“Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital (Ulead) Untuk Pembuatan “Learning Film Project” Dalam Pembelajaran Fisika
Dibuat untuk memenuhi syarat Lomba My Teacher My Hero
DISUSUN OLEH Young Arif Nugraha, S.Pd.
SMA SWASTA NURAZIZI KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. Dengan kata lain, melalui pendidikanlah seseorang memperoleh bekal untuk menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan harapan masyarakat. Hertantiani (2013) berpendapat, untuk mewujudkan tujuan pendidikan bukanlah hal yang mudah. Masih banyak hambatan yang muncul dalam pendidikan di Indonesia saat ini. Masalah utama yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia antara lain masalah pemerataan, relevansi, efisiensi, serta efektivitas pendidikan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan atau pembelajaran. Peningkatan kualitas tersebut tidak akan dicapai tanda adanya inovasi-inovasi yang dapat menyesuaikan pendidikan dengan tuntutan zaman. Inovasi merupakan suatu siklus yang akan berputar terus-menerus menuju perbaikan. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komputer, teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Komputer, bukan hal yang langkah lagi dikalangan
1
pendidikan yang dimanfaatkan pelajar untuk dapat memahami pengetahuan sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya masing-masing, serta dapat mengontrol aktivitas belajarnya. Program komputer dapat memberikan reinforcement langsung kepada pelajar, sehingga dapat dijadikan sarana untuk pembelajaran individual (Heinich, 1996). Hampir 100 % siswa di SMA Swasta Nur Azizi adalah pengguna handphone, dah hamper 50% sering menggunakan komputer ataupun laptop. Namun kebanyakan penggunaan handphone dan komputer di kalangan siswa hanya sebagai sarana media sosial, dan sarana hiburan saja. Hanya sebagian kecil saja yang menggunakannya sebagai sarana pembelajaran, itu pun hanya untuk mengerjakan tugas-tugas saja. Masih jarang dari mereka yang dapat memaksimalkan keberadaan handphone sebagai sarana pembelajaran. Digital Learning System (DLS) merupakan suatu terobosan baru dalam teknologi pembelajaran yang diterapkan bagi para pelajar untuk belajar secara digital melalui pemanfaatan teknologi baik software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat keras), online maupun offline yang dikemas secara menarik dan interaktif (Sugema). Semua materi pelajaran yang berdasarkan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) dapat diintegrasikan dalam suatu software, baik yang berbentuk teks, gambar maupun animasi/video. Dan materi ini bukan hanya sekedar kumpulan informasi yang disimpan di dalam
komputer
secara
sistematik.
(http://habibipte.blogspot.co.id/p/digital-learning-
system.html) Dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran fisika banyak sekali kejadiankejadian alam yang dapat direkam sebagai suatu video pembelajaran. Oleh karena itu disini diperlukan peran guru agar siswa dapat berperan secara langsung dalam mengamati dan memperagakan
kejadian-kejadian fisika yang biasa terjadi dalam
2
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dalam pembelajarannya dapat diintegrasikan antara model pembelajaran dan teknologi digital seperti komputer dan hanphone. Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai
media.
Peserta
didik
melakukan
eksplorasi,
penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk belajar. Dalam hal ini siswa menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengalamannya
dalam
beraktivitas
secara
nyata.
(http://www.ekaikhsanudin.net/2014/09/model-pembelajaran-project-based.html) Oleh karena itu disini akan diintegrasikan model pembelajaran Project Based Learning
dengan
teknologi
Digital
dalam
pembuatan
proyek
Pembuatan
Film
Pembelajaran, yaitu dalam pembelajaran fisika. Teknologi digital berupa handphone yang digunakan sebagai alat perekam kejadian-kejadian fisika, dimana siswa berperan langsung. Teknologi komputer berupa software “Ulead” untuk medesain film pembelajaran agar lebih menarik. Maka berdasarkan Latar belakang tersebut penulis membuat karya tulis yang berjudul “Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project Dalam Pembelajaran Fisika”. B. Permasalahan Hampir 100 % siswa di SMA Swasta Nur Azizi adalah pengguna handphone, dah hamper 50% sering menggunakan komputer ataupun laptop. Namun kebanyakan penggunaan handphone dan komputer di kalangan siswa hanya sebagai sarana media sosial, dan sarana hiburan saja. Hanya sebagian kecil saja yang menggunakannya sebagai sarana pembelajaran, itu pun hanya untuk mengerjakan tugas-tugas saja. Masih
3
jarang dari mereka yang dapat memaksimalkan keberadaan handphone sebagai sarana pembelajaran. Hal ini menyebabkan media-media digital tersebut kebanyakan memberikan pengaruh buruk bagi mereka. Dimana dengan semakin keergantungannya mereka terhadap media-media digital tersebut. Dalam ini perlu adanya peran guru sebagai pendidik untuk mengarahkan kebiasaan yang mungkin tidak dapat mereka hindari itu menjadi hal yang bermanfaat. Dimana guru mampu mengintegrasikan media-media digital tersebut dalam pembelajaran. Baik itu dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, maupun pembuatan proyek. Untuk itu sebagai guru fisika, penulis mengintegrasikan media-media digital seperti handphone dan komputer tersebut dalam suatu pembelajaran. Dimana penulis mengintegrasikan media-media digital tersebut ke dalam model pembelajaran Project Based Learning. Pembelajaran ini akan membuat siswa tertarik untuk mamanfaatkan media-media digital tersebut dalam pembuatan proyek. Dan akan semakin membuat mereka terlibat dalam proses-proses kejadian fisika dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan 1. Mengetahui efektifitas Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project dalam meningkatkan kreatifitas siswa memanfaatkan media digital. 2. Mengetahui efektifitas Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep-konsep dan contoh fenomena-fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari.
4
D. Strategi Pemecahan Masalah 1. Memancing siswa untuk membuat suatu learning film project sesuai dengan kreatifitas mereka masingmasing, namun dengan konsep fisika yang sesuai. 2. Memacu siswa untuk terlibat seluruhnya secara langsung dalam pembuatan learning film project.
5
BAB II PEMBAHASAN A. Langkah-langkah Pembelajaran Adapun langkah-langkah pembelajaran Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project, yaitu: Model Pembelajaran Project Based Learning
Langkah-langkah Guru
membentuk
kelompok,
kemudian menjelaskan proyek apa yang harus dibuat, materi apa yang Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; dapat digunakan, dan mengumpulkan langkah awal agar peserta didik mengamati lebih data tentang teori-teori serta contohdalam terhadap pertanyaan yang muncul dari contohnya dalam kehidupan seharifenomena yang ada.
hari, dan menjelaskan kepada siswa tentang digunakan
software dalam
yang
akan
pembuatan
Learning Film Project. Guru menentukan jadwal sesuai dengan tahapan yang harus dicapai, seperti: 1. Pemilihan Materi 2. Pembuatan video (merekam dan terlibat secara langsung) mengenai Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari
contoh fenomena-fenomena fisika
sebuah proyek.
berdasarkan konsep dan data yang telah dikumpulkan 3. Pembekalan dalam mempelajari dan menguasai pembuatan Learning Film Project dengan software Ulead 4. Pengeditan dan penyempurnaan video menjadi Learning Film Project
6
yang utuh Guru meminta siswa memberikan laporan hasil kerjanya dan memberikan bimbingan kepada Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek;
setiap kelompok secara bergantian
mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.
setiap 1 minggu sekali (4 kelompok setiap pertemuan) tentang apa saja yang harus diperbaiki dan harus dilakukan untuk memperbaikinya Mengumpulkan data Learning Film
Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan
Project yang telah dibuat masing-
dengan berbagai data lain.
masing kelompok untuk dibuktikan keasliannya dan tidak plagiat. Menilai hasil kerja tiap kelompok
Mengevaluasi kegiatan/pengalaman; mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
siswa, kemudian memberikan kesimpulan dan saran terhadap hasil dari pembuatan Learning Film Project yang telah mereka selesaikan.
B. Hasil Pembelajaran Adapun hasil yang diperoleh dari Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project, yaitu: 1. Siswa dapat menguasai teknik pembuatan film dengan ulead dan mampu mengembangkan kreatifitas mereka dalam memanfaatkan media-media digital seperti handphone dan komputer dalam pembelajaran. 2. Siswa dapat mengamati dan memahami fenomena-fenomena fisika secara langsung.
7
C. Dampak Pembelajaran Adapun dampak yang diperoleh dari Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project, yaitu: 1. Kreatifitas
siswa
dalam
memaksimalkan
penggunaan
media
digital
dalam
pembelajaran semakin meningkat. 2. Pemahaman siswa tentang konsep-konsep, contoh fenomena-fenomena, dan persamaan-persamaan fisika meningkat.
D. Kendala yang dihadapi Adapun kendala yang dihadapi dari Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital dalam pembuatan Learning Film Project, yaitu: 1. Siswa yang masih memiliki dasar-dasar komputer yang lemah membutuhkan waktu lama untuk menguasai teknik-teknik Ulead. 2. Masih ada sebagian kelompok yang belum memiliki media komputer (laptop).
E. Faktor-faktor pendukung Adapun faktor-faktor pendukung dalam Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project, yaitu: 1. Antusias siswa untuk mempelajari hal baru (Ulead) membuat siswa terus berusaha mempelajarinya walau memiliki kelemahan di bidang komputer, yang didukung kerjasama siswa untuk saling berbagi ilmu antara siswa yang sudah mahir dengan siswa yang belum mahir. 2. Kerjasama antarsiswa untuk saling berbagi antarkelompok yang tidak memiliki media komputer (laptop).
8
F. Alternatif Pengembangan Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project ini terus diterapkan dan dikembangkan, maka saya yakin pemanfaatan media digital dalam pembelajaran akan semakin dimaksimalkan para siswa. Dan pemahaman siswa dalam memahami konsep-konsep dan fenomenafenomena khususnya dalam pembelajaran fisika semakin meningkat.
9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project Dalam Pembelajaran Fisika dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam memaksimalkan manfaat media-media digital seperti handphone dan komputer.
Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project Dalam Pembelajaran Fisika mampu meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep-konsep dan fenomena-fenomena fisika.
B. Rekomendasi Dalam menerapkan Integrasi Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Media Digital Untuk Pembuatan Learning Film Project diperlukan waktu yang lebih dari 3 bulan untuk menghasilkan hasil yang sangat baik. Selain itu dibutuhkan pemantauan dan pembimbingan yang intensif dari guru mata pelajaran.
10
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta: Cipta jaya. Hertantiani, Hikmah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Surakarta: FKIP-Universitas Sebelas Maret. http://www.ekaikhsanudin.net/2014/09/model-pembelajaran-project-based.html, pada tanggal 3 september 2014. http://habibipte.blogspot.co.id/p/digital-learning-system.html, pada tanggal 14 April 2016.
11
Lampiran 1 Contoh: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Materi Pertemuan ke – Kompetensi Inti :
: SMA SWASTA NUR AZIZI : XI (Sebelas) / Semester I : FISIKA : Usaha dan Energi : 4 (Empat)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaranagama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai),santun, responsif dan pro-aktif danmenunjukkan sikap sebagai bagiandari solusi atas berbagai permasalahandalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alamserta dalam menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalam pergaulandunia. 3. Memahami, menerapkan, danmenganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif berdasarkanrasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni,budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkaitpenyebab fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajianyang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkanmasalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyajidalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangandari yang dipelajari di sekolah secaramandiri, bertindak secara efektif dankreatif, serta mampu menggunakanmetoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar: 1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; krtitis; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan berdiskusi 2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan 3.3. Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari 4.3. Memecahkan masalah dengan menggunakanmetode ilmiah terkait dengan konsep gayadankekekalan energi
12
Indikator: 1. Menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan karena telah menciptakan segala sesuatu dengan sempurna. 2. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dan komunikatif dalam kegiatan belajar dan aktivitas sehari-hari. 3. Menganalisis gaya yang dapat melalukan usaha 4. Menganalisis usaha dan perubahan energi 5. Mempelajari gaya konservatif dan hukum kekekalan energi mekanik 6. Menjelaskan pengertian daya dan penerapan konsep daya dalam kehidupan seharihari 7. Menganalisis pemecahan masalah pada bungge jumping dengan menerapkan konsep gaya dan hukum kekekalan energi A. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan tentang konsep Usaha dan Energi 2. Menerapkan Usaha dan Energi dalam kehidupan sehari B. Materi Pembelajaran Usaha dan Energi C. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan umum : Scientific 2. Model pembelajaran : Project Based Learning 3. Metode : ceramah, dan diskusi D. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Powerpoint 2. Alat : Infocus 3. Sumber : Buku Fisika untuk Kelas XI SMA Yrama Widya dan Buku Fisika untuk Kelas XI SMA Penerbit Phibeta E. Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan a. Mengkondisikan siswa untuk belajar dan memotivasi siswa terkait tentang daya, kemudian mendiskusikan tentang Usaha dan Energi kehidupan sehari-hari. b. Apersepsi: - Apa-apa saja fenomena-fenomena Usaha dan Energi dalam kehidupan sehari-hari
13
c. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran dan membentuk kelompok kerja. 2. Inti a. Pada kegiatan inti, guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan pendekatan yang telah disebutkan pada metode pembelajaran. Langkahlangkahnya, dapat diintegrasikan pada kegiatan siswa berikut. Mengamati 1) Menyimak penjelasan proyek yang akan dikerjakan. 2) Menulisakan hal-hal yang penting dalam pembuatan proyek. 3) Mengamati maksud dan tujuan proyek. Menanya 1) Mampu mengajukan pertanyaan tentang langkah-langkah penting dari proyek yang akan dikerjakan. 2) Menanyakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemuatan proyek. Pengumpulan Data 1) Mengumpulkan data berupa konsep-konsep, contoh-contoh, dan persamaanpersamaan sesuai materi yang dipilihata . 2) Mengumpulkan informasi berupa referensi teknik pembuatan video. Mengasosiasi 1) Merancang lankah-langkah pembuatan proyek berdasarkan penjadwalan yang telah ditentukan. Mengkomunikasikan 1) Mendiskusikan materi yang telah dipilih dengan temean satu kelompok 3. Penutup a. Mendorong siswa untuk menuangkan seluruh kreatifitasnya dan teerlibat secara keseluruhan dalam pembuatan proyek. b. Guru mengajukan beberapa menemukan nilai-nilai rasa ingin tahu dan komunikatifyang dapat dipetik dari aktivitas hari ini. c. Mendorong siswa untuk selalu ingat dan memiliki perhatian untuk mengetahui bahwa setiap energi yang Anda gunakan untuk kesia-siaan akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Tuhan. d. Memberikan penghargaan (pujian dalam lisan atau tulisan) kepada kelompok atau individu berkinerja baik.
14
Lampiran 2 Penjadwalan dan Penilaian Proyek A. Penjadwalan FEB No
MAR
APR
Tahapan 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Pemilihan Judul, Pengumpulan data, teori-
1. teori, dan contoh-contoh Pembimbingan
mempelajari
aplikasi
2. pembuatan video (Ulead) Pembuatan video (merekam dan terlibat secara
langsung)
mengenai
contoh
3. fenomena-fenomena
fisika
berdasarkan
konsep dan data yang telah dikumpulkan Editing video menggunakan Ulead agar 4. tampilan video bagus dan menarik Pelaporan hasil kerja dan pembimbingan 5.
terhadap kekurangan dalam pembuatan film pembelajaran Penyelesaian dan Penyempurnaan video,
6.
serta pengumpulan data film pembelajarn
15
B. Penilaian PENILAIAN PROYEK Matapelajaran
: ____________________________________________________
Nama Proyek
: ____________________________________________________
Alokasi Waktu
: ____________________________________________________
Guru Pembimbing
: ____________________________________________________
Nama : ______________________________________ NIS
: ______________________________________
Kelas
: ______________________________________ SKOR (1 - 5)
No
ASPEK 1
1
PERENCANAAN :
2
a. Pemilihan Materi b. Rumusan konsep-konsep, persamaan PELAKSANAAN :
3
a. Sistematika Pembuatan b. Keakuratan data c. Kualitas Proyek d. Eksekusi konsep dan contoh-contoh e. Penarikan Kesimpulan LAPORAN PROYEK :
contoh-contoh
Performance Dokumentasi TOTAL SKOR NILAI =
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑆𝐾𝑂𝑅 45
𝑋100
16
dan
2
3
4
5
Lampiran 3 Dokumentasi Pembelajaran 1. Membentuk kelompok, kemudian menjelaskan proyek apa yang harus dibuat, materi apa yang dapat digunakan, dan mengumpulkan data tentang teori-teori serta contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari, dan menjelaskan kepada siswa tentang software yang akan digunakan dalam pembuatan Learning Film Project.
2. Guru menentukan jadwal sesuai dengan tahapan yang harus dicapai
17
3. Siswa memberikan laporan hasil kerjanya dan guru memberikan bimbingan kepada setiap kelompok.
4. Mengumpulkan data Learning Film Project yang telah dibuat masing-masing kelompok untuk dibuktikan keasliannya dan tidak plagiat
5. Menilai hasil kerja tiap kelompok siswa, kemudian memberikan kesimpulan dan saran terhadap hasil.
18
19