BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 Teori Packaging - Pengertian packaging (kemasan) 1. Menurut oxford dictionary, packaging berarti sekumpulan barang yang dikemas atau dibungkus bersama – sama (bundle of things wrapped up together for carrying). 2. Menurut wikipedia (ensiklopedia digital di internet), packaging adalah ilmu, seni dan teknologi yang bertujuan untuk melindungi produk pada saat dikirim, disimpan atau dijajakan. 3. Menurut Didit Widiatmoko (2007), packaging secara hakiki merupakan upaya manusia untuk mengumpulkan sesuatu yang berantakan ke dalam suatu wadah, serta melindunginya dari cuaca. - Sejarah singkat packaging Kemasan pertama kali muncul di abad ke 19 sebagai suatu penemuan baru, atau bisa dibilang merupakan teknologi baru yang memungkinkan para produsen untuk mensuplai produk – produk mereka ke toko – toko dengan keadaan masih segar. Pada saat itu, fungsi packaging masih sederhana, yaitu sebagai pembungkus dan pelindung, dimana fungsi tersebut masih merupakan fungsi packaging yang penting dan mendasar. Semakin lama produk – produk makin beraneka ragam dan membutuhkan pendistribusian yang semakin kompleks pula. Oleh karena itu, dibutuhkan packaging agar produk dapat bertahan lama dan tetap utuh sampai ke rak toko. - Fungsi packaging menurut Mendiola (2007, p19) 1. Fungsi Proteksi Kemasan yang baik harus mampu memberikan perlindungan fisik terhadap isi dari produk. 2. Fungsi pengelompokkan, penempatan dan penyimpanan kemasan yang baik harus dapat mengelompokkan materi dan efisiensi apabila materi ditumpuk ataupun dibawa dalam jumlah yang banyak. 3. Fungsi Keamanan Kemasan yang baik seharusnya menggunakan material yang aman bagi konsumen dan tidak mencemari isi produk secara kimiawi. 4. Fungsi Informasi Kemasan yang baik seharusnya dapat memberikan informasi yang sesuai kepada konsumen baik verbal maupun non verbal. 5. Fungsi kemudahan fisik Kemasan yang baik seharusnya memperhatikan bentuk dari kemasan tersebut (pengepakan, display, hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen).
10
11 1. Fungsi marketing Kemasan yang baik seharusnya mempunyai tampilan yang baik secara grafis sehingga terlihat eye – catching untuk diambil, dan mempunyai daya tarik bagi semua orang. -
Unsur – unsur packaging 1. Elemen visual : bentuk, gambar, tipografi, warna. 2. Material : plastik, gelas, kayu, kertas, metal 3. Elemen identitas visual : logo, mascot, slogan 4. Ukuran : berat, isi (gram / liter) 5. Informasi yang menjelaskan (labeling)
4.1.2 Teori Logo Logo merupakan bagian penting dari sebuah desain kemasan, karena logo merupakan fondasi image branding secara keseluruhan. Selain itu, mendesain logo harus melalui proses terencana dan berbagai pertimbangan karena logo terkait dengan tujuan di masa depan. Kita tidak dapat mengubah logo kapan saja kita mau karena untuk menciptakan brand awareness yang baik, sangat ditentukan oleh logo yang konsisten. Logo yang konsisten akan membantu konsumen mengingat identitas produk. Fungsi logo adalah membungkus identitas dan kepribadian produk, sehingga dengan melihatnya saja orang tahu persis apa arti produk itu bagi mereka dan karakter produk tersebut. Menurut Kusnadi Assaini dari Komvis.com, beberapa prinsip dalam mendesain logo antara lain yaitu : 1.
Distinctiveness dimana desain logo haruslah unik yang bisa membedakan dari yang lain sehingga brand awareness mudah dicapai. Dengan logo untuk dan lain dari yang lain, orang akan lebih mudah mengingatnya.
2.
Convery the right image : Logo haruslah sesuai dengan konsep produk sehingga mendukung tersampaikannya informasi atau karakter produk. Jangan hanya melihat keunikannya saja tanpa melihat apakah logo sesuai dengan karakter produk secara keseluruhan. Konsep produk Kopi Lampung Carona adalah ingin mengedepankan aroma dari Kopi Lampung Carona yang mempunyai aroma khas kampung halaman. Oleh karena itu di bagian huruf “O” merupakan logogram dengan sebuah asap atau aroma diatasnya.
