rssN 2086-157s
Jurnal EKONOMT & STUDT PEMBANGUNAN Jurnal Ekonomi & Stu,li Pembangunan (JESP) terbit tiga kali setahun memuat artikel hasil pemikiran filosofis, konseptual, teoritis, telaah kritis (critical reaian), dan penelitian di bidang ekonomi pembangunan (danelopment economics) dan pembangunan ekono rni (economic darclopment).
Ketua Penyunting Dr. Lnam Mukhlis, M.Si
Wakil Ketua Penyunting Dr. Hadi Sumarsono, ST, M.Si Penyunting Pelaksana Dr. Mit Witjaksono, MS.Ed. Dr. Sugeng Hadi Utomo, M.S Dr. M. Nasikh, SE M.P., M.Pd Crisvia Agustin, SE., M.Sc.
Pelaksana Administrasi
Syahrul Munir, S.Pd Yanuar Kustyandi, S.pd
AlamatRedaksi[U Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (FE UM) Jl. Scmarang5. Malang 65745. Gedung E3 Lantai 2
Tlp/Fax (0341) 585-911 E-urail mitrof
[email protected] [email protected] Site: www.fe.um.ac.id
Jurnal Ekonomi & Studi Penrbangunan (]ESP) dikelola oleh Jurusan Ekonomi pembangunan Diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang (FE uM).
u""3"fil3:-'#31,*L*?#*")f,iJ:u, Pembantu Dekan I[ Dr. Tuhardiq SE., MSi.Ak Pembantu Dekan III: Drs. Dioko Dwi Kusurnayantq M.Si. Ketua Jurusan Ekonomi pembangunan: Dr. Hari Wahyono, M.pd.'
Naskah artikel yang disumbangkan kepada )ESP harus mengikuti aturan dalam petunjuk bagi \ofiributor IESP yang dilampirka. pada setiap nomor per.,eibitar..
Isi artikel bescrta akibat yang ditimbulkan oleh arttkel penulisnya (kontributor).
itu meniadi tanggungiawab
penuh
IESP Vol. 1, No, 2, 2009
Kerja Identifikasi Faktor-Faktor Sosial-Ekonomi \Iigrasi renaga (Kasus Ibu Rumah Tangga )ang Bekeria dari Sektor Pertanian ke Sektor 1oo Pgnenirn I
\-. \ -:--'
\larn _tacltr,',
'
''.
Thrs r,'se:,':): -: " rrorA-cr-. :r: -: -i':,.
on rl:e
n:iE?'-:.-:
-
ag!'icultto',;i " ':; ond ie, Lzrr.i .;t;.; ,(eu*
orrls.
i;
r ': - i.)- could be accounted for. ' :r' . Jmenott are for housett'ife : i,: :r-i those directly inJluence r --::ultural sector: (a) non
''
,'-:-
Kecenderungan nigra-
-'-
-.
s{3 J--
sektor pertanian ke seLtor or-1tr E€l--r-r dialami oleh semua negara b'*ke:::=; termasuk lndonesia Di saru slsl- re::--:negara bekembang harus mempercels: ':-pembangunan dr sektor pertaru3r - --J3 untuk mendukung kemajuan sekit-rt inci=
Dengan banyaknva migrasi tens$3 r3:-': dari sektor pertanlan ke sektor non :e:tanian akan memperburuk perkemb'=-i= sektor pertanian karena seklor Iru i.:kekurangan tenaga kerja sehrngga l'3\ 3 produksi pertanian menjadi semaliin m^1H
Banyak kemungkinan faklor )'an=q =+. nyebabkan migrasi ini. Kemajuan ilmu lengetahuan ternyata menvebabkan sei'1": plrtarriar, lebih banyak bersifat padat moJal daripada padat karya' Ini artinva pen) erapan tenaga kerja di sektor pertaruan menl3'f,l lebih sedikit dan digantikan oleh tel'noltr$ yang lebih bersifat padat modal Pada giltrartyu akan memacu tenaga kerja di seklor p.tt*i* bekerja ke sektor non pertaruan (Arief,2000). Ledakan penduduk di negara berkembang yang begitu pesat semakin memperAlamat koresPondensi: Agus Sumanto. Jurusan Ekonomi Pembangunanf'a=huttas Ekonorni Universitas Negeri Malang E-mail : agussumanto@um. ac. id
