BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Gambaran Umiim Obyek Penelitian
Penelitian ini bersifat survey, meggunakan instrumen kuesioner
dengan memanfaatkan jasa pos (mail survey). Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa akuntansi, auditor yang berpraktek sebagai akuntan publik, dan pemakai laporan keuangan yaitu perusahaan. Kriteria responden yaitu, mahasiswa akuntan yang telah lengkap mengambil mata
kuliah auditing, perusahaan yang berbentuk badan (institusi) dan auditor yang berpraktek sebagai akuntan publik minimal 1 tahun.
Kelompok auditor (akuntan publik) dan kelompok pemakai laporan
keuangan diminta menjadi responden sebanyak 3 - 5 orang dan kuesioner dikirimkan melalui pos, disertai amplop dan perangko pengembalian. Sedangkan bagi responden mahasiswa diberikan dan diterima oleh peneliti secara langsung.
Pengambilan
sampel
untuk
kelompok
mahasiswa
peneliti
mengambil sampel dari Universitas Mercu Buana dengan penyebaran
kuesioner sebanyak 50 kuesioner, untuk responden auditor peneliti memilih 10 KAP di daerah Jakarta dan untuk responden investor peneliti mengirim kepada perusahaan yang terdaftar di BEJ sebanyak 40 perusahaan.
38
B.
Populasi dan Sam pel Penelitian 1.
Populasi Penelitian
Populasi penelitian obyek tertentu atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti untuk dipelajarai kemudian ditarik kesimpulan
(Moh. Nazir, 1998:325). Sedangkan menurut pemyataan yang
dikemukan oleh Suharsimi Arikunto (1998:102) bahwa populasi adalah seluruh obyek penelitian yang dipelajari untuk diambil kesimpulan dari obyek tersebut.
Populasi penelitian ini adalah Auditor sebanyak 50 di 10
KAP, Pemakai laporan Keuangan sebanyak I = 100, dan
Mahasiswa jurusan akuntansi yang duduk di semester VI ke atas sebanyak I - 50. Namun demikian karena keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti (seperti keterbatasan waktu, dana, dan
fasilitas) dan sesuai dengan rancangan analisis yang telah disusun, maka dari keseluruhan anggota populasi mahasiswa dipersempit menjadi hanya mahasiswa jurusan akuntansi di Universitas Mercu Buana.
2.
Sam pel Penelitian
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah simple random sampling methode, jadi tidak semua populasi akan diteliti tetapi cukup mengambil sebagian dari
populasi sebagai obyek yang akan diteliti. Menurut Masri
39
Singaribun dan Sofyan Effendi (1989:150-152), besarnya sampel yang harus diambil untuk mendapatkan data yang representatif sangat tergantung kepada pertimbangan empat faktor berikut ini: a.
Derajat Keseragaman dari populasi.
Makin seragamnya populasi itu, semakin kecil sampel yang akan diambil.
b. Presisi yang dikehendaki dari penelitian. Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki makin besar
jumlah sampel yang harus diambil, namun menurut Sugiarto dkk (2001 : 10) untuk penelitian pemula banyaknya sampel yang digunakan minimal 10% dari jumlah populasi 30 buah sampel dari seluruih populasi. c.
Rencana analisa
Adakalanya besarnya sampel sudah mencukupi sesuai dengan presisi yang dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan kebutuhan analisa, maka jumlah sampel tersebut kurang mencukupi. d. Tenaga, biaya, dan waktu
kalau menginginkan presisi yang tinggi maka jumlah sampel
harus besar. Tetapi apabila dana, tenaga, dan waktu terbatas, maka tidaklah mungkin untuk mengambil sampel yang besar, dan hal ini berarti presisi menurun.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penelitian ini mengambil sampel sebesar 90 orang yang terdiri dari : 30 orang
40
untuk mengambil pemakai laporan keuangan, 30 orang akuntan
publik, dan 30 orang mahasiswa. Untuk mendapatkan sampel sebesar tersebut
dilakukan
pengiriman
kuesioner
sebanyak
mungkin dengan pertimbangan tingkat pengembalian kuesioner
dari responden. Karena menurut pengalaman beberapa peneliti, tingkat pengembalian kuesioner, biasanya hanya berkisar 30% sampai
35%.
Dengan
pertimbangan
tingkat
pengembalian
kuesioner dalam penelitian ini, maka jumlah kuesioner yang
dikirimkan sebanyak 200 eksemplar (tingkat pengembalian kuesioner dari kelompok mahasiswa diasumsikan 100%). Tabel 3.1
Jumlah Sampel dan Kuesioner (N = I90) Responden
Sampel
Efektif
Tingkat pengembalian yang diharapkan
1. Akuntan Publik 2. Pemakai Laporan Keuangan
30
(Investor) 3. Mahasiswa
30
30%
30
60%
Total
Sumber: Data diolah (2006)
C.
