MATERI III: KURVE PENAWARAN DAN DASAR TUKAR Perbedaan harga relatif dalam 2 negara isolasi menunjukkan comparative advantage dan membentuk dasar perdagangan yang menguntungkan. KURVE PENAWARAN (Offer Curve, OC)4
I.
Offer curves (reciprocal demand curves) : MarshaII and Edgeworth OC
kurve yang menunjukkan berapa barang impor yang diminta untuk supply sejumlah bararg ekspor (= sebuah negara untuk ekpor dan impor pada berbagai harga relative komoditi).
2 negara (1 & 2) 2 barang (x & y)
Px Py
Sebelum perdagangan negara I produksi di A
PA = ¼
PB = Px/Py = 1 OC Negara 1
4
Bisa dimulai dan Appendix terlebih dahulu karena akan memberikan pengertian yang mendalam mengenai kurve
penawaran.
Perdagangan PB = Px/Py = 1
Produksi B (130x, 20y) kemudian ditukar 60x = 60y maka ke E (70x,0y) Perdagangan PF = Px/Py = ½ Produksi di F (95x, 45y) kemudian ditukar 40x = 20y maka ke H (55x, 65y). OC negara 1 menunjukkan berapa mpor kornodit y dengan berbagal kemauan ekspor x. Untuk negara 2 : penurunan sama dengan di atas. OC negara 1
Sebelum perdaganan PA′ = Px′/Py′ = 4
produksi di A
Setelah perdagangan PB′ = Px′/Py′ = 1 Produksi di B′ (40x, 120y) kemudian bertukar 60x = 60y maka ke E′ (100x, 60y) Setelah perdagangan PF′ = Px′/Py′ = 2 Produksi di F′ (65x, 85y) kemudian bertukar 40y = 20x maka ke H′ (85x, 45y) II. KESEIMBANGAN Equilibrium Harga Relatif dengan perdagangan merupakan perpotongan antara ke dua OC. Pada berbagai (titik yang lain) harga relatif yang lain, kuantitas ekspor dan impor yang diinginkan tidak sama. Hal ini akan mendorong harga ke tingkat equilibrium.
Universitas Gadjah Mada
Keseimbangan Harga Relatif
III. KASUS NEGARA KECIL (THE SMALL COUNTRY CASE) Jika salah satu negara adalah negara kecil (small country), ada kemungkinan bahwa OC negara kecil akan memotong OC negara besar mendekati titk origin. Pada kasus tersebut, negara kecil akan berdagang harga relatif (sebelum perdagangan) negara besar (small nation is price taker, just like a perfectly competitive firm), dan negara kecil akan mendapat keuntungan perdagangan.
IV. DASAR TUKAR (Term of Trade, TOT) TOT sebuah Negara: Ratio harga komoditi ekspor dengan harga komoditi, impor Atau
Px/Pi
TOT sebuah Negara : Rasio indeks harga ekspor dengan indeks harga impor. Ix / Ii × 100%
Negara 1 ekspor x, impor y → TOT 1 = Px/Py Contoh Px/Py = PB = 1 Negara 2 ekspor y, impor x → TOT 2 = Py/Px TOT naik, tidak berarti better of or worse off usefulness of the model. Bentuk OC juga menunjukkan elastis atau tidak pada berbagai titik5.
5
Untuk rnemahaminya terangkan hubungan antara elastisitas dengan total penerimaan (TR) dalam PE Mikro atau Teori
Ekonomi Mikro
Pada R elastik sebab Py/Px menurun menjadi 2/3, negara 1 akan impor y Iebih banyak dalam ekspor x. OC menjadi tidak elastik setelah R , karena Py/Px dibawah 2/3, impor y negara 1 menurun dalam ekspor x. Negara 1 OC untari elastik pada point R, karena pada Py/Px = 2/3, pengeluaran untuk y max dalam ekspor x.
