MEDIA KOMUNIKASI ALUMNI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (TERMASUK FKIP UNAIR & IKIP MALANG) DI JAKARTA DAN SEKITARNYA
B E R I T A
U T A M A
IKAUM Makin Meluas
Kadim Maskur (PR III UM), Murdibjono (Ketua Umum PP IKA UM) dan Fatmawati (Sekretaris PP IKA UM) beristirahat sejenak di tepi danau Tondano, pada waktu melakukan safari dan pertemuan dengan para alumni UM di Manado.
Universitas Negeri Malang (UM) telah berusia lebih dari setengah abad. Alumni UM tersebar di hampir seluruh pelosok tanah air.
P
ara alumni yang berdomisili di daerah yang sama tentunya sudah sering berkumpul dan bersilaturahmi, walaupun kegiatan ini biasanya dilakukan secara informal. Di beberapa daerah bahkan sudah terbentuk paguyuban alumni yang lagilagi bersifat informal. Sebagai organisasi resmi, kita berharap para alumni tidak hanya bergabung dalam paguyuban yang sifatnya informal, tetapi akan lebih mantap kalau para alumni bergabung dalam wadah resmi, yaitu Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (PW IKA UM). Akhir-akhir ini Pengurus Pusat (PP IKA UM) getol melakukan safari ke sejumlah daerah. Kunjungan ini dilakukan ke kantong-kantong alumni UM untuk membantu para alumni membentuk PW IKA UM sebagaimana PW-PW lain yang sudah eksis. Perintisan pembentukan PW IKA UM di daerah dilakukan oleh Murdibjono
(Ketua Umum PP IKA UM), Fatmawati (Sekretaris PP IKA UM) dan didampingi dengan setia oleh Kadim Maskur (Pembantu Rektor III) yang juga merupakan Penasehat IKA UM. Sampai saat ini kota-kota di Jawa Timur yang sudah dikunjungi oleh ‘tim sukses’ antara lain adalah Pasuruan, Lumajang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Pare, Mojokerto, Bojonegoro dan Ponorogo. Sedangkan kota-kota di luar Jawa yang
sudah dikunjungi antara lain; Samarinda, Balikpapan, Bontang, Gorontalo, Manado dan Makassar. Kota-kota lain yang potensial menyimpan alumni UM juga akan segera dikunjungi. Safari ini memang melelahkan, tapi tim dari PP IKA UM tetap bersemangat karena di semua kota yang dikunjungi sambutan dari para alumni sungguh sangat membesarkan hati. Mereka sangat antusias membentuk PW IKA UM. Fitrahnya manusia, para alumni mempunyai naluri dan keinginan untuk bersosialisasi dengan alumni lain. Mereka berasal dari jurusan maupun angkatan yang beragam, lalu menjalin indahnya persahabatan dan persaudaraan antar alumni yang akan menjadi lebih kuat ketika diwadahi dalam wadah resmi seperti PW IKA UM. Berkaitan dengan pembentukan PW-PW di berbagai daerah, Pengurus Pusat IKA UM akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) IKA UM di Malang. Munas direncanakan pada bulan Juli 2011, tetapi waktu yang tepat masih belum final karena masih dibicarakan dengan Rektor dan beberapa pihak terkait. Pada tahun-tahun mendatang, diharapkan PW IKA UM bisa terbentuk di semua kota di Indonesia sehingga ke mana pun kita pergi, kita akan selalu bertemu dengan teman se almamater. (Murdibjono)
Alumni Jurusan Bahasa Inggris UM angkatan 1971 yang tersebar di berbagai kota di Indonesia melangsungkan Reuni di kampus UM pada tanggal 5-6 Maret 2011. Beritanya di halaman 4.
Pengarah Dewan Pembina IKAUMJakarta Pemimpin Umum Bambang Mudjiono Pemimpin Redaksi Gatot M. Sutejo Dewan Redaksi Bambang Mudjiono, Gatot M Sutejo, Anang Hadi S., Doni Alnardo, Dono Winarto, Yusuf Budi S., Lucy I. Rabiati Buletin IKAUMJakarta diterbitkan setiap tiga bulanan oleh Pengurus Harian IKAUM Jakarta sebagai media komunikasi alumni Universitas Negeri Malang. Redaksi menerima kiriman tulisan (gagasan, pengumuman, berita alumni, profil alumni, dll.) dan foto dari para alumni di Jakarta maupun dari luar Jakarta. Tulisan dan foto dikirim melalui email ke
[email protected] Edisi 6 APRIL - JUNI 2011
1
G A G A S A N KERAJINAN KAIN LUKIS
Karyanya Menembus Istana Negara Menekuni dunia seni rupa tidak harus belajar di jurusan seni rupa. Karyanya banyak dikoleksi istri pejabat di negeri ini. Mengaku buta teori, tapi punya kemauan kuat untuk mencoba hal baru.
N
unuk Bagiastuti (alumni Ketika mengikuti bazaar di Mabes ABRI Jurusan Bahasa Inggris (sekarang TNI), seni kerajinan kain lukis angkatan 1971) sejak di Nunuk juga mendapat perhatian dari Ibu Try SMA sudah senang menggambar. Sutrisno, isteri Pangab kala itu. Lebih tepatnya, ia suka bermain Kerajinan kain lukis Nunuk juga menembus dengan warna. Oleh gurunya, Nunuk Istana Negara. Atas permintaan Ibu Tien Bagiastuti diberikan tambahan Soeharto, sofa-sofa di sejumlah ruangan di pelajaran menggambar dan melukis Istana Negara juga berhiaskan kerajinan karya Nunuk yang bermotifkan bunga-bungaan. usai jam sekolah. Selain menggambar, Nunuk juga Kerajinan kain lukis Nunuk juga menjadi gemar membuat berbagai keterampilan. “Saya souvenir bagi tamu-tamu kenegaraan yang sebetulnya tipikal orang yang buta teori, tapi punya berkunjung ke Indonesia. kemauan kuat untuk selalu mencoba,” kata Nunuk. Segala jenis kain bisa dijadikan media Bakat menggambar itu bisa jadi menurun dari lukisan. Bahan catnya adalah cat acrylic. Cat ibunya. Ibunya adalah guru Sekolah Kepandaian jenis ini mudah kering dan berwarna cerah. Puteri. Dari orang tuanya Nunuk dididik untuk Obyek utama kerajinan kain lukis Nunuk adalah mandiri dan memiliki ketrampilan di bidang bunga. Maka tidak heran bila penikmat utama keputrian. Menikah dengan seorang insinyur teknik, kain lukis Nunuk adalah kaum wanita. Hal membuat Nunuk harus mengikuti suami dimana ini membawa berkah bagi Nunuk. Pelanggan suami bertugas. Ketika tinggal di Soroako, Sulawesi karya Nunuk adalah perempuan dari beragam waktunya lebih banyak di rumah. Waktunya profesi dan kalangan. Nunuk kemudian banyak diisi dengan menghias barang-barang lama yang mengambil pelajaran dari berbagai latar belakang tidak terpakai dengan crayon maupun cat warna. pelanggannya. “Saya benar-benar yakin, uang, Beberapa barang itu dihadiahkan kepada temanmateri, bukanlah segalanya dalam hidup,” ujar temannya yang ternyata senang dengan hadiah Nunuk. Nunuk bercerita tentang istri seorang dari Nunuk tersebut. Sejak itu, di kalangan temanpejabat yang berlimpah materi, tapi bermasalah temannya Nunuk dikenal sebagai pelukis souvenir. dalam kehidupan rumah tangganya. Dia sering Bermula dari pameran Florikultura ‘88 yang menemani Nunuk melukis di rumahnya, sembari diselenggarakan oleh Yayasan Bunga Nusantara. curhat dan didengar keluh kesahnya. Dengan keyakinan yang tinggi, Nunuk menghadap Nunuk Bagiastuti bersama keluarga tinggal Ibu Bustanil Arifin selaku pimpinan yasasan tersebut. di kawasan Cinere. Keahliannya dalam seni lukis Dengan mempresentasikan beberapa karyanya kain membawanya ke berbagai pameran seperti yang banyak bertema flora, Nunuk berharap bisa Inacraft, ICRA, Bazaar Woman International ikut partisipasi dalam pameran Florikultura. Ternyata lukisan Club, dan lain-lain. Yang lebih membanggakan, Nunuk mendapat apresiasi yang baik dari Ibu Bustanil Arifin yang profil Nunuk Bagiastuti masuk dalam buku 50 suaminya saat itu menjadi Kepala Bulog. Nunuk diminta untuk Pengusaha, Eksekutif, Profesional Terbaik 2006 membuat lukisan pada kebaya dan selendang untuk lbu Negara yang diterbitkan oleh Pusat Profil dan Biografi dan Ibu Wapres yang akan membuka Florikultura. Selain itu Indonesia. (GMS, disarikan dari berbagai sumber) juga lukisan pada payung untuk para undangan VIP, T-shirt untuk seragam panitia, semuanya bertema bunga. Melalui pameran Florikultura, Nunuk berkenalan dengan Ibu Supardjo Rustam, isteri Menteri Dalam Negeri. Posisi Ibu Supardjo Rustam selaku Ketua Dharma Wanita, memberi kesempatan kepada Nunuk untuk mengenalkan kerajinan kain lukis ke berbagai instansi. Bu Pardjo juga sering mengajak Nunuk ke berbagai daerah untuk dan mendemokan seni lukis kainnya. Hal yang paling diingat adalah suntikan semangat dari Bu Pardjo. “Hobi jika ditelateni dan mutunya ditingkatkan pasti akan menjadi karya yang akan dicari oleh orang lain. Itu yang membuat saya Nunuk Bagiastuti (kedua dari kanan) pada acara Reuni IKABIMA semakin terpacu,” kata Nunu penuh semangat. (ikatan Aalumni Jurusan Bahasa Inggris Universitas Negeri Malang 2
Edisi 6 APRIL - JUNI 2011
di Jakarta.
