INTERNETWORKING
Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO LOGO
Topik Pembahasan Chapter 1 Overview IP Address
Pertemuan Ke -2 Konsep Dasar Internetworking
Click the words to explore Press <-- to go back Press Esc to stop
Chapter 2 Topologi Internetworking
Chapter 3 Konsep Internetworking
Chapter 1 Overview IP
Address
1. Class IP Address 2. IP Subnetting
LOGO
IP address (1)
Pengenalan IP address
• Menentukan alamat host, lokasi host dalam jaringan (network ID), routing untuk mencapainya
IP address (2)
Format IP address Versi 4 32 Bit 4 segment Terdiri dari network ID dan host ID
IP address (3) Alamat-alamat khusus Network Address • Menunjukkan alamat suatu jaringan • IP Address dalam jaringan tersebut yang paling kecil Broadcast Address • Digunakan untuk mengirimkan paket ke seluruh host di dalam jaringan • IP Address dalam jaringan tersebut yang paling besar Loopback • Alamat lokal tiap komputer yang bernilai 127.0.0.1
IP address (4) Kelas-kelas IP Address
Range Kelas-Kelas IP : • Kelas A : 1.0.0.0
s.d 126.255.255.255 = 16.777.214 IP
• Kelas B : 128.0.0.0 s.d 191.255.255.255 = 65.534 IP • Kelas C : 192.0.0.0 s.d 223.255.255.255 = 254 IP • Kelas D : 224.0.0.0 s.d 239.255.255.255
IP Subnetting (1) IP Tanpa Subnetting Jumlah host maksimal dalam 1 jaringan berdasarkan klas IP
Contoh IP kelas B 1 jaringan dengan host 65.534
Masalah yang muncul pada jaringan tanpa subneting • Topologi/hardware harus sama
• Collision (tabrakan paket data antar host) makin sering • Kesulitan mengatur jaringan • Rawan terjadi penyadapan
IP Subnetting (2) IP Dengan Subnetting • Subnetting berarti memecah jaringan menjadi beberapa jaringan kecil. • Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan
• Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast
IP Subnetting (3) Analogi ke-1
• Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto. • Bagaimana jika keadaan dimana rumah di wilayah itu makin banyak ? Yang terjadi tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan
IP Subnetting (3) – cont’d Analogi ke-2
• Sehingga diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri.
• Hal ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya
IP Subnetting (3) – cont’d Analogi ke-3
• Analogi gambar sebelumnya adalah sbb : Jl. Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringn yaitu : NETWORK ADDRESS nama jalan HOST ADDRESS nomer rumah BROADCAST ADDRESS ketua RT (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut. • Saat traffic broadcast mulai mengonsumsi begitu banyak bandwith tersedia, maka administrator perlu mengambil langkah subnetting untuk mereduksi ukuran broadcast domain tersebut, sehingga diperoleh performansi jaringan yang lebih baik.
IP Subnetting (3) – cont’d Analogi ke-4
• Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNETWORK alamat setiap gang HOST Jumlah rumah di setiap gang BROADCAST ketua RT di setiap gang
Contoh Kasus 1
Bandingkan IP address 10.10.1.1 tanpa subneting ( subnetmask Default = 255.0.0.0 ) dengan jika subneting dengan subnet mask = 255.255.255.248 !
Contoh Kasus 1 – Jawab Network addess dihitung dengan mengoprasikan logika AND antara IP address dengan subnetmasknya
IP address Subnetmask Network ID 1. 2.
00001010 00001010 00000001 00000001 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 AND 00001010 00001010 00000001 00000000
Network ID 10.10.1.0 Jumlah IP dalam 1 jaringan
IP-IP Address yang bersubnetmask dan bernetwork ID sama IP address IP address IP address IP address IP address IP address IP address IP address
00001010.00001010.00000001.00000000 00001010.00001010.00000001.00000001 00001010.00001010.00000001.00000010 00001010.00001010.00000001.00000011 00001010.00001010.00000001.00000100 00001010.00001010.00000001.00000101 00001010.00001010.00000001.00000110 00001010.00001010.00000001.00000111
= 10.10.1.0 = 10.10.1.1 = 10.10.1.2 = 10.10.1.3 = 10.10.1.4 = 10.10.1.5 = 10.10.1.6 = 10.10.1.7
Subnet
1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 0 0 0 AND
Network ID
00001010 00001010 00000001 00000000
Contoh Kasus 1 – Jawab 3. 4. 5.
Jumlah total IP=8 Jumlah IP yang bisa dipakai host= 8-2=6 Rentang IP host =10.10.1.1-10.10.1.6
Contoh Kasus 2
Anda mempunyai stok IP 202.10.1.0 – 202.10.1.255. Anda ingin membuat subnet dengan jumlah host maksimal 30 komputer. Tentukan subnetmask yang digunakan, dan seluruh subnet yang terbentuk !
Contoh Kasus 2 – Jawab 1.
Jumlah host maksimal =30 sehingga diperlukan 32 IP (1 buah untuk network ID dan 1 buah untuk broadcast ID)
2.
Subnetmask (segmen terakhir) yang digunakan adalah 256-32 = 224, sehingga subnetmasknya adalah 255.255.255.224
3.
Subnet yang terbentuk terdapat 256/32 = 8 buah subnet
Contoh Kasus 3
Anda mempunyai stok IP 172.16.0.0 – 172.16.0.31. Anda ingin membuat subnet dengan jumlah host maksimal 2 komputer. Tentukan subnetmask yang digunakan, dan seluruh subnet yang terbentuk ! Sub net 1 2
Subnet mask
Net ID
Broadcast ID
Rentang IP
Contoh kasus 3 - Jawab Sub net
Subnet mask
Net ID
Broadcast ID
Rentang IP
1
255.255.255.252
172.16.0.0
172.16.0.3
172.16.0.1-172.16.0.2
2
255.255.255.252
172.16.0.4
172.16.0.7
172.16.0.5-172.16.0.6
Contoh Kasus 3
Anda mempunyai stok IP 172.16.0.0 – 172.16.0.63. Anda ingin membuat subnet dengan jumlah host maksimal 14 komputer. Tentukan subnetmask yang digunakan, dan seluruh subnet yang terbentuk ! Sub net
Subnet mask
Net ID
Broadcast ID
Rentang IP
1
255.255.255.240
172.16.0.0
172.16.0.15
172.16.0.1-172.16.0.14
2
255.255.255.240
172.16.0.16
172.16.0.31
172.16.0.17-172.16.0.30
3
255.255.255.240
172.16.0.32
172.16.0.47
172.16.0.33-172.16.0.46
4
255.255.255.240
172.16.0.48
172.16.0.63
172.16.0.49-172.16.0.62
Chapter 2 Topologi
Internetworking
1. Pengertian Topologi 2. Jenis – jenis Topologi
LOGO
Pengertian Topologi Topologi Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data di dalam jaringan yang secara fisik menghubungkan simpul yang satu dengan simpul lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu :
Topologi Star
Topologi Hierarchical/Tree
Topologi Bus
Topologi Ring
Topologi Daisy Chain (Linear)
Topologi Mesh dan Full Connected
Jenis Topologi (1) Topologi Star
Switch
Karakteristik dari topologi ini adalah node berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (Hub/Switch), Traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node tujuan. Jika salah satu segmen kabel terputus, jaringan lain tidak akan terputus
Jenis Topologi (2) Topologi Hierarkis / Tree
Switch Switch
Switch
Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung ada stasiun yang kedudukannya lebih tinggi dan kedudukan stasiun yang sama
Jenis Topologi (3) Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi
Jenis Topologi (4) Topologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data sangat cepat.
Jenis Topologi (5) Topologi Daisy-chain (linear)
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri
Jenis Topologi (6) Topologi Mesh / Full Connected
Topologi ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya
Chapter 3 Konsep Internetworking 1. Konsep Dasar Internetworking 2. Network Element
LOGO
Konsep Dasar Internetworking (1) Definisi • Suatu sistem komunikasi data yang membuat sejumlah perangkat yang independen mampu berkomunikasi satu sama lain secara langsung, yang berada dalam suatu ukuran yang“moderate”melalui suatu kanal komunikasi fisik dengan kecepatan data yang“moderate”
• Dihubungkan melalui suatu media tertentu, fisik maupun non fisik Biasanya diorganisasikan dalam suatu workgroup atau berbasis departemen dan bisa dilink dengan LAN lain dalam satu gedung
Konsep Dasar Internetworking (2) • LAN (Local Area Network)
• WAN (Wide Area Network)
Konsep Dasar Internetworking (3)
Keuntungan Networking • Lebih efisien dalam mengelola sumberdaya • Menjaga informasi tetap reliable dan up-to-date • Mempercepat data sharing • Memungkinkan workgroups berkomunikasi lebih efisien
• Membantu perusahaan melayani client lebih efisien dan cepat • Mampu mengembangkan kapabilitas layanan sesuai dengan perkembangan bisnisnya
Network Element (1) HUB • Setiap kabel dihubungkan ke HUB melalui suatu interface yang disebut dengan port • Arti dari HUB adalah suatu perangkat yang mem”forward”semua data yang diterima pada suatu port ke semua port yang ada di dalam HUB • Collision Domain yang sama (makin banyak terminal tabrakan makin sering terjadi)
Network Element (2) Bridge • Perangkat yang bekerja pada layer 2 bertugas menghubungkan dan melewatkan packet antar 2 atau lebih segmen jaringan. • Lebih “pintar”daripada HUB. Menganalisa paket/frame yang datang dan meneruskan atau men-drop paket berdasarkan informasi pada physical addressing • Bridge selalu menyebarkan dan melipatgandakan paket data tertentu (paket broadcast). Hal ini akan mengakibatkan network time-outs, melambatnya trafik, unjuk kerja yang semakin lambat, dan meningkatnya latency.
Network Element (3) Router • Router adalah perangkat internetworking yang bekerja pada layer 3 OSI (network layer). • Router membuat keputusan secara logikal terhadap jalur transit terbaik dalam mengirimkan data pada sebuah internetwork dan kemudian meneruskan paket tersebut ke port output atau segmen yang sesuai.
Thank You
Dadiek Pranindito
[email protected]
LOGO
[email protected]