Media Penyimpanan Tsani Agustin Aghnia Toibin.S (14111085)
1. SSD ( Solid state drive ) SSD adalah media penyimpanan berbasis chip flash yang berjenis non – volatile memory. Non – volatile memory memungkinkan data yang tersimpan di SSD tidak hilang meski aliran terputus. Sedangkan yang berjenis volatile akan kehilangan data ketika aliran terputus, seperti RAM (Random Access Memory). Sampai saat ini beberapa produsen perangkat keras seperti Toshiba, Samsung, BiTMICRON, SanDisk, SimpleTech, A-DATA, PNY, Lexar, Super Talent Technology, Adtron, Mtron. SSD berkapasitas dari 16 GB sampai 832 GB dengan kecepatan baca (read) dari 65MB/s – 120MB/s dan tulis (write) dari 40MB/s – 100MB/s tergantung konfigurasi dari produsen dan kapasitas SSD.
1.1 Teknologi SSD Menurut sifatnya SSD dapat digolongkan menjadi dua, yaitu berbasis flash dan berbasis DRAM (Dynamic Random Access Memory). 1.1.1 SSD berbasis flash Data dalam SSD berbasis flash biasanya disimpan dalam sel memori pada chip. Dalam ini ada dua macam jenis sel memori yang umum digunakan, yaitu jenis MLC (Multi Level Cell) dan SLC (Single Level Cell). SSD jenis MLC biasanya lebih murah dibandingkan dengan yang berbasis SLC. Hal ini disebabkan MLC menyimpan data sebesar 3 bit atau lebih setiap selnya, sedangkan untuk SLC hanya 1 bit saja, sehingga per giga byte-nya menjadi lebih rendah. Sedangkan SSD jenis
SLC berharga lebih mahal, namun tipe ini memiliki kelebihan tersendiri sehingga jika dibandingkan dengan jenis MLC, yaitu kecepatan transfer data yang lebih tinggi, konsumsi daya yang lebih rendah dan daya tahan sel memori yang lebih lama. Salah satu penyebab mahalnya harga SLC ini adalah ongkos pembuatan yang lebih tinggi per giga byte-nya mengingat SSD jenis SLC hanya mampu menyimpan data dengan jumlah yang lebih sedikit per selnya. SSD jenis SLC ini biasanya digunakan untuk keperluan militer, misi luar angkasa namun ada juga yang menjualnya secara konvensional.
Tabel Perbandingan karakteristik MLC dan SLC 1.1.2 SSD berbasis DRAM SSD dengan teknologi ini memilki kecepatan akses data yang sangat tinggi (umumnya kurang dari 1 mili detik). Perangkat ini biasanya dilengkapi dengan baterai internal dan sistem penyimpanan data cadangan untuk memastikan tetap adanya data dalam SSD saat komputer dimatikan atau mati mendadak. Dalam kondisi ini, baterai dalam SSD akan memasok daya bagi rangkaian sel untuk menyalin semua informasi dari DRAM ke perangkat penyimpanan cadangan. Saat komputer dinyalakan lagi, semua informasi ini akan dikembalikan lagi ke DRAM.
2. HD (Harddisk) Hard Disk adalah perangkat keras komputer/laptop yang bekerja secara sistematis dimana menjadi media penyimpanan data. Data – data yang telah disimpan di dalam perangkat harddisk tidak akan hilang. Bahkan apabila pengguna mematikan perangkat komputer/laptop. Dengan kata lain, harddisk memiliki peran sebagai media penyimpanan yang bersifat. Kapasitas daya tampung dari pada harddisk itu sendiri juga terbilang cukup besar. Kapasitasnya dari 80 GB – 1 TB/1000 GB. Kecepatan transfer 44.2 MB/s – 111.4 MB/s. Kecepatan akses acak 5 ms – 15 ms. Kecepatan Putar 5400 RPM – 7500 RPM.
2.1
Teknologi Harddisk 2.1.1 RAID (Redudancy Array of Independent Disk) RAID adalah teknologi penggabungan beberapa hard disk yang oleh sebuah
operating system komputer dianggap menjadi satu hard disk. Konsep ini pertama kali didefinisikan oleh David A. Patterson, Garth A. Gibson dan Randy Katz dari University of California, Berkeley pada tahun 1987. Keuntungan RAID adalah peningkatan kecepatan akses pada hard disk. Dengan menggantikan hard disk besar dengan beberapa hard disk kecil maka dimungkinkan pembacaan data secara paralel pada masing-masing hard disk. RAID diibatatkan sebuah database hard disk yang menghasilkan data secara paralel sesuai dengan indeks pengalamatan harddisk.
2.1.2 S.M.A.R.T (Self Monitoring,Analysis and Reporting Technology) SMART adalah teknologi monitoring kinerja hard disk. Dengan SMART maka hard disk mampu mendeteksi adanya error dan melaporkan error ini kepada sistem. SMART paertama kali dipelopori oleh COMPAQ, namun kini hampir semua menggunakan teknologi SMART. Keuntungan penggunaan SMART adalah adanya peringatan terhadap ketidak normalan yang terjadi pada harddisk sehingga pengguna dapat melakukan tindakan preventif seperti memback-up data. 2.1.3 HAS (Host attached storage) Host-Attached Storage (HAS) adalah pengaksesan storage melalui port M/K lokal. Port-port ini menggunakan beberapa teknologi. PC biasanya menggunakan sebuah arsitektur bus M/K yang bernama IDE atau ATA. Arsitektur ini men-support maksimal 2 drivesimplified cabling adalah SATA. High-end workstation dan server biasanya menggunakan arsitektur M/K yang lebih rumit, seperti SCSI atau fiber channel (FC). SCSI adalah sebuah arsitektur bus.
Sedangkan FC adalah sebuah
arsitektur seri berkecepatan tinggi yang dapat beroperasi pada serat optik atau pada kabel copper 4-konduktor. 2.1.3 NAS (Network Attached Storage) Network-Attached Storage (NAS) adalah storage hard disk yg dikonfigurasi dengan memberikannya IP Address dan dipasang di jaringan LAN (bukan dengan cara memasang langsung di komputer yg menjalankan aplikasi), sehingga dapat diakses oleh beberapa user sekaligus. Dengan cara memindahkan akses ke storage beserta manajemennya dari server seperti ini, maka program aplikasi dan file dapat diakses lebih cepat, tidak menggunakan resource prosesor yg sama lagi. NAS ini terdiri dari hard disk storage (umumnya juga termasuk sistem RAID multi disc) beserta software utk mengkonfigurasinya. Dari sisi instalasi, perbedaan NAS dengan DAS adalah sejak awal pengguna NAS sudah harus menentukan berapa besar hard disk yg akan dialokasikan utk keperluan tertentu.
3. FD (Flash Disk) Flashdisk adalah media penyimpanan yang sangat praktis, selain bentuknya yang kecil dan ramping juga memiliki kapasitas penyimpanan yang lumayan besar, selain itu pemasangannya sangat mudah yaitu menggunakan port universal serial bus (USB) atau USB flash drive adalah alat penyimpanan data memori flash tipe NAND yang memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Flash drive ini biasanya kecil, ringan, dan kapasitas yang tersedia untuk USB flash drive ada dari 128 megabyte sampai 256 gigabyte. Karena kepraktisannya banyak pengguna komputer melakukan penyimpanan maupun backup data menggunakan flashdisk. Merk-merk flashdis yang beredar di pasaran saat ini antara lain MyFlash, Kingston, Sandisk, Apacer, Corsair, Transcend, Nexs, Patriot, Toshiba, dll. Kecepatan FD pada setiap tipe berbeda – beda. Tipe 1.0 = 12Mbit/s. Tipe 2.0 = 480 Mbit/s dan Tipe 3.0=5Gbit/s.
3.1 Teknologi Flash Disk Teknologi yang digunakan pada flashdisk menggunakan teknologi yang dinamakan EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory). Teknologi EPROM sudah ada sejak 1972. Teknologi ini merupakan salah satu teknologi memory yang dapat mempertahankan data di dalamnya meskipun tidak ada catu daya. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1978 Intel mengembangkan EEPROM yang dapat dihapus secara elektris menggunakan sinar Ultraviolet, prosesnya jauh lebih cepat dibandingkan dengan teknologi EPROM. Saat ini, chip EEPROM masih bisa kita temukan pada BIOS untuk
melakukan penyimpanan konfigurasi BIOS dan pengaturan atau setting system pada PC. Dengan munculnya teknologi USB (Universal Serial Bus) pada tahun 1994 sebagai antarmuka untuk komunikasi berkecepatan tinggi antara suatu perangkat dan host controller, telah menjadikan jenis perangkat dengan antarmuka USB semakin populer, termasuk USB flashdisk. Saat ini, konektivitas USB flashdisk telah menggunakan USB 2.0, namun kecepatan transfer pada flashdisk belum mencapai 60 MB/detik (standar USB 2.0), dikarenakan batasan teknis. Umumnya, sebuah flashdisk yang memiliki kecepatan baca sebesar 30 MB/detik, dan kecepatan tulis sebesar 10 MB/detik sudah dapat dikategorikan sebagai flashdisk yang cepat.
4. CD (Compact Disc) CD atau compact disc adalah sebuah piringan bundar yang terbuat dari logam atau plastik berlapis bahan yang dapat dialiri listrik, sehingga bersifat magnet. CD juga menyimpan data. Data direkam di atasnya, kemudian dibaca dari disk dengan menggunakan kumparan pengonduksi yang dinamakan head. Selama proses pembacaan, head tidak bergerak sama sekali. Sedangkan piringan disk bergerak di bawahnya. CD ini bisa menyimpan 783 MB informasi audio pada salah satu sisinya.
5. DVD (Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc) DVD adalah media penyimpanan optik yang populer. Penggunaan utamanya untuk menyimpan video dan data. Sesuai dengan namanya, ukuran fisik standarnya sama dengan CD (Compact Disc), namun dengan kapasitas enam kali lipat dari CD. Untuk membaca DVD menggunakan sinar laser pada panjang gelombang 650nm (berwarna kemerahan). DVD
merupakan disk optik generasi kedua pengembangan dari CD yang memiliki kapasitas penyimpanan lebih besar yaitu sekitar 7x dari CD. DVD meniliki kapasitas penyimpanan 4,7 GB single layer dan dapat memutar film atau video dengan resolusi 720x480 piksel. Oleh karena itu pada saat sekarang ini penyimpanan file video atau film lebih condong ke DVD.
5.1 Teknologi CD dan DVD CD dan DVD memiliki material dan lapisan dasar yang sama. Sebuah DVD sebenarnya adalah dua CD tipis yang direkatkan menjadi satu. Sebuah CD hanya dapat dibaca dan ditulisi dari satu sisi saja, tetapi DVD bisa dilakukan dari kedua sisinya. Lapisan Substrat Polikarbonat (plastik) Lapisan ini adalah lapisan terluar dari disc, suatu lapisan yang memebri ketebalan disc dan menjaga disc tersebut agar tetap datar. Jika lapisan ini kotor/rusak, akan mengakibatkan data sulit dibaca. Lapisan Data Sesuai namanya, lapisan ini berisi data. Data tersebut berupa tanda, atau lekukan yang dapat menyerap atau memantulkan kembali sinar laser yang dipancarkan. Pada CD, lapisan ini berada di bawah lapisan reflektif pada label, pada DVD, lapisan ini berada ditengahtengah disc. Lapisan Metal (Reflektor) Lapisan ini berfungsi untuk memantulkan sinar laser kembali ke photosensor. Lapisan ini memiliki tiga jenis reflective metal yang umum digunakan: emas, alumunium, perak, atau
perak alloy. pada DVD double-layer, terkadang menggunakan silicon sebagai bahan semireflektif. Disc RW, ROM, dan RAM (CD-RW, CD-ROM, DVD-RW, DVD+RW, DVD-ROM, DVD-RAM) mengunakan alumunium sebagai bahan reflektifnya karena murah dan mudah digunakan. Disc R (CD-R, DVD-R, DVD+R), menggunakan gold, silver, atau sebuah silver alloy, karena tidak bereaksi dengan lapisan dye dan tidak korosif. DVD-ROM dapat dibuat dengan dua lapisan ini. Sehingga kapasitasnya dapat digandakan sampai 4x. Lapisan bawah dibuat dengan lapisan semireflektif, agar laser dapat menembus lapisan ganda diatasnya. Lapisan Permukaan Tambahan Lapisan ini dapat ditambahkan sebagai permukaan label. Lapisan ini terdiri dari 4 jenis, yaitu: 1. Thermal-printable 2. Inkjet-printable 3. Silkscreen-printable 4. Sebuah lapisan yang dapat mengakomodasi lebih dari satu. Biasanya lapisan ini digunakan media cetakan gambar, logo, dan lapisan protektif. Lapisan ini adalah lapisan yang paling aman untuk ditulis, dan digambari. Tipe-tipe Disc : CD (Compact Disc) : CD yang memiliki lapisan tunggal (satu lapisan data atau lapisan recordable pada salah satu sisi disc).
DVD (Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc). • DVD-ROM, DVD-Video, dapat berupa single atau double-sided dengan satu ada dua lapisan data pada salah satu atau kedua sisinya (dengan jumlah maksimum 4 lapisan data). • DVD-R, DVD+R, DVD-RW, DVD+RW, hanya tersedia dalam single-sided, single-layer (SS/SL) • DVD-RAM tersedia dalam bentuk double-sided, single-layer (DS/SL).
6. BD (Blu – ray Disc) Teknologi Blu-ray Disc (BD) adalah generasi baru dari media penyimpanan format cakram optik yang dapat menyimpan video definisi tinggi dan memiliki kerapatan data yang tinggi. Blu-ray memiliki kapasitas penyimpanan data hingga 10 kali lipat dari format DVD kapasitas blu-rey 25 sampai 50 GB (satu lapis), 50 sampai 100 GB (dua lapis)
6.1 Teknologi Blu – ray Disk Teknologi Blue Ray menggunakan laser biru dengan menggunakan panjang gelombang 405 nm, sedangkan CD dan DVD menggunakan laser merah, dengan panjang gelombang 780 nm untuk CD, serta 635-650 nm untuk DVD. Blue Ray menggunakan 1 sampai 2 layer setiap kepingnya, yang tiap layernya mampu menampung 25 GB data, sehingga maksimum kapasitasnya adalah 50 GB. Pada CD hanya memiliki satu layer saja yang hanya mampu menyimpan 650-700 MB data, sedangkan DVD memiliki 2 layer. Blue Ray mempunyai kecepatan akses 36 MB/s, lebih cepat dibandingkan CD yang hanya 1,2 MB/s dan DVD dengan 11 MB/s. Teknologi Blue Ray sudah diimplementasikan pada Sony Playstation 3, untuk pemakaian pada PC, disc serta playernya dijual terpisah. Maka dapat dipahami jika kemampuan simpan Blue Ray Disc akan lebih besar dari DVD biasa sekitar 5 kali lipat ( sekitar 20GB per kepingnya)..sehingga Blue Ray Disc ini sangat cocok utk merekam Film2 High Definition yang uncompress sehingga kualitas gambar dan suara akan sangat memukau. Untuk membaca format ini maka dipakai player khusus yg bisa dilengkapi dengan laser Blue Ray. Teknologi blu-ray semakin mengancam keberadaan media penyimpanan yang lain. Teknologi ini kembali meluncurkan versi terbaru mereka yang berkapasitas 500 GB. Blue ray ini dilengkapi dengan 25 layer (lapisan) penyimpanan data. Setiap layer mampu menyimpan memori sebesar 25 giga. Teknologi ini diharapkan mampu mengatasi kebutuhan kapasitas yang semakin besar baik untuk game, film, maupun penyimpanan data.
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka
https://dyahayutjp.wordpress.com/2015/08/30/1-nama-media-penyimpanan-teknologiyg- di-gunakan-spesifikasi/ http://pradanaadhi.blogspot.co.id/2013/11/teknologi-hard-disk.html http://asdyaniarya.blogspot.co.id/2014/01/review-memory-eksternal-flashdisk.html