MEDIA PENYIMPANAN TERDISTRIBUSI Hendri Firmansyah Hamdani Peri Saputra Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Kebutuhan akan informasi yang semakin besar dan meningkat dirasakan sudah tidak mencukupi lagi jika hanya disimpan dalam sebuah komputer atau server saja. Apalagi komputer tersebut akan diakses oleh banyak pengguna untuk menyimpan dan mengambil data, ditambah dengan spesifikasi komputer yang kurang baik terutama media penyimpanannya. Dibutuhkanlah sebuah sistem dalam jaringan yang dapat menyimpan data ke dalam banyak server yang mana data-data dalam server tersebut saling terhubung satu sama lain yang disebut dengan media penyimpanan terdistribusi. Media penyimpanan terdistribusi merupakan perangkat untuk menyimpan data, perintah dan informasi untuk penggunaan di masa mendatang yang saling terhubung satu sama lain dalam jaringan. Dengan menerapkan metode load balancing menggunakan algoritma roundrobin maka beban kerja server lebih merata dan tidak bertumpu pada satu server saja. Hal ini dapat membantu perusahaan yang membutuhkan media penyimpanan yang besar yang dapat diakses oleh banyak pengguna .Hasil yang diharapkan bahwa media penyimpanan terdistribusi ini dapat digabungkan dengan metode load balancing untuk pembagian beban kerja server dan menggunakan algoritma roundrobin untuk proses penjadwalannya. Kata Kunci: FTP, Load Balancing, Media Penyimpanan, Round Robin
PENDAHULUAN Kemajuan teknologi terutama yang awalnya penyimpanan data dilakukan secara manual menggunakan media buku, saat ini sudah digantikan dengan media penyimpanan yang terkomputerisasi. Mulai dari media penyimpanan data yang hanya dapat diakses oleh satu komputer saja, tetapi dengan adanya teknologi jaringan komputer yang dinamakan dengan konsep client-server maka media penyimpanan tersebut dapat diakses kapan saja. Salah satu konsep tersebut adalah media penyimpanan terdistribusi. Media penyimpanan terdisribusi adalah konsep dimana kumpulan data komputer yang saling terhubung dan terintegrasi serta diorganisasikan dan disimpan untuk memudahkan proses pengambilan data kembali dengan tujuan untuk meminimalisir duplikasi data. PT. Distriversa BuanaMas (PT. DBM) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penjualan barang-barang yang dipasok dari perusahaan Brataco Group dan beberapa supplier lainnya dengan jangkauan pasar se-Indonesia yang melayani banyak proses transaksi. Untuk proses penyimpanan data PT. DBM Palembang belum memiliki media penyimpanan data yang terdistribusi. Saat ini PT DBM hanya menyediakan file yang di-share oleh sebuah komputer administrator untuk menyimpan dan mengambil data perusahaan.Setiap karyawan selesai melakukan pekerjaan maka data yang diolah oleh karyawan akan disimpan di komputer administrator tersebut dan karyawan yang membutuhkan data dari karyawan lain dapat mengambilnya langung dengan mengakses file sharing tersebut untuk pengolahan data lebih lanjut. Hanya dengan sebuah komputer administrator harus dapatmenyimpan seluruh data perusahaan, sehingga menyebabkan media penyimpanan komputer tersebut semakin berkurang dan beban kerja komputer tersebut semakin meningkat, bahkan sering terjadi hang karena kelebihan beban akses oleh komputer karyawan. Masalah yang terjadi pada PT. DBM tersebut dapat diatasi dengan membangun dua buah media penyimpanan terdistribusi dengan kapasitas penyimpanan yang besar yang dapat
1
diakses oleh komputer karyawan sehingga memudahkan pengontrolan oleh PT. DBM Palembang. Untuk membagi beban kerja dua server tersebut, maka dibutuhkanlah suatu metode yang dinamakan dengan load balancingagar beban kerja server dapat merata dan tidak tertumpu pada satu server saja. Load balancing adalah metode untuk membagi beban kerja sebuah server menjadi sama rata dengan cara membagi pekerjaan berdasarkan strategi pembagian tertentu sehingga dapat memanfaatkan sumber daya pengolahan yang tersedia secara lebih efektif. LANDASAN TEORI Jaringan Komputer Jika komputer anda bekerja berhubungan dengan komputer lain dan peralatan lain sehingga membentuk suatu group, maka ini disebut sebagai network (jaringan). Sedangkan bagaimana komputer tersebut bisa saling berhubungan serta mengatur sumber yang ada disebut sebagai sistem jaringan (networking). (Wirija, 2005:1) Jaringan komputer adalah suatu sistem yang menghubungkan komputer menggunakan suatu teknologi transmisi data. Secara lebih sederhana, jaringan komputer dapat diartikan sebagai sekumpulan komputer beserta mekanisme dan prosedurnya yang saling terhubung dan berkomunikasi. (Ramadhan, 2006:2) ProFTPd Menurut situs resmi ProFTPd (http://www.proftpd.org) yang diakses tanggal 27 November 2013, ProFTPd tumbuh berdasarkan kebutuhan untuk mdapat emiliki sebuah server FTP yang aman dan mudah dikonfigurasi, muncul dari kecocokan yang besar terhadap Apache web server. ProFTPd adalah salah satu aplikasi untuk transfer file menggunakan FTP (file transfer protocol). Salah satu kegunaan ProFTPd adalah unutk download maupun upload file ke dalam web server atau server. HAProxy (High Availability Proxy) HAProxy adalah load balancing yang berkinerja tinggi yang menyediakan layanan TCP dan HTTP. HAProxy mampu mendukung load balancing yang dengan konfigurasi yang lengkap, tetapi lebih digunakan dalam konfigurasi dasar yang berguna untuk BOSH connection manager. (Moffitt, 2010:390) FTP (File Transfer Protocol) FTP merupakan singkatan dari File Transfer Protocol. FTP merupakan aplikkasi yang memberikan akses/ pertukaran data antara dua komputer (client dan server). Transfer file/data ini terjadi antara komputer di jaringan lokal atau melalui internet. FTP biasanya menggunakan dua buah port untuk koneksi yaitu port 20 dan port 21 dan berjalan exclusively melalui TCP bukan UDP. FTP server mendengar pada port 21 untuk incoming connection dari FTP client. Biasanya port 21 adalah command port dan port 20 adalah data port. (Satria, 2009) Round Robin Menurut Hariyanto (2006:113), round robin merupakan: Penjadwalan preemptive, namun proses tidak di preempt secara langsung oleh proses lain namun oleh penjadwalan berdasarkan lama waktu berjalannya suatu proses maka penjadwalan ini disebut preempt-bytime.
2
Load Balancing Load balancing adalah suatu proses dan teknologi yang mendistribusikan trafik situs diatara beberapa server dengan menggunakan perangkat berbasis jaringan. Proses ini mampu mengurangi beban kerja tiap server sehingga tidak ada server yang overload, memungkinkan server untuk menggunakan bandwidth yang tersedia secara lebih efektif dan menyediakan akses yang cepat ke situs-situs yang di-hosting. (Sagala, 2010:17), Menurut Madcoms (2010:14), network load balancing (NLB) merupakan gerbang jaringan yang memungkinkan anda untuk mendistribusikan TCP/IP ke beberapa sistem, dalam rangka mngoptimalkan pemafaatan sumber daya, penurunan waktu komputasi dan memastikan ketersediaan sistem. Sistem Terdistribusi Menurut Marimin dkk (2006:58), pada sistem terdistribusi atau desentralisasi, pengguna dapat mengoperasikan suatu program dan kemudian program tersebut secara otomatis akan bekerja dan bertugas memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat. Inilah yang merupakan tugas sistem operasi. Kapasitor Media Penyimpanan Media penyimpanan merupakan perangkat untuk menyimpan data, perintah dan informasi untuk penggunaan di masa mendatang, contohnya komputer dapat menyimpan ratusan atau jutaan nama dan alamat konsumen. Penyimpanan data ini bersifat permanen. Komputer menyimpan data, perintah dan informasi dalam media penyimpanan (storage media). Contoh media penyimpanan adalah floppy disk, USB flash drive, harddisk, CD, DVD dan memory card. Perangkat penyimpanan (storage device) merekam (menulis) dan/atau mendapatkan kembali (membaca) berbagai hal ke dan dari media penyimpanan. Alat penyimpanan sering kali berfungsi sebagai sumber input karena media penyimpanan memidahkan data penyimpanan ke memori. (Shelly, 2007:8), Harddisk menyediakan kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dibandingkan floppy disk maupun USB flash drive. rata-rata harddisk mampu menyimpan lebih dari 100 miliar karakter. harddisk ditempatkan dalam rangka tertutup dan kedap udara. Walaupun beberapa harddisk eksternal dapat dipindahkan, harddisk kebanyakan berada dalam rangka komputer. (Shelly, 2007:8) HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sistem yang Berjalan Jaringan komputer pada PT. DBM Palembang saat ini menggunakan jaringan lokal (LAN) dimana yang terdiri dari banyak komputer yang digunakan karyawan dan hanya tersedia satu unit komputer yang digunakan sebagai komputer administrator untuk penyimpanan dan pengolahan data-data dari karyawan, print sharing dan backup data. Semua komputer karyawan terhubung dengan komputer administrator. Penyimpanan data juga dapat dilakukan pada setiap komputer karyawan masing-masing dengan media penyimpanan yang terbatas. Setiap karyawan selesai melakukan pekerjaan maka data yang diolah oleh karyawan akan disimpan di komputer administrator dengan mengakses sebuah file yang di-sharing oleh komputer administrator. Sehingga karyawan lain yang membutuhkan data dari karyawan lain dapat mengambilnya langung dengan mengakses file sharing tersebut untuk pengolahan data lebih lanjut.
3
Pengujian Setelah sistem diimplementasikan, langkah selanjutnya adalah pengujian. Penulis akan melakukan pengujian terhadap upload file, download file dan pengujian algoritma roundrobin. Pengujian Upload File Pengujianupload filemenggunakan aplikasi FileZilla client. Client akan meng-upload sebuah fileberukuran 14,3 MB sebanyak 5 kali, kemudian akan dihitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk men-downloadfile tersebut, yang dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Proses upload file ke server File yang di-upload akan otomatis tersimpan ke FTP server1 dan juga FTP server2.Hal ini sesuai dengan konsep yang telah dijelaskan sebelumnya pada teori pendukung tentang load balancing, bahwaload balancingmendistribusikan trafik secara merata ke beberapa server sehingga proses ini mampu mengurangi beban kerja setiap server.Sedangkan untuk pembagian beban kerja diatur olehroundrobinsesuai dengan konsep roundrobindimana setiap proses akan dikerjakansecara bergiliran berdasarkan antrian dan dikerjakan secara berurutan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 dan gambar 3.
Gambar 2. Indeks FTP server 1
4
Gambar 3. Indeks FTP server2 Pengujian Download File Untuk Pengujian download file client akan mengakses FTP server menggunakan browser Mozilla Firefox, dengan mengetikkan ip addressserver pada addressbar di browser, yaitu: 172.16.1.147 untuk server1 atau 172.16.1.148 untuk server2, kemudian akan tampil jendela login untuk mengakses server, karena setiap akses memerlukan identifikasi username dan password, seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Jendela Login FTP server Pengujian akan dilakukan dengan cara men-download sebuah fileberukuran 7,10 MB sebanyak 5 kali kemudian akan dihitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendownloadfile tersebut, yang dapat dilihat pada gambar 6.
5
Gambar 5. Konfirmasi download file
Pengujian Algoritma RoundRobin Pengujian Algoritma RoundRobin dengan cara menggunakan utilitas ping dari client ke FTP server, kemudian akan dilihat client tersebut akan dibebankan ke FTP server1 atau FTP server2. Untuk melihat informasi domain pada FTP server dapat menjalankan perintah nslookup, seperti pada gambar 6.
Gambar 6. nslookup hendri.com Untuk melihat melihat pembagian beban dengan algoritma Round Robin menggunakan utilitas ping, seperti pada gambar 7.
Gambar 7. Utilitas Ping Dari gambar 7 diatas dapat dilihat bahwa pada waktu proses ping pertama kali ke hendri.com, maka permintaan akan diberikan kepada server 2 dengan ip address 172.16.1.148, kemudian untuk proses ping yang kedua maka permintaan akan diproses oleh
6
server 1 dengan ip address 172.16.1.147. Hal ini sesuai dengan ketentuan dari algoritma roundrobin dimana setiap proses akan dikerjakan secara bergiliran berdasarkan antrian dan dikerjakan secara berurutan. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, selanjutnya akan dibahas mengenai hasil pengujian upload, download dan pengujian algoritma roundrobin yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel. Hasil PengujianUpload FileSebelum Hasil pengujian pertama sebelum ada server, untuk upload file. Data yang didapatkan dari perusahaan dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Hasil Pengujian Upload File Pengujian Waktu (MBps) 1 7 2 5 3 4 4 3 5 4 Rata-rata 4,6 Hasil pengujian pada tabel 5 didapatkan dengan cara client meng-upload sebuah file bertipe pdf yang berukuran 14,3 MB.Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa kecepatan upload antara 7 MBps sampai 5 MBps, dimana untuk pengujian pertama didapatkan kecepatan waktu sebesar 7 MBps, kemudian pengujian kedua turun sebesar 5 MBps, kemudian kecepatannya turun menjadi 4MBps pada pengujian ketiga, kemudian turun kembali menjadi 3 MBps pada pengujian keempat dan naik kembali menjadi 4MBps pada pengujian kelima sehingga didapatkan rata-rata kecepatan dari 5 kali pengujian sebesar 4,6 MBps. Jadi bisa di simpulkan untuk kecepatan upload di saat jam sibuk trafik upload mengalami penuruanan. Semakin sibuk trafik semakin kecil hasil Upload. HasilPengujianUpload File Sesudah Hasil pengujian pertama adalah pengujian upload file. Data yang didapatkan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian Upload File Pengujian Waktu (MBps) 1 10 2 11 3 9 4 10 5 9 Rata-rata 9,8 Hasil pengujian pada tabel 2 didapatkan dengan cara client meng-upload sebuah file bertipe pdf yang berukuran 14,3 MB.Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa kecepatan upload antara 9 MBps sampai 11 MBps, dimana untuk pengujian pertama didapatkan kecepatan waktu sebesar 10MBps, kemudian pengujian kedua naik sebesar 11MBps, kemudian kecepatannya turun menjadi 9MBps pada pengujian ketiga, kemudian
7
naik kembali menjadi 10MBps pada pengujian keempat dan turun kembali menjadi 9MBps pada pengujian kelima sehingga didapatkan rata-rata kecepatan dari 5 kali pengujian sebesar 9,8 MBps. Hasil Pengujian Download FileSebelum Hasil pengujian selanjutnya adalah pengujian download file yang dilakukan dengan cara client men-download sebuah file bertipe pdf berukuran 10 MB. Data yang didapatkan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Hasil PengujianDownload File Pengujian Waktu (MBps) 1 7 2 6 3 4 4 5 5 4 Rata-rata 5,2 Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3 dapat dilihat bahwa kecepatan download antara 4 MBps sampai 7 MBps, dimana untuk pengujian pertama didapatkan kecepatan waktu sebesar 7MBps, kemudian pengujian kedua turun sebesar 6MBps, kemudian kecepatannya turun menjadi 4MBps pada pengujian ketiga, kemudian naik kembali menjadi 5MBps pada pengujian keempat dan turun kembali menjadi 4MBps pada pengujian kelima sehingga didapatkanrata-rata kecepatan dari 5 kali pengujian sebesar 4,62 MBps. HasilPengujianDownload FileSesudah Hasil pengujian selanjutnya adalah pengujian download file yang dilakukan dengan cara client men-download sebuah file bertipe pdf berukuran 7,10 MB. Data yang didapatkan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4. Hasil PengujianDownload File Pengujian Waktu (MBps) 1 4 2 5 3 5,1 4 5 5 4 Rata-rata 4,62 Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4 dapat dilihat bahwa kecepatan download antara 4 MBps sampai 5,1 MBps, dimana untuk pengujian pertama didapatkan kecepatan waktu sebesar 4 MBps, kemudian pengujian kedua naik sebesar 5 MBps, kemudian kecepatannya naik menjadi 5,1 MBps pada pengujian ketiga, kemudian turun kembali menjadi 5 MBps pada pengujian keempat dan turun kembali menjadi 4 MBps pada pengujian kelima sehingga didapatkan rata-rata kecepatan dari 5 kali pengujian sebesar 4,62 MBps. Hasil Pengujian Algoritma Round Robin Hasil pengujian terakhir adalah pengujian algoritma roundrobin.Pengujian Algoritma RoundRobin didapatkandengan cara menggunakan utilitas ping dari client ke FTP server.. Data yang didapatkan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.
8
Tabel 5. Hasil Pengujian Algoritma Round Robin Pengujian FTP Server 1 Server 1 2 Server 2 3 Server 1 4 Server 1 5 Server 2 6 Server 1 7 Server 2 8 Server 1 9 Server 2 10 Server2 Berdasarkan tabel 5dapat dilihat bahwa untuk pengujian ke 1 sampai pengujian ke 3, pembagian beban kerja server bergantian ke server FTP 1 dan server FTP 2, sedangkan untuk pengujian ke 4 dan ke 9, pembagian beban kerja kembali ke FTP server 1 dan FTP server 2 bergantian, sedangkan pengujian ke 10 pembagian kerja dibebankan kepada server 1. Dapat disimpulkan bahwa penerapan algoritma round robin telah berhasil. PENUTUP Berdasarkan hasil pembahasan yang sudah dijelaskan sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa: Dengan menggunakan 2 FTP serveryang terdistribusiproses penyimpanan dan pengambilan data dapat lebih cepat dan mudah, Dengan menerapkan metode load balancingdengan algoritma RoundRobin,maka beban kerja server dapat lebih merata dan tidak bertumpu pada satu server saja, danMedia penyimpanan terdistribusi dengan metode load balancing menggunakan algoritma RoundRobin dapat diterapkan pada PT. Distriversa BuanaMas Palembang. DAFTAR PUSTAKA Madcoms. 2010. Panduan Lengkap Microsoft Windows Server 2008. Andi. Yogyakarta Marimin, dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo. Jakarta Moffitt, Jack. 2010. Professional XMPP Programming. Wiley Publishing. Indianapolis Ramadhan, Arif. 2006. Pengenalan Jaringan Komputer. Elek Media Komputindo, Jakarta Sagala, Asbin, Muhfin. 2010. Implementasi Load Balancing pada Web Server. Universitas Sumatera Utara. Medan Satria, Rico. 2009. Membangun FTP Server pada Windows Server 2008 di Lembaga Penyiaran Publik TVRI. IPB. Bogor Shelly, dkk. 2007. Menjelalah Dunia Komputer Edisi 3. Salemba Infotek. Jakarta Wirija, Sudantha. 2005. Microsoft Windows Server 2003. Elek Media Komputindo. Jakarta http://www.proftpd.org, Diakses tgl 27 Nov 2013. 11.00 WIB
9