DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Edisi II Bulan Mei - Juni 2008
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
100 Tahun Kebangkitan Nasional RAPAT PLENO PERDANA PENYUSUNAN FARMAKOPE OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Sosialisasi Perundang Undangan Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan
PAMERAN INDO MEDICA EXPO & RAIMUNA NASIONAL
Daftar Perizinan Mei - Juni 2008
Tips & Info 06- 2008
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN R. I. Departemen Kesehatan RI - Jl. Rasuna Said Kav. 4-9 SubBag Humas Lt. 8 R. 803 Telp.: 0215214869 / 5201590 #8176
DARI REDAKSI
Hal. 02 l Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Pengantar
SUSUNAN REDAKTUR
Assalamu Alaikum..... PENASEHAT 100 Tahun Kebangkitan Nasional jatuh pada bulan Mei tahun ini, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk menunjukan semangat kebangkitan tersebut. Bulan Mei dan Juni ini Redaksi memuat berita mengenai Rapat Perdana Penyusunan Farmakope Obat Tradisional Indonesia yang dilaksanakan di Bogor serta Sosialisasi Perundang Undangan bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
KETUA REDAKSI Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat
SEKRETARIS REDAKSI Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat
Serta berbagai liputan lainnya yang terjadi di bulan Mei dan Juni 2008. Tentunya Redaksi juga masih memberikan Info dan Tips yang tentunya bisa berguna bagi pembaca.
ANGGOTA REDAKSI: Drs. Riza Sultoni Apt, MM. Dra. Kuswati Ningsih, MM. Drs. Haryono. Drs. Rahbudi Helmi, Apt Nurhidayat, S.Si, Apt Muchamad Abadi, S.Si, Apt Dina Sintia Pamela, S.Si, Apt Rohayati Rahapat, S.Si, Apt Yulia Yuliarti Barkah, SH. Radiman, Amd. Rudi, Amd. M.I
Kembali kritik dan saran kami harapkan untuk bisa menjadi perhatian bagi kami sehingga apa yang kami buat akan memberikan hal yang bermanfaat. Terima Kasih
Daftar Isi
TOPIK UTAMA
Perayaan 100 Th. Kebangkitan Nasional....................................................................Hal. 03 LIPUTAN
Rapat Pleno Perdana Penyusunan Farmakope Obat Tradisional Indonesia.......Hal. 04 Sosialisasi Perundang Undangan Bidang Kefarmasian ..................................Hal. 05 Pelatihan Pelayanan informasi Obat.................................................................Hal. 06 Pertemuan Analisa Daftar
Perizinan
Pameran
-
&
Evaluasi
PBF
Pameran
Bulan
Kemampuan
Mei
-
Juni
Industri Alkes.............Hal.06
2008
...........................Hal.06
..........................................................Hal.06
P e l e p a s a n 3 7 7 D o k t e r P T T. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . H a l . 1 0 Ratusan Ribu Orang Meninggal Karena Asthma.............................................Hal. 10
TIPS & INFO
Apakah Asthma Itu ? .........................................................................Hal. 11 A p a k a h A r t i D a r i N i l a i Te k a n a n D a r a h A n d a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . . . H a l . 11 Antibiotika Berlebih Timbulkan Kekebalan Kuman..................,.....................Hal. 12 ALAMAT REDAKSI: Departemen Kesehatan RI - Jl. Rasuna Said Kav. 4-9 Sub Bagian Humas Lt. 8 R. 803 Telp.: 0215214869 / 5201590 #8176
TOPIK UTAMA
Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008 l Hal. 03 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
100 Tahun Kebangkitan Nasional Karyawan/karyawati unit-unit utama di Departemen Kesehatan memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan Inspektur Upacara dr. Bambang Giatno, MPH, Kepala Badan Pengembangan dan
berhasil menangani dampak bencana tsunami serta menciptakan perdamaian Aceh yang telah bergolak selaman lebih dari 30 tahun. Menurut Presiden, bangsa Indonesia dapat berdiri tegak karena memiliki semangat juang tinggi, bersatu sebagai bangsa, dan mampu beradaptasi di tengah perubahan. Karena itu kita bersyukur karena perayaan 100 tahun Kebangkitan Nasional hari ini merupakan momentum pengikat anak bangsa yang lahir di 3 abad berbeda, abad ke-19, abad ke-20 dan awal abad ke-21. Karakter dan kualitas ini yang menjadi modal utama untuk melanjutkan perjuangan bangsa di awal abad ke-21, melangkah ke depan menuju negara maju. Dalam melanjutkan perjuangan, bangsa Indonesia juga menemui tantangan. Untuk menghadapinya Presiden SBY mensyaratkan 3 hal yaitu menjaga dan memperkuat kemandirian, memiliki daya saing yang tinggi, dan membangun peradaban bangsa yang mulia.
