JURNAL
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KLASIFIKASI PRODUKSI TEPUNG TAPIOKA DENGAN METODE NAÏVE BAYES
DECISION SUPPORT SYSTEM TO DETERMINE CLASSIFICATION OF FLOUR PRODUCTION METHODS NAIVE BAYES TAPIOKA
Oleh: RENDRA PRASTAWA NPM: 12.1.03.02.0012
Dibimbing oleh : 1. Ahmad Bagus Setiawan, ST, M.Kom., MM. 2. Intan Nur Farida, M.Kom. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KLASIFIKASI PRODUKSI TEPUNG TAPIOKA DENGAN METODE NAÏVE BAYES RENDRA PRASTAWA 12.1.03.02.0012 Fakultas Tekik – Teknik Informatika
[email protected] Ahmad Bagus Setiawan, ST, M.Kom., MM. dan Intan Nur Farida, M.Kom. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Rendra Prastawa : Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Klasifikasi Produksi Tepung Tapioka Dengan Metode Naïve Bayes, Skripsi, TI, FT UNP. Secara umum permasalahan yang sering muncul dalam produksi tepung tapioka adalah tidak mengetahui berapa tepung tapioka yang akan dihasilkan. Pemilik perusahaan kesulitan dalam menentukan hasil produksi ketela pohon yang akan diolah menjadi tepung tapioka, sehingga pemilik perusahaan sering mengalami keruguan dalam setiap produksinya. Dengan adanya klasifikasi produksi tepung tapioka akan memberi dampak terhadap pemilihan jenis ketela, berat ketela dan asal ketela. Klasifikasi tersebut sangat berpengaruh pada setiap produksi ketela pohon yang akan diolah menjadi tepung tapioka, apabila pemilik perusahaan asal memilih jenis ketela dan asal ketela maka pemilik perusahaan tidak mengetahui hasil tepung yang dihasilkan maka kemungkinan pemilik perusahaan bisa rugi dalam produksinya. Metode Naïve Bayes digunakan dalam menentukan klasifikasi produksi tepung tapioka di “UD. BAROKAH UTAMA”. Klasifikasi produksi menggunakan data yang sudah ada di tahun 2015, dengan data tersebut bisa diperoleh bahan acuhan perhitungan produksi di sistem klasifikasi ini. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah (1) Dalam kasus ini metode Naïve Bayes bisa digunakan dalam mengklasifikasi produksi tepung tapioka dan mampu mengetahui berapa hasil produksi yang akan dihasilkan apakah menghasilkan produksi tepung tapioka banyak, sedang atau sedikit. (2) Sistem yang telah dibuat mengacu pada permasalahan yang ada, dimana sistem dapat mengklasifikasi produksi tepung tapioka dengan data yang sudah ada pada tahun 2015 sesuai dengan perhitungan berdasarkan metode Naïve Bayes. Kata kunci : Klasifikasi, Tepung Tapioka, Naïve Bayes.
I.
keputusan bagi perusahan penghasil
Latar Belakang manusia
tepung tapioka lainnya di Desa tersebut
selalu dihadapkan pada permasalahan
atau bahkan bisa digunakan di wilayah
dalam menentukan suatu keputusan.
lain.
Dalam
kehidupannya,
Hal ini juga terjadi pada klasifikasi
Penulis mencoba membuat sebuah
hasil tepung tapioka. Salah satunya
aplikasi
yang
dipergunakan
dialami
warga
Desa
yang
nantinya
dapat
warga
desa
oleh
Rembangkepuh Dusun Tawangrejo
Tawangrejo untuk mengklasifikasi jenis
Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri. Belum
ketela pohon sesuai dengan jenis dan
adanya
asal
pengklasifikasi
dari
desa
ketela
tersebut.
