METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE M. Jamhuri
April 1, 2013
M. Jamhuri
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Salah satu metode untuk menyelesaikan persamaan Laplace adalah dengan metode pemisahan variabel. Misalkan diberikan persamaan laplace 2D pada domain terbatas uxx + uyy = 0
(1)
pada 0 < x < a, dan 0 < y < b, dengan kondisi batas u (0, y ) = 0,
ux (a, y ) = 0
(2)
dan uy (x, 0) + u (x, 0) = 0,
u (x, b) = g (x) .
(3)
Misalkan u (x, y ) = X (x) Y (y ) , kemudian substitusikan pada (1), diperoleh X ′′ Y + XY ′′ ′′
X Y X ′′ X
=
0
=
−XY ′′ Y ′′ − Y
=
(4)
Ruas kiri dari persamaan (4) hanya bergantung pada x saja, sedangkan ruas kanan hanya bergantung pada y saja. Persamaan tersebut hanya mungkin dipenuhi jika keduanya merupakan konstanta. Misalkan konstanta itu λ, maka −
Y ′′ X ′′ = =λ X Y
M. Jamhuri
(5)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Persamaan (5) dapat dituliskan secara terpisah sebagai X ′′ + λX = 0
(6)
Y ′′ − λY = 0
(7)
dan Tuliskan kondisi batas (2) dan (3) kita tuliskan kedalam bentuk variabel terpisah, yaitu u (0, y ) = X (0) Y (y ) = 0 ux (a, y ) = X ′′ (a) Y (y ) = 0 (8) dan uy (x, 0) + u (x, 0) = X (x) Y ′ (0) + X (x) Y (0) = 0
(9)
u (x, b) = X (x) Y (b) = g (x)
(10)
Jika kita mislkanλ = β 2 , maka persamaan (6) menjadi X ′′ + β 2 X + β2 X dx d d + iβ − iβ X dx dx
M. Jamhuri
d2
=
0
=
0
=
0
(11)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Misalkan
dan
d − iβ dx
X =A
(12)
d + iβ A = 0 dx
(13)
Selesaikan (13) terlebih dahulu, yaitu dA + i βA dx dA dx dA A ˆ 1 dA A log A A
=
0
=
−i βA
=
−i βdx ˆ − i βdx
= =
−i βx + c1
=
c1 e −i βx
(14)
Jika (14) kita substitusikan pada (12), diperoleh dX − i βX = c1 e −i βx dx M. Jamhuri
(15)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Untuk menyelesaikan (15), kita gunakan faktor integrasi I =e
´
(−i β)dx
= e −i βx
(16)
Kalikan kedua ruas dari persamaan (15) dengan faktor integrasi (16), yaitu e −i βx
dX − i βe −i βx X dx d −i βx e X dx
=
c1 e −2i βx
=
c1 e −2i βx
Integralkan kedua sisi dari persamaan (17), yaitu ˆ ˆ d e −i βx X = c1 e −2i βx dx 1 −2i βx e + c2 e −i βx X = c1 − 2i β c 1 e −i βx X = − e −2i βx + c1 c2 2i β c1 X = − e −i βx + (c1 c2 ) e i βx 2i β
(17)
(18)
Misalkan − 2ic1β = k1 , dan c1 c2 = k2 , maka persamaan (18) menjadi X = k1 e −i βx + k2 e i βx M. Jamhuri
(19)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Jika (19) kita tuliskan dalam bentuk sinusoidal, maka X X (x)
=
k1 [cos (βx) − i sin (βx)] + k2 [cos (βx) + i sin (βx)]
=
[k1 + k2 ] cos (βx) + [−ik1 + ik2 ] sin (βx)
=
A cos (βx) + B sin (βx)
(20)
Gunakan kondisi batas (8), maka X (0)
=
0
A cos 0 + B sin 0
=
0
A
=
0
sehingga (20) menjadi X (x) = B sin (βx)
(21)
dan X ′ (a)
=
0
B cos (βa)
=
0
βa
=
βa
=
β
=
arccos 0 (2n + 1) π , 2 2n + 1 π 2a
{n = 0, 1, 2, . . . } (22)
karena λ = β 2 , maka λn = M. Jamhuri
2n + 1 2a
2
π2
(23)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
λn disebut nilai eigen, sedangkan fungsi eigennya adalah (2n + 1) πx Xn (x) = sin 2a
(24)
Selanjutnya kita selesaikan Y (y ) dari persamaan (7), yaitu d2 Y − λY dy 2 2 d 2 − β Y dy 2 d d +β −β Y dy dy Misalkan
dan
d −β dy
=
0
=
0
=
0
(25)
Y =A
(26)
A=0
(27)
d +β dy
Solusi dari (27) adalah dA dy dA A M. Jamhuri
=
−βA
=
−βdy METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
ˆ
1 dA A log A A
ˆ
=
−
=
−βy + c1
=
c1 e −βy
Substitusikan (28) pada (26), yaitu d −β Y dy dY − βY dy
βdy
=
A
=
c1 e −βy
(28)
(29)
Faktor integrasi untuk ODE (29) diatas adalah I =e
´
−βdy
= e −βy
(30)
Kalikan ruas kiri dan ruas kanan dari (29) dengan (30), diperoleh e −βy
dY − βe −βy Y dy d −βy e Y dy ˆ d e −βy Y e −βy Y M. Jamhuri
=
c1 e −2βy
=
c1 e −2βy ˆ c1 e −2βy dy 1 c1 − e −2βy + c2 2β
= =
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Next... c1 e −2βy + c1 c2 2β c1 Y = − e −βy + (c1 c2 ) e βy 2β c1 Jika kita misalkan konstan-konstan − 2β = k1 dan (c1 c2 ) = k2 , maka e −βy Y
=
−
(31)
persamaan (31) diatas menjadi
Y = k1 e −βy + k2 e βy
(32)
Karena e x − e −x 2
sinh x =
cosh x =
e x + e −x 2
(33)
sehingga (32) sama dengan Yn (y ) = A cosh (βn y ) + B sinh (βn y )
(34)
Berikutnya gunakan kondisi batas (9) pada (34), yaitu Y ′ (0) + Y (0) = 0 karena Y ′ (y )
=
−βn A sinh (βn y ) + βn B cosh (βn y )
maka Y ′ (0) = βn B
dan
Y (0) = A
dan βn B + A = 0 M. Jamhuri
(35)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
atau A = −βn B
(36)
Jika A kita substitusikan pada (34), diperoleh Yn = B [−βn cosh (βn y ) + sinh (βn y )]
(37)
Selanjutnya solusi u dapat diperoleh dengan mensubstitusikan kembali (24) dan (37) pada pemisalan u (x, y ) = X (x) Y (y ) , yaitu un (x, y ) = B sin (βn x) (βn cosh (βn y ) − sinh (βn y )) atau u (x, y ) =
∞ X
Bn sin (βn x) (βn cosh (βn y ) − sinh (βn y ))
(38)
n=0
Notasi Bn adalah gabungan dari konstanta pada Y dan konstanta yang ada pada saat pembentukan kombinasi linier. konstanta Bn akan kita tentukan dengan menggunakan kondisi batas (10) yaitu pada saat y = b, g (x) =