Pemberdayaan SDM Kesehatan. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2008 tepat 1 abad (100 tahun) sejak organisasi Budi Utomo didirikan tanggal 20 Mei 1908. Organisasi inilah yang pertama kali menemukan gagasan politik yang belum pernah ada yaitu Nasionalisme. Dalam upacara, dibacakan sambutan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menyampaikan rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pendiri dan pejuang bangsa yang telah mengantarkan bangsa ini ke kehidupan bangsa yang semakin maju. Gerakan pemuda tahun1908 dan 1928 menandai gerakan kebangkitan nasional Indonesia. Sejak itu, nasionalisme Indonesia terus berkembang di seluruh Tanah Air. Dengan semangat ini Indonesia berhasil meraih kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya berhasil mempertahankan kemerdekaan, menjaga keutuhan negara dari ancaman separatisme, menyelamatkan ideologi Pancasila, berhasil keluar dari krisis moneter, berhasil membangun demokrasi yang mengedepankan kedaulatan rakyat dan
M
asih dalam rangka peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional Yayasan Obor Nusantara menyelenggarakan kegiatan Parade Obor Nusantara yang melintasi 33 propinsi dan 207 kabupaten/kota di Indonesia dengan mengambil tema : “Bersatu Membangun Negeri”. Keterlibatan Departemen Kesehatan dalam penyelenggaraan ini adalah melalui setiap Dinas Kesehatan dikabupaten/ kota yang diharapkan bantuannya dikarenakan pada setiap persinggahan obor tersebut akan dilakukan kegiatan bhakti sosial termasuk pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat.(rd)
Menutup sambutannya, Presiden berharap, peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini atau persis 100 tahun setelah bangsa Indonesia bangkit dan setelah berjuang 1 abad lamanya, kita semua patut bersyukur dapat mewujudkan banyak capaian dan kemajuan yang makin mendekatkan kita pada cita-cita pendiri bangsa.
LIPUTAN
Hal. 04 l Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
RAPAT PLENO PERDANA PENYUSUNAN FARMAKOPE OBAT TRADISIONAL INDONESIA Hotel Pangrango 2 Bogor, 30 Mei 2008 Kegiatan ini merupakan langkah dasar dalam rangka tersusunnya suatu standar mutu obat tradisional yang terdiri dari simplisia dan standar ekstrak serta obat tradisional dalam sebuah Farmakope Obat Tradisional Indonesia. Dilaksanakan di Hotel Pangrango Bogor, diawali sambutan & laporan pelaksanaan kegiatan oleh Bapak Drs. T. Bahdar Johan H, Apt, M.Pharm selaku PLT Dit Bina POR, selanjutnya dibuka secara
resmi oleh Ibu Dirjen Binfar dan Alkes, Dra. Kustantinah, Apt, M.App.Sc. Dengan memberikan beberapa catatan awal dimana dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan, dan agar Obat Tradisional Indonesia dapat bersaing di dunia internasional perlu disusun FOTI sebagai standar serta diharapkan dalam pertemuan ini dapat diambil kesepakatan dan komitmen dalam penyusunan FOTI dan tentunya keterlibatan para pakar dari PT dan pihak swasta sangat
diharapkan dalam penyusunan FOTI. Para narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain: Ir. Nurasiah S. Samhudi, Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama BSN; Bapak Rustamadji, GP Jamu Indonesia; Drs. Ketut Ritiasa, Apt dengan makalahnya Teknis Penyusunan Farmakope; Dra. Sri Indriwaty, M.Kes dengan Rancangan Format Monografi Simplisia dan Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia ; Dra. Nani Sukasediati, MS, Apt dengan Pengembangan Standar Obat Tradisional. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Mantan Dirjen Binfar dan Alkes sebelumnya yang menjadi salah seorang narasumber yaitu Bpk Richard Panjaitan Apt, SKM. (Rd)
LIPUTAN
Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008 l Hal. 05 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Sosialisasi Perundang Undangan Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dalam Rangka Sosialisasi Perundang undangan Bidang Kefarmasian, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan melaksanakan acara sosialisasi tersebut ke beberapa daerah propinsi di Indonesia.
Acara tersebut ditutup oleh Ibu Dra. Meinarwati, Apt, M.Kes yang sebelumnya memberikan paparan mengenai Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Paparan mengenai Kebijakan-kebijakan atau Kepmenkes tentang Sarana Produksi & Distribusi Bidang Farmasi. *********
Aceh, 9 s/d 10 Mei 2008
Batam, 05 s/d 07 Juni 2008
Kegiatan diawali dengan Laporan Panitia yang disampaikan oleh Moch. Irvan - Ka. Bid. SDK dan Kefarmasian, yang dilanjutkan dengan sambutan selamat datang dari Dr. T.M. Thalib, Sp.A, .Kes (MMR) Kadinkes Prov. NAD. Sambutan ditutup oleh Dra. Kustantinah, Apt. M.App. Sc yang sekaligus
Pelaksanaan Sosialisasi Perundang-Undangan Bidang Kefarmasian dan Alat kesehatan di Kepulauan Riau - Batam dilaksanakan di Hotel Good Way, Jl. Imam Bonjol No. 1.
membuka secara resmi acara sosialisasi tersebut.
