Kasih Kekal | Bagian 2: Kasih Yahushua bagi Manusia
Yahuwah adalah kasih. Dia adalah sumber dari semua kehidupan, semua kasih dan semua kebahagiaan yang ada di semua tempat. Tapi kasih tanpa penerima adalah kasih yang kosong. Untuk menjadi kasih sejati, harus ada seseorang atau sesuatu yang menerima kasih itu. Dari sejak kekekalan, Penguasa alam semesta tidak sendirian dalam pekerjaan kasih-Nya. Dia memiliki pendamping, rekan tempat berbagi tujuan hati-Nya dan pribadi yang bisa masuk ke dalam kegembiraan-Nya membagikan sukacita kepada semua makhluk. Pendamping ini sangat disayangi oleh hati besar Yahuwah yang penuh Kasih. Dan faktanya, rekan kerja ini adalah Anak Yahuwah sendiri. Alkitab sangat sedikit mengungkap kebersamaan Mereka ketika hanya berdua saja, sebelum makhluk pertama diciptakan. Namun, Alkitab sekilas memberikan secara singkat kesatuan yang berharga antara dua sahabat ini, Bapa dan Anak, jauh di zaman dahulu kala. Di sini, Yahushua, Sang Anak dipersonifikasikan sebagai Hikmat dan dalam pasal ini sebuah pemandangan yang hangat antara KASIH dan Anak-Nya yang saling berbagi kasih. [Yahuwah] telah menciptakan Aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala Aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum air samudera raya ada, Aku telah lahir, . . . Sebelum gunung-gunung
tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit Aku telah lahir; . . . Ketika Ia mempersiapkan langit, Aku di sana, . . . ketika Ia menetapkan awan-awan di atas . . . ketika Ia menentukan batas kepada laut . . . Aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari Aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; Aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenangan-Ku. (Lihat Amsal pasal 8) Sebagaimana Bapa, demikianlah Anak. Sama seperti Bapa senang memandikan makhluk-Nya dengan kasih dan setiap pemberian-pemberian yang baik, Anak dengan sepenuh hati bergabung dengan Bapa-Nya dalam membawa sukacita dan memberikan kasih kepada semua mahkluk. Karena sifat asli Mereka adalah Kasih, memberikan adalah sifat kedua bagi Mereka. Ketika Setan memberontak di surga, ia berbohong mengenai Yahuwah. Setan menyatakan bahwa Yahuwah tidak benar-benar mengasihi siapa-siapa. Sebaliknya, Dia menciptakan makhluk hidup untuk menyembah Dia hanya untuk kepuasan-diri sendiri. Setan menyatakan bahwa Yahuwah mengharuskan penyangkalan diri (ketaatan) dari makhluk-Nya, tapi Ia sendiri tidak melakukan penyangkalan-diri. Dengan kata lain, Setan menuduh Yahuwah telah bersikap munafik – karena tidak mempraktekkan apa yang Ia ajarkan. Para malaikat dan makhluk-makhluk yang tidak berdosa menjadi bingung. Mereka tidak pernah tahu kebohongan. Pemerintahan Yahuwah yang didirikan pada prinsip-prinsip kasih, kebaikan, keadilan dan kejujuran. Semua itulah yang mereka yang sudah kenal. Ketika Adam dan Hawa melakukan dosa, nampaknya hal itu semakin menguatkan tuduhan Setan. Kemurtadan besar awalnya dimulai dengan penolakan kasih. . . [Yahuwah], seperti yang jelas dinyatakan dalam Firman. Penyediaan yang diadakan kemudian membuat manusia yang telah berdosa dapat memperoleh pewahyuan yang kuat mengenai kasih. . . [Yahuwah], dan diberi kesempatan untuk kembali hidup dalam kesetiaan kepada. . . [Yahuwah].1 Bapa dan Anak mengadakan ikatan perjanjian untuk menyelamatkan manusia yang berdosa dengan segala biayanya Mereka tanggung sendiri. Rencana Mereka akan mencapai dua tujuan yang sangat penting: 1. Ini akan membongkar kebohongan Setan mengenai Mereka yang sesungguhnya; 2. Ini akan mengungkapkan kedalaman dari kasih Bapa. Yahuwah, sebagai Sang Pencipta dan Pemelihara semua hal, adalah tidak terbatas. Adalah tidak mungkin bahkan bagi makhluk ciptaan suci yang terbatas untuk bisa memahami yang tak terbatas. Oleh karena itu, tampilan yang dibuat haruslah dapat dimengerti oleh makhluk yang terbatas. Di seluruh alam semesta, hanya ada Satu yang benar-benar dapat mengungkapkan jati diri Bapa. Hanya Dia yang telah ada bersama-sama dengan Bapa sebelum penciptaan apa pun, hanya Dia yang sepenuhnya bisa masuk ke tujuan kasih dan kebajikan Bapa, yang bisa mengungkapkan nurani, pikiran, perasaan dan motivasi dari Pribadi Yang Tak Terbatas.
