ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN PUPUK KANDANG KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG HIBRIDA (Zea Mays L) VARIETAS PIONEER 21 INFLUENCE OF DOSE FERTILIZE NITROGEN AND MANURE SHEEP FOLD TO GROWTH AND RESULT MAIZE HIBRIDA (Zea Mays L) VARIETAS PIONEER 21 Kusmanto1, AF Aziez2, Tyas Soemarah KD3 ABSTRACT This research aim to know nitrogen fertilizer dose influence and goat manure to growth and result of corn crop ( Zea Mays L) variety Pioneer. Writing of this skripsi based on research from date of 23 Februari 2008 until date of 7 June 2008 in countryside Kedokan Sayang, subdistrict Tarub, district Tegal with place height ± 25 m dpl. Grey alluvial soil type of stripper. Research method applied is factorial method with Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), consisted of two medium treatment factors of treatment firstly composes kinds of second nitrogen fertilizer dose and treatment is goat manure. As for its(the factor is as follows : First factor of nitrogen fertilizer dose, consisted of 4 level : N0 : Fertilizer dose Urea ( Nitrogen) = 0 kg/ha, N1 : Urea fertilizer dose ( Nitrogen) : 200 kg/ha, N2 : Urea fertilizer dose ( Nitrogen) : 300 kg/ha. N3 : Urea fertilizer dose ( Nitrogen) : 400 kg/ha. Second factor of goat manure dose consisted of 3 level K1: goat manure : 10 ton/ha, K2 : goat manure : 15 ton/ha, K3 : goat manure : 20 ton/ha thereby is got 12 combinations to treat. Result of this research nitrogen fertilizer influential very differing in reality to plant height, wet weight overall of crop, drought weight overall of crop, number of seeds per cob, weight pipilan drought per crop, weight pipilan drought per check and heavy 100 seeds. Only line amounts per cob having an effect on differs in reality. Weight pipilan per highest check reached at combination of fertilizer dose N2 : 300 kg/ha with goat manure dose 15 ton/ha that is ( 9329,2 ton/ha). result of this research as according to Hipotesis that is with best result of N2K2. Key words: nitrogen fertilizer, goat manure.
1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fak. Pertanian, Univ. Tunas Pembangunan Surakarta Staff Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 3 Staff Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 2
135
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
obat-obatan, PENDAHULUAN
penyakit
Jagung merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Jagung juga digunakan sebagai bahan makanan (pakan) ternak dan bahan baku industri. Penggunaan sebagai bahan pakan yang sebagian besar untuk ayam ras menunjukan tendensi makin meningkat
pangan menurun (Adi Sarwanto dan Yustina Erna Widyastuti, 2001). Target produksi jagung pada tahun 2008 13,41 juta ton, tahun 2009 13,97 juta ton dan tahun 2010 14,57 juta ton. Namun demikian pemerintah Indonesia
melalui
Deptan optimis dapat terealisasi 15,9 juta ton tahun 2008 dan akan mengalami kenaikan sebesar 3,8 % menjadi 16,5 juta ton pada tahun 2009 (Anonim, 2008). Potensi lahan untuk penanaman jagung masih
tersedia
dan
peningkatan
produktivitas lahan yang ada diharapkan dapat menggantikan import (Purnomo dan Rudi Hartono, 2005). Untuk
(1992),
baik
berupa
oleh
pemupukan
hama
dan
Lingga,
1999).
Sumardi
Suriatna
bertujuan
untuk
memelihara dan memperbaiki kesuburan tanah dengan memberikan unsur atau zat hara kedalam tanah yang langsung atau tidak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Dalam hal pemupukan, para petani
tidak
memperhitungkan
dosis
dalam menggunakan pupuk Nitrogen, tetapi
mereka
berpendapat
semakin
banyak pupuk yang diberikan semakin tinggi hasil yang didapat, padahal belum tentu penggunaan dosis pupuk Nitrogen tinggi menghasilkan hasil yang tinggi pula, baik itu pertumbuhan maupun hasil dari tanaman jagung itu sendiri, sebab respon
tiap tanaman terhadap
suatu
penambahan pupuk berbeda-beda. Oleh sebab
itu
peneliti
tertarik
melakukan penelitian pengaruh
untuk dosis
pupuk Nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan menentukan dosis pupuk kandang kambing terhadap
meningkatkan
hasil
tanaman palawija perlu adanya sarana penunjang
(Pinus
Ditambahkan
setiap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20% sebaliknya setiap tahun bahan
pengendalian
pupuk,
alat
pengolah tanah, tersedianya bibit unggul,
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung karena, pupuk organik jarang digunakan oleh petani dalam budidaya tanaman jagung.
136
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
Pemupukan adalah penambahan
kandang kambing terhadap pertumbuhan
sejumlah unsur hara yang dibutuhkan
dan hasil tanaman jagung. Diduga dengan
tanaman. Salah satu unsur hara yang
pemberian dosis pupuk urea (Nitrogen)
sangat penting untuk dikembangkan ialah
300
unsur hara N. Unsur hara nitrogen
kambing 20 Ton / Ha, akan memberikan
berperanan dalam pembentukan daun
pertumbuhan dan hasil terbaik pada
yang merupakan organ tanaman tempat
tanaman jagung varietas Pioneer 21.