Sehingga
tersebut untuk mengetahui jumlah dari
diharapkan aplikasi ini dapat membantu
produksi tepung tapioka tersebut yang
memberikan hasil yang pasti dalam
menyebabkan hanya membuat tepung
mengkalasifikasikan
tapioka tanpa mengetahui berapa yang
sesuai dengan jenis dan asal ketela.
dihasilkan tepung tapioka tersebut,
Sebagai
ketela
perbandingan
pohon
penelitian
dalam hal ini pemilik perusahaan harus
yang pernah dilakukan oleh Ebranda
tahu apakah produksi tersebut bisa
A.W, Mardiani, S.Si, M.T.I. dan
mengasilkan
Tinaliah,
sedikit,
sedang
dan
S.Kom.
dengan
judul
banyak di tiap produksi yang akan
Penerapan Metode Naïve Bayes Untuk
dihasilkannya. Setiap bulan akan ada
Sistem
laporan yang bisa menjadi patokan
Smartphone Android. Pada jurnal ini
sistem ini. Untuk itu perlu dibangun
peneliti
aplikasi sistem pendukung keputusan
pemrograman eclipse. Metode yang
untuk menentukan klasifikasi produksi
digunakan Naive Bayes, Metode ini
tepung ketela pohon dengan metode
untuk mengklasifikasikan pesan masuk
Naïve Bayes.
atau sms termasuk ke dalam golongan
Klasifikasi
Sms
menggunakan
Pada
bahasa
banyak
sms spam atau tidak dengan data latih
perusahaan penghasil tepung tapioka
80 sms sehingga memperoleh tingkat
yang
dari
akurasi 85,11%. Jurnal ini memiliki
perusahaan-perusahaan tersebut hanya
kelebihan yakni, kinerja aplikasi ini
satu tempat untuk diangkat menjadi
sangat
permasalahan. Dari perusahaan yang
mengklasifikasikan sms masuk dengan
akan dijadikan sample tersebut nantinya
waktu yang relatif singkat. Kelemahan
aplikasi yang dibuat bisa digunakan
dari jurnal ini adalah aplikasi ini tiddak
Desa
Tawangrejo
berproduksi,
ini
tetapi
untuk pengklasifikasian pengambilan
bagus
karena
dapat
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bisa
digunakan
pada
blackberry,
windows phone dan IOS.
Naive Bayes Classifier. Pada jurnal ini menggunakan metode Naïve Bayes, dari
Penelitian yang dilakukan oleh Hera
data-data mahasiswa terdapat atribut
Wasiati, Dwi Wijayanti dengan judul
jenis kelamin, sks, ipk dan dan tahun
Sistem
Keputusan
lulus. Jurnal ini memiliki kelebihan
Penentuan Kelayakan Calon Tenaga
yakni dari banyak mahasiswa mudah
Kerja Indonesia Menggunakan Metode
diklasifikasikan
Naive Bayes. Pada jurnal ini peneliti
waktu atau terlambat. Kelemahan dari
menggunakan
jurnal ini adalah Pengujian pada data
Java
Pendukung
dan
bahasa
MySQL.
pemrograman Metode
apakah
lulus
tepat
yang
mahasiswa angkatan 2005-2009 mining
digunakan Naïve Bayes, metode ini
NBC menghasilkan nilai precision,
menggunakan probabilitas dapat dengan
recall, dan accuracy masing-masing
mudah menentukan layak atau tidak
83%, 50%,
seseorang untuk menjadi tenaga kerja ke
dan 70%.
luar negeri berdasarkan kriteria yaitu :
Penelitian
ini
dengan
ketiga
berdasarkan pendidikan, usia, tinggi
penelitian diatas terdapat kesamaan dan
badan, berat badan, nilai tes. Jurnal ini
perbedaan. Kesamaan yaitu pada ketiga
memiliki kelebihan yaitu dapat dengan
penelitian
mudah dan cepat menentukan layak atau
memeberikan keputusan untuk suatu
tidak seseorang untuk bekerja di luar
masalah dengan metode Naive Bayes
negeri. Kelemahan jurnal ini dalah dari
dengan studi kasus yang berbeda.
hasil pengujian yang dilakukan dengan
Perbedaannya
menggunakan data sebanyak 542 dengan
digunakan
362 sebagai data training dan 180
penelitian sebelumnya serta bahasa
sebagai data tes, akurasi polanya sebesar
pemrograman yang digunakan juga
73.89 % dan errornya 26.11% jadi
berbeda
jumlah data yang tepat sebanyak 133 dan
sebelumnya.