Untuk mengungkapkan jati diri Bapa inilah maka Anak harus datang untuk menjalani hidup-Nya di bumi. Fakta ini sering diulang dalam khotbah-khotbah dan artikel-artikel, tetapi dampak penuhnya sering hilang. Yahushua menunjukkan akan menjadi seperti apa Yahuwah jika Dia adalah manusia! Apa yang akan Yahuwah lakukan ketika dipuji dan dimuliakan? Yahushua telah menunjukkan itu kepada kita. Bagaimana Yahuwah akan bertindak jika Dia lelah dan lapar? Yahushua telah menunjukkan itu kepada kita. Bagaimana Yahuwah akan bereaksi jika ada orang yang kasar kepada-Nya? Yahushua telah menunjukkan itu kepada kita. Bagaimana Yahuwah akan memperlakukan seseorang yang menyakiti Dia berulang kali? Yahushua telah menunjukkan itu kepada kita. Dalam setiap aspek kehidupan Yahushua, sifat Bapa terungkap. Setiap orang dapat mengetahui bahwa Bapa itu sabar dengan orang lain, baik, memaafkan ketika menerima penghinaan, memahami kegagalan orang lain, simpatik kepada musibah orang lain, sopan dan bijaksana dalam semua keadaan, rendah hati ketika dipuji, kesenangan-Nya selalu ada melakukan hal-hal yang murni dan suci. Kita bisa mengetahui hal ini, karena itulah tepatnya yang telah diperlihatkan oleh Sang Anak dalam hidup-Nya. Bila Bapa. . . [Yahuwah] datang ke dunia kita dan diam di antara kita, menyelimuti kemuliaanNya dan merendahkan diri-Nya, agar manusia dapat memandang Dia, sejarah yang kita miliki tentang kehidupan. . . [Yahushua] tidak akan berubah dalam mengungkap catatan dari rahmat perkenaan-Nya sendiri. Dalam setiap tindakan. . . [Yahushua], dalam setiap pelajaran pada tuntunan-Nya, kita melihat dan mendengar dan mengenali. . . [Yahuwah]. Dalam penglihatan, pendengaran, pada dasarnya, itu adalah suara dan pergerakan Bapa.2 Ini adalah konsep yang sulit dipahami bahkan oleh para murid. Meskipun mereka telah menghabiskan waktu tiga setengah tahun dengan-Nya, mereka tidak sepenuhnya memahami bahwa Anak akan sama persis seperti Bapa, jikaBapa yang datang ke bumi. Sambil berjalan ke taman Getsemani pada malam pengkhianatan Juruselamat, Filipus meminta, "Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." (Lihat Yohanes 14: 8). Tanggapan Yahushua adalah: Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa,
yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku . . . . (Yohanes 14: 9-11, NKJV) Anak adalah penyingkapan yang sempurna dari Bapa. Injil Yohanes yang dibuka dengan kata-kata indah yang diilhami secara ilahi menjelaskan konsep ini. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Elohim dan Firman itu adalah Elohim. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Elohim. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (Lihat Yohanes 1: 1-4). Seperti kata-kata bagi fikiran, demikianlah Anak bagi Bapa. Yahushua adalah ekspresi KASIH, penyingkapan Yahuwah yang sempurna. Tanpa Yahushua, tidak akan ada kemungkinan mengenal Bapa. Hati yang berdosa akan melihat dalam keadilan-Nya yang besar, perbuatan-Nya yang jauh-melingkupi hanya sesuatu untuk ditakuti. Hanya ketika sudah dipahami bahwa Yahushua adalah satu dengan Yahuwah, satu dengan KASIH, barulah kasih Bapa dapat dipahami. Paulus rindu agar orang-orang Efesus memahami kedalaman kasih Yahuwah seperti yang dia pahami. Dia berdoa agar Yahuwah memberikan mereka peningkatan pemahaman, agar mereka "bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. . . . supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan [Yahuwah]. " (Efesus 3:18, 19, NKJV) Yohanes yang Dikasihi mengambil bagian