V. PERGESERAN OFFER CURVE Bagaimana pengaruh perubahan: Selera (tastes) Technologi Faktor kepemilikan (endowment)
Kenaikan impor y negara 1 (perubahan teknologi, ketersediaan sumber) memutar OC dari I ke I* akan menyebabkan TOT menurun dari : Px/Py = 1
menjadi
Px/Py = ½
Shortcomings: General eq. Model: 2 nation & 2 commodities Cannot be easily derived (OC)
Universitas Gadjah Mada
MATERI IV: KEPEMILIKAN FACTOR (FACTOR ENDOWMENTS) DAN TEORI HECKSCHER - OHLIN (H-O) Perluasan: 1. Dasar keunggulan kornparative ← perbedaan harga. Alasannya? 2. Efek perdagangan internasional → pendapatan Faktor Produksi H-O mengasumsikan1: 2 negara (1,2), 2 komoditi (X,Y), 2 faktor produksi (K,L) teknologi dalam produksi sama antara 2 negara komoditi X labor intensive, Y capital intensive CRS (Constant Return to Scale) Specialisasi tidak penuh (incomplete specialization) dalam produksi di ke-2 negara. Selera yang sama di ke2 negara Persaingan sempurna di ke2 komoditi dan faktor pasar di ke2 negara Faktor mobilitas dalam negara yang sempurna, tapi tidak sempurna untuk mobilitas antar neqara Tidak ada biaya transportasi, tariffs, dan pungutan lain untuk keluar masuk perdagangan international. I. INTENSITAS FAKTOR, KEMELIMPAHAN FAKTOR DAN PPF Intensitas Faktor (Factor Intensity) “Komoditi Y padat modal (capital intensive), bila ratio tenaga kerja dan modal (K/L) lebih besar daripada (K/L) yang digunakan dalam produksi X” Negara 1, (K/L) untuk Y > X, maka Y lebih padat modal Negara 2, (K/L) untuk Y > X, maka Y Iebih padat modal Jika rasi (r/w) turun maka mengganti L dengan K sehingga rasio (K/L) akan naik. 1
Terangkan arti dari masing-masing asumsi secara detail dan implikasi apa dengan mengenakan asumsi-asumsi
tersebut.
Universitas Gadjah Mada
Intensitas Faktor barang X dan Y di negara 1 dan 2
Mengapa penggunaan K,L berbeda ? Kemelimpahan Faktor (Factor Abundance) Cara melihat kemelimpahan Unit fisik TK/TL (total K dan total L) → negara 1>2 Relative factor prices PK/PL → negara 1<2 Faktor Abundance akan menentukan bentuk PP PPF Negara 1 dan 2
II.
KEPEMILIKAN FAKTOR (Factor Endowments) DAN TEORI HeckslherOhlin (H-O)
1916 Eli Heckslher (Swed) : the effect of foreign trade on the distribution of income 1933 Bertil Ohlin (Swed) K-OTheory
:
: teori modern
Factor price equalization theory :
“...A nation will export the commodity whose production requires the intensive use of the nation’s relatively abundant and cheap factor and import the commodity whose production requires the intensive use of nation’s relatively scarce and expensive factor...” Factor proportion / factor endowment theory Kerangka Keseimbangan Umum Kerangka Keseimbangan Umurn (general equilibrium) dari Teori H-O
Ilustrasi Teori H-O CIC negara 1 dan 2 adalah sama karena asumsi selera sama.
Pada kondisi tidak ada perdagangan maka keseimbangan di titik A dan A′. Dengan adanya perdagangan harga relatif sama dan akan berspesialisasi di B dan B′, kemudian berdagang di E=E′.
III. PENYAMAAN HARGA DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN Kaidah Penyamaan Harga Kaidah Penyamaan Harga (price equalization) → H-O + Samuelson (1976) → kaidah H-O-S :
“..Perdagangan
international
akan
menyebabkan
kesamaan
dalam
pengembalian (return) absolut dan relatif dari faktor yang homogen antara satu negara dengan negara lain...” Harga relatif komoditi X negara 1 relatif Iebih rendah dibanding negara 2 → X padat tenaga kerja karena upah murah (upah tenaga kerja negara 1 Iebih rendah dibanding negara 2) w = upah r = bunga Sebelum perdagangan, negara 1 keseimbangan di A dengan harga PA dan (w/r)1. Negara 2 keseimbangan di A′ dengan harga PA′ dan (w/r)2.
Universitas Gadjah Mada
Penyamaan Harga Relatif
Distribusi Pendapatan Bagaimana pengaruh perdagangan terhadap distribusi pendapatan ? Perdagangan menyebabkan pendapatan riil tenaga kerja naik dan pendapatan pemilik kapital turun di negara 1 (tenaga kerja berlimpah). Dan sebaliknya di negara 2.
Universitas Gadjah Mada
MATERI V: TEST EMPIRIS DAN TEORI PELENGKAP Keunggulan komparatif ditunjukkan oleh perbedaan harga relatif komoditi: Ricardo
perbedaan produktivitas labor
Harberler
kepemilikan epemilikan faktor dan atau teknoogi
Hecksher/Ohlin
kepemilikan faktor dengan asumsi teknologi dan selera yang sama
empiris MODEL
TEORI
I. UJI EMPIRIS MODEL RICARDIAN Produktivitas Labor dan Ekspor McDougall Dougall (1951 dan 1952): data produktivitas pr itas labor dan ekspor 25 industri di US USA dan UK. Selama upah USA 2 kali dibanding k, maka biaya produksi lebih rendah di USA dibanding K (karena produktivitas USA>UK). Produktivitas dan Keunggulan Komparatif
Hasil : terdapat hubungan positif antara produktivitas tenaga kerja dan ekspor. Temuan ini diperkuat oleh Ballasa (data 1950) dan Stern (data 1950 dan 1959). Mengapa ticlak semua USA? Karena DIFERENSIASI PRODUK (product differentiation).