∞ X
Bn sin (βn x) (βn cosh (βn b) − sinh (βn b))
(39)
n=0
yang berlaku untuk 0 < x < a. M. Jamhuri
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Selanjutnya dengan menggunakan deret Fourier kita peroleh ˆ 2 a Bn = [βn cosh (βn b) − sinh (βn b)]−1 g (x) sin (βn x) dx a 0
M. Jamhuri
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Contoh 1 Diberikan persamaan Laplace uxx + uyy = 0 pada domain D = {(x, y ) : 0 < x < 10, 0 < y < π} dengan kondisi batas u (0, y ) = 0
dan
ux (10, y ) = 0
uy (x, 0) + u (x, 0) = 0,
dan
u (x, π) = (x − 10) sin πx
dan (40)
Dengan menggunkan metode pemisahan variabel seperti yang dijelaskan sebelumnya, maka diperoleh solusi u (x, y ) =
∞ X
Bn sin (βn x) (βn cosh (βn y ) − sinh (βn y ))
(41)
n=0
jika kondisi batas (40) disubstitusikan pada (41) diperoleh (x − 10) sin (πx) =
∞ X
Bn sin (βn x) [βn cosh (βn π) − sinh (βn π)]
n=0
dengan βn =
2n+1 2a
π, dan dengan menggunakan deret Fourier diperoleh
Bn = [βn cosh (βn π) − sinh (βn π)]−1 M. Jamhuri
1 5
ˆ
10
(x − 10) sin (πx) sin (βn x) dx
(42)
0
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Contoh 2 Diketahui φxx + φyy = 0
(43)
φ¯xx + φ¯yy = 0
(44)
pada domain −h1 < y < η (x, t) ,
pada domain −h2 < y < −h1 , dan dengan kondisi batas ∂ φ¯ ∂φ =α , ∂y ∂y dan
∂ φ¯ = 0, ∂y
pada
pada
y = −h1
y = −h2
Misalkan φ (x, y , t) = S (x, t) F (y ) . jika diketahui S (x, t) =
ig η (x, t) ω
(45)
maka
ig η (x, t) F (y ) ω Jika (46) kita substitusikan pada (43), diperoleh φ (x, y , t) =
∂ 2 η (x, t) d2 F (y ) + η (x, t) 2 F (y ) = 0 2 ∂x dy M. Jamhuri
(46)
(47)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Solusi untuk φ Persamaan (47) dapat kita tuliskan sebagai −
Fyy ηxx = =λ η F
(48)
Persamaan (48) dapat dituliskan sebagai dua persamaan terpisah ηxx + λη = 0
(49)
dan Fyy − λF = 0 Misalkan λ = β 2 , maka dapat diperoleh solusi dari persamaan (50), yaitu F (y ) = Ae βy + Be −βy
(50) (51)
Jika digunakan F (0) = 1, maka F (0) = A + B = 1 A= 1−B dan F (y ) ′
F (y ) dan untuk F ′ (0) =
=
(1 − B) e βy + Be −βy
=
(1 − B) βe βy − Bβe −βy
ω2 ,diperoleh g
(1 − B) β − βB = M. Jamhuri
ω2 g
(52)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Next... (1 − 2B) β
=
ω2 g
β
=
ω2 (1 − 2B) g
versi yang lain: Misalkan konstan A dan B kita tuliskan dalam bentuk konstan yang lain, yaitu A=
C1 + C2 2
maka
B=
C1 − C2 2
dengan C1 6= C2 , maka F (y )
=
.. .
=
.. .
=
.. .