yang tidak tepat 47.
sebelumnya,
yaitu
berbeda
dengan
sama-sama
kriteria dengan
ketiga
yang ketiga
penelitian
II. METODE
Penelitian yang dilakukan oleh Mujib Ridwan, Hadi Suyono, dan M. Sarosa
1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem
Pendukung
Keputusan
dengan judul Penerapan Data Mining
(SPK) atau Decission Support Sistem
Untuk
(DSS) merupakan sistem informasi
Evaluasi
Kinerja
Akademik
Mahasiswa Menggunakan Algoritma Rendra Prastawa | 12.1.03.02.0012 Teknik- Teknik Informatika
interaktif
yang
menyediakan
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
informasi, pemodelan dan manipulasi
merupakan pendekatan statistic untuk
data. Sistem itu digunakan untuk
melakukan inferensi induksi pada
membantu pengambilan keputusan
persoalan klasifikasi. Metode ini
dalam situasi yang tidak terstruktur,
menggunakan probabilitas bersyarat
dimana tidak ada seorang pun tahu
dasrnya.
pasti
probabilitas
bagaimana
keputusan
Dalam
ilmu
bersyarat
statistic, dinyatakan
seharusnya dibuat. SPK biasanya
Probabilitas X di dalam Y adalah
dibanguan untuk mendukung solusi
probabilitas interaksi X dan Y dari
atas
probabilitas Y, atau dengan bahasa
suatu
masalah
atau
untuk
mengevaluasi suatu peluang yang
lain
ada.(McLeood. 2007)
banyaknya X didalam Y. (Amelia,
Senada dengan para pakar lainya, Raymond
McLeod,
Jr.
bukunya
Sistem
Manajemen
menekankan
“Sistem
Dalam Informasi
Pendukung
bahwa
Keputusan
P(X|Y)
adalah
presentase
2012). Naïve
Bayes
Classifier (NBC)
merupakan sebuah pengklasifikasi probabilitas
sederhana
yg
mengaplikasikan Teorema Bayes dg
adalah suatu sistem informasi yang
asumsi
ketidaktergantungan
ditunjukan
(independent)
yg
manajemen
untuk
membantu
dalam
memecahkan
masalah yang dihadapinya.
tinggi.Teorema
Bayes adalah teorema yg dipakain dalam statistika unt
Dari beberapa definisi di atas dapat
menghitung
peluang unt suatu hipotesis. Bayes
dikatakan bahwa sistem pendukung
Optimal
keputusan
sistem
peluang dr suatu kelas dr masing-
informasi spesifik yang diajukan
masing kelompok atribut yg ada,
untuk membantu manajemen dalam
menentukan kelas mana yg paling
mengambil keputusan yang berkaitan
optimal.
dengan persoalan yang bersifat semi
merupakan sebuah metoda klasifikasi
struktur.
yang berakar pada teorema Bayes.
adalah
suatu
Metode
2. Naive Bayes Sistem
Classifier
Naïve
Bayes
menghitung
Classifier
pengklasifikasian
dg
Pendukung
Keputusan
menggunakan metode probabilitas
Menentukan
Klasifikasi
dan statistik yg dikemukakan oleh
Produksi Tepung Tapioka Dengan
ilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu
Metode Naïve Bayes itu sendiri
memprediksi peluang di masa depan
Untuk
Rendra Prastawa | 12.1.03.02.0012 Teknik- Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berdasarkan pengalaman di masa
adalah sekitar 18-20 bulan (Grace,
sebelumnya sehingga dikenal sebagai
1977).