G A G A S A N PENGELOLAAN KEUANGAN
Penagih Utang dan Utang Piutang Menjelang diterbitkannya buletin ini, dunia keuangan di Indonesia dihebohkan oleh 3 peristiwa, pertama, tertangkapnya penipu dengan modus pinjam-meminjam uang. Kedua, penggelapan uang nasabah oleh Senior Manager sebuah bank terkemuka di dunia. Ketiga, tewasnya nasabah kartu kredit oleh debt collector bank yang sama dengan kasus kedua. Abdul Hakim (alumni Bahasa Ingris angkatan 1973) memberikan pencerahan agar kita lebih bijak dalam mengelola keuangan.
O
rang-orang yang bekerja atas suruhan orang atau institusi dengan tugas untuk menagih utang mendapat sebutan keren yaitu debt collector. Kalau ditelusuri sudah berapa lama eksistensi profesi penagih utang ini, barangkali jawabannya adalah sejak adanya transaksi utang-piutang dalam sejarah kehidupan manusia. Pada masa lalu, para tuan tanah di negeri ini diceritakan selalu menyuruh centeng-centeng untuk menagih setoran kepada orang-orang yang dianggap menempati atau menggarap tanah yang diklaim sebagai milik si tuan tanah. Kalau tidak dipenuhi, para centeng tersebut akan ‘bertindak’. Tentu masih ada ceritacerita lain yang menggambarkan betapa semena-menanya ulah para penagih utang tersebut bagi orang-orang yang berutang.
runyam ketika pihak pemberi utang menggunakan jasa penagih utang (debt collector). Umumnya para penagih utang berpenampilan garang, kasar dan jauh dari sopan santun.
Berutang Dengan Akal dan Hati
Sebetulnya utang-piutang adalah hal biasa dalam kehidupan manusia. Menjadi tidak biasa kalau masing-masing pihak tidak menjaga komitmen (trust). Yang berutang tidak menepati janji mengembalikan uang (utang). Yang memberi hutang dengan semena-mena menetapkan bunga diluar perjanjian utang-piutang yang disepakati. Muncul kata-kata
Tawaran Berutang
Sekarang banyak lembaga-lembaga perbankan maupun non perbankan dengan sangat gencar menawarkan pinjaman (berutang). Bentuk bisa berupa kredit konsumtif (Personal Loan), kredit modal usaha, kredit motor, dan lain-lain. Syaratnya sangat mudah, cukup fotokopi KTP dan Kartu Keluarga. Tidak perlu agunan maupun survey kelayakan penerima pinjaman. Salah satu tawaran yang paling gencar adalah penggunaan kartu kredit (credit card). Dengan memiliki kartu tersebut, pemiliknya dirangsang sedemikian rupa untuk menggunakan kartunya melalui promosi tiada henti tentang produk, fasilitas dan event tertentu yang dapat ‘dinikmati’ oleh pengguna kartu kredit. Awalnya pengguna kartu akan merasa nyaman dapat membeli barang atau menikmati fasilitas tertentu tanpa mengeluarkan uang kontan. Namun di belakang hari muncul tagihan-tagihan yang nilainya lebih besar daripada hargaharga barang yang telah dibeli atau fasilitas yang telah dinikmati. Apabila tagihan tersebut tidak segera dipenuhi, mulailah muncul peringatan-peringatan melalui telepon rumah, HP dan bahkan telepon kantor. Persoalan makin
bijak,“Hindarilah utang, karena utang berpotensi merusak hubungan persaudaraan di kalangan manusia.” Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa dunia tidak berputar tanpa adanya utang-piutang. Dalam dunia bisnis, utang-piutang merupakan bagian dari mekanisme usaha. Secara teori utang adalah modal usaha yang bersifat produktif dan terus berkembang menjadi keuntungan usaha yang prospektif. Sebaliknya bagi mereka yang berutang tanpa perhitungan bisnis, mereka cenderung menggunakan utang tersebut untuk kebutuhan konsumtif. Akibatnya mereka terbebani untuk mengembalikan utangnya. Lebih parah lagi bila terjebak oleh bunga yang berlipat-lipat. Risiko yang dihadapi adalah berhadapan dengan para penagih utang (debt collector). Biasanya mereka menagih dengan cara mengintimidasi penunggak utang. Bahkan resiko kehilangan nyawa seperti yang baru terjadi di sebuah bank internasional di Jakarta. Seorang pengguna kartu kredit mati di kantor bank tersebut. Padahal ia dengan itikad baik datang untuk menyelesaikan utangnya. Tentu tidak seorang pun mengingin kan hal itu terjadi pada kita atau maupun anggota keluarga kita. Diperlukan adanya pemikiran yang cermat dan perenungan yang mendalam sebelum kita memutuskan untuk berutang kepada seseorang maupun lembaga keuangan agar kita tidak terjerat dalam lilitan utang yang menyengsarakan. n
Tips Menggunakan Kartu Kredit secara Bijak 1. Bak Pisau Bermata Dua Jika digunakan secara bijaksana dan di siplin, akan banyak gunanya. Tapi bisa mencelakakan kalau digunakan secara kurang hati-hati. Bisa menimbulkan bencana keuangan yang besar. 2. Jangan Hanya Bayar Minimumnya 3. Cukup Satu Kartu Saja 4. Tinggalkan Kartu Kredit Anda di Rumah Sebaiknya bawalah kartu kredit Anda hanya jika Anda telah berencana untuk berbelanja atau melakukan transaksi. 5. Jangan Terlambat Membayar Tagihan 6. Hati-hati Bunga Berbunga Jangan membiasakan selalu punya saldo utang dari bulan ke bulan. Saldo utang akan terus terbebani bunga yang sifatnya bunga-berbunga.
7. Jangan Menunda Klaim Periksalah billing statement setiap bulan. Bila ada yang meragukan, tak dikenal, segera adukan (klaim) ke pengelola kartu kredit. Jangan ditunda-tunda! 8. Hati-hati Cash Advance! Cash advance itu bunganya cukup tinggi dalam sekali pengambilan. Kalau harus dilakukan, lakukan pada saat darurat saja! 9. Jangan Terperangkap Budaya Utang 10. Jangan Sampai Kena Blokir 11. Bernegosiasilah dengan Bank Tak ada salahnya menghubungi bank penerbit kartu kredit untuk membicarakan skedule pembayaran kredit yang tak mampu Anda bayar. (Sumber: 333 Tips SOLUSI HEMAT-Anggaran Keluarga)
Edisi 6 APRIL - JUNI 2011
3
B E R I T A
A L U M N I
REUNI
LIMA WINDU ANGKATAN 1971
Reuni Alumni Bahasa Inggris 1971
U
capan selamat pantas ditujukan kepada alumni jurusan Bahasa Inggris angkatan 1971. Setelah berpuluh-puluh tahun meninggalkan kampus Universitas Negeri Malang /IKIP Malang mereka kembali berkumpul di kampus UM pada tanggal 5 - 6 Maret 2011. Reuni yang cukup heboh ini tidak lain karena ikatan persaudaraan yang begitu melekat diantara mereka. Acara yang bertajuk REUNI LIMA WINDU ANGKATAN 1971 dihadiri oleh 39 alumni, terdiri dari 31 orang dari angkatan 1971, tujuh orang dari angkatan 1970 dan satu orang dari angkatan 1972. Selain dihadiri para alumni, turut hadir pula dosen-dosen yang dahulu mengajar mereka. Turut pula hadir Murdibjono (ketua PP IKAUM), Fatmawati (Sekretaris PP IKAUM) dan Soenardi Djiwandono (Ketua PP IKABIMA). Rektor UM menjadi tamu kehormatan yang cukup antusias dalam acara ini. Pada hari pertama (5 Maret 2011) acara reuni dilaksanakan di Griyo Sanden, Oro-oro Ombo - Batu. Acara diisi denga kegiatan silaturahmi, kangen-kangenan, ngobrol ngalorngidul dan makan malam bersama. Kegiatan lebih ditujukan untuk mengenang kembali nostalgia semasa kuliah. Hiburan berupa bernyanyinyanyi bersama diiringi organ tunggal oleh Murdibjono, diselingi dengan cerita-cerita lucu, kuis dan acara-acara menarik lainnya. Pada hari kedua (6 Maret 2011) acara dilaksanakan di kampus UM dengan kegiatan Tour de Campus. 40 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya mereka menjejakkan kaki di kampus ini untuk menuntut ilmu. Kini para alumni menengok kembali ruang kelas-ruang kelas tempat mereka menuntut ilmu. Acara diakhiri dengan makan siang dan foto-foto bersama seraya diiringi doa semoga silaturahmi ini membawa kebaikan dan persaudaraan yang semakin erat. (BM)
Foto bersama Alumni Bahasa Inggris 1971 dengan rektor UM dan dosen-dosen, 6 Maret 2011.
Foto bersama di Villa Sanden - Batu, 5 Maret 2011
Foto bersama di halaman kampus tercinta.
4
Edisi 6 APRIL - JUNI 2011
B E R I T A
A L U M N I
Trip Report
Oleh-oleh dari Sydney
Keteraturan dan penataan pembangunan kota menjadi daya tarik bagi setiap orang yang berkunjung ke Kota Sydney. Demikian sebagian kesan yang disampaikan oleh Widiyatna (alumni Sejarah angkatan 1992) yang pada tanggal 28 Maret - 1 April 2011 berkunjung ke kota Sydney, Australia. Lebih lanjut, kita ikuti penuturannya.
