LAPORAN AKHIR KEGIATAN DETASERING UNIVERSITAS HAZAIRIN BENGKULU
Tim Detaser : 1. Drs. Zulfikar, Ph.D 2. Dr. Andoyo Supriyantono, M.Sc 3. Dr. Ashari Ismail, M.Si 4. Dr. Elvis Adril, MT
Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional
20 11
SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertanda tangan dibawah ini; 1. Nama
: Drs. Zulfikar, Ph.D
NIP
: 196310121987021001
Jabatan
: Koordinator Tim Detaser Unihaz 2011
mewakili Tim Detaser yang ditugaskan di Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH. Bengkulu, dan 2. Nama
: Ir. Nurlianti, M.Si
NIP
: 196505201990032003
Jabatan
: Pembantu Rektor I Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH. Bengkulu.
menyatakan bahwa Tim Detaser telah melaksanakan kegiatan : 1. Pengembangan Penelitian dan Pengabdian 2. Pengembangan Buku Ajar 3. Program Kreativitas Mahasiswa 4. Pengembangan Program Studi 5. Pengembangan Program PHP PTS 6. Pengembangan Akreditasi PS yang berlangsung dalam dua tahap, tahap I; 27 April-17 Juli dan tahap II; 20 September-19 November 2011. Demikian surat pernyataan ini dibuat dan dapat dipergunakan sesuai dengan keperluan kedua belah pihak.
i
Kata Pengantar Puji syukur kehadlirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk turut berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan tinggi melalui kegiatan detasering. Ucapan terima kasih kami sampaikan pada Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan detasering di Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH, Bengkulu 2011. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada pimpinan Unihaz yang telah menerima dan memberikan kepercayaan kepada kami untuk turut serta membantu memecahkan berbagai permasalahan yang terkait dengan manajemen dan tridharma pendidikan tinggi. Kegiatan Detaser ditetapkan secara bersama dengan melibatkan seluruh fakultas, jurusan, program studi, program magister, lembaga dan lab computer, untuk menelaah permasalahan dan juga dirujuk kepada kebijakan dan prioritas institusi. Enam kegiatan ditetapkan meliputi pengembangan penelitian dan pengabdian, pengembangan buku ajar, program kegiatan mahasiswa dan Pos Daya, program pengembangan Program Studi, PHP-PTS dan program akreditasi. Pelaksanaan kegiatan secara umum memiliki pola yang sama diawali dengan penyamaan persepsi, pendampingan/assistensi, diharapkan dengan pola ini tim detaser dapat menjadi partner bagi staff di Unihaz dalam menyelesaikan permasalahannya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan, tim detaser secara berkala melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan. Pada laporan tahap I disajikan aktifitas tim detaser selama tiga bulan (23 Mei-16 Juli) meliputi tahap persiapan pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan evaluasi proses kegiatan detaser tahap I. Besar harapan kami, agar informasi yang kami sampaikan pada laporan pertama ini dapat menjadi bahan masukan untuk kegiatan monitoring dan kegiatan adminsitrasi pihak Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Bengkulu 19 November 2011, Koordinator Tim Detaser
Zulfikar, Ph.D
ii
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan
…………………………………………………………
i
Kata Pengantar
…………………………………………………………
ii
Daftar Isi
…………………………………………………………
iii
Daftar Gambar
…………………………………………………………
iv
Pendahuluan
…………………………………………………………
1
Gambaran Umum Unihaz
…………………………………………………………
3
Identifikasi Permasalahan
…………………………………………………………
3
Diskusi Bersama Pimpinan
…………………………………………………………
4
Visitasi Tim Detaser
…………………………………………………………
7
…………………………………………………………
12
……………………………………………………..
14
Tahap Persiapan Perencanaan
……………………………………………………
14
Implementasi Kegiatan Tahap I
……………………………………………………
15
Implementasi Kegiatan Tahap II
……………………………………………………
30
……………………………………………………
33
Evaluasi Perencanaan
……………………………………………………
37
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
……………………………………………………
38
Evaluasi Ouput dan Outcome
……………………………………………………
43
……………………………………………………
50
…………………………………………………………
49
Penetapan Kegiatan Detasering Implementasi kegiatan detasering
Evaluasi Kegiatan detasering
Kesimpulan dan Saran Sumber Bacaan
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Diskusi Tim Detaser bersama Pimpinan di lingkungan
4
Unihaz Gambar 2
Visitasi pada Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik
Gambar 3
Pembukaan acara Pengembangan penelitian dan
8 15
pengabdian oleh Pembantu Rektor I Unihaz Gambar 4
Kegiatan assistensi bersama staff Fisipol
16
Gambar 5
Yudisium mahasiswa fakultas ekonomi periode II tahun
17
2011 Gambar 6
Brand Product free web design software “Zeta Producer”
18
Gambar 7
Tampilan buku user manual
19
Gambar 8
Tampilan off line salah satu contoh model web LPPM off
19
line Gambar 9
Kegiatan wisuda Unihaz 15 Juni 2011 di Gedung Balai
22
Buntar Gambar 10
Bagan alur topik diskusi SIM Akademik
25
Gambar 11
Foto kegiatan Lokakarya Program Kreatifitas Mahasiswa
28
Unihaz Gambar 12
Proses pendampingan pengembangan proposal PKM
28
Gambar 13
Kegiatan Monev tim Ditdindik Dikti
33
iv
1. PENDAHULUAN Reformasi pendidikan tinggi telah berjalan selama dua windu, proses ini merupakan sikap responsive pemerintah terhadap berbagai perubahan yang serba cepat dan mengglobal. Lemahnya peran dan kontribusi perguruan tinggi menjadi indikasi kuat pentingnya perubahan mendasar baik dari sisi tata kelola maupun dari sisi substansi dan kualitas kegiatan tridharma. Fakta juga menunjukkan adanya kesenjangan kualitas antar perguruan tinggi pemerintah (PTP) maupun masyarakat (PTM) maupun dari sisi geografis, menyebabkan rendahnya potensi dan daya dukung resources. Hal ini dapat menurunkan kapasitas dan kapabilitas institusi dalam memberdayakan potensi intelektualitas dan ketrampilannya untuk mengkapitalisasi pengetahuan dan mentransformasikannya kedalam bentuk teknologi atau bentuk lainnya serta mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, berdaya saing dan berbudaya secara berkelanjutan. Reformasi tata kelola perguruan tinggi dimulai pada tahun 1995 diawali dengan memperkenalkan paradigma baru manajemen pendidikan tinggi diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Fokus perubahan bertumpu pada pada pelaksanaan otonomi perguruan tinggi yang akuntabel dan dengan program akademik yang terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas secara berkelanjutan. Pemberian otonomi perguruan tinggi juga memberikan konsekuensi logis pada perubahan peran dan fungsi Ditjen Dikti. Sejak tahun tahun 2000 (PP No. 25 tahun 2000), Ditjen Dikti berperan sebagai penentu kebijakan nasional pendidikan tinggi; regulator ketentuan dasar pendirian perguruan tinggi dan penyelenggaraan pendidikan tinggi, dan fasilitator dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan perguruan tinggi. Jaring pengaman juga disiapkan bagi peserta didik dan institusi yang belum dan tidak berdaya saing melalui upaya pemberian beasiswa dan pembinaan kapasitas institusi. Komitment pemerintah dalam memberikan otonomi perguruan tinggi, ditindak lanjuti oleh Dikti dengan memfasilitasi exercise “otonomi perguruan tinggi” melalui berbagai macam sheme hibah kompetisi seperti DUE, DUE like, QUE, Semi QUE, TPSDP, PHK A, B, IMHERE dan yang terakhir adalah PHKI. Program ini secara terstruktur dan sistematik dikembangkan untuk pembelajaran dalam pengelolaan institusi baik pada, program studi, jurusan maupun institusi. Dari sisi substansi, juga dikembangkan peningkatan kapasitas staff melalui program strata-2 dan strata-3, dan non gelar melalui magang dan PAR, didukung dengan insentif penelitian dan pengabdian dalam berbagai scheme. Program pengembangan institusi berupa kombinasi penguatan tata kelola dan substansi tridharma juga dilakukan melalui kegiatan detasering.
1
Program detasering merupakan kegiatan asistensi dari selected expert pada perguruan tinggi yang sedang berkembang melalui proses inkubasi, sharing, dan good practices. Proses ini diharapkan memberikan output dan outcome berupa perubahan kinerja tridharma perguruan tinggi, iklim akademik yang kondusif, kerjasama institusi, akses pendidikan tinggi, yang secara sinergis dapat meningkatkan kapasitas institusi. Kegiatan detasering, telah dilaksanakan secara regular dan konsisten sebagai bentuk pembinaan bagi perguruan tinggi sasaran (Pertisas) yang belum establish didampingi oleh detaser dari perguruan tinggi sumber (Pertisum) detaser. Untuk kegiatan di Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH, telah terpilih empat orang staff yaitu Zulfikar, Ph.D (Universitas Jember), Dr. Andoyo Supriyantono, M.Sc, (Universitas Papua, Manokwari), Dr. Ashari Ismail, M.Si (Universitas Negeri Makasar) dan Dr. Aris Badara dari Universitas Haluoleo, Kendari. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dalam dua tahap, yaitu bulan April-Juli dan dilanjutkan kembali pada bulan September-November 2011. Proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan dilaporkan secara bertahap tiap bulan dan evaluasi kegiatan dilakukan dalam dua periode yaitu peride bulan Juli dan November. Hasil pelaksanaan kegiatan dibahas pada bagian dua laporan ini.
2
2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Rencana kegiatan detasering Unihaz 2011, dikembangkan berdasarkan pada panduan detasering 2011, hasil pembekalan di Jakarta tanggal 25-26 April 2011, dan disertai hasil kajian komprehensif tim bersama pimpinan di Universitas Hazairin (UNHAZ). Formulasi hasil kajian didapat melalui proses diskusi bersama pimpinan, dilanjutkan dengan visitasi ke Fakultas untuk memfokuskan permasalahan dan kelayakan implementasi kegiatan. Kajian diawali dengan membahas kondisi umum Unihaz dilanjutkan dengan diskusi bersama pimpinan dan diakhiri dengan visitasi ke Fakultas dan Lembaga, serta laboratorium komputer. 2.1. Gambaran Umum Unihaz Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH yang biasa disebut dengan UNIHAZ merupakan Universitas tertua di Bengkulu. Universitas yang dibawah naungan Yayasan Semarak Bengkulu ini, mulanya disebut Universitas Semarak Bengkulu, oleh karena tuntutan perubahan seiring dengan “keinginan masyarakat Bengkulu memajukan pendidikan”, maka Universitas Semarak Bengkulu berubah menjadi Universitas negeri dan berganti nama menjadi Universitas Bengkulu. Dalam perkembangannya, kebutuhan akan pendidikan tinggi semakin meningkat dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Yayasan Semarak Bengkulu mendirikan kembali Universitas dan diberi nama Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH. Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH, dalam mengelolah pendidikan memiliki visi : menjadi universitas yang unggul dalam menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi dan menghasilkan lulusan yang menguasai IPTEKS, menjunjung tinggi moral dan etika keilmuan serta memiliki daya saing. Dalam menjalankan visi ini, Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH, mencanangkan misi : a. Melaksanakan kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi yang mendukung pembangunan serta bermanfaat bagi masyarakat; b. Membangun dunia kemitraan dengan dunia usaha; c. Membina sumber daya manusia yang terampil dan professional d. Meningkatkan kemampuan kompetensi lulusan e. Mengembangkan program studi yang memiliki relevansi tinggi dengan kebutuhan masyarakat; f. Membangun tatanan Universitas menuju perguruan tinggi yang efisien dan efektif. Saat ini Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH, membina 6 (enam) Fakultas, dan 1 jenjang Program Magister. Dari 6 (enam) Fakultas dan 1 jenjang Program Magister
3
didalamnya terdapat 16 Program Studi. Mencermati sejumlah Fakultas dan program studi tersebut, table berikut menunjukkan: Tabel 1. Program studi yang diselenggarakan oleh Unihaz No.
Fakultas/Program
Program Studi
Izin Prodi
Status
1.
Hukum
Ilmu Hukum
960/8/T/2007
Terakreditasi
2.
Ekonomi
Manajemen (S1)
1568/D/T/K-II/09
Terakreditasi
IESP (S1)
2978/D/T/K-II/09
Terakreditasi
Akuntansi (S1)
3094/D/T/K-II/09
Proses akreditasi
Akuntasi (DIII)
1494/D/T/K-II/06
Proses akreditasi
M.I. Komputer (DII)
961/D/T/K-II/07
3.
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ilmu Adm Negara (S1)
2754/D/T/K-II/09
Terakreditasi
4.
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pend. Geografi (S1)
1495/D/T-I/ 06
Terakreditasi
Bimb. Konseling (S1)
3741/D/T/K-II/09
Terakreditasi
Teknik Sipil (S1)
3797/D/T/K-II/09
Terakreditasi
Teknik Mesin (S1)
2758/D/T/K-II/09
Terakreditasi
Teknik Sipil (DIII)
3742/D/T/K-II/09
Proses akreditasi
Agronomi (S1)
958/D/T/K-II/09
Terakreditasi
BDA (S1)
1567/D/T/K-II/09
Terakreditasi
Ilmu Hukum
2977/D/T/K-II/09
Proses akreditasi
5.
6. 7.
Teknik
Pertanian Magister
2.2. Diskusi umum bersama Pimpinan Unihaz Diskusi dilaksanakan pada tanggal 02 Mei 2011, dihadiri oleh seluruh Pembantu Rektor dan n wakil pimpinan Fakultas dan lembaga. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor, (Gambar 1) dan dipandu oleh Pembantu Rektor I.