Teorema Bayes. Ciri utama dr Naïve
dibiarkan di tanah, jumlah pati akan
Bayes Classifier ini adalah asumsi yg
meningkat
sangat kuat (naïf) akan independensi
tertentu, lalu umbi akan mejadi
dari
keras
masing-masing
kejadian. Metode
kondisi
Keuntungan Naïve
/
penggunan
Bayes
Classifier
adalah bahwa metoda ini hanya
Ketika
umbi
sampai
dan
singkong
pada
menyerupai
titik
kayu,
sehingga umbi akan sulit untuk ditangani ataupun diolah. Dalam
Standar
Nasional
membutuhkan jumlah data pelatihan
Indonesia (SNI), nilai pH tepung
(training
tapioka
data)
yg
kecil
unt
tidak
dipersyaratkan.
menentukan estimasi parameter yg
Namun demikian, beberapa institusi
diperlukan
mensyaratkan
dalam
pengklasifikasian. diasumsikan
proses
Karena
sebagai
yg
variable
nilai
pH
untuk
mengetahui mutu tepung tapioka berkaitan
dengan
independent, maka hanya varians dr
pengolahan.
suatu variable dalam sebuah kelas yg
pengolahan tepung tapioka yang
dibutuhkan
menentukan
berkaitan dengan pH adalah pada
klasifikasi, bukan keseluruhan dr
proses pembentukan pasta. Menurut
matriks kovarians. ( Perhitungan
Winarno (2002), pembentukan gel
Metode Naïve Bayes Classifier, 2016
optimum terjadi pada pH 4-7. Bila
)
pH terlalu tinggi, pembentukan
unt
Tepung tapioka merupakan pati
Dalam
diekstrak
satu
proses
pasta makin cepat tercapai tetapi
3. Tepung Tapioka
yang
Salah
proses
dari
memperoleh
singkong. pati
cepat turun lagi. Sebaliknya, bila pH terlalu rendah, pembentukan pasta
dari
menjadi lambat dan viskositasnya
singkong (tepung tapioka) harus
akan turun bila proses pemanasan
dipertimbangkan
atau
dilanjutkan. Kehalusan tepung juga
kematangan dari tanaman singkong.
penting untuk menentukan mutu
Usia optimum yang telah ditemukan
tepung tapioka. Tepung tapioka
dari hasil percobaan terhadap salah
yang baik adalah tepung yang tidak
satu varietas singkong yang berasal
menggumpal
dari jawa yaitu San Pedro Preto
kehalusan yang baik. Dalam SNI
usia
Rendra Prastawa | 12.1.03.02.0012 Teknik- Teknik Informatika
dan
memiliki
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tidak
dipersyaratkan
mengenai
yakni : Banyak, sedang dan
kehalusan tepung tapioka. Salah
sedikit.
satu institusi yang mensyaratkan
a. Perhitungan manual
kehalusan sebagai syarat mutu
Tahap 1
tepung tapioka adalah The Tapioca
Probabilitas
Institute of America (TIA), yang
pohon
membagi tepung tapioka menjadi
Probabilitas P(Banyak) = 26/60
tiga
= 0,4
kelas
(grade)
berdasarkan
kehalusannya.
produksi
ketela
Probabilitas P(Sedang) = 20/60 = 0,3
III.
HASIL DAN KESIMPULAN Dalam kasus ini digunakan sebuah metode klasifikasi yang dikenal dengan Naïve Bayes dengan
data
Berikut
ini
sebanyak
60.
merupakan
perhitungan dari metode Naïve Bayes.