90
37,5%
Kuesioner yang
dikirim 80 100 35 215
Metode Pengumpulan Data 1.
Data Primer
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer, metode ini dilakukan dengan cara menyebarican daftar pertanyaan
41
atau kuesioner kepada pihak-pihak yang berkepertingan dengan penelitian ini untuk mendapatkan data yang utuh dan lengkap mengenai peran dan tanggung jawab auditor yang haras diisi oleh mahasiswa, auditor dan pemakai laporan keuangan. 2.
Data Sekunder
Metode yang digunakan untuk memperoleh data sekunder guna mendukung data primer dengan menggunakan metode
kepustakaan yaitu dengan membaca buku-buku, dokumen-
dokumen (bahan-bahan hasil seminar), dan penelitian-penelitian terdahulu.
D.
Metode Penguknran Variabel
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian empirik. Untuk
melakukan pengujian atas hipotesis yang diajukan, variabel-variabel yang diteliti perlu diukur. Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi responden terhadap peran dan tanggung jawab auditor.
Untuk mengukur variabel tersebut kepada responden diajukan
beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawab auditor dan diukur dengan teknik skala ordinal, dengan metode respon
skala likert 5 skor. Pada skala likert responden diminta untuk memberikan
jawaban seberapa jauh ia setuju atas sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawab auditor. Instrumen yang digunakan diadopsi dan dimodifikasi dari penelitian Gramling, Schatzberg
42
dan Wallace (1996) dan Humprey, Moizer dan Turley (1993). Fokus pertanyaan meliputi : tanggung jawab mendeteksi dan melaporkan error
dan irregularities terutama fraud, tanggung jawab mempertahankan sikap
independent tanggung jawab mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat termasuk sinyal kelangsungan hidup perusahaan, tanggung jawab terhadap tindakan illegal klien, tanggung jawab meningkatkan kualitas audit dan sumber daya manusianya.
Dari 20 pertanyaan yang diajukan, maka alternatif jawaban yang tersedia mempunyai skor sebagai berikut:
E.
" Sangat Tidak Setuju " (STS)
skor
1
" Tidak Setuju " (TS)
skor
2
«NetraI"(N)
skor
3
" Setuju "(S)
skor
4
" Sangat Setuju " (SS)
skor
5
Metode Analisis Data
Teknik dalam pengumpulan data menggunakan kuesioner, maka
kesungguhan
responden
dalam
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
merupakan hal yang terpenting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu penelitian sangat ditentukan oleh instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam penelitian, apabila instrumen yang digunakan
dalam proses pengambilan data tidak valid dan atau tidak dipercaya maka
43
hasil penelitian yang diperoleh tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenamya.
Oleh sebab itu,
suatu alat pengukur perlu diuji dengan
menggunakan uji validitas dan uji realibilitas. Menurut Djamaluddin
Ancok (1992 : 16), suatu alat pengukur yang baik harus memiliki validitas dan realibilitas
1.
Uji Validitas
Uji validitas (kesahihan) dilakukan untuk mengetahui
apakah alat pengukur yang telah disusun memiliki validitas ataukah tidak, dan hasilnya ditunjukan oleh suatu indeks yang menunjukan seberapa jauh suatu alat pengukur benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Pendekatan yang digunakan
dalam validitas ini adalah construct validity. Alasan digunakan pendekatan construct validity ini adalah pertama, cara ini paling
banyak digunakan oleh para peneliti ilmu sosial, kedua, ingin mengukur konsep setiap pertanyaan dalam kuesioner.
Uji
validitas
alat
pengukur
dilakukan
dengan
mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing pertanyaan dengan skor faktornya. Skor faktor ini merupakan nilai
yang diperoleh dari hasil penjumlahan dari semua skor pertanyaan atau dengan kata lain, skor faktor adalah komposit dari skor pertanyaan. Korelasi antara skor pertanyaan dengan skor faktornya
harus signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu, menurut
44
Djamaluddin Ancok (1992 : 16) syarat yang ditentukan untuk menyatakan bahwa setiap pertanyaan adalah valid yaitu :
a. Bila skor pertanyaan yang telah disusun berkorelasi positif dengan skor faktornya maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.
b. Peluang ralat (p) maksimum 0,05 dalam uji satu skor. 2.
Uji Reliabilitas
Setelah dapat ditentukan bahwa koesioner yang dibuat dalam penelitian ini adalah valid, maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Uji ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaanpertanyaan yang sudah memiliki validitas, kegunaanya adalah
untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama. Hasilnya ditunjukan oleh sebuah indeks yang menunjukan seberapa jauh suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua antara yang langkah kerjanya adalah sebagai berikut:
a. Membagipertanyaan-pertanyaanmenjadiduabelahan. b. Skor untuk masing-masing pertanyaan pada tiap belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden.
45
c. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua, dengan menggunakan teknik korelasi moment product.
d. Mencari reliabilitas untuk keseluruhan pertanyaan, dengan nimus Spearman-Brown :
Keterangan:
rgg = koefisien korelasi belah dua
rxy = koefisien korelasi product moment
Reliabilitas dari setiap pertanyaan akan ditunjukan dengan
hasil yang lebih besar atau sama dengan r^, dan r^-nya positif. Namun di dalam pembahasan skripsi ini uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan paket sen program statistik (SPSS, versi 13.0). 3.
Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal
dengan hipotesis komparatif, yang artinya adalah penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan antara satu kelompok sampel dengan kelompok sampel lainnya.
46
Alat yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah dengan pengujian hipotesis uji statistik parametrik dengan analisis
independen sample t-test dan non parametrik dengan Mann whitney U-test sebagai konfirmasi.
Sebagaimana yang telah tercantum diatas bahwa penelitian
ini memiliki tiga buah hipotesis yang akan diuji dengan metodemetode sebagai berikut: a.
Hipotesis 1 dan 2
Hipotesis 1 dan 2 dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan yang signifikan diantara dua
kelompok sampel yang saling independen, maka pengujiannya dilakukan dengan menggunakan alat analisis independen sample
t-test
(Parametrik)
(NonParametrik) keputusan
dalam
dan
Mann
whitney
U-test
sebagai konfirmasi. Dasar pengambilan pengujian hipotesis
1
dan
2
adalah
perbandingan t-sig. Dengan a 0.05 di mana :
1). Jika Probabilitas (t-sig) > a 0,05 maka Ho diterima 2). Jika Probabilitas (t-sig) < a 0,05 maka Ho ditolak b.
Hipotesis 3
Pengujian hipotesis 3 dengan menggunakan One way
ANOVA dan Kruskal Wallis-H sebagai konfirmasi, karena dimaksudkan untuk mengetahui
ada atau tidak adanya
perbedaan yang signifikan diantara tiga kelompok sampel yang
47
diuji. Untuk pengujian hipotesis 3 ini dasar penolakan atau penerimaan hipotesisnya dilakukan dengan membandingkan
nilai probability (F-Prob.) dengan tingkat signifikansi (a) yang teiah ditentukan, yaitu 0,05, dimana :
1). Jika Probabilitas (F-sig) > a 0,05 maka Ho diterima 2). Jika Probabilitas (F-sig) < a 0,05 maka Ho ditolak
F.
Pengembangan Hipotesis
Sesuai dengan perumusan masalah pada bab I terdahulu, maka
pada bab III ini pembahasannya dikembangkan menjadi tiga hipotesis. Pengembangan hipotesis ini dilakukan oleh penulis untuk mempermudah penulis dalam pembahasan masalah mengingat adanya tiga variabel (golongan responden) yang terdapat dalam cakupan skripsi ini.
Hipotesis 1 dan 2 dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan rata-rata diantara dua kelompok sampel, sedangkan hipotesis 3 dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan rata-rata diantara ketiga kelompok sampel (responden) tersebut. Maka rumusan hipotesis yang akan dianalisa adalah : 1.
Hipotesis 1
Hal : Tidak terdapat perbedaan yang stgnifikan persepsi Akuntan Publik dan Mahasiswa terhadap peran dan tanggung jawab auditor.
48
Ha.l : Terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi Akuntan Publik dan Mahasiswa terhadap peran dan tanggung jawab auditor.
Atau secara statistik hipotesis ini dinyatakan dengan : Ho. 1
: u 1 = ji 2
Ha. 1
: n I ^^2
Di mana : u, 1 = rata-rata persepsi akuntan publik ji 2 = rata-rata persepsi mahasiswa 2.
Hipotesis 2
Ho.2 :
Tidak terdapat perbedaan persepsi antara Mahasiswa dan Pemakai laporan Keuangan terhadap peran tanggung jawab auditor.
Ha.2 :
Terdapat perbedaan persepsi antara Mahasiswa dan Pemakai
laporan
keuangan
terhadap
peran
dan
tanggung jawab auditor.
Atau secara statistiknya adalah : Ho.2
:nl=n2
Ha.2
:nl*u2
Di mana :
u 1 = rata-rata persepsi pemakai laporan keuangan (investor)
u 2 = rata-rata persepsi mahasiswa
49
3.
Hipotesis 3
Ho.3 : Tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara Akuntan Pubfik, Pemakai Laporan Keuangan, dan Mahasiswa terhadap peran dan tanggung jawab auditor.
Ha.3 : Terdapat perbedaan persepsi antara Akuntan Publik, Pemakai Laporan Keuangan, dan Mahasiswa terhadap peran dan tanggung jawab auditor.
Atau secara statistik hipotesis ini dinyatakan dengan : Ho. 3
: |i 1 = u 2 = u 3
Ha. 3
:uUu2*u3
Di mana : u 1 = rata-rata persepsi akuntan pubiik u 2 = rata-rata persepsi pemakai laporan keuangan (investor)
u 3 - rata persepsi mahasiswa