Diamond Island (Koh Pich) Exhibition Center, Phnom Penh. Pada kesempatan tersebut Kami mencoba menggali potensi masyarakat Kamboja terhadap perdagangan saham dan memperkenalkan aplikasi “Relitrade Online Trading”.
In addition to business development in the country, through collaborating with our parent company tries to see the potential of existing businesses in foreign countries, especially in developing countries (emerging market) that still has great growth potential. In 2011, Reliance Group saw an opportunity to be pioneering in the development of capital markets in Cambodia. The selection of Cambodia as the first overseas location of Reliance Group's business development has been based on the consideration that the country has a GDP growth above 5% since 2001 even in the years 2005 to 2007 GDP growth above 7%. As a first step, in October 2011, the Company has participated in the Exhibition of Indonesian Trade and Tourism Promotion held at Diamond Island (Koh Pich) Exhibition Center, Phnom Penh. In the near future we hope to explore the potential of Cambodian national market to trade stocks through the introduction of the “Relitrade” trading application.
Disamping pengembangan unit usaha, pengawasan terhadap jalannya kegiatan unit usaha tidak luput dari pantauan Dewan Komisaris, untuk menghindari terjadinya pelaksanaan kegiatan diluar tugas dan wewenang yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Pengawasan secara rutin dilakukan melalui rapat bulanan yaitu Rapat Asset and Liabilities Committee (ALCO) dan Rapat Laporan Keuangan. Apabila dianggap perlu dan penting, Dewan Komisaris dapat memanggil Direksi untuk melakukan rapat ad hoc. Sesuai dengan tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya dibantu Komite Audit yang akan melakukan pengamatan dan analisa terhadap laporan kegiatan usaha dan laporan keuangan Perusahaan. Komite Audit akan memberikan laporan dan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris.
Aside from the developments in its business units, the Board of Commissioners has also has been active in its role to supervise the course of activities of the Company to prevent any acitivities outside the duties and authorities set out in the Articles of Association. Surveillance is routinely done through monthly meetings of the Asset and Liabilities Committee Meeting (ALCO) and the Meeting of the Financial Statements. If deemed necessary and important, the Board of Commissioners may call the Board of Directors to perform ad hoc surveillance meetings. ALCO Meetings and Financial Statements Meetings were performed to monitor the development of business activities and provide guidance on the implementation policy, and company strategy and direction to anticipate obstacles and risks that may affect the performance of the Company. In accordance with corporate governance, the Board is assisted in carrying out its oversight functions of the Audit Committee which conducts the observation and analysis of business activity reports and financial statements of the Company. The Audit Committee will provide reports and professional and independent opinion to the Board of Commissioners.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik melalui prinsip-prinsip tranparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, indepedensi dan kewajaran, diharapkan mampu melindungi dan meningkatkan nilai stakeholders. Tahun 2011, tata kelola perusahaan telah dijalankan dengan baik oleh Direksi sesuai dengan kebijakan dan strategi yang ditetapkan serta Anggaran Dasar Perusahaan.
Implementation of good corporate governance through the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness, is expected to protect and enhance stakeholder value. In 2011, corporate governance has been carried out well by the Directors in accordance with established policies and strategies as well as the Articles of Association.
Pemegang Saham Yang Terhormat
Dear Shareholders
Status investment grade yang diperoleh Indonesia dari lembaga pemeringkat dunia Fitch Rating, menambah keyakinan Kami bahwa pasar modal Indonesia tahun 2012 akan bertumbuh dan memiliki kinerja yang positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan sebesar 6,7% atau naik 4% dari tahun 2010 dan target pertumbuhan investasi secara keseluruhan diperkirakan mencapai 16,67% atau terjadi Capital Inflow ke Indonesia. Kondisi ini merupakan peluang dan
Investment grade status of Indonesia obtained from Fitch Ratings agency has supported our belief that in 2012 the Indonesia's capital market will grow and have a positive performance. This is supported by Indonesia's economic projected growth of 6.7%, a 4% change in the growth rate from 2010 and the overall target growth of investment is estimated at 16.67% which means a Capital Inflow to Indonesia. This is an opportunity and a good business prospects for the Company in 2012. Through its
PT Reliance Securities, Tbk
14 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
prospek usaha yang baik bagi Perusahaan di tahun 2012. Dengan sumber daya manusia yang handal, perencanaan dan strategi pengembangan pangsa pasar yang tepat, serta didukung jaringan pemasaran yang luas melalui kantor-kantor perwakilan yang tersebar di daerah-daerah potensial, Perusahaan optimis dapat meningkatkan kinerjanya di tahun 2012.
qualified human resources, planning and proper market development strategies, and supported by an extensive marketing network with offices that are scattered in areas of potential, the Company is optimistic it can further improve its performance in 2012.
Dewan Komisaris mengharapkan kepada Direksi agar terus meningkatkan kinerja unit bisnis yang ada, terutama unit bisnis Investment Banking dan Fixed Income agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan Perusahaan. Unit bisnis Invesment Banking diharapkan dapat mengikuti seluruh kegiatan Initial Public Offering (IPO) emiten di tahun 2012. Direksi juga diharapkan dapat menjaga kepercayaan Pemerintah kepada Perusahaan, agar selalu diikutsertakan sebagai Agen Penjual surat utang ritel dan sukuk yang dikeluarkan Pemerintah.
The Board of Commissioners expects the Board of Directors to improve the performance of the Investment Banking and Fixed Income business unit to be able to provide greater contribution to the Company's revenues. Investment Banking business unit is expected to participate in all issuers activities of Initial Public Offering (IPO) in the year 2012 as well as preserving the Government's trust to make sure that the Company be included as a selling agent of retail bonds and sukuk issued by the Government.
Berdasarkan hasil pantauan dan pengawasan Dewan Komisaris, pada tahun 2011, Direksi telah menjalankan tugasnya dengan baik dan berhasil mengembangkan kinerja Perusahaan sebagaimana ditargetkan. Namun Dewan Komisaris terus berharap dalam kondisi apapun, Perusahaan senantiasa dapat memiliki kinerja yang baik dan terus bertumbuh, yang pada akhirnya dapat mewujudkan visi Perusahaan, untuk menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan kelas dunia dengan standar kinerja pelayanan yang berkualitas dengan integritas tinggi (Reliable).
The Board of Commissioners has found that in 2011, the Directors have done their job well and successfully develop the Company's performance based on target. Nevertheless the Board continues to expect the Company to continue in performing well and continue to grow, so that it may ultimately realize the larger vision of the Company, to become one of the world-class financial services company with a high integrity quality service performance standards (Reliable).
Atas nama Dewan Komisaris, perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang tinggi-tingginya kepada Dewan Direksi serta semua karyawan atas prestasi dan kemajuan yang telah dicapai. Dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan selama ini, diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini, kami Dewan Komisaris tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham, Bapepam-LK, Self Regulating Organization (SRO), para nasabah dan mitra Perusahaan atas kepercayaan yang diberikan.
On behalf of the Board of Commissioners, allow us to warmly appreciate and thank the Board of Directors and all employees for their achievements. The dedication and hard work that has been given thus far is expected to encourage further performance improvements in the future. On this occasion, our Board of Commissioners would also like to to thank the shareholders, Bapepam-LK, Self Regulating Organization (SRO), the Company's customers and partners for the abiding trust.
PT Reliance Securities, Tbk
15
Laporan Direksi Director’s Report
Perkiraan Kami ternyata benar, kejatuhan IHSG tidak berlangsung lama, pada kuartal II hingga awal kuartal III, indeks terus mengalami peningkatan yang signifikan. The Company was proven right. The stock index did not last long in negative teritory, on the second and the third quarter the index continued to increase significantly.
Nicky Hogan Presiden Direktur | President Director
PT Reliance Securities, Tbk
16 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Memasuki tahun 2011, para analis dan investor memprediksi pasar akan diwarnai rasa pesimis dan kekhawatiran akan jatuhnya Indeks Harga saham Gabungan (IHSG). Hal ini dipicu oleh kondisi perekonomian negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang terus mengalami pelemahan dan adanya indikasi dari Bank Indonesia untuk menaikan suku bunga acuan sebagai langkah antisipasi terhadap laju inflasi yang diperkirakan akan meningkat cukup signifikan. Saat itu Kami justru memiliki pandangan yang berbeda terhadap perkiraan pasar 2011. Kami optimis bahwa pasar akan melanjutkan kenaikan minor di tahun 2010, terkait dengan perkiraan akan berlanjutnya capital inflow ke emerging market.
The year 2011 was started with pessimism and concern over the downfall of the Jakarta Composite Index (IHSG). This was triggered by the economic condition of European countries and the United States which was wreaking and Indonesia is on alert by Bank Indonesia's decision to increase its BI rate, a rate which is signal to the possibility of inflation hike. On the contrary, the Company were optimist that market movement in 2011 will continue the positive trend which was started in 2010 and the tendency of capital inflow to emerging market.
Perkiraan Kami ternyata benar, kejatuhan IHSG tidak berlangsung lama, pada kuartal II hingga awal kuartal III, indeks terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pada bulan Agustus 2011, indeks bahkan terbang mencapai level tertinggi hingga 4.193,44. Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia yang baik dan ekspektasi akan diraihnya status investment grade membuat kepercayaan pelaku pasar terus meningkat dan mendorong dana-dana asing masuk ke Indonesia (capital inflow). Hal inilah yang mendorong pergerakan indeks untuk berada di zona positif.
The Company was proven right. The stock index did not last long in negative territory, on the second and the third quarter of 2011 the stock exchange flew to its highest level which was 4,193.44. The fundamentals of Indonesian economic strength and the optimism to reach investment grade by international rating institution provided enough reason for the investors to allocate their fund into Indonesia (capital inflow). This is the reason behind the strong index movement in the positive territory.
Pada akhir kuartal III, persisnya pada awal bulan September 2011, kekuatan fundamental pasar modal Indonesia kembali diuji oleh faktor eksternal berupa terpaan badai krisis keuangan Eropa, hingga menyebabkan IHSG kembali jatuh ke level yang paling rendah di tahun 2011 yaitu ke level 3.316,13. Akan tetapi, faktor eksternal ini ternyata tidak memiliki dampak yang terlalu kuat untuk membawa indeks ke jalur negatif. Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia yang baik lebih dominan mengarahkan indeks ke jalur positif dan akhirnya IHSG ditutup pada level 3.821,99 di hari terakhir perdagangan tahun 2011.
At the end of the third quarter which is on September 2011, the fundamental strength of Indonesian capital market was once again tried by several external factors which were the European financial crisis which drags Indonesian index back to its lowest in 2011 which was 3,216.13. This external factor was the strongest one that derailed the stock index to the negative territory. But eventually the Indonesian economic condition is a strong fundamental factors which pulls the IHSG back to 3,821.99 at the closing of 2011 stock trade.
Menapaki tahun 2012, dengan berbekal status investment grade yang diperoleh Indonesia dari lembaga pemeringkat dunia Fitch Rating, menambah keyakinan kami bahwa pasar modal Indonesia tahun 2012 akan bertumbuh dan memiliki kinerja yang positif. Capital inflow kemungkinan akan masih terjadi di pasar modal Indonesia. Kondisi ini tentunya akan membawa angin segar terhadap pertumbuhan bisnis Reliance di tahun 2012. Dengan sumber daya manusia yang handal, perencanaan dan strategi pengembangan pangsa pasar yang tepat, serta didukung jaringan pemasaran yang luas melalui kantor-kantor perwakilan Kami yang tersebar di daerah-daerah potensial, Kami yakin Perusahaan akan memiliki kinerja yang lebih baik dibanding tahun 2011.
The Investment grade status was a positive early influence for Indonesia, given by an international rating company, Fetch Rating on early 2012 confirms the investment conviction that the Indonesian capital market will head to positive territory. This has a positive influence to the growth of Reliance in 2012. With the right manpower, planning and strategies to work on the right niche market, and also with the support of a wide marketing network whic are covered by our potentially located branches We are convinced that the performance or our Company will surpass our achievement in 2011.
PT Reliance Securities, Tbk
17
Kinerja Perusahaan pada tahun 2011 masih terlihat bertumbuh apabila dibanding tahun 2010. Pendapatan usaha Perusahaan mengalami peningkatan sekitar 4% dari Rp 69,43 milyar di tahun 2010 menjadi Rp 72,53 milyar pada tahun 2011. Laba usaha Perusahaan mengalami penurunan 3% dari Rp 28,42 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp 27,48 milyar pada tahun 2011. Perusahaan mengalami penurunan transaksi perdagangan efek sekitar 15% dari Rp 27,84 trilyun pada tahun 2010 menjadi Rp 23,69 trilyun pada tahun 2011, akan tetapi laba bersih Perusahaan meningkat drastis 45%, dari Rp 19,02 milyar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 27,73 milyar di tahun 2011. Hal ini disebabkan karena Perusahaan membukukan pendapatan lain-lain bersih sebesar Rp. 2,54 milyar dibanding tahun lalu, dimana terdapat beban lain-lain sebesar Rp 7,41 milyar. Beberapa unit usaha yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan Perusahaan yaitu Equity Brokerage, Investment Banking, Fixed Income dan aktifitas treasury. Dari seluruh unit usaha tersebut, Equity Brokerage masih menjadi penyumbang terbesar atas pendapatan Perusahaan.
The performance of the Company in 2011 is still growing compared to what was achieved in 2010. The Company's revenue has increased by 4% from IDR 69.43 billion in 2010 to IDR 72.53 billion in 2011. The Company's operational profit has decreased by 3% from IDR 28.42 billion in 2010 to IDR 27.48 billion in 2011. The Company's transaction value has decreased by 15% from IDR 27.84 trillion in 2010 to IDR 23.69 trillion in 2011 but the net profit of the Company experience a significant increase by 45% from Rp 19,02 billion in 2010 to IDR 27.73 billion in 2011. The sharp increase of the Company's net profit is contributed by from other income net which have reached IDR 2.54 billion that contradicts to the other expenses net in 2010 which reached IDR 7.41 billion. There were several business unit which contributes to the Company's revenue which include Equity Brokerage, Investment Banking, Fixed Income and treasury activities. The most significant portion of the revenue increase was contributed by Equity brokerage.
Berbagai pengembangan strategis telah kami lakukan untuk tetap menjaga pertumbuhan Equity Brokerage baik institusi maupun ritel, antara lain dengan pembukaan Kantor Perwakilan dan Galeri Investasi baru sebagai upaya untuk menjangkau dan mendekatkan diri kepada investor yang ada di daerah, memberikan standar kinerja pelayanan yang berkualitas dengan nilai integritas yang tinggi kepada setiap nasabah dan juga memasyarakatkan penggunaan aplikasi Relitrade Online Trading untuk kegiatan transaksi.
There are many strategic development to maintain the growth of Equity Brokerage both institution and retail, namely by establishing Branch Offices and Investment Galleries in regions, providing high quality service standard to each clients and by publishing the usage of Relitrade Online Trading application for transaction purposes.
Pada tahun 2011, Kami telah menambah 4 Kantor Perwakilan sehingga pada tahun 2011, Perusahaan telah memiliki 18 Kantor Perwakilan yang tersebar di daerahdaerah seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Tasikmalaya, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Pontianak, Balikpapan, dan Makassar. Kami juga menambah 3 Pojok Bursa dan Galeri Investasi yang ada di President University di Cikarang Jawa Barat, Universitas Tanjungpura, di Pontianak, Kalimantan Barat dan Universitas Jember di Jawa Timur, menjadikan jumlah Pojok Bursa dan Galeri Investasi yang dimiliki oleh Perusahaan hingga akhir 2011 mencapai 12.
In 2011, we have added 4 Branch Office which means that this year we have 18 Branch Offices spread across Jakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Tasikmalaya, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Pontianak, Balikpapan, and Makasar. We have also added 3 IDX Corners and Investment Galleries including the ones in the President University in Cikarang, West Java, the Universitas Tanjungpura in Pontianak, West Kalimantan and Universitas Jember in East Java and therefore the total number of IDX Corners and Investment Galleries to reach 12.
Sejalan dengan misi Self Regulatory Organization (SRO) untuk melakukan pengembangan Pasar Modal Indonesia dan terkait dengan target Perusahaan untuk meningkatkan jumlah nasabah, Kami telah melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal ke daerah-daerah melalui pelatihan dan pameran, terutama di daerah tempat Kantor Perwakilan dan Galeri Investasi Kami berada. Selain itu Reliance juga secara rutin mengadakan pelatihan Aplikasi Relitrade Online Trading untuk meningkatkan pengetahuan dan penguasaan Nasabah terhadap Aplikasi Relitrade Online Trading, sehingga nasabah menjadi terbiasa dan familiar dalam melakukan transaksi secara online.
In line with the mission of the Self Regulatory Organization (SRO) which is to develop Indonesian Capital Market and related to the Company's target which is to increase the number of clients, We have provide seminars and stock market education program through trainings and exhibitions especially where our branches are located. Reliance also conducted routine trainings on Relitrade Online Trading Application to increase the knowledge and the mastery of our clients in using the Relitrade Online Trading Application and therefore our customers will be accustomed and skilled in conducting their trade online.
Sebagai komitmen Reliance untuk melindungi nasabah dari penyalahgunaan portfolio efek dan dana nasabah dari pihak-pihak yang tidak berwenang, secara konsisten Kami terus melakukan sosialisasi kepemilikan kartu
The commitment of Reliance to protect clients from misusage of the customer's securities portfolio and fund by unauthorized parties, in January 2011, the company was elected to be one of the top ten companies in the
PT Reliance Securities, Tbk
18 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
AKSes. Pada Januari 2011, Perusahaan mendapatkan penghargaan sebagai 10 Besar perusahaan efek dalam Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes Antar Perusahaan Efek yang diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Selain itu pada Desember 2011, Pojok Bursa dan Galeri Investasi yang bermitra dengan Reliance, menerima 3 dari 4 penghargaan sebagai Pojok Bursa BEI terbaik dari PT Bursa Efek Indonesia.
Competition of the Socialization AKEES Card which was held by PT Custodian Central Efek Indonesia (KSEI). In December 2011 the IDX Corner and Investment Galleries which collaborated with Reliance received three out of four awards of the best IDX Corners from the PT Bursa Efek Indonesia.
Pada unit bisnis Penjaminan Emisi Efek, Perusahaan secara aktif mengikuti kegiatan sindikasi penjaminan emisi efek. Dari total 25 IPO di tahun 2011, Perusahaan berpartisipasi dalam 14 IPO tersebut atau lebih dari 50%, dengan nilai sindikasi penjaminan mencapai Rp 61,57 milyar. Selain untuk meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan Perusahaan, aktifitas sindikasi ini juga bertujuan untuk memberikan layanan tambahan kepada nasabah yang berminat untuk berinvestasi pada sahamsaham perdana.
On the underwriting unit, the Company tries to actively participate in syndication of securities underwriting. Out of the total 25 Initial Public Offerings (“IPOs”) in 2011 the Company has participated in 14 out IPOs which are 50% out of the total syndication and the syndication itself reached a value of IDR 61.57 billion. Aside from contributing to the Company's revenue, the syndication activities is also to provide additional services to the Company's clients who are interested to invest in IPOs.
Unit bisnis Pendapatan Tetap (Fixed Income) juga terus meningkatkan kinerjanya dengan memperluas jaringan dan menjalin kerjasama dengan instansi-instansi terkait seperti dana pensiun, manajer investasi, asuransi, perbankan lokal maupun asing. Perusahaan tetap ambil bagian sebagai Agen Penjual atas surat utang ritel yang dikeluarkan Pemerintah. Tahun 2011, perusahaan ikut serta menjadi Agen Penjual Sukuk Negara Ritel Seri 003 (SR003) dan Obligasi Negara Ritel Seri 008 (ORI008). Sejalan dengan tema Corporate Social Responsibility (CSR) pada setiap penerbitan surat utang Pemerintah, sebagai Agen Penjual SR003 di tahun 2011, Perusahaan telah membantu anak-anak korban letusan gunung Merapi Yogyakarta, dalam melengkapi kebutuhan bersekolah mereka dengan tema seremonial Sukukku Sepatuku, yang dilaksanakan di desa Cangkringan, Yogyakarta. Sedangkan untuk ORI008, kegiatan CSR ditujukan pada kepedulian terhadap bumi dengan tema ORI008 Terangi Bumi.
On the Fixed Income unit the Company has consistently increased its performance by expanding the network and engaging cooperation with interrelated institutions such as the pension fund, investment managers, insurances, domestic or international banks. The Company has also participated as the Selling Agent of the government retail bond. In 2011 the company has participated as the Selling Agent of The Government's Sukuk Retail 003 (SR003) and The Government’s Retail Bonds (ORI008). Based on the theme of the Corporate Social Responsibility of the issue of the government bonds, as Selling Agent of Sukuk 003 in 2012, the Company has helped the children in Cangkringan, Yogyakarta who are victim of the Merapi volcanic eruption providing them the necessary means for studying in school. This is based with the Company's theme of the term note release which is the Sukukku Sepatuku. Regarding ORI008, the CSR activity is focused on earth awareness which is in line with the theme of the ORI008, Terangi Bumi.
Pada tahun 2011, berbagai upaya telah Kami lakukan untuk tetap menjaga pertumbuhan unit-unit bisnis Perusahaan, namun tidak sepenuhnya upaya tersebut memperoleh hasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Persaingan usaha yang begitu ketat, memaksa Kami selalu berinovasi untuk menciptakan produk-produk investasi menarik yang dapat ditawarkan kepada nasabah serta meningkatkan mutu pelayanan agar tingkat kepuasan nasabah dapat dipenuhi, yang tentunya dapat menjadi perekat antara nasabah dan Perusahaan di kemudian hari.
In 2011, the Company tries to maintain the growth of its business units, but it is not entirely resulted in the outcome previously targetted. Competition among securities were aggressive and as a response we increase our service quality to meet the satisfaction of the customers and thus it will serve as a bond and provide them reason to use our service in the future.
Sebagai akhir kata, perkenankan Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada Otoritas Pasar Modal, Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan kepada seluruh nasabah atas kepercayaan yang diberikan selama ini kepada Reliance. Tidak lupa kepada seluruh karyawan, Kami juga mengucapkan terima kasih atas segala prestasi dan kinerja selama tahun 2011 dalam membangun Perusahaan.
Lastly, please let Us convey our gratitude and our greatest appreciation to the Capital Market Authority, Shareholders, Board of Commissioner and to all Clients for their trust over Reliance. To all the employees We would like to convey our gratitude to all of the achievement and the performance gained in 2011 in helping to build the Company.
PT Reliance Securities, Tbk
19
Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen Analysis and Discussion by the Management Perdagangan Ekuitas
Equity Brokerage
Kondisi pesimis sangat kental dirasakan para pelaku pasar saat memasuki tahun 2011. Para analis dan pelaku pasar sangat terpengaruh dengan kondisi perekonomian negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Pergerakan indeks terus dibayang-bayangi oleh sentimen negatif yang dihasilkan krisis keuangan Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini terbukti posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal tahun 2011 mengalami penurunan yang cukup tajam hingga sempat mencapai level 3.455,12 atau turun sekitar 7% dari penutupan akhir tahun 2010 di level 3.703,51.
2011 was started with a strong pessimism by stock market traders . Analyst and traders in the stock markets were significantly influenced by the economic condition of European Countries and the United States. This was proven when the Jakarta Composite Index (IHSG) was started in 2011 it sharply fell to 3,455.12 or a decrease by 7% compared with the closing point of index level on the closing of 2010, which was 3,703.51.
Akan tetapi penurunan indeks tidak berlangsung lama, fakta akan fundamental ekonomi yang baik dan diraihnya status investment grade membuat kepercayaan para pelaku pasar berangsur-angsur pulih. Investor mulai berani melakukan pembelian secara selektif terhadap saham-saham yang berfundamental baik. Kondisi ini berlangsung hingga bulan Agustus 2011, dimana pada bulan ini indeks terbang ke level tertinggi pada level 4.193,44.
But the downfall of the stock index did not last long, the awareness of a better economic condition by the announcement of investment grade of the Indonesian economy recovered traders' trust. Investors began to make selective purchases of stocks that have good fundamental. Conditions recovered until August 2011 when the stock index flew to its highest level which was 4,193.44.
Setelah Agustus, kekuatan fundamental pasar modal Indonesia kembali diuji oleh terpaan badai krisis keuangan Eropa, sehingga mengakibatkan IHSG jatuh ke level paling rendah di tahun 2011 ke level 3.316,13. Berbekal fundamental yang baik dan penurunan indeks yang lebih disebabkan oleh faktor eksternal, indeks kembali ke jalur positif dan ditutup pada level 3.821,99 di akhir tahun 2011.
The next month, the strength of Indonesian economic fundamental was tested when the European crisis hammered the Jakarta Composite Index (IHSG) to its lowest level in 2011 to 3,316.13. Based on these positive outlook and the fact that the derailing factors were external the stock index were realigned to positive territory reaching 3,821.99 at the closing of 2011.
Bursa Efek Indonesia mencatat nilai transaksi tahun 2011 sebesar Rp 1.223,44 triliun atau rata-rata nilai transaksi per hari mencapai angka Rp 4,95 triliun, naik sekitar 4% dibanding tahun 2010 yang mencapai Rp 1.176,24 triliun. Perusahaan mencatatkan penurunan nilai transaksi sebesar 15% dari Rp 27,842 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 23,940 triliun pada tahun 2011. Sedangkan dari sisi frekuensi transaksi, Reliance mengalami peningkatan 20% dari 1.006.773 kali menjadi 1.206.185 kali.
The Indonesia Stock Exchange recorded the total value of transaction reaching IDR 1,223.44 trillion or an increase of IDR 4.95 trillion. An increase by 4% compared to 2010 value which was Rp 1,176.24 trillion. The Company recorded a decrease of transaction value by 15% from Rp 27.842 trillion in 2010 to Rp 23.940 trillion in 2011. But there was an increase of trading frequency by 20% from 1,006,773 to 1,206,185.
Frekuensi Transaksi | Transaction Frequency 1,170,920 1,006,773
Kali | Times 771,287
360,296
331,834
2007
2008
PT Reliance Securities, Tbk
2009
2010
2011
20 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Kenyataan ini menunjukan mulai terjadinya pemerataan transaksi ke lebih banyak nasabah Perusahaan khususnya nasabah-nasabah retail yang memang merupakan client base Perusahaan. Pada tahun 2011 jumlah nasabah online trading mencapai sekitar 1.500 nasabah dan memberikan kontribusi mendekati 20% dari total nilai transaksi Perusahaan.
This fact indicates that there were a distribution of transaction to more clients who are retail customers, part of the Company's client base. In 2011 the number of online trading clients have reached 1,500 clients and they have contributed to 20% of the company's total transaction value.
Dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah dan nilai transaksi, Reliance terus melebarkan sayapnya dengan membuka beberapa kantor perwakilan baru dan galeri investasi di beberapa lokasi. Tahun 2011 telah dibuka 4 kantor perwakilan baru yang tersebar di Taman Ratu, Jakarta Barat, Pontianak, Balikpapan dan Makassar, serta Pojok Bursa dan Galeri Investasi di President University di Cikarang, Jawa Barat, Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat dan Universitas Jember, Jawa Timur.
To increase the number of customers and transaction value, Reliance is consistent in spreading its wings by establishing new branch offices and Investment galleries in a number of locations. In 2011, We have opened 4 new branch offices in Taman Ratu - West Jakarta, Pontianak, Balikpapan and Makasar and IDX Corners and Investment Galleries in President University in Cikarang, West Java, Tanjungpura Universities in Pontianak, West Kalimantan and Jember University in East Java.
Penjaminan Emisi Efek
Underwriting
Sepanjang tahun 2011, tercatat 25 emiten yang melakukan kegiatan Initial Public Offering (IPO), lebih banyak dibandingkan tahun 2010 yang hanya mencapai 23 emiten. Walaupun jumlah emiten lebih banyak, nilai emisi saham tahun 2011, jauh menurun dibandingkan nilai emisi tahun sebelumnya. Nilai emisi tahun 2011 hanya mencapai Rp 19,6 triliun, turun sekitar 34% dibanding nilai emisi tahun 2010 yang mencapai Rp 29,7 triliun. Selain akibat krisis keuangan, penurunan nilai emisi saham tahun 2011 dikarenakan adanya perbedaan ukuran perusahaan yang melantai di bursa. Ada beberapa perusahaan besar dan BUMN yang sengaja menunda kegiatan emisinya di tahun 2011 untuk menghindari pengaruh sentimen negatif yang terjadi di pasar dan keinginan mendapatkan pricing atau harga emisi yang lebih baik.
In 2011, there were 25 issuers providing Initial Public Offering (IPO), more from what was issued in 2010, which were 23. Despite the number of issuers were more, the underwriting value in 2011 is below than the previous year. In 2011 the underwriting value was IDR 19.6 trillion, a decrease by 34% compared to 2010, which was IDR 29.7 trillion. A side from the 2011 financial crisis there were difference size of companies debuted on the trading floor. There were a number of State Owned Enterprises which stops their IPO plan in 2011 as a precautionary step anticipating the negative impact of the world market movement and to aim for higher pricing.
Di tahun 2011 Perusahaan sangat aktif mengikuti sindikasi penjaminan emisi efek. Dari total 25 IPO, Reliance berpartisipasi dalam 14 diantaranya atau lebih dari 50% dari total sindikasi, dengan nilai sindikasi penjaminan mencapai Rp 61,57 milyar. Nilai penjaminan ini jauh meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 11,08 milyar. Peningkatan nilai penjaminan ini ditambah dengan kegiatan sebagai agen penjual ORI dan Sukuk Negara Ritel, mengakibatkan terjadinya peningkatan pendapatan menjadi sebesar Rp 3,23 milyar atau meningkat 48% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai Rp 2,19 milyar.
The Company was very active in pursuing joint underwriting, it participate in 14 of 25 IPO in 2011 or more than 50% total syndication with the underwriting value IDR 61.57 billion. This value has increased sharply compared to the previous year, IDR 11.08 billion. The increase coupled with the underwriting activities as selling agent of ORI and Sukuk, resulting in increased revenue to IDR 3.23 billion, an increase of 48% compared to the year 2010 which reached IDR 2.19 billion.
Reliance mempunyai kapasitas yang besar untuk melakukan kegiatan penjaminan emisi efek. Untuk tahun 2011 dan tahun-tahun berikutnya Perusahaan akan terus berperan aktif membentuk sindikasi dalam membantu perusahaan-perusahaan atau korporasi yang hendak mencari sumber pendanaan di pasar modal dan ikut serta secara aktif menjadi anggota sindikasi penjaminan emisi, baik itu emisi saham maupun emisi surat utang.
Reliance has a big capacity to do underwriting activities. For 2011 and subsequent years, the Company will continue plays an active role in helping companies or corporations to seek in the capital market, as well as pursuing to participate as a joint underwriter, for either equity or bonds.
PT Reliance Securities, Tbk
21
Divisi penjaminan emisi efek akan terus bertumbuh dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dalam peningkatan pendapatan melalui jasa penjaminan (underwriting) maupun jasa penasehat keuangan (financial advisor). Tanggal/Date 3-7 Januari / January 4,5,6 Januari / January 2,4,7 Februari / February 12,13 & 16 Mei / May 20 - 25 Mei / May 30 Mei - 01 Juni / June 13 Juni -15 Juni / June 24 Juni- 28 Juni / June 1-3 Nopember / November 11,14&15 Nopember / November 28-30 Nopember / November 6 - 9 Desember / December 15,16 & 19 Desember / December Total
The underwriting division will continue to grow by pursuing and exploiting feasible opportunities to increase the revenue through underwriting and financial advisory services.
Perusahaan/Company Kode/Code Harga/Price (Rp) 740 PT Martina Berto, Tbk MBTO PT Megapolitan Development, Tbk 250 EMDE PT Garuda Indonesia, Tbk 750 GIAA PT Buana Listya Tama, Tbk 155 BULL PT Jaya Agra Wattie, Tbk 500 JAWA PT Salim Ivomas Pratama, Tbk 1100 SIMP PT Metropolitan Land, Tbk 240 MTLA PT MNC Securities II 2011 seri B PT Atlas Resources, Tbk 1500 ARII PT Visi Media Asia, Tbk 300 VIVA PT ABM Investama, Tbk 3750 ABMM PT Erajaya Swasembada, Tbk 1000 ERAA PT Greenwood Sejahtera, Tbk 250 GWSA
Nilai/Value (Rp) 199,800,000 20,850,000,000 34,464,375,000 1,046,250,000 150,000,000 330,000,000 182,400,000 1,000,000,000 1,125,000,000 105,000,000 525,000,000 971,000,000 625,000,000 61,573,825,000
Pendapatan Tetap
Fixed Income
Kinerja pasar obligasi tahun 2011 ternyata sangat fantastis, diluar perkiraan awal para analis yang memperkirakan akan terjadi penurunan kinerja pasar obligasi, akibat adanya sentimen negatif dari krisis keuangan Eropa dan pelemahan ekonomi Amerika Serikat. Analis memperkirakan, Bank Indonesia (BI) akan menaikan bunga acuan sebagai strategi untuk menghambat laju inflasi, yang diduga akan mengalami kenaikan cukup signifikan. Perkiraan analis memang benar, pada bulan Februari 2011, BI menaikan BI rate menjadi 7%. Bunga acuan sebesar itu bertahan hingga bulan Oktober 2011. Kenaikan suku bunga ini sudah tentu menekan harga obligasi.
The year 2011 proved to be a remarkable year for bond market as it generated a much higher rate of return than that of equity market. Fear that bond market would be in a deep slump amid Europe's sovereign debt crisis and stalled economic recovery in the U.S. failed to materialize. Domestically, inflation expectation shot up at the beginning of the year, compelling Bank Indonesia to raise its benchmark interest rate (BI Rate) to 7% and maintained a neutral stance by keeping BI rate unchanged until October 2011.
Ternyata di tahun 2011 proses capital inflow ke negaranegara berkembang (emerging market) masih terus berlanjut. Hal ini didorong oleh kebijakan tingkat suku bunga rendah yang masih diberlakukan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian negaranegara tersebut. Aliran dana yang masuk ke kawasan Asia termasuk Indonesia memburu instrumen investasi yang tergolong aman seperti Surat Berharga Negara (SBN), Surat Utang Negara (SUN) dan sebagian kecil masuk ke obligasi korporasi. Kepemilikan investor asing terhadap SBN, SUN dan obligasi korporasi mengalami peningkatan di tahun 2011 bila dibandingkan tahun 2010. Kondisi seperti ini menstimulasi kenaikan harga obligasi, atau terjadinya penurunan yield dari kisaran 7%-10% pada tahun 2010, hingga mencapai kisaran 3%-4% pada tahun 2011.
Lower interest rate policy and deteriorating fiscal conditions in advanced countries opened up opportunity for emerging markets to be an attractive destination for investor seeking higher yield. In the case of Indonesia, well co-ordinated prudent fiscal policy and credible monetary policy has produced a sustainable high economic growth in the last decade. Even the global financial crisis and the still unfolding Europe's sovereign debt crisis failed to make a dent on Indonesia's economic growth. Foreign Capital Inflow inundated Indonesia's capital market, notably bond market. While most of government bond of Euro zone countries experienced worsening credit rating and shunned by investors, Indonesian Government Bond (IGB) enjoyed substantial improvement in risk perception and chased by foreign investors. By the end of 2011, foreign ownership constituted 31% of all tradable IGB, up slightly from 31% in December 2011. As a result, IGB yield curve shifted downward all across maturity.
Membaiknya pasar surat utang dalam negeri tidak memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan divisi pendapatan tetap perusahaan. Walaupun nilai transaksi obligasi Reliance mengalami penurunan dari Rp 1.865,62 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp 791,30 milyar pada
Booming domestic bond market did not translate into better performance by our fixed income division. Reliance's transaction value in 2011 amounted to Rp 791.30 billions, down sharply from Rp 1.865.62 trillions. However, income from capital gain surged 32%
PT Reliance Securities, Tbk
22 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tahun 2011, namun Perusahaan berhasil memanfaatkan pergerakan harga obligasi, sehingga pendapatan dari capital gain tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 32% menjadi Rp 3,30 milyar dari sebelumnya Rp 2,50 milyar.
To Rp 3.30 billions from Rp 2.50 billions in previous year.
Seperti tahun 2010, Perusahaan masih terus aktif menjadi Agen Penjual surat utang ritel yang dikeluarkan Pemerintah. Hal ini membuktikan dan menguatkan citra Reliance sebagai perusahaan sekuritas yang dipercaya Pemerintah, dan semakin melebarkan jaringan kerja Perusahaan dengan sub-sub agen penjual dari berbagai lembaga dan instansi. Pada bulan Februari 2011, Perusahaan kembali ditunjuk menjadi Agen Penjual Sukuk Negara Ritel Seri 003 (SR003) yang diterbitkan dengan imbal hasil 8%. Pada kesempatan ini Reliance berhasil menjual SR003 sebesar Rp 195,70 milyar. Sejalan dengan tema Corporate Social Responsibility (CSR) SR003 yaitu “Bersama Sukuk Negara Ritel Peduli Pendidikan Anak”, Perusahaan menyisihkan sebagian dari fee sebagai Agen Penjual yang diterima untuk turut membantu anak-anak korban letusan Gunung Merapi, Yogyakarta, dengan melengkapi kebutuhan bersekolah mereka.
As a testament to its sterling reputation as trusted Securities company, in 2011 Reliance continued to be appointed as Selling Agent for Government retail bonds. Being a selling agent allows the company to develop vast network with sub selling agents and other financial institutions. In February 2011, the company acted as Selling Agent for Retail Sukuk 003 (SR003) of which Rp 195.70 billions successfully sold by the company. In line with the Corporate Social Responsibility (CSR) theme of Sukuk Retail 003, “ Bersama Sukuk Negara Ritel Peduli Pendidikan Anak.” The company earmarked some of the fee from being selling agent to assist children of victim in Merapi volcano explosion in the form of providing school equipment.