A
ustralia, negara yang identik dengan penduduk berkulit putih padahal ada penduduk asli yang sudah menghuni sejak ribuan tahun lalu. Mereka adalah suku Aborigin. Ketika tiba di kota Sydney, satu hal yang ingin saya lihat seberapa banyak orang Aborigin yang berlalu lalang di Kota Sydney yang tertata rapi. Ternyata orang berkulit putih memang sangat dominan sehingga benar juga kalau Australia itu identik dengan penduduk berkulit putih. Dalam sejarahnya, orang kulit putih tersebut didatangkan dari Inggris. Konon mereka adalah orang-orang buangan. Orang-orang yang dihukum sehingga harus diasingkan ke Australia. Sekarang Australia menjadi negara maju. Bahkan mereka merasa bagian dari benua Eropa dan seperti berada di tengah-tengah benua Eropa. Mulai dari struktur bangunan hingga namanama jalan identik dengan budaya Inggris dan Eropa hanya sedikit yang mengambil tema dari suku Aborigin. Kesan bahwa saya berada di tengah-
tengah masyarakat yang hidup di negara maju sangat terasa. Saya menjadi orang yang disiplin di jalan. Menyeberang selalu ditempat yang telah ditentukan. Bagi perokok ada tempatnya. Lalu lintas berjalan tertib dan lancar tanpa kemacetan panjang. Pejalan kaki lebih banyak dan mereka sangat enjoy. Pejalan kaki sangat dimanjakan dengan trotoar/pedestrian sangat lebar dengan lingkungan yang bersih. Angkutan umum yang tersedia sangat nyaman, mulai dari taksi, bis, monorail, trem hingga kapal ferry. Angkutan umum ini saling terkoneksi satu dengan yang lain sehingga bis, monorail atau trem datang tepat waktu. Informasi tentang angkutan umum seperti jadwal, peta, tujuan dan layanan transportasi lainnya bisa kita dapatkan melalui internet atau brosur-brosur yang tersedia di tempat-tempat umum.
Australia menawarkan kepada masyarakat dunia tentang keunggulan negaranya baik dari sisi ekonomi, pendidikan maupun pariwisata. Keteraturan dan penataan dalam membangun kota menjadi daya tarik bagi setiap orang yang berkunjung ke kota Sydney atau kota lainnya di Australia. Banyaknya orang yang berkunjung ke Sydney dari berbagai negara menunjukkan bahwa semakin dekatnya suatu kawasan. Saat ini kita dituntut untuk menjadi bagian dari masyarakat global. Sebagai bagian dari masyarakat global mau tidak mau kita harus bersiap diri dengan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat global terutama yang baik bagi masyarakat Indonesia. Ada beberapa hal yang bisa kita ambil pelajaran dan kita terapkan dalam kehidupan di Indonesia, seperti disiplin dalam berbagai hal baik saat berlalu lintas maupun dalam antrian. Selalu mengatur jadwal sehingga selalu tepat waktu, menjaga kebersihan lingkungan dan taat pada aturan. Dibandingkan dengan kota Sydney, menurut saya kota-kota di Indonesia tidak kalah menarik. Saya sempat ber tanya, mengapa orang-orang Australia tetap menjadikan Bali sebagai tempat favorit untuk dikunjungi. Jawabannya karena Bali memberikan nuansa yang berbeda terutama suasana alam dan budayanya yang penuh orisinalitas. Kedekatan jarak Indonesia dengan Aus tralia, menjadikan Bali sebagai ‘halaman belakang’ bagi orang Australia. Selain itu, Dollar Australia yang semakin perkasa dibandingkan dengan Rupiah membuat orang-orang Australia menjadi orang yang ‘berkelas’ bila di Indonesia. Australia sudah membuktikan menjadi negara maju dan disinggahi oleh masyarakat dunia. Kini saatnya Indonesia juga harus menunjukkan setara dengan Australia sebagai negara tetangga. (Wid)
IURAN ANGGOTA IKAUM Jakarta Iuran Anggota IKAUM Jakarta disepakati sebesar Rp 10.000,- setiap bulan. Alumni yang mempunyai penghasilan lebih, tidak tertutup kemungkinan untuk bisa memberikan kontribusi lebih besar.
Rekening IKAUM Jakarta:
Bank BCA KCP Pulo Gadung No. Acc. No. 708-0149071 a/n Lucy Indriari Rabiati atau
Bank MANDIRI Cabang Pulo Gadung No. Acc. 125.000.6703.177 a/n Lucy Indriari Rabiati (konfirmasi transfer melalui SMS ke Lucy 081382106981)
Edisi 6 APRIL - JUNI 2011
5
BERITA ALUMNI
Rapat Pengurus IKAUM Jakarta di Awal Tahun 2011
P
ertemuan pengurus IKAUM Jakarta berlangsung tanggal 20 Februari 2011 di kediaman Mbak Lucy I Rabiati di Kramat Jati, Jakarta Timur. Dari evaluasi kegiatan tahun 2010 diketahui ada beberapa kegiatan yang terlaksana dan ada juga yang belum terlaksana. Disadari pula jumlah kegiatan yang dilaksanakan di tahun 2010 tidak sebanyak kegiatan yang dilakukan di tahun 2009. Hal itu setidaknya dipengaruhi kesibukan rutin para pengurus maupun alumni. Pada tahun 2010 pengurus IKAUM Jakarta telah menerbitkan buletin sebanyak 4 edisi. Buletin ini sangat bermanfaat untuk media komunikasi para alumni. Halal Bihalal diselenggarakan tanggal 10 Oktober 2010. Halal Bihalal diadakan di kediaman Ibu Ayu Angka
Cahyo Adi di bilangan Halim, Jakarta Timur yang dihadiri oleh para alumni dari FKIP Unair, IKIP Malang dan Universitas Negeri Malang. Kegiatan alumni yang lain adalah mengadakan Factory Visit ke pabrik pasta gigi Enzim. Selain mengetahui proses produksi pasta gigi, manfaat lainnya adalah wawasan tentang kesehatan gigi dan gusi. Pada tahun 2010 juga diprogram kan untuk melakukan updating buku alumni, tetapi belum terlaksana karena kesibukan pengurus. Buku alumni ‘cetakan pertama’ telah terbit setelah reuni bulan November 2008. Buku alumni bermanfaat untuk mengetahui sebaran alumni Universitas Negeri Malang di Jakarta dan sekitarnya. Program kerja pada tahun 2011
Ketika Ujian itu Datang Malang tak dapat ditolak. Untung tak dapat diraih. Peribahasa ini sangat tepat untuk menggambarkan takdir Tuhan yang berlaku kepada setiap manusia. Setiap kenikmatan dan kesusahan layaknya disikapi dengan sikap syukur dan tawakal. Karena manusia tidak bisa memilih takdir, maka takdir itu menjadi ujian untuk menjadikan manusia mulia di sisi Tuhan.
S
ebuah kabar di milis
[email protected] diposting oleh Anang Hadi pada hari Minggu 17 April 2011. Subject: Bantuan. Isinya berupa ujian yang menimpa keluarga Agus Kusumaramdhani (alumni Fisika angkatan 1997), anggota Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang di Jakarta. Ananda Aulia (3 bulan) puteri ketiga pasangan Agus Kusumaramdhani dan Kristin Lukitaningrum (alumni jurusan Pendidikan Luar Sekolah angkatan 1995) menderita kelainan di bagian paru-parunya. Seperti diberitakan Mas Anang, Ananda Aulia memerlukan bedah thoraks karena mium di paru-paru pecah dan cairan menggenangi paru-paru. Hasil CT Thoraks: Multyple cyst, berdinding tebal di paru bilateral terutama banyak di segmen posterior lobus bawah paru kanan. Terdapat klasifikasi di dalam cyst di lobus medial paru kanan, dd/ Congenital eyst adenomatoid. Pneumonia dan effusi pleura paru kanan dd ec infeksi. Curiga pneumathoraks retrosternal yang meluas ke apertura thoracic.
diantaranya adalah meneruskan penerbitan buletin Ikaum Jakarta. Buletin IKAUM Jakarta tahun ini akan terbit setiap 3 bulan sekali. Selain itu, berbagai media jejaring sosial juga dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi seperti milis, facebook dan twitter. Pertemuan rutin direncanakan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dan menstimulasi pertemuan atau kegiatan dalam skala kecil antar alumni seperti kelompok selokasi tempat tinggal, seangkatan kuliah, sejurusan, sesama hobi, dll. Pertemuan Halal Bihalal pada tahun ini direncanakan pada bulan September 2011. Berkaitan dengan rencana Munas IKAUM di Malang pada bulan Juli 2011, maka beberapa pengurus IKAUM Jakarta berencana untuk menghadiri Munas tersebut. Kegiatan lain yang digagas oleh alumni FKIP Unair/IKIP Malang adalah pelestarian keroncong seperti yang telah terselenggara pada akhir 2009. Kegiatan ini diusahakan dalam format yang yang berbeda. (DA)
Kurang lebih bahasa teknis kedokterannya seperti itu. Yang pasti, penderitaan yang dialami Ananda Aulia cukup memprihatinkan kita. Ketika dihubungi melalui telepon, Mas Agus bercerita bahwa sakit yang dialami Ananda Aulia ini adalah kasus langka di Indonesia. Bahkan dokter berniat untuk mensimposiumkan jenis penyakit ini. Saat Mas Anang memposting Bantuan di milis ikaumjkt, Ananda Aulia sedang menjalani perawatan di RS Hermina Depok. Menurut dokter, Ananda Aulia sebaiknya dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang mempunyai peralatan lebih lengkap dan ‘biaya lebih murah’, meskipun semurah-murahnya tetap bernilai ratusan juta rupiah. Berbagai ungkapan empati muncul di milis ikaumjkt. Ada yang menyatakan kesanggupan membantu biaya perawatan Ananda Aulia. Ada juga yang mohon izin untuk mewartakan ke saluran komunikasi yang lain. Buletin IKAUMJakarta pun turut memberitakan, karena memang salah satu misi diterbitkannya buletin ini adalah menjadi saluran komunikasi anggota ikatan alumni UM di Jakarta. Ananda Aulia membutuhkan dana untuk mengobati sakit nya. Tetapi lebih jauh dari itu, Ananda Aulia membutuhkan doa dari kita semua untuk kesembuhannya. Amin. (AHS-GMS)
IKAUM PEDULI Bagi rekan-rekan alumni yang turut berpartisipasi membantu meringankan biaya perawatan Ananda Aulia, salurkan ke rekening berikut ini.
Bank Mandiri an. WIRDAN AHYAR No. 1570001754424 Bank Rakyat Indonesia an. DIANA EKAWATI No. 091101001974508
Konfirmasikan bantuan Anda agar mudah dipertanggungjawabkan.
Agus Kusumaramdhani (paling kiri) dalam salah satu acara IKAUM Jakarta.
6
Edisi 6 APRIL - JUNI 2011
Informasi lebih lanjut, hubungi: Wirdan Ahyar (Matematika 91) 0819 3209 1820 Diana Ekawati (PLS 94) 0821 1280 1793 Agus Kusumaramdhani (Fisika 97) 0819 3801 6999 Kristin Lukitaningrum (PLS 95) 0852 2320 6789
PROFIL ALUMNI Budhi Santoso - (Pendidikan Bahasa Inggris - 1973)
Dulu Profesional Kini Berbisnis Selama 23 tahun menjadi profesional di beberapa industri, memberi bekal pengalaman untuk memulai usaha sendiri.
M
emiliki usaha sendiri menjadi cita-cita setiap orang. Dengan mengelola usaha sendiri tidak stress karena target/pressure dari boss. Terhindar juga dari sikut-menyikut sesama karyawan demi merebut perhatian dari atasan. Yang lebih enak lagi, punya usaha sendiri bisa santai kerena mempunyai kebebasan mengelola usaha. Persepsi diatas tentu tidak berlaku bagi Budhi Santoso. Baginya, menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) justru harus fokus. Selain itu juga harus mempunyai ethos kerja tinggi yang diimplementasikan melalui penetapan tujuan (goal) yang jelas. Menjadi wirausahawan juga harus mempunyai sikap mental yang baik. Kegagalan tidak membuat patah semangat, tetapi menjadi pelajaran berharga untuk memperbaikinya. Budhi telah merasakan manisnya menjadi pengusaha. Alumni Jurusan Bahasa Inggris IKIP Malang angkatan
1973 ini, selama 23 tahun malangmelintang sebagai profesional di berbagai industri. Mulai dari industri farmasi, susu bayi, transportasi, consumer good, credit card, retail, agrochemical hingga kertas tisue. Posisi puncak pun sudah pernah diraihnya. Pengalaman itu memantapkannya untuk menjadi pengusaha yang ia rintis sejak tahun 1994. Usaha yang ditekuni Budhi saat ini adalah di bidang ritel, berupa apotik dan studio photo. Selain itu Budhi juga memegang franchise usaha bidang pendidikan dan produk kesehatan. Bagi Budhi yang tinggal di Jaka Sampurna - Bekasi Barat ini, menjadi pengusaha tidak semata untuk dirinya sendiri. Usahanya juga untuk meningkatkan taraf hidup orang-orang di
sekitarnya. Diakuinya, tantangan utama membangun bisnis adalah adalah bagaimana membangun sumber daya manusia, khususnya meningkatkan ethos kerja, sikap mental dan kemauan belajar mereka. Kesibukan berbisnis tidak membuat Budhi mengejar keuntungan materi semata. Budhi juga aktif melakukan aktifitas-aktifitas sosial yang tidak selalu berhitung untung rugi. Di bidang pembinaan generasi muda, Budhi adalah penggiat Foster Parent for SSEAYP (Ship for South East Asia-Japan Youth Program). Menjadi orangtua angkat bagi pemudapemudi Asean dan Jepang yang tergabung dalam program pelayaran untuk pertukaran budaya. Di bidang keagamaan, Budhi juga menjadi salah satu pengurus bidang ekonomi umat dari sebuah organisasi dakwah di kota Bekasi. Lengkap sudah Pak Budhi! (GMS)
H. Muhammad Tahmid - (Pendidikan Dunia Usaha/Tata Niaga - 1984)
Pendidik di Kampus Aparatur Widyaiswara di Pusdiklat Kementerian Agama RI. Menjadi pejabat fungsional karena karaternya yang kritis dan apa adanya.
M
uhammad Tahmid bisa disebut sebagai pembentuk karakter pegawai negeri di Indonesia, khususnya di Kementerian Agama RI. Alumni jurusan Pendidikan Dunia Usaha (Program Studi Tata Niaga angkatan 1984) adalah seorang Widyaiswara di Pusdiklat Tenaga Administrasi, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Tugas utamanya adalah mendidik, mengajar dan melatih (dikjartih) melalui pendekatan andragogi kepada para peserta/ pegawai dan pejabat Kementerian Agama.