Materi Paparan yang disampaikan tidak berbeda dengan sosialisasi Banda Aceh dimana masih mengenai KONAS,
Materi yang disampaikan antara lain: Kebijakan Obat Nasional (KONAS) yang disampaikan olh Ibu Dirjen Binfar & Alkes yang dilanjutkan dengan paparan Kebijakan Obat Tradisional Nasional (KOTRANAS) dan Peran Farmasi dalam rangka persiapan RPP Pekerjaan Kefarmasian yang disampaikan oleh Drs. Richard Panjaitan, Apt, SKM dan diakhiri dengan paparan Hukum Farmasi dan Penerapan Peraturan Presiden No. 94 dan 95 tahun 2007 yang disampaikan oleh Dr. Faiq Bahfen, SH (sebagai pakar hukum). Pertemuan tersebut juga menghadirkan Drs. Udjianto, Apt. Direktur Standarisasi Produk Terapetik dan PKRT (BPOM) yang dilanjutkan paparan mengenai Permenkes No. 1184/Menkes/Per/X/2004 tentang Pengamatan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan oleh Drs. T. Bahdar J. Hamid, Apt M.Pharm, Direktur Bina Prodis Alkes., Paparan tentang Kepmenkes Nomor 302/Menkes/SK/III/2008 tentang Harga Obat Generik dan Kebijakan Pengadaan Obat Buffer Stock, sesuai dengan PP 38/2007 yang keduanya disampaikan oleh Drs. Purwadi, Apt. M.Si. MM. Direktur Bina Oblik dan Perbekkes.
KOTRANAS , dan juga PP serta Kepmenkes yang berkaitan dengan Obat, Obat Generik, Sarana Produksi dan Distribusi Bidang Farmasi,Buffer Stock Obat serata Struktur Organisasi.(rd)
LIPUTAN
Hal. 06 l Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Pelatihan Pelayanan Informasi Obat Di RSU Meuraxa Banda Aceh Banda Aceh, 03 s/d 04 Juni 2008
Pertemuan Analisa & Evaluasi Kemampuan Industri Alat Kesehatan Dalam Rangka Harmonisasi Alat Kesehatan Lombok, 25 s/d 27 Juni 2008 Dilaksanakan di Hotel Jayakarta Senggigi - Lombok mulai tanggal 25 s/d 27 Juni 2008, diawali laporan ketua pelaksana sekaligus membuka pelaksanaan kegiatan oleh Bapak Drs. T. Bahdar Johan H, Apt, M.Pharm selaku Direktur Bina Prodis Alkes. Pada pertemuan ini membahas mengenai kesiapan dari daerah dan kebijakan yang akan ditetapkan oleh pusat dengan membahas berita acara pemeriksaan sarana produksi yang baru dalam rangka menyambut harmonisasi .
Direktorat Bina Farkomnik melakukan Pelatihan Pelayanan Informasi Obat yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Meuraksa Banda
Aceh. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama dua hari tanggal 03 sampai 04 Juni 2008.
