MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI A. Pengertian Tari Batasan konsep tetang tari banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, tetapi perlu diingat bahwa batasan yang dikemukakan seseorang berkaitan dengan latar belakang keilmuan yang dimiliki. Setiap ahli memilki konsep tari sedikit ada perbedaan karena tari sifatnya abstrak dan untuk menyajikannya harus didukung oleh seni lain. Berikut beberapa batasan tari dari para ahli: 1. Tari adalah gerak yang ritmis, definisi ini dikemukakan oleh Curt Sachs seorang ahli sejarah dan music dari Jerman dalam buku berjudul World History of The Dance. 2. Tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan rotmis dari badan di dalam ruang, dikemukakan oleh Corrie Hartong dalam buku berjudul Danskunst. 3. Tari adalah ekspresi subjektif yang diberi bentuk objektif, dikemukakan oleh La Meri dalam bukunya berjudul Dance Compositin. 4. Tari adalah gerak-gerak dari anggota seluruh tubuh/badan yang selaras dengan bunyi musik (gamelan), diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam tari, dikemukakan oleh BPA. Soerjodiningrat dalam Babad Lan Mekaring Djoget Djawi. 5. Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah, dikemukakan oleh Soedarsono dalam buku Djawa dan Bali Dua: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisionil di Indonesia. 6. M. Jazuli mengemukakan bahwa tari adalah bentuk gerak yang indah dan lahir dari tubuh yang bergerak, berirama dan berjiwa sesuai maksud dan tujuan tari, dalam buku berjudul Telaah Teoritis Seni Tari. Berdasarkan beberapa pendapat dapat kita simpulkan bahwa tari media utama adalah gerak, gerak yang bersumber dari ide atau gagasan seseorang yang dimemiliki maksud, dan nilai
tertentu,
sifatnya
abstrak, subjektif, untuk
diungkapkan menjadi sesuatu yang objektif melaui media gerak yang didukung unsur-unsur lain secara terpadu. Berdasar karakteristik tersebut tari adalah ide atau gagasan seseorang yang memiliki nilai dan tujuan untuk disampaikan melaui media gerak yang ritmis, indah yang penyajiannya didukung unsur seni lainnya menunjukkan satu kesatuan.
B. Penciptaan Karya Tari 1. Sumber Ide atau Gagasan Karya Tari Penciptaan berasal dari kata cipta dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya pikiran untuk mengadakan sesuatu yang baru, angan-angan yang kreatif. Pengertian penciptaan adalah suatu proses untuk membuat atau mengadakan sesuatu yang baru. Wisnu Wardana (1984: 26) memberikan batasan penciptaan adalah dari sesuatu yang belum ada menjadi ada untuk diadakan dalam kehidupan manusia. Sesuatu yang tercipta menjadi titik mula perkembangan baru, sesuatu yang baru, yang dapat pula merupakan saat genetis psikologis. Kemampuan manusia untuk mencipta secara hakiki tidak pernah akan terjadi karena manusia hanya melakukan perubahan wujud suatu materi yang telah tersedia oleh alam, mencipta secara hakiki hanya Tuhan yang mampu. Konsep penciptaan dalam seni merupakan suatu proses munculnya ide, gagasan dari seorang seniman untuk diekspresikan menjadi sebuah karya tari. Sumber gagasan untuk mencipta tari meliputi: a. Bersumber dari manusia Manusia sebagai makhluk yang senantiasa aktif, dinamis, karena memiliki akal yang membedakan dengan makhluk lain di bumi. Oleh karena itu munculnya ide atau gagasan untuk mencipta suatu karya tari dapat bersumber dari kehidupan manusia secara individu maupun dalam kehidupan sosial. Kehidupan manusia secara individu ataupun sebagai makhluk sosial banyak memunculkan berbagai permasalahan yang sangat kompleks.
Ide atau gagasan yang bersumber dari kehidupan manusia
dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Seniman tari, ide yang bersumber dari seniman didasarkan pada intuisi seorang seniman untuk memunculkan khayalan. 2) Kehidupan antar manusia, ide untuk mencipta tari dapat bersumber pada nilai keagamaan, sosial, politik, ekonomi, budaya, serta ilmu dan teknologi. b. Bersumber lingkungan Lingkungan yang dimaksud merupakan lingkungan diluar manusia yang meliputi
(1) Lingkungan tumbuhan,
(2) kehidupan binatang, (3) Alam semesta.
