03/07/2012
JENIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DI LAHAN GAMBUT DESA AEK NAULI, KECAMATAN POLLUNG, KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Deni Elfiati
Delvian PS KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN USU
PENDAHULUAN
Mikoriza merupakan bentuk hubungan simbiosis mutualisme antara fungi dengan perakaran tanaman tingkat tinggi Hubungan simbiosis antara inang dengan fungi meliputi penyediaan fotosintat (karbohidrat) oleh tanaman inang, sebaliknya tanaman inang mendapatkan tambahan hara yang diambil oleh fungi dari tanah
1
03/07/2012
Fungi mikoriza arbuskula (FMA) merupakan salah satu jenis fungi tanah yang memiliki tingkat penyebaran yang tinggi Hal ini disebabkan oleh kemampuannya bersimbiosis dengan hampIr 90% jenis tanaman tingkat tinggi Fungi mikoriza arbuskula dapat ditemukan pada berbagai tanaman tingkat tinggi yang tumbuh pada berbagai tipe habitat dan iklim Keuntungan tanaman yang terinfeksi oleh FMA antara lain adalah meningkatnya efisiensi serapan hara fosfor
Luas lahan gambut di Indonesia menempati urutan ke empat terbesar di dunia setelah Rusia, Kanada dan Amerika Serikat Luas lahan gambut di Indonesia diperkirakan 20,6 juta hektar atau sekitar 10,8% dari luas daratan Indonesia yang tersebar di beberapa pulau yaitu Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi Di Sumatera Utara luasan gambut terdapat sekitar 335.000 ha atau sekitar 1,8% dari luasan gambut yang ada di Indonesia
2
03/07/2012
Lahan gambut memiliki sifat yang spesifik antara satu dengan yang lainnya Selama ini eksplorasi Fungi Mikoriza Arbuskula umumnya dilakukan pada tanah mineral dan masih sedikit eksplorasi serupa pada tanah gambut
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis spora, kepadatan spora, dan persentase kolonisasi akar oleh FMA pada tegakan tunggar dan tegakan nenas di lahan gambut Desa Aek Nauli, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan
3
03/07/2012
Bahan dan Metode Tempat dan Waktu Pengambilan contoh tanah dan akar tanaman dilakukan di lahan gambut Desa Aek Nauli Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan Ekstrasi spora, identifikasi dan penghitungan persentase kolonisasi FMA pada akar tanaman dilakukan di Laboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian USU
Metode Penelitian Pengambilan contoh tanah dan akar Pengambilan contoh tanah dilakukan pada petak yang dibuat berdasarkan metode dari ICRAF (Ervayenri et al., 2009) dengan ukuran petak 20x20 m sebanyak enam petak Contoh tanah diambil secara komposit pada kedalaman 0-20 cm, sedangkan contoh akar diambil dari akar tanaman Vaccinium varingifolium (tunggar) dan Ananas comusus (nenas) yang terdapat pada masing-masing petak
4
03/07/2012
Ekstraksi dan Identifikasi Spora Teknik yang digunakan dalam mengekstraksi spora FMA adalah teknik tuang – saring dari Pacioni (1992) dalam Brundet et al. (1996) dilanjutkan dengan teknik sentrifugasi dari Brundrett et al. (1996)
Kolonisasi FMA pada akar Tanaman sampel
Pengamatan kolonisasi FMA pada akar tanaman sampel dilakukan melalui teknik pewarnaan akar (staining) Metode yang digunakan untuk pembersihan dan pewarnaan akar sampel adalah metoda dari Kormanik dan Mc Graw (1982) dalam Brundet et al. (1996) Penghitungan persentase kolonisasi akar menggunakan metode panjang akar terkolonisasi Giovannetti dan Mosse (1980), dalam Brundet et al. (1996)
5
03/07/2012
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persen kolonisasi akar dan Kepadatan Spora Fungi Mikoriza Arbuskula
Tabel 1. Persen kolonisasi akar dan kepadatan spora per g tanah Vegetasi
Rataan kolonisasi
Kepadatan spora
akar (%)
(per gr tanah)
Tunggar
61
112
Nenas
70
127
6
03/07/2012
Persen kolonisasi akar Infeksi pada tanaman dapat diketahui dengan adanya pembentukan hifa, arbuskula dan vesikula yang terdapat secara bersamaan atau salah satu dari ketiganya Pada penelitian ini tidak ditemui terbentuknya arbuskula dan vesikula, tetapi proses infeksi diketahui dengan terbentuknya hifa pada akar tanaman baik tunggar maupun nenas
Tidak dijumpainya vesikula dan arbuskula pada akar tanaman bisa disebabkan oleh sifat dari organ itu sendiri yang memiliki umur yang pendek, sehingga pada saat dilakukan pengamatan organ tersebut sudah rusak
Vesikula adalah organ FMA yang berfungsi sebagai cadangan makanan bagi spora sendiri, sedangkan arbuskula adalah organ yang menjadi alat pertukaran simbiosis antara spora dan tanaman.
7
03/07/2012
Gambar. Akar yang tidak terinfeksi FMA
8
03/07/2012
Kepadatan spora Perbedaan jumlah kepadatan spora diduga akibat perbedaan kemampuan tanaman untuk berasosiasi dengan FMA Selain itu dapat juga disebabkan kemampuan infeksi dari FMA
oleh
faktor
Secara tidak langsung eksudat akar juga memiliki kontribusi terhadap jumlah kepadatan spora, dimana perbedaan eksudat akar yang dihasilkan antara tanaman tunggar dan nenas mempengaruhi rizosfir yang merangsang perbedaan perkecambahan spora
Tipe dan Karakteristik Spora FMA Pengamatan spora yang ditemukan di lapangan memiliki tipe dan karakteristik yang berbeda Perbedaan karakteristik ditemukan pada bentuk spora, permukaan spora, dinding spora, ukuran spora, warna dan corak spora hingga tangkai spora (hyfal attachment) Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi yang dilakukan terdapat 2 genus spora FMA yaitu Acaulospora dan Glomus Genus Acaulospora didapat sebanyak 4 tipe spora, sedangkan untuk genus Glomus didapat sebanyak 15 tipe spora
9
03/07/2012
Hal ini menunjukkan bahwa tipe Glomus spp. pada lokasi penelitian mempunyai daya sebaran yang luas dan daya adaptasi yang lebih tinggi terhadap kondisi lingkungan
Tipe spora FMA ditemukan sebanyak 17 tipe spora baik pada tanaman tunggar maupun nenas. Tipe Glomus sp-9 dan Glomus sp-13 ditemui hanya berasosiasi dengan tunggar Tipe spora Glomus sp-7 dan Glomus sp-8 hanya berasosiasi dengan nenas. Tipe spora Acaulospora sebanyak 4 tipe terdapat pada kedua jenis tanaman
10
03/07/2012
11
03/07/2012
12
03/07/2012
13
03/07/2012
Kesimpulan 1. Tipe FMA yang terdapat pada lokasi penelitian adalah tipe Glomus spp. sebanyak 15 tipe spora dan tipe Acaulospora spp. sebanyak 4 tipe spora 2. Rata-rata kepadatan spora FMA pada tanaman tunggar adalah 112 per gr tanah, dan pada tanaman nenas 127 per gr tanah. 2. Rata-rata kolonisasi akar pada tanaman tunggar adalah 61% dan tanaman nenas adalah 70%
14
03/07/2012
Terima kasih
15