ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
PENGARUH DOSIS PUPUK P DAN PUPUK KANDANG KERBAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG HIBRIDA (Zea mays. L) INFLUENCE OF DOSAGE FERTILIZER P AND BUFFALO MANURE TO GROWTH AND RESULT OF PLANT HYBRID CORN (Zea mays. L) Sumarto1, Teguh Supriyadi2, Agus Budiono3 ABSTRACT The research aim to know influence of dosage fertilizer Phosphor SP36) and buffalo manure to growth and result plant hybrid corn. Research was conducted since February until Juny 2008 in Kedokan Sayang Village, Sub District Tarub, District Tegal, Central Java, Altitude 25 meters from sea surface with soil type alluvials, in the Laboratory of Agriculture Faculty, Tunas Pembangunan University. Temperature 29 – 32 º C. Research used the factorial with based pattern RCBD (Randomized Completely Block Design) consist of 2 treatment factor with 3 times restating. Results of research indicates that : (1) Fertilization dosage with fertilizer SP36 influentially very significant to weight total fresh plant, weight total dry plant, number of seeds per cob, weight dry minner per plant, weight dry minner per plot and weight dry minner per 100 seeds. (2) Fertilization dosage with buffalo manure influentially significant to hight of plant and hight of 100 seeds (3) Interaction between fertilization dosage with fertilizer SP36 and buffalo manure influentially significant to hight of 100 seeds. (4) Highest dry minner seeds weight 5,467 Kg/plot (9,719 ton/Ha) obtained at treatment of P2K2 combination of fertilizer dosage SP36 150 Kg/Ha with buffalo manure 15 ton/Ha, and lowered by 3,833 Kg/plot (6.6614 ton/Ha) obtained at treatment of P0K2 combination of fertilizer dosage SP36 0 Kg/Ha with buffalo manure 15 ton/Ha Key words: Hybrid corn P21, dosage fertilizer SP36 , dosage buffalo manure
1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fak. Pertanian, Univ. Tunas Pembangunan Surakarta Staff Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 3 Staff Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 2
162
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
jenis pupuk yang digunakan.. Pupuk
PENDAHULUAN
berperan penting dalam proses fisiologis Potensi peningkatan produktivitas jagung masih berpeluang besar bila menanam jagung varietas unggul dan jagung hibrida. Jagung varietas unggul mempunyai potensi hasil antara 4,5 – 5,7 ton/hektar, bahkan varietas jagung hibrida dapat mencapai lebih dari 6,0 ton/hektar. Meskipun demikian, rata-rata produksi
tanaman. Pemupukan yang tepat baik dosis dan waktu pemberiannya yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat mengoptimalkan proses-proses fisiologi tersebut. Proses fisiologis yang optimal dapat
jauh lebih rendah daripada potensi daya hasil varietas-varietas unggul. Menurut Rukmana (2003) rendahnya hasil rata-rata jagung nasional, antara lain disebabkan belum meluasnya penanaman varietasvarietas unggul dan belum memperhatikan penggunaan benih berkualitas di tingkat petani. Selain itu, pengelolaan tanaman dan lingkungan dalam budidaya tanaman jagung, misalnya teknik bercocok tanam, pemupukan
dan
pengendalian
hama
penyakit belum sesuai dengan paket teknologi maju yang berkembang di lapangan atau teknologi hasil penelitian. Selain masih banyak pengusahaan jagung jenis lokal, petani juga masih belum banyak melakukan pemupukan yang sesuai baik dalam dosis maupun
tanaman
untuk
memberikan respon pertumbuhan, hasil, dan kualitas yang optimal pula.
jagung nasional yang dicapai sekarang sekitar 2,17 ton/ha, (Anonim, 2006) masih
mendorong
Salah satu unsur makro pupuk yang penting bagi tanaman jagung adalah unsur fosfor (P). Unsur fosfor di daerah tropis merupakan unsur hara pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman yang menempati urutan ketiga setelah air dan nitrogen. Fosfor berperan penting dalam proses
pertumbuhan
dan
produksi
tanaman karena mampu menyediakan energi kimiawi yang dibutuhkan pada kegiatan metabolisme tanaman (Ismail et al., 2001). Unsur fosfor membantu dalam pertumbuhan vegetatif tanaman, karena unsur fosfor mempunyai peranan penting dalam proses fisilogi tanaman. Unsur fosfor diperlukan tanaman dalam transfer energi,
sehingga
kekurangan
unsur
tanaman hara
fosfor
yang akan
tumbuh kerdil dan kurus (Gardner et al., 1991).
