MEMBANGUN REMAJA SEHAT UNTUK MEWUJUDKAN PRIBADI YANG BERAKHLAK MULIA Oleh: Heri Saptadi Ismanto, Joko Sulianto, Mudzanatun, Ryky Mandar Sary IKIP PGRI Semarang
[email protected]
Abstract Parents have a vital role for growth and development of a teenager. Parents as the first actor to be an example for a teenager, so it must equip children with knowledge of the personality and the science of religion that later children can socialize in the community. Juvenile delinquency is happening is not the fault of the parents themselves, but also lies in the surrounding environment that can affect the behavior of adolescent youth. The role of parents and the environment is important for teens to form personal the better. In dealing with teenagers there are some things you should always keep in mind, namely that the soul is a soul-filled adolescent turmoil. Internal and external conditions are equally turbulent adolescence that causes more prone than other stages of mental development of adolescents. To reduce collisions between turbulence and to provide opportunities for youth to develop themselves in a more optimal, need to be created nearby environmental conditions as stable as possible, especially the family environment. Key Words: Adolescents, Personal, Moral Honor
Abstrak Orang tua memiliki peran yang sangat penting terhadap tumbuh kembang seorang remaja. Orang tua sebagai aktor pertama yang menjadi contoh bagi seorang remaja, sehingga harus membekali anak dengan ilmu kepribadian dan ilmu agama supaya kelak anak dapat bersosialisasi dimasyarakat. Kenakalan remaja yang terjadi bukanlah kesalahan dari orang tua sendiri, melainkan juga terletak pada lingkungan disekitar remaja yang dapat mempengaruhi perilaku remaja. Peran orang tua dan lingkungan sekitar sangatlah penting untuk membentuk pribadi remaja agar menjadi lebih baik. Dalam menghadapi remaja ada beberapa hal yang harus selalu diingat, yaitu bahwa jiwa remaja adalah jiwa yang penuh gejolak. Kondisi intern dan ekstern yang sama-sama bergejolak inilah yang menyebabkan masa remaja lebih rawan daripada tahap-tahap lain perkembangan jiwa remaja. Untuk mengurangi benturan antargejolak itu dan untuk memberi kesempatan agar remaja dapat mengembangkan dirinya secara lebih optimal, perlu diciptakan kondisi lingkungan terdekat yang sestabil mungkin, khususnya lingkungan keluarga. Kata Kunci: Remaja, Pribadi, Akhlak Mulia
A. PENDAHULUAN
remaja, karena merekalah sebagai awal
Orang tua memiliki peran yang
perkembangan dari anak-anak mereka.
sangat penting terhadap tumbuh kembang
Kegiatan sehari-hari dari seorang remaja
seorang remaja. Orang tua sebagai aktor
wajib diawasi dan dibimbing orang tua
pertama yang menjadi contoh bagi seorang
mereka masing-masing.
Perkembangan anak dari balita
mata. Sasaran dari kenakalan remaja itu
sampai dewasa menjadi tanggung jawab
sendiri adalah para remaja yang kelak akan
orang tua. Orang tua harus senantiasa
menjadi penerus bangsa. Sebab kemajuan
mengontrol
setiap
bangsa terletak pada para penerus bangsa
tingkah laku anaknya supaya menjadi lebih
yang mau membangun bangsa agar bisa
baik, khusunya anak pada masa remaja.
lebih baik. Maka dari itu, harus ada solusi
Orang tua harus membekali anak tersebut
untuk menanggulangi kenakalan remaja
dengan ilmu kepribadian dan ilmu agama
tersebut.
supaya
tersebut
menanggulangi kenakalan remaja tersebut
dapat
adalah dengan mengadakan penyuluhan
membedakan mana yang baik dan mana
sebagai upaya agar para remaja bisa
yang kurang baik bagi dirinya dan
memahami
lingkunganya. Jika orang tua sedikit saja
dimasyarakat
melalaikan
timbullah
psikologi dan segi agama. Selain itu juga,
tingkah laku yang kurang baik pada diri
kenakalan remaja harus juga dilihat dari
seorang anak. Hal ini dikarenakan seorang
segi hukum, agar para remaja mengetahui
anak bertindak semaunya sendiri tanpa
akibat dari kenakalan remaja itu sendiri.
dan
kelak
bersosialisasi
membimbing
jika
anak
dimasyarakat,
tugasnya,
maka
Salah
dan
satu
solusi
mengerti
dipandang
untuk
tugasnya dari
segi
memperhatikan norma-norma yang ada di
Berdasarkan latar belakang di atas
masyarakat. Biasanya kenakalan tersebut
maka permasalahan yang timbul adalah
sering terjadi pada saat seorang anak
bagaimana cara lingkungan masyarakat
menginjak usia remaja.
mendampingi
Kenakalan yang terjadi bukanlah kesalahan dari orang tua itu sendiri, melainkan juga terletak pada lingkungan disekitar
anak
tersebut
yang
dan
mengawasi
perkembangan remaja di Desa Sumurgede Kecamatan Godong. Setelah mengetahui permasalahan
dapat
di atas, tim pengabdian kepada masyarakat
mempengaruhi perilaku anak. Peran orang
IKIP PGRI Semarang menawarkan solusi
tua dan lingkungan sekitar sangatlah
berupa penyuluhan remaja dalam konteks
penting untuk membentuk pribadi anak
membangun remaja yang sehat untuk
agar menjadi lebih baik.
mewujudkan pribadi yang berakhlak mulia
Kenakalan remaja menjadi sebuah masalah yang perlu mendapat perhatian
di Desa Sumurgede Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.
dari berbagai pihak, terutama dari orang tua maupun masyarakat sekitar. Masalah tersebut tidak bisa kita pandang sebelah
1. Definisi Remaja
Definisi remaja menurut hukum adalah sebagai berikut.
kelamin
manusia
mencapai
kematangannya.
1) Hukum Perdata, memberikan batas
2) Secara anatomis alat-alat kelamin
usia 21 tahun untuk menyatakan
khususnya dan keadaan tubuh pada
kedewasaan seseorang. Di bawah
umumnya
usia
yang sempurna. Secara faali, alat-
tersebut
seseorang
masih
membutuhkan wali atau orang tua. 2) Hukum Pidana memberi batasan
alat
memperoleh
kelamin
bentuk
tersebut
sudah
berfungsi secara sempurna pula.
delapan belas tahun sebagai usia
3) Masa pematangan fisik ini berjalan
dewasa (atau kurang dari itu tetapi
kurang lebih dua tahun, biasanya
sudah menikah.
dihitung mulai haid yang pertama
3) Undang-undang
lalu
lintas
pada wanita atau sejak seorang
delapan
laki-laki mengalami mimpi basah
belas tahun untuk SIM A, batas dua
yang pertama. Masa 2 tahun ini
puluh satu tahun untuk SIM B1, dan
disebut pubertas.
menetapkan batas usia
enam belas tahun untuk SIM C. Undang-undang
ini
tidak
mengecualikan mereka yang sudah menikah dibawah usia tersebut. 4) Pasal 7 UU No. 1/1974 tentang
Batasan remaja menurut WHO, remaja adalah suatu masa ketika: 1) individu
berkembang
dari
saat
pertama kali ia menunjukkan tandatanda seksual sekundernya sampai
perkawinan, usia minimal untuk
ia mencapai kematangan seksual;
suatu perkawinan 16 tahun untuk
2) individu mengalami perkembangan
wanita dan 19 tahun untuk pria
psikologis dan pola identifikasi dari
(selama seseorang belum mencapai
kanak-kanak menjadi dewasa;
21 tahun masih memerlukan izin
3) terjadi
peralihan
orang tua sesuai pasal 6 ayat 2 UU
ketergantungan
No.1/1974).
yang relatif lebih mandiri;
Remaja
ditinjau dari
sudut
4) menetapkan
usia
dari
sosial-ekonomi
10-20
tahun
perkembangan fisik yaitu sebagai
sebagai batasan usia remaja, 10-14
berikut.
tahun remaja awal dan 15-20 tahun
1) Dalam ilmu kedokteran, remaja
remaja akhir.
dikenal
sebagai
tahap
Menurut Csikszentimihalyi &
perkembangan fisik ketika alat-alat
Larson (1984) menyatakan bahwa remaja
adalah
“restrukturisasi
kesadaran” yaitu proses perubahan dari
4) Batas usia dua puluh empat tahun
kondisi entropy ke kondisi negentropy.
merupakan batas maksimal, yaitu
Entropy adalah keadaan di mana
untuk
kesadaran manusia yang masih saling
mereka yang sampai batas usia
bertentangan, saling tidak berhubungan
tersebut masih menggantungkan diri
sehingga
pada orang tua.
mengurangi
kerjanya
dan
pengalaman
kapasitas menimbulkan
yang
menyenangkan
kurang
bagi
bersangkutan.
Negentropy
yang adalah
keadaan di mana kesadaran tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu
memberi
peluang
Penyesuaian
bagi
diri
yang
dilakukan oleh remaja: 1) menerima dan mengintegrasikan pertumbuhan
badannya
dalam
kepribadiannya; 2) menentukan
peran
dan
fungsi
terkait dengan pengetahuan yang lain.
seksualnya yang adekuat dalam
Pengetahuan pun jelas hubungannya
kebudayaan tempatnya berada;
dengan perasaan atau sikap.
3) mencapai
Undang-undang
kedewasaan
kemandirian, kepercayaan diri, dan
Kesejahteraan Anak (UU No. 4/1979)
kemampuan
menganggap
kehidupan;
semua
anak
dengan
berusia
dibawah dua puluh satu tahun dan
untuk
menghadapi
4) mencapai posisi yang diterima oleh
belum menikah sebagai anak-anak.
masyarakat;
Pedoman umum yang dapat digunakan
5) mengembangkan
hati
nurani,
batasan usia 11-24 tahun dan belum
tanggung jawab, moralitas, dan
menikah
nilai-nilai
untuk
remaja
Indonesia
dengan pertimbangan sebagai berikut. 1) Usia 11 tahun adalah usia pada umumnya sekunder
tanda-tanda mulai
seksual
tampak(kriteria
yang
sesuai
dengan
lingkungan dan kebudayaan; 6) memecahkan
problem-problem
nyata dalam pengalaman sendiri kaitannya dengan lingkungan.
fisik). 2) Usia 11 tahun sudah dianggap akil baligh,
menurut
adat
maupun
agama.
perkembangan jiwa.
Penyimpangan perilaku remaja adalah
3) Pada usia tersebut mulai ada tandatanda
2. Penyimpangan Perilaku Remaja
penyempurnaan
semua
menyimpang
tingkah dari
laku
yang
ketentuan
yang
berlaku
dalam
masyarakat
(norma
agama,
etika,
peraturan
sekolah,
keluarga, dan lain-lain). Akan tetapi,
tubuh, dan ketidakmampuan untuk
jika penyimpangan itu terjadi terhadap
menyesuaikan diri.
norma-norma hukum pidana barulah disebut kenakalan. Kenakalan remaja dibagi menjadi empat jenis: 1) kenakalan
yang
menimbulkan
yang
Perilaku
Ada lima ketentuan yang harus dipenuhi
menimbulkan
korban materi; 3) kenakalan
terhadap
Menyimpang Remaja
korban fisik pada orang lain; 2) kenakalan
4. Penanganan
untuk
menangani
penyimpangan remaja, yaitu: 1) kepercayaan;
sosial
yang
tidak
menimbulkan korban di pihak orang lain;
2) kemurnian hati; 3) kemampuan
mengerti
dan
menghayati perasaan remaja;
4) kenakalan yang melawan status.
4) kejujuran; 5) mengutamakan
3. Penyebab
Kelainan
Perilaku
persepsi
remaja
sendiri.
Remaja Berikut ini merupakan faktor
B. PEMBAHASAN
penyebab kelainan perilaku remaja.
Untuk
mencapai
tujuan
yang
1) Faktor lingkungan; kekurangan gizi,
diharapkan, dalam kegiatan ini digunakan
kemiskinan di kota besar, gangguan
ceramah dan tanya jawab. Kegiatan ini
lingkungan, migrasi, faktor sekolah,
diharapkan dapat mengatasi kenakalan
keluarga yang bercerai berai, dan
remaja di Desa Sumurgede Kecamatan
gangguan
Godong.
dalam
pengasuhan
keluarga. 2) Faktor pribadi; faktor bakat yang mempengaruhi
tempramen,
KONDISI AWAL
cacat
TREATMENT
1. Terbatasnya pengetahuan
1. Meningkatnya definisi
remaja penimpangannya. 2. Terbatasnya
HASIL
dan
pengetahuan PELATIHAN
definisi
remaja penyimpangannya. 2. Meningkatnya
dan
KONDISI AWAL bimbingan konseling
dari
TREATMENT
HASIL
dan
bimbingan
para
konseling
ahli.
dan dari
para
ahli.
Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 14.00-15.30 WIB. Pelaksanaan bertempat
penyimpangan
remaja
dan
penanggulangannya.
di aula balai Desa Sumurgede. Acara ini dihadiri oleh remaja Sumurgede berusia 19
C. PENUTUP
tahun 3 orang, remaja usia antara 12–15
Perlu diperhatikan bahwa setiap
tahun ada 30 anak, dan usia 18 tahun 1
remaja
anak. Tokoh masyarakat 3 orang, beliau
pegangan utama adalah persepsi remaja itu
selaku Kepala Dusun, Ketua LKMD, dan
sendiri, bukan pandangan orangtua atau
Ketua karangtaruna.
orang dewasa lainnya. Pengembangan
Kegiatan
yang
perlu
dijadikan
dengan
pribadi remaja yang optimal juga perlu
hangat dan para peserta sangat antusias
dilakukan sejak usia dini sehingga menjadi
memperhatikan. Hal ini terlihat pada sikap
tolak ukur yang mapan pada saat anak
tenang
dalam
memasuki usia remaja. Sehingga remaja
berlangsung.
mempunyai nilai-nilai yang mantap dalam
Acara dibuka oleh pembawa acara dengan
jiwanya akan berkurang gejolak jiwanya
susunan
1)
dan pada gilirannya akan bisa menghadapi
2) Sambutan Kepala desa
gejolak di luar dirinya dengan lebih
dan
penuh
memperhatikan
acara
Pembukaan,
berlangsung
unik,
semangat
kegiatan
sebagai
berikut:
yang di wakili oleh Bapak Sabar, 3)
tenang.
Sambutan Kordes Sumurgede bernama
Kegiatan
pembinaan
Ismanto, 4) Acara inti penyuluhan remaja
merupakan
yang di sampaikan oleh pemateri, 5)
karakter di masyarakat kegiatan ini tepat
Penutup bacaan doa oleh saudara Priyanto.
disampaikan di acara temu remaja daerah
Remaja merasa senang mendapat
maupun di kota. Harapan kita bersama
penyuluhan bertanya
ini
dan semangat
kepada
pembicara.
implementasi
akhlak
pendidikan
sekali
pemuda menjadi genersi penerus bangsa
Pemuka
tidak di jaman sekarang. Pemuda yang
masyarakat juga berterima kasih kepada
sehat
akan
tim yang telah menyampaikan materi
mengisi kemerdekaan ini dengan penuh semangat.
membangun
bangsa
dan
Dalam menghadapi remaja ada beberapa hal yang harus sealu diingat, yaitu bahwa jiwa remaja adalah jiwa yang penuh gejolak. Kondisi intern dan ekstern yang sama-sama bergejolak inilah yang menyebabkan masa remaja lebih rawan daripada tahap-tahap lain perkembangan jiwa remaja. Untuk mengurangi benturan antargejolak itu kesempatan
agar
mengembangkan optimal, lingkungan
dan
perlu
untuk memberi remaja
dirinya
secara
diciptakan
terdekat
yang
dapat lebih kondisi sestabil
mungkin, khususnya lingkungan keluarga.
D. DAFTAR PUSTAKA Fatimah,Enung. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia Zulkifli. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sunarto dan B. Agung Hartono. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rieneka Cipta Jakarta