MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN” DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI (Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)
SKRIPSI
Oleh: Al-Mahfudh Bukhari NIM 07210006
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN” DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI (Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)
SKRIPSI
Oleh: Al-Mahfudh Bukhari NIM 07210006
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012 i
MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN” DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI (Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I.)
Oleh: Al-Mahfudh Bukhari NIM 07210006
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah SWT, dengan kesadaran dan penuh rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan, peneliti menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN” DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI (Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)
Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindah data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini ada kesamaan baik isi, logika maupun datanya secara keseluruhan, maka skripsi dengan gelar sarjana yang diperoleh secara otomatis batal demi hukum.
Malang, 14 Maret 2012 Peneliti,
Al-Mahfudh Bukhari NIM 07210006
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca, mengamati kembali berbagai data yang ada didalamnya, dan mengoreksi, maka skripsi saudara Al-Mahfudh Bukhari, NIM 07210006, mahasiswa Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul: MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN” DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI (Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)
Telah dianggap memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan pada sidang Majelis Penguji Skripsi.
Mengetahui Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Malang, 14 Maret 2012 Pembimbing,
Zaenul Mahmudi, M.A. NIP 19730603 199903 1 001
Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. NIP1 9710826 199803 2 002
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan penguji skripsi saudara Al-Mahfudh Bukhari, NIM 07210006, mahasiswa jurusan Al Ahwal Al Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, angkatan tahun 2007, dengan judul:
MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN” DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI (Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)
Telah dinyatakan Lulus dengan nilai A Dengan Penguji:
1.
Drs. M. Nur Yasin, M.Ag.
(______________________)
NIP 19691024 199503 1 003
2.
(Penguji Utama)
Erfaniah Zuhriah, S.Ag., M.H.
(______________________)
NIP 19730118 199803 2 004
3.
(Ketua)
Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. NIP 19710826 199803 2 002
(______________________) (Sekretaris)
Malang, 2 April 2012 Dekan,
Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag. NIP 19590423 198603 2 003
v
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007 Jl. Gajayana no. 50 malang 65144 telp. 559399, Faksmil 559399
BUKTI KONSULTASI Nama Mahasiswa NIM Fakultas/Jurusan Pembimbing Judul skripsi
: Al-Mahfudh Bukhari : 07210006 : Syari‟ah/Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah : Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. : Makna Hadits“Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin” Dan Implikasinya Terhadap Relasi Suami Istri (Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang).
NO
TANGGAL
1. 2. 3. 4. 5. 6.
6 Juni 2011 8 Juni 2011 20 Desember 2011 20 Februari 2012 23 Februari 2012 29 Februari 2012
7. 8.
07 Maret 2012 13 Maret 2012
MATERI KONSULTASI Konsultasi Proposal Skripsi ACC Proposal Skripsi Konsultasi Bab I, II dan III Konsultasi Bab IV Menyerahkan Revisi Bab IV Menyerahkan Revisi BAb I, II,dan III. Konsultasi Bab I-IV ACC Keseluruhan
TANDA TANGAN PEMBIMBING 1………… 2………… 3………… 4………… 5………... 6………… 7………... 8…………
Malang, 14 Maret 2012 Mengetahui Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Zaenul Mahmudi, M.A. NIP 19730603 199903 1 001
vi
MOTTO
Artinya : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanitawanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”. (QS. An-Nisa’ (04):34 )
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, puji syukur ke Hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan baik. Ini merupakan karunia dari Allah yang tidak terhingga besarnya. Shalawat dan salam kepada Nabi Agung Muhammad SAW, sehingga kita bisa hidup di jaman yang terang benderang dalam Islam, Iman dan Ihsan. Dalam menyelesaikan penelitian ini, tentunya banyak pihak yang telah membantu penulis, baik berupa bantuan materi, motifasi maupun waktu dan tenaga. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
2.
Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag. (Dekan Fakultas Syari‟ah), Dr.Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. (Pembantu Dekan I), Drs. M. Fauzan Zenrif, M.Ag. (Pembantu Dekan II) dan Dr. Roibin, M.Ag. (Pembantu Dekan III).
3.
Zaenul Mahmudi, M.A.Selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah.
4.
Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag.Selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5.
Dr. H. M. Sa‟ad Ibrahim, M.A.Selaku Dosen Wali.
6.
Segenap Dosen Fakultas Syari‟ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memberikan pengajaran, mendidik, membimbing, serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas.
viii
7.
Seluruh Aktivis Gender UIN Maliki Malang yang telah menerima dan membantu penulis dalam penelitian ini.
8.