lebih dalam dari kasih Juruselamat daripada para rasul lainnya. Seorang penulis menggambarkan dia seperti menulis dengan penanya dicelupkan ke dalam Kasih. Karena tidak dapat mulai menggambarkan kedalaman kasih yang sebesar ini, Yohanes mengajak semua orang untuk melihatnya langsung bagi diri mereka sendiri. "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anakanak Yahuwah!" (Lihat 1 Yohanes 3: 1). Semakin seseorang memandang kasih Anak dan memahami kasih Bapa, semakin banyak orang itu akan menyadari bahwa kasih ilahi ini, kasihkekal, membentang tak terbatas. Adalah tidak mungkin untuk memahami kasih seperti itu, apalagi menggambarkannya! Lidah tidak bisa mengatakannya;
pena tidak bisa menggambarkannya. Anda mungkin merenungkannya [kasih ilahi] setiap hari dalam hidup anda; anda dapat menyelidiki Kitab Suci dengan tekun untuk memahaminya; anda dapat memanggil setiap kekuatan dan kemampuan yang. . . [Yahuwah] telah berikan, dalam usaha untuk memahami kasih dan sayang dari Bapa surgawi; namun masih ada yang tidak terbatas diatas. Anda dapat belajar mengenai kasih seumur hidup; namun anda tidak pernah dapat sepenuhnya memahami panjang dan lebarnya, dalam dan tingginya kasih. . . [Yahuwah] itu dalam memberikan Anak-Nya untuk mati bagi dunia. Keabadian itu sendiri tidak pernah sepenuhnya mengungkapkan itu. Namun saat kita mempelajari Alkitab dan merenungkan kehidupan Kristus dan rencana penebusan, tema-tema besar itu akan membuka pemahaman kita lebih dan lebih lagi. Dan itu akan membuat kita menyadari berkat yang diinginkan Paulus untuk [gereja] Efesus. . . ketika dia berdoa "agar [Elohim] Juruselamat kita [Yahushua], yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. . . mata hati yang terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus."3 Yahushua bukan boneka mekanik – yang bergerak, bertindak, sebagaimana, kasih Bapa-Nya. Tapi karena Anak dan Bapa adalah satu, satu dalam pikiran dan tujuan, maka Yahushua sendiri membuat pilihan yang sama dengan yang Bapa pilih: untuk menyelamatkan manusia yang berdosa dengan menanggung semua biayanya sendiri. "Tingkat kepenuhan kasih diukur dengan tingkat pemberian."4 Oleh karena itu, tingkatan dimana anda dikasihi adalah ini: Yahushua mengungkapkan bahwa jika Bapa adalah manusia, Dia akan bersedia mati untuk selamanya demi menyelamatkan musuh-Nya. Inilah hal yang dilakukan oleh Kasih yang murni bagi dia yang dikasihi. Yahushua mengalami kematian ini untuk anda. Kematian yang Yahushua alami untuk menyelamatkan anda berbeda dari kematian lainnya, yang diderita oleh orang lain yang pernah hidup. Kebanyakan orang mengalami kematian "tidur". Inilah jenis kematian yang Lazarus alami dan Yahushua menggambarkannya sebagai tidur: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Para murid tidak mengerti dan berkata, "jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud [Yahushua] ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka [Yahushua] berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu [Yahushua] berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati". (Yohanes 11: 11-14, NKJV) Untuk semua orang yang mengasihi Juruselamat, kematian hanyalah tertidur. Beristirahat dari pekerjaan yang telah dilakukan di dalam dunia yang berdosa. Tidak ada kesadaran setelah kematian, karena "orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa." (Pengkhotbah 9: 5) Ketika Sang Pemberi Hidup kembali, semua orang yang telah mati yang percaya kepada-Nya akan diberikan hidup kembali.
