PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN FUNGSI SIMPLEKS UNTUK EFISIENSI ANGGARAN GUDANG DALAM MENGOPTIMALKAN SISTEM INFORMASI GUDANG PT. SARI LEMBAH SUBUR PELALAWAN RIAU. Deny Jollyta, M. Kom, Yoyo Prasetyo A, S. Kom Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia Jl. Ahmad Yani No. 78-88, Pekanbaru 34343 email :
[email protected]
ABSTRAK Koordinasi dan tepat sasaran adalah prioritas pada PT. Sari Lembah Subur, dengan semakin cepatnya koordinasi dan komunikasi di ketiga gudang besar, maka semakin cepat dan efisien pengadaan barang yang dibutuhkan karena ketiga gudang ini memiliki posisi yang penting untuk mendistribusikan barang ke tiap-tiap kebun sawit, yang kemudian digunakan untuk menunjang operasional di tiap-tiap blok sawit (afdeling). Pada penelitian ini akan dibuat sebuah sistem informasi gudang PT. Sari Lembah Suburyang dikhususkan untuk distribusi informasi dengan menggunakan database terdistribusi yang akan didukung dengan proses pendukung keputusan yang berfungsi untuk membantu pihak gudang dalam mengambil keputusan secara cepat. Metode yang digunakan untuk pendukung keputusanadalah Metode Simpleks Transportasi untuk menghitung alokasi barang dan biaya transportasi optimum. Perangkat lunak ini diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan menggunakan database SQL Server yang dihubungkan via VPN dalam jaringan internet.
Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Perangkat Lunak, Database Terdistribusi, Simpleks Transportasi, Sistem Informasi Coordination and on target is a priority at PT. Sari Lembah Subur, especially in the warehouse that has function to deliver goods correctly and efficiently to support the smooth running of business operations. By focusing on coordination, allocation and optimization of transportation costs from the three warehouses, the company can deliver goods that can be used quickly and accurately with optimum cost. With the rapid coordination and communication in three large warehouses, the more rapid and efficient procurement of needed goods, since this three warehouses has important position to distribute goods to each palm plantations, which are then used to support the operations in each block palm (department). At this study will be made an information system of warehouse PT. Sari Lembah Subur devoted to the distribution of information using a distributed database that will be supported by decision support process that serves to assist the warehouse in taking decisions quickly. The method used for decision support is Transportation Simplex Method for calculating the allocation of goods and transportation costs optimum. After the goods allocation have been processed, then the results may be used by other warehouse as a guidance of allocation of goods to obtain the optimum transportation costs. In addition, information systems that designed to speed up data processing goods and as a means of communication in the three warehouses. The software is implemented using Visual Basic programming language and use the SQL Server database that is connected via VPN to the network. Keywords: Decision Systems, Software, Databases, Simplex Information Systems
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
Support Distributed Transport,
1
PENDAHULUAN Pada saat ini semakin banyak pelaku bisnis yang mengolah kelapa sawit dan menggunakan sebagian besar bahan-bahan logistik untuk mempertahankan hasil dan kualitas dari kelapa sawit. Semakin besar kualitas yang diusahakan dari kelapa sawit, maka semakin besar pula logistik yang digunakan untuk membantu menjaga kualitas.Logistik yang dipakai bisa berupa pupuk, alat-alat berat dan berbagai macam alat pertanian yang mendukung. Dengan semakin berkembangnya jaman, penerapan sistem informasi berbasis komputer pada sektor distribusi logistik akan memudahkan dan mempercepat pemrosesan data, pengaksesan, penghasilan dan pendistribusian informasi yang dapat menunjang operasional perusahaan. PT. Sari Lembah Subur (SLS) adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan merupakan anak perusahaan dari PT.Astra Argo LestariTbk.PT. Sari Lembah Subur terdiri dari tiga wilayah Perusahaan yaitu SLS-1, SLS-2 dan SLS-3. Ketiga SLS ini mengelola3 kebun inti, KKPA, Plasma dan 3 Gudang dan 2 pabrik (PKS). SLS-1 pola PIR-Trans (perusahaan inti rakyat pola transmigrasi) mengelola kebun Kerumutan yang memiliki 4 afdeling, mempunyai gudang besar control (gudang pusat) dan PKS SLS-1. SLS-2 pola PBSN (perkebunan besar swasta nasional) mengelola kebun Kampar yang memiliki 5 afdeling, kebun Tanglo yang memiliki 4 afdeling, mempunyai besar gudang Af.Q dan PKS SLS-2. Sedangkan SLS-3 pola KKPA (kredit koperasi primer untuk anggota) mengelola kebun KKPA yang memiliki 8 afdelingdan mempunyai gudang besar KCUB dan kebun Plasma yang memiliki 9 SP dikelola oleh rakyat sekitar.Gudang Control, GudangAF.Q, dan Gudang KCUB
yang berfungsi untuk mendistribusikan barang ke gudang-gudang kecil di setiap plantation (afdeling) seperti pupuk, alat pembasmi hama, bahan bakar, dan lain-lain. Sedangkan PKS berfungsi untuk mengolah kelapa sawit hasil kebun menjadi minyak sawit. Sampai saat ini kegiatan pelayanan sistem informasi di PT. Sari Lembah Subur antar departemen telah terkomputerisasi dan distribusi informasi telah dilakukan dengan sistem komputer.Namun, sistem informasi gudang di PT. Sari Lembah Subur masih menggunakan sistem manual dan semi komputer, hal ini menyebabkan pengerjaannya kurang efisien dan membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan kegiatan sistem informasinya. Dimulai dari pencatatan data barang, surat permintaan barang serta bon permintaan barang masih dibuat pada Spreadsheetsebagai media proses dan penyimpanan. Spreadsheet sebagai media penyimpanan tidak relevan karena daya penyimpanan yang berukuran kecil, hal ini menimbulkan pemrosesan data menjadi informasi yang diperlukan oleh bagian gudang tidak dapat berjalan dengan baik dan kerani (administrasi) gudang membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pencatatan kembali surat dan bon barang-barang yang diminta. Disamping itu barang-barang yang masuk dari supplier utama yang datang setiap hari harus dan diketik secara manual oleh kerani sehingga kelalaian dalam hal pencatatan kembali surat dan bon permintaan barang menjadi lebih tinggi. Masalah lainnya yang dihadapi PT. Sari Lembah Subur saat ini yaitu masalah distribusi logistik gudang yang tidak merata ke areal kebun dan tidak adanya sinkronisasi database antara satu gudang besar dengan gudang besar lainnya karena minim komunikasi.Barang logistik yang dikirimkan ke areal kebun ataupun ke areal
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
2
afdeling tidak disesuaikan dengan kebutuhan kebun.Barang-barang logistik terus dikirimkan jika ada permintaan BPB dari kebun. Permintaan BPB ini terus terjadi dikarenakan ketidakpastian kondisi geografis, jarak yang jauh sehingga permintaan barang terus dilakukan atas dasar kondisi kekhawatiran akan kekurangan barang, sehingga hal ini membuat penumpukan barang logistik di beberapa kebun. Akibatnya ada alokasi yang berlebih di sebagian kebun dan kurang di kebun lain. Untuk menanggulangi hal tersebut maka dikeluarkan form SPB untuk membeli dari luar supplier utama (PT. Astra Argo Lestari), sehingga hal ini mengakibatkan bertambahnya biaya pembelian barang di setiap bulan. Hal ini tentunya tidak praktis sesuai anggaran dan tidak efisien dalam segi alokasi logistik.Disamping itu, Spreadsheetdibuat di ketiga gudang namun tidak dapat diolah dan disinkronisasikan dengan gudang besar yang lainnya, sehingga informasi dan konfirmasi barang diantara gudang besar sering terlambat.Adapun proses informasi dan konfirmasi barang yang ada sekarang, hanya memakai radio dan terkadang harus menunggu cek langsung di gudang control (gudang pusat) karena kerani perlu mencari data barang di Spreadsheetdan kemudian mengirimkan barang tersebut ke gudang tujuan setiap harinya.Apabila perusahaan ingin mendapatkan informasi barang yang masuk per-harinya, maka pihak gudang harus menunggu paling lama satu hari untuk cek barang yang ada di spreadsheetdan di gudangyang kemudian dikonfirmasi kembali melalui radio. PERMASALAHAN 1. Sistem informasi di tiap-tiap gudang besar masih dilakukan secara semi manual, hal ini mengakibatkan data dan informasi barang menjadi lambat tidak
terdata dengan baik sehingga perlu dibuat sistem informasi gudang terkomputerisasi dengan menggunakan database terdistribusi untuk dapat meningkatkan efektifitas data dan informasi di setiap gudang. 2. Distribusi informasi data dan barang belum efisien karena masih menggunakan sistem manual dengan menggunakan radiohal ini mengakibatkan informasi pemesanan barang dan menjadi terlambat sehingga dibutuhkan sistem informasi yang mampu mengkomunikasikan data dan informasi secara cepat di ketiga gudang dengan menggunakan media internet sebagai media komunikasi dengan VPN. 3. Distribusi dan alokasi barang yang tidak efisien dari gudang besar ke kebun dan afdeling mengakibatkan anggaran dan distribusi barang di setiap gudang menjadi tidak optimal sehingga diperlukan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) dengan metode simpleks transportasi yang mampu memberikan informasi alokasi logistik dari gudang untuk setiap kebun secara cepat dan tepat. TELAAH PUSTAKA Unified Modelling Language (UML) UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented. Sistem Pendukung Keputusan Menurut Turban, dkk (2005), Definisi awal DSS menunjukkan sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
3
mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terstruktur. Simpleks Transportasi Masalah Transportasi merupakan masalah yang sering dihadapi dalam pendisribusian barang. Model transportasi mengasumsikan bahwa biaya pengiriman komoditas pada rute tertentu adalah proporsional dengan banyaknya unit komoditas yang di kirimkan pada rute tersebut (Setiawan dalam Nur Hamin, 2007). Variasi Penyelesaian Transportasi Ada tiga metode dari penggunaan simplex transportasi : Metode Barat laut (Northwest corner rule) Metode ini sesuai namanya, metode barat laut mengisi tabel awal transportasi dari sisi barat laut (kiri atas) dengan kuantitas sebanyak -banyaknya.Pengisian dilakukan terus-menerus hingga semua sumber dihabiskan. Metode Biaya Terendah (Least-cost method) Metode ini data dengan memasukkan data melalui sel biaya pengiriman yang terendah.Pada sel tersebut kita isikan dengan barang sebanyak mungkin. Jika ada beberapa sel yang biaya terendah sama, maka dipilih sembarang. Metode ini sering juga disebut metode greedy karena sifatnya yang selalu memulai penyelesaian dari biaya yang terkecil tanpa memperhitungkan efeknya terhadap keseluruhan proses. Namun, meskipun selalu dimulai dari sel yang biayanya terkecil, namun metode biaya terendah belum tentu menyelesaikan penyelesaian optimal.Namun secara hasil, didapat hasil yang lebih optimal dibandingkan metode Barat laut.
Metode Vogel (Vogel’s Approximately Method) Algoritma Vogel menentukan fleksibel awal masalah transportasi adalah sebagai berikut : 1. Pada tiap baris dan kolom,hitunglah selisih 2 sel dengan biaya yang terkecil. 2. Tentukan baris/kolom hasil langkah (1) yang selisihnya terbesar. Jika terdapat lebih dari 1,pilih sembarang. 3. Pada baris/kolom yang terpilih,isikan barang semaksimal mungkin pada sel dengan biaya terkecil. Hapuskan baris/kolom yang dihabiskan karena pengisian tersebut pada perhitungan berikutnya. Jika baris dan kolom terhapus bersamaan, tambahkan sebuah variable dummy. 4. Ulangi langkah 1-3 hingga semua permintaan / persediaan habis. Pada penelitian ini, penyelesaian simpleks menggunakan metode northwest corner dan metode Least-cost. Pembuktian Optimalitas Penyelesaian Transportasi Stepping Stone Uji optimalitas dengan metode stepping stone dilakukan dengan membuat siklus-siklus pengalihan alokasi ke kotakkotak yang tidak terisi (variabel non basis). Bila setiap siklus yang dibuat tidak ada lagi yang menghasilkan nilai negatif, yang berarti pengalihan alokasi ke kotak kosong tidak akan menurunkan biaya yang harus dikeluarkan, maka solusi dikatakan telah optimal. Untuk pengujian optimalitas, gunakan hasil penentuan solusi awal dengan menggunakan metode northwest corner.Intinya adalah mengganti nilai kotak.Sampai tidak ditemukan hasil yang lebih optimum dibandingkan hasil yang telah di dapat. Modified Distribution (MODI)
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
4
Ujioptimalitas dengan metode MODI dilakukan dengan cara menentukan nilai ui untuk setiap baris dan nilai vj untuk setipa kolom, berdasarkan pada rumus berikut : Untuk kotak yang terisi :Cij = Ui + Vj
Untuk pengujian ini kembali kita gunakan hasil solusi awal yang didapatkan dengan menggunakan metode northwest corner.Pertama kita cari terlebih dahulu nilai ui dan vjuntuk setiap baris dan kolom, dengan diawali penentuan nilai ui = 0 pada baris dengan kotak terisi terbanyak. METODE PENELITIAN Adapun salah satu metode yang sampai saat ini masih digunakan oleh banyak pengembang SI adalah System Development Life Cycle (SDLC). 1.
Indentifikasi dan Seleksi Melihat dan menganalisa masalah yang ada, kemudian kekurangan dan keseluruhan sistem informasi dan arus informasi PT. Sari Lembah Subur harus diidentifikasi, dianalisa, diatur dan dijadwalkan. Setelah itu baru diseleksi bagian yang akan dibuat sistem informasi. Yang menjadi responden dalam tahapan indentifikasi ini adalah para pegawai gudang dari PT. Sari Lembah Subur. Data dan informasi dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara maupun dari dokumen dan laporan yang telah ada. Dari hasil identifikasi ditemukan beberapa keterbatasan pada sistem informasi lama PT. Sari Lembah Subur seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, yakni pencatatan data, penyimpanan dan pencarian hingga pembuatan laporan masih dilakukan secara manual, dan juga distribusi data dan Informasi antar gudang yang kurang efisien. 2.
Inisialisasi dan Perencanaan
Setelah terseleksi, dilanjutkan perencanaan bagian yang akan diterapkan perancangan sistem informasi baru atau perbaikan sistem yang lama. Hal–hal utama dari sistem informasi harus dijelaskan dan dipertahankan agar dapat ditentukan proyek akan dilanjutkan atau tidak. Selain itu rencana terperinci juga perlu diuraikan. Dari masalah tersebut, perlu dibuat suatu sistem informasi terkomputerisasi pada setiap bagian yang ada pada PT. Sari Lembah Subur. Sistem baru direncanakan akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja para pegawai serta mampu memberikan sinkronisasi data diantara ketiga gudang dan mampu memberikan hasil optimal untuk alokasi barang (dalam hal ini diambil contoh alokasi pupuk) di ketiga gudang. 3.
Analisa atau Penganalisaan Analisa tentang sistem yang sedang digunakan dan pilihan dari sistem pengganti yang diusulkan. Dengan mengamati tempat yang akan diteliti untuk mempelajari sistem yang ada, kemudian diubah dan disempurnakan ke sistem yang lebih efisien. Pada siklus ini terdapat tiga tahapan yaitu : Requirement Determination, Para pegawai diikut sertakan dalam menentukan kebutuhan ataupun permintaan terhadap sistem informasi baru yang akan dibangun. Selain itu, juga dipelajari sistem informasi yang diterapkan perusahaan saat ini, yang dilakukan secara manual. Berdasarkan pengamatan, sistem iinformasi yang diterapkan perusahaan pada saat ini cenderung bersifat manual baik dalam hal pengolahan data maupun distribusi data dan penyaluran informasi. Requirement Structuring, Untuk fase ini harus didukung teknik penelitian pustaka, yaitu dengan mempelajari buku dan sumber ilmu lain
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
5
yang ada di perpustakaan STIKOM-PI, mengingat bahwa dalam proses analisa dan menyusun model diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang cara dan alat yang digunakan serta bahan lainnya yang mendukung materi penelitian, terutama alat model grafis yaitu Unified Modeling Language (UML). Pada sub fase ini dilakukan strukturisasi (structuring) terhadap semua hasil dari sub fase pertama, yaitu dengan membuat model grafis disertai penjelasan lengkap dari SI lama maupun yang akan dirancang. Alat model grafis yang akan digunakan adalah diagram alir SI dan UML. Adapun model yang dirancang adalah, 1. Use Case diagram terkait kegiatan calon siswa pada kegiatan SI pendaftaran yang ada selama ini dan kegiatan calon siswa setelah diterapkan SI pendaftaran baru hasil rancangan. 2. Activity Diagram terkait aktifitas calon siswa dan siswa sebagai actor utama, aktifitas SI pendaftaran secara keseluruhan pada kegiatan SI pendaftaran yang ada selama ini, dan aktifitas actor utama yang baru pengguna modul program aplikasi komputer yang dirancang, serta aktifitas SI pendaftaran secara keseluruhan menggunakan swim line, dan aktifitas kerja program aplikasi komputer yang dirancang. 3. Objek Diagram terkait dengan contohcontoh obyek yang ditemukan baik berupa dokumen maupun orang di lingkungan kegiatan SI pendaftaran yang ada selama ini 4. ClassDiagram State Diagram, Sequence Diagram, Component Diagram, Deployment diagram, dan diagram lainnya yang diperlukan. a.
Alternative Generation and Selection Design
Memberikan gambaran kepada pihak Perusahaan mengenai hasil dari rancangan sistem informasi gudang yang baru supaya bisa jadi pilihan untuk Pihak gudang PT. SLS. Selanjutnya Gudang PT. SLS akan evaluasi berbagai alternatif supaya di sesuaikan dengan biaya, sumber daya manusia dan teknis yang ada. b. Alternative Generation and Selection Design, Membuat alternatif rancangan sesuai dengan keinginan pengguna untuk dibandingkan dan dipilih sesuai dengan biaya, sumber daya manusia dan teknis yang ada. 4.
Rancangan Logika Menyusun algoritma yang mendasari program yang dirancang dan mengorganisasikan data yang akan dirancang dalam program baru menjadi sebuah database elektronik yang handal. Termasuk dalam hal ini semua aspek yang terkait dalam SI PT. Sari Lembah Subur yang didukung sistem pendukung keputusan dengan metode Simpleks Transportasi. Dalam fase ini juga ditetapkan jenis perangkat lunak aplikasi yang akan digunakan yaitu kelompok bahasa Pemrograman Berorientasi Objek, dengan database Microsoft SQL Server 2000, dan perangkat lunak sistemnya adalah windows XP. 5.
Rancangan Fisik Spesifikasi logika yang dihasilkan dari tahap rancangan logika diubah ke penggunaan teknologi tertentu secara terperinci, yaitu semua pemrograman dan konstruksi dari sistem yang sesuai. Pada tahapan ini pengembang mendesign bentuk form input data serta bentuk laporanlaporan yang userfriendly yang akan dihasilkan oleh sistem baru. Disini pengembang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
6
Microsoft SQL Server 2000 sebagai media penyimpanan data. 6.
Implementasi Sistem informasi dikodekan, dites, diinstall dan didukung oleh organisasi. Dokumentasi, pelatihan dan bantuan diberikan pada pemakai. Di sini Gudang PT. Sari Lembah Subur akan mencoba memakai sistem yang telah dibuat atau diinstall. Selama percobaan akan diawasi oleh pembuat sistem atau programmer. Penelitian yang dilakukan sampai saat ini masih belum melalui tahapan ini. 7.
Pemeliharaan Tahap perawatan (maintenance) dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh pemakai atau user.Pada tahap ini dilakukan monitoring proses, evaluasi, dan perubahan (perbaikan) bila diperlukan.Software versi terbaru atau dengan pembaruan untuk dokumentasi, pelatihan dan dukungan. Perubahan akan dilakukan jika terdapat kesalahan, sehingga piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan user. PERANCANGAN SISTEM
Gambar 1. Use Case Diagram Baru
Use Case Diagram Baru
Activity Diagram Baru
Pada gambar use case diagram di bawah ini menggambarkan interaksi komponen sistem yang memakai sistem informasi gudang PT. Sari Lembah Subur, dimana setiap kegiatan digambarkan dengan simbol elips.
Activity diagramgudang PT. Sari Lembah Suburmenggambarkan kegiatan dari bagian-bagian yang membentuk sistem.Dimulai dengan aktivasi sistem. Kemudian dengan memasukkan username dan password, sistem akan mendukung berbagai kegiatan yaitu penginputan data Master, Input data dokumen, proses Simpleks transportasi dan cetak laporan. Pada gambar 2 di bawah ini, yaitu kegiatan yang terjadi pada Kerani gudang, dimana kegiatan tersebut dimulai dengan mengaktifkan aplikasi gudang.Kemudian melakukan login untuk masuk ke sistem. Jika id/password tidak benar proses kembali menanyakan login ke menu utama
Pada gambar 1 komponen pengguna sistem informasi ini terdiri dari Kerani gudang, Stock Control, Kepala Gudang.
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
7
dan jika id/password benar maka proses dilanjutkan untuk masuk ke menu utama. Dari menu utama, kerani bisa melakukan input list barang dan sekaligus input barang masuk kemudian mencetak barang dan keluar atau memasukkan data BPB dan cetak SKB sebagai bukti barang telah diberikan kemudian input SPB yang datang setiap harinya. Disamping itu, kerani bisa melakukan chatting (antar gudang) jika diperlukan.
dan cetak data mutasi barang kemudian melakukan chatting (antar gudang) jika diperlukan.
Gambar 3. Activity Diagram Stock Control
Gambar 2. Activity Diagram Kerani Gudang Pada gambar 3 di bawah ini, yaitu kegiatan yang terjadi pada Stock Control, dimana kegiatan tersebut dimulai dengan mengaktifkan aplikasi gudang.Kemudian melakukan login untuk masuk ke sistem. Jika id/password tidak benar proses kembali menanyakan login ke menu utama dan jika id/password benar maka proses dilanjutkan untuk masuk ke menu utama. Dari menu utama, Stock Control pertamatama cek data barang berdasarkan bon permintaan barang kemudian input dan cetak purchase order. Apabila barang telah diterima, Stock control lalu memasukkan tanda terima gudang melakukan input list barang dan sekaligus input barang masuk atau input dan cetak list supplier atau input
Pada gambar 4 di bawah ini, yaitu kegiatan yang terjadi oleh Kepala Gudang, dimana kegiatan tersebut dimulai dengan mengaktifkan aplikasi gudang.Kemudian melakukan login untuk masuk ke sistem. Jika id/password tidak benar proses kembali menanyakan login ke menu utama dan jika id/password benar maka proses dilanjutkan untuk masuk ke menu utama. Dari menu utama, kepala gudang dapat memasukkan data memo untuk pemberitahuan atau input data pegawai atau input dan cetak laporan data simpleks atau melakukan chatting (antar gudang) jika diperlukan.
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
8
DEKRIPSI PENERIMAAN SISWA
Gambar 4. Activity Diagram Stock Control Activity diagrammodul dapat dilihat pada lampiran 1.
program
Class Diagram Baru Class diagram menggambarkan hubungan antar class pada sistem informasi gudang PT. Sari Lembah Subur yang dapat dilihat pada lampiran 2. Sequence Diagram Baru Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek-objek dalam aplikasi yang terjadi komunikasi dan parameter waktu.Pengguna sistem dapat menggunakan aplikasi setelah melakukan login. Kemudian mereka dapat melakukan input data, proses Simpleks Transportasi, mencetak laporan, serta chatting. Sequence diagramgudang PT. Sari Lembah Subur dapat dilihat pada lampiran 3. Deployment Diagram Baru Deploymentdiagram menjelaskan penggunaan aplikasi Client-Server dimana setiap komponen dihubungkan ke hub/switch di setiap gudang dan digunakan akses internet antara kerani (admin) gudang sehingga aplikasi client dapat mengakses ke aplikasi serversecara terdistribusi. Deployment diagramgudang PT. Sari Lembah Subur dapat dilihat pada lampiran 4.
Gambar 5. Deskripsi Alokasi Barang Gudang a. Sistem pendukung keputusan alokasi barang-barang kebutuhan kebun / departemen merupakan suatu perangkat lunak yang dibangun untuk membantu pihak gudang mengalokasikan barangbarang gudang sesuai dengan kebutuhan kebun / departemen dengan optimalisasi harga serendah mungkin. b. Sistem pendukung keputusan alokasi barang-barang kebutuhan kebun / departemen ini merupakan subsistem dari Sistem Informasi Gudang PT. Sari Lembah Subur, sebagian data induk yang dibutuhkan dapat diperoleh dari database gudang yang telah ditambahkan dengan barang yang masuk per harinya. c. Pengguna dapat memilih data yang sejenis dengan satuan yang sama ataupun alokasi barang yang sejenis. Sedangkan data yang dipilih adalah pupuk, dikarenakan memiliki satuan yang sama dalam bentuk kilogram, alokasi terbesar di dalam gudang serta pupuk tersebut dikirimkan didistribusikan setiap hari ke kebun sawit di tiap-tiap kebun/departemen. PERHITUNGAN TRANSPORTASI a.
Kriteria Proses pembuatan Simpleks Transportasi PT. Sari Lembah Subur
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
9
mempunyai beberapa kriteria dasar. antara lain : 1. Jenis Barang yang digunakan Adapun jumlah dan fokus yang akan diambil adalah mengenai distribusi jenis pupuk yang digunakan di PT. Sari Lembah Subur, dikarenakan pupuk merupakan jumlah terbesar yang memakan alokasi gudang. 2. Kapasitas Gudang dan Kebun Maksud dari kapasitas yang dipakai adalah kapasitas pupuk yang didistribusikan dari gudang ke kebun. Kapasitas gudang berupa jumlah total alokasi barang yang digunakan untuk menyimpan total pupuk dan kapasitas kebun adalah jumlah total pupuk yang dialokasikan setiap bulannya untuk mencukupi kebutuhan pupuk di setiap kebun. Semua kriteria dimasukkan secara manual oleh user. Dalam hal ini, data yang di cari adalah : - kapasitas pupuk di tiap gudang - kapasitas pupuk di tiap kebun sawit SLS - besarnya biaya transportasi pupuk dari gudang ke kebun - jarak transportasi gudang ke kebun Sehingga menjadi :
tabel
yang
akan
dibentuk
Tabel 1.Alokasi Kolom KERUMUTAN
KAMPAR
TANGLO
KKPA
KERUMUTAN Gudang Cental Gudang AF.Quin Gudang KCUB DEMAND
KAMPAR
TANGLO
KKPA
SUPPLY 8000 850 160
1500
2200
4000
1310
9010
Untuk mengetahui lokasi dari tabel dummy yang terbentuk, maka dibuatlah kolom tambahan dummy di kedua sisi tabel dan cukup di kosongkan data supply dan demand-nya. Tabel 3.Alokasi Dengan Dummy KERUMUTAN
KAMPAR
TANGLO
KKPA
dummy
Gudang
8000
Cental Gudang
850
AF.Quin Gudang
160
KCUB dummy DEMAND
SUPPLY
0 1500
2200
4000
1310
0
9010
3. Jarak dan Biaya Transportasi Adapun jarak dan biaya transportasi yang dipakai adalah poin penting dalam perhitungan simpleks transportasi karena yang dicari adalah biaya transportasi yang paling optimum dan semua kriteria di masukkan secara manual oleh user. Perhitungan menggunakan perkalian biaya transportasi pupuk kebun SLS ke gudangdan jarak transportasi kebun SLS ke gudang. Variable hasil kali tersebut seperti di bawah ini :
SUPPLY
Gudang Cental Gudang AF.Quin Gudang KCUB DEMAND
Pada baris kolom digunakan kapasitas pupuk di tiap gudang dan kapasitas pupuk di tiap kebun sawit SLS.Adapun kebun SLS terdiri atas empat lokasi kebun Kerumutan, Kampar, Tanglo dan KKPA. Tabel 2.Alokasi Jumlah Supply dan Demand
Untuk mengirim pupuk di Kerumutan (SLS-1)perhektar : - di Central : 8 km x Rp.80/kg = Rp.640/kg - di AF.Q : 22 km x Rp.80/kg = Rp.1760/kg - di KCUB : 9km x Rp.80/kg = Rp.720/kg Untuk mengirim pupuk di Kampar (SLS-2) perhektar : - di Central : 5 km xRp.80/kg = Rp400/kg - di AF.Q :
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
10
12 km x Rp.80/kg = Rp.960/kg - di KCUB : 6km x Rp.80/kg = Rp.480/kg
yang telah dibentuk permasalahan simpleks.
di Tanglo (SLS-2)
Untuk mengirim pupuk perhektar : - di Central : 10 km xRp.80/kg = - di AF.Q : 25 km x Rp.80/kg = - di KCUB : 3km x Rp.80/kg =
di KKPA (SLS-3)
Rp.1680/kg Rp.400/kg Rp.1440/kg
Rp.800/kg Rp.2000/kg Rp.240/kg
Data yang ada di atas kemudian di masukkan ke dalam tabel yang akan di hitung nilainya seperti pada tabel 4. Tabel 4Alokasi Data TANGLO 1680
800
400
2000
1440
240
4000
KKPA
SUPPLY 8000 850 160
2310
9010
Untuk mengetahui lokasi dari tabel dummy yang terbentuk, maka dibuatlah kolom tambahan dummy di kedua sisi tabel dan cukup di kosongkan data supply dan demand-nya. Tabel 5Alokasi Data Dengan Dummy KERUMUTAN Gudang 640
KAMPAR
TANGLO
KKPA
400
1680
800
960
400
2000
480
1440
240
dummy
850
AF.Quin Gudang 720
160
KCUB dummy DEMAND
SUPPLY 8000
Cental Gudang 1760
0 1500
2200
4000
1310
dengan
b.
Untuk mengirim pupuk perhektar : - di Central : 21 km xRp.80/kg = - di AF.Q : 5 km x Rp.80/kg = - di KCUB : 8km x Rp.80/kg =
KERUMUTAN KAMPAR Gudang 640 400 Cental Gudang 1760 960 AF.Quin Gudang 720 480 KCUB DEMAND 1500 2200
sesuai
0
9010
Sedangkan pada program, cukup masukkan data yang akan digunakan dan program akan menyesuaikan hasil di form
Metode Penyelesaian Ada dua metode yang digunakan untuk penyelesaian dan satu metode untuk pembuktian hasil. Adapun metode penyelesaian berupa rangkaian alur logik yang digunakan untuk menghasilkan nilai yang diinginkan. Dua metode ini digunakan sebagai perbandingan untuk mendapatkan nilai paling optimum. Sedangkan metode pembuktian berupa tampilan angka yang membuktikan hasil dari penggunaan dua metode sebelumnya. Semua data telah diposisikan berdasarkan input dari form sebelumnya. Untuk nilai dummy tetap dibiarkan kosong. Namun tetap dipakai untuk menampung kelebihan hasil dari perhitungan dengan dua metode. 1. Metode Northwest corner (NWC) Metode northwest corner dimulai dari kolom sebelah kiri atas (C11)yang nilainya ditentukan oleh tiga faktor : a. Jika kolom supply (alokasi gudang) lebih kecil, maka di pakai nilai gudang dan lanjutkan pencarian nilai ke bawah (C15) b. Jika kolom demand (alokasi kebun) lebih kecil, maka di pakai nilai gudang dan lanjutkan pencarian nilai ke samping (C12) c. Jika supply dan demand mempunyai nilai yang sama. Maka nilai diambil salah satu dan dilanjutkan ke kolom seberang (C16) d. Selanjutnya semua kolom memakai format yang sama dan masing masing kolom Cij mengaktifkan kolom lain. e. Contoh coding pada tombol “mulai perhitungan” untuk mengaktifkan kolom C11 sebagai
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
11
permulaan perhitungan northwest corner. 2.
Metode Least Cost Berbeda dengan perhitungan metode northwest corner, metode least cost menggunakan kolom biaya dan jarak sebahai patokan pengambilan nilai. Sebagai permulaan, setiap kolom dicari nilai terendah dan dimaksimalkan nilainya dengan mengambil nilai terendah.
digunakan label untuk memulai perhitungan. Apabila telah didapat nilai dari v1,v2,v3,v4,v5 dan u1,u2,u3 kemudian angka tersebut dikalikan dengan nilai jarak dan transportasi. Kemudian angka tersebut akan menghasikan nilai minus yang kemudian dijadikan patokan penambahan nilai apabila ingin memindahkan nilai distribusi. RANCANGAN INPUT SISTEM INFORMASI GUDANG PT. SARI LEMBAH SUBUR -
Form Login
Gambar 6. Kolom Sebagai Langkah Pertama Pengambilan Nilai Terkecil Pada gambar di atas terlihat kolom terkecil (nilai jarak dan biaya transport) sebesar 640. Sehingga dimaksimalkan sebesar 1500.Setelah setiap kolom ditentukan biaya terkecil, kemudian setiap kolom disesuaikan apabila ada angka yang tak sesuai dengan baris. Sedangkan langkah terakhir untuk perhitungan least cost adalah menyeimbangkan angka-angka yang belum seimbang dengan baris (maksimum supply) yang sesuai dengan nilai yang telah di cari sekaligus mengaktifkan tombol “optimalitas” dan memanggil fungsi sub hitung sesuai dengan coding northwest corner sebelumnya. 3. Metode Pembuktian Modivied Distribution (MODI) Pembuktian optimalitas MODI berupa angka yang tampilkan pada sudut atas kolom yang menampilkan angka dari minus sampai positif. Semakin besar nilai minus, maka semakin lebih optimal nilai yang didapat. Untuk pencariannya
Gambar 7. Form Menu Utama dan Login - Form Menu Utama dan Data Barang
Gambar 8. Form Menu Utama dan Menu Daftar Barang
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
12
- Form Data Barang Gudang
- Form Tampilan List BPB
Gambar 9. Form Daftar barang - Form Kriteria dan Part (Informasi Barang)
Gambar 10. Form Kriteria Dan Alternatif - Form Data Karyawan
Gambar 13. Form List BPB - Form Tampilan List SPB
Gambar 14. Form List SPB - Form Tanda Terima Gudang
Gambar 11. Form Data Karyawan - Form Daftar Supplier
Gambar 15. Tanda Terima Gudang - Form Surat Keluar Barang
Gambar 12. Form Daftar Supplier Gambar 16. Form Surat Keluar Barang Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
13
- Form Mutasi Barang
- Form Cetak
Gambar 15. Form Memo
Gambar 17. Form Mutasi Barang -
Form Chat Room Gambar 20. Form Cetak - Form Input BPB dan SPB
Gambar 18. Form Chatting -
Form Memo
Gambar 21.Form Input Data dan Edit - Form Input Data dan Edit
Gambar 19. Form Memo
Gambar 22. Form Input Data dan Edit
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
14
RENCANA IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN
menimimalisir penumpukan barang demi mengefisiensikan anggaran transportasi gudang.
DAN
Pengusulan rancangan sistem baru berbasis komputerisasi menggunakan jaringan Client-Server dengan database terdistribusi yang dihubungkan dengan menggunakan komputer kerani dengan diproteksi menggunakanPrivate IP melalui VPNhamachi. Sedangkan tipe jaringan di dalam gudang memakai tipe jaringan ClientServer dengan database terdistribusi yang menghubungkan tiga komputer. Komputer milik kerani merupakan database utama (server) komputer client dipakai oleh Stock control, dan kepala gudang, satu lagi dipakai untuk input data (untuk karyawan). Sedangkan model jaringan yang diusulkan adalah topologi staryang dapat dilihat pada lampiran 5.
REFERENSI [1]
[2]
[3]
[4]
KESIMPULAN 1.
2.
3.
Sistem informasi gudang PT. Sari lembah Subur yang didukung databaseterdistribusi mampu membantu pihak gudang dalam proses penyimpanan, pengolahan data sampai pada pembuatan berbagai laporan yang dibutuhkan oleh perusahaan secara cepat dan akurat. Bahwa penggunaan media komunikasi internet dengan VPN sebagai proteksi jariangan dapat memudahkan komunikasi data serta informasi di antara gudang besar sehingga mengurangi anggaran untuk konfirmasi barang di ketiga gudang serta mampu membackup data apabila ada kendala-kendala yang terjadi dalam sistem. Dengan membangun sistem pendukung keputusan yang menggunakan metode Transportasi mampu membantu pihak gudang untuk menentukan alokasi barang yang di setiap kebun sehingga dapat
[5]
[6]
[7] [8] [9]
Adi, Eka Rumpko. 2011. Jaringan Komputer, Tersedia pada http:// vercomfo.blogspot.com/2012/04/jarin gan-komputer.html, (diakses tanggal 20 Januari 2013, 16.00). Agung Nugroho, 2005. Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan SPSS, Andi Jogyakarta. Cablenetwork, 2011.Jenis-jenis topologi jaringan komputer, Tersedia pada http://cablenetwork.wordpress .com/2 011/06/28/jenis-jenis-topologijaringan-komputer/#more-10, (diakses tanggal 12 Maret 2013, 2.15). Ernestine, Margaretha, 2013. Program Linear Dengan Metode Simplex, Tersedia pada http://academia.edu/3449276/Progra m_Linear_dengan_ Metode_Simplex, (diakses tanggal 15 Mei 2013, 12.01). Ismail, Taufiq. 2011. Virtual Private Network, Tersedia padahttp://blog.uad.ac.id/taufiq/2011/ 03/06/6-virtual-privat-network/, (diakses tanggal 21 Januari 2013, 9.10). Jamal, 2011. Pembagian IP Address, Tersedia Pada http://bahasapersatuan. wordpress.com/2011/08/18/pembagia n-ip-address/, (diakses tanggal 12 Maret 2013, 3.50). Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Andi Offset, Yogyakarta. Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset, Yogyakarta. Kurnianto, Anto. 2012. UML Diagram Contoh Dan Fungsinya. Tersedia Pada http://kurnianto121.blogspot.com/201 2/09/diagram-uml-contoh-dan -
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
15
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17] [18] [19]
fungsinya.html, (diakses tanggal 19 Januari 2013, 22.50). Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi Offset, Yogyakarta. LR, Intan. 2012. Model Referensi TCP/IP, Tersedia pada http://intanls.wordpress.com/, (diakses tanggal 20 Januari 2013, 17.00). Miller, Randy. 2010. Practical UML: A Hands-On Introduction for Developers, Tersedia pada http://edn.embarcadero.com/article/3 1863#object-diagrams, (diakses tanggal 19 Januari 2013, 19.00). Nur Hamin, Ismaillia. 2007. Identifikasi Alterntif Pengadaan Bahan Baku di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Boyolali, Tersedia pada http://www.etd.eprints.ums.ac.id/174 3/2/D600030127.pdf.(diakses tanggal 3 Januari 2013, 11.00). Prawiro, Imam. 2012. IP Public dan IP Private, Tersedia pada http://imamprawiro.blogspot.com/20 12/09/ip-public-dan-ip-private. html (diakses tanggal 20 Januari 2013, 20.30). Rochaety, E., T. Setyowaty dan F. Ridwan. Z. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Mitra Wacana Media, Jakarta. Suryadi K, Ramdhani MA. 2002. Sistem Pendukung Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Andi Offset, Yogyakarta. Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara, Jakarta. Sobri, Hari. 2011, Virtual Private Network. Tersedia pada http:// harisobri.blogspot.com/2011/01/vpnvirtual-private-network.html (diakses tanggal 20 Mei 2013, 02.15).
[20] Turban, E., J.E. Aronson dan T.P Liang. 2005. Decision Support Systems And Intelligent Systems. Edisi 7. Andi Offset, Yogyakarta. [21] Utomo, Priyo Dwi. 2012. Subnet Mask dan Kelas IP, Tersedia Pada http://kojar.blogspot.com/2012/11/subnetmask-dan-kelas-ip.html. (diakses tanggal 30 Januari 2013, 15.50). [22] Wiharsono Kurniawan. 2007. Jaringan Komputer. Yogyakarta. ANDI. [23] Yuliono, Fariz. 2011. Log Me In Hamachi. Forum komunitas FST UIN Jakarta. Tersedia Pada http://fst.uinjkt.ac.id/forum/viewtopic .php?p=183) (diakses tanggal 18 Juni 2013, 04.30). [24] Yuswanto dan Subari. 2005. Mengolah Database Dengan SQL Server 2000. Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta. [25] http://id.Wikipedia.org/wiki/ diakses tanggal 28 Desember, 2012.
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
16
LAMPIRAN 1 ActivityModul Program Pada Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
17
LAMPIRAN 2 Class Diagram Baru Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
18
LAMPIRAN 3 Sequence Diagram Baru Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur Kerani Gudang
Stock Control
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
19
Kepala Gudang
LAMPIRAN 4 Deployment Diagram Baru Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
20
LAMPIRAN 5 Arsitektur Jaringan Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur Arsitektur Jaringan Masing-Masing Gudang
Arsitektur Jaringan Sistem Client Server
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013
21