3.
Legibility : Logo haruslah mudah dibaca, karena logo adalah konsumsi publik dan bukanlah konsumsi pribadi kita sebagai desainer. Logo Kopi Lampung Carona sebuah logo yang unik dari produk sejenis, sehingga mampu membedakannya dengan logo produk lainnya.
12 Contohnya Logo Kopi Lampung Carona adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 4.1.3 Teori Layout Menurut Carolyn Knight & Jessica Glasser dalam buku The Graphic Designer’s Guide to Effective Visual Communication (Rotovision, 2005), untuk menarik perhatian para audiens pada suatu desain, lebih baik hanya memfokuskan pada salah satu dari ketiga elemen utama grafis tersebut. Misalnya, membuat tipografinya saja yang menjadi centre of attention, atau warnanya saja yang eye catching, atau imagenya saja yang dramatis untuk menarik perhatian para audiens. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian para audiens dulu agar kemudian mereka bersedia menerima informasi lainnya yang tercantum. Dalam kemasan Kopi Lampung Carona, hal yang ingin ditonjolkan menjadi centre of attention yaitu kemasan yang eye catching. Dilihat dari supergraphicnya yang bersifat etnik tradisional khas Lampung. Contoh layout kemasan kopi Lampung Carona :
Gambar 4.2 4.1.4 Teori Warna Warna merupakan salah satu identitas terkuat dalam sebuah desain. Ketika melihat sebuah desain, yang direspon pertama kali oleh mata manusia adalah warna daripada elemen desain lainnya (tipografi, gambar, dan elemen grafis lainnya). Oleh karena itu, pemilihan warna dalam sebuah desain sangatlah penting.
13 Menurut Bride M. Whelan dalam buku Color Harmony 2 (Rockport Publishers. 1997), warna dapat mempengaruhi perasaan kita. Ketika warna “berkomunikasi”, kita menerima informasi melalui bahasa warna. Suatu ide dapat dikomunikasikan hanya melalui warna tanpa menggunakan bahasa tertulis maupun verbal. Oleh karena itu, desain yang baik haruslah didukung dengan penggunaan warna yang baik, sesuai dengan tone and manner yang dikomunikasikan, sehingga pesan atau konsep tersampaikan dengan baik. Dengan warna, kita dapat menyampaikan mood, karakter desain, suasana dan menimbulkan reaksi secara emosional. Mata manusia merespon warna pertama kali daripada elemen desain lainya. Oleh karena itu, warna merupakan unsur yang paling ditonjolkan dalam kemasan Kopi Lampung Carona. Warna yang ada juga menyampaikan tone and manner produk. Kemasan melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa, dan warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna dibagi dalam 3 kategori, yaitu terang (muda), sedang, gelap (tua) dan sebagai pertimbangan keterlihatan konsumen, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut : 1. Terang, nilai daya pantulnya 50 % sampai 70 % 2. Sedang, nilai daya pantulnya 25 % sampa 50 % 3. Gelap, nilai daya pantulnya 5 % sampai 25 % Warna dengan daya pantul tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh dan direkomendasikan bagi sebagian besar kemasan, karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar ke konsumen. Selain warna yang telah disebutkan diatas, warna juga dibagi / dikategorikan menjadi warna keras (hangat), lembut (dingin), dan muda (pucat). Karakteristik Warna : 1. Warna terang (disukai oleh muda – mudi, membuat kemasan menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata, sehingga sangat disukai pada aplikasi pengemasan). 2. Warna keras / hangat ( termasuk didalamnya adalah warna merah, orange, kuning, warna – warna ini memiliki daya tarik dan dampak yang sangat besar, terutama warna merah dan orange, sehingga sangat tepat diaplikasikan pada media yang menuntut perhatian lebih). 3. Warna lembut / dingin (termasuk di dalamnya adalah warna hijau dan biru, warna ini kurang dinamis bila dibandingkan dengan warna keras, namun cocok digunakan untuk produk – produk tertentu). 4. Warna muda / pucat (tampak ringandan kurang berdaya bagi muda – mudi, jarang direkomendasikan untuk kemasan, kecuali untuk kondisi tertentu). 5. Warna medium (sifatnya umum, dan sangat serasi bila dikomposisikan dengan warna yang memiliki nilai pantul lebih tinggi).