-:4.?.rs. kl) eclucational leYel,
'-:-:= ..::-=-r{:nan -,----
beralihnya tenaga kerla
menuju seklor non
:u:stonal =--:;,. -.=: lebih memberikan jaminan
:e.=;:
ri-,-iJ = :::::t-hari. Sebagai kelanjutan-r : :€r1 :: .:-::rmal semakin berkem-bang
::-:r-=- :-: '.rn-industri di daerah berba! : :f,--=-=- bark industri besar, sedang, industn rumah tangga yang r-=i.. r;lJ:{--,1- tl:gr di dalam situasi kelesuan 3-::.:r-- ::=\3ta sektor-seklor informal .::,- :-. i* ::emberikan daya tahan hidup ;-:-- 3:--a'' "katub pengaman" menam:,-:: 3:3r- nenduduk Yang masuk -Pasar -r{: iI:€:--3:a menunggu kegiatan ekonor:=ball (Simanjuntak, 2003)' - :L--1 D.=-:: deretan angkatan kerja Yang seklor non pertanian tersebut, untuk diperhatikan bahwa =s.:.h -i3--\ :-'.== =bagtan adalah Para ibu rumah -s.ll: '. "-i Dada mulanya adalah memban]ekEl-"la di sektor pertanian. Peran:L =.=:a -:: :::c.atr tangga dalam memajukan seki.-r r€i-S.i3r dr Indonesia secara tradisional ::jr. ::se iianggap remeh. Para ibu rumah :5t-3 :.j 3dalah penyedia tenaga kerla
3fl:=-=5-
-<e
IESP Vol. 1, No. 2,2A09
yang murah. Adanya migrasi ibu rumah tangga ke selctor non pertanian ini berarti bahwa pendapatan keluarga tersebut tidak mencukupi lagi untuk kehidupan keluarg4 sehingga para wanita mengalokasikan wak-
tunya untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya dengan mencari pekerjaan lain (Hubeis, 1991).
Mengacu pada penelitian sebelumny4 Hartoyo et al. (1999) menemukan bahwa peluang kerja di sektor informal dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarg4 luas lahan, curahan waktu kerja, tingkat upah dan tingkat pendidikan. Penelitian Ratina (2002) tentang curahan waktu keqa rumah tangga petani pada kegiatan di dalam dan di luar usaha tani padi sawah menunjukkan bahwa curahan jam kerja rumah tangga petani di dalam dan di luar usaha tani dipengaruhi oleh tingkat pendidikaq luas laharl tingkat upah, pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga, dimana cu-
rahan waktu kerj4 tingkat upah, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga berpengaruh positif sedangkan luas lahan berpengaruh negatif. Ratnaningtyas (2003) meneliti tentang faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi curahan waktu kerja kepala keluarga dipengaruhi oleh luas lahan garapan, jumlah tanggungan keluarg4 tingkat pendidikarL umur dan tingkat upah. Dari hasil-hasil penelitian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa faklor-faktor yang menyebabkan ibu rumah tangga bekerja pada sektor non pertanian dalam meningkatkan pendapatan keluarga adalah sebagai berikut: pendapatan keluarg4 luas lahan yang dimiliki, jumlah tanggungan keluarg4 upah di sektor non pertanian dan tingkat pendidikan. Penelitian ini menguji kembali penelitian sebelunmya dengan meredifinisi variabel-variabel upah di sektor non pertaniarl pendapatan keluarga dan jumlah tanggungan keluarga. Selanjutnya meneliti kontribusi para ibu rumah tangga yang bekerja di seklor non pertanian dan pertanian terhadap pendapatan keluarga mereka.