Rakontek Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Produksi dan Distribusi Alkes dan PKRT 05 - 08 Juni 2008 Kegiatan Rakontek Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Produksi dan Distribusi Alkes dan PKRT oleh Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan di Hotel GOODWAY Batam, yang dihadiri oleh Staf Ahli Menteri bidang Globalisasi Teknologi Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kepulauan Riau dan Direktur Bina Prodis Alkes serta para peserta dari 33 (tiga puluh tiga) Dinas Kesehatan Provinsi. Diawali dengan pembukaan dan Laporan Ketua Panitia, serta penyampaian materi dari para narasumber antara lain: Kebijakan Dit.Bina Prodis Alkes; Antisipasi Globalisasi; Kegiatan Dit.Bina Prodis Alkes tahun 2008; Revisi Permenkes No.1184; Pedoman Sistem Pengawasan Alkes dan PKRT. *****
LIPUTAN
Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008 l Hal. 07 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
DAFTAR PERIZINAN YANG DITERBITKAN BULAN MEI - JUNI 2008 No NAMA PERUSAHAAN 1 PT. AQUASOLVE SANARIA 2 PT. GLOBAL MITRA PARAGON 3 PT. JESSINDO PRAKARSA 4 PT. TIJARA ANUGRAH FARMA 5 PT. GREAT MATARAM 6 CV. ENERGI SEMESTA ALAM 7 PT. NUR WAHIDAH ABADI 8 PT. UNION JAYA MAKMUR 9 PT. HOLISTIC BIO-MEDICINE 10 PT. YOSEPH FARMA 11 PT. BALI WAHYU ABADI 12 PT. AUSTEN JAYA UTAMA 13 PT. JIWANTAKA PRATAMA 14 PT. PRIMA SEHAT MERAUKE 15 PT. DILIMAS MANDIRI 16 PT. PRIMA MEDIKA OZORA 17 PT. BINA PRIMA SEJATI 18 PT. SINARKENCANA MULTILESTARI 19 PT. ASTORIA PRIMA 20 UD. BUDI JAYA 21 HIDA COSMETICS 22 PT. DITA SEHAT 23 PT. HARIFALM FARMA 24 PT. TRI ANUGERAH SEJAHTERA 25 PT. SETIA KAWAN ABADI 26 PT. WALISONGO 27 PT. PRIMA MEDIKA LABORATORIES 28 PT. HARTO SENTOSA 29 PT. NUTRIFA NUSA 30 PT. HARAPAN RAYA MANDIRI 31 PT. TRI WISESA KEWARASAN 32 PT. BINA SAN PRIMA 33 PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA 34 PT. ANUGERAH MANUNGGAL ABADI 35 PT. JIHAR BEDAK ALAM BUNGA 36 PT. BIONIC NATURA 37 PT. BELTIM CAHAYA KASIH
No. IZIN
Tanggal Terbit
PROVINSI
JENIS IZIN
YF.05.DJ.I.IOT. 293 YF.05.DJ.I.PBF. 311 YF.05.DJ.I.PBF. 312 YF.05.DJ.I.PBF. 313 YF.05.DJ.I.PBBBF 314 YF.05.DJ.I.IKOS. 315 YF.05.DJ.I.PBF. 318 YF.05.DJ.I.PBF. 319 YF.05.DJ.I.IOT. 320 YF.05.DJ.I.PBF. 321 YF.05.DJ.I.PBF. 322 YF.05.DJ.I.PBF. 325 YF.05.DJ.I.PBF. 326 YF.05.DJ.I.PBF. 327 YF.05.DJ.I.PBBBF 328 YF.05.DJ.I.PBF. 330 YF.05.DJ.I.PBF. 331 YF.05.DJ.I.PBF. 334 YF.05.DJ.I.IKOS. 335 YF.05.DJ.I.IKOS. 336 YF.05.DJ.I.IKOS. 337 YF.05.DJ.I.PBF. 356 YF.05.DJ.I.PBF. 357 YF.05.DJ.I.PBF. 358 YF.05.DJ.I.PBF. 359 YF.05.DJ.I.PBF. 360 YF.05.DJ.I.IPF. 361 YF.05.DJ.I.PBF. 362 YF.05.DJ.I.PBF. 363 YF.05.DJ.I.PBF. 364 YF.05.DJ.I.PBF. 365 YF.05.DJ.I.PBBBF. 366 YF.05.DJ.I.PBBBF. 367 YF.05.DJ.I.PBBBF. 368 YF.05.DJ.I.IKOS. 369 YF.05.DJ.I.IPOT. 370 YF.05.DJ.I.PBF. 371
2 Mei 2008 9 Mei 2008 9 Mei 2008 9 Mei 2008 9 Mei 2008 9 Mei 2008 21 Mei 2008 21 Mei 2008 21 Mei 2008 27 Mei 2008 27 Mei 2008 29 Mei 2008 29 Mei 2008 29 Mei 2008 29 Mei 2008 30 Mei 2008 30 Mei 2008 3 Juni 2008 3 Juni 2008 3 Juni 2008 3 Juni 2008 13 Juni 2008 13 Juni 2008 13 Juni 2008 13 Juni 2008 16 Juni 2008 16 Juni 2008 23 Juni 2008 23 Juni 2008 23 Juni 2008 23 Juni 2008 23 Juni 2008 23 Juni 2008 23 Juni 2008 23 Juni 2008 24 Juni 2008 24 Juni 2008
Banten Kepulauan Riau Jawa Barat Lampung Jawa Tengah Jawa Barat Sulsel Maluku Jawa Barat DIY Bali Lampung Banten Papua DKI Jakarta DKI Jakarta DKI Jakarta Sumsel DKI Jakarta Jatim Jatim Jateng Maluku Utara Sulteng DKI Jakarta Jatim Banten DKI Jakarta DKI Jakarta Riau Jabar Jabar DKI Jakarta Banten Jatim Banten Bangka Belitung