14 6. Warna tua (memiliki nilai pantul paling rendah dan harus dikomposisikan dengan warna yang nilai pantulnya tinggi,serta bila dipajang pada rak penjualan harus dengan latar belakang yang kontras dan penerangan yang cukup agar mudah terlihat). Menurut Edith Anderson Feisner (2006, p118 - 125) dalam bukunya yang berjudul Colour, warna mempunyai konotasi masing – masing, baik itu positif maupun negatif. Berikut ini adalah karakter warna yang mampu memberikan kesan kepada seseorang, diantaranya : 1. Biru : Memiliki konotasi positif yaitu royalti dan aristokrat, terbaik, surga, dingin, kebenaran, ketenangan, konservatif, loyal dan dapat diandalkan, keamanan, teknologi tinggi dan berhubungan dengan laut. Sedangkan konotasi negatifnya adalah intovert, kesedihan, depresi, tak disangka dan segala hal yang dingin. 2. Hijau : Memiliki konotasi positif yaitu lingkungan, pertumbuhan dan pembaharuan, fertilitas, kesegaran, alami, muda, kesehatan, damai dan tenang. Konotasi negatifnya adalah racun, penipuan, tidak berpengalaman, tidak dewasa dan mentah. 3. Kuning : Memiliki konotasi positif yaitu ceria, matahari, emas, kebahagiaan, vitalitas, harapan dan optimisme Konotasi negatifnya adalah hati – hati (pada lampu lalu lintas), penyakit, pengkhianat dan pengecut. 4. Merah : Memiliki konotasi positif yaitu cinta, keberuntungan, sensualitas, semangat, festival, menandai hal penting, baru dan hangat; Konotasi negatifnya yaitu perang, revolusi dan anarki, prostitusi, iblis, bahaya dan api. 5. Hitam : Memiliki konotasi positif yaitu kemewahan (dalam fashion), kekuatan, seksualitas dan dihormati (dalam bisnis); Sedangkan konotasi negatifnya adalah kematian, kekosongan, depresi, tidak diakui dan kesialan. 6. Coklat : Sering dihubungkan dengan tanah, kayu, kopi, kenyamanan dan keamanan, sendu, melankolis dan membosankan. 7. Putih : Konotasi positif yaitu kemurnian, kelahiran, kebersihan, steril, tidak bersalah, kedamaian. Konotasi negatifnya adalah menyerah (bendera putih) dan pengecut. Kemasan Kopi Lampung Carona dapat langsung terlihat di tempat kemasan karena mempunyai kemasan dengan latar yang terang. Dan warna yang dipakai oleh Kopi Lampung Carona adalah sebagai berikut :
15
Gambar 4.3 Warna yang dipakai kemasan kopi Lampung Carona adalah kuning yang mempunyai karakteristik atau sifat kebahagiaan, harapan dan keceriaan. Diharapkan kepada consumer kopi Lampung Carona setelah meminum kopinya dapat kembali ceria dan mengobati rasa rindunya pada kampung halaman setelah meminumnya. Warna yang kedua adalah coklat yang dihubungkan dengan kopi dan konsep tradisional Kopi Lampung Carona itu sendiri. Warna ketiga adalah putih yang mencerminkan kebersihan dan kemurnian dari Kopi Lampung Carona itu sendiri. 4.1.5 Teori Gestalt Dalam buku Universal Principles of design yang ditulis oleh William Lidwell, Kritina Holden dan Jill Butler, Gestalt adalah sebuah kata dari bahasa Jerman berarti “bentuk”, tak dapat diterjemahkan ke bahasa Inggris, tetapi secara bebas artinya “utuh” (whole), “konfigurasi” atau “bentuk”. Teori Gestalt melibatkan masalah atau isu tentang persepsi visual, memori dan asosiasi pikiran dan pengetahuan, psikologi sosial dan psikologi seni. Berikut aturan – aturan dasar mengenai komposisi seni visual : 1. Kemiripan (Similarity) Elemen yang mirip dianggap lebih istimewa dari elemen yang tidak mirip. Obyek yang mirip satu sama lain cenderung dilihat sebagai kesatuan bentuk. Pengelompokkan yang dihasilkan dari kemiripan mengurangi kompleksitas dan memperkuat keterkaitan elemen desain. Sebaliknya, kurangnya hasil kemiripan dalam kebanyakan persepsi, potongan yang berbeda dan memperkuat perbedaan antara elemen – elemen. Gunakan similarity untuk menunjukkan keterkaitan antara unsur – unsur dalam desain. 2. Kedekatan (Proximity) Elemen yang berdekatan dianggap lebih istimewa daripada elemen yang jauh terpisah. Hal ini menegaskan bahwa elemen – elemen yang berdekatan dianggap sebagai kelompok tunggal dan ditafsirkan sebagai lebih istimewa daripada elemen yang jauh terpisah. Pengelompokkan yang dihasilkan dari kedekatan mengurangi kompleksitas desain dan