Bulan November 2011, Perusahaan juga berpartisipasi sebagai Agen Penjual Obligasi Negara Ritel Seri 008 (ORI008) yang diterbitkan dengan kupon sebesar 7%. Pada penerbitan ORI 008 ini, minat investor sangat besar sehingga Perusahaan berhasil melakukan penjualan hingga mencapai angka Rp 460,00 milyar. Seperti kegiatan Agen Penjual sebelumnya, Perusahaan secara berkesinambungan ingin membagikan sebagian dari fee yang diterima untuk kegiatan CSR yang kali ini ditujukan pada kepedulian bumi tercinta dengan tema “ORI008 Terangi Bumi”.
In November 2011, the company also participated as a selling agent for Government Retail Bond 008 (ORI008) The issuance of ORI008 was met by over-subscription by public, thereby enabling the company to sell ORI008 with the value of Rp 460,00 billions. Similar with SR003 campaign, the company earmarked some of the fee from being selling agent for CSR activities which happened to be related to green movement.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan dari divisi pendapatan tetap, Perusahaan terus memperluas jaringan dan menjalin kerjasama dengan instansiinstansi terkait seperti dana pensiun, manajer investasi, perbankan lokal maupun asing. Demikian pula dengan peningkatan fasilitas transaksi, Perusahaan dipercaya untuk mendapatkan peningkatan fasilitas intraday dari berbagai bank.
To increase revenue contribution from fixed income division, the company kept widening network and cooperation with other institution in financial market such as investment manager, pension fund, and commercial bank, domestic and foreign alike. In addition, expansion in transaction facility was also key element in improving fixed income division performance. The company was provided bigger intraday facilities by numerous banks and explored any new opportunities to boost transaction.
791,3
2011
PT Reliance Securities, Tbk
23
Riset
Research
Divisi riset berperan penting dalam menciptakan nilai tambah terutama meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Memberikan informasi dan analisa yang memudahkan tim sales dan nasabahnya dalam mengambil keputusan investasi secara cepat dan tepat dalam menghadapi gejolak pasar di tahun 2011.
Research division creates added value in pursuit of providing excellent and reliable service to clients. One of its important roles is to disseminate information and provide analysis to sales team that will help the team to assist clients in making sound investment decision in the midst of market uncertainty during the year 2011.
Menghadapi persaingan bisnis di industri pasar modal, divisi riset dituntut untuk secara konsisten menjaga kualitas dan integritas dari laporan-laporan riset yang diterbitkan secara berkala antara lain, daily insight, daily price action, weekly trading plan, stock focus, special report, dan market outlook. Disisi lain secara berkesinambungan berinovasi dalam meningkatkan mutu layanan yang ada serta menciptakan ide-ide yang original sehingga mampu menjangkau dan menciptakan pangsa pasar ceruk.
Being in a fiercely competitive industry, research division must consistently maintain the quality and integrity of its research reports which consisted of daily insight, daily price action, weekly trading plan, stock focus and market outlook as well as event-driven special reports. Furthermore, research division is always seeking and applying new innovative approach and ideas to improve its quality of service to answers client's needs and expand the company's market share.
Kebehasilan dalam menjaga kedisiplinan penyampaian produk riset, menyelenggarakan conference call secara rutin dan tepat waktu, serta melakukan update berita secara real time dan continue melalui fasilitas online trading ReliTrade maupun website www.relitrade.com dan www.reliance-securities.com telah berhasil diraih pada tahun 2010. Begitu pula pada tahun 2011, divisi riset lebih optimal dalam meningkatkan partisipasi cabang pada saat conference call dan terus mendampingi tim sales melalui conference chat sepanjang jam perdagangan berlangsung, memperbaharui desain tampilan dari laporan yang diterbitkan, serta meningkatkan konsistensi penerbitan stock focus dan terus memperbanyak jangkauan emiten melalui peningkatan kunjungan perusahaan.
During the previous year, research division has successfully established its standard of discipline in delivering research products in a timely manner, organizes daily morning conference call session on schedule and continuously provides most updated news to clients through ReliTrade platform and website www.relitrade.com and www.reliance-securities.com. In 2011, the research division has progressed much further in increasing branch offices participation in the morning conference call session, assisting sales force through conference chat throughout trading session, redesigned most of its research report layout, improve the consistency in publishing stock focus and expand the network to issuers by visiting issuers regularly.
Divisi riset mulai mengerjakan produk riset dalam dua bahasa secara rutin seiring dengan tampilan website yang juga sudah dua bahasa. Tim riset juga berusaha secara akurat dan cepat mendapatkan informasi dan memantau perkembangan emiten-emiten dengan menjalin komunikasi dengan para investor relation, company visit, dan juga hadir pada acara public expose.
Furthermore, research division has initiated writing its reports in bilingual, namely Bahasa Indonesia and English, supported by the Company's website that can be viewed in both languages since 2011. Analysts in research division were also more aggressive in collecting data and gathering information with respect to their sector coverage, either through direct measures such as investor relation, company visit and public expose.
Divisi riset juga mendistribusikan produk riset melalui media cetak, dan juga muncul sebagai narasumber di televisi. Juga turut membantu dalam sosialisasi pasar modal dan edukasi masyarakat melalui pelatihanpelatihan pasar modal yang diselenggarakan bersamasama dengan Bursa Efek Indonesia dalam bentuk Pojok Bursa.
Research division also distributes research products through newspaper and its members has been invited to present their research based opinion in financial news. The research division also participates in socializing and public training program that was organized by the Company and Indonesia Stock Exchange through IDX Corners.
PT Reliance Securities, Tbk
24 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Teknologi Informasi
Information Technology
Menyadari bahwa Perusahaan berada dalam bisnis yang sarat akan tekhnologi, Kami terus melakukan pengembangan di sisi Informasi Tekhnologi, baik yang disyaratkan oleh regulator maupun internal Perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Pengembangan Informasi Tekhnologi dilakukan di segala lini Perusahaan, mulai dari Infrastruktur Jaringan, Perangkat Keras sampai ke Aplikasi dan Database.
Company realizes that its business needs advances of technologies, for that reason the company needs to make an improvement in information technology that was required by external regulators as well as internal regulator to increase efficiency and effectiveness. The development of the Company covers all aspects starting from the Network Infrastructure, Hardware to Applications and Databases.
Dalam hal pengembangan infrastruktur, di tahun 2011 Perusahaan telah menggunakan Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM) dengan redundant link Fiber Optic. Jaringan tersebut digunakan untuk menghubungkan sistem Perusahaan secara online dengan BEI, KPEI, dan KSEI untuk kelancaran transaksi serta kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
In terms of infrastructure development, in 2011 the Company has been using Integrated Network Market Share (JTPM) with redundant link Fiber Optic, which is used to connect the Company's online system with BEI, KPEI, KSEI for purposes of transactions as well as clearing and settlement of the transactions guarantee.
Demi meningkatkan mutu pelayanan di seluruh kantor perwakilan yang tersebar di pulau Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, Perusahaan bekerja sama dengan sister company yang bergerak di bidang telekomunikasi yang menyediakan jaringan data untuk main link dan redundant backup link. Jaringan data tersebut menggunakan wireless connection, wired connection maupun fiber optic connection, sehingga seluruh kantor perwakilan dapat terhubung online dengan kantor pusat secara lebih stabil.
To improve the quality of services in all branch offices and galleries, which spreads across the island of Java, Bali, Borneo and Sulawesi work together with sister company which engages in telecommunications to provide network data for main link and redundant backup link, either using a wireless connection, wired connection or fiber optic connection, to link branch offices can through a steady online connection.
Untuk meningkatkan keterandalan online trading ReliTrade, Perusahaan juga bekerja sama dengan sister company yang bergerak di bidang Internet Service Provider. Kerjasama ini dilakukan dalam hal penyediaan BandWidth internet, sehingga koneksi internet Reliance selalu terjamin, seberapapun besarnya user terkoneksi ke ReliTrade. Sedangkan untuk menjaga keterandalan infrastruktur jaringan, Perusahaan menerapkan network management system yang memadai.
To improve the reliability of the company's online trading which is ReliTrade, the company has teamed up with sister company that specializes in Internet Service Provider, to provide bandwidth internet for the company, so that the Company's internet connection is always be reliable no matter how great the users are connecting to ReliTrade online trading via internet. To maintain a reliability of the network infrastructure of the Company, the company has implemented an adequate network management system.
Dalam hal perangkat keras, Kami secara rutin melakukan peremajaan dan peningkatan spesifikasi baik pada enterprise class server maupun network device serta melakukan load and balancing, agar seluruh server dan network device dapat bekerja secara optimal. Tidak ketinggalan pula Perusahaan selalu menjaga ketersediaan backup terhadap seluruh perangkat keras yang ada.
In terms of hardware, the company has rejuvenate and improved the specification of the hardware both at enterprise class servers and network device and has performed load and balancing so that all servers and network devices can perform optimally. The company ensures the availability of sufficient backup of the existing hardware.
Pengembangan sistem aplikasi komputer senantiasa Kami lakukan secara berkesinambungan. Sepanjang tahun 2011 terdapat beberapa penerapan peraturan baru dari regulator yang harus Perusahaan antisipasi dengan melakukan pengembangan, baik di Back Office System maupun Front Office System supaya efesiensi dan efektivitas kerja dapat tetap terjaga. Selain itu Kami terus melakukan otomatisasi proses dan fine tuning database di back office agar terjadi peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja sehingga berujung pada peningkatan kepuasan nasabah.
The development of computer application systems is always done in an ongoing basis. In the year 2011 there were some new enforcement pointed out by the regulator to anticipate the development of Back Office and Front Office Systems which helps to ensure continuous efficiency and effectiveness. In addition, the Company continues automate processes and fine tune database in the back office in order to increase efficiency and effectiveness of the work which will result in customer's satisfaction.
PT Reliance Securities, Tbk
25
Operasional
Operational
Divisi operasional bertanggung jawab atas proses penyelesaian transaksi efek. Bersama para front-liner, Divisi operasional menunjang aktivitas operasional dengan memberikan pelayanan yang maksimal cepat dan tepat dengan integritas tinggi dan memberikan informasi akurat untuk para nasabah. Penyempurnaan fasilitas sistim operasi di back office memudahkan para user bekerja lebih nyaman dan proses penyelesaian lebih cepat, disamping itu dapat mempercepat penyajian informasi bagi nasabah.
The operational division is responsible for the settlement process. Together with front liners, operational division supports the activities by giving the best services with high integrity and efficient manner, as well as providing most recent accurate information to customers. Improvement of the operational system facilities in the back office is carried out on a regular basis to facilitate users to work comfortably, faster and more efficient. This improvement also helps to present information to customers in a timely manner.
Divisi operasional bersama Divisi IT melakukan pengembangan sistim untuk memenuhi ketentuan Self Regulatory Organization yang bertujuan memberikan informasi yang transparan dalam memenuhi Peraturan Bapepam V.D.3 yaitu kenyamanan dan kepercayaan bagi nasabah seperti Fund Separation (Rekening Dana Nasabah), Collateral Account Client (Rekening Jaminan) dan Setelmen Transaksi. Dengan dipisahnya dana dan aset nasabah dengan Perusahaan, Nasabah dapat memantau langsung dana dan aset mereka melalui kartu Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
Both operational and IT division works together in developing system to comply the Self Regulatory Organization provision that aims to provide transparent information to meet Bapepam's V.D.3 regulation about the ease and trust for investors on things such as Fund Separation, Collateral Account Client and Transaction Settlement. With the separation of funds and assets between investors and the Company, investors can directly monitor their funds and assets through AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) Card.
Backoffice sistim dikembangkan secara profesional dengan otomatisasi sistim yang bertujuan mempercepat proses penyelesaian oleh user dan peningkatan kinerja karyawan. Pengembangan program terus dilakukan IT dalam hal pengerjaan Rekening Dana Nasabah, import data dari Orchid KSEI untuk update nomor rekening nasabah, update saldo dan report mutasi dana nasabah. Hal tersebut memberikan support untuk divisi lain yang berhubungan dengan Rekening Dana Nasabah.
The back-office system has been developed professionally with automation feature for the purpose to fasten the completion of processes by users and to improve employee's performance. Continuous development program has been done by the IT in the processing of Fund Separation, data import from Orchid KSEI system to update customer's account number, balance and customer's funds mutation report. This development also gives support and benefit to other divisions that are involved in handling Customer's funds account.
Divisi operasional berkembang mengikuti perkembangan bisnis perusahaan, mendukung divisi equity brokerage sesuai bisnis model perusahaan dengan running by system. Penginputan Formulir Pembukaan Rekening Efek sampai dengan penyelesaian transaksi dilakukan operation team dengan cepat, teliti dan benar. Divisi operasional berperan sebagai client dan supplier bagi divisi lainnya, hubungan kerja yang baik antar divisi memberikan hasil maksimal untuk nasabah dan perusahaan.
Kepatuhan Perusahaan sebagai perusahaan efek, harus selalu mematuhi seluruh peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK dan Self Regulatory Organization (SRO). Kelalaian atas keterlambatan dan tidak terpenuhinya kepatuhan dapat mengakibatkan pembekuan ijin usaha Perusahaan, dimana hal tersebut akan berisiko dibatasinya atau terhentinya kegiatan Perusahaan. Divisi kepatuhan membantu Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha agar memenuhi kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan di bidang pasar modal yang berlaku serta meningkatkan efektivitas pada organisasi Perusahaan secara menyeluruh. Oleh karena itu unit kerja Internal Audit, PT Reliance Securities, Tbk
Operational division improvements are in line with the company's business development in supporting equity brokerage division according to the company business model which is “running by system”. The process from filling the Opening Account Form until processing transaction settlements are done by operation team in a fast, precise and correct way. Operational division plays the role of client and supplier for other divisions with good working relations in providing optimum results to customer and the company.
Compliance As a securities company, Reliance has to comply with the regulations set by Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) and Self Regulatory Organization (SRO). Any failure, delay and non compliant to these regulations will result in the Company's license being revoked. Compliance division is assisting the Company to carry out its activities and to comply with the capital market regulation, laws, and improving the effectiveness of the Company's organization as a whole. Therefore the internal audit and
26 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Compliance dan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) senantiasa melakukan monitoring terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang dijalankan oleh manajemen dan semua unit kerja terkait.
Compliance and the Know-Your-Customer-Principle will synergize efforts to monitor the management's corporate governance and all unit to minimize all risks.
Pengendalian internal merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen secara berkesinambungan, guna menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran aspek kehati-hatian serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.
Internal control functions as a continuous supervision mechanism determined by the management to provide accurate report, to increase compliance, and to minimize losses, deviation including fraud and violation as precautionary measure which will in turn incease the Company's efectivenes and cost efficiency.
Terselenggaranya sistim pengendalian internal yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi Perusahaan, antara lain, Komisaris, Direksi, Satuan Kerja Internal Audit, pejabat dan pegawai perusahaan. Termasuk pihak-pihak eksternal antara lain, otoritas pengawasan Perusahaan, eksternal auditor, dan nasabah yang berkepentingan terhadap terlaksananya sistim pengendalian internal Perusahaan yang handal dan efektif.
The comprehensive and efective internal control system is the responsibility of all elements in the Company such as : Commissionaire, Board of Directors, The Internal Audit unit, Company's officer and employees. Including external parties such as : supervisory auhtority of the Company, external auditor, and clients who have interest in the success of the Company's reliable and efective internal control system.
Dalam penerapan pengendalian internal, Perusahaan wajib pula memperhatikan aspek-aspek pengendalian internal yang ditetapkan dalam ketentuan Bapepam-LK, antara lain sebagaimana diatur dalam Peraturan V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek dan Peraturan V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal.
In implementing internal control, the Company is obliged to be mindful with aspects of internal control which are regulated by the Bapepam-LK. For the examples are the regulation V.D.3. which provides guideline for internal control of a securities company and regulation V.D.10 on the Principle of Know Your Customers by a Financial Service Company especially in Capital Market.
Divisi kepatuhan dalam menjalankan fungsi kepatuhan bersifat independen dari fungsi lainnya. Namun divisi ini memiliki akses yang tidak terbatas kepada fungsi lainnya, terkait dengan tugasnya untuk memastikan jalannya kepatuhan oleh fungsi-fungsi yang sudah ada sesuai dengan peraturan Bapepam-LK V.D.3, antara lain:
Compliance division in performing its compliance function is independent in nature from other functions. However, this division has unlimited access towards other functions, which are related to its tasks, in order to ensure the effective implementation of compliance by the existing functions in accordance with the regulation of Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) V.D.3, among others:
a Fungsi Pemasaran a Fungsi Manajemen Resiko a Fungsi Pembukuan a Fungsi Kustodian a Fungsi Teknologi Informasi
Pada tahun 2011, divisi kepatuhan telah merevisi seluruh Standard Operating Procedure (SOP) untuk masingmasing fungsi yang ada dalam Perusahaan. Pemantauan dan pengawasan atas kepatuhan dalam penerapan SOP dilakukan secara berkala, minimal 1 (satu) kali dalam setahun. Hasil pemantauan dan pengawasan SOP tersebut langsung dilaporkan ke Direksi. Pengawasan internal yang dijalankan oleh Reliance, dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun yang meliputi pemeriksaan kepatuhan terhadap:
a Pelaksanaan
Transaksi Marjin dan Short Sell, Peraturan Bapepam-LK V.D.6 dan Peraturan Bursa No. II-H dan No. III-I; a Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah, Peraturan Bapepam-LK V.D.10;
a Marketing Function a Risk Management Function a Bookkeeping Function a Custodian Function a Information Technology Function In the year 2011, the compliance division has revised the entire Standard Operating Procedure (SOP) for each existing function in the Company. The monitoring or supervisory of compliance in the implementation of SOP is conducted periodically, at the minimum 1 (one) time in a year. The result of monitoring and supervision of SOP will be directly reported to the Board of Directors. The internal supervision is performed by compliance, it is conducted 2 (two) times in a year, which covers compliance examination towards:
a Implementation
of Margin Transaction and Short Sell, Regulation of Bapepam-LK V.D.6 and Regulation of the Stock Exchange No. II-H and No. III-I; a Implementation of Know-Your-Customer Principle, Regulation of Bapepam-LK V.D.10; PT Reliance Securities, Tbk
27 1
a a a a a
Penyelesaian kewajiban transaksi nasabah reguler pada tanggal jatuh tempo; Pelaksanaan Single Investor ID (SID); Pembukaan sub-rekening efek dan rekening dana nasabah bagi nasabah pemilik rekening efek; Pemberian kartu AKSes kepada nasabah pemilik rekening efek; Sistem pengawasan pola transaksi nasabah.
a a a a a
Settlement of transaction obligation of regular customer which has been due; Implementation of Single Investor ID (SID); Opening of securities sub-account and customer fund account for customer possessing securities account; Provision of AKSes card to customer possessing securities account; Customer transaction pattern supervisory system.
Pelaporan atas hasil pemeriksaan pengawasan internal tersebut di atas, dilaporkan secara langsung ke Direksi perusahaan untuk ditindaklanjuti.