Izin OT Izin PBF Izin PBF Izin PBF Izin PBBBF Izin Kosmetika Izin PBF Izin PBF Izin OT Izin PBF Izin PBF Izin PBF Izin PBF Izin PBF Izin PBBBF Izin PBF Izin PBF Izin PBF Izin Kosmetika Izin Kosmetika Izin Kosmetika Izin PBF Izin PBF Izin PBF Izin PBBBF Izin PBF Izin IF Izin PBF Izin PBF Izin PBF Izin PBF Izin PBBBF Izin PBBBF Izin PBBBF Izin Kosmetika Izin OT Izin PBF
Hal. 08 l Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PAMERAN INDO MEDICA EXPO Pameran yang diadakan di Balai Sidang Jakarta ini berlangsung dari tanggal 29 Mei s/d 01 Juni 2008 ini dibuka oleh Wakil Presiden RI. Moh. Jusuf Kalla, menampilkan produk produk kesehatan dari berbagai Rumah sakit dan Pusat Pelayanan Kesehatan. Ditjen Binfar & Alkes ikut serta dalam mempromosikan penggunaan Obat Generik dan Antibiotika melalui brosur, sticker, Tas dan lainnya dengan gambar dan tulisan mengajak ikut serta dalam penggunaan Obat berlogo Generik serta sosialisasi penggunaan Obat Antibiotika yang rasional. Rd080777
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional. Kata Raimuna berasal dari bahasa suku Asli di wilayah Yapen Waropen-Papua, yang berasal dari kata Rai dan Muna yang artinya pertemuan ketua suku dalam suatu forum yang menghasilkan suatu tujuan suci untuk kepentingan bersama. Raimuna Nasional IX tahun 2008 diselenggarakan di BUPER WILADATIKA - CIbubur-Jakarta. Pada Raimuna tersebut yang berlangsung dari tanggal 27 Juni hingga 7 juli diikuti oleh 12.400 peserta, terdapat 85 kegiatan antara lain petualangan, keterampilan teknologi tepat guna permainan hingga workshop. Ditjen Binfar & Alkes Turut memeriahkan perhelatan akbar tersebut dengan mengikuti pameran yang berlangsung selama acar tersebut digelar. Seperti pameran lainnya disini Ditjen binfar & Alkes menampilkan Brosur, Leaflet dan Tas Kantong Generik dan Atibiotika yang cukup direpon oleh para pengunjung stand Pameran. Pameran ini dibuka dan juga ditutup oleh Wakil Presiden - Jusuf Kalla. (rd)
Ragam LIPUTAN
Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008 l Hal. 09 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Pelepasan 377 Dokter PTT 02 Jun 2008 Sekretaris Jenderal dr. Sjafii Ahmad, MPH melepas keberangkatan 377 dokter pegawai tidak tetap (PTT) untuk penugasan pada daerah terpencil (144 orang) dan sangat terpencil (233 orang) yang berasal dari lulusan Fakultas Kedokteran (FK) di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemberangkatan ini merupakan bagian dari pengangkatan 776 dr/drg terdiri dari 565 dokter umum dan 211 dokter gigi selama periode Juni 2008 untuk mengisi kekurangan tenaga medis di 25 provinsi (NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulsel, Sultra, NTB, NTT, Maluku, Papua, Maluku Utara, Babel, Gorontalo, Papua Barat, Kepri dan Sulbar). Dalam kesempatan tersebut, Sesjen menegaskan bahwa kehadiran para dr dan drg sudah dinanti-natikan oleh masyarakat di daerah. Karena itu diharapkan agar dr/drg PTT dapat bekerja dengan penuh cinta kasih, meningkatkan hubungan baik dengan semua unsur pemerintah serta masyarakat setempat. Pengalaman yang didapat selama penugasan di daerah terpencil merupakan hal yang berharga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pada awalnya lama penugasan dr/drg PTT di daerah sangat terpencil adalah 6 bulan, namun karena banyak diantara mereka mengusulkan permohonan perpanjangan tugas di beberapa kabupaten tertentu sehingga ditetapkannya lama penugasan beberapa kabupaten tertentu yang banyak peminatnya menjadi 1 tahun. Sedangkan pemenuhan dr/drg di daerah kriteria biasa dilakukan dengan perpanjangan masa tugas, pengangkatan PTT daerah dan pengangkatan CPNS daerah. Dengan diterbitkannya PP 43 tahun 2007, dr/drg pasca PTT atau yang sedang melaksanakan PTT mempunyai peluang untuk diangkat menjadi CPNS daerah sampai dengan usia 46 tahun sepanjang bersedia ditempatkan di daerah terpencil selama 5 tahun.