= 0,2 Tahap 2 Probabilitas jenis ketela pohon 1. Genjah nongko P(Banyak) = 5/12 = 0,4 2. Kastal P(Banyak) = 7/12 = 0,5
Contoh kasus antara lain : Asal ketela
: Malang
Jenis ketela
: Kastal
Berat ketela
: 5 ton
dan berat ketela diatas, tentukan produksi
3. Caparoka P(Banyak) = 4/12 = 0,3 4. Naspro P(Banyak) = 6/12 = 0,5
Dengan asal ketela, jenis ketela
klasifikasi
Probabilitas P(Sedikit) = 14/60
tepung
ketela pohon dengan metode Naive Bayes? Perhitungan Naïve Bayes Pertama untuk menyelesaikan pertanyaan tersebut, di hitung probabilitas Kemunculan dari Kesimpulan, dari data tersebut
5. Ndoro ijo P(Banyak) = 4/12 = 0,3 6. Genjah nongko P(Sedang) = 5/12 = 0,4 7. Kastal P(Sedang) = 4/12 = 0,3 8. Caparoka P(Sedang) = 5/12 = 0,4 9. Naspro P(Sedang) = 4/12 = 0,3
hanya terdapat 3 kesimpulan Rendra Prastawa | 12.1.03.02.0012 Teknik- Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
10. Ndoro ijo P(Sedang)
Probabilitas berat ketela pohon
= 2/12 = 0,1 11. Genjah nongko P(Sedikit) = 2/12 = 0,1 12. Kastal P(Sedikit) = 1/12 = 0,1 13. Caparoka P(Sedikit) = 3/12 = 0,2 14. Naspro P(Sedikit) = 2/12 = 0,1 15. Ndoro ijo P(Sedikit) = 6/12 = 0,5
1. 4 Ton P(Banyak) 7/15 = 0,4 2. 4 Ton P(Sedang)
3. 4 Ton P(Sedikit)
= 7/20 = 0,3 2. Kediri P(Sedang) = 8/20 = 0,4 3. Kediri P(Sedikit) = 5/20 = 0,2 4. Malang P(Banyak) = 15/20 = 0,7 5. Malang P(Sedang) = 5/20 = 0,2 6. Malang P(Sedikit)
=
1/15 = 0,1 4. 5 Ton P(Banyak)
=
9/15 = 0,6 5. 5 Ton P(Sedang)
=
3/15 = 0,2 =
3/15 = 0,2 7. 6 Ton P(Banyak)
1. Kediri P(Banyak)
=
7/15 = 0,4
6. 5 Ton P(Sedikit) Probabilitas asal ketela pohon
=
=
5/15 = 0,3 8. 6 Ton P(Sedang)
=
5/15 = 0,3 9. 6 Ton P(Sedikit)
=
5/15 = 0,3 10. 7 Ton P(Banyak)
=
5/15 = 0,3 11. 7 Ton P(Sedang)
=
5/15 = 0,3 12. 7 Ton P(Sedikit)
=
5/15 = 0,3
= 0/20 = 0 7. Blitar P(Banyak)
Tahap 3
= 4/20 = 0,2 8. Blitar P(sedang) = 7/20 = 0,3 9. Blitar P(Sedikit) = 9/20 = 0,4
Setelah menghitung probabilitas langkah
selanjutnya
mengalikan
dengan
masing-masing
probabilitas Banyak, Sedang dan Sedikit.
Rendra Prastawa | 12.1.03.02.0012 Teknik- Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
P(Banyak) = P(Produksi) *
Pada contoh perhitungan
P(Jenis ketela)* P(Asal ketela) *
manual dengan gambar 1 di
P(Berat ketela) = 0,4 * 0,7 * 0,5
dapatkan hasil yang sama yaitu
* 0,6 = 0,084
dengan asal ketela Malang, jenis ketela kastal dan berat 5
P(Sedang) = P(Produksi) * P(Jenis ketela)* P(Asal ketela) * P(Berat ketela) = 0,3 * 0,3 * 0,2 * 0,2 = 0,0036
ton menghasilkan probabilitas dengan produksi tepung tapioka banyak.
Perbedaan
probabilitas antar perhitungan
P(Sedikit) = P(Produksi) * P(Jenis ketela)* P(Asal ketela) * P(Berat ketela) = 0,2 * 0 * 0 *
manual dengan sistem berbeda karena
adanya
jumlah
pada
sebelumnya
0,3 = 0
produksi Langkah
terakhir
adalah
mengambil probabilitas yang hasilnya
terbanyak
P(Banyak),
angka
P(Sedang)
perbedaan perhitungan
namun tepung
hasil
memiliki
kategori yang sama. Berdasarkan hasil penelitian
dari
dan pembahasan Klasifikasi
dan
Produksi
Tepung
Tapioka
P(Sedikit), karena P(Banyak)
Menggunakan Metode Naïve
lebih besar maka kesimpulan
disimpulkan bahwa :
jenis ketela kastal, asal ketela
1. Dengan
menggunakan
malang dan berat ketela 5 ton
metode Naive Bayes aplikasi
menghasilkan
mengklasifikasikan produksi
pohon
tepung
dengan
ketela
probabilitas
tepung
tapioka
dapat
dijalankan dengan efektif
Banyak.
dan tepat. b. Perhitungan sistem
2. Dengan aplikasi klasifikasi produksi dapat
tepung
tapioka
memudahkan
perusahaan
dalam
menentukan hasil produksi Gambar 1 Perhitungan
tepung tapioka.