Gambar 1. Diskusi Tim Detaser bersama Pimpinan di lingkungan Unihaz 4
Diskusi ini telah berhasil mengangkat berbagai permasahan umum di setiap Fakultas teridentifikasi berbagai trend dan gejala permasalahan sebagai berikut: 1. Akses pendidikan tinggi bagi masyarakat propinsi Bengkulu belum dapat dipenuhi, baik untuk kebutuhan guru maupun sektor tenaga kerja lainnya khususnya yang terkait dengan bidang Bahasa Inggris baik dalam konteks kebutuhan guru maupun kebutuhan Bahasa Inggris dalam sektor bisnis. Upaya pemenuhan kebutuhan ini masih tertunda mengingat pihak institusi sedang mempersiapkan tenaga pengajar berkualifikasi S-2. Pada tahun ini diprediksi SDM telah tersedia dan proposal pendirian Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris strata S-1 dapat dipersiapkan dan diusulkan. Kebutuhan pendidikan lain juga dicermati seperti jurusan IPS, dimana kebutuhan guru bidang ini memerlukan kemampuan lebih, sebagai konsekwensi dalam mengantisipasi bidang-bidang yang menjadi mata ujian di Ujian Nasional baik untuk jenjang sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Pembukaan jenjang Program Studi IPS strata S-2 cukup mendesak. Permasalahan ini diangkat oleh pihak pimpinan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Permasalahan yang terkait dengan perluasan akses pendidikan juga diungkap oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, kebutuhan untuk peningkatan kualitas layanan masyarakat di pemerintah dari level provinsi, pemerintah kota, kabupaten sampai dengan level kecamatan perlu ditingkatkan. Peningkatan tidak hanya terbatas pada skill namun juga dari sisi pengetahuannya, untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, pihak Fakultas akan mencoba membuka program studi strata-2 untuk bidang adminstrasi public. Beberapa kendala juga telah teridentifikasi, khususnya kesiapan SDM yang berkualifikasi akademik Strata-3. Sampai saat ini tim yang dibentuk sudah memulai melakukan feasibility study, kebutuhan, kompetensi dan animo masyarakat. Pada bidang penelitian, staff memiliki basis penelitian yang belum merata. Beberapa penelitian telah berhasil didapat khususnya dalam scheme hibah bersaing dan fundamental. Sebagian besar masih belum termotivasi dan bangkit dan memberi peluang waktu lebih untuk penelitian sehingga terjebak pada kegiatan rutin pembelajaran. 3. Fakultas Ekonomi mengangkat permasalahan akreditasi yang harus segera diperpanjang. Program studi yang terakreditasi adalah Manajemen dan Ekonomi & Pembangunan, sedangkan program studi Akuntansi S1 dan DIII tengah dalam proses akreditasi. Perubahan dan perbaikan borang akreditasi dari BAN memerlukan kecermatan tersendiri mengingat substansi memerlukan dukungan analisis yang tajam dan disertai lampiran pendukung 5
yang memberikan referensi terhadap keabsahan dan kevalidan dari kinerja yang dilaporkan. Hasil diskusi juga mengindikasikan bahwa, renstra di level Fakultas belum tersedia. Sehingga proses akreditasi juga harus didahului dengan penyiapan renstra baik di level institusi dan Fakultas serta didukung dengan rencana operasional atau rencana kerja di level jurusan. Permasalahan SDM juga muncul dengan diangkatnya beberapa staff PS Akuntansi menjadi pegawai negri sipil di pemerintah daerah, sehingga kekurangan staff juga menjadi kendala. 4. Fakultas Teknik masih bermasalah dengan proses pembelajaran, pelaksanaan kegiatan praktikum masih menggunakan fasilitas peralatan yang ada pada perguruan tinggi yang lebih establish di provinsi lain. Hal ini yang menyebabkan produktifitas kelulusan relatif rendah, keterbatasan peralatan praktikum menjadi kendala utama. Kualifikasi staff pengajar juga masih belum cukup baik, terkesan dan timbul persepsi yang tidak tepat bahwa melanjutkan studi, malah mempersulit keadaan ekonomi. Kondisi saat ini, pihak yayasan tidak membatasi, malah mendorong para staff untuk meningkatkan kualifikasi staff dengan tetap memberikan gaji dan bantuan pendidikan, sesuai dengan kekuatan yayasan. 5. Fakultas Hukum merupakan Fakultas tertua dan sudah mapan dan saat ini telah mengelola program magister Ilmu Hukum. Tingginya beban kerja dan pelayanan advocasi hukum membuat ruang dan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan penelitian menjadi terbatas. Selain beban tersebut, pengelola juga merasakan tambahan kegiatan yang cukup membebani yaitu kegiatan administrasi akademik. Fakultas Hukum menekankan pentingnya sistem informasi akademik berbasis teknologi informasi. Saat ini sentralisasi administrasi akademik dan keuangan diberlakukan, kontroversipun muncul namun demikian langkah ini diambil institusi untuk memperbaiki proses dan meningkatkan efisiensi serta efektifitas penyelenggaraan pendidikan mengingat proses monitoring dan evaluasi kegiatan serta pengambilan keputusan lebih cepat. Pimpinan Fakultas juga menyampaikan rencana perbaikan dan penyesuaian atau pemutakhiran, baik pada strata 1 maupun magister. 6. Fakultas Pertanian, memiliki karakteristik sendiri khususnya bagi tenaga pengajarnya yang didominasi oleh tenaga PNS Kopertis, dengan kualifikasi dosen yang cukup baik. Saat ini problem yang dihadapi adalah akreditasi program studi Budidaya Perairan dan perubahan kurikulum agronomi menjadi agroteknologi. Kendala utama yang dihadapi adalah pengisian borang, khususnya borang Fakultas. Secara umum, Fakultas di lingkungan 6
Unihaz belum memiliki Rencana Strategis Pengembangan Fakultas disertai dengan rencana operasionalnya. Program Studi Agroteknologi, juga sedang menghadapi permasalahan penyelenggaraan kegiatan akademik, dimana kurikulum yang tersedia masih merupakan kurikulum agronomi, sedangkan angkatan dua tahun terakhir seharusnya mempergunakan kurikulum agroteknologi. Upaya pengembangan kurikulum cukup penting dan juga dikembangkan kurikulum peralihan bagi mahasiswa agronomi. Dalam pelaksanaan pembelajaran, daya dukung laboratorium juga merupakan kendala yang serius, dimana terdapat keterbatasan peralatan laboratorium baik dari kualitas maupun kuantitas. 7. Problematik penelitian muncul hampir diseluruh Fakultas/jurusan permasalahan tidak hanya diakibatkan oleh kemampuan dalam melihat permasalahan, metodolgi dan teknik analisis, namun juga disebabkan karena beban mengajar staff yang tinggi, sehingga peluang melakukan penelitian amat terbatas. Hal yang sama juga tampak pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat, kesempatan dan ketersediaan waktu menjadi masalah utama. Daya saing peneliti di Unihaz secara umum cukup baik, mengingat jumlah grant yang diterima dalam scheme tertentu relatif baik. Untuk hibah bersaing jumlah proposal yang diterima hampir separuh dari proposal yang diajukan. Namun untuk scheme yang lain belum menunjukkan hasil yang menggembirakan seperti pada hibah fundamental. Dalam pelaksanaan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dimana Unihaz mempergunakan terminology Kukerta, berjalan secara regular dan terintegrasi dengan kegiatan pengabdian Dosen. Peluang untuk mengintegrasikan kegiatan kreativitas mahasiswa akan dikembangkan dan juga diintegrasikan dalam kegiatan Pos Daya yang didukung oleh Yayasan Damandiri. 2.3. Visitasi Tim detaser Kegiatan visitasi diarahkan untuk mengklarifikasi segala pemasalahan yang telah terangkat dalam forum diskusi bersama pimpinan, dengan detil permasalahan yang ada. Kegiatan ini juga diarahkan untuk melihat tingkat kesiapan dan komitmen untuk bekerja dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam pelaksanaan kegiatan visitasi, tim detaser telah dibantu oleh tenaga pendamping yang ditugaskan oleh institusi melalui surat tugas No.240/E-4/I/ 2011. Pelaksanaan kegiatan vistasi dijadwalkan selama lima hari, dimulai pada hari Rabu 04 Mei 2011 pada Fakultas Hukum dan Program Magister Ilmu Hukum. Kegiatan visitasi berakhir pada hari Sabtu tanggal 07 Mei 2011 di 7
Fakultas Pertanian. Jadwal detil kegiatan visitasi yang telah disepakati oleh setiap Fakultas dan dipersiapkan oleh pendamping disederhanakan pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Jadwal kegiatan visitasi tim detaser No
Visitasi
Tanggal/Hari-Jam
1
Fakultas Hukum
Rabu/04-Mei 2011 Jam 10.00-12.00
2
Magister Ilmu Hukum
Rabu/04-Mei 2011 Jam 12.00-14.00
3
Fakultas Teknik
Kamis/05-Mei 2011 Jam 10.00-12.00
4
Fakultas Ekonomi
Kamis/05-Mei 2011 Jam 12.00-14.00
5
FKIP
Jumat/06-Mei 2011 Jam 12.00-14.00
6
FISIPOL
Jumat/06-Mei 2011 Jam 12.00-14.00
7
Fakultas Pertanian
Sabtu/07-Mei 2011 Jam 12.00-14.00
Pendamping Dr. H. M.Pd
Syanurdin,
Ir. Firman, M.Si
Alexander, S.Ip, M.Ip
Drs. Yuharudin, M.Si
Pelaksanaan kegiatan visitasi pada 6 Fakultas dan satu program magister berlangsung on schedule dengan tingkat partisipasi yang baik diindikasikan dengan kehadiran pimpinan Fakultas, ketua jurusan dan Tim pengemban pengembang Fakultas (Gambar 2).
Gambar 2. Visitasi pada Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik Hasil visitasi pada 6 Fakultas dan satu program Magister menunjukkan bahwa permasalahan yang lebih spesifik dari berbagai jurusan adalah sebagai berikut:
8
1. Permasalahan kapasitas pengelolaan institusi, yang diindikasikan dengan belum terbudayakan sistem perencanaan di level Fakultas dan jurusan. Sistem evaluasi diri juga berjalan terbatas pada pengisian data EPSBED. Analisis mendalam belum dilakukan. Hal ini tampak jelas dengan kesulitannya jurusan/program studi menghadapi proses akreditasi program studi. Hal ini juga menyebabkan menurunnya tingkat kesiapan institusi dalam mengikuti program hibah pengembangan institusi sperti PHK dan PHP PTS yang dikembangkan oleh Dikti. 2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih belum optimal, dibeberapa program studi, updating kurikulum perlu dilakukan, khususnya terkait dengan proses evaluasi reguler lima tahunan, maupun akibat adanya perubahan program studi seperti pada PS Agroteknologi. Implementasi kurikulum berbasis KBK, juga memiliki beberapa kendala. Upaya membangun pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa masih belum berjalan, ketersediaan daya dukung pembelajaran belum memadai, laboratorium, jaringan IT, dan e-learning. Kesiapan SDM dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran juga belum optimal, secara umum silabi telah terelaborasi dalam SAP, namun demikian rancangan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran serta buku ajar belum disiapkan. 3. Kegiatan penelitian di lingkungan institusi belum terbudayakan secara baik, motivasi dan semangat staff akademik perlu ditingkatkan. Scheme penelitian yang dikembangkan DP2M, masih belum mampu merangsang staff mengingat tingkat kompetisi yang cukup tinggi. Namun demikian beberapa staff secara rutin telah mendapatkan grant penelitian, good practices perlu dikembangkan. Budaya meneliti umumnya dapat terbangun dan terjaga setelah staff menyelesaikan postgraduate baik S2 maupun S3. Setelah kembali mengajar, secara berangsur kembali, kebiasaan meneliti berangsur terkikis, akibat tingginya beban mengajar setiap staff. Rendahnya kegiatan penelitian juga diindikasikan dengan rendahnya tingkat publikasi dosen di berbagai journal terakreditasi. 4. Kegiatan kemahasiswaan yang dikembangkan oleh mahasiswa cukup hidup dan dilaksanakan sesuai dengan even institusi seperti, kompetisi futsal, pemilihan bujang dan gadis sampai dengan kegiatan expo mahasiswa. Namun demikian kegiatan ini belum sepenuhnya diikuti dengan kegiatan yang bernilai akademik, hanya beberapa program kreatifitas mahasiswa yang didapat. Hal ini mengindikasikan masih lemahnya pembinaan mahasiswa untuk mengembangkan dan membangun tingkat kritisasi mahasiswa dalam kompetensi akademik. Budaya ini akan cepat terbangun 9
jika mahasiswa sedini mungkin dilibatkan dalam kegiatan ilmiah para staff akademik. Keintegrasian kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk penelitian dan pengabdian, yang saat ini baru akan dikembangkan dan mendapat dukungan penuh oleh institusi melalui KUKERTA dan POS DAYA dari yayasan Damandiri. 5. Upaya membangun akses pendidikan tinggi bagi masyarakat merupakan amanah masyarakat Bengkulu yang diemban oleh institusi, namun belum sepenuhnya dapat dipenuhi. Hasil kajian institusi terhadap kebutuhan pendidikan masyarakat menunjukkan bahwa bidang bahasa inggris dan komputer masih sangat relevan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat khususnya dalam jenjang diploma dan sarjana. Demikian pula dengan pemantapan profesi guru, beberapa bidang perlu ditingkatkan ke jenjang S2 dan S3, khusunya untuk bidang IPA, IPS dan Bahasa. Peningkatan sumber daya di lingkungan pemerintah, provinsi, kota dan kabupaten juga menjadi tanggung jawa pendidikan tinggi. Peluang ini baru diantisipasi dengan menyelenggarakan program magister ilmu hukum, padahal kebutuhan bidang lain masih sangat diperlukan, misalnya administrasi public dan pengembangan wilayah. Saat ini Unihaz akan mempersiapkan program magister administrasi public, sebagai sikap responsive dan antisipatif terhadap kebutuhan masyarakat. Hasil visitasi juga memberikan gambaran tentang kesiapan jurusan/Fakultas untuk segera menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada, hasil observasi ini juga didukung dengan diskusi detil tentang permasalahan. Point-point tingkat kesiapan staff dan jurusan/Fakultas dijabarkan sebagai berikut. 1. Adanya keinginan dari seluruh staff di Fakultas Hukum, Fakulas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk meningkatkan kapasitasnya dalam bidang penelitian dan pengabdian. Upaya ini dapat diwujudkan dengan mempersiapkan proposal yang sesuai dengan scheme hibah kompetetif penelitian dan pangabdian yang dikembangkan oleh DP2M dan RISTEK. 2. Adanya kesiapan tim LPPM untuk mengintegrasikan kegiatan pengabdian dengan KUKERTA dan POS DAYA. Penyiapan dilakukan baik dari sisi mahasiswa melalui PKM dan dosen melalui kegitan Ipteks bagi masyarakat. Kegiatan ini diperkaya dengan pembekalan untuk mengikuti berbagai scheme hibah PKM bagi mahasiswa dan scheme pengabdian Ipteks bagi para staff akademik. Beberapa focus bidang pengabdian juga telah terinventarisir
10
dengan baik. Demikian pula dengan kegiatan PKM Kewirausahaan yang dapat terintegrasikan dengan program POS DAYA. 3. Perbaikan proses pembelajaran dapat dikembangkan melalui perbaikan kurikulum. Dua program studi menunjukkan keinginan dalam mengembangkannya yaitu Program Studi Akuntansi dan Program Studi Agroteknologi, kegiatan ini juga menjadi bagian dalam mempersiapkan akreditasi dan peningkatan kapasitas program studi. Selain kurikulum beberapa staff juga siap mengembangkan buku ajar, hal ini didasari pada hasil diskusi dimana banyak staff yang telah mengembangkan diktat atau modul dalam proses pembelajarannya. Sehingga diperlukan proses upgrading menjadi buku ajar, baik dari sisi substansi maupun format penulisan. Hasil ini dapat dijadikan model bagi pengembangan buku ajar selanjutnya dan dipersiapkan untuk mengikuti program hibah buku ajar tahun 2012. 4. Kesiapan untuk meningkatkan kapasitas institusi juga tampak kuat pada program studi Akuntansi dan Budidaya Perairan, untuk melakukan proses kaji mutu dari pihak eksternal melalui proses akreditasi. Dua orientasi standar yang diacu adalah komitmen program studi sarjana terhadap kapasitas institusional (institutional capacity) dan komitmen terhadap efektivitas program pendidikan (educational effectiveness). Penyiapan perangkat dan analisis kinerja terhadap standar dilakukan dan difokuskan pada; Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian; tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu; Mahasiswa dan lulusan; Sumber daya manusia; Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik; Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi dan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, serta kerja sama. 5. Institusi juga memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Namun demikian daya dukung yang tersedia di yayasan relatif terbatas, sehingga sampai dengan saat ini kegiatan peningkatan kualitas penyelenggaraan kegiatan akademik tidak dapat diakselerasi. Kesiapan institusi untuk mengembangkan tampak jelas dengan telah dipersiapkannya tim pengembang khusunya untuk mengantisipasi beberapa program hibah untuk meningkatkan kapasitas institusi seperti program PHK dan PHP-PTS. Kegagalan adminsitratif tahun lalu merupakan cambuk bagi institusi untuk lebih mempersiapkan diri dalam mengikuti program-program hibah tersebut. Pembenahan adminstrasi penyelenggaraan pendidikan dan kualitas substansi proposal menjadi prioritas kegiatan. 11
2.4. Penetapan Kegiatan Detasering Unihaz 2011 Kegitan inventarisasi permasalahan di level institusi berupa diskusi umum bersama pimpinan dan hasil site visit tim detaser ke Fakultas, jurusan, program magister dan lembaga menjadi dasar penyusunan kegiatan. Informasi daya dukung dan tingkat kesiapan Fakultas/program studi/lembaga menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menetapkan ruang lingkup kegiatan. Tujuh kegiatan dirancang oleh tim detaser dan melibatkan seluruh Fakultas dan lembaga yang ada, dengan tingkat kepadatan aktifitas yang tinggi, selanjutnya didiskusikan oleh Rektor Unihaz. Atas dasar pertimbangan kelayakan pelaksanaan kegiatan dan skala prioritas Unihaz, pimpinan menyarankan enam kegiatan dan memprioritaskan beberapa Fakultas/lembaga/program studi untuk terlibat intens bersama tim detaser. Keenam program tersebut adalah Pengembangan Penelitian dan Pengabdian yang akan melibatkan seluruh staff dari berbagai program studi, focus kegiatan pada pendampingan penulisan proposal dan review proposal. Pengembangan buku ajar dikembangkan untuk staff dari beberapa program studi dengan tingkat kesiapan yang telah memiliki draft, modul, diktat dan lainnya. Kegiatan dilakukan dengan bedah buku dan review berkala. Untuk program ketiga difokuskan pada pembekalan kemampuan teknis dalam mengembangkan proposal PKM untuk mahasiswa, diawali dengan menyamakan persepsi melalui seminar dilanjutkan dengan pembimbingan oleh tim detaser pada mahasiswa, kegiatan ini dirancang cukup panjang. Kesiapan ini menjadi prasyarat bagi LPPM untuk mengintegrasikan kegiatan KUKERTA dan POS DAYA yang akan diselenggarakan oleh LPPM Unihaz. Program pengembangan manajemen program studi juga menjadi prioritas meliputi pendirian program studi dengan fokus program magister, diawali dengan studi kelayakan pembukaan program dan penyiapan usulan persetujuan. Beberapa program studi dan laboratorium komputer mengembangkan program peningkatan kualitas layanan melalui upaya-upaya inovatif yang diusulkan pendanaannya melalui program PHP-PTS untuk tahun 2012. Penyiapan proposal menjadi fokus tim di Unihaz. Program studi Akuntansi dan Budidaya Perairan sedang menghadapi masalah yang sama untuk melakukan akreditasi program studi, penyiapan borang merupakan prioritas utama sesuai dengan rambu dan kinerja masing-masing PS. Renstra Fakultas juga akan dikembangkan, dan hanya Fakultas Pertanian yang dijadikan model. Program ini menjadi kesepakatan untuk kegiatan detaser di Unihaz dan disetujui oleh pihak institusi dan detaser, seperti pada tabel summary (3) dan schedule kegiatan (4) berikut ini.
12
Tabel 3. Program dan Kegiatan deatser Unihaz 2011. No
Kegiatan
Bentuk Kegiatan
Output
Program Studi Target
Penanggung jawab
1
Pengembangan Penelitian dan Pengabdian
LokakaryaAsistensi
Proposal
Seluruh PS
Dr. Andoyo S
2
Pengembangan Buku Ajar
LokakaryaAsistensi
Proposal
Seluruh PS
Dr. Aris
3
Program Kreativitas Mahasiswa
LokakaryaPendampingan
Proposal
Seluruh PS
Dr. Aris
4
Pengembangan Program Studi
Asistensi dan pendampingan
Proposal
S-1 – Pend. Bahasa Inggris
Zulfikar, Ph.D
5
Pengembangan Program PHP PTS Pengembangan Akreditasi PS
Asistensi dan pendampingan
Proposal
Institusi
Zulfikar, Ph.D
Asistensi dan pendampingan
Proposal
PS Akutansi dan Renstra Faperta
Dr. Ashari
6
Tabel 4. Summary Schedule kegiatan Detaser No
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan I
II
III
IV
Keterangan V
1
Pengembangan Penelitian dan Pengabdian
Scope Dikti dan Ristek
2
Pengembangan Buku Ajar
Buku ajar Dikti
3
Program Kreativitas Mahasiswa
PKM Dikti
4
Pengembangan Program Studi Pengembangan Program PHP PTS Pengembangan Akreditasi PS
Prodi baru
5
6
Perbaikan Proposal
PS Akutansi
13
3. IMPLEMENTASI KEGIATAN DETASER TAHAP I Pelaksanaan kegiatan detaser mengacu pada rencana kegiatan detaser di Unihaz pada tahun 2011. Pembahasan implementasi kegiatan didasari atas rencana kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam laporan ini pembahasan implementasi kegiatan secara umum dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama adalah tahap persiapan dan perencanaan, tahap kedua adalah laporan implementasi yang disajikan per bulan. Sedangkan tahap ketiga adalah tahap evaluasi yang disajikan pada laporan akhir dari kegiatan detaser. 3.1. Tahap persiapan dan Perencanaan Tahap ini diawali dengan mempersiapkan tim di level internal yaitu tim pendamping, yang berperan sebagai penghubung untuk mempersiapkan daya dukung dalam pelaksanaan kegiatan. Selain tim pendamping, institusi juga mempersiapkan tim taskforce yang akan bekerja untuk mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan yang telah dirancang. Kedua tim ini dibentuk oleh institusi secara formal, sehingga keberadaannya dan perannya dapat dilaksanakan secara optimal. Pada minggu pertama tim detaser telah melakukan pertemuan dengan pimpinan institusi dengan agenda utama, perkenalan dan inventarisasi permasalahan di berbagai level; institusi, Fakultas, lembaga, UPT dan jurusan. Pada minggu kedua, Pembahasan permasalahan dilanjutkan dengan visitasi ke berbagai Fakultas, Tim detaser dan pendamping melakukan diskusi intens terjadwal ke beberapa Fakultas. Kegiatan visitasi dimulai pada tanggal 02 Mei dan diawali di Fakultas Hukum dan Program Magister didampingi oleh Dr. H Syanurdin, poin yang didapat adalah sistem informasi akademik menuju sistem terintegrasi berbasis IT, sehingga proses sentralisasi maupun desentralisasi tidak menjadi permasalahan. Pada tanggal 03, visitasi dilakukan pada Fakultas Teknik dan FKIP, permasalahan yang teridentifikasi adalah efektifitas proses pembelajaran yang terkendala dengan rendahnya daya dukung laboratorium baik untuk teknik sipil, mesin, selain itu tim juga mencermati permasalahan umum tentang kapasitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan untuk Fakultas Ekonomi, permasalahan akreditasi, borang Fakultas terutama renstra menjadi kendala utama selain, kurangnya staff pengajar PS Akuntansi yang berkualifikasi S-2. Pada kunjungan di FKIP dan FISIPOL terangkat permasalahan daya dukung khususnya lab micro teaching, penelitian serta potensi buku ajar, untuk FISIPOL kerjasama yang telah terbangun dengan pemda khususnya penyiapan sumber daya manusia perlu diantisipasi dengan membuka program S2. Visitasi diakhiri di Fakultas Pertanian, tim juga mengidentifikasi permasalahan sumber daya dan akreditasi. Hasil ini didiskusikan dengan pimpinan pada tanggal 09 Mei, dan mencapai kesepakatan penetapan kegiatan detaser Unihaz 2011 (table 3 dan 4).
14
3.2. Implementasi Kegiatan Desering tahap I Kegiatan pertama yang dikembangkan adalah Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan ini diawali diawali dengan mempersamakan beberapa scheme penelitian baik yang mendaptkan dukungan dana dari DP2M maupun dari Kementrian Riset dan Teknologi. Berdasarkan jadwal kegiatan dilalasanakan on time yaitu tanggal 12 Mei. Pelaksanaan kegiatan terintegrasi dengan kegiatan dari LPPM, dan dilaksanakan sepenuhnya oleh LPPM. Persiapan pelaksanaan dari sisi substansi dilakukan oleh tim detaser dan secara teknis oleh LPPM. Nara sumber dalam kegiatan ini sepenuhnya oleh Tim Detaser yang disesuaikan dengan kapasitas serta pengalaman detaser. Proposal dalam scheme hibah bidang pengabdian disampaikan sepenuhnya oleh Dr. Ir. Andoyo Supriyantono, M.Sc untuk penelitian dalam scheme hibah-hibah hibah penelitian DP2M disampaikan oleh Dr. Ashari dan Dr. Aris. Sedangkan hibah penelitian dari d kementrian riset dan teknologi disajikan oleh Zulfikar, Ph.D. Pelaksanaan kegiatan seminar dihadiri tidak kurang dari 100 orang dosen baik dosen PNS (Kopertis) maupun dosen Yayasan, acara dibuka ole Pembantu Rektor I seperti tampak pada Gambar 3. di bawah.
Gambar 3.. Pembukaan acara Pengembangan penelitian dan pengabdian oleh Pembantu Rektor I Unihaz. Proses tanya jawab juga cukup hidup, khususnya substansi penelitian hibah pekerti, fundamental dan hibah bersaing. Dalam kegiatan ini juga terungkap bahwa bahw kegiatan penelitian di Unihaz cukup hidup ketika penelitian dosen muda masih digulirkan, setelah scheme hibah tersebut ditiadakan jumlah penelitian juga menurun drastis. Dalam empat tahun terakhir, dosen Unihaz masih tetap mampu bersaing untuk mendapatkan an penelitian khususnya hibah bersaing dalam kisaran 4 judul penelitian.
15
Berbeda dengan hibah pengabdian kepada masyarakat, peminat bidang ini amat terbatas, pada tahun inipun dosen tampak belum bersemangat, yang diindikasikan baru satu proposal yang didanai dida oleh DP2M. Jadwal untuk kegiatan pendampingan dimulai pada tanggal 13 MeiMei sampai dengan akhir Oktober, namun demikian pendampingan pada bulan mei difokuskan untuk kegiatan penelitian dalam scheme hibah pekerti, fundamental dan hibah bersaing, yang harus us segera diselesaikan dan disubmit pada tanggal 31 Mei. Kegiatan pendampingan pada hari pertama (13 Mei 2011) berjalan untuk proposal pengabdian kepada masyarakat dengan topik suku anak dalam, serta satu buah proposal penelitian tentang struktur beton ber bertulang tulang bambu. Pembahasan difokuskan frame dan format proposal sesuai dengan scheme yang diajukan, juga terjadi brain storming yang terkait dengan ketajaman dan justifikasi permasalahan yang diangkat oleh proponent. proponent Kegiatan pendampingan pada hari berikutnya dari tanggal 16-23 23 Mei, semakin meningkat dengan jumlah h kunjungan dosen rata-rata rata 2 orang, dengan jumlah 13 proposal penelitian, 4 buah prposal pengabdian dan 2 buah buku ajar. Proses ini berlangsung cukup intens, intens dimana proponent datang secara berulang berulang-ulang. Sebaran proposal penelitian pada bidang teknik dan pertanian sebanyak delapan orang staff,, sedangkan untuk bidang Ilmu Sosial dan n Pendidikan sebanyak 5 orang staff.. Sedangkan Pengabdian merupakan upaya kolaboratif dari beberapa staff yang berasal dari ri fakultas pertanian, ekonomi dan Sospol. Selain itu juga upaya mandiri dari staff pertanian dan Fisipol juga dilakukan masing-masing masing dengan 1 proposal pengabdian, upaya staff FKIP untuk mengusulkan proposal pengabdian secara mandiri juga muncul. Proses pendampingan pendampingan staff dalam kegiatan penelitian dan pengabdian ditampilkan pada gambar 4 berikut.
Gambar 4.. Kegiatan assistensi bersama staff Fisipol Kegiatan assistensi masih sedang berjalan dan akan diselesaikan sampai dengan tanggal 25 Mei, dilanjutkan review review selama beberapa hari, sebelum seluruh proposal disubmit ke Dikti. 16
Tim Detaser bekerja dan juga menjadi bagian integral dari institusi, stitusi, sehingga kegiatan akademik yang dikembangkan institusi juga menjadi bagian kegiatan tim detaser. Pada bulan Mei kegiatan kegiatan tim detaser meningkat hal ini terkait dengan kegiatan akademik rutin institusi yang terjadwa dalam kalender akademik. Pada tanggal 22 -31 31 Mei merupakan kegiatan terjadwal untuk yudisium lulusan dari seluruh fakultas dan program magister. Kegiatan ini dihadiri oleh tim detaser dari pukul 09.00 sampai dengan 11.00, sehingga kegiatan pendampingan untuk penelitian dan pengabdian serta pengembangan program studi, baru dapat dimulai dari jam 11.00 – 15.00. Penambahan kegiatan ini tidak mengurangi intensitas dan kesempatan staff untuk berdiskusi bersama detaser. Partisipasi tim detaser pada kegiatan yudisium diawali pada yudisium mahasiswa dari Fakultas Ekonomi pada tanggal 24 Mei, kegiatan dimulai pada pukul 09.00 09.0011.00, .00, dilanjutkan dengan kegiatan ramah tama tamah, h, bersama seluruh sivitas akademika dari fakultas ekonomi. ekonomi Pelaksanaa kegiatan yudisium fakultas ekonomi disajikan pada Gambar 5, dibawah. Kegiatan Tim Detaser dilanjutkan dengan diskusi ringan bersama Tim fakultas Ekonomi untuk mengembangkan web fakultas fakultas, kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pengembangan program studi/fakultas. Pembantu Dekan II adalah person in charge untuk pengembangan web site fakultas ekonomi. Diskusi pendahuluan dilakukan khususnya kesiapan data pendukung untuk yang meliputi, profil fakultas, data akademik, staff dan data lain yang dibutuhkan sivitas akademika dan stakeholder.
Gambar 5.. Yudisium mahasiswa fakultas ekonomi periode II tahun 2011 Pada tanggal 25 Mei, kegiatan yudisium dihadiri oleh tim detaser untuk yudisium program ogram pasca sarjana ilmu hukum hukum.. Program ini merupakan salah satu program unggulan Unihaz, dan alumni yang dihasilkan telah memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah provinsi Bengkulu. Kegiatan seremonial rapat terbuka senat Program Magister Ilmu Hukum berkahir pada jam 11.00, dilanjutkan dengan ramah tamah. Tim detaser juga melakukan diskusi informal dengan rekan rekan-rekan staff akademik pasca untuk mengembangkan dan memanfaatkan web fakultas sebagai media informasi akademik dan pembelajaran. Tim berhasil men-download download free 17
software untuk yang dikembangkan oleh Zeta Producer, Germany. Instalasi software dan latihan mengembangkan software dilakukan. Tipikal software zeta, merupakan salah satu web design,, yang mudah difahami dan dipergunakan oleh staff yang belum familiar dengan program web sekalipun, software juga disertai oleh user manual. Brand product dan alamat perusahaan seperti tersajikan pada gambar 6 berikut.
Gambar 6. Brand Product free web design software ”Zeta Producer” Kegiatan yudisium mahasiswa fakultas teknik berlangsung pada hari kamis 26 Mei, kegiatan seremonial akademik ini berlangsung dari pukul 09.00 09.00-11.00, dan dilanjutkan dengan ramah tamah dengan seluruh sivitas akademika Fakultas Teknik. Pasca kegiatan yudisium, yudisium Staff fakultas teknik, juga uga mendapat tugas untuk mengembangkan web, staff (Yudi) tersebut juga menjadi person in charge untuk mengembangkan web di fakultas Teknik dan di LPPM Unihaz. Pada diskusi ini, pembahasan difokuskan pada list penyiapan substansi web fakultas teknik dan LPPM. Kegiatan yudisium untuk mahasiswa fakultas pertanian berlangsung pada 27 Mei dan juga diikuti oleh tim detaser, kegiatan seremonial yudisium dan ramah tamah berlangsung sampai dengan menjelang sholat jumat. Kegiatan tim detaser berlanjut dengan diskusii informal pengembangan web fakultas pertanian, dalam hal ini, fakultas menunjuk saudara Dedi sebagai person in charge pengembangan web fakultas. Dalam diskusi ini fokus pembahasan pada substansi yang menjadi isi dari web. Beberapa hal yang menjadi perhati perhatian an adalah kesiapan data pendukung. Kegiatan ini dilanjutkan pada hari Sabtu 28 Mei, dengan meng-install meng install software zeta producer dan melakukan latihan dengan mendiskusikan mendiskusi user manual (lihat gambar 7) yang merupakan complement lement software. Proses diskusi dan latihan tihan menggunakan software,, diawali dengan mebuka, mengembangkan fitur, mengupload gambar serta membuat hyperlink.. Hasil proses pendampingan ini juga telah menghasilkan simple web offline dari fakultas pertanian.
18
Gambar 7. Tampilan buku user manual Tim m detaser sebagai warga Unihaz aktif mengikuti kegiatan akademik yang diselenggarakan institusi, pada tanggal 30 Mei tim detaser hadir pada acara rapat senat terbuka FKIP dalam acara yudisium mahasiswa FKIP periode ke II tahun 2011,, besarnya jumlah judisiawan, judisiawan, menyebabkan kegiatan seremonial dan ramah tamah berlangsung relatif lama. Pasca kegiatan tim detaser juga berdiskusi informal dengan Pembantu dekan III yang cukup menguasai web.. Hasil diskusi mengindikasikan bahwa FKIP juga sedang menyiapkan tersendiri. tersendir Kegiatan yudisium terakhir berlangsung untuk Fakultas Ilmu Hukum pada tanggal 31 Mei 2011, sama halnya dengan FKIP, jumlah judisiawan sangat besar sehingga, kegiatan rapat terbuka senat untuk judisium berlangsung cukup panjang. Kegiatan detaser pasca judisium disium sangat terbatas. Pembicaraan informal untuk pengembangan program studi khususnya pengembangan web fakultas. Tim detaser baru sebatas memberikan informasi tentang pentingnya web fakultas yang dapat dijadikan media komunikasi dan media pembelajaran di fakultas ilmu hukum. Kegiatan pengembangan program studi khususnya pengembangan web dilakukan lebih intens, dengan memberikan pendampingan. Pada tanggal 01 Juni, pendampingan dilakukan bagi staff fakultas teknik (Yudi) yang bertanggung jawab pada program pengembangan web untuk fakutas dan LPPM. Kegiatan diawali dengan instalasi software,, dilanjutkan dengan pendisainan web yang disesuaikan dengan informasi dan kebutuhan akademik lainnya. Beberapa aktifitas penting adalah layout tampilan web yang dikembangkan an baik menggunakan ”paint” atau menggunakan ”photoshop”. Selanjutnya upload gambar, import text dan hyperlink. Diskusi substansi informasi untuk LPPM juga dilakukan dan diujicobakan kedalam design LPPM. Hasil pendampingan ini dijadikan contoh model web seperti perti disajikan pada tampilan web off line seperti gambar 8 berikut.
Gambar 8.. Tampilan off line Salah satu contoh Model web LPPM off line 19
Setelah cuti bersama yang cukup panjang (2-5 Juni 2011). Kegiatan detaser kembali dimulai pada tanggal 06 Juni. Kegiatan difokuskan pada penyiapan lokakarya pengembangan silabus, rencana proses pembelajaran dan pengembangan buku ajar. Fokus diskusi meliputi rencana kegiatan berupa TOR yang disiapkan ole Dr. Aris Badara, persiapan pelaksanaan kegiatan dan output kegiatan berupa Lampiran instruksi kerja ”Silabus dan RPP” yang menjadi bagian dari perangkat mutu UPM. Selain itu diharapkan kegiatan ini juga memberikan impact dengan tumbuhnya kesiapan staff untuk mempersiapkan buku ajar. Pembahasan substansi lokakarya diasari pada kondisi internal institusi dan dilakukan lokakarya dua hari, pada hari pertama difokuskan pada rambu pengembangan kompetensi dasar, penetapan indikator, pengalaman belajar yang harus dimiliki mahasiswa dan materi ajar. serta kompilasi materi ajar sebagai bahan baku membuat buku ajar. Penyiapan materi lokakarya dilakukan secara penuh oleh tim detaser pada tanggal 07 Juni, secara umum materi dibagi ke dalam dua klas, pertama materi terkait dengan konsep, rambu dan etika, sedangkan yang kedua merupakan lesson learnt dan exercise dalam mengembangkan kompetensi dasar, silabus dan buku ajar. Sajian in diharapkan dapan menginspirasi dan menjadi stimulan bagi staff untuk mempersiapkan proses pembelajaran yang lebih terstruktur. Pelaksanaan lokakarya yang berlangsung selama dua hari dan dibuka oleh Rektor, diikuti oleh staff dari seluruh fakultas di lingkungan Unihaz. Pelaksanaan kegiatan terintegrasi dengan program UPM serta melibatkan staff Unihaz sebagai nara sumber. Pada hari pertama 08 Juni, tim detaser memberikan share materi, sistimatika buku ajar, penyusunan silabus, penyusunan RPP, dan tuntunan menulis buku ajar. Pada hari kedua 09 Juni, disajikan lesson learnt buku akar, dengan kasus buku ajar di Unihaz yang disampaikan oleh Dosen Unihaz (Dr. Syahnurdin, M.Pd), dan pengembangan buku ajar dari berbagai kasus di perguruan tinggi yang disampaikan tim detaser. Sajian akhir juga membahas peluang Unihaz untuk mengembangkan buku ajar, mengingat beberapa bahan baku telah tersedia seperti diktat dan handout yang dapat dikonversikan menjadi buku ajar. Tim detaser kembali melaksanakan kegiatan rutin pendampingan pasca lokakarya, pada tanggal 10 Juni kegiatan difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pendampingan, dan satu orang staff dari ilmu sosial dan ilmu politik mendiskusikan peluang penelitian untuk scheme hibah kompetensi, yang dilanjutkan dengan pembahasan track record penelitian yang menjadi bagian dasar untuk mengembangkan roadmap penelitian.
20
Pada tanggal 13 juni tim detaser memberikan pendampingan pengembangan buku ajar untuk mata kuliah Agama Islam. Substansi pendampingan sesuai dengan bahan diktat yang telah ada/disiapkan oleh staff (Ibu Asmara, S.Ag, M.Ag), beberapa saran yang diberikan adalah memfokuskan kembali Kompetensi dasar dengan tiga ranah kognitif, affektif dan psychomotoric, selanjutnya dikembangkan kedalam pengalaman belajar yang diharapkan disertai dengan indikator keberhasilan dari proses pembeajaran atau dikembangkan tujuan pembelajaran. Berdasarkan Hal ini dikatat yang ada dikembangkan dan diperkaya dengan berbagai macam kasus, ataupun tugas-tugas dalam bentuk pengamatan lingkungan sekitar. Kegiatan pengembangan program studi di FKIP yaitu Program Studi Bahasa Inggris, menjadi agenda kegiatan tim Detaser pada hari Selasa 14 Juni. Pertemuan dengan ketua Tim Taskforce membahas tentang pembentukan tim oleh institusi serta reevaluasi proposal yang telah dipersiapkan dua tahun lalu. Beberapa upaya yang harus dilakukan adalah mengusulkan kembali proposal pembukaan, mengingat isi proposal perlu dukungan data terbaru sesuai dengan kondisi. Demikianpula mekanisme pengusulan program studi baru yang telah berubah dengan sistem online, sehingga bentuk kesiapan proposal dan daya dukung dalam bentuk electronic file. Pertemuan pertama ini akan dilanjutkan dengan pertemuan selanjutnya dengan tim yang lebih lengkap. Pada tanggal 15 Juni, tim detaser mendapat kehormatan untuk mengikuti Keiatan Akbar Unihaz; Rapat terbuka Senat Unihaz dalam rangka wisuda periode II Program S2 dan S1 Tahun akademik 2010-2011. Pelaksanaan kegiatan di gedung Balai Buntar yang dihadiri oleh Penurus Yayasan Semarak Bengkulu, Gubernur Provinsi Bengkulu, Para Rektor Universitas di lingkungan Provinsi Bengkulu beserta stakeholder lainnya (lihat Gambar 9). Dalam sambutannya Rektor Unihaz menyampaikan peran dan kontribusi institusi dalam menyiapkan sumberdaya manusia yang handal untuk mendukung pembanguna di Provinsi Bengkulu. Berbagai upaya institusi terus dilakukan khususnya untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan di Unihaz dengan secara aktif mengikuti berbagai kegiatan pengembangan yang di kembangkan oleh Dikti. Berbagai scheme kegiatan tridharma, penelitian, pengabdian dan pengambangan manajemen pendidikan tinggi diikuti oleh Unihaz dan saat ini Unihaz sedang melaksanakan kegiatan detasering untuk meningkatkan kapasitas institusinya. Kegiatan setelah kegiatan wisuda ditiadakan, karena kegiatan adminstrasi dan akademik di lingkungan Unihaz ditiadakan. Tim detaser kembali melaksanakan kegiatan pada hari berikutnya tanggal 16 Juni.
21
Gambar 9.. Kegiatan Wisuda Unihaz 15 Juni 2011 di Gedung Balai Buntar Berdasarkan schedule Detaser bersama institusi akan melaksanakan kegiatan lokakarya Program Kreatifitas Mahasiswa yang dintegrasikan kedalam kegiatan Kukerta (Kuliah Kerja Nyata) dan kegiatan kegiatan Pos Daya bekerja sama dengan Yayasan Damandiri. Tim detaser berdiskusi secara internal untuk mendisain kegiatan yang terintegrasi dilanjutkan dengan diskusi bersama dengan ketua LPPM, khususnya untuk menyelaraskan substansi/materi lokakarya. Hasil diskusi ini menghasilkan list topik/materi yang harus disajikan dalam kegiatan lokakarya disertai dengan alokasi waktu serta kandidat pembicara, dalam hal ini pembicara dari tim detaser dan staff akademik Unihaz. Hasil diskusi ini menjadi bahan utama disk diskusi bersama PR3 dan tim pelaksana kegiatan. Kegiatan pada hari Jumat (17 juni) adalah menyusun rencana pertemuan dengan PR3 melalui tim pendamping, dilanjutkan dengan mematangkan hasil lokakarya SAP, RPP dan Buku Ajar sebagai bagian dari form dalam instruksi instruksi kerja khususnya pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran. Beberapa format Silabus yang informatif dan concise diperlukan agar mudah dilaksanakan atau dipersiapkan oleh seluruh staff.. Beberapa model dipersiapkan oleh tim detaser dan tim UPM dari berbagai ai sumber. Selanjutnya didiskusikan secara matang pada hari Senin 19 Juni. Diskusi intens tim detaser dengan tim UPM menyepakati format sederhana dan concise dari silabus, memuat aspek kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, materi pokok dan evalu evaluasi. asi. Format ini juga disertai dengan prosedur pengisian, serta informasi penting yang dimuat dalam isian format sebagai acuan dan panduan pembuatan silabus. Good proctices didapat dari lokakarya ini adalah diberlakukan hasil lokakarya sebagai kebijakan institusi institusi dalam meningkatkan kualitas administrasi akademik khususnya akuntabilitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
22
Pada tanggal 20 Juni, kegiatan pendampingan juga dilakukan pada kegiatan yang tidak terschedule yaitu permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan sertifikasi dosen. Pendampingan diberikan kepada staff akademik dari fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. Tim detaser memberikan berbagai informasi tentang proses sertifikasi dan penilaian portfolio staff. Form-form dan lampiran yang perlu disiapkan. Tim detaser juga melakukan meakukan diskusi intens dengan sekretaris tim pendamping Unihaz, hal ini terkait dengan belum efektifnya kegiatan pendampingan, sehingga perubahan pendekatan, tim detaser tidak menunggu di ruang kerja detaser, namun menyesuaikan dengan waktu luang dari para dosen di seluruh fakultas. Tim bersama pendamping selanjutnya memformulasikan form kunjungan yang akan diisi oleh staff dari seluruh fakultas. Selanjutnya form tersebut didistribusikan kepada pimpinan di level fakultas. Schedule kegiatan berdasarkan dengan pendekatan baru ini telah dimulai pada tanggal 23 Juni. Kegiatan 21 Juni merupakan kunjungan informal tim detaser (tidak terschedule) ke dua fakultas teknik dan pertanian. Tim detaser berdiskusi terpisah, Zulfikar dan ashari berdiskusi dengan dekan fakultas teknik, sedangkan Aris dan Andoyo berdiskusi dengan PD I dan PD II fakultas pertanian. Pembicaraan di fakultas teknik banyak terfokus pada kurikulum fakultas teknik, keunikan kurikulum sesuai dengan potensi wilayah yaitu pantai dan daerah gempa. Selain kurikulum permasalahan lemahnya daya dukung laboratorium juga menjadi kendala dalam pembelajaran. Untuk fakultas pertanian, diskusi leih banyak terfokus pada proses akreditasi. Pengalaman proses akreditasi dan penyiapan daya dukung adminstrasi dalam proses visitasi menjadi bagian utama. Saling share pengalaman akreditasi menjadi dasar untuk menyiapkan proses akreditasi selanjutnya. Berdasarkan jadwal kegiatan, pada tanggal 22 juni, tim detaser melakukan pedampingan dengan tim pembukaan Program Studi Bahasa Inggris, diskusi difokuskan pada komponen-komponen kurikulum yang harus dipersiapkan untuk seluruh mata kuliah. Pembahasan ini terkait dengan keharusan untuk menyiapkan RPP. Tim detaser menyarankan kesiapan silabus lebih utama didukung dengan beberapa contoh RPP minimal dari kelompok bidang ilmu yang membawahi pengembangan pendidikan dan peneltian. Ketua Tim untuk penbukaan program studi Pasca juga mendiskusikan beberapa hal yang terkait dengan rencana kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Kegiatan tim detaser cukup padat, diskusi format silabus baku Unihaz juga dibahas kembali, untuk mematangkan konsep silabus yang akan menjadi dasar silabus baku yang segera diterbitkan institusi. Kegiatan pada tanggal 23 Juni, merupakan kegatan terprogram dari schedule hasil masukan fakultas seperti tabel 5 dalam Lampiran.
23
Pelaksanaan kegiatan untuk bulan September-November, masih belum terjadwal dan menunggu masukan dari fakultas. Pada tanggal 23 Juni, kegiatan diskusi dan pendampingan untuk proses akreditasi program studi akutansi dilakukan. Diskusi difokuskan pada penelaahan pengisian borang program studi yang telah dipersiapkan oleh tim. Diskusi umum terjadi terkait dengan rambu-rambu dan penyediaan data-data pendukung borang. Masukan untuk perbaikan difokuskan pada pembahasan visi, misi, tujuan dan strategi. Umpan balik ini menjadi dasar kegiatan pendampingan berikutnya. Pimpinan di level fakultas juga menyampaikan adanya peluang untuk mengembangkan renstra fakultas. Dalam hal ini program pengembangan Renstra dilaksanakan di fakultas pertanian, sehingga tim detaser menyarankan untuk ikut serta dalam proses pendampingan di fakultas pertanian. Pelaksanaan pendampingan di fakultas pertanian di laksanakan secara reguler pada hari Selasa dan Jumat. Kegiatan pertama pendampingan pada tanggal 24 Juni 2011membahas revisi Renstra Fakultas Pertanian. Diskusi difokuskan pada pembahasan bab 1., mengenai visi, misi, tujuan strategi. Pengkritisian detaser terkait dengan visi, yaitu mengenai ’time frame’ target kondisi atau kualitas menggunakan indikator yang measureable. Sedangkan untuk misi yang dielaborasi merupakan upaya-upaya yang akan dikembangkan untuk mencapai visi dan misi fakultas. Demikianpula pembahasan tentang tujuan dan strategi, pengkritisian lebih difokuskan pad spesifikasi dari masing-masing bidang yang dikembangkan oleh fakultas khususnya Agroteknologi dan Sumber Daya Perairan. Pad sesi kedua, tim detaser split menjadi menjadi dua kelompok yaitu melanjutkan kegiatan bersama dengan tim di fakultas pertanian dan pertemuan dengan pembantu Rektor III untuk kegiatan pelaksanaan kegiatan lokakarya Program kreatifitas Mahasiswa. Pembahasan difokuskan jadual dan waktu, pemateri dan substansi lokakarya. Kegiatan detaser pada tanggal 27 Juli, Tim Detaser berdiskusi internal untuk memnahas topik dan sajian materi lokakarya, Dr. Ashari memberi pengantar tentang Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dan PKM-Penelitian, Zulfikar membahas topik PKM-Teknoloi dan PKM-Karsa Cipta, Dr Andoyo mendiskusikan PKM-Kewirausahaan dan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat. Sedangkan, Dr Aris mendiskusikan topik tentang PKM-gagasan Tertulis dan PKM-Artikel Ilmiah. Pada sesi berikutnya kegiatan diskusi dilakukan oleh tim detaser dengan Ketua Lab komputer. Topik pembahasan adalah model dan gambaran umum tentang sistem informasi akademik yang dapat dikembangkan oleh Unihaz. Ketua Lab komputer menyampaikan prosedur pelaksanaan kegiatan administrasi bidang akademik di Unihaz, disertai beberapa kendala yang terjadi saat ini. Gambaran prosedur ini
24
menjadi dasar untuk pengembangan SIM di Unihaz. Beberapa prosedur yang didiskusikan seperti bagan berikut.
