INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
KODE BUKU I. KELAYAKAN ISI SUBKOMPONEN
BUTIR
1. Kelengkapan materi
A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
SKOR 1
2
3
4
ALASAN PENILAIAN
*
)
2. Keluasan materi
3. Kedalaman materi
Rangkuman dan saran perbaikan:
*
) Diisi oleh Tim Pengembang
1
SUBKOMPONEN
BUTIR
SKOR 1
2
3
4
ALASAN PENILAIAN
B. KEAKURATAN MATERI 4. Keakuratan tema
5. Keakuratan penulisan huruf dalam ejaan Hanyu Pinyin
6. Keakuratan penulisan kata dalam ejaan Hanyu Pinyin
7. Keakuratan penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
8. Keakuratan peletakan diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin
9. Keakuratan penulisan karakter Han
2
SUBKOMPONEN
BUTIR
SKOR 1
2
3
4
ALASAN PENILAIAN
10. Keakuratan penulisan nama orang Cina dan nama tempat di Cina
11. Keakuratan istilah
12. Keakuratan terjemahan kosakata baru dan ekspresi khusus
13. Keakuratan penjabaran tentang pelafalan bunyi
14. Keakuratan runtutan penyampaian materi
15. Ketepatan struktur
16. Keotentikan terminologi Indonesia
3
SUBKOMPONEN
BUTIR
SKOR 1
2
3
4
ALASAN PENILAIAN
Rangkuman dan saran perbaikan:
C. KEMUTAKHIRAN MATERI 17. Kesesuaian materi dengan perkembangan psikologis peserta didik
18. Kesesuaian materi dengan perkembangan jaman
19. Kemutakhiran dan kebakuan Bahasa Mandarin
Rangkuman dan saran perbaikan:
4
SUBKOMPONEN
BUTIR
SKOR 1
2
3
4
ALASAN PENILAIAN
D. GRADASI 20. Lisan mendahului tulis
21. Ejaan Hanyu Pinyin mendahului karakter Han
22. Guratan sedikit ke guratan banyak
Rangkuman dan saran perbaikan:
II. KELAYAKAN PENYAJIAN SUBKOMPONEN
BUTIR
SKOR 1
2 3 4
ALASAN PENILAIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN 23. Konsistensi sistematika penyajian
5
SUBKOMPONEN
BUTIR
SKOR 1
2 3 4
ALASAN PENILAIAN
24. Keruntutan penyajian materi dalam bab
25. Keseimbangan penyajian antarbab
26. Sistematika penyajian dalam bab
27. Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
28. Penyajian ragam latihan
29. Tata letak
30. Keatraktivan gambar
6
SUBKOMPONEN
BUTIR
SKOR 1
2 3 4
ALASAN PENILAIAN
Rangkuman dan saran perbaikan:
B. PENDUKUNG PENYAJIAN 31. Pemakaian istilah
32. Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi
33. Ejaan dan aksara
34. Keutuhan tema
35. Materi audio
7
SUBKOMPONEN
BUTIR
SKOR 1
2 3 4
ALASAN PENILAIAN
36. Penulisan daftar pustaka
37. Lampiran
C. PENYAJIAN BAHAN PEMBELAJARAN
38. Memotivasi keingintahuan peserta didik
39. Keterlibatan peserta didik
40. Menghindari SARA dan bias jender
Rangkuman dan saran perbaikan:
8
Rangkuman Kualitatif Supervisor:
…………., ………………………………. ….
Supervisor I,
Supervisor II,
Penilai,
(……………………………)
(………………………………..)
(………………..…………………………..)
9
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA) I. KELAYAKAN ISI A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD Butir 1
Kelengkapan materi
Deskripsi
Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Butir 2
Keluasan materi
Deskripsi
Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua kompetensi (lihat SK dan KD), yang mencakup 6 (enam) elemen dalam pengajaran Bahasa Mandarin yaitu: fonetik, kosakata, struktur, ejaan (Hanyu Pinyin dan EYD), karakter Han, dan budaya Cina dengan keluasan yang sesuai dengan tingkat pengetahuan umum peserta didik, seperti yang tertuang dalam SK dan KD dari Program Pilihan dan Program Bahasa.