=
F (y )
=
Ae βy + Be −βy C1 + C2 C1 − C2 e βy + e −βy 2 2 C1 βy C2 βy C1 −βy C2 −βy e + e e − e + 2 2 2 2 βy βy −βy −βy e −e e +e + C2 C1 2 2 C1 cosh (βy ) + C2 sinh (βy )
DIketahui kondisi batas F (0) = 1, dan F ′ (0) = F (0)
=
1
C1
=
1
M. Jamhuri
ω2 g
(53)
maka
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
maka F (y ) = cosh (βy ) + C2 sinh (βy )
(54)
dan F ′ (y ) = β sinh (βy ) + C2 β cosh (βy ) maka C2 β
=
ω2 g
C2
=
ω2 gβ
Jika C2 kita substitusikan pada (54), maka F (y ) = cosh (βy ) +
ω2 sinh (βy ) gβ
dan fungsi potensial φ (x, y , t) =
ig ω2 η (x, t) cosh (βy ) + sinh (βy ) ω gβ
M. Jamhuri
(55)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Dari syarat batas φy = 0 pada y = −h2 , maka φy (x, y , t) =
ω2 ig η (x, t) β sinh (βy ) + cosh (βy ) ω g
dan ig ω2 η (x, t) β sinh (−βh2 ) + cosh (−βh2 ) ω g
=
0
ω2 cosh (βh2 ) g
=
0
−β sinh (βh2 ) +
ω2 cosh (βh2 ) g
=
β sinh (βh2 )
ω2
=
gβ
sinh (βh2 ) cosh (βh2 )
atau ω 2 = g β tanh (βh2 )
M. Jamhuri
(56)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Next... Perhatikan, Sxx + λS Jika S (x, t) =
ig ω
η (x, t) , dan η (x, t) = ∂2 S (x, t) ∂x 2
=
0
(57)
ae −i (kx −ωt) maka
ig ηxx ω g ka (−ik) e −i (kx −ωt) ω
= =
Maka
igk 2 η (x, t) ω Jika kita gunakan (58) dan (45) pada (57), maka
(58)
Sxx = −
−
igk 2 ig η (x, t) + β 2 η (x, t) ω ω −k 2 η + β 2 η 2
=
0
=
0
2
β η=k η sehingga β = k, dan persamaan (56) dapat kita tulis sebagai ω 2 = gk tanh (kh2 ) atau ω=
p
M. Jamhuri
gk tanh (kh2 )
(59)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
Solusi untuk φ¯ Misalkan
φ¯ (x, y , t) = S (x, t) G (y )
dimana S (x, t) sama dengan (45), maka ig φ¯ (x, y , t) = η (x, t) G (y ) ω
(60)
dengan fungsi tak diketahui G memenuhi G ′′ − k 2 G = 0
(61)
dengan kondisi G (0) = 1,
dan
G ′ (0) =
ω2 g
(62)
Sama dengan solusi dari (50), maka solusi untuk (61) dan kondisi (62) adalah G (y ) = cosh (ky ) + Now φ (x, y , t) = dan
ω2 sinh (ky ) gk
ig ω2 η (x, t) cosh (βy ) + sinh (βy ) ω gβ
ω2 ig B sinh (ky ) φ¯ (x, y , t) = η (x, t) A cosh (ky ) + ω gk M. Jamhuri
(63)
(64)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
∂φ ∂ φ¯ =α ∂y ∂y ∂ φ (x, y , t) ∂y
=
∂ φ (x, −h1 , t) ∂y
=
pada
y = −h1
ig ω2 η (x, t) k sinh (ky ) + cosh (ky ) ω g ig ω2 η (x, t) −k sinh (kh1 ) + cosh (kh1 ) ω g
(65)
(66)
∂ ¯ φ (x, −h2 , t) = 0 ∂y ∂ ¯ ig ω2 φ (x, −h2 , t) = η (x, t) Ak sinh (−kh2 ) + B cosh (−kh2 ) = 0 ∂y ω g −Ak sinh (kh2 ) +
ω2 B cosh (kh2 ) = 0 g
ω2 B cosh (kh2 ) g
=
Ak sinh (kh2 )
B
=
Akg tanh (kh2 ) ω2
M. Jamhuri
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
∂ ¯ φ (x, y , t) ∂y
= = = =
ig ω2 η (x, t) Ak sinh (ky ) + B cosh (ky ) ω g ig ω 2 kg η Ak sinh (ky ) + A tanh (kh ) cosh (ky ) 2 ω g ω2 ig η [Ak sinh (ky ) + Ak tanh (kh2 ) cosh (ky )] ω igAk η [sinh (ky ) + tanh (kh2 ) cosh (ky )] ω
igAk η [sinh (−kh1 ) + tanh (kh2 ) cosh (−kh1 )] ω igAk η [− sinh (kh1 ) + tanh (kh2 ) cosh (kh1 )] = ω Selanjutnya kita gunakan (67) dan (66) pada (65), yaitu ∂ ¯ φ (x, −h1 , t) ∂y
−k sinh (kh1 ) +
=
(67)
ω2 cosh (kh1 ) = αAk [− sinh (kh1 ) + tanh (kh2 ) cosh (kh1 )] g
αkA
=
A
=
−k sinh (kh1 ) +
ω2 g
cosh (kh1 )
− sinh (kh1 ) + tanh (kh2 ) cosh (kh1 ) −k sinh (kh1 ) +
ω2 g
cosh (kh1 )
αk [− sinh (kh1 ) + tanh (kh2 ) cosh (kh1 )] M. Jamhuri
(68)
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
⇔ ⇔
− sinh (kh1 ) cosh (kh2 ) sinh (kh2 ) cosh (kh1 ) + cosh (kh2 ) cosh (kh2 ) sinh ([h2 − h1 ] k) cosh (kh2 )
sehingga, A
=
=
ω2 cosh (kh2 ) −k sinh (kh1 ) + cosh (kh1 ) g αk sinh ([h2 − h1 ] k) −k sinh (kh1 ) cosh (kh2 ) +
ω2 g
cosh (kh1 ) cosh (kh2 )
αk sinh ([h2 − h1 ] k)
cosh ([h2 − h1 ] k)
=
cosh (h2 k) cosh (h1 k) − sinh (h2 k) sinh (h1 k)
cosh (h2 k) cosh (h1 k)
=
cosh ([h2 − h1 ] k) + sinh (h2 k) sinh (h1 k)
sinh ([h2 − h1 ] k)
=
sinh (h2 k) cosh (h1 k) − sinh (h1 k) cosh (h2 k)
sinh (h1 k) cosh (h2 k)
=
sinh (h2 k) cosh (h1 k) − sinh ([h2 − h1 ] k)
M. Jamhuri
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
A=
−k sinh (kh1 ) cosh (kh2 ) +
ω2 g
[cosh ([h2 − h1 ] k) + sinh (kh1 ) sinh (kh2 )]
αk sinh ([h2 − h1 ] k) ω2 sinh (kh1 ) sinh (kh2 ) g
⇔
−k sinh (kh1 ) cosh (kh2 ) +
⇔
−k [sinh (h2 k) cosh (h1 k) − sinh ([h2 − h1 ] k)] +
⇔
−k cosh (h1 k) +
ω2 sinh (kh1 ) sinh (kh2 ) g
ω2 sinh (kh1 ) sinh (kh2 ) + k sinh ([h2 − h1 ] k) g
M. Jamhuri
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE
∂ ∂ φ (x, −h1 , t) = α φ¯ (x, −h1 , t) + ωf φ¯ (x, −h1 , t) ∂t ∂t ∂ φ (x, 0, t) = −g η (x, t) ∂t φ (x, y , t)
=
φ¯ (x, y , t)
= =
∂ φ (x, y , t) ∂t ∂ ¯ φ (x, y , t) ∂t
ig ω2 η (x, t) cosh (βy ) + sinh (βy ) ω gβ ω 2 Akg ig η (x, t) A cosh (ky ) + tanh (kh2 ) sinh (ky ) 2 ω gk ω ig η (x, t) [A cosh (ky ) + A tanh (kh2 ) sinh (ky )] ω
= =
ig ω2 ηt (x, t) cosh (βy ) + sinh (βy ) ω gβ ig ηt (x, t) [A cosh (ky ) + A tanh (kh2 ) sinh (ky )] ω
M. Jamhuri
METODE PEMISAH VARIABEL: PERSAMAAN LAPLACE