INDONESIAN MINISTER OF MARINE AFFAIRS AND FISHERIES REITERATED THE IMPORTANCE OF LAW ENFORCEMENT ON IUU FISHING PRACTICES IN INDONESIA March 27 2015 “Efforts to eradicate Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) fishing practices remain as the main focus of the Government of Indonesia. From the very beginning, I firmly said that its practices could serve as means of other transnational crimes such as drugs and people smuggling, including slavery. To fight against IUU fishing means that we will also fight against those crimes”, said Susi Pudjiastuti, the Minister of Marine Affairs and Fisheries. Pusaka Benjina Resources (PBR), Ltd., is a company accused of doing slavery and IUU Fishing practice, as mentioned in the Associated Press (AP) investigative report, “Are slaves catching the fish you buy?”, published on March 25 2015. The company has been under the Ministry’s surveillance since the implementation of the Minister’s Regulation No. 56/2014 on the Moratorium of Foreign Vessels Permit on Captured Fisheries, November 2014. Affiliated fishing vessels of PBR Company are currently being analyzed and evaluated by the IUU Fishing Task Force of the Ministry of Marine Affairs and Fisheries. Before AP’s investigation is released, the Ministry has investigated PBR’s cold storage that kept 24 containers of 660 tons of fish shipped by the Pulau Nunukan vessel. It is now being held in a location near Benjina for further investigation. This investigation is one of the Ministry’s efforts to strengthen the surveillance process on vessels that are suspected of doing IUU practices. On the moratorium, the Ministry will continue to analyze and evaluate permits of foreign vessels in accordance with Indonesia’s sovereignty on its sea. "The AP article is proof that IUU fishing practices are a serious crime, and that companies involved could conduct other serious and illegal crimes as well, as mentioned by AP”, said Minister Susi Pudjiastuti. On suspected slavery practices of PBR’s crew in Benjina, the Minister reiterated that joint efforts involving Indonesian law enforcement and related authorities are now in place, including support from local government and police. Minister Susi Pudjiastuti also praised the efforts done by the Ministry of Foreign Affairs, in particular the Indonesian Ambassador to Thailand in the follow up of this case. -o0o-
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMBALI MENEGASKAN PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM ATAS PELAKU PERIKANAN ILEGAL DI INDONESIA 27 MARET 2015 “Pemberantasan praktik perikanan ilegal, tidak tercatat dan tidak teregulasi (IUU Fishing) adalah fokus pemerintahan kita. Sejak awal saya sudah mengatakan bahwa IUU fishing itu adalah kendaraan dari kejahatan lainnya seperti penyelundupan barang termasuk narkoba, serta perdagangan manusia dan perbudakan. Apabila kita berantas IUU fishing, kita juga berandil dalam memberantas kejahatan-kejahatan tersebut”, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. P.T. Pusaka Benjina Resources (PBR), perusahaan yang disebutkan dalam laporan investigasi Associated Press (AP), “Are slaves catching the fish you buy?” tanggal 25 Maret 2015, sudah berada dalam pengawasan kementerian saya (KKP) semenjak diberlakukannya Peraturan Menteri No. 56 Tahun 2014 tentang Moratorium Perizinan Usaha Perikanan Tangkap untuk Kapal Eks-Asing pada bulan November 2014. Baik kapal penangkap dan kapal pengangkut yang terdaftar atau terafiliasi dengan P.T. PBR, merupakan subjek dari analisis dan evaluasi yang dilakukan oleh Satuan Tugas Pemberantasan IUU Fishing yang dibentuk oleh KKP. Sebelum AP merilis berita investigasi tersebut, pada tanggal 21 Maret 2015 KKP sudah melakukan pemeriksaan terhadap 24 peti kemas berisikan 660 ton ikan dari cold storage milik PT PBR yang diangkut oleh KM Pulau Nunukan. Pemeriksaan muatan tersebut dilakukan sehubungan dengan Surat Edaran terkait pengetatan proses pengawasan dan pengendalian terhadap perpindahan hasil perikanan yang diindikasikan terkait dengan praktik IUU fishing. Saat ini muatan kapal tersebut telah diamankan di lokasi P.T. PBR di kota Benjina di Pulau Aru untuk diproses hukum lebih lanjut. Terkait dengan moratorium bagi kapal-kapal perikanan eks-asing. Saat ini kami masih terus melakukan proses analisis-evaluasi perijinan yang mereka miliki. Semua ini kami lakukan untuk penegakan prinsip kedaulatan perikanan di Indonesia. "Artikel AP adalah bukti nyata yang tidak dapat dibantah bahwa praktik IUU Fishing adalah hal yang serius. Seperti yang berulang kali saya katakan bahwa perusahaan perikanan yang melakukan IUU Fishing tentunya tidak akan segan melakukan praktik ilegal lainnya seperti yang diungkapkan oleh kantor berita AP," ujar Susi Pudjiastuti. Terkait kasus perbudakan Anak Buah Kapal P.T. PBR di Pulau Benjina, Susi menegaskan bahwa KKP tentunya akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi pemerintah terkait untuk membantu menegakkan hukum dan menjaga kedaulatan di atas laut Indonesia. “Saya harap Polisi dan Pemda setempat bisa mengawal penindakan kasus di Benjina. Saya juga menghargai upaya Kementerian Luar Negeri khususnya Duta Besar RI di Bangkok yang mengawal kasus ini di Thailand”.
-o0oANNEX 1 - PRESS RELEASE Kronologis Upaya Pemberantasan IUU Fishing Pemerintah Indonesia •
3 November 2014 - Peraturan Menteri No. 56/PERMEN-KP/2014 tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia. Moratorium ini berlaku sampai 30 April 2015 untuk kapal-kapal yang pembangunannya dibuat di luar negeri.
•
4 November 2014 - KKP melakukan pertemuan dengan 6 Duta Besar dari Thailand, Malaysia, Tiongkok, Filipina, Vietnam dan Australia untuk menegaskan upaya Pemerintah Indonesia dalam memberantas IUU Fishing, khususnya terkait upaya penenggelaman kapal asing yang menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia secara ilegal
•
Dalam kurun waktu November 2014 - KKP melakukan pertemuan dengan perusahaan-perusahaan yang terindikasikan terlibat dalam IUU Fishing untuk menegaskan kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan oleh KKP dalam rangka memberantas IUU fishing
•
6 November 2014 - KKP membuat akses publik terhadap data izin SIPI dan SIKPI yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat dan membuat akses publik terhadap sistem Vessel Monitoring System (VMS)
•
12 November 2014 - Peraturan Menteri No. 57/PERMEN-KP/2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Peraturan ini melarang alih muatan (transhipment) perikanan laut.
•
17 November 2014 – Peraturan Menteri No. 58/PERMEN-KP/2014 tentang Disiplin Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Kelautan dalam Pelaksanaan Kebijakan Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Tangkap, Alih Muatan (transhipment) di laut, dan penggunaan Nakhoda dan Anak Buah Kapal (ABK) Asing. Peraturan ini memberikan dasar hukuman disiplin bagi pegawai ASN KKP yang tidak menaati ketentuan Permen 56 dan Permen 57.
•
8 Desember 2014 – Pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Pemberantasan IUU Fishing berdasarkan Keputusan Menteri No. 76/KEPMEN-KP/2014. Anggota Satgas IUU Fishing merupakan lintas-sektoral dari berbagai instansi pemerintah.
•
9 Januari 2015 – Peraturan Menteri No. 2/PERMEN-KP/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) di Wilayah Pengelolan Perikanan Negara Republik Indonesia.
•
20 Maret 2015 - Surat Edaran Nomor 241/SJ/TU.210/III/2015 dan Surat Edaran Nomor 3751/DJPSDKP/III/2015. Surat Edaran ini meminta seluruh pegawai KKP untuk melakukan pengetatan proses pengawasan dan pengendalian terhadap operasi kapal eks-asing yang beroperasi di WPP RI; pengangkutan hasil perikanan yang menggunakan kapal perikanan eks asing dan/atau kapal lain yang digunakan untuk mengangkut hasil perikanan (termasuk kapal kargo umum); dan hasil perikanan yang diduga dari praktik IUU fishing serta melakukan tindakan yang diperlukan.
ANNEX 2 - PRESS RELEASE Data Kapal PT Pusaka Benjina Resources PEMILIK
: PT PUSAKA BENJINA RESOURCES
DAERAH PENANGKAPAN
: WPP 718
PELABUHAN PANGKALAN
: PELABUHAN BENJINA KEP.ARU
ASAL KAPAL
: THAILAND
No.
NAMA KAPAL
GT
MASA BERLAKU SIPI
1
ANTASENA 102
397
15-Jun-15
KAYU
PUKAT IKAN
2
ANTASENA 103
297
16-Jan-15
BAJA
PUKAT IKAN
3
ANTASENA 105
280
25-Nov-15
BAJA
PUKAT IKAN
4
ANTASENA 106
291
25-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
5
ANTASENA 109
481
21-Oct-15
BAJA
PUKAT IKAN
6
ANTASENA 112
321
21-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
7
ANTASENA 113
165
21-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
BAHA N
ALAT TANGKAP
8
ANTASENA 116
480
17-Jun-15
BAJA
PUKAT IKAN
9
ANTASENA 117
434
17-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
10
ANTASENA 118
442
4-Jun-15
BAJA
PUKAT IKAN
11
ANTASENA 119
495
17-Jun-15
BAJA
PUKAT IKAN
12
ANTASENA 120
132
13-Aug-15
KAYU
PUKAT IKAN
13
ANTASENA 121
426
23-Feb-15
BAJA
PUKAT IKAN
14
ANTASENA 122
228
23-Feb-15
KAYU
PUKAT IKAN
15
ANTASENA 123
217
11-Mar-15
KAYU
PUKAT IKAN
16
ANTASENA 125
376
6-Jan-15
KAYU
PUKAT IKAN
17
ANTASENA 126
366
23-Feb-15
BAJA
PUKAT IKAN
18
ANTASENA 127
562
6-Oct-15
BAJA
PUKAT IKAN
19
ANTASENA 128
362
12-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
20
ANTASENA 131
261
7-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
21
ANTASENA 135
350
24-Feb-15
KAYU
PUKAT IKAN
22
ANTASENA 136
282
24-Feb-15
KAYU
PUKAT IKAN
23
ANTASENA 137
328
25-Jun-15
KAYU
PUKAT IKAN
24
ANTASENA 138
358
21-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
25
ANTASENA 141
202
15-Sep-15
KAYU
PUKAT IKAN
26
ANTASENA 142
330
3-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
27
ANTASENA 143
236
19-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
28
ANTASENA 612
198
13-Jul-15
KAYU
PUKAT IKAN
KAPAL PENGANGKUT IKAN STATUS : CHARTER GT
MASA BERLAKU SIKPI-A
ASAL/ BENDERA
SUTTI REEFER
2602
19-Nov-15
HONDUR AS
2
SILVER SEA 1
2285
6-Sep-14
THAILAND
3
K. GOLDEN SEA
2243
16-Jun-15
THAILAND
4
SILVER SEA LINE
2966
24-Nov-15
THAILAND
BLISSFUL REEFER
1289
2-Dec-14
HONDUR AS
SUPERIOR REEFER
2243
19-Jan-15
HONDUR AS
NEW SEA REEFER
2989
12-Aug-15
HONDUR AS
8
SILVER SEA LINE 2
2285
2-Sep-15
THAILAND
9
SILVER SEA LINE 3
2989
15-Apr-15
THAILAND
NO
NAMA KAPAL
1
5
6
7
PEMILIK DAERAH PENANGKAPAN
: PT PUSAKA BENJINA NUSANTARA : WPP 718
PELABUHAN PANGKALAN
: PELABUHAN BENJINA KEP.ARU
ASAL KAPAL
: THAILAND
No.
NAMA KAPAL
GT
MASA BERLAKU SIPI
1
ANTASENA - 801
208
21-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
2
ANTASENA - 803
164
5-Sep-15
KAYU
PUKAT IKAN
3
ANTASENA - 805
247
21-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
4
ANTASENA - 806
173
23-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
5
ANTASENA - 807
434
21-Oct-15
BAJA
PUKAT IKAN
6
ANTASENA - 808
434
21-Oct-15
BAJA
PUKAT IKAN
7
ANTASENA - 809
368
21-Oct-15
BAJA
PUKAT IKAN
8
ANTASENA - 810
162
23-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
9
ANTASENA - 812
125
25-Jul-15
KAYU
PUKAT IKAN
10
ANTASENA - 813
140
5-Dec-15
KAYU
PUKAT IKAN
11
ANTASENA - 815
110
26-Nov-14
KAYU
PUKAT IKAN
12
ANTASENA - 816
120
30-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
13
ANTASENA - 817
123
15-Sep-15
KAYU
PUKAT IKAN
14
ANTASENA - 819
365
26-Jul-15
KAYU
PUKAT IKAN
15
ANTASENA - 821
183
30-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
16
ANTASENA - 822
115
23-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
17
ANTASENA - 823
160
30-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
18
ANTASENA - 825
234
27-Jul-15
KAYU
JARING INSANG
19
ANTASENA - 826
394
14-Dec-14
KAYU
PUKAT IKAN
20
ANTASENA - 827
221
7-Aug-15
KAYU
PUKAT IKAN
21
ANTASENA - 828
254
1-Apr-15
KAYU
PUKAT IKAN
BAHA N
ALAT TANGKAP
22
ANTASENA - 829
338
25 Mei 15
KAYU
PUKAT IKAN
23
ANTASENA - 830
220
5-Feb-15
KAYU
PUKAT IKAN
24
ANTASENA - 831
139
26-Jul-15
KAYU
PUKAT IKAN
25
ANTASENA - 833
184
10-Mar-15
KAYU
PUKAT IKAN
26
ANTASENA - 836
197
9-Nov-14
KAYU
PUKAT IKAN
27
ANTASENA - 839
123
21-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
PEMILIK
: PT PUSAKA BENJINA ARMADA : WPP 718
DAERAH PENANGKAPAN PELABUHAN PANGKALAN
: PELABUHAN BENJINA KEP.ARU
ASAL KAPAL
: THAILAND
NAMA KAPAL
GT
MASA BERLAKU BAHA N SIPI
1
ANTASENA 301
187
26-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
2
ANTASENA 302
356
11-Mar-15
KAYU
JARING INSANG
3
ANTASENA 305
424
25-Nov-14
KAYU
PUKAT IKAN
4
ANTASENA 306
424
25-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
5
ANTASENA 309
111
16-Dec-14
KAYU
PUKAT IKAN
6
ANTASENA 310
133
29-Aug-15
KAYU
PUKAT IKAN
7
ANTASENA 311
200
29 Des 14
KAYU
PUKAT IKAN
8
ANTASENA 312
273
22-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
No.
ALAT TANGKAP
9
ANTASENA 313
426
20-Nov-15
BAJA
PUKAT IKAN
10
ANTASENA 315
298
10-Mar-15
KAYU
PUKAT IKAN
11
ANTASENA 317
315
20-Nov-14
KAYU
PUKAT IKAN
12
ANTASENA 318
339
20-Nov-15
BAJA
PUKAT IKAN
13
ANTASENA 320
170
20-Nov-14
KAYU
PUKAT IKAN
14
ANTASENA 321
253
13-Mar-15
KAYU
PUKAT IKAN
15
ANTASENA 322
214
20-Jul-15
KAYU
PUKAT IKAN
16
ANTASENA 323
158
20-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
17
ANTASENA 325
448
20-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
18
ANTASENA 326
135
21-Oct-15
KAYU
PUKAT IKAN
19
ANTASENA 327 ANTASENA 328 ANTASENA 329 ANTASENA 330 ANTASENA 331 ANTASENA 333 ANTASENA 337 ANTASENA 338 ANTASENA 339 ANTASENA 340 ANTASENA 341
232
13-Feb-15
KAYU
PUKAT IKAN
340
12-Mar-15
KAYU
PUKAT IKAN
343
26-Jul-15
KAYU
PUKAT IKAN
285
26-Jul-15
KAYU
PUKAT IKAN
281
13-Mar-15
KAYU
PUKAT IKAN
232
26-Dec-14
KAYU
PUKAT IKAN
166
26-Jul-15
KAYU
PUKAT IKAN
296
10-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
377
11-Mar-15
KAYU
PUKAT IKAN
155
29-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
209
12-Nov-15
KAYU
PUKAT IKAN
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
30 31 32 33 34 35
ANTASENA 342 ANTASENA 345
190
19-Jun-15
KAYU
PUKAT IKAN
290
22-Sep-15
KAYU
PUKAT IKAN
ANTASENA 346 ANTASENA 347 ANTASENA 348 ANTASENA 349
156
19-Sep-15
KAYU
PUKAT IKAN
224
28-Oct-15
BAJA
PUKAT IKAN
297
27-Mar-15
KAYU
PUKAT IKAN
224
28-Oct-15
BAJA
PUKAT IKAN
36
ANTASENA 602
227
15-Mar-15
KAYU
JARING INSANG
37
ANTASENA 605
196
5-Dec-15
KAYU
JARING INSANG