163
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
Dengan demikian unsur fosfor
P = 1,40 kg; K = 4,75 kg. Komposisi ini
akan menentukan hasil tanaman baik
memungkinkan terjadinya perbaikan sifat
dalam
vegetatif
kimia tanah yaitu berupa penambahan
seperti tinggi tanaman dan luas daun yang
unsure hara kedalam tanah meskipun
akhirnya meningkatkan jumlah klorofil,
dalam jumlah relative sedikit. Meskipun
maupun hasil asimilat seperti berat kering
sumbangan unsure hara kedalam tanah
jaringan tajuk, akar dan brangkasan.
relative kecil, peranan pupuk kandang
Unsur fosfor juga menentukan produksi
sangatlah penting bagi perbaikan sifat
karena fungsinya selain penyedia energi
fisik tanah. Salah satu pupuk kandang
kimiawi
bentuk
juga
penampakan
meningkatkan
serapan
alternative yang sangat layak digunakan
dibutuhkan
dalam
ialah pupuk kandang kerbau, karena selain
pembentukan jaringan vegetatif dan hasil
mudah didapat juga kotoran kerbau
biji jagung serta kualitas hasil biji
mengandung sejumlah unsur hara esensiil.
nitrogen
yang
tersebut..
Dari uraian diatas maka perlu
Selain penggunaan pupuk P, tanah
dilakukan penelitian penggunaan pupuk P
– tanah tertentu juga membutuhkan
dan pupuk kerbau pada beberapa dosis
penambahan
guna meningkatkan hasil tanaman jagung.
pupuk
organik.
Peranan
pupuk organik mencakup 3 aspek karakter
Penelitian
tanah yang penting yaitu berupa perbaikan
mengetahui pengaruh dosis pupuk P
sifat fisik tanah, sifat kimia tanah dan sifat
terhadap pertumbuhan dan hasil Tanaman
biologi tanah. Salah satu pilihan dari
jagung
sekian banyak jenis pupuk organik ialah
pengaruh dosis pupuk kandang
pupuk
Penggunaan
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
pupuk kandang kerbau sangat membantu
jagung hibrida (3) Untuk mengetahui
petani karena kebanyakan petani masih
pengaruh interaksi kombinasi perlakuan
mengandalakan kerbau sebagai alat Bantu
dosis pupuk P dan dosis pupuk kandang
pengolahan tanah. Menurut Kemas Ali
kerbau terhadap pertumbuhan dan hasil
Hanafiah (2005) jumlah dan komposisi
tanaman
kotoran segar ternak kerbau per 0,5 ton
perlakuan dosis pupuk SP 36 150 kg /ha
bobot hidup yaitu air = 86%; N = 4,85 kg;
dan pupuk kandang kerbau 20 ton/ha akan
kandang
kerbau.
ini
hibrida
bertujuan:
(2)Untuk
jagung.
(1)Untuk
mengetahui
Diduga
kerbau
dengan
164
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
diperoleh pertumbuhan dan hasil tertinggi
Jumlah biji per baris, Berat pipilan
pada tanaman jagung hibrida.
kering per tanaman dan Berat per 1000 biji pipilan kering.
METODE PENELITIAN
Data penelitian dianalisis dengan
Pelaksanaan
penelitian
menggunakan Analisis Ragam (ANOVA).
direncanakan akan dilaksanakan di Desa
Terhadap
Kedokan
Tarub,
mempunyai pengaruh, maka analisisnya
Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada
dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple
Sayang,
Kecamatan
ketinggian tempat 50 m dpl dengan jenis tanah
Aluvial.
Waktu
penelitian
dilaksanakan pada bulan Januari 2008 sampai dengan bulan Mei 2008. Penelitian
ini
menggunakan
peubah-peubah
yang
Range Test (DMRT) 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Dosis Pupuk P dan Pupuk Kandang Kerbau Serta Kombinasi Perlakuan Trehadap komponen Pertumbuhan Jagung Hasil
Rancangan Acak Kelompok Lengkap
uji
jarak
berganda
(RAKL) dengan metode faktorial, terdiri
Duncan pengaruh dosis pupuk P dan
dari 2 faktor perlakuan dengan 3 kali
pupuk
ulangan.
kombinasi
Adapun
perlakuan
tersebut
kandang
kerbau
perlakuan
serta terhadap
adalah sebagai berikut : Faktor I adalah
komponen pertumbuhan jagung tersaji
dosis pupuk K, terdiri dari 4 taraf :P0: 0
pada tebel 1.
kg/Ha, P2
: 75 kg/Ha, P3: 150 kg/Ha,
dan P4: 225 kg/Ha. Faktor II adalah dosis pupuk kandang ayam, terdiri dari 3 taraf yaitu : K1: 10 ton/Ha, K2
:
15
ton/Ha, dan K3 : 20 ton/Ha. Pengamatan meliputi : Tinggi tanaman, Berat kering brangkasan, Jumlah baris per tongkol,
165
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
Tabel 1. Uji jarak berganda Duncan 5% pengaruh dosis pupuk dan pupuk kandang kerbau serta kombinasi kedua perlakuan terhadap komponen pertumbuhan. Parameter pertumbuhan Berat krg Brangksn (g) P0 192,622a 238,689c 109,178c P1 191,933a 275,889b 113,844b P2 196,800a 306,978a 120,067a P3 196,000a 307,311a 122,289a K1 190,167b 274,600a 114,333b K2 196,033a 281,350a 117,033ab K3 196,817a 290,700a 117,667a P0K1 186,267b 220,07d 107,400d P0K2 195,133ab 232,47cd 110,000cd P0K3 196,467ab 263,53bc 110,133cd P1K1 186,000b 267,27b 111,533cd P1K2 195,200ab 278,73ab 114,533c P1K3 194,600ab 281,67ab 115,467bc P2K1 193,600ab 307,67a 116,400abc P2K2 198,067ab 305,07a 121,200ab P2K3 198,733a 308,20a 122,600a P3K1 194,800ab 303,40a 122,000a P3K2 195,733ab 309,13a 122,400a P3K3 197,467ab 309,40a 122,467a Keterangan : Dalam satu kolom pada tiap perlakuan, angka yanag diikuti huruf yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata pada taraf 5% uji jarak berganda Duncan.
Perlakuan
Tinggi Tan (cm)
Berat bsh brangksn (g)
1. Pengaruh Dosis Pupuk P pada Masing-masing Parameter Pertumbuhan Perlakuan dosis pupuk P pada tinggi tanaman menunjukkan pengaruh tidak nyata. Tinggi tanaman tertinggi adalah 196,800 cm dijumpai pada P2 yaitu dosis P150 kg/Ha tinggi tanaman terendah adalah 191,933cm pada P1 yaitu dosis P 75kg/Ha pertumbuhan
tinggi tanaman dipengaruhi oleh jarak tanaman.
Jarak
yang
lebar
mengakibatkan tanaman tidak saling ternaungi, sehingga cahaya matahari langsung bisa diterima. Kondisi ini menyebabkan proses kerja akar untuk memperoleh
unsur
hara
tidak
mengalami hambatan sehingga tidak terjadi
persaingan
yang
berarti.
Penerimaan sinar matahari yang sama 166
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
mengakibatkan pengaruh yang sama
pupuk P merangsang pertumbuhan akar
terhadap kerja auksin pada setiap pucuk
sehingga dapat meningkatkan serapan
tanaman untuk memanjangkan sel.
unsur hara. Serapan unsur hara yang
Disamping hal tersebut pupuk P lebih
baik serta kondisi yang mendukung
berpengaruh pada perkembangan akar,
termasuk pertumbuhan daun yang lebih
penguatan tubuh sehingga tidak mudah
baik menyebabkan fotosintesis berjalan
rebah
dengan baik dan fotosintesis pun
dan
produksi
tanaman
(Rismunandar,2005). Menurut Kemas
meningkat.
Ali Hanafiah (Dasar-Dasar Ilmu Tanah,
ditranslokasikan
2005) unsur P lebih banyak menyusun
tanaman
komponen produksi dibanding bagian
pertumbuhan
jerami. Effendi,1985 menyatakan bhwa
sehingga berat pun bertambah.
penyerapan
P
sampai
masa
pembungaan adalah 15% selebihnya terjadi pada masa produksi.
Foto
sintesis
keseluruh
yang
ini bagian
menyebabkan
tanaman
lebih
baik
2. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang terhadap Masing-masing Parameter Pertumbuhan Pengaruh pemberian pupuk
Pada parameter berat basah brangkasan
dan
berat
kering
brangkasan perlakuan dosis pupuk P menunjukkan pengaruh pupuk P yang sangat nyata. Berat basah brangkasan tertinggi adalah pada 307,311g yaitu dosis P 225 kg/Hasedang brangkasan terendah adalah pada 238,689g yaitu dosis
P
0
kg/Ha
berat
kering
brangkasan tertinggi adalah 122,289g pada P3 (dosis P 225 kg/Ha) dan terendah 109,178g pada P0(109,178g)
kandang
kerbau
pertumbuhan
tanaman
terhadap jagung
berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman. Tinggi tanaman jagung tertinggi adalah pada K3 (196,817cm) dan
tinggi
terendah
ialah
Kl
(190,167cm). Sedang pada bertat basah brangkasan dan barat kering brangkasan perlakuan dosis pupuk kandang kerbau berpengaruh tidak nyata.
Berat
basah
brangkasan
tertinggi adalah pada K3 (290,700g)
Peningkatan pada berat bobot
dan terendah pada K1 (274,600g).
brangkasan ini dikarenakan fungsi
Berat kering brangkasan tertinggi
167
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
pada K3 (117,660g) dan berat kering
kandang
brangkasan
bukan berasal dari kandang yang
terendah
pada
K1
(114,333g)
kerbau
sama
Pengaruh
nyata
terhadap
tinggi tanaman dikarenakan pupuk kandang kerbau dan pupuk organik
yang
dimana
ternak,komposisi ternak
dan
digunakan
peruntukan umur,makanan
perlakuan
terhadap
kotoran ternak juga berbeda.
pada umumnya mengandung unsur hara yang lengkap bagi pertumbuhan tanaman
meskipun
jumlahnya
relatif
jumlahnya kecil.
Pupuk
3. Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk P dan Pupuk Kandang terhadap Masing-masing Parameter Pertumbuhan Pengaruh
kandang kerbau juga dapat memacu pupuk
struktur
sehingga
dengan dosis pupuk kandang kerbau
dapat
berbeda tidak nyata pada semua
memungkinkan
tanaman
perlakuan kerbau
demikian
dosis
ternyata
pupuk
berpengaruh
kandang
tidak
nyata
terhadap berat basah brangkasan dan berat kering brangkasan. Hal ini dimungkinkan
karena
perlakuan
terhadap pupuk kandang kerbau, terutama
dikombinasikan
komponen pertumbuhan,baik pada
tumbuh dengan baik. Namun
yang
dosis
pertumbuhan mikrobia,memperbaiki tanah
P
pemberian
penyimpanannya
tidak
memenuhi syarat (dibiarkan terkena sinar matahari langsung , terkena air hujan atau tergenang air sehingga terjadi penguapan dan pencucian terhadap kandang unsur haranya). Juga dimungkinkan akibat pupuk
parameter tinggi tanaman, berat basah brangkasan maupun berat kering brangkasan. Hal ini dimungkinkan karena lahan yang digunakan adalah tehnis
irigasi
sehingga
telah
mengandung sejumlah unsur hara termasuk unsur Pserta unsur hara yang terkandung pada pupuk kandang kerbau dari pemupukan yang lalu atau dari endapan aliran irigasi. Juga dimungkinkan karena adanya musim hujan sehingga pupuk P dan pupuk kandang
kerbau
yang
diberikan
terhanyut oleh air hujan dan luapan air irigasi. Dimungkinkan pula akibat 168
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
perlakuan pupuk kandang yang tidak
kering brangkasan terendah pada
sesuai persyaratan. Dari rangkuman
P0K1 (107,400g)
hasil tinggi
penelitian
diketahui
bahwa
tanaman
tertinggi
adalah
terdapat pada P2K3 (198,733cm) dan
B. Pengaruh Dosis Pupuk P dan Pupuk Kandang Kerbau serta Kombinasi Perlakuan terhadap Komponen Hasil Tanaman Jagung
terendah pada P1K1 (186,000cm).
Pengaruh dosis pupuk P dan
Berat basah brangkasan tertinggi
pupuk
pada P3K3 (309,400g) terendah pada
kombinasi
P0K1 (220,070g). Sedangkan berat
komponen
kering brangkasan tertinggi dijumpai
diketahui dari hasil uji jarak berganda
pada P2K3 (112,600g) dan berat
Duncan yang disajikan pada tabel 2.
kandang
kerbau
perlakuan hasil
serta terhadap
jagung
dapat
Tabel 2. Uji jarak berganda Duncan’s pengaruh dosis pupuk P dan pupuk kandang kerbau serta kombinasi perlakuan terhadap pertum dan hasil tanaman jagung Perlakuan P0 P1 P2 P3 K1 K2 K3 P0K1 P0K2 P0K3 P1K1 P1K2 P1K3 P2K1 P2K2 P2K3 P3K1 P3K2 P3K3
Jml biji pertnmn 15,156a 14,956a 15,378a 15,311a 15,100a 15,283a 15,217a 14,933a 15,133a 15,400a 14,667a 15,267a 14,933a 15,467a 15,467a 15,200a 15,333a 15,267a 15,333a
Jml baris pertnmn 447,20bc 420,62c 509,73a 470,91ab 434,48b 469,28ab 482,58a 401,40cd 464,53abcd 475,67abcd 397,60d 410,67bcd 453,60abcd 494,07ab 516,67a 518,47a 444,87abcd 485,27ab 482,60abc
Berat pipilan krng pertanmn 138,42c 149,89bc 180,22a 162,53ab 151,117a 160,400a 161,783a 124,53b 144,33ab 146,40ab 146,53ab 149,13 ab 154,00 ab 178,40a 182,13a 180,13a 155,00ab 166,00ab 166,60a
Berat pipilan krng perpetak 4,111c 4,567bc 5,356a 5,078ab 4,583a 4,842a 4,908a 3,833c 4,233bc 4,267bc 4,400abc 4,533abc 4,767abc 5,167ab 5,467a 5,433a 4,933abc 5,133ab 5,167ab
Berat 100 biji Pipilan kering 30,211c 34,722ab 35,856a 34,578b 34,333a 34,158a 33,033b 31,467c 29,767c 29,400c 35,200b 35,067b 33,900b 34,800b 37,833a 34,933b 35,867ab 33,967b 33,900b
Keterangan: Dalam satu kolom pada tiap perlakuan, angka yanag diikuti huruf yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata pada taraf 5% uji jarak berganda Duncan.
169
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
1. Pengaruh dosis pupuk P terhadap masing-masing
parameter
hasil
pertongkol terbanyak adalah pada P2 (509,730) dan paling sedikit pada P1 (180,220).
tanaman
Berat
pipilan
dosis
pertanaman
tertinggi
pupuk P terhadap hasil tanaman
(180,220g)
dan
Pengaruh
perlakuan
jagung berbeda tidak nyata pada parameter jumlah baris pertongkol dengan jumlah baris tertinggi pada P2 (509,730) dan terendah pada P1 (420,620).
Namun
demuikian
kering
pada
P2
terendah
P0
(138,420g). Berat pipilan per petak tertinggi adalah P2 (5,356kg) dan terendah P1 (4,111kg). Sedang untuk berat 100 biji tertinggi pada P2 (35,856g) dan terendah P0 (30,211g).
perlakuan dosis pupuk P menunjukkan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada
parameter
tongkol,
jumlah
berat
biji
pipilan
per
kering
pertanaman,berat kering pipilan per petak dan berat 100 biji. Hal ini dikarenakan fungsi dari pupuk P untuk merangsang
pertumbuhan
akar.
Pertumbuhan akar yang baik akan mengakibatkan
kemampuan
akar
untuk menyerap unsur hara dari dalam tanah
meningkat.
2. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kerbau terhadap Masing-masing Parameter Hasil Tanaman
Ketersediaan
unsurhara yang baik memungkinkan hasil fotosintesa yang baik pula. Padahal berat tanaman merupakan hasil pemupukan fotosintesis pada
Pengaruh
perlakuan
dosis
pupuk kandang kerbau terhadap hasil tanaman jagung berbeda nyata pada parameter jumlah biji per tongkol dan berat per 100 biji. Jumlah biji per tongkol tertinggi pada K3 (482,580) dan jumlah biji per tongkol terendah pada K1 (151,117g) sedangkan berat per 100 biji tertinggi adalah pada K1 (34,33) dan terendah K3 (33,033g) namun demikian pengaruh yang nyata pada berat 100 biji tidak berdanding lurus dengan berat pipilan kering per
tanaman.
tanaman maupun berat pipilan kering Dari
rangkuman
hasil
penelitian diketahui bahwa jumlah biji
per petak ini dapat terjadi karena pengambilan sampel biji hanya 100
170
ISSN: 0854-2813
biji
ini
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
dipastikan
kurang
dapat
mewakila dari seluruh biji pada
terhadap Masing-masing Parameter Hasil Tanaman
tanaman maupun pada petak.
Kombinasi pupuk P dan
Pada parameter jumlah baris pertongkol,
berat
pipilan
kering
pertanaman dan berat pipilan kering per petak dosis pupuk kandang tidak menunjukkan
pengaruh yang nyata.
Jumlah baris per tongkol tertinggi terdapat
pada
K3
(15,217)
dan
terendah pada K1 (15,100). Berat pipilan per tanaman tertinggi terdapat pada K3 (161,780) terendah K1 (151,117). Berat pipilan kering per petak
tertinggi
adalah
pada
K3
(4,908kg) terendah K1 (4,583kg). Dari
data
diketahui
bahwa
terhadap
perlakuan
diatas
respon dosis
dapat tanaman pupuk
kandang kerbau tidak berjalan dengan baik
hal
ini
bisa
dikarenakan
pelaksanaan penelitian pada saat musi hujan sehingga pupuk kandang kerbau tercunci air hujan dan luapan air atau akibat adanya endapan unsur P dari lahan yang terletak ada di atasnya, atau asal pupuk kandang kerbau dan cara perlakuan yang tidak sesuai.
pupuk kandang kerbau berpengaruh tidak nyata pada semua komponen hasil tanam kecuali pada parameter berat 100 biji. Pada parameter jumlah baris per tongkol jumlah terbesar pada P2K1 (15,467) terkeci pada P1K1 (14,677).
Jumlah
biji
pertongkol
terbanyak pada P2K3 (518,13g) paling sedkit P1K1 (397,60). Berat pipilan kering per petak tertinggi pada p2K2 (5,467g) terendah P0K1 (124,53g. Untuk berat pipilan kering perpetak tertingggi adalah P2K2 (5,467kg) terendah P0K1 (3,833). Sedangkan berat tertinggi dan teren dah dari 100 biji
masing-masing
adalah
(37,833g)
dan
P0K3
Pengaruh
yang
tidak
P2K2
(29,400g). nyata
dari
kombinasi perlakuan dosis pupuk P dan dosis pupuk kandang kerbau ini dimungkinkan karena waktu penelitian yang dilaksanakan pada musim hujan sehingga pupuk yang diberikan tercuci oleh air hujan atau pun luapan air irigasi. Juga dimungkinkan akibat terjadinya endapan unsur hara dari
3. Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk P dan Dosis Pupuk Kandang Kerbau
lahan garapan yng terletak di atasnya.
171
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
Rangkuman hasil penelitian dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Rangkuman Hasil Penelitian
1. Tinggi Tanaman (cm)
Sumber Keragaman (SV) P K PXK ns * ns
2. Berat Basah Brangkasan
**
ns
ns
3. Berat Kering Brangkasan
**
ns
ns
4. Jumlah Baris per Tongkol
ns
ns
ns
5. Jumlah Biji per Tongkol
**
*
ns
6. Berat Pipilan Kering per tanaman 7. Berat Pipilan kering per petak
**
ns
ns
**
ns
ns
8. Berat 100 biji
**
*
*
Parameter
Nilai Tertinggi 198,733 (P2K3) 309,40 (P3K3) 122,600 (P2K3) 15,467 (P2K1) 518,47 (P2K3) 182,13 (P2K2) 5,467 (P2K2) 37,833 (P2K2)
Terendah 186,000 (P1K1) 220,07 (P0K1) 107,400 (P0K1) 14,667 (P1K1) 397,60 (P1K1) 124,53 (P0K1) 3,833 (P0K1) 29,400 (P0K3)
KESIMPULAN
berat 199 biji. Tidak berpengaruh
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
nyata
1. Perlakuan dosis pupuk P dan pupuk
jumlah baris per tongkol, berat pipilan
kandang kerbau berpengaruh sangat
kering per tanaman dan berat pipilan
nyata pada berat basah brangkasan,
kering per petak.
terhadap
berat
basah
brangkasan, berat kering brangkasan,
berat kering brangkasan,jumlah biji
3. Interaksi antara perlakuan dosis pupuk
per tongkol, berat pipilan kering per
P
tanaman, berat kering per petak dan
menunjukkan
berat
tidak
terhadap tinggi tanaman, berat basah
berpengaruh nyata terhadap tinggi
brangkasan, berat kering brangkasan,
tanaman dan jumlah baris per tongkol.
jumlah baris per tongkol, berat pipilan
100
2. Perlakuan berpengaruh
biji.
Tetapi
pupuk nyata
pada
dan
dosis
pupuk
kandang
pengaruh tidak nyata
kandang
kering per tanaman, berat pipilan
tinggi
kering per petak, tetapi berpengaruh
tanaman, jumlah biji per tongkol, dan
nyata terhadap berat 100 biji.
172
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.
4. Berat pipilan kering per petak tertinggi dicapai pada kombinasi perlakuan dosis pupuk P 150 kg/ha dan pupuk kandang kerbau 15 ton/ha (P2K2) yaitu 5,467 kg/petak atau 9,719 ton/ha, berat
pipilan
kering
per
petak
terrendar pada kombinasi perlakuan
Nurhayati Hakim, Yusuf Nyakpa, Go Ban Hong, 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung. Pinus
dosis pupuk P 0 kg/ha dan pupuk
Lingga, 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.
kandang kerbau 10 ton/ha (P0K2) yaitu 3,833 kg/petak atau 6,614 ton/ha. DAFTAR PUSTAKA Anonim,
2008. Produksi Jagung Indonesia Dipatok 15,9 Juta Ton. Suara Merdeka Tanggal 3 Juni 2008, Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Dwijosaputro, 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta. 200 hal. Goeswono Soepardi, 1985. Masalah Kesuburan Tanah dan Pupuk. Departemen Pertanian Tanaman Pangan, Bogor. Karnomo, 1989. Diklat Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Jenderal Purwokerto.
Pengantar Agronomi. Universitas Soedirman,
Marsono dan Paulus Sigit, 2001. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rukmana Rahmat, H. 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius, Yogyakarta. Sri Setyati Harjadi, 1993. Pengantar Agronimi. Gramedia, Jakarta. Syaifudin Sarief, 1989. Kesehatan dan Pemupukan Tanah Pertanian. CV. Pustaka Buana, Bandung. Sutejo,
1999. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Sutoro, 1998. Budidaya Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor Suprapto H.S. Rasyid Marzuki, 2004. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya, Jakarta. Warisno, 2005. Budidaya Jagung Hibrida, Kanisius Yogyakarta. Wibowo, S. 1994. Budidaya Tanaman Palawija. Penebar Swadaya, Jakarta.
Muhadjir, 1998. Karakteristik Tanaman Jagung. Badan Penelitian dan
173