II. UJI EMPIRIS MODEL HECKSHER-OHLIN Wassily Leontief (1951) dengan data US 1947 → Paradok Leontief : “Bila US adalah negara yang melimpah modal maka US akan ekspor komoditi intensif modal” → dengan data input-output (IO) tahun 1947 hasilnya : “US substitusi impor sekitar 30% lebih intensif modal daripada ekspor US” (US ekspor komoditi intensif tenaga kerja dan impor komoditi intensif modal) Leontief rasional : a. Tenaga kerja US tiga kali lebih produktif b. Tidak valid (bias): 1. Selera masing-masing negara tidak sama. Ditolak oleh Hoachakker (1957): konsumsi negara tetangga dalam banyak negara didapati bahwa elastisitas permintaan makanan, pakaian, dan perumahan adalah sama untuk masing-masing negara. 2. Data yang digunakan terlalu dekat dengan perang dunia II 3. Model hanya merupakan model dua factor 4. Kebijakan tarif di US: Penelitian Kravis (1954) menunjukkan bahwa hampir semua industri yang diproteksi US adalah industri intensif tenaga kerja 5. Ukuran kapital hanya kapital fisik, tidak human capital → Research and Development (R & D). Factor intensity Reversal (FIR) menunjukkan situasi dimana suatu komoditi adalah intensif tenaga kerja dalam negara kaya modal dan intensif modal dalam negara kaya tenaga kerja ↓ Untuk menurunkan kapan dan mengapa FIR terjadi kita gunakan konsep elastisitas substitusi (= mengukur tingkat kemudahan suatu fakor produksi dapat mengganti faktor produksi yang lain)
Universitas Gadjah Mada
IlI. TEORI PELENGKAP A. Perdagangan didasarkan pada DIFFERENTIATED PRODUCT B. Perdagangan didasarkan pada skala hasil menaik (INCREASING RETURN TO SCALE, IRS) C. Perdagangan didasarkan pada kesenjangan teknologi dan siklus produk (TECHNOLOGICAL GAP - PRODUCT CYCLE) A. Perdagangan didasarkan pada skala hasil menaik HO → skala hasil menurun Skala hasil menaik (IRS) → menunjukkan situasi produksi dimana pertumbuhan output secara profisional lebih besar dibandingkan kenaikan input atau faktor produksi ↓ IRS tercapai karena : penggunaan pembagian tenaga keria (division of labor) dan spesialisasi tenaga kerja dapat terjadi.
−
sebelum perdagangan harga komoditi relatif sama antara 2 negara yaitu PA di A
−
dengan
perdagangan
negara
1
berspesialisasi
pada
X
dan
negara
2
berspesialisasi pada Y secara komplit negara 1 (120 X, 0Y), negara 2 (0X, 120Y) kemudian saling bertukar 60X ↔ 60Y
Universitas Gadjah Mada
B. Perdagangan didasarkan pada produk didiferenslasi Output ekonomi modern lebih terkait dengan produk diferensiasi daripada produk homogen. Kebanyakan
perdagangan
internasional
adalah
produk
diferensiasi
daripada
completely differentiated product Balassa (1967): volume perdagangan naik tetapi kenaikan terbesar terkait dengan produk diferensiasi masing-masing negara atau klasifikasi industri. Grubel dan Lloyd mengestimasi, hampir 50% perdagangan antar negara industri mengaitkan produk diferensiasi dari industri yang sama dalam negara masing-masing. Krugman, Lancaster, Helpman dll (1979): a. HO mendasarkan pada perbedaan kepemilikan faktor, perdagangan intra industri Iebih besar terjadi antara ekonomi yang memiliki kesamaan dan proporsi faktor. b. Produk diferensiasi dan skala ekonomi sangat dekat keterkaitannya c. Produk diferensiasi → tidak tahu biaya d. Perdagangan akan menurunkan penghasilan faktor yang langka C. Perdagangan didasarkan pada kesenjangan teknologi dan siklus produk Posner (1961) → model kesenjangan teknologi → pengenalan produk baru dan proses produksi Vernon (1966) → model siklus produk Grubber, Mehta, Vernon → korelasi antara pengeluaran R&D dan kinerja ekspor Bowen (1983) kecenderungan teknologi US menyempit dibanding Eropa dan Jepang
Universitas Gadjah Mada
IV. TRANSPORTASI DAN KOMODITAS TIDAK DIPERDAGANGKAN Biaya transportasi meliputi: Freight charge, cost of loading, insurance premium, interest charge Analisa : keseimbangan umum atau parsial Analisis Parsial Biaya Transaksi
Universitas Gadjah Mada