Metode Penelitian:
Understand & Follow the rules
Action Research Adi Utarini Hospital Management Graduate Program Faculty of Medicine, GMU
[email protected]
Setting:
Anda bekerja sebagai kepala ruang di ICU sebuah RS dengan 8 TT. Tim patient safety RS baru saja melaporkan tingkat decubitus di ICU, yaitu 30% dari pasien ICU Tingkat stres perawat dan keluarga pasien di ICU tinggi
Kemungkinan Pertanyaan :
Deskriptif: Pasien ICU yang mana yang mengalami decubitus? Korelasi-kausatif: Faktor apa yang menyebabkan tingginya decubitus di ICU? Intervensi: Apakah intervensi X dapat menurunkan kejadian decubitus? Action research: Bagaimana kita dapat menurunkan decubitus tanpa meningkatkan beban kerja perawat ICU?
Lihat kasus Action Research
Baca kasus tersebut secara individual
Diskusikan apa karakteristik Action Research?
Histori dan Perbedaan Action Research, Basic Research and Consultancy
Pastor Urban JL & Whiddett RJ. An interpretive approach to the development of patient management information system. Health Informatics J 1997;3;2736.
Tahap
Action Research
Penelitian Dasar
Konsultan
Siapa yg mengidentifikasi problem?
Subyek atau Peneliti. Ada kesepakatan.
Peneliti
Klien konsultan. Ada kesepatan
Siapa yang memilih kerangka teori
Peneliti. Dapat diterima oleh subyek.
Peneliti. Subyek tetap happy.
Konsultan. Klien tidak perlu tahu.
Siapa yg menetapkan tujuan?
Bersama
Peneliti. Kesepakatan minimal.
Konsultan. Ada kesepakatan.
Siapa yang menetapkan strategi?
Peneliti. Ada kesepakatan.
Peneliti. Kesepakatan minimal.
Konsultan. Ada kesepakatan.
Siapa yang mengusulkan model konseptual?
Peneliti, feedback dari subyek pada setiap tahap penelitian.
Peneliti, keterlibatan Konsultan subyek hanya agar memberikan dan happy. menawarkan model.
Siapa yang melakukan “action”?
Bersama, ada feedback
Peneliti. Subyek memberikan data.
Konsultan mengevaluasi hasilnya.
Siapa yang mengevaluasi?
Bersama. Dpt muncul masalah baru. Generalisasi terbatasa.
Peneliti mengevaluasi, melaporkan agar subyek terkesan. Publikasi.
Konsultan memberikan feedback dan menawarkan ke pihak lain.
Stages: Siapa yang..
AR
Studi Experimental
Konsultan
Menetapkan masalah?
Peneliti atau subyek (yg diteliti). Ada kesepakatan.
Peneliti
Klien. Ada kesepakatan
Memilih teori?
Peneliti. Subyek menerima.
Peneliti
Konsultan. Klien tidak perlu tahu.
Menetapkan tujuan?
Bersama
Peneliti
Konsultan. Ada kesepakatan.
Menetapkan strategi?
Peneliti. Ada kesepakatan
Peneliti
Konsultan. Ada kesepakatan.
Mengusulkan model konseptual?
Peneliti, ada umpan balik dari subyek di setiap tahapan studi
Peneliti
Konsultan.
Melakukan action?
Bersama. Ada feedback.
Peneliti. Subyek hanya memberi data.
Konsultan, dgn melibatkan klien.
Mengevaluasi?
Bersama
Peneliti. Juga melaporkan agar subyek terkesan. Publikasi.
Konsultan memberikan feedback dan menawarkan ke pihak lain.
ACTION RESEARCH (AR) Suatu metode penelitian yang mendeskripsikan, mengintepretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan dengan melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi.