Selain itu, Tahmid juga diminta memberikan pelatihan dikjartih di berbagai lembaga Diklat pemerintah lintas kementerian dan lembaga di Jakarta maupun di daerah. Sebelumnya, Tahmid adalah staf biasa di lembaga Diklat Kementerian Agama. Pada tahun 2006 Tahmid mengikuti seleksi Pejabat Fungsional Widyaiswara. Pada saat yang hampir bersamaan, Tahmid juga seleksi Pejabat Fungsional Perencana yang dilakukan oleh Bappenas bekerjasama dengan LPEM-UI. Kedua program ini diikuti dan keduanya dinyatakan lulus. Tahmid harus memilih, dan pilihan itu jatuh ke Widyaiswara. Bisa dimaklumi karena karir kepegawaiannya dimulai dari Diklat dan berlatar belakang pendidikan dari IKIP Malang. Selain itu, pilihannya untuk menjadi pejabat fungsional juga tidak lepas dari karakternya yang ‘blak-blakan’ dan ‘apa adanya’. Bagi Tahmid, untuk menapaki karir struktural (eselon)
harus selalu ‘sepaham’ dengan atasan. “Beberapa kali saya tidak selalu sepaham dengan atasan. Sikap kritis dan berani mengemukakan pendapat apa adanya memang sudah karakter saya,” kata Tahmid yang ketika di kampus IKIP Malang aktif di kegiatan teater. Sebagai Widyaiswara yang profesional, Tahmid dituntut memiliki kompetensi yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap mental positif. “Saya juga selalu harus menempa diri atas berbagai persoalan yang terkait, utamanya, dengan pengembangan SDM aparatur pemerintah, baik internal Kementerian Agama maupun secara umum termasuk di berbagai lembaga Diklat lain di luar Kementerian Agama,” kata Tahmid penuh semangat. Tugas Widyaiswara itu harus ditunjang oleh dua hal mendasar; Content Expert dan Transfer Expert. Content expert (penguasaan materi) harus selalu diupayakan pada bidangbidang yang sering saya sampaikan, termasuk didalamnya update berbagai perkembangan isu-isu baru. Sedangkan transfer expert (penguasaan metodologi pelatihan/pengajaran) juga harus selalu dilatih dan dikembangkan. (GMS) Edisi 6 APRIL - JUNI 2011
7
Pertemuan Pengurus FKIP Unair/IKIP Malang di Awal Tahun 2011
P
ada awal tahun 2011 ini Pengurus FKIP Unair/IKIP Malang telah mengadakan pertemuan sebanyak dua kali. Pertama pada tanggal 12 Februari 2011 di Griya Astika, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan. Hasil pertemuan diantaranya adalah, Media Komunikasi (MedKom) yang merupakan buletin yang diterbitkan alumni FKIP Unair/IKIP Malang digabungkan dengan Buletin IKAUM Jakarta. Alumni FKIP Uniar juga berencana untuk kembali menggelar Malam Pelestarian Keroncong,
tetapi dengan format yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan acara tersebut tetap dilaksanakan seperti pencarian sponsor, performer, tempat acara, dll. Pertemuan berikutnya ber langsung di Hotel Cipta 2, Mampang - Jakarta Selatan pada tanggal 15 April 2011. Acara sekaligus merupakan pamitnya Bu Rini Poeloeng (ketua alumni FKIP Unair/ IKIP Malang)yang keesokan harinya menjalankan ibadah umroh di tanah suci Mekkah. Pertemuan kali ini membahas rencana pelestarian koroncong. Dibahas juga format
acara dan kendala-kendala pelak sanaan acara tersebut. Ada juga pemikiran untuk me lakukan aksi sosial berupa bantuan pendidikan bagi anak-anak pengungsi Timor Timur di perbatasan RI-Timor Leste. Menurut informasi yang diterima oleh para alumni, kondisi pengungsi eks Timur Timur saat ini memprihatinkan terutama dalam hal pendidikan mereka. Berkaitan dengan rencana Musya warah Nasional IKAUM di Malang bulan Juli 2011, beberapa alumni FKIP Unair/IKIP Malang berencana menghadiri Munas tersebut. Keberangkatan mereka dan agenda kegiatan di Malang dikoordinir oleh Pak Soegiarto (alumni Bahasa Inggris angkatan 1958) yang juga merupakan wakil ketua alumni FKIP unair/IKIP Malang. Bu Rini Poeloeng juga menyadari bahwa tidak seluruh anggota alumni FKIP Unair/IKIP Malang aktif seluruhnya. Organisasinya bersifat “paguyuban” sehingga keaktifannya juga sukarela. Tetapi kalau ada kegiatan harus bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing. Setiap rapat-rapat atau kegiatan harus tetap terlaksana meskipun yang hadir hanya beberapa orang saja, seperti acara Halal Bihalal, Olahraga bersama maupun piknik bersama. Demikian kabar dari alumni FKIP Unair/IKIP Malang! (RP)
PENGUMUMAN Pembayaran iuran anggota IKA FKIP Unair/IKIP Malang tahun 2011 ditunggu di Rekening BANK MANDIRI No. Acc. 101 000 5667975 a/n Tien Soegiarto Pertemuan di Griya Astika, Kebayoran Baru (foto atas). Pertemuan di Hotel Cipta 2, Mampang (foto bawah).
8
Edisi 6 APRIL - JUNI 2011
Bendahara IKA FKIP Unair-IKIP Malang