16 memperkuat keterkaitan elemen – elemen. Objek yang ditempatkan secara berdekatan akan membentuk suatu bentuk. 3. Penutupan ( Closure ) Suatu bentuk memperlihatkan closure apabila unsur – unsur yang terpisah ditempatkan sebagai suatu kesatuan daripada bagian – bagian yang berlainan. Penutupan kuat ketika elemen perkiraan pola sederhana dikenali seperti bentuk – bentuk geometris, dan terletak di dekat satu sama lain. Prinsip penutupan memungkinkan desainer untuk mengurangi kompleksitas dengan mengurangi jumlah unsur yang dibutuhkan untuk mengatur dan mengkomunikasikan informasi. 4. Kontinuitas ( Continuity ) Kontinuitas terjadi apabila sebagian dari bentuk saling tumpang tindih atau dalam bentuk bersentuhan. Mata kita mengikuti bentuk yang dominan melintasi bentuk lainnya tanpa terputus. Gunakan kontinuitas yang baik untuk menunjukkan keterkaitan antara unsur – unsur dalam desain. 5. Hubungan Figure – latar ( Figure – ground Relationship) Ada kecendrungan untuk menginterpretasi data visual sebagai obyek dengan latar belakang atau lebih tepat figure dengan latar. 4.1.6 Teori Tipografi Menurut Frank Jefkins, tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah kepada keterbacaan, kemenarikan, desain huruf tertentu yang menciptakan gaya atau karakter atau menjadi sebuah karakteristik subjek yang diiklankan. Tipografi memiliki beberapa prinsip antara lain : - Legibility atau kemudahan membaca teks dengan jenis huruf yang dipilih - Readibility atau kualitas jenis huruf tersebut dan mudah dibaca - Clarity atau kejelasan huruf sehingga mudah dibaca - Visibility atau jenis huruf yang mudah dilihat Dalam buku Experimental Typography (p. 10 - 11) huruf yang memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi adalah Franklin Gothic, Frutiger, Futura, Garamond, Gill Sans dan masih banyak lagi. Tipografi yang digunakan oleh body copy Kopi Lampung Carona adalah Futura. 4.1.7 Teori Ilustrasi Merupakan salah satu unsur yang paling sering digunakan dalam komunikasi sebuah kemasan karena sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa dan kata – kata.
17 Fungsi ilustrasi dalam kemasan menurut Wirya, Irwan (1999, p.32) : 1. menarik perhatian 2. menonjolkan salah satu keistimewaan produk 3. memenangkan persaingan dalam menarik perhatian konsumen 4. mendramatisasi pesan 5. merangsang minat membaca keseluruhan pesan 6. menjelaskan suatu pernyataan 7. menciptakan suatu suasana yang khas 8. menonjolkan suatu merk atau menunjang suatu slogan yang ditampilkan.
4.2 Strategi Kreatif Berdasarkan data dan analisa yang telah dipaparkan didalam bab 2 serta fakta – fakta bahwa Kopi Lampung Carona mempunyai keunggulan yang beragam tetapi tidak diimbangi dengan desain kemasan yang menarik, maka disimpulkan untuk merancang ulang kemasan “Kopi Lampung Carona” dengan strategi – strategi sebagai berikut : 4.2.1 Strategi Komunikasi • Fakta kunci : - “Kopi Lampung Carona” adalah kopi yang mempunyai aroma yang enak dan gurih dengan harga terjangkau. - “Kopi Lampung Carona” belum mempunyai kemasan yang baik untuk dipasarkan. - “Kopi Lampung Carona” belum memiliki sistem desain visual. • -
Masalah yang akan dikomunikasikan : Bagaimana menciptakan sebuah kemasan dan identitas visual yang sesuai dengan bidang dan tujuan usaha
•
Big Idea : Kopi Lampung yang mempunyai kemasan yang menarik dengan menampilkan ciri khas daerah Lampung dan menonjolkan aroma dan rasa kopi.