Pembayaran SPP
Penundaan SPP
Aktifasi via Bank
Aktifasi via PR I
KHS, Transkrip dll Enrollment BAAK
Pengisian KRS
List MK List Peserta MK Dosen Ruang Form nilai
Pengelolaan MK (Fakultas, Jurusan)
Dosen
Gambar 10. Bagan alur topik diskusi SIM Akademik Pelaksanaan kegiatan pada tanggal 28 Juni di fakultas pertanian membahas BAB I Renstra. Berbeda dengan pertemuan pertama dimana pembahasan terkait pada wacana, sedangkan saat ini fokus adalah revisi Pendahuluan. Tim detaser menyarankan beberapa point yang mencerminkan aspek kapasitas, kualitas relevansi, peran dan kontribusi, tantangan, ancaman, sustainability dan pentingnya perencanaan strategis menjadi substansi pembahasan dalam Pendahuluan. Pendampingan dilaksanakan dengan berkerja secara bersama dalam bentuk brain storming, dimana Pak Dekan mengambil inisiatif untuk menyarikan dan menuliskan dalam draft pendahuluan. Pembahasan pendahuluan telah tertuntaskan pada kegiatan ini. Tim kembali mendiskusikan dan mewacanakan komponen atau parameter penting dalam Bab II.
25
Kegiatan libur pada tanggal 29 dan tim detaser kembali aktif pada tanggal 30 Juni, Berdasarkan schedule kegiatan Pengembangan Program Studi dimulai dengan berdiskusi dan mengelaborasi SK 108 tentang pendirian Program studi. Diskusi ini memberikan gambaran tentang proses, alur dan kegiatan administrasi pendukung. Selain itu SK ini juga memberi arah dalam menyiapkan kegiatan kajian kelayakan serta pengembangan usulan program studi baru berbasiskan kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi di daerah provinsi Bengkulu dan sekitarnya. Pada sesi berikutnya diskusi difokuskan pada pembahasan kurikulum jurusan. Untuk kurikulum diawali dengan menginventarisir kurikulum rujukan baik yang berasal dari universitas yang ada di lingkungan provinsi Bengkulu maupun yang diluar provinsi Bengkulu. Namun demikian kurikulum dari PS Pendidikan Bahasa Inggris yang terakreditasi A menjadi model acuan pengembangan kurikulum di Unihaz. Modifikasi akan dilakukan dengan memperhatikan visi, misi Unihaz, potensi sumber daya manusia dan daya dukung sarana prasana pembelajaran. Kegiatan di bulan Juli meruapakan kelanjutan kegiatan sebelumnya didasari pada schedule kegiatan. Pada tanggal 01 Juli, terdapat dua kegiatan yaitu diskusi bersama tim akreditasi di fakultas ekonomi dan pendampingan renstra di fakultas pertanian. Kegiatan di fakultas ekonomi didampingi oleh Dr. Andoyo dan Dr. Aris, membahas tentang Standart 1-3 Borang Program Studi, kritisi dan saran perbaikan disampaikan oleh Tim Detaser ke Tim Akreditasi PS Akutansi. Umumnya terkait dengan analisis yang masih belum tajam, tim masih terbatas pada menyajikan data. Informasi keterkaitan dukungan sumber daya terhadap proses penyelanggaraan pendidikan disertai kinerjanya belum tampak tajam. Pendampingan renstra di fakultas pertanian, melanjutkan kegiatan pada minggu lalu, membahas Bab II Renstra, mengkaji potensi dan kelemahan internal, beberapa aspek yang menjadi fokus pembahasan adalah; tata kelola dan organisasi, pengelolaan akademik, sumber daya (keuangan, ruang, laboratorium, kebun percobaan, perpustakaan), sumber daya manusia, pengelolaan system informasi dan penjaminan mutu akademik. Diskusi internal topic lokakarya Program Kreatifitas Mahasiswa merupakan kegiatan utama pada tanggal 04 Juli, pembahasan kegiatan dalam mengantisipasi kepentingan dan latar belakang audience, sehingga urutan materi dan contohcontoh kasus menjadi hal yang sangat penting. Tim detaser menetapkan contohcontoh menarik dari berbagai PKM yang telah dimenangkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Diskusi ini juga diakiri dengan penetapan strategi pendampingan bagi mahasiswa pasca kegiatan lokakarya, baik terkait bimbingan substansi maupun penetapan pembimbing kegiatan oleh institusi. Pada sesi berikutnya hasil diskusi internal ini menjadi bahan dalam diskusi dengan Pembantu Rektor III dan Tim pelaksana kegiatan lokakarya. Selain penyesuaian strategi rapat juga mendiskusikan perubahan-perubahan penyaji materi terkait dengan 26
perubahan jadwal lokakarya dari tanggal 05 menjadi 07 Juli. Perubahan juga menyangkut perubahan urutan penyajian materi lokakarya. Perubahan jadwal membuat kegiatan lokakarya menyebabkan kegiatan pada tanggal 05 juli menjadi insidentil, dimana pada hari ini tim sepakat melakukan kegiatan mandiri mempersiapkan materi lokakarya dalam bentuk ppt dan perbanyakan materi. Selain itu tim detaser juga berdiskusi dengan staff MIH membahas tentang system informasi tugas akhir berbasis computer. Hasil diskusi ini meberikan alternative-alternatif untuk menghilangkan duplikasi karya ilmiah mahasiswa. Kegiatan pada tanggal 06 Juli dilaksanakan kembali sesuai dengan jadual, dimana tim memberikan pendampingan pada Program Studi Bahasa Inggris untuk membahas kurikulum dan studi kelayakan. Pembahasan kurikulum mengarah pada kurikulum inti dan pendukung, sedangkan untuk studi kelayakan mendiskusikan tentang data-data peluang dan tantangan pembukaan program studi dan teknik analisis, seperti root cause analysis, analisis medan dan trend analysis. Sesi selanjutnya tim detaser mempersiapkan quisioner untuk mengevaluasi strategi dan interaksi kegiatan detaser selama tiga bulan. Tim mengembangkan 13 pertanyaan tertutup dan satu pertanyaan terbuka, dengan focus pertanyaan tentang efektifitas interkasi dalam konteks komunikasi, peran detaser, dan hal-hal yang terkait rencana serta taat azas terhadap kegiatan detasering. Pelaksanaan kegiatan lokakarya berlangsung sesuai dengan jadwal pada tanggal 07 Juli dan dibuka oleh rector Unihaz pada jam 09.00. Disain kegiatan lokakarya diawali dengan membangkitkan motivasi disertai dengan menyajikan rambu moral, kreatifitas, dan peluang besar bagi mahasiswa dimana pemerintah memberikan fresh grant kompetetif melalui program PKM. Materi pengtuatan internal mahasiswa disajikan oleh Pembantu Rektor III. Sajian materi dilanjutkan dengan overview Program Kreatifitas Mahasiswa dan dilanjutkan pembahasan PKM penelitian disertai pengembangan proposal PKM Penelitian, materi ini disajikan oleh Dr. Ashari Ismail. Sesi berikutnya Pembahasan materi PKM Teknologi dan Karsa Cipta yang disajikan oleh Zulfikar Ph.D, dilanjutkan dengan PKM Kewirausahaan dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang diperkenalkan oleh tim Dr. Andoyo. Pendekatan pembahasan tidak hanya terbatas pada rambu proposal namun juga disertai contoh proposal PKM yang menarik. Kegiatan PKM lainnya yaitu PKM artikel ilmiah dan gagasan tertulis juga disajikan oleh Dr. Aris. Kegiatan lokakarya diakhiri oleh penyajian materi tentang Kukerta dan Pos Daya yang disampaikan oleh staff LPPM unihaz. Disain lokakarya ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan kreatifitas mahasiswa untuk melakukan kegiatan Kukerta atau Pos Daya berdasarkan hasil kajian komprehensif dan teruji dari PKM mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan lokakarya Program Kreatifitas Mahasiswa dalam tervisualisasi dalam Gambar 11. 27
Gambar 11.. Foto kegiatan Lokakarya Program Kreatifitas Kreatifitas Mahasiswa Unihaz Pasca kegiatan lokakarya PKM, tim detaser kembali melaksanakan kegiatan tersechedule dengan memberikan pendampingan pada Tim task force program studi Bahasa Inggris. Pendampingan pada tanggal 08 juli membahas dan menggali informasi data-data data yang terkait dengan pengisian form 4. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan studi kelayakan resources untuk pembukaan PS Pendidikan Bahasa Inggris. Form-form form tersebut dapat didownload melalui link dikti, namun dalam hal ini tim detaser telah memiliki form-form form tersebut. Sehingga proses pemahaman cara pengisian data data-data data dapat didiskusikan. Pada sesi berikutnya tim detaser melakukan pendampingan mahasiswa dalam mengarahkan gagasan kreatif mahasiswa yang dituangkan kedalam proposal PKM. Dua tim yang berasal dari mahasiswa FKIP jurusan Bimbingan Konseling menyampaikan gagasan tentang PKM Kewirausahaan dengan topic usaha gorengan. Sedangkan tim yang berasal dari Fakultas Hukum ingin mengembangkan pembangkit listrik pikohydro berbasis air tenang. Background mahasiswa sebenarnya berasal dari SMK Teknik automotif automotif, tampaknya mahasiswa cukup mengerti tentang pembangkit tenaga listrik. Namun demikian tim detaser tetap menyarankan adanya pendamping dosen Unihaz yang memiliki background teknik, paling tidak staff dari Program Studi Teknik Mesin. Pelaksanaan kegiatan pendampinngan PKM ini dapat dilihat pada Gambar 12
Gambar 12. Proses pendampingan pengembangan proposal PKM
28
Untuk kegiatan minggu kedua dan ketiga di bulan Juli, kegiatan detaser juga terjadwal untuk hari sabtu. Pada tanggal 09 Juli 2011, detaser mendampingi tim task force bahasa inggris untuk membahas form 4. Dalam diskusi ini pihak taskforce mendiskusikan tingkat kesulitan penyiapan data. Tim detaser menyarankan agar tim bekerja sama dengan tim-tim lain yang juga akan terlibat dalam proses pengajuan program studi baru seperti staff lab computer, tim PS Pasca Pendidikan IPS dan PS Pasca MAP. Hal ini didasari pada kesamaan kegiatan dan data-data yang akan disiapkan. Tim pendamping detaser yang merangkap sebagai Kepala Lab computer membantu untuk mendiskusikan keintegrasian tim kepada pihak pimpinan institusi dalam hal ini Pembantu Rector I. Hasil diskusi, dan arahan Pembantu Rekor I, maka penyiapan data form 4, juga akan melibatkan staff di BAAK dan Biro administrasi. Pada hari senin tanggal 11 Juli, kegiatan tim detaser masih bersama Tim taskforce bahasa inggris. Pendampingan kegiatan masih terfokus pada pengisian form 4 dan penyiapan staff pengajar dengan kualifikasi S2 yang masih belum terpenuhi. Tim detaser membantu dalam memberi peluang kerjasama dengan institusi maupun personal untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tindak lanjut dilakukan dengan menghubungi staff terkait dan meminta kesediaannnya sebagai calon tenaga pengajar tetap di Universitas Prof Dr Hazairin SH Bengkulu. Proses selanjutnya diserahkan ke pihak institusi. Kegiatan berikutnya adalah kegiatan insidental, yaitu memberikan saran kepada staff Pendidikan Geografi untuk menghadapi proses sertifikasi dosen. Diskusi difokuskan pada penyiapan data EWMP tiap smesternya dan Deskripsi diri. Model dan style penulisan deskripsi diri didiskusikan sebagai contoh yang dapat diacu dalam penulisan. Selain itu staff juga mendapatkan bimbingan dalam mencari sumber e-journal dan e-book free download. Tim detaser memperkenalkan link http//www.doaj.org untuk journal dan registrasi pada link http//www.library.nu untuk buku literatur. Dalam proses ini satu buah buku A Companion to Environmental Geography, Edited by Noel Castree, David Demeritt, Diana Liverman & Bruce Rhoads yang diterbitkan oleh A John Wiley & Sons, Ltd., Publication telah berhasil di-download. Kegiatan terjadwal untuk pendampingan renstra di fakultas pertanian berjalan sesuai schedule. Pada tanggal 12 Juli kegiatan ini membahas tidak pada renstra tapi mengarah pada diskusi proses akreditasi di fakultas pertanian, mengingat pada tanggal 07-08 Juli visitasi akreditasi Program Studi Sumber daya air. Setelah kegiatan ini, tim detaser melakukan kunjungan ke rector Unihaz, Tim detaser menyampaikan rencana penyelesaian kegiatan tahap I dan kepulangan detaser. Kegiatan lain yang dilakukan oleh tim detaser adalah pendampingan terhadap tim
29
taskforce bahasa inggris, dengan topic pembahasan form 4. Dalam diskusi ini tim detaser mengarahkan pengisian form didasari pada data-data EPSBED. Data tersebut tidak hanya dapat diperoleh melalui tim EPSBED yang ada di Unihaz, namun juga dapat didownload pada web dikti. Kegiatan pada tanggal 13 Juli difokuskan pada koleksi hasil quisioner dan tabulasi dan analisis hasil quisioner, kegiatan ini dibantu oleh tim pendamping. Analisis hasil dilakukan oleh Dr Aris dan selanjutnya didiskusikan oleh Tim Detaser. Tim detaser juga membahas tentang pengembangan model SIM terpadu bersama staff MIH. Keintegrasian meliputi SIM untuk Akademik, Kepegawaian, Keuangan, Sarana dan Prasarana. Wacana pengembangan SIM terpadu berbasis web, sangat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan di Unihaz dimasa dating. Tim detaser juga melakukan pendampingan untuk tim task force bahasa inggris, kegiatan difokuskan pada pengisian literature buku dan journal baik yang tersedia di perpustakaan maupun yang tersedia secara on line. Rambu pengisian dipelajari dan exercise pengisian dilakukan. Untuk menyiapkan ketersediaan literature tim detaser juga mengarahkan penggunaan sumber ejournal dan e-book yang dapat di download secara gratis. Tim detaser memperkenalkan link http//www.doaj.org untuk journal dan registrasi pada link http//www.library.nu untuk buku literatur. Tim taskforce diperkenalkan proses registrasi dan selanjutnya exercise mendownload buku. Hasil exercise ini cukup berhasil dengan memilih file pdf yang relative kecil, tim berhasil men-download sekitar 20 buah buku literature pendukung Pendirian Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Kegiatan tim detaser pada tanggal 14 sampai dengan 16 Juli amat terbatas, beberapa hal yang menjadi factor adalah adanya pertemuan kandidat peserta sertifikasi dosen, dimana banyak anggota tim taskforce di level fakultas yang akan disertifikasi pada tahun ini. Dalam tiga hari terakhir ini, tim detaser terfokus pada pendampingan tim taskforce bahasa inggris dalam menyiapkan dan pengisian data form 4, penyaiapan dan analisis kuisioner serta mempersiapkan laporan kegiatan detasering tahap I. 3.3. Implementasi Kegiatan Desering tahap II Pelaksanaan kegiatan tahap II, dimulai pada tanggal 20 September, kehadiran anggota tim Detaser belum serempak dan kegiatan detasering baru dimulai tanggal 21 September dengan tiga orang Detaser yaitu Zulfikar, Ashari Ismail dan Andoyo. Sedangkan satu staff baru (rotasi dari Universitas Bangka Belitung) masih belum datang, dikarenakan adanya kegiatan di monitoring Penelitian. Kegiatan pada tanggal 21 dilaksanakan oleh Tim untuk silaturahim dengan mengunjungi programprogram studi/fakultas yang terkait dengan kegiatan detasering. Tim juga melakukan diskusi dengan pendamping detaser untuk melakukan diskusi intens dengan pimpinan/Rektor dalam rangka menyesuaikan dan memfokuskan kembali 30
kegiatan-kegiatan detasering. Diskusi bersama rector dilaksanakan pada tangga 22 September, dengan beberapa topic pembahasan, seperti pemberitahuan kedatangan detaser baru, diskusi perubahan schedule kegiatan dan prioritas kegiatan yang disesuaikan dengan kegiatan institusi. Kegiatan pada hari Jumat 23 September tim mempersiapkan form schedule kegiatan beserta penanggung jawab kegiatan, dan selanjutnya bekerja sama dengan Lab Komputer untuk mengunggah pengumuman dan dan blanko form rencana kegiatan detasering yang akan diisi oleh pihak fakultas, LPPM dan Tim Taskforce kegiatan. Untuk mengeffektifkan kegiatan, pada minggu terakhir bulan September dilakukan kunjungan ke fakultas-fakultas dan berdiskusi intens tentang rencana kegiatan baik dari sis substansi maupun jadwal kegiatan. Kunjungan dilaksanakan pada fakultas Pertanian, Teknik, Hukum, Ekonomi, Fisipol dan FKIP. Hasil kunjungan ini, menghasilkan draft rencana kegiatan tahap II, namun belum seluruhnya, tingkat kesiapan baru muncul pada Fakultas Ekonomi, untuk kegiatan Akreditasi, Fakultas Pertanian untuk kegiatan penelitian, Buku ajar, PKM dan Pengembangan Renstra. Sedangkan FKIP masih terfokus pada pendirian Program Studi Baru Pendidikan Bahasa Inggris. LPPM akan mengembangkan Rencana Induk Penelitian, SOP LPPM dan Program PHP-PTS. Senin 3 Oktober tim bersama pendamping telah berhasil menata ulang jadwal kegiatan kembali, dan menjadi panduan pelaksanaan kegiatan tahap II. Berdasarkan masukan yang ada, terdapat empat masukan kegiatan yang berasal dari Fakultas Ekonomi, Pertanian, FKIP dan LPPM. Kegiatan yang direncanakan oleh Fakultas Ekonomi adalah akreditasi Jurusan Akutansi, fakultas pertanian dengan tiga kegiatan yaitu pendampingan penelitian, PKM dan Renstra fakultas. Sedangkan FKIP melanjutkan kegiatan tahap I yaitu penyiapan pembukaan program studi baru Bahasa Inggris dan pendampingan kegiatan PKM Mahasiswa. Untuk LPPM sesuai dengan diskusi sebelumnya yaitu pengembangan Roadmap penelitian (Rencana Induk Penelitian) dilanjutkan dengan mengembangkan tata kelola LPPM berbasis mutu diawali dengan penyiapan Standart Operasional Prosedur LPPM dalam pelayanan penelitian. Kegiatan yang diajukan fakultas dalam dua klasifikasi, yang pertama adalah terjadwal, meliputi kegiatan pendampingan penelitian, akreditasi, penyusunan renstra dan penyiapan pembukaan program studi baru Bahasa Inggris. Sedangkan kegiatan yang temporer adalah kegiatan pendampingan PKM untuk mahasiswa FKIP, pengembangan RIP LPPM Unihaz dan penyusunan SOP LPPM. Seluruh kegiatan tersebut disederhanakan dalam table 6 dalam Lampiran. Pelaksanaan kegiatan pertama sesuai schedule adalah kegiatan bersama dengan tim taskforce bahasa inggris, membahas tantang form 4, dimulai dari form ketersediaan Sumber daya manusia. Pengisian difokuskan pada pemahaman aspek data
31
khususnya keterssediaan, kecukupan dan kelayakannya untuk mendukung kegiatan tridharma dan kegiatan penunjang kegiatan tridharma. Pelaksanaan kegiatan pada tanggal 6 Oktober, terfokus pada pendampingan terhadap tim task force pendirian program studi baru pendidikan bahasa inggris, dengan pembahasan pengembangan silabus kurikulum dan melakukan exercise mengelaborasi standart kompetensi menjadi kompetensi dasar mengacu pada deskripsi atau ruang lingkup mata kuliah/substansi materi. Beberapa indicator juga dielaborasi. Kegiatan pendampingan mahasiswa untuk penyusunan proposal Kegiatan mahasiswa mulai efektif berjalan, dimana-dimana mahasiswa dari tiga fakultas kembali berdiskusi dengan tim detaser. Untuk mahasiswa dengan topic sosial diarahkan kepada Dr Ashari, dan bidang lainnya dibantu oleh. paling tidak tiga grup dari FKIP dan tiga grup dari fakultas pertanian telah berdiskusi. Beberapa kendala yang dihadapi adalah masih blanknya peserta sehingga pemahaman tentang kegiatan ilmiah perlu diperkenalkan kembali. Pemilihan masalah yang sesuai dengan interest mahasiswa dan penajaman latar belakang masalah menjadi bagian utam kegiatan pada hari Jumat 07 Oktober 2011. Demikianpula untuk hari Sabtu 08 Oktober, kegiatan tidak terjadwal untuk mahasiswa PKM berjalan khususnya bagi mahasiswa dan mahasiswi dari FKIP dan pertanian. Pelaksanaan kegiatan minggu berikutnya dari tanggal 10-17 Oktober melekasanakan kegiatan yang terjadwal meliputi pendampingan penyiapan program studi baru bagi Program Studi Bahasa Inggris, pendampingan PKM bagi mahasiswa dari fakultas pertanian dan FKIP. Selain itu kegiatan bersama tim fakultas ekonomi juga sudah mulai berjalan, diskusi intens dilakukan untuk membahas akreditasi program studi akutansi. Tim juga menyiapkan kegiatan mandiri terkait dengan penyiapan RIP dan SOP untuk LPPM selain penyiapan dan perbaikan proposal PHP-PTS yang dipersiapkan untuk mengikuti proses seleksi tahun 2012. Kegiatan pada tanggal 18 Oktober, cukup padat diawali dengan membantu dan mengarahkan mahasiswa untuk menyelesaikan dan mengumpulkan proposal PKM bersama tim pendamping. Kegiatan lain adalah monitoring dan evaluasi keiatan detasering Unihaz, doleh tim ditdindik Dikti. Kegiatan monitoring dilaksanakan melalui diskusi bersama Tim Detaser, pendamping dan wakil pimpinan (gambar 14). Proses evaluasi dilaksanakan dengan terkait dengan program-program acuan dikti, sehingga diskusi lebih bersifat umum. Interaksi ini menjadi kurang efektif mengingat banyak topic maupun kuisioner yang tidak in line dengan kegiatan yang dirancang, atau dengan kata lain parameter-prameter pelaksanaan dan keberhasilan kegiatan terlampau melebar. Walaupun demikian pihak tim detaser dan pendamping dapat menjelaskan berbagai kegiatan yang sedang berjalan, yang
32
telah dilaksanakan disertai beberapa output kegiatan kegiatan yang telah dihasil. Kedepan diharapkan basis monitoring dan evaluasi didasari adalah rencana kegiatan yang telah ditetapkan oleh detaser bersama pertisas.
Gambar 14. Kegiatan diskusi bersama Tim Monev Ditdindik Dikti Pasca monitoring, kegiatan de detaser dilanjutkan pada minggu ini (19--22 Oktober) banyak diisi dengan kegiatan mandiri untuk menyiapkan kegiatan pengembangan RIP LPPM dan pendampingan penelitian serta pembahasan Renstra di fakultas pertanian dan akreditasi di PS Akutansi. Dalam pelaksnaannya tiga orang detaser (Dr. Ashari, Andoyo dan Elvis) membahas Borang Akreditasi, pembahasan difokuskan pada pelengkapan borang akreditasi, sedangkan satu orang detaser focus membahas kegiatan renstra yang ditekankan dengan kaitan strategi pendanaan khususnya usnya dalam penyiapan atau mengevaluasi proposal PHP PTS. Pelaksanaan kegiatan pada minggu terkahir bulan Oktober juga masih terfokus pada kegiatan yang sama dengan minggu sebelumnya. Penyiapan materi untuk pengembangan LPPM dan pelaksanaan diskusi bersama tim LPPM berjalan pada hari Selasa tanggal 25 Oktober. Upaya membangun Rencana Induk Penelitian didukung dengan Roadmap penelitian menjadi focus tim yang dihadiri PD I dan kajur, serta peneliti senior di LPPM. Diskusi ini menghasilkan beberapa kesepakatan berupa pembentukan tim RIP dan pembentukan tim untuk SPMPPT Unihaz. Hari berikutnya tim detaser juga mempersiapkan kegiatan review proposal PHP-PTS dan pembahasan kurikulum. Pada hari Sabtu tanggal 29 Oktober pelaksanaan review proposal PHP-PTS PHP dilakukan, point-point point untuk setiap Bab dilakukan dengan beberapa masukan dalam bentuk ppt file. Diskusi kurikulum untuk Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Mesin merupakan kegiatan pertama di awal bulan November. Kegiatan diawali dengan penyajian kurikulum masing-masing masing PS (Gambar 15).. Proses diskusi dan umpan balik diberikan pihak detaser beruapa masukan yang terkait dengan penyesuaian 33
kompetensi pendukung yang in line dengan spesifikasi program studi. Bahasan juga berlanjut dengan pemetaan kompetensi dan jejaring jejaring mata kuliah. Fokus spesifikasi jurusan juga dapat dikembangkan melalui visi jurusan yang telah dikembangkan. Dukungan kurikulum tidak hanya terbatas pada list mata kuliah, namun juga disarankan untuk melengkapinya dengan silabus/SAP dan RPP setiapa mata kuliah.
Gambar 15. Kegiatan Diskusi Kurikulum di PS Teksnik Sipil dan Teknik Mesin Bedah proposal pendirian program studi Pendidikan Bahasa Inggris (S-1) (S dan Program Magister untuk Pendidikan IPS dan MAP dilaksanakan pada hari selasa 02 November. Kegiatan dibuka oleh Rektor dan ditutup oleh Pembantu Rektor I. Peserta bedah proposal adalah Dekan di lingkungan Unihaz, Pembantu Dekan I dan Tim Taskforce untuk masing masing-masing Program studi (Gambar 16). Beberapa umpan balik yang diberikan kepada Tim, berupa hal-hal hal hal yang bersifat umum seperti format proposal yang mengikuti petunjuk teknis on-line on seperti form-form form yang telah disediakan dan dapat diunduh dari web http//prodibaru.dikti.go.id. Kurang dipatuhinya format yang diberikan juga membuat kedalaman analisa m menjadi kurang proporsional. Tim juga belum menganalisis secara tajam tentang sumber daya yang dimiliki untuk mendukung kegiatan pendidikan PS yang diusulkan. Seharusnya analisis ditekankan pada aspek ketersediaan, kecukupan, kelayakan, dan upaya pemanfaatan n resources secara efektif dan efisien mendukung proses pendidikan. Revisi bersifat mayor harus dilakukan oleh tim taskforce PS dari Program Magister Administrasi Publik dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Sosial. Kegiatan pasca Bedah proposal, dilanjutkan dengan dengan kegiatan asistensi dan pendampingan. Tim Pasca Sarjana diwakili oleh Direktur kembali berdiskusi pada hari Rabu tanggal 03 November. Diskusi difokuskan kembali dalam penyelearasan topic atau substansi perbaikan proposal sesuai dengan SK 108/DIKTI/Kep/ 108/DIKTI/Kep/2001 dengan format sesuai dengan petunjuk teknis pendaftaran on-line. on line. Beberapa point perbaikan juga menjadi pembahasan khususnya kesiapan data-data data data pada form 4.
34
Gambar 16. Kegiatan Bedah Proposal Pendirian Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Program m Magister Administrasi Publik dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kegiatan pada tanggal 04 November, kembali pada supervise bidang penelitian untuk staff pertanian dilanjutkan dengan pengembangan program PHP PTS bersama tim, kegiatan ini dilakukan oleh oleh Dr. Andoyo dan Zulfikar. Sedangkan kegiatan lainnya adalah supervise untuk tim akreditasi PS Akutansi dan juga disekusi bersama tim Taskforce Pendidirian PS Pendidikan Bahasa Inggris, Keiatan ini dipandu oleh Dr. Ashari dan Elvis. Untuk hari sabtu, kegiatan atan off terkait dengan hari raya Idul Adha. Kegiatan tim detaser selanjutnya dilaksanakan pada hari Senin tanggal 07 November, tim secara bersama memberikan umpan balik untuk beberapa proposal penelitian dari staff akademik fakultas pertanian dan staff fakultas kultas Ilmu Sosial dan Politik. Politik Input-input diberikan khususnya terkait justifikasi permasalahan, didukung dengan data kondisi dan situasi terkait denan eksistensi varietas/focus bidang yang diteliti. Tim juga menyarankan track record penelitian yang dikemas dikemas dalam roadmap penelitian untuk bidang yang dikaji peneliti, dan target akhir penelitan dalam frame waktu. Hal ini sangat membantu khususnya memperjelas topic dan penelitian yang dilakukan secara multiyears. Kegiatan pada tanggal 08 November berdiskusi kembali kembali dengan tim taskforce pendirian prodi bahasa inggris, program magister Pendidikan IPS, diskusi mulai memasuki pembahasan form 5, khususnya dalam teknik penyajian dan kedalamam analisis setiap komponen dalam form 5. Kegiatan dilaksanakan melibatkan se seluruh tim detaser dalam bentuk supervisi/diskusi intens. Tim juga mengireksi kembali usulan Prodi bahasa Inggris dan member masukan khusunya yang terkait dengan ketajaman pendahuluan pada form 5. Atas dasar permintaan tim taskforce PHP-PTS, PHP kegiatan hari Rabu abu dan kamis (9 (9-10 November) adalah diskusi pembahasan hasil kerja tim taskforce untuk seluruh Bab 1, 2 dan 3. Sedangkan pembahasan Bab IV setelah Bab ketiga Bab dimatangkan 35
mengingat Bab IV, dapat diselesaikan jika ketiga bab telah terselesaikan. Fokus pembahasan pada Bab 2, merupakan bahasan yang cukup memakan waktu mengingat komponen yang dianalisa cukup banyak dengan coverage seluruh Program Studi yang ada di Unihaz. Pembahasan selanjutnya yang cukup intens adalah SWOT analysis, khususnya untuk menghasilkan alternative solusi atau strategi/upaya untuk menyeelesaikan berbagai permasalahan. Pembahasan penyusunan program (BAB III) juga cukup pelik meningat memerlukan policy institusi terkait dengan penetapan program dan coverage program. Deskripsi program dan elaborasi program ke dalam aktifitas menjadi bagian yang didiskusikan secara tajam dan cermat, disertai komitment calon pelaksana kegiatan untuk siap melaksanakannya dan siap mencapai indicator yang ditetapkan. Kegiatan pada hari jumat 11 November, tim detaser kembali menganalisa hasil pembahasan hasil kerja tim PHP-PTS. Selain itu tim juga berdiskusi dengan tim PS Pendidikan Bahasa Inggris dan IPS untuk mendiskusikan kembali hasil analisa yang pada form 5. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan terakhir bersama staff akademik Unihaz. Pada tanggal 12-19 November merupakan kegiatan internal tim yaitu memersiapkan laporan kegiatan detaser, dan menyelenggarakan seminar pelksanaan dan hasil kegiatan detaser. Tim detaser juga membinding laporan kegiatan detaser hardcopy dan softcopy dan mensubmit melalui email ke dikti. Akhir kegiatan adalah penyiapan adminsitrasi kepulangan dan beramah tamah bersama segenap sivitas akademika Unihaz.
36
4. EVALUASI KEGIATAN DETASERING Kegiatan detasering di Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu telah dilaksanakan selama lima bulan dibagi dalam dua tahap, tahap I berlangsung bulan Mei – Juli, dan dilanjutkan dengan tahap II pada bulan September-November 2011. Secara administratif pelaksanaan detasering dapat termonitor dengan adanya laporan secara regular (setiap bulan). Dua jenis laporan yang dikumpulkan yaitu laporan pelaksanaan kegiatan oleh tim detaser, dilengkapi dengan logbook kegiatan masing-masing detaser. Sedangkan laporan akhir memuat laporan kegiatan secara komprehensif meliputi perencanaan, pelaksanaan, output dan outcome disertai dengan analisis situasi dan kondisi yang menunjang keberhasilan atau yang menjadi kendala dalam proses pencapaian output dan outcome. Pembahasan detil setiap komponen yang dianalisis disajikan sebagai berikut. 4.1. Evaluasi Perencanaan Kegiatan Basis evaluasi perencanaan kegiatan didasari pada proses penyusunan perencanaan itu sendiri. Proses ini diharapkan memberikan gambaran real tentang situasi dan kondisi Unihaz, terkait dengan permasalahan dan potensinya. Dalam penyusunan rencana kegiatan, tingkat keterlibatan pimpinan universitas dan fakultas sangat tinggi. Proses ini dilaksanakan melalui open talk dengan Dekan dan Kajur di lingkungan institusi dan dilanjutkan dengan visitasi. Permasalahan yang telah terinventarisir, dianalisis dan disusun alternative permasalahan melalui beberapa kegiatan berupa lokakarya, asistensi dan pendampingan. Beberapa focus kegiatan seperti penguatan kapasitas penelitian, pengembangan PKM, pendirian program studi baru, akreditasi, PHP-PTS dan pengembangan silabus dan Buku ajar didiskusikan dengan pendamping dan pimpinan di level institusi. Rangcangan kegiatan ini menjadi substansi kegiatan Detaser yang disepakati oleh pihak Institusi dan detaser dan diikat secar formal sebagai bentuk rencana kerja kegiatan Detaser Unihaz 2011 yang ditanda tangani oleh wakil detaser dan pihak institusi. Rancangan kegiatan yang disusun dengan mechanism bottom up-top down merupakan bentuk partisipasi atau tingkat keterlibatan yang tinggi dari seluruh pimpinan di level, jurusan, fakultas dan institusi. Rancangan kegiatan juga mencerminkan bahwa kegiatan dilakukan dengan transparansi yang baik. Beberapa hal yang menguntungkan dari proses ini adalah; (1) teridentifikasinya masalah secara komprehensif dan mengakomodasikan sebagai input program; (2) adanya upaya yang bersifat kolegial/bersama didasari atas keinginan untuk menyelesaikan masalah secara terintegrasi dan (3) menjadi modal dasar membangun komitment untuk menyelesaikan masalah di Unihaz secara bersama dan komprehensif.
37
4.2. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan detasering di Unihaz dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan 25 Mei -19 Juli dan tahap ke dua pada 20 September-19 November 2011. Kegiatan berlangsung dalam 6 hari kerja (Senin-Sabtu) dengan jam kerja dimulai 08.00 sampai dengan 15.00. Pelaksanaan kegiatan mengacu pada schedule yang telah disiapkan diawalai dengan pelaksanaan lokakarya untuk bidang peneliian dan pengabdian masyarakat. Kegiatan lokakarya berjalan on schedule pada 12 Mei, yang selanjutnya diikuti dengan kegiatan asistensi dan pendampingan bagi dosen, untuk mempersiapkan proposal penelitian dan pengabdian. Pelaksanaan kegiatan pendampingan relative berjalan namun dengan intensitas yang tidak padat. Setelah dateline pengumpulan proposal yang dikelola Littabmas (DP2M), kegiatan ini vakum, sampai dengan tahap kedua berjalan. Kegiatan kedua yaitu peningkatan kualitas staff dalam penyiapan pembelajaran juga dilakukan secara on time pada 06 Juni, diawali dengan lokakarya dilanjutkan dengan pendampingan. Kegiatan pendampingan berjalan masih sangat terbatas, umumnya terbatas pada diskusi penyempurnaan buku ajar atau diktat yang tersedia. Program akreditasi untuk PS akutansi dan pengembangan renstra juga berjalan dengan intensitas yang rendah. Demikian pula halnya dengan kegiatan pembukaan program studi cukup intens pada program studi Pendidikan Bahasa Inggris. Pelaksanaan kegiatan yang cukup baik berjalan adalah kegiatan PKM setelah pelaksanaan lokakarya pada tanggal 07 Juli, pendampingan berjalan sampai dengan penarikan detaser tahap I. Pada tahap ke II kegiatan ini semakin intens sampai menjelang batas akhir pengiriman proposal ke Dit Litabmas. Pada bulan kedua kegiatan detaser, tim mencoba mengembangkan jadwal kegiatan baru, dengan mengirimkan blangko jadwal yang diisi oleh fakultas atau tim yang terlibat dalam program detasering, dimana mereka dapat menyesuaikan waktu luang sebagai pilihan kegiatan bersama tim detaser. Namun demikian perubahan schedule ini belum mampu meningkatkan intensitas pertemuan tim atau staff pengajar dalam kegiatan detaser, tampaknya kendala utama adalah terbatasnya waktu, dimana aktifitas staff terisi untuk kegiatan pengajaran. Kegiatan yang dirancang pada bulan selanjutnya seperti Program PHP PTS masih belum berjalan sampai dengan bulan kelima. Namun demikian beberapa kegiatan diluar rencana, juga dilakukan oleh tim detaser dengan pihak, kegiatan tersebut meliputi pengenalan web di level fakultas, akses web free buku dan journal pengembangan RIP LPPM dan riset unggulan. Kegiatan tersebut tidak terstruktur, namun cukup memberikan gairah bagi staff. Web institusi yang didisain semakin cepat terwujud oleh tim pengembang. Sharing informasi untuk ebook, juga banyak diminati dan menjadi kebutuhan personal maupun institusi, khususnya bagi penyiapan program studi baru dalam penyiapan, 38
buku dan journal. Hal yang sama juga pada Pengembangan LPPM baik dari sisi pengelolaan (SPMPPT) maupun Rencana Induk Pengembangan LPPM yang mulai membangkitkan dan menata diri untuk membentuk komunitas peneliti dan riset unggulan institusi. Tingkat Partsipasi Sivitas Akademika dan Detaser Dalam pelaksanaan kegiatan tingkat partisipasi kedua belah pihak juga dicermati. Dalam kegiatan pertama pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, partisipasi dalam lokakarya sangat tinggi, tingkat kehadiran staff pengajar dari seluruh fakultas dan berubah drastis pada saat pendampingan. Trend yang sama juga ditunjukan pada kegiatan pengembangan buku ajar, SAP dan RPP, tingkat parisipasi staff hanya tinggi pada saat lokakarya dan menurun pada saat asistensi dan pendampingan. Tingkat partisipasi dari dua program yang melibatkan staff pengajar disederhanakan dalam diagram dibawah ini.
Gambar 17 . Tingkat partisipasi staff kegiatan program penelitian, pengabdian dan pengembangan bukua ajar Untuk kegiatan penyiapan usulan Pendirian program studi, dirancang tiga kegiatan untuk Program Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Program Magister Administrasi Publik dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Tingkat partisipasi dari ketiga Tim Taskforce sangat variatif, dengan intensitas kegiatan tertinggi untuk Tim taskforce Bahasa inggris, dilanjutkan dengan tim Program Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial selanjutnya Program Magister Manajemen adminstrasi Publik. Walaupun sangat variatif, ketiga tim berhasil mempresentasikan proposalnya (Gambar 18). Untuk kegiatan PKM diikuti oleh mahasiswa dari lima fakultas dengan wakil antara 5-6 orang, dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan. Namun hanya diikuti mahasiswa dari dua fakultas saja yanitu mahasiswa FKIP jurusan/PS Bimbingan Konseling dan Mahasiswa dari Fakultas Pertanian jurusan Agrotek. Hasil cukup 39
memuaskan karena mereka berhasil mempersiapkan masing-masing sebanyak tiga proposal. Tingkat partisipasi mahasiswa dari setiap fakultas dalam kegiatan ini disajikan pada Gambar 18 dibawah ini.
Gambar 18. A) Tingkat partisipasi Tim Taskforce Program Studi dan B) Tingkat partisipasi Mahasiswa mengikuti kegiatan PKM Untuk kegiatan Program Akreditasi direncanakan dua program studi, yaitu program studi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Peninjauan kembali Renstra Fakultas pertanian. Untuk kegiatan ini tingkat partisipasi tim cukup baik, dari schedule yang direncanakan 75% jadwal yang dipersiapkan dapat terpenuhi, walaupun proposal atau renstra belum sempurna. Kegiatan terakhir yaitu review proposal PHP-PTS juga berjalan, namun kegiatan ini tidak terjadwal dengan baik, dimana pihak tim baru terbentuk menjelang akhir kegiatan detasering. Tingkat partisipasi untuk kegiatan ini tersajikan dalam Gambar 19 dibawah ini.
Gambar 19. Tingkat partisipasi kegiatan Akreditasi, penyusunan Renstra dan Review Proposal PHP-PTS Beberapa kegiatan yang tidak terjadwal, lebih didasari pada interest dosen juga muncul, misalnya pengenalan pengembangan website, alur proses/prosedur
40
akademik sebagai masukan Sistem informasi Unihaz kedepan serta kegatan penyusunan RIP dan Sistem Penjaminan Mutu untuk LPPM. Pelaksanaan kegiatan detaser ini juga ditentukan oleh tingkat partisipasi para detaser untuk seluruh kegiatan. Tingkat kehadiran ini tercerminkan dari tingkat keberadaan detaser di Unihaz. Dalam dua tahap kegiatan tim detaser mengalami perubahan, pada tahap pertama tim terdiri dari Dr. Ashari, Andoyo, Aris dan Zulfikar. Pada tahap kedua Dr Aris digantikan ole Dr Elvis Adril, detaser Universitas Bangka Belitung.
Gambar 20. Tingkat Kehadiran detaser dan keberadaannya di Unihaz Ketidak hadiran detaser pada tahap pertama, dikarenakan proses penyesuaian dan pemenuhana tingkat kesiapannya untuk menyiapkan kegiatan, selain itu juga karena beberapa detaser mengikuti kegiatan yang tak dapat ditinggalkan/diwakili terkait dengan pelaksanaan kontrak dengan Dikti. Sedangkan pada tahap kedua lebih disebabkan adanya penyesuaian dari detaser yang baru dan kegiataanya di institusi asalnya yang tidak dapat ditinggalkan. Efektifitas interaksi Keberhasilan pelaksanaan kegiatan detaser memerlukan strategi dan pendekatan dalam berinteraksi, sehingga komunikasi dan proses sharing pengetahuan dan pengalaman dari kedua belah pihak berjalan efektif. Proses ini ddicermati dan diukur pada akhir kegiatan tahap pertama, menggunakan kuisioner dengan 14 item pertanyaan tertutup. Kuisioner menggali beberapa hal seperti kelayakan kegiatan, pengetahuan responden terhadap kegiatan, ketertarikan dan partispasi, dampak (inspirasi, motivasi). Kuisioner juga diarahkan untuk mengetahui pola pendekatan yang dilakukan detaser selama berinteraksi, seperti peran detaser sebagai; korektor, adviser, supervisor, partner dalam setiap kegiatan pendampingan dan lokakarya. Bagian akhir dari kuisioner juga melihat penyiapan waktu dan konsistensi baik dari sisi kegiatan dan kesesuaian bidang (Kuisioner terlampir). Keterbatasan dari kuisioner masih tampak khususnya terkait dengan validasi kuisioner dan jumlah responden yang belum representative. Validasi kuisioner
41
yang dirancang dengan pendekatan triangular sumber belum dilaksanakan secara sempurna, demikianpula dengan jumlah kuisioner yang diterima masih terbatas pada tiga fakultas dan sebagaian kecil mahasiswa yang terlibat atau tidak terlibat dalam kegiatan PKM. Namun demikian tim detaser masih dapat menganalisa kuisioner yang telah terkumpul sebesar 51.4% dari responden terpilih. Hasil analisis proses pelaksanaan kegiatan detasering di Unihaz dideskripsikan sebagai berikut. Proses pelaksanaan kegiatan detasering di Unihaz yang didasari pada hasil kuisioner menunjukkan bahwa sebagian besar (55,6%) dosen dan mahasiswa Unihaz tahu dan berpartisipasi pada program-program detasering. Hal ini menunjukkan Program yang ditetapkan oleh pimpinan institusi dan detaser, berdasarkan hasil inventarisirisasi permasalahan melalui visitasi merupakan program yang sesuai dengan kondisi real institusi. Fakta ini juga didukung oleh data yang menunjukkan bahwa kegiatan yang dirancang (lokakarya dan pendampingan penulisan proposal untuk penelitian, penulisan buku ajar, penulisan proposal PKM dan kegiatan pengembangan Program studi, PHP PTS dan akreditasi) telah sesuai dengan harapan dosen dan mahasiswa (77,8%). Dosen dan mahasiswa yang tidak terlibat dalam kegiatan detaser sebanyak 38,9% dikarenakan memang tidak tahu dengan program detasering dan tahu tapi tidak pernah terlibat. Hal ini mungkinkan karena proses sosialisasi kegiatan detaser hanya diikuti oleh pimpinan Universitas dan Fakultas, sehingga tidak menyentuh semua dosen dan mahasiswa Unihaz. Kendala utama dosen dan mahasiswa tidak mengikuti kegiatan detaser adalah kecocokan waktu luang (36,8%), kemanfaatan kegiatan (21,1%) dan alasan lainnya (42,1%) yang diduga antara lain jadwal mengajar dosen yang relatif padat dan sosialisasi baik oleh detaser dan pihak institusi belum maksimal. Strategi dan pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan baik berbentuk lokakarya maupun pendampingan cukup tepat dan berlangsung cukup kondusif. Hal ini sesuai dengan pendapat dosen dan mahasiswa yang menyatakan 94,4% bahwa detaser komunikatif dalam menyajikan materi lokakarya. Multiplier effek dari kegiatan ini adalah terinspirasinya (50%) dan termotivasinya (53,3%) dosen dan mahasiswa untuk mengaktualisasikannya dalam kegiatan akademik. Demikian pula dengan interaksi selama melakukan kegiatan pendampingan/asistensi, 94,7% responden menyatakan detaser komunikatif. Hal ini juga didukung oleh data bahwa proses pendampingan/asistensi yang telah dilakukan oleh tim detaser menunjukkan peran detaser sebagai partner, baik untuk pendampingan penelitian (61,1%), pendampingan buku ajar (61,1%) dan pendampingan pengembangan institusi (69,2%). Faktor ini juga memberikan dampak pada pentingnya kegiatan pendampingan/asistensi dimana detaser dapat memberikan kontribusi sebesar 61,1% dan sangat kontributif sebesar 38,9%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 42