Lebih jelas diuraikan sebagai berikut: 1)
Lingkungan
tumbuhan,
ide
penciptaan karya
tari
yang
dapat
dimunculkan dari kehidupan timbuhan diantaranya: gerak tumbuhan saat ditiup angin, proses tumbuh, dan lain-lain. 2)
Lingkungan binatang, gagasan yang muncul dari kehidupan binatang dapat berupa: gerak binatang, kehidupan antar kelompok binatang, dan lain-lain.
3)
Lingkungan alam, lingkungan alam meliputi: lingkungan tanah, air, udara, api, benda-benda lain yang ada di angkasa.
2. Proses Penciptaan Karya Tari Proses penciptaan karya tari melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan tema Tema adalah ide pokok yang digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan karya. Berdasarkan tema seniman penciptanya dapat menuangkan judul, sinopsis karya yang akan dibuat. b. Menuangkan tema ke bentuk gerak tari Tema yang telah dibuat sinopsis dapat dituangkan ke dalam bentuk gerak yang simbolik dan distilisasi dengan mempertimangkan keindahan. Gerak yang disusun menunjukkan kesatuan makna berdasarkan tema yang telah ditentukan. Menurut Jacqueline Smith (dalam Ben Suharto, 1985: 20-25) menjelaskan bahwa mengungkapkan tema ke dalam bentuk gerak dapat dilakukan metode konstruksi yaitu melalui kegiatan berikut: 1) Rangsang dengar adalah suara atau audio yang memberikan inspirasi kepada penata tari dalam memunculkan garapan gerak maupun iringan yang akan digunakan. Metode rangsang dengar misalnya: penata tari mendengar suara musik tertentu kemudian muncul gerakan yang akan dibuat dan pola garap musik iringan tari yang akan digunakan meskipun penata tari tari tidak menggunakan musik yang di 2) Rangsang Visual, media visual yang dilihat oleh pencipta dan mampu memunculkan inspirasi membuat suatu karya yang berbeda dengan visual pertunjukan yang dilihatnya. Visual yang dilihat mengilhami
pencipta tari pada pengungkapan gerak, musik tari, kostum, maupun tata riasnya. 3) Rangsang Kinestik, dilakukan melalui pengungkapan gerak secara sederhana untuk distilisasi, dan disempurnakan. 4) Rangsang Peraba, dapat dilakukan oleh seorang seniman tari dengan cara meraba suatu tekstur benda untuk diungkapkan menjadi gerak tari, misal rasa bahan kulit buah mangga dengan rasa bahan kulit buah rambutan, kemudian diungkap menjadi gerak tari. 5) Rangsang Gagasan (Idesional), dilakukan dengan cara tema umum diurai menjadi subtema-subtema, kemudian diuraikan lebih rinci menggunakan kalimat, baru diungkapkan menjadi gerakan tari. c. Mengembangkan unsur-unsur pelengkap penyajian tari. Setelah
gerak
selesai
dibuat,
seniman
pencipta
tari
perlu
mengembangnkan unsur-unsur untuk melengkapi penyajian tari meliputi: iringan, tata busana, dan rias. Hal itu untuk memperjelas penyajian tari, sehingga tema, gerak, iringan, tata busana, dan rias menunjukkan satu kesatuan. d. Merefleksi karya kepada ahli Karya yang telah dibuat perlu dikonsultasikan dengan ahli agar kelemahan
sekecil
apapun
dapat
dilakukan
perbaikan
demi
kesempurnaan karya. e. Melakukan revisi atau perbaikan Kritik dan saran perbaikan perlu dilakukan telaah dan dipertimbangkan secara cermat, baru dilakukan perbaikan. f. Penyajian karya tari Karya tari yang telah dibuat dan diperbaiki bisa dapat disajikan atau dipergelarkan.