Butir 3
Kedalaman materi
Deskripsi
Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat pencapaian kompetensi program bahasa dan/atau program pilihan seperti yang tertuang dalam SK dan KD yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia peserta didik.
B. KEAKURATAN MATERI Butir 4
Keakuratan tema
Deskripsi
Tema pelajaran harus sesuai dengan kenyataan hidup sehari-hari agar dapat dipraktekkan dalam komunikasi.
Butir 5
Keakuratan penulisan huruf dalam ejaan Hanyu Pinyin
Deskripsi
Huruf dalam ejaan Hanyu Pinyin harus ditulis sesuai dengan kaidahnya, misalnya bunyi [p] ditulis “b”, bunyi [p‟] ditulis “p”, bunyi [ts] ditulis “z”, bunyi [ts‟] ditulis “c”.
Butir 6
Keakuratan penulisan kata dalam ejaan Hanyu Pinyin
Deskripsi
Sebuah kata harus ditulis sebagai satu kesatuan, misalnya ”xǐhuan” (喜欢) tidak boleh dipisahkan oleh tanda pisah (-) atau oleh spasi, misalnya ”xǐ-huan” atau ”xǐ huan”; “jiaoshili” (教室里) tidak boleh ditulis “jiao shi li” atau “jiaoshi li”.
Butir 7
Keakuratan penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
Deskripsi
● Penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin harus sesuai dengan kaidahnya, misalnya koma kecil (、) yang menjadi pemisah satuan yang sejajar. Contoh: shū、bǐ、zhǐ (buku, pen, dan kertas). ● Penggunaan tanda baca dalam karakter Han harus sesuai dengan kaidahnya, misalnya tanda titik (。) yang menyatakan kalimat selesai berbeda dengan tanda titik (•) yang dipakai untuk menuliskan nama orang asing. Contoh: 这是画报。Zhè shì huàbào ‟Ini majalah bergambar‟, 约翰•史密斯 Yuēhàn Shǐmìsī ‟John Smith‟. 10
Butir 8
Keakuratan peletakan diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin
Deskripsi
Diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin harus diletakkan di atas vokal tertentu sesuai dengan aturannya. Contoh: duì, qián gěi, guó, shuāng, xióng.
Butir 9
Keakuratan penulisan karakter Han
Deskripsi
Penulisan karakter Han harus sesuai dengan kaidah urutan penulisannya, tidak boleh asal jadi. Contoh: kiri mendahului kanan (人 rén), tengah mendahului kiri dan kanan (小 xiǎo), atap mendahului isi (安 ān), luar mendahului isi (回 huí), dan seterusnya.
Butir 10
Keakuratan penulisan nama orang Cina dan nama tempat di Cina
Deskripsi
Nama orang Cina dan nama tempat di Cina harus ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku dalam ejaan Hanyu Pinyin, misalnya ”Deng Xiaoping” dan ”Wangfujing”, tidak boleh ditulis ”Deng Xiao Ping” dan ”Wang Fu Jing”.