•
Positioning : “Kopi Lampung Carona” menempatkan diri sebagai kopi lampung yang mempunyai aroma yang sangat enak yang mengingatkan kita pada kampung halaman kita.
•
Keywords : - “Kopi Lampung Carona” - Lampung - aroma - Kampung - Tradisional
•
Tagline : Menyeruput kopi Lampung, serasa pulang kampung
18
•
Pendekatan rasional : - masyarakat memilih “Kopi Lampung Carona” karena aroma kopinya yang enak, nikmat dan gurih. - masyarakat juga memilih “Kopi Lampung Carona” karena harga yang terjangkau.
•
Profil Target : 1. Target Primer : Masyarakat Lampung yang berdomisili di Jakarta 1. Demografi Primer • Gender : pria dan wanita • Usia : 30 – 40 tahun • Pekerjaan : karyawan, wiraswasta dan ibu rumah tangga. • Pendidikan : S1 sederajat • Ekonomi : menengah dan menengah ke atas (B & A) 2. Geografi Primer : urban dan suburban (Jakarta) 3. Psikografi Primer : orang yang suka minum kopi, orang yang suka nongkrong dan merokok, pekerja keras yang memeras otak. 2. Target Sekunder : Masyarakat Jakarta 1. Demografi Sekunder • Gender : pria dan wanita • Usia : 30 – 40 tahun • Pekerjaan : karyawan, wiraswasta dan ibu rumah tangga. • Pendidikan : S1 sederajat • Ekonomi : menengah dan menengah ke atas (B & A) 2. Geografi Sekunder : urban dan suburban (Jakarta) 3. Psikografi Sekunder : orang yang suka minum kopi, orang yang suka nongkrong dan merokok, pekerja keras yang memeras otak
4.2.2 Strategi desain : • tone and manner • strategi verbal • strategi visual
•
Tipografi
: santai, budaya, nikmat, tradisional : bahasa informal : menggambarkan unsur aroma kopi dan biji kopi dan tekstur batik lampung dengan visual yang distilasi namun tidak berkesan ramai tapi berkesan lebih santai dan sederhana. : Lebih bermain
19 4.2.3 Benefit : 4.2.3.1 Rational Benefit : • Harga yang relatif terjangkau untuk target audience “Kopi Lampung Carona”. • Toko Kopi Lampung Carona menyediakan layanan antar untuk pelanggannya. 4.2.3.2 Emotional Benefit : • Toko Kopi Lampung Carona yang berdiri sejak tahun 1995 sudah menjadi bagian dari masyarakat, dan sampai saat ini masih mempunyai pelanggan – pelanggan setia. • Kopi Lampung Carona mempunyai biji kopi yang sangat nikmat dan khas 4.2.4 Visual Approach 1. Visualisasi Pada kemasan, keseluruhan konsepnya adalah menggunakan stilasi dari biji kopi Lampung, aroma kopi yang dipadu sedemikian rupa dengan ornamen batik lampung sehingga menciptakan suatu pattern yang unik. Batik Lampung ini dipilih karena sebagai simbolik dari Lampung merupakan kota asal kopi ini. 2. Logo Menggunakan stilasi biji kopi. Menggunakan typeface jenis sans serif, sehingga terlihat lebih santai. 3. Tipografi Secara umum typeface yang digunakan adalah jenis sans serif agar mudah terbaca. 4. Warna Warna yang akan digunakan adalah warna – warna terang untuk latar belakang kemasan, dipadu dengan warna gelap agar terlihat eye – catching. 5. Ilustrasi Ilustrasi yang digunakan adalah biji kopi, dan tekstur batik lampung. 4.2.5 Pemilihan Item Pemilihan item berupa : a. Logo “Kopi Lampung Carona” b. Kemasan kopi lampung Carona robusta 22 gr c. Kemasan kopi lampung Carona robusta 185 gr d. Kemasan kopi lampung Carona arabika 22 gr e. Kemasan kopi lampung Carona arabika 185 gr f. Flyer tentang “Kopi Lampung Carona” g. Flag chain h. Mug i. Poster j. Kemasan 3 in 1 k. Paperbag l. Parcel