Kg/Ha
dengan
pupuk
kandang
berlangsungnya fotosintesa. Makin efektif proses
fotosintesis
makin
banyak
METODE PENELITIAN
fotosintat yang dihasilkan sehingga berat pula biji jagung yang dipanen. Selain tanaman
pupuk
jagung
perlu
metode anargonik,
ini
faktorial
dengan
rancangan
acak
menggunakan pola
kelompok
dasar
lengkap
pupuk
(RAKL), terdiri atas dua faktor perlakuan,
organik. Ada tiga aspek penting dalam
sedang perlakuan pertama terdiri macam
pengaruhnya
dosis
terhadap
diberi
Penelitian
tanah
yaitu
pupuk
Nitrogen
(Urea),
dan
perbaikan sifat fisik, khemis dan biologis
perlakuan kedua adalah pupuk kandang
tanah yang kesemuanya akan membantu
kambing
perkembangan perakaran tanaman jagung.
Ada 12 kombinasi perlakuan,
Perakaran yang berkembang dengan baik
setiap
kombinasi
diulang
tiga
kali.
akan menyebabkan penyerapan unsur hara
Adapun faktornya adalah sebagai berikut
menjadi lebih efektif sehingga hasil yang
: (1) Faktor Dosis pupuk Nitrogen (Urea :
dipanen lebih tinggi.
46%) terdiri dari 4 taraf yaitu N0: Dosis
Penelitian ini bertujuan : (1)
pupuk Nitrogen : 0 kg/ha (urea : 0 kg/ha),
Untuk menentukan dosis optimum pupuk
N1: Dosis pupuk Nitrogen : 92 kg/ha
N
hasil
(urea : 200 kg/ha), N2 : Dosis pupuk
tanaman jagung, (2) Untuk menentukan
Nitrogen : 138 kg/ha (urea : 300 kg/ha)
dosis pupuk kandang kambing terhadap
dan N3 : Dosis pupuk Nitrogen : 184
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung,
kg/ha (urea : 400 kg/ha) (2) Faktor dosis
(3)
pupuk kandang kambing K1: 10 ton/ha;
terhadap
Untuk
pertumbuhan
mengetahui
dan
pengaruh
kombinasi perlakuan pupuk N dan pupuk
K2: 15 ton/ha; K3: 20 ton/ha.
137
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
Pengamatan
meliputi
:Tinggi
tanaman pertanaman sampel (cm), Berat
Berat 100 biji kering pertanaman sampel (g)
segar brangkasan pertanaman sampel (g), Berat
kering
pertanaman
menggunakan analisis ragam (ANOVA)
pertanaman
terhadap peubah-peubah yang mempunyai
sampel (g), Berat tongkol per petak (g),
pengaruh, maka analisisnya dilanjutkan
Berat pipil kering pertanaman sampel (g),
dengan Duncan’s Multiple Range Test
Berat pipilan kering per petak (g), dan
(DMRT) 5%.
sampel),
brangkasan
Data penelitian dianalisis dengan
Berat
tongkol
HASIL DAN PEMBAHASAN Rangkuman hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini : Tabel 1 Rangkuman Hasil Penelitian Pertumbuhan Tanaman
1. Tinggi tanaman (Cm)
Sumber Keragaman N K NXK ** ** NS
2. Berat basah brangkasan (g)
**
Parameter
**
**
3. Berat kering brangkasan ** ** (g) Keterangan : NS = Tidak berbeda nyata * = Berbeda nyata ** = Sangat berbeda nyata
NS
Nilai Tertinggi Terendah 215,733 108,800 (N3K2) (N0K1) 363,467 117,033 (N2K2) (N0K1) 107,600 35,617 (N2K2) (N0K1)
jagung. Sedang interaksi antara dosis Pada
Tabel
1
menunjukkan
bahwa perlakuan dosis pupuk Nitrogen berbeda sangat berbeda nyata pada tinggi tanaman, berat basah brangkasan dan berat kering brangkasan. Perlakuan dosis pupuk
kandang
kambing
juga
menunjukkan sangat berbeda nyata pada
pupuk Nitrogen dan dosis pupuk kandang kambing, memberikan pengaruh tidak berbeda nyata pada tinggi tanaman dan berat kering brangkasan, sedang pada parameter
berat
basah
brangkasan
menunjukkan sangat berbeda nyata. Untuk mengetahui pengaruh dari taraf perlakuan
semua parameter pertumbuhan tanaman 138
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
dosis pupuk Nitrogen (N), dosis pupuk
dilakukan dengan uji jarak berganda
kandang kambing (K) dan interaksinya
duncan yang hasilnya disajikan pada tabel
terhadap pertumbuhan tanaman jagung
2.
Tabel 2 Uji jarak berganda Duncan 5% pengaruh dosis pupuk Nitrogen, dosis pupuk kandang kambing dan interaksi kedua perlakuan terhadap parameter pertumbuhan.
Perlakuan Treatment)
Parameter pertumbuhan / hasil Tinggi tanaman Berat basah Berat kering (cm) brangkasan (g) brangkasan (g)
Dosis pupuk Nitrogen N0 119,067 c 124,767 c 38,967 d N1 195,611 b 210,989 b 59,933 c N2 210,044 a 360,022 a 105,244 a N3 213,011 a 356,544 a 102,567 b Dosis pupuk kandang kambing K1 176,883 b 255,725 c 74,137 c K2 186,875 a 261,525 b 76,542 b K3 189,542 a 271,992 a 79,358 a Interaksi antara dosis pupuk Nitrogen dengan dosis pupuk kandang kambing N0K1 108,800 117,033 f 35,167 N0K2 119,867 123,800 ef 37,633 N0K3 128,533 133,467 e 44,100 N1K1 184,300 189,467 d 53,677 N1K2 198,867 204,667 c 59,233 N1K3 203,667 238,833 b 66,900 N2K1 205,633 358,933 a 105,033 N2K2 213,033 363,467 a 107,600 N2K3 211,467 357,667 a 103,100 N3K1 208,800 357,467 a 102,667 N3K2 215,733 354,167 a 101,700 N3K3 214,500 358,000 a 103,333
Keterangan: Dalam satu kolom dalam tiap perlakuan, angka yang diikuti dengan satu huruf sama tidak menunjukan sangat perbedaan nyata pada taraf 5% uji jarak berganda Duncan. Tinggi tanaman menunjukkan
pupuk Nitrogen, dengan jumlah yang
sangat berbeda nyata akibat perlakuan
berbeda
dosis pupuk Nitrogen. Dosis pupuk
pertumbuhan dan tinggi tanaman akan
Nitrogen
pada
berbeda, karena unsur hara Nitrogen
pertumbuhan tanaman, karena pemberian
berperan dalam pembentukan daun yang
mempunyai
pengaruh
pada
setiap
tanaman
maka
139
ISSN: 0854-2813
merupakan
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
organ
tanaman
tempat
efisiensi pemupukan yang optimal, pupuk
berlangsungnya fotosintesa, maka efektif
harus
proses fotosintesis makin tampak pula
mencukupi kebutuhan tanaman, tidak
fotosintat yang dihasilkan sehingga sangat
terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi
Jika pemberian pupuk terlalu banyak
tanaman.
maka larutan tanah akan terlalu pekat
Dalam
penelitian
ini
menunjukkan sangat berbeda nyata.
diberikan dalam jumlah yang
sehingga dapat mengakibatkan keracunan
Perlakuan dosis pupuk Nitrogen
pada tanaman, sebaliknya jika terlalu
terlihat pengaruhnya pada berat basah
sedikit
brangkasan dan berat kering brangkasan.
tanaman mungkin tidak akan tampak,
Hal tersebut disebabkan berat brangkasan
sehingga berat basah brangkasan tertinggi
merupakan hasil penumpukan fotosintesa
pada N2 dan terendah pada No.
pada organ tanaman baik itu untuk perkembangan kebutuhan sehingga
sel,
lainnya perbedaan
jaringan semasa
pengaruh
pemupukan
pada
Pada tabel 2 juga terlihat uraian
dan
hasil uji lanjut berganda Duncan dari
hidupnya
perbedaan tiap-tiap perlakuan ternyata
fotosintesa
yang
hasil
tertinggi
pada
berat
kering
tersimpan tersebut dipastikan berbeda-
brangkasan pada perlakuan N2 : 105,244
beda bagi tiap-tiap perlakuan. Dosis
g dan terendah pada perlakuan NO :
pupuk Nitrogen yang mengakibatkan berat
38,967 g Hal ini disebabkan dosis pupuk
basah
kering
Nitrogen yang diberikan berbeda-beda dan
brangkasan menunjukan sangat berbeda
yang terendah NO tanpa pupuk Nitrogen.
nyata.
Dosis pupuk yang diberikan pada N3 lebih
brangkasan
dan
berat
Pada tabel 2 terlihat uraian uji
banyak daripada N2, namun pemberian
lanjut berganda Duncan dari perbedaan
pupuk
pada
tiap-tiap taraf perlakuan. Hasil tertinggi
pertumbuhan vegetatif terangsang laju
pada berat basah brangkasan diperlakuan
fotosintesis tinggi penggunaan CH2O juga
N2 : 360, 022 g dan terendah pada
tinggi,
perlakuan NO : 124,707 g. Menurut
kematangan tanaman. Jaringan menjadi
Warisno (2000) dosis anjuran pupuk urea
sukuler,
adalah 300 Kg/ha. untuk mendapatkan
dipupuk dengan perlakuan N3 lebih
yang
dan
N3
kurang
berakibat
tanaman
efektif,
menghambat
jagung
yang
140
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
banyak terserang belalang, hal ini sangat
Hasil
interaksi
antara
dosis
mempengaruhi hasil maka berat kering
pupuk Nitrogen dan dosis pupuk kandang
brangkasan
kambing menunjukkan sangat berbeda
tertinggi
pada
N2
dan
terendah tanpa pemupukan NO. Pada
tabel
menunjukkan
pada parameter tinggi tanaman dan berat
bahwa perlakuan dosis pupuk kandang
kering brangkasan menunjukkan tidak
kambing / terhadap pertumbuhan tanaman
berbeda nyata. Karena pada pengamatan
jagung sangat berbeda nyata dengan
tinggi tanaman dimulai pengamatan pada
semua parameter pertumbuhan. Pupuk
tanaman
kandang
pengamatan berikutnya dilakukan setiap
kambing
2
nyata pada berat basah brangkasan sedang
walaupun
unsur
berumur
minggu
seminggu
menjelaskan bahwa susunan unsur hara
penelitian ini saat musim hujan sehingga
pupuk kandang kambing adalah N : 0,95
air hujan menjadi kendala bagi pupuk
% P : 1,35 % K : 1,00 % pupuk kandang
Nitrogen dan pupuk kandang kambing
mengandung unsur hara lengkap yang
untuk memperlihatkan signifikan pada
dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan
tinggi tanaman. Interaksi dosis pupuk
dan
Nitrogen
mudah
tercuci
apabila
dan
dosis
Penanaman
dan
haranya rendah, Saefudin Sarief (1989)
tidak
sekali.
2
pupuk
pada
kandang
pemberian dengan dosis yang tepat dan
kambing berpengaruh pada saat musim
penempatan pupuk yang benar, yaitu
hujan akibat tercucinya unsur Nitrogen
dengan
Dengan
dan pupuk kandang kambing oleh air
perlakuan dosis pupuk kandang akan
hujan sehingga menunjukan tidak berbeda
membantu
nyata pada tinggi tanaman dan berat
tanaman
dicampur
merata.
perkembangan jagung,
perakaran
perakaran
yang
kering brangkasan.
berkembang denga baik menyebabkan
Adapun pengaruh dari perlakuan
penyerapan unsur hara menjadi lebih
dosis pupuk Nitrogen dan dosis pupuk
efektif sehingga hasil yang dipanen lebih
kandang kambing terhadap parameter
tinggi dengan pemberian pupuk kandang
hasil dapat dilihat pada tabel 3 di bawah
yang tepat sesuai dosis.
ini
Tabel 3 Rangkuman Hasil Penelitian
141
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
Sumber Keragaman N K NXK * NS NS
Parameter 1. Jumlah baris pertongkol (g) 2. Jumlah biji pertongkol (g) 3. Berat pipilan kering per tanaman (g) 4. Berat pipilan kering per petak (g) 5. Berat 100 biji (g) Keterangan : ns * ** Pada
Tabel
**
**
*
**
**
**
**
**
**
**
NS
NS
Nilai Tertinggi Terendah 16,000 12,867 (N2K1) (N0K1) 668,33 220,00 (N2K2) (N0K1) 174,900 52,267 (N2K2) (N0K1) 5247,7 1567,5 (N2K2) (N0K1) 30,967 20,400 (N2K2) (N0K2)
: Tidak berbeda nyata : Berbeda nyata : Sangat berbeda nyata menunjukkan
kambing menunjukan tidak berbeda nyata
bahwa perlakuan dosis pupk Nitrogen
pada parameter jumlah baris pertongkol
berbeda nyata pada parameter jumlah
dan
baris pertongkol dan menunjukan sangat
menunjukan
berbeda nyata pada parameter jumlah biji
parameter berat pipilan kering pertanaman
pertongkol,
sampel
berat
3
pipilan
kering
pada
dan
jumlah
biji
berbeda
berat
pertongkol
nyata,
kering
pada
perpetak
pertanaman serta berat pipilan kering per
menunjukan sangat berbeda nyata dan
petak dan berat 100 biji. Dosis pupuk
pada berat 100 biji menunjukan tidak
kandang kambing menunjukkan tidak
berbeda
berbeda nyata pada parameter jumlah
pengaruh dari dosis pupuk Nitrogen (N)
baris per tongkol dan berat 100 biji tetapi
dan dosis pupuk kandang kambing (K)
sangat berbeda nyata pada parameter
dan
jumlah biji pertongkol, berat pipilan
tersebut (N x K) dilakukan dengan uji
kering per tanaman dan berat pipilan
jarak berganda Duncan yang hasilnya
kering per petak. Interaksi antara dosis
disajikan pada tabel 4.
nyata.
interaksi
Untuk
dari
kedua
mengetahui
perlakuan
pupuk Nitrogen dan dosis pupuk kandang Tabel 4.
Uji jarak berganda Duncan komponen hasil tanaman jagung pada perlakuan dosis pupuk Nitrogen, dosis pupuk kandang kambing dan kombinasi kedua perlakuan.
142
ISSN: 0854-2813
Perlakuan (Treatment)
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
Jumlah baris per tongkol
Parameter Pertumbuhan Hasil Berat pipilan Berat pipilan Jumlah biji kering per kering per per tongkol tanaman (g) petak (g)
Dosis pupuk Nitrogen N0 14,133b 287,56c 74,544c 2235,17c N1 15,333a 520,67b 144,989b 4348,67b N2 15,667a 586,33a 168,044a 5040,17a N3 15,556a 580,22a 171,556a 5147,00a Dosis pupuk Kandang Kambing K1 14,883 456,50b 126,867b 3810,62b K2 15,217 529,92a 146,308a 4384,30a K3 15,417 494,67a 146,175a 4383,32a Interaksi antara dosis pupuk Nitrogen dan Dosis pupuk kandang kambing N0K1 12,867 220,00c 52,267g 1567,5g N0K2 14,200 294,00d 76,667f 2298,5f N0K3 15,333 348,67d 95,200e 2839,5e N1K1 14,667 476,67c 126,867d 3803,0d N1K2 15,333 564,67b 162,333ab 4867,0ab N1K3 16,000 520,676c 145,767c 4376,0c N2K1 16,000 537,33bc 156,933bc 4705,0bc N2K2 16,000 668,33a 174,900a 5247,7a N2K3 15,000 553,33bc 172,300a 5167,8a N3K1 16,000 592,00ab 171,400a 5167,0a N3K2 15,333 592,67ab 171,333a 5124,0a N3K3 15,333 556,00bc 171,933a 5150,0a
Berat 100 biji (g) 21,500c 26,833b 30,411a 30,356a 26,933 27,142 27,750 23,633 20,400 20,467 23,533 26,933 30,033 30,167 30,967 30,100 30,400 30,267 30,400
Keterangan : Dalam satu kolom dalam tiap perlakuan, angka yang di ikuti dengan satu huruf sama tidak menunjukan sangat berbeda nyata pada taraf 5 % uji jarak berganda Duncan. Pada tabel 4 menunjukan bahwa
pupuk cukup pada tanaman jagung akan
perlakuan dosis pupuk Nitrogen berbeda
memberikan pertumbuhan tanaman yang
nyata
baik dan hasil produksi yang tinggi.
pada
parameter
jumlah
dosis
pertongkol dan sangat berbeda nyata pada
Menurut
jumlah biji pertongkol, berat pipilan
persediaan Nitrogen paling penting dalam
kering pertanaman, berat pipilan kering
membatasi hasil dalam sistem organik
per petak dan berat 100 biji.
pada panen akhir, pada panen akhir
Peningkatan dipengaruhi
oleh
Guerfal
Kemble
(1988)
hasil
tanaman
tingkat pemakaian Nitrogen meningkatkan
besar
kecilnya
jumlah akar, tunas dan buah (Anonim).
pemberian pupuk Nitrogen, pemberian
143
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
Pada tabel 4 menunjukan bahwa perlakuan
dosis
pupuk
dalam jumlah besar karena merupakan
Nitrogen
unsur pembentuk molekul organik yang
berpengaruh berbeda nyata pada jumlah
penting dalam tanaman, misalnya asam
baris pertongkol. Jumlah baris pertongkol
amino, protein, enzim, asam nukleat dan
tertinggi pada paraf perlakuan N2 : 15,667
klorofil.
dan terendah pada taraf perlakuan N0 :
Nitrogen menunjukan pertumbuhan yang
14,133.
kerdil, klorosis, daun berwarna kuning Unsur N sangat mobil dalam
jaringan tanaman di alih tempatkan dari
Tanaman
yang
kekurangan
kekurangan klorofil dan pada gejala yang lebih parah daun mengering dan gugur.
daun yang tua ke daun yang muda. Maka
Pada
parameter
jumlah
biji
dari perlakuan yang tidak di pupuk
pertongkol hasil yang tertinggi pada N2
Nitrogen
tanamannya
yang jumlah pupuk Nitrogennya sesuai
terhambat yang berakibat jumlah baris
dengan kebutuhan pada tanaman jagung
pertongkol rendah. Sedang pemberian
hibrida Pionier 21 dan hasil terendah pada
pupuk Nitrogen dalam jumlah yang tepat
NO yang tanpa perlakuan pupuk Nitrogen.
sehingga diperoleh hasil pemupukan yang
Perlakuan dosis pupuk Nitrogen
optimal
pertumbuhan
menghasilkan
jumlah
baris
pertongkol tertinggi .
berpengaruh sangat berbeda nyata pada parameter berat pipilan kering pertanaman
Perlakuan dosis pupuk Nitrogen
berat pipilan kering pertanaman tertinggi
berpengaruh sangat berbeda nyata pada
pada taraf perlakuan N3 : 171,556 g dan
jumlah
biji
terendah pada NO : 74,544 g semakin
pertongkol tertinggi pada taraf perlakuan
tinggi dosis semakin tinggi pula tingkat
N2 : 586,33 dan terendah pada perlakuan
ketersediaan hara bagi tanaman sehingga
NO
dan
memungkinkan tanaman menyerap hara
Marsono (2002) Nitrogen (N) merupakan
lebih optimal dibandingkan dosis yang
unsur hara utama bagi pertumbuhan
rendah apabila pada cuaca hujan sehingga
tanaman, yaitu sebagai penyusun dari
untuk
semua protein dan asam nukleat, demikian
khususnya Nitrogen dengan menggunakan
juga sebagai penyusun protoplasma secara
pupuk an organik adalah meningkatkan
keseluruhan Nitrogen dibutuhkan tanaman
dosis apabila unsur Nitrogen tercuci tetapi
:
biji
pertongkol.
287,56
menurut
Jumlah
Lingga
meningkatkan
efektivitas
hara
144
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
dengan dosis yang tinggi dimungkinkan
Menurut
Nurhayati
Hakim
proses
Fotosintesis
sangat
ada hara yang tertinggal dan bisa diserap
(1986)
tanaman. Menurut Soepardi (1985) bahwa
dipengaruhi
meningkatnya
matahari
serapan
unsur
hara,
oleh dan
banyaknya unsur
hara
sinar yang
metabolisme tanaman berlangsung lebih
dimanfaatkan oleh tanaman. Intensitas
baik sehingga pembentukan protein dan
sinar matahari dan adanya unsur hara yang
kabohidrat tidak terhambat, akibatnya
cukup maka proses fotosintesis akan
pembentukan biji berlangsung dengan
berjalan dengan sempurna sehingga akan
baik. Oleh karena itu biji yang terbentuk
meningkatkan hasil fotosintesis berupa
mempunyai bobot dan ukuran yang lebih
asimilat,
besar.
kebagian tanaman untuk pertumbuhan dan
Dengan
demikian
akan
selanjutnya
disimpan
ditranslokasikan
meningkatkan berat pipilan kering per
selebihnya
pada
cadangan
tanaman.
makanan yaitu buah atau biji dengan Perlakuan dosis pupuk Nitrogen
demikian maka buah yang dihasilkan akan
berpengaruh sangat berbeda nyata pada
lebih besar hal ini juga dipengaruhi
parameter berat pipilan kering perpetak.
perlakuan
Berat pipilan kering per petak tertinggi
Nitrogen sehingga berat pipilan kering per
pada taraf perlakuan N3 : 5147,00 g dan
petak tertinggi pada taraf perlakuan N3 :
terendah pada NO : 2235,17 g menurut
5147,00 g karena jarak tanam yang
Lingga dan Marsono (1989) unsur N
optimal
(Nitrogen)
perbedaan
dan
perlakuan
dosis
dosis
pupuk
pupuk
berfungsi
merangsang
Nitrogen yang tepat dan terendah pada
secara
keseluruhan
taraf perlakuan NO : 2235,17 g hasil
khususnya batang, cabang dan daun selain
terendah dipengaruhi oleh perlakuan tanpa
itu Nitrogen berperan penting dalam
pupuk Nitrogen.
pertumbuhan
pembentukan hijau daun yang sangat
Perlakuan dosis pupuk Nitrogen
berguna dalam proses fotosintosis, fungsi
pada parameter berat 100 biji menunjukan
lain adalah membentuk protein, lemak dan
pengaruh sangat berbeda nyata, yang
berbagai
mana hasil tertinggi pada taraf perlakuan
lainnya.
gizi
persenyawaan
organik
N2 : 30,411 g dan terendah pada NO : 21,500 g menurut Guerfal Kemble 1988.
145
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
persediaan Nitrogen paling penting dalam
pertongkol dan berat 100 biji terlihat tidak
membatasi hasil dalam sistem organik.
berbeda nyata sedangkan parameter hasil
Pada panen akhir, tingkat pemakaian N
seperti jumlah biji pertongkol, berat
meningkatkan jumlah akar, tunas dan
pipilan kering pertanaman dan berat
buah. Pengolahan tanah yang sempurna
pipilan kering per petak meunjukan sangat
dan drainase yang baik juga jarak tanam
berbeda nyata, hal tersebut disebabkan
yang cukup baik yaitu 75 cm x 25 cm
pada pengamatan jumlah baris pertongkol
sangat berpengaruh sangat berbeda nyata
dan berat 100 biji, menunjukan tidak
pada parameter berat 100 biji karena
berbeda nyata dikarenakan pemberian
dengan pengolahan tanah yang baik dan
pupuk
saluran
sempurna
bersamaan dengan pengolahan tanahdan
kandungan air dalam tanah tuntas dan
pada saat awal tanam curah hujan cukup
fotosintesis yang sempurna dan pada saat
tinggi
tanaman berumur 1 bulan cuaca baik tidak
efektivitas pupuk kandang karena bisa
terjadi hujan maka fotosintesis sangat
saja banyak tercuci oleh air hujan
sempurna menyebabkan berat 100 biji
sehingga
tertinggi pada perlakuan N2 : 30,411 g
pertongkol dan berat 100 biji menunjukan
dan terendah tanpa perlakuan pupuk
tidak berbeda nyata. Berbeda dengan
Nitrogen.
parameter jumlah biji pertongkol, berat
drainase
yang
Perlakuan
pupuk
kandang
hal
ini
diberikan
dapat
satu
kali
mempengaruhi
parameter
jumlah
baris
kandang
pipilan kering per tanaman dan berat
kambing berpengaruh tidak berbeda nyata
pipilan kering per petak Sumardi Suriatna
pada parameter jumlah baris pertongkol
(1998), menyatakan pemupukan bertujuan
dan berat 100 biji tetapi berpengaruh
untuk
sangat berbeda nyata pada jumlah biji
kesuburan tanah dengan memberikan
pertongkol,
kering
unsur atau zat hara ke dalam tanah.
pertanaman dan berat pipilan kering per
Ditambahkan oleh Yusdar Hilman dan
petak.
Suwardi (1989). Pupuk kandang punya
berat
Dengan
pipilan
perlakuan
perbedaan
memelihara
pengaruh
dan
lebih
menguntungkan
dosis pupuk kandang kambing terlihat
dibandingkan
pada
karena dapat memperbaiki sifat fisik,
tabel
3
bahwa
jumlah
baris
dengan
memperbaiki
pupuk
buatan
146
ISSN: 0854-2813
biologis
dan
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
kimia
tanah
sebagai
setiap perlakuan dan pemberian pupuk N
penyangga kation, pengektraksi mineral
(Nitrogen) diberikan 3x dalam budidaya
oleh asam humus, meningkatkan kation
jagung hibrida Pionir 21 dan dalam
dapat tukar, merangsang pertumbuhan
jumlah yang berbeda-beda pada setriap
mikroorganisme
perlakuan
tanah
serta
dapat
yang
menyebabkan
tidak
menyediakan unsur-unsur N, P, K dan S :
berbeda tidaknya karena pada saat tanam
dilihat
curah hujan masih cukup tinggi mungkin
dari
pertongkol,
parameter berat
jumlah
pipilan
biji kering
saja
pupuk
kandang
dan
pupuk
pertanaman dan berat pipilan kering
Nitrogennya yang diberikan banyak yang
perpetak,
meningkatnya
tercuci oleh air hujan sehingga interaksi
serapan unsur hara, metabolisme tanaman,
antara pengaruh dosis pupuk N (Nitrogen)
berlangsung
sehingga
dan pupuk kandang kambing terhadap
pembentukan protein dan karbohidrat
pertumbuhan dan hasil jagung hibrida
tidak terhambat akibatnya pembentukan
berbeda tidak nyata.
dipengaruhi
lebih
baik
biji berlangsung dengan baik, oleh karena
Parameter jumlah biji pertongkol
itu biji yang terbentuk mempunyai bobot
pada interaksi antara pengaruh dosis
dan ukuran besar sehingga jumlah biji
pupuk Nitrogen dan pupuk kandang
pertongkol
kering
kambing menunjukan berbeda nyata, hal
pertanaman, dan berat pipilan kering
tersebut dikarenakan jarak tanam yang
perpetak mnunjukan sangat berbeda nyata.
cukup baik (renggang) menjadikan sinar
Pada
berat
tabel
pipilan
3
menunjukan
matahari dapat masuk menyinari daun
bvahwa interaksi antara pengaruh dosis
yang paling bawah. Sehingga proses
pupuk N (Nitrogen) dan pupuk kandang
fotosintesis berjalan dengan sempurna dan
kambing terhadap pertumbuhan dan hasil
meningkatkan hasil biji jagung lebih
jagung hibrida tidak berbeda nyata pada
besar. Sehingga jumlah biji pertongkol
parameter jumlah baris pertongkol dan
berbeda nyata.
berat 100 biji dikarenakan pemberian
Interaksi antara pengaruh dosis
pupuk kandang diberikan satu kali pada
pupuk Nitrogen dan pupuk kandang
saat pengolahan tanah dan dengan jumlah
kambing terhadap pertumbuhan dan hasil
pupuk kandang yang berbeda-beda pada
jagung hibrida sangat berbeda nyata pada
147
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
parameter berat pipilan kering pertanaman
g) terendah tanpa pupuk N yaitu
dan berat pipilan kering perpetak hal
(2234,17 g) dan diikuti dosis pupuk N
tersebut disebabkan karena perlakuan
300 kg/Ha.
pemberian pupuk Nitrogen dan pupuk
2. Dosis
pupuk
kandang
kambing
yang berbeda-beda semakin tinggi pupuk
berpengaruh, sangat nyata terhadap
yang diberikan pada setiap perlakuan
tinggi,
semakin tinggi pula unsur hara yang
brangkasan, berat kering brangkasan,
diserap oleh tanaman yang berakibat
jumlah biji pertongkol, berat pipilan
pertumbuhan tanaman lebih baik dan hasil
kering
yang
sebaliknya
kering perpetak sedangkan jumlah
pemberian pupuk Nitrogen dan pupuk
baris pertongkol dan berat 100 biji,
kandang kambing lebih sedikit maka
memberikan pengaruh tidak berbeda
pertumbuhan tanaman
terhambat dan
nyata. Berat pipilan kering perpetak
hasilnya pun rendah. Sehingga interaksi
tertinggi dicapai pada dosis pupuk
dosis pupuk Nitrogen dan dosis pupuk
kandang
kandang kambing sangat berbeda nyata.
4384,30 g dan terendah pada dosis
tinggi
begitu
juga
tanaman,
berat
pertanaman,
kambing
berat
basah
pipilan
15ton/ha
yaitu
pupuk kandang kambing 10 ton/ha yaitu 3810,62 g.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan
3. Terdapat interaksi sangat nyata antara
pembahasan dapat ditarik kesimpulan
dosis pupuk N dengan dosis pupuk
sebagai berikut :
kandang kambing tehardap berat basah
1. Dosis Pupuk N berpengaruh sangat
brangkasan, berat kering brangkasan,
nyata terhadap tinggi tanaman, berat
berat pipilan kering pertanaman dan
basah
berat pipilan kering perpetak, pada
brangkasan,
berat
kering
brangkasan, jumlah biji pertongkol,
parameter
jumlah
berat pipilan kering pertanaman, berat
berbeda nyata sedangkan terhadap
pipilan kering per petak dan berat 100
tinggi
biji. Berat pipilan kering per petak
pertongkol
tertinggi dicapai pada dosis pupuk N
memberikan pengaruh tidak berbeda
(Nitrogen) 400 kg/Ha yaitu (5147,00
nyata.
tanaman, dan
biji
pertongkol
jumlah berat
100
baris biji
148
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
4. Berat biji kering per petak tertinggi
Goeswono
Supardi, 1985. Masalah Kesuburan Tanah dan Pupuk, Departemen Ilmu Tanah, IPB, Bogor.
Guertal
Kemble, 1998. Metode Penggunaan Pupuk Nitrogen, Departemen of Agronomi and Soil Auburn University Journal Article
dicapai pada kombinasi dosis pupuk N 300 Kg/ha, dengan dosis pupuk kandang kambing 15 ton/ha yaitu 5.247,7 Kg (9.329,2 ton/ha) dan terendah kombinasi tanpa pupuk N dengan dosis pupuk kandang kambing 10 ton/ha yaitu 1.567,5 Kg (2.789 ton/ha).
DAFTAR PUSTAKA Adi Sarwanto, T dan Y. E, Widyastuti, 2001, Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering, Sawah dan Pasang Surut, Penerbit Swadaya Jakarta Anonim,
2008. Produksi Jagung Indonesia Dipatok 15,9 Juta Ton. Suara Merdeka Tanggal 3 Juni 2008, Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Buckman H.O., and Brady MC., 1996, The Nature and Propertier of Soil, Edisi 7, Memillan Co. London Djoehana Setyamidjaja, 1986, Pupuk dan Pemupukan, Simplex Jakarta Gembong
Tjitrosoepomo, 1988, Taksonomi Tumbuhan, Spermatophyta, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 479 hal.
Henry K. Indranada, 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah, Bina Aksara, Jakarta. Lingga P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk, Penebar Swadaya, Jakarta, 150 hal. Muhadjir, 1998, Karakteristik Tanaman Jagung, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Mul
Mulyani Sutejo dan A.G. Kartosapoetra, 1990, Fisiologi Tanaman, Terjemahan Malconm B. Wilkins, Physialogy of Plant Growth and Developmen, Bina Aksara, Jakarta.
Mul Mulyani Sutejo, 1995, Pupuk dan Cara Pemupukan, Rineka Cipta, Jakarta. Nurhayati Hakim, Amin Diha M, Bailey HH. 60 Ban Lubis A.M., Sutopo Ghani Nugroho, Yusuf Nyakpa M. 1986 Dasar-dasar Ilmu Tanah, Penerbit Universitas Lampung, 488 hal.
149
ISSN: 0854-2813
Purwono
AGRINEÇA, VOL., 10 NO. 2 JULI 2010
dan Rudi Hartono, 2005, Bertanam Jagung Unggul, Penebar Swadaya, Jakarta
Rahmat Rukmana, 1997, Usaha Tani Jagung, Kanisius, Yogyakarta. Rinsema W.T., 1993, Pupuk dan Cara Pemupukan Bhratara, Karya Aksara, Jakarta Saubari
M. Mimbar, 1990, Pola Pertumbuhan dan Hasil Panen Jagung Hibrida C1 Karena Pengaruh Pupuk N dan Kerapatan Populasi, Agrivita Vol.13 No.3 AgustusDesember 1990, Universitas Brawijaya, Malang hal. 70-82
Suprapto HS, 1998, Bertanam Jagung, Penebar Swadaya, Jakarta Sri Setyati Harjadi, 1993, Pengantar Agronomi, Gramedia, Jakarta Saefudin Sarief, 1989, Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian, Pustaka Buana, Bandung Sumardi Suriatna, 1998, Pupuk dan Pemupukan, Dediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
150