di sektor non pertanian
adalalt
semua pendapatan yang diperoleh
di luar
Upah
pertanian baik usaha utama maupun usaha
sampingan. Bagi ibu rumah tangga yang beralih bekerja ke sektor non pertaniar-rupah ini adalah pendapatan yang mereka terima dari bekerja di sektor non pertanian. Bagi ibu rumah tangga yang tetap bekerja pada sektor pertaniarq upah ini didapat dan penawa.ran upah yang diperoleh jika keluar bekerja ke seklor non pertanian. Penawaran upah ini adalah riil, misalnya jika ada teman yang menawari seorang ibu rumah tangga bekerja di suatu pabrik dengan upah tertentu. Jika tidak ada yang menawari untuk bekerja di sektor non pertanian, maka upah di seklor non pertanian dianggap sama dengan upah yang mereka terima di pertanian. Pendapatan keluarga tidak hanya pendapatan dari kepala keluarg4 tetapi juga dari semua anggotir keluarga yang bekerja (tidak termasuk ibu rumah tangga). Jumlah tanggungan keluarga diukur dengan jumlah anggota kelurga yang tidak bekerja yang hanya ditanggung keluarga tersebut. Tingkat pendidikan ibu rumah tangga diukur dengan jumlah tahun melaksanakan pendidikan.
METODE Studi dipilih di Desa Dengkol Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, karena banyaknya ibu rumah tangga yang berasal dari sosial ekonomi sektor pertanian berpindah ke sektor non pertanian. Terdapat 119 ibu rumah tangga yang bekerj a pada sektor
non pertanian sedangkan yang
konsisten
bekerja pada seklor pertanian sebanyak 35. Sampel diambil sebanyak 20o/o sehingga berjumlah 35 orang.
Pemilihan sampel dengan stratified random' sampling. Tingkatan kelas sosial dalam masyarakat untuk istri yang bekerja diasumsikan ada du4 yaitu yang bekerja di sektor non pertanian dan yang masih bekerja di sektor pertanian. Dari masing-masing strata selanjutnya dipilih sampel secara random.
Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan kuesioner yang sifatnya terbuka. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. 75
IESP VoL7, No.2,2009
Data primer adalah ibu rumah tangga petani yang bekerjapada sektor pertanian maupun non pertanian. Data sekunder diperoleh dari
benar tidak berpengaruh terhadap variabel
kantor Kecamatan Singosari, kantor desa Dengkol dan instansi terkait yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
HASIL
Analisis data yang dipakai adalah model logit kuena variabel dependen (Y) yang akan diuji merupakan data kualitatif
di
yang mempunyai dua kriteri4 yaim bekerja di seldor non pertanian (l) atau tetap bekerja di sektor pertanian (0) . Formulasi model logit yang digunakan adalah modifikasi dari model Gujarati (1995):
^4&)=
"+
p,x, + prxr+ prXr+
poX o+
4yr,+ tt
Pi
adalah prosentase peluang ibu rumah tangga beke{a pada sellor non pertanian; 1-P; adalah prosentase peluag ibu rumah tangga bekerja pada pertanian Xr adalah upah rata-rata perbulan di seLtor non pertanian (Rp); X2 adalah tingkat psndapatan keluarga per bulan: X3 adalah jurnlah anggota keluarga )'ang menjadi beban tanggungan keluarga (ormg): )L dimana
adalah tingkat pendidikan
responden
(tahun); Xs adalatr luas lahan pertrrian vang dikuasai (heklar). Untuk menilai kelayalian model regresi
dengan menggunalian
uji
Hosrner
da
Lemeshorv (Santoso- 20M). Hipotesis pe. nelitian yang di4jukan adalah Flo: tidali ada
perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dan klasifikasi yang diamati, H1: ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Jika Probabilitas > 0,05 Ho diterima sebalikanya jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak. Untuk menilai keseluruhan model atau overall model fit maka dilihat Log Likelihood. Sedangkan untuk menguji koefisien regresi dengan melihat angka probabilitas (signifikansi). Jika siginifikarisi < 0,05 maka variabel independen tersebut benar-benar berpengaruh terhadap variabel dependen Begitu sebalikny4 jika signifikansi > 0,05 maka variabel independen tersebut benar-
