Limbah Padat dan Penanganannya
3/16/2015 Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
Limbah padat
* Limbah Padat
Bahan buangan yang tidak digunakan lagi yang terdapat di lingkungan dalam bentuk padat, yang mudah membusuk
Pencemaran bau dan air tanah
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
2
* 3/16/2015
Klasifikasi
*
Berdasarkan istilah teknis :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sampah organik mudah busuk (Garbage)
Sampah organik tak membusuk (Rubbish) Sampah abu (Ashes)
Sampah bangkai binatang (Dead Animal) Sampah sapuan (Street Sweeping) Sampah industri (Industrial Waste)
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
3
3/16/2015
Klasifikasi *
Berdasarkan Sumbernya :
1. 2. 3. 4.
Sampah Domestik (Domestic sewage) Sampah Komersial (Commercial wastes) Sampah Industri (Industrial Wastes) Limbah selain dari 3 sumber diatas Limbah bencana alam, Limbah pepohonan
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
4
*
3/16/2015
Klasifikasi *
Untuk memudahkan penanganan dan pemanfaatan limbah padat
Limbah organik mudah membusuk Limbah organik tidak membusuk / non organik
Limbah logam
* Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
5
3/16/2015
Permasalahan Menimbulkan perasaan tidak estetik, tidak indah dan jorok Kesulitan mencari tanah / area pembuangan limbah padat Tumpukan limbah menjadi sarang penyakit Limbah debu membahayakan pernafasan Penyumbatan selokan Limbah padat kering mudah terbakar Limbah padat membusuk dan terkena air, akan mencemari air Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
6
3/16/2015
Dampak *Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik
dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. *Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida. Adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
7
3/16/2015
*
Dampak
* Sampah
anorganik tidak ter-biodegradasi, akan menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
8
3/16/2015
*
Dampak
Dampak limbah padat industri Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
9
3/16/2015
Dampak *Limbah
padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu. *Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama, permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau. Selain itu timbunan akan mengering dan mengundang bahaya kebakaran.
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
10
3/16/2015
*
Dampak
Dampak limbah padat pertanian Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
11
3/16/2015
Dampak * Limbah
pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea
* Penggunaan akan
pupuk yang terus menerus dalam pertanian
merusak
struktur
tanah,
yang
menyebabkan
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis
tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang
* Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
12
3/16/2015
Cara Penanganan Pemisahan sampah organik (biodegradable) dengan anorganik (non biodegradable)
Dilakukan dari rumah tangga, dan tempat umum lainnya
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
13
3/16/2015
Cara Penanganan
*
*Sampah
organik yang terbiodegradasi dapat diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll.
Sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan daur ulang sampah. Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
14
3/16/2015
Teknologi Penanganan Limbah Padat *
Beberapa teknologi yang digunakan untuk mengatasi limbah padat adalah :
Penimbunan (Landfill)
Pengkomposan (Composting) Pembakaran (Incineration) Recycling
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
16
3/16/2015
Penimbunan (Landfill)
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
17
3/16/2015
* * Landfill
“penimbunan” adalah tempat pembuangan limbah padat dengan cara menimbunnya Sering digunakan di seluruh dunia
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
18
3/16/2015
Penimbunan (Landfill) *Pengelolaan
limbah padat dengan cara menimbunnya didalam tanah *Di dalam lahan landfill, limbah organik akan didekomposisi oleh mikroba dalam tanah menjadi senyawa-senyawa gas dan cair. Senyawa-senyawa ini berinteraksi dengan air yang dikandung oleh limbah dan air hujan yang masuk ke dalam tanah dan membentuk bahan cair yang disebut lindi (leachate). *Tujuannya adalah untuk mengubur sampah sedemikian rupa sehingga akan terisolasi dari tanah, akan tetap kering dan tidak akan berada dalam kontak dengan udara. Dengan kondisi tersebut, sampah tidak akan terurai banyak. Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
19
3/16/2015
* Kebakaran
Pencemar an air
Kebisingan dan getaran
Hama dan vektor
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
Pembentuk an gas
Bau tak sedap
20
3/16/2015
Lokasi Penimbunan Limbah
Didarat
• Gunung dan Lembah • Tanah datar
Didalam air
• Laut • Danau dan Sungai
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
21
3/16/2015
Gambar. Ilustrasi konsep Lokasi Penimbunan limbah Sanitasi Khusus Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB 3/16/2015 22
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
23
3/16/2015
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
24
3/16/2015
Persyaratan Lokasi * Kedalaman lubang tidak boleh berada dibawah atau sejajar dengan kedalaman air tanah tanah
diatas 3 kaki dari
* Jarak lubang sanitasi dalam tanah 200 kaki dari danau/sumber air lain
Lokasi landfill harus cukup jauh dari saluran-saluran air permukaan
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
25
3/16/2015
Parts of a Landfill
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
26
3/16/2015
Pengkomposan (Composting)
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
27
3/16/2015
* *Composting is the aerobic decomposition of
biodegradable organic matter, producing compost. (Or in a simpler form: Composting is the decaying of food, mostly vegetables or manure.)
The
decomposition is performed primarily by facultative and obligate aerobic bacteria, yeasts and fungi Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
28
3/16/2015
Pengkomposan (Composting) * Kompos
hasil dekomposisi parsial/tidak lengkap, dipercepat secara artifisial dari campuran bahan-bahan organik oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik (J.H. Crawford (2003))
* Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
29
3/16/2015
Manfaat Kompos
*Aspek Ekonomi
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah 2. Mengurangi volume/ukuran limbah 3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
*Aspek Lingkungan
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah 2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
30
3/16/2015
* *Aspek bagi tanah/tanaman: 1. 2. 3. 4. 5.
Meningkatkan kesuburan tanah Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah Meningkatkan kapasitas serap air tanah Meningkatkan aktivitas mikroba tanah Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen) 6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman 7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman 8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
31
3/16/2015
Bahan Kompos
*limbah organik rumah tangga, sampah-sampah
organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertanian, limbahlimbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll.
materials contain high amounts of carbon and protein Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
32
3/16/2015
* Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
33
3/16/2015
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
34
3/16/2015
* Gambar. Proses Umum Pengomposan Limbah Padat Organik (dimodifikasi dari Rynk, 1992) Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
35
3/16/2015
Tahapan Kompos 1. Tahap Aktif Penguraian bahan organik oleh mikroba mesofilik Peningkatan suhu tumpukan kompos (50° - 70° C)
Peningkatan pH kompos Pada suhu tinggi, terjadi dekmposisi oleh mikroba termofilik Penguraian menghaislkan CO2, uap air dan panas. Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
36
3/16/2015
Tahapan Kompos 2. Tahap Pasif (Pematangan) Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsurangsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan (30 – 40% ) Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
37
3/16/2015
* *Proses pengomposan dapat terjadi secara
aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen). *Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan , karena akan dihasilkan bau yang tidak sedap.
asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine), amonia, dan H2S. Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
38
3/16/2015
*
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
39
3/16/2015
*
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
40
3/16/2015
*
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
41
3/16/2015
*
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
42
3/16/2015
Organisme yang terlibat Kelompok Organisme
Organisme
Jumlah/g kompos
Mikroflora
Bakteri Aktinomycetes Kapang
108 – 109 105 – 108 104 - 106
Mikrofauna
Protozoa
104 - 105
Makroflora
Jamur tingkat tinggi
Makrofauna
Cacing tanah, rayap, semut, kutu, dll.
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
43
3/16/2015
Factors Influence Composting Process
1. Rasio C/N 2. Ukuran partikel 3. Aerasi 4. Porositas 5. Kandungan air 6. Suhu 7. pH 8. Kandungan hara 9. Kandungan bahan-bahan berbahaya Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
44
3/16/2015
Pembakaran (Incineration)
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
45
3/16/2015
Pengertian
*Incineration
a waste treatment technology that involves the combustion of organic materials and/or substances
"thermal treatment" *converts the waste into incinerator bottom ash, fuel gases, particulates, and heat, which can in turn be used to generate electric power *Incinerators reduce the volume of the original waste by 95-96 % Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
46
3/16/2015
*
Pengertian
*Insinerasi
proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik *Merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen *Apabila berlangsung secara sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) *Unsur-unsur penyusun sampah lainnya seperti belerang (S) dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksida-oksida dalam fasa gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
47
3/16/2015
* *Combustion has some favorable attributes such as volume reduction, immediate disposal, less land area requirements, destruction of some hazardous materials, and energy recovery. *It is more widely used where the population density is high and there may not be enough room for landfills. *It is much more expensive than landfill and it can release toxic substances (e.g. dioxins or mercury) into the air. Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
48
3/16/2015
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
49
3/16/2015
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
50
3/16/2015
* *Recycling
is when materials are collected and used again as raw materials for new products. The cycle includes collecting the recyclables, separating them, processing them, manufacturing, and purchasing items made from reprocessed materials. *Recycling prevents water pollutants, saves energy, supplies valuable raw materials to industry, creates jobs, stimulates the development of greener technologies, conserves resources for our children's future, and reduces the need for new landfills and combustors. *Recycling also helps reduce greenhouse gas emissions that affect global climate. Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
51
3/16/2015
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
52
3/16/2015
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
53
3/16/2015
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
54
3/16/2015
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
55
3/16/2015
THANKS FOR YOUR ATTENTION The best person is one give something useful always
Nur Istianah-SPL-Limbah Padat-THP UB
56
3/16/2015