Report on the result of the above mentioned internal supervisory examination is directly reported to the Board of Directors to be followed up.
Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan PT Bursa Efek Indonesia, divisi kepatuhan juga sudah menyiapkan aplikasi sistim pengawasan pola transaksi nasabah, untuk mendeteksi indikasi praktik transaksi/perdagangan yang tidak wajar, antara lain:
In accordance with the regulation issued by Indonesia Stock Exchange (IDX), compliance division has also prepared customer transaction pattern supervisory system application, to detect the indication of unfair transaction practices/trading, among others:
Wash Sales Motifnya adalah upaya membentuk harga naik, turun atau tetap dengan memberi kesan seolah-olah harga terbentuk melalui transaksi yang berkesan wajar, juga untuk memberi kesan bahwa efek tersebut aktif diperdagangkan atau anggota bursa yang bersangkutan aktif melakukan perdagangan.
Wash Sales The motive is an effort to cause the price to increase, decrease or remain at its position in order to give an impression as if the price is formed through a transaction which has the impression of being fair, it is also intended to give the impression that the securities are actively traded or the relevant member of the stock exchange is conducting trades.
Marking the Close Motifnya adalah membentuk harga penutupan dengan tujuan memberikan kesan bahwa harga yang terbentuk dapat dijadikan harga acuan untuk kepentingan tertentu (misalnya: corporate action atau valuasi).
Marking the Close The motive is to create closing price with the objective of giving an impression that the created price can be used as the reference price for a certain purpose (for example: corporate action or valuation).
Creating Fake Demand/Supply Motifnya adalah menaikkan/menurunkan harga dengan memberi kesan kepada pasar, seolah-olah terdapat demand/supply yang tinggi sehingga pasar terpengaruh untuk membeli/ menjual.
Creating Fake Demand/Supply The motive is to increase/decrease price which gives the impression to the market that as if there is a high demand/supply, therefore the market is influenced to purchase/sell.
Front Running Motifnya adalah meraih keuntungan atau mengurangi kerugian.
Front Running The motive is to gain profit or to lessen losses.
Unusual Volume/Value Transaction Terdapat transaksi nasabah yang secara historikal tidak biasa (unusual), baik dari segi volume maupun nilai transaksi.
Unusual Volume/Value Transaction There are transactions of the customer which are historically not common (unusual), both from the point of view of the volume and from the transaction value.
Atas hasil pengawasan tersebut, Perusahaan akan melakukan tindakan berupa pemberian teguran secara tertulis kepada nasabah apabila terdeteksi melakukan pola transaksi yang tidak wajar. Suspend terhadap nasabah akan diberlakukan bila nasabah tersebut melakukan 3 (tiga) kali pelanggaran dari pola transaksi yang tidak wajar.
Over the result of such supervision, the Company will take action in the form of giving written warning to the customer if being detected of conducting unfair transaction pattern. Suspend towards customer will be imposed if the customer committed violation for 3 (three) times of unfair transaction pattern.
PT Reliance Securities, Tbk
28 1 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Prinsip Mengenal Nasabah (PMN)
Knowing Your Customer
Menindaklanjuti Peraturan Bapepam-LK nomor V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) yang mewajibkan kepada setiap Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal, untuk memiliki unit kerja yang menangani penerapan PMN dan Pedoman PMN. Sejak tahun 2010, kami telah memiliki Pedoman PMN dan unit kerja yang menangani penerapan PMN tersebut.
Implementing Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK)'s regulation, No. V.D.10 on Know Your Customer Principle which obliges all Financial Service Company on Capital Market to implement apply Know Your Customer Principle (“PMN”) and guidelines of PMN. Since 2010, we have a clear PMN guidelines and task unit which supervise the implementation of PMN. Task and responsibilities of PMN Officer are: a To ensure the existence of suspicious client and financial transaction and cash transaction identification system. a To monitor the updating of Client's profile, transaction pattern and proper and secured document administration. a To verify and identify client candidate a To coordinate and monitor the implementation of PMN by interrelated working unit. a To accept, analyze reports of suspicious transaction report and to write report to be handed to the Board of Directors or the person in charge to be conveyed to the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK).
Tugas dan tanggung jawab dari Petugas PMN adalah: aMemastikan adanya sistim identifikasi nasabah dan transaksi keuangan yang mencurigakan, transaksi yang dilakukan secara tunai. aMemantau pengkinian profil nasabah, pola transaksinya dan penatausahaan dokumen nasabah secara rapi dan aman. aMelakukan verifikasi dan identifikasi calon nasabah. aMelakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan PMN oleh unit-unit kerja terkait. aMenerima, menganalisa laporan atas laporan transaksi keuangan yang mencurigakan dan menyusun laporan untuk diserahkan ke Direksi atau penanggung jawab untuk disampaikan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dalam memperlancar kegiatan unit kerja PMN, terutama dalam kegiatan identifikasi nasabah, Perusahaan telah menambahkan formulir face to face pada Formulir Pembukaan Rekening Efek (FPRE), yang wajib diisi oleh sales dan ditandatangani nasabah ketika melakukan tatap muka. Selain itu, Perusahaan menyediakan sistim yang dapat mempermudah unit kerja dalam memantau pola transaksi nasabah yang mencurigakan. Sistim juga memberikan informasi kepada nasabah melalui trade confirmation bahwa data nasabah tersebut sudah tidak berlaku (expired) dan mewajibkan nasabah untuk segera melakukan pengkinian data agar transaksi nasabah tidak terganggu.
To accelerate the working phase of PMN unit, especially to identify clients, the Company has added a face to face form in the Opening Account Form (FPRE), which is filled by the sales force and signed by the client each time they meet. The Company has also provided a system which enables the PMN unit to monitor suspicious transaction. This system informs clients through a trade confirmation form that thier profile has expired and obliges them to update their data to ensure that their transaction are not interrupted.
Pengkinian data nasabah sudah dilakukan dari bulan September 2010 hingga 27 Januari 2011. Kepada nasabah yang belum melakukan pengkinian data di periode tersebut, Kami berlakukan status suspend pada rekeningnya baik untuk transaksi jual maupun beli. Suspend hanya dibukakan apabila nasabah bersangkutan telah menyampaikan formulir pengkinian data dan dokumen terbaru.
The updating of data was carried out from September 2010 to January 27th 2011. To the clients who have not updated their data during this period, We are applied a suspend status on their account either to sell or to buy. Suspend will be lifted only if the respecting client has updated their data and documents.
Pada tanggal 14 Januari 2011, bekerja sama dengan PPATK, Perusahaan mengadakan program sosialisasi penerapan PMN kepada semua karyawan atau unit-unit terkait dengan penerapan PMN. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh karyawan mengenai PMN, Tindak Pidana Pencucian Uang dan Transaksi yang Mencurigakan.
On January 14th, 2011, together with PPATK, the Company has disseminate the implementation of PMN to all employees and interrelated units. This activities is aimed to inform provide knowledge to all employees on PMN, Money Laundering, and Suspicious Transactions.
PT Reliance Securities, Tbk
29
Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis Analisa dan pembahasan berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian tahunan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember tahun 2011 dan 2010 termasuk dalam laporan tahunan ini. Laporan keuangan disusun sesuai dengan SAK Indonesia.
The following analysis and discussion refers to the consolidated financial report per December 31, 2011 and 2010. The reports are made based on Indonesian accounting standards.
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
Perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar Rp 27,73 milyar tumbuh sebesar 46% dari tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini mendorong pertumbuhan Ekuitas Perusahaan sebesar 23% menjadi Rp 271,81 milyar dari sebelumnya Rp 221,96 milyar.
The Company has gained a profit of IDR 27.73 billion, a 46% increase from 2010. Equity growth has increased by 23% from IDR 221.96 billion to IDR 271.81 billion.
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN
THE COMPANY'S BALANCE SHEET AND PROFIT & LOSS REPORT
Untuk beberapa akun pada Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi secara lebih rinci Kami sampaikan di bawah ini:
The following are some of the Balance Sheet and Profit and Loss account details.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
BALANCE SHEET
Aset Laporan Posisi Keuangan menunjukkan aset sebesar Rp 580,24 milyar, mengalami penurunan sebesar 25% dibandingkan dengan posisi pada tahun sebelumnya sebesar Rp 775,28 milyar. Perubahan-perubahan pada Laporan Posisi Keuangan tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 terefleksi pada akun-akun sebagai berikut:
Assets The balance sheet shows the asset position amounting to IDR 580.24 billion, a decrease by 25% compared to the previous year which amounted to IDR 775.28 billion. Composition of the balance sheet accounts has undergone significant changes compared to the previous year especially in the accounts as follows:
Kas dan Setara Kas Turunnya Kas dan Setara Kas sebesar 78% menjadi Rp 20,20 milyar dikarenakan adanya penurunan pada pospos hutang. Kas dan Setara Kas merepresentasikan 4% dari total aset Reliance.
Cash and Cash Equivalent Cash and Cash Equivalents decreased by 78% to IDR 20.20 billion, due to the drop in debt type of entries. Cash and Cash Equivalents represent 4% of the total assets of Reliance.
Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan dan Piutang Nasabah Kedua akun ini menunjukan aktivitas transaksi nasabah pada 3 (tiga) hari terakhir di tahun 2011. Selain penurunan 47%, pada Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan menjadi Rp 53,01 milyar, Piutang Nasabah sendiri turun sebesar 73% menjadi Rp 45,82 milyar. Akunakun ini secara total merupakan 17% dari total aset Reliance.
Receivables from Clearing and Guarantee and Customer Receivables Both accounts show transaction activity in the last 3 days in the year 2011 transactions. Aside from 47% decrease in Accounts Receivable Clearing Guarantee Institution to IDR 53.01 billion, customer receivable has decreased by 73% to IDR 45.82 billion, these accounts in total represent for 17% of Reliance's total assets.
Rekening Nasabah Akun ini merupakan saldo kurang dari dana nasabah sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh nasabah. Akun ini naik sebesar 14% dari tahun lalu menjadi Rp 351,96 milyar. Akun ini memberi kontribusi sekitar 61% dari total aset Reliance.
Customer Accounts This account represents the remaining balance in customer account in relation to brokerage transaction done by customer. This account has increased by 14% from the previous year to IDR 351.96 billion and contributes about 61% of Reliance's total assets.
Portofolio Efek Diperdagangkan dan Tersedia untuk Dijual Akun ini turun tipis dari tahun sebelumnya sebesar 2% dari Rp 78,93 milyar di tahun 2010 menjadi Rp 77, 31 milyar. Akun ini merupakan 13% dari total aset Reliance.
Marketable Securities and Available for Sale A Slight decrease by 2% from the previous year, which was from IDR 78.93 billion in 2010 to IDR 77.31 billion. This account represent for 13% of Reliance's total assets.
PT Reliance Securities, Tbk
30 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Liabilitas dan Ekuitas Sebagaimana halnya Aset, akun-akun Liabilitas dan Ekuitas juga mengalami perubahan komposisi dan saldo yang signifikan terutama pada beberapa akun berikut ini.
Liabilities and Equities As with Assets, Liabilities and Equities have undergone significant changes in the composition and balance, especially in some of these accounts.
Hutang Bank Dengan saldo sebesar Rp 233 juta, akun Hutang Bank mengalami penurunan sebesar 74% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 895 juta dikarenakan dilakukan pembayaran atas pos hutang tersebut. Akun ini hanya berisi hutang dalam rangka pemilikan kendaraan.
Bank Loans With a balance of IDR 233 million, bank loans have decreased by 74% compared to the previous year that amounted to IDR 895 million due to the payments made on these Bank Loans. This account contains only the debt within the framework of vehicle ownership.
Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan dan Hutang Nasabah Terjadi penurunan Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan sebesar 65% menjadi Rp 42,20 milyar dan penurunan Hutang Nasabah sebesar 63% menjadi Rp 54,43 milyar yang dikarenakan turunnya transaksi perdagangan efek dalam 3 hari terakhir transaksi bursa pada tahun 2011.
Clearing & Guarantee Institution Payables and Customer Payables There was a decrease of the Clearing and Guarantee Institution Payables by 65% to IDR 42.20 billion and decreasing customer payable by 63% to IDR 54.43 billion due to the decrease in stock trading transactions in the last 3 days until the closing transaction on the year 2011.
Rekening Nasabah Rekening Nasabah (saldo kredit) mengalami penurunan sebesar 12% menjadi Rp 94,70 milyar, dimana tahun sebelumnya sebesar Rp 107,39 milyar dikarenakan penurunan transaksi perdagangan efek pada hari terakhir bulan Desember 2011. Akun Rekening Nasabah merupakan 31% dari jumlah kewajiban Perusahaan.
Customer Account Customer Account (credit balance) experiencing an 12% decrease from IDR 107.39 billion to IDR 94.7 billion due to the the decreasing securities transaction by the end of December 2011. The Customer Credit Balance is 31% out of the Company's Payable.
Hutang Obligasi Pada bulan Juli tahun 2011 Perusahaan menerbitkan Obligasi Reliance II Tahun 2011 (OR-II) secara private placement dengan tenor 3 tahun dan tingkat bunga 12% per tahun. Nilai obligasi Rp 44 milyar ini merupakan pengganti atas obligasi Reliance I yang telah jatuh tempo pada tahun 10 Juni 2011.
Bonds Payable Reliance II bond in 2011 (OR-II) which was issued in 2011 has increased the Company's liabilities by IDR 44 billion. The distribution of the term note was through a private placement bond having a 3 years term.
Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi dipergunakan seluruhnya untuk memperkuat modal kerja dan/atau rencana pengembangan kegiatan usaha lainnya. Penerbitan obligasi yang bersifat ritel ini disambut baik oleh pasar, terutama bagi nasabahnasabah Perusahaan.
Funds received from issuing the bonds will be fully utilized to strengthen Reliance's working capital and/or to support business development plans. The issuance of this retail category bonds is well accepted by the market, especially by the target market which is the Company's own customers.
Hutang Lain-lain Jumlah Hutang Lain-lain sekitar 23% dari Jumlah Liabilitas. Mengalami penurunan sebesar 47% dari Rp 131,09 milyar di akhir tahun 2010 menjadi Rp 69,63 milyar.
Other Payable Other Payables represents 23% of total liabilities and has decreased by 47% from IDR131.09 billion by the end of year 2010 to IDR 69.63 billion in 2011.
LAPORAN LABA RUGI
PROFIT AND LOSS STATEMENT
Pada tahun 2011, Perusahaan berhasil mencetak Laba Bersih Setelah Pajak sebesar Rp 27,73 milyar atau mengalami kenaikan yang tajam sebesar 46% dibandingkan tahun 2010.
Reliance's net profit after tax has increased by 46% to IDR 27.73 billion in 2011.
PT Reliance Securities, Tbk
31
Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha Perusahaan tumbuh sebesar 5% dari Rp 69,43 milyar di tahun 2010 menjadi Rp 72,54 milyar di tahun 2011. Pos Komisi Transaksi Perantara Perdagangan Efek masih menjadi kontributor pendapatan terbesar meskipun turun 9% dari Rp 36,24 milyar menjadi Rp 32,98 milyar. Penurunan tersebut diimbangi dengan naiknya pos-pos seperti Pendapatan atas Pembiayaan Transaksi Nasabah, Jasa Penasehat Keuangan dan Jasa Penjamin Emisi dan Penjualan Efek.
Operating Profit The Company's operating profit has increased by 5% from IDR 69.43 billion to IDR 72.54 billion. Brokerage Commission is still the biggest contributor which is IDR 32.98 billion, a decrease of 9% from IDR 36.24 billion in 2010. The decrease on brokerage commission was offset by the increase in other profit entries such as margin financing, financial advisory and underwriting & brokerage services revenue.
Pendapatan atas Pembiayaan Transaksi Nasabah naik sebesar 26% dari Rp 20,10 milyar menjadi Rp 25,26 milyar. Pos Jasa Penasehat Keuangan pada tahun 2010 tidak memberikan kontribusi, sedangkan pos tersebut pada tahun 2011 memberikan kontribusi sebesar Rp 3,50 milyar. Jasa Penjamin Emisi dan Penjualan Efek naik 48% dari Rp 2,19 milyar menjadi Rp 3,23 milyar.
Margin Financing Revenue increased by 26% from IDR 20.10 billion to IDR 25.26 billion. Financial Advisory Revenue didn't have any contribution in 2010, but in 2011 it contributed IDR 3.50 billion. Underwriting and Brokerage Services Revenue has increased by 48% from IDR 2.19 billion to IDR 3.23 billion.
Beban Usaha Beban Usaha Reliance mengalami kenaikan sebesar 10% dari Rp 41,01 milyar di tahun 2010 menjadi Rp 45,05 milyar pada tahun 2011. Komposisi beban usaha tidak mengalami perubahan berarti dibandingkan tahun sebelumnya dimana porsi terbesar adalah pada Beban Pemasaran sekitar 34 % dan Beban Gaji dan Tunjangan sebesar 33%.
Operating Expenses Reliance Operating Expenses has increased by 10% from IDR 41.01 billion in 2010 to IDR 45.05 billion in 2011. The composition of operating expenses did not experience significant changes over the previous year which is the biggest portion was Marketing Expenses which is 34% then Salaries and Benefits Expenses which is 33%.
Beban Pemasaran mengalami kenaikan sebesar 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Beban Gaji dan Tunjangan mengalami kenaikan sebesar 8% akibat peningkatan jumlah karyawan sebesar 20%. Peningkatan jumlah karyawan tersebut sejalan dengan tambahan 3 kantor perwakilan baru sepanjang tahun 2011.
Marketing Expenses increased by 9% compared to the previous year. Salaries and Benefits Expenses increased by 8% due to increase in the number of employees by 20%. The increase in number of employees is in line with the addition of 3 new branches during the year 2011.
Pendapatan (Beban) Lain-lain Akun ini merupakan pendapatan dan beban yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasional rutin perusahaan. Tahun ini Perusahaan memperoleh Pendapatan Lain-lain sebesar Rp 2,54 milyar dibandingkan dengan tahun 2010 dimana Perusahaan mencatatkan beban sebesar Rp 7,41 milyar.
Other Income (Expenses) This account represents income (expenses) with no direct relationship with routine operational activities of the Company. This year the Company gained other income of IDR 2.54 billion compared to 2010 where the Company had to bear expenses of IDR 7.41 billion.
Kemampuan Membayar Hutang Bedasarkan laporan keuangan tahun 2011, kemampuan membayar hutang Perusahaan terjaga dengan baik, dimana hutang tersebut dapat langsung terbayarkan dengan aset lancar Perusahaan.
Capability to Pay-off Debt The 2011 financial report indicated that the Company has a very good capability to pay-off its debt since all those debts can be fully settled with the Company's non-current assets.
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah 2011
2010
2009
2008
2007
(Disajikan Kembali /Restated)
Pendapatan Operasional Operating Revenues Laba Usaha Operating Income Laba Bersih Net Income Aktiva Assets Kewajiban Liabilities Ekuitas Equity Laba persaham Dasar Earning pershare
72.537
66.818
93.661
44.995
47.248
27.484
25.640
57.990
17.666
25.845
27.729
19.196
46.061
10.520
18.905
580.244
775.288
572.101
328.991
556.013
308.431
553.324
369.477
193.921
369.876
271.813
221.295
201.784
133.918
184.779
31
21
51
12
21
32 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tingkat Kolektibilitas Perusahaan Untuk kolektibilitas piutang, Perusahaan yakin dapat segera melakukan kolektibilitas atas piutang nasabah, baik dengan melakukan penagihan kepada nasabah ataupun penjualan atas jaminan piutang tersebut.
Collect ability of receivables For the collect ability of receivables, the Company is highly confident in collecting those receivables right away through billing the customers or by selling those receivable invoices.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Hingga akhir tahun 2011, Perusahaan tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Material Bond to Invest on Capital Goods Until this day, the Company does not have any bonding material to invest on capital good.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Setelah berakhirnya tahun buku 2011, tidak ada informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Financial Information on Extraordinary and Rare Events There is no financial information on extraordinary and/or rare event that has ever been reported within the company.
Fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan adalah bahwa berdasarkan salinan putusan nomor 12/G/2011/PTUN/JKT tanggal 1 Maret 2012 Pengadilan Tata Usaha Negara mengabulkan gugatan RAM untuk seluruhnya, menyatakan batal surat keputusan Bapepam-LK nomor Kep-01/BL/MI/S.5/2011 tanggal 16 September 2011 tentang pencabutan ijin usaha RAM sebagai manajer investasi dan mewajibkan Bapepam-LK untuk mencabut surat keputusan tersebut. Putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum tetap, karena pada tanggal 6 Maret 2012 Bapepam-LK telah mengajukan permohonan banding.
Material Facts and Information that Occur after the Audited Accounting Date There has never been any material fact and/or information that occur after the audited accounting date in the past. Material fact occurred after a State Administrative Court decision No. 12/G/2011/PTUN/JKT on March 1, 2012 favors RAM's appeal entirely. The State Administrative Court ruling has dismissed the decision of Indonesia Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. Kep01/BL/MI/S.5/2011 on September 16 2011 regarding the revoke of investment managing license held by RAM and thus obliges Bapepam-LK to withdraw its decision. This ruling does not remain valid after Bapepam-LK appealed on March 6, 2012.
Prospek Usaha Sehubungan dengan Industri, Ekonomi Secara Umum dan Masalah Internasional Perusahaan mencatatkan pertumbuhan yang baik di tengah tantangan yang ada. Hal ini didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang baik. Selain itu, jumlah investor di pasar modal yang relatif masih sedikit merupakan pasar potensial bagi Perusahaan. Fasilitas online trading juga memberikan kontribusi besar bagi Perusahaan.
The Business Prospects in Relation to the Industry and Economy in General and in the Global Market The Company has recorded an excellent growth over the years even in the midst of challenges. This growth is supported by the recovery of almost all macro indicators in Indonesia that are relatively stable. Online trading facility has also provided significant contribution to the growth.
Strategi pemasaran Perusahaan terus memperluas jaringan pemasaran melalui pembukaan kantor-kantor perwakilan, pojok bursa dan galeri investasi.
Marketing Strategy The Company has been expanding its distribution channel persistently through opening new branch offices and investment gallery over the years.
Kebijakan dividen Berdasarkan hasil RUPS tahun 2010, guna memperkuat posisi keuangan Perusahaan, Perusahaan mengusulkan agar laba dibukukan sebagai laba ditahan. Hal tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham, sehingga tidak ada dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham.
Dividend Policy Based on the results from Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) 2010 to strengthen the Company's financial condition, the Company proposed that the profit is to be treated and put in the accounting entry as retained earning with the consent of all shareholders. Thus there is no dividend to be given to the shareholders.
33
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Keberhasilan Perusahaan pada tahun 2011 merupakan salah satu bukti bahwa selama ini Kami telah melakukan tata kelola perusahaan dengan baik dan selalu berusaha untuk lebih baik. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Perusahaan secara rutin menyelenggarakan Rapat ALCO dan Rapat Laporan Keuangan setiap bulan. Rapat tersebut juga dihadiri oleh Dewan Komisaris, yang merupakan salah satu cara pengawasan terhadap kinerja Perusahaan. Dalam kedua rapat tersebut, selain membicarakan keseimbangan neraca Perusahaan dan kinerja Perusahaan selama bulan berjalan, rapat juga membahas kendala-kendala yang timbul dalam kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari. Selain kedua rapat tersebut, Direksi dan Dewan Komisaris sering mengadakan diskusi dan rapat yang bersifat adhoc, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri.
The success of the Company in 2011 is one of the evidences that all this time the Company has carried out good corporate governance. The Company always strives to continually improve the corporate governance, to be better. Similar to the previous years, the Company routinely holds ALCO Meeting and Financial Statement Meeting once every month. The Meeting which is also attended by the Board of Commissioners also constitutes one of the supervisory methods carried out by the Board of Commissioners towards the performance of the Company. In those two meetings, in addition to discussing the balance sheet of the Company, the performance of the Company during the current month, it also discusses the arising issues in the daily operational activities of the Company. In addition to those two meetings, the Board of Directors and the Board of Commissioners often carry out discussions and ad-hoc meetings, either jointly or respectively.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2011, dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2011, bertempat di President Lounge Menara Batavia, Jakarta. Sebagai badan tertinggi dalam Perusahaan, RUPST yang dihadiri oleh 90,42% pemegang saham menerima dan menyetujui Laporan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris mengenai keadaan dan jalannya Perusahaan selama tahun buku 2010 serta mengesahkan laporan keuangan untuk tahun buku 2010. RUPST juga memutuskan penggunaan laba bersih Perusahaan sebagai laba ditahan untuk memperkuat kondisi keuangan Perusahaan. Selain kedua keputusan tersebut, RUPST juga memutuskan untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk akuntan publik yang akan membantu Perusahaan untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2011 dan juga menentukan besarnya honorarium akuntan publik tersebut.
The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) of 2011 was held on June 10, 2011, at the President Lounge, Menara Batavia, Jakarta. As the highest organ in the Company, the AGMS was attended by 90.424% of shareholders who have accepted and approved the Report of the Board of Directors and the Report of Supervisory Tasks of the Board of Commissioners regarding the conditions and affairs of the Company during the financial year of 2010 and ratified the financial statement for the financial year of 2010. The AGMS also resolved the utilization of net profit of the Company as retained earnings to strengthen the financial condition of the Company. In addition to those two resolutions, the AGMS also resolved to grant powers to the Board of Commissioners to appoint public accountant who will assist the company to carry out audit over the financial statement of the Company for the financial year of 2011 and also to determine the amount of honorarium of such public accountant.
Perusahaan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk menerbitkan surat hutang (obligasi). Dalam RUPSLB yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2011, pemegang saham memberikan persetujuan kepada Direksi Perusahaan untuk menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp 150 milyar dengan nilai jaminan aset Perusahaan sebanyakbanyaknya 150% dari nilai obligasi yang diterbitkan atau sebanyak-banyaknya Rp 225 milyar. Pada tanggal 27 Juli 2011, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan penawaran terbatas (private placement) sejumlah Rp 44 milyar dengan nama Obligasi Reliance II.
The Company also held Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) in relation to the plan of the Company to issue debenture (bond). In the EGMS which was held on June 10, 2011, the shareholders gave approval to the Board of Directors of the Company to issue bond at the most in the amount of IDR 150 billion with asset security value of the Company at the most totaling to 150% of the value of the bond to be issued or at the most in the amount of IDR 225 billion. On July 27, 2011, the Company issued debenture (bond) by private placement in the amount of IDR 44 billion under the name of Reliance Bond II.
Sebagai sebuah Perusahaan Publik, salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan adalah menyelenggarakan Paparan Publik (public expose). Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Perusahaan melaksanakan paparan publik pada hari dan tanggal yang sama dengan dilaksanakannya RUPST. Materi yang disampaikan pada paparan publik tersebut meliputi kegiatan Perusahaan sepanjang semester pertama tahun 2011, hasil RUPST dan RUPSLB serta rencana Perusahaan pada semester kedua tahun 2011.
As a public company, one of the obligations which must be carried out is holding Public Exposure. Similar to the previous years, the Company held public exposure on the same day and date as the holding of AGMS. The material presented in the public expose includes the Company’s activities in the first semester of 2011, including the decision of the AGMS, the EGMS and the Company’s plan on the second semester of 2011.
PT Reliance Securities, Tbk
34 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Perusahaan menyelenggarakan Rapat Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2012 (RKAT) pada akhir bulan November di Reliance Capital Building, Jl. Pluit Putera Kencana 15A, Pluit, Jakarta. Dalam RKAT tersebut, seluruh kepala divisi dan kepala kantor perwakilan menyampaikan pencapaian kinerja tahun 2011 dan target untuk tahun 2012. Peserta rapat lebih banyak berdiskusi mengenai kinerja Perusahaan selama tahun 2011 dan strategi Perusahaan untuk menghadapi tahun 2012.
The Company held Meeting on Work and Budget Plan of the Year 2012 at the end of November at Reliance Building, Jl. Pluit Putera Kencana 15A, Pluit, Jakarta. In the Meeting, the entire divisions and branch offices presented their achievements in the year 2011 and the target in the year 2012. In the Meeting, the participants of the Meeting mostly discussed the performance of the Company during the year 2011 and the strategy of the Company to face the year 2012.
Sebagai sebuah Perusahaan Publik yang bergerak di bidang jasa keuangan, faktor kepercayaan merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu seluruh elemen Perusahaan dituntut bersikap profesional, bertanggung jawab, berintegritas dan bersinergi antar elemen sehingga Perusahaan dapat melakukan tata kelola perusahaan dengan sebaik-baiknya.
As a Public Company engaging in the sector of financial services, then, the trust factor constitutes a very important matter. Therefore, the entire elements of the Company are demanded to act professionally, responsibly, integrity and in synergy among one division to another, therefore, the Company can carry out corporate governance to its best. The materializations of application of corporate governance in the Company are among others:
Transparency Adalah penyediaan semua informasi mengenai Perusahaan yang memadai, akurat dan tepat waktu baik yang mengenai kondisi keuangan Perusahaan, keputusan-keputusan penting yang diambil oleh Perusahaan maupun hal-hal lain dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Transparency Is the providing of all information regarding the Company in a sufficient, accurate and timely manner regarding the financial condition of the Company, the important decisions adopted by the Company and other matters in the daily operational activities.
Secara berkala, Perusahaan selalu memberikan laporan keuangan setiap tiga bulan (triwulan) dan tahunan, baik yang diaudit maupun yang tidak diaudit kepada para stakeholders melalui e-reporting Bursa Efek Indonesia maupun media cetak. Untuk laporan keuangan tahun buku 2011 yang telah diaudit dan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian telah diumumkan melalui iklan di surat kabar Kontan dan Investor Daily pada akhir Maret 2012. Perusahaan selalu mengumumkan kepada stakeholders mengenai hal-hal yang terjadi dalam Perusahaan. Pada semester kedua tahun 2011, pemegang saham Perusahaan telah mengalami perubahan. PT Reliance Capital Management telah mengambil alih sebagian besar saham Perusahaan. Terhadap hal tersebut, Perusahaan telah melaporkan kepada pihak-pihak terkait dan mengumumkan kepada steakholders melalui e-reporting Bursa Efek Indonesia. Para stakeholders dapat memperoleh semua informasi mengenai Perusahaan melalui website, www.reliancesecurities.com.
Periodically, as a public company, the Company always provides quarterly financial statement and annual financial statement both audited and unaudited to the stakeholders through IDX e-reporting and printed media. For financial statement of the year 2011 which has been audited and which has received Unqualified Opinion, has been published through advertisement in the newspapers namely Kontan and Investor Daily at the end of March 2012. The Company always publishes to the stakeholders regarding any matters occurring in the Company. In the second semester of the year 2011, the shareholders of the Company has experienced changes, through negotiation market and which was carried out gradually, PT Reliance Capital Management has acquired most of the shares of the Company. Regarding such matter, the Company has reported it to the related parties and published it to the stakeholders through IDX e-reporting. The stakeholders can obtain all information regarding the Company through the website of the Company, www.reliance-securities.com.
Prinsip Transparansi juga dilakukan di dalam internal Perusahaan. Setiap keputusan yang diambil mengenai jalannya Perusahaan selalu dibicarakan terlebih dahulu antara Direksi dan bagian-bagian yang terkait serta dikonsultasikan kepada Dewan Komisaris. Seluruh pihak yang terkait mempunyai andil terhadap keputusan yang ditetapkan. Semua keputusan Direksi yang menyangkut kepentingan seluruh karyawan selalu disampaikan kepada seluruh karyawan melalui internal memo. Dengan demikian, diharapkan bahwa seluruh kompetensi dalam elemen Perusahaan dapat bersinergi dalam mengambil dan melaksanakan semua keputusan Perusahaan, sehingga prinsip transparansi tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, baik bagi para stakeholders maupun bagi internal Perusahaan.
The Transparency principle is also applied internally in the Company, every decision being adopted regarding the affairs of the Company is always firstly discussed among the Board of Directors and the related divisions as well as is consulted to the Board of Commissioners, therefore, the entire related parties have contribution to the adopted decision. All resolutions of the Board of Directors concerning the interest of the entire employees are always conveyed to the entire employees through internal memo. Therefore, it is expected that the entire competencies in the elements of the Company can synergized in adopting and implementing all decisions of the Company, therefore, the transparency principle can be implemented to its best, both for the stakeholders and
PT Reliance Securities, Tbk
35
Accountability Adalah kejelasan pembagian dan pelaksanaan tugas masing-masing organ Perusahaan sehingga seluruh tugas tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan berjalan secara efektif.
Accountability Is the clarity of distribution and implementation of tasks of each organs of the Company, therefore, the entire tasks are accountable and can run effectively.
Pada tahun 2011, dalam rangka meningkatkan kecepatan koordinasi, efisiensi dan peningkatan produktifitas kerja dan melaksanakan ketentuan anggaran dasar Perusahaan, baik bagi karyawan maupun divisi yang berada di lingkungan Perusahaan, Kami melakukan evaluasi terhadap struktur organisasi dan pembagian tugas Direksi. Ada 2 (dua) Direksi yang bertanggung jawab untuk setiap divisi secara kolagial. Secara keseluruhan, divisi-divisi dalam Perusahaan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan fungsinya secara baik dan dapat bekerja sama antara satu dengan yang lain, sehingga tercipta suatu sistim penyelenggaraan Perusahaan yang solid, efektif dan bertanggung jawab.
In the year 2011, in the framework of improving the coordination pace, efficiency and improvement of work productivity and to implement the provisions of the articles of association of the Company, both for the entire employees and the entire divisions within the environment of the Company, the Company carried out evaluation towards the organizational structure and the distribution of tasks of the Board of Directors. There are 2 (two) Board of Directors who are responsible for each division in a collegial. In overall, the divisions in the Company can carry out their respective tasks and responsibilities in accordance with their functions in a good manner and can cooperate among one division to another, therefore, can be created a solid, effective and accountable administration system of the Company.
Responsibility Adalah kepatuhan pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan di bidang jasa keuangan.
Responsibility Is the compliance of corporate management towards the prevailing statutory regulations and the corporate management principles in the sector of financial services.
Melanjutkan langkah Perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, tahun 2011 Perusahaan terus melakukan perbaikan dan peningkatan penerapan peraturan yang berlaku pada seluruh elemen Perusahaan. Divisi kepatuhan dan internal audit terus melakukan evaluasi terhadap ketentuan-ketentuan, standard operating procedure (SOP), sistim yang berlaku di Perusahaan dan menyelaraskan dengan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Self Regulatory Organization (SRO). Selanjutnya mensosialisasikan kepada seluruh karyawan dan melakukan kontrol atas jalannya sistim tersebut. Pengkinian data nasabah terus dilakukan sehingga seluruh informasi mengenai nasabah selalu up-date.
Continuing the steps which have been taken by the Company in the previous years, in the year 2011, the Company continues carrying out improvement and upgrading of the prevailing regulations at the entire elements of the Company. The compliance and internal audit division continues carrying out evaluation towards the provisions, standard operating procedure (SOP) and the prevailing systems in the Company and harmonize the regulations issued by the Self Regulatory Organization (SRO) and socialize them to the entire employees. The updating of customer data is continuously carried out, therefore, the entire information regarding the customers is always updated.
Tahun 2011, untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan peraturan perundangan yang berlaku, Perusahaan memutuskan menambah fungsi internal audit pada divisi kepatuhan. Dalam usaha menjalankan semua peraturan yang berlaku, terutama mengenai Undang-Undang tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian, Perusahaan melengkapi diri dengan seorang petugas prinsip mengenal nasabah (PMN Officer), yang tugasnya antara lain melakukan verifikasi pembukaan rekening dan data nasabah, melakukan analisis transaksi yang dilakukan oleh nasabah dan melaporkan apabila ada transaksitransaksi keuangan yang mencurigakan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan nasabah dan juga untuk melindungi Perusahaan dari praktek-praktek transaksi keuangan yang tidak sehat dan wajar.
In the year 2011, in order to improve the supervision over the compliance towards the prevailing statutory regulations, the Company decided to add internal audit function to the compliance division. In the effort to carry out all prevailing regulations, especially concerning Law regarding the Prevention and Elimination of Money Laundering Criminal Offense, the Company equips itself with a know-your-customer-principle office (PMN Officer), whose tasks are among others carrying out verification over the opening of account and data of customer, carrying out analysis over the transaction conducted by the customer, and file report if there are any suspicious financial transactions. Those matters are carried out in order to increase the trust and comfort of the customer and also to protect the Company from unsound and unfair practices of financial transaction.
PT Reliance Securities, Tbk
36 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Independency Adalah prinsip pengelolaan perusahaan yang tidak mendapat pengaruh atau tekanan dari pihak manapun.
Independency Is a corporate management principle which is not affected by any influence or pressure from any party whomsoever.
Setiap divisi dalam Perusahaan melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh kemandirian. Meskipun keterkaitan antar divisi selalu ada, namun semua dilakukan dengan cara yang profesional. Semua permasalahan yang timbul selalu diselesaikan secara musyawarah dengan divisi-divisi yang terkait sesuai dengan porsi masing-masing.
Each division in the Company will carry out its tasks and responsibilities in full sense of independence. Even though linkage among divisions will always exist, however, all of them will be carried out professionally. All arising issues will be settled in deliberation among the related divisions in accordance to their respective portions.
Dalam menjalankan Perusahaan, Direksi selalu bersikap obyektif dan tidak tergantung kepada pihak manapun, baik kepada Pemegang Saham Mayoritas maupun Dewan Komisaris. Dewan Komisaris sebagai pengawas hanya memberikan pendapat apabila diminta atau melihat adanya “penyimpangan” yang dilakukan oleh Direksi dalam menjalankan Perusahaan. Namun untuk tindakantindakan yang dikecualikan sebagaimana diamanatkan dalam anggaran dasar, Direksi wajib meminta persetujuan Dewan Komisaris terlebih dahulu. Demikian juga halnya terhadap para Pemegang Saham. Dengan demikian dalam menjalankan Perusahaan, Direksi “tidak menerima titipan pesanan” baik dari Dewan Komisaris, Pemegang Saham maupun pihak lainnya.
In running the Company, the Board of Directors is always objective and independent from any party, either the Majority Shareholders or the Board of Commissioners. The Board of Commissioners as the supervisor is merely providing opinion if being requested or witnessing the presence of “deviation” which is committed by the board of Directors in running the Company, however, for exempted actions as mandated in the articles of association, the Board of Directors will be obliged to firstly ask for approval from the Board of Commissioners. Likewise towards the Shareholders. Therefore, in running the Company, the Board of Directors “does not take any order” from the Board of Commissioners, the Shareholders or other parties.
Fairness Adalah prinsip pengelolaan perusahaan yang berdasarkan pada asas kewajaran dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders.
Fairness Is the corporate management principle based on the principles of fairness and equality in fulfilling the rights of the stakeholders.
Perusahaan selalu mengupayakan semua pihak dapat mengakses informasi mengenai Perusahaan dengan mudah, baik melalui website Perusahaan, maupun pengumuman-pengumuman yang disampaikan ereporting. Laporan keuangan Perusahaan selalu disampaikan kepada stakeholders, yang dilakukan dengan prinsip kewajaran.
The Company always endeavors that all parties can easily access information regarding the Company, both through website of the Company and through publications delivered by IDX e-reporting. The financial statement of the Company is always conveyed to the stakeholders, whether quarterly, semi-annual or annual financial statements, whether through audit process or not, all of which are carried out with fairness principle.
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, stakeholders bagi Kami bukan hanya terbatas kepada pemagang saham dan pemerintah saja, tetapi juga masyarakat. Untuk itu Perusahaan masih tetap memegang komitmen membantu mencerdaskan masyarakat di bidang pasar modal terutama di lingkungan perguruan tinggi dengan tetap aktif bekerja sama mendirikan pojok bursa dan galeri investasi serta menjadi pembicara dalam seminar-seminar pasar modal yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan.
As a Company engaging in the sector of financial service, the stakeholders of the Company are not only limited to shareholders and government, but also to the public. Therefore, the Company continues upholding the commitment to assist in educating the intelligence of the public in capital market sector, especially in the environs of universities, by continue actively giving cooperation in establishing IDX Corner and investment gallery and becoming speakers in capital market seminars held by educational institutions.
Tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor utama bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mengatasi berbagai tantangan. Selain itu, pelaksanaan tata kelola akan memperkuat ketahanan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di industri pasar modal.
With increasingly good corporate governance, the Company will increase the trust of the public towards the Company, which eventually will influence the business development of the Company in the future. As a Company engaging in the sector of financial services, public trust is very important and constitutes the main factor.
PT Reliance Securities, Tbk
37
Dewan Komisaris Sesuai dengan undang-undang No. 40 tentang Perseroan Terbatas pasal 105 ayat (5), sebuah perseroan terbuka harus memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Komisaris dan anggaran dasar Perusahaan juga menetapkan bahwa Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota termasuk Komisaris Independen. Pengangkatan, pemberhentian dan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris (termasuk Komisaris Independen) diputuskan oleh Pemegang Saham Perusahaan dalam suatu Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang dan Anggaran Dasar Perusahaan, tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas pengurusan perusahaan yang dilakukan Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan, melakukan pekerjaan-pekerjaan lain yang telah ditentukan oleh RUPS, memberikan nasihat kepada Direksi serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Board of Commissionaire Based on law No. 40 on Corporation Law, Article (5), a company which went public needs at least two commissioner and the statutes regulated that the Board of Commissioner and its members include an independent commissioner which is also agreed in the Shareholders General Meeting (RUPS). As regulated by the Corporation Law, the main responsibility of the Shareholders are to supervise the management handling which is carried out by Directors in the company's operation, conducting other tasks stipulated by RUPS, and to provide advisory council to Directors and other activities which is regulated in the company's statutes.
Dewan Direksi Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari diurus, dipimpin dan diwakili oleh Dewan Direksi. Dewan Direksi ini dipilih, diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham serta bertanggung jawab kepada pemegang saham. Sebagai perusahaan publik, maka Dewan Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang. Meskipun pemegang saham berhak memilih dan mengangkat anggota Direksi, tetapi dalam hal pengangkatan Direksi ini, seluruh nama calon anggota Direksi harus diajukan terlebih dahulu kepada BapepamLK untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan persetujuan dari Bapepam-LK. Sebagaimana pengangkatan, perubahan dan pemberhentian Dewan Komisaris, anggota Dewan Direksi diangkat, diubah dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui RUPS.
Board of Directors In its daily operational activities, the company is managed, lead and represented by a Board of Directors. Directors were chosen, installed, dismissed and responsible to the Shareholders. As a company which went public, the company should at least appoint 2 (two) Directors. Despite that the shareholders has the right to appoint members of the Board of Directors, it should be noted that prior to the appointment of the Directors all names of Director should be submitted to BAPEPAM-LK for a fit and proper test, as one of the requirement by the regulatory board. The appointment, the change and the dismissal of members of the Boards of Commissioner and the Board of Directors should be conducted through Shareholders General Meeting.
Tahun 2011, Direksi Perusahaan berjumlah 4 orang yang terdiri dari Presiden Direktur dan 3 (tiga) Direktur. Dewan Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan. Secara garis besar, tugas Direksi adalah memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan menguasai, memelihara serta mengurus kekayaan perusahaan untuk kepentingan perusahaan. Pada bulan November 2011, Jejei Kurnia sebagai salah satu Direksi mengundurkan diri, sejak saat itu Perusahaan hanya memiliki 3 (tiga) orang anggota Direksi.
In 2011, the Board of Directors comprised of four persons including a President Directors and 3 (three) Directors. The Directors are fully responsible to manage the company for the interest and for the goal of the company. As a guideline, the main responsibility of a Director is to lead and to manage the Company based on the goal of the company, to preserve and to manage the wealth of the company for the sake of the company. In November 2011, Jejei Kurnia resigned, since then, Company has only 3 (three) members of the Board of Directors.
Masing-masing anggota Direksi mempunyai ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab, sebagai berikut:
Each members of the Board of Directors has their specific scope of work which are as follows:
a a a
Nicky Hogan selaku Presiden Direktur, bertanggung jawab atas Equity & Fixed Income Brokerage, Research, Business Development, Risk Management dan Internal Audit & Compliance. Herry Harto selaku Direktur, bertanggung jawab atas General Affair & Administration, Accounting dan Finance. Agung Kameswara selaku Direktur, bertanggung jawab atas Remedial, Operation dan IT.
a Nicky Hogan as the President Director, is responsible for the Equity and Fixed Income Brokerage, Research, Business Development, Risk Management and Internal Audit & Compliance. a Herry Harto as Director, is responsible for General Affair and Administration, Accounting and Finance. a Agung Kameswara as Director, is responsible for Remedial, Operation and IT.
38 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Rapat Komisaris dan Direksi Rapat bersama Dewan Komisaris dan Dewan Direksi selalu dilaksanakan baik secara rutin maupun ad hoc. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi atas setiap perkembangan dan permasalahan yang terjadi dalam kegiatan operasional Perusahaan dan juga sebagai salah satu bentuk pengawasan yang merupakan salah satu tugas Dewan Komisaris. Rapat bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi yang rutin dilaksanakan adalah Rapat ALCO dan Rapat Laporan Keuangan.
Commissionaire and Directors meetings The meeting of the Board of Directors and Commissioner is always conducted routinely or in an ad hoc arrangement, this is done to anticipate the development and handle the ongoing problem in the Company's operational activities and also as a method to supervise the operational activities which is one of the responsibility of the Board of Commissioner. The routine meetings of the Commissioner and the Directors are ALCO Meeting and Financial Report Meeting.
The list of attendance of the Board of Directors and the Daftar Kehadiran Direksi dan Dewan Komisaris dalam board of Commissioner meetings are: Rapat WAKTU AGENDA AB IHW NH HH AK JK Rapat ALCO X X X X X X Januari 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X Rapat ALCO X X X X X Februari 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X X Rapat ALCO X X X X X X Maret 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X Rapat persiapan Annual Report X X X X X Rapat ALCO X X X X X April 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X Rapat ALCO X X X X X Mei 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X X Rapat ALCO X X X X Juni 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X Rapat Persiapan Penerbitan Obligasi Reliance II X X X X X Rapat ALCO X X X X X Juli 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X Rapat ALCO X X X X X Agustus 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X X Rapat ALCO X X X X X September 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X X Rapat ALCO X X X X X Oktober 2011 Rapat Laporan Keuangan X X X X X Rapat ALCO X X X November 2011 Rapat Kerja dan Anggaran Tahun 2012 X X X X Rapat Laporan Keuangan X X X X * X Rapat ALCO X X X X Desember 2011 X Rapar Laporan Keuangan X X X X * Yang bersangkutan mengundurkan diri AB Anton Budidjaja | IHW Idrus Hermawan Widjajakusuma | NH Nicky Hogan | HH Herry Harto | JK Jejei Kurnia | AK Anak Agung Gde Kameswara
Remunerasi dan Kompensasi Di dalam Anggaran Dasar Perusahaan, ditetapkan bahwa pemegang saham mempunyai hak dan kewenangan untuk menentukan besarnya remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi melalui RUPS. Tetapi dalam hal ini, pemegang saham melalui RUPS dapat menunjuk atau memberi kuasa kepada pihak lain untuk menentukan besarnya remunerasi tersebut. RUPS Perusahaan telah memutuskan untuk memberikan kuasa kepada pemegang saham mayoritas dalam hal menentukan besarnya uang jasa dan/atau honorarium bagi Dewan Komisaris dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi. Pada tahun 2011, Dewan Komisaris dan Direksi menerima total sekitar Rp 2,5 milyar dalam bentuk remunerasi dan tunjangan lainnya.
Remuneration and Compensation The Article of Association of the Company regulated that the Shareholders has the rights and authority to determine the amount of remuneration for the Board of Commissioner and Directors through the Shareholder General Meeting, but in this regard the Shareholders through the Shareholder General Meeting can appoint or authorize other parties to determine the amount of the remuneration. The Shareholder General Meeting has authorized the majority shareholder to determine the allocation of remuneration, compensation and/or honorarium for the Board of Commissioner and authorized the Board of Commissioner to determine the allocation of salary and compensation for the Board of Directors. In 2011, the Board of Commissioner and the Directors will receive approximately Rp 2.5 billion allocated as remuneration and other compensations.
PT Reliance Securities, Tbk
39
Komite Audit Sebagai perusahaan publik, Perusahaan mempunyai Komite Audit yang saat ini beranggotakan 3 (tiga) orang, dimana salah satu diantaranya merupakan Komisaris Independen yang juga merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Komite Audit mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mengamati dan menganalisa laporan kegiatan maupun laporan keuangan Perusahaan. Komite Audit selalu memberikan pendapat yang profesional dan independen untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris demi kemajuan Perusahaan. Selama tahun 2011, Komite Audit Perseroan telah melakukan empat kali pertemuan, yang presentasi kehadiran anggotanya masing-masing 75%.
Audit Committee As a public company, the Company has an Audit Committee which currently consists of 3 (three) members, one of them is an Independent Commissionaire who also heads the Audit Commitee. Audit Committee has the responsibility and task to supervise and analyze operational report and financial report o the Company. Audit Committee will always present their profesional point of view and independently submit their opinion to the Board of Commissionaire for the development of the Company. In 2011, The Audit Committe has conducted four meetings with 75% attendance.
Laporan Komite Audit Selama tahun 2011, Komite Audit Perusahaan telah melakukan empat kali pertemuan. Pokok-pokok yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain Laporan Keuangan Interim 2011, mendiskusikan hasil pemeriksaan Internal Audit terhadap aktivitas operasional Perusahaan dan laporan kegiatan Audit Internal Perusahaan.
Report of the Audit Committee In 2011, The Audit Committe has conducted four meetings. The agenda of the meetings include the review of the Company's 2011 Interim Financial Report, the discussion of Internal Audit findings of the company's operational activities, and the report of the Company's Internal Audit activities.
Profil Komite Audit: Idrus Hermawan Wijajakusuma Ketua Komite Audit, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Malang tanggal 10 Juni 1969. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2004 dan menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration dari Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat pada tahun 1992, Idrus memulai karirnya pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk sebagai manajer di divisi komersial bank sejak tahun 1995, dilanjutkan dengan menjadi Group Head Divisi Corporate Finance PT Panin Overseas Finance, Tbk (1996-2001) dan Senior Manager PT Victoria Investindo Advisory (2001-2003).
Audit Committee Profile: Idrus Hermawan Wijajakusuma Head of the Audit Committee, an Indonesian citizen, was born in Malang on June 10th, 1969. He was part of the Independent Committee since 2004 and has served as the Company's Independent Commissionaire since 2003. He held the Bachelor of Science in Business Administration from the Ohio State University, Colombus, Ohio United States in 1992. Idrus started his career in PT Bank Danamon Indonesia Tbk as the manager of commercial bank division starting from 1995. He continued his career in another position which is the Head Group Division of Corporate Finance of PT Panin Overseas Finance Tbk (1996-2001) and Senior Manager of Victoria Investindo (2001-2003).
Hartono Taruna Anggota Komite Audit, lahir 26 Oktober 1957, adalah Sarjana Teknik lulusan Institut Teknologi Bandung. Tahun 1993-2002 bekerja di PT Bermis Madu Sejati, 2002-2007 bergabung di PT Dharmapala Usaha Sukses. Sampai saat ini beliau masih aktif menjadi konsultan teknik di beberapa perusahaan. Hartono menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2008.
Hartono Taruna Member of the Audit Committee, was born on October 26, 1957, a Bachelor of Engineering from Institut Teknologi Bandung. In 1993 to 2002 he worked for PT Bermis Madu Sejati and since 2002 to 2007 he joined PT Dharmapala Usaha Sukses and currently he is still active in a number of companies as a technical consultant. Hartono served as a member of the Audit Committee since 2008.
Hendra Hidayat Anggota Komite Audit, lahir di Jakarta, 30 Juni 1975, adalah Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti. Hendra memulai karirnya pada tahun 1997 sebagai Senior Auditor di KAP Prasetio, Utomo & CO. Tahun 2001, Hendra bergabung sebagai Sales Accountant di Reckitt Benckiser Indonesia, dan sebagai Accounting Manager di Bina Sinar Amity pada tahun 2002-2003. Tahun 2003-2005 Hendra menjabat sebagai Finance Controller di Tritanu, karirnya berlanjut di PT Dharmapala Usaha Sukses sebagai Marketing Manager. Hendra menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2006.
Hendra Hidayat Member of Audit Committee, born in Jakarta June 30th 1975, a Bachelor of Economics majoring Accounting in Trisakti University. Hendra started his career in 1997 as Senior Auditor in Prasetio Utomo & Co. Public Accounting Firm. In 2001 He started out a new position as a Sales Accountant at Reckitt Benckiser Indonesia and as an Accounting Manager in Bina Sinar Amity (2002-2003). In 2003 until 2005 Hendra was in charge as Finance Controler in Trutanu, He continued his career in Dharmapala Usaha Sukses as Marketing Manager. Hendra is currently active as Audit Committee member of PT Reliance Securities, Tbk. Hendra served as a member of the Audit committee since 2006.
40 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Corporate Secretary To improve the company's service to the investors and as an intermediary institution between the Company, the regulators, and the public and also to ensure the Company's compliance to the prevailing regulations, the Company has established the Corporate Secretary office and appoint Nurwati Tunggal as the Corporate Secretary.The woman who was born in Purworejo, April 24, 1975, Has succesfully hold a Bachelor of Law degree from the University of Indonesia in 1998. She started out her career as a junior Teller in PT Bank Negara Indonesia, Tbk (1998-2000), as a Legal Supervisor in Sarijaya Group (2000-2008) and Corporate Affair in PT Beyond Consultant (2008-2009).
Corporate Secretary Untuk meningkatkan pelayanan Perusahaan kepada masyarakat pemodal dan sebagai penghubung antara Perusahaan dengan stakeholders, serta untuk menjaga ketaatan Perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, Perusahaan membentuk Sekretaris Perusahaan dengan menunjuk Nurwati Tunggal sebagai Corporate Secretary. Kelahiran Purworejo, 24 April 1975 ini, berhasil memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, pada tahun 1998. Mengawali karir sebagai Junior Teller di PT Bank Negara Indonesia, Tbk (1998-2000), Legal Supervisor di Sarijaya Group (20002008) dan Corporate Affair di PT Beyond Consultant (2008-2009). Tugas Corporate Secretary antara lain: perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal; Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik; Memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undangundang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; dan Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam dan masyarakat. Menyiapkan penyusunan Laporan Tahunan Perusahaan yang akan didistribusikan kepada masyarakat investor dan regulator sebagai laporan kinerja Perusahaan pada tahun yang sudah berjalan.
The Corporate Secretary's responsibility includes:
a Mengikuti
a Keep track of the development with of the Capital Market
a
a Providing
a a a
Sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia mengenai kewajiban penyampaian informasi. Perusahaan melalui Corporate Secretary telah menyampaikan laporan keuangan triwulanan dan tahunan dengan tepat waktu. Perusahaan juga selalu menyampaikan informasi penting untuk menghindari adanya ketidakjelasan informasi.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
a a a
especially on prevailing regulations of the Capital Market. advisory services to the public on any information needed by investors regarding Issuers or Public Companies. Providing input to Issuers Directors or Public Companies to comply with Law Number 8 of 1995 on Capital Market and its implementation. As a contact person and intermediary between Issuers, Public Companies, BAPEPAM-LK, and the public. Preparing the Company's annual report which will be distributed for public, investors, and regulators as an annual performance report of activities conducted in the previous year.
Based on regulations set by Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange on responsibility of information delivery, the Company, through Corporate Secretary, has conveyed quarterly report and annual report to regulators on time. The Company also provides crucial information to avoid any misunderstanding.
Corporate Social Responsibility
Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan tahun 2011 masih dikaitkan dengan penerbitan Surat Berharga Negara dimana Perusahaan bertindak sebagai Agen Penjual.
The activities of Corporate Social Responsibility in 2011 are still connected with the Government Bond issued which the Company acts as a Selling Agent.
Mengusung tema pendidikan, pada penerbitan SR003, bersama PT Sepatu Bata Tbk, genap 1000 pasang sepatu lengkap dengan kaus kakinya dibagikan kepada anakanak usia sekolah korban letusan Gunung Merapi. Seremoni penyerahan yang bersahaja namun meriah diadakan di lokasi pengungsian di Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. 90% sepatu teralokasi dengan baik dan sisanya diperuntukkan untuk anak-anak korban pengungsi di desa lainnya yang masih membutuhkan. Selain 1000 pasang sepatu dan kaos kaki, masyarakat juga menikmati 1000 nasi bungkus yang kami antar. Biaya yang dikeluarkan untuk donasi ini sebesar Rp 45.000.000,-.