dependen
Dai 25 responden para ibu rumah tangga yang bekerja di sektor non pertanian D€sa Dengkol temyata memiliki upah rada-rdz per bulan (X1) Rp 896.200,00 Pendpaa ini termasuk rendah karena LJMK Kabupaten Malang Rp 802.000 per bula (ahun 2008). Namtrn demikian upah ini sud"h tingg daripada upah rata-rata di sektor patmian yang sebesar Rp 551. m0,0O per bulan, informasi dari 10 responden ibu rumah tangga yang bekerja di seltor pertanianDari 35 sampel diperoleh infromasi bahna peadapatan keluarga (X2) rata-rata dd& sebesar Rp i.046.000,00 per bulan. Pendryaan keluarga dalam penelitian ini lang dimalisud adalah semua pendapatan aggota keluarga (selain istri) baik yang diperoleh dari sektor pertanian maupun sehor non pertanian selama satu bulan. Alolasi pardapatan keluarga selain untuk mernenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, juga tmuk membiayai pendidikan sekolah aalq-a p€rumahan dan biaya kesehatan. Jurrlatr anggota keluarga yang menjadi tanggungan (X3) merupakan faktor lang dapat menentukan keputusan ibu rumah tangga beke{a di pasar kerja atau tidak Semakin besar jumlah tanggungan keluarga sernakin berat beban yang ditanggung oldr keluarga sehingga mendorong ibu rumatr tangga untuk bekerja- Dari hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa jumlah anggota keluarga yang menjadi tang$mgan ruta-rata adalah 3,4 orang. Anggota keluarga yang menjadi tanggungan termasuk usia produktif (15-60 tahun) yang belum bekerja atau masih menempuh pendidikan. Dalam hal tingkat pendidikan (&), dari survey menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden masih tergolong rendah yaitu rata-rata 9,6 tahun, atbu dengan kata lain lama pendidikan yang ditempuh res-
ponden rata*ala adalah lulusan SLTP. Tingkat pendidikan seseorang akan mempe-
76
IESP VoL 1, No.2, 2009
ngaruhi sikap seseorang di dalam menilar sesuatu dan menggunakan rasionya dalam mengambil keputusan. Tingkat pendidikan seseorang merupakan salah satu bentuk investasi dalam sumber daya manusia. Selain itu, tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi mudah tidaknya akses untuk bekerja di sektor non pertaruan, terutama alises memasuki dunia industri. Dari hasil penelitian di Desa Dengkol diperoleh bahwa banyak responden tidak memiliki lahan garapan (Xs), yaitu seban1'ak 10 orang. Yang memiliki lahan garapan sebanyak 0,1 - 0,5 ha adalah sebanyak l7 orang. Yang memiliki lahan seluas 0,6 t ha adalah sebanyak 6 orang dan 2 orang memiliki lahan seluas 1-1,5 ha. Kecilnya rata-rata kepemilikan lahan pertanian merupakan kondisi umum masyarakat pertanian di Indonesia. Semaliin kecil lahan yang dipunyai, mempengaruhi efisiensi biava pengerjaan dan juga mempengaruhi penda-
dapatan sampingan, tetapi merupakan pen-
patan petani.
1'ang baik.
Kontribusi ibu rumah tangga di dalam memperkuat pendapatan keluarganya ternr-ata adalah sangat besar. Para ibu rumah tangga yang bekerja di seklor non pertanian pendapatannya berkisar Rp 680.000,00 sampai dengan Rp 1.600.000,00 setiap bulan. Sedang untuk ibu rumah tangga yang masih tetap bekerja di sektor pertanian pendapatan rata-ratanya sebesar Rp 551.000,00 per bulan. Rata-rata pendapatan keluarga responden (selain istri) adalah Rp 1.046. r.00,00 per bulan, baik yang istrinya bekerja di sektor pertaruan atau non pertarxan.