Mereka yang telah memilih untuk menolak kasih ilahi dan keselamatan yang ditawarkan, akan mengalami kematian kedua. Ini bukan hidup yang kekal dalam siksaan. Tidak ada keadilan dan tentu saja tidak ada kasih di dalam menyiksa jiwa untuk jangka waktu tak terbatas karena perbuatan yang terbatas, bagaimanapun jahatnya, yang dilakukan di satu periode hidup tunggal. Tetapi kematian kedua adalah jauh lebih buruk daripada kematian pertama. Setelah kematian ini, tidak akan ada kebangkitan – tidak akan pernah. Ini adalah kematian yang dialami oleh Yahushua di atas kayu salib. Alkitab menyatakan kasih Bapa dengan menjelaskan: Yahuwah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Lihat Yohanes 3: 16.) Alkitab mengajarkan bahwa "upah dosa adalah maut;... Tetapi karunia [Yahuwah] adalah hidup yang kekal melalui [Yahushua Sang Juruselamat]...." (Roma 6: 23) Karena "semua orang telah berbuat dosa, dan telah kehilangan kemuliaan... [Elohim],"5 maka semua orang harus mati. Yahushua mati menggantikan kita agar kita, melalui kebenaran-Nya yang sempurna, dapat menerima anugerah hidup yang kekal. Namun, supaya tidak ada kesalahan. Kematian yang diperlukan untuk menyelamatkan orang berdosa bukan "kematian tidur" yang lembut. Itu adalah kematian kekal. Setan dengan godaan sengitnya menyayat-nyayat hati. . . [Yahushua]. Juruselamat tidak bisa melihat dari balik portal kuburan. Pengharapan tidak menyajikan kepada-Nya kebangkitan-Nya dari kubur sebagai pemenang, atau mengatakan kepada-Nya penerimaan Bapa atas pengorbananNya. Dia takut jika dosa itu telah begitu menghina. . . [Yahuwah] sehingga perpisahan Mereka akan menjadi perpisahan abadi. . . . [Yahushua] merasakan penderitaan yang akan dirasakan oleh orang berdosa jika belas kasihan tidak lagi bisa dimohonkan bagi umat yang berdosa. Karena perasaan berdosa itu, maka murka Bapa tertimpa kepada-Nya sebagai pengganti manusia, yang membuat cawan yang Dia minum begitu pahit, dan menghancurkan hati Anak. . . [Yahuwah].6 Inilah penyingkapan utama dari kasih Yahuwah dan Yahushua. Hal ini menjawab tuduhan Setan bahwaYahuwah tidak melakukan penyangkalan-diri dan pengorbanan-diri. Hal ini mengokohkan selamanya bahwa baik Bapa maupun Anak, kedua-Nya bersedia untuk menyangkal-diri, menyerahkan Kesatuan abadi mereka, untuk menyelamatkan orang-orang yang mereka kasihi. Adalah hal yang mudah untuk mengasihi orang yang mengasihi anda. Bahkan tidak terlalu sulit untuk mengasihi orang yang mengasihi orang-orang yang anda kasihi. Umat Kristen bahkan dapat bertumbuh di
tempat dimana mereka "mengasihi" musuh-musuh mereka – seperti jenis kebaikan kasih Yahushua yang sangat baik yang rela mati-untuk-mereka. Tetapi apakah anda mengasihi mereka yang membenci orang yang anda kasihi? Dapatkah anda berbuat baik kepada orang-orang yang dengan mengerikan telah menyakiti orang yang anda kasihi? Kasih seperti ini hanya dapat ditemukan di dalam Kasihilahi. Inilah kasih yang Bapa dan Anak berikan kepadamu. "Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali." (Yohanes 10:17, NKJV) Dengan kata lain, "Bapa-Ku mengasihi anda dengan begitu besar, dan Dia semakin bertambah mengasihi Aku karena Aku bersedia mati untuk anda." Kasih Bapa dan Anak adalah kekal. Kasih ini tidak berkesudahan. Tidak berdasarkan situasi. Tidak ada yang dapat anda lakukan yang akan mengubah kasih Mereka untuk anda. Dari langkah paling menyedihkan pertama yang dilakukan di taman Eden, Bapa dan Anak telah bekerja sama untuk mengembalikan para pengembara ke rumah Bapa. Inilah yang mendorong seluruh rencana keselamatan dari awal. Hari-hari Sabat adalah dan akan selalu menjadi undangan untuk mendekatkan anda kepada Pribadi yang mengasihi anda tanpa batas. Perayaan-perayaan ini dirancang untuk mengajarkan bahwa rencana Mereka terhadap anak-anak Mereka yang berbuat dosa adalah rencana damai sejahtera, kasih dan pengampunan. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman [Yahuwah], yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11, KJV) Puncak dari semua perayaan adalah tahun Yobel ketika semua utang dihapuskan, budak-budak dibebaskan, dan semua orang dapat beristirahat dari pekerjaan mereka ketika Yahuwah menyediakan semua kebutuhan mereka. Peristiwa khusus ini mengambarkan Kedatangan Kedua dan reuni yang menggembirakan antara anak-anak duniawi dengan Bapa surgawi mereka. Firman menetapkan waktu bagi budak-budak untuk dibebaskan untuk menghapuskan utang semua orang sehingga orang-orang pilihan-Nya bisa melihat Keinginan-Nya yang paling dalam adalah pengampunan. Dia rindu melihat kebebasannya Dan kerinduan-Nya diwujudkan dalam tahun Yobel. Pada waktu yang telah ditetapkan Tuhan [Yahuwah] kerinduan terdalam-Nya menjadi Manusia. Inti dari semua kegembiraan yang benar dan dengan sukacita yang kita pahami, Dalam firman-Nya kita mendengar suara sangkakala yang mengatakan bahwa kita bebas. Dia adalah inkarnasi dari tahun Yobel. Untuk menjadi begitu benar-benar bersalah dan diserahkan ke dalam keputusasaan, Untuk melihat ke wajah Hakim anda dan melihat Sang Juruselamat di sana.7
Ada pelajaran yang indah dari perumpamaan tentang anak yang hilang. Bukan hanya anak yang tidak tahu berterima kasih yang menuntut warisannya sebelum kematian ayahnya, dia juga kemudian meninggalkan rumahnya dan pergi menghamburkan warisan itu dalam hidupnya dengan cepat. Ketika seluruh warisannya
telah habis, dan dia telah ditinggalkan dalam keadaan yang sangat kekurangan, kemudian, dan baru setelah itu, dia berencana pulang ke rumah. Dia memutuskan untuk pulang dan meminta ayahnya untuk menerimanya kembali sebagai salah seorang pembantu. Dia sudah menyadari bahwa dia tidak layak menerima apa-apa lagi dari ayahnya, tapi dia masih tidak mengerti kedalaman kasih ayahnya. Pemuda itu kembali ke rumah, "ketika dia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia." (Lukas 15:20, KJV) Yahushua menyampaikan perumpamaan ini untuk menunjukkan kedalaman kasih Bapa bagi anakanak-Nya yang bandel. Sang ayah tidak pernah lupa kepada anaknya yang bandel. Bahkan, pemuda itu tidak harus mengetuk pintu depan! Ayahnya melihat dia "ketika anak itu masih jauh." Ayahnya telah lama, merindukan anaknya. Dia telah berdiri menunggu, hari demi hari, mencari dia. Sementara anak itu masih jauh, ayahnya melihatnya, mengenalinya, dan berlari kepadanya. Dia memeluk dia dan menyambutnya pulang. Jaminan yang diberikan di sini berasal dari kesediaan Bapa untuk menerima orang-orang berdosa yang bertobat! Bangunlah dan pergilah kepada Bapa anda. Dia akan menemui anda ketika anda masih jauh. Jika anda mengambil bahkan walaupun baru satu langkah dalam pertobatan menuju kepada-Nya, Dia akan bersegera memeluk anda dalam pelukan kasih-Nya yang tak terbatas. Telinga-Nya terbuka bagi jeritan jiwa yang menyesal. Hati yang sungguh-sungguh berusaha untuk datang dihadapan . . . [Yahuwah] diketahui-Nya. Tidak ada doa yang dipanjatkan, segoyah apapun, tidak ada air mata yang tertumpah, walalupun secara rahasia, tidak ada keinginan yang tulus selemah apapun dihadapan. . . [Yahuwah] yang tidak dihargai, tetapi Roh. . . [Yahuwah] menyambutnya untuk memenuhi kebutuhan itu. Bahkan sebelum doa diucapkan, atau sebelum kerinduan hati disampaikan, rahmat dari. . . [Yahushua] telah menyambut untuk memberikan anugerah yang akan bekerja pada jiwa manusia.8 Inilah kasih dari Bapa dan Anak yang diberikan untuk anda. Yahuwah "dari jauh menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu." (Yeremia 31: 3, KJV) Inilah cara Yahuwah mengasihi anda karena Yahuwah adalah kasih.
Kasih Kekal | Bagian 1: Kasih Yahuwah bagi Manusia
1
E. G. White, Upward Look, hal. 149.
2
E. G. White, Manuscript Releases, Vol. 21, No. 1581.
3
E. G. White, Testimonies for the Church, Vol. 5, hal. 740.
4
Edwin Louis Cole
5
Roma 3:23, KJV
6
Desire of Ages, hal. 753.
7
Michael Card, "Jubilee," The Ancient Faith.
8
Christ's Object Lessons, hal. 206.