PENGARUH SUMBER DAYA MANUSA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN VARIABEL MODERATING PENGENDALIAN INTEREN AKUNTANSI Oleh M Naufal1 Herawati2 dan Ethika2
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected],
[email protected], Abstrak
This study aims to obtain empirical evidence of the influence of human resources and the utilization of information technology to the reliability of the financial statements with accounting internal control moderating variables. In this study, the sample was 120 employees of public institutions in West Sumatra. The data used are primary. In general, the research variables used in the current research model can be grouped into two main groups. The first independent variable is the human resources, and utilization of information technology. Both the dependent variable reliability of financial statements, while the third variable is the internal control of accounting. The process of the test has doing with multiple regression and t-statistic. Based on the results of hypothesis testing found that the utilization of human resources and information technology individually significant effect on the reliability of the financial statements. Based on the results of hypothesis testing also found that human resources have a significant effect on the reliability of the financial statements with accounting internal control as a moderating variable Kata Kunci
Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Keterandalan Laporan Keuangan
dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
mempertanggungjawabkan
Otonomi daerah berkembang sesuai
atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
Orientasi
telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu
1.1
adalah
pembangunan untuk
sektor
publik
menciptakan
good
media
keberhasilan
pertanggungjawaban
yang
governance yang sering diartikan sebagai
dilakukan secara periodic.(Stanbury, 2003
pemerintahan yang baik.
dalam Mardiasmo, 2006).
tuntutan
Meningkatnya
masyarakat
Akuntabilitas
terhadap
dalam
konteks
penyelenggaraan pemerintah yang baik
institusi pemerintah didefenisikan secara
(good
sempit
governance
government),
mendorong
pemerintah
pemerintah
daerah
pusat
untuk
telah dan
menerapkan
akuntabilitas publik. Akuntabiltas publik
sebagai
kemampuan
untuk
memberikan jawaban kepada otoritas yang lebih
tinggi
atas
tindakan
pimpinan
instansi pemerintah terhadap maysarakat
secara luas atau dalam suatu organisasi.
keterandalan pelaporan keuangan
(Rasul,
pemerintah daerah ?
2003).
Akuntabilitas
meliputi
beberapa dimensi, antara lain akuntabilitas hukum,
akuntabilitas
manajerial,
program,
akuntabilitas
akuntabilitas kebijakan,
dan
akuntabilitas
financial
(keuangan). Untuk
dapat
akuntabilitas daerah,
meningkatkan
financial
pemerintah
khususnya daerah
di
harus
bertanggungjawab untuk mempublikasikan laporan keuangan kepada stakeholder. Govermental Accounting Standards Board (1999) dalam Concept Satatement no 1 tentang Objectives of Financial Reporting menyatakan
bahwa
akuntabilitas
merupakan dasar pelaporan keuangan di pemerintah yang didasari oleh adanya hak masyarakat
untuk
mengetahui
dan
menerima penjelasan atas pengumpulan sumber daya dan penggunaanya. 1.2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas
adalah
mempertanggungjawabkan
pengelolaan
sumber daya manusia serta pelaksanan kebijakan
yang
dipercayakan
kepada
entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Suatu entitas yang accountable adalah entitans yang mampu menyajikan informasi
secara
keputuisanselama
terbuka
keputusan
berjalannya
memungkinkan
pihak
mengenai
yang
diambil
entitas
tersebut,
luar
(misalnya
legislative, auditor, atau masyarat secar luas ) me-review informasi tersebut serta bila dibutuhkan harus ada kesediaan mengambil tindakan korekitif (Sugijanto et al (1995:6) dalam Ulum, 2001).
Perumusan Masalah Berdasarkan
belakang,
uraian
maka
pada
perumusan
latar
2.1.2. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi sektor publik memiliki
dalam kaitan
penelitian ini adalah :
erat
dengan
penerapan
dan
daya
perlakuan akuntansi pada domain publik
terhadap
yang memilki wilayah lebih luas dan
keterandalan pelaporan keuangan
kompleks dibandingkan sektor swasta atau
pemerintah daerah yang dimoderasi
bisnis. Keluasan wilayah publik tidak
oleh
hanya disebabkan keluasan jenis dan
1. Apakah
kualitas
manusia
sumber
berpengaruh
pengendalian
intern
bentuk organisasi yang berada didalamnya,
akuntansi? 2. Apakah informasi
pemanfaatan
teknologi
tetapi juga kompleksitas lingkungan yang
berpegaruh
terhadap
mempengaruhi lembaga-lembaga publik
tersebut. Secara kelembagaan, domain
teknologi informasi agar pelayanan publik
publik antara lain meliputi badan –badan
dapat diakses secara mudah dan murah
pemerintahan
oleh masyarakat diseluruh wilayah negeri
(pemerinyah
Pusat
dan
Daerah serta unit kerja pemerintah ),
ini (Hamzah, 2009).