Peluncuran Implementasi Tahap Kedua Sistem National Single Window Pada tanggal 11 Agustus 2008, Menteri Keuangan selaku Ketua Tim Persiapan NSW meresmikan peluncuran implementasi tahap kedua sistem NSW di Semarang, Jawa Tengah. Acara tersebut juga dihadiri oleh para menteri terkait, antara lain Menteri Perhubungan (selaku Wakil Ketua II Tim Persiapan NSW), Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Wakil Sekretaris Kabinet, para Pimpinan Tim Persiapan NSW, para pejabat terkait dari instansi pemerintah pusat dan daerah, serta para pelaku usaha dari berbagai daerah, Departemen Kesehatan diwakili oleh Dirjen Binfar dan Alkes Ibu Dra. Kustantinah, Apt M.App.sc.. Acara peresmian peluncuran NSW kali ini agak berbeda dibandingkan acara peluncuran pada tahap sebelumnya, karena dikaitkan dengan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63. Suasana yang membuat agak berbeda adalah dengan hadirnya sejumlah tamu undangan asing, antara lain pejabat yang mewakili Sekretaris ASEAN dan para komunitas NSW dari sejumlah negara-negara anggota ASEAN. Peresmian Peluncuran Implementasi Tahap Kedua Sistem NSW merupakan kelanjutan dari pelaksanaan implementasi tahap kesatu yang telah diresmikan pada bulan Desember 2007. Pada tahap kedua ini, penerapan sistem NSW diperluas dengan melibatkan instansi pemerintah yang lebih banyak guna menjangkau pelayanan yang lebih luas. Instansi pemerintah yang dilibatkan pada tahap kedua ini meliputi 5 instansi yang telah bergabung pada tahap pertama dan ditambah 10 instansi yang baru bergabung mulai Akhir Juni 2008. Instansi yang telah bergabung sejak Desember 2007 adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, BPOM, Karantina Ikan, Karantina Tumbuhan dan Karatina Hewan. Sedangkan 10 instansi yang baru bergabung mulai bulan Juni 2008 meliputi Departemen Perindustrian, Departemen Kesehatan, Departemen ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup, Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Ditjen Pos dan Telekomunikasi, BAPETEN, POLRI dan Departemen Pertahanan. Penambahan Government Agencies (GA) baru tersebut dilakukan sesuai dengan target pekerjaan teknis perluasan coverage jumlah GA yang ikut bergabung sehingga mencakup seluruh GA Perijinan Impor,
Ratusan Ribu Orang Meninggal Karena Asthma Hari Asma se-dunia yang jatuh pada tanggal 6 Mei, senantiasa diperingati setiap tahun. Asma merupakan salah satu penyakit kronis dengan gejala sulit bernapas dan lengkingan yang berulang. Tingkat keparahan dan kekerapan penyakit ini sangat beragam pada tiap orang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasikan 300 juta orang menderita asma dan 255.000 orang meninggal karena penyakit ini pada tahun 2005. Penyakit kronis yang paling sering menyerang anak-anak tidak hanya menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berpendapatan tinggi. Asma menjadi masalah di seluruh negara tanpa memandang tingkat kemajuan. Demikian seperti dikutip dari situs resmi WHO. Lebih dari 80% kematian asma terjadi di negara dengan pendapatan rendah. Asma dapat menyebabkan permasalahan berarti bagi perorangan dan keluarga serta dapat membatasi aktivitas seseorang dalam hidupnya. Asma dapat menyerang beberapa kali dalam sehari atau seminggu. Pada beberapa kasus menjadi lebih parah selama melakukan aktivitas fisik atau saat malam hari. Selama asma menyerang, saluran napas membesar yang menyebabkan jalan udara menyempit dan mengurangi aliran keluar masuknya udara ke paru-paru. Asma kambuhan kerap menyebabkan sulit tidur, kelelahan, dan
mengurangi tingkat aktivitas. Asma secara relativ memang memiliki tingkat kematian yang rendah dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya, namun demikian sedikitnya ratusan ribu orang meninggal karena asma pada tahun 2005.
Hal. 10 l Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008
TIPS
INFO
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Apakah Asthma Itu? Asthma adalah kondisi paru-paru kronis. Karakteristik penyakit ini adalah kesulitan untuk bernafas. Penderita asma memiliki saluran pernafasan yang ekstra sensitif atau hiper-responsif. Saluran pernafasan bereaksi dengan cara menyempit atau menutup ketika terjadi iritasi. Hal ini menyebabkan sulitnya udara untuk keluar-masuk ke paru-paru. Penyempitan atau penutupan ini dapat menyebabkan satu atau kombinasi dari beberapa gejala berikut : Nafas berbunyi, batuk, nafas pendek, sesak dada Penyempitan atau penutupan ini disebabkan oleh : » Pembengkakan Saluran Nafas (berarti saluran udara di paru-paru menjadi memerah, bengkak dan menyempit.) » Bronchoconstriction (berarti otot saluran udara mengencang ataupun kejang) Dua faktor pencetus asthma: 1. Pemicu: Hal-hal yang menyebabkan menyempitnya saluran pernafasan (bronchoconstriction) 2. Penyebab (atau inducers): Hal-hal yang menyebabkan pembengkakan saluran pernafasan. Pemicu ¬
Pemicu menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan dan menyebabkan bronchoconstriction.