Langkah-langkah penciptaan dapat dilihat pada diagram berikut ini: Manusia dan lingkung an
Ide/gaga san dasar
Musik, tema, kostum, rias, panggung, tata cahaya
Diekspre sikan
Gerak tari
Karya Tari
Gambar 1 Bagan Proses Penciptaan Karya Tari Berdasarkan bagan dapat dijelaskan bahwa ide/gagasan seseoranng untuk mencipta suatu karya bersumber dari imajinasi murni,
apresiasi, dan atau
bersumber dari kedua-duanya sehingga mendorong seseorang timbulnya ide atau gagasan. Ide
atau gagasan diungkapkan melalui media gerak yang
didukung oleh faktor pendukung suatu penyajian karya untuk memperkuat meliputi: musik, tema, rias, busana, panggung, dan tata cahaya, menjadi sebuah karya tari. C. Komposisi Tari Komposisi asal kata composition artinya susunan,campuran, kemudian menjadi istilah serapan dalam bahasa Indonesia menjadi komposisi. Istilah komposisi digunakan termasuk dalam seni musik, seni rupa, seni teater, maupun seni tari maupun bidang selain seni. Menurut Jazuli (1994: 98) mengatakan bahwa komposisi adalah meletakkan, mengatur, dan menata bagian-bagian sedemikian rupa sehingga satu dengan lainnya saling jalin-menjalin membentuk satu kesatuan yang utuh. Komposisi tari adalah menata, mengatur unsur-unsur dalam suatu karya tari untuk membentuk satu kesatuan yang utuh untuk menwujudkan nilai estetis yang tinggi. Komposisi karya tari dilakukan sejak munculnya ide atau gagasan untuk memcipta karya tari sampai pada menyajikan atau mempergelarkan karya tari. Begitu pentingnya penguasaan pengetahuan komposisi bagi seorang pencipta karya tari, sehingga perlu diulas secara mendetail komposisi tari. Jazuli (1994:
99-108) mengatakan bahwa dalam dunia tari, komposisi menyangkut beberapa komponen diantaranya adalah (1) desain gerak, (2) desain lantai, (3) desain atas, (4) desain musik, (5) desain dramatik, (6) dinamika, (7) komposisi kelompok, (8) perlengkapan tari. Lebih jelas komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Desain Gerak Gerak sebagai media utama dalam seni tari, sehingga untuk mewujudkan desain gerak dalam tari pencipta karya tari lebih banyak melakukan improvisasi dan eksplorasi gerak tari. Eksplorasi gerak tari dapat dilakukan melalui rangsang dengar, rangsang visual, rangsang kinestik, rangsang peraba, maupun rangsang idesional. Gerak hasil eksplorasi perlu mempertimbangkan ruang dan waktu untuk menyusun desain gerak yang artistik. b. Desain Lantai Desain lantai merupakan garis-garis yang dilalui penari saat melalukan penyajian tari di panggung, garis-garis yang memungkinkan dibentuk penari saat menyajikan tari di panggung misalnya: garis lurus, garis lengkung, lingkaran, diagonal, dan lain-lain. Penyajian tari tunggal desain lantai tidak begitu nampak jelas, sedangkan penyajian tari kelompok desain lantai penari jelas. Penata tari dalam menyusun desain lantai perlu mempertimbangkan aspek gerak yang dilakukan, jumlah penari, dengan desain lantai yang dipilih, sehingga desain gerak dan desain lantai memiliki nilai artistik. c. Desain Atas Desain atas merupakan desain yang tercipta pada ruang di atas lantai yang nampak dan dapat dilihat oleh penonton. Perbedaan desain lantai dengan desain atas adalah desain lantai merupakan garis yang dilalui penari dipanggung, sedangkan desain atas merupakan desain yang dibuat penari di atas lantai arena yang terlukis, tampak, dan dapat dilihat penonton. Desain atas sangat penting dibuat untuk menambah keindahan pergelaran tari, desain ini perlu mempertimbangkan teknik melakukan gerakan,
kesiapan melakukan
gerak, sehingga tidak terjadi kesalahan yang akibatnya fatal pergelaran yang disajikan. Desain atas dapat dilakukan pada penyajian tari secara tunggal
dengan melakukan gerak melompat, mengangkat tangan atau kaki dan sebagainya, sedangkan untuk penyajian tari kelompok selain lompat, angkat kaki atau tangan dapat dilakukan dengan cara membentuk formasi. Bentuk desain atas dapat berupa desain horosontal, dalam, vertikal, kontras, lanjutan, statis, tertunda, dan lain-lain. d. Desain Musik Peran musik dalam tari sangat penting untuk mendukung penyajian tari, sehingga desain musik yang digunakan sangat penting untuk artistik penyajian tari, serta mengurangi kejenuhan pada penonton. Desain musik dalam penyajian tari dapat dilakukan sebagai beikut: 1) Variasi tempo musik, variasi tempo musik dilakukan dengan cara membuat perbedaan tempo musik iringan dari cepat ke lambat atai sebaliknya. 2) Variasi tempo gerak dengan
musik, desain musik dengan cara ini dapat
dilakukan dengan cara: (a) musik iringan sama dilakukan dengan tempo gerak yang berbeda, (b) tempo gerak sama diiringi dengan tempo musik yang berbeda-beda, (c) tempo musiknya cepat dlakukan tempo gerak yang sangat lambat, (d) tempo musik lambat dilakukan gerak tari yang cepat, (e) tempo musik dengan tempo gerak sama, dan lain-lain. 3) Variasi jenis musik iringan, desain musik dapat dilakukan dengan cara satu karya tari diiringi berbagai jenis musik, misal gerak awal menggunakan musik gamelan, gerak berikutnya menggunakan musik diatonis, dan seterusnya. Biasanya karya tari yang menggunakan iringan ini jenis tari kreasi. e. Desain Dramatik Desain dramatik tari tidak berbeda jauh dengan desain dramatik teater, hanya media pengungkapan yang berbeda. Desain dramatik karya tari ada dua jenis yaitu desain dramatik kerucut tunggal, dan desain dramatik kerucut ganda. Desain dramatik kerucut tunggal lebih banyak digunakan untuk jenis tari tunggal, sedangkan desain dramatik kerucut ganda banyak digunakan untuk sendratari atau dramatari. Berikut ini dijelaskan desain dramatik kerucut tunggal dan kerucut ganda:
d c
a. Bagian awal b. awal konflik c. Konflik d. Puncak konflik/klimaks e. Penurunan f. Ending cerita g. bagian akhir
e
b
f
a
g Gambar 2 Puncak Cerita kerucut Tunggal
f. Dinamika gambar 3 Puncak Cerita Kerucut Berganda
Batasan dinamika menurut Jazuli (1994: 103) adalah kekuatan, kualitas, desakan/dorongan yang menyebabkan gerak tari lebih hidup, menarik, dan dapat merangsang emosi penikmatnya. Penyajian tari tunggal maupun tari kelompok
yang
tidak
memiliki
dinamika
akan
terkesan
monoton,
membosankan, hampa. Munculnya dinamika gerak tari melalui pengaturan tenaga dengan memperhatikan tingkat intensitas, tekanan atau aksen, dan kualitas gerak, untuk itu seorang penari perlu memiliki fisik terlatih, penguasaan terhadap teknik tari yang disajikan, serta tingkat penghayatan terhadap tari. Pencapaian hal tersebut seorang penari perlu waktu latihan yang cukup dan dilakukan secara berulang-ulang sampai taraf
wiraga,
wirama, dan wirasa secara utuh, sehingga intensitas, aksen, dan kualitas gerak tari muncul. g. Komposisi Kelompok Batasan kelompok dalam penyajian tari memiliki keragaman, penulis memberikan batasan ada tiga yaitu: (1) berpasangan, (2) kelompok kecil, (3) kelompok besar atau massal. Komposisi kelompok dapat dibentuk dengan cara gerak selang-seling, serempak, berturutan, bergantian, berimbang, dan pecah (broken) h. Perlengkapan Tari Perlengkapan tari yang dimaksud adalah perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung
suksesnya suatu
pertunjukkan
tari
seperti
perlengkapan panggung.
Soal-soal latihan Jawablah soal berikut dengan benar! 1. Jelaskan pengertian seni tari! 2. Jelaskan proses penciptaan karya tari! 3. Jelaskan sumber-sumber tema dalam mencipta karya tari! 4. Sebut dan jelaska komponen-komponen dalam penataan tari!
properti
tari,