Perusahaan Milik Negara dan Daerah (BUMN
dan
universitas,
BUMD),
organisasi
yayasan,
politik
dan
organisasi massa, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). 2.1.5
2.1.7
Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
Keterandalan adalah kemampuan informasi untuk memberikan keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid.
Sumber Daya Manusia
Inforamsi dalam laporan keuangan harus
Kapasitas sumber daya manusia
andal, yakni bebas dari pengertian yang
adalah
kemampuan
seseorang
atau
menyesatkan,
kesalahan
dapat
suatu sistem untuk melaksakan fungsi-
penyajian
fungsi
represesentation) dari yang seharusnya
kewenangannya
untuk
pemakainya
dan
individu, suatu organisasi (lembaga), atau
atau
disajikan
material,
yang
mencapai tujuannya secara efektif dan
disajikan
efisien. Kapasitas harus dilihat sebagai
diharapkan dapat disajikan.
kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output) dan hasil-hasil (outcomes).
2.1.8
atau
jujur
yang
secara
sebagai (faithful
wajar
Pengendalian Intern Akuntansi Berdasarkan peraturan pemerintah
(PP) nomor 60 tahun 2008 tentang sistem
Pemanfaatan Teknologi Informasi
pengendalian intern pemerintah bahwa
Teknologi
meliputi
sistem pengendalian intern adalah proses
mikro),
yang integral pada tindakan dan kegiatan
peramgkat lunak (software), database,
yang dilakukan secara terus-menerus oleh
jaringan (internet, intranet), electronic
pimpinan dan seluruh pegawai untuk
comemerce,
memberikan keyakinan yang memadai atas
2.1.6
komputer
informasi
(mainframe,
dan
jenis
mini,
lainnya
yang
berhubungan dengan teknologi (Wilkinson
tercapainya
et
kegiatan
al,
2000).
Pemanfaatan
teknologi
tujuan yang
organisasi
efektif
dan
melalui efisien,
informasi tersebut menakup adanya (a)
keandalan pelaporan keuagan, pengamanan
pengolahan data, pengolahan informasi,
asset
system manajemen dan proses kerja secar
peraturan perundang-undangan.
elektronik dan (b) pemanfaatan kemajuan
negara,
dan
ketaatan
terhadap
Pengendalian intern yang lemah akan
menyebabkan
tidak
dapat
terdeteksinya kecurangan/ketidakakuratan
H1 Sumber daya manusia berpengaruh signifikan positif terhadap keterandalan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah yang dimoderasi oleh pengendalian intern akuntansi.
proses akuntansi sehingga bukti audit yang diperoleh dari data akuntansi menjadi tidak
2.2.2 Hipotesis II
kompeten. (Noviyanti, 2004).
Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi tidak hanya dimanfaatkan pada
2.2
Pengembangan Hipotesis
organisasi bisnis saja, tetapi juga pada
2.2.1 Hipotesis I
organisasi
Unsur-unsur
publik,
termasuk
yang
pemerintahan. Penjelasan Pemerintah No.
menciptakan
56 Tahun 2005 tentang sistem Informasi
pengendalian akuntansi yang efektif, yaitu:
Keuangan Daerah disebutkan bahwa untuk
(a) adanya perlindungan fisik terhadap
menindaklanjuti terselenggaranya proses
harta; (b) pemisahan fungsi organisasi
pembaungunan
yaitu pemisahan fungsi organisasi yang
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik,
saling berkaitan; (c) adanya jejak audit
Pemerintah maupun Pemerintah Daerah
yang baik; (d) sumber daya manusia yang
berkewajiban untuk mengembangkan dan
haus optimal. Dengan masih banyaknya
ikut memanfaatkan kemajuan teknologi
ditemukan penyimpangan dan juga adanya
informasi
kebocoran-kebocoran
laporan
kemampuan mengelola keuangan daerah,
keuangan menunjukkan bahwa lapoaran
dan menyalurkan informasi Keuangan
keuangan
Daerah kepada pelayanan publik.Oleh
diperlukan
pokok
sektor
dalam
tersebut
didalam
belum
memenuhi
yang
sejalan
untuk
dengan
meningkatkan
karakteristik/nilai informasi keterandalan.
karena
Dan ini membutuhkan dukungan teknologi
informasi
dan sumber daya manusia yang memilki
mempercepat memproses pengolahan data
latar belakang pendidikan akuntansi yang
transaksi dan penyajian laporan keuangan ,
memadai.
sehingga laporan keuangan tersebut tidak
Berdasarkan
uraian
diatas,
itu,
pemanfaatan
akan
diduga terdapat hubunagn positif antara
kehilangan
sumber
ketepatwaktuan.
daya
keterandalan
manusia pelaporan
terhadap
nlai
sangat
teknologi membantu
informasi
yaitu
Berdasarkan
uraian
keuangan
tersebut, diduga terdapat hubungan positif
pemerintah daerah melalui pengendalian
antara pemanfaatan teknologi informasi
intern
dengan keandalan pelaporan keuangan
akuntansi,
sehingga
tersebut dihipotesiskan :
hubungan
pemerintah daerah, dan terdapat hubungan positif
antara
pemanfataan
teknologi
informasi
dengan
ketepatwaktuan
palaporan keuangan pemerinath daerah,
maka
digunakan
metode
purposive
sampling.
sehingga dapat dihipotesiskan : H2 Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Positif Terhadap Ketreandalamn Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
3.2
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah
primer. Menurut Ghozali (2011) data primer adalah data yang dicari dan diolah
METODE PENELITIAN 3.1
secara langsung oleh penelitian. Data
Populasi dan Sampel Populasi
adalah
dalam
bagian
primer yang digunakan diperoleh melalui
penelitian
ini
akuntansi/penatausahaan
keuangan pada satuan kerja perangkat daerah yang ada di Propinsi Sumatera Barat. Jika diamati secara seksama jumlah
penyebaran kuesioner kepada responden yang memenuhi syarat. Prtoses penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti
pada
beberapa
kantor
yang
dikelola oleh pemerintah daerah.
lembaga yang dikelola oleh pemerintah daerah di wilayah kota Padang yaitu
3.3
Variabel
berjumlah 47 SKPD. Untuk
mempersempit
dilakukan
Menurut
pengambilan
Ghozali
(2011)
Secara umum variabel penelitian
ruang
lingkup penelitian didalam penelitian ini maka
Definisi Operasional Pengukuran
sampel. sampel
yang digunakan didalam model penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.3.1
Variabel Dependen
merupakan bagian dari populasi yang
Keterandalan
dianggap mewakili, pada penelitian ini
Keterandalan
merupakan
yang menjadi sampel adalah beberapa
kemampuan informasi unuk memberikan
orang pegawai yang bekerja di lingkungan
keyakinan bahwa informasi tersebut benar
SKPD di Kota Padang.
atau valid (Peraturan Pemerintah No. 24
Pada penelitian ini yang menjadi
Tahun
2005).
Untuk
mengukur
ukuran sampel lebih kurang 80 orang.
keterandalan maka digunakan indikator
Pemilihan jumlah tersebut didukung oleh
yang diadopasi dari Fishbien dan Steer
adanya teori yang diungkapkan oleh
(1991) yaitu tepat, akurat, dab Valid,
Sekaran (2011)
informasi yang diajukan didalam laporan
yang mengungkapkan
bahwa sampel yang tepat adalah memiliki jumlah
lebih
dari
30
orang.
keuangan
Untuk
menentukan sampel yang tepat dan akurat
3.3.2
Variabel Independen
Pengendalian
Secara umum variabel independen
Intern
Akuntansi
yang digunakan didalam model penelitian
(PIA). Bagian dari pengendalian intern
ini adalah sebagai berikut:
yang meliputi rencana organisasi, prosedur dan catatan yang dirancang untuk menjaga
1. Sumber daya manusia Sumber daya manusia (SDM).
keterandalan
data
akuntansi.
Untuk
tingkatan
mengukur pengendalian interen akuntansi
individu, organisasi/kelembagaan, maupun
digunakan model yang dikembangkan oleh
system untuk melaksanakan fungsi-fungsi
Kieso
atau
Widyaningrum dan Rahmawati (2010)
Kemampuan
baik
dalam
kewenangannya
untuk
mencapai
tujuannya secara efekif dan efisien (Urban,
(2005)
dikutip
dalam
yaitu efisien dan efektif
2001). Untuk mengukur sumber daya manusia maka digunakan indikator yang diadopasi
dari
Dessler
Kompetensi, Kesesuaian
(2008)
Jenjang bidang
yang
Metode Analisis Untuk
yaitu
pendidikan,
pekerjaan
3.4
pengujian
melakukan
hipotesis
maka
tahapan digunakan
metode analisis secara kuantitatif. Menurut Hair et al (2010) pada metode analisis
digeluti, dan pengalaman.
kuantitatif secara umum model analisis 2. Pemanfaatan Informasi
Teknologi
Pemanfaatan Teknologi Informasi (PTI).
Tingkat
integrasi
akuntansi (Jurnali & Supomo, 2002). Untuk mengukur pemanfaatan teknologi technology
acceptence model yaitu sebagai berikut kemampuan
memanfaatkan
dan
persepsi
terhadap
teknologi 3.3.3
Variabel Moderating Pengendalian Interen Akuntansi
Pengujian Instrumen Penelitian Untuk mengetahui ketepatan dan
kehandalan pemilihan item pertanyaan yang mendukung variabel penelitian maka digunakan tahapan pengujian instrument data yaitu: 1.
teknologi,
Keberadaan tenaga pakar IT, frekuensi menggunakan
3.4.1
teknologi
informasi pada pelaksanaan tugas-trugas
informasi digunakan model
yang digunakan meliputi:
Uji Validitas Secara
umum
Ghozali
(2010)
mengungkapkan uji validitas merupakan alat pengukuran untuk mengetahui apa yang
sesungguhnya
diukur.
Didalam
menguji validitas dengan menggunakan model varimax, variabel yang diuji harus memenuhi kriteria yaitu harus memiliki nilai Kaiser Mayer Oiken (KMO) yang
harus memiliki nilai sig ≥ 0,50, setelah
3.4.3
Pengujian Asumsi Klasik Sebelum
syarat tersebut terpenuhi maka validnya
dilakukan
pengujian
item pertanyaan ditentukan melalui rotasi
hipotesis salah satu persyaratan yang
matrik, dalam hal ini validnya masing
seharus terpenuhi dalam sebuah model
masing item ditentukan dari faktor loading
regresi adalah terbebasnya masing masing
≥ 0,40.
variabel independen dari gejala asumsi klasik. Secara umum tahapan pengujian
2.
Uji Reliabilitas
asumsi klasik yang digunakan adalah
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh
sebagai berikut:
mana pengukuran itu dapat memberikan a. Uji Multikolinearitas
hasil yang relatif berbeda, jika dilakukan
Pengujian multikolinearitas yaitu
pengulangan pengukuran terhadap subjek yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang valid saja
pengujian
reliabilitas
dilakukan
dengan menggunakan rumus alpha atau
adanya hubungan yang sangat kuat antara variabel
independen
variabel
independen lainnya atau antara variabel independen dengan variabel dependen. engujian
Cronbach’s Alpha.
dengan
multikolinearitas
akan
menggunakan Variance Inflation Factor 3.4.2
(VIF)
Uji Normalitas Merupakan uji yang digunakan
untuk melihat pola penyebaran data apakah
dan
penguijan
dilakukan
Secara
multikolinearitas
umum maka
digunakan rumus sebagai berikut:
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
tolerance.
VIF =
dengan
menggunakan bantuan uji non parametik
1 1- R2
Apabila nilai VIF melebihi angka
One Sample Kolmogorov Smirnov Test.
10
Didalam tahapan pengujian normalnya
terpenuhi dan sebaliknya jika nilai VIF
masing masing variabel ditentukan dari
kecil dari 10 dapat disimpulkan tidak
nilai asymp sig (2-tailed) diatas 0,05.
terjadinya multikoleniaritas.
maka
asumsi
multikoleniaritas
Tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat kembali dilakukan setelah seluruh variabel penelitian berdistribusi normal.
3.4.4
Pengujian Hipotesis Secara umum tahapan pengujian
statistik yang dilakukan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Moderating Regression Analysis Untuk
membuktikan
t
= Mengikuti fungsi dengan derajat
adanya
kebebasan ; (df) = n- 2
pengaruh variabel independen terhadap
Sb = Standar Baku
variabel
b
dependen
pembentukan penelitian
model
ini
maka
dilakukan
regresi.
model
= Koefisien Regresi
Didalam
regresi
yang
3. Uji F-Statistik Uji F adalah bagian uji statistik
digunakan adalah berganda. yang
digunakan
untuk
membuktikan
2
2. Uji Koefisien Determinasi (R ) Uji
koefisien
determinasi
pengaruh variabel independen terhadap 2
(R )
bertujuan untuk melihat seberapa besar proporsi variasi dai variabel indepeden
variabel dependen secara serentak. Secara umum Ghozali (2010) merumuskan uji Fstatistik sebagai berikut:
secara bersama-bersama mempengaruhi F=
variabel depeden, dengan rumus (Ghozali, 2010): R2 =
R2 / K −1 1 − R 2 / (n − K )
(
)
Keterangan R 2 = Koefisien determinan n = Jumlah sampel K = Jumlah variabel bebas
ESS TSS
Dimana : ESS = Explanet Sum Square (Jumlah kuadrat yang dijelaskan) TSS = Total Sum Square (Jumlah total Kuadrat)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.3
Pengujian Instrumen Secara umum hasil pengujian yang
diperoleh terlihat pada sub bab di bawah 3. Uji t-Statistik Meruapakan suatu uji statistik yang digunakan untuk melihat sejauh mana
ini: 4.3.1
Pengujian Validitas Berdasarkan
hasil
pengujian
pengaruh variabel independen terhadap
validitas yang telah dilakukan diperoleh
variabel secara statistik. Dalam penelitian
ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.3
ini penulis melakukan pengujian hipotesis
dibawah ini:
dengan bantuan program SPSS. Secara umum
Ghozali
(2011)
merumuskan
pengujian t-statistik sebagai berikut : t Keterangan
b = Sb
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian
KMO
Factor Loading
Kap Sumber Daya Manusia Pemanfaatan Teknologi Pengendalian Interen Keterandalan
0,628 0,640 0,679 0,810
0,566 – 0,847 0,482 – 0,809 0,577 – 0,809 0,525 – 0,715
Berdasarkan
hasil
pengujian
variabel
penelitian sumber
yang
terdiri
daya
dari
validitas yang telah terlihat bahwa masing
kapasitas
masing variabel penelitan terbebas gejala
pemanfaatan
validitas, karena telah memiliki nilai KMO
pengendalian interen dan keterandalan
diatas 0,50 dan nilai factor loading diatas
telah memiliki nilai asymp sig (2-tailed)
atau sama 0,40
diatas atau sama dengan 0,05 sehingga
teknologi
manusia, informasi,
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel 4.3.2
Pengujian Reliabilitas Berdasarkan
hasil
pengujian
reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh
penelitian
yang
kedalam
tahapan
akan
dikutsertakan
pengujian
hipotesis
berdistribusi normal.
ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.4 4.5
dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Cronbach Variabel Penelitian Alpha Kapa Sumber Daya Manusia 0,706 Pemanfaatan Teknologi 0,756 Pengendalian Interen 0,805 Keterandalan 0,908
Pengujian Asumsi Klasik Berdasarkan hasil pengujian asumsi
klasik yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada sub bab dibawah ini: 4.5.1
Pengujian Multikolinearitas Berdasarkan
Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa
multikolinearitas
hasil
pengujian
terlihat
variabel
masing masing variabel penelitian yang
independen yang terdiri kapasitas sumber
terdiri dari kapasitas sumber daya manusia,
daya manusia, pemanfaatan teknologi dan
pemanfaatan
pengendalian
pengendalian interen telah memiliki nilai
interen dan keterandalan memiliki nilai
Variance Influence Factor (VIF) diatas
Cronbach Alpha diatas atau sama dengan
0,10 sedangkan nilai tolerance dari masing
0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa
masing variabel penelitian telah berada
seluruh
valid
dibawah 10 sehingga dapat disimpulkan
mendukung setiap variabel telah memiliki
bahwa bahwa seluruh variabel independen
kehandalan yang tinggi, oleh sebab itu
yang digunakan telah terbebas dari gejala
tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat
multikolinearitas.
item
teknologi,
pertanyaan
yang
segera dilaksanakan. 4.5.2 4.4
Pengujian Normalitas Berdasarkan
hasil
Pengujian Autokorelasi Berdasarkan
hasil
pengujian
pengujian
autokorelasi terlihat nilai Durbin Watson
normalitas terlihat bahwa masing masing
(DW) yang dihasilkan adalah sebesar
1,303. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
nilai
Durbin
dilakukan
pengujian
yang
hipotesis
terlebih
dihasilkan berada diantara dua kuadran
koefisien
determinasi
yaitu – 2 ≤ 1,303 ≤ 2 sehingga dapat
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
R-square
autokorelasi didalam model analisis yang
diperoleh menunjukan bahwa variabel
akan
kapasitas
dilakukan
pada
Watson
Sebelum
penelitian
ini,
sebesar
dahulu
di
atau
0,991
sumber
analisis R-Square.
hasil
daya
yang
manusia,
sehingga tahapan pengolahan data lebih
pemanfaatan
lanjut dapat segera dilakukan.
pengendalian interen, moderasi kapasitas
teknologi
informasi,
sumber daya manusia dengan pengendalian 4.5.2 Analisis Model Regresi Berganda dan uji Statistik
interen,
dan
moderasi
pemanfaatan
teknologi informasi dengan pengendalian
pengujian
interen mampu memberikan kontribusi
statistik yang telah dilakukan diperoleh
dalam mempengaruhi keterandalan laporan
ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.8
keuangan pada perusahaan sektor publik di
dibawah ini:
kota
Berdasarkan
hasil
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel (Constanta) Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemanfaatan Teknologi Informasi Pengendalian Interen Moderasi_X1_dengan_X3 Moderasi_X2_dengan_X3
R2 0,991
F-Prob
Koefisien Regresi 23,857 0,520 -1,255 0,535 0,030 -0,015
0,000
Pada tabel 4.7 terlihat bahwa
Padang
adalah
sebesar
99,10%
sedangkan sisanya sebesar 0,90% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak Sig
digunakan didalam penelitian ini.
Sesuai dengan hasil pengujian 0,000 0,000 statistik diperoleh nilai signifikan F0,000 statistik sebesar 0,000, didalam tahapan 0,000 0,000 pengujian statistik digunakan tingkat
kesalahan
sebesar
0,05.
diperoleh
menunjukan
Hasil
yang
bahwa
nilai
masing masing variabel penelitian telah
signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka
memiliki koefisien regresi yang memiliki
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
tanda yang berbeda beda, sesuai dengan
diterima
hasil pengujian yang telah dilakukan dapat
bahwa kapasitas sumber daya manusia,
dibuat sebuah model regresi berganda
pemanfaatan
seperti terlihat dibawah ini:
pengendalian interen, moderasi kapasitas
Y = 23,827 + 0,520x1 – 1,255x2 + 0,535x3 + 0,030x4 – 0,015x5
sumber daya manusia dengan pengendalian interen,
sehingga
dan
dapat
teknologi
moderasi
disimpulkan
informasi,
pemanfaatan
teknologi informasi dengan pengendalian
interen berpengaruh signifikan terhadap
dengan penelitan yang dilakukan oleh
keterandalan
Sanjaya (2013) hasil
laporan
keuangan
pada
perusahaan sektor publik di kota Padang.
tersebut
menunjukan
sumber
daya
yang diperoleh bahwa kapasitas
manusia
berpengaruh
signifikan terhadap keterandalan laporan 4.5.3
Hasil Pengujian Hipotesis Secara
umum
hasil
keuangan pada perusahaan manufaktur
pengujian
hipotesis memiliki hasil yang beragam, pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan uji t-statistik, seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Helena kapasitas berpengaruh
hasil
pengujian
nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,520 dengan nilai signifikan Hasil
yang
diperoleh
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H1 diterima dapat
kapasitas
disimpulkan
sumber
berpengaruh keterandalan
daya
signifikan laporan
bahwa manusia terhadap
keuangan
pada
perusahaan sektor publik di kota Padang. Temuan yang diperoleh didalam tahapan
pengujian
hipotesis
pertama
menunjukan bahwa kapasitas sumber daya manusia
berpengaruh
keterandalan
manusia
signifikan laporan
terhadap
keuangan
pada
4.5.3.2 Hipotesis II
hipotesis yang telah dilakukan diperoleh
sehingga
daya
bahwa
perusahaan publik di kota Banda Aceh.
Berdasarkan
0,000.
menemukan
sumber
keterandalan
4.5.3.1 Hipotesis I
sebesar
(2012)
laporan
positif
terhadap
keuangan
pada
perusahaan sektor publik di kota Padang. Temuan yang diperoleh dalam tahapan pengujian hipotesis pertama konsisten
Sesuai
dengan
hasil
pengujian
hipotesis kedua dengan menggunakan variabel teknologi informasi diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 1,288, hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
sebesar
0,05.
Hasil
yang
diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 Hasil yang diperoleh menunjukan semakin tinggi pemanfaatan teknologi informasi akan mendorong
menurunnya
keterandalan
laporan keuangan pada perusahaan sektor publik di kota Padang. Temuan yang diperoleh
dalam
tahapan
pengujian
hipotesis kedua konsisten dengan penelitan yang dilakukan oleh Sanjaya (2013) hasil yang
diperoleh
tersebut
menunjukan
bahwa pemanfaatan teknologi berpengaruh
negatif
yang
keterandalan
signifikan laporan
terhadap
keuangan
pada
interen didalam perusahaan sektor publik akan
mendorong
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
keterandalan
Bursa Efek Indonesia. Temuan tersebut
perusahaan sektor publik di Kota Padang.
mengisyaratkan bahwa semakin tinggi
Temuan yang diperoleh pada tahapan
pemanfaatan teknologi akan mendorong
pengujian
meningkatnya
dengan beberapa hasil penelitian terdahulu
keterandalan
laporan
laporan
meningkatnya
hipotesis
ketiga
konsisten
yang
Surabaya.
menemukan bahwa pengendalian interen
(2012)
menemukan
Helena
pada
keuangan pada perusahaan manufaktur di Helena
dilakukan
keuangan
(2012)
bahwa pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh
berpengaruh
keterandalan laporanj keuangan,
keterandalan
signifikan laporan
terhadap
keuangan
signifikan
terhadap
pada
perusahaan publik di kota Banda Aceh.
4.5.3.4 Hipotesis IV Berdasarkan
4.5.3.3Hipotesis III Berdasarkan
yang
hasil
pengujian
hipotesis untuk membuktikan pengaruh hasil
pengujian
kapasitas sumber daya manusia
hipotesis ketiga dengan menggunakan
dimoderasi
variabel pengendalian interen ditemukan
terhadap keterandalan laporan keuangan,
nilai koefisien regresi bertanda positif
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda
sebesar 0,535
hasil yang diperoleh
positif sebesar 0,030 hasil yang diperoleh
tersebut diperkuat dengan nilai signifikan
juga diperkuat dengan nilai signifikan
sebesar
diperoleh
sebesar 0,000. Pada tahapan pengolahan
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
data digunakan tingkat kesalahan sebesar
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan
0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan
bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 <
bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 <
alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho
alpha
ditolak dan Ha diterima. Hasil yang
menunjukan moderasi antara kapasitas
diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis
sumber daya manusia yang dimoderasi
ketiga menunjukan bahwa pengendalian
oleh pengendalian interen berpengaruh
interen berpengaruh positif yang signifikan
signifikan terhadap keterandalan laporan
terhadap keterandalan laporan keuangan
keuangan pada perusahaan sektor publik di
pada perusahaan sektor publik di kota
kota Padang. Temuan tersebut sejalan
Padang. Temuan tersebut menunjukan
dengan hipotesis yang diajukan. Hasil yang
bahwa semakin kuat tingkat pengendalian
diperoleh juga menunjukan bahwa semakin
0,000.
Hasil
yang
0,05
oleh
pengendalian
yang
Temuan
yang
interen
diperoleh
kuat kapasitas sumber daya manusia dan
dibarengi
diperkuat dengan pengendalian interen
pengendalian interen yang ketat akan
yang rutin dilaksanakan, melalui peranana
mendorong
auditor internal tentu akan mendorong
laporan keuangan. Keadaan tersebut terjadi
informasi
keuangan
karena sistem akuntansi keuangan yang
semakin komplet dan handal. Jadi dapat
berbasis komputer tidak dikuasai dengan
disimpulkan bahwa semakin kuat kapasitas
baik oleh individu yang bekerja didalam
sumber daya manusia yang didorong
perusahaan sektor publik, kondisi tersebut
melalui pengendalian interen yang kuat
membuat pekerjaan menjadi terganggu
tentu akan menciptakan meningkatnya
serta diselesaikan dalam tempo waktu yang
keterandalan laporan keuangan khususnya
relatif
di perusahaan sektor publik diwilayah kota
menurunnya tingkat keterandalan laporan
Padang.
keuangan pada perusahaan sektor publik di
didalam
laporan
dengan
penyelenggaraan
menurunnya
lama
akibatnya
keterandalan
mendorong
kota Padang. 4.5.3.5 Hipotesis V
PENUTUP
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis, ditemukan bahwa nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,015 hasil yang diperoleh tersebut diperkuat dengan nilai
signifikan
sebesar
0,000.
Pada
tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
sebesar
0,05.
diperoleh
menunjukan
Hasil
yang
bahwa
nilai
signifikan sebesar 0,000 berada dibawah 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi yang diperkuat dengan pengendalian menurunnya
interen keterandalan
mendorong laporan
keuangan pada perusahaan sektor publik di kota Padang. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa semakin mendorong pemanfaatan teknologi informasi yang
5.1
Kesimpulan Berdasarkan
analisis
dan
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti yang terlihat dibawah ini: 1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa kapasitas sumber daya
manusia
berpengaruh
signifikan terhadap keterandalan laporan keuangan pada perusahaan sektor publik di kota Padang. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan
bahwa
pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap keterandalan laporan keuangan pada perusahaan sektor publik di kota Padang.
satu variabel baru yang belum
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan interen
bahwa
berpengaruh
terhadap
digunakan pada penelitian ini
pengendalian
seperti pelaksanaan good corporate
signifikan
keterandalan
governance, gaya kepemimpinan,
laporan
motivasi dan sebagainya.
keuangan pada perusahaan sektor publik di kota Padang.
DAFTAR PUSTAKA
4. Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa kapasitas sumber daya manusia yang dimoderasi oleh pengendalian interen berpengaruh
Ghozali, Imam 2011. Dasar-dasar SPSS 19.0 Teori dan Aplikasi. BPFE, Yogyakarta.
laporan keuangan pada perusahaan
Hair, Jason J Babin, Steven Andrew. 2008. Multivariate Analysis. Mc GrawHill, Irwin.
sektor publik di kota Padang.
Healy,
signifikan terhadap keterandalan
5. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan
bahwa
pemanfaatan
teknologi
informasi
dimoderasi
oleh
interen
pengendalian
berpengaruh
terhadap
yang
signifikan
keterandalan
laporan
keuangan pada perusahaan sektor publik di kota Padang. 5.3
Saran Berdasarkan kepada keterbatasan
hasil
penelitian
terdahulu
peneliti
mengajukan beberapa saran penting yaitu: 1. Bagi peneliti dimasa mendatang disarankan
untuk
menggunakan
jumlah sampel yang lebih besar yaitu
dilakukan
mengganti
metode
dengan
cara
pengambilan
sampel yang digunakan.
Williams. 2002. Corporate Financial Statement. Edisi, Indonesia, Erlangga, Jakarta.
Higgins, C, Robert. 2005. Analysis for Financial Management. McGrawHill. Irwin. Hilmi dan Ali. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timeliness Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI. Jurnal Akuntansi Nomor 3 Volume 2. Universitas Brawijaya, Malang. Husnan Suad, dan Enny Pudjiastuti. 2003. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid 1. Cetakan IV YPTKI, Jakarta. Kadir Abdul. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. April 2011 Volume 12 Nomor 1. Kieso
Weygandt Warfield. 2013. Intermediate Accounting. Fifteenth Edition. CPA Excel. Wiley.
2. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk menambahkan
Kusuma, Budi, Hartono dan Lianto Novice. 2010. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 12 Nomor 2 Agustus 2010. Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara, Jakarta. Lianto Hamdi dan Kusuma Arif. 2010. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume 2 Nomor 3. Universitas Dipenegoro, Semarang. Lie Sari dan Nella Yovita. 2012. Faktorfaktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Pertamabangan di BEI Periode 2008 – 2010. Berskala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol 1 No 1 Januari 2012, Listiana Lisa dan Tri Pujadi Susilo. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reporting Lag Perusahaan. Media Riset Akuntansi Vol 2 No 1 Februari 2012. Mulyadi. 2003. Dasar Dasar Akuntansi Manajemen Cetakan IV. BPFE, Yogyakarta Panjaitan Bestian. 2010. Analisis Pengaruh Total Aktiva, Jenis Opini Auditor, Ukuran KAP dan Rasio Profitabilitas Terhadap Audit Delay Pada Bank Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Pelu Adeng dan Adi Kuswanto. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching Pada Bank yang Tercatat BEI. Jurnal Akuntansi Keuangan Volume 3 Nomor 3. Universitas Udayana, Bali.
Phalipu Healy, 2005. Corporate Financial Statement. Wiley. Pearson. Rachmawati, Systia. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness . Jurnal Akuntansi Keuangan Vol 13 Nomor 2. November 2008. Riyanto Bambang. 2003. Dasar-dasar Perbelanjaan Perusahaan. BPFE, Yogyakarta. Ross, William, Jeff. 2005. Coorporate Financial Statement. Edisi Indonesia. Gramedia Pustaka, Jakarta. Santoso, Singgih. 2003. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 13.0. Gramedia Pustaka, Jakarta. Sartono Agus. 2010. Dasar-dasar Perbelanjaan Perusahaan. Badan Penerbit Universitas Gajahmada, Yogyakarta. Sekaran Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta. Siregar Arifin. 2012 Iklim Investasi dan Peranan Laporan Keuangan Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Investasi. Artikel Keuangan dan Bisnis. www.kompas.com/keuanganbisnis. Subramayam. 2005. Analisis Laporan Keuangan Lanjutan. Gramedia Pustaka, Jakarta. Sudharmadji. 2010. Analisis Laporan Keuangan Jilid I dan II. Salemba Empat, Jakarta