Butir 11
Keakuratan istilah
Deskripsi
● Penjelasan istilah yang berkaitan dengan penulisan karakter Han menggunakan istilah Bahasa Indonesia sebagai berikut: Hànzì 汉 字 ‟karakter Han‟, bùshǒu 部首 „radikal‟, bùjiàn 部件 „komponen‟, bǐshùn 笔顺 „urutan guratan‟, bǐhuà 笔画 „jumlah guratan‟. ● Penjelasan materi dan instruksi latihan tidak menggunakan istilah Linguistik Sinika, tetapi menggunakan istilah dalam Bahasa Indonesia. Contoh: Fonetik : shēngmǔ 声母 ‟inisial‟, yùnmǔ 韵母 ‟final‟, érhuà 儿化 ‟retrofleks‟, shēngdiào 声调 „ton‟, yīnpíng 阴平 ‟ton satu‟, yángpíng 阳 平 ‟ton 2‟, shàngshēng 上声 ‟ton tiga‟, qùshēng 去声 ‟ton empat‟, biàndiào 变调 „sandi ton‟, qīngsheng 轻声 ‟ton netral‟. Kelas kata : 名词 míngcí ‟kata benda/nomina‟, dòngcí 动词 ‟kata kerja/verba‟, fǔzhù/néngyuàn dòngcí 辅助/能愿动词 ‟kata kerja/verba bantu‟, xíngróngcí 形容词 ‟kata sifat/ajektiva‟, dàicí 代词 ‟kata ganti‟: rénchēng dàicí 人称代词 ‟kata ganti orang/pronomina‟, zhǐcì dàicí 指示代词 ‟kata ganti tunjuk/demonstrativa‟, fùcí 副词 ‟kata tambahan/adverbia‟, jiècí 介词 ‟kata depan/ preposisi‟, yíwèncí 疑问词 ‟kata tanya/interogativa‟, liáncí 连词 ‟kata penghubung/konjungsi‟, zhùcí 助词 ‟partikel‟, shùcí 数词 ‟kata bilangan/numeralia‟, liàngcí 量 词 ‟kata penggolong‟, cítou/qiánzhuì 词头/前缀 ‟awalan/prefiks‟, cíwěi/hòuzhuì 词尾/后缀 ‟akhiran/sufiks‟, tàncí 叹词 ‟kata seru/ interjeksi‟. Gramatika : zhǔyǔ 主语 ‟subyek‟, shùyǔ/wèiyǔ 述语/谓语 ‟predikat‟, bīnyǔ 宾语 ‟obyek‟, dìngyǔ 定语 ‟pewatas‟, zhōngxīnyǔ 中心语 ‟inti‟, zhuàngyǔ 状语 ‟keterangan‟: biǎoshì shíjiān de zhuàngyǔ 表示时间的状语 ‟keterangan waktu‟, biǎoshì fāngshì de zhuàngyǔ 表示方式 的状语 ‟keterangan cara‟, bǔyǔ 补语 ‟komplemen/pelengkap‟: jiéguǒ bǔyǔ 结果补语 ‟pelengkap akibat/hasil‟, chéngdù bǔyǔ 程度补 语 ‟pelengkap derajat/kualitas‟, qūxiàng bǔyǔ 趋向补语 ‟pelengkap arah‟, shíliàng/shíjiān bǔyǔ 时量/时间补语 ‟pelengkap waktu‟, kěnéng bǔyǔ 可能补语 ‟pelengkap kemungkinan‟.
Butir 12
Keakuratan terjemahan kosakata baru dan ekspresi khusus
Deskripsi
Kosakata baru harus diterjemahkan secara tepat ke dalam Bahasa Indonesia, misalnya cāntīng 餐厅 ‟kantin‟ bukan *„restoran‟, rénxíngdào 人行道 ‟tempat pejalan kaki‟ bukan *„pejalan melintas‟. Terjemahan ekspresi khusus atau ungkapan ke dalam Bahasa Indonesia dicarikan padanan yang lazim dalam Bahasa Indonesia. Contoh: “Nǐ hǎo 你好!” tidak diterjemahkan *“Kamu baik!”, melainkan “Hai”, ”Halo!”. 11
Butir 13
Keakuratan penjabaran tentang pelafalan bunyi
Deskripsi
Penjelasan cara melafalkan konsonan atau vokal harus sesuai dengan cara mengucapkan bunyi yang dimaksud, misalnya penjelasan cara melafalkan konsonan bilabial beraspirasi dan bilabial non aspirasi.
Butir 14
Keakuratan runtutan penyampaian materi
Deskripsi
Penyampaian materi antarbab/antaralinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.
Butir 15
Ketepatan struktur
Deskripsi
Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan atau informasi yang hendak disampaikan dengan mengikuti kaidah tata bahasa yang berlaku dalam Bahasa Mandarin Baku atau Putonghua (普通话) yang merupakan bahasa resmi di RRC.
Butir 16
Keotentikan terminologi Indonesia
Deskripsi
Nama orang, makanan, obyek wisata dan tempat bersejarah di Indonesia tidak ditransliterasikan ke dalam ejaan Hanyu Pinyin atau karakter Han, misalnya: ”Hasan” tidak dialihkan menjadi ”Hāshān” atau ”哈山”, ”sate” tidak dialihkan menjadi ”shadie” atau ”沙爹”.
C. KEMUTAKHIRAN MATERI Butir 17
Kesesuaian materi dengan perkembangan psikologis peserta didik
Deskripsi
Tema pelajaran sesuai dengan perkembangan jiwa remaja seusia siswa SMA/MA, bukan untuk anak-anak atau orang dewasa.
Butir 18
Kesesuaian materi dengan perkembangan jaman
Deskripsi
Tema pelajaran sesuai dengan hal-hal yang sedang populer dan digemari oleh kalangan remaja seusia SMA/MA.
Butir 19
Kemutakhiran dan kebakuan Bahasa Mandarin
Deskripsi
Bahasa yang diajarkan adalah Bahasa Mandarin yang modern yang mengacu kepada Putonghua (普通话).
D. GRADASI Butir 20
Lisan mendahului tulis
Deskripsi
Kemahiran bahasa lisan (dengar, bicara) diajarkan lebih dahulu daripada kemahiran bahasa tulis (baca, tulis).
Butir 21
Ejaan Hanyu Pinyin mendahului karakter Han
Deskripsi
Ejaan Hanyu Pinyin diajarkan lebih dahulu daripada karakter Han.
Butir 22
Guratan sedikit ke guratan banyak
Deskripsi
Pengajaran karakter Han dimulai dari karakter yang jumlah guratannya sedikit lalu meningkat ke karakter yang jumlah guratannya lebih banyak yang terdapat dalam bab terkait.
12
II. KELAYAKAN PENYAJIAN A. TEKNIK PENYAJIAN Butir 23
Konsistensi sistematika penyajian
Deskripsi
Penyajian buku teks pelajaran disajikan secara logis, mencakup bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal terdiri dari kata pengantar, daftar isi, dan pendahuluan. Bagian isi mencakup semua pelajaran. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran (daftar kosakata, indeks, glosarium, tabel ejaan Hanyu Pinyin, tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han, tabel komposisi karakter Han).
Butir 24
Keruntutan penyajian materi dalam bab
Deskripsi
● Materi disajikan secara runtut mulai dari yang umum ke yang khusus, misalnya tema umum seperti salam, identitas diri, keluarga, kegemaran, aktifitas sehari-hari, diajarkan lebih dahulu daripada tema khusus seperti arah, belanja, piknik. ● Pengajaran fonetik, kosakata, dan struktur dimulai dari yang sederhana meningkat ke yang kompleks, misalnya bunyi-bunyi yang terwakili dalam Bahasa Indonesia diajarkan lebih dahulu daripada bunyi-bunyi yang tidak terwakili, misalnya dengan cara mengontraskan bunyi b [p] dan p [p‟], d [t] dan t [t‟], g [k] dan k [k‟].
Butir 25
Keseimbangan penyajian antarbab
Deskripsi
Keseimbangan sajian materi (substansi) antarbab dan antarsubbab yang proporsional.
Butir 26
Sistematika penyajian dalam bab
Deskripsi
Dengan bertolak dari pengajaran bahasa secara komunikatif, setiap bab secara berurutan menyajikan langkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang kemahiran yang akan dicapai setelah mempelajari bab terkait yang merupakan pembangkit motivasi peserta didik; 2. Kalimat kunci; 3. Teks (dialog, narasi); 4. Daftar kosakata; 5. Penjelasan Ekspresi; 6. Penjelasan tata bahasa; 7. Latihan.
Butir 27
Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
Deskripsi
Untuk kelas X, kalimat disajikan dengan meletakkan ejaan Hanyu Pinyin di bagian atas karakter Han-nya, sedangkan untuk kelas XI & XII, kalimat disajikan dengan meletakkan karakter Han di atas ejaan Hanyu Pinyin-nya. Contoh: ● Kelas X
Nǐ jiào shénme míngzì? 你 叫
什么
名字?
● Kelas XI/XII
我 去 买 东西。 Wǒ qù mǎi dōngxi.
Butir 28
Penyajian ragam latihan
Deskripsi
Bentuk latihan harus mencakup unsur fonetik, kosakata, struktur, ejaan Hanyu Pinyin, karakter Han, budaya (kelaziman berbahasa), dan 4 keterampilan berbahasa yang ditampilkan secara variatif. Contoh: melengkapi kalimat/dialog/narasi dengan kata-kata yang ditampilkan melalui gambar, menghubungkan kata dengan gambar, teka-teki silang, menggambar denah berdasarkan cerita, menyelesaikan kalimat, menyempurnakan karakter Han, memasangkan karakter Han dengan pinyin-nya, mengisi bagian yang kosong (cloze procedure), bermain peran (role play), dan sebagainya.
Butir 29
Tata letak
Deskripsi
Tata letak teks (dialog, narasi) dan kosakata bersifat variatif dan menarik. Misalnya dialog dan monolog dapat diletakkan pada posisi tertentu dengan ilustrasi yang menarik; kosakata disajikan secara variatif dengan cara mengelompokkannya berdasarkan kelas kata yang diletakkan dalam kotak atau balon. Contoh: (a) Pada tema tentang waktu kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) 13
diǎn(zhōng) 点(钟)‟jam‟, (2) guò 过 ‟lebih/lewat‟, (3) chà 差 ‟kurang‟, (4) bàn 半 ‟setengah‟, (5) (yī) kè(一)刻 ‟(se)perempat‟; (b) Pada tema tentang kegiatan sehari-hari kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) qǐ chuáng (bangun tidur), (2) xǐ zǎo 洗 澡 ‟mandi‟, (3) chī fàn 吃饭 ‟makan‟, (4) shàng xué 上学 ‟ke sekolah‟, (5) huíjiā 回家 ‟pulang ke rumah‟, (6) shuì jiào 睡觉 ‟tidur‟. Butir 30
Keatraktivan gambar
Deskripsi
Foto, gambar dalam buku teks didesain semenarik mungkin. Misalnya ilustrasi yang menunjukkan kekhasan Cina, gambar-gambar dalam buku cerita komik Jepang, dan sebagainya.
B. PENDUKUNG PENYAJIAN Butir 31
Pemakaian istilah
Deskripsi
● “Bahasa Mandarin” dipakai untuk menamakan Bahasa Han (汉语)/Putonghua (普通话)/Huayu (华语)/Guoyu (国语); “aksara Han” dipakai untuk menamakan Hanwenzi (汉文字: Han Script ); “karakter Han” dipakai untuk menamakan Hanzi (汉字); “ejaan Hanyu Pinyin” dipakai untuk menamakan Hanyu Pinyin (汉语拼音). ● “Orang Cina/Tionghoa/Tiongkok” dipakai untuk menyebut warganegara RRC/RRT, sedangkan orang Indonesia keturunan Cina tetap disebut orang Indonesia. ● “RRC (Republik Rakyat China)/RRT (Republik Rakyat Tiongkok)” dipakai untuk menyebut Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó (中华人民共 和国).
Butir 32
Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi
Deskripsi
Kutipan dan ilustrasi yang berasal dari pengarang lain harus disebutkan dengan jelas sumbernya.
Butir 33
Ejaan dan aksara
Deskripsi
Ortografi (ejaan dan aksara) yang diajarkan adalah yang resmi dari RRC, yaitu ejaan Hanyu Pinyin dan aksara Han sederhana.
Butir 34
Keutuhan tema
Deskripsi
Materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan keutuhan makna dan ketertautan antarsubbab.
Butir 35
Materi audio
Deskripsi
Tersedia ikon audio (gambar kaset, CD, headset, dan lain-lain) yang materinya dapat dituliskan di dalam bab dan/atau diletakkan di bagian akhir buku dalam lampiran tersendiri sesuai kebutuhan.
Butir 36
Penulisan daftar pustaka Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku teks disusun menurut aturan yang baku, misalnya: ● Penulisan pustaka buku/kamus dimulai dari nama pengarang, tahun, judul buku, kota, penerbit. Judul buku harus dicetak miring. Contoh:
Deskripsi
Liu, Xun. (2002). Hànyǔ Zùowéi Dì’èr Yǔyán Jiàoxué Jiǎnlùn 汉语作为第二语言教学简论. Beijing: Beijing Yuyan Wenhua Daxue Chubanshe. 14
Sutami, Hermina. (2004). Kamus Dasar Bahasa Mandarin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ● Penulisan pustaka jurnal dimulai dari nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, halaman. Nama jurnal harus dicetak miring. Contoh:
Butir 37 Deskripsi
Sulanti, Nita Madona. (2008). ”Tes Diagnostik Adverbia Derajat: Zuì 最, Gèng 更, Bǐjiào 比较, Yóuqí 尤其, Xiāngdāng 相当” dalam Jurnal Kongres Linguistik Tahunan Atmajaya VI (KOLITA VI). hlm.96-101. ● Penulisan pustaka yang diperoleh dari internet dimulai dari nama penulis, tahun, judul tulisan, alamat website, tanggal pengunduhan. Alamat website harus dicetak miring. Contoh: Rahmat Wijaya. (2006). Pengantar Bahasa Mandarin. www.ebook.org/publikasi/209, [23 Juli 2009]. Lampiran Lampiran minimal terdiri dari: ● Daftar kosakata baru, memuat semua kosakata baru yang muncul di setiap pelajaran. ● Tabel ejaan Hanyu Pinyin, memuat semua bunyi yang terdapat dalam Bahasa Mandarin. ● Tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han. ● Tabel komposisi karakter Han. Contoh: 好 (2 komponen sama besar: kiri kanan), 爸 (2 komponen sama besar: atas bawah), 语 (3 komponen tidak sama besar: kiri dan kanan atas bawah). ● Indeks, memuat kata-kata penting yang diikuti nomor halaman pemunculannya, misalnya istilah gramatika, nama negara, nama tempat, dan sebagainya. Contoh: Changcheng 8, 12, 20. ● Glosarium, memuat istilah beserta padanannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh: Zhǔyǔ 主语 Subyek. ● Teks monolog/dialog yang terdapat dalam media audio (CD, kaset).
C. STRATEGI PENYAJIAN Butir 38
Memotivasi keingintahuan peserta didik
Deskripsi
Tema-tema mutakhir yang disajikan membuat peserta didik termotivasi untuk mengetahui lebih lanjut hal lain yang berkaitan dengan tema terkait. Misalnya dari tema ”makan di restoran” akan terbangkitkan keingintahuan tentang menu, nama masakan, minuman, jenis daging yang dimasak, cara memasak, dan sebagainya.
Butir 39
Keterlibatan peserta didik
Deskripsi
Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak peserta didik untuk berpartisipasi), misalnya mengajak peserta didik berlatih dengan data baru. Contoh: mencari informasi yang terkait dengan tema tertentu dalam sumber lain (internet, majalah).
Butir 40
Menghindari SARA dan bias jender
Deskripsi
Materi yang disajikan mulai dari teks, contoh kalimat, gambar/foto, dan sebagainya tidak menampilkan hal-hal yang berbau SARA dan bias jender.
15