Keluarga besar penulis (Alm. Bapak Bukhari Agib, Ibu Suriati Yacob, Abi Mulim Agib, Nyak Syik Fatimah Nur,Dek Nana, Dek Dahyat, Dek Yani) yang telah mencurahkan cinta dan kasih sayang serta do‟a dan motivasinya, sehingga penulis selalu optimis menggapai kesuksesan.
9.
Semua teman PKLI kelompok I dan teman-teman terbaik saya (Hamdie, Kembaran, Aida, Yayan, Jeje, Ambon, Ziad, Aden, Alwi, Wi2n, Sitsau, Lilis,Suja‟i dan Anis, Ifa, Zen, Zaza, Rini, Jusram, Dafi, Rijal, Rodi, Mukit, Bang Kamal, Muhajir).
10. Semua warga Aceh di Malang, IPPMA, FORMAPA, dan seluruh penghuni asrama Aceh Malang tercinta. 11. Serta seluruh pihak yang telah berperan dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terakhir, penulis juga sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran konstruktif dari pembaca yang budiman sangat diharapkan demi perbaikan dan kebaikan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah yang berbentuk skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, terutama bagidiri penulis sendiri. Amin ya Rabbal „Alamin...
Malang, 14 Maret 2012 Penulis
ix
TRANSLITERASI
A. Konsonan
ا
Tidak dilambangkan
ض
Dl
ب
B
ط
Th
ت
T
ظ
Dh
ث
Ts
ع
„ (koma menghadap ke atas)
ج
J
غ
Gh
ح
H
ف
F
خ
Kh
ق
Q
د
D
ك
K
ذ
Dz
ل
L
ر
R
م
M
ز
Z
ن
N
س
S
و
W
ش
Sy
هـــ
H
ص
Sh
ي
Y
Hamzah ( )ءyang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal kata maka dalam transliterasinya mengengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun apabila terletak di tengah atau akhir kata maka dilambangkan dengan tanda koma diatas („), berbalik dengan koma („), untuk pengganti lambang “”ع.1
1
Tim Dosen Fakultas Syari‟ah, Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Malang: Fakultas Syari‟ahUIN, 2005), 42.
x
B. Vokal, panjang dan diftong Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara berikut: Vokal (a) panjang = â
misalnya
قال
menjadi
qâla
Vokal (i) panjang = î
misalnya
قيل
menjadi
qîla
Vokal (u) panjang = û
misalnya
دون
menjadi
dûna
Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “î”, melainkan tetapa ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut: Diftong (aw) =
ـــو
misalnya
قول
menjadi
qawlun.
Diftong (ay) =
ـــيـــ
misalnya
خير
menjadi
khayrun.2
C. Ta’ marbûthah ()ة Ta’ marbûthah ditransliterasikan dengan “t”, jika berada ditengah-tengah kalimat, akan tetapi apabila Ta‟ marbûthah tersebut berada di akhir kalimat, maka
ditranslitarasikan
dengan
menggunakan
“h”
misalnya
الرسالة
المدرسةmenjadi al-risâlat li al-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengah kalimat
yang
terdiri
dari
susunan
mudlaf
dan
mudlaf
ilayh,
maka
ditransliterasikan dengan menggunakan “t” yang disambungkan dengan kalimat berikutnya, misalnya فى رحمة اهللmenjadi fi rahmatillâh3.
2
Ibid, 42-43. Ibid, 43.
3
xi
D. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah Kata sandang berupa “al” ( )لditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada ditengah-tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh berikutini: 1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan… 2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan… 3. Mâsyâ‟ Allâh kâna wa mâ lam yasya‟ lam yakun. 4. Billâh „azzâ wa jalla.4
4
Ibid, 43-44
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ iv HALAMAN BUKTI KOSULTASI ................................................................... v HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ ix DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii ABSTRAK ........................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................. 8 C. Rumusan Masalah .............................................................................. 9 D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10 F. Definisi Operasional........................................................................... 10 G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 13 A. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 13 B. Kajian Teori ....................................................................................... 19 1. Hadits Sebagai Sumber Hukum .................................................... 19 a. Kedudukuan Hadits Sebagai Sumber Hukum .......................... 20 b. Intensitas Para Ulama Menggunakan Hadits Sebagai Sumber Hukum ...................................................................................... 23 2. Validitas Hadits ............................................................................. 25 3. Pemahaman Ulama Terhadap Hadits ............................................ 28 4. Teori Gender dan Islam ................................................................. 30 a. Pengertian Gender .................................................................... 30 b. Gender Perspektif Islam ........................................................... 34 c. Relasi Suami Istri Berkeadilan Gender..................................... 37 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 45 A. Jenis Penelitian ................................................................................... 46 B. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 47 C. Jenis Dan Sumber Data ...................................................................... 47 D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 48 E. Metode Pengolahan Data ................................................................... 49 F. Analisis Data ...................................................................................... 51 BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ................................................... 52 A. Profile Informant ................................................................................ 52 B. Penyajian dan Analisis Data............................................................... 55
xiii