Kontribusi pendapatan keluarga bagt Etri yang bekerja di sektor non pertanian iebih besar bila dibandingkan dengan kontribusi yang bekerja di sektor pertanian. Bila dihitung, maka prosentase kontribusi rbu rumah tangga yang bekerja di sektor non pertanian adalah 49o/o terhad,ap pendapatan total keluarg4 sedang kontribusi ibu rumah tmgga yang bekerja di sektor pertaterhadap pendapatan total keluarga dalah sebesar 35Yo. Dengan demikian ter:)ata kontribusi ibu rumah tangga yang
lan
:ekerja =atan
di non pertanian
terhadap penda-
keluarganya bukan lagi sebagai pen-
dapatan utama.
nilai dari variabel-variabel tersebut diketahui, selanjutnya dianalis dengan model logit. Analisis ini untuk melihat Setelah
apakah variabel-variabel independen berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen, yaitu berpeluang bekerja di sektor non pertanian atau tidak. Hasil analisis model logit diringkix dalam Tabel l. Dari Tabel 1 tampak bahwa nllai good-
ness-o.f-fit
nilai probabilitasnya adalah
0,4130 yang nilainya lebih besar dari 0,05. menunjukkan bahr,va model regresi binary layak untuk digunakan. Dilihat dari
Ini
log likelihood, dari Tabel 1 terlihat bahrva
nilai
-2 log likelihood untuk Block Number 0 adalah sebesar 42,463, sedangkan -2log likelihood untuk Block Number = | adalah 22,787 -vang berarti terladi penurunan nilai log likelihood. Ini menunjukkan bahrva model regresi tersebut adalah model regesi
:
Tabel l. Hasil Analisis Model l-ogir Signifikansi
Variabel Constanta (C)
8,392
0,020
Upah di sektorNon Pertanian.(Xr)
0,101
0,M7
Pendapatan Keluarga (X2)
-0,001
0.029
Jurnlah tanggungan
0,1 59
0,0-39
Tingkat pendidikan (Xa)
0,22t
0.0{2
Luas lahan (X5)
-0.251
0.o16
keluarga (X:)
Goodne.ss
offit te.st :4,162 sigrifikan
pada 0,4130
0 : Nrtmber I
-2log likeliltod vntnk Block Number =
42,463
-2 log likelilnod untuk B/oct
22.787
B adalah koefisien regresi dan dengan tarafkepercayaan 95oo
Dari koefisien regresi, dari Tabel 1 terlihat bahwa semua variabel yang diuSi aJa lah signifikan, yaitu nilai signifikansi & bawah 0,05, ini berarti bahwa lima vanabei bebas, yaitu upah di sektor non pertaruar pendapatan keluarg4 jumlah anggota kelw' arga yang menjadi tanggungarL tingkat peo. didikan, luas lahan pertanian yang dikuaat berpengaruh terhadap variabel depender-
IESP Vol. 1, No. 2, 2009
i'aitu pengambilan keputusan untuk b'e";;: di seL-tor non pertaman. Koefisien 'i'anabel bernrlai postlr:.
pendidikan. Koefisien vanabel berni,:- :;gatif yaitu pendapatan keluarga dan ,;'. .=han pertanian. Tanda negatip menu:i--si.bahwa adanya hubungan 1'ang terbalri- ::: babilitas untuk bekerja di sekror nc: :::tanian akan semakin mengecil deng-. .:makin meningkatnya i'anabei peni--:keluarga dan luas lahan pertaruan :.--;
:.-:r-r-ran
komoditas (Nicholson, 2000:
r+:;: jLi:ustment ini akan menyerr--r-r. '.ia\-:!] tenaga kerja dari aktivitas --::.* --ri-a sehingga dominasi mereka :=- :::=-.ci,ilahlan waktu yang lebih :-;.:-.- :a1'n pasar tenaga kerja^ Kiranya =::'. .-::::jst didominasi oleh efek pen-
:-::-
:-.: : -:
..
.-:
;r.:i
kebanyakan wanita, akibatnark. Efek pendapatan wani---ii:*r ::-- rerkeluarga menjadi kecil ka-
:T-= .--:-:.:.ri\ a akan bervariasi
dengan 1r1; mereka. Secara ekstrim, pen: -: nngkat upah yang tinggi akan
-r:-:- -=, ::i-. ':: ::irn\a .:.
dikuasai.
PEMBAHASAN Dari hasil analisis diketahur bah'"' ' ::= lima faktor yang mempengaruhr ps'--:3::-bilan keputusan ibu rumah tangga :. :5.: Dengkol Kecamatan Singosan untui l:;'=:ja di sektor non pertanian. Hal Inr :131:-kung pendapat sebelumnl-a mtsalnr3 '::-: dikemukakan oleh Becker (20[it-'l il: --:ahli ekonomi lainnya. Beberapa a.la.:::
'.