Having education as a central theme on the issued SR003, the Company, together with PT Sepatu Bata Tbk donated 1000 shoes and socks to be distributed to children who were victims of the erruption of Merapi Volcano. The ceremony of the handing over was conducted modestly in the shelter area in Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. 90% of the shoes were rightfully allocated and the rest were distributed to other villages who needs the help. Apart from the 1000 pairs of shoes and socks distributed, the people in the area also enjoyed 1000 rice packs which we delivered personally. The total cost for this donation was IDR 45,000,000,-.
Selain itu, Perusahaan masih aktif dalam melakukan edukasi masyarakat lewat pendirian Pojok-pojok BEI dan kegiatan Sekolah Pasar Modal. Di tahun 2011 Reliance menambah 3 Pojok BEI dan Galeri Investasi Reliance, bekerjasama dengan President University, Cikarang, Jawa Barat; Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat dan Universitas Jember, Jawa Timur. Sehingga total 12 (dua belas) Pojok BEI di bawah naungan Reliance yang seluruhnya aktif dengan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan pasar modal, juga transaksi secara langsung melalui Galeri ReliTrade yang disediakan di
Aside from this, the Company is still active in educating the public through the establishment of IDX Corners and the Capital Market Education activities. In 2011 Reliance have added 3 more IDX Corners and Reliance Investment Galeries in collaboration with President University, Cikarang, West Java; Universitas Tanjungpura, Pontianak, West Kalimantan, and Universitas Jember, East Java. Therefore there are 12 IDX Corners under the care of Reliance which are all active in education and training activities on capital market and direct transaction, utilizing ReliTrade Galeries provided in each campus.
41
Manajemen Risiko Risk Management Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan tidak terlepas dari risiko yang bersifat umum ataupun khusus. Risiko yang bersifat umum antara lain meliputi kondisi ekonomi terutama yang berhubungan dengan daya beli masyarakat. Termasuk pula kebijakan Pemerintah yang berkenaan dengan regulasi di sektor keuangan, dimana Perusahaan bergerak di bidang perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek. Sedangkan risiko yang bersifat khusus antara lain seperti gangguan sistim, kualitas sumber daya manusia (SDM) dan Standard Operating Procedure (SOP).
Company cannot be separated from general and specific risks in running its business. General risks include economic conditions that particularly affects to purchasing power and government policy (with respect to strict regulations in the financial industry), in compliance with all government rules and regulations relating to its business as a securities brokerage and underwriter. On the other hand, specific risk instances such as disruption of the system, the quality of human resources (HR), Standard Operating Procedure (SOP) and so on.
Berhadapan dengan ketidakstabilan ekonomi dunia tahun 2011 yang masih dipengaruhi oleh terjadinya krisis ekonomi di negara-negara Eropa, Komite Manajemen Risiko tetap menerapkan prinsip kehatihatian (prudent) dengan selalu berusaha mengantisipasi dan menjaga agar pengelolaan risiko Perusahaan dapat berfungsi dengan baik, dan memastikan agar seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai dengan prosedur dan peraturan pasar modal yang berlaku dengan tetap memperhatikan persaingan bisnis di industri sekuritas yang ketat.
Dealing with the instability of the world economy in 2011, which is still affected by the economic crisis in European countries, the Risk Management Committee continues to apply the precautionary principle (prudent) to always try to anticipate and keep the risk procedure to be functioned properly and ensure that the entire Company's operations run in accordance with procedures and regulations by still taking into account the business competition in the securities industry.
Komite Manajemen Risiko membagi dan menganalisa risiko Perusahaan berdasarkan:
Risk Management Committee separates analyzes the Company's risk based on:
1. Risiko Kredit (Credit Risk) Yaitu risiko yang timbul karena pemberian kredit atas transaksi pembiayaan nasabah yang dilakukan berdasarkan perbandingan rasio hutang dengan aset nasabah yang menjadi jaminan.
1. Credit Risk Are is the risks associated with lending over customer financing transactions carried out based on a comparison of the ratio of debt to the customer's assets as a guarantee.
Dalam pelaksanaannya, Komite Manajemen Risiko melalui divisi manajemen risiko secara kontinyu melakukan monitoring atas setiap rekening pembiayaan nasabah dengan mengacu pada ketentuan tolok ukur rasio yang tercantum dalam perjanjian marjin yang secara kontraktual telah disepakati oleh nasabah. Apabila rasio marjin nasabah telah melampaui margin call ( > 65%), transaksi beli nasabah di sistim akan diblokir (suspend buy) dan nasabah diberikan toleransi waktu 3 (tiga) hari untuk menambah nilai jaminan atau melakukan penjualan hingga angka rasio marjin di bawah atau sama dengan angka maintenance ratio margin (=50 %). Di samping itu, divisi manajemen risiko selalu mengawasi transaksi nasabah marjin pada saat perdagangan dan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada nasabah, Perusahaan dapat melakukan jual paksa (force selling) apabila rasio marjin = 80% (Force Sell Ratio Margin). Dengan kata lain, Komite Manajemen Risiko telah menerapkan kebijakan yang ketat dan konservatif dalam menjaga rasio marjin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
In doing so, the Risk Management Committee through the risk management division always monitors each customer account financing thoroughly that refer to the provisions of benchmark ratio set forth in the margin agreement that contractually agreed upon by the customers. If the customer has exceeded the ratio of margin call (> 65%), customer purchasing transactions in system will be blocked (suspend buy) and the customer will be tolerated until 3-days to increase the value of collateral or making sales until the ratio is below or equal to the number maintenance margin ratio (= 50%). In addition, the risk management division always keeps an eye on customer transactions and trading margin at any time without prior notice to the customer can do the selling force (force selling) if the customer margin ratio is at forced sales margin ratio of = 80% (Force Sell Ratio Margin ). In other words, the Risk Management Committee has implemented a tight policy and conservative in maintaining the ratio of margin in accordance with applicable regulations.
Komite Manajemen Risiko juga sangat selektif dalam memilih nasabah yang dapat diberikan fasilitas pembiayaan melalui transaksi marjin, dengan memperhatikan jaminan dari nasabah tersebut dan performance nasabah selama melakukan transaksi pada rekening regular atau performance nasabah tersebut selama membuka rekening marjin di perusahaan sekuritas lain.
Risk Management Committee is also very selective in choosing clients who can be given financing through margin trading facility with respect to the guarantees from the customer and customer performances during regular accounts or transactions on customer performances during the opening margin accounts at other securities companies.
42 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2. Risiko Pasar (Market Risk) Yaitu risiko yang timbul karena fluktuasi pasar yang didasarkan pada ekspektasi pasar atas kondisi makro ekonomi, politik, keamanan dan sosial. Dalam pelaksanaan transaksi nasabah, Komite Manajemen Risiko melakukan analisis yang berkesinambungan secara makro industri maupun secara spesifik perusahaan tertentu dengan memberikan haircut atas saham yang disetujui sebagai jaminan fasilitas marjin maupun yang dipergunakan untuk perdagangan di pasar reguler. Besaran nilai haircut saham ditentukan berdasarkan jenis saham marginable/LQ45 dan saham non-marginable. Untuk saham non-marginable masih dibedakan lagi berdasarkan likuiditas dan tingkat harga saham. Nilai haircut jaminan saham akan dilakukan oleh sistim secara otomatis setiap terjadi perubahan harga pasar. Dalam pelaporan Modal Kerja Bersih yang Disesuaikan (MKBD), Komite memberikan haircut saham sesuai dengan daftar yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI).
2. Market Risk Is the risk arising due to market fluctuations based on market expectations on macro economic conditions, political, and social security. . In the execution of customer transactions, the Risk Management Committee conducts an ongoing analysis of macro industry and specifically a particular company by giving a haircut on approved stock as collateral or margin facilities used for trading commercial in the regular market. The value of haircut shares determined based on the type of shares marginable/LQ45 and non-marginable stocks. Non-marginable stocks are differentiated based on the liquidity and the level of share price. The value of shares collateral will be calculated by the system automatically every time the market price changes. In reporting the Adjusted Net Working Capital (MKBD), Risk Management Committee sets a benchmark of haircut of the stock in accordance with the provisions of the Indonesia Central Counter party (KPEI).
3. Risiko Operasional (Operational Risk) Yaitu risiko yang timbul karena pelaksanaan tugas baik dalam bentuk kesalahan manusia (human error) maupun kesalahan sistim (system error).
3. Operational Risk Is a risk arising from execution of a company's business functions, which focuses on the risks arising from the people (human error) and error in systems.
Pelaksanaan pengendalian risiko operasional oleh Komite Manajemen Risiko ditangani oleh divisi kepatuhan (compliance). Pada tahun 2011 banyak dilakukan pengkajian ulang atas SOP yang ada dan penyusunan kebijakan-kebijakan baru atas kondisi-kondisi darurat terkait dengan transaksi, misalnya ketika sistim atau server tidak berfungsi. Di samping sistim, Perusahaan selalu berusaha meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan-pelatihan, selektif dalam penerimaan SDM baru dan melakukan beberapa tahap penilaian dalam melakukan pengangkatan karyawan baru dengan harapan mendapatkan SDM yang berkualitas.
The implementation of operational risk by the Risk Management Committee is controlled and handled by compliance division In 2011, there has been a lot of review of existing SOPs and formulation of new policy on emergency conditions that must be addressed relating to transactions, for example when a system or server is not functioning. The Company has always conducted efforts to improve the quality of its human resources through trainings and were was selective in accepting new human resources. The Company has to go through several stages of assessments to screen for qualified human resources.
4. Risiko Pendanaan (Treasury Risk) Pelaksanaan pengendalian risiko pendanaan dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko melalui divisi keuangan.
4.Treasury Risk The control of risk for financing risk is undertaken by the Risk Management Committee through finance division.
Divisi keuangan mengelola dan mempertahankan ketersediaan dan cadangan dana yang memadai. Dalam hal ini tingkat suku bunga memegang peranan penting. Setiap bulan, Komite membahas dan memutuskan mengenai pengelolaan dana Perusahaan.
The finance division ensures the availability of sufficient fund. BI rate has become an essential determining factor. The committee discusses and decides the handling of Company's fund.
43
Informasi Perusahaan Company Information Riwayat Singkat
Brief History
PT Reliance Securities, Tbk adalah sebuah Perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Pebruari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities, kemudian berubah menjadi PT Ludlow Securities pada tanggal 13 September 1999 dan berganti nama menjadi PT Reliance Securities saat bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 28 Maret 2003.
PT Reliance Securities, Tbk is a securities company that was established in Jakarta on 22nd February 1993 under the name PT Istethmar Finas Securities. The Company changed its name to PT Ludlow Securities on 13 September 1999 and finally changed its name to PT Reliance Securities when joining Reliance Group on March 28, 2003.
Pada tanggal 19 Mei 2005, Kami menjadi Perusahaan terbuka dan berubah nama menjadi PT Reliance Securities, Tbk. Tanggal 13 Juli 2005, Reliance mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta), dengan kode saham RELI.
We become a listed company since May 19, 2005, and the Company's name becomes PT Reliance Securities Tbk. On July 13, 2005, Reliance listed its shares on Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange), with stock code RELI.
Kegiatan Usaha
Business Activities
Kami melakukan kegiatan perantara pedagang efek baik saham maupun pendapatan tetap dan kegiatan penjamin emisi efek. Sebagai perantara pedagang efek saham, kami memusatkan perhatian pada pasar ritel domestik dengan terus berupaya mengembangkan basis investor melalui penambahan kantor-kantor perwakilan di berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini kami melakukan kegiatan operasional melalui kantor pusat dan 30 kantor perwakilan serta galeri-galeri investasi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Surakarta, Gresik, Denpasar, Tangerang, Pontianak, Jember, Balikpapan, dan Makassar. Kami juga akfif sebagai perantara pedagang efek pendapatan tetap, dan sejak tahun 2008 memperluas bidang usaha dengan menjadi Agen Penjual Obligasi Ritel Indonesia serta Sukuk Negara Ritel.
We conduct business as a financial securities brokerage in both equity and fixed income as well as underwriting activities. As a equity brokerage, We focus on domestic retail market and continue to develop to reach investors through the addition of branch offices in various cities in Indonesia. We currently perform operations through our head office and 30 branch offices and investment galleries located in Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Surakarta, Gresik, Denpasar, Tangerang, Pontianak, Jember, Balikpapan, and Makassar. We also operate as fixed income brokerage and since 2008 We have expanded the business by becoming a Sales Agent ORI and SUKRI.
Pada tahun 2008, kami memperkuat eksistensi di bidang penjaminan emisi dan kegiatan investment banking. Sejak itu, kami aktif berpartisipasi dalam kegiatan penjaminan emisi efek dan kegiatan jasa penasehat keuangan.
In 2008, We strengthened our existence in the areas of underwriting and investment banking activities. Since then, We actively participate in underwriting and financial advisory services activities.
Pencatatan dan Distribusi Saham
Listing and Distribution of Shares
Kami merupakan perusahaan sekuritas patungan pertama yang menjadi perusahaan publik di Indonesia. Dua ratus juta lembar saham menyerap dana sebesar Rp 50 milyar digunakan untuk modal kerja terutama untuk penyelesaian transaksi efek ekuitas dan pendapatan tetap, pembukaan kantor perwakilan, serta pengembangan infrastruktur teknologi dan sumber daya manusia. Sejak Oktober 2007, dengan peningkatan yang signifikan pada aset dan aktifitas Perusahaan, saham RELI pindah dari papan pengembangan ke papan utama bursa.
We are the first joint venture securities company that became a public company in Indonesia. Two hundred million shares absorb the funds amounted IDR 50 billion were used for working capital, the settlement of transactions primarily equity and fixed income, the opening of branch offices, as well as the development of technological infrastructure and human resources. Since October 2007, with a significant increase in the assets and activities of the Company, RELI have moved from the development stage to the main market.
Pemegang saham Reliance yang memiliki saham Perusahaan lebih dari 5% (lima per seratus), pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Shareholders who own shares of more than 5% (five percent), as at December 31, 2011 are as follows:
PT Reliance Securities, Tbk
44 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
PT Reliance Capital Management
PT Asuransi Reliance Indonesia (”ARI”)
PT Reliance Capital Management (“RCM”) merupakan induk perusahaan Reliance Group yang bergerak di sektor keuangan. Sebagai induk perusahaan, saat ini RCM mempunyai penyertaan di PT Reliance Securities, Tbk dan PT Asuransi Reliance Indonesia. RCM melakukan penyertaan di Perusahaan sejak Oktober 2011. RCM berdiri pada tanggal 14 April 1999 dengan nama PT Nuansa Citra Bersama. Pada tahun 2010, PT Nuansa Citra Bersama berubah nama menjadi PT Reliance Capital dan pada tanggal 14 Juli 2011, dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 175, PT Reliance Capital berubah nama menjadi PT Reliance Capital Management.
PT Reliance Capital Management ("RCM") is the parent company Reliance Group which engaged in financial sector. As a holding company, currently RCM has some investments in PT Reliance Securities Tbk and PT Asuransi Reliance Indonesia. RCM has invested in the Company since October 2011. RCM was established on April 14th 1999 under the name PT Nuansa Citra Bersama. In 2010, PT Nuansa Citra Bersama changed its name to PT Reliance Capital. On July 14, 2011, by the deed of meeting No. 175, PT Reliance Capital finally changed its name to PT Reliance Capital Management.
PT Asuransi Reliance Indonesia (”ARI”)
PT Asuransi Reliance Indonesia (”ARI”)
Bergabung dengan Reliance Group pada tahun 2002, PT Asuransi Reliance Indonesia adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia yang resmi diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Oktober 1985. ARI melakukan kegiatan usaha memberikan layanan dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum pada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Produknya meliputi aset/harta benda, kendaraan bermotor, pengangkutan dan rangka kapal, pembangunan, dan umum. Selain itu ARI juga memiliki unit usaha asuransi kesehatan karyawan untuk nasabah-nasabah korporasi.
PT Asuransi Reliance Indonesia ("ARI") joined the Reliance Group in 2002, ARI is a limited company incorporated under the laws of the Republic of Indonesia which was officially announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia dated October 4, 1985. ARI provides services to conduct business in the response to the risk of loss, loss of benefits and legal liabilities to third parties, arising from unforeseeable events. The products include assets / properties, motor vehicles, transportation and ships, construction, and general insurance. In addition, ARI also has business units of employee health insurance for corporate clients.
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Pada tanggal 30 September pada tahun yang sama Reliance melakukan pemisahan kegiatan jasa pengelolaan dan penasihat investasi dengan mendirikan anak Perusahaan, PT Reliance Asset Management (“RAM”). Kebutuhan atas spesialisasi khusus pada kegiatan ini, juga agar unit usaha ini dapat secara fokus dijalankan, menjadi dasar pemisahan entitas RAM dari unit sekuritas, sekaligus menunjukkan wawasan jangka panjang Perseroan untuk memastikan akuntabilitas dan independensi dari setiap unit usahanya.
On 30 September 2005, Reliance established its subsidiary, PT Reliance Asset Management ("RAM"). The need on specific specialization in investment manager activities to complete a business unit of Reliance is the underlying the establishment of RAM as well as showing Company's long-term awareness to ensure accountability and independence of each business unit.
Pada tanggal 16 September 2011, berdasarkan surat keputusan Ketua Bapepam-LK nomor Kep01/BL/MI/S.5/2011 ijin usaha RAM sebagai manajer investasi dicabut. Terhadap keputusan tersebut, RAM mengajukan gugatan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara pada tanggal 12 Desember 2011.
On 16 September 2011, pursuant to a decision of the Chairman of Indonesia Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK), No. Kep01/BL/MI/S.5/2011, RAM as an investment manager, has been revoked. Against the decision,
RAM telah menerbitkan produk reksadana REF atau Reliance Equity Fund.
RAM filed through the State Administrative Tribunal on December 12, 2011.
PT Reliance Securities, Tbk
PT Reliance Securities, Tbk
REMEDIAL
EQUITY & BRANCH MANAGEMENT
CORP. SECRETARY
RESEARCH
OPERATION
BUSSINES DEVELOPMENT
HUMAN RESOURCE
GENERAL & ADMIN
INTERNAL AUDIT
ACCOUNTING & FINANCE
COMPLIANCE & PMN OFFICER
INTERNAL AUDIT & COMPLIANCE
AUDIT COMMITTEE
RISK MANAGEMENT
FIXED INCOME
DIRECTORS
BOARD OF COMMISIONERS
Struktur Organisasi Perusahaan I Organizational Structure
45
46 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
PT Reliance Securities, Tbk
47
Profil Dewan Komisaris dan Direksi Profiles of Board of Commissioners and Directors
Anton Budidjaja President Commissioner
Idrus Hermawan Widjajakusuma Independent Commissioner
Nicky Hogan President Director
Herry Harto Director
Anak Agung Gde Arinta Kameswara Director
54
PT Reliance Securities, PT Reliance Securities, Tbk Tbk
48 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
PT Reliance Securities, Tbk
49
Pendiri dan Presiden Komisaris sejak tahun 2003, lahir di Jakarta, 27 November 1967, sebelumnya adalah Managing Partner di Victoria Investindo Advisory (20002003) dan meniti karirnya di bidang keuangan di Panin Group (1993-2000). Memulai karir pada beberapa bank lokal sejak tahun 1992, memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration dari California State University, Amerika Serikat. Founder and President Commissioner since 2003, 44 years old, previously worked for Victoria Investindo Advisory as Managing Partner and Panin Group (19932000). Began his career in some local banks since 1992, and received Bachelor of Science in Business Administration from California State University, United States.