CIRI UTAMA Edukasional
Problem-focused,
context-specific Kolaborasi antara peneliti dan yang diteliti Siklus proses: identifikasi masalah, perencanaan, intervensi dan evaluasi Ada perubahan, perbaikan
Hasil systematic review AR: Ciri Action Research
Proses merupakan sebuah siklus
Kolaborasi antara peneliti dan subjek penelitian: pembelajaran bersama
Contoh AR:
Pengembangan model manajer kasus profesional dan dampaknya terhadap kepuasan dan mutu pelayanan klinik di rumah sakit Imanuel (Kasim, 2007) Pengembangan indikator medication error menggunakan medication use system di PKU Pengembangan critical pathway untuk meningkatkan kepatuhan terhadap standard ISTC (Djasri & Utarini, 2008) Pengukuran kinerja BSC di IGD RSU Mataram (Hardini, 2010)
Variations in Action Research
Insiders
Outsiders
Low participation
High participation
No improvement
Improved practices
Community
Organization
Stringer’s (1999) Action Research Spiral
Lihat (Observe) Pikirkan (Analyze) Lakukan (Apply)
Act
Look
Think
Kemmis model
Cyclical model of action research
PHASES IN ACTION RESEARCH (Coghland & Brannick, 2001)
Diagnosing action
Evaluating action
ACTION RESEARCH
Taking action
Planning action
Tim Kolaboratif dalam AR: contoh pengembangan case manager TB Pasien Komite keperawatan
Dokter umum/ Spes Paru Collaborative Team
Peneliti eksternal Perawat case manager Kepala ruang
Tahapan Kegiatan penelitian Kasim (2007) Diagnosing Data sekunder penanganan TB di rumah sakit action Kaji banding penerapan model manajer kasus profesional di rumah sakit lain Wawancara mendalam dengan stakeholder dan perawat (43 orang) Pemahaman perawat mengenai TB dan manajer kasus profesional Planning Pelatihan tentang manajer kasus dan TB action Penyusunan critical pathway untuk TB Penyusunan deskripsi tugas manajer kasus dan pemilihannya Lokakarya dengan dinas kesehatan Taking Ujicoba dan penerapan model manajer kasus dalam penanganan action TB Penggunaan log book dan monitoring pelaksanaan model manajer kasus Problem-solving Evaluating Kualitas penanganan TB sebelum dan sesudah penerapan model action manajer kasus profesional menggunakan data sekunder Pengalaman perawat melakukan peran manajer kasus dan tindak lanjut oleh pihak manajemen rumah sakit
Tahapan AR
Kegiatan
Diagnosing action
Workshop untuk membahas dan memilih berbagai intervensi untuk meningkatkan kepatuhan terhdp std TB: critical pathway, pelatihan TB, dan sosialisasi ISTC
Planning action
Pertemuan awal dengan direksi Workshop menyusun critical pathway Workshop menyusun ceklis dan ujicoba Prosedur, pembagian tugas dll Indikator proses dan hasil
Taking action
Penerapan critical pathway
Evaluating action
Kepatuhan menggunakan ISTC
Penerapan critical pathway TB
Degree of partnership Partisipasi rendah
Partisipasi tinggi
Co-optation
Compliance
Consultation
Cooperation
Co-learning
Collective actions
Taksonomi Pengumpulan Data dalam Penelitian Action Research The Three E’s Experiencing (Melalui observasi dan field notes Participasi observasi Langsung mengamati, Diberi hak khusus Mengamati tidak langsung
Enquiring Peneliti mulai bertanya Interview informal Interview formal terstruktur Kuesioner Skala sikapAttitude Scales Tes terstandarisasi
Examining Menggunakan catatan yang ada Dokumen Notulen Peta Rekaman audio dan Video Catatan lapangan
Kriteria untuk mengevaluasi Action Research
Apakah projek action research dapat memecahkan masalah praktis? Apakah peneliti AR mengumpulkan cukup informasi untuk mencari pemecahan masalah? Apakah peneliti berkolaborasi dengan pihak lain selama melakukan AR? Apakah peneliti menghargai seluruh pihak yang terlibat?
Kriteria untuk Evaluasi Action Research
Apakah POA dikembangkan berdasarkan data yang diperoleh? Apakah POA meningkatkan kemampuan pemahaman peneliti terhadap masalah tersebut? Apakah AR ini telah memberdayakan pihak lain yang terlibat atau memberikan pemahaman baru kepada mereka?
Kriteria untuk Evaluasi Action Research
Apakah AR menimbulkan perubahan atau apakah pemecahan masalahnya bermanfaat?
Apakah hasil AR disampaikan kepada pihak lain yang terlibat?