P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Catatan
2011
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 7.755.979 ribu tahun 2011 dan 2010 Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Persediaan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka
6 7 8 28
54.763.356 42.060.942
104.416.442 41.498.041
29.191.510
25.583.088
379.049.935 7.458.876 686.899.413 132.315.607 7.901.394 3.092.495
334.494.682 3.231.776 605.248.646 60.307.982 2.864.520 3.801.383
1.342.733.528
1.181.446.560
101.641 94.163.668 11.209.112
17.982 53.199.992 9.733.402
4.668.875.255 2.102.461
3.285.931.092 1.970.497
Jumlah Aset Tidak Lancar
4.776.452.137
3.350.852.965
JUMLAH ASET
6.119.185.665
4.532.299.525
9 10
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Rekening bank dibatasi penggunaannya Uang muka pembelian aset tetap Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.645.082.357 ribu tahun 2011 dan Rp 3.323.216.042 ribu tahun 2010 Aset lain-lain
11 26
12
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-2-
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - Lanjutan 31 Desember Catatan
2011
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain kepada pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
13 28
14 15
15.134.888 380.626.541 18.160.153 39.534.194 253.295.562
7.736.844 301.462.471 29.182.759 92.017.590 145.846.141
16
162.579.200
179.820.000
869.330.538
756.065.805
3.826.136.154 264.537.354 286.605.725
3.904.096.206 122.258.602 235.100.428
4.377.279.233
4.261.455.236
661.500.000 154.800.000 2.855.960.322
661.500.000 154.800.000 1.460.037.869
6.308.000 (2.805.992.428)
6.308.000 (2.767.867.385)
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja
16 26 17
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 1.323.000.000 saham Agio saham Surplus revaluasi Saldo laba (Defisit) Sudah ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
18 19 20
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal)
872.575.894
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6.119.185.665
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-3-
(485.221.516) 4.532.299.525
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) Catatan
2011
2010
PENJUALAN BERSIH
21,28
3.883.572.416
3.380.766.645
BEBAN POKOK PENJUALAN
22,28
3.057.715.710
2.679.105.528
825.856.706
701.661.117
16,34
(333.062.835) (234.128.262) (258.914.149) (11.196.881) 4.004.599 -
(336.283.883) (201.066.230) (32.722.888) 210.261.002 2.069.987 1.283.865.451
16 25
(10.473.889)
45.315.064 (32.645.182)
LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing Penghasilan investasi Keuntungan restrukturisasi utang jangka panjang Keuntungan pembelian kembali utang jangka panjang dan penghapusan utang bunga Kerugian lain-lain - bersih
23 24 16
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
(17.914.711)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
1.640.454.438
26 (66.494.233) 46.283.901
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN
(38.125.043)
Pendapatan komprehensif lain Surplus revaluasi
20
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
(105.537.683) 39.827.481 1.574.744.236
1.395.922.453
1.460.037.869
1.357.797.410
3.034.782.105
LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
(38.125.043) -
1.574.744.236 -
Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan
(38.125.043)
1.574.744.236
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
1.357.797.410 -
3.034.782.105 -
Jumlah Laba Komprehensif
1.357.797.410
3.034.782.105
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
27
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-4-
(29)
1.190
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah)
Modal disetor
Agio saham
Surplus revaluasi
Saldo per 1 Januari 2010
661.500.000
154.800.000
-
Jumlah laba komprehensif
-
-
1.460.037.869
661.500.000
154.800.000
1.460.037.869
-
-
1.395.922.453
661.500.000
154.800.000
2.855.960.322
Saldo per 31 Desember 2010 Jumlah laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2011
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-5-
Saldo laba (Defisit) Jumlah ekuitas Ditentukan Tidak ditentukan (defisiensi penggunaannya penggunaannya modal)
6.308.000 6.308.000 6.308.000
(4.342.611.621)
(3.520.003.621)
1.574.744.236
3.034.782.105
(2.767.867.385)
(485.221.516)
(38.125.043)
1.357.797.410
(2.805.992.428)
872.575.894
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) 2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari langganan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
2010
3.835.408.741 (3.381.436.764)
3.393.460.427 (2.832.170.486)
453.971.977 (140.945.559) (132.959.961)
561.289.941 (11.532.373) (29.991.128)
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
180.066.457
519.766.440
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) deposito berjangka Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kenaikan (penurunan) uang jaminan
(562.901) 4.001.510 (131.732.203) 2.617.535 (249.825)
37.627.582 2.257.465 (299.256.797) 2.061.653 384.550
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(125.925.884)
(256.925.547)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang jangka panjang Pembayaran utang jangka panjang Pembelian kembali utang jangka panjang Penerimaan piutang pihak berelasi
614.448.000 (718.158.000) -
(495.413.178) 7.574.431
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
(103.710.000)
(487.838.747)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
(49.569.427)
(224.997.854)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN Kenaikan (penurunan) rekening bank dibatasi penggunaannya
104.416.442 (83.659)
329.365.274 49.022
54.763.356
104.416.442
Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi kas : Keuntungan restrukturisasi utang jangka panjang Penambahan utang jangka panjang yang berasal dari biaya yang masih harus dibayar Keuntungan pembelian kembali utang jangka panjang dan penghapusan utang bunga
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-6-
-
1.283.865.451
-
658.834.161
-
45.315.064
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum P.T. Mulia Industrindo Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan akta No. 15 tanggal 5 Nopember 1986 dari Liliani Handajawati Tamzil S.H., notaris di Jakarta, kemudian diubah dengan akta No. 7 tanggal 6 Mei 1987 dari notaris yang sama. Anggaran dasar serta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3936.HT.01.01.TH.87 tanggal 25 Mei 1987 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 18 Mei 1990. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 95 tanggal 25 Juni 2008 dari Fathiah Helmi S.H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan penyesuaian terhadap Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-83795.AH.01.02.tahun 2008 tanggal 11 Nopember 2008. Perusahaan berdomisili di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Kantor pusat grup Perusahaan beralamat di Wisma Mulia Lt. 53, Jl. Gatot Subroto No. 42 Kuningan Barat Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan atas hasil produksi entitas anak. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak rata-rata 6.572 karyawan tahun 2011 dan 6.842 karyawan tahun 2010. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Mulia. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
b.
Komisaris Utama Komisaris
: :
Tony Surjanto Tjahja Sathiadi R. Dodi Pryambodo (merangkap sebagai Komisaris Independen)
Direktur Utama Direktur
: :
Eka Tjandranegara Hendra Herjadi Widjonarko Rudy Djaja Ekson Tjandranegara Henry Bun Medriyani Cendra
Komite Audit Ketua Anggota
: :
R. Dodi Pryambodo Karnanto Lie Gwat Lian
Entitas anak Perusahaan memiliki saham entitas anak berikut:
Entitas Anak
Domisili
PT Muliakeramik Indahraya
Cikarang
PT Muliaglass
Cikarang
Muliakeramik Finance Limited Muliaglass Finance Limited Mulia Industrindo Finance B.V. Muliaglass Finance B.V.
Mauritius Mauritius Belanda Belanda
Jenis usaha Industri keramik lantai dan dinding Industri kaca lembaran, botol, stoples dan gelas blok Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan
-7-
Persentase pemilikan
Tahun operasi komersial
99,9%
1992
2.306.746.015
99,99% 100% 100% 100% 100%
1993 2000 2000 1996 2005
4.121.537.745 107.174 102.839 3.030.435 1.410.874
Jumlah aset 31 Desember 2011
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Entitas anak Pada tanggal 22 Desember 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) untuk melakukan penawaran umum atas 25.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 3.800 per saham. Pada tanggal 18 Januari 1995, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 100.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 3.000 per saham. Pada tanggal 7 Mei 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 189.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 1.700 per saham. Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan atau sebanyak 1.323.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian. Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan dan entitas anak menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar. Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi.
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.
-8-
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini. Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan: b.
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
-9-
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) ii.
PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian. 3.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Agar penyajian posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas Perusahaan dan entitas anak lebih relevan dan andal (reliable), Perusahaan dan entitas anak melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah, bangunan dan prasarana efektif 1 Januari 2010 serta mesin dan peralatan efektif 1 Januari 2011. Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2007), dalam mengukur aset tetap, dapat menggunakan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model). Perusahaan dan entitas anak merubah pengukuran tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dari model biaya ke model revaluasi. Perubahan kebijakan akuntansi ini diperlakukan secara prospektif. Sebagai akibat dari perubahan kebijakan akuntansi ini, Perusahaan dan entitas anak mencatat saldo surplus revaluasi dalam ekuitas dan peningkatan nilai tercatat tanah, bangunan dan prasarana sebesar Rp 1.551.339.018 ribu pada tanggal 1 Januari 2010 dan Rp 686.905.591 ribu atas mesin dan peralatan pada tanggal 1 Januari 2011.
- 10 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 4.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
d.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan entitas anak, kecuali Muliakeramik Finance Limited dan Muliaglass Finance Limited yang beroperasi di Mauritius serta Mulia Industrindo Finance B.V. dan Muliaglass Finance B.V. yang beroperasi di Belanda, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan. Kegiatan usaha Muliakeramik Finance Limited, Muliaglass Finance Limited, Mulia Industrindo Finance B.V. dan Muliaglass Finance B.V. merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan, dengan demikian pembukuan Muliakeramik Finance Limited, Muliaglass Finance Limited, Mulia Industrindo Finance B.V. dan Muliaglass Finance B.V. yang diselenggarakan dalam Dollar Amerika Serikat dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur di atas.
- 11 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) e.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor): a.
b.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii.
personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. f.
Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
- 12 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
- 13 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. g.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Utang usaha dan utang lain-lain serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
h.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
- 14 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) i.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
j.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
k.
Aset Tetap Sejak tahun 2010, tanah, bangunan dan prasarana dan sejak tahun 2011, mesin dan peralatan dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan tersebut langsung dikreditkan ke surplus revaluasi pada bagian ekuitas, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dalam hal ini, kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif apabila penurunan tersebut melebihi saldo akun surplus revaluasi tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan yang berasal dari revaluasi sebelumnya, jika ada. Penyusutan atas nilai revaluasian bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif. Bila kemudian tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan yang telah direvaluasi dijual atau dihentikan penggunaannya, saldo surplus tersisa dipindahkan langsung ke saldo laba komprehensif. Sebelumnya, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pengakuan tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan diterapkan secara prospektif. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan gudang Perlengkapan teknik dan laboratorium Peralatan kantor Alat pengangkutan
6 - 12 3 - 15 15 5 5 5
Tanah tidak disusutkan. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
- 15 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. l.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi kecuali aset tersebut dicatat sebesar nilai revaluasi, di mana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan di jelaskan dalam catatan 4f.
m. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
- 16 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) n.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Perusahaan dan entitas anak telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
Perusahaan dan entitas anak tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan entitas anak tersebut; dan
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang berlaku. Beban Beban diakui pada saat terjadinya. o.
Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan entitas anak memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan entitas anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
p.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
- 17 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. q.
Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
r.
Informasi Segmen Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
- 18 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk, yang menyerupai informasi segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.
5.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 4, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Rugi Penurunan Piutang Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat piutang telah diungkapkan dalam Catatan 8. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
- 19 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12. Nilai Revaluasian Tanah, Bangunan dan Prasarana serta Mesin dan Peralatan Tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dicatat pada jumlah revaluasian berdasarkan review oleh manajemen dan didukung oleh penilai independen. Dalam menentukan nilai wajar, metode penilaian yang digunakan memerlukan estimasi tertentu, termasuk perbandingan dengan harga jual transaksi sejenis dari tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan. Nilai revaluasian tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan diungkapkan dalam Catatan 12. 6.
KAS DAN BANK
31 Desember 2011 Kas Bank Rupiah Bank OCBC NISP Bank Central Asia Bank Internasional Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500 juta) Dollar Amerika Serikat Bank OCBC NISP Bank Internasional Indonesia ANZ Panin Bank OCBC Bank, Singapura Standard Chartered Bank, Jakarta Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Australia Dollar ANZ Panin Bank OCBC Bank, Singapura Bank OCBC NISP Euro Fortis Bank NV ANZ Panin Bank Jumlah
- 20 -
2010
463.048
459.326
21.184.908 5.668.888 1.535.199 1.472.677
48.819.222 7.192.033 773.061 1.594.300
10.149.332 4.751.645 3.419.648 1.349.790 1.281.395 1.993.563
31.826.216 1.353.168 4.327.756 1.358.559 2.079.391 1.054.718
623.837 489.861 26.714
1.193.802 470.517 1.531.159
328.802 24.049
358.651 24.563
54.763.356
104.416.442
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 7.
ASET KEUANGAN LAINNYA Merupakan deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan Letter of Credit dan fasilitas bank garansi dengan perincian sebagai berikut:
31 Desember 2011
2010
25.215.000 7.545.703 4.174.901
21.475.000 5.412.159 196.003
3.756.477 1.363.861 5.000 -
191.388 13.024.472 1.005.200 193.819
Jumlah
42.060.942
41.498.041
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro GBP
7,25% 1% 0,25% -
Bank Internasional Indonesia Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Bank OCBC NISP Euro Dollar Amerika Serikat Rupiah GBP
8.
4,25% - 7% 0,75% - 1% 0,25% 0,2%
PIUTANG USAHA
31 Desember 2011
2010
24.466.619 4.468.452 256.439
16.295.824 8.942.296 344.968
29.191.510
25.583.088
310.475.164 76.330.750
248.972.575 93.278.086
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
386.805.914 (7.755.979)
342.250.661 (7.755.979)
Bersih
379.049.935
334.494.682
408.241.445
360.077.770
a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 28) Mulia Inc., Amerika Serikat Concord Building Materials Pte. Limited, Singapura PT Tebaran Mutiarahitam Jumlah Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
- 21 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan)
31 Desember 2011 b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari > 60 hari
2010
357.240.296
327.242.481
37.528.908 8.567.539 12.660.681
32.293.432 2.448.536 5.849.300
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
415.997.424 (7.755.979)
367.833.749 (7.755.979)
Bersih
408.241.445
360.077.770
310.731.603 104.506.961 758.860
249.268.470 117.610.794 954.485
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
415.997.424 (7.755.979)
367.833.749 (7.755.979)
Bersih
408.241.445
360.077.770
c. Berdasarkan mata uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia
Dalam menentukan penyisihan piutang ragu-ragu, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya dan perubahan dalam kualitas piutang usaha dari pertama kali kredit tersebut diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Berdasarkan penilaian ini, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang adalah cukup.
9.
PERSEDIAAN
31 Desember 2011
2010
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Suku cadang
364.248.461 27.359.759 173.694.687 31.864.962 89.731.544
321.438.331 25.201.368 134.475.980 36.634.513 87.498.454
Jumlah
686.899.413
605.248.646
Manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dalam kegiatan usaha normal. Oleh sebab itu Perusahaan dan entitas anak tidak membuat penyisihan kerugian atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan diasuransikan dalam industrial special risks dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 61 juta dan US$ 46 juta.
- 22 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA Merupakan pajak penghasilan dibayar dimuka pasal 28A entitas anak sebesar Rp 7.901.394 ribu tahun 2011 dan pajak dibayar di muka lainnya entitas anak sebesar Rp 2.864.520 ribu tahun 2010.
11. REKENING BANK DIBATASI PENGGUNAANNYA Merupakan rekening dalam Dollar Amerika Serikat pada Bank DBS Indonesia milik entitas anak yang dimaksudkan untuk pembayaran liabilitas kepada para kreditur sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman (Catatan 16).
12. ASET TETAP 1 Januari 2011 *) Biaya perolehan dan revaluasi Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan gudang Perlengkapan teknik dan laboratorium Peralatan kantor Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan gudang Perlengkapan teknik dan laboratorium Peralatan kantor Alat pengangkutan Jumlah Jumlah Tercatat
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
-
-
31 Desember 2011 Metode Metode Biaya Revaluasi
Revaluasi
31 Desember 2011
834.661.619
2.003.778.750
-
2.003.778.750
1.168.724.890
392.241
1.235.982.994
2.170.107
7.650
1.425.000
86.365.166
1.325.935.617
-
1.325.935.617
4.589.555.020
22.619.184
225.198
54.931.804
(24.922.979)
4.641.957.831
-
4.641.957.831
77.987.183
13.175.796
4.720.285
-
-
86.442.694
86.442.694
-
49.456.263 77.804.944 59.486.893
5.635.039 1.948.604 6.813.908
513.562 1.492.271 2.972.156
307.087 -
-
54.577.740 78.568.364 63.328.645
54.577.740 78.568.364 63.328.645
-
37.054.538
78.977.324
(56.663.891)
-
59.367.971
59.367.971
-
7.296.052.725
131.732.203
9.931.122
-
8.313.957.612
342.285.414
7.971.672.198
453.550.979
76.105.812
4.067
-
-
529.652.724
2.669.492.020
226.888.484
202.675
-
-
2.896.177.829
44.910.360
16.019.601
4.630.845
-
-
56.299.116
37.927.881 65.398.097 51.936.705
4.141.197 5.069.829 3.325.144
394.378 1.481.898 2.969.889
-
-
41.674.700 68.986.028 52.291.960
3.323.216.042
331.550.067
9.683.752
-
-
3.645.082.357
-
3.972.836.683
896.103.806
4.668.875.255
4.
- 23 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan)
Biaya perolehan dan revaluasi Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan gudang Perlengkapan teknik dan laboratorium Peralatan kantor Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan gudang Perlengkapan teknik dan laboratorium Peralatan kantor Alat pengangkutan Jumlah Jumlah Tercatat
*)
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Revaluasi
31 Desember 2010
1.160.719.925
-
-
-
8.004.965
1.168.724.890
-
1.168.724.890
-
43.490.228
1.235.982.994
-
1.235.982.994
-
3.902.649.429
3.902.649.429
-
1.190.414.668
3.302.240
1.224.142
3.644.722.260
240.447.483
267.074
79.622.727
8.966.801
10.602.345
-
-
77.987.183
77.987.183
-
45.969.625 75.645.789 61.055.858
3.768.742 2.497.896 2.185.233
282.104 338.741 3.754.198
-
-
49.456.263 77.804.944 59.486.893
49.456.263 77.804.944 59.486.893
-
16.712.896
38.088.402
(17.746.760)
-
37.054.538
37.054.538
-
6.274.863.748
299.256.797
16.468.604
-
51.495.193
6.609.147.134
4.204.439.250
383.201.741
71.026.550
677.312
-
-
453.550.979
2.442.503.485
227.186.633
198.098
-
-
2.669.492.020
45.357.335
10.155.370
10.602.345
-
-
44.910.360
34.652.172 58.066.838 50.677.464
3.554.437 7.659.822 5.013.439
278.728 328.563 3.754.198
-
-
37.927.881 65.398.097 51.936.705
3.014.459.035
324.596.251
15.839.244
-
-
3.323.216.042
-
17.746.760
3.260.404.713
2.404.707.884
3.285.931.092
Saldo 1 Januari 2011 termasuk penambahan saldo awal yang berasal dari penambahan nilai revaluasi karena perubahan pengukuran aset mesin dan peralatan dari model biaya ke model revaluasi (Catatan 3) dengan perincian sebagai berikut: 31 Desember 2010 Biaya perolehan dan revaluasi: Mesin dan peralatan
**)
31 Desember 2010 Metode Metode Biaya Revaluasi
1 Januari 2010 **)
3.902.649.429
Penerapan model revaluasi
686.905.591
1 Januari 2011
4.589.555.020
Saldo 1 Januari 2010 termasuk penambahan saldo awal yang berasal dari penambahan nilai revaluasi karena perubahan pengukuran aset tanah, bangunan dan prasarana dari model biaya ke model revaluasi (Catatan 3) dengan perincian sebagai berikut:
31 Desember 2009 Biaya perolehan dan revaluasi: Tanah Bangunan dan prasarana
137.076.045 662.719.530
Penerapan model revaluasi
1.023.643.880 527.695.138
1 Januari 2010
1.160.719.925 1.190.414.668
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan yang dicatat berdasarkan nilai revaluasi telah direview oleh manajemen dan didukung oleh laporan penilai independen profesional KJPP Felix Sutandar & Rekan berdasarkan metode pendekatan biaya (cost approach).
- 24 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Apabila tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan diukur berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai maka nilai tercatat tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011
2010
Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
137.468.286 222.570.625 1.076.365.985
137.076.045 319.607.123 1.232.042.186
Jumlah
1.436.404.896
1.688.725.354
Perincian keuntungan atas penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
2011
2010
Jumlah tercatat aset tetap yang dijual dan dihapuskan Harga jual
247.370 2.617.535
629.360 2.061.653
Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap
2.370.165
1.432.293
2011
2010
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Biaya pabrikasi (Catatan 22) Beban umum dan administrasi (Catatan 24) Beban lain-lain (Catatan 25)
308.220.600 17.937.452 5.392.015
288.318.943 23.188.405 13.088.903
Jumlah
331.550.067
324.596.251
Entitas anak memiliki beberapa bidang tanah di Cikarang dengan Hak Guna Bangunan (HGB) berjangka waktu 20 – 25 tahun, jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2037. Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2011, terutama merupakan mesin produksi milik PT Muliaglass yang diperkirakan selesai pada tahun 2012. Mesin dan peralatan pada tahun 2011 serta sebagian tanah pada tahun 2011 dan 2010 digunakan sebagai jaminan atas utang jangka panjang (Catatan 16). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset tetap kecuali tanah, diasuransikan dalam industrial special risks dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 899,65 juta dan US$ 875,15 juta dan kendaraan bermotor diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 17,93 milyar dan Rp 16,48 milyar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
- 25 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 13. UTANG USAHA
31 Desember 2011
2010
a. Berdasarkan pemasok Pihak berelasi (Catatan 28) PT Tebaran Mutiarahitam
15.134.888
7.736.844
Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri
364.498.965 16.127.576
283.107.386 18.355.085
Jumlah
380.626.541
301.462.471
Jumlah Utang Usaha
395.761.429
309.199.315
b. Berdasarkan mata uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Lain-lain
197.487.576 144.291.364 52.304.466 1.174.543 503.480
223.896.445 75.188.398 3.716.766 1.243.593 5.154.113
395.761.429
309.199.315
Jumlah
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, dari pemasok dalam dan luar negeri berkisar antara 14 sampai 90 hari. 14. UTANG PAJAK
31 Desember Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Perusahaan (Catatan 26) Entitas anak Pajak pertambahan nilai - bersih Pajak lain-lain Jumlah
- 26 -
2011
2010
34.127 2.685.849 142.746 10.880.649 5.000.853
122.491 2.601.318 631.240 2.213.480 963.603
1.826.668 2.230.835 13.734.472 2.997.995
270.434 71.353.748 7.977.881 5.883.395
39.534.194
92.017.590
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
31 Desember 2011
2010
Bunga pinjaman (Catatan 16) Gas Pengangkutan Lain-lain
122.673.511 74.205.899 24.092.601 32.323.551
13.706.558 60.928.153 31.321.220 39.890.210
Jumlah
253.295.562
145.846.141
16. UTANG JANGKA PANJANG Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, entitas anak mempunyai utang jangka panjang sebagai berikut: 31 Desember 2011 2010
Pinjaman kredit investasi Bank Central Asia (Rupiah) Bank Central Asia, US$ 20.000.000 Bank ICBC Indonesia, US$ 12.000.000 Pinjaman Senior, US$ 16.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$ 100.000.000 pada tanggal 31 Desember 2010 Junior, US$ 354.222.690 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
145.088.000
899.100.000
3.212.091.354
3.184.816.206
Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
3.988.715.354 (162.579.200)
4.083.916.206 (179.820.000)
Utang jangka panjang - bersih
3.826.136.154
3.904.096.206
341.360.000 181.360.000 108.816.000
-
Jadwal pelunasan pokok pinjaman per tahun pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 Jumlah
BCA Rp
Pembayaran pokok pinjaman BCA ICBC USD USD
Senior USD
Junior USD
68.272.000.000 68.272.000.000 68.272.000.000 68.272.000.000 68.272.000.000 -
4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 -
2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 -
4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 -
31.012.269 31.012.269 31.012.269 31.012.269 31.012.269 31.012.269 31.012.269 31.012.269 31.012.269 75.112.269
341.360.000.000
20.000.000
12.000.000
16.000.000
354.222.690
- 27 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Pinjaman Kredit Investasi Pada tanggal 11 Agustus 2011, entitas anak, PT Muliaglass menandatangani perjanjian kredit investasi dengan Bank Central Asia (BCA) dan Bank ICBC sebesar Rp 341.360.000.000 dan US$ 32.000.000. Pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman Senior yang ada sebesar US$ 72.000.000. Jangka waktu pinjaman kredit investasi BCA dan Bank ICBC adalah 5 tahun. Tingkat bunga untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah adalah 10% per tahun dan 7% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang USD. Pembayaran pokok dan bunga pinjaman akan dilakukan setiap enam bulan, dimulai pada tanggal 17 Pebruari 2012. Jaminan atas pinjaman kredit investasi BCA dan Bank ICBC tersebut adalah sebagai berikut:
Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 10, 14, 21, 31, 32, 350, 354, 356, 2047, 2048 dan 4859 atas tanah milik PT Muliaglass. Mesin dan peralatan pabrik milik PT Muliaglass.
Perjanjian kredit investasi BCA dan Bank ICBC mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi PT Muliaglass dalam hal memperoleh pinjaman baru, meminjamkan uang atau melakukan investasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha debitor, menjual atau melepaskan harta tidak bergerak, melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambil alihan atau pembubaran usaha, melakukan pembayaran dipercepat di luar jadwal yang telah ditetapkan dalam perjanjian kredit pinjaman Junior dan memastikan bahwa kreditor pinjaman Junior tidak menyatakan PT Muliaglass cidera janji berdasarkan perjanjian kredit pinjaman Junior atau perjanjian kredit lainnya. Selain itu PT Muliaglass diharuskan memenuhi beberapa rasio keuangan sebagai berikut:
Nilai EBITDA minimal US$ 40.000.000. Current ratio minimal 1 kali. EBITDA terhadap kewajiban pembayaran bunga dan angsuran pokok minimal 1,1 kali.
Pinjaman Senior dan Junior Pada tahun 2010, sebelum dilakukan restrukturisasi atas pinjaman Senior dan Junior, entitas anak memiliki wesel bayar bunga mengambang (FRN). Entitas anak melakukan pembelian kembali sebagian wesel bayar yang sudah jatuh tempo tersebut. Atas pembelian tersebut entitas anak mengakui keuntungan dari pembelian dan penghapusan utang bunga sebesar Rp 45.315.064 ribu. Pada tanggal 9 Desember 2010, Perusahaan, PT Muliakeramik Indahraya dan Mulia Keramik Finance Limited menandatangani perjanjian novasi di mana Perusahaan menyerahkan utang, tugas dan kewajiban kepada PT Muliakeramik Indahraya dengan pokok utang sebesar US$ 13.753.002,55. Sesuai dengan ketentuan Perjanjian Novasi, Perusahaan akan menyerahkan kepada PT Muliakeramik Indahraya seluruh sisa hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Pinjaman antar perusahaan dan PT Muliakeramik Indahraya akan menerima novasi tersebut atas semua hak dan kewajiban.
- 28 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Pada tanggal 9 Desember 2010, entitas anak, PT Muliaglass (MG) dan PT Muliakeramik Indahraya (MKIR), telah menandatangani Debt Restructuring Facility Agreement ("Perjanjian Fasilitas") dengan para kreditur. Jumlah pokok pinjaman sebelum direstrukturisasi adalah sebesar US$ 381.124.481 dan biaya bunga yang masih harus dibayar sebesar US$ 214.861.109. Pemberi pinjaman mayoritas adalah UOB Kay Hian Credit Pte. Ltd., Singapura dengan PT Bank DBS Indonesia bertindak sebagai Facility Agent dan Security Agent. Jumlah pokok pinjaman setelah restrukturisasi menjadi sebesar US$ 454.222.690 yang terdiri dari bagian Senior dan Junior dengan perincian sebagai berikut:
MG US$
MKIR US$
Jumlah US$
Pinjaman Senior Pinjaman Junior
80.000.000 200.122.689
20.000.000 154.100.001
100.000.000 354.222.690
Jumlah
280.122.689
174.100.001
454.222.690
Sehubungan dengan restrukturisasi utang tersebut, Perusahaan dan entitas anak memperoleh keuntungan dari penghapusan sebagian bunga pinjaman sebesar US$ 141.762.900 ekuivalen dengan Rp 1.283.865.451 ribu yang dicatat sebagai keuntungan restrukturisasi utang jangka panjang. Pada tanggal 11 Agustus 2011, entitas anak, PT Muliaglass mengadakan pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman Senior sebesar US$ 72.000.000 dengan pinjaman kredit investasi dari Bank Central Asia dan Bank ICBC. Jaminan atas pinjaman yang diperoleh PT Muliaglass adalah sebagai berikut:
Hak Tanggungan Peringkat Pertama atas tanah berikut semua bangunan yang berdiri di atasnya dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 12, 31, 34, 179, 180, 181, 182, 183, 349 dan 356 untuk pinjaman Junior dan Hak Guna Bangunan (HGB) No. 10, 13, 14, 32, 184, 192, 350 dan 354 untuk pinjaman Senior. Setelah refinancing, jaminan Junior berubah menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) No. 179, 180, 181, 182, 192 dan 349. Pengalihan Fiducia Asuransi (Fiduciary Assignment of Insurances). Akta Gadai Notaris Atas Rekening Khusus Utang dalam Dolar Amerika Serikat/DSAA (Notarial Deed of Pledge over DSAA). Akta Surat Kuasa Yang Tidak Dapat Ditarik Kembali Atas Pengelolaan DSAA (Notarial Deed of Irrevocable Power of Afforney to Manage the DSAA).
PT Muliaglass juga diharuskan memenuhi beberapa rasio keuangan sebagai berikut:
Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar setara atau melebihi 1,1 : 1. Rasio EBITDA terhadap utang bunga setara atau melebihi 1,5 : 1. Nilai EBITDA tidak boleh lebih kecil dari US$ 40.000.000.
Jaminan atas pinjaman yang diperoleh PT Muliakeramik Indahraya adalah sebagai berikut:
Hak Tanggungan Peringkat Pertama atas tanah berikut semua bangunan yang berdiri di atasnya dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 185, 188, 189, 191, 194, 196, 292, 293, 295, 297, 351, 352, 353, 399 dan 400 untuk pinjaman Junior dan Hak Guna Bangunan (HGB) No. 11, 186, 187, 291, 294 dan 296 untuk pinjaman Senior. Pengalihan Fiducia Asuransi (Fiduciary Assignment of Insurances). Akta Gadai Notaris Atas Rekening khusus Utang dalam Dolar Amerika Serikat/DSAA (Notarial Deed of Pledge over DSAA).
- 29 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan)
Akta Surat Kuasa Yang Tidak Dapat Ditarik Kembali Atas Pengelolaan DSAA (Notarial Deed of Irrevocable Power of Afforney to Manage the DSAA).
PT Muliakeramik Indahraya juga diharuskan memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:
Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar setara atau melebihi 1,1 : 1. Rasio EBITDA terhadap utang bunga setara atau melebihi 1,2 : 1. Nilai EBITDA tidak boleh lebih kecil dari US$ 10.000.000.
Perjanjian Fasilitas mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi entitas anak dalam hal menjual, mengalihkan atau melepaskan segala hartanya, menggantikan jaminan apapun atas hartanya, melakukan penggabungan, pemisahan, merger atau rekonstruksi perusahaan dan pemberian jaminan utang (kecuali untuk utang pembiayaan yang telah di ijinkan). Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun untuk pinjaman Senior dan 15 tahun untuk pinjaman Junior. Tingkat bunga untuk pinjaman Senior adalah 8% per tahun. Tingkat bunga untuk pinjaman Junior adalah 2% per tahun untuk lima tahun pertama dan 8% per tahun untuk sepuluh tahun selanjutnya. Pembayaran pokok dan bunga pinjaman akan dilakukan setiap enam bulan, dimulai pada tanggal 9 Juni 2011. Utang jangka panjang tersebut memiliki tingkat bunga tetap sehingga entitas anak terekspos terhadap risiko sehubungan atas nilai wajar. Beban keuangan Entitas anak menghitung beban bunga pinjaman Junior dengan suku bunga efektif yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran kas selama jangka waktu pinjaman. Tingkat bunga efektif untuk pinjaman Junior adalah sebesar 4,66% per tahun untuk PT Muliaglass dan 4,94% per tahun untuk PT Muliakeramik Indahraya. Perincian beban keuangan adalah sebagai berikut :
2011 Beban bunga pinjaman sesuai dengan tingkat bunga perjanjian (kontraktual) Selisih beban bunga kontraktual dengan tingkat bunga efektif
2010
144.202.796
9.494.405
88.879.567
5.418.412
Jumlah beban bunga dengan menggunakan tingkat bunga efektif Biaya bank
233.082.363 25.831.786
14.912.817 17.810.071
Jumlah
258.914.149
32.722.888
17. IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan dan entitas anak membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan entitas anak. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 6.572 karyawan tahun 2011 dan 6.842 karyawan tahun 2010.
- 30 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dibebankan adalah sebagai berikut:
2011
2010
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial
32.868.757 27.910.230 4.539.101
24.878.252 23.390.835 349.462
Jumlah
65.318.088
48.618.549
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial belum diakui Kewajiban bersih
2010
469.659.693 (183.053.968)
331.443.956 (96.343.528)
286.605.725
235.100.428
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011
2010
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 24) Pembayaran manfaat
235.100.428 65.318.088 (13.812.791)
195.947.277 48.618.549 (9.465.398)
Saldo akhir tahun
286.605.725
235.100.428
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama: Usia pensiun normal Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji
: : :
55 tahun 6,5% tahun 2011 dan 8,6% tahun 2010 8% per tahun
18. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek (PT Blue Chip Mulia), susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Jumlah saham
Nama Pemegang Saham PT Eka Gunatama Mandiri PT Mulia Grahapermai Tony Surjanto (Komisaris Utama) Rudy Djaja (Direktur) Masyarakat umum (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
- 31 -
31 Desember 2011 Persentase Jumlah pemilikan modal disetor
548.347.064 341.338.658 353.200 417.500 432.543.578
41,45% 25,80% 0,03% 0,03% 32,69%
274.173.532 170.669.329 176.600 208.750 216.271.789
1.323.000.000
100,00%
661.500.000
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan)
Jumlah saham
Nama Pemegang Saham PT Eka Gunatama Mandiri PT Mulia Grahapermai Tony Surjanto (Komisaris Utama) Rudy Djaja (Direktur) Masyarakat umum (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
31 Desember 2010 Persentase Jumlah pemilikan modal disetor
548.347.064 341.338.658 353.200 175.000 432.786.078
41,45% 25,80% 0,03% 0,01% 32,71%
274.173.532 170.669.329 176.600 87.500 216.393.039
1.323.000.000
100,00%
661.500.000
19. AGIO SAHAM Akun ini merupakan kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham dari penawaran umum saham Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Penawaran umum tahun 1994, 25.000.000 saham, nominal Rp 1.000 per saham, harga penawaran Rp 3.800 per saham Penawaran umum terbatas I tahun 1995, 100.000.000 saham, nominal Rp 1.000 per saham, harga penawaran Rp 3.000 per saham Pembagian saham bonus, 247.500.000 saham, nominal Rp 1.000 per saham Penawaran umum terbatas II tahun 1996, 189.000.000 saham, nominal Rp 1.000 per saham, harga penawaran Rp 1.700 per saham
70.000.000 200.000.000 (247.500.000) 132.300.000
Jumlah
154.800.000
20. SURPLUS REVALUASI 31 Desember 2011
2010
Saldo awal tahun Kenaikan revaluasi Pajak tangguhan
1.460.037.869 1.583.009.397 (187.086.944)
1.551.339.018 51.495.193 (142.796.342)
Saldo akhir tahun
2.855.960.322
1.460.037.869
Surplus revaluasi berasal dari revaluasi seluruh tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan. Apabila tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan yang telah direvaluasi dijual, bagian dari surplus revaluasi dari tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan tersebut direalisasikan dengan memindahkan langsung ke saldo laba.
- 32 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 21. PENJUALAN BERSIH
2011
2010
Pihak berelasi Lokal Ekspor
3.345.727 56.384.092
4.025.409 48.835.426
Jumlah
59.729.819
52.860.835
Pihak ketiga Lokal Ekspor
3.001.637.392 822.205.205
2.498.741.129 829.164.681
Jumlah
3.823.842.597
3.327.905.810
Jumlah
3.883.572.416
3.380.766.645
1,54% dan 1,56% dari penjualan bersih masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 28). Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.
22. BEBAN POKOK PENJUALAN
2011
2010
Bahan baku digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi
1.198.687.929 140.430.992 1.763.565.310
1.017.017.264 122.973.840 1.570.338.904
Jumlah biaya produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
3.102.684.231
2.710.330.008
25.201.368 (27.359.759)
28.944.249 (25.201.368)
Biaya pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun
3.100.525.840
2.714.072.889
321.438.331 (364.248.461)
286.470.970 (321.438.331)
Beban Pokok Penjualan
3.057.715.710
2.679.105.528
- 33 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Biaya pabrikasi terdiri dari:
2011 Bahan bakar Penyusutan (Catatan 12) Suku cadang Listrik dan air Gaji dan tunjangan Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Asuransi Perjalanan dinas Percetakan dan alat tulis Lain-lain Jumlah
2010
882.682.808 308.220.600 167.689.702 160.338.821 159.568.662 38.271.783 17.053.506 8.446.820 7.311.366 2.444.913 11.536.329
758.165.749 288.318.943 173.408.087 117.294.926 142.863.448 44.893.441 15.323.187 9.240.148 6.191.136 3.149.540 11.490.299
1.763.565.310
1.570.338.904
4,35% dan 5,47% dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 28). Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih adalah pembelian dari Ansac, Amerika Serikat sebesar Rp 223.610.588 ribu dan Rp 178.455.815 ribu masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. 23. BEBAN PENJUALAN
2011
2010
Pengangkutan Pemasaran Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Barang pecah Lain-lain
245.866.161 52.212.721 16.514.430 6.466.325 5.877.102 6.126.096
247.135.163 56.368.102 16.799.807 5.756.786 5.024.561 5.199.464
Jumlah
333.062.835
336.283.883
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan tunjangan Imbalan pasca kerja (Catatan 17) Penyusutan (Catatan 12) Pengepakan kembali Perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Jamuan dan sumbangan Suku cadang Komunikasi Perlengkapan kantor Lain-lain Jumlah
- 34 -
2011
2010
92.364.470 65.318.088 17.937.452 10.896.168 8.536.028 4.942.914 2.346.994 2.165.920 1.303.669 667.416 538.999 27.110.144
79.406.623 48.618.549 23.188.405 9.365.756 6.894.406 4.679.362 2.667.827 1.583.514 1.239.531 553.699 524.874 22.343.684
234.128.262
201.066.230
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 25. KERUGIAN LAIN-LAIN – BERSIH
2011 Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap (Catatan 12) Beban pajak Kerugian penurunan nilai aset tetap tidak dimanfaatkan (Catatan 12) Lain-lain Jumlah
2010
2.370.165 (4.893.740)
1.432.293 (20.071.895)
(5.392.015) (2.558.299)
(13.088.903) (916.677)
(10.473.889)
(32.645.182)
26. PAJAK PENGHASILAN Beban pajak Perusahaan dan entitas anak terdiri dari:
2011 Pajak kini Perusahaan Entitas anak Jumlah Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak PT Muliaglass PT Muliakeramik Indahraya Jumlah Beban Pajak - Bersih
- 35 -
2010
6.458.891 60.035.342
3.695.705 101.841.978
66.494.233
105.537.683
(1.475.710)
(1.615.571)
(24.975.452) (19.832.739)
(18.069.498) (20.142.412)
(46.283.901)
(39.827.481)
20.210.332
65.710.202
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut:
2011 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba (rugi) sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak Perusahaan
(17.914.711) (35.199.638)
2010
1.640.454.438 1.610.929.495
17.284.927
29.524.943
Perbedaan temporer: Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap
5.774.058 128.781
5.534.163 928.120
Jumlah
5.902.839
6.462.283
707.063 1.451.793 116.171 (198.325)
835.885 5.174.886 160.825 (212.833)
Perbedaan tetap: Pemberian kenikmatan kepada karyawan Beban pajak Jamuan dan sumbangan Penghasilan bunga Keuntungan dari penghapusan serta selisih kurs atas bunga yang masih harus dibayar Lain-lain Jumlah Laba fiskal - Perusahaan
571.095
(25.753.546) (1.409.620)
2.647.797
(21.204.403)
25.835.563
14.782.823
Perhitungan pajak kini dan taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak dibayar dimuka - Pasal 25 Utang pajak - Perusahaan (Catatan 14)
- 36 -
2011
2010
6.458.891 (4.632.223)
3.695.705 (3.425.271)
1.826.668
270.434
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011
2010
Perusahaan Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja Aset tetap
10.540.193 668.919
9.096.678 636.724
Aset pajak tangguhan
11.209.112
9.733.402
Entitas anak Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja
61.111.239
49.678.429
Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Surplus revaluasi
36.397.399 289.251.194
38.355.923 133.581.108
Jumlah
325.648.593
171.937.031
(264.537.354)
(122.258.602)
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2011 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba (rugi) sebelum pajak entitas anak
2010
(17.914.711) (35.199.638)
1.640.454.438 1.610.929.495
17.284.927
29.524.943
4.321.232
7.381.235
661.949
(5.301.101)
Beban pajak - Perusahaan Beban pajak - entitas anak
4.983.181 15.227.151
2.080.134 63.630.068
Jumlah beban pajak - bersih
20.210.332
65.710.202
Laba sebelum pajak Perusahaan Beban pajak sesuai dengan tarif efektif Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
- 37 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 27. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Laba (rugi) per saham dasar Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) per saham dasar:
2011
2010
Laba (rugi) Laba (rugi) bersih tahun berjalan
(38.125.043)
Jumlah Saham
Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham
1.323.000.000
1.574.744.236 Lembar 1.323.000.000
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham dilutif.
28. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a.
PT Eka Gunatama Mandiri dan PT Mulia Grahapermai merupakan pemegang saham Perusahaan.
b.
Sebagian direksi dan komisaris Perusahaan dan entitas anak merupakan manajemen dari Mulia Inc., Amerika Serikat, Concord Building Materials Pte. Limited, Singapura dan PT Tebaran Mutiarahitam.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi a.
Perusahaan dan entitas anak menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direktur Perusahaan dan entitas anak sebagai berikut:
2011
2010
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja
22.791.843 6.644.989
20.129.266 4.322.527
Jumlah
29.436.832
24.451.793
- 38 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) b.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi usaha dengan pihak berelasi, yang meliputi penjualan produk dan pembelian bahan baku dan bahan pembantu, sebagai berikut:
Rincian penjualan bersih dan piutang usaha kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2011 Penjualan bersih Piutang usaha Mulia Inc., Amerika Serikat Concord Building Materials Pte. Limited, Singapura PT Tebaran Mutiarahitam
27.546.340
24.466.619
27.385.924
16.295.824
28.837.752 3.345.727
4.468.452 256.439
21.449.502 4.025.409
8.942.296 344.968
Jumlah
59.729.819
29.191.510
52.860.835
25.583.088
Persentase dari jumlah penjualan bersih
1,54%
1,56%
Persentase dari jumlah aset
2010 Penjualan bersih Piutang usaha
0,48%
0,56%
Rincian pembelian dan utang kepada pihak berelasi: 2011 Pembelian PT Tebaran Mutiarahitam
53.853.505
Persentase dari jumlah pembelian
4,35%
Persentase dari jumlah liabilitas
2010 Utang usaha 15.134.888
Pembelian 41.847.038
Utang usaha 7.736.844
5,47%
0,29%
0,15%
29. SEGMEN USAHA Segmen Usaha Pada tahun sebelumnya, informasi segmen dilaporkan berdasarkan segmen operasi dan segmen geografi. Efektif tanggal 1 Januari 2011, standar baru mewajibkan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan informasi yang dikaji ulang oleh pengambil keputusan operasional yang digunakan untuk tujuan alokasi sumber daya dan menilai kinerja segmen tersebut. Perusahaan dan entitas anak melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan divisi-divisi operasi, sama dengan segmen operasi pada standar sebelumnya : 1. Keramik 2. Kaca lembaran, botol dan gelas
- 39 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen operasi: 2011
Keramik Juta
Kaca lembaran, botol dan gelas Juta
Eliminasi Juta
Konsolidasi Juta
PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan ekstern Pendapatan antar segmen
3.338.842 -
3.446.107 327
(2.901.377) (327)
3.883.572 -
Jumlah pendapatan segmen
3.338.842
3.446.434
(2.901.704)
3.883.572
326.454
491.128
HASIL SEGMEN
8.274
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Kerugian selisih kurs mata uang asing Penghasilan investasi Kerugian lain-lain - bersih
(333.063) (234.128) (258.914) (11.197) 4.005 (10.474)
Rugi sebelum pajak SEGMEN ASET DAN LIABILITAS Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
(17.915)
2.306.747
3.600.922
(656.669)
Jumlah aset konsolidasian Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
5.251.000 868.186 6.119.186
2.140.264
2.727.992
(656.669)
Jumlah liabilitas konsolidasian INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
825.856
4.211.587 1.035.023 5.246.610
38.386 97.214
- 40 -
93.346 234.336
-
131.732 331.550
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan)
Keramik Juta
2010
Kaca lembaran, botol dan gelas Juta
Eliminasi Juta
Konsolidasi Juta
PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan ekstern Pendapatan antar segmen
2.767.710 -
3.035.482 432
(2.422.426) (432)
3.380.766 -
Jumlah pendapatan segmen
2.767.710
3.035.914
(2.422.858)
3.380.766
225.302
470.401
HASIL SEGMEN
5.958
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Keuntungan kurs mata uang asing Penghasilan investasi Keuntungan restrukturisasi utang jangka panjang Keuntungan pembelian kembali utang jangka panjang dan penghapusan utang bunga Kerugian lain-lain - bersih
701.661 (336.284) (201.066) (32.723) 210.261 2.070 1.283.865
45.315 (32.645)
Laba sebelum pajak
1.640.454
SEGMEN ASET DAN LIABILITAS Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
1.621.238
3.205.724
(648.682)
Jumlah aset konsolidasian Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
4.532.299 1.997.573
2.690.904
(648.682)
Jumlah liabilitas konsolidasian INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
4.178.280 354.019
4.039.795 977.726 5.017.521
51.435 111.743
247.821 212.854
-
299.256 324.597
Segmen Geografis Perusahaan dan entitas anak beroperasi di satu lokasi, Propinsi Jawa Barat, sedangkan produk dipasarkan ke berbagai pasar geografis. Berikut ini adalah jumlah penjualan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang.
Pasar geografis
2011
2010
Indonesia Asia Australia Eropa Amerika Afrika
3.004.983.119 698.705.482 69.303.412 42.755.210 40.135.244 27.689.949
2.502.766.538 679.274.579 91.986.369 39.724.763 44.270.027 22.744.369
Jumlah
3.883.572.416
3.380.766.645
- 41 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 2011
Aset Kas dan bank
Aset keuangan lainnya
Piutang usaha Rekening bank dibatasi penggunaannya
US$ AUD EURO SGD US$ EURO GBP US$ AUD US$
Ekuivalen Rp
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rp
2.557.868 134.932 30.058 2.000 982.528 675.643 11.524.808 82.467
23.194.743 1.241.642 352.851 13.949 8.909.564 7.931.378 104.506.961 758.860
4.698.817 360.519 32.053 2.000 2.050.565 32.402 13.950 13.080.346 104.395
42.247.060 3.296.045 383.214 13.961 18.436.631 387.391 193.819 117.610.794 954.485
11.208
101.641
2.000
17.982
Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha
Biaya yang masih harus dibayar
Utang jangka panjang
2010
Mata Uang Asing
147.011.589
US$ EURO SGD Lainnya US$ JPY EURO SGD GBP HKD US$
15.912.149 4.455.615 168.417 12.139.313 402.222.690
144.291.364 52.304.466 1.174.543 503.480 110.079.288 3.647.355.354
183.541.382
8.362.629 310.876 178.150 13.026.006 94.959 479.293 93.291 32.810 83.204 454.222.690
75.188.398 3.716.766 1.243.593 5.154.113 117.116.822 1.047.255 5.730.332 455.849 651.226 96.136 4.083.916.206
Jumlah Liabilitas
3.955.708.495
4.294.316.696
Jumlah Liabilitas - Bersih
3.808.696.906
4.110.775.314
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 2010 Mata Uang 1 US$ 9.068 8.991 1 GBP 13.969 13.894 1 EURO 11.739 11.956 1 AUD 9.202 9.143 1 SGD 6.974 6.981 100 JPY 11.680 11.028 1 HKD 1.167 1.155
- 42 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
Manajemen Risiko Modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan bank (Catatan 6), aset keuangan lainnya (Catatan 7) dan ekuitas pemegang saham induk. Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. i.
Manajemen risiko mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi dalam mata uang selain mata uang fungsional dari Perusahaan dan entitas anak yang terutama disebabkan karena volatilitas atau fluktuasi nilai tukar mata uang asing tersebut. Sebagian besar pinjaman dan pendapatan ekspor entitas anak dalam valuta asing. Sehubungan dengan hal ini, apabila terjadi fluktuasi yang tajam pada nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah, maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang signifikan pada pendapatan dan kondisi keuangan Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan dan entitas anak pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 30. Saat ini Perusahaan dan entitas anak tidak menggunakan instrumen derivatif atau lindung nilai untuk mengurangi risiko ini.
ii.
Manajemen risiko tingkat bunga Entitas anak terekspos terhadap tingkat bunga karena memiliki pinjaman yang mempunyai tingkat bunga tetap yang akan berpengaruh apabila bunga pasar menurun. Pinjaman entitas anak yang terekspos terhadap risiko nilai wajar dijelaskan dalam Catatan 16. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko tingkat bunga dengan melakukan pengamatan terhadap pergerakan suku bunga sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko tingkat bunga.
- 43 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut: Bunga mengambang Aset Keuangan: Kas dan bank Aset keuangan lainnya Piutang usaha Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Rekening yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain Liabilitas Keuangan: Utang usaha Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Utang jangka panjang
iii.
Tanpa bunga
Jumlah
463.048 408.241.445
54.763.356 42.060.942 408.241.445
-
7.458.876
7.458.876
-
-
2.102.461
101.641 2.102.461
-
-
395.761.429
395.761.429
18.160.153 253.295.562 -
18.160.153 253.295.562 3.988.715.354
54.300.308 101.641
-
Bunga tetap 42.060.942 -
3.988.715.354
Manajemen risiko kredit Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan pelanggan yang mempunyai reputasi yang baik. Untuk aset keuangan seperti kas dan bank dan dana yang dibatasi penggunaannya, Perusahaan dan entitas anak meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak bereputasi. Perusahaan dan entitas anak bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Karena itu, Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan untuk memastikan bertransaksi dengan pelanggan yang mempunyai sejarah atau reputasi kredit yang baik dan memonitor piutang usaha secara terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit. Pada tanggal pelaporan tidak terdapat konsentrasi yang signifikan atas risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan dan piutang. Jumlah tercatat yang tercermin dalam laporan keuangan merupakan eksposur maksimum risiko kredit Perusahaan dan entitas anak untuk pinjaman yang diberikan dan piutang.
iv.
Manajemen risiko likuiditas Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
- 44 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) Perusahaan dan entitas anak memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan. Risiko likuiditas Perusahaan dan entitas anak timbul terutama dari persyaratan pendanaan untuk membayar kewajiban dan mendukung kegiatan usaha. Perusahaan dan entitas anak menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan juga dapat memperoleh dana tambahan melalui pembiayaan publik, swasta atau sumber lainnya. c. Nilai wajar instrumen keuangan Terkecuali untuk utang jangka panjang, Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku. Utang jangka panjang dengan nilai tercatat sebesar Rp 3.988.715.354 ribu memiliki nilai wajar sebesar Rp 3.905.456.021 ribu pada tanggal 31 Desember 2011. Nilai wajar dari utang jangka panjang dihitung berdasarkan metode penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan. 32. IKATAN Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Distributor No. SPj.2010.001/DIR SMEC-FSCM & Business Development tanggal 22 Nopember 2010, Perusahaan melakukan kerjasama dengan PT Bank International Indonesia Tbk (BII) untuk memberikan fasilitas kredit kepada para distributor Perusahaan di seluruh Indonesia yang hanya dapat digunakan untuk membiayai pembelian produk dari Perusahaan. Jenis kredit yang diberikan oleh BII kepada distributor Perusahaan adalah dalam bentuk pinjaman rekening koran (overdraft loan) dengan maksimum plafon kredit sebesar Rp 230 milyar untuk seluruh distributor sedangkan maksimum plafon kredit untuk masing-masing distributor adalah sebesar Rp 25 milyar. Tingkat bunga sebesar 12% per tahun yang di tanggung oleh Perusahaan.
33. KONDISI USAHA Perusahaan dan entitas anak mengalami defisiensi modal sebesar Rp 485.221.516 pada tanggal 31 Desember 2010 karena kerugian berulang yang dialami Perusahaan dan entitas anak sebelum tahun 2009. Kerugian tersebut terutama disebabkan kerugian kurs mata uang asing dan beban bunga. Tingginya nilai tukar mata uang asing yang terjadi sejak tahun 1997 (krisis keuangan Asia) telah menyebabkan pinjaman Perusahaan dan entitas anak meningkat secara substansial yang mengakibatkan Perusahaan dan entitas anak mengalami kesulitan keuangan untuk menyelesaikan kewajibannya. Pada tanggal 9 Desember 2010, entitas anak telah berhasil menandatangani Debt Restructuring Facility (Perjanjian Fasilitas) sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 16. Untuk menghasilkan arus kas yang memadai dari aktivitas operasi untuk membayar pokok dan bunga pinjaman yang telah direstrukturisasi, manajemen Perusahaan dan entitas anak telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan volume dan harga penjualan terutama untuk pasar ekspor dan domestik, selain itu Perusahaan dan entitas anak juga melakukan customer reprofiling dan product reprofiling dengan memproduksi produk-produk yang dapat diterima oleh pasar domestik maupun pasar ekspor dengan margin yang lebih baik serta berusaha dalam penghematan biaya.
- 45 -
P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam ribuan Rupiah) - (Lanjutan) 34. REKLASIFIKASI AKUN Sehubungan dengan penerapan PSAK 1 (revisi 2009), pos luar biasa pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2011:
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Keuntungan restrukturisasi utang jangka panjang Pos luar Biasa
Sebelum reklasifikasi
Sesudah reklasifikasi
1.283.865.451
1.283.865.451 -
35. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 2 sampai 46 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2012.
- 46 -