¬
Pemicu tidak menyebabkan pembengkakan sehingga tidak menyebabkan asma.
¬
Gejala dan bronchoconstriction yang disebabkan oleh pemicu cenderung terjadi secara tiba-tiba,
¬
Saluran pernafasan akan bereaksi lebih cepat terhadap pemicu apabila pembengkakan telah terjadi.
Bersentuhan langsung dengan allergen (contoh: kotoran kucing) dapat berakibat langsung seperti nafas sesak/berbunyi atau batuk. Hal ini terjadi karena saluran nafas hiper-sensitif dan bereaksi dengan menyempit. Gejala ini dapat dengan mudah dipulihkan dengan “bronchodilator” (seperti ventolin®). Namun demikian, sekitar 4 dan 7-8 jam setelah bersentuhan langsung dengan alergen, respon lanjutan berkembang seiring waktu yaitu pembengkakan. Pembengkakan ini berkembang secara bertahap. Karena hal inilah pasien dan dokter sering kali kesulitan dalam mengetahui penyebab kambuhnya asma. Infeksi pernafasan oleh virus Pada anak-anak, infeksi saluran pernafasan oleh virus dapat menyebabkan terjadinya asma. Infeksi ini merupakan salah satu penyebab utama timbulnya asthma. Diagnosa Dokter akan mengadakan pemeriksaan fisik yang berfokus pada fungsi organ pernafasan atas, dada dan kulit. Dokter juga akan mendengarkan bunyi nafas dan hal lain yang berhubungan dengan gejala alergi. Test terpenting dalam mendiagnosa asma adalah spirometri. Spirometer adalah alat yang mengukur seberapa banyak volume udara yang dapat dihembuskan dengan menghirup udara semaksimal mungkin. Bronchodilator (jenis obat) diberikan untuk mengetahui apakah penghalang pernafasan dapat dihilangkan (jika terdeteksi adanya hambatan pernafasan). Apabila dapat, hal ini merupakan tanda-tanda kuat adanya asma. Test yang dilakukan dokter untuk mendiagnosa asma dapat saja berbeda untuk satu pasien dengan pasien lain karena setiap pasien mempunyai penyebab asma yang berbeda beda. Treatment Perawatan asma bertujuan untuk mencegah penyebab alergi dan iritasi serta mengendalikan gejala & pembengkakan saluran pernafasan melalui pengobatan. Pengujian alergi juga penting untuk mengidentifikasi penyebab alergi pada pasien asma yang sering kambuh. Contoh penyebab iritasi: asap rokok, polusi, bau menyengat dari pembakaran. Berbagai macam pengobatan untuk asma telah tersedia, beberapa diantaranya adalah:
Pemicu umum bronchoconstriction diantaranya umum ditemukan sehari hari seperti:
Jangka panjang (Anti pembengkakan) Obat yang diberikan secara rutin untuk mencegah serangan asma, bukan untuk mengobati pada saat terjadinya serangan.
1.Udara dingin ; 2. Debu; 3. Strong fumes; 4. Olah raga (Untuk informasi lebih lanjut silahkan lihat).; 5. Partikel iritatif yang terhirup; 6. Emosi; 7.Rokok
2. leoukotriene inhibitors (Singulair, Accolate)
Asap rokok adalah merupakan pemicu yang sangat kuat. Perokok pasif telah menunjukkan kecenderungan berkembangnya gejala asma, terutama pada anak-anak. Pengaruh buruk dari 1 batang rokok akan menetap dalam rumah selama 7 hari sehingga adalah sangat penting untuk menjaukan asap rokok dari rumah bagi anak-anak. Penyebab ¬
Berlawanan dengan pemicu, penyebab menimbulkan pembengkakan dan hiper-responsifnya saluran nafas sehigga disebut sebagai penyebab astha
¬
Penyebab menyebabkan gejala yang bertahan lebih lama, dampak tidak kelihatan saat itu juga dan lebih susah untuk dipulihkan dibandingkan dengan pemicu.