--:
memungkinkan meningkatnl'a par.!-:::. angkatan kerja, khususn-v-a ibu ruma: :":-:ga untuk bekerja dalam membartu p:::..:nomian keluargany4 yaitu narkn\3 -:i:riil, tingkat pendidikan 1'ang semakri r'':-produkivitas yang tinggr di da.lam :-::j-tangga, pengembangan karir ) ang .:-S-:
k:-*::-
ga.
Dalam jangka panjang (long n,':t :-=ningkatnya upah riil dapat meningk::.'tenaga kerja di pedesaaan dalam pa:a: -ie:ja. Hal ini sebagar konsekuensi logrs ::;tenaga kerja yang memperoleh keleb-:yang memiliki skill sampai dengan pen;-dikan yang pemah diikuti. Tingkat upyang tinggi menimbulkan efek pendapua: (incorne effect) dan efek substitusi (-i:.i'.'.hrtion effect). Efek pendapatan akan meng::rangi jam kerja. efek substitusi drkartka:: dengan aktivitas produksi dan konsun--': dalam rumah tangga yang cenderung unlr:-i menaikkan aktivitas tersebut. Barang akan disubstitusikan dengan waktu dalam produksi komoditas dan good-intensive conimodity akan disubstitusikan untuk ttnie78
.: zcoj dalam rumah tangga yang
.'
'-fu r,anabel upah di seklor non per:::-'-jumlah tanggungan keluarga dan :::--i-
dicapai dan peningkatan pendapatan
--.-.:
bagi rvanita yang sudah tidak berpartisipasi dalam )ang :'::: :::-;S: iieqa. Tingkat upah yang ting_: :: - ---s- akan menaikkan pendapatan : - r: ::,: -\a hanYa satu waktunya bekerja : = -; : = t.r: :g:a-qa kgfja.
rirr.i---9.
-:-'-1
:::::
tuga dihasilkan oleh perudalam pilihan wanita mau :=.,=:, :::3 pasar tenaga kerja (Todaro & S:--:- I -: 191). Hal ini sangat dipenga:-:- - :: :-:lgkat pendidikan dan penge-.-::. =::: semakin baik. Adanya perge:::-: r"3',:. lllrt3?fl dapat memiliki efek .=:-.::: ::i..;bahan karir wanita ke arah : --i-:'.. i, pa-sar kerja. Undang-undang :::- :-:.:-:r-rast juga membuat pekerja par: - :r:r rerr lebih attractive dibanding: - i3:.1,= :ekerja di rumah. Dengan ting::. tlrr.r.rI.r rang lebih tinggi bagi para l=r3r: '.'.::-:3 akan lebih memungkinkan --r-:. :=.:loatkan gajilupah i'ang lebih
:---- :--:::sar
P:-.r--:r1t\ rras vang
tinggi dalam rumah
:-_iJ: - -i:. menvebabkan meningkatnya :=-i-:..1 mgkatan kerja ibu rumah tangga. P::-_:;:-n teknologi yang lebih maju ;:*--. :-srg-barang
;r.=J ..-.: ;irng
modal bagi bisnis se-
'.,.ektu merupakan salah satu faktor
penting dalam meningkatkan ii.-J;si:iilas u'aktu dan menaikkan tingkat ;:gr :--ii Selumlah mesin yang besar dan p3ra iltrnn)'a- memungkinkan pekerj a untuk mengha:ilkan output dengan wal(u yang sedrhr Dengan demikian adanya barang-
IESP VoI. 1, No. 2, 2009
barang modal yang baik dan digunakan bagi
rumah tangga akan memungkinkan rumah tangga mengurangi sejumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi dan konsumsi dalam rumah tangga. Peningkatan barang-barang modal akibat adanva peningkatan produktivitas dalam rumah tangga.
Adanya penurunan pada diskriminasi gender juga membuat pekerjaan lebih banvak tersedia bagi wanita. Secara relatif dalam berbagai pekerjaan, pekerja wanita masih bersifat tradisional. Banyak pekerjaan di perusahaan yang masih mendiskriminasikan wanita. Demikian pula banyak pekerjaan rumah tangga yang masih bias gender. Ada pekerjaan yang harus ditangani
oleh wanit4 demikian pula sebaliknya. Adanya diskriminasi gender ini menyebabkan fleksibilitas wanita untuk beke{a menambah penghasilan keluarga kurang sekali. Meskipun adanya kesempatan bagi s'anita untuk bekerja di luar pekerjaan rumah tanggq adanya hambatan gender tradisional akan menurunkan motivasi para ibu rumah tangga. Adanya bias gender ini misalnya pekerjaan cuci mencuci piring atau menyapu lantai. Ada tradisi daerah tertentu yang menganggap mencuci piring adalah pekerjaan wanita dan pantang dikerjakan oleh pria. Akibat tradisi bias gender ini, seorang suami yang mempunyai banyak waktu luarg tidak akan mengerjakan pekerjaan mencuci piring atau menyapu lantai. Tradisi bias gender yang tidak benar ini akan menghambat kesempatan ibu rumah tangga trntuk bekerja di luar rumah meskipun waktu mungkin banyak karena tidak mempu-
ryai anak atau anak-anaknya sudah besar. Luas lahan pertanian juga mempengaruhi peluang bagi ibu rumah tangga bekerja di sektor non pertanian. Semakin luas lahan pertanian, maka semakin rendah peluang ibu rumah tangga untuk bekerja di sektor non pertanian. Ini artinya semakin luas lahan pertanian, maka akan memberikan pendapatan keluarga yang lebih tinggi sehingga ibu rumah tangga tidak perlu berssah payah mencari pekerjaan lain di luar
sektor pertanian. Penghasilan yang diharapkan dengan bekerja di sektor non pertanian akan semakin kecil dibanding pendapatan yang didapatkan saat ini di sektor pertanian. Efek ini akan memperkecil kemungkinan untuk bermigrasi (Todaro & Smith, 2003: 380).
Luas lahan pertanian juga mempengaruhi efisiensi pengerjaan lahan Dengan lahan pertanian yang luas, akan memberikan skala ekonomis dalam hal pengusahaan bibit, pemberatasan hama dan juga dalam hal pengerjaan tenaga kerja- Dengan kata lain, nilai produk marginal per tenaga kerja, masih positif untuk lahan pertanian yang luas, dibandingkan dengan lahan pertanian yang sempit. Ini sejalan dengan teori perubahan struktural dari Lewis (Kuncoro 2003: 59). Pada sel$or yang surplus tenaga kerj4 dimana produk marginalnya adalah nol, maka akan terjadi migrasi ke sektor' yang kekurangan tenaga kerj4 dimana produk marginalnya adalah positif. Dalam kasus penelitian ini, sektor yang produk marginalnya positif adalah sektor-sektor non pertanian, yang ditandai dengan masih tingginya rata-rata upah dibanding dengan upah sektor pertanian yang hanya cukup untuk hidup secara subsisten.
KESIMPULAII DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 variabel yang mempengaruhi keputusan ibu rumah tangga untuk bekerja di sektor non pertanian, yaitu
upah di seklor non pertanian, pendapatan keluarg4 jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan luas lahan pertanian. Diantara kelima variabel tersebut, tiga variabel bebas mempunyai korelasi yang positif dengan probabilitas ibu rumah tangga untuk bekerja di sektor non pertanian. Ketiga variabel tersebut adalah upah di sektor non pertanian, jumlah tanggungan keluarga dan tingkat pendidikan. Artinya semakin besar variabel tersebut maka probabilitas ibu rumah tangga untuk bekerja di seklor non pertanian semakin tinggi. Dua variabel bebas mempunyai korelasi yang
IESP VoL'L, No. 2,2009
negatif, yaitu pendapatan keluarga dan luas lahan. Artiny4 semakin tinggi pendapatan keluarga yang diterima dan semakin tinggi luas lahan, probabilitas ibu rumah tangga untuk bekerja di sektor non pertanian semakin kecil. Kontribusi pendapatan keluarga bagi istri yang bekerja di sektor non pertanian Iebih besar bila dibandingkan dengan kontribusi yang bekerja di sektor pertanian, yaitu sebesar 49o/o terhadap pendapdan total keluarga, dibandingkan dengan yang bekerja di sektor pertanian sebesar 35Zo Dengan demikian, temyata kontribusi ibu rumah tangga yang bekerja di non pertanian terhadap pendapatan keluarganya bukm lagi sebagai pendapatan sampingan, tetapi merupakan pendapatan utama Samn Ada beberapa hal yang bisa disaranlian dari penelitian ini. Pertama, perlunya pembuat kebijakan di Kabupaten Malang untuk lebih memperhatikan sektor non pertanim (sektor industri), khususnya indusri rurnatr tangga dan sektor informal. lni dikerrbangkan untuk menyerap tenaga kerja 1,ang tidak terserap di sektor pertaniarq karena sektor pertanian kelebihan tenaga kerja Kedua, perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia di perdesaan melalui program pendidikan 9 tahun yang sedang dilakukan pemerintah saat ini, mengingar pendidikan masayarakat Dengkol, terutama kaum wanita masih rendah. Ketiga, perlu juga diperhatikan sektor pertanian- karena ada kecenderungan semakin ditinggalkannya sektor pertanian disebabkan tidali bisa memberikan harapan perbaikan hidup bagai banyak orang. Jika sektor pertanian terus menerus ditinggalkan tenaga keg4 mala akan semakin terpuruk sektor pertanian di Indonesia- Keempat, bagi para akademisi. perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga bekerja di sektor non pertanian khususnya berkenaan dengan variabel-variabel yang belum terungkap dalam penelitian ini, antara lain: masa ke{a, status sosial, lingkungan kerj4 dan jarak
80
lokasi serta sebaran bekerja ibu rumah tangga
DAFTAR RUJUKAN Ariel S. 2000. Pertanian Indonesia dalam perspektif Industrialisasi dan perdagangan Bebas: Suatu Pendekatan Teoritik Empirik. Jurnal Studi Indonesia, Vol. 7(2). Becker, G.S. (2000) A Theory of the Allocation Trme, The Economic Journal, y ol 7 5 (2gg).
Guja'ati, D. 1995. Basic Econometric, International Sttdent Ediditiorz. New york: Mc. Graw Hill International Book Company.
Hatoyo, dkk. 1999. peluang Kerja di Sektor Informal: Kasus di Desa Karanganyar, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten
lampnng Selatan. Buletin llmiah Unila. Vol. 3 (r 1).
Huties, A.
1991 . Penyuluhan pertanian Berpikir Gender. Makalah disajikan dalam Lokakarva
Nasional Menggalakkan Daya Guna progyam Penytl uhan P ertani an de ngan parti s ipasi Perempuan Tani. F akultas pertanian, Universitas Brawijaya Malang, 17 Mei. Krmcoro, M. 2003. Ekonomi pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan yogyakarta: Upp AMP YKPN. Nicholsorq W. 2000. M iler oekanomi I ntermedi ate dan Aplikasinya. Terjemahan IGN. Bayu Mahendra dan Abdul Aziz. Zo}2.Jakafia: Erlangga. Ratina, R.2002. Curahan Jam Kerla Rumah Tangga Petani pada Kegiatan di dalam dan di Luar Usaha Tani, Padi Sawah serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Iesrs tidak
diterbitkan. Pascasarjana Universitas Brawijaya Iv1alang.
Ratnaningtyas, R. D. 2003. Faktor-faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Curahan Waktu Ka;'a Kepala Keluarga di pedesaan. Iesis tidak
diterbitkan. Pascasarjana Universitas Brawijaya IvIalang.
Santoso, S. 2004. Buku l-atihanSpSS,Srar,sff Parametrik Jakarta: pT Elex Media
Komputindo. Simanjuntak, P.J. 2003. Pengantar Ekonomi Sumber Doya Manusia. Jall rrta LPFE-UI Todaro, M.P.
& Smith, S.C. 2CfJ3. pembangunan
Elanomi di Dunia Ketiga. Terjemahan oleh Aris Munandar dan puji A.L. 2003. Jakarta: Erlangga.