1. Pandangan Aktivis Gender tentang Hadits “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin” .................................................... 55 a. Memukul Istri Secara Fisik Tetapi Tidak Menyakiti ........... 57 b. Memukul Istri Tetapi Tidak secara fisik (Non Physical) ..... 61 2. Relevansi Hadits “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”Terhadap Hukum Islam Menurut Aktivis Gender.. 63 3. Implikasi Hadits “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”terhadap Relasi Suami Istri menurut Aktivis Gender ......................................................................................... 69
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 77 A. Kesimpulan ........................................................................................ 77 B. Saran ................................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80 LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK Bukhari, Al-Mahfudh. NIM 07210006. Makna Hadits “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin” Dan Implikasinya Terhadap Relasi Suami Istri (Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang). Skripsi. Jurusan: Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah. Fakultas: Syari‟ah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Pembimbing: Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. Kata Kunci: Hadits, Relasi Suami Istri, Gender Memahami hadist “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”diperlukan pemahan yang komprehensif karena hadist ini memiliki banyak makna, sehingga dalam perkembangannya, konteks teks tersebut tidak bisa diartikan memukul yang tidak dapat melukai secara fisik maupun non fisik. Pada dasarnya pernikahan disyariatkan oleh sang pencipta untuk menentramkan hati baik bagi suami maupun istri, sehingga dengan terbentuknya rumah tangga maka manusia tidak merasakan kesepian, bukan untuk saling menyakiti satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pandangan aktivis gender UIN Maliki Malang tentang hadits “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”, mengetahui relevansi hadits tersebut dengan hukum Islam, dan implikasinya terhadap relasi suami istri. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, yakni penelitian yang menekankan pada hasil pengumpulan data dari informant yang telah ditentukan.Untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara tidak terstruktur dengan informant dengan mengunakan garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa pada dasarnya Islam memang sudah mengajarkan pada umatnya agar berbuat baiklah dalam berumah tangga dan jauhi kekerasan. Apalagi jika di lihat dari konteks hadits maka tidak semua kekerasan bisa diselesaikan dengan kekerasan. Lafadz “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”, tidak dapat diartikan secara teks, maka diperlukan pemaknaan dengan menggunakan aspek sosial dan budaya. Mengenai relevansinya maka hadits ini relevan saja jika dihubungkan dengan hukum Islam asal pemaknaan hadits ini tidak dalam artian memukul istri secara fisik. Sedangkan implikasinya terhadap relasi suami istri tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apapun dalam hubungan suami istri, karena akan tidak fair jika ada yang namanya pemukulan dalam rumah tangga, untuk itu diperlukan individu-individu sebagai anggota keluarga yang baik untuk subyek pengelola kehidupan keluarga menuju keluarga ideal.
xv
ABSTRACT Bukhari, Al-Mahfudh. NIM 07210006. The Meaning of the hadith “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin” And Implications Of Husband Wife Relationship (Gender Activist Perspective UIN Maliki Malang). Thesis. Subject: Al- Ahwal alSyakhshiyyah. Faculty: Sharia, Islamic State University Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Lector: Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. Keywords: Hadith, Husband and Wife Relationship, Gender Understanding the Hadith “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin” necessary for a comprehensive understanding of this hadith has many meanings, so that in its development, the context of the text can not mean to hit that can not be hurt physically or non-physical. Basically marriage is prescribed by the creator for reassurance to both husband and wife, so that the formation of the human household does not feel lonely, not to hurt each other. This study aims to assess the views of gender activists Maliki UIN Malang on the hadith “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”, knowing the relevance of hadith to Islamic law, and its implications for the relationship of husband and wife. This type of research is empirical legal research, which emphasizes research on data collected from informants who have been determined. To obtain the data the researchers used unstructured interviews with informants by using the outlines of the problem in question. This study used a qualitative descriptive approach. Results from this study that Islam is basically already taught his people to do good in the marriage and stay away from violence. Especially when viewed from the context of the hadith is not all violence can be resolved with violence. Pronunciation “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”, can not be interpreted as text, meaning it would require using a social and cultural aspects. Regarding the relevance of the hadith is relevant only if it is connected with the origin of Islamic law meaning of this hadith is not in the sense of beating his wife physically. While the implications for the relationship of husband and wife should not be any violence in any form in the marital relationship, because it would not be fair if there is such thing as a beating in the household, it is necessary for individuals as members of the family is good for the manager subject to the family ideal of family life .
xvi
70007770 NIM .)
UIN
UIN
xvii
(