Penyebab asma yang paling umum adalah: ¬
Alergi
¬
Infeksi virus saluran pernafasan
Allergens Material penyebab alergi yang terhirup merupakan penyebab asma terpenting. Sekitar 75-80% pengidap asma muda usia alergi terhadap material tertentu. Material alergi utama adalah: Serbuk sari ; Kotoran hewan (kucing dan kuda cenderung merupakan penyebab alergi utama) ; molds ; Tungau
1. inhaled corticosteroids (Azmacort, Vanceril, AeroBid, Flovent) 3. long-acting bronchodilators (famoterol, Serevent) 4. cromolyn sodium (Intal) or nedocromil sodium 5. aminophylline or theophylline 6. combination anti-inflammatory/bronchodilator (Advair diskus) Jangka pendek Obat yang digunakan untuk meringankan/menyembuhkan gejala pada saat serangan. 1. short-acting bronchodilators (Proventil, Alupent, Bronkosol, and others) 2. oral or intravenous corticosteroids (such as prednisone, methylprednisolone, and hydrocortisone) for stabilizing severe episodes Penderita asma ringan (tidak sering kambuh) dapat menggunakan inhaler bila perlu. Sedangkan penderita asma yang lebih berat (terjadi >2 kali dalam 1 minggu) membutuhkan pengobatab anti inflamasi secara rutin untuk pengendalian jangka panjang. Serangan asma berat membutuhkan evaluasi medis dan rawat inap jika perlu dengan suplai oksigen dan suntikan obat. Alat yang dapat digunakan untuk memonitor volume paru-paru adalah 'peak flow meter'. Dengan begitu kita dapat memonitor fungsi kerja paru-paru sehari-hari. Hal ini berguna untuk menentukan kapan pengobatan diperlukan. Nilai peak flow antara 50-80% menandakan gejala asma menengah sedangkan nilai dibawah 50% menandakan gejala asthma berat. Sumber : American Society of Hypertension (http://www.ash-us.org)
TIPS
Buletin INFARKES l Edisi Juni 2008 l Hal. 11
INFO Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Apakah Arti Dari Nilai Tekanan Darah Anda? Apakah Arti Dari Nilai Tekanan Darah Anda? Tekanan darah Anda biasanya diinformasikan dalam format angka seperti 120/80. Angka pertama disebut Systolic. Systolic mengindikasikan tekanan puncak pada arteri yakni pada saat jantung berdetak. Angka selanjutnya disebut Diastolic. Diastolic mengindikasikan tenkanan pada arteri pada saat jantung beristirahat diantara detaknya. Hal ini memberikan gambaran tentang seberapa besar daya tahanan arteri kecil terhadap aliran darah. Tekanan pada arteri besar merupakan kombinasi dari detak jantung dan tahanan arteri kecil. Orang usia muda penderita hipertensi cenderung memiliki detak jantung yang lebih kuat sedangkan orang usia tua cenderung memiliki tahanan arteri kecil yang lebih besar. Pada sebagian orang terutama yang berusia lanjut memiliki nilai systolic yang tinggi namun diastolic yang normal atau rendah. Hal ini disebut sebagai Isolated Systolic Hypertension dan mengisyaratkan bahya arteri mereka telah menjadi sangat kaku. Berapakah Seharusnya Nilai Tekanan Darah? Tekanan darah tidak memiliki nilai yang baku. Hal ini berbeda beda menurut aktifitas fisik, emosi, waktu siang/malam dan keadaan emosi lainnya. Oleh karena itu tekanan darah penting untuk dimonitor lebih dari satu waktu. Berikut ini tabel nilai tekanan darah dan kategorinya :
Sumber : American Society of Hypertension (http://www.ash-us.org)
Antibiotika Berlebihan Timbulkan Kekebalan Kuman Masalah resistensi atau kekebalan kuman terhadap antibiotika semakin mengancam. Dikhawatirkan di masa yang akan datang, antibiotika ampuh yang ditemukan di abad 20 juga tidak mampu lagi untuk mengatasi kuman yang ada. Penggunaan antibiotika secara berlebihan merupakan salah satu penyebab terjadinya resistensi kuman. Demikian juga yang terjadi di negara-negara Eropa saat ini. Penelitian dilakukan terhadap pasien-pasien rawat jalan di 26 negara di Eropa, dengan melakukan analisa data antara tahun 1997 hingga 2002 dan hubungan antara penggunaan antibiotika dengan tingkat resistensi kuman. Hasil analisa ini menunjukkan variasi yang besar dari tiap-tiap negara terhadap penggunaan antibiotika. Diantara dokter-dokter di negara Eropa, yang paling sedikit meresapkan antibiotika adalah dokter-dokter dari Belanda, sedang yang paling banyak adalah dokter-dokter dari negara Perancis. Secara umum, penggunaan antibiotika lebih tinggi terjadi di Eropa Selatan dan Timur dan lebih rendah di Eropa Utara. Dari penelitian ini juga terlihat bahwa terjadi pergeseran dari penggunaan antibiotika spektrum sempit yang lama ke antibiotika spektrum luas yang lebih baru. Juga terlihat adanya hubungan erat antara penggunaan antibiotika dan resistensi kuman. Misalnya yang terjadi di Perancis, penggunaan tertinggi untuk penisilin dalam mengatasi pasien rawat jalan di tahun 2002, juga mempunyai angka resistensi kuman Streptococcus Pnemumoniae terhadap Penisilin yang tertinggi pula. Kebalikan pada kedua parameter itu terjadi di negara Belanda. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini dan perlunya penggunaan antibiotika secara rasional, semakin ditekankan. Sumber: The Lancet
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan