BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA 2002
KATA PENGANTAR
Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian standar serta memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan itu maka dilakukan berbagai perubahan mendasar di dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Salah satu perubahan tersebut adalah penerapan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi. Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, maka dirancang kurikulum yang didasarkan pada jenis pekerjaan dan uraian pekerjaan yang dilakukan oleh seorang analis dan teknisi kimia di dunia kerja. Berdasarkan hal itu disusun kompetensi yang harus dikuasai dan selanjutnya dijabarkan ke dalam deskripsi program pembelajaran dan materi ajar yang diperlukan yang disusun ke dalam paket-paket pembelajaran berupa modul. Modul-modul yang disusun untuk tingkat I di SMK program keahlian Kimia Analisis dan Kimia Industri berjumlah dua belas modul yang semuanya merupakan paket materi ajar yang harus dikuasai peserta didik untuk memperoleh sertifikat sebagai laboran. Judul-judul modul dapat dilihat pada peta bahan ajar yang dilampirkan pada setiap modul.
BANDUNG, DESEMBER 2002
TIM KONSULTAN KIMIA FPTK UPI
i
DESKRIPSI Peralatan yang dibuat manusia, secara alami lama kelamaan akan menjadi rusak. Hal itu terjadi karena pengaruh beberapa faktor yang secara perlahan dan bertahap akan mengurangi fungsi bagian-bagian peralatan, sehingga pada waktunya peralatan atau bagian peralatan
akan
mengalami
kerusakan.
Faktor-faktor
yang
menyebabkan
terjadinya
kerusakan antara lain: perubahan suhu, tingkat kelembapan udara, debu dan kotoran, salah penggunaan, serta faktor internal alat itu sendiri. Kerusakan yang terjadi pada alat maupun bahan dapat dicegah atau diperpanjang usia pakainya dengan melakukan perawatan/pemeliharaan secara rutin dan teratur. Untuk keperluan itu dalam modul ini Anda akan mempelajari cara perawatan preventif sarana dan prasarana laboratorium, alat, serta bahan laboratorium kimia secara umum. Modul ini merupakan modul terakhir yang harus dikuasai di tingkat 1.
PETA KEDUDUKAN MODUL
PRASYARAT Untuk memahami materi yang akan dipelajari dalam modul ini, Anda harus menguasai terlebih dahulu pengetahuan yang berhubungan dengan: •
Bahan kimia dan sifatnya;
•
Peralatan laboratorium;
•
Cara dan teknik membuat larutan meja dengan konsentrasi tertentu. Keterampilan yang harus sudah dikuasai meliputi:
•
Mengukur (menimbang zat dan mengukur volume zat cair)
•
Membuat larutan
PERISTILAHAN/GLOSARY
Perawatan preventif
: perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya.
Larutan pencuci
: larutan yang digunakan untuk mencuci alat-alat gelas yang dibuat dari bahan kimia tertentu dengan konsentrasi tertentu.
Noda pengotor
: noda atau kotoran yang melekat apada alat-alat dapat berupa debu, minyak atau lemak, ter, karbon, atau zat lainnya sebagai sisa atau hasil reaksi dari bahan kimia yang telah digunakan.
Realiabilitas alat
: keajegan alat dalam melakukan fungsinya.
iv
DAFTAR ISI Kata Pengantar
i
Deskripsi Judul ..................................................................................................
ii
Peta Kedudukan Modul .....................................................................................
iii
Prasyarat ............................................................................................................
iv
Glosary ..............................................................................................................
iv
Daftar Isi ...........................................................................................................
v
Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................................
1
Tujuan
1
a. Tujuan Akhir b. Tujuan Antara Kegiatan Belajar 1 : Perawatan Alat dan Bahan Laboratorium...……………..
3
Kegiatan Belajar 2 : Noda Pengotor Zat ……………………………………...
8
Kegiatan Belajar 3 : Pencucian Alat-alat Gelas ………………………………
15
Lembar Latihan ……………………………………………………………….
25
Lembar Evaluasi ……………………………………………………………...
27
Kunci Jawaban Lembar Latihan ……………………………………………...
29
Kunci Jawaban Lembar Evaluasi …………………………………………….
30
Daftar Pustaka ………………………………………………………………..
31
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Bacalah terlebih dahulu dengan cermat tujuan dan informasi/uraian materi dalam setiap kegiatan dalam modul ini. 2.
Persiapkan semua alat dan bahan untuk keperluan latihan praktik membersihkan alatalat gelas.
3. Lakukan latihan membersihkan alat-alat gelas yang kotor sesuai petunjuk yang ada dalam modul ini. 4. Kerjakanlah
latihan-latihan soal dan lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan
Anda terhadap materi yang telah dipelajari. 5. Apabila terdapat kesulitan pada waktu praktik maupun ketika mempelajari uraian materi dalam modul ini, mintalah bimbingan guru Anda.
TUJUAN 1. Tujuan akhir Setelah menyelesaikan pembelajaran dengan modul ini diharapkan Anda mampu melakukan: a. pemeliharaan bahan kimia agar selalu siap pakai; b. pemeliharaan fasilitas laboratorium dan alat-alat praktik kimia secara umum.
2. Tujuan antara Untuk melakukan pemeliharan alat dan bahan sebelumnya Anda diharapkan mampu untuk: a. menjelaskan sistem dan tujuan perawatan preventif alat dan bahan laboratorium; b. menjelaskan prinsip-prinsip penyimpanan alat dan bahan secara umum; c. membersihkan ruangan kerja dan fasilitas laboratorium lainnya. d. mengidentifikasi jenis-jenis noda pengotor yang melekat pada alat gelas; e. membuat larutan pencuci untuk peralatan gelas; f. membersihkan peralatan gelas pada umumnya dan peralatan gelas khusus, seperti buret, silinder ukur, dan pipet ukur g. mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat dan cara pencegahannya
KEGIATAN BELAJAR 1 Perawatan Alat dan Bahan Laboratorium Tujuan: Melalui kegiatan belajar ini Anda diharapkan dapat: a. menjelaskan sistem dan tujuan perawatan preventif alat dan bahan laboratorium; b. menjelaskan prinsip-prinsip penyimpanan alat dan bahan secara umum;
Kegiatan belajar a. Pelajarilah lembar informasi pada kegiatan belajar satu ini. b. Jawablah latihan soal yang ada pada akhir kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan pada kegiatan ini sudah Anda capai atau belum.
Lembar Informasi
a. Sistem perawatan Peralatan dan bahan kimia dapat rusak walaupun tidak digunakan. Hal ini dapat terjadi
karena
faktor-faktor
eksternal
dan
internal,
faktor
eksternal
yang
dapat
menyebabkan kerusakan pada alat maupun bahan adalah perubahan suhu, tingkat kelembaban udara, debu dan kotoran, salah penggunaan, dan salah dalam penyimpanan alat dan bahan tersebut. Sedangkan faktor internal di antaranya sifat dasar bahan alat (jenis bahan alat, misalnya terbuat dari logam, kayu, gelas), desain alat, dan usia pakai alat. Untuk mencegah dan mengurangi kerusakan pada alat dan bahan kimia dapat dilakukan perawatan atau pemeliharaan yang dilakukan secara teratur dan terencana. Sistem perawatan fasilitas laboratorium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perawatan terencanan dan perawatan tidak direncanakan. Perawatan terencanan meliputi perawatan preventif, perawatan korektik, dan perawatan prediktif. Sedangkan perawatan
darurat
termasuk perawatan yang tidak direncanakan. Sistem perawatan terencana dilakukan melalui prosedur perawatan baku untuk menjawab pertanyaan apa yang akan dirawat? Berapa jumlahnya? Untuk keperluan ini diperlukan daftar inventaris alat dan bahan, dari daftar ini dikelompokkan ke dalam
kelompok alat tertentu, misalnya peralatan gelas, logam, alat ukur, dsb. Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam perawatan terencana ini adalah bagaimana merawat peralatan, hal ini memerlukan prosedur baku, dan jadwal perawatan. Catatan-catatan hasil perawatan dibuat pada kartu kontrol alat. Perawatan alat dan bahan memerlukan peNgelolaan sendiri, yang dimulai dari menyusun program perawatan dan mengadministrasikan setiap kegiatan perawatan. Hal ini penting dilakukan untuk memperoleh suatu mekanisme yang memenuhi syarat bagi kelancaran suatu pekerjaan
b. Tujuan Sistem Perawatan Preventif Dalam setiap tindakan perawatan, tujuan pokoknya adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan dan mencegah adanya perubahan fungsi alat serta mengoptimalkan usia pakai peralatan. Reliabilitas dan kinerja alat yang baik, hanya dapat dicapai dengan melakukan program perawatan yang terencana. Selain untuk alasan reliabilitas dan kinerja alat, program perawatan terencana juga mempunyai beberapa keuntungan lain, yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan, standardisasi, keamanan kerja, dan semangat kerja. Pada aspek keuangan, sudah jelas, kerusakan yang terlalu cepat pada peralatan atau perlengkapan akan mengakibatkan pengeluaran yang tidak terencana. Hal itu juga akan berakibat terhadap perencanaan fasilitas lainnya yang tidak mungkin dapat berjalan tanpa didukung peralatan yang bekerja secara efisien. Mengganti cara perawatan yang tidak menurut aturan, seperti menggantinya dengan sistem yang baku dapat dicapai melalui sistem perawatan yang terorganisasi. Apabila peralatan dioperasikan hingga mendekati rusak atau bahkan rusak sama sekali,
tanpa
adanya
perawatan,
maka
mungkin
saja
dapat
membahayakan
dan
mencelakakan. Banyak kerugian yang dapat timbul akibat dari kecelakaan, bukan hanya manusia, tetapi hilangnya waktu. Begitu pula dengan rendahnya tingkat perawatan peralatan dan tingginya rasio kecelakaan berakibat kurang bergairahnya orang lain untuk melanjutkan pekerjaan dan mungkin akan menurunkan minat bekerja karena merasa frustasi akibat tidak ada perhatian terhadap keselamatan kerja. Tujuan pokok perawatan preventif, yaitu untuk:
1.
Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat bagian dari peralatan tersebut. Walaupun disadari bahwa kadang-kadang untuk jenis barang tertentu, membeli dapat lebih murah jika alat yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.
2.
Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula.
3.
Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan, terutama dalam keadaan darurat, perlu adanya unit cadangan.
4.
Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
c.
Membersihkan ruang laboratorium dan fasilitasnya Setelah anda mengetahui secara umum tujuan dan sistem perawatan, sebelum bekerja
dengan alat dan bahan, terlebih dahulu harus diperhatikan kebersihan ruangan kerja. Membersihkan ruang kerja dan beberapa fasilitasnya, terutama perabot, seperti meja kerja/praktikum, lemari penyimpanan alat dan bahan adalah termasuk ke dalam pekerjaan perawatan fasilitas laboratorium. Perawatan fasilitas laboratorium berupa perabotan relatif mudah dilakukan. Meja kerja dibersihkan dengan kain basah untuk menghilangkan debu dan tumpahan zat. Pada kaca lemari asam biasanya banyak melekat uap dari zat-zat yang disimpan di dalamnya, untuk membersihkannya gunakan kain yang dibasahi dengan sedikit amonia.
d.
Prinsip-prinsip penyimpanan alat dan bahan Untuk
mencegah
kerusakan
alat,
penyimpanan
adalah
faktor
yang
harus
diperhatikan. Alat-alat yang ada di laboratorium setelah didata dilakukan pengelompokkan untuk
memudahkan
dalam
penyimpanannya.
Penyimpanan
alat
dapat
menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Alat-alat disimpan berdasarkan kelompok alat, misalnya berdasarkan jenis bahannya, pengelompokan alat dapat dipisahkan ke dalam kelompok: peralatan gelas, logam, kayu, karet, plastik, dan porselen.
2. Alat-alat disimpan berdasarkan frekuensi penggunaannya (sering digunakan dan jarang digunakan) 3. Alat-alat khusus disimpan dalam lemari khusus karena sifat alat yang rentan terhadap faktor luar dan mahal harganya.
e. Prinsip-prinsip penyimpanan zat Zat atau bahan kimia hendaknya disimpan secara terpisah dari peralatan. Penyimpanan zat secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok zat organik dan zat anorganik. Apabila fasilitas lemari cukup banyak, zat-zat kimia dapat disimpan berdasarkan sifat fisik dan kimianya, misalnya kelompok zat padat, cair; kelompok asam, basa, garam, kelompok pengoksidasi, dan kelompok yang mudah terbakar. Untuk menjaga zat kimia dari kerusakan perlu diperhatikan hal-hal berikut. 1. Semua wadah yang berisi zat kimia harus tertutup rapat dan diberi label yang menyatakan nama zat dan sifat penting dari (berupa spesifikasi) zat tersebut. 2. Zat-zat yang mudah menguap atau mudah terbakar disimpan di tempat sejuk, ruang berventilasi baik, dan terhindar dari cahaya langsung. 3. Zat-zat yang peka terhadap cahaya disimpan di tempat yang tidak terkena cahaya langsung dan dalam wadah berwarna gelap. 4. Zat-zat pengoksidasi jangan disimpan dekat zat yang mudah teroksidasi. 5. Asam-asam pekat hindarkan penyimpanannya dari sumber panas. 6. Zat-zat yang bersifat racun disimpan terpisah dari zat lain di dalam lemari terkunci.
Zat-zat kimia tertentu, jika botolnya
tidak tertutup rapat akan menghasilkan uap
yang dapat mencemari udara di laboratorium dan reaksi uap-uap tersebut dengan zat kimia lainnya dapat merusak alat-alat dari logam. Beberapa zat yang dapat mencemari udara di dalam laboratorium adalah: asam klorida pekat, asam nitrat pekat, amonia, amonium sulfida, air klor, brom, karbon disulfida, dan raksa.
Lembar Latihan 1 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. 1. Buatlah bagan sistem perawatan fasilitas laboratorium! 2. Tuliskan dua tujuan pokok perawatan preventif! 3. Menurut Anda mana yang lebih baik melakukan perawatan preventif atau perawatan darurat? Jelaskan jawaban Anda! 4. Faktor-faktor apakah yang dapat menyebabkan rusaknya alat atau bahan? 5. Berilah suatu ilustrasi cara menyimpan alat dan bahan untuk menghindarkannya dari kerusakan!
KEGIATAN BELAJAR 2
Noda Pengotor Zat Tujuan: Melalui kegiatan pembelajaran ini, anda diharapkan mampu: a. Mengidentifikasi jenis-jenis noda pengotor yang melekat pada alat gelas b. Membuat larutan pencuci sesuai dengan jenis pengotornya
Kegiatan belajar a. Bacalah lembar informasi pada kegiatan belajar dua ini. c. Lakukanlah kegiatan pembuatan larutan pencuci sesuai prosedur. d. Kerjakanlah soal-soal latihan yang ada pada bagian kegiatan belajar ini.
Lembar Informasi A. Jenis Noda Pengotor Tabel 2.1 Noda-noda Zat yang Sering Melekat Pada Alat Gelas Jenis noda pengotor
Warna noda pengotor
Besi
Kuning
Belerang
Kuning
Iodium
Kuning kecoklatan
Kerak karbon
hitam
Mangan
Hitam/abu-abu
Minyak/lemak
Kilap minyak
Kerak
putih
B. Pembuatan Larutan Pencuci 1. Cara umum Alat-alat gelas yang tidak terlalu kotor dapat dibersihkan dengan pencucian umum, yaitu dengan air (jika perlu air hangat) dan sedikit detergen. Pada waktu mencuci alat gelas, gunakan sarung tangan dan alat bantu lain misalnya sikat tabung. Jika pada alat gelas terdapat noda yang agak kuat melekat, noda itu dapat dihilangkan dengan bubuk pencuci
yang sesuai, misalnya trinatriumfosfat yang dicampur dengan bubuk batu apung. Jika perlu gunakan alkohol atau aseton. Setelah pencucian dengan zat pencuci, alat gelas dibilas dengan air bersih dan terakhir dibilas lagi dengan air suling. Jika alat gelas yang baru dicuci akan segera digunakan, bilas gelas itu dengan aseton atau spiritus dan untuk pengeringan yang cepat dapat digunakan udara panas yang ditiupkan dari kompresor.
2. Cara Khusus Alat gelas yang terkontaminasi noda-noda tertentu yang sukar dibersihkan dengan air dan detergen memerlukan pencucian dengan larutan pencuci tertentu sebagai perlakuan akhir setelah alat tersebut dibersihkan dengan cara pencucian umum. Larutan yang umum digunakan untuk mencuci noda-noda tertentu dapat dibuat di laboratorium. Larutan pencuci ini hendaknya selalu tersedia dan siap pakai. Kekuatan/daya larutan pencuci dalam membersihkan noda bergantung pada kekuatan/daya oksidasi larutan tersebut, sifat noda, dan lamanya noda tersebut melekat pada gelas. Larutan pencuci yang telah digunakan beberapa kali jangan dicampurkan lagi dengan larutan pencuci stok. Larutan pencuci yang telah digunakan jangan langsung dibuang, tetapi simpan dalam botol berlabel.
C. Pencucian Noda Pengotor Minyak dan Lemak Minyak dan lemak dapat dihilangkan dengan cara mencuci alat gelas dengan larutan detergen hangat. Setelah pencucian, alat gelas dibilas dengan air suling. Jika lemak yang melekat pada alat gelas sukar dibersihkan, pertama-tama alat gelas dibilas dengan pelarut hidrokarbon misalnya alkhohol atau aseton kemudian dibersihkan dengan larutan kalium kromat dalam asam. Pelarut lainnya yang dapat digunakan adalah sebagai berikut. 5 gram Na perborat dalam 100 Cm3 10% larutan NaOH Larutan KOH 10-15% dalam 100 Cm3 spiritus/alkohol (larutan ini hendaknya tidak digunakan selama lebih dari sepuluh menit) Pembersihan dengan CCl4
Ter Noda ter pada alat gelas dapat dibersihkan dengan benzena atau pelarut lain yang sesuai, misalnya minyak tanah.
Karbon Noda karbon pada umumnya susah dihilangkan, akan tetapi perendaman dengan larutan NaOH biasanya efektif. Jika perlu, lakukan perendaman dengan larutan pencuci asam bikromat. Jika noda karbon melekat kuat, panaskan dengan api kecil. Di samping asam kromat dapat digunakan juga campuran dua bagian trinatriumfosfat dengan satu bagian natriumoleat dalam 1 liter air. Belerang Noda belerang dapat dibersihkan dengan larutan amonium sulfida. Iodium Noda iodium dapat dibersihkan dengan larutan natrium tiosulfat. Besi Noda besi dapat dibersihkan dengan larutan HCl pekat. Jika noda besi melekat kuat, alat gelas yang berisi HCl pekat ini dipanaskan. Mangan Noda mangan dapat dihilangkan dengan larutan asam oksalat. Kerak Noda kerak putih pada alat gelas dapat dibersihkan dengan larutan 5% natrium metasilikat dalam air.
Noda tulisan spidol Noda tulisan spidol dapat dihilangkan dengan pelarut organik, misalnya spiritus, alkohol, atau aseton.
LEMBAR KERJA
Tujuan : melalui kegiatan ini diharapkan Anda dapat membuat larutan pencuci untuk alatalat gelas
Alat dan Bahan Alat yang diperlukan: 1.
Neraca teknis 311 g 1 buah
2.
Gelas kimia 1L
1 buah
3.
Batang pengaduk
1 buah
4.
Botol/wadah larutan 1 buah
5.
Spatula
1 buah
6.
Kaca arloji
1 buah
Bahan yang diperlukan: a.
Pembuatan larutan detergen:
1.
Serbuk detergen
20 gram
2.
Asam nitrat pekat
5 tetes
3.
Kertas label
4.
Air
b.
Pembuatan larutan Kalium Bikromat:
1.
Kalium bikromat
10 gram
2.
Asam sulfat pekat
100 Cm3
3.
Air
c.
Pembuatan larutan Kalium Permanganat:
1.
Kalium permanganat 10 gram
2.
Larutan Natrium bikarbonat 1M
3.
Air
1L
20 Cm3
1L
Keselamatan Kerja Dalam membuat larutan pencuci digunakan asam-asam kuat, seperti asam sulfat dan asam nitrat. Untuk itu perlu diperhatikan sifat-sifat ini, yaitu terutama sebagai oksidator, sangat korosif, dan uapnya beracun. Gunakan pipet volumetrik untuk mengambilnya dan gunakan masker penutup hidung.
Prosedur pembuatan Larutan detergen Timbang kira-kira 20 gram detergen padat. Larutkan dalam air sampai 1 L dan tambahkan sedikit asam nitrat pekat. Apabila akan menggunakan larutan ini untuk mencuci alat gelas, ambil 20 cm3 larutan stok ini, encerkan dengan air samapai 1 liter. Larutan pencuci ini digunakan untuk membersihkan alat gelas yang tidak begitu kotor.
Larutan kalium bikromat Timbang kira-kira 10 gram kalium bikromat, larutkan dalam 15 Cm3 air, kemudian tuangkan ke dalam 100 Cm3 asam sulfat pekat. Larutan pencuci ini efektif untuk mencuci noda lemak yang melekat pada alat gelas.
Larutan kalium permanganat Timbang kira-kira 10 gram kalium permanganat, larutkan dalam 1 liter air. Larutan ini sebelum digunakan dapat ditambahkan larutan natrium karbonat 1 M. Larutan ini dapat digunakan untuk membersihkan lemak yang melekat pada alat gelas. Agar hasil pencucian lebih bersih, alat gelas yang akan dibersihkan direndam semalam dengan larutan KMnO4 ini. Perendaman dengan larutan KMnO4 dapat meninggalkan noda berwarna coklat pada alat gelas. Noda yang berwarna coklat ini (noda MnO3) dapat dihilangkan dengan asam klorida pekat kemudian dibilas dengan air banyak-banyak..
Lembar latihan 2 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan melingkari salah satu huruf di depan pernyatan yang Anda anggap benar.
1. Apabila Anda melihat gelas kimia yang bagian dasarnya berwarna kuning, maka kemungkinan noda pengotor yang melekat adalah …. A. besi, belerang, iodium B. belerang, mangan, tembaga C. besi, iodium, mangan D. iodium, besi, karbon 2. Apabila
telah mereaksikan larutan HCl dan natrium tiosulfat pada tabung reaksi dan
ternyata pada dasar tabung terdapat noda kekuningan, maka kemungkinan noda yang melekat itu adalah ….. dan dapat dibersihkan dengan larutan ….. A. uap klor dan larutan HCl B. belerang dan larutan amonium sulfida C. iodium dan larutan natrium tiosulfat D. besi dan larutan asam klorida 3. Apabila Anda telah memanaskan gula pasir pada pinggan penguap dan pada dasar pinggan tersebut terdapat noda hitam, maka kemungkinan noda tersebut adalah …. A. ter B. mangan C. karbon D. timbal 4. Tulisan spidol yang menyatakan label zat Botol-botol larutan yang terbuat dari plastik dapat dibersihkan dengan …. A. larutan basa B. larutan asam C. pelarut organik D. air
5. Alat-alat
yang
direndam
dalam
larutan
kalium
permanganat
biasanya
masih
meninggalkan noda kecoklatan. Menurut Anda zat apakah noda yang berwarna coklat ini? A. Mn B. MnO2 C. MnO3 D. KmnO4 6. Noda lemak atau minyak yang melekat pada buret atau pipet dapat dicuci dengan larutan …. A. detergen atau kalium bikromat B. alkohol atau asam klorida C. air dan kalium permanganat D. detergen atau asam klorida 7
Pencucian alat-alat gelas yang tidak begitu kotor (noda kotoran tidak melekat kuat) sebaiknya menggunakan larutan pencuci …. A. kalium bikromat B. kalium permanganat C. asam klorida D. detergen
7. Alat-alat gelas yang sudah dicuci dan dikeringkan biasanya masih bernoda seperti bercak-bercak putih. Noda ini dapat dihilangkan dengan menggunakan …. A. larutan kalium permangnata B. larutan asam klorida pekat C. aseton D. larutan 5% natrium metasilikat dalam air.
KEGIATAN BELAJAR 3
Pencucian Alat-alat Gelas Tujuan
: melakukan pencucian alat-alat gelas umum dan khusus
Kegiatan Belajar 1. Bacalah lembar informasi pada kegiatan belajar 3 2. Lakukanlah kegiatan pencucian alat-alat gelas sesuai prosedur
Lembar Informasi Alat-alat gelas harus bersih dan bebas dari semua lemak. Alat gelas yang berminyak atau berlemak akan menyebabkan larutan yang dituangkan ke dalam alat tersebut menempel dan membentuk tetesan pada dinding alat. Untuk membersihkan alat gelas, secara umum dapat digunakan larutan pencuci umum (air dan detergen). Hindarkan pencucian/perendaman dengan asam atau basa karena dapat mengikis tanda ukur pada alat gelas dan gelas itu sendiri. Alat-alat gelas yang umum adalah tabung reaksi, gelas kimia, labu erlenmeyer, sedangkan alat-alat gelas khusus, misalnya buret dan pipet ukuran. Alat-alat gelas khusus, seperti buret, gelas ukur, dan pipet ukuran setelah dicuci dengan larutan detergen, dan pembilasan dengan air suling bila perlu dibilas dengan alkohol atau bila masih berlemak lakukan perendaman dengan larutan kalium bikromat.
Lembar Kerja 3a : Pencucian alat-alat gelas Tujuan
: berlatih mencuci alat-alat gelas
Alat dan bahan Alat
: sejumlah alat-alat gelas yang kotor
Bahan : larutan pencuci detergen dan larutan kalium bikromat Cara kerja
1. Kumpulkan alat-alat gelas yang kotor pada wadah plastik, pisahkan alat-alat yang kotor karena debu dan kotor karena noda-noda zat tertentu. 2. Siapkan larutan pencuci. 3. Lakukan identifikasi noda pengotor
pada lat-alat gelas tersebut, masukan data awal
pada tabel berikut No
Nama alat dan bagian yang
Perkiraan jenis warna
Larutan
ternoda/kotor
dan noda pengotor
pencuci/pembersih yang cocok digunakan
4. Setelah noda pengotor teridentifikasi, siapkan larutan pencucinya. 5. Lakukan pencucian terhadap alat-alat gelas umum (tabung reaksi, gelas kimia, labu erlenmeyer) tersebut mula-mula dengan air ledeng, kemudian larutan detergen, dan kalau perlu dengan larutan khusus sesuai dengan noda yang mel;ekat pada alat gelas yang sudah diperkirakan, kemudian dibilas dengan air suling. 6. Untuk mencuci buret, pertama-tama bilas bagian dalam buret dengan air ledeng, masukkan kira-kira 2 mL larutan detergen. Gunakan sikat buret untuk membersihkan bagian dalam buret, cuci dengan air ledeng sampai bersih, bilas dengan air suling. Indikator bagian dalam buret sudah bersih, air akan membasahi dinding bagian dalam buret ecara merata, bila tidak merata berarti masih ada noda lemak. Untuk membersihkannya gunakan larutan kalium bikromat atau kalium permanganat dengan cara merendamnya selama semalam. Setelah buret bersih, letakkan pada rak buret, tutup rak dengan plastik. 7. Setelah pencucian, letakkan alat-alat gelas pada rak atau wadah tertentu, biarkan sampai kering, setelah kering simpan pada tempatnya.
Lembar Kerja 3b
Tujuan:
mengidentifikasi
faktor-faktor/masalah-masalah
yang
dapat
menyebabkan
kerusakan pada alat-alat khas kimia dan cara pencegahannya Langkah kegiatan 1. Identifikasikan faktor-faktor atau permasalahan yang mungkin ditemukan pada alatalat: buret, neraca, pH meter, termometer, desikator. 2. Diskusikan dengan teman sekelompok anda alternatif pemecahan masalah dari masalah yang telah teridentifikasi tersebut.
Pada
kegiatan
belajar
ini,
anda
dalam
kelompok
belajar
diminta
untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi bila menggunakan buret,
pH
meter, termometer, dan desikator. Untuk keperluan diskusi ini, gunakanlah format, misalnya sebagai berikut. Tabel Identifikasi Masalah Nama Alat
Masalah/kerusakan mungkin terjadi
yang Faktor penyebab kerusakan
Buret PH meter Termometer Desikator Alat lainnya
Setelah
masalah-masalah
teridentifikasi,
diskusikanlah
alternatif
pemecahan
masalah tersebut.
Tabel alternatif pemecahan Masalah Nama Alat
Permasalahan yang mungkin
Alternatif Pemecahan
terjadi
Masalah
Sebagai pembanding dan bacaan, pelajarilah lembar informasi berikut.
1. Buret Buret digunakan untuk keperluan titrasi. Volume buret bermacam-macam, mulai 1 Cm3 s.d. 100 Cm3 . Di sekolah-sekolah, buret yang ada umumnya berkapasitas 25 hingga 50 Cm3 . Secara umum buret dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu: a.
buret yang bagian jetnya bersatu dengan batang buret dan dilengkapi stop cock (keran buret)
b.
buret yang bagian jetnya dihubungkan dengan klep/katup jepit dari karet.
Kerusakan umum yang dapat terjadi pada buret adalah bagian ujung atas buret patah karena tersenggol bak kran cuci pada waktu pencucian. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat membersihkan buret, terutama ketika pembilasan dengan air dari kran ledeng. Masalah lain yang dapat ditemukan pada buret adalah: •
Adanya penyumbatan pada bagian jet
•
Keran buret macet atau patah
•
Ujung jet patah sedikit
•
Batang buret kotor seperti berlemak atau karena debu yang bercampur dengan uap zat tertentu.
Untuk mencegah timbulnya masalah-masalah di atas, perlu dilakukan hal-hal berikut. a. Untuk mencegah agar buret tidak patah di bagian tengahnya, pada waktu bekerja dan memasang buret pada klem harus dilakukan dengan hati-hati dan gunakan klem buret yang bagian rahangnya berlapis karet atau gabus.
b. Jika bagian yang patah ada di atas skala buret, bagian ini dapat dipotong dengan menggunakan alat pemotong gelas atau dipotong dengan cara mengikir pada bagian yang patah itu kemudian dipanaskan untuk meratakan. c. Bagian jet yang tersumbat dapat dibersihkan dengan menggunakan kawat yang diameternya lebih kecil dari lubang jet. d. Keran buret (stop cock) yang patah tidak dapat diperbaiki sendiri, harus diganti dengan yang baru. Untuk menghindari keran buret macet, hendaknya kran diolesi dengan vaselin. e. Jika ujung jet patah sedikit, bagian itu dapat diratakan dengan cara menggosok-gosokan zat carborundum atau zat abrasif lainnya pada ujung jet yang patah itu. Lakukan pekerjaan ini dengan hati-hati sehingga tidak mengakibatkan pelebaran pada lubang jet.
2. Termometer Termometer yang ada di laboratorium kimia ada beberapa jenis, yaitu termometer umum (berisi raksa atau alkohol), termometer klinis (untuk mengukur suhu badan), dan termometer maksimum minimum. Masing-masing termometer ini mempunyai rentang skala yang berbeda, misalnya: •
50 s.d. 50 0
•
50 s.d. 1050 (x.1.00 C)
•
100 s.d. 1100 (x. 0.5 0 C)
•
50 s.d. 3600 (x.1.0 C)
Permasalahan Masalah yang sering timbul pada termometer adalah sebagai berikut: a. termometer pecah pada saat akan diambil/digunakan b. skala termometer pudar/terhapus c. cairan dalam termometer terpisah/patah. Pemecahan Masalah 1. Menjaga termometer agar tidak pecah a. Untuk menjaga agar termometer tidak terjatuh saat diambil, pada ujung atas termometer hendaknya diberi benang kasur atau tali rafia.
b. Pada waktu termometer digunakan untuk mengukur suhu cairan, termometer hendaknya tidak digunakan sebagai pengaduk. Ketika digunakan untuk mengukur suhu cairan, bola termometer tidak disentuhkan pada dasar wadah dan tidak memegang tangkai termometer.
c. Termometer hendaknya disimpan dalam bungkusnya (berupa plastik) atau pada kotaknya yang terbuat dari dus. Simpan termometer secara horizontal di lemari atau di laci.
2. Jika skala pada termometer pudar atau terhapus, untuk memperjelas kembali dapat dilakukan hal sebagai berikut:
a. Pengetsaan (cara permanen) Menghitamkan dengan timbal pensil/pensil lunak (cara sementara) b. Jika cairan dalam termometer terpisah/patah, untuk menyambungkannya kembali dapat dilakukan dengan cara merendam termometer dalam campuran es, air, dan garam (jika perlu CO2 kering). Jika hal ini tidak berhasil, letakkan termometer dalam freezer sampai cairan dalam termometer bergabung kembali Apabila dengan cara di atas belum berhasil, panaskan termometer di dalam air. Pemanasan dilakukan dalam
pemanas
minyak.
Hati-hati,
jangan
memanaskan
melewati
kapasitas
termometer itu.
3.Desikator Desikator berfungsi untuk tempat mengeringkan zat kimia agar tidak mengandung uap air atau untuk mendinginkan zat yang sudah dipanaskan. Desikator ada dua macam, yaitu dsesikator yang biasa terdapat di laboratorium sekolah dan desikator vakum (biasa yang terdapat di laboratorium perguruan tinggi).
Masalah Masalah umum yang biasa ditemukan pada alat desikator di antaranya sebagai berikut. a. Tutup desikator sukar dibuka atau pecah karena jatuh pada saat dipindahkan/dibuka. b. Desikator pecah karena tersenggol c. Zat pengering yang digunakan sudah berwarna
Pemecahan masalah a.
Untuk menghindarkan tutup desikator pecah pada saat dibuka, tutup desikator harus diolesi dengan vaselin. Pada saat membuka tutup desikator, tutup jangan diangkat akan tetapi digeser.
b.
Untuk
menghindarkan
desikator
pecah
oleh
pengguna
laboratorium
sebaiknya
tempatkan desikator di tempat yang aman dan kering. c.
Zat pengering yang terdapat dalam desikator dapat berupa silika gel atau CaCl2 . Apabila zat ini sudah berwarna atau jenuh oleh uap air, zat ini harus dikeringkan dengan oven (untuk CaCl2 )
d.
Untuk mendinginkan zat yang sudah dipanaskan, tidak boleh langsung dimasukkan ke dalam desikator melainkan dibiarkan dulu selama beberapa menit di udara terbuka.
3. pH meter Bagian pH meter yang mudah rusak adalah elektrode gelasnya. Elektrode gelas terdiri dari membram yang terbuat gelas yang berhubungan dengan tabung gelas . Bagian dalam membram mengandung suatu elektrolit (biasanya HCl 0,1 M) dengan kawat platinum yang tercelup dalam elektrolit tersebut.
Perawatan yang utama dari alat pH meter ini adalah perawatan pada elektrode gelasnya dan mengecek baterai. Elektrode gelas setelah dipakai rendam dalam air suling, keringkan dengan kain halus.
LEMBAR LATIHAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan melingkari salah satu huruf di depan pernyatan yang Anda anggap benar. 1. Permasalahan yang berhubungan dengan perawatan buret yang mungkin ditemukan adalah …. A. Keran buret lepas B. Ujung lubang jet terlelu besar C. Batang buret baik bagian dalam maupun luar berlemak D. Volume buret terlalu besar 2. Faktor internal yang dapat menyebabkan termometer rusak adalah …. A. Tidak hati-hati sewaktu menggunakan B. termometer tidak dilengkapi tali pegangan C. Skala termometer tidak digrafir(dietsa) secara permanen D. Jenis cairan yang ada dalam tabung kapiler 3. Jika cairan dalam termometer terpisah, yang sebaiknya dilakukan adalah…. A. membuang termometr tersebut karena tidak berfungsi B. merendam termometer dalam campuran es, air, dan garam C. menepuk-nepuk batang termometer D. merendam termometer dalam air panas 4. Jika bagian jet buret patah sedikit, maka sebaiknya buret tersebut …. A. disimpan saja karena tidak dapat digunakan lagi B. diratakan bagian yang patah tersebut dengan menggosok-gosokkannya dengan zat abrasisive. C. dipotong dengan menggunakan alat pemotong kaca D. dibiarkan saja karena tidak mempengaruhi alat tersebut. 5. Faktor eksternal yang dapat menyebabkan buret pecah/patah adalah …. A. penggunaan klem buret yang tidak sesuai B. buret terlalu panjang C. salah menggunakan larutan pencuci D. keran buret macet
6. Faktor yang dapat merusak tanda ukur pada alat-alat volumetri di antaranya adalah …. A. mencuci dengan larutan pencuci yang tidak sesuai B. merendam alat ini dalam larutan asam atau basa C. menggunakannya sebagai tempat melarutkan zat D. menyimpannya secara bertumpuk 7. Untuk menghindari tutup desikator pecah saat dibuka, maka dapat dilakukan perawatan dengan cara …. A. melapisi bagian dalam tutup desikator dengan karet B. menggeser-geserkan tutup desikator agar tidak macet C. mengolesi tutup desikator dengan vaselin D. mengalirkan air panas agar tutup desikator memuai 8. Noda-noda kotor yang melekat kuat pada tabung reaksi dapat dibersihkan dengan cara membersihkannya denga pelarut yang cocok dengan noda pengotor dan …. A. merendamnya dalam larutan pencuci tersebut. B. memanaskan tabung reaksi C. mencungkilnya dengan kawat halus D. merendamnya dalam larutan detergen 9. Larutan pencuci tidak dapat dibuat dari sembarang zat karena …. A. semua zat dapat mengoksidasi kotoran yang melekat pada alat B. tidak semua zat sesuai untuk membersihkan noda pengotor yang melekat pada alat C. semua zat dapat berfungsi sebagai pembersih D. tidak semua zat dapat larut dalam air. 10. Larutan pencuci detergen dapat dibuat dari …. A. semua jenis sabun B. detergen padat atau cair C. hanya sabun cair saja D. hanya detergen padat saja
LEMBAR EVALUASI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan melingkari salah satu huruf di depan pernyatan yang Anda anggap benar. 1. Perawatan peralatan laboratorium kimia dilakukan secara…. A. darurat saja jika ada kerusakan B. tidak terencana karena kerusakan tidak dapat diramalkan C. teratur dan terencana sebagai perawatan preventif D. teratur sebagai perawatan korektif 2. Manakah dari pernyataan berikut yang kurang tepat sebagai tujuan perawatan alat? A. menjaga alat-alat agar selalu bersih dan siap pakai B. mengoptimalkan usia pakai alat C. menjamin kesiapan alat dan menambah fungsi alat D. menjaga reliabilitas alat 3. Manakah cara yang baik dalam penyimpanan alat agar kerusakan dapat dicegah? A. Disimpan dalam dusnya di gudang B. Disimpan berdasarkan kelompok alat C. Disimpan berdasarkan kelompok percobaan D. Disimpan berdasarkan fungsinya 4. Manakah dari pernyataan-pernyataan di bawah ini yang benar mengenai perawatan zat kimia? A. Semua zat kimia aman untuk ditempatkan dimana saja B. Zat kimia padat dan cair boleh dicampurkan penyimpanan asal wadahnya tertutup. C. Zat yang bersifat oksidator dapat disimpan berdekatan dengan zat mudah teroksidasi. D. Zat-zat yang mudah terurai dan menguap disimpan di tempat gelap dan sejuk. 5. Noda lemak yang melekat pada alat kaca dapat dibersihkan secara efektif dengan …. A. air suling B. air raja C. larutan KOH dalam alkohol D. larutan Na perborat
6. Suatu noda hitam yang melekat pada dasar wadah alat kaca, kemungkinan dapat diduga jenis pengotornya, yaitu …. A. ter, besi, atau mangan B. karbon, mangan, atau ter C. karbon, kerak, atau ter D. besi, mangan, atau karbon 7. Hal penting yang harus diperhatikan setelah menggunakan buret adalah …. A. menyimpannya di rak buret agar tidak pecah B. mencucinya dengan larutan detergen C. membilasnya dengan air suling D. merendam kran buret agar tidak macet 8. Bagian penting yang harus diperhatikan dalam merawat desikator adalah …. A. mengecek zat penyerap air agar selalu jenuh B. mencucinya setiap waktu C. mengecek zat pengering agar tidak jenuh oleh air D. membersihkan vaselin yang mengotori tutup desikator 9. Bagian termometer yang perlu dicek dan sangat penting adalah …. A. mengetsa skala termometer B. cairan dalam termometer agar tidak terpisah C. memberi bantalan pada tempat penyimpanan D. mengkalibrasinya dengan alat ukur lain 10.Bagian yang perlu perawatan khusus pada pH meter adalah…. A. Baterai B. Jarum penunjuk C. Kawat platinum D. Elektode gelas
KUNCI JAWABAN LEMBAR LATIHAN Lembar latihan 1 1. Bagan sistem perawatan
Sistem Perawatan
Perawatan terencana
Perawatan Preventif
Perawatan tak terencana
Perawatan Perawatan korektif prediktif
Perawatan darurat
2. Tujuan pokok perawatan adalah: a. memperpanjang usia pakai peralatan b. menjamin peralatan selalu siap pakai 3. Melakukan perawatan preventif lebih baik daripada perawatan darurat, karena perawatan darurat akan memerlukan biaya yang tinggi untuk ongkos perbaikan. 4. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan rusaknya alat dan bahan adalah faktor eksternal, misalnya
perubahan
suhu,
kelembapan
udara,
debu
atau
kotoran,
dan
salah
penyimpanan. Sedangkan faktor internal adalah sifat ahan alat dan desain alat. 5. Penyimpanan alat dapat dikelompokkan berdasarkan jenis bahannya, misalnya alat-alat yang terbuta dari kaca dikelompokkan dan dipisahkan berdasarkan spesifikasinya. Sedangkan untuk menyimpan bahan kimia dapat didasarkan pada penggolongan zat, uatu golongan zat organik dan an- organik, atau berdasarkan sifatnya dan wujudnya. Lembar latihan 2 1.
A
2.
B
3.
C
4.
C
5.
C
6.
A
7.
D
8.
D
KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI 1. C 2. C 3. B 4. D 5. C 6. C 7. B 8. C 9. B 10. D
DAFTAR PUSTAKA Bartholomew, Rolland B and Crawlwey, Frak E, 1980, Science Laboratory Technique a Handbook for Teachers and Students, Menlo Park, California: Addison-Wesley Publishing Company. Corder, Anthony, 1988, Teknik Manajemen Pemeliharaan, Jakarta: Erlangga. Indrawati dkk, 1998/1999, Perawatan Preventif Sarana dan Prasarana Sekolah, Jakarta: Dikmenum Kartoyo, at all, 1978, Laboratory Management and Tecchnique for Schools and Colleges, Kualalumpur: anthonian (RECSAM). OCL System, 1992, The Chekmate Planed and Preventive Maintenance Software System