strategi dan pendekatan melalui pendampingan sangat bermakna dalam kegiatan detasering dan dapat dikembangkan pada kegiatan mendatang. Dalam pelaksanaan kegiatan detasering, beberapa pendekatan dan jadwal sudah mengalami perubahan, namun substansi kegiatan tidak berubah. Hal ini dirasakan oleh dosen dan mahasiswa semua program telah terlaksana dengan baik tepat waktu (55,6%). Kesiapan tim detaser dalam menyelenggarakan kegiatan bersama tim yang dibentuk institusi cukup baik seperti ditunjukkan dengan hasil kuisioner yang menyatakan keahlian detaser telah sesuai (38,5%) bahkan sangat sesuai (46,2%) dengan program yang telah direncanakan. Disisi lain juga perlu dicermati dimana tingkat partisipasi yang ditunjukkan oleh civitas akademika masih belum optimal, seperti pendapat responden (22.2%) menganggap kegiatan yang dikembangkan masih belum memberi manfaat. Selain itu, 38% dosen dan mahasiswa berpendapat bahwa tidak mengikuti kegiatankegiatan tim detasering karena persoalan waktu. Hal lain juga mungkin menjadi penyebab yaitu keterbatasan waktu yang tersedia, dimana staff teaching load dosen cukup tinggi. Hasil kuisioner ini mengindikasikan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan kegiatan detasering, telah dirasakan manfaatnya bagi civitas akademika. Sehingga upaya mengoptimalkan lebih mengefektifan kegiatan perlu dicermati oleh Detaser maupun Unihaz untuk kegiatan detaser mendatang. 4.3. Evaluasi Output dan Outcome Kegiatan Evaluasi hasil dari kegiatan detaser dilakukan dengan mengamati output dan outcome beberapa indicator. Namun demikian output dan outcome yang disajikan, bukan berarti hasil dari kegiatan detasering, melainkan hasil sinergi dari berbagai upaya sivitas akademika dan kontribusi kegiatan detasering. Hasil tersebut merupakan cerminan dari potensi dan budaya akademik yang ada di Unihaz. Proposal penelitian yang dihasilkan Upaya sosialisasi dari Tim LPPM dan detaser melalui kegiatan lokakarya dilanjutkan dengan kegiatan supervise dan pendampingan turut memacu dan menginspirasi staff untuk mengikuti program penelitian hibah dalam beberapa scheme. Proposal penelitian yang dihasilkan terdiri atas dana hibah yang bersumber dari Ditlitabmas dengan scheme Hibah Bersaing dan Fundamental dan dana hibah yang bersumber dari DIPA Kopertis Wilayah II. Sebanyak 6 (enam) proposal dengan scheme Hibah Bersaing telah dikirim ke Kopertis Wilayah II. Keenam proposal Hibah Bersaing tersebut disusun oleh dua dosen dari Fakultas Teknik, satu dosen dari FKIP dan tiga dosen dari Faperta. Dua proposal dengan scheme Fundamental disusun oleh dosen dari Faperta dan FISIPOL. Saat ini
43
proposal-proposal tersebut (Tabel 5) tengah direview oleh reviewer yang telah ditetapkan oleh Dikti dan Kopertis Wilayah II. Tabel 5. Daftar Proposal Penelitian Hibah Bersaing dan Fundamental Dosen UNIHAZ Bengkulu Tahun 2011 No
Nama Ketua Peneliti
Scheme
Judul
1
Syahirman Suriadi
HB
Analisis Daya Dukung Pondasi Telapak Bersayap
2
Syanurdin Makruf
HB
Pengembangan Model Bahan Ajar Muatan Lokal di Sekolah Dasar Kelas RendahBerbasis Bahasa Rejang di KabupatenRejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
3
Ikhsan Hasibuan
HB
Modifikasi Pola Penanaman Untuk menekan Pertumbuhan Gulma dan MengurangiPenggunaan Herbisida pada Tanaman Jagung
4
Sri Rustianti
Fundamental Seleksi Tanaman Tomat Hasil Persilangan pada Budidaya Organik Untuk Mendapatkan Varietas Unggul Produksi Tinggu Guna Menunjang Ketahanan Pangan
5
Dihamri
Fundamental Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Suku Anak Dalam Berbasis Kultur Lokal Dalam Mengentaskan Kemiskinan
6
Asfaruddin
HB
Pemuliaan Untuk Mendapatkan Varietas Unggul Padi Gogo (Oryza sativa L.) yang Sesuai Dengan Kondisi Wilayah Bengkulu dan Selera Konsumen
7
Danner Sagala
HB
Peningkatan Produksi Kedele di Lahan Salin dengan Teknologi Budidaya Jenuh Air dan Teknik Penyimpanan Benih
8
Edi Suryanto
HB
Modifikasi Digester Guna Mengoptimalkan Produksi Biogas Sebagai Alternatif Pengganti Minyak Tanah
Sementara tiga proposal telah disusun oleh tiga staf dosen dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik untuk mendapatkan Hibah DIPA Kopertis
44
Wilayah II. Untuk hibah pendanaan ini, dari tiga proposal yang diusulkan, telah disetujui dua proposal yang berasal dari Fakultas Ekonomi dengan judul Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bengkulu (Perbandingan Daerah Induk dan Pemekaran) dan satu proposal dari Fakultas Pertanian dengan judul Peningkatan Toleransi Tanaman Padi Terhadap Genangan Dengan Perlakuan Nitrogen dan Silikat. Untuk kegiatan ini proposal yang dihasilkan relative jumlahnya lebih banyak dari tahun sebelumnya, dengan tambahan sebanyak 1 (satu) buah proposal. Proposal Pengabdian Hal yang sama juga diamati dari kegiatan Pengabdian kepada masyarakat, pada dasarnya sivitas akademika yang mengajukan proposal telah memiliki ketertarikan untuk mengikuti program-program hibah. Sehingga, proses kegiatan detaser mengambil peran dalam menginspirasi dan lebih memotivasi. Proposal pengabdian yang disusun sebanyak lima proposal (Tabel 6) dengan dana dari Ditlitabmas, pada scheme IbM (Ipteks bagi Masyarakat) dan IbW (Ipteks bagi Wilayah). Belum ada proposal yang disusun pada scheme lain seperti IbIKK (Ipteks bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus), IbPE (Ipteks bagi Produks Ekspor) dan IbK (Ipteks bagi Kewirausahaan). Tabel 6. Proposal Pengabdian Pada Masyarakat Dosen Unihaz Bengkulu No
Nama Ketua
Scheme
Judul
1
Yulfiperius
IbM
Ipteks bagi Kelompok Pembudidayaan Ikan Lele Harapan Maju Desa Bumi Ayu Kecamatan Selebar Kotamadya Bengkulu Melalui Upaya Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)
2
Dodo Sutardi
IbM
Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah GuruSekolah Dasar (SD)
3
Sri Rustianti
IbM
Kelompok Tani Sayuran Organik di Desa Transmigrasi Napal Melintang Kecamatan Ulu Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu
4
Harmiati
IbM
Desa Kutorejo yang Menghadapi Kasus Aneka Balita Gizi Buruk
5
Riswan Anwar
IbW
Iptek Bagi Wilayah Di Kabupaten Konservasi Lebong Provinsi Bengkulu
45
Proposal dan model buku ajar, standart baku SAP Unihaz Lokakarya pengembangan buku ajar, SAP dan RPP/GBPP telah memberikan penyegaran informasi tentang kesiapan dosen dalam proses pembelajaran. Kesiapan tersebut juga ditindak lanjuti dengan proses penyiapan mata kuliah secara mandiri atau kelompok, dimana tim detaser memberikan kesempatan untuk saling share pengalaman dalam pembelajaran. Beberapa keluaran tampak dengan disiapkannya buku ajar bagi beberpa staff, misalnya mempersiapkan konversi diktat menjadi buku oleh dosen Agama Islam. Sedangkan untuk Dosen Bahasa Indonesia juga mendiskusikan buku ajarnya untuk memperluas ataupun memperbaiki. Demikianpula dengan dosen dari fakultas teknik. Dari ketiga dosen tersebut, dosen Bahasa Indonesia yang paling siap dalam menyusun buku ajar. Outcome dari kegiatan ini juga telah munculnya, dimana Unit Penjaminan Mutu menetapkan format dan standart baku dalam penyusunan SAP untuk semua mata kuliah di Unihaz. Proposal PKM Kegaiatan Lokakarya yang diselenggarakan tim dibawah PR III, telah diikuti oleh wakil mahasiswa dari seluruh fakultas. Penjelasan, dan pemberian motivasi cukup menginspirasikan mahasiswa untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Adanya pendampingan yag diberikan cukup signifikan memberikan perubahan dimana pada tahun sebelumnya hanya dua buah proposal dan saat ini keikut sertaan mahasiswa sudah cukup baik, empat kelompok mahasiswa Faperta dan dua kelompok mahasiswa FKIP telah berpartisipasi. Scheme PKM yang diminati oleh kelompok-kelompok mahasiswa tersebut adalah PKM-P (Penelitian) sebanyak tiga kelompok, PKM-T (Teknologi) sebanyak satu kelompok dan PKM-M (Pengabdian pada Masyarakat) sebanyak dua kelompok (Tabel 8). Tabel 7. Proposal Pengabdian Pada Masyarakat Dosen Unihaz Bengkulu No
Nama Ketua Kelompok
Scheme
Judul
1
Yesi Nopitalia
PKM-P
Meningkatkan Self-Esteem Remaja Melalui Pendekatan Religius
2
Agus Purnomo
PKM-P
Seks in the Kost: Pola Seks Bebas di Kalangan Mahasiswa yang Tinggal di Rumah-rumah Kos di Kota Bengkulu
3
Royeki Ronal
PKM-P
Penambahan Kapur Dolomit, Abu Sekam Padi dan Mineral Tanah Terhadap Penampilan dan Produksi Empat Varietas Tanaman Padi Sawah di Lahan Gambut
4
Nanang Sugito
PKM-T
Kotoran Sapi: Dari Limbah Menjadi Pupuk Organik
46
Tabel 7 (Lanjutan) Proposal Pengabdian Pada Masyarakat Dosen Unihaz Bengkulu No
Nama Ketua Kelompok
Scheme
Judul
5
Yepi Saputra
PKM-M
Biogas Feces: Energi Alternatif Bagi Masyarakat Desa Tugurejo Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahyang, Bengkulu
6
Maria Oktasari
PKM-M
Upzzzz....Menikah Muda
Proposal PHP-PTS Implementasi kegiatan pengembangan proposal PHP PTS, mengalami keterlambatan dan baru dimulai pada awal kegiatan tahap ke dua. Fokus kegiatan merview dan menyempurnakan Proposal yang telah dipersiapkan pada tahun 2010. Hasil yang didapat saat ini masih berupa draft perbaikan. Beberapa luaran masih diformulasikan terkait dengan ananlisis Renstra Unihaz yang sedang berjalan 20092014, Evaluasi diri komprehensif kinerja akademik dan pengelolaan institusi dan identifikasi strategi, program dan aktifitas yang akan dikembangkan. Beberapa perubahan pada proposal menyangkut program tatakelola institusi, dan justifikasi keterlibatan Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian dan laboratorium. Komputer di bawah Pusat Komputer Unihaz. Diharapkan proposal ini terselesaikan dalam waktu dekat, dimana tim detaser siap membantu pasca kegiatan detaser selesai. Proposal Pendirian PS Unihaz merencanakan tingkat kontribusinya dalam menyiapkan SDM berpendidikan tinggi khusus dalam menyiapkan program sarjana pendidikan bahasa Inggris, Program Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Program Magister Administrasi Publik. Ketiga tim dibentuk berdasarkan SK Rektor. Dalam pelaksanaan kegiatan ketiga tim task force telah berhasil mempersiapkan formulir 4 dan forulir 5. Namun demikian proposal masih belum dapat di unggah ke web prodibaru.dikti.go.id. Tim taskforce Pendidikan Bahasa Inggris telah berhasil merampungkan seluruh data-data resources (formulir 4) kelayakan daya dukung penyelenggaraan Program Sarjana. Tim juga sedang menyelesaikan formulir 5 (Studi kelayakan pengelolaan kegiatan Akademik), sesuai saran perbaikan dari acara Bedah proposal. Sedangkan Tim taskforce lainnya, masih dalam proses melengkapi formulir 4 dan juga merevisi formulir 5, dimana format yang dipersiapkan oleh kedua tim masih belum sesuai, mengingat panduan online sedikit berbeda dengan format sebelumnya. Namun secara substantive tetap mengacu pada SK Dikti
47
No.108/DIKTI/Kep/2001. Penyelesaian formulir 4 dan 5 untuk ketiga tim taskforce dapat dilakukan dan dapat didiskusikan dengan tim detaser melalui email. Proposal Akreditasi Pengembangan Program Studi yang terkait dengan akreditasi dilaksanakan pada dua Program Studi yaitu Akutansi dan Budi Daya Air. Pada saat kegiatan dimulai, proposal akreditasi Budi Daya Air telah dikirim ke BAN PT. Sedangkan PS Akuntansi baru mulai menyusun Proposal. Hasil diskusi bersama tim, untuk Program Studi Budi Daya air, masih dirasakan kurang yaitu boring fakultas Pertanian. Sehingga kegiatan ini digantikan dengan penyiapan renstra fakultas pertanian. Dalam proses perjalanannya tim asesor BAN PT memvisitasi program Studi, Saat ini hasil akreditasi sudah keluar dan Program Studi terakrediatasi debgan nilai B. Walaupun sudah terakreditasi, fakultas tetap mempersiapkan dan merevisi renstranya. Sedangkan untuk PS Akutansi, sampai dengan saat ini telah berhasil menyelesaikan borangnya, dan sudah mendapatkan umpan balik untuk finalisasi boring programstudi. Selain itu tim juga sudah menyelesaikan laporan evaluasi dirinya dan sedang direview oleh deatser. Samapi akhir kegiatan diharapkan umpan balik SE telah diterima Tim taskforce dan siap di revisi kembali. Tim detaser berkomitment tetap membantu tin taskforce untuk berdiskusi saling share pengetahuan dan pengalamannya untuk perbaikan proposal yang diajukan. Komunikasi dilakukan melalui email.
48
5. KESIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan kegiatan detasering di Unihaz yang telah berlangsung selama lima bulan. Kegiatan dilaksanakan dengan interaksi yang cukup baik. Walaupun tingkat partisipasi sivitas akademika masih rendah, namun kegiatan detaser telah dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk membangun institusi. 1.
Menginspirasi kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang tercerminkan dalam keikut sertaan staff fakultas pertanian, fisipol, Teknik dan FKIP mengikuti program hibah penelitian dan Pengabdian masyarakat.
2.
Memotivasi dan menginspirasi mahasiswa untuk menembangkan diri melalui keikutsertaannya dalam Program Kreatifitas Mahasiswa.
3.
Menginspirasi rekan sejawat untuk mengembangkan institusi melalui keterlibatannya dalam mempersiapkan validasi kualitas peneyelenggaraan kegiatan pendidikan melalui akreditasi.
4.
Menginspirasi rekan sejawat untuk mengembangkan kualitas layanan tridharma dengan meningkatkan daya dukung akademik melalui PHP PTS.
5.
Menginspirasi rekan sejawat untuk mengembangkan SDM daerah melalui penyiapan program-program studi strata-1 dan strata-2.
Beberapa hal terkait dengan meningkatkan efektifitas kegiatan perlu ditingkatkan antara lain. 1.
Kecepatan antisipasi terhadap kegiatan-kegiatan yang dirancang bersama detaser, melalui Surat Tugas atau SK bagi pihak-pihak yang terlibat.
2.
Proses sosialisasi kegiatan yang dirancang oleh tim detaser bersama institusi dapat menyentuh level dosen dan mahasiswa, baik melalui surat edaran ataupun melalui media web.
3.
Peningkatan komitment dan konsistensi sivitas akademika untuk aktif terlibat dalam pengembangan tridharma maupun kegiatan pengembangan institusi yang dapat berdampak pada pengembangan karir staf.
49
6. SUMBER BACAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Detasering 2011, Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kementrian Pendidikan Nasional Rencana Strategis Kementrian Pendidikan Nasional 2010-2014. Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (HELTS) 2003-2010, Menuju Sinergi Kebijakan Nasional, Direktorat Pendidikan Tinggi 2004. http//www.doaj.org/ http//www.library.nu/ Pedoman Pengelolaan Desentralisasi Penelitian Perguruan Tinggi 2011, DitLitabMas, Dikti, Kemendiknas. Sistem Penjaminan Mutu Penelitian Pendidikan Tinggi 2011, Dikti, Kemendiknas. Agenda Research Nasional 2010-2014, Lampiran II Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Nomor : 193/M/Kp/IV/2010, Tanggal : 30 April 2010. Pedoman Program Kreatifias Mahasiswa 2011, DitLitabMas, Dikti, Kemendiknas. Panduan Penyusunan Proposal PHP-PTS 2011, Direktorat kelembagaan dan Kerjasama. Buku I, Naskah Akademik Akreditasi Program Studi Sarjana 2008, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Buku II: Standard an Prosedur Akreditasi Program Studi sarjana 2008, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Buku IIIB : Borang Institusi 2008, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Buku IV: Panduan Pengisian Borang Akreditasi Program Studi Sarjana 2008, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Buku V: Pedoman Penilaian Akreditas Program Studi Sarjana 2008, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
50