hari kemarin besih-bersih, sementara aku memasang peralatan dan membuka tempat tidur tambahan yang aku beli dahulu kala. "Bangun," kataku. "Kita akan pulang untuk menikah." "Apa? Sekarang?" Maha aku mengambil cuti dua hari dan pulang untuk menikah. Ayahku tidak keberatan dengan pernikahan kami, malah sebaliknya. Dia menyukai rencana itu. Dia tidak keberatan meskipun aku baru berusia dua puluh dua tahun. Katanya Samia berasal dari keluarga yang baik. Komunis. Temannya. Ibuku bahagia: seorang gadis dengan gelar diploma. Mungkin dia akan mengubahku juga. Mungkin perlahan-lahan dia akan berhasil membujukku untuk kembali kuliah. "Berapa mata kuliah yang masih tersisa? Tidakkah sayang jika mundur setelah tiga tahun berjalan? Apa Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi kamu tidak malu pada dirimu sendiri, memiliki istri yang berpendidikan lebih tinggi darimu? Aku percaya dia pasti setuju." Nenekku mengenal para pengungsi. Dia biasa bekerja bersama mereka memetik buah. "Mereka adalah wanita terbaik di desa," katanya. "Ajaklah dia kemari agar aku bisa memandangnya." Walaupun sebenarnya dia sudah tidak dapat melihat dengan jelas. Ayah berkata, tidak ada seorang pun di Tira yang menikah seperti ini. "Pernikahan tidak bisa disiapkan dalam dua hari. Meskipun kami menyetujuinya, orangtuanya tidak akan setuju. Mereka pasti memiliki harga diri!" Kata Ayah, tidak mungkin kami bisa mendapatkan sebuah gedung resepsi dalam waktu semalam, belun lagi mengundang orang-orang. Kujelaskan padanya bahwa aku ingin pernikahan kami dilakukan secara sederhana saja. Sepeduliku, satu-satunya orang yang kami butuhkan di pernikahan adalah seorang syekh. Tetapi, orangtuaku tidak akan bermimpi untuk membiarkan kabar buruk tersebar atau memberi dalih pada semua orang untuk berkata kami tidak sebaik keluargakeluarga lain. "Tidakkah sudah cukup buruk gadis malang itu menikahi seseorang yang belum memiliki rumah sendiri? Apa kamu yakin orangtuanya akan setuju?" Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Orangtua Samia setuju karena mereka tidak punya pilihan. Gosip telah menghancurkan mereka. Pernah sekali ibunya pergi melayat seseorang dan di sana ia tak sengaja mendengar orang-orang menggunjingkan anak perempuannya yang berpergaulan bebas saat belajar di Yerusalem. Di dalam masjid tempat ayahnya salat Jumat, mereka menyebutkan Samia dalam khotbah. Memang namanya tidak disebutkan secara langsung, tetapi mereka membicarakan tentang para orangtua yang mengirimkan anak-anak perempuannya ke universitas, tempat mereka berubah menjadi pelacur. Orangtuaku tidak akan menyerah. Mereka berhasil mengundang seratus orang dari pihak kami dan seratus orang dari pihak mempelai perempuan, dan Ayah mengadakan perjanjian dengan seorang pemilik restoran. Mereka membeli emas seperti yang biasa dilakukan orang-orang di Tira, dan memberi kami uang untuk membeli pakaian di Tel Aviv. Samia membeli sebuah gaun di Shenkin Street, dan aku mendapatkan setelan jas di Zara di Dizengoff Center. Tidak ada seorang pun di keluarga kami yang mengerti mengapa kami menikah seperti ini. Syekh datang dan aku menandatangani surat-surat tujuh kali. Ayah Samia meKoleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi nandatangani surat-surat itu untuknya, seperti yang sudah menjadi tradisi. Akhirnya kami menikah juga, dan sekarang satu-satunya yang aku inginkan adalah agar semua orang selesai makan secepatnya agar kami bisa pulang. Hari berikutnya, ibuku menelepon, katanya para guru di tempat dia bekerja, yang kebetulan tidak diundang, menganggap kami menikah karena Samia sudah hamil dan kami hanya berusaha menghindari malu. Samia berkata, keluarganya tidak yakin apakah acaranya adalah pertunangan atau pernikahan karena pada pertunangan orang biasanya hanya menghidangkan knaffeh, sedangkan waktu itu restoran menyajikan hidangan lengkap. Selain itu, dalam sebuah pernikahan mempelai perempuan mestinya mengenakan gaun pengantin, tetapi waktu itu Samia hanya memakai gaun dari Shenkin Street. Samia menangis, katanya semua itu salahku. Dia tahu menikah seperti ini tidak akan berhasil, aku hanya memikirkan diriku sendiri, aku tidak pernah mau melakukan sesuatu demi dia, dan orangtuanya terluka hatinya dan marah karena dia tidak dinikahkan seperti orang-orang lain. Ayahku juga mencaci-makiku. Dia berkata aku mengacaukan segalanya. "Minggu depan datanglah lagi, dan kita akan mengakhiri aib ini." Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Jadi kami menikah sekali lagi. Biaya besar dikeluarkan untuk gedung resepsi, musik, fotografer, seribu tamu, dan sebuah hotel di Netanya. Selain bibi-bibiku dan anak-anak mereka, aku tidak mengenali siapa pun di pesta pernikahanku sendiri. Aku tidak mengundang siapa-siapa. Semua orang diundang oleh orangtuaku dan orangtua Samia. Aku memakai setelan hitam dan sepatu hitam, seperti di film-film Arab. Aku menyematkan cincin di jari Samia. Aku harus berdansa dengannya walaupun aku tidak tahu sedikit pun tentang dansa debka. Aku disuruh memotong kue dan mencium orang-orang yang tidak aku kenal namanya. Aku harus memeluk bibi-bibiku dan paman-pamanku dan tersenyum di depan kamera. Aku harus mendengarkan musik mengerikan yang selalu membuatku sakit kepala. Dan aku harus melakukan semua itu tanpa alkohol atau rokok. Karena aku pemuda yang penurut dan pemalu. Beit Safafa Beberapa bulan setelah kami menikah untuk kedua kalinya, kami pindah ke Beit Safafa. Tempat itu dulunya sebuah desa tersendiri, tetapi sekarang termasuk wilayah Yerusalem. Enak juga menjadi orang asing. Tidak ada Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi yang mengikutiku. Tidak ada yang me-merhatikanku, dan satu-satunya yang dipedulikan pemilik rumah sewaan adalah aku membayar uang sewa tepat waktu. Betul, pemilik rumah sewaan kami adalah orang Arab, tetapi kami tidak merasa menjadi bagian dari mereka. Kami tidak punya sanak saudara, kenalan, atau teman di sini seperti dulu ketika di Tira. Rumah kami terletak di daerah yang diduduki tahun 1967. Nama Ibraninya adalah Givat Ha-Matos (Bukit Pesawat) karena sebuah pesawat Israel j atuh di sana ketika perang. Dari 1948 sampai 1967 terdapat pagar kawat berduri yang melintang melalui desa, memisahkannya menjadi dua. Selama sembilan belas tahun, saudara, kerabat, dan keluarga yang tinggal di kedua sisi pagar tidak bisa saling mengunjungi. Wanita pemilik rumah sewa kami berkata satu-satunya saat di mana orang Israel dan orang Yordania memperbolehkan keluarga mendekati pagar dan berjabat tangan hanya dengan menggunakan dua jari mereka adalah pada hari raya atau hari pernikahan. Dia menunjukkan kami foto pernikahan yang dirayakan di kedua sisi pagar. Setengah keluarga hidup di Yordania dan setengah lainnya di Israel, katanya, dan tertawa. Sekarang kedua bagian itu diduduki oleh Israel, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi kecuali bahwa orang-orang di bagian yang diduduki pada tahun 1967 memiliki kartu penduduk dan mereka yang berada di bagian yang diduduki pada tahun 1948 memiliki kartu warga negara, jadi mereka dianggap lebih unggul dan lebih setia. Setidaknya rumah mereka lebih tinggi. Wajar saja mereka lebih banyak mendapat pekerjaan dari pihak Israel. Istriku dan aku adalah warga negara, dan berkat itu wanita pemilik rumah sewa memperlakukan kami dengan hormat karena kami memiliki asuransi kesehatan dan jaminan sosial, dan kami bisa berbahasa Ibrani dengan baik. Rumah-rumah di setengah bagian desa yang diduduki pada tahun 1967 lebih murah karena tidak ada saluran pembuangan kotoran atau sampah, dan air dan listriknya disediakan oleh perusahaan Arab. Jadi di sana lebih sering terjadi pemadaman listrik dan lebih banyak masalah dengan sistem airnya. Ketika perang pecah-Intifada-bagian Palestina mendapatkan tekanan yang lebih besar karena listrik selalu dipadamkan ketika Israel menembaki Betlehem, Beit Jala, atau Beit Sahur. Ada sebuah pemukiman besar yang memisahkan kami dari tempat-tempat yang ditembaki, tetapi kami masih termasuk Palestina, setidaknya dalam masalah air dan listrik. Hidup menjadi lebih Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi sulit karena Intifada, dan istriku dan aku mulai menyesal kami tidak menyewa di bagian wilayah yang termasuk Israel. Biaya sewanya sedikit lebih tinggi, tetapi sebenarnya kami masih mampu menyewa rumah yang lebih kecil. Semenjak perang pecah, ada lebih banyak pasukan yang berpatroli di bagian Palestina, dan pemadaman listrik membuat musim dingin lebih berat, khususnya untuk bayi. Kami dapat mendengar suara tembakan, tetapi sejauh ini peluru belum mengenai daerah kami. Sisi Palestina di Beit Safafa lebih tenang, karena mereka tahu jika mereka bergabung dengan Intifada, penyewa Arab akan pindah dari apartemen yang disewa, yang merupakan sumber mata pencaharian mereka yang utama. Hampir semua orang di sisi Palestina menyiapkan sebuah kamar untuk disewakan atau membangun rumah tambahan untuk warga negara seperti kami yang mencoba untuk meninggalkan desa mereka dan lebih memilih tinggal di kota. Orang-orang merasakan solidaritas dengan penduduk yang ditembaki yang tinggalnya tidak begitu jauh, dan mereka mengumpulkan mainan dan uang untuk kamp pengungsi, tetapi mereka tidak akan melempar sebutir batu pun ke Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi arah prajurit Yahudi. Sungguh memalukan apa yang akan dilakukan orang agar bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kami memiliki sebuah rumah kecil. Putri kami tidur bersama kami di dalam kamar kami, dan ada sebuah dapur kecil dan kamar mandi kecil. Keti-ka seorang Yahudi terbunuh, wanita pemilik rumah sewa akan memanggang basbussa dan memberikan pada kami seporsi dalam piring kecil. Dia melepas kerudungnya dan memasukkannya di mulutnya untuk memelankan suaranya. Lalu dia menangis gembira tanpa suara. Wanita pemilik rumah sewa kami adalah seorang pengungsi dari desa Malcha. Kadang dia menaiki atap dan melihat ke bawah tempat rumahnya berada. Rumah itu masih di sana, dua meter jauhnya dari masjid. Di tahun 1948 dia melarikan diri ke bagian selatan Beit Safafa, yang sudah menjadi wilayah Yordania, dan sejak 1967 dia bekerja di Hebrew University. Dia adalah seorang ketua departemen, yang berarti dia bertanggung jawab atas toilet di kampus Fakultas Hukum. Ketika perang pecah, saudara lakilakinya sedang salat Jumat di Masjid Al Aqsa dan terbunuh. Dia seorang tukang ledeng, dan dia memiliki sebuah Fiat kecil. Saudara perempuannya biasa memanggilnya setiap kali pipa-pipa kami tersumbat. Ketika putri Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi kami lahir, dia datang bersama istri dan anak-anaknya dan membawakan kami hadiah. Fashion Channel Aku berbaring di sofa, mencoba menghibur diriku dengan menonton Fashion Channel. Gaun-gaun pengantin terkilas di depanku. Aku mencoba untuk mengingat kembali pernikahanku, tetapi aku terlalu mabuk untuk itu. Salah satu saudara laki-laki pemilik rumah sewa baru saja menikah. Mereka mengundang sedikit tamu, tanpa musik dan tanpa makanan. Kedua keluarga hanya menghabiskan waktu setengah jam bersama. Terjadi penembakan dan pemadaman listrik lagi. Istriku sampai terbangun. Aku tidak bisa mengerti mengapa kesunyian malah membuatnya terbangun. Atau kegelapan. Dia memanggilku dari kamar tidur, mencoba berbicara cukup keras supaya aku bisa dengar, tetapi tidak terlalu keras karena tidak ingin membangunkan bayi kami. "Senternya ada di atas televisi," katanya. Pada musim panas penembakan dan peluncuran rudal terdengar lebih keras, khususnya pada malam hari. Aku duduk di sana mencoba untuk Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi mem-bayangkan di mana peluru-peluru itu mendarat atau membayangkan helikopter mengincar sebuah sasaran, menukik ke bawah dan menembak. Pilot-pilotnya adalah yang terbaik. Mereka pasti seusiaku, tetapi dengan fisik yang baik dan wajah yang tampan. Mereka akan menyelesaikan tugas malam mereka, keluar dari pesawat, melepas helm, dan dengan gerakan tangan yang mengesankan, mereka menyisir rambut mereka. Rambut yang indah, mungkin pirang, tetapi sulit melihatnya dalam kegelapan. Terutama karena alkohol telah menguasaiku. Tembakan bertubi-tubi terdengar lagi. Istriku membungkuk dan bayangan siluetnya pada dinding membuatku ketakutan sesaat. "Sepertinya kita bukan bagian dari semua ini." Dia menguap. "Kita hanya jadi penonton, seperti orang asing, tidak melakukan apa pun." "Besok. Besok aku akan menelepon perusahaan listrik," kataku kepadanya. "Ini tidak bisa terus begini. Aku akan menuntut mereka." Aku akan menuntut ayahku juga, karena menanamkan harapan dalam pikiranku, karena berbohong padaku. Karena mengajariku bernyanyi: "Kita akan berbaris di jalan-jalan, karena bersatu kita teguh. Mari kita bernyanyi untuk negara kita yang agung, negeri kita." Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Aku akan menuntutnya karena telah bilang padaku bahwa Perang Lebanon adalah kegelapan besar yang sesudahnya akan disusul cahaya besar. Aku menertawakannya ketika dia berkata, setiap kali mereka menembaki Gaza atau Ramallah, "Nah, begitu! Mereka tamat sekarang." Aku ingat bagaimana kami pernah bernyanyi untuk menjadi "bebas dan bersatu." Suara Ayah terdengar nyaring ketika kami bernyanyi: "Biarkan revolusi tiba. Biarkan kemenangan menjadi milik kami." Aku tidak akan bisa memaafkannya karena membuat kami berpikir kami bisa mengalahkan musuh dengan ban dan batu. Aku tidak punya satu ons pun harapan dalam hatiku. Diriku penuh dengan kebencian. Aku membenci ayahku. Gara-gara dia aku tidak bisa meninggalkan negara ini karena dia mengajarkan kami bahwa tidak ada tempat lain bagi kami, dan kami tidak boleh menyerah; lebih baik mati memperjuangkan tanah air. Aku membayangkan dirinya dan mengatakan padanya semua yang ada di dalam pikiranku. Aku akan berkata jika bukan karena omong-kosong yang dia tanamkan ke dalam diri kami, aku pasti sudah pergi sejak dahulu. Sekarang dia mabuk, sepertiku, tetapi dia berpegang teguh pada harapan. Jika dia kehilangan harapan itu, dia akan mati. Harapan mulai surut, tetapi di suatu tempat harapan itu masih bisa Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi dirasakan. Bahkan ketika dia menangis, ketika Nazareth diserang, tangisan itu terdengar seperti kesedihan seseorang yang mengharapkan penebusan besar segera datang-seperti yang dia gambarkan dalam tulisan yang dibuatnya ketika dia ditahan. Aku tidak ingat tanggal demonstrasi terakhir yang aku ikuti. Aku tidak ingat tentang apa demonstrasi itu: Hari Tanah, Hari Nabka, atau hanya tentang beberapa orang Arab yang terbunuh di persimpangan jalan. Aku ingat bagaimana ayahku dan temannya bekerja semalaman. Mereka menggambar slogan pada papan tanda besar. Aku berdiri di sana, membawakan mereka spidol berwarna setiap kali ayahku menyuruhku. Satu-satunya orang yang aku kenal adalah guru matematikaku, dan dia berlagak seolah-olah dia tidak mengenalku. Mereka menulis: "YA PERES, YA SHARON. INI ADALAH NEGERI KAMI DAN DI SINILAH KAMI BERADA." Mereka menulis: "AYAM-AYAM DI DATARAN TINGGI GOLAN BERKELAKU-AN SEPERTI SEEKOR SINGA DI LEBANON." Ayah berkata semua itu ditujukan untuk Assad. Mereka menulis: "BERGEMBIRALAH, OH IBU PARA SYUHADA. ANAK-ANAK ITU ADALAH ANAKMU." Ayahku dan temannya menggambar bendera Palestina, dan memintaku dan adikku Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi untuk mewarnai kotaknya dengan warna hijau, hitam, merah, dan putih. Itulah pertama kalinya aku belajar cara menggambar sebuah bendera, dan kami berdebat warna mana yang seharusnya ada di bagian atas, hijau atau hitam. Kata Ayah hal itu bukan masalah karena pemikiranlah yang lebih penting. Keesokan harinya, aku tidak ingat apa alasannya, tetapi ayahku berkata kami juga harus ikut ambil bagian dalam demonstrasi. Sebuah truk mobil pikap dengan pengeras suara berangkat dari rumah kami, dan adikku, aku, dan beberapa orang teman ayahku mengikutinya dengan membawa papan tanda kami. Aku bisa mendengar suaranya di pengeras suara, dan orang-orang mulai bergabung dengan kelompok yang berbaris di belakang mobil mobil pikap. Menurutku semua orang ikut keluar. Kelompok membengkak menjadi gerombolan besar yang berbaris maju. Adikku dan aku mencoba untuk selalu menempatkan diri dekat dengan mobil pikap, dekat dengan Ayah. Ketika kami melewati rumah kami lagi, Ibu dan Nenek menunggu di sana dengan kendi dan botol air dan memberikannya kepada beberapa demonstran. Ibu berkata, "Semoga Tuhan memberkahi mereka," dan aku yakin dia menangis. Dia memberi tanda pada mobil pikap untuk Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi berhenti dan memberi ayahku minuman air dingin dari sebuah gelas, seperti yang dia suka. "Apa yang akan terjadi?" istriku ingin tahu. "Perang?" Aku harap dia kembali tidur karena di benakku aku baru saja mulai membuka baju pilot tempur wanita yang pertama. Dari lingkungan di atas bukit di atas kami, kami dapat mendengar suara riuh orang Yahudi. Di bawah cahaya lampu jalan di sepanjang jalan itu aku dapat melihat mereka bergerak maju menuju rumah kami. Mereka berbaris di jalan di atas kami. Rumah yang kami sewa letaknya cukup terisolasi, paling dekat dengan pemukiman Yahudi. Pemilik rumah sewa, yang tinggal di tingkat atas rumah sewa kami, mengetuk pintu dan berkata, dengan membawa sebuah senter dan wajah yang tegang, "Yahudi sedang menyerang." Suara orang-orang Yahudi bertambah nyaring. Di bawah cahaya lampu jalan di sepanjang jalan aku dapat melihat mereka mendekati rumah kami. Keadaan menjadi semakin membahayakan, jadi pemilik rumah sewa mengajak kami untuk tinggal di rumah orang-tuanya di tengah desa. Kami akan lebih terlindung di sana. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Istriku mulai menangis dan aku berkata, "Kita harus pulang." Aku mengangkat bayi kami dari tempat tidurnya. Dia menjerit. Aku membungkusnya dengan selimut, dan kami berangkat. Aku berharap mereka belum memblokade jalan keluarnya. Tetapi jika mobil-mobil polisi sudah ada di sana, aku akan berkata bahwa aku adalah warga negara dan aku hanya menyewa di sini. Aku akan menunjukkan kartu identitasku pada mereka. Aku mendapatkan kartu itu di Kementerian Dalam Negeri di Netanya. Aku bukan benar-benar orang Palestina. Aku akan berkata pada mereka bayiku sakit. Aku menghela napas panjang lega ketika kami mencapai bagian kota yang terang. Mereka tidak akan mengenaliku. Aku bergantung pada kenyataan bahwa aku tampak seperti seorang Yahudi. Aku berharap mereka tidak melihat istriku. Tidak bisakah aku memilih seseorang yang berkulit lebih terang? Istriku berbicara pelan pada bayi kami, mencoba untuk menenangkannya, dan aku membentaknya untuk menutup mulutnya jika dia ingin kami keluar dari sini dalam keadaan hidup. Orang-orang Yahudi belum sampai ke jalan masuk, dan beberapa di antara mereka yang berpapasan dengan kami memandang tajam ke dalam mobil dengan curiga. Tetapi ketika mereka melihatku, mereka membiarkan kami lewat. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Kami harus segera pergi. Beruntung aku bukan orang yang menggantung tasbih di cermin. Beruntung aku tidak memiliki hamsa atau huruf Arab. Aku memiliki mobil Yahudi, Subaru, bukan Peugeot atau Opel Ascona. Aku selalu tahu bagaimana membuat diriku tidak mencolok. Aku memutar mencari saluran radio, menghindari stasiun radio Arab, dan memilih saluran IDF. Lalu aku mengeraskan volumenya sampai kami berada di luar kota. Mereka membakar masjid. Mereka menembaki desadesa dan kotakota. Orang-orang terbunuh. Ada rasa sakit yang aneh di persendianku. Tangan dan kakiku terasa berlubang, penuh dengan udara dingin, lumpuh. Aku mengemudi keluar dari Yerusalem lebih cepat daripada biasanya. Aku tidak pernah mengemudi dalam kecepatan setinggi itu bersama anak perempuanku di dalam mobil. Aku takut menabrak lereng. Jalannya tidak tampak berbeda. Sesekali, ada cahaya mobil yang melintas dan mataku mencari truk yang membawa tank yang ditutupi jala berat dan terpal hijau. Aku biasanya mengebut begitu mencapai dasar bukit. Tetapi aku berhatihati kali ini karena bahkan polisi lalu lintas pun dapat berbahaya. Hal-hal remeh sekalipun dapat membawa masalah, seperti beberapa polisi yang menanyakan surat-suratku Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi dan mengetahui siapa dan apa aku ini sebenarnya. Hari-Hari Ketika Teroris Menyerang Pada hari-hari ketika teroris menyerang, istriku berkata kami harus mulai menabung. Kami harus berhenti berlangganan televisi kabel. Kami dapat menggunakan uang itu untuk membeli sesuatu setiap tahun baru tiba. Daripada untuk menonton televisi, kami dapat menggunakan uang tersebut untuk membeli sofa baru. Katanya, tabungan hampir tidak cukup untuk membeli sofa. Di samping itu, kami juga membutuhkan kompor baru. Kami membutuhkan oven microwave untuk memanaskan makanan bayi. Dia tidak menginginkan perabot yang mahal. Bahkan juga yang paling tidak mahal sekali pun. Dia telah melihat beberapa sofa bagus di Golan Furniture di daerah Talpiyot. Bagaimanapun juga, karena kami pindah setiap satu atau dua tahun, kami tidak perlu membeli sesuatu yang mahal karena proses kepindahan dapat merusak perabot. Dulu, mereka mematahkan gagang kulkas kami dan tidak pernahberhasil untuk memperbaiki lemari kami yang mereka hancurkan. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Kata istriku, kami tidak seharusnya membeli barang-barang bagus sampai kami pindah ke rumah kami sendiri di Tira. Apa yang kami punya sementara waktu itu hanyalah rangka bangunan, tapi dengan bantuan orangtuaku kami dapat menyelesaikannya dalam waktu satu tahun. Ayahnya akan membelikan kami perabot. Begitulah adanya. Suami bertugas membangun rumah, sedangkan istri mengisinya dengan perabot. Ayahnya membelikan perabot yang mahal untuk adik perempuannya. Dia orang yang pelit, tapi dia terpaksa memberi kesan yang bagus pada orang asing, seperti aku. Jika aku tidak kembali ke Tira saat ini, adikku akan mendapat seluruh warisan orangtuaku. Dia telah menyelesaikan sekolahnya dan kembali ke desa. Dia akan tinggal dengan kakakku yang menikah enam bulan yang lalu dan tinggal di rumahnya sendiri, di belakang rumah yang didiami orangtuaku: rumah yang bagus dan luas dengan kebun di sekelilingnya. Ada dua rumah yang sama berdampingan dengan rumah ini yang satu untukku dan yang lain untuk adikku. Istriku tidak bisa mengerti mengapa aku suka tinggal di Beit Safafa, di mana kami dikelilingi oleh orang-orang Yahudi yang paling menyeramkan dari Gilo, dan daerah Patt, serta proyekproyek Katamon. Setidaknya di Tira kami tidak mendengar suara Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi tembakan dan suara helikopter yang melayang-layang di atas, dan orangorang di Tira tidak memutus aliran listrik setiap saat mereka menembaki Beit Jala. Dia membayangkan dia akan bekerja di kotamadya. Karena dia sudah jenuh. Setiap saat teroris menyerang, tak seorang pun di tempat kerjanya yang akan berbicara padanya. Dia tahu mereka membutuhkan petugas sosial di Tira. Ada banyak masalah di sana tetapi petugasnya tidak mencukupi. Sebelum adikku bertunangan, dia bertanya apakah aku berencana kembali ke rumah. Jika tidak, dia lebih memilih untuk mengambil alih rumah yang mereka bangun untukku. Dia dapat menghemat banyak. Dia ingin segera menikah. Dia bertunangan dengan gadis dari Karra yang juga teman kuliahnya, dan dia merasa hubungan jarak jauh menggelisahkan hatinya. Kataku terserah, sepeduliku dia dapat memiliki kedua rumah itu karena aku tidak akan kembali. Aku tidak dapat membayangkan dari mana ayahku mendapatkan uang untuk membangun tiga rumah. Aku tidak menyangka dia memiliki uang. Dia selalu mengeluh tentang biaya kuliahku. Dia berkata, jika aku belajar sesuatu yang bermanfaat, dia tidak akan terlalu berkeberatan, tapi aku hanya membuang-buang waktuku. Aku segera mulai bekerja sejak aku Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi duduk di tingkat pertama kuliahku. Aku tidak ingin tinggal di asrama, dan ayahku berkata, jika aku ingin menyewa apartemen aku harus bekerja. Kami harus menabung seperti kedua orangtuaku, kata istriku. Kamu kira dari mana mereka mendapatkan uang? Kadang dia mengkalkulasi nilai harta benda yang dimiliki orangtuaku-rumah dan tanah dan dia berkata nilainya melebihi satu juta dolar. Dia berkata, aku seharusnya berhenti bersikap terlalu naif. Sejak pernikahan saudaraku, kurang dari setahun yang lalu, mereka pasti telah menabung lima puluh ribu. Jika aku tidak berbuat apa-apa, aku tidak akan punya apa-apa. Orangtuaku tidak akan mungkin hanya akan mendatangiku dan menawariku sebagian dari harta mereka. Ketika sebuah helikopter melayang-layang di atas rumah kami, aku merasa perkataan istriku ada benarnya. Mungkin inilah saatnya kami kembali ke Tira, melupakan Yerusalem dan membuka lembaran baru. Jika aku tidak kembali sekarang, aku harus menunggu sampai saudaraku menikah dan dipestakan di rumah yang telah berperabot. Inilah kesempatanku. Kehidupanku di sana mungkin lebih baik, lebih terarah. Istriku berkata, aku tidak lagi punya apa pun untuk disembunyikan dan ditutup-tutupi. KeKoleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi biasaanku minum dan merokok telah diketahui orangtuaku. Dan di samping itu, dia tidak pernah mengerti mengapa seorang laki-laki yang telah berumur lebih dari dua puluh lima tahun dan telah menikah takut orangtuanya akan mengetahui dia merokok. Pada hari ketika istriku melahirkan, barulah aku meminta ayahku memberiku sebatang rokok. Kebiasaanku menyimpan minuman keras di lemari, menurut istriku, sama dengan apa yang dilakukan ayahku. Dia banyak minum, dan selalu ada botol wiski di kamar tidurnya. Aku tidak berani menuruti kata hatiku meskipun aku sering tergoda. Pernah suatu kali, ketika nenekku masih kuat, dia akan mencari botol-botol minuman keras Ayah dan kemudian memecahkannya di luar. Dia akan berteriak-teriak mengeluhkan ayahku dan tingkah lakunya yang tidak bertanggung jawab-para tetangga sampai terganggu. Katanya, ayah menghamburkan uangnya untuk membeli minuman keras dan bukannya menabung untuk anak-anaknya. Siapa yang akan membiayai kuliah mereka di universitas? Siapa yang akan membangunkan rumah bagi mereka? Nenek berteriak-teriak hingga wajahnya memerah dan suaranya hampir serak. Semua itu salah ibuku, kata Nenek. Dia tidak tahu bagaimana menjinakkan suaminya. Dia duduk menemaninya, bangga melihat suaminya minum. Dia tidak peduli dengan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi anak-anaknya. Dia menghabiskan semua uangnya untuk membeli baju dan pergi ke restoran. Uang yang dihabiskan untuk setiap botol minuman keras yang Ayah minum, untuk setiap baju yang Ibu beli, seharusnya dapat digunakan untuk membelikan anak-anak mereka daging ayam. Seorang Kekasih Arab Setiap kali memasuki dapur, aku mengingatkan diriku bahwa aku membutuhkan kekasih. Bahkan istriku mengetahuinya. Sejak dia melahirkan, katanya dia tidak peduli lagi. Ia bahkan tidak peduli jika aku membawa wanita itu ke rumah. Katanya Islam membolehkannya, hal itu disebut pernikahan untuk kesenangan. Beberapa bulan terakhir, istriku selalu berkata aku tidak tahan dengannya. Memang, kataku. Aku memang tidak tahan dengannya, tetapi akhir-akhir ini keadaan semakin buruk. Dia bertanya apa yang telah berubah dan aku berkata tak ada satu pun yang berubah pada diriku, dialah yang menjadi lebih sensitif, sekarang setelah dia menjadi seorang ibu. Aku mencari seorang kekasih Arab, lebih baik yang telah menikah. Seseorang yang akan memahamiku. Seseorang yang memiliki banyak Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi persamaan denganku. Dia mungkin seorang janda atau seorang wanita yang belum menikah, tetapi telah mengalami banyak hal. Aku akan memasang iklan di koran. Berapa kira-kira biayanya? Tetapi, aku takut akan mendapatkan yang jelek atau ada pria-pria Arab yang mungkin mencoba mengetahui siapakah yang telah memasang iklan tersebut. Dia mungkin akan mengirimiku surat dan foto di kotak suratku, atau mengajak berkencan di sebuah kafe, kemudian salah satu tetanggaku kebetulan masuk dan setiap orang di Beit Safafa akan membicarakanku. Bagaimanapun, aku memang orang yang gagal. Suatu malam seorang sopir taksi yang mengantarkanku pulang menanyakan namaku, dan segera setelah aku memberitahukannya, dia berkata, "Oh, jadi kamu orang yang pulang mabuk tiap malam itu." Banyak sopir taksi yang bekerja di pusat kota pada malam hari berasal dari desa tempat tinggalku. Aku dapat melihat mereka menatapku ketika aku berjalan keluar dari bar. Jadi aku mulai berpura-pura mengambil sampah ketika aku keluar, meskipun aku tidak harus melakukannya. Dengan begitu mungkin para sopir taksi akan mengira aku sedang bekerja dan tidak hanya menghamburkan uang. Sayangnya, aku harus mengenyahkan harapan untuk menemukan kekasih di Beit Safafa. Kadang ketika kami berkunjung ke Tira, ibu mertuaku Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi berbicara tentang seorang wanita lain yang telah menikah dan ketahuan sedang bersama salah satu tetangga pria atau dengan orang asing. Hal itu tidak selalu mengejutkanku-banyak wanita Arab yang menipu suaminya. Aku mengagumi mereka. Namun, akhir cerita itu selalu tragis. Akhirnya, mereka selalu tertangkap di salah satu kebun buah-buahan Tel Mond atau Ramat Ha Kovesh. Kebun buah-buahan, el-bayarat, selalu dikaitkan dengan tempat melakukan hal terlarang. Aku tumbuh dengan cerita orang-orang yang dikejar di kebun buah-buahan atau kebun jeruk, orang-orang jahat yang membakar mobil curian mereka, para penjahat yang ditemukan mati atau gadis-gadis muda yang di-temukan menggantung di cabang pohon jeruk atau alpukat. Jika ini terjadi di Tira, mungkin juga ini terjadi di Beit Safafa. Hanya saja, di sini kami tidak selalu diberi tahu cerita-cerita seperti itu. Di sini kami ada-lah orang asing; kami tidak tahu siapa pemain utama dalam drama ini. Tidak ada kebun buah-buahan maupun kebun jeruk, dan aku belum mengetahui pusat kejahatan Arab di sini. Kadang aku berpikir mungkin itu di pusat perbelanjaan Malcha atau di kebun bina-tang Biblical. Jika aku mendapatkan kekasih, aku belum tahu ke mana aku akan membawanya. Semua tempat yang ada di pikiranku terlalu berbahaya, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi terlalu mencolok. Ada banyak orang Arab di semua kafe dan semua bar, dan mereka bekerja di hampir setiap restoran di kota. Salah-salah seseorang akan mengenalinya. Salah-salah ada seseorang dari masa lalu yang mengenaliku. Jika aku punya nyali, aku akan membawa kekasihku ke hutan Yerusalem. Kami bisa menemukan tempat yang sunyi atau memarkir mobil dan berjalan menuruni salah satu jalan setapak. Kami akan duduk di sana, berbincang-bincang dan melihat pemandangan. Ketika hari mulai malam, kami dapat bercumbu di dalam mobil. Hanya sekali, aku pernah membayangkan bercumbu di dalam mobil. Mungkin dia akan membawa mobil BMW suaminya. Mungkin suaminya memiliki Volvo. Tetapi, aku tidak akan pernah mengambil risiko pergi ke hutan. Bagaimana jika mobilku dicuri? Akan membutuhkan waktu lima jam bagi kami untuk berjalan kembali ke kota. Dan bagaimana jika kami dibunuh oleh beberapa orang Arab? Tak seorang pun yang akan merasa hina karena telah salah membunuh orang Arab, bahkan tidak orang-orang Arab sendiri. Mereka akan mengatakan hal ini adalah pertanda. Tuhan ingin menunjukkan para penjahat dan menghukum mereka. Lebih baik mati digantung di kebun Tel Mond daripada ditembak karena keliru dikira sebagai orang Yahudi dan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi dengan seorang kekasih pula. Bagaimana mungkin mereka bisa berkata bahwa kami orangorang Arab, duduk di hutan dan bercumbu? Aku yakin dia tidak akan memakai kerudung. Aku tak merasa tampan. Menurut istriku, aku biasa-biasa saja. Katanya aku tidak memiliki leher dan kepalaku terlalu besar. Dia berkata, aku harus berdiri tegak ketika berjalan karena itu dapat meninggikan badanku lima senti. Di toko obat dia membelikanku alat yang dapat membantu menyokong punggung, tetapi alat itu bengkok dalam seminggu. Aku tidak gemuk, tetapi pipiku terlalu besar. Aku memandang di cermin dan melihat ada tonjolan yang seharusnya kuhilangkan. Tonjolan itu sangat jelek dan berapa pun berat badanku berkurang, tonjolan itu tidakn akan hilang. Istriku berkata itu berhubungan dengan bentuk tulang tengkorakku dan tak ada satu pun alat yang dapat mengubahnya. Aku mencoba tidak makan terlalu banyak, dan jika aku makan terlalu banyak, aku mencoba sebisa mungkin memuntahkannya. Aku tidak pernah keluar rumah, bahkan juga tidak ke toko bahan makanan, sebelum aku memuntahkan makananku. Kata istriku, seluruh proporsi tubuhku salah. Badanku kurus dan kepalaku besar. Aku harus menaikkan berat badan. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Aku membutuhkan kekasih secepatnya. Berapa lama aku dapat bertahan dengan wanita yang sama? Aku tidak layak disalahkan. Mereka terus membicarakan di televisi tentang sinyal-sinyal cinta yang berhenti bekerja setelah empat tahun dengan orang yang sama. Jadi, menurut ilmu pengetahuan, aku telah menjalani hubungan selama dua setengah tahun tanpa sinyal cinta. Kadang aku berpikir itulah sebabnya aku muntah. Kata istriku, jika aku tidak berubah, aku tidak akan pernah menemukan kekasih. Aku terlalu malas. Aku bahkan tidak mau repot-repot mengosongkan asbak. Aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri untuk dapat memberi perhatian kepada kekasih. Kamu harus perhatian, dia menjelaskan, tetapi aku tidak tahu apa artinya. Dan dia menjelaskan, "Artinya memberi perhatian secara emosional, tapi kamu tidak mampu melakukan itu. Kamu tak peduli pada apa pun, sepedulimu segalanya akan berjalan sendiri. Ahlan wa sahlan. Huh, seandainya kamu punya kekasih dia pasti akan sangat menderita. Setidaknya ada satu lagi orang yang tahu bagaimana dirimu. Mungkin dia akan membantuku mengurus bayi dan rumah kita." Kadang istriku berkata aku baik hati, aku adalah orang paling baik hati di dunia. Dan kadang dia berkata aku sangat jahat, begitu jahatnya sehingga Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi aku tidak tahu apa artinya cinta, dan hal terbaik yang dapat kulakukan untuknya hanyalah terus bermabuk-mabukan. Sekarang dia ingat bagaimana aku tampak di matanya pada awalnya dulu. Bagaimana dia menyukaiku. Bagaimana aku biasa pergi ke supermarket pada hari Jumat untuk membeli tomat, selada, dan mentimun, untuk membuatkan salad dan irisan daging goreng untuknya. Sekarang dia suka tertawa sendiri, karena dulu dia pernah percaya aku ini berbeda. Tidak Ditakdirkan untuk Mencinta Ayahku selalu berkata tak ada cinta di hatiku dan aku tidak ditakdirkan untuk mencinta. Istriku setuju dengannya. Dia tidak pernah menemui seseorang yang begitu berbeda dan begitu tidak pedulinya sepertiku. Dia berkata, aku bahkan tidak bisa melihat adanya orang lain. Sepanjang menyangkut kepentinganku, aku berada di pusat dunia, dan seluruh jagat raya berputar mengelilingiku. Katanya dia membenciku, dan aku tidak tahu seberapa besar dia membenciku. Dia ingin sekali aku menderita kanker, biar aku mati secepat-cepatnya. Dia tidak tahan lagi denganku. Aku adalah hal paling menjijikkan dalam hidupnya. Dia berharap aku mati Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi amin! Dia tidak akan menunggu lama setelah aku mati. Dia akan segera menikah lagi. Aku adalah orang yang membuatnya melupakan hidup ini bisa bahagia. Aku telah merusaknya, aku telah menghancurkannya, aku telah mengubahnya menjadi wanita tua yang depresi, meskipun ia baru berusia dua puluhan. Semoga saja aku mendapat kecelakaan dan mati! Dia tidak menginginkan aku cacat. Dia menginginkan ketuntasan, menginginkanku mati di tempat. Sebenarnya dia tidak keberatan jika aku perlu dua hari untuk mati. Justru sebaliknya, dia ingin aku menderita. Atau tak sadarkan diri. Dia akan duduk di samping tempat tidurku di rumah sakit, menangis, dan memegang tanganku ketika semua orang datang menjengukku untuk terakhir kalinya. Namun, ketika kami hanya berduaan akan kelihatan betapa ia sesungguhnya berbahagia. Dia yakin aku tahu betapa senangnya dia. Dia akan tertawa kecil dan berbisik di telingaku, "Kamu pantas menderita begini, bajingan!" Betapa Samia menangis ketika kami tidur bersama untuk pertama kalinya. Seprai di kamar asrama dipenuhi darah perawannya dan dia tidak berhenti menangis sepanjang malam. Dia duduk di atas kasur, kedua lututnya ditarik ke atas, menyandarkan kepalanya di antara kedua lutut itu dan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi melihat darah tersebut, dan menangis. Aku yakin sekali dia akan menangis sampai mati. Aku yakin sesuatu yang menakutkan akan terjadi, dan aku tidak dapat melakukan apa-apa. Aku hanya duduk di sana menatapnya, tak berdaya, takut, dan terus berjanji padanya bahwa aku akan menikahinya jika dia menginginkannya. Aku siap menikahinya seketika itu juga. Memangnya kenapa jika saat itu aku masih berumur sembilan belas tahun? Sekarang dia tidak dapat meninggalkanku. Tidak setelah keperawanannya hilang. Mereka akan membunuhnya, mereka akan membunuhku. Tak seorang pun akan mau menikahinya. Jika bukan aku, tidak akan ada orang lain yang mau menikahinya. Wanita tanpa selaput dara yang masih utuh akan disingkirkan. Betapa memalukan. Barang yang sudah rusak seharusnya dibuang. Aku tidak akan melakukan hal itu pada siapa pun. Aku tidak akan pernah membiarkannya menderita karena perbuatanku. Aku satu-satunya orang yang telah melakukan hal itu padanya, dan aku akan bertanggung jawab. "Betapa suramnya hari itu," istriku berkata. "Tuhan, betapa bodohnya aku. Terkutuklah keadaan yang membuatku harus bertahan bersamamu. Dasar binatang! Eh, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi apa, binatang? Bahkan binatang pun lebih memiliki perasaan daripada kamu. Kuharap kamu mati. Kuharap aku akhirnya bisa menyingkirkanmu. Tidak ada gunanya berusaha mencintaimu lagi." Dan dia sekali lagi mengutuk orangtuanya dan keluarganya. Mereka adalah alasan dia tidak dapat begitu saja membuangku. Jika dia punya kekuatan, dia akan membunuhku. Dia memegang leherku dan tidak pernah melepaskannya. Dia memukul dan menampar udara kosong untuk memperlihatkan padaku apa yang dia maksud. Dia ingin membenturkan kepalaku ke tembok berkali-kali hingga pecah. Katanya, aku tidak tahu betapa dia membenciku. Bahkan sekadar memandangku membuatnya sakit, "Aku membencimu, aku membencimu! Dasar anjing! Dasar binatang!" Kadang aku berpikir sebaiknya memasukkan baju-bajuku ke dalam mobil dan mengambil beberapa buku yang aku baca dahulu kala, buku-buku yang aku tahu aku suka, meskipun aku tidak ingat mengapa. Aku akan memperbaiki radio mobil dan pergi. Mungkin untuk beberapa hari ke Eilat. Aku belum pernah ke Eilat. Jika aku punya keberanian untuk melintasi perbatasan, aku akan pergi ke Sinai. Jika bukan karena anakku, aku tidak akan pernah kembali. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Ketika aku bertambah umur, aku sadar aku telah ditipu. Selaput dara gadis Arab tidak sesuci dan semurni yang dikatakan orang-orang. Samia telah mengerjaiku. Dia telah mengambil keuntungan atas kenaifanku. Dia telah memanfaatkan fakta bahwa aku tidak begitu mengerti dan memenuhi kepalaku dengan gagasan mengenai kehormatan-atau-kematian. Itulah masa-masa penuh ketakutan ketika aku selalu menyembunyikan diri. Kadang aku berjalan berkeliling di Nahlaot semalaman tanpa tidur sesaat pun, meski tak seorang pun di daerah itu mengenaliku. Aku yakin mereka tahu apa yang telah kuperbuat dan akan menemukanku, dan begitu mereka menemukanku itulah akhir hidupku. Aku tidak pernah membiarkan pintu tidak terkunci dan tidak pernah tidur dengan jendela terbuka. Bukan karena hal itu bisa membuatku lebih tenteram. Jika ada orang yang memang ingin menangkapku, tak ada sesuatu pun yang dapat mencegahnya. Tetapi, aku harus berusaha menghentikan siapa pun yang mungkin datang ke tempat kami. Aku harus berada di sana saat mereka datang supaya bisa berteriak, "Aku bersedia menikahinya, segera!" Aku tidak akan pernah berkata pada istriku, "Aku harap kamu mati," meskipun aku cukup sering membayangkan dia mati. Aku tahu aku tidak Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi akan mampu menghadapi kehilangannya; tiba-tiba, ketika dia tidak ada, aku mulai mencintainya, merindukannya, dan memahami betapa benarnya dia. Betapa bajingannya diriku. Jika sesuatu terjadi padanya, aku akan menyalahkan diriku, bukan orang lain. Karena akulah yang mengharap sesuatu terjadi padanya. Dan aku percaya keinginan akan menjadi kenyataan pada akhirnya. Jika Samia mati, aku akan mengunjungi makamnya sesering mungkin. Tidak hanya pada hari raya, seperti orang-orang lain di desa. Pada awalnya, aku akan pergi ke sana paling tidak seminggu sekali. Aku akan menangis, aku akan berbicara padanya, aku akan memintanya untuk memaafkanku, aku akan mengucapkan kata-kata cinta padanya. Aku akan berduka untuknya dengan segenap hatiku. Aku akan menderita. Aku dapat membayangkan diriku duduk di sana sendirian di pemakaman di tengah rintik hujan, kedinginan, terlindung dalam jas hitam panjang yang tidak aku punyai. Aku tidak akan takut pergi ke sana pada malam hari. Aku akan memelihara jenggot, dan ini akan memberiku aura penderitaan, aura yang istimewa. Aku akan menangis di kuburan, dan orang-orang akan mendengar penderitaanku. Dan sesekali aku akan merintih panjang hingga gemanya terdengar di semua rumah yang ada di Tira. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Terpuruk Jatuh hingga Titik Paling Rendah Aku merasa aku telah sampai pada titik yang serendah-rendahnya. Aku telah melanggar hampir setiap aturan yang kukira ada dalam aturan moral. Aku akan kembali ke rumah sekarang untuk mengatasi semua itu dengan tidur. Aku ingin menyalakan radio untuk menemaniku ketika tidur sejenak tetapi aku tidak punya radio. Radioku sudah lama rusak, dan aku tidak berniat memperbaikinya atau membeli yang baru. Aku akan tidur sekarang dan tidak memikirkan hal-hal yang buruk. Kadang aku rasa aku tahu apa artinya relaksasi mental. Aku dapat menggambarkannya dalam otakku. Aku tahu ke mana aku menuju. Aku ingin beranjak ke tempat tidurku dengan membawa sebuah buku, buku apa pun. Buku tentang lelucon, mungkin, atau cerita-cerita ringan tentang Jucha. Aku ingin tenggelam di dalamnya, menikmatinya, tidur sejenak dengan senyum di bibirku. Aku ingin buku itu pelan-pelan lepas dari tanganku, kemudian jatuh dari kasur tanpa sepengetahuanku. Aku ingin menyelimuti tubuhku dengan rapat pada temperatur yang tepat, tidak terllu dingin dan tidak terlalu panas. Aku ingin tertidur dalam posisi yang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi tepat. Aku ingin bantal yang kupakai memiliki tinggi yang tepat untuk menopangku. Leherku tidak akan sakit dan aku tidak akan berpindah. Aku tidak akan mendengar suara apa pun di telingaku dan kepalaku juga tidak akan sakit. Aku ingin menemukan ketenangan yang indah. Aku ingin istriku juga ada di sana, bersamaku ketika kami bersantai dan tertidur. Tubuh kami akan menyatu. Dia dapat menaruh kepalanya di dadaku. Dia tidak perlu memutar lehernya, dan rambutnya tidak akan masuk ke mata dan mulutku. Aku akan memeluknya. Aku akan meletakkan tanganku di bawah kepalanya dan lenganku tidak akan sakit atau pegal ketika tertidur. Aku akan meletakkan salah satu kakiku di pinggangnya dan itu tidak akan terlalu berat baginya. Bahkan hal ini membuatnya merasa nyaman, memberikannya sensasi yang hangat, di seluruh tubuhnya. Pinggangnya akan menjadi tempat beristirahat yang nyaman. Pinggangnya ramping dan lentur. Dia akan tersenyum padaku dan berkata dengan sepenuh hati "Aku mencintaimu" dan menciumku. Ciuman itu akan membawaku ke mimpi masa kanak-kanak yang menyenangkan. Aku akan tersenyum dalam tidurku lalu istriku akan membalas senyumku dan tertidur. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Bayi kami akan tidur, dia tahu bahwa dia memiliki orangtua yang menyenangkan yang selalu dapat dia andalkan. Dia memiliki senyum malaikat dan popoknya akan senantiasa kering. Dia akan bersemangat untuk berbicara dengan kami, untuk menceritakan pada kami betapa hebatnya kami, betapa dia sangat menyayangi kami. Dia tidak akan memiliki ruam di wajahnya dan infeksi di matanya, dan dia tidak akan pernah menangis. Dia tidak akan bosan. Dia akan merasa sangat nyaman; dia akan bersyukur dia hidup. Dia akan tidur hingga pagi dan membangunkan kami pada saat yang tepat dengan tawanya yang genit dan kata pertamanya, "Baba," mungkin. Istriku akan merasa bahagia untukku. Dia akan memelukku dan mengatakan padaku dia selalu tahu bayi kami akan menyebutkan namaku sebagai kata pertamanya, karena aku sangat baik padanya. Aku menghujaninya dengan kasih sayang. Aku akan berhenti minum. Hanya minum satu gelas anggur pada malam Jumat. Aku akan membeli botol anggur yang bagus dari gudang anggur, bukan di supermarket. Sebuah toko di daerah yang bagus. Bukan toko yang menjual minuman keras pada kebanyakan pekerja Rumania, bukan toko yang menjual Gold Star Beer. Kami memiliki satu set gelas anggur yang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi kami terima dari orangtua kami. Satu botol terlalu banyak untuk dua orang, jadi kami akan mengundang sepasang suami istri yang kami kenal. Kami akan menikmati makanan enak bersama. Kami akan merasa kenyang, tanpa sakit perut. Tak seorang pun yang memerlukan kamar mandi. Kami makan dalam jumlah yang tepat dan kami tidak akan membiarkan perut kami gendut. Anggur akan berpadu serasi dengan makanan. Kami mungkin juga akan menikmati sepotong kue, untuk menambah kenikmatan. Kue itu akan lumer di mulut kami. Tidak akan menyangkut di gigi kami dan akan dicerna dengan lembut tanpa menimbulkan rasa sakit. Aku tidak akan memikirkan tentang wanita lagi. Aku tidak akan memerhatikan pantat gadis-gadis lagi. Aku akan memperlakukan wanita dengan penuh hormat dan mendengarkan mereka tanpa berpikiran kotor. Aku akan berhenti masturbasi. Aku akan berhenti mencari-cari adegan telanjang dan sanggama di televisi dan jika hal itu kebetulan muncul di tengah film yang bagus, aku akan melihatnya sebagai seni. Adegan itu tidak akan membangkitkan nafsu berahiku. Tanganku akan tetap berada di tempatnya. Segalanya akan menjadi baik di antara aku dan istriku. Dia akan tahu apa Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi yang sebenarnya kuinginkan. Aku menyukainya, aku mencintainya, aku tidak bergairah untuk tidur dengan siapa pun kecuali dia: lehernya yang jenjang, wajah Gypsy-nya, tubuhnya yang sempurna. Kami saing memahami. Kami saling memerhatikan kebutuhan satu sama lain. Kami akan orgasme bersamaan pada saat yang tepat dan kami akan ingin melakukannya lagi. Ada malam-malam ketika kami tidak tidur sama sekali. Kami bercinta hingga fajar tiba. Dia tidak akan jadi kering dan aku tidak akan mengecewakannya. Aku akan kembali ke rumah sekarang. Aku akan berkendara dengan pelan, pada gigi yang tepat. Aku tidak akan mengeraskan suara mesin. Aku harus berkendara setenang mungkin. Aku berharap tidak bertemu satu pun tetangga kami yang hendak salat subuh. Aku harap hari ini masih cukup pagi, aku harap tak ada pekerja yang menunggu di perempatan. Aku terus menunduk memandang ke jalan. Aku tidak akan merokok, aku tidak akan mendengarkan musik. Aku akan tidur sekarang dan besok akan menjadi lembaran baru bagi diriku. Akan aku tunjukkan pada mereka semua. Mulai besok aku akan mulai salat. Aku sudah lupa apa yang harus kubasuh sebelum salat dan doa apa yang harus aku ucapkan. Aku tidak ingat kalimat yang tepat atau jumlah rakaat yang harus dijalankan. Besok aku Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi akan membeli buku panduan yang disertai gambar, seperti buku yang kami miliki sewaktu kami duduk di sekolah dasar. Aku yakin aku tidak akan sampai jadi begini seandainya saja aku terus salat. Lihatlah aku, lihatlah apa jadinya aku. Aku, anak yang diharapkan setiap orang untuk sukses. Sungguh mengecewakan. Aku akan membuktikan pada diriku sendiri bahwa aku adalah orang baik dan kemudian aku akan pulang ke Tira. Aku tidak tahu apa yang akan aku kerjakan di sana. Tentu saja di sana bukan tempat bagi orang yang sering ke bar. Mereka bahkan tidak memiliki alkohol. Ayahku berkata aku seharusnya menjadi seorang pekerja sosial. Mereka tidak memiliki cukup pekerja sosial di Tira. Aku dapat pergi ke tempat yang sama dengan istriku setiap pagi, dan pulang ke rumah dengannya pada malam harinya. Mungkin aku akan menjadi guru. Jika aku mulai salat besok, aku mungkin masih memiliki kesempatan untuk menjadi guru agama. Mungkin aku akan diterima di A-Shari'a College di Hebron. Untuk masuk ke sana mudah, dan mereka membutuhkan banyak guru agama. Aku akan menjadi guru yang baik. Aku telah banyak belajar dalam hidupku, dan aku dapat membantu murid-muridku untuk tetap di jalan yang lurus. Aku akan meyakinkan mereka untuk tidak terjerumus ke Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi jalan yang pernah aku pilih. Aku akan memberi peringatan kepada mereka untuk melawan apa yang dapat terjadi, tetapi aku tidak akan mengatakan pada mereka betapa aku telah mengalami semuanya sendiri. Aku akan memiliki reputasi sebagai orang baik. Orang-orang akan berkonsultasi tentang hukum agama padaku. Mereka akan mendengarkan apa yang aku sampaikan, mereka akan menghormatiku, dan mereka akan mengikuti nasihatku. Ayahku akan bangga. Dia juga akan mulai salat. Mungkin kami akan pergi haji ke Mekah bersama. Berangsur-angsur aku masuk ke dalam kehidupan politik lokal, dan ketika muridmuridku mendapat hak untuk memilih mereka akan menominasikan aku untuk mewakili orang Islam. Mereka yakin aku akan berada dalam daftar ketua partai, dan pada pemilihan berikutnya aku akan dipilih sebagai walikota. Aku akan menjadi kandidat yang dipilih secara mufakat. Aku akan menjadi Anggota Knesset. Media akan me-nyukaiku. Mereka akan sulit memercayai bahwa seorang muslim dapat berkata demikian, tanpa ada sedikit fanatisme, lembut, hampir tanpa aksen. Aku akan mengekspresikan diriku dengan baik, dan aku akan mewakili pendapat seluruh masyarakat. Bahkan orang Yahudi akan menganggapku sebagai orang yang jujur. Aku Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi akan bergaul dengan baik dengan partai-partai sayap kanan dan kaum ultra-ortodoks. Aku akan menjadi perdana menteri-orang Arab pertama dalam Gerakan Islam yang dipilih menjadi perdana menteri Israel. Aku akan menebarkan kedamaian dan kasih sayang di negeri ini. Kehidupan ekonomi akan tumbuh dengan subur. Tidak akan ada lagi perang pada masa yang akan datang. Aku akan mengubah Timur Tengah menjadi negara adidaya. Aku akan menjadi pemimpin Persatuan Negara-Negara Asia, dan Israel akan memasarkan maklubah, za 'a tar, dan ikan geftlte di mal-mal megah di New York. Gadis telanjang yang kutinggalkan kemarin tidak akan pernah memercayainya. Dia pernah tidur dengan pemimpin paling berkuasa di dunia! Malam Purim Malam ini malam Purim, dan dua orang Arab mengambil alih lantai dansa. "Mereka seharusnya tidak membiarkan orang Arab berdansa di sini," aku berkata pada Shadia, yang berdiri di sana denganku di belakang bar. Dia tertawa kecil dan setuju denganku. "Menjijikkan. Di Nejaidat, atau desa lain seperti di sana, orang-orang seperti itu akan diperkosa. Percaya deh, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi mereka akan dengan mudah menyingkirkan orang-orang seperti itu dan memerkosanya kapan pun mereka mau." Mereka benar-benar jelek, terutama yang pendek dan berkumis. Dia memutar pantatnya, sehingga kain celananya terselip masuk di antara pantatnya, mengejek bukan hanya dirinya sendiri melainkan juga setiap orang yang berdansa di sebelahnya-semua orang yang ada di bar, terutama Shadia dan aku. Jika dia tidak begitu bebal, dia tidak akan berani berdansa. Mengapa orang Arab seperti dia berdansa disko? Bukankah mereka sadar betapa berbedanya mereka, betapa tidak pada tempatnya, betapa jeleknya? Terutama yang pendek dan berkumis. Dia tidak menyerah. Terus melemparkan kacang ke dalam mulutnya dan menggoyangkan pantatnya. Pikirnya dia adalah model terkenal, dan setiap gadis yang berdansa di dekatnya adalah pelacur. Setiap kali orang cebol yang jelek itu memesan bir lagi, dia menunjuk salah satu gadis dan berkata, "Dia orang Rusia, kan?" "Ini giliran kerja terakhirku," kata Shadia. "Aku tidak tahan lagi dengan orang-orang ini. Aku tidak tahan dengan semua orang Arab ini. Mereka menghancurkan tempat ini, mereka membuat para pelanggan lain pergi. Orang-orang paling jelek di Yerusalem datang ke sini, orang-orang tidak berguna yang mengira mereka adalah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Tuhan. Aku bersumpah aku ingin sekali memanggil beberapa orang dari Nejaidat, hanya untuk datang ke sini dan memukul orang-orang ini tanpa ampun, para bajingan ini. Terutama yang berkumis." Dia tertawa geli dan menutupi mulutnya dengan telapak tangannya. Shadia adalah gadis Arab pertama yang aku temui yang tahu Tom Waits. Dia kebetulan duduk bersebelahan denganku ketika mengikuti salah satu mata kuliah di fakultas filsafat tujuh tahun yang lalu. Aku memasang kaset baru di walkman-ku, dan dia mengenalinya. Pandanganku tentang orangorang Arab pun seketika berubah. Karena dia, aku sadar ada beberapa orang yang berbeda; mereka semua tidak sama. Tetapi selain dia, aku belum pernah bertemu dengan orang Arab yang menyukai musik yang sama denganku. Dia tinggal di Kota Tua dan hanya pulang ke Nejaidat saat liburan. Katanya, tak seorang pun di keluarganya yang mau berbicara dengannya. Setiap kali pergi ke sana dia membayangkan mereka akan berubah, dan kemudian dia kembali tenggelam dalam depresinya. Dia menulis buku dan mengirimnya ke beberapa penerbit di Mesir tetapi tidak pernah mendapat jawaban. Dia berpikir mereka tidak akan menerimanya, sangat sulit bagi mereka untuk bisa mencerna tulisannya. Hanya dua orang yang menyukai Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi apa yang dia tulis. Salah satu di antaranya telah meninggal, dan yang satu lagi adalah Mahmoud Darwish. Dia berkata, dia selalu ingin menulis tentang masa kanak-kanaknya, tetapi yang menjadi masalah adalah kadang di Nejaidat, seminggu penuh berlalu tanpa terjadi sesuatu. Orang-orang akan saling berpapasan dari waktu ke waktu dan bertanya, "Bagaimana kabarmu?" dan mereka akan menjawab, "Alhamdulillah." "Berapa kali aku dapat menulis 'Alhamdulillah' di buku yang sama?" Dia tersenyum. "Aku menghabiskan setahun penuh menulis, berjam-jam tanpa henti, berhari-hari. Tetapi, setelah semuanya selesai, seluruh masa kanakkanakku hampir tidak sampai empat puluh halaman." Dia akan berhenti bekerja di bar. Mungkin dia akan pergi ke Selandia Baru. Dia menyukai domba. Namun, dia tidak memiliki peluang di sana. Dia tidak akan mendapatkan pekerjaan. Dia bekerja sebentar sebagai kurator di galeri Ramallah yang bergengsi, tetapi kemudian perang terjadi. Setiap orang yang ada di bar mendatanginya, terutama orang-orang Arab. Mereka berpikir bahwa mereka sangat berpengalaman ketika mereka berkata, "Bikin aku orgasme." Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Dia tidak tahan lagi cara mereka memandangnya. Seolah-olah, karena dia seorang Arab dan bekerja di bar, dia pasti seorang pelacur. Jika ada yang mengatakan sesuatu, dia akan memberi mereka pelajaran. Atap bisa sampai bergetar setiap kali ia berteriak. Hal terakhir yang dia butuhkan adalah rumor yang salah sampai pada orang-orang di Nejaidat. Bahkan di jalanan di Kota Tua, jika ada yang mengatakan sesuatu ketika dia melintas, dia akan menghampiri mereka dan menghempas mereka dengan umpatannya. Shadia membawa-bawa pisau ke mana pun dia pergi; dia mencurinya ketika dia duduk di kelas satu. Jika ada masalah, dia menyembunyikan pisaunya di lengan bajunya. Pisau yang dia miliki adalah pisau lipat otomatis, tidak seperti Ledermanku dengan alat pemotong berpaku, dengan obeng, dan sendok. Shadia menertawakanku ketika aku bercerita padanya tentang pisauku. Dia berkata, dia dapat menulis cerita yang bagus tentang hal-hal ini-tentang si sinting Ashkenazi yang masuk ke dalam dunia kejahatan. Ada seseorang yang bernama Husni di kelasnya. Dia pernah sekali merampok bank. Dia tidak percaya dia bisa melakukannya. Dia bahkan tidak mampu mencuri penghapus. Seseorang menembaknya ketika dia Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi keluar dengan membawa uang, beberapa bajingan yang membawa pistol. Orang Yahudi. Mereka tidak berbuat apa pun padanya, bahkan tidak menahannya. Ini adalah giliran kerja terakhirnya. Dia tidak bisa terus begini. Ini adalah malam Purim dan tempat itu demikian mengenaskan. Tak ada seorang pun yang berpenampilan bagus. Para pelanggan tetap masuk, melihat sekeliling, dan pergi. Aku dapat memahami mereka. Aku tidak akan pernah mendatangi tempat dansa di mana para penarinya begitu jelek. Shadia dan aku tidak berdansa seperti mereka dan kami tidak terlihat seperti mereka. Kami berdua datang membayangkan suatu hal tertentu. Ini adalah malam Purim dan kami mencium akan timbulnya masalah. Untuk pertama kalinya, aku berjalan berkeliling dengan benda di dalam sakuku yang bisa dibuka menjadi pisau. "Pemilik kafe sebaiknya membayar tukang pukul untuk mengeluarkan mereka dari sini," katanya, dan aku mengangguk. "Aku tidak akan kembali ke sini. Dan aku tidak keberatan kalau nanti aku harus bayar untuk minum. Bagaimana denganmu? Apa kamu masih ingin di sini?" Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Aku melihat bar, pada noda bekas bir, lemon, serbuk lupine di asbak. Kami tidak mengosongkan asbak hari ini. Kami tidak ingin siapa pun tinggal. Di hadapanku ada seorang laki-laki yang memakai setelan jas di bar itu. Dia pasti berumur lebih dari lima puluh tahun. Kadang dia berkata pada kami bahwa dia seorang pengacara, kadang dia bercerita pada kami bahwa dia belajar kedokteran di Frankfurt. Dia memesan segelas anggur putih lagi, dan ketika dia akan meminumnya, terlihat kerutan dalam pada wajahnya yang kasar. Seperti retak pada tanah gurun setelah gempa. Sekarang dia meletakkan gelasnya dan menuliskan nomor telepon untuk gadis yang ada di sebelahnya. Gadis itu orang asing, sukarelawan di salah satu organisasi hak asasi manusia. Dia pendek dan gemuk, mencari pria sepanjang waktu, dan tidak pilihpilih. Aku sama sekali tidak tampak seperti mereka. Jika aku menyiratkan apa yang disiratkan orang-orang Arab ini, aku dalam masalah besar. Tetapi itu benar-benar mustahil. Orang-orang tidak takut kepadaku, dan mereka tidak terganggu olehku. Atau mungkin mereka terganggu, tetapi mereka berusaha untuk menyembunyikannya. Aku bertaruh ada banyak gadis yang memiliki pemikiran yang salah, seolah-olah aku suka mengejar-ngejar Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi mereka, dan aku pasti sama menjijikkannya dengan mereka. Aku tidak bisa percaya. Setiap kami bertemu, Shadia dan aku berusaha meneruskan hubungan kami. Dia terus menceritakan padaku tentang kesepian dan kesedihannya. Tetapi, meskipun sedih dan kesepian, dia selalu membuatku tertawa. Dia adalah satu dari beberapa orang yang dapat membuatku tertawa terbahakbahak, tidak hanya tersenyum sopan. Karena kesepiannya, dia membeli seekor burung dan mengurungnya di sangkar di tengah rumahnya. Ada dua ranting di dalam sangkarnya, dan burung itu melompat dari satu ranting ke ranting lain seharian. Itu membuat Shadia terhibur, tetapi dia masih berpikir dia mungkin akan melepaskan burung itu sebelum mati bosan. Ketika perang pecah, dia berencana melanggar daerah terlarang di Ramallah dan mencapai Yerusalem. Dia membongkar apartemennya, memberikan perabotnya pada tetangganya serta televisi, pemutar video, dan mesin cucinya pada teman-temannya. Katanya, dia dapat memasukkan semua yang dia punya ke dalam dua tas. Praktis, dan akan mudah baginya untuk mengangkutnya dan pergi lagi, kali berikutnya. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Sekarang dia akan menghilang lagi. Jika dia berhenti bekerja di bar, aku mungkin tidak akan melihatnya dalam waktu dekat. Tiap kali dia pergi, dia pergi untuk waktu yang lama, dan selalu kembali dengan cerita seperti, "Aku membuat film tentang suku Nejaidat di Yordania," atau "Aku telah menulis naskah untuk film Austria." Mereka selalu melecehkannya. Mereka tidak membayar, mereka juga tidak menayangkan apa yang telah dikerjakannya. Sesuatu yang buruk selalu terjadi padanya pada akhirnya, dan kemudian dia akan lari menjauh. Aku sangat cemburu dengannya sekarang, dengan burungnya dan dua tasnya. Dia adalah gadis yang cantik, dan ada banyak orang yang datang ke bar hanya karenanya. Berkulit hitam dengan rambut keriting dan wajah sangat halus. Orang-orang Arab mengeluhkan tagihan mereka di bar. Dia menyerah pada mereka, mengiyakan apa pun supaya mereka lekas pergi. Ini adalah giliran kerja terakhirnya, dan dia tidak tahan lagi melihat mereka. Dokter sekaligus pengacara yang mengenakan jas adalah satusatunya orang yang masih ada di bar. Dia pun telah mulai beranjak, menggerayangi saku jasnya untuk mencari dompetnya. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Aku iri pada Shadia dan dia iri padaku: aku memiliki istri dan seorang anak, aku tahu di mana rumahku, dan aku kembali ke sana setiap malam. Tidak seperti dia. Setiap kali dia mencari rumah, dia harus membuka atlas. Kami adalah petani yang bodoh, fellaheen bodoh yang tidak akan pindah dari tanah kami. Dia tak bisa jadi sepertiku. Bagian Lima Jalan Menuju Tira Tanggal Kelahiran Ayahku bekerja di balai kota. Dia bertugas mengeluarkan KTP, paspor, akta kelahiran, akta nikah, dan surat kematian. Dia punya kantor kecil di lantai dasar, dengan jendela kecil dan tirai penutup jendela yang tidak dapat diturunkan. Selama empat belas tahun hingga sekarang, ayahku telah mengeluarkan KTP bagi orang-orang Tira. Pada masa lalu, mereka harus pergi ke Kementerian Dalam Negeri di Netanya untuk memperbaharui KTP atau untuk mengurus paspor, tetapi sekarang mereka dapat mengurusnya di desa mereka sendiri. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Ayah bekerja dari pukul delapan hingga pukul empat setiap hari. Semua pegawai di balai kota memiliki reputasi rentan korupsi. Orang-orang berkata mereka hanya duduk ongkang-ongkang kaki dan tidak melakukan apa pun. Mereka diangkat jadi pegawai karena memiliki hubungan dengan walikota. Ayahku membenci dirinya sendiri karena menerima pekerjaan itu, tetapi Nenek dan Ibu memaksanya. Mereka menginginkan dia bekerja di desa, tidak jauh, sehingga dia akan selalu ada di dekat mereka dan mereka dapat selalu menemukannya. Demi pekerjaan itu, Ayah kehilangan segala kepercayaannya. Empat belas tahun sebelumnya, dia mendukung seorang kolaborator yang mencalonkan diri menjadi walikota, dan imbalan yang dia terima adalah dia diizinkan bekerja sebagai pegawai negeri. Orangorang mengatakan ayahku pasti juga seorang kolaborator. Bagaimana bisa dia bekerja di Kementerian Dalam Negeri setelah mendekam di penjara Israel karena telah mengganggu keamanan? Orang-orang di Tira membenci ayahku. Mungkin Nenek benar; mungkin mereka benar-benar iri padanya. Ayahku tidak memiliki teman, kecuali Bassem, yang bekerja di rumah pengepakan dengannya. Bassem tidak lagi dapat bangun dari tempat tidurnya. Pekerjaannya memetik buah selama Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi bertahun-tahun telah membuat punggungnya sakit. Sesekali, dia menjalani operasi lagi, dan ayah akan menjenguknya di rumah sakit. Kadang dia membawa papan catur bersamanya, dan Bassem akan bermain dengannya di tempat tidur. Aku tidak pernah ingat ayahku berteman dengan orang-orang yang dianggap sebagai orang-orang berpen-didikan-dokter, pengacara, guru, atau insinyur. Kadang aku mendapat kesan bahwa dia malu, bahwa dia merasa rendah, dengan pekerjaannya di belakang tirai jendela yang rusak. Ayah tidak pernah begitu kecil hati. Dia hampir tidak meninggalkan rumah lagi. Segera setelah dia kembali dari pekerjaannya, dia pergi ke kamar tidurnya dan menyalakan radio di meja samping tempat tidur. Kadang-kadang dia duduk di ruang tamu untuk menonton berita, tetapi kadang-kadang dia hanya berbaring di kasurnya hingga pagi berikutnya. Pekerjaannya di kantor tidak begitu banyak. Kadang, minggu demi minggu berlalu dan tak seorang pun di Tira membutuhkan layanan ayahku dan Kementerian Dalam Negeri. Kadang dia begitu bosan hingga dia akan memperbaharui seluruh KTP dan paspor kami, dia bilang kartu-kartu itu tidak berlaku lagi. Untuk apa membawa-bawa KTP lama padahal dia bisa Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi mengurus kartu yang baru dalam dua hari, dengan tanda tangan Menteri Dalam Negeri yang baru? Ayahku memperbaharui KTP-nya sendiri setiap minggu. Kadang dia mempertimbangkan mengubah namanya. Menarik juga bisa melakukan hal ini. Dia mengubah informasi: warga negara Israel, suku Arab, menikah, ayah dari empat anak. Tanggal lahir 0/0/47, karena Nenek tidak ingat persis kapan Ayah lahir. Ketika orang-orang Yahudi datang dan Nenek pergi untuk mendaftarkan anaknya itu pada mereka, dia tidak memberinya tanggal yang tepat. Yang dia ingat hanyalah bahwa dia lahir pada musim buah pir. Kata Nenek, waktu itu sedang perang, jadi tak seorang pun peduli akan tanggal kelahiran. Segalanya berubah ketika bibiku Camilla dari kamp pengungsi Nur Shams di Tul-Karm menjelang ajal dan Ayah menjenguknya di rumah sakit di Nablus. Anak tertuanya, Ibrahim, dibebaskan dari penjara ketika orangorang Palestina memasuki Tepi Barat, dan sebagai tanda penghargaan atas apa yang telah dia lakukan demi negara, mereka memberinya pekerjaan di Kementerian Dalam Negeri di Tulkarm. Jelas, gajinya tidak tinggi seperti gaji ayahku, tetapi setidaknya dia punya status. Di rumah sakit, dia berjalan ke sana-kemari dengan membawa pistol, dan para dokter Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi memperlakukannya dengan hormat. Berkat dia, mereka mengizinkan bibiku meninggal dunia di kamar rumah sakit yang mewah, dengan sekat di antara tempat tidur. Aku tinggal di rumahnya ketika masih kecil. Pada malam hari, ada kembang api besar yang menerangi rumah-rumah, dan bibi Camilla menjelaskan bahwa itu adalah kembang api tentara. Waktu itu aku berpikir bahwa kamp itu terlihat sangat indah, dengan air yang mengalir melewati perkebunan kecil di tengah jalan, dan sama sekali tidak ada pasir. Anak-anak lebih suka menggunakan istilah dalam bahasa Inggris ice cream daripada bahasa Ibrani giida, dan ketika mereka bermain sepak bola, mereka menyebut handsball, bukan yad. Bahkan ketika itu aku tahu bahwa Ibrahim adalah seorang pahlawan meskipun sebenarnya aku belum pernah melihatnya. Setelah bibiku meninggal, Ibrahim mengajak ayahku mengunjungi Kementerian Dalam Negeri Palestina di Tulkarm. Mereka mencari di korankoran lama, sampai ke zaman mandat Inggris, ketika tiba-tiba ayahku melihat namanya dengan tanggal lahir yang tepat: 14 Mei 1948. Ayahku senang karena merasa setahun lebih muda. Dia mengadakan perayaan besar dengan semua bibiku, bahkan Bassem bangun dari kasurnya. Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi Kemudian ayahku mulai melacak tanggal lahir bibi-bibiku dan semua sanak saudara kami yang lahir sebelum perang, dan semuanya mulai merayakan hari lahir mereka. Bibi Fahten, yang ketika itu berumur tujuh puluh tahun, bahkan mendatangkan hiburan di pestanya. Dia berkata, beginilah cara dia menghimpun tahun-tahun yang tidak bisa dia rayakan. Rumor tersebar ke seluruh desa, dan akhirnya orang-orang mulai mengatakan bahwa Ayah ternyata bukan seorang kolaborator karena bagaimana mungkin orang-orang Palestina mengizinkan dia memeriksa dokumen-dokumen rahasia? Orang pertama yang meminta ayahku untuk menemukan tanggal lahirnya adalah walikota, dan ayahku tidak hanya menggali tanggal lahirnya, tetapi juga memberinya akta kelahiran. Walikota pertama kali merayakan ulang tahunnya di lapangan sepak bola, dalam pidatonya dia berterima kasih pada ayahku atas bantuannya. Setelah itu, ayahku jarang tidur. Orang-orang yang tidak bisa menemuinya di tempat kerjanya akan datang ke rumah kami untuk meminta bantuan. Mereka tahu ayahku mengerjakan hal tersebut sekadar untuk membantu, dan hal itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya dengan Kementerian Dalam Negeri Israel, jadi mereka mulai memberikan hadiah sebagai imbalannya. Domba, jam tangan, daging Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi mentah, enam pak Coca Cola, bungkusan beras dan gula. Beberapa di antara mereka menawarkan uang, tetapi ayahku tidak mau menerimanya. Dia berkata bahwa uang yang dia terima hanyalah yang dia gunakan untuk menutup biaya materai yang harus dia beli di Tulkarm, dan dia selalu memberi mereka kuitansi yang ditandatangani oleh yang berwajib di Palestina. Ibrahim tidak menemui kesulitan dalam membuat materai dan kuitansi resmi dengan cetakan yang sama yang biasa dia gunakan untuk mencetak poster-poster untuk protes. Ayah memercayakan semua uang pada Ibrahim dan tidak pernah menyentuhnya. Dia berkata Ibrahim pantas menerimanya, dia perlu membangun rumah sekarang, dan menemukan istri yang baik untuk dirinya. Anak yang malang, dua puluh tahun dia habiskan di penjara, dan sekarang dia bahkan tidak memiliki ibu. Berita tentang kemampuan Ayah menyebar dari Tira ke desa-desa sekitar dan kemudian sampai ke Galilee. Orang-orang datang dengan mobil mewah, dengan membawa uang dan hadiah, dan meminta akta kelahiran mereka. Ayahku menjadi terkenal. Dan hal itu tidak mengganggunya. Kebalikannya, pencarian yang dia lakukan membuatnya sangat senang. Orang-orang mulai bersumpah mereka telah melihat ayahku makan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi malam dengan Arafat. Setiap orang di Tira tahu bahwa Arafat meminta ayahku untuk memperkuat kolaborator walikota. Dan seluruh urusan Kementerian Dalam Negeri Israel bukan apa-apa dibanding dengan siasat orang-orang Palestina yang pandai. Koran-koran mulai menyanjungnya, berterima kasih padanya dan menghormatinya sebagai "pahlawan Palestina yang terkenal," "anak syahid pemberani," dan "pria yang telah memerdekakan tanah air dan menjalankan keadilan." Ayahku tidak menanggapi ungkapan penghargaan mereka. Dia tidak berkata apa pun. Pagi hari dia bekerja di balai kota, sore hari dia pergi ke Tulkarm, dan hampir setiap malam dia menjadi tamu kehormatan pada pesta ulang tahun seseorang yang pertama. Hari Orangtua Orangtua ada di sini, kata istriku, membangunkanku dari tidur Jumat siangku. Aku lupa mereka mau datang. Ibuku telah menelepon kemarin dan berkata pada istriku mereka akan datang untuk menengok kami. Dia merasa kehilangan sesuatu, dan dia harus menemui cucu perempuannya. Mereka ada di ruang tamu sekarang. Ibuku menggendong cucu Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi perempuannya, membuat suara-suara dan mengharapkan respons dari bayi itu, yang membagi perhatiannya antara Ibu, serenceng kunci di tangan Ayah, dan kakakku, yang bersiul-siul. Pandangan curiganya berubah menjadi gerutu, dan tak lama kemu-dian dia menangis. Ibu berkata itu salah kami, kami tidak cukup sering berkunjung sehingga bayi kami tidak mengenal kakek dan neneknya sendiri. Istriku mendudukkan bayinya di kedua bahunya dan mencoba menenangkannya untuk persiapan giliran berikutnya bersama neneknya. Kata istriku, ibuku tidak tahu apa-apa tentang bayi, dia tidak menunjukkan kehangatan sedikit pun pada bayi, dan pasti gara-gara dialah aku menjadi sekacau sekarang ini. Aku bersalaman dengan orangtuaku. Kadang kami bertukar cium. Aku tidak menyukainya. Rasanya sangat aneh, sangat janggal, begitu dibuatbuat. Khususnya ketika aku mencium ayahku. Aku tidak pernah membiarkan bibirku menyentuh pipinya, aku hanya menolehkan kepalaku ke arah bibirnya, yang sedikit saja menyentuh pipiku. "Bisa-bisanya kamu masih tidur!" damprat ayahku. "Aku bekerja sampai larut malam." Koleksi ebook inzomnia
http: