Ibadah Haji Kaum Marjinal
ISSN: 0215-3289
NO. 326 / DZULHIJAH / MUHARRAM / TH. 1434 H / TH. 1435 H / NOVEMBER 2013 / TH. XXXXI
Ciptakan bK uning Kampung Kita Kitab Kuning di Madrasah
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 1
10/29/2013, 8:12 PM
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 2
10/29/2013, 8:12 PM
MPA 326 / NOVEMBER 2013
Media informasi, komunikasi, dan edukasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
Pemimpin Umum: H. M. Sudjak Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: H. Musta'in Wakil Pemimpin Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid Staf Ahli: H. Mahfudh Shodar, H. Moh. Hasin, H. Supandi, H. Asyhuri, Nur Cholis H. M. Fachur Rozi Dewan Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR Sekretaris Redaksi: H. Fatchul Arief, H. Samsul Anam Bendahara: H. Sugianto Staf: Khusnul Khotimah Distribusi/Tata Usaha: Husnul Khotimah Staf: Sukardjito Hukum dan Litbang: Hj. Hikmah Rahmah Staf Redaksi Editor: Choirul Mustofa Reporter: M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan, Anni Athi'ah, dan Fery Ariya Santi Design-Layout: Mey Sutrisno, Munif Korektor: Rasmana Rahim Khothot: M. Midzhar Koresponden: Berkedudukan di setiap Kankemenag Kab/Ko se-Jawa Timur. Alamat Redaksi: Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo, Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490 e-mail:
[email protected] Diterbitkan Oleh: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya, Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Fax. : 031-8470600 Isi di luar tanggung jawab percetakan
Pembaca setia, banyak peristiwa penting di negeri ini yang lewat begitu saja dari perhatian publik. Sebab media massa tak memblow up beritaberita tersebut secara besar-besaran. Ambil misal tentang penyelenggaraan MTQ Internasional ke-2 tahun 2013. Kita seolah tak merasa, bahwa Indonesia telah jadi tuan rumah perhelatan akbar yang diselenggarakan pada tanggal 11 September itu. Peristiwa lainnya, adalah penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) III di Palembang. Padahal 44 negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) turut ambil bagian di sana, 1.677 orang atlet berlaga penuh gegap-gempita, dan 599 orang offisial terlibat dalam perhelatan olahraga multievent tersebut. Tapi kegiatan yang diselenggarakan pada 22 September – 1 Oktober 2013 itu hampir luput dari pengamatan kita semua. Itulah yang mendasari kami memuat kembali kedua peristiwa tersebut dalam majalah kesayangan kita ini. Bagi yang tak mengikuti berita-berita tersebut, dapat membaca sajian ini. Dan bagi yang telah mengikutinya, setidaknya ini bisa mengingatkan memori Anda kembali. Sebab bagaimanapun pula, kedua peristiwa akbar itu sangatlah penting bagi masyarakat – khususnya umat Islam – di Indonesia. Apalagi Muslim di Indonesia telah banyak “dilirik” bangsabangsa lain, karena umat Islam di sini terkenal paling ramah dan cinta damai. Maka tak salah jika Princess of Naradhiwas University, Thailand, menyematkan gelar Doktor Honoris Causa kepada Menteri Agama Suryadharma Ali. Sebab dirinya dinilai mampu menjunjung tinggi toleransi beragama dan turut berperan penting menciptakan kerukunan beragama di Indonesia. Berita tersebut juga kami sajikan dalam edisi kali ini. Oh ya.. di rubrik Ta’aruf, ada kisah yang membuat kita trenyuh dibuatnya. Betapa seorang penarik becak, pemulung dan tukang loper koran, telah berhasil menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Meski dengan menabung hingga likuran tahun dari sisa belanja keluarga, ketiganya telah berhasil pergi ke baitullah menunaikan rukun Islam yang kelima. Sementara dari rubrik Inspirasi, sengaja kami suguhkan tentang kiat cepat membaca kitab kuning. Ini kami pandang perlu, karena banyak sekali masyarakat yang ingin menguasai kitab kuning tetapi terhalang dengan bagaimana cara membacanya. Nah, dengan metode 40 jam ini, Anda akan dapat membaca kitab kuning dengan lancar. Dari rubrik Bilik Santri juga ada kabar menarik. PP. Kanzul Ulum Madiun melirik jeruk purut sebagai komoditas andalannya. Sebab disamping perawatannya mudah, juga masih jarang petani yang berbudidaya tanaman tersebut. Tentu ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya pondok pesantren yang ada di Jawa Timur. Semoga bernilaiguna dan bermanfaat!
Kontak dan Pendapat --------------Teropong -----------------------------Lensa Utama -------------------------Liputan Khusus ---------------------Inspirasi ------------------------------Cahaya Hati -------------------------Lensa Khusus -----------------------Khotbah Jum’at ---------------------Informasi ------------------------------
4 5 6 14 18 19 20 24 29
Bilik Santri ---------------------------Ta’aruf --------------------------------Edukasi -------------------------------Serambi Madrasah ------------------Lintas Peristiwa ---------------------Pesona -------------------------------LAA Remaja -------------------------Cermat --------------------------------Dunia Islam --------------------------MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 3
10/29/2013, 8:25 PM
27 34 36 42 51 58 59 62 66 3
INNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN Segenap Keluarga Besar Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo Turut berduka cita atas meninggalnya:
DRS. H. MOH. SIRAJUDDIN, SH. M.Pd (Mantan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo) Pada hari Selasa, 15 Oktober 2013 Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan semua kekhilafannya diampuni-Nya. Bagi keluarga yang ditinggal semoga diberi ketabahan dalam menghadapi musibah dari Allah SWT. Amin ya robbal alamin Kepala H. Busthomi, SH., M.HI Segenap Keluarga Besar Kementerian Agama Kota Pasuruan Turut berduka cita atas meninggalnya:
Ibu Nur Maisah (Istri Bapak Muhammad Mudakir, M.PdI, Reporter MPA Kota Pasuruan) Pada tanggal 18 Oktober 2013 pukul 14.00 WIB di RSSA MALANG dalam usia 45 tahun Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan semua kekhilafannya diampuni-Nya. Bagi keluarga yang ditinggal semoga diberi ketabahan dalam menghadapi musibah dari Allah SWT. Amin ya robbal alamin Kepala Drs. Makmur Salim, MSi
Ralat Ayat Belakang Yang benar adalah:
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji." (QS. Al-Baqarah [2]: 197) 4
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 4
10/29/2013, 8:26 PM
Kehadiran bulan Muharram selalu di jadikan tonggak kebangkitan umat, Dalam kalender Jawa, menurut kemasan Sultan Agung yang telah melakukan islamisasi tradisi Jawa, disebut dengan bulan Suro. Berasal dari bahasa Arab AsySyuro yang maksudnya tanggal sepuluh Muharram. Dalam sejarah para nabi dungkapkan bahwa bulan tersebut, lebih khusus pada tanggal sepuluh Muharram itu, para nabiyullah mendapat pertolongan dari Allah dan mendapat kemenangan terhadap musuh-musuhnya. Sejak kita memasuki abad kelima belas hijriyah yang lalu, bertekad untuk bangkit dari keterpurukan. Berdasarkan siklus perputaran nasib umat sudah saatnya umat ini bangkit kembali. Tujuh abad yang pertama adalah masa kemenangan, kejayaan dan keemasan Islam. Terakhir ditandai dengan penaklukan Konstatinopel oleh tentara muslim yang dipimpin oleh Sultan Muhammad dua, yang kemudian berubah namanya menjadi Istambul dan ditetapkannya sebagai ibukota Kesultanan Utsmaniyah. Sinar Islam mulai redup, ketika Kerajaan Islam Granada ditaklukkan oleh Raja Ferdinand dan Isabella pada tahun 1492 Masehi. Kerajaan lainnya satu persatu dikalahkan. Bangsa-bangsa Barat (Inggris, Portugis, Perancis dan Belanda) dan Rusia mulai melakukan ekspansi ke negara – negara berpenduduk mayoritas muslim. Bangsa-bangsa muslim yang terjajah cukup lama terpu-
ruk ke dalam jurang keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Merasakan keprihatinan akibat penjajahan timbul kesadaran pada diri para Ulama. pemimpin Islam dan para politisi serta tokoh-tokoh pergerakan nasionalis-muslim untuk bangkit melawan imperialisme-kolonialisme. Di Indonesia semangat kemerdekaan dan hasrat untuk lepas dari belenggu penjajah dipelopori oleh para Ulama dan pemimpin Islam. Sejarah mencatat sederet nama-nama Pahlawan Nasional yang juga ulama dan pemimpin Islam. Ki Ageng Tirtayasa telah menginspirasi para pejuang bangsa melawan penjajah. KHA Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari membela umat melalui program pendidikan menghilangkan kebodohan baiik dalam pengetahuan umum maupun agama. KH Samanhudi memelopori kebangkitan ekonomi umat. HOS Cokroaminoto, politisi nasionalis-muslim yang menjadi bapak politik umat dan bangsa. Dia adalah bapak asuh dan guru politik Bung Karno. KH Agus Salim adalah ulama, diplomat dan intelektual yang diakui kredibilitasnya. KH Mas Mansur, ulama dan tokoh nasional yang terkenal dalam kelompok empat serangkai bersama sama Bung Karno, Bung Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Muhammad Natsir, da’I dan tokoh politik yang berjuang untuk umat dan bangsa. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau dikenal dengan panggilan Buya Hamka, seorang
ulama dan sastrawan yang membawa pencerahan. Jenderal Soedirman, seorang muslim ahli strategi perang yang memimpin perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari balik tandu. KHA Wahid Hasyim –putra KH Hasyim Asy’ari dan ayahanda KH Abdurrahman Wahid- seorang ulama pejuang dan politisi yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama setelah RIS dan RI kembali barsatu pada tahun 1950. Setelah merdeka ketika terjadi serangan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali bangsa dan negara Indonesia bangkit arek-arek Suroboyo dan pemuda Indonesia melawan agresor yang digerakkan oleh pemuda nasionalis-muslim Bung Tomo dengan gema suara takbir Allahu Akbar. Masih banyak lagi nama-nama Ulama, tokoh=tokoh pergerakan Islam yang berjuang baik melalui perlawanan di medan perang maupun melalui diplomasi dalam majelis-majelis perundingan. Catatan sejarah tersebut menunjukkanbetapa besar peran mereka bersama-sama para tokoh nasionalis lainnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka memiliki jiwa patriotisme yang lebih mementingkan bangsa dan negaranya dari pada kepentingan diri dan golongannya. Semoga jiwa kepahlawanan dan patriotisme mereka dapat dimiliki oleh generasi bangsa saat ini dan mendatang. RAW MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 5
10/29/2013, 8:26 PM
5
Spirit Hijriyah Perubahan dari Ketidakadaban Menjadi Peradaban Konsep dasar atau pesan hijrah adalah perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam hijrah tersebut, Rasulullah SAW juga melakukannya secara fisikal dan mental. Secara fisikal, adalah pindahna dari Makkah ke Madinah. Kemudian beliau membentuk komunitas yang menjadi “negara madinah” – dengan Piagam Madinahnya.
Itulah yang diistilahkan Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag sebagai sebuah perubahan dari uncivilized menjadi civilized, dari tatanan masyarakat yang tidak berbudaya menjadi masyarakat yang berbudaya. “Jadi, perubahan dari ketidakteraturan menjadi keteraturan. Perubahan dari ketidakadaban menjadi peradaban,” ujarnya. “Oleh karenanya, simbol yang kemudian diubahnya nama Yatsrib menjadi Madinah itu merupakan perubahan ke arah masyarakat yang beradab,” tuturnya menambahkan. Hijrah dalam perspektif pendidikan, urai Ketua PW LP Ma’arif Jawa Timur ini, bahwa pendidikan merupakan proses yang dialami peserta didik untuk memperoleh perubahan. Baik perubahan dalam ranah kognisi (pengetahuan), afeksi (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Dengan pendidikan, diharapkan ketiga hal itu ada perubahan. “Perubahan secara individual maupun secara kolektif. Jadi, pendidikan juga harus memberikan efek positif terhadap perubahan masyarakat ke arah yang lebih bagus,” ulasnya. Intinya, sambung pria kelahiran Lamongan 21 Oktober 1962 ini, bahwa proses perubahan itu harus dialami. Dalam konsep pendidikan terkini, peserta didik itu harus mengalami. Dengan kata lain, bahwa untuk membangun sesuatu yang baik itu haruslah melalui proses keterlibatan. Rasululullah dan para sahabat dulu juga terlibat langsung untuk melakukan perubahan-perubahan. Untuk mengatasi berbagai pro6
blema di Indonesia, lanjutnya, maka bisa dimulai dengan melakukan perubahanperubahan melalui pendidikan dengan konsep dasar hijrah. Dengan begitu nantinya diharapkan ada efek bola salju, sehingga terjadi perubahan-perubahan signifikan yang mengarah ke perubahan-perubahan yang lebih beradab. Yang paling ditekankan Rasulullah dalam hijrah, tutur suami Rif’atul Choiriyah ini, adalah bagaimana menjadikan orang itu beradab. Sabda Rasul, addabanii robbi fa ahsana ta’diibii. Jadi Tuhan telah memperadabkan beliau. “Adab itu bukan hanya transfer of
pendidkan itu ditanamkan agar menghasilkan manusia-manusia yang beradab,” paparnya. “Alhasil, bangsa manapun ketika melakukan proses pendidikan harus menjadikannya sebagai proses peradaban,” simpulnya. Menurut mantan PR II IAIN Sunan Ampel Surabaya ini, sayangnya pendidikan Islam kurang mnegarahkan model pendidikannya ke arah sana. Pendidikan Islam masih dimaknai sempit. Semisal hanya mengajarkan teologi, hukum Islam dan sebagainya. Padahal seharusnya, ketika peserta didik mempelajari ilmu teologi – misalnya ilmu kalam, hukum Islam, fiqh atau akhlak, semuanya harus ditujukan untuk pencapaian menjadi orang yang beradab. Maka tak cukup output dari sebuah lembaga pendidikan tertentu menghasilkan ahli hukum, tetapi dia sendiri tidak beradab. Jadi yang paling penting, adalah menjadi orang yang beradab yang berarti dia menghormati
Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag knowledge. Tapi lebih dari itu, ada transfer of value dan habitasi atau pembiasaan-pembiasaan,” jelasnya. Jadi menurutnya, Nabi itu konsepnya sangat besar. Beliau ditugasi Allah SWT untuk memperjuangkan sebuah agama, tapi include di dalamnya untuk memperjuangkan manusia agar beradab. Arti beradab adalah bisa hidup bagus, teratur, etis, tidak chaos. “Jadi,
hukum, hak asasi manusia, tidak egois dan selalu mementingkan orang lain, tampil untuk membela mustadh’afin dan seterusnya. “Semua itu dalam rangka untuk membangun manusia yang beradab,” tukasnya. Selama ini, ungkap Guru Besar IAIN Sunan Ampel bidang pendidikan ini, Islam masih dipandang secara normatifnya dan belum sampai ke wilayah
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 6
10/29/2013, 8:26 PM
aplikatifnya. Ketika belajar agama, norma-norma itulah yang dipahami. Misalnya menolong itu baik, mencuri itu jahat dan berdosa, atau sederet contoh-contoh lainnya. Pendidikan di Indonesia, tengarai Haris, mulai level dasar sampai ke perguruan tinggi masih lebih dipahami sebagai proses normatif semata. Lebih banyak pada pengisian ranah kognisinya saja. “Jadi.. agama sebagai pengetahuan dan bukan agama sebagai pedoman yang dijalankan dalam kehidupan keseharian. Misalnya mereka melakukan learning service atau pembelajaran yang berbasis pelayanan,” terangnya. Untuk itulah Haris berharap, agar umat Islam seharusnya menjadi pioner pendidikan di Indonesia. Sebab mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam. Umat Islam harus bekerja keras mencari solusi terbaik untuk pendidikan bangsa ini, agar punya sumbangsih yang besar terhadap perbaikan bangsa untuk menjadi bangsa yang beradab. Kata beradab, memang mudah dikatakan tapi sulit untuk diraih – bahkan bagi guru pendidik sekalipun. Apalagi, perilaku guru kini tak sedikit yang “meniru” tabiat buruh. Ketika menyuarakan aspirasinya, guru sudah mulai menggunakan aksi demo. Seperti dilansir sejumlah media masa, di beberapa daerah tak sedikit guru yang melakukan aksi demo untuk menggolkan tuntutannya. Yang perlu dipikir ulang, pepatah ‘guru kencing berdiri murid kencing berlari’, terlanjur melekat di jiwa masyarakat. Tak tahu apa yang ada di benak murid-murid, ketika melihat para gurunya beramai-ramai turun jalan? Sebab guru adalah figur yang ‘digugu lan ditiru’. Dengan melakukan aksi demo, tidakkah akan berimbas pada perilaku siswa? Apalagi akhir-akhir ini, citra guru mengalami penurunan gara-gara tindakan segelintir guru yang amoral. Menurut Drs. H. Ichwan Sumadi, MM, seharusnya kasus yang segelintir itu tak mengkonotasikan bahwa semua guru tidak baik. “Di Jawa Timur saja, ada sekitar 600 ribu guru. Kalau ada sepuluh guru yang tidak baik, kalau dihitung secara persentase itu masih relatif kecil,” paparnya. “Masak akibat nila setitik rusak susu sebelanga,” kilahnya ber-
“Motivasi guru dalam pengabdiannya tidak berdasar pamrih, tapi semata-mata ikut mencerdaskan anak bangsa,” nada tanya. Untuk itulah, Ketua PGRI Jawa Timur ini menghimbau, guru harus lebih mengutamakan profesinya. Jangan hanya menuntut haknya saja. Memang pada satu sisi guru profesional harus disejahterakan. Jadi harus ada keseimbangan antara profesi dan kesejahteraan. “Sebab kami beranggapan, kalau guru nasibnya baik insyaAllah kinerjanya akan baik pula,” ujarnya. “Tapi kami tidak ingin ada guru yang sejahtera materiilnya, tapi kinerjanya tidak professional,” tegasnya menambahkan. Bagi guru yang menerima tunjang-
Drs. H. Ichwan Sumadi, MM an profesional, katanya mengingatkan, harus bisa menampilkan dan mentransfer ilmunya kepada siswa secara optimal. Dan perlu dipahami, disamping PGRI menjadi wadah uneg-uneg para guru, jangan beranggapan bahwa PGRI hanya terfokus pada bidang kesejahteraan saja. “Tidak! Masih banyak yang ditangani PGRI, baik internal maupun eksternal,” imbuhya. Dirinya juga berharap, agar masya-
rakat tak menganggap guru sebagai segala-galanya. Sebab mereka adalah manusia biasa, yang bisa saja terjadi penyimpangan. Kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi, kapanpun dan dimanapun. Tapi PGRI berusaha agar kejadian itu ditekan sekecil mungkin, agar tidak terjadi penyimpangan profesi lagi. “Kami berharap kepada pemegang kebijakan, agar mengeluarkan aturan atau undang-undang supaya penerapan sanksi bagi yang melanggar ditindak tegas,” harapnya serius. “Dengan begitu agar punya nilai efek jera,” tandasnya. Suami Sri Purwantini, M.Pd ini mengingatkan, bahwa guru adalah sebagai cermin. Guru harus siap memberikan keteladanan kepada murid, maupun masyarakat dan orang tua siswa. Aturan itu sudah ada di dalam kode etik guru Indonesia. Oleh karenanya, guru wajib menjadi anggota organisasi profesi guru yang diatur dalam UndangUndang Guru dan Dosen. “Bagi mereka yang tidak ikut, akan kena sanksi tidak memperoleh sertifikasi. Tujuannya agar guru menjadi pengajar yang profesional,” ulasnya. Di sisi lain, lanjut dosen Universitas PGRI Adi Buana ini, guru hendaknya memiliki wawasan luas, baik akademik maupun hubungan sosial di masyarakat. Guru juga seharusnya mempunyai kecerdasan intelektual dan punya emosional yang tertata. “Pergaulan sosial di publik haruslah tetap dijaga,” tukasnya. Menurut UU Guru dan Dosen, ada tiga kewajiban yang harus dipenuhi. Pertama, memiliki ijazah akademik – minimal Sl atau D4. Kedua, guru harus punya empat macam kompetensi. Semisal kompetensi sosial, profesional, mampu mengelola pembelajaran (paedagogik), serta mampu berkomunikasi dengan baik kepada siapa pun. Yang ketiga, adalah kompetensi kepribadian; yaitu pribadi yang berakhlaqul karimah. Martabat seorang guru, tutur Ichwan, bukanlah ditentukan oleh jabatan, sanjungan dan pujian. Namun martabat seseorang ditentukan oleh sejauh mana dia mengaplikasikan dalam bentuk kinerjanya, tingkah laku, dan sebagainya. “Motivasi guru dalam pengabdiannya tidak berdasar pamrih, tapi semata-mata ikut mencerdaskan anak bangsa,” pungkasnya. Laporan: Muhammad Hisyam, Rasmana Rahim (Surabaya). MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 7
10/29/2013, 8:26 PM
7
Perubahan Status Menjadi IAIN dan UIN Tak Ingin Melahirkan Sarjana yang Setengah Matang Setiap perubahan pasti menimbul- penciptaan tempat kuliah yang nyaman kan paradok. Satu sisi terselip ketakut- dan asri akan diwujudkan. Selain itu, an, namun di sisi lain terbentang be- agar prodi-prodi agama makin digemari, ragam harapan. Ini pula yang mengiringi UIN Sunan Ampel akan memberikan proses konversi Institut Agama Islam program beasiswa ataupun program Negeri (IAIN) menjadi Universitas Is- double degree. Nantinya mahasiswa jurusan prodi lam Negeri (UIN). Pertanggal 1 Oktober lalu, IAIN Su- agama pada semester tertentu diberikan nan Ampel Surabaya telah resmi me- kebebesan untuk mengambil prodi lain; nyandang nama Universitas Islam Ne- seperti sistem informasi atau yang lain geri Sunan Ampel Surabaya. Meski pada tanpa melalui tes. Tapi dengan syarat, mulanya ada beberap kalangan yang prodi agama yang telah diambil tidak kurang begitu setuju atas perubahan ditinggalkan. “Yang jelas kita akan metersebut. Salah satu alasannya, adanya rancang sedemikian rupa agar prodikekhawatiran akan terpingirkannya pro- prodi agama terus berkembang dan di ilmu-ilmu dasar agama – yang selama diminati,” tukas suami Dra. Psi. Nihayaini menjadi konsentrasi IAIN – dengan tus Sa’adah ini penuh optimisme. Hal lain yang akan dilakukan, ujar hadirnya prodi umum. “Saya menjamin itu tidak akan terjadi di UIN Sunan ahli sejarah perkembangan pemikiran IsAmpel,” ujar Prof. Dr. Abdul A’la, MA lam ini, adalah meningkatkan kualitas prodi agama. Misalnya, lulusan jurusan menggaransi. Meksi demikian, Rektor UIN Sunan Tafsir ke depan memang harus benarAmpel Surabaya ini cukup memahami kekhawatira beberapa kalangan tersebut. Bahkan Mendikbud Prof. Dr. M. Nuh, DEA sendiri pernah mempertanyakan hal itu kepadanya. Tapi yang patut disadari, meski tanpa adanya perubahan IAIN ke UIN, prodi-prodi dasar agama seperti Tafsir, Hadis, Akhwalus Syakhshiyah dan Perbandingan Agama, memang sepi peminat. Sebab dari waktu-ke waktu kebutuhan masyarakat terhadap prodi-prodi tersebut semakin berkurang. “Ke depan akan kita dorong prodi-prodi terProf. Dr. Abdul A’la, MA sebut menjadi primadona,” tuturnya bersemangat. Oleh karenanya, lelaki kelahiran benar ahli tafsir. Tentunya melalui peSumenep 5 September 1957 ini pun me- ngembangan kurikulum yang dirancang nyusun berbagai setrategi, agar prodi- sedemikian rupa. Nantinya ada standar prodi dasar agama makin digemari. Per- minimal penguasaan bagi mahasiswa. tama, yang akan dilakukannya adalah Maka dari itu, ke depan para mahasiswa membangun imej bahwa menjadi bagian semester 1-2 – tak terkecuali mahasiwa dari prodi-prodi tersebut sama ber- prodi umum – akan diasramakan. Di sini gengsinya dengan masuk di prodi mereka akan digembleng dengan ilmu dasar-dasar agama. lainnya. Setelah menjadi UIN, urai mantan Untuk itulah, berbagai sarana prasarana seperti keasrian lingkungan dan Asdir Pascasarjana IAIN Sunan Ampel 8
Surabaya ini, akan ada beberapa fakultas dan prodi baru. Fakultas baru itu adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Sains dan Teknologi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dan ke depan akan dikembangkan pula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. “Tapi untuk sementara waktu adalah tiga fakultas baru dulu,” ucapnya. Pemilihan fakultas baru ini memang cukup rasional. Apalagi di banding UIN lain, karakteristik UIN Sunan Ampel sangat berbeda. Sebab UIN SA ingin mengembangkan konsep twin towers. Yakni sebuah integrasi dua kutub keilmuan antara kelimuan Islam dengan keilmuan umum tanpa menghilangkan ciri khas ilmu masing-masing. “Kita igin melahirkan sarjana-sarjana yang sungguhan, bukan sarjana yang setengah matang. Apapaun bidang keilmuannya, para mahasiswa harus
Dr. Maftukin, M.Ag memiliki pandangan keislaman keIndonesiaan,” tandas Pengasuh PP Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep ini. Tak hanya IAIN Sunan Ampel yang berbenah. STAIN Tulungagung pun juga berubah statusnya menjadi IAIN. Sejak ditandatangani Surat Keputusan Presiden Nomor 50 pada tanggal 30 Juli 2013 dan diundangkan di Lembar Negara RI Nomor 120 pada tanggal 6 Agustus 2013, STAIN Tulung-
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 8
10/29/2013, 8:26 PM
agung resmi berubah status menjadi IAIN. Tentu ini merupakan angin segar untuk berkembang demi menjawab tantangan zaman. Apalagi impian itu telah lama dinantikan. “Peningkatan status ini dinilai sangat tepat dan strategis,” ujar Dr. Maftukin, M.Ag. “Perubahan STAIN ke IAIN, berarti secara akademik kelembagaan berdampak pada bertambahnya kewenangan untuk mengelola beberapa rumpun ilmu,” terangnya. Dampak perubahan status tersebut, lanjut Rektor IAIN Tulungagung ini, sungguh luar biasa. Setidaknya, itu terlihat pada kenaikan mahasiswa yang cukup signifikan. Di tahun 2012, ketika masih berstatus STAIN, jumlahnya sebanyak 1153 orang. Namun setelah berubah menjadi IAIN, jumlahnya menca-
di Thailand,” simpulnya. Dengan beralihnya status, sambung pria kelahiran 17 Juli 1967 ini, juga membawa konsekuensi tersendiri. Yang pasti, IAIN Tulungagung harus melakukan upaya perbaikan di segala lini, baik perbaikan fisik maupun non fisik. Untuk sementara, perbaikan diprioritaskan pada kapasitas SDM dosen, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, kemahasiswaan, serta penambahan akses pendidikan tinggi. Peningkatan mutu SDM dosen, akan terus ditingkatkan kualitasnya melalui studi lanjut, workshop, research dan pengabdian dosen. Kini IAIN Tulungagung telah memiliki 4 guru besar, 40 doktor dan sebagian lainnya sedang proses studi S-3. “Jumlahnya akan terus kita tambah,” katanya meyakinkan. Sedangkan untuk sarana dan pra-
pai 1600 orang. Hal itu menunjukkan, bahwa masyarakat sangat antusias dengan beralihnya status STAIN menjadi IAIN. Dampak lainnya, adalah daerah tempat mahasiswa berasal. Kini tak lagi hanya dijubeli anak-anak dari Tulungagung saja, melainkan sudah merambah dari berbagai kota dalam provinsi. “Bahkan yang dari negara Thailand sebanyak 20 orang,” tukasnya bangga. “Ini berarti alih status ke IAIN juga sudah didengar
sarana, yang diutamakan adalah penambahan kelas-kelas dan ma’had al-Jami’ah. Sementara ini kamar ma’had memang sangat kurang, yakni 60 kamar yang hanya bisa menampung 360 mahasiswa. Padalah jumlah mahasiswa seribu lebih. “Oleh karenanya, penambahan kamar ma’had merupakan program wajib,” tukasnya menegaskan. Keberadaan ma’had yang representatif, memang sangat dibutuhkan bagi IAIN Tulungagung. Sebab diren-
canakan ke depan, sekitar 4-5 tahun, semua mahasiswa IAIN Tulungagung harus berada di ma’had. Maftukin menyatakan, bahwa trilogi pendidikan yakni aspek kognisi, afeksi dan psikomotor mahasiswa hanya bisa dicapai bila mereka berada di ma’had. Dengan pendidikan ma’had, berarti peningkatan kualitas kemahasiswaan tengah dilakukan dari segi kualitas intelektual, profesional dan spiritual. “Apapun jurusannya, mahasiswa IAIN Tulungagung mesti memahami keagamaan secara baik dan benar,” tegasnya. Dengan mahasiswa tinggal di ma’had, ungkap lelaki asal Pekalongan ini, mereka bisa mengikuti pendidikan agama selama 24 jam. Hal itu sangat besar pengaruhnya bagi mahasiswa, terutama yang belum bisa membaca al-Qur’an dan paham agama secara benar. Dengan pendidikan ma’had, diharapkan bisa mencetak ulama’ yang intelek dan intelek yang ulama’. “Dengan bekal tersebut, mereka pun akan mampu dipersaingkan di tengah derasnya arus tantangan zaman,” ucapnya penuh harap. Untuk memperluas akses pendidikan, tutur Maftukin, IAIN Tulungagung melakukan penambahan akses yang berdaya saing secara nasional dan bahkan internasional. “Satu hal yang akan kita tuju, bahwa kita akan membawa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamiin ke berbagai negara di Asia,” ujarnya bersemangat. “Kita yakinkan pada mereka, bahwa anakanak mereka bisa dipercayakan kepada kita untuk pendidikan keagamannya,” tambahnya. Yang jelas, kini IAIN Tulungagung terus berbenah. Kita pun berharap, bahwa perubahan status tersebut betul-betul dapat menjawab kebutuhan masyarakat dalam menghadapi krisis moral yang semakin memprihatinkan – karena minimnya pemahaman agama. IAIN Tulungagung, yang nantinya bercitacita menjadi UIN, diharapkan mampu untuk mendidik para generasi Muslim yang tangguh menghadapi masa depan. Semoga, UIN Sunan Ampel dan IAIN Tulungagung sanggup berkontribusi besar untuk kebangkitan peradaban Islam. Laporan: Suprianto (Surabaya), Nurul Hidayah (Tulungagung). MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 9
10/29/2013, 8:26 PM
9
Membaca Sejarah dari Sudut Museum dan Tugu P ahla wan Pahla ahlaw Tugu Pahlawan Surabaya yang memiliki ketinggian 41,15 meter, diameter atas 1,3 meter dan diameter bawah 3,1 meter yang dibangun pada 10 Nopember 1951 – dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Soekarno setahun berikutnya, merupakan simbolisasi terhadap perjuangan rakyat Surabaya melawan tentara Belanda dan sekutunya tahun 1945. Tugu Pahlawan tersebut dibangun pada lahan bekas tempat markas Kanpeitai berdiri di masa kependudukan Jepang (19421945). Markas Kanpetai, awalnya adalah gedung Van Justise – gedung pengadilan pada masa pendudukan Belanda. Tempat ini digunakan Jepang untuk menawan orangorang yang dianggap berpotensi melakukan pemberontakan. Banyak rakyat Surabaya yang ditangkap dan disiksa di markas tersebut. Itulah pasalnya, ketika Proklamasi Kemerdekaan berlangsung, para pemuda menyerang markas Kanpeitai dan merampas persenjataan yang ada di tempat tersebut. Ketika pertempuran melawan Sekutu terjadi, markas Kanpeitai hancur karena
10
bombardir sekutu. Padahal sebelumnya, tempat itu sudah diambil alih oleh pemudapemuda dari tangan Tentara Jepang pada 2 Oktober 1945 – yang digunakan sebagai markas dan penyimpanan senjata. Pertempuran yang terjadi pada Nopember 1945, banyak sekali memakan korban. Terutama dari kalangan rakyat Surabaya sendiri, yang hanya bermodalkan persenjataan apa adanya. “Pertempuran terjadi karena ultimatum Sekutu agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata dan dijawab dengan melakukan perlawanan dengan semboyan: Merdeka atau Mati,” ujar Siti Anisah. Menurut penuturan Staf Bidang Bimbingan Edukasi Museum 10 Nopember Surabaya itu, pertempuran tersebut terjadi di sekitar jalan Pasar Besar dan Kebon Rojo. Sewaktu pertempuran pecah, Sekutu menembaki orang-orang pribumi secara membabi buta dari atas pesawat. Ribuan pemuda Surabaya gugur menjadi korban peperangan itu. “Saat dilakukan penggalian di lahan yang sekarang dijadikan Museum 10 Nopember, diperkirakan tak kurang dari 10 ribu orang meninggal dan dikubur di situ,” ujar pe-
rempuan kelahiran Lamongan 19 Maret 1968 ini. Memasuki awal tahun 90-an, dilakukan rehabilitasi. Museum dan Taman Tugu Pahlawan selesai dibangun pada tahun 1998, dan diresmikan pada 23 Februari 2000 oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid. Tujuannya adalah sebagai tempat penyimpanan benda-benda sejarah yang digunakan di sekitar tanggal 10 Nopember 1945, serta peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan hari 10 Nopember tersebut. “Juga menampung rekaman peristiwa sejarah perjuangan para pahlawan yang berupa diorama, perpustakaan dan auditorium,” terang Koordinator Guide Museum 10 Nopember Surabaya ini. Sangat sulit untuk memisahkan peristiwa 10 Nopember 1945 dengan Bung Tomo. Sebab Arek Suroboyo yang memiliki nama asli Sutomo inilah, yang menjadi pembakar semangat juang untuk bertempur habis-habisan melawan pasukan sekutu sampai titik darah penghabisan. Dengan orasinya yang gegap gempita, Bung Tomo memiliki pengaruh kuat di kalangan pemuda dan para pejuang.
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 10
10/29/2013, 8:26 PM
Visualisasi momen saat pidato Bung Tomo di Radio RRI, dapat pula kita saksikan di Museum 10 Nopember berikut rekaman suara asli Bung Tomo. Juga ada barang-barang milik Bung Tomo lainnya; seperti buku catatan dengan tulisan tangan asli Bung Tomo, radio, mobil dan beberapa senjata, serta syal bertuliskan Bataljon Oentoeng Soeropati Ibu Tentara dan juga Bataljon Oentoeng Wiropati. Selain itu, juga ada koleksi barang milik Jenderal HR. Mohammad, serta fotofoto Doel Arwnowo, Walikota pertama Surabaya. “Saat ini, tak kurang dari 123 benda bersejarah di simpan di museum ini,” ujar ibu dua anak ini. Generasi saat ini bisa memanfaatkan Museum tersebut sebagai sarana edukasi, dan untuk mengingat perjuangan dan heroisme pada Nopember 1945. Untuk lebih mendekatkan perasaan pengunjung kepada peristiwa bersejarah itu, mereka juga bisa menyaksikan pemutaran film 10 Nopember 1945 di sana. Hampir setiap hari, selalu saja ada sekolah yang melakukan studi di Museum tersebut. Museum dan Monumen Tugu Pahlawan ternyata tak saja menarik minat wisatawan nusantara, tapi juga wisatawan manca negara (wisman). Tercatat pada bulan September 2013 saja, ada 156 Wiswan dari total 6.859. Selain dari Jepang juga dari India, Belanda, German, Belgia, Thailand, Spanyol, Taiwan, Israel, maupun Polandia. Pernah juga ada pertukaran pelajar 42 negara. Puncak pengunjung terjadi pada tahun 2012 yang mencapai 157.823 dengan jumlah wisman 597. Pada patung SoekarnoHatta yang berdiri di depan pintu masuk Monumen Tugu Pahlawan, terpahat pesan Bung Karno: “Pahlawan sejati tidak minta dipuji jasanya. Bunga mawar tidak memprogandakan harumnya, tetapi harumnya dengan sendirinya semerbak ke kanan dan ke kiri. Tetapi hanya bangsa yang tahu menghargai pahlawan-pahlawannya, dapat menjadi bangsa yang besar. Karena itu, hargailah pahlawan-pahlawan kita.” Pada batu besar di sebelah Barat Tugu, juga terdapat pahatan bertuliskan; ‘Padamu Generasi, tanpa pertempuran Surabaya, sejarah bangsa dan negara Indonesia akan menjadi lain.” Sayangnya, tutur DR. H. M. Fadjar Budianto, SH, MH, dari tahun ke tahun bangsa Indonesia makin kehilangan jati diri. Cinta Tanah Air dan semangat berkorban untuk orang lain yang menjadi penopang bangsa ini kian waktu kian luntur. Maraknya aksi kekerasan di tengah masyarakat menjadi salah satu indikasinya. Bahkan semangat
memperkaya diri sendiri pun seakan menjadi gaya hidup yang tak gampang diberantas. Bahkan sikap korup telah menjajah banyak pribadi dan institusi. “Negara dan bangsa ini seolah sekarat,” ujarnya bernada getir. Menurut Sekretaris Umum Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Jawa Timur ini, sudah saatnya merekonstruksi ulang maindset bangsa Indonesia. Salah satu yang bisa dilakukan, adalah dengan mengkaji ulang aspek sejarah perjalanan bangsa kita. Dosen tetap Universitas Empat Lima (Unpatma) Surabaya ini menekankan pentingnya menggali kembali nilai kejuangan yang melandasi negara Indonesia berdiri, yakni nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme berarti cinta Tanah aAir, sedangkan patriotisme artinya semangat berkorban. Pada masa lalu, kedua sikap inilah yang melandasi kesadaran anak bangsa untuk meraih kemerdekaan. Tahun 1908 merupakan titik dimana semangat nasionalisme dan patriotisme mulai bangkit, ditandai
Siti Anisah
tanggal 17 Agustus 1945. Inilah babak baru bangsa Indonesia untuk menata masa depannya sendiri. Maka diputuskanlah sebuah konsep landasan idealisme bangsa yang termaktub dalam Pembukaan UUD 194 alinea ke-4 yakni Pancasila. Iniah yang disepakati para pendiri bangsa sebagai staat fundamental norm, sebuah kaidah negara yang fundamental. Konsep inilah, yang hingga hari ini mampu menopang laju perjalanan bangsa meuju sebuah cita-cita yang ideal. Namun sayang, dari zaman ke zaman Pancasila seakan dilupakan. Padahal ia merupakan cerminan jati diri bangsa yang terdiri dari masyarkat heterogen mulai dari suku, bahasa dan agama. Dan terbukti, dasar negara inilah yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semangat nasionalisme dan patriotisme inipun seakan terkikis zaman. Penyebabnya beragam faktor. Salah satunya, adalah perkembangan teknologi informasi sebagai
DR. H. M. Fadjar Budianto, SH, MH
dengan munculnya geerakan perlawanan yang cukup massif di berbagai daerah. “Meski waktu itu skala perjuangan dan gerakannya belum massif karena sifatnya masih kedaerahan,” tukas Sekum DHD 45 ini. Setelah 20 tahun berjalan, mulai muncul kesadaran baru di benak para pemuda untuk mempersatukan gerak dan langkah menuju sebuah kemerdekaan yang dicita-citakan. Lalu muncullah gerakan persatuan bangsa, yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda pada tangal 28 Oktober 1928. Dari sini munculllah semangat baru ‘Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yakni Indonesia’. Dan 17 tahun berselang, maka titik kulminasi perjuangan ini membuahkan hasil dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Indonesia pada
dampak dari arus globalisasi. “Bung Karno pernah mengingatkan, bahwa nasionalsime Indonesia itu bukan chauvinistic. Tapi nasionalisme yang internasionalisme. Jadi kita harus mampu memadukan sebuah aspek ideologi dari seluruh bangsa di dunia, tanpa menggeser pada tatanan nilai-nilai dasar Pancasila,” ungkap ayah dua putri ini. Lebih menawan lagi, jika nilai-niai Pancasila itu mampu teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Meski negara ini sedang dalam keadaan yang carut marut, jika nilai Pancasila bisa digali, niscaya bangsa ini bisa lekas bangkit menjadi negara dan bangsa yang disegani di mata dunia,” ujarnnya menggaransi. Laporan: Dedy Kurniawan, Feri Aria Santi (Surabaya).
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 11
10/29/2013, 8:26 PM
11
Sepanjang sejarah kemerdekaan multi dimensi, generasi muda mengam- “Apalagi kelompok-kelompok tersebut RI, generasi muda selalu berada di garda bil peran untuk mengingatkan pemerin- tidak pernah merasa ikut merumuskan terdepan dalam mewujudkan cinta tahan agar tidak kebablasan dengan Pancasila,” tukasnya. Untuk itulah, negara harus mensoTanah Air. Sebelum Indonesia merdeka, munculnya gerakan reformasi. Sebuah realitas yang harus diteri- sialisasikan atau bahkan mendokkaum muda dengan latar belakang yang beraneka ragam mengambil bagian ma kaum muda, kata Alfa, bahwa dalam trinasikan guna mengatur warga nedalam pergerakan kemerdekaan Indone- berperan di era reformasi kaum muda garanya. Di sektor pendidikan mulai dan sia. Mereka menanggalkan perbedaan ada yang tersangkut persoalan-persoal- TK, SD, SMP, SMA, sampai Pergurnan Tinggi, biar pada saatmasing-masing demi nya paham tentang kecintaannya pada Pancasila dan bisa bangsa Indonesia. mengimplementasikan Mereka berjuang dedengan benar. “Saya ngan saling bahupikir itu adalah tawarmembahu untuk mean solusi dan jalan wujudkan Kemerdeterbaik agar Pancasila kaan Indonesia. “Bahtidak dipandang sebekan kita telah dapati lah mata,” ujarnya. ajaran ‘hubbul WathAlfa berharap, an Mimal Iman.. cinta agar momentum petanah air adalah seringataan sumpah pebagian dari iman,” muda hendaknya ditukas Drs. H. Alfa Isjadikan titik balik unnaini menegaskan. tuk mawas diri bagi Setelah Indoneseluruh kaum muda. sia merdeka, lanjutDiorama di Museum Sumpah Pemuda Jln Kramat Raya, Jakarta.
Spirit Sumpah Pemuda Mereka Masih Lantang Menyanyikan ‘Indonesia Raya’ nya, kecintaan pada Tanah Air diwujudkan dengan upaya mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. Ketika KH. Hasyim Asy’ari mengobarkan Komando Resolusi Jihad, dengan gegap gempita disambut oleh kaum muda dan khususnya pemuda Islam untuk mempertahankan kemerdekaan NKRI. Selanjutnya, ketika negara berjalan agak kekiri-kirian dengan membawa faham komunis yang tidak menempatkan Pancasila pada konsensus sebagai dasar negara, maka generasi muda bersama komponen yang lain bergerak dalam rangka menyelamatkan NKRI sehingga Pancasila menjadi tegak. Sedangkan di era orde baru, menurut Ketua PW GP ANSOR Jawa Timur ini, wujud kecintaan generasi muda pada Tanah Air diujudkan dengan mengambil peran guna mengisi pembangunan dalam berbagai bidang. Ketika bangsa dan negara Indonesia dilanda krisis 12
an hukum. Meski demikian, kecintaan generasi muda saat ini juga masih dapat didengar. Mereka dengan lantang menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam berbagai kesempatan, menyuarakan pemberantasan korupsi, menyuarakan NKRI harga mati dan memekikkan Pancasila Jaya. Untuk itulah, Alfa menyerukan kepada para pemuda agar tak memandang Pancasila dengan sebelah mata. Sebab Pancasila adalah dasar negara. Ia merupakan hasil konsensus nasional yang disepakati para pendiri bangsa. “Harusnya, Pancasila itu sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Artinya.. tinggal diimplementasikan,” tegasnya. Diakuinya, memang ada kelompok yang masih memperdebatkan dan mempersoalkan kembali. Apabila perdebatan mereka dituruti, tidak akan ada habisnya. Bahkan kini ada keinginan dan upaya-upaya memasukkan faham baru.
Mawas diri dan upaya memahami Pancasila sebagai dasar negara secara benar, yakni dengan menerima kebhinekaan dan dengan mengedepankan persatuan sesama anak bangsa, serta mengembangkan profesionalisme di berbagai bidang yang semuanya dilandasi ruh dan norma ajaran agama. Acara peringatan Sumpah Pemuda, sambungnya, tak cukup hanya diperingati dengan upacara bendera saja. Kini sudah harus dimulai merumuskan seluruh persoalan bangsa saat ini. Mulai dari persoalan angka kemiskinan yang masih tinggi, tingkat pendidikan yang masih rendah dan masih tingginya biaya pendidikan, banyaknya angka pengangguran yang diikuti rendahnya taraf hidup rakyat, merajalelanya korupsi – mulai dari daerah sampai pusat – yang bahkan sudah merata pada semua lembaga negara. Setelah terumuskan, kemudian
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 12
10/29/2013, 8:26 PM
ditindaklanjuti menjadi sebuah konsensus dan ikrar atau bahkan menjadi sumpah pemuda era baru untuk selalu memperjuangkan masyarakat, bangsa dan negara ini agar lebih baik – dengan tidak korupsi – guna mengabdi pada kesejahteraan masyarakat dan kejayaan NKRI. Bagaimanapun juga pemuda adalah harapan bangsa. Sebab di tangan pemudalah bangsa ini ke depan bisa maju dan berkembang. Untuk itulah, dibutuhkan pemuda yang memiliki akhlak yang baik, pemahaman tentang ke-Indonesiaan yang purna, termasuk memahami Pancasila secara benar. “Dengan begitu insyaAllah Indonesia akan berdaulat; berdaulat secara ekonomi, berdaulat dengan budayanya, berdaulat dengan pangannya, berdaulat dengan energi yang dimiliki.. dan Jayalah Indonesia Raya,” pungkasnya optimistis. Generasi muda sebagai agen masa
H. M. Arif AN, SH depan bangsa, kata H. M. Arif AN, SH, harus dibangun secara terarah agar kondisi berbangsa lebih establihsed. Kiranya perlu di sekolah-sekolah tingkat dasar disosialisasikan sejarah terbentuknya Sumpah Pemuda di tahun 1928 lalu. Sedari dini, peristiwa heroik yang merefleksikan nasionalisme, persatuan dan kesatuan layak diinformasikan lebih intens bagi anak-anak usia dini. Betapa generasi muda zaman dulu dengan semangat persatuan dengan tanpa memandang golongan dan kelompok berjuang memerdekakan bangsanya menuju negara yang berdaulat. Bila kita tengok kondisi pemerintahan dan perilaku elit politik sekarang,
tutur pria kelahiran Surabaya 30 September 1974 ini, sungguh amat tidak mendidik secara positif bagi generasi muda. Dikhawatirkan, kondisi tersebut akan dijadikan model paling representatif bagi generasi penerus dalam berbangsa di waktu-waktu mendatang. “Anak-anak muda butuh suri tauladan yang baik, yang elegan dalam berorganisasi, berpolitik, serta berkepemimpinan,” tukasnya. Oleh karenanya, kini sangat dibutuhkan figur pemimpin maupun kaum elit yang amanah, sidiq, fathanah dalam perilaku keseharian, bahkan berkebangsaan. Tapi sayangnya, papar suami Indah Setyowati yang dikaruniai tiga anak ini, yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Banyak sekali terjadi perilaku kaum elit dan para pemimpin yang seolah menciderai nilai-nilai Sumpah Pemuda, yang secara hakiki mempersatukan generasi muda dalam memerdeka-
noton dan menyesatkan. Dalam hal ini, sekiranya Asosiasi Penyiaran bisa bersikap dan bertindak. “Kita tentu berharap, agar darah para generasi muda tidak dicemari virus kepura-puraan yang disebarkan media elektronik,” tandasnya. Di zaman generasi lalu, sambung Sekretaris Pimpian Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya ini, kita semua tahu betapa dulu Jong Java, Jong Sumatra dan Jong lainnya itu bersatu membangun spirit persatuan. Mereka, sekitar 85 tahun lalu, para pemuda kita telah melahirkan gagasan besar, yang seharusnya dapat membentuk kehidupan berbangsa secara lebih baik sekarang ini. 85 tahun lalu sebuah pertemuan pemuda digelar dan menghasilkan Kongres Pemuda. Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan-perwakilan pemuda tiap daerah dan dari berbagai latar belakang golongan yang berbedabeda, dengan satu alasan yang sangat mendasar untuk memenuhi kebutuhan saat itu. Peristiwa tersebut merupakan cikal bakal lahirnya Sumpah Pemuda, yang didalamnya menyimpan catatan sejarah amat berharga. Butir-butir Sumpah Pemuda saat itu tak hanya membantu kaum muda menjawab kemerdekaan semata. Lebih dari itu, Sumpah Pemuda telah menjadi spirit yang terus terpatri dalam hati sanubari para pemuda. Spirit yang dibangun atas dasar kesamaan nasib dan Drs. H. Alfa Isnaini cita-cita. Yang kemudian dibungkus dengan komitkan suatu bangsa dan negara. men untuk senasib sepenanggungan Itulah pasalnya, lanjut Wakil Ke- sebagai satu bangsa, satu Tanah Air, tua PW Pemuda Muhammadiyah Jatim yang pertama-tama ditandai dengan ini, intensitas sosialisasi peristiwa Sum- disepakatinya bahasa universal antar pah Pemuda harus lebih ditingkatkan bangsa, yakni bahasa Indonesia. lagi. Tak sekedar dari bangku sekolah Kini, bagaimana ‘wajah’ generasi saja, tak hanya bersifat momentum dan muda kita sebagai agent of changes, seseremonial belaka, atau hanya pada saat telah sejak tahun 1928 Sumpah Pemuda peringatan Sumpah Pemuda saja dipu- diikrarkan? Ternyata, kata Arif, kita beblikasikan. lum sepenuhnya merdeka dari pertiRasanya, media cetak dan elektro- kaian internal antar sesama anak bangnik amat ampuh untuk mensosialisasi- sa. Semangat Sumpah Pemuda belum kan peristiwa Sumpah Pemuda. Televisi sepenuhnya merasuk dan mengendap jangan lagi hanya mengumbar tayangan ke dalam jiwa setiap pemuda Indoyang mubazir. Talk Show yang sarat per- nesia. tengkaran. Dagelan tak bermutu mengLaporan: Mey.S, Rasmana Rahim hias ruang-ruang keluarga secara mo(Surabaya). MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 13
10/29/2013, 8:26 PM
13
lakukan UN sebagai syarat kelulusan siswa. “Saya tidak mau berandai-andai, apakah alasan pemerintah itu terkait politik ataukah menyangkut hal lain,” tuturnya. “Yang pasti, kami akan terus
kriteria kelulusan, saya pesimis UN akan bisa berlangsung dengan jujur,” katanya. Di sisi lain, penentuan UN sebagai kriteria kelulusan dianggap tak menghar-
UN, Riwayatmu Kini... Konvensi UN yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 26-27 September di Gedung Kemdikbud Jakarta menyepakati, bahwa UN tetap dilaksanakan sebagai sarana untuk mengukur prestasi belajar siswa. Kemendikbud pun masih mematok persentase 60 berbanding 40 untuk nilai UN dan sekolah. Meski tampak agak kecewa dengan masih ditetapkannya UN sebagai kriteria penentuan kelulusan siswa, Kementerian Agama Provinsi sebagai sub sistem Pendidikan Nasional akan tetap melaksanakan amanat itu dengan sebaik-baiknya. “Pada hakikatnya, kami sepakat UN masih tetap ada untuk mengukur standar pendidikan nasional. Hanya saja, kami tidak setuju dengan dijadikannya UN sebagai kriteria penentu kelulusan siswa,” ujar Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag. Menurut Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, tahun 2010 lalu, Dewan Pendidikan Jawa Timur telah meng-undang Kepala SMP, MTs, SMA, SMK dan MA untuk dimintai masukan tentang UN. “Suaranya satu, UN tetap dilaksanakan tapi tidak menentukan kelulusan,” tukas pria kelahiran Tuban 30 Januari 1962 ini. Pada tanggal 18 Oktober 2013, terangnya, pertemuan antara insan pendidikan di Jatim kembali digelar di Hotel INA Surabaya untuk membahas UN. Pertemuan itu dihadiri oleh Dik-nas Provinsi, Dewan Pendidikan, Kepala Madrasah, MKKS, Pengawas, serta perwakilan-perwakilan insan pendidikan. “Semuanya masih kompak menyatakan, bahwa jangan sampai UN menjadi kriteria kelulusan,” tandas ayah tiga anak ini. Mantan Kepala Kankemenag Kab. Malang ini pun enggan untuk mendugaduga alasan pemerintah tetap member14
memperjuangkan dan mendorong pemerintah untuk mengakomodir suara insan pendidikan di Jatim tentang UN,” tegasnya. Mantan Kakankemenag Tulungagung ini pun berharap, sikap pemerintah terkait UN bisa melunak. Sebab dengan UN masih dipakai sebagai kriteria kelulusan, dia merasa pelaksanaan UN nanti tak ubahnya pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya
gai proses pembelajaran di sekolah dan penilaian dari guru karena besarnya porsi nilai UN sebagai penentu kelulusan. Padahal nilai rapor menggambarkan penilaian terhadap siswa dalam kurun waktu yang lebih panjang, dengan beragam mode asesmen dan beberapa orang guru untuk mata pelajaran yang sama. Nilai rapor, menurutnya, memiliki validitas prediktif yang lebih baik dibandingkan nilai dari tes-tes terstandar.
Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag karena semua sekolah fokus untuk mengejar UN. “Yang mereka inginkan hanya lulus, dapat ijazah, dan segera dapat kerja,” tengarainya. Dia pun menuturkan, bahwa tidak ada salahnya bagi pemerintah untuk mencoba melaksanakan apa yang telah menjadi tuntutan masyarakat pendidikan. Dengan tidak dijadikan UN sebagai kriteria kelulusan, dia yakin pelaksanaan UN akan semakin jujur dan terpercaya. “Selama UN tetap dijadikan
Masalahnya saat ini ada ketidakpercayaan terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru. Padahal itu malah menunjukkan bentuk kegagalan pemerintah membekali guru dengan kemampuan menilai yang berkualitas. “Memang ada kesan yang ditangkap, apakah kalau UN hanya sebagai pemetaan, nilai yang dikeluarkan sekolah itu benarbenar riil? Itu juga menjadi persoalan yang dipertimbangkan pemerintah,” ungkapnya.
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 14
10/29/2013, 8:26 PM
Ketidakpercayaan pemerintah terhadap pelaksanaan UN yang jujur pun semakin terlihat dengan melibatkan unsur di luar pendidikan – seperti polisi. “Kita seharusnya merasa malu,” tukas mantan Guru Matematika MAN Malang 2 itu. “Ini kan sama halnya dengan mengecilkan peran guru dan bentuk ketidakpercayaan terhadap guru dan pengelola pendidikan untuk bisa melakukan UN dengan jujur,” tandasnya. Menurut mantan Kasie Mapenda Kakankemenag Trenggalek ini, sebenarnya dengan adanya kurikulum berbasis kompetensi dan juga beberapa sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, UN tidak lagi dipandang cocok untuk alat evaluasi kelulusan. Dalam amanat UU Sisdiknas disebutkan ada tiga kompetensi yang harus dicapai siswa; kognitif, psikomotorik dan afektif. “Nah, UN ini kan hanya mengukur tingkat kognitifnya saja. Ujian tidak bisa mengukur
lamnya, termasuk kepentingan politik, ekonomi, dan lainnya. Betapa sulit bagi sebagian pengamat dan praktisi pendidikan untuk menggeser, apalagi mengubah UN dalam sistem pendidikan. “Konvensi UN tersebut semakin mengukuhkan pemerintah untuk menggelar UNAS di tahun depan dengan model yang sama, meskipun ada keinginan untuk memperbaiki,” ungkapnya. Nilai UNAS yang dijadikan kri-teria kelulusan, ulas dosen di IAIN Sunan Ampel dan Universitas Widya Kartika ini, menggambarkan adanya ketidakpercayaan pemerintah terhadap proses pembelajaran di sekolah dan sistem penilaian para guru. Hal inilah yang selalu saja dijadikan alasan bagi mereka yang setuju menggelar UNAS. Padahal pemberian otoritas kepada guru belum pernah dicoba. Oleh karena itu, lanjut pria kelahiran 1972 di desa Gampang Sejati Laren
Dr. Biyanto, M.Ag kemampuan murid dari segi afektif atau perilaku,” paparnya. Konvensi UN yang digelar Kemendikbud beberapa waktu lalu, tutur Dr. Biyanto, M.Ag, telah menghasilkan 27 poin kesimpulan yang lebih memperhatikan hal teknis pelaksanaan UN dan bukan membahas hal-hal substansial UN. Menurut Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur ini, UNAS memang bukan hanya persoalan pendidikan semata. Banyak kepentingan di da-
Lamongan ini, ada baiknya hal itu dicoba agar kita sama-sama tahu. “Kalau misalnya masih belum percaya dengan model evaluasi yang dikembangkan guru di sekolah, ya.. mari kita persiapkan guru-guru kita dengan baik,” ujarnya. “Ini yang tidak pernah dilakukan pemerintah,” tukasnya menandaskan. Ayah dua anak ini lebih setuju kalau guru diberi keleluasaan untuk menilai muridnya. Sebab day to day mereka yang lebih mengetahui dan bukan orang lain.
Jika ini dilakukan, dirasa akan lebih otentik. Dan guru lebih punya pengalaman dalam menilai, tidak saja hal akademik tetapi juga perilaku anak dan lain-lain dibanding penilaian yang hanya tiga hari sebagai penentu kelulusan. Anggota BAPSM (Badan Akreditasi Provinsi untuk Sekolah dan Madrasah) ini mengakui, bahwa di negaranegara maju seperti Singapura juga menggelar UNAS. Akan tetapi, di sana UNAS dipakai sebagai program ujian lebih lanjut. “Di Singapura national exam itu sangat jujur. Jika ada sekolah yang tidak jujur, akan ditu-runkan status akreditasinya. Sedang di negara kita punishment seperti itu tidak ada,” kritiknya. Nilai rapor, menurut Asesor BANPT (Badan Akreditasi Nasional untuk Pendidikan Tinggi) ini, memiliki validitas prediktif yang lebih baik dibandingkan nilai dari tes-tes terstandar. Tentu, jika para guru menilainya secara betul. Dan hasil inilah yang lalu dilaporkan ke pemerintah. Bila penilaian tersebut mencapai kompo-sisi seperti yang diharapkan pemerintah, tentu nilai tersebut dapat dianggap valid. Pria yang telah menulis lima judul buku ini menuturkan, bahwa dulu pernah bersama-sama mendiskusikan tentang UN di PWM. Salah satu opsinya, bagaimana kita mereposisi fungsi UNAS. Bagaimana fungsi UNAS bisa untuk memetakan mutu pendidikan, bukan untuk kelulusan dan ketidaklulusan saja. “Dan itu jauh lebih penting,” tukasnya. Jadi, kalau kita mengembalikan ke fungsi awal, mestinya reposisi fungsi UNAS dikembalikan ke pemetaan mutu pendidikan. “Nah, ini yang harus dijadikan bahan kajian bagi pemerintah. Dan semua itu mengacu pada Standar Nasional Pendidikan,” terangnya. Penulis artikel ilmiah yang tulisannya banyak dimuat di berbagai media masa ini menuturkan, bahwa Malik Fadjar (mantan Mendiknas) pernah mengatakan UNAS itu sebagai shock teraphy saja. Jika demikian, tentu tidak harus digelar setiap tahun secara terus menerus. “Bila sampai sekarang dan waktu-waktu mendatang UNAS masih akan tetap digelar, sepertinya ada sesuatu yang “menyenangkan” dan mengenakkan,” pungkasnya sambil mengulum senyum. Mey.S, Dedy Kurniawan MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 15
10/29/2013, 8:26 PM
15
Indonesia Juara Umum di MTQ Internasional Ke -2 Tahun 2013 di Jakarta
Wakil Presiden Budiono saat membuka MTQ Internasional ke-2 tahun 2013
Barangkali hampir luput dari per- rap sebanyak-banyaknya bagi kesejah- donesia dengan Dr. Syaikh Assaminah hatian publik, manakala Indonesia men- teraan umat manusia. dari Yordania sebagai ketua Dewan Hajadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Turut hadir dalam pembukaan ter- kim. MTQ Internasional ke-2 tahun 2013. Ke- sebut, Menteri Agama RI Suryadharma MTQ Internasional ke-2 ini merugiatan yang diselenggarkaan pada tang- Ali, Wakil Menteri Agama RI Nazaruddin pakan kali kedua Indonesia sebagai gal 11 September 2013 di aula Kantor Umar, para duta besar negara sahabat, tuan rumah – sebelumnya pada tahun Kementerian Agama RI tersebut, dibuka para undangan dan peserta lomba. 2003 – dan disiarkan ke seluruh dunia oleh Wakil Presiden RI Budiono. Acara Pelaksanaan lomba diadakan di melalui video streaming. Dan pada MTQ yang berjalan cukup khidmat ini meng- masjid Istiqlal tanggal 12-13 September ke-2 kali ini memenangkan qari’ Ahmad ambil tema “MTQ Internasional Jembat- dengan dua kategori lomba, yaitu ha- Al Holdy dari Maroko sebagai juara peran Ukhuwah dan Kerjasama Dunia Is- fidzil (menghafal) dan tilawah (mem- tama untuk kategori lomba tilawah, dilam untuk Persahabatan, Perdamaian baca) al-Qur’an. Sedangkan peserta susul Duduy Sa’dullah dari Indonesia dan Kerjasama Antarbangsa”. lomba sebanyak 40 orang dari 20 negara. juara kedua dan Muhammad bin Ali dari Dalam sambutannya, Wakil Presi- Diantaranya; Maroko, Brunei Darussa- Brunei sebagai juara ketiga. den Budiono mengatakan, selain akan lam, Pakistan, Thailand, Yordania, Afrika Sedangkan untuk kategori lomba memotivasi lahirnya kader qari’ dan ha- Selatan, Tunisia, Aljazair, Saudi Arabia, hafidzil Qur’an, juara pertama diraih hafidz bertaraf internasional, penyeleng- Perancis, Uni Emirat Arab, India, Ma- fidz Indonesia Jajang Hasanuddin, juara garaan MTQ internasional di Indone- laysia, Mesir, Amerika Serikat, Kuwait, kedua diraih peserta dari Quwait atas sia juga dapat memperkuat hubungan Belanda, Timor Leste, Singapura dan nama Khalid Jasim Al Inaty, dan jauara dan jalinan sesama Muslim antarbang- Indonesia. ketiga Muhammad Mubeen dari Afrika sa. Sebagai negara berpenduduk MusSedangkan Dewan Hakim MTQ Selatan. lim terbesar di dunia, Indonesia bisa ber- Internaasional ke-2 tahun 2013 berasal Pada tanggal 14 September 2013 bagi pengalaman bahwa perbedaan pe- dari beberapa Negara. Diantaranya dari seluruh peserta diperkenalkan dengan mahaman tidak harus dihadapi dengan Yordania, Iran, Uni Emirat Arab dan In- budaya Indonesia dengan mengunjungi sikap radikal. “Kita wajib berTaman Mini Indonesia, sesikap santun, tidak memaksabelum ditutup pada pada makan kehendak, karena perbelam harinya oleh Wakil Mentedaan adalah sunnatullah,” ri Agama RI Nazaruddin Umar ujarnya menegaskan. di aula Kantor Kemenag RI. Wapres Budiono juga Dalam sambutan penumengatakan, al-Qur’an sebatupan, Nazaruddin Umar menigai kitab suci umat Islam berlai peran MTQ sebagai salah laku di segala zaman, tidak persatu sarana yang dapat menah berubah. Namun penafnyatukan umat Islam. Gema siran al-Qur’an akan berkemMTQ dan pendidikan al-Qurbang sesuai dengan zaman’an diharapkan memberi penya. Kita wajib membumikan ngaruh dan sentuhan syiar nilai al-Qur’an pada masyadakwah yang berkesan bagi rakat modern, mengaktualisa- Wapres Budiono: Kita wajib membumikan nilai-al-Qur’an seluruh lapisan masyarakat. pada masyarakat modern sikan sisi kekinian dan menyeAnni/berbagai sumber
16
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 16
10/29/2013, 8:26 PM
Ada puluhan resto maupun produk popular yang belum jelas kehalalannya. Website Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosemtikan (LPPOM) MUI, sementara ini menemukan belasan gerai dan produk kuliner yang belum memiliki sertifikasi halal; yaitu J-Co Donuts, Bread Talk Roti, Roti Boy, Papa Rons Pizza, Izzi Pizza, dan Baskin ‘n Robbins. Richeese Keju, Coffee Bean, Dapur Coklat, Starbucks Coffee, Solaria, Hanamasa, Rice Bowl, Ded Bean, dan Burger King juga belum mengantongi sertifikat halal. Dengan dibeberkannya data tersebut, tentu saja masyarakat harus mulai waspada dan lebih hati-hati lagi dalam memilih produk pangan maupun restoran. Apalagi sudah menjadi kewajiban bagi seorang Muslim untuk memilih dan mengkonsumsi produk yang benar-benar halal, serta menghindarkan diri dari produk yang syubhat atau tidak terjamin kehalalannya. “Itu ditegaskan dalam QS. 2:168, bahwa manusia diwajibkan untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan toyyib,” tandas Prof. Dr. Sugianto. Tapi sayangnya, kesadaran masyarakat untuk mengkosumsi makanan halal masih rendah. Ditambah lagi, minimnya kesadaran bagi para pengusaha dan produsen pangan untuk menyuguhkan produk halal. Indikator yang paling kentara, dari sekian rumah makan maupn restoran sangat jarang yang memiliki sertifikat halal. Belum lagi kalau membandingkan produk antara yang telah mengantongi sertifikasi halal dan tidak, jumlah yang sudah dipastikan kehalalannya masih sangat sedikit. Secara pasti, memang LPPOM MUI belum bisa memastikannya. Kabar baiknya, saat ini ada beberapa catering dan rumah makan yang telah tersertifikasi. Tidak itu saja, restoran di hotelhotel pun masih sangat minim yang memiliki sertifikasi halal. Itu dikarenakan sifat dari sertifikasi tersebut suka rela. Memang selama ini tidak ada atur-
an yang tegas, bahwa produsen pangan maupun rumah makan atau konsumen harus memiliki sertifikat halal. Hal itu berbeda dengan negara Jiran Malaysia, yang mewajibkan setiap pelaku dan produsen pangan untuk melakukan sertifikasi halal. Meski demikian, Indonesia sebenarnya memiliki sistem jaminan halal yang diakui dunia; yaitu HAS (Halal Insurance System) 23000 tentang persyaratan sertifikasi halal, HAS 23103 (Pedoman Pemenuhan Kriteria SJH di Rumah Potong Hewan), dan HAS 23201
krobial). Biasanya gliserin digunakan sebagai bahan campuran softdrik, bahan roti dan bahan kosmetik. Lard atau lemak babi juga digunakan sebagai bahan campuran coklat dan penyedap masakan. Lalu ada pula enzim porsin. Enzim ini berasal dari babi yang biasanya diguankan sebagai bahan pengental susu. Dan yang ramai adalah gelatin yang berasal dari tulang babi yang bias digunakan dalam industri pembuatan soft capsule dan soft candy atau permen. Jika berwujud babi atau hewan yang diharamkan, tentu masyarakat bisa dengan mudah menghindarinya. Tapi kalau berupa enzim seperti tadi, tentu orang awam tidak banyak tahu. Di sinilah pentingnya sertifikasi halal, untuk meneliti sejauh mana produk pangan maupun kosmetik itu terbebas dari semua bahan-bahan yang diharamkan. Jadi, sebenarnya sertifikasi halal yang dilakukan itu bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi konsumen, agar mendapatkan produk yang benar-benar aman. Di Indonesia ada dua pola dalam menentukan kehalalan sebuah produk. Pertama, adalah sertifikasi halal yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obatobatan dan Kosemetika (LPPOM) MUI. Baru setelah itu ada proses lebelisasi halal yang menjadi kewenangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Karean pentingnya jaminan halal ini, LPPOM MUI Jatim menghimbau agar para produsen makanan, rumah makan maupun restoran untuk mensertifikasi produk. Sebab dengan sertifikasi ini akan diketahui dengan jelas kehalalan produknya. “Saya juga menghimbau kepada masyarakat agar selektif memilih makanan maupun rumah makan. Kehalalan produk makan merupakan hak masyarakat,” tukas Direktur LPPOM MUI Jatim ini. “Bila ragu, masyarakat bisa menanyakan langsung kepada produsen maupun pengelolan resto atau rumah makan,” imbuhnya. Fery AS.
Mewaspadai Restoran dan Produk Pangan Tak Halal
Prof. Dr. Sugianto
(persyaratan bahan pangan halal). Jika merujuk dalam al-Quran, sebenarya secara eksplisit sudah menyebutkan apa saja yang haram dan yang halal. Di sana disebutkan, bahwa diantara yang diharamkan hanyalah darah, bangkai, daging babi. Artinya hanya sedikit saja sebenarnya yang diharamkan oleh agama untuk dikonsumsi. Tapi seiring perkembangan teknologi pangan, ternyata dari yang sedikit itu kini telah banyak menjadi campuran bahan pangan dan kosmetik. Sebut saja misalnya lemak babi bisa menghasilkan gliserin. Gliserin adalah hasil hidrolisis minyak atau lemak yang dapat berasal dari hewan atau hasil proses sintetik kimia dari industri petrokimia atau proses fermentasi (mi-
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 17
10/29/2013, 8:26 PM
17
Ciptakan Kampung Kitab Kuning di Madrasah Ingin mahir membaca kitab kuning dalam sekejab? Bertandanglah ke MAN Gresik 1. Sebab di madrasah yang terletak kurang lebih 15 km Barat laut Kota Pudak tersebut, tengah getol menerapkan metode membaca “kitab gundul” dalam tempo 40 jam kepada para siswanya. Mungkin banyak yang tak percaya, bagaimana mungkin dalam waktu 2 hari
Drs. H. Abdul Jalil, MPdI
dikarantina selama seminggu. Ini demi menyesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran selama 40 jam metode kilat baca kitab kuning yang bernama ‘al-Ghayah’ itu. Dalam dua hari pertama para siswa langsung diberikan ‘materi kunci’ dasar-dasar gramatikal oleh sang pencetus al-Ghayah, yang juga konsultan pembelajaran kitab kuning di madrasah dengan jumlah siswa 920 orang. Menariknya, dalam proses pengenalan tanpa ada beban hafalan kaidah seperti metode konvensonal selama ini. Jadi siswa hanya diberikan rumus-rumus sederhana. Dari terori itu para siswa langsung diminta untuk mengaplikasikannya pada ayat-ayat al-Qur’an. Di sini siswa dituntut untuk membreakdown kata-perkata mulai dari bentuknya, i’rabnya, hingga kedudukannya dalam kalimat. Lalu berbekal dengan kamus, mereka pun diharuskan untuk menerjemahkannya. Setelah siswa cukup lancar, mereka langsung disodori dengan kitab kuning yaitu Fathul Qarib. Langkah Ini dilakukan selain untuk praktek langsung membaca kitab tak berharakat, juga bertujuan agar siswa terbiasa dengan karakteristik dan susunan kalimat serta mufradatnya. Tahapan ini sendiri berlangsung hingga empat hari berjalan. Uniknya, dalam jangka waktu itu, pihak guru maupun kepala madrasah tak diperkenankan untuk memasuki ruangan kelas. Sebab KH. Abdur Rahman – sang pe-
dapat menyulap kemampuan seseorang untuk menguasai kitab khas pesantren salaf itu? Bagi para santri pesantren, memang butuh waktu lama agar bisa memiliki kompetensi dalam membaca kitab referensi klasik. Paling cepat, seorang santri membutuhkan waktu minimal 3 tahun untuk bisa menguasai dasar-dasar gramatikal bahasa Arab. Pengetahuan ini dibutuhkan, lantaran kitab klasik yang berbahasa Arab ini tanpa dilengkapai dengan tanda baca. Tak heran jika ada yang menjuluki “kitab gundul” tersebut dengan kitab yang “belum jadi”. Kelaziman itulah yang seakan ingin digugurkan oleh sistem pembelajaran yang diterapkan madrasah yang beralamat di Jl. Raya Bungah 46 Gresik ini. Ditambah lagi karakteristik siswanya yang hampir separoh lebih merupakan lulusan Halaqoh kitab kuning yang rutin dilakukan para sekolah umum alias SMP, yang siswa di selah-selah jam pembelajaran hampir bisa dipastikan tak mengenal dasar-dasar tata bahasa Arab se- milik metode – tak ingin konsentrasi siswa terganggu. belumnya. Setelah empat hari berselang, para Sebagai langkah awal, metode penguasaan baca kitab kuning inipun dite- siswa langsung disodori dengan kitab rapkan di kelas XI jurusan Keagamaan kuning lebih tebal lagi yakni Ibnu Aqil, dengan 28 siswa. Meski jurusan agama, yang merupakan kitab syarah (penjelaslagi-lagi ternyata para siswa yang ter- an) dari nadham alfiyah Ibnu Malik. Sejaring di dalamnya hanya bermodalkan buah kitab yang berisi kaidah-kaidah baca tulis al-Qur’an saja. Mereka lalu gramatikal bahasa Arab yang jamak dika-
18
ji di pesantren-pesantren salaf. Selain membaca, mereka pun sudah percaya diri untuk berdebat tentang cara baca maupun menerjemahkan yang benar. “Ketika diijinkan masuk kelas, saya dan beberapa guru pun dibuat terhenyak dengan kemampuan siswa seperti itu,” tukas Drs. H. Abdul Jalil, MPdI saat memasuki ruangan kelas. Kabar peningkatan secara drastis kompetensi baca kitab kuning siswa jurusan Keagamaan MAN Gresik 1 pun terdengar jajaran Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur. Maka di hadapan para kepala madrasah negeri dan swasta serta para siswa jurusan Keagamaan se-Jatim menempati hall Twin Tower Hotel pada tanggal 25 September 2013 lalu, kemampuan para siswa tersebut dijajal. Tak tanggungtanggung, pengujinya adalah beberapa kiai dan para pakar. “Alhamdlillah hasilnya sangat memuaskan,” ucap Kepala MAN Gresik 1 ini sumringah. Para siswa jurusan Keagaman yang telah ditalih metode kilat baca kitab kuning ini, akan diterjunkan pula sebagai trainner. “Sebagai langkah awal, mereka akan kami terjunkan sebagai tutor sebaya bagi siswa jurusan lain di madrasah ini,” tutur mantan Kepala MA Raden Paku Wringin Anom ini bersemangat. Tidak hanya itu, para guru PAI pun didorng untuk membuat kamus mufrodat praktis bahasa Arab. Nantinya kamus ini sebagai pendamping siswa da-
Para siswa mendemokan baca kitab kuning di hadapan kamad se-jatim
lam mempelancar menerjemahkan teks Arab. Selain itu, kini madrasah pun sedang gencar menyediakan beragam kitab kuning untuk memenuhi perpustakaan. “Jika di Pare ada Kampung Inggris, maka kami pun ingin menyulap madrasah ini menjadi kampung kitab kuning,” pungkas lelaki kelahiran Gresik 7 April 1966 ini optimistis. Suprianto
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 18
10/29/2013, 8:26 PM
Strategi Keji Darun Nadwah yang Sia-sia Sekitar empat bulan sebelum perintah hijrah diturunkan Allah Swt kepada Rasulullah Saw, sahabat Abu Bakar Ra meminta izin kepada Rasulullah untuk menyusul kaum Muslimin yang sudah banyak berangkat lebih dahulu hijrah ke Madinah. Sambil memohon petunjuk Allah Swt, Rasul meminta kepada sahabatnya itu untuk tidak tergesa-gesa. Abu Bakar kemudian menangguhkan keberangkatannya sekaligus untuk menemani Rasul saat waktu hijrah tiba nanti. Selama masa tersebut, kaum Qurasy rupanya telah mencium dan mengetahui bahwa Rasul Saw memiliki pendukung dan sahabat dari luar Makkah. Mereka khawatir jangan-jangan Rasul Saw keluar dari Makkah untuk menggalang kekuatan disana dan kemudian menyerang balik mereka. Karena itu, diadakanlah pertemuan darurat di Darun Nadwah (rumah Qushayyi bin Kilab, tempat kaum Qurasy memutuskan segala perkara) untuk membahas apa yang harus dilakukan terhadap Muhammad Saw. Akhirnya diperoleh kesepakatan untuk mengambil seorang pemuda yang kuat dan perkasa dari setiap kabilah Qurasy. Kepada setiap pemuda itu diberikan sebilah pedang yang ampuh, kemudian secara bersama-sama mereka ditugasi membunuh Muhammad Saw. Strategi keji ini, dilakukan agar bani Abdi Manaf tidak berani melancarkan serangan balik terhadap semua orang Qurasy. Setelah mereka menentukan hari pelaksanaan penyerangan dan pembunuhan itu, Malaikat Jibril diperintahkan Allah Swt mendatangi Rasul Saw, untuk segera berhijrah ke Madinah dan melarangnya tidur ditempat tidurnya malam itu. Pada saat hijrah Nabi Saw malam itu, pasukan khusus dari pemuda pilihan kaum musyrikin Qurasy yang telah disiapkan, mengepung rumah Nabi Saw. Mereka terus mengintai disetiap pintu rumah beliau dan siap untuk membunuhnya. Tetapi beberapa saat kemudian, ketika Nabi Saw keluar melalui pintu rumahnya, mereka (pasukan khusus pemuda) itu mengalami kantuk dan tertidur. Sehingga tak seorangpun dari mereka bisa melihat keluarnya Nabi Saw dari pintu rumah beliau. Bahkan sebagai penghinaan terhadap mereka, ketika keluar dan melewati mereka, Nabi Saw menaburkan pasir keatas kepala mereka, seraya membaca firman Allah Swt, “Dan Kami adakan dihadapan mereka dinding dan dibelakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat” (QS, 36 : 9). Sementara itu, Ali bin Abi
Thalib dengan tenang tidur diatas tempat tidur Nabi Saw, setelah mendapat jaminan dari beliau bahwa mereka tidak akan berbuat kejahatan kepadanya. Selanjutnya, Rasulullah Saw bersama Abu Bakar segera bergegas menuju Gua Tsur (tempat persembunyian pertama yang telah direncanakan sebelumnya). Peristiwa ini menurut riwayat yang paling kuat terjadi pada tanggal 2 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan 20 September 622 M, tiga belas tahun setelah bi’tsah. Salama 3 hari di gua ini, Abdullah bin Abu Bakar (putra Abu Bakar mengirimkan makanan dan minuman) menginap bersama mereka dan turun ke Makkah saat Subuh. Sementara itu, Amir bin Fahirah (pengembala ternak Abu Bakar) datang ke gua dengan kambing-kambingnya untuk menghapuskan jejak kaki Abdullah. Mengetahui Nabi Saw lolos dari kepungan itu, pasukan musyrik segera mengadakan pemblokiran dihampir semua akses jalan keluar Makkah dan menuju Madinah. Bahkan mengadakan pemeriksaan pada titik-titik sasaran yang diperkirakan digunakan sebagai tempat persembunyian, termasuk ke Gua Tsur. Saat itu Rasulullah Saw dan Abu Bakar mendengar langkah-langkah kaki pasukan Qurasy disekitar gua, sehingga Abu Bakar merasa khawatir dan berbisik kepada Nabi Saw, “Seandainya diantara mereka ada yang melihat kearah kakinya, niscaya mereka akan melihat kami “, tetapi kemudian dijawab Nabi Saw sekaligus untuk menenangkannya, “Wahai Abu Bakar, jangan kamu kira kita hanya berdua saja. Sesungguhnya Allah beserta kita“ (Muttafaq ‘alaih). Allah Swt telah menutup mata kaum musyrik, sehingga tak sorangpun melihat kearah gua itu dan tak sorangpun diantara mereka yang berpikir tentang apa yang ada didalamnya. Setelah keadaan dianggap aman dan tidak tampak lagi pasukan pemburu dari kaum Qurasy, maka berangkatlah Rasulullah Saw bersama Abu Bakar menyusuri jalan-jalan rahasia disepanjang pantai yang dipandu oleh Abdullah bin Uraiqith (seorang pemandu jalan rahasia yang sudah disiapkan sebelumnya termasuk kesepakatan waktunya). Merasa gagal, pada saat yang bersamaan kaum Qurasy menebar pengumunan tawaran bahwa ‘siapa saja yang dapat menangkap Muhammad Saw dan Abu Bakar akan diberi hadiah sebesar harga diyat (uang tebusan) masing-masing dari keduanya’ Selanjutnya, ketika sejumlah orang dari bani Mudjil sedang menagadakan pertemuan, (diantara mereka terdapat
Suraqah bin Ja’tsam); tiba-tiba datang kepada mereka seorang lelaki sambil berkata, “Saya baru saja melihat beberapa bayangan hitam dipantai. Saya yakin mereka adalah Muhammad dan sahabatnya”. Suraqah-pun mafhum bahwa dugaan mereka adalah benar. Dia-pun segera menunggang kudanya dan segera mengejar rombongan itu, hingga ketika menjelang sampai didekat Rasulullah Saw, tiba-tiba kudanya tersungkur dan dia pun jatuh terpelanting. Kemudian bangun dan segera mengejar kembali sampai mendengar bacaan Nabi Saw. Tiba-tiba Suraqah terhempas lagi dari punggung kudanya dan jatuh terpelanting. Kejadian semacam itu berulang sampai empat kali, dan pada kali keempat dia bangun lagi dengan berlumuran tanah dan berteriak minta diselamatkan. Ketika Rasulullah Saw dan Abu Bakar menghampirinya, dia memohon agar Nabi Saw berkenan berdoa memohonkan ampunan untuknya serta menawarkan bekal perjalanan untuk beliau. Nabi Saw menolak tawaran itu dengan mengatakan, “Kami tidak membutuhkan itu, yang saya minta supaya engkau tidak menyebarkan berita tentang kami” (Muttafaqun ‘alaih), Suraqah menyahut,”Baiklah”. Setelah itu, pulanglah Suraqah dan setiap bertemu dengan orang yang mencari Rasulullah saw, dia menyarankan agar kembali saja. Demikanlah, strategi keji kaum musyrik Quraisy dari Darun Nadwah satu persatu terpatahkan, gagal dan jadi siasia. Mulai dari pengepungan Rasulullah saw di rumah beliau oleh pasukan elit yang tenggelam dalam kantuk dan tertidur lelap, pemblokiran akses jalan keluar Makkah dan masuk Madinah, perburuan ke gua-gua tempat persembunyian, tawaran bonus hadiah, sampai pengejaran oleh Suraqah bin Ja’tsam yang berbalik secara dimetral, paginya ingin membunuh sorenya berbalik jadi pelindung Nabi Saw. Tentu semuanya tidak terlepas dari tangan Allah Swt. Hijrah Rasulullah Saw telah berlalu 14 abad lamanya. Namun, dari celah-celah peristiwanya tentu banyak pelajaran yang dapat dipetik, diataranya pengorbanan, makna hidup, serta usaha dan tawaqqal ‘alallaah. Sehingga wajarlah jika Umar bin Khaththab menjadikan peristiwa tersebut sebagai awal penanggalan Islam, yang kemudian dikenal dengan kalender hijriyah. Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1435. Barakallaahu lanaa walakum. (diolah dari sirah nabawiyah al-buthy 2008 dan membumikan al-quran shihab 1996) ahar
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 19
10/29/2013, 8:26 PM
19
LOMBA QASIDAH REBANA ANTAR WILKER SE JAWA TIMUR TAHUN 2013 Lomba Qasidah baya, juara II diraih Rebana antar Wilker se Wilker Bojonegoro dan Jawa Timur tingkat MaWilker Malang sebagai drasah Aliyah tahun juara III. Sedangkan 2013, yang telah menjadi untuk kelompok puteri, program tahunan, kali ini Wilker Gresik meraih diadakan di aula Kanwil juara I, disusul Wilker Kementerian Agama Kediri sebagai juara II, Provinsi Jawa Timur dan Wilker Madura sepada tanggal 30 Septembagai juara III. ber 2013. Peserta terdiri Pemenang lomba dari perwakilan masingQasidah Rebana tingmasing Wilker dengan kat provinsi nantinya mengirimkan peserta akan mewakili Jawa Tiputera dan puteri. mur pada tingkat NaDalam sambutansional di Kalimantan nya, Kepala Bidang PeTimur. Selain itu para nais dan Zawa Drs. Fapemenang juga menchrurrozi, MHI selaku dapatkan penghargaan Kabid Penais dan Zawa: seni merupakan salah satu metode dakwah Ketua Panitia mengataberupa tropi dan uang sebagaimana wali-wali Allah di tanah Jawa kan, bahwa seni merupasenilai Rp. 1.500.000,kan salah satu metode dakwah seba- para Dewan Juri agar dapat memilih yang bagi juara I, Rp. 1.250.000,- bagi juara II gaimana wali-wali Allah di tanah Jawa. benar-benar terbaik dari yang terbaik dan juara III mendapatkan uang sebesar Dengan adanya lomba qasidah ini di- yang akan mewakili Jawa Timur di Rp. 1000.000,-. harapkan akan lahir kader-kader dakwah tingkat Nasional. Keputusan pemenang merupakan bagi masa depan. Sebelum pelaksanaan lomba ter- hak mutlak Dewan Juri. Oleh karena itu Sementara itu Kepala Kantor Wi- sebut berlangsung, tim Dewan Juri telah dari para pemenang lomba qasidah ini layah Provinsi Jawa Timur Drs. Sudjak, melakukan pembinaan mengenai qasi- belum tentu Dewan Juri akan mengikutM.Ag berharap, agar para juara jangan dah rebana, kriteria lomba, serta yang sertakan tim secara utuh. Dewan Juri berbesar hati dulu. Tetaplah bersyukur boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bisa memilih mana-mana dari masingkarena kemenangan merupakan tan- peserta. Dewan Juri yang merupakan masing individu peserta yang terbaik. tangan untuk mempersiapkan diri ke pakar di bidangnya terdiri dari Bp. Agus Dengan kata lain akan dilakukan pengtingkat yang lebih tinggi dengan latih- Pribadi, SPdI, Bp. H.A. Chaliq, MZ dan oplosan bilamana diperlukan untuk an-latihan yang maksimal. Bp. A.Y. Arif dari LASQI. membentuk tim baru yang akan mewaSedangkan bagi yang belum meDari hasil lomba tersebut diumum- kili Jawa Timur tingkat nasional di Kanang, jangan putus asa dan terus ber- kan pula para juara. Untuk kelompok limantan Timur pada bulan Nopember latih. Harapan juga ditujukan kepada putera juara I diraih oleh Wilker Sura- 2013. Anni
Atraktif: Para perwakilan dari wilker se-Jawa Timur menyuguhkan kemampuan terbaik mereka 20
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 20
10/29/2013, 8:26 PM
MQK ke-4 Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Gresik Juara Umum dengan Poin Maksimal Dor… door… dooor…!! Yaqin). Sontak saja, suara itu membikin Marhalah Wustho sendiri kaget seluruh orang yang memenyediakan 8 cabang lomba; madati alun-alun Bangkalan pada yang terdiri dari Tafsir (Tafsir Almalam 1 Oktober lalu. Tapi tak ada Jalalain), Fiqih (Fathul Qarib), teriakan histeria. Yang ada malah Hadis (Subulus Salam), Nahwu sorak-sorai yang membahana. (al-‘Imrithi), Akhlaq (Kifayatul Orang-orang pun mendongakkan Adzkiya), Ushulul Fiqh (al-Wawajah ke langit. Kilatan-kilatan raqah), Tarikh, dan Balaghah cahaya kembang api berpendar(Jauharul Maknun). Sedangkan pendar, yang diiringi letusan dan di marhalah ‘Ulya sendiri terdapat tepuk tangan yang sambung-me10 cabang lomba yaitu; Tafsir (Ibnyambung. Sorak-sorai itu pun nu Katsir), Hadis, Fiqh (Fathul makin ramai saat terdengar suara Mu’in), Nahwu (Ibnu Aqil), Akhsirine tanda pembuka Musabaqah laq (Ikhya’ Ulumiddin), Ushulul Qira’atil Kutub (MQK) ke-4 ProFiqh (Ghayatul Ushul), Tarikh vinsi Jawa Timur. Perhelatan akbar (Ibnu Hisyam), Balaghah (‘Uquitu dibuka langsung oleh Kakandul Juman), serta Debat Bahasa Drs. H. Sudjak, M.Ag. wil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Arab dan Debat Bahasa Inggris. Sudjak, M.Ag. Setelah melalui serangkaian Sebelum seremonial pembukaan, cinta terhadap referensi klasik. “Saya penilaian dewan juri yang meliputi para delegasi yang berjumlah 1.543 or- berharap, ke depan kemampuan santri empat aspek; mulai dari membaca, keang – yang terdiri dari 1.108 santri dan dalam melakukan kajian dan pendalaman benaran membaca, pemahaman makna, 435 ofisial dari kab/ko se-Jatim – itu ilmu agama Islam yang bersumber dan hafalan khusus marhalah wustho melakukan pawai sepanjang 1 Km. Arak- langsung dari kitab kuning semakin dan ulya, maka delegasi dari Kabutaen arakan dimulai dari Jl. KH. Moch. Cholil qualifide,” ujarnya yang disambut ge- Gresik dinyatakan sebagai Juara Umum – tepat di depan PP. Syaichona Mu- muruh tepuk tangan. dengan mengemas 23 tropi juara. Piala hammad Cholil – melewati depan Masjid Dalam musabaqah yang berlag- raihan Kabupaten Gresik itu berasal dari Jami’ Bangkalan. Rombongan lalu sung 1-5 Oktober tersebut dilombakan 7 juara terbaik I, 5 juara terbaik II, 8 berbelok ke Jl. A. Yani, lantas mengarah beragam cabang yang terbagi menjadi penghargaan terbaik III, 2 juara Harapan ke arah Jl. Veteran, kemudian memasuki tiga marhalah; yakni marhala ula, mar- I dan 1 juara Harapan II. area pembukaan melalui pintu utara. halah wustha dan marhala ‘ulya. Dalam Hasil tersebut diikuti oleh Kota KeSemarak pembukaan MQK terse- tingkat ula sendiri terdapat cabang Fiqih diri dengan mengemas 13 piala yang terbut, disaksikan langsung oleh Bupati yang menggunakan kitab Sullam at- diri dari 7 piala terbaik I, 2 piala terbaik Bangkalan Muhamad Makmun Ibnu Taufiq sebagai kitab referensi yang di- III dan 4 piala harapan II. Sedangkan Fuad, SE dan jajarannya. Juga para Ka- lombakan. Lalu ada cabang Nahwu (al- Kabupaten Tuban yang sebelumya dabid di lingkungan Kanwil Kemenag Jurumiyah), Akhlaq (Ta’limul Muta- lam MQK ke-3 di Kabupaten ProboProv. Jatim, para Kepala Kankemenag, ’allim), dan Tarikh (Khulashoh Nurul linggo menjadi jawara, kini harus rela serta para alim ulama’ dan menempati peringkat ketokoh masyarakat. Kakantiga dengan membawa 13 wil Kemenag Prov. Jatim, piala (6 juara terbaik I, 1 juyang mewakili Gubernur ara terbaik II, 1 juara terJawa Timur, dalam sambutbaik III, 3 juara haran I dan annya menyampaikan ha2 juara harapan II). Lalu serapan agar kecintaan dan cara berurutan, Pamekaskemampuan para santri an dan Kota Pasuruan meterhadap penguasaan kunempati posisi keempat tub at-turats makin terdan kelima dalam perolehasah. an poin. Sedangkan deleSebab salah satu tugasi asal Kabupaten Majuan diselenggarakannya lang harus rela hati lantarMQK, adalah melestarikan an menempati posisi buntradisi kitab kuning dengan cit dengan hanya membaSemangat: Para santri siap berkompetisi dan menjalin mendorong para santri kian wa satu tropi terbaik II. pri ukhuwah MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 21
10/29/2013, 8:26 PM
21
Apresiasi Guru dan Pengawas PAI Berprestasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Apresiasi Guru dan Pengawas Pendidikan Agama Islam mulai dari tingkat PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK, digelar dengan tema “Pengembangan Kompetensi Guru dan Pengawas PAI dalam rangka Menciptakan Akhlak Mulia bagi Peserta Didik.” Kegiatan tersebut dihelat di Regent’s Park Hotel Malang, yang berlangsung mulai tanggal 28 hingga 30 September 2013 dengan jumlah peserta sebanyak 62 orang. Bagi bidang PAI, kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Namun demikian tidak mengurangi sambutan dan apresiasi para guru PAI Kabupaten dan Kota se Jawa Timur. Kegiatan yang dibuka oleh Pgs. Kepala Bidang PAIS – yang mewakili Kakanwil – yaitu Drs. Mahfud Shodar, M.Ag berharap, agar guru dan pengawas senantiasa terdorong untuk mempersiapkan diri dan terus meningkatkan wawasan dan kemampuannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Selain itu guru dan pengawas hendaknya menjadi figur serta contoh teladan (uswatun hasanah) bagi peserta didik. Dengan demikian akan mewujudkan generasi beriman dan bertaqwa kepada Allah, serta berakhlakul karimah. Untuk mencari duta-duta Jawa Timur yang berkompeten, maka tim juri diambil dari kalangan dosen Perguruan Tinggi Umum, Perguruan Tinggi Negeri Agama Islam, Widyaiswara pada Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan, Pejabat PAI pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, serta Guru Berprestasi PAI tingkat provinsi dan tingkat nasional terdahulu. Penilaian dilakukan dengan beberapa kriteria yang terbagi dalam tiga tahap. Tahap awal dilakukan penilaian terhadap naskah inovasi pembelajaran, dokumen portofolio, karya tulis rencana pembelajaran, dokumen pendukung dan kelengkapan administrasi lainnya. Dewan juri selanjutnya melakukan visitasi untuk memferivikasi dan mengklarifikasi data tempat tugas peserta. Selanjutnya dilakukan tes tulis untuk diambil 10 orang peserta pada tiap jenjang/tingkat pendidikan; PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/ SMPLB, SMA/SMALB dan SMK. Dari hasil peserta yang terpilih, berhak mengikuti tes wawancara dengan materi terkait regulasi pendidikan, Standar Nasional Pendidikan, Standar Kompetensi, Performa/penampilan mengemukakan pendapat, kemampuan menanggapi pertanyaan, dan penunjang dalam menguasai bahasa selain bahasa Indonesia. Sebagai tahap akhir, peserta wajib mempresentasikan KTI/ Esai Diskripsi Diri. Dan dari tahapan-tahapan tersebut diperoleh para duta-duta yang akan mewakili Jawa Timur di tingkat Nasional pada bulan Nopember. Duta-duta tersebut diantaranya; untuk tingkat PAUD dan TK juara terbaik I diraih oleh Kusrini, S.Pd dari kabupaten
Khidmat. Para guru dan pengawas mengikuti seremonial Apresiasi Guru dan Pengawas PAI Berprestasi
Trenggalek, juara terbaik II diraih Suwarti, S.Pd.AUD, M.Pd dari kabupaten Sidoarjo dan Ikhwan Kurniawan, S.Pd sebagai juara terbaik III dari kota Malang. Untuk tingkat SD/SDLB peserta dari kota Surabaya atas nama Mudzakkir, S.Ag, M.Pd sebagai juara terbaik I. Juara terbaik II diraih oleh H. Khoirul Anwar, S.PdI dari kabupaten Mojokerto. Dan Khumaiyah, S.Ag, M.PdI dari kabupaten Pasuruan sebagai juara terbaik III. Mariyatul Qibtiyah, S.Ag, M.PdI dari kabupaten Jember sebagai juara terbaik I, berikut Laily Syarifah, S.Ag, M.PdI dari kabupaten Jombang sebagai juara terbaik II dan Muhamad Jemadi, MA sebagai juara terbaik III. Kesemuanya untuk tingkat SMP/ SMPLB. Sedangkan tingkat SMA/SMALB juara terbaik I diraih oleh Drs. Abd. Wahid Iman, M.PdI dari kabupaten Bojonegoro, Mohamad Samsu, M.PdI dari kabupaten Bojonegoro dan Agus Zamroni, S.Ag, M.PdI dari kabupaten Pacitan masing-masing sebagai juara terbaik II dan juara terbaik III. Di tingkat SMK, juara terbaik I adalah Drs. A. Rosidi dari kabupaten Ponorogo, disusul Drs. Tando Wasito, M.Pd sebagai juara terbaik II, dan Rukayah, M.PdI dari kabupaten Magetan sebagai juara terbaik III. Sementara itu untuk pengawas, juara terbaik I diraih Dimyati, S.Ag. M.Pd dari kabupaten Banyuwangi, juara terbaik II Nurcahyo, S.Ag.M.Pd dari kabupaten Blitar dan dari kabupaten Ponorogo menempatkan Ahmad Dardiri, M.PdI sebagai juara terbaik III. S. Amaliyah/PAIS
Jawara. Para guru dan pengawas berprestasi menerima tropi juara
22
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 22
10/29/2013, 8:26 PM
Indonesia Juara Umum Islamic Solidarity Games III
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) III, memang telah usai. Tapi gemanya masih tersisa. Sebanyak 1.677 orang atlet dan 599 orang ofisial terlibat dalam perhelatan olahraga multievent, yang diselenggarakan pada 22 September – 1 Oktober 2013. Perhelatan akbar ini, telah disemarakkan oleh negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Tak tanggung-tanggung, 44 negara turut ambil bagian pada pesta olahraga tersebut. Keempat puluh empat negara itu, yakni Aljazair, Azerbaijan, Brunei Darussalam, Burkino Fasao, Mesir, Guyana, Indonesia, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Maladewa, Maroko, Malaysia, Oman dan Pakistan. Juga termasuk Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Suriah, Tajikistan. Turkmenistan, Turki dan Uni Emirat Arab (UEA). Tak mau ketinggalan pula; Uganda, Yaman, Guinea, Mauritania, Gambia, Nigeria, Yordania, Togo, Pantai Gading, Senegal, Kamerun, Monzambik, Lebanon, Tunisia, Somalia, Bahrain, Jibuti, Bangladesh dan Chad. Pada sambutan Pembukaan Islamic Solidarity Games (ISG) III tahun 2013, Presiden RI menyatakan bahwa dirinya merasa bangga dan merasa terhormat mendapat kepercayaan dari ISSF (Islamic Solidarity Sports Federation) untuk menjadi tuan rumah dan penyelenggara pesta olahraga solidaritas Muslim tingkat dunia ini. ‘Harmony in Unity’, kata Presiden, yang menjadi tema besar Islamic Solidarity Games tahun ini, memiliki makna yang sangat dalam. Harmoni dalam kebersamaan menjadi seruan yang menyejukkan bagi semua anggota negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk kembali menjunjung tinggi jalinan
ukhuwah islamiyah, melalui perhelatan olahraga kelas dunia ini. “Melalui Islamic Solidarity Games kita buktikan pada dunia, bahwa negara-negara Islam dapat rukun dan bersatu,” kata SBY yang disambut gemuruh tepuk tangan yang menggema. Sedangkan penutupan Islamic Solidarity Games (ISG) III, yang dilaksanakan tanggal 1 Oktober 2013, juga diselenggarakan di tempat yang sama yakni Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Sumatera Selatan. Pada acara tersebut diumumkan pula, bahwa Indonesia menempati ranking medali tertinggi dan dinobatkan sebagai Juara Umum ISG III 2013. Selanjutnya bendera ISG diserahkan Gubernur Sumsel Alex Noerdin kepada Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, diteruskan kepada Pangeran Nawaf Faisal Fahd Abdulaziz sebagai President of the Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF), untuk selanjutnya diterima oleh perwakilan Azerbaijan calon tuan rumah ISG IV tahun 2017. Sebagai juara umum, dari 13 cabang olahraga yang dipertandingan kontingen Indonesia memboyong 36 medali emas, 35 perak, dan 34 perunggu. Sedangkan peringkat kedua diraih Iran dengan 30 medali emas, 17 perak, dan 12 perunggu. Dan di peringkat ketiga adalah Mesir yang memperoleh 26 emas, 28 perak, dan 31 perunggu. Sementara Malaysia harus rela berada di peringkat empat karena hanya mampu memboyong 26 emas, 19 perak, dan 29 perunggu. Disusul Turki di peringkat kelima dengan 23 emas, 31 perak, 49 perunggu, serta Maroko di peringkat keenam dengan 10 emas, 15 perak, dan 14 perunggu. Sedangkan Arab Saudi cuma sanggup meraih 7 emas, 3 perak, dan 6 perunggu. Sedangkan Azerbaijan sebagai calon tuan rumah ISG IV tahun 2017, malah berada di peringkat delapan dengan 6 emas, 9 perak, dan 9 perunggu. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyampaikan rasa bangganya atas prestasi atlet-atlet Indonesia itu. “Saya ucapkan selamat kepada seluruh atlet Indonesia karena telah meraih juara umum di ISG III,” ujar Roy penuh semangat. “Ternyata melalui kerja keras dan persiapan para atlet, pelatih dan pembina sejumlah cabang olahraga peserta ISG, Indonesia berhasil menduduki tempat terhormat sebagai juara umum,” katanya bangga. Roy menilai, ajang ISG ini sangat penting karena disamping sebagai solidaritas antar negara-negara Muslim, ajang ini juga menunjukkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara Muslim terbesar di dunia. “Selain itu, ISG juga dapat mempersatukan negaranegara Islam di dunia yang saat ini sedang memanas,” tuturnya. Il/berbagai sumber
Kemeriahan pembukaan ISG III 2013 (kiri) dan kegembiraan delegasi Indonesia kala menyabet Juara Umum (kanan)
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 23
10/29/2013, 8:26 PM
23
Keutamaan Istiqamah Oleh : H. Ahmad Hartoyo
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan kerunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal kebajikan dan meningkatkan ibadah kepada-Nya. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri saya sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita tingkatkan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintahperintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 102 :
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan ja nganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."
24
MPA 326 / November 2013
Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’ah,
Suatu hari ada seseorang minta doa kepada seorang alim: “Pak Kyai, mohon saya didoakan agar menjadi orang yang istiqamah“. Pak Kyai itu tertegun sejenak, kemudian ia berkata : “Ketahuilah bahwa istiqamah adalah tingkatan yang amat tinggi dalam Islam, istiqamah itu pula bisa mengindikasikan kesempurnaan iman. Sayapun ingin menjadi orang seperti itu, karena itu sayapun mohon didoakan menjadi orang yang istiqamah“. Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’ah,
Secara sederhana istiqamah bisa diartikan dengan kepatuhan dan teguh pendirian dalam menjalankan ajaranajaran Islam, karena itu dapat difahami orang yang berlaku istiqamah ialah orang yang konsisten dengan keimanannya dan patuh melaksanakan apa yang dia ucapkan. Orang-orang seperti itu akan mendapatkan ketenteraman dan kebahagiaan hidup, baik di dunia dan terlebih lagi saat berada di sorga Allah SWT. Di dalam al-Qur’an surat Fushshilat ayat 30, Allah SWT berfirman :
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."
lisan mewujudkan tulusnya hati dan mantapnya keyakinan, sedangkan istiqamah (konsisten) menunjukkan benar dan bagusnya amal ibadah. Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW memberikan penjelasan tentang iman :
Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’ah,
Dalam ayat tadi Allah SWT menegaskan bahwa bagi orang-orang yang beriman dan konsisten melaksanakan petunjuk imannya, maka mereka akan dikunjungi para malaikat yang ditugaskan Allah SWT dari saat ke saat, dan secara bertahap sampai menjelang ajal mereka. Para malaikat itu meneguhkan hati mereka, seraya berkata: “Jangan kamu takut menghadapi masa depan, dan jangan kamu bersedih atas apa yang telah berlalu, dan bergembiralah dengan sorga yang telah dijanjikan Allah melalui Rasul-Nya kepadamu“. Suatu hari seorang sahabat Nabi SAW yang bernama Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi RA memohon agar beliau memberi penjelasan yang menyeluruh tentang Islam, ia berkata :
Artinya: "Iman ialah meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan semua rukunnya." (HR Thabrani). Mengamalkan semua rukunnya mengandung makna, mengerjakan hukum syariat yang diimani dengan keyakinan dan keikhlasan yang sesungguhnya. Pengamalan itu sebagai realisasi dari iman yang telah mantap dalam hati, dan telah diikrarkan dengan lisannya. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Artinya: "Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan tentang Islam, yang aku tidak menanyakan lagi kepada seorangpun selain anda." Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Mari kita dengarkan jawaban Rasulullah SAW atas pertanyaan itu, beliau bersabda :
Artinya: "Ucapkanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian berlakulah istiqamah (konsisten)." (HR Muslim) Sebuah jawaban yang ringkas dan padat namun mengandung pengertian yang amat dalam. Karena dalam dua kalimat ini, tercakup makna Iman dan Islam ! ucapan
Beliau memerintahkan untuk mengungkapkan imannya dengan ucapan lisan, serta memerintahkan untuk istiqamah dalam melakukan ketaatan-ketaatan, dengan meninggalkan semua penyimpangan. Sebab tidak bisa dikatakan istiqamah (lurus) kalau masih ada kebengkokan. Karena itu benarlah bahwa, orang-orang yang berlaku istiqamah akan mendapatkan ketenteraman dan kebahagiaan hidup, baik kehidupan di dunia dan terlebih lagi saat berada di sorga Allah SWT. Turunnya malaikat kepada seorang mukmin dalam kehidupan di dunia, ditandai dengan dorongan hati untuk berbuat amal kebajikan, serta rasa optimis menyangkut kehidupannya pada masa yang akan datang. Sementara pada hari kiamat, pada saat orang-orang yang durhaka digiring ke neraka, kaum mukminin dikunjungi para malaikat untuk menyampaikan berita gembira, bahwa sorga Allah benar-benar telah disiapkan untuk mereka. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Karena itu dapat kita simpulkan bahwa dengan istiqamah, seseorang akan mantap dalam menjalankan syariat Islam, sekaligus tumbuhnya optimisme yang tinggi akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
MPA 326 / November 2013
25
anugerah Di Indonesia, sebagaimana tertuang pada kesimpulan makalah tersebut, Islam tidak diakomodasi sebagai dasar negara. Namun demikian, sekularisme juga ditolak. Sebab konflik antar agama saat ini telah membuat orang berpikir ulang tentang ‘bahasa bersama’, di mana mereka mempertahankan hidup berdampingan secara damai. Kebanyakan dari mereka berpikir, bahwa Pancasila adalah dekat dengan kehidupan mereka dibandingkan ideologi lain, karena telah lama menjadi ideologi negara. Apa yang telah dialami oleh masyarakat Muslim di Indonesia, kata Menag, harus digunakan sebagai pelajaran penting dan berharga bagi Pattani Muslim di Thailand; bahwa perjuangan Islam dan misi di tingkat negara tidak
Menag RI Memperoleh Doktor HC dari Thailand Menteri Agama Suryadharma Ali memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Princess of Naradhiwas University, Thailand. Penyematan gelar kehormatan pada tanggal 24 September 2013 tersebut, diserahkan oleh Putri Maha Chakri Sirindorn – putri ketiga Raja Thailand – di kampus Naradhiwas University. Pemberian gelar kehormatan itu disematkan, karena Princess of Naradhiwas University (PNU) menilai Suryadharma Ali mampu menjunjung tinggi toleransi beragama di atas semua kepentingan golongan, serta turut berperan penting menciptakan kerukunan beragama di Indonesia. Disamping itu, juga atas sumbangsihnya dalam perdamaian di wilayah Thailand Selatan. Gelar diserahkan dalam bidang studi Islam dan disaksikan oleh seluruh civitas akademika Kampus PNU. Dalam prosesi penyerahan gelar tersebut, Suryadharma Ali menyampaikan makalah yang berjudul “Islam and The State: The Indonesia Experience”. Dalam paparannya, Menag menjelaskan bahwa kehadiran Islam di Indonesia bisa sejalan dengan pemerintahan. “Ini adalah kajian yang berbentuk makalah, yang akan menjadi inspirasi perdamaian bagi Muslim Thailand Selatan dan pemerintahanya,” ujarnya. Secara umum makalah tersebut 26
menjelaskan tentang pergulatan pemikiran Islam dan negara di Indonesia. Pergulatan itu mengerucut pada perdebatan pemikiran; apakah Islam menjadi dasar negara atau tidak? Tahap inipun dilalui dengan proses yang sangat panjang. Hal itu sempat tertuang dalam Piagam Jakarta hingga pergerakan politik seperti DI/TII. “Dari berbagai gerakan yang pernah ada, lantas ditemukan formula terbaik yakni Pancasila,” kata
Menag. Sebagai dasar negara, Pancasila keberadaanya diakui oleh semua golongan. Bahkan mayoritas umat Islam sepakat bahwa Indonesia tidak harus berdasarkan agama Islam, tapi Pancasila. “Kita bukan negara agama, bukan negara Islam, tapi ikut mengurusi dan membiayai kegiatan keagamaan. Kiranya ini bisa menjadi inspirasi masyarakat Islam di Thailand Selatan,” tuturnya menandaskan.
selalu dalam bentuk kemenangan politik dan keberhasilan membangun secara formal negara Islam. Negara Islam hanyalah sebuah bentuk yang akan menjadi sia-sia ketika ajaran dan nilai nilai Islam yang lebih substansial tidak ditemukan dan diupayakan di dalamnya – seperti keadilan, kasih sayang, toleransi dan kerjasama dalam kebaikan dan kebenaran. Sebagaimana mayoritas Muslim di dunia, tutur Menag, Muslim Thailand merupakan kelompok yang cinta damai, moderat dan toleran terhadap pluralisme. Oleh karena itu adalah kesalahan besar untuk menganggap pengikut Islam sebagai teroris. “Saya percaya bahwa semua Muslim yang berjuang untuk penentuan nasib mereka sendiri di negara mereka masih menerima kedaulatan pemerintah mereka, karena inti dari masalah tidak terletak pada tujuan politik akan tetapi pada keadilan ekonomi dan sosial,” tandasnya. Kita memiliki kekuatan untuk menciptakan dunia yang kita inginkan, tetapi hanya jika kita memiliki keberanian untuk memasuki awal yang baru. Orang-orang dari seluruh dunia bisa hidup bersama dalam damai. “Kita tahu itu merupakan visi ilahiyah. Sekarang, yang tersisa adalah kerja keras kita untuk mewujudkannya di muka bumi,” pungkasnya. Il/berbaga sumber
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 26
10/29/2013, 9:14 PM
PP. Kanzul Ulum Madiun
Menjadikan Komoditas Jeruk Purut Sebagai Andalan
Drs. KH. Mudzakkir Masduki Dunia pertanian, adalah dunia yang tidak asing bagi pengasuh Pondok Pesantren Kanzul Ulum, KH. Mudzakkir Masduki. Karena sejak kecil, ayahnya memang bergelut di dunia pertanian. Lambat laun, kecintaannya terhadap pengolahan sawah mendorongnya untuk menularkan ilmunya kepada para santri. Tak heran jika di ponpes yang berdiri tahun 1988 ini, juga berdiri Madrasah Aliyah Pertanian yang dikhususkan untuk mengkaji pertanian. Lahan pertanian di sekitar ponpes ini memang masih luas. Dulu para petani banyak yang menanami lahannya dengan
Pohon Jeruk Purut yang tumbuh sumbur di lahan milik ponpes tanaman tebu. Tapi seiring perkembangan zaman, banyak petani yang beralih menanam padi. Ponpes sendiri mempunyai lahan sekitar 2,75 hektar, yang 2 hektarnya masih ditanami padi. Sawah ini dimanfaatkan pula untuk lahan praktek para santri yang juga siswa di madrasah pertanian tersebut. Sedari awal, santri-santri yang mukim di ponpes memang langsung dilibatkan dalam pengelolaan sawah. Selain karena pondok mempunyai lahan sawah yang bisa digarap, juga agar para santri bisa mengetahui dan mendapatkan ilmu pertanian. Apalagi para santri berasal dari desa yang orang
Salah satu sudut PP Kanzul Ulum Kota Madiun
tuanya kebanyakan petani. Sehingga dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan, nantinya akan bermanfaat ketika mereka kembali ke kampungnya. “Di samping itu, dengan menggarap sawah, biaya untuk pendidikan dan hidup di pondok bisa digratiskan,” terang KH. Mudzakkir Masduki. Pada mulanya santri memang dilibatkan secara penuh untuk mengelola pertanian. Namun mengingat keterbatasan waktu yang ada untuk ke sawah sekarang ini – karena harus bersekolah hingga pukul 2 siang, akhirnya santri hanya dilibatkan seminggu sekali untuk merawat tanaman. Se-
Reporter MPA Kota Madiun Indah Isworo Naini saat wawancara
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 27
10/29/2013, 9:14 PM
27
dangkan untuk waktu-waktu lainnya, diserahkan kepada penggarap sawah langsung. Biasanya, untuk lahan ponpes yang jauh, 30-an santri diangkut dengan menggunakan mobil menuju ke tempat tujuan secara bergiliran sebanyak 2 kelompok. Pada tiap minggunya, para santri bergantian ke sawah – karena seluruh santri berjumlah 90, sementara angkutannya hanya muat untuk 30-an santri. “Jarak sawah garapan sekarang ini hampir mencapai 11 km,” ungkap alumnus IAIN Surabaya ini. Di tempat tujuan, para santri bergelut dengan pengolahan sawah. Mulai dari menanam, mengairi, membersihkan rumputrumput, hingga ikut terlibat dalam memanen hasil pertaniannya. Di situlah, santri langsung praktek dan merasakan langsung ilmu pertanian –terutama padi – yang langsung dibimbing pengasuh ponpes. Di lahan itu juga terdapat tanaman jeruk purut, di samping sebuah kolam yang berisikan ikan nila. Sejak hampir setahun ini, pondok pesantren yang beralamat di Jl. Sri Rejeki 23 Kel. Sukosari Madiun ini mempunyai tanaman andalan, yaitu jeruk purut. Ketertarikan terhadap jenis jeruk yang fungsi utamanya dipakai untuk penyedap bumbu nasi pecel ini, karena hasil yang didapatkannya lumayan besar. Juga karena perawatannya yang lebih simpel dibanding menanam padi. Satu kali tanam bisa untuk 10 tahun ke depan, dengan masa panen 2 kali dalam satu tahun. Sementara untuk padi, panen 3 kali dalam satu tahun, dengan masa tanam juga 3 kali. “Sekarang ini dalam waktu 6 bulan sudah bisa panen, dan di sini hasilnya bagus,” kata suami Dra. Najahah, M.Ag. ini. Ilmu tentang menanam jeruk purut ini,
untuk sementara didapatkan dari Purworejo Jawa Tengah. Pada masa panen, satu petak sawah yang mampu menampung 1.300 batang pohon jeruk purut, menghasilkan Rp. 12 juta. Untuk sementara, pemanfaatan jeruk purut ini masih pada daunnya saja, belum pada buahnya. Padahal buahnya juga dapat dimanfaatkan untuk bumbu penyedap makanan juga. Prospek tanaman yang membutuhkan tersedianya air cukup banyak ini, masih terbuka lebar. Kebutuhan akan jeruk purut di pasaran juga masih banyak. Di samping para petani di sekitaran Madiun belum banyak yang melirik komoditas ini. Para petani masih tetap menanami lahan persawahannya dengan padi. Oleh karenanya, ponpes yang mempunyai arti ‘gudangnya ilmu-ilmu’ ini berencana untuk menanami seluruh lahan sawahnya dengan jeruk purut. Untuk ketersediaan bibitnya, juga akan diusahakan membibitkan sendiri dengan cara-cara yang biasa dilakukan di Purworejo Jawa Tengah, yaitu dengan cara menstek ataupun okulasi. Karena dengan lahan seluas 2,75 hektar yang dipunyai ponpes, setidaknya membutuhkan ketersediaan 24.700 bibit jeruk purut. Sebuah angka yang tidak sedikit untuk mencukupinya. Akan sangat menghemat tenaga dan biaya jika bibitbibit yang dibutuhkan disediakan sendiri. Untuk sementara ini, penjualan jeruk purut hasil dari ponpes ini masih dijual ke pasar Madiun yang pasokannya selama ini berasal dari Mlilir Ponorogo. Para santri selain dilibatkan dalam proses penanaman dan pemanenan, juga dilibatkan dalam proses penjualan.
Santripun memanen daun-daun jeruk purut didapatkan pengasuh pondok dari berbagai tempat. Mulai dari Tulungagung, Mlilir Ponorogo juga Purworejo Jawa Tengah. Dengan berbagai pertimbangan dan perbandingan, diputuskanlah untuk menanam jeruk purut di 0,75 hektare lahan persawahan yang dimiliki ponpes. Dengan model jarak 40 cm2 antar batangnya, lahan yang ada bisa menampung 6.500 bibit jeruk purut, yang
28
Selama ini, yang masih cukup menjadi kendala adalah ketersediaan air. Karena kebutuhan pengairan jeruk purut harus ditopang juga dari air tanah dengan memakai pompa. Sementara menyediakan pompa air ini tidaklah murah. Akan sangat membantu saat-saat hujan datang. Sehingga air tersedia cukup dan berpengaruh terhadap pertumbuhan jeruk purut. Panen terakhir termasuk berhasil, karena ketersediaan air hujan yang cukup juga. Selain jeruk purut, pondok pesantren yang berlokasi dekat rel kereta api ini juga terus mengembangkan dunia pertanian dan perikanan lainnya. Di antaranya, sekarang sedang mencoba untuk membibitkan pohon nangka, pepaya dan sirsak. Pembibitan dilakukan dengan menaruh bibit-bibit tersebut ke sebuah gelas plastik air mineral yang ditaruh di bidak depan rumah. Salah satu rencananya, bibit-bibit nangka yang telah siap untuk ditanam akan ditanam di pematang sawah. Selain sebagai pemanfaatan lahan, hasil dari nangka juga untuk tersedianya sayur bagi kebutuhan santri yang selama ini harus dibeli dari pasar. “Selama ini, para petani belum banyak yang memanfaatkan pematang sawahnya secara lebih produktif,” tukasnya. Sementara untuk perikanan, telah tersedia kolam penampungan ikan nila. Di kolam yang masih alami dan belum didindingi batu merah dan semen ini, para santri juga dikenalkan dengan dunia perikanan. Mereka juga dilibatkan dalam pengelolaan kolam, mulai dari pemberian makan hingga memanennya. Setidaknya telah dipersiapkan batu bata dan semen yang akan memperkuat tempat tersebut.
Kolam ikan nila yang dipersiapkan oleh ponpes
Hal ini dimaksudkan untuk sekaligus belajar bagaimana memasarkan jeruk purut dan mengetahui secara langsung naik turunnya harga di pasaran. Harga terakhir jeruk purut di pasaran perkilonya mencapai Rp. 20 ribu. “Jika nanti volume penjualan jeruk purut sudah banyak, akan dijual juga ke Jakarta melalui pedagang yang biasa mengirimkannya,” ujar ayah 3 anak ini menjelaskan.
Berbagai bekal yang diperkenalkan pengasuh ponpes, tentunya akan bermanfaat di kemudian hari bagi santri. Pesan penting yang ditekankan hanyalah agar santri telaten dalam segala hal. Santri tidak boleh hanya menerima yang besar-besar saja lalu menelantarkan yang kecil. “Jangan sampai menyia-nyiakan sesuatu,” pesannya singkat. Syam, IIN
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 28
10/29/2013, 9:14 PM
Timbulnya Kasus Pendirian Rumah Ibadah Oleh Hikmah Rahman, SH (Kepala Sub Bagian Hukum dan KUB) Kasus tentang pendirian Rumah Ibadah tak saja jumlahnya cukup banyak, tapi juga cenderung mengalami peningkatan. Kasus tersebut dialami oleh semua kelompok agama; menimpa gereja, pura, masjid dan sebagainya. Biasanya, hal itu terjadi pada rumah ibadah pemeluk agama minoritas di suatu daerah. Penyebabnya cukup bervariatif; mulai dari hal teknis administratif hingga pseudo intolerance. Banyak kasus yang telah dapat diselesaikan. Meski beberapa kasus masih cukup “alot” dan terus bergulir. Sebelum membahas penyebab timbulnya kasus rumah ibadah, kita perlu melihat regulasi formil pendirian rumah ibadah terlebih dahulu. Pertama, mengenai dasar acuan yakni Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah. Kedua, adalah tentang pengertian rumah ibadah. Yang dimaksud rumah ibadah di sini, adalah bangunan yang memiliki ciriciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadah bagi para pemeluk masingmasing agama secara permanen, tidak termasuk tempat ibadah keluarga (pasal 1 : 3). Yang ketiga, mengenai dasar utama untuk pendirian rumah ibadah. Seperti yang termaktub pada pasal 13, adalah untuk keperluan nyata dan sungguh-sungguh berdasarkan komposisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di wilayah kelurahan dan desa (terdapat sekurang-kurangnya 90 orang pemeluk agama dewasa {dengan KTP}). Keempat, kita perlu melihat pertimbangan lain untuk pendirian rumah ibadah. Semisal tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum, serta mematuhi peraturan perundang-undangan. Yang kelima, seperti yang tertera pada pasal 14, bahwa syarat-syarat pendirian rumah ibadah meliputi: 1. Memenuhi persyaratan administratif (misal surat keterangan kepemilikan tanah dan lain-lain). 2. Memenuhi persyaratan teknis bangunan gedung (tata bangunan gedung) – yang kedua hal tersebut telah diatur dalam UU No.28 tahun 2002 tentang bangunan gedung. 3. Memenuhi persyaratan khusus; a. Daftar nama dan KTP pengguna rumah ibadat minimal 90 orang yang disahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan tingkat
batas wilayah kecamatan atau kabupaten/ kota atau propinsi. b. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enam puluh) orang yang disahkan oelh lurah/kades. c. Rekomendasi tertulis dari Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten/kota. d. Rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten/Kota. Keenam, permohonan pendirian rumah ibadah diajukan oleh panitia pembangunan rumah ibadah kepada Bupati/Walikota untuk memperoleh IMB. Ketujuh, Bupati/Walikota memberikan keputusan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak permohonan pendirian rumah ibadah diajukan. Sedangkan yang kedelapan, pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadah sebagai rumah ibadah sementara harus mendapat surat keterangan pemberian izin sementara dari Bupati/Walikota dengan syaratsyarat: 1. Laik fungsi. 2. Terpeliharanya kerukunan umat beragama serta ketentraman dan ketertiban masyarakat yang meliputi : a. Izin tertulis pemilik bangunan b. Rekomendasi tertulis lurah/kades c. Pelaporan tertulis kepada Forum Kerukunan Umat Beragama kabupaten/kota d. Pelaporan tertulis kepada Kepala Kantor Kementrian Agama kabupaten/kota. Kesembilan, surat keterangan pemberian izin sementara pemanfaatan gedung bukan rumah ibadah sebagai rumah ibadah diterbitkan Bupati/Walikota setelah mempertimbangkan pendapat tertulis Kepala Kementrian Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten/Kota. Bupati / Walikota dapat melimpahkan kewenangan ini kepada Camat. Dan yang kesepuluh, surat keterangan pemberian izin sementara pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadah berlaku paling lama 2 (dua) tahun dan setelah berakhir dapat mengajukan kembali. Dengan rincian peraturan yang sudah jelas sedemikian itu, lantas kenapa kasus pendirian rumah ibadah masih saja tetap terjadi? Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan jumlah penduduk yang ada, maka penyebab terjadinya kasus pendirian rumah ibadah dapat diketahui penyebabnya. Antara lain: 1) Kompetisi/Kontestasi Umat; bahwa kehadiran suatu rumah ibadah mengindikasikan adanya pemeluk agama pengguna rumah ibadah itu. 2) Intoleransi Bergama; adanya suatu kelompok agama mayoritas di suatu wilayah tidak ingin memberi ruang yang lain eksis. 3) Konflik perdata; beberapa kasus
rumah ibadah bukan soal agama, tetapi perebutan asset tanah, yayasan dan sebagainya. 4) Manipulasi yaitu penggunaan caracara ilegal dalam memperoleh IMB rumah ibadah mendapat resistansi. 5) Awam RT-RW; adanya penertiban rumah ibadah oleh Pemda karena menyalahi Rencana Tata Ruang Wilayah (fasos dan sebagainya). Untuk mengatasi terjadinya kasus pendirian Rumah Ibadah, maka perlu diambil langkah-langkah konkret yang setidaknya dapat menjadi solusi bagi penyelesaian dari kasus-kasus yang ada. Solusi-solusi tersebut antara lain: Yang pertama, adalah secara formil; yakni back to regulation! Yang ada saat ini adalah PBM nomor 9 dan 8 tahun 2006. Proses pendirian sesuai pasal 14, sedangkan penyelesaian perselisihan sesuai pasal 21 PBM. Kedua, adalah solusi kultural, yaitu dengan penguatan toleransi beragama dalam masyarakat, peningkatan wawasan multikultural-multireligius, serta dengan penggalangan dialog lintas agama dan sebagainya. Sedangkan yang ketiga, adalah secara kebijakan. Semisal perlu digagas regulasi yang lebih kuat untuk mengatur lalu lintas hubungan umat beragama – termasuk ihwal pendirian rumah ibadah. Di Negara lain pun selalu ada pengaturan untuk ketertiban semacam ini. Yang keempat, untuk kasus-kasus tertentu yang dinilai “sulit” diselesaikan, maka perlu dilakukan hal-hal berikut: a. Lokalisir masalah pada inti persoalannya. Apakah soal keterpenuhan persyaratan administratif, atau soal status tanah, atau penolakan si A atas rencana ini. Pisahkan dan hindarkan dari hal-hal lainnya (politisasi, advokasi, pencitraan dan lain sebagainya). b. Lakukan treatment (dialog, komunikasi personal) dengan para pihak terkait untuk mencari win-win solution. c. Jika belum berhasil, meminta tolong pihak otoritatif. d. Solusi sangat tergantung pada kasus (spesifik). Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ketentuan yang mengatur pendirian rumah ibadah menurut Peraturan Bersama Menteri ini merupakan pelaksanaan dari salah satu fungsi pemerintah yaitu fungsi regulasi/pengaturan. Muatan Peraturan Bersama Menteri tersebut tidak berisi pengaturan tentang pelaksanaan substansi ajaran agama atau pelaksanaan ibadah dari suatu agama. Peraturan Bersama Menteri hanya mengatur mekanisme yang harus ditempuh dalam proses pendirian rumah ibadah.
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 29
10/29/2013, 9:14 PM
29
Umat Islam Mundur Oleh: Ibnu Ya’kub Bawan Aly al Hajj
S
angat menarik untuk dikaji kembali di tahun baru Hihriyah ini -pendapat Syekh Amir Syakib Arsalan dalam bukunya yang berjudul ”Mengapa Umat Islam Mundur dan Umat Lainnya Maju?”. Beliau menja wab, ada lima sebab. Pertama, umat Islam sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur’an dan Hadits. Padahal keduanya, adalah pedoman umat Islam untuk hidup bahagia dunia dan akhirat. Nabi SAW bersabda: “Aku tinggal kan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selamalamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul (hadits)”. Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Barang siapa yang tidak membaca Qur’an maka dia telah menjauhi Qur’an. Dan barang siapa yang membaca tapi tidak pernah merenungkan isinya maka dia telah menjauhi Qur’an. Dan barang siapa yang membaca lalu merenungkan isinya tapi tidak pernah mengamalkannya maka dia telah menjauhi Qur’an pula”. Dalam Islam begitu banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat bagi ummat Islam sendiri. Sebagai contoh, Nabi bersabda bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim laki-laki dan perempuan (HR. Ibnu Majah). Artinya
30
MPA 326 / November 2013
jika kita mempelajari ilmu yang bermanfaat -kita akan mendapat pahala dan cerdas. Sedang jika tidak belajar kita akan berdosa dan bodoh. Namun kenyataannya banyak umat Islam yang malas belajar. Akibatnya umat Islam jadi bodoh dan terbelakang. Sebaiknya umat Non Muslim begitu rajin belajar. Tidak hanya S1, tapi juga S2, bahkan S3. Banyak juga yang tetap belajar meski tidak melalui pendidikan formal -seperti Bill Gates. Walau tidak lulus kuliah -tapi tetap terus belajar hingga bisa membuat sistem operasi komputer yang dipakai luas di seluruh dunia. Umat Non Muslim begitu cerdas hingga mereka bisa membuat pesawat terbang, kapal induk, peluru kendali, mobil, komputer, dan sebagainya. Sementara ummat Islam karena tertinggal -nyaris tidak bisa apa-apa, pengekor. Bahkan ,enjadi korban. Ada semboyan bahwa -kebersihan sebagian dari iman. Namun ternyata umat Islam banyak yang hidup jorok. Bahkan (dulu) banyak pesantren yang merupakan tempat kaderisasi ulama yang begitu kotor tempat wudlu, kamar mandi, apalagi (maaf) WC-nya, Sebaliknya, umat Non Muslim hidupnya bersih. Untuk kamar kecil saja, airnya begitu bersih dan jernih. Bahkan mereka bisa mencari nafkah dengan menjadikan kebersihan sebagai bisnis mereka. Sebagai contoh peru
sahaan Swedia, Electrolux, mem produksi berbagai produk kebersihan seperti Vacuum Cleaner, alat pel listrik, dan sebagainya. Unilever meru pakan perusahaan Multinasional yang kaya dengan produk kebersihan seperti sabun mandi, shampo (pembersih rambut), dan juga sabun cuci. Mereka jadi bersih dan makmur dengan menjalankan kebersihan yang sebenarnya merupakan ajaran Islam. Sebab kedua, ummat Islam tidak bersatu, tapi berpecah-belah. Padahal ummat Islam diperintahkan untuk bersatu. Allah sudah mengingatkan di dalam al Qur’an Surat Ali Imran ayat 103. Artinya kurang lebih: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhmusuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” Pada zaman Nabi, ummat Islam juga terancam dipecah-belah dan diadudomba baik oleh orang kafir Mekkah, maupun kaum Yahudi. Misalnya dengan berusaha menimbulkan fanatisme suku
antara kelompok Muhajirin dan Anshar. Tapi Nabi berhasil mendamaikan dan mempersatukan mereka. Alangkah hebatnya para ulama yang merupakan pewaris Nabi harus berusaha mempersatukan ummat Islam yang terpecah-belah -baik dalam kelompok bangsa/negara maupun aliran. Negara-negara Barat maju karena mereka bersatu. Di bawah kepemimpinan Amerika Serikat dan kelompoknya yang disebut NATO/ sekutunya. Mereka bersatu menyerang ummat Islam di Afghanistan, Iraq, dan juga memberikan dukungan penuh pada Israel yang menjajah Palestina dan menguasai masjid Al Aqsha. Presiden AS (saat itu), George W Bush mengatakan: ”Either with us or against us!”. Berjuang bersama kami. Jika tidak, berarti melawan kami!” Jika tidak turut berjuang bersama George W Bush, berarti jadi musuh Bush cs. Umat Islam gagal membebaskan masjid Al Aqsha karena politik adu domba dan pecah belah yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya. Jika umat Islam bersatu, tidak mungkin orang-orang kafir mampu memerangi umat Islam dan menang. Sering umat Islam ribut dan bertengkar karena masalah furu’iyah/cabang sehingga akhirnya terpecah-belah dan mudah ditaklukkan musuh. Sebab Ketiga, saat ini mayoritas umat Islam terlalu cinta dunia dan takut mati. Hubb al dunya wa karahiyah al maut. Rebutan harta dan tahta. Sebagian Umat Islam asyik berebut tahta dengan menggunakan cara orang lain. Tujuannya, untuk mengalahkan saudaranya sendiri. Lalu, menjadi penguasa dan bertambah kaya (harta). Lupa perjuangan. Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: “Jika anak Adam telah memiliki kekayaan dua lembah, sungguh dia mencari tiga lembah. Dan tidak mau berhenti sampai mulutnya ditutup tanah”. Mengejar harta itu memang menarik. Nabi Saw pernah mensinyalir, dunia itu hijau dan menarik. Akhir-akhir ini tidak sedikit orang penting tergelincir karena tipu daya dunia. Orang bijak mengatakan “martapura”, siapa yag terlalu cinta harta, tahata dan wanita –akan tertipu dan sengsara. Sebaiknya, lebih berhatihati dan waspada terhadap ketiga hal itu, agar hidup tidak tergelincir, selamat dan bahagia. Sebab Keempat, hilangnya semangat Jihad. Jihad adalah satu
“Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selamalamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul (hadits)”.
kesungguhan untuk berjuang di jalan Allah. Ada hadits dla’if yang berusaha memperkecil makna Jihad sebagai hanya perang melawan hawa nafsu dan bukan berperang. Padahal jihad adalah perjuangan yang sungguh-sungguh sehingga bukan hanya harta saja yang dikorbankan, tapi juga nyawa. Ayat di bawah menjelaskan orang yang berjihad dengan harta dan nyawa jauh lebih tinggi derajadnya ketimbang orang yang tidak ikut berperang: ”Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ‘uzur -dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orangorang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” (QS. An Nisaa’: 95) Sebab Kelima, Umat Islam tidak mandiri di bidang ekonomi. Saat ini secara ekonomi umat Islam
dikuasai oleh orang-orang kafir. Umat Islam bukan sebagai produsen atau penghasil. Tapi hanya sebagai pembeli dan konsumtif. Jika orang-orang kafir mengembargo, maka umat Islam akan kesulitan. Sumber daya dan kekayaan alam negara-negara Islam saat ini dikuasai oleh orang-orang kafir. Minyak, gas, emas, tembaga, perak, boleh dikata dikelola oleh Multi National Company (MNC) dari negara-negara Barat yang perekonomiannya didominasi Yahudi bekerjasama dengan segelintir pemimpin Muslim yang tidak amanah. Umat Islam hanya mendapat persentase yang amat kecil. Akibatnya umat Islam jadi miskin, sementara orang-orang kafir bertambah kaya. Umat Islam sering kesulitan dana untuk membangun masjid, sekolah-sekolah Islam dan tidak mampu menyantuni fakir miskin dan anak Yatim. Banyak anakanak miskin yang berkeliaran di jalan mencari makan. N a b i Muhammad bukan hanya mengada kan boikot terhadap produk asing. Tapi melarang bahkan orang-orang kafir masuk ke kota Mekkah. Padahal saat itu perekonomian masih dikuasai oleh orang-orang kafir. Ketika sebagian orang Islam ada yang khawatir nanti bisa susah/miskin, Allah menghibur mereka : ”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah: 28) Justru dengan melarang orangorang kafir masuk, umat Islam malah mandiri di bidang ekonomi dan menjadi lebih makmur. Sebagai contoh, jika minyak, gas, emas, tembaga, perak, dan sebagainya dikelola oleh umat Islam sendiri, maka semua keuntungan masuk ke tangan umat Islam. Bukan recehan kecil yang hanya nol sekian persen yang diberikan oleh orang-orang kafir tersebut. Dengan begitu umat Islam bisa makmur dan kuat. Bukan pengekor lagi.
MPA 326 / November 2013
31
Bahaya Penyalahgunaan Oleh: Shalihah
M
enurut Undang-undang nomor 22 tahun 2007, narkotika adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman. Dapat menghilangkan kesadaran dan rasa sakit, serta menimbulkan ketergantungan. Di dalam konsep Islam, narkotika/ narkoba termasuk khamr. Karena sifatnya yang memabukkan dan merusak fungsi akal. 14 abad yang lalu Allah berfirman dalam surat AlBaqarah ayat 219: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat. Namun, dosa keduanya lebih besar dibandingkan manfaatnya. Dan mereka bertanya kepadamu apakah yang harus disedekahkan, katakanlah yang lebih dari keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu supaya kamu berfikir”. Di dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa pada zaman Rasulullah Saw, sahabat Umar bin Khatab memohon petunjuk kepada Nabi Muhammad SAW mengenai
32
MPA 326 / November 2013
hukum khamer. Sahabat Umar berkata, “Terangkanlah kepada kami hukum khamr dengan tegas, karena merusak akal dan pikiran kami!”. Lalu turunlah ayat ini. Diterangkan mengenai hukum khamr, yakni dosa besar mengkonsumsinya. Bahaya yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaat yang diperoleh. Ada sebuah penelitian -narkoba dapat merusak sel-sel neurotransmitter otak yang pada akhirnya dapat membuat rusaknya fungsi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Otak bisa slong. Rem mobilpun juga bisa blong. Akibatnya, banyak orang jadi korban –akibat perbuatannya. Jadi, sesungguhnya nar koba tidak hanya merusak secara fisik, namun juga merusak mental dan masa depan bangsa. Serta merusak lingkungan. Namun hal yang sangat ironis terjadi. Dengan bahaya narkoba, ternyata jumlah penggunanya tidak menurun bahkan meningkat. Jaringan peredarannyapun telah merambah ke segala lini kehidupan; mulai dari mahasiswa hingga dosen. Sopir mobil hingga pilot pesawat terbang. Dan
yang lebih menyedihkan anak-anak SD pun sudah mulai ikut-ikutan. Dari koran Pontianak Post edisi 1 Juni 2007 disebutkan bahwa jumlah pecandu narkoba di Indonesia mencapai 3,2 juta jiwa. Data ini sebagaimana diakui oleh Kapolri hanyalah sebagian kecil data yang bisa diperoleh. Ibarat fenomena gunung es nampak kecil di permukaan, namun yang terpendam di dasarnya sangat besar. Maret 2008, pihak kepolisian mampu membongkar sindikat peredaran sabusabu seberat 600 kg dengan nilai 600 milyar. Bayangkan! Di sebuah negara yang penduduknya mayoritas adalah muslim, ditemukan sabu-sabu dalam jumlah yang besar, dengan kualitas terbaik. Peredarannya tumbuh dengan subur bak cendawan di musim hujan. Padahal ajaran Islam jelasjelas mengharamkan khamr untuk dikonsumsi sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 90 sbb: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman khamr, berjudi, berkorban untuk berhala serta mengundi nasib dengan anak panah,
adalah perbuatan keji, itu termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Al Maidah: 90) Menurut Sayyid Sabiq dengan ayat inilah Allah memfinalkan larangan meminum khamr dan umat Islam tidak lagi mempersoalkannya. Selanjutnya Sayyid Sabiq mengatakan bahwa, diharamkannnya meminum khamr sesuai dengan tujuan Islam yakni menjadikan umatnya menjadi kuat rahaninya, fisiknya, dan akal pikirannya. Larangan akan bahaya khamr ini benar adanya. Menurut penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN), narkoba merenggut 40 nyawa setiap harinya di Indonesia. Ini jumlah korban sia-sia yang tidak sedikit. Untuk mengatasi semakin parahnya peredaran narkoba di Indonesia ini maka perlu dukungan seluruh elemen masyarakat. Aparat penegak hukum menegakkan Undang-undang dengan berupaya membongkar jaringan narkoba. Pemerintah perlu membuat aturan yang jelas dan tegas memberikan sanksi kepada para pelaku
Namun hal yang sangat ironis terjadi. Dengan bahaya narkoba, ternyata jumlah penggunanya tidak menurun bahkan meningkat. Jaringan peredarannyapun telah merambah ke segala lini kehidupan; mulai dari mahasiswa hingga dosen. Sopir mobil hingga pilot pesawat terbang.
baik distributor, konsumen, maupun produsen narkoba. Aparat dan pemerintah bekerjasama dengan negara lain membongkar jaringan narkoba mengingat peredaran narkoba di Indonesia melibatkan jaringan narkoba internasional. Dan perlu dukungan masyarakat yakni dengan membentengi diri dari bahaya narkoba dengan menambah iman dan takwa kepada Allah, karena Allah telah memberikan peringatan akan bahaya khamr ini 14 abad yang lalu dan telah terbukti saat ini bahwa narkoba membuat banyak kemudharatan. Narkoba adalah termasuk khamr, dosa besar mengkonsumsinya. Bahaya yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaatnya. Kondisi peredaran narkoba di Indonesia sangat memprihatinkan. Untuk mengatasinya maka perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang ada di Negara Indonesia tercinta. Musim panas daun meranggas, pohon jati hilang hijaunya. Narkoba harus diberantas, tuk menyelamatkan generasi muda Indonesia.
MPA 326 / November 2013
33
Ibadah Haji Kaum Marjinal Nama lengkapnya Abdullah Saiful Hadi Bin Saiful Hadi. Orang-orang sekitar memanggilnya Pak Abdullah. Pekerjaan pria yang beralamatkan di Jl. Raung RT 01/RW 01 Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember ini sehari-harinya adalah sebagai tukang becak. Tapi yang mengagetkan banyak orang, pria berusia 55 tahun itu berhasil menunaikan ibadah haji tahun 2013 ini. Dia tercatat sebagai salah satu Jamaah Haji kabupaten Jember kloter 62, yang diberangkatkan pada tanggal 7 Oktober 2013 dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Yang mengagumkan, selama seperempat abad lelaki kelahiran Jember ini menabung uang yang digunakan untuk berangkat haji tersebut. Saban waktu dirinya menabung 15 ribu – 25 ribu rupiah. Itupun jika ada sisa belanja keluarga. Oleh karenanya, tak setiap hari dirinya dapat menabung. Terkadang baru tiga hari bisa menabung. Bahkan pernah dalam hitungan 7 hari dia baru dapat memasukkan uang ke tabungan. Semangatnya menabung, memang tak
kenal kata henti. Dia bahkan pernah cuma menabung 5 ribu rupiah karena sepinya pengunjung. Sejak tahun 1987 kebiasaan itu dilakoni. Setelah terkumpul 20 juta rupiah, tepatnya di tahun 2009, bapak tiga anak ini mendaftar pemberangkatan haji ke Kantor Kementerian Agama Jember dengan nomor porsi 1300289920. SedangAbdullah Saiful Hadi Bin Saiful Hadi kan sisanya yang sebanyak 15,7 juta rutahun 2000. Pekerjaannya juga sama, piah dilunasinya pada tahun 2013. Sebenarnya, Pak Abdullah ingin jadi penarik becak. Sedangkan ibunya naik haji bareng istri. Namun dia keburu bekerja sebagai tukang pijat-urut. Alhasil, meski sebagai keluarga dipanggilNya. Delapan tahun silam istri tercitanya telah berpulang kerahmatul- penarik becak, keluarga ini sanggup lah. Padahal, sang istrilah yang selalu menunaikan ibadah haji ke tanah suci. mendorongnya untuk menunaikan iba- Meski dengan jerih payah saban hari dah haji ke tanah suci. Namun pria yang dan penghasilan tak menentu, tapi bercuma mengenyam pendidikan SD ini kat semangat yang kuat dan doa terusberjanji dalam hati; selama di Mekkah menerus akhirnya Allah SWT mengakan berdoa yang dikhususkan buat abulkan doanya menuju Makkatul Mukistrinya. “Moga istri saya diampuni se- karamah dan Madinatul Munnawarah. luruh dosanya dan diterima amal ibaHal serupa dialami pula oleh Kardahnya,” katanya ketika menjelang ke- yati Binti Halil. Perempuan kelahiran Probolinggo 1 Juli 1936 ini, telah ditakberangkatan ke tanah suci. Entah ketepatan atau memang su- dirkanNya untuk menunaikan haji tahun dah menjadi cita-cita keluarga, ternyata ini. Dirinya tergabung dalam kloter 43, dulu bapaknya juga sudah menunaikan yang berangkat ke tanah suci pada tangibadah haji ke tanah suci. Tepatnya di gal 29 September 2013 dari Asrama Haji Embarkasi Juanda Surabaya. Padahal sehari-harinya dia bekerja sebagai pemulung. Wanita yang beralamatkan di dusun Krajan No. 147 RT 8 RW 3 Desa Leces ini, memang tak ingin membebani anakanaknya. Itulah sebabnya, meski di usia 67 tahun masih tetap mengais rezeki dengan mengumpulkan barang-barang bekas. Setiap pagi nenek 11 Karyati Binti Halil bersama Bupati Probolinggo cucu ini berangkat menuju
34
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 34
10/29/2013, 8:02 PM
pasar, dengan menuntun sepeda yang di kanan kirinya terdapat keranjang untuk menyimpan rongsokan. Dan ketika sore menjelang, dirinya baru kembali pulang ke rumah. Terkadang dia malah pulang larut malam, karena terlalu jauh berjalan mencari barang-barang yang terbuang. Setelah lama waktu berjalan, dia merasa bahwa Pasar Leces bukanlah tempat yang menguntungkan buat mengais rezeki. Maka diliriklah area sekitar masjid ar-Rahmah yang berada tepat di depan komplek Pabrik Kertas Leces. Dan terbukti, sampah-sampah bekas sisa makanan maupun minuman berlimpah di sana. Sejak itulah, dirinya kembali dapat menyisakan uang secara rutin untuk ditabung. Berkah ternyata tak hanya berhenti sampai di situ. Pemilik warung di sekitar masjid kerapkali juga meminta jasanya untuk membantu cuci piring, atau membersihkan warung. Tambahan rezeki pun kian mengalir. Yang menenteramkan hati, dirinya merasa lebih tenang bisa beribadah di dalam masjid. Seusai mengerjakan shalat dan berzikir, Bu Karyati tampak ringan tangan untuk membersihkan masjid. Melihat hal itu, takmir masjid ar-Rahmah memberinya keparcayaan sebagai tenaga kebersihan masjid. Bukan kepalang senangnya memperoleh kepercayaan semacam itu. Sebab dengan begitu, sehabis memulung sampah, malam harinya dapat dipergunakan untuk melakukan shalat tahajud dan mengaji di masjid. Seiring dengan mengalirnya rezeki, uang tabungannya pun juga terus bertambah. Dan pada tahun 2008, tepatnya setelah 20 tahun menabung, Bu Karyati bisa menyetor uang sejumlah 20 juta rupiah. Kegembiaraan hatinya makin bertambah. Meski tiga tahun kemudian, cobaan datang menerpa. Di tahun 2011, ada orang yang menawarinya untuk bisa berangkat di tahun tersebut. Padahal, seharusnya dia berangkat di tahun 2013. Saking kepinginnya segera berangkat ke tanah suci, tanpa pikir panjang uang tabungan yang 10 juta langsung diserahkannya. Maka raiblah uang tersebut dilindas penipuan. Namun demikian, dia tetap bersabar karena merasa
yakin bahwa Allah akan segera menggantinya. Dan harapannya benar, pasca kehilangan rezekinya nyatanya semakin lancar. Tak hanya dari hasil penjualan rongsokan, tapi juga dari beberapa pengunjung masjid yang bersimpati kepadanya. Tak terasa, mendekati waktu pelunasan terkumpullah uang sebesar 16 juta. Itulah bukti dari kerja keras dan keikhlasan hati, sehingga membawa Bu Karyati berangkat ke tanah suci tahun ini. Tak hanya itu saja. Moh. Anwar, seorang pengantar koran, tahun ini juga menunaikan ibadah haji ke baitullah. Keterbatasan finansial dalam menjalani hidup sehari-hari, tak membuatnya patah arang untuk tetap berniat ke tanah suci. Pria warga Dusun Juwet Desa Glagahan Perak Jombang ini, sehari-harinya harus mengelilingi jarak 125 km untuk mengantarkan koran kepada pelanggannya.
Moh. Anwar Keinginan kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima ini, bermula saat dirinya mengantarkan koran kepada pelanggan setianya. Di tengah-tengah perjalanan, dia harus menghentikan langkah lantaran banyaknya orang yang sedang berkerumun. Sekerumunan orang itu ternyata sedang mengamini do’a orang yang akan berhaji. Dengan polosnya, suami Siti Khosi’ah ini pun mengamininya pula. Dia berkeyakinan, bahwa apabila orang yang mau haji berdo’a,
maka do’anya pasti terkabul. “Saya memang sangat ingin haji, tapi tidak ada biaya,” ungkap Moh. Anwar pedih. Teriring tetesan air matanya, tak disadari ternyata masih banyak koran yang belum diantarkan. Padahal saat itu siang sudah menjelang, yang artinya koran-koran sampai pada pelanggan menjadi terlambat. Para pelanggan pun ada yang protes dan marah-marah. Malahan pelanggan itu mengatakan, bahwa tukang loper koran seperti dirinya tak mungkin bisa naik haji. “Saya menangis sejadi-jadinya,” tutur Ketua Ranting NU Glagahan Perak Jombang ini mengenang. Kejadian pada tahun 2008 itupun disampaikan kepada Kiai Haris Munawir – salah seorang pengurus MWC NU Perak Jombang. Gus Haris – sapaan akrab Kiai Haris Munawir – menganjurkan agar pria yang humoris ini merelakan motor kesayangannya untuk dijual, jika ingin daftar haji. Akhirnya, melalui perdebatan dan pertimbangan yang panjang, dia pun merelakan motor yang setia menemaninya mengantarkan koran. Sepeda motor yang sebenarnya masih cicilan itupun laku Rp. 3,5 juta, yang langsung digunakannya sebagai modal pendaftaran ke bank untuk mendapatkan nomor porsi haji sebesar Rp. 20 juta. Sementara untuk kebutuhan transportasi, dia harus mencicil sepeda motor lagi. Berarti ada dua beban cicilan yang harus ditanggung tiap bulannya; cicilan di bank dan cicilan sepeda motor di dealer. Meski harus gali lobang tutup lobang, akhirnya dalam waktu 3 tahun cicilan haji terlunasi yang pada waktu itu mencapai 35 juta. “Jika dipikir-pikir, uang 35 juta itu tak ada artinya dibandingkan dengan ketika kita bisa bertatap muka dengan baitullah,” tutur penggiat Darul Yatama Jombang ini saat kembali menjejakkan kaki di tanah air dengan penuh syukur. Menurut pria 56 tahun ini, selama perjalanan haji ini banyak sekali barokah yang diberikan Allah SWT kepadanya. Mulai dari berkesempatan mencium hajar aswad, shalat persis di depan Ka’bah, kemudahan fasilitas, hingga didapuk menjadi pemimpin doa saat rombongan jamaah haji Kabupaten Jombang tiba di pendopo alun-alun. Syam, Pri, Ratna, Yazid MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 35
10/29/2013, 8:02 PM
35
KURIKULUM 2013 Sebuah Gambaran dan Tantangan Gruru Profesional Oleh Drs. Nuril Huda M.Pd *)
A. Pendahuluan Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. (UU RI Nomor 14 Tahun 2005 & PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru ) Makna Guru professional bukanlah sekedar guru yang sudah lulus sertifikasi dan menerima tunjangan profesi. Mereka adalah guru atau tenaga pendidik yang mampu mengaplikasikan kompetensinya secara holistik yakni Kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Ada banyak kewajiban yang harus dilaksanakan dalam memenuhi keprofesionalannya. Sedangkan Kurikulum 2013 merupakan langka lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dampak dari pengembangan kurikulum ini mengakibatkan adanya perubahan standar kompetensi kelulusan, struktur kurukulum, standar isi, standar proses , standar penilaian, buku pegangan atau buku babon (buku pegangan siswa dan buku pegangan gu36
ru), serta dituntut adanya pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan secara optimal. B. Faktor Pengembangan Kurikulum Kurikulum berbasis kompetensi 2004 dan kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan KTSP dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 didasari pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka. Banyak faktor yang melatar belakangi pemerintah harus mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi 2004 dan KTSP 2006 menjadi kurikulum 2013. Salah satunya adalah adanya kesenjangan kurikulum kondisi saat ini dengan kondisi ideal Adapun kurikulum kondisi saat ini tidak sesuai dengan harapan ideal dilatar belakangi adanya : 1. kompetensi lulusan yang belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter, belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan, dan pengetahuan-pengetahuan lepas (tidak saling terkait ). 2. Materi pembelajaran belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan, beban belajar terlalu berat, dan materi terlalu luas serta kurang mendalam sehingga tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. 3. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered learning) dan belum berpusat pada peserta (student centered active learning), sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks (tidak bersifat kon-
tekstual), dan buku teks hanya memuat materi bahasan (tidak memuat proses pembalajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan). 4. Penilaian masih menekankan aspek kognitif belum menekankan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara proporsional dan test masih menjadi cara penilaian yang dominan 5. Pendidik dan tenaga kependidikan masih memenuhi kompetensi profesi saja belum memenuhi kompetensi pedagogi, sosial serta personal, dan masih fokus pada ukuran kinerja PTK (motivasi mengajar belum tampak). 6. Dalam hal Pengelolahan Kurikulum satuan pendidikan mempunyai kebebasan sedangkan pemerintah pusat dan daerah belum memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan, pengelolahan kurikulum masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah, dan pemerinta daerah hanya menyiapkan standar isi mata pelajaran yang idealnya Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman penilaian. Konsekuensi logis adanya permasalahan kesenjangan kurikulum kondisi saat dengan kurikulum ideal yang diharapkan mengakibatkan perubahan pola pikir pembelajaran dalam kurikulum 2013 yakni, a. Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b. Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi. c. Keterampilan ditekankan pada
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 36
10/29/2013, 8:02 PM
keterampilan berfikir menuju terbentuknya kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan d. Pembelajaran melalui pendekatan scientific: mengamati (observing), menanya ( questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), mengkomunikasikan (communicating). Hal ini berlaku untuk semua mapel/tema. e. Model Pembelajaran: Discovery learning, Project based learning, dan Collaborative learning. C. Tantangan dalam Implementasinya Perubahan ini menuntut adanya perubahan yang signifikan bagi tenaga pendidik professional dalam meningkatkan dan mengembangan kompetensinya. Ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013: Pertama, kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar (baca: kompetensi pedagogi/akademik). Didalamnya terkait dengan metodologi pembelajaran, yang nilai rata-rata sementara UKG gelombang pertama 2013
hanya 4,5. Jauh dari batas minimal yang ditetapkan, yakni 7. Masih banyak guru peserta yang mendapatkan nilai di bawah standar nasional. Kedua, kompetensi akademik (keilmuan), ini juga penting, karena guru sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, jika guru hanya menguasai metode penyampaiannya tanpa kemampuan akademik yang menjadi tugas utamanya, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa. Ketiga, kompetensi sosial. Guru harus juga bisa dipastikan memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi keilmuannya dengan baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki komptensi yang memadai. Apa jadinya seorang guru yang asosial, baik terhadap teman sejawat, peserta didik maupun lingkungannya. Keempat, kompetensi kepribadian atau kepemimpinan. Pada diri gurulah sesungguhnya terdapat teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh
peserta didiknya. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.Kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan pengamatan, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Walhasil, melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip (tidak alergi) terhadap perubahan. *) Pengawas Pendais RA/TK/SD/ MI Kec. Krian Sidoarjo MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 37
10/29/2013, 8:02 PM
37
Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Oleh Drs. Witoyo *)
Dalam setiap penerapan kurikulum di sekolah/madrasah pada kenyataannya tidak banyak membawa perubahan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan karena pengetahuan guru akan kurikulum yang sedang berlaku sangat minim. Khususnya pada guru-guru di madrasah swasta yang akses terhadap pelatihan sangat minim. Agar penerapan kurikulum 2013 tidak terjadi seperti yang lalu, maka peran guru harus ditingkatkan dengan cara mengadakan diklat/workshop pada semua guru, baik pada madrasah negeri maupun swasta. Pada prinsipnya pada setiap perubahan kurikulum pasti ada perubahan cara penyampaian materi pelajaran, tujuan yang ingin dicapai dan peningkatan kualitas lulusan. Kurikulum 2013 mengadopsi keinginan guru yang tidak ada pada kurikulum sebelumnya, diantaranya Guru dikejar waktu dalam penyampaian materi, karena materi yang ada di kurikulum sangat banyak, tetapi waktu yang tersedia sedikit. Pada kurikulum 2013 materi yang harus disampaikan hanya sedikit tetapi diberi waktu sesuai dengan keinginan guru agar siswa dapat menguasai materi yang diberikan. Tugas guru dalam mempersiapkan rencana pembelajaranpun sangat ringan, meskipun masih tetap harus membuat prota, promes, dan RPP, sedang silabusnya sudah disediakan dalam buku pedoman guru. Agar implementasi kurikulum 2013 dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan yang harus kita lakukan ada38
lah membimbing guru dalam menerapkan kurikulum 2013 ini. Untuk penyusunan prota dan promes tidak ada perubahan, tetapi RPPnya sangat signifikan perubahannya. Karena dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Prosestertera kalimat berikut “Setiappendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ranah sikap diperoleh melalui aktivitas ” menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Sedang pengetahuan diperoleh melalui aktivitas” mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta dan keterampilan diperoleh melalui aktivitas” mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah
lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Komponen RPP terdiri atas: a) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; b) identitas mata pelajaran atau tema/subtema; c) kelas/semester; d) materi pokok; e) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; f) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; g) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; h) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan proseduryang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; i) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didikdan KD yang akan dicapai; j) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; k) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; l) langkahlangkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penu-
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 38
10/29/2013, 8:02 PM
tup; dan m) penilaian hasil pembelajaran. Dari komponen RPP di atas yang harus mendapat perhatian adalah pada: 1. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. Setiap RPP minimal harus mencakup 3 Kompetensi Inti (dalam Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang Kurikulum SMP/MTs disebutkan Kompetensi Inti ada 4, yaitu kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan
siswa, meliputi kegiatan mengamati (kegiatan yang dapat menggunakan panca indra, artinya mengamati itu tidak hanya dengan melihat saja), menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyaji dan jejaring pembelajaran. Langkah yang ketiga adalah Konfirmasi. Selanjutnya, adalah tahap penutup, tidak ada perubahan. 2. Penilaian hasil pembelajaran, dalam stiap pembelajaran guru harus memiliki nilai siswa dari aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Dalam penilaian sikap khususnya
pada saat berdiskusi atau berkomunikasi dengan sesama siswa atau dengan guru sedang peduli dapat dilihat pada saat proses pembelajaran atau berdiskusi siswa tersebut memperhatikan apa tidak. Penilaian pengetahuan, sebagai contoh siswa diarahkan dapat mengidentifikasi struktur teks observasi, mengidentifikasi penggunaan bahasa pada teks observasi, mengidentifikasi kesalahan penyusunan kalimat diskriptif dan lain-lain.
dan kompetensi inti ketrampilan), sehingga setiap RPP dalam kompetensi dasarnya harus ada kompetensi inti sikap spiritual dan atau sosial, kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti ketrampilan. Langkah-langkah pembelajaran, yaitu pertama, tahap pendahuluan, tidak banyak perubahan seperti RPP pada KTSP 2006, yang memuat persiapan siswa, apersepsi dan tujuan pembelajaran. Kedua, tahap inti yang terdiri dari Eksplorasi dan Elaborasi. Dalam kedua tahap itu kegiatan
sikap sosial diharapkan guru juga dapat mengarahkan siswa pada karakter yang jujur, tanggungjawab, disiplin, santun dan peduli. Karakter jujur dapat dibimbing mulai dari pemberian tugas dan guru menanyakan tugas yang diberikan itu bagaimana cara memperoleh, tanggungjawab juga demikian apakah siswa itu menyelesaikan tugas sendiri atau dibantu orang lain, disiplin dapat dinilai dengan ketepatan waktu penyelesaian tugas atau ketepatan waktu masuk atau pulang, santun dapat dilihat dari cara siswa menyampaikan pendapatnya
Penilaian ketrampilan, sebagai contoh siswa dapat merencanakan mencari informasi yang diperlukan, menyusun teks laporan atau mempresentasikan teks observasi secara lisan dan lain-lain. Jika guru sudah memahami konten dari kurikulum 2013 dan dapat menerapkan sesuai dengan substansinya maka akan menghasilkan generasi yang jujur, tanggungjawab, disiplin, santun dan peduli. *) Penulis adalah Pengawas Madrasah Kabupaten Malang MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 39
10/29/2013, 8:02 PM
39
Kurikulum 2013 dalam Implementasi Pembelajaran dan Bimbingan Konseling Oleh : Zainal Aqib *)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberlakukan pelaksanaan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014. Mendikbud Mohammad Nuh memilih Provinsi Jambi sebagai tempat pertama sosialisasi kurikulum 2013, Minggu 6 Januari 2013 di Hotel Abadi Convention Centre. Kurikulum mempunyai hubungan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Suatu kurikulum disusun mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum; dan suatu teori kurikulum diturunkan atau dijabarkan dari satu atau beberapa teori pendidikan. Sekurang-kurangnya ada empat teori pendidikan yang dipandang mendasari pengembangan model kurikulum dan pelaksanaan pendidikan, yaitu pendidikan klasik, pendidikan pribadi, pendidikan interaksional, dan teknologi pendidikan (Lapp, 1975). Kurikulum 2013 berorientasi pada perkembangan globalisasi dunia yang di dalamnya terdapat kemajuan teknologi informasi, masalah lingkungan hidup serta kebangkitan industri kreatif dan budaya. Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan dan pengetahuan, karena itu guru dituntut untuk banyak mencari tahu agar para siswa bisa dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi. Hal ini juga akan mendorong siswa memiliki tanggung jawab pada lingkungan, kemampuan berkomunikasi serta memiliki kemampuan berfikir kritis. Pada kurikulum 2013 banyak dibuka kelas terbuka. Dengan model seperti ini diharapkan siswa mendapatkan ke40
majuan akademik yang pesat bukan hanya sekedar lulus tapi juga diimbangi pengetahuan. Karena itu dua mata pelajaran IPA dan IPS diintegrasikan/subtansinya dimasukkan ke dalam mata pelajaran lain. Pengintegrasian ini dianggap penting karena untuk menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan pesat. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pergeseran paradigma belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi pijakan di dalam pengembangan kurikulum 2013. Dengan adanya perubahan kurikulum ini, guru menjadi ujung tombak karena itu telah dipersiapkan mulai dari sekarang. Mengingat pendidikan dasar terendah di Indonesia adalah SD, maka guru SD-lah yang akan dipersiapkan lebih dulu. Implementasinya disiapkan skenario pentahapan. Tahapannya dimulai kelas 1 dan 4 SD, kelas 7 SMP, dan kelas 10 SMA/SMK. Bila itu sudah dilakukan, guru yang harus dilatih tidak sejumlah total guru yang 3 juta. Misal guru SD sebanyak 1,6 juta, yang akan dilatih sepertiga dari 1,6 juta dengan dikurangi guru agama, guru pendidikan jasmani, sehingga menjadi sekitar 300 ribu guru. Jadi setiap tahun akan mengadakan sertifikasi sekitar 300 ribu. Pengembangan Kurikulum 2013 di-lakukan dalam empat tahap. Pertama, menyusun kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan dilanjutkan
dengan pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran online pada halaman http/kurikulum2013.kemdikbud. go.id, juga melalui media massa cetak. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013. Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan pencapaian pendidikan melalui pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, efektivitas pembelajaran melalui kurikulum dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru, serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran. Perlunya penambahan jam pelajaran merupakan proses pembelajaran dari kebiasaan sebelumnya dimana siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dan proses penilaian dari yang sebelumnya berbasis output menjadi berbasis proses dan output. Perubahan proses inilah yang memerlukan penambahan jam pelajaran. Penyusunan kurikulum 2013 menitikberatkan pada penyederhanaan tematk-integratif mengacu pada kurikulum 2006. Berdasarkan kurikulum 2013, pengelompokan belajar siswa tidak lagi berdasarkan jurusan, melainkan peminatan. Siswa yang telah memilih kelompok mata pelajaran tertentu, masih diperbolehkan mempelajari mata pelajaran lain di luar kelompoknya. Pembagiannya masih berdasarkan tiga kelom-
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 40
10/29/2013, 8:02 PM
pok besar (IPA, IPS, dan Bahasa). Melalui peminatan, siswa dapat lebih fleksibel dalam mengambil mata pelajaran di luar kelompok yang diambilnya. Dalam hal ini, guru BK (konselor) dituntut bekerja lebih cermat, karena peminatan bersifat pribadi. Peminatan ini sejalan dengan apa yang dilakukan di pendidikan tinggi yang mengelompokkan pada tiga jalur, yaitu akademik, vokasi, dan profesi. Singkatnya implentasi BK dalam kurikulum 2013 pada peminatan, sedangkan pendidikan karekter masuk dalam semua layanan BK.
live together. Perubahan paradigma belajar di abad 21, dapat disebutkan berikut: 1. Dari pengajaran (teaching) ke pembelajaran (learning) 2. Dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student-centered) 3. Dari pembelajaran pasif ke cara belajar siswa aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL) 4. Dari sistem pembelajaran klasikal ke individual
kecerdasan lainnya) 7. Dari metode mengajar yang expository (memberikan informasi atau ceramah) ke metode proyek yang lebih banyak memberikan pengalaman belajar kepada siswa 8. Dari suasana pembelajaran yang menakutkan (menegangkan) ke suasana pembelajaran yang menyenangkan 9. Dari sistem pembelajaran yang menekankan aspek akademis ke sistem pembelajaran yang memerhatikan potensi keseluruhan aspek kecerdasan 10. Dari sistem pembelajaran yang
Selaras dengan prinsip-prinsip dalam revolusi pembelajaran (learning revolution), proses pembelajaran seharusnya berpijak pada pilar-pilar active learning, creative learning, effective learning, dan joyful learning. Pembelajaran juga berpijak pada empat pilar pendidikan menurut UNESCO, yakni Learning to know, learning to do, learning to be, dan learning how to
5. Dari penyamarataan ke keanekaragaman 6. Dari pembelajaran yang mementingkan kecerdasan intelektual menuju kecerdasan ganda atau dari pembelajaran yang mementingkan faktor IQ menuju pembelajaran yang mementingkan kecerdasan ganda (EI = emotional intelligence, SI = spiri-tual intelligence, MI = motivation intelligence, dan tipe
menggunakan perangkat sederhana menuju sistem pembelajaran dengan perangkat elektronik 11. Dari sistem pembelajaran monolitik ke sistem pembelajaran yang terintegrasi 12. Dari sistem pembelajaran tatapmuka atau face to face ke sistem pembelajaran jarak jauh dan e-learn-ing. *) Dosen di UNIPA Surabaya MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 41
10/29/2013, 8:02 PM
41
MTsN Terate Sumenep
Wadah Pembibitan Kader Pecinta Lingkungan
Drs Nurul Yaqin Mendidik anak terbiasa dengan budaya bersih dan sehat, memang bukan perkara yang gampang. Tapi hal itu tak menyurutkan MTsN Terate untuk tak memulainya. Sejak tahun 2012, madrasah ini bertekad menjadi madrasah adiwiyata. “Anak yang terbiasa hidup bersih dan sehat, akan terbiasa hidup tertib,” ujar Ahmad Said Samsuri, S.Ag. Maka ketika madrasah ini dipinang menjadi sekolah binaan SMPN 1 Manding Sumenep dalam pengelolaan lingkungan hidup, MTsN Terate dengan suka cita menerimanya. “Siapa sih yang tak suka jika sekolahnya bersih, indah dan asri. Itu adalah impian setiap orang,” tutur Ketua Tim Adiwiyata MTsN Terate ini sambil menyunggingkan seutas senyum. Sejak saat itulah, MTsN Terate mulai berbenah setahap demi setahap. Hal pertama yang dilakukan adalah memberikan kesadaran kepada siswa tentang betapa pentingnya peduli dengan sampah. “Sebab kami melihat, masih banyak sampah berserakan.
Gedung MTsN Terate yang bersih, indah dan asri Baik itu sampah plastik maupun dedaunan yang gugur dari pohon-pohon besar di sekolah,” papar pria kelahiran Sumenep, 11 Juni 1971 ini. Banyak cara untuk menangani permasalahan sampah di MTsN Terate ini. Salah satunya adalah dengan menyediakan tempat sampah yang sudah dipilah untuk masingmasing kriteria sampah. Warna hijau untuk sampah basah berupa sisa makanan, daun dan ranting. Untuk bak sampah berwarna kuning diperuntukkan menampung sampah kering berupa kaca, kaleng maupun plastik. “Sedang yang berwarna orange, khusus sampah baterai kering, tinta printer dan lainlain,” terang lelaki yang juga menjabat Waka Humas ini. Pada mulanya, di MTsN Terate ini telah disediakan tempat sampah di tiap kelas tanpa konsep pemilahan. Tapi hal itu malah membuat kelas kotor dan siswa masih saja membuang sampah sembarangan. “Karena itu kami mengubah konsepnya. Untuk saat ini,
Ruang Terbuka Hijau sebagai paru-paru sekolah
42
satu paket tempat sampah itu, disediakan untuk menampung sampah tiap tiga kelas,” tambah suami Musyarofah Muhlisoh itu. Untuk mendisiplinkan siswa, madrasah ini menerapkan sanksi yang tegas bagi mereka yang membuang sampah sembarangan. Sanki berupa denda sebesar Rp. 1.000 buat siswa, Rp. 5.000 untuk guru dan Rp. 30.000 bagi kepala sekolah dan Kepala TU. “Itu denda untuk sekali pelanggaran lho.. Jadi kalau dua kali atau lebih melakukan, ya tinggal mengalikan saja,” tandasnya sambil mengulum senyum. MTsN Terate pun bekerjasama dengan BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kab. Sumenep untuk mendidik siswa mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Selama ini pengolahan sampah organik dan produksi pupuk kompos masih dikerjakan secara manual. Tapi dalam waktu dekat ini, madrasah ini sudah bisa mengolah sampah menggunakan mesin kompos. “Insya Allah mesin bantuan BLH Kab. Sumenep akan
Merawat Taman Asuh agar tumbuh subur
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 42
10/29/2013, 8:02 PM
segera tiba. Untuk gedung pengolahannya sudah kami bangun dan sudah siap digunakan. Luasnya sekitar 7x4 m,” terang ayah satu anak ini. Pupuk kompos itu pun lantas dimanfaatkan para siswa untuk membantu kesuburan tanaman di sekolah. Selain itu, juga diberikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan untuk sampah anorganik, akan dimanfaatkan untuk bahan keterampilan membuat produk kerajinan daur ulang, semisal lukisan, pot bunga, tanaman kertas, dan lain sebagainya. “Sebagian sampah juga kami berikan kepada pemulung yang memang mencari nafkah dari mengumpulkan sampah,” kata alumni S1 STIT Al-Khairat Pamekasan Fak. Tarbiyah Jurusan PAI ini. MTsN Terate juga tengah berupaya untuk mengurangi sampah plastik di sekolah. Kantin sekolah pun dihimbau untuk meminimalkan menjual jajanan yang dibungkus plastik. Kantin juga dilarang menjual minuman berwadah plastik. Sebagai gan-
Adiwiyata,” papar Drs Nurul Yaqin, Plt. Kepala MTsN Terate. Untuk mendukung program Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), di madrasah ini juga telah dibangun Green House. Disamping untuk melakukan pembibitan, juga digunakan sebagai laboratorium tanaman. Selain beragam tanaman hias, juga ditanam tanaman produktif semisal Alpukat, Rambutan, kelengkeng, maupun sawo. “Kami juga tengah melakukan pembibitan tanaman khas Sumenep seperti Pohon Cemara Udang,” papar pria yang juga menjabat Waka Kesiswaan ini. Madrasah ini juga menyediakan Kebun Toga untuk menanam beragam tanaman obat yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan jamu. Ruang selasar, juga dimanfaatkan untuk tempat beragam tanaman toga yang dipasang menggantung. MTsN Terate pun kini kian tampak lebih indah dan asri dengan beragam tanaman yang beraneka macam warnanya. Demi menambah kenyamanan dan keasrian madrasah, telah disediakan pula Ru-
Ubah sampah organik menjadi pupuk kompos tinya, di tiap kelas telah disediakan air gallon. “Kami pikir ini juga bisa lebih menghemat pengeluaran siswa untuk kebutuhan minum. Hanya dengan membayar 10 ribu setiap bulannya, mereka bisa minum sepuasnya,” terangngnya. Kebutuhan siswa akan air minum itu pada tiap bulannya mencapai 200 lebih gallon dan meningkat jika musim kemarau tiba. “Rata-rata dua hari satu gallon untuk setiap kelas,” ujarnya. Dengan besarnya kebutuhan air gallon ini, pihak madrasah bekerjasama dengan perusahaan air minum di Malang. Untuk lebih mengakrabkan dan mendorong siswa semakin peduli dan cinta lingkungan, MTsN Terate telah menyiapkan beragam program kegiatan pendidikan berbasis lingkungan hidup. Diantaranya adalah program taman dan pohon asuh. Setiap kelas berkewajiban merawat dan mengelola taman dan pohon asuh itu agar tetap hidup dan tumbuh subur. “Kami juga menunjuk empat siswa di setiap kelas untuk menjadi Duta
sung ke lapangan untuk kerja bakti membersihkan lingkungan. Tak hanya lingkungan sekolah, mereka juga turun langsung membantu warga pesantren membersihkan lingkungannya. Tak jarang pula, anak-anak itu pergi ke pasar untuk menyapu sampah yang berserakan di pasar. Juga membersihkan sanitasi yang kotor dan tersumbat. “Alhamdulillah, mereka tidak merasa risih untuk melakukan pekerjaan itu. Semua didasari atas kesadaran dan cinta lingkungan. Dan yang membanggakan kegiatan Jum’at Bersih ini langsung dipimpin oleh kepala madrasah,” ucap suami Rosyidah ini penuh syukur. Beragam kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah dikembangkan di madrasah ini. Selain Pramuka, juga ada Kader Kesehatan Ramaja (KKR), Kader Pecinta Lingkungan (KPL), Mading bertema lingkungan, hingga ekstra keagamaan yang bertemakan wawasan lingkungan. “Kami menyebutnya dengan istilah pembinaan Kader,” ujarnya.
Menanam tanaman hasil pembibitan
ang Terbuka Hijau (RTH) sebagai paru-paru sekolah. Kepedulian madrasah ini terhadap lingkungan nyatanya tak berhenti sampai di situ. Madrasah ini juga mengajak siswa turut membuat banyak sumur resapan Biopori sedalam setengah meter di lingkungan sekolah. Merasa belum maksimal, baru-baru ini madrasah juga membuat sumur resapan lagi sebanyak lima buah dengan diameter 2 m dan kedalaman 6 m. “Empat sumur kami letakkan di sekolah, dan yang satu kami letakkan di lingkungan pesantren sebelah sekolah,” terang pria kelahiran Sampang, 1 Agustus 1966 ini. “Saat ini kami juga telah memanfaatkan air sisa wudlu untuk menyirami tanaman,” ujarnya. Sukses melakukan perubahan di lingkungan intern madrasah, MTsN Terate juga melakukan sosialisasi dan kampanye peduli lingkungan hidup, baik kepada orangtua siswa maupun warga sekitar. Diantaranya adalah kegiatan Jum’at Bersih. Di hari itu, semua siswa maupun guru akan turun lang-
Kini, tak hanya lingkungan yang bersih, indah dan sehat yang dirasakan warga MTsN Terate. “Sejak adanya program Adiwiyata, kekompakan di antara kami kian erat,” tukas ayah tiga anak ini. Kebahagiaan warga MTsN Terate juga bertambah besar ketika hasil kerja kerasnya selama ini diganjar dengan Juara I Sekolah Adiwiyata tingkat Kab. Sumenep pada Februari lalu. Prestasi MTsN Terate juga mendapat apresiasi dengan meraih Juara I Lomba Madrasah Adiwiyata di tingkat Provinsi Jatim. Ke depan, alumni IKIP PGRI Surabaya Jurusan PKN ini berharap, MTsN Terate mampu menjadi Madrasah Adiwiyata Mandiri. “Syaratnya, kami juga harus memiliki sekolah binaan atau sekolah imbas minimal sepuluh,” terangnya. “Para siswa nantinya juga akan dilibatkan untuk membina sekolah lain yang menjadi sekolah binaan MTsN Terate dalam mengelola lingkungan hidup,” tandas mantan Koordinator BK ini. Dedy Kurniawan, Syaf Anton
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 43
10/29/2013, 8:02 PM
43
Nabi Dawud Kepala Negara
(01)
(Antara Teokrasi & Sekularisme) Al-Quran S.38 Shad26
politik pemerintahan yang dihadapi oleh beberapa nabi terhadap penguasa pemerintahan, yaitu sebagai berikut: (1) Nabi Ibrahim a.s.
Artinya: “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan”(S.38 Shad 26). Tema dan sari tilawah
~ Allah mengangkat Nabi Dawud menjadi Khalifah (Kepala Negara) ~ Tugas kepala negara ialah mene gakkan keadilan atas semua umat ~ Dilarang memuja hawa nafsu, sebab hawa nafsu itu menyesatkan ~ Siapa yang memuja hawa nafsu akan menderita azab yang berat ~ Memuja hawa nafsu itu menghi langkan rukun iman, kufur kepada Hari-Akhir, Hari Perhitungan amal. Masalah dan analisa jawaban
Masalah ke-1: Apakah nabi selain Nabi Dawud tidak menjadi kepala negara? Jawaban hipotetis: Tidak semua nabi menjadi kepala negara, sementara nabi yang menjadi kepala negara ialah Nabi Dawud, Nabi Sulaiman dan Nabi Muhammad Saw. Dan ada beberapa nabi yang melakukan konfrontasipolitik dengan penguasa negara. Masalah le-2: Bagaimana teori Islam mengenai negara dan politik? Jawaban hipotetis: Islam tidak menegaskan nama negara itu negara Islam dengan gerakan politiknya tetapi Arah Tujuan Syari’at Islam ialah mencari kebahagiaan duniaakhirat, lahir-batin untuk umat manusia. Masalah ke-3: Bagaimana syaratsyarat seorang Islam untuk menjadi kepala pemerintahan atau politikus? Ja waban hipotetis: Syarat seseorang untuk menjadi kepala pemerintahan atau politikus ialah: 1) Alim Soleh. 2) Jujur.
44
MPA 326 / November 2013
3) Adil. 4) Tidak mengikuti hawa nafsu. Pendalaman dan Penelitian BAB SATU Islam melawan Skularisme
Masalah ke-1: Apakah nabi selain Nabi Dawud tidak menjadi kepala negara? Jawaban hipotetis: Tidak semua nabi menjadi kepala negara, sementara nabi yang menjadi kepala negara ialah Nabi Dawud, Nabi Sulaiman dan Nabi Muhammad Saw. Dan ada beberapa nabi yang melakukan konfrontasipolitik dengan penguasa negara. Untuk ini kita awali dengan memperhatikan daerah tempat tugas para nabi yaitu: 1) Di Irak: N.Idris, N.Nuh, N.Ibrahim (melawan Namrud), N.Yunus. 2) Jazirah Arab: N.Adam, N.Hud, N.Shalih, N.Isma’il dan N.Mu hammad Saw. 3) Mesir: N. Yusuf, N.Musa, N.Harun (N.Yusuf dari tanah Palestina hijrah ke Mesir, N.Musa menghadapi Raja Fir’aun Mesir, N.Musa dan N.Harun kembali ke Palestina melalui Gurun Sinai, Pegunungan Thursina). 4) Palestina: N.Luth, N.Ishaq, N.Ya’qub, N.Ayub, N.Dzul Kifli, N.Dawud, N.Sulaiman, N.Ilyas, N.Ilyasa’, N.Zakariya, N.Yahya, N.Isa. A. Konfrontasi dengan Penguasa
Selanjutnya kita pelajari bagaimana pertarungan antara dakwah dengan
@ Ath-Thabari dalam Kitab Tarikhur Rusul wal-Muluk(1h142) mencatat sebagai berikut: Nabi Ibrahim diutus Allah berdak wah kepada Raja Namrud dan kaumnya. Raja Namrud dan rakyatnya beragama Paganisme penyembah berhala. Suatu hari Ibrahim memberi maka nan kepada berhala-berhala itu, tetapi berhala itu diam saja tidak mau makan. Lalu Nabi Ibrahim bertanya: “Apa sebab kamu berhala tidak mau makan dan mengapa kamu tidak mau menjawab? Maka ringkasnya Ibrahim memenggal kepala semua ber hala kecuali yang paling besar, lalu palu gondam besi itu oleh Ibrahim dikalungkan ke leher berhala yang paling besar. Lalu ketika orang berdatangan melihat kepala-kepala berhala ter penggal dari badannya maka semua tersentak bertanya siapa yang berani menghancurkan berhala yang mereka sembah itu. Lalu salah seorang menjawab bahwa yang me menggal berhalaberhala ini ialah Ibrahim. Kemudian Raja Namrud memerintahkan para pembesarnya untuk menyeret Ibrahim ke hadapan raja. Dalam tanya jawabnya Ibrahim berdakwah meminta mereka suka menggunakan akal sehatnya; bahwa berhala-berhaka itu tidak dapat berbuat apa-apa sama sekali, sehingga kemudian mereka sadar. Tetapi Namrud dan para pembesarnya bahkan memilih tindakan cepat untuk menghukum dan membakar Nabi Ibrahim. Tercatat dalam kitab itu bahwa bumi langit berteriak mengaduh kepada Allah bahwa tidak ada yang menyembah kepada Allah dinegeri ini karena semua akan menyembah berhala. Kemudian Allah berfirman kepada api untuk mengubah dirinya menjadi dingin tidak panas serta menyelamatkan Ibrahim(AlQuran s21a69). (2) Nabi Yusuf a.s.
Kitab Al-Kamil fit Tarikh (1h104) mencatat bahwa ketika Yusuf berusia 12 th dan Ya’qub, ayah Nabi Yusuf
Pengasuh : Prof. Imam Muchlas, MA
umurnya sekitar 147 th; Yusuf ber mimpi bahwa 11 bintang, matahari dan bulan sujud kepada diri Yusuf. Maka sang ayah meminta Yusuf jangan bilang-bilang kepada siapa saja nanti akan mendapat fitnah oleh kakak-kakak Yusuf(Al-Quran s12a5). Pada halaman berikutnya (1h108) kitab Al-Kamil mencatat kisah Yusuf dirayu oleh Zulaiha isteri Al-‘Aziz pejabat tinggi kerajaan, tiba-tiba Yusuf melihat ayat Allah maka cepat-cepat dia berlari keluar, tetapi ditarik baju Yusuf oleh Zulaiha sampai robek sebelah belakang (Al-Quran 17 Al-Isra` 32). Allah berirman: 17:32. Dan janganlah kamu mende kati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang jikji dan suatu jalan yang buruk”(S.17 A;-Isra` 32). Al-Quran s12a6-64 menceriterakan kisah itu secara umum. Di sana ada seorang saksi yang menyatakan bahwa jika robeknnya baju Yusu itu di sebelah belakang maka yang salah ialah Zulaiha( AlQuran s12a25-28). Konon yang menjadi saksi ini adalah bayi Masyithah yang masih dalam ayunan. Sumber lain mencatat bahwa saksi itu ialah bayi dalam ayunan yang pandai bicara. Kemudian Al-‘Aziz suami Zulaiha berkata kepada Yusuf dan kepada Zulaiha: “(Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini dan (kamu hai istriku) mohon ampun lah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah”(S.12 Yusuf 29) Bau busuk tidak dapat ditutuptutup, maka para wanita ramai bergadang membicarakan Zulaiha yang menyebabkan Zulaiha marah keras dan membuat acara untuk membela dirinya dengan mengundang para wanita tadi untuk menyaksikan kelebihan dan keelokan bagusnya wajah Yusuf mengalahkan semua pria. Zulaiha menyuguhkan buah-buahan dengan pisaunya yang sangat tajam agar para undangan menikmati buah suguhannya itu. Tercatat di sana (1h191) bahwa reka-daya Zulaiha membela dirinya sebab keelokan luar biasa Yusuf itu mengakibatkan luka-luka tangan para wanita sebab teriris-iris pisau masingmasing undangan, karena tersihir (terkena hipnotis) oleh kelebihan bagusnya Yusuf tadi. Dalam keributan para wanita yang terluka ini maka Yusuf mengalah memilih masuk penjara dari pada memenuhi kehendak Zulaiha(QS.12
Yusuf 32-34) ----Kemudian Zulaiha meminta agar Yusuf dimasukkan penjara sebab dia sengaja atau tidak, sudah membuka rahasia yang dirasakan telah mencoreng muka Zulaiha di hadapan orang banyak. Maka Yusuf lalu dipenjarakan sampai beberapa tahun. Di dalam penjara ada dua anak muda yang meminta ta’bir mimpinya salah satu bernama Nebu bermimpi memeras anggur yang seorang lagi bernama Majlat bermimpi membawa roti lalu dipatuk oleh banyak burung sampai habis; Kemudian Yusuf menjelaskan ta’bir mimpi mereka, bahwa yang seorang akan mendapat hukuman berat yang seorang lagi akan mendapat jabatan yang sangat bagus. Dan kepada Nebu yang diduga selamat akan mendapat jabatan baru yang bagus, Yusuf berpesan kepada Nebu agar melaporkan Yusuf kepada Raja bahwa Yusuf masuk penjara karena salah tangkap (zalim), tetapi Nebu yang dipesan ini lupa sampai beberapa waktu (QS.12 Yusuf 37- 39). Pada halaman berikutnya (1h110) kitab itu mencatat bahwa Yusuf setelah menjalani hukuman penjara selama 7 tahun, tiba-tiba Raja Mesir bermimpi melihat 7 ekor sapi gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi kurus, disamping 7 bulir gandum hijau dengan 7 bulir gandum kering; Para ahli nujum tidak ada yang dapat meramalkan ta’bir mimpi raja, mereka hanya mengatakan impian sebagai kembangnya tidur (QS.12 Yusuf 44-51) Konon kemudian terungkap kejujuran Zulaiha yang mengaku dirinyalah yang mencintai Yusuf; Padahal Yusuf sudah berpesan melalui Nebu beberapa tahun yang silam supaya melaporkan kepada raja bahwa terjadi salah tangkap atas dirinya dizalimi: 12:52. (Yusuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakang, dan bahwasanya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat. 12:53. Dan aku tidak mem bebaskan diriku (dari kesalahan), sungguhnya nafsu itu se karena se lalu menyu ruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tu pun lagi Maha hanku Maha Pengam Penyayang”(S,12 Yusuf 52-53) Melihat data-fakta bahwa Yusuf itu bersih maka Raja meminta Yusuf dibebaskan dari penjara dia meminta Yusuf dipanggil ke istana dan diangkat menjadi menteri ekonomi(S.12 Yusuf 54- 55)
Atas kehendak raja ini maka Yusuf meminta dibangunkan gudang penyimpanan pangan yang cukup; Begitu menjabat jabatan barunya ini maka Yusuf berdakwah, mengajak raja (Rayyan) supaya beriman masuk agama Tauhid ( QS.12 Yusuf 56- 60). Tercatat juga di sana (1h117) bahwa Yusuf meminta bapak-ibu dan keluarga Nabi Ya’qub pindah ke istana Yusuf. Kemudian tepat pada waktu kehadiran keluarga Nabi Ya’qub itu Yusuf menyambut mereka dengan memakai pakaian kebesaran kerajaan. Oleh karena itu mereka terbengong-taajub, namun Yusuf mengaku dirinya adalah anak Ya’qub, lalu Ya’qub mendahului mengucap salam kepada Yusuf:
“Selamat bahagia tempat tumpuan kesedihan; Karena tangis dan sedih selama berpuluh-puluh tahun terpisah karena sang ayah kehilangan Yusuf.” Bahagia bercampur taajub sang ayah, ibu, saudara dan semua keluarga, mereka lalu hormat kepada Yusuf sebagai layaknya raja Mesir . (3) Nabi Musa
@Kitab Al-Kamil fit Tarikh karya Asy-Syaibani Bairut (1h130) mencatat bahwa: Dahulu suattu hari Raja Fir’aun bermimpi bahwa ada kobaran api datang dari Baitul Maqdis le Mesir membakar dan menghancurkan istana kerajaan. Para ahli Nujum meramalkan akan datang seseorang dari Bani Israil yang akan menghancurkan negeri Mesir. Maka dengan keras Fir’aun memerintahkan pembunuhan seluruh bayi laki-laki yang lahir. Tetapi dengan Qudrat Allah lahirlah Nabi Harun dan Nabi Musa selamat dari musibah besar ini. Allah memerintahkan ibu Nabi Musa untuk memasukkan anak bayinya itu ke dalam peti lalu dihanyutkan ke sungai Nil (QS28 Al-Qashash 7) Dengan Qudrat dan Iradat Allah juga bayi Nabi Musa itu diselamatkan oleh isteri Fir’aun sendiri bahkan dinamakan anak Fir’aun. Tetapi suatu saat bayi yang sudah dapat melonjaklonjak ini menarik keras jenggot Fir’aun yang menyebabkan dengan segera menyulut kemarahan Fir’aun dan memerintahkan algojonya untuk menyembelih bayi Musa ini. Bersambung...
MPA 326 / November 2013
45
Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
K
alau kita bilang kembar umumnya yang kita maksud adalah yang sama. Namun nyatanya mungkinkita jumpai bayi kembar yang ternyata “tidak ada” kesamaan pada kedua bayi itu. Mungkin yang satu lakilaki, yang satunya lagi perempuan. Bahkan tidak mustahil bahwa kulitnya yang satu “putih” sedangkan yang satunya lagi “hitam”. Begitulah kenyataan yang dapat terjadi, dengan segala permasalahannya.
Klinik.
Ketika dua bayi lahir dengan jenis kelamin yang sama dan wajah yang sama, boleh dikata “tidak bermasalah” kecuali bahwa orang tuanya harus menyediakan dana lebih karena harus membesarkan dua anak; apalagi jika ternyata kembarannya tiga ataupun lebih. Bayi yang demikian itu dikenal dengan sebutan kembar homozygote (satu telur). Adapun bayi kembar yang “tidak sama” dikenal dengan sebutan heterozygote (fraternal twins, beda telur). Bayi kembar satu telur itu memang berasal dari satu telur yang setelah dibuahi mengalami “gangguan” dalam proses lanjutnya. Wajarnya telur yang sudah dibuahi itu lalu membelah diri menjadi dua, selanjutnya dari dua itu menjadi empat, menjadi delapan, enam belas, dan seterusnya. Semuanya itu tetap menyatu dalam bentuk sebagai morulla, untuk kemudian membentuk glomerulla, yang jika membesar lagi menjadi blastula. Pembelahan selanjutnya bukannya asal bertambah banyak, tetapi sudah mengarah; artinya ada yang akan membentuk kulit, usus, jantung, tulang, syaraf dan sebagainya untuk kemudian menjadi janin yang berbentuk. Jika pembelahan di tahap awal itu terganggu, misalnya terjadi dua kelompok sel, yang masing-masing kelompok sel
46
MPA 326 / November 2013
itu tumbuh menjadi janin yang “terpisah”, dengan sifat-sifat yang “sama” (jenis kelamin, wajah, kulit, rambut, golongan darah, sidik jari). Tergantung pada kapan dan karena apa “perpisahan” itu terjadi, maka janin-janin itu dapat benarbenar tumbuh sendiri-sendiri, dengan sifat-sifat yang sama itu. Pemisahan ini dapat berlangsung tanpa tumbuh terpisahnya placenta (uri, ari-ari), sehingga pertumbuhan janin lebih lanjut masih menyisakan bagian yang menyatu, ataupun hanya tumbuh “agak menyatu” yang dikenal dengan sebutan kembar dempet (kembar siam), dalam bentuk thoracopagus (dempet dada), pigopagus (dempet bokong), craniopagus (dempet kepala) ; Dempetnya ini mungkin saja hanya ada di kulitnya saja, ada juga yang menyatu “di seluruh tubuhnya” (satu tubuh dengan dua kepala), ada pula yang satu kepala dengan dua tubuh. Lebih dari separo bayi kembar adalah yang beda telur (dizygote), yang terjadi karena ada dua atau lebih telur matang “bersamaan”, sehingga ada kemungkinan dua telur atau lebih dibuahi dalam waktu yang “sama”. Telur-telur yang matang itu membawa sifat-sifat (gene) yang tidak sama walau dari ibu yang sama; sel-sel sperma yang membuahi demikian juga dapat tak sama. Yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari adalah jika bayi yang lahir itu ternyata berbeda sama sekali, yang dapat menimbulkan kecurigaan akan adanya kemungkinan bahwa bayi-bayi itu memang ayahnya memang berbeda. Tes DNA akan dapat memberi kepastian jika hal ini terjadi. Diagnosa.
Dulu adanya kehamilan kembar baru dapat diketahui ketika bayi sudah cukup besar, sehingga ketika perut si
ibu ketika diraba pada pemeriksaan dijumpai lebih dari dua benjolan (kepala dan bokong bayi), ataupun ketika difoto ronsen jelas adanya gambaran tulang yang bukan berasal dari satu janin. Kecurigaan bayi kembar dapat juga muncul ketika perut si ibu pertambahan besarnya lebih cepat dari kehamilan biasanya. Dengan pemeriksaan USG adanya bayi kembar dapat diketahui lebh pasti pada umur kehamilan yang lebih muda. Tindakan.
Di negara yang pengguguran kandungan diizinkan, bayi kembar boleh digugurkan; salah satu atau pun keduanya. Jika kehamilan berjalan terus, si ibu harus bearbenar memahami permasalahannya. Cukup besar peluang terjadinya penyulit (komplikasi) kelahiran bayi kembar. Selain bahwa kelahiran dapat “terhambat” karena posisi bayi yang satu menghalangi yang lain, kelahiran bayi kembar mudah menimbulkan perdarahan sesudah kelahiran (HPP, haemorrhagia post partum). Oleh karena itulah persalinan untuk bayi kembar seharusnya dilakukan di rumah sakit. Jika ternyata ada bayi kembar yang lahir sebagai kembar siam permasalahannya menjadi lebih rumit lagi tindakan lanjutnya. Idealnya bayi kembar siam harus dipisahkan namun itu tidak selalu mungkin dilakukan. Jika kembar siam itu masing-masing merupakan individu mandiri yang hanya terle katkan oleh menyatunya sebagian kulitnya, perma salahan boleh dibilang “sederhana” karena hanya harus “membuka” kulit yang menyatu itu dan “menutupnya” dengan kulit sementara (buatan) atau “mengolor” kulit yang ada. Namun jika area perlekkatan itu terlalu luas, memiisahkan menjadi sangat sulit, sangat berisiko tinggi. Lebih sederhana halnya jika bayi yang satu struktur organnya demikian kurang sempurnannya sehingga diperhitungkan akan “mati sendiri” sebelum atau jika dipisah, sehingga pemisahannya seibarat membuang “benalu” (parasitic). Termasuk di sini adalah bayi dengan kembarannya yang hanya berupa beberapa tangan, kaki, kepala yang tidak fungsional, ataupun “bayi” dalam perut bayi. Yang sulit adalah jika bayi kembar siam itu “hampir sempurna”, tetapi punyai organ penting yang mem menyatu (misalnya satu jantung, satu liver; satu tubuh dengan dua kepala) sehingga menjadi “tidak mungkin” memisahkan dengan harapan hidup yang sama. Untuk yang seperti ini biasanya bayi dipertahankan hidup sebagaimana adanya, tanpa dipisah;
yang merepotkan adalah jika kemudian kedua tubuh itu punya mau yang berbeda ataupun bahkan bertengkar. Namun demikian ada juga kembar seperti ini yang dapat tumbuh bersama sampai umur dewasa bahkan menjadi sarjana. Ada kembar siam perempuan yang menikah dengan lelaki yang berbeda, yang masing-masingnya punya anak hampir selusin. Pencegahan.
Sejumlah obat penyubur memung kinkan terjadinya kehamilan dengan
Lebih dari separo bayi kembar adalah yang beda telur (dizygote), yang terjadi karena ada dua atau lebih telur matang “bersamaan”, sehingga ada kemungkinan dua telur atau lebih dibuahi dalam waktu yang “sama”.
bayi kembar. Ini terjadi karena obat yang mematangkan sel telur itu ternyata ada yang bukan hanya mematangkan satu telur saja sehingga telur-telur yang matang itu berpeluang dibuahi oleh sel-sel sperma dalam waaktu yang “bersama-sama”. Kajiankajian menunjukkan bahwa mereka yang berasal dari keluarga yang di situ ada anak kembarnya, berpeluang besar untuk juga punya anak kembar. Bayi kembar lebih banak dijumpai pada ibu yang hamil di usia lebih dari 45 tahun. Perempuan gemuk berpeluang besar punya anak kembar; begitu pula yang sering hamil. Perempuan yang cepat hamil segera setelah berhenti minum pil KB juga lebih berpeluang punya bayi kembar. Konsumsi banyak umbi-umbian maupun kentang juga meningkatkan adanya bayi kembar. Penutup.
Walaupun ada juga orang yang ingin punya bayi kembar, namun permasalahan lanjutnya ternyata tidak sederhana. Oleh karena itulah ibu-ibu yang memang dari “keluarga kembar” ataupun mereka yang menggunakan obat penyubur (karena ingin punya anak) ataupun lepas KB pil harus selalu siap untuk menghadapi kemungkinan punya bayi kembar. Untuk lebih berjaga-jaga hendaklah mereka ini segera memeriksakan diri lebih lengkap pada kehamilan yang mencapai umur kehamilan enam bulan, dan lebih jauh bersiap diri jika ternyata bayi yang dikandungnya kembar. Semoga uraian di atas bermanfaat.
MPA 326 / November 2013
47
Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM
A. Reading (Wacana)
Jihad In Islam As Muslims we are familiar with the word jihad. Allah SWT has mentioned the word jihad and its derivatives in the holy Quran for more than 35 times. What is the definition of jihad? To answer this question we must refer to the Quran to see the context of the word jihad in every verse. Most of the verses define jihad as the holy war in the way of Allah. The other verses explain it as the utmost effort and struggle to gain something. If we see the history of the prophet Muhammad SAW and his companions, we know that jihad was done because they were under attack. Jihad is the form of war to defend the life of Muslims and their belief against the unbelievers. By jihad the prophet and his companions reached the victory and glory of this beloved religion. By jihad too, Islam and the next generations of Muslims could survive and spread Islamic teaching to all parts of the world. Al Quran orders us to do jihad, as in the following verse:” Go ye forth, lightly or heavily, strive and struggle with your goods and your souls. (At Taubah [9]: 41) We understand that the order of jihad is valid and effective all the time. Do we have to practice jihad nowadays? Yes, of course. Why? Because, the enemies of Islam are doing every single action to destroy Muslims and their belief.
B. Vocabulary (Kosakata) Further = lebih lanjut Enjoy = menikmati Salutation = salam Mentioned = disebutkan Derivatives = turunan Refer = merujuk Effort = upaya Utmost = puncak Struggle = perjuangan Gain = meraih Under attack = diserang Defend = mempertahankan Victory = kemenangan Glory = keagungan Survive = bertahan Spread = menyebarkan Destroy = menghancurkan Enemies = musuh Soul = jiwa Valid = berlaku
C. Dialogue Handling Complaint Customer : Good morning Pipit : Good morning. Have a seat, please. How can I help you? Customer : I would like to talk to the one responsible for my problem Pipit : May I know what your problem is? Customer : I have a technical problem with my desktop computer that I bought here yesterday. I want to file my complaint
48
MPA 326 / November 2013
Pipit
:
Customer Pipit
: :
Customer Pipit
: :
Customer Pipit Customer Pipit Customer Pipit
: : : : : :
Customer Pipit
: :
I am sorry for the inconvenience, sir. Please fill out this form. You can write your name, address and your problem here Then what? Just waiting? Don’t worry, sir. Our technicians are ready to fix it. As soon as you have finished writing it. I will deliver your desktop computer to them Here is my computer. I want to have it fix right away Certainly, sir. Would you please wait for a while? It is finished, sir. Please take a look at your computer. It is working well now Let me check it. OK Is there anything else I can do for you, sir? No, it is OK Would you please sign here, sir? What is this? This is a statement that we have fixed your technical problem OK, here it is. Thank you very much You are welcome, sir
TIPS 1. Customer is a king 2. Customer is always right 3. Listen attentively 4. Be patient and friendly 5. Do not argue 6. Do not interrupt 7. Admit the problem 8. Do not make excuse 9. Take notes 10. Offer solution
= = = = = = = = = =
pelanggan adalah raja pelanggan selalu benar dengarkan dengan penuh perhatian sabar dan ramah jangan berdebat jangan memotong pembicaraan akui masalahnya jangan mencari alasan pembenar catat keluhannya tawarkan solusi
Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak
Kosakata/Sinonim : ang lain y maka dunia akan mendapatkan manfaat dengan eksplorasi/penyelidikan dan penemuan-penemuan menyaksik panorama alam dan keindahan-keindahannya dengan demikian akan menambah bakat-bakat mereka seni berupa bait syair dan cerita/prosa
mat-umat/bangsa-bangsa yang kuat u suka berhijrah/ekspansi merasa bangga dengan kekuatannya dan merasa dengan kebesarannya individu/perorangan untuk melancong/melalang buana menyebarkan agama mereka mencari rizki/penghidupan bila telah sempit/susah menambah ilmu tentang keadaan negara
Jamak & Mufrod : Umat/bangsa : Perorangan : Bepergian/melalang buana : Negeri/negara : Di antara kebiasaan (di antara karakter) :
MPA 326 / November 2013
49
Penyembelihan Hewan Qurban di Kankemenag Kota Madiun
KOTA MADIUN-Pada tanggal 16 Oktober 2013 yang lalu, Kankemenag Kota Madiun menyembelih hewan qurban sebanyak 2 ekor sapi yang berasal dari qurban para karyawan-karyawati di lingkungan Kankemenag Kota Madiun dan dari satker di lingkungan
Pengukuhan Pengurus MUI Kab. Banyuwangi BANYUWANGI-Pengurus Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi periode 2013-2018, dikukuhkan oleh Ketua MUI Jawa Timur Drs. KH. Abdussomad Bukhori (28/9). Acara pengukuhan dilaksanakan di halaman belakang rumah dinas Bupati Banyuwangi. Hadir dalam kesempatan itu Kepala BKKBN Prof. dr. Fasli Jalal, P.hd, Bupati Banyuwangi, Kakankemenag Kab. Banyuwangi, Forpimda, SKPD, Pimpinan Organisasi NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, dan LDII. Usai mengukuhkan, Ketua MUI Jatim menyampaikan tausiyah tentang kedudukan manusia yang sangat tinggi. Dikatakan, fisik manusia begitu sempurna, karena didalamnya terdapat jiwa dan ruhani. “Allah membekali kita dengan akal dan nafsu,” tuturnya. Di hadapan Pengurus yang baru dikukuhkan, dirinya mengatakan bahwa MUI adalah lembaga yang mengerjakan tugas-tugas pemerintah yang mencakup semua elemen. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi menyampaikan bahwa berkat sinergi aparat dan ulama’, Banyuwangi menjadi Kabupaten terbaik se-Indonesia dalam penutupan lokalisasi. “Banyuwangi terbaik se Indonesia dalam menutup lokalisasi “, tegasnya. Dalam hal ini Bupati memberi PR kepada pengurus MUI agar mengawal PERDA anti maksiat. Bupati berharap agar bangunan eks lokalisasi bisa dijadikan tempat yang lebih maslahat bagi umat. •Yas
50
MPA 326 / November 2013
Madrasah. Penyembelihan ini dipimpin langsung oleh Kakankemenag Kota Madiun, H. Achmad Rofi’i, SH, M.PdI dengan disaksikan oleh seluruh pejabat struktural/fungsional dan karyawan/karyawati Kan kemenag Kota Madiun. Penyembelihan hewan qurban bertempat di halaman Kan menag Kota Madiun, dengan diiringi kumandang takbir yang ke dilantunkan oleh karyawan/karyawati. Selanjutnya daging sapi dipotong-potong oleh panitia qurban dan dibagikan kepada yang berhak melalui para takmir masjid dan penyuluh agama Islam honorer, tak lupa Persatuan Tuna Netra Indonesia Cabang Madiun juga mendapatkan pembagian hewan qurban yang diterima secara langsung oleh Ketuanya yaitu Sudarsono. Selain di Kankemenag Kota Madiun, masing-masing Madrasah Negeri di lingkungan Kankemenag Kota Madiun juga menyembelih hewan qurban. MIN Demangan sebanyak 2 ekor sapi dan 10 ekor kambing, MIN Manisrejo sebanyak 3 ekor sapi dan 3 ekor kambing, MTsN sebanyak 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing, MAN 1 sebanyak 6 ekor kambing, dan MAN 2 sebanyak 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing. •Iin
Manasik Haji Anak Kota Blitar
KOTA BLITAR-Bersamaan dengan moment pelak naan ibadah haji dan Hari Raya Idul Adha 1434 H, sa sepertinya sudah menjadi kalender wajib bagi sekolahsekolah TK dan RA di Kota Blitar untuk menyelenggarakan kegiatan Manasik Haji Anak. Kegiatan ini dilaksanakan di aloon-aloon Kota Blitar yang diikuti oleh ratusan siswa/ siswi TK dan RA se-Blitar Raya (Kabupaten/Kota) dengan penyelenggara yaitu IGRA (Ikatan Guru Raudlathul Athfal) Kota Blitar, (16/10) Namanya juga manasik haji anak, banyak peristiwa lucu yang terekam dari kegiatan kemarin. Mulai yang berjalan bergandengan kemudian terjatuh lalu menangis, atau menangis karena terpisah dari kelompoknya karena kebingungan. Namun secara umum semua berjalan lancar sesuai rencana kecuali panas matahari yang begitu menyengat walaupun kegiatan sudah dimulai lebih awal. Dra. Nanik Dwiyani selaku Ketua IGRA, saat memberikan laporan menyampaikan, bahwa salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan nilai-nilai keimanan kepada Allah swt. Namun, salah satu guru di lingkungan Kemenag Kota Blitar ini sangat senang karena kegiatan ini mampu menggerakkan seluruh lapisan masyarakat. Terutama dari unsur guru, jajaran Pemkot, Kemenag dan masyarakat. Semua pihak pasti setuju, sebab kegiatan ini akan menciptakan Blitar yang lebih baik lagi. •Moza
Presiden RI Resmikan Masjid Agung “Darul Falah” Kab. Pacitan
PACITAN-Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Pacitan pada Rabu (16/10) meresmikan beberapa proyek besar. Salah satunya adalah Masjid Agung “Darul Falah” Pacitan. Peresmiannya dipusatkan di
PLTU Sudimoro dalam sebuah acara “Peresmian Proyek-Proyek Infrastruktur di Kabupaten Pacitan”. Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung “Darul Falah” Pacitan, Ir. H. Wasi Prayitno didampingi Kakankemenag Kab. Pacitan memaparkan tentang proses pembangunan masjid mulai dari peletakan batu pertama hingga selesai kepada presiden. Dalam pemaparannya pihaknya melaporkan bahwa masjid yang dibangun mulai 2006 ini mengabiskan dana 14,084 milyar. Luas masjid ini mencapai 3.161,49 m2 dan mampu menampung 4.500 jamaah. Arsitekturnya merupakan paduan gaya Timur Tengah, Jawa dan tidak meninggalkan arsitektur masjid lama berciri khas pilar utama bunga wijayakusuma. Presiden SBY yang sempat melaksanakan sholat Zuhur dan Ashar berjama’ah ini mengapresiasi positif dan berterima kasih atas keberhasilan pembangunan masjid ini. Kepada Bupati Pacitan, Presiden menitipkan agar masjid dipelihara dengan sebaik-baiknya agar bisa dijadikan wahana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. serta memelihara persatuan dan kesatuan ummat. •Cros
Pelantikan Pejabat Sutruktural Kankemenag Kab. Nganjuk NGANJUK-Berjalan dengan khidmat dan lancar, acara pelantikan pejabat struktural di lingkungan Kankemenag Kab. Nganjuk digelar di aula lantai 2 Kankemenag Kab. Nganjuk, (11/9). Acara ini dihadiri oleh Kakankemenag, Kasubag, Kasi, Pengawas PAI, Kepala Madrasah dan Kepala KUA, juga pengurus DWP. Drs. H. Ngudiono, M.Ag.MM selaku Kakankemenag Kab. Ngan da lah juk dalam pengarahannya menegaskan bahwa jabatan a sebuah amanah yang harus dijalankan sebaik-baiknya dan bu kan merupakan hak. Pejabat yang dilantik ini merupakan hasil BAPERJAKAT Kankemenag Kab. Nganjujk dan sudah melalui proses yang lama. Oleh karena itu, hendaknya selalu bersyukur karena ini sudah menjadi kehendak Allah SWT, dan niatilah untuk ibadah supaya mendapat barokah. Kepada pejabat yang baru saja dilantik, Kakankemenag Kab. Nganjuk berharap untuk segera menyesuaikan diri dan saling koordinasi dengan pejabat yang lama supaya pekerjaan tetap berjalan lancar serta bisa meningkatkat keierjanya.
Pelepasan CJH Pegawai Kemenag Kota Malang
KOTA MALANG-Bertempat di aula Kankemenag Kota Malang, berlangsung kegiatan pelepasan CJH pegawai di lingkungan Kemenag Kota Malang, (23/9). Tampak hadir pada acara pelepasan ini adalah
Pejabat yang dilantik adalah Bahrodin, S.Pd.I (KTU MTsN Bagor), Diah Renita Fahdalina, SE (KTU MTsN Termas Baron), Zahid, SH.S.Pd.I (Kepala KUA dan PPAIW Kec. Ngluyu), Drs. Nurul Mubin (Kepala KUA dan PPAIW Kec. Wilangan), Drs. Mustajib (Kepala KUA dan PPAIW Kec. Baron), Jaini, S.Ag (Kepala KUA dan PPAIW Kec. Nganjuk). •Nur
seluruh pejabat, baik struktural dan fungsional serta petugas haji (TPHI/TPIHI/TKHI dan para medis) yang akan mendampingi CJH Kota Malang. Machsun Zain, S.Ag., M.Si selaku Pgs. Kakankemenag Kota Malang melepas 13 pegawai yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Di antaranya adalah Drs. H. Syamsuddin Noor, M.Pd (Pengawas PAI – TPHI), Dr. H. Sutrisno, M.Pd (Pengawas PAI – TPIHI), Umi Akhsanah, S.Ag (Pengawas PAI), Ibnu Kusumandoko, S.Sos (Pegawai Pendma). Dalam sambutannya, Machsun Zain, S.Ag. M.Si menyampaikan bahwa CJH Kota Malang sesuai dengan jadwal akan diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya dalam 2 gelombang. Gelombang pertama (kloter 47 dan 48) akan dilepas Walikota Malang pada tanggal 1 Oktober 2013 pukul 14.00 WIB bertempat di lapangan Rampal Malang dengan jumlah CJH 890 orang. Sementara gelombang kedua (kloter 49) yang berjumlah 27 orang akan diberangkatkan tanggal 2 Oktober 2013 bertempat di halaman Kankemenag Kota Malang pukul 05.00 WIB. Seluruh pegawai diharapkan agar turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan haji baik waktu pemberangkatan dan pemulangan nanti. •Bhn
MPA 326 / November 2013
51
PELATIKAN PEJABAT STRUKTURAL PAMEKASAN-Dalam rangka mem berikan penyegaran dalam struktur organisasi Kemenag Kab. Pamekasan di lingkungan KUA, Kankemenag mengadakan mutasi jabatan, (24/9). Acara ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan Arafah, yang dihadiri oleh Kasubag. TU, para Kasi dan penyelenggara, para Kepala KUA, PPAI dan undangan lainnya. Kepala KUA yang dimutasi adalah Drs. H. Zuhri Husni (Galis), Abd. Rahem, SH. (Pasean), M. Gaftan, S.Ag. (Tlanakan), Drs. Jalaluddin (Pademawu), Drs. Suparman (Pamekasan), Abdullah, S.Ag. M.Si (Proppo), Drs. Nur Radli (Pegantenan), Drs. Mulyono (Batumarmar), Drs. A. Shaleh (Palengaan), A.Saikhu, S. Ag. M.Si. (Pakong), dan Fadlun, SH, sebagai Kepala KUA Kadur. Kakankemenag Kab. Pamekasan, H. Mu’arif, M.Si., dalam pengarahannya mengatakan bahwa pejabat harus memiliki jiwa berjuang mereformasi diri menuju yang haq, memiliki komitmen yang tulus dalam memberikan pelayanan yang prima pada publik. Juga harus menanamkan jiwa disiplin, etos kerja dan loyalitas yang tinggi. Mutasi adalah suatu hal yang biasa dilakukan, tidak ada yang istimewa. Ini hanya untuk penyegaran serta menciptakan lingkungan yang kondusif. •SriMukti
MI SITI HADJAR KOTA MADIUN MENDAPAT BANTUAN MEJA KURSI SISWA KOTA MADIUN-MIS Siti Hadjar Kota Madiun mendapat bantuan dari PT. High Point Jakarta berupa meja kursi siswa sebanyak 94 set, (26/9). Pemberian bantuan ini merupakan dedikasi PT. High Point Jakarta kepada dunia pendidikan. Serah terima bantuan meja kursi siswa dihadiri oleh Kakankemenag Kota Madiun, H. Achmad Rofi’i, SH, M.PdI beserta Kasi Pendma Kankemenag Kota Madiun, Dra. Hj. Najahah, M.Ag, juga Kepala UPTD Dinas Pendidikan Cabang Kec. Manguharjo, Pengurus Yayasan Siti Hadjar, Kepala Madrasah di lingkungan Kankemenag Kota Madiun serta Ketua Komite MIS Siti Hadjar dan perwakilan wali murid MIS Siti Hadjar. Sambutan hangat dari kepala madra sah dan para guru serta siswa-siswi MIS Siti Hadjar kepada rombongan PT. High Point Jakarta, membuat rombongan dari Jakarta ini terharu. Kakankemenag Kota Madiun, Drs. H. bu Achmad Rofi’i, SH, M.PdI dalam sam tannya berterima kasih atas bantuan yang diberikan dan berharap agar MIS Siti Hadjar dapat memaksimalkan bantuan tersebut. Selanjutnya perwakilan PT. High Point Jakarta berbagi motivasi siswa-siswi. Se jurus kemudian, mereka mendapat bing kisan berupa alat tulis. •IIN
TRAINING PENYEMBELIHAN HEWAN KEDIRI-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat tentang penyembelihan hewan, KUA Kec. Ngasem Kab Kediri, menyelenggarakan pelatihan penyembelihan hewan, (2/10). Acara yang digelar di aula masjid besar asSholihin ini menghadirkan ta’mir masjid dan penyuluh agama se-Kec. Ngasem. Kepala KUA Ngasem, M, Fauzan, S.Ag. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja untuk dilaksanakan, untuk membekali masyarakat agar dapat menyembelih secara islami. Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Kediri, H. Moh. Hamzah, M.Pd.I. dalam sambutan pembukannya menyampaikan bahwa momen kegiatan ini sangat tepat karena dilaksanakan menjelang hari raya kurban dan menjadi bekal bagi mereka yang akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Training ini menghadirkan Ketua MUI Kec. Ngasem, H, Saiful Islam, yang antara lain menyampaikan tentang fardhu, sunnah dan keutamaan penyembelihan dan beberapa hal yang harus diperhatikan da lam penyembelihan, yakni penyembelih, alat yang digunakan serta praktek penyem belihan. Usai menerima materi, peserta lang sung praktek menyembelih kambing, kelinci, ayam jantan dan ayam betina. •Alfy
WALIKOTA KOTA MALANG MELEPAS CJH KOTA MALANG-Bertempat di lapangan Rampal Malang, sebanyak 889 dari 914 CJH Kota Malang yang tergabung dalam kloter 47 dan 48 diberangkatkan oleh Walikota Malang, (1/10). Sedangkan kloter 49 yang berjumlah 25 orang diberangkatkan keesok harinya (2/10) dari halaman Kankemenag Kota Malang. Turut hadir dalam kegiatan itu Ke tua MUI, para tokoh agama/ormas, Ka polresta, Kepala Kantor Imigrasi, para pejabat Muspika dan para pimpinan bank BPS-BPIH, para Ketua KBIH dan para pejabat struktural dan fungsional Kankemenag Kota Malang. Pgs. Kakankemenag Kota Malang, Machsun Zain, S.Ag.M.Si, dalam sambutannya menyampaikan CJH Kota Malang yang terporsi tahun 2013 sebanyak 1.052 orang. Namun seiring pembatasan jamaah haji tahun ini, Kota Malangpun terkena dampaknya yakni sebanyak 135 orang tertunda keberangkatannya serta 3 jamaah lainnya tertunda keberangkatannya karena 1 orang hamil, salah satunya suami dari calon jamah yang hamil dan seorang lagi dengan alasan belum siap. Sementara Walikota Malang, H. Moh. Anton berpesan agar jamaah haji mendo’akan Kota Malang selalu dalam keadaan tentrem damai serta warganya sehat sejahtera. •Bhn
PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN KANKEMENAG KOTA SURABAYA SURABAYA-Dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha, mengambil tempat di halaman Kankemenag Kota Surabaya Kamis (17/10), dilaksanakan kegiatan pe nyembelihan hewan qurban dua ekor sapi gemuk-gemuk, bahkan salah satunya sapi Lemosin, yang disaksikan oleh para pegawai di lingkungan Kankemenag Kota Surabaya. Sementara itu, Ketua panitia qurban, ngung kap Drs. H. Nurhasan, M.HI me kan seraya menuturkan bahwa pe lak sa naan qurban ini semata-mata un tuk syiar Islam, kebersamaan kita se mua mengingat begitu pentingnya ber qurban, sekaligus mengingatkan kita kepada keimanan dan perjuangan Nabi Ibrahim as. dan putranya Nabi Ismail as yang menjadi peristiwa penting bagi diwajibkannya berqurban ini bagi umat Islam seluruh dunia. Sementara itu Pgs. Kankemenag Kota Surabaya, Drs. H. Jamal, M.Pd.I dalam rapat terakhir dengan panitia qurban berharap agar qurban yang dilaksanakan pada hari Kamis tepatnya pada hari tasyrik kedua, diniati untuk syiar Islam, kebersamaan, kepedulian terhadap sesama, sehingga timbul ghiroh, gairah dan kecintaan terha dap agama Islam serta semangat berqurban seluruh karyawan Kankemenag Kota Su rabaya. •Dori
DDTK PENYUSUNAN LAKIP Tuban-Bertempat di aula Kakemenag Kab. Tuban, Balai Diklat Keagamaan Surabaya melaksanakan Diklat Penyu sunan LAKIP bagi pegawai di lingkungan Kankemenag Kabupaten Tuban (7/10). Acara yang berlangsung selama 4 hari tersebut diikuti oleh 30 orang peserta terdiri diri dari pegawai MIN, MTsN, MAN, KUA serta karyawan/wati Kemenag Kab. Tuban. Kakankemenag Kab. Tuban Drs. Leksono, M.Pd.I dalam sambutannya mengharapkan agar peserta mengikuti dengan serius materi yang disampaikan sehingga mampu memahami betul menyusun tujuan, tahapannya menyusun LAKIP sehingga saat peserta pulang, sudah paham dan mengerti. Dengan acanya acara seperti ini, nantinya diharapkan semakin memperjelas program kerja, tugas, wewenang dan tanggung jawab ke depannya dari pegawai tersebut dalam penyusunan LAKIP. Sebelum membuka secara resmi, Kakankemenag mengapresiasi atas dipercayanya Kemenag Tuban untuk ditempati DDTK untuk yang ketiga kali di tahun ini. Padahal untuk kemarin Tuban selama satu tahun ditempati enam kali. Mudah-mudahan dengan sisa akhir dari anggaran tahun ini bisa sama dengan tahun yang lalu kalau bisa malah lebih banyak untuk tahun ini. •Taar
52
MPA 326 / November 2013
Wabup Berangkatkan 610 CJH Kabupaten Sampang
SAMPANG-Sebanyak 610 CJH Kab. Sampang diberangkatkan dan dilepas oleh Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono didampingi oleh Kakankemenag Kab. Sampang H. Mudjalli di depan Pendopo Bupati Sampang. CJH Kab. Sampang terdiri dari dua Kloter yaitu kloter 33
gabungan dari Surabaya dan Sumenep serta kloter 34 yang pemberangkatannya difokuskan menjadi dua titik lokasi yakni dari Kecamatan Ketapang, sebanyak 3 bus dan dari Kota Sampang sebanyak 11 bus. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemacetan apabila CJH diberangkatkan dari satu titik. Kakankemenag Sampang melalui Kasi PHU, Drs. H. Holil menyatakan telah mempersiapkan 2 orang petugas TPHI dan TPIHI dari Kemenag yakni Kepala KUA Kec. Tambelangan (H. Huzaini) dan Kepala KUA Kec. Robatal (H. Abd. Azis) serta 3 orang tim kesehatan terdiri dari 2 perawat dan satu dokter. Sementara Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono mengatakan, keberangkatan CJH Sampang semuanya lengkap dan tidak ada kekurangan suatu apapun. Bantuan dari Pemkab Sampang mulai dari transportasi pemberangkatan ke asrama haji, seragam CJH, songkok, dan jilbab diharapkan dapat memperingan biaya haji bagi CJH. Yang terpenting semua CJH Kab. Sampang bisa menjaga kesehatan agar dapat optimal dalam menunaikan ibadah haji dan mencapai predikat haji mabrur. •Lely
Gresik Bertabur Bintang dalam Ajang MQK Jawa Timur GRESIK-MQK (Musabaqah Qira’atil Kutub) se-Jawa Timur ke-4 yang bertempat di Kabupaten Bangkalan selama 5 hari (1-5/10) menjadi ajang yang paling membanggakan bagi kontingen Kabupaten Gresik. Pada ajang tiga tahunan ini, kafilah Kabupaten Gresik keluar sebagai juara umum dengan membawa pulang 28 piala. Dentuman drum band di sepanjang Jalan Desa Suci, Man yar Gresik kembali bergemuruh. Lebih dari 5.000 santri PP Mambaus-Sholihin keluar memenuhi seluruh bibir jalan. Mereka didawuhi Romo KH. Masbuhin Faqih untuk menghentikan kegiatan rutin dan bergabung menyambut para jawara MKQ sebagai wujud penghargaan kepada para pejuang yang membawa nama baik Ka bupaten Gresik. Hadir dan turut serta dalam kirab kafilah adalah Romo KH.Mas buhin Faqih (Pengasuh Ponpes Mambaus-Sholihin Suci) yang naik becak ditemani Drs. H. Moh. Qosim, MSi (Wabup Gresik) dan diikuti
Bintek Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
KOTA MOJOKERTO-Sistem Akuntansi Instansi adalah salah satu hal penting dalam menunjang kegiatan instansi. Untuk itu Kankemenag Kota Mojokerto melaksanakan Bimbingan Teknis
oleh Dr. H. Haris Hasanuddin, M.Ag. (Kakankemenag Gresik) yang berjalan bersama Camat Manyar, Lurah Desa Suci, para ustadz pembimbing, para official yang tidak henti-hentinya disambut den gan suluk shalawat oleh para santri dan warga yang sore itu berjajar berdesak-desakan di sepanjang jalan. Kirab finish di depan masjid Pondok Putra, dan digelar ceremonial penyambutan oleh pengasuh pondok, Wabup dan Kakankemenag Gresik. •Chanafi
Sistem Akuntansi Instansi (SAI). Acara ini mengambil tempat di Hotel Vanda Gardenia Trawas Mojokerto, (27-28/9). Bintek kali ini diikuti oleh 30 orang peserta dari Kankemenag Kota Mojokerto, KUA dan MAN 1 Kota Mojokerto. Kakankemenag Kota Mojokerto, Drs. Syamsuri Arif, M.Si, dalam sambutan pengarahannya menjelaskan bahwa bintek ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman pegawai khususnya dalam bidang SAI. Yang mana kita tahu SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Dua materi ini harus dipahami oleh pegawai, karena sangat erat dengan pelaksanaan tugas-tugas di kantor. “Tolong acara bintek ini diikuti dengan baik, karena sangat penting untuk palaksanaan tugas di kantor,” tegasnya. Dalam Bintek ini seluruh peserta aktif mengikuti praktek yang dipandu langsung oleh beberapa narasumber yang kompeten. Narasumber Bintek in adalah Ahmad Faiqul Ihsan, ST (SIMAK BMN) dan Moch. Efendi (SAKPA). Materi dalam bintek ini antara lain, SIMAK BMN, SAKPA, Pre-test, Post-test dan praktek aplikasi. •FM
MPA 326 / November 2013
53
KIAT MENJADI MC YANG HANDAL GRESIK-Heru Purnomo, SH, MM dari Humas Pemkab Gresik menjadi nara sumber pada acara pelatihan menjadi pembawa acara di DWP Kemenag Gresik, (9/10). Acara ini diikuti oleh ibu-ibu DWP utusan dari KUA dan madrasah se-Kabupaten Gresik. Heru Purnomo menjelaskan bahwa yang harus dimiliki oleh Pembawa Acara/ MC antara lain adalah kemampuan berbicara didepan umum, kemampuan berbahasa yang baik, mempunyai suara yang berkualitas, menguasai penggunaan alat-alat pengeras suara,berpenampilan yang baik, fleksibel, luwes, mudah bergaul, ramah, percaya diri, kreatif banyak ide dan good looking tampil menawan. Ketua DWP Kemenag Gresik, Hj Indah Haris menyampaikan pesan agar anggota DWP bisa meningkatkan kemampuannya dengan banyak berlatih. Bagi yang pemula banyaklah belajar pengalaman orang lain meskipun nanti hasilnya belum maksimal. Untuk menjadi pembawa acara/MC yang terpenting adalah rajin berlatih dan berlatih, membangkitkan rasa percaya diri yang tinggi dan pandai berimprovisasi. Untuk itu, dalami materinya agar tujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan anggota DWP Kemenag Gresik dapat terlaksana. •Fudlla
DIKLAT KEHUMASAN DAN KEPROTOKOLAN TRENGGALEK-Kankemenag Kab. Trenggalek ingin terus bergerak lebih maju tidak hanya di bidang keagamaan tetapi juga bidang-bidang yang lain, salah satunya kehumasan dan keprotokolan. Karena selama ini di wilayah Kab. Trenggalek banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Kankemenag hanya bergerak di bidang keagamaan saja. Untuk itu Kankemenag Kab.Trenggalek mengadakan kegiatan Kehumasan dan Keprotokolan untuk pegawai dan guru lingkup Kankemenag, (2/10). Acara berlangsung di aula Kankemenag Kab. Trenggalek ini diikuti oleh 100 peserta, dengan nara sumber Yuli Priyanto, SE dari Kehumasan dan Keprotokolan Pemkab Trenggalek. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat menambah wawasan sekaligus menepis anggapan sebagian masyarakat bahwa Kankemenag hanya bergerak di bidang keagamaan. Plt. Kasubag Tata Usaha Drs. Mustofa Al Chamdani, M.Ag, saat membuka acara ini menekankan agar peserta mengikuti dengan seksama dan memahami materi yang diberikan. Ilmu ini sangat diperlukan karena berhubungan dengan bagaimana seharusnya tata cara maupun etika ketika berhubungan dengan instansi di lingkup Kemenag maupun dengan Instansi luar kemenag. •Rossy
PELANTIKAN KEPALA MTsN KOTA PASURUAN KOTA PASURUAN-Bertempat di ruang guru MTsN Kota Pasuruan, telah dilangsungkan pelantikan Kepala MTs Negeri Kota Pasuruan yang baru yaitu Dra. Siti Fatimah, M.Pd. menggantikan Drs. H. Fathor Rasyid, M.Pd, (7/10). Pelantikan ini dilaksanakan sangat sederhana yang dihadiri oleh Kasubag TU, Kasi Madrasah, Kasi Bimas Islam dan pengawas di lingkungan Kemenag Kota Pasuruan serta seluruh dewan guru. Dalam sambutannya Drs. H. Makmur Salim, M.Si selaku Kakankemenag Kota Pasuruan menyatakan bahwa diambilnya ruang guru sebagai tempat pelantikan adalah untuk lebih mengangkrabkan kepala MTs Negeri Kota Pasuruan yang baru dengan dewan guru walau nota bene Dra. Siti Fatimah, M.Pd.I adalah guru dari kalangan sendiri. Kakankemenag berpesan agar kepala madrasah yang baru lebih meningkatkan apa-apa yang diraih oleh pejabat sebelumnya. Ke depan, MTsN Kota Pasuruan minimal sama dengan MTsN Malang karena sama-sama dipegang oleh wanita. Tak lupa Kepala Kemenag berterima kasih kepada Drs. H. Fathor Rasyid yang telah mengabdikan dirinya menjadi kepala MTsN Kota Pasuruan selama 6 tahun 7 bulan, yang selanjutnya menjadi guru di MAN Kota Pasuruan. •Mm
MANASIK HAJI SISWA-SISWI MI, TK DAN RA MADIUN-Musim haji tahun ini, tepatnya Sabtu (5/10) KKM 01 Dolopo mengadakan kegiatan Manasik Haji untuk siswa-siswi MI/TK/RA yang berada di Wilayah Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Tidak kurang diikuti oleh 1.300 anak yang berasal siswi dari 5 lembaga pendidikan MI dan 9 TK/RA. Acara difokuskan di lapangan Beran Kel. Bangunsari Kec. Dolopo Kab. Madiun yang dimulai start dari halaman MI Al Hikmah Kel. Bangunsari. Adapun tujuan diadakannya manasik ini adalah untuk meningkatkan keimanan serta ketaqwaan para pendidik maupun peserta didik dalam rangka bulan haji 1434 H. dan menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat untuk menjalankan ibadah haji serta ibadah qurban. Selain itu juga bertujuan menjalin silaturrahmi antar siswa/siswi dan antar guru-guru serta orang tua/wali murid. Harapan diadakannya kegiatan ini adalah terjalinnya sinergisitas antara insan pendidikan dengan masyarakat khususnya orang tua/wali murid dan juga sebagai wahana untuk menteladani perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail, serta napak tilas kehidupan keluarga Ibrahim As dalam menjalankan perintah Allah. •Arf
54
MPA 326 / November 2013
IGRA KAB SIDOARJO GELAR TRAINING HAJI-UMROH DAN DONOR DARAH SIDOARJO-“Ibadah haji dan umroh adalah salah satu dari isi kurikulum RA/ BA/TA. Oleh karena itu, guru-gurunya harus paham dan bisa mempraktikkan rangkaian ibadah haji dan umroh dengan benar supaya anak didiknya menjadi paham”, demikian tandas Ketua IGRA Kab Sidoarjo, Ninik Kustini, M,Ag, ketika menyampaikan laporan panitia kegiatan Training Haji dan Umroh untuk para guru RA/BA/TA di Pendopo Delta Wibawa di hadapan Bupati, Kankemenag dan 700 peserta, (16/10). Acara ini dihadiri Bupati Sidoarjo (H. Saiful Ilah, SH, M. Hum), Kepala Kankemenmag (Drs. H. M. Nur Sjamsudin, M.Si), Kasi PHU Kemenag (H Moh Arwani, M.Hi), Kasi Penma (Dra. Fadlilah), dan juga para Pengawas PPAI. Pada acara ini, bertindak sebagai nara sumber adalah KH Fahrur Rozi (PP An-Nur Bululawang Malang), KH. Drs. Romadhon Chotib, MH ( PP Hidayatul Mubtad’in Lirboyo), dan Dr. H. Taufiqi, SH. M.Pd (Direktur Bravo Viec Malang). Tiga nara sumber melatih para guru RA/BA/ TA tentang haji dan umroh dari sisi teori dan praktik. Teori diberikan di pendopo sedangkan praktinya di area alun-alun kabupaten Sidoarjo. •Im2 PEMBINAAN SEKALIGUS PAMITAN SUMENEP-Jelang purna tugas di Kankemenag Kab. Sumenep, Drs. H. Idham Chalid, MH, selaku Kakankemenag mengadakan kunjungan ke beberapa kecamatan baik daratan maupun kepulauan se-Kabupaten Sumenep. Lokasi tempat pelaksanaan acara pembinaan bervariasi, baik itu di lembaga atau di areal aula kantor KUA ataupun juga di seputar kecamatan yang mempunyai gedung. Pada kunjungan ini, Kasubbag TU, para Kasi, Dharma wanita, sesuai dengan jadwal ikut mendampingi. Pada setiap kunjungannya, Kakankemenag selalu menekankan akan pentingnya kebersamaan dalam melaksanakan tugas dan kesabaran yang beraroma Ikhlas beramal. Sehingga dalam melaksanakan kinerja akan selalu mendapatkan kemudahan dan kelancaran sesuai dengn yang diharapkan. Lanjutnya pula, tupoksi harus dijalankan agar tidak melanggar rambu rambu dalam pelaksanaaanya. Sudah saatnya kita melayani, bukan minta dilayani. Sementara itu, untuk para guru hendaknya selalu pandai berinteraksi pada murid, perbanyak dan kenali dunia IT, agar tidak ketinggalan dalam dunia teknologi dan komunikasi, yang ke semuanya berujung peningkatan kemampuan murid dan juga mencerdaskan kehidupan bangsa. •Zarkasy
LAUNCHING GROUP QASIDAH REBANA AL-BANJARI LAMONGAN-Dalam memberi wadah kegiatan berkesenian, seksi Sosial dan Budaya DWP Kankemenag Kab. Lamongan membentuk grup qasiah rebana Al Banjari. Latihan rutin tiap hari Jum’at selama 3 bulan, akhirnya memubahkan hasil. Untuk menunjukkan hasil selama latihan serta penyiapan alat musik serta kostumnya, diadakan launching group sekaligus penampilan perdana pada acara pembinaan Kakankemenag dan halal bi halal DWP di aula MAN Lamongan yang mendapat aplaus hadirin, (20/09) Dra. Hj. Zulfatul Husnul Maram, M.Ag, Pembina sekaligus Ketua DWP Kankemenag Kab. Lamongan mengatakan, pemilihan cabang qasidah rebana Al Banjari karena sesuai dengan kultur dan budaya serta menghidupkan seni bernafas islami di lingkungan Kemenag. Untuk membentuk grup ini pihaknya mula-mula mendata potensi anggota DW yang punya hobi dan potensi dalam berkesenian, utamannya musik islami. Selanjutnya melakukan pemilihan sesuai kemampuan pemegang alat musik dan vokal. Setelah dilakukan penempatan posisi, akhirnya diitemukan posisi yang sesuai bidangnya. Sejak dilakukan launching, banyak pihak yang berkeingian mengundang group ini untuk tampil. •Nsr
PEMBINAAN DAN BIMBINGAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA DAKWAH NGANJUK-Penyelenggara Syariah Kan menag Kab. Nganjuk menggelar acara ke Pembinaan dan Bimbingan Pemberdayaan Lembaga Dakwah yang diikuti 70 peserta terdiri dari unsur Kepala KUA se-Kab. Nganjuk, penyuluh fungsional dan penyuluh honorer, dan juga dari Kemenag sendiri. Acara dilaksanakan di aula dasar Kankemenag Kab. Ngajuk, (26/9). Dalam laporannya, Ketua Panitia Penyelenggra Farid Wajdi, S.Ag selaku Penyelenggara Syariah Kankemenag Kab. Nganjuk mengatakan bahwa penyuluh merupakan ujung tombak berkembangnya ajaran agama Islam di masyarakat. Hendaklah kesempatan yang baik ini dimanfaatkan memahami terkait dengan tupoksi penyuluh. Sementara itu, Kepala Sub. Bagian TU. Drs. Habibunnajar, MM mewakili Kepala Kankemenag Kab. Nganjuk yang saat ini sedang melaksanakan tugas sebagai Petugas CJH Kab. Nganjuk, berpesan kepada penyuluh agar melaksankann tugas dengan hati yang ikhlas serta bisa berdekatan dengan masyarakat. Nara sumber acara adalah KH. Sholichin Nasruddin, M.HI (Ketua Pokjaluh Honorer Kab. Nganjuk), Drs. H. Imam Mujaib, M.HI (Kasi Bimas Islam), dan H. Farid Wajdi, S.Ag (Penyelenggra Syariah). •Nur
DIKLAT KEPROTOKOLAN DAN PEWARA/MC MALANG-Menjadi seorang Pewara Acara (MC) tidak cukup hanya berbekal ilmu yang dimiliki tetapi harus juga dilandasi dengan niat yang kuat untuk terus berbenah dan menambah pengetahuan dan ketrampilan. Pewara Acara sebagai bagian dari keprotokoleran di sebuah instansi perlu mendapatkan porsi yang proposional agar dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu setiap humas yang ada di tiap satker diharapkan dapat berperan sesuai dengan yang diharapkan. Demikian sambutan Kakankemenag Kab. Malang, H. Akhiyar, S.Ag. MM pada saat membuka Diklat Keprotokolan dan Pewara/MC di lingkungan Kankemenag Kab. Malang di aula setempat (27/9). Hadir sebagai pemateri Kasi Promosi dan Layanan Usaha Pro I RRI Malang, Ali Sukamto, S.AP, M.AP, M.OC. yang dalam uraiannya menyebutkan bahwa tiga modal dasar yang harus dimiliki seorang MC adalah olah tubuh, olah kata dan olah vocal. Agar berhasil dalam setiap acara, MC harus dipersiapkan secara detil dan jangan sampai terlambat datang di tempat agar memiliki waktu persiapan. Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta yang berasal dari penyuluh agama, humas di madrasah, pegawai KUA dan Kemenag Kab. Malang. •Arif
HUMAS HARUS TEGAS, ENERJIK, DAN LUWES BANYUWANGI-Mengemban tugas sebagai humas tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah berpenampilan energik, tegas, luwes, dan cekatan. Demikian ungkap Kakankemenag Kab. Banyuwangi yang diwakili Drs. H. Slamet, MHI Kasubag TU, saat membuka acara Pembinaan Kehumasan di aula setempat, (23/9). Acara ini diikuti 43 orang pelaksana humas pada madrasah dan KUA se-Kab. Banyuwangi. Lebih lanjut dirinya menyampaikan, selaku pelaksana humas harus selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di lingkungan Kemenag. “Humas tidak boleh salah dalam menyampaikan informasi, terkait kebijakan pimpinan”, terangnya. Dalam kesempatan itu, panitia mengundang dua nara sumber yaitu DR. H. Fathul Arief, M.Pd (Kasubag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur) yang menyajikan materi tentang Optimalisasi Peran dan Fungsi Humas. Sedangkan pemateri selanjutnya adalah Akhmad Salihin (Staf Humas Protokol Pemkab. Banyuwangi) yang menyajikan materi Keprotokolan. Diharapkan usai mengikuti pembinaan ini, seluruh pelaksana humas pada unit dan madrasah se-Kab. Banyuwangi, berperan aktif dalam pencitraan Kementerian. •Yas
PEMBINAAN MANAJEMEN KEMASJIDAN LUMAJANG-Dalam upaya me ningkatkan kualitas pelaksanaan tugas ta’mir masjid, Kankemenag Lumajang menyelenggarakan pembinaan manajemen kemasjidan yang bertempat di aula laintai 2 Kankemenag, yang diikuti oleh 60 peserta dari takmir masjid besar se-Kab. Lumajang, (9/10). Bertindak sebagai nara sumber adalah Drs. H. Muhajir dan Drs. Moh. Junaedi. Kasi Bimas Islam, Drs. Moh Junaedi, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan pembinaan ini untuk meningkatkan SDM pengurus ta’mir masjid, dan juga meningkatkan kegiatan dalam pengelolaan kemasjidan. Kakankemenag Kab. Lumjajang (Nurma luddin, SE,. MpdI) saat membuka acara menyampaikan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat pembinaan umat Islam, tempat menuntut ilmu, pusat da’wah dan kegiatan lain sebagainya. Maka masjid harus menjadi perhatian bersama, harus dipelihara dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Dalam memakmurkan masjid – lanjutnya – diperlukan manajemen yang profesional, juga diperlukan biaya yang tidak sedikit. Ta’mir masjid harus bisa menggali dana dengan cara yang baik, agar jamaah mau menyumbang hartanya dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. •Ziza
PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS PKG DAN PKB JEMBER-Bertempat di aula Kanke menag, Urusan Kepegawaian mengadakan kegiatan Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pemgembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Peserta acara ini seluruhnya berasal dari guru yang ada di wilayah Kantor Kementerian Agama Kab. Jember. Acara ini dianggap sangat penting karena berhubungan langsung dengan kinerja dan keprofesionalan profesi guru. Kasubag. Tata Usaha Ka. Kemeneg Kab. Jember, Drs. H. Hamam. M.HI, dalam pengarahannya menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu SDM Guru dalam pembuatan Penilaian Angka Kredit (PAK) serta untuk mengimplentasikan aturan-aturan pe merintah secara proponsional dan profesional dengan target terlaksananya administrasi PAK guru pada Kankemenag Kab. Jember yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Harapannya kepada semua peserta yang hadir, agar kegiatan ini diikuti dengan baik dan serius, mengingat pentingnya kegiatan ini bagi guru guna menunjang karir sebagai PNS. Berikutnya acara secara teknis dipandu oleh Analis Kepegawaian Kankemenag Kab. Jember (Rudi Winarto, SE). •Sri Ratna
MPA 326 / November 2013
55
MTsN Kampak Trenggalek Menggelar Manasik Haji
TRENGGALEK-Untuk menyemarakkan bulan haji kali ini, MTsN Kampak melaksanakan manasik haji, (17/10). Kegiatan manasik haji ini sudah menjadi kegiatan tahunan di MTsN Kampak. Sebanyak 35 guru menjadi pembimbing manasik haji. Berbagai perlengkapan
MTsN Kampak juga sudah dipersiapkan, mulai dari ihrom dan perlengkapan lainnya. Manasik haji ini, selain diikuti siswa MTsN Kampak, juga diikuti keluarga besar SD dan MI di Kecamatan Gandusari dan Kampak. Peserta dari MTsN Kampak sebanyak 250 siswa (kelas VIII), siswa SD sebanyak 240 siswa dan MI sebanyak 387 siswa. Mereka dengan khidmat mengikuti kegiatan yang bertempat di halaman MTsN Kampak ini. Hadir dalam pembukaan Kasi Haji Drs.Fauzi Abdullah, M.Pd.I , menyampaikan rasa bangga dengan diadakannya kegiatan ini. Beliau berharap mudah-mudahan dengan manasik haji nantinya hati para siswa ini tergerak untuk melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa dengan memanfaatkan sebaik – baiknya momen Idul Adha 1434 H. Selain manasik haji kegiatan lain yang dilaksanakan adalah kemah Arofah, Shalat Idul Adha serta memotong hewan Qurban. Diharapkan dengan kegiatan ini, pribadi siswa yang berkarakter - yang menjadi prioritas bagi MTsN Kampak – benar-benar bisa terbentuk. •Rossy
Pelepasan dan Pemberangkatan Haji SUMENEP-Suasana yang cerah mengiringi tamu-tamu Allah yang berkumpul di gedung KORPRI Kabupaten Sumenep bersiapsiap untuk berangkat ke asrama haji Sukolilo Surabaya. Sebanyak 687 CJH Sumenep akan berangkat menuju ke baitullah. Para CJH ini telah mengikuti manasik demi manasik haji. Baik itu di tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Sumenep. Semua bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan bagi CJH dalam melaksanakan ibadah haji, sekaligus sebagai persiapan akhir menjelang keberangkatannya ke tanah suci. Dengan manasik akan terwujud jamaah haji yang mandiri dalam melaksanakan ibadah haji, dengan harapan mendapatkan haji yang mabrur. Bupati sumenep Drs KH, Abuya Busyro Karim M.Si yang didampingi Wakil Bupati, Kakankemenag, Kapolres, Dandim dan sejumlah Forpimka, tingkat kabupaten dalam sambutan dan pengarahannya pada acara pelepasan dan pemberangkatan calon haji kabupaten Sumenep tahun 2013 mengatakan, hendaknya seluruh calon jamaah haji senantiasa menjaga kesehatannya sehingga dalam
Kemenag Dengan MUI Bangun Komunikasi dan Koordinasi
LUMAJANG-Kakankemenag Kab. Lumajang Nurmaluddin, SE MPdI menerima rombongan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Kab. Lumajang yang berjumlah 9 orang,
56
MPA 326 / November 2013
melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai tamu-tamu Allah, dapat melaksanakan sesuai dengan syariat Islam, sehingga nantinya pulang ke tanah air insya Allah dikabulkan do’anya diridhoi hajinya oleh Allah SWT dan diberikan haji yang mabrur. •Zarkasyi bertempat di ruangan kepala (9/10). H. Hasyim Asyhari, S.Ag Sekretaris Umum MUI dalam perkenalan kepada Kepala Kemenag, menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kedatangan MUI adalah silaturrahmi dalam upaya membangun kebersamaan. Disamping untuk memberitahukan bahwa DP MUI Lumajang akan menyelenggarakan MUSDA ke VIII yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 Nopember 2013 dan berharap agar Kakankemenag selaku Dewan Penasehat turut serta dalam acara tersebut. MUI Lumajang juga melaporkan masih terdapatnya aliranaliran menyesatkan di masyarakat dan mengharapkan agar aparat Kemenag pro aktif juga untuk memantau dan mengawasinya. Lebih lanjut Ketua Umum MUI Lumajang, Muflikh Farid mengharapkan agar Kemenag dan MUI bisa kerjasama dalam menjaga kerukunan umat beragama. Karena kedua institusi ini merupakan mitra kerja. Kakankemenag Lumajang menyambut dengan baik, dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan MUI dan siap untuk bekerjasama/membantu demi kepentingan umat beragama, Diharapkan Kemenag dengan MUI selalu berkomunikasi dan berkoordinasi membangun kebersamaan, khususnya dalam moral dan mental. •Ziza
PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL TULUNGAGUNG-Bertempat di aula Kankemenag Kab. Tulungagung, telah berlangsung acara Pelantikan Pejabat Struktural, (1/10). Pejabat yang dilantik berjumlah 10 orang dengan perincian 3 orang dilantik sebagai Ketua KUA dan PPAIW yaitu Muhammad Umar Shodiq, M. Ag (Kec. Tulungagung), Drs. Mukhroji, M.Ag (Kec. Ngantru), Muhsin, S.Pd.I (Kec. Pagerwojo). Dan 7 orang dilantik sebagai KTU, yaitu Ernawati, S.E (MTsN Karangrejo), Nuniswati, A.Ma (MTsN Tunggangri Kalidawir), Nuraidi, S.Pd.I (MAN Tulungagung 1), Sampuri, A.Ma (MTsN Tulungagung), Karjono, A.Ma (MTsN Pulosari Ngunut), Mokhamad Imron Rosyadi, M.Ag (MTsN Ngantru), dan Arif Hadi Winarno, A.Ma (MTsN Pucanglaban). Kakankemenag Kab. Tulungagung, H. Damanhuri, M. Ag. menyampaikan bahwa terkait PP nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian kinerja PNS, maka hendaknya para pejabat terlantik memiliki 3 hal : pertama, komitmen, bahwa sebagai pejabat Kemenag harus patuh terhadap semua aturan Kemenag dan bekerja dengan penuh profesionalitas. Kedua, integritas, yakni pejabat Kemenag harus memiliki satu kesatuan utuh mulai dari tingkat atas sampai bawah. Ketiga, loyalitas, bahwa semua pejabat Kemenag harus taat dan setia akan semua yang telah disepakati serta menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. •NH PEMBINAAN SIARAN DAN TAMADDUN DAN PEMBERDAYAAN PAI TULUNGAGUNG-Penyuluh Agama adalah corongnya Kemenag yang memiliki tugas untuk memberikan pemahaman agama Islam kepada masyarakat dan mendorong mereka untuk melaksanakan ajaran agama Islam. Oleh karena itu penyuluh agama harus memiliki tiga kompetensi, yaitu pedagogik, personalitas dan sosial. Itulah pengarahan yang disampaikan oleh Kakankemenag Kab. Tulungagung, H. Damanhuri, M. Ag. saat membuka acara pembinaan siaran dan tamaddun dan pemberdayaan Penyuluh Agama Islam yang dilaksanakan di aula Kemenag Kab. Tulungagung, (8/10). Pembinaan tersebut diikuti oleh 90 orang penyuluh PNS dan non PNS se-Kab. Tulungagung dengan narasumber Nurul Hidayah, M. Ag selaku Ketua Pokja Penyuluh Agama Islam dan H. Ahmad Balya, M. Ag. dari Penyelenggara Syari’ah. Acara diawali dengan sambutan oleh Penyelenggara Syari’ah, H. Ahmad Balya, M. Ag. yang menyampaikan tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengantisipasi banyaknya aliran sesat, menyamakan visi dan misi penyuluh, dan mengoptimalkan peran penyuluh. Usai pembukaan H. Ahmad Balya, M. Ag. menyampaikan materi tentang
kebijakan pemerintah seputar penyuluh agama non PNS. Sementara narasumber Nurul Hidayah, M.Ag. menyampaikan materi tentang altruistik sebagai kunci sukses dalam dakwah Islam. •NH PEMBERANGKATAN CJH KOTA PROBOLINGGO KOTA PROBOLINGGO-Pagi dini hari tepat pukul 05.00 WIB, Calon Jama’ah Haji (CJH) Kota Probolinggo diberangkatkan dari halaman depan kantor Pemkot Probolinggo oleh Walikota Probolinggo H. Muh. Buchori, SH, M.Si, (28/9). Proses pemberangkatan CJH berjalan lancar. Mulai proses saat CJH datang jam 03.00 WIB, pembukaan, hingga sambutan dan pelepasan oleh Walikota Probolinggo yang diiringi isak tangis dan lambaian tangan keluarga yang ditinggalkan. Walikota Probolinggo dalam sambutannya berpesan agar jamaah haji mendoakan Kota Probolinggo supaya tetap aman dan kondusif dan tidak lupa mengingatkan jamaah untuk menjaga kesehatannya serta banyak berdzikir dan berdoa agar dalam menjalankan syarat rukun haji lancar dan tiba kembali mendapat predikat haji mabrur. Jumlah CJH yang diberangkatkan sebanyak 139 orang jamaah (kloter 39), bersamaan dengan Kota Surabaya, Kab. Lumajang dan Bali dengan menggunakan 3 bus. •Abdul Rozi PEMBINAAN IRJEN KEMENAG KOTA MOJOKERTO-Peningkatan kuali tas dalam rangka menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa terus dilakukan. Tidak terkecuali di lingkungan Kemenag Kota Mojokerto, juga mendapat pembinaan dari Irjen Kemenag. Menurut jadwal, tim Irjen Kemenag akan berada di Kankemenag Kota Mojokerto selama 25 hari. Tim dari Irjen Kemenag terdiri dari 6 orang, yaitu Abd. Rauf N (Ketua), Yayat Muhayat (Sekretaris), Dadang S, Sri Rahayu, Tri Kurnianto, dan Winarno. Kedatangan tim dari Irjen Kemenag disambut dengan upacara sederhana di aula Kankemenag Kota Mojokerto (30/9). Drs. Syamsuri Arif, M.Si, Kakankemenag Kota Mojokerto dalam sambutannya menya takan, dengan pemeriksaan dan pembinaan Irjen ini diharapkan ada perbaikan di Kankemenag Kota Mojokerto. Terutama dalam peningkatan kinerja dan laporan keuangan. Kehadiran tim Irjen ini agar diterima dan disambut dengan baik dengan mempersiapkan semua data yang diperlukan. Abd. Rauf N, selaku Ketua Tim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kun jungan tim dari Irjen Kemenag adalah untuk melaksanakan audit dan meminta bantuan serta kerjasamanya agar dalam melaksanakan tugas audit dan pembinaan bisa berjalan baik, lancar dan sesuai jadwal. •FM
SALURKAN 62 KAMBING DAN 4 SAPI QURBAN SIDOARJO-Panitia qurban Kan kemenag Kab Sidoarjo yang diketuai oleh Penyelenggara Syariah (H. Moh Nur Ibadi, SE, MM) yang bekerja sejak 11 hingga 15 Oktober berhasil mengumpulkan 4 ekor sapi dan 62 ekor kambing dari berbagai seksi, satker Kankemenag dan lembaga eksternal yang bermitra seperti bank BCA dan Bank Jatim. Sebelum disembelih, hewan qurban dibagikan ke beberapa pihak. Baik masyarakat maupun lembaga binaan dakwah Kankemenag Kab. Sidoarjo (masjid desa terpencil yaitu Desa Kepetingan, Dinsos, Lapas, dan pengunsi konflik Sampang di Rusunawa Puspa Agro Jemundo Taman). Hewan qurban yang disembelih di Kankemenag berjumlah 4 ekor sapi. Hadir dalam proses penyembelihan tersebut, Kakankemenag Kab Sidoarjo (Drs. H. M. Nur Sjamsudin, M.,Si), Kasubbag TU (H Misbakhul Munir, M.Ag), Penyelenggara Syariah yang sekaligus Ketua Panitia Qurban (Drs. H. Nur Ibadi, SE, MM), Kasi PHU (H Moh Arwani, M.HI), Kasi PAIS (H Moh. Dawud, M,Si), Kasi PD Pontren (H Rohmad Nasrudin, M.Ag) serta panitia. Pendistribusian daging qurban diatur dalam dua kelompok yaitu 450 bungkus bagi orang yang memperoleh kupon qurban, dan 500 bungkus bagi masyarakat umum. •Im2 PESERTA MQK DILEPAS DAN DISAMBUT PAMEKASAN-Dalam upaya mening katkan perhatian dan kecintaan santri dalam mempelajari kitab-kitab kuning (kutub al-turats) sebagai sumber utama kajian ilmu-ilmu agama Islam, maka perlu diselenggarakan perlombaan membaca, menterjemahkan dan memahami kitab-kitab tersebut bagi para santri ponpes, melalui kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) antar santri pondok pesantren. Oleh karena itu, dalam MQK IV Jawa Timur yang diselenggarakan di PP. Moh. Syaichona Cholil dan al-Hikam Bangkalan ini, Kabupaten Pamekasan mengirimkan peserta dengan mengikuti seluruh cabang yang dilombakan. Mulai dari Tafsir, Hadits, Fiqh, Akhlaq, Nahwu, Tarikh, Ushul Fiqh dan Balaghah. Pelepasan dan penerimaan dilaksanakan di aula Arafah oleh Kakankemenag Kabupaten Pamekasan, H. Mu’arif, (5/10). Dalam mengikuti MQK IV kali ini Pamekasan menduduki peringkat ke IV dengan meraih 4 juara I, 2 juara II, 2 juara III, 2 juara harapan I dan 2 juara harapan II. Kakankemenag berharap agar pada MQK yang akan dilaksakan yang akan datang, Pamekasan dapat meraih juara umum. •Sri Mukti
MPA 326 / November 2013
57
Bahan: • 250 gr ayam • 2 btg daun serai • 1 Ibr daun pandan • 2 btg daun bawang • 3 Ibr daun jeruk • 4 bh jeruk lemon cui • 1 Ibr daun kunyit • Segenggm daun kemangi • 3 sdm minyak goreng
BUMBU: • 50 gr bawang merah • 50 gr cabai keriting merah • 50 gr kemiri • ½ ruas kunyit • ½ ruas jahe •1 sdt garam
Bahan: 1. Cuci bersih ayam lalu potong-potong kecil atau sesuai selera, sisihkan. Ambil bagian putih batang daun serai lalu memarkan, sisihkan. Daun pandan, daun kunyit dan daun jeruk, dibuang tulang daunnya lalu diiris tipis. Masukkan semuanya dalam mangkok sedang, sisihkan. Daun bawang diiris tipis dan dimasukkan ke dalam mangkok berisi irisan daun lainnya. Aduk-aduk rata, sisihkan. Peras jeruk lemon cui, sisihkan. 2. Bumbu: bawang merah, kunyit dan jahe dikupas dan dipotongdipotong-potong. Lalu haluskan bersama garam dan kemiri. Panaskan minyak dengan api sedang lalu tumis bumbu
Bahan: • 250 gram teri tawar, buang kepalanya • 200 gram kacang tanah kupas kulit • 100 gr kelapa parut kasar, sangrai • 2 sdm air asam, 4 sdm bawang goreng • 2 sdm bawang putih goreng • 5 lembar daun jeruk, iris tipis Bumbu yang dihaluskan: 150 gram cabai merah, 3 siung bawang putih, 3 sdm gula pasir, Garam secukupnya
yang telah dihaluskan hingga harum. Tambahkan daun serai yang telah dimemarkan. Masak hingga bumbu matang. 3. Masukkan potongan ayam ke dalam tumisan bumbu teruskan memasak hingga ayam berubah warna. Tambahkan irisan daun pandan, daun bawang, daun jeruk, daun kunyit, dan perasan air jeruk lemon cui. Aduk-aduk hingga bahan dan bumbu tercampur rata. 4. Lalu tutup wajan dan kecilkan apinya. Masak sambil sesekali diaduk hingga ayam matan dan bumbu meresap. Sesaat sebelum diangkat, tambahkan daun kemangi, aduk rata tuang ke dalam mangkuk atau piring saji. Sajikan panas-panas dengan kentang goreng.
Cara membuat: 1. Goreng masing-masing teri, kacang tanah, dan daun jeruk, angkat, tiriskan. Panaskan 3 sendok makan minyak, tumis bumbu halus hingga matang, 2. Masukkan teri goreng, kacang tanah goreng dan semua sisa bahan, aduk rata, angkat.
Bahan : • 300 gram pepaya • 300 gram melon • 300 gram semangka UNTUK SIRUP : • 250 gram gula pasir • 50 ml air • 1 buah jeruk lemon, peras airnya
58
MPA 326 / November 2013
Cara Membuat : 1. Potong daging buah pepaya, melon, dan semangka dengan alat pemotong buah untuk cocktail bentuk bulat kecil, dan simpan dalam lemari pendingin. 2. Buat sirup: didihkan gula, air, dan air jeruk lemon hingga mengental, angkat dan dinginkan. Simpan dalam lemari pendingin. 3. Setelah buah dan sirup dingin, campur, dan aduk rata. Siapkan gelas, tuangkan ke dalamnya dan sajikan dingin. Untuk 6 Orang
LAA Remaja Hamiduddin
Berharap Ukir Prestasi Lebih di Beijing
K
ata siapa matematika itu sulit? Bagi Hamiduddin, matematika itu gampang dan sangat bahkan menye nangkan. Itulah yang di ungkapkan Hamiduddin siswa alumni MTs Al-Falah Al-Islami yang sekarang telah duduk di kelas X-7 di MAN Sampang. Dan berkat kecintaanya dengan ilmu hitung ini dia pun mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Memang benar, baru-baru ini putra pasangan Matwaki dan Maryam ini berhasil menyabet Medali Perunggu di Olimpiade Matematika tingkat Internasional, yang di laksanakan tanggal 14-16 Agustus 2013 di Seoul, Korea Selatan. Dalam ajang ini, remaja pendiam ini mewakili MTs Al-Falah Al-Islami Sampang Ini tentu tanpa alasan. Sebab sejatinya ajang interna sio nal ini merupakan serangkaian seleksi yang diikuti Ha mid sejak di bangku sekolah tingkat pertama. Pada walnya Hamid mengikuti seleksi mapel Matematika a guna pembinaan oleh Erick Institute di madrasahnya. Dia pun harus bersaing dengan ratusan pendaftar. Tapi mujur baginya, teryata dia masuk ke dalam 20 besar pada seleksi tahap pertama tersebut. Tak berselang lama, akirnya dia harus merelakan waktunya untuk mengikuti pembinana selama sebulan di sekolahnya sebelum dilakukan penyarigan lagi untuk mencari 5 siswa terbaik. Lagi-lagi Dewi Fortuna berpihak padanya, pasalnya dia dinyatakan sebagai peraih nilai tertinggi. Dan kesempatan untuk menjajal kemampuan dengan para remaja sedunia pun sudah di depan mata. “Setelah seleksi kedua saya langsung mengikuti karantina selama sebulan di Malang,” ungkapnya. Di sini, dirinya tidak hanya fokus latihan hitung menghitung saja, tapi juga kemampuan bahasa. Sebab, soal yang akan dihadapnya adalah berbahas Inggris. Lerja keras Hamid pun berbuah manis dengan menyabet Medali Perunggu di Olimpiade Matematika tingkat Internasional. Prestasi ini, tentu saja menjadi pelengkap dari torehan
juara yang diraihnya. Diantara tropi juara yang telah dia genggam adalah Juara 1 Olimpiade Matematika se-Kabupaten Sampang yang di adakan oleh IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam Olimpiade Matematika se-Kabupaten Sampang yang di adakan oleh UIM Malang, dia pun berhasil menjadi jawara pertama. Meski demikian, jalan kesuksesan Hamid tidaklah semulus yang dibayangkan. Sebab sebelum ajang-ajang tersebut, dia beberapa kali mengikuti lomba serupa tapi masih belum bisa membawa prestasi. Walaupun kegagalan selalu menghampirinya, namun Hamid tetap bersemangat. Dia masih optimis bahwa di lain kesempatan pasti akan mendapatkan juara. "Tiap kali mengalami kegagalan, justru membuat saya semakin bersemangat untuk menaklukkan matematika," ucapnya. Padahal jika mengaca pada saat dirinya duduk di bangku SD, remaja kelahiran Sampang, 25 Maret 1998 sangat anti degan matematika. Baginya ketika itu, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat membosankan. Tapi ini tak berlangsung lama, sebab ketika mulai menapaki bangku madrsah tsanawiyah, sedikit demi sedikit dia mulai tertarik dan bahkan menyukai pelajaran matematika. “Ini lantaran metode pengajaran yang diterapkan para guru di madrasah sangatlah menyenangkan,” ujarnya. Kini, meskipun telah mampu berpretasi di level internasional, tapi semngat belajarnya tak pernah surut. Apalagi pada Oktober ini, dia harus bertolak ke Beijing Cina untuk bertarung adu cerdas lagi dengan remaja se-dunia. Satu prinsip yang senantiasa menemaninya adala tiap-tiap manusia semuanya memiliki kapasitas yang sama, yang membedakannya hanyalah usaha. “Dan saya mohon doa restunya ya, semoga pada ajang ini saya bisa mendapatkan juara lebih baik lagi,” tuturnya berharap. •Lely
MPA 326 / November 2013
59
Al Baitar, Ahli Tumbuhan Obat Oleh: Abdul Haris*)
N
ama lengkapnya Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi. Namun salah satu ilmuwan Muslim terbaik yang pernah ada ini lebih dikenal sebagai Ibnu Al-Baitar. Dia dikenal sebagai ahli botani (tetumbuhan) dan farmasi (obat-obatan) pada abad pertengahan. Dilahirkan pada akhir abad 12 di kota Malaga (Spanyol), Ibnu Al-Baitar menghabiskan masa kecilnya di tanah Andalusia tersebut. Minatnya pada tumbuh-tumbuhan sudah tertanam semenjak kecil. Beranjak dewasa, dia pun belajar banyak mengenai ilmu botani kepada Abu al-Abbas al-Nabati yang pada masa itu merupakan ahli botani terkemuka. Dari sinilah, al-Baitar pun lantas banyak berkelana untuk mengumpulkan beraneka ragam jenis tumbuhan. Tahun 1219, dia meninggalkan Spanyol untuk sebuah ekspedisi mencari ragam tumbuhan. Bersama beberapa pembantunya, al-Baitar menyusuri sepanjang pantai utara Afrika dan Asia Timur Jauh. Tidak diketahui apakah jalan darat atau laut yang dilalui, namun lokasi utama yang pernah disinggahi antara lain Bugia, Qastantunia (Konstantinopel), Tunisia, Tripoli, Barqa dan Adalia. Setelah tahun 1224 al-Baitar bekerja untuk al-Kamil, Gubernur Mesir dan dia dipercaya menjadi kepala ahli tanaman obat. Tahun 1227, al-Kamil meluaskan kekuasaannya hingga Damaskus dan al-Baitar selalu menyertainya di setiap perjalanan. Ini sekaligus dimanfaatkan untuk banyak mengumpulkan tumbuhan. Ketika tinggal beberapa tahun di Suriah, Al-Baitar berkesempatan mengadakan penelitian tumbuhan di area yang sangat luas, termasuk Saudi Arabia dan Palestina, di mana dia sanggup mengumpulkan tanaman dari sejumlah lokasi di sana. Sumbangsih utama Al-Baitar adalah Kitab al-Jami fi alAdwiya al- Mufrada. Buku ini sangat populer dan merupakan kitab paling terkemuka mengenai tumbuhan dan kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab. Kitab ini menjadi rujukan para ahli tumbuhan dan obat-obatan hingga abad 16. Ensiklopedia tumbuhan yang ada dalam kitab ini mencakup 1.400 item, terbanyak adalah tumbuhan obat dan sayur mayur termasuk 200 tumbuhan yang sebelumnya tidak diketahui jenisnya. Kitab tersebut pun dirujuk oleh 150 penulis, kebanyakan asal Arab, dan dikutip oleh lebih dari 20 ilmuwan Yunani sebelum diterjemahkan ke bahasa Latin serta dipublikasikan tahun 1758. Karya fenomenal kedua Al-Baitar adalah Kitab al-Mughni fi al-Adwiya al-Mufrada yakni ensiklopedia obat-obatan. Obat bius masuk dalam daftar obat terapetik. Ditambah pula dengan 20 bab tentang beragam khasiat tanaman yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Pada masalah pembedahan yang dibahas dalam kitab ini, Al-Baitar banyak dikutip sebagai ahli bedah Muslim ternama, Abul Qasim Zahrawi. Selain bahasa Arab, Baitar pun kerap memberikan nama Latin dan Yunani kepada tumbuhan, serta memberikan transfer pengetahuan. Kontribusi Al-Baitar tersebut merupakan hasil observasi, penelitian serta pengklasifikasian selama bertahun-tahun.
60
MPA 326 / November 2013
Dan karyanya tersebut di kemudian hari amat mempengaruhi perkembangan ilmu botani dan kedokteran baik di Eropa maupun Asia. Meski karyanya yang lain yakni kitab al-Jami baru diterjemahkan dan dipublikasikan ke dalam bahasa asing, namun banyak ilmuwan telah lama mempelajari bahasan-bahasan dalam kitab ini dan memanfaatkannya bagi kepentingan umat manusia. (berbagai sumber ) *) Guru MTs. MA. Al-Musthofa Canggu Mojokerto
Patut Patuh Oleh: Mey.S
Seorang siswa SMP mengendarai sepeda motor melaju di jalan raya yang padat kendaraan menuju sekolahnya. Setiba di sekolah, ia tidak memarkir di sekolah melainkan di pasar yang memang berjarak dekat dengan sekolahnya. Artinya, siswa tersebut sadar bila dirinya telah melanggar aturan sekolah yang melarang seluruh siswanya membawa motor ke sekolah. Di hari yang lain, seorang mahasiswa berboncengan mengendarai sepeda motor mengambil jalan pintas, meski harus melanggar rambu larangan. Dan di belakangnya seorang petugas polisi lalu lintas melintas. Agar tak kehilangan jejak, ia memburunya dengan jalur serta cara yang sama seperti mahasiswa tadi. Nah, mahasiswa dan seorang petugas polisi telah sama-sama melanggar peraturan. Siapa harus menyalahkan siapa. Manakah yang lebih dulu ada, peraturan atau pelanggaran? Benarkah peraturan diciptakan untuk ditaati? Atau sebaliknya? Sebab pada kenyataannya, dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui bentuk pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan yang dilakukan oleh hampir berbagai lapisan masyarakat. Bahkan, intensitasnya sangat tinggi serta bervariasi, pelanggaran dari hal-hal kecil hingga hal-hal yang besar. Oknum mahasiswa dan polisi dalam ilustrasi di atas tentu memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian seseorag amat terkait dengan sistem norma dalam masyarakat. Kepribadian sebuah masyarakat yang telah telanjur terbiasa dalam perilaku melanggar, niscaya akan muncul adanya budaya melanggar. Keterkaitan kepribadian dan sistem norma tersebut akan terus berangsung dalam lingkaran kehidupan. Walhasil, kebudayaan merupakan refleksi karakter masyarakat. Semua yang dipelajari dalam kehidupan sosial dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya merupakan kebudayaan. Dan, kebudayaan merupakan komponen yang akan menentukan bagaimana citra kepribadian dari sebuah warga masyarakat, termasuk generasi berikutnya. Beragam bentuk dan kualitas pelanggaran terjadi dalam kehidupan. Rasanya hampir tiap manusia tak pernah luput dari perilaku melanggar. Manusia memiliki kecenderungan melanggar peraturanperaturan tidak tertulis yang ada di dalam masyarakat. Sebagian manusia melakukan pelanggaranpelanggaran secara berkelanjutan meski telah ada sanksi sosial dan hukum. Semisal, korupsi yang terjadi di negeri ini seoalah telah menjadi budaya, sehingga, seolah pula, sangat susah untuk diberantas. Korupsi hampir setiap hari muncul di berbagai media dan hampir setiap orang pula membicarakannya. Jika ada korupsi yang juga terjadi di tingkat masyarakat bawah, amat sangat mungkin karena terinspirasi oleh korupsi di tingkat atas. Fenomena korupsi seakan telah menjadi hal yang biasa. Lantaran “biasa”, perilaku tersebut bukan tidak mungkin, pada saatnya akan menjelma sebagai bentuk budaya korup dalam kehidupan. Agama dan negara, masing-masing mempunyai bentuk peraturan beserta konsekuensinya yang wajib dan patut dipatuhi. Munculnya beragam pelanggaran yang terjadi di kehidupan masarakat mengakibatkan peraturan negara tersebut selalu mengalami perubahan dan perkembangan sesuai mobilitas sosial budaya masyarakat. Semakin maju suatu masyarakat akan mengakibatkan semakin kompleksnya peraturan yang mengikat. Negara membuat peraturan sesungguhnya demi melindungi masyarakat itu sendiri dari berbagai hal buruk yang terjadi. Peraturan diciptakan juga untuk kepentingan kemanusiaan. Namun, seringkali manusia menyimpan pemahaman yang berbeda-beda atas peraturan tersebut. Dan secara filosofis, peraturan mengajarkan kita akan pentingnya bertoleransi. Memang, peraturan yang dibuat siapapun dalam bentuk apapun patut dipatuhi. Bahkan terhadap diri sendiri sekalipun kita patut patuh agar tak menjadi figur pengingkar janji, melanggar atas janji sendiri. MPA 326 / November 2013
03 LAYOUT C - HAL 61 CERMAT - NOP 2013.pmd 61
10/29/2013, 9:27 PM
61
Balada Lelaki Tua
Lelaki tua berjalan di tepi kehidupan Cahaya matanya nanar Menatap reot punggung kehidupan Lidahnya kelu Getir mengecap pahit deritaan Telapak kakinya mengelupas Menapak kering rerumputan Lelaki tua Menengadahkan tangan Menudukkan pandang Setulus hati ia ucapkan Maafkanlah, Ya Tuhan Pemilik Alam Atas mereka Orang-orang yang lalai dalam menakar dan menimbang Yang mendusta kebangkitan Yang mengagungkan kehidupan Dan mengkhianati kematian Lelaki tua Menunduk takzim Sungguh! Tak perlulah ia mohonkan ampun Atas orang-orang yang curang Akan menakar dan menimbang Karena nama-nama mereka Terukir telah Dalam catatan adzab didustakan Dalam kemelut neraka tak pernah padam Lelaki tua Memeluk kematian Merengkuh lain rasa kehidupan Bersama-catatan-catatan Yang malaikat pun tak luput saksikan Ialah ia Yang nantinya duduk di atas dipan Badannya mewangi kasturi tak terelakkan Ialah ia Yang nantinya Yang nantinya Tertawa pahit menatap mereka Orang-orang pendusta kehidupan Cholilatun Nabilah Kelas XII Bahasa MAN Kediri II Kota Kediri Jalan Sunan Ampel , Ngronggo, Kota Kediri, Kode Pos 64127
Mujahid Bidadari
Masa menua berarakkan perzamanan lahir sepotong tubuh mendewasa anggun nan perkasa lemah lembut nan tangguh Kartini atau bidadari terzaman Nabi yang cadas teguh di jalan Tuhannya beriringan husar mengawal umbara persada menyibak tabir gender abad ini Harian sejarah selalu berceloteh dalil-dalil jejak mujahid terpetik teladan bukan serdadu bersimbah darah di palagan
62
MPA 326 / November 2013
atau... menyuarakan akhwat oleh akar cercaan namun... kesukaran melahir berpulang nyawa tertanda syahid terdalam pusara Umi Latifah Siswa Kelas XII S 1 MAN Ngrambe Bedingin, Ngrambe, Ngawi
Pahlawan
Pahlawan ... Kau adalah jagoan kami Kau adalah pembangun negeri ini Tanpa kau aku tidak akan seperti ini Tanpa kau bangsaku tidak akan merdeka Berjuta-juta rintangan kau hadapi demi kita semua Sampai-sampai kau rela korbankan Jiwa dan ragamu demi kita semua Tetesan darahmu telah menyatu dalam darahku Putih tulangmu telah menyatu dalam tubuhku Oh.....Tuhan.......... Ampunilah dosa-dosa pahlawan kami Tentramkanlah kehidupan keluarganya Dari dunia sampai akhirat Karena tanpa mereka Kami tidak akan seperti ini Pahlawan kan ku kenang jasamu hingga akhir hayatku Syaiful Rizal Siwa Kelas X-5 MAN Sampang
Terminal Kota Terakhir
manusia di persimpangan jalan itu akhirnya menuju terminal kota terakhir,.. membawa bekal dan isi kantong yang telah terkumpul membeli karcis dan masuk pada luapan manusia dengan berbagai tujuan perjalanan… arus penumpang yang terkendali berebut bus hingga rela berdiri pak kernetpun dengan sigap siap menutu pintu bus di sisi lain, tak sedikit pula ada bus yang hingga matahari meninggi masih sepi penumpang dan bertengger tak beranjak dari terminal dia mengedarkan pandangannya pada suasana yang buatnya letih letih tergiur, letih terbuai tapi manusia persimpangan itu pada akhirnya akan temukan jalan pulang,.. memilih jejaknya sendiri dan masuk bus yang membawanya kembali merangkai perjalanannya sendiri karena mimpinya berujung di kampung kelahiran Anik Wahyuningsih Mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang
Hamba yang Tertinggal
Malam yang mencekam; siang yang menelanjang Pagi yang buta; siang yang tiada ; sore yang mati buta dan tiada Dari sebelum aku sadar keberadaanmu; aku mulai merasakan kehilangan Sebelum butir-butir rindu menjelma kasih yang merindu ada dan tiada Sekarang rasa dugaku menjadi benar-benar duka Ya Rabb; kau pergi tanpa aku sadari Kau menjauh tanpa menyadari Kau menghilang, melupakan tanpa kenal kisah telah berjalan sebelum ini Ya Rabb; Tak kuat menahan tarikan tanganmu yang lembut itu untuk hilang dari hadapan Kau biarkan aku yang menanggung semua ini Kau biarkan aku tidur sendiri tanpa alunan suara dan pelukanmu Ya Rabb; Dari sekarang sampai kapan aku merelakanmu Dari sekarang sampai kapan aku bisa menahan rindu Kau berkeliaran disetiap ingatan tapi kau tak mau melirikku sedikitpun Ya Rabb; Desiran kata yang tercipta hanya sebatas puisi belaka; yang membuatmu santai saja, duduk manis kau lailiyah Padahal, aku melemparmu dengan hati yang sakit; tetap saja kau kembali tanpa senyuman Ya Rabb; Hamba yang tertutupi dosa besar ini Jiwa hamba yang membuatmu tak tahu hariku yang membutuhkanmu Sementara, robekan hati ini ingin merasakan kedamaian Ya Rabbi Ya Hafidh Kembalilah untuk hamba yang luka karna lari mengejarmu. Readi Afandi MA. Raudlatul Ulum Bilapora Rebba Lenteng
TTM EDISI 326
Bulan NOVEMBER 2013
TTM Edisi 326
MPA
DAFTAR PERTANYAAN MENDATAR : 1. Sejenis pohon palem 4. Memarahi dengan suara keras 7. Tulang pipih yang melindungi rongga dada 8. Luas, lebar 10. Melimpah melebihi kapasitas 12. Memberi penghormatan 14. Kadang-kadang, sekali-sekali 17. Tiruan, bukan asli 18. Lebih