Anton Budidjaja PT Reliance Securities, Tbk
Presiden President Komisaris Commissioner
50 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Lahir di Malang tanggal 10 Juni 1969. Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2003, setelah sebelumnya di Victoria Investindo Advisory sebagai Senior Manager, dan Group Head divisi Corporate Finance pada PT Panin Overseas Finance Tbk (19962001). Memulai karirnya pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai manajer di Divisi Komersial Bank sejak tahun 1995. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration dari Ohio State University Colombus, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1992.
Indonesia citizen, born in Malang on June 10, 1969. Held the position as Company Commissioner since 2003. Previously worked for Victoria Investindo Advisory as Senior Manager, Group Head Corporate Finance Division of PT Panin Overseas Finance Tbk (1996-2001). Began his career in PT Bank Danamon Indonesia Tbk as a manager in Commercial Bank Division in 1995. Received Bachelor of Science in Business Administration from Ohio State Universities Columbus, Ohio, United States in year of 1992.
Idrus Hermawan Widjajakusuma Independent Komisaris Commissioner Independen
PT Reliance Securities, Tbk
51
Lahir di Sambas, tanggal 14 Oktober 1968, Sarjana Ekonomi lulusan Jurusan Akuntansi Universitas Tarumanagara ini bergabung dengan Reliance sebagai Wakil Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 2007, setelah sebelumnya adalah Managing Director pada PT Valbury Asia Securities (2001-2007). Sejak tahun 2010 Nicky menjabat sebagai Presiden Direktur Perusahaan. Memasuki dunia kerja di Dharmala Group sebagai Auditor sejak tahun 1990, karir Nicky menapak menjadi Finance and Administration Manager di salah satu anak perusahaan Sampoerna Group. Debut di pasar modal dimulai sejak tahun 1998 pada PT Sarijaya Permana Sekuritas dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Operasional. Born in Sambas on October 14th 1968, and received his Bachelor Degree in Accounting from Tarumanagara University. Nicky joined in Reliance as Vice President Director since 2007, previously worked for PT Valbury Asia Securities as a Managing Director (2001- 2007). Since 2010 Nicky hold position as President Director. Nicky began his career in Dharmala Group as an Auditor in 1990 and as a Finance and Administration Manager in a subsidiary of Sampoerna Group. His debut in capital market was started in 1998 at PT Sarijaya Permana Sekuritas with last position as Operational Director.
Nicky Hogan PT Reliance Securities, Tbk
Presiden President Direktur Director
52 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Lahir di Jakarta tanggal 23 Juni 1974. Herry adalah Direktur Persahaan sejak tahun 2004 setelah sebelumnya bekerja pada PT Valbury Asia Securities (2001-2004), PT United Capital Indonesia (2000-2001), dan PT Sarijaya Permana Sekuritas (1997-2000). Herry memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1997. Herry adalah pemegang sertifikat profesi Wakil Perantara Pedagang Efek.
Born in Jakarta on June 23rd,1974. Held the position as Company Director since 2004. He previously worked for PT Valbury Asia Securities (2001-2004), PT United Capital Indonesia (2000-2001), PT Sarijaya Permana Sekuritas (1997-2000). Received his Bachelor of Economics Degree in Accounting from Tarumanagara University in 1997. Herry is a Broker Dealer professional certificate holder.
Director
Direktur
Herry Harto PT Reliance Securities, Tbk
53
Lahir di Gianyar, 6 Agustus 1972, adalah Sarjana Komputer, Teknik Komputer Universitas Gunadharma, Jakarta. Memulai karirnya pada tahun 1996 di PT Peregrine Sewu Securities sebagai Database Supervisor pada Research Department, karir Agung di industri sekuritas terus meningkat menjadi Database Manager pada Research Department di PT ABN Amro Securities (2000), Operational Manager di PT Mahastra Capital (2001), dan sebagai Head of Operational di PT Reliance Securities, Tbk (2006-2008). Sebelum bergabung kembali dengan PT Reliance Securities, Tbk, Agung adalah Vice President Operational Division pada PT Batavia Prosperindo Sekuritas dan Vice President Online Trading Division pada PT Erdhika Elit Sekuritas. Agung adalah pemegang sertifikat profesi Wakil Perantara Pedagang Efek.
Born in Gianyar, August 6, 1972, Agung is Computer Engineering Bachelor from Gunadharma University, Jakarta. Started his career in 1996 at PT Peregrine Sewu Securities as Database Supervisor at Research Department, his career in brokerage industry moved higher to Database Manager at Research Department at PT ABN Amro Securities (2000), Operational Manager at PT Mahastra Capital (2001), and as Head of Operational at PT Reliance Securities Tbk (2006-2008). Prior to rejoining PT Reliance Securities, Tbk, Agung is Vice President of Operational Division at PT Batavia Prosperindo Securities and Vice President for Online Trading Division at PT Erdhika Elit Securities. Agung is a Broker Dealer professional certificate holder.
Anak Agung Gde Arinta Kameswara PT Reliance Securities, Tbk
Direktur Director
54 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Lahir di Jakarta, 11 Oktober 1961, adalah Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta. Jejei memulai karirnya sebagai Head of Accounting Division pada tahun 1985 di PT Kuperin Karya Utama, kemudian sebagai Accounting Manager pada PT Wahana Inti Central Mobilindo, Indomobil Group pada tahun 1989 1990. Sejak tahun 1990 Jejei bergabung di PT Bank Permata, Tbk sebagai Head of Financial Institution. Karir beliau meningkat hingga pada 10 tahun terakhir menjabat sebagai Direktur pada PT Bali Securities. Jejei adalah pemilik sertifikat profesi Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek. Selain itu, beliau memiliki sertifikat keahlian di bidang Manajemen Resiko tingkat 3 yang diterbitkan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko GARP, Global Association of Risk Professionals
Born in Jakarta, October 11, 1961, Jejei is Bachelor of Economics majoring in Accounting from Trisakti University. Jejei began his career as Head of Accounting Division in 1985 at PT Kuperin Principal Work, then Accounting Manager at PT Wahana Inti Central Mobilindo, Indomobil Group, from 1989 to 1990. Since 1990 Jejei joined PT Bank Permata, Tbk as Head of Financial Institution. His career rose that the last 10 years at PT Bali Securities, he served as Director. Jejei hold Underwriter and Broker Dealer professional certificates. In addition, he hold an expertise certificate in Risk Management 3rd Grade, issued by the Risk Management Certification Agency GARP, Global Association of Risk Professionals.
Pada bulan November 2011, Jejei Kurnia sebagai salah satu Direksi mengundurkan diri, sejak saat itu Perusahaan hanya memiliki 3 (tiga) orang anggota Direksi. November 2011, Jejei Kurnia resigned, since then, Company has only 3 (three) members of the Board of Directors.
Director
Direktur
Jejei Kurnia PT Reliance Securities, Tbk
55
Kantor Perwakilan dan Galeri Investasi Branch and Investment Gallery Jakarta - Sudirman Menara Batavia 27th floor Jl.KH.Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 T +62 21 5793 0008, F +62 21 5793 0010 Malang Jl. Guntur No. 19 Malang 65112 T +62 341 347 611, F +62 341 347 615 Surabaya Jl. Bangka No. 22 Surabaya 60281 T +62 31 501 1128, F +62 31 503 3196 Jakarta – Kebon Jeruk Plaza Kebon Jeruk Jl.Raya Perjuangan Blok A/2 Jakarta 11530 T +62 21 532 4074, F +62 21 536 2157 Bandung Jl.Cisangkuy No.58 Bandung 40115 T +62 22 721 8200, F +62 22 721 9255 Yogyakarta Jl. Juadi No. 1 Kotabaru Yogyakarta 55224 T +62 274 550 123, F +62 274 551 121 Tasikmalaya Ruko Tasik Indah Plaza (TIP) No. 21 Jl. KHZ Mustofa No. 345 Tasikmalaya 46121 T +62 265 345000, F +62 265 345003 Surabaya – Diponegoro Jl. Diponegoro 141-143 Surabaya 60264 T +62 31 567 0388, F +62 31 561 0528 Denpasar Dewata Square Blok A3 Jl. Letda Tantular Renon Denpasar 802361 T +62 361 225099, F +62 361 245099 Jakarta - Pantai Indah Kapuk Rukan Cordoba Blok B No. 10 Bukit Golf Mediterania, Jakarta 14470 T +62 21 56983630, F +62 21 56983635 Solo Jl. Slamet Riyadi 330A Solo 57145 T +62 271 733480, F +62 271 733478 Tangerang - BSD Sektor 7 Blok RK kav. 9 Jl. Pahlawan Seribu Ruko BSD Tangerang 15310 T +62 21 5387495, F +62 21 5387494 Pontianak Jl. Gadjah Mada No. 59 Pontianak 78121 T +62 561 749558, F +62 561 746284
PT Reliance Securities, Tbk
Pojok Bursa dan Galeri Investasi IDX Corner and Investment Gallery Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Wahidin Sudiro Husodo Yogyakarta 55224 T +62 274 563 929, F +62 274 513 235 Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut Surabaya 60293 T +62 31 298 1203, F +62 31 298 1204 Universitas Muhammadiyah Gresik Jl. Sumatra 101 GKB Gresik 61121 T +62 31 395 1414, F +62 31 395 2585 Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya 46151 T +62 265 323685, F +62 265 323534 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Jl. RS Fatmawati, Pondok Labu Jakarta 12450 T +62 21 7656971 ext. 197, F +62 21 7656971 ext. 138 Universitas Negeri Malang Jl. Surabaya No. 6 Malang 65145 T +62 341 585914, F +62 341 552888 Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144 T +62 341 464318-9, F +62 341 460782 Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145 T +62 341 551611, 575777, F +62 341 565420 STIE Malangkucecwara Jl. Terusan Candi Kalasan Malang 65142 T +62 341 491813, F +62 341 495619 President University Resto Plaza 1F - Jababeka Education Park Jl. Ki Hajar Dewantara Raya Cikarang - Bekasi 17550 T +62 21 89106030 Universitas Tanjungpura Pontianak Jl. Jendral Ahmad Yani Pontianak 78124 T +62 561 743465, F +62 561 766840 Universitas Jember Jl. Jawa No. 17, Jember - Jawa Timur 68121 T +62 331 330732, F +62 331 326419 Universitas “AUB” Surakarta Jl. Mr. Sartono 97, Cengklik Nusukan, Surakarta 57135 T +62 271 854 803, F +62 271 853 084
56 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Jakarta – Green Ville Ruko Taman Ratu D 11 No. 19 C, Duri Kepa, Green Ville Jakarta 11510 T +62 21 56945227, F +62 21 56945226
Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No. 51A, Balikpapan 76114 T +62 542 746313-16, F +62 542 746317 Makassar Jl. Boto Lempangan No. 34 J, Makassar-Sulawesi Utara T +62 411 3632288, F +62 411 3614634
Universitas STIESIA Surabaya Jl. Menur Pumpungan 30, Surabaya. T +62 31 5947505, F +62 62 31 5932218 Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari 2, Tambak Bayan, Yogyakarta. T +62 274 485 268, F +62 274 487 147 Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Jl. Adi Sucipto 26, Banyuwangi, Jawa Timur T +62 331 411 248, F +62 333 416 440
Pekanbaru Jl. Sumatera No. 9, Simpang Empat, Pekanbaru Riau 28000 T +62 761 7894368, F +62 761 7894370
Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Professionals Biro Administrasi Efek Securities Administration Agency PT Blue Chip Mulia Gedung Bina Mulia I, Lt. 4 Jl. HR Rasuna Said Kav.10 Jakarta 12950 Notaris Notaries Eliwaty Tjitra, SH Graha Kencana Blok DK Jl. Raya Perjuangan No. 88, Kebon Jeruk Akuntan Publik Public Accountants Drs. Wirawan & Rekan Jl. Wijaya I No. 20 Petogogan, Kebayoran Baru Jakarta 12170 Konsultan Hukum Legal Consultants John Azis & Associates Law Firm Menara Kuningan Lt. 7 Unit M Jl. HR rasuna Said Blok X.7 Kav. 5 Jakarta 12940
Kantor Pusat / Head Office Reliance Capital Building Jalan Pluit Putra Kencana No. 15A Pluit Penjaringan Jakarta 14450 T +62 21 661 7768 F +62 21 661 9884 www.reliance-securities.com Www.relitrade.com
PT Reliance Securities, Tbk
57
Sumber Daya Manusia Human Resources Kami menyadari bahwa keberadaan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan tidak akan terlepas dari peran penting sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan aset yang sangat berharga guna meningkatkan keberhasilan suatu perusahaan saat ini dan di masa yang akan datang. SDM yang berkualitas dan profesional merupakan faktor penting dalam menghadapi kompetisi di industri keuangan. Untuk mencapai hal tersebut Kami secara aktif dan selektif melakukan perekrutan, assessment serta pendidikan pelatihan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan memiliki loyalitas terhadap Perusahaan.
The company realizes that the survival of a company is dependent to the essential role of its human resources (HR). HR prove to be an essential asset who contributes to the current success and future success of a company. Human resources' professionalism is an important factor to enable a company to compete in financial industry. To reach this goal the We actively and selectively recruits new human resources through assessment and education and training process to find high quality human resources who are loyal to the Company.
Pertumbuhan jumlah karyawan setiap tahun meningkat, dimana di tahun 2011 ini terjadi peningkatan sebesar 19% hingga menjadi 275 orang, seiring dengan bertambahnya kantor perwakilan. Atas dasar tersebut, Perusahaan senantiasa berusaha melakukan upaya pengembangan SDM secara konsisten, termasuk perbaikan infrastruktur dan penyempurnaan terhadap program di bidang SDM, seperti pengembangan potensi dan pengembangan karir karyawan sesuai dengan jabatan serta sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan Perusahan.
In 2011 the growth of employees has reached19% or an addition of 275 people which are followed by the growth of the branch offices. This fact lays the foundation for the company to continuously precede the development process of its human resources consistently and to improve its infrastructure especially in human resources management, such as career development and orientation for each employee, corresponding to the needs of the Company.
Proses perekrutan karyawan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan. Dalam prosesnya, Perusahaan bekerja sama dengan institusi perguruan tinggi dan memasang iklan baik di media elektronik maupun media cetak. Lebih dari 80% SDM yang ada berusia produktif 20-40 tahun, dengan 57% diantaranya berlatar belakang pendidikan minimal strata sarjana.
Recruitment is conducted based on operational needs. The procedure of this process is conducted through cooperation with Universities and vacancies advertisement in electronic and printed medias. More than 80% of the human resources are in the productive range of age between 20 (twenty) and 40 (forty) years old. 57% of whom have the educational background at least an undergraduate degrees.
Komposisi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan/Composition of Employees by Education Level JENJANG PENDIDIKAN/EDUCATION LEVEL Non Akademi/Non Academy Akademi/Academy (D3) S - 1/Graduate S - 2/Post Graduate TOTAL
TOTAL 82 37 146 10 275
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajerial/Composition of Employees by Managerial Level JENJANG MANAJERIAL/MANAGERIAL LEVEL Komisaris/Commissioner Direksi/Director Manager Supervisor Kepala Staff/Staff Head Staff Support TOTAL
TOTAL 2 3 31 12 4 172 51 275
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia/Composition of Employees by Age UMUR (TAHUN)/AGE 20 - 30 31 - 40 41 - 50 50 Th TOTAL
TOTAL 122 99 46 8 275
PT Reliance Securities, Tbk
58 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Sepanjang tahun 2011, Reliance telah melakukan beberapa program pelatihan rutin, antara lain, Pembekalan Ujian Standar Profesi Pasar Modal untuk karyawan yang akan mengikuti Ujian Standar Profesi Pasar Modal dan pelatihan mengenai Phone Courtesy. Dalam hal ijin perorangan, divisi SDM secara rutin mengkoordinasikan pendaftaran dan pembiayaan untuk ujian standar profesi pasar modal, agar mempermudah karyawan dalam mengikuti ujian tersebut. Untuk dapat lebih berani melakukan perubahan di dalam suatu perusahaan dan supaya dapat menaklukkan pesaing melalui produk-produk yang lebih inovatif serta mengetahui apa yang dibutuhkan oleh nasabah, maka Kami melakukan Sharing Knowledge “Blue Ocean Strategy”. Selain program pelatihan yang diberikan Perusahaan, sebagai tanggung jawab atas kesejahteraan karyawan, Reliance juga mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program asuransi dan tunjangan hari tua.
In 2011, Reliance has conducted routine trainings to equip our marketing force with Broker-Dealer know-how to enable them to be successful in the examination held capital market professional standards committee. Another training was phone courtesy. Both the HR department and other divisions are actively taking part to support the marketing team to have sufficient knowledge to enable them to pass the examination held by the capital market professional standards committee. The license is essential for any individual to be active in capital market industry. To ask inspire the overall workforce to make changes in the company and have a competitive advantage surpassing the competitors by creating innovative products and having insight knowledge of what is sought by the consumers we implement a sharing knowledge “Blue Ocean Strategy”. Aside from the training provided by the company, RELI also provided insurance and pension plan to the entire workforce in the company.
Kebersamaan karyawan diadakan Reliance setiap tahun melalui kegiatan seperti outing dan buka puasa bersama. Tahun 2011 outing diadakan di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Jakarta, dengan tema Reli on Synergy, dimana tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kebersamaan dan semangat kerjasama antar karyawan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan membentuk tim yang berisikan karyawan-karyawan Reliance sendiri. Kegiatan ini menggabungkan konsep team building, kreatifitas, dan performance.
Joint activities of all employees are conducted in a gathering such as outing and break fasting activities. In 2011 an outing was held in Ayer Island, Kepulauan Seribu, Jakarta, to integrate the cooperation among the workforce. Activities were made involving teams of workforces organized by an in-house team, without the assistance of an event organizer. The activities itself is aimed to train team building, creativity, performance and sport.
PT Reliance Securities, Tbk
59 1
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Tahunan 2011 Statement of Management's Responsibility for Annual Report 2011 Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Reliance Securities, Tbk dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.
The Annual Report, including the accompanying financial statements and related financial information, is the responsibility of the Management of PT reliance securities, Tbk and has been signed by members of the Board of commissioners and Directors.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Anton Budidjaja President Commissioner
Idrus Hermawan Widjajakusuma Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Nicky Hogan President Director
Herry Harto Director
A. Agung Gde Arinta K Director
60 1 Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Kantor Pusat / Head Office Reliance Capital Building Jalan Pluit Putra Kencana No. 15A Pluit Penjaringan, Jakarta 14450 T +62 21 661 7768 F +62 21 661 9884 www.relianceindonesia.com www.reliance-securities.com www.relitrade.com