Sistem Rendra Prastawa | 12.1.03.02.0012 Teknik- Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3. Dapat
mengklasifikasikan
Klasifikasi
Sms
Pada
dari tiap jenis ketela dan
Smartphone
berat ketela yang akan diolah
Palembang: STMIK MDP.
menjadi
tepung
Android.
tapioka
dengan efektif dan tepat. 4. Dalam kasus ini metode
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung
Naive Bayes bisa untuk
Keputusan.
mengklasifikasi
Andi.
produksi
Yogyakarta
:
tepung tapioka dan mampu mengatasi
masalah
yang
Muhammad
Dahria,
2011,
dihadapi oleh para pemilik
Metode Akses Data ODBC
perusahaan tapung tapioka
Dan Ole DB, Medan :
dalam
mengambil
STMIK Triguna Dharma.
yang
akan
diproduksi
menghasilkan
tepung
ketela
banyak, sedang atau sedikit.
Perhitungan
Metode
Naïve
Bayes Classifier Java. 1 September
IV.
2016,
DAFTAR PUSTAKA
algoritma.com/2013/06/con Ciptohartono
Claudia
Clarentia. 2014. Algoritma Klasifikasi
Naïve
Bayes
oth-perhitungan-naivebayes.html > [ Diaskses 2 Februari 2017 ].
Untuk Menilai Kelayakan Kredit.
Semarang:
Universitas
Dian
Nuswantoro.
McLeod Raymond, Jr. dan Schell
George P. 2007.
Sistem
Informasi
Manajemen. Susilo Djoko. 2005. Delphi. Yogyakarta: Graha ilmu.
Ebranda A.W, Triana Novi, Mardiani
dan
Tinaliah.
2013. Penerapan Metode
Edisi
kesembilan. Penerbit Indeks. Jakarta.
Rahman
Adie
Muhammad,
2007.
Mempelajari
Karakteristik
Kimia
Dan
Naïve Bayes Untuk Sistem Rendra Prastawa | 12.1.03.02.0012 Teknik- Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Fisik Tepung Tapioka Dan Mocal (Modified Cassava Flour)
Wasiati Hera, Wijayanti Dwi.
Sebagai
Penyalut
Kacang
Pada
Produk
Keputusan
Kacang
Salut.
Bogor:
Kelayakan Calon Tenaga
Institut Pertanian Bogor.
2014.
Sistem
Pendukung Penentuan
Kerja
Indonesia
Menggunakan Metode Naive Ridwan Mujib, Suyono Hadi, dan
Sarosa
Penerapan Untuk
M. Data
Evaluasi
Akademik
2014.
Bayes. Yogyakarta: STMIK AKAKOM Yogyakarta.
Mining Kinerja
Mahasiswa
Grace, M.R. 1977. Cassava Processing.
Food
and
Menggunakan
Algoritma
Agriculture Organization of
Naive
Classifier.
United Nations, Roma.
Bayes
Malang:
UIN
Maulana
Malik Ibrahim Malang
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan.
Sudiyantoro.
2005,
Pendukung
Konsep
PT
Gramedia,
Jakarta.
Keputusan,
Penerbit gramedia. Turban,
Yusnita Amelia, 2012. Sistem
E., Aronson, J.E., and Liang,
Pendukung
T.P., 2005, Decision Support
Menentukkan Lokasi Umah
Systems
Makan
and
Intelligent
Yang
Keputusan
Strategis
Systems (Sistem Pendukung
Menggunakan Metode Naive
Keputusan
Bayes, Semarang: STMIK
dan
Kecerdasan),
Sistem
Yogyakarta:
Widya Cipta Dharma.
Penerbit Andi.
Rendra Prastawa | 12.1.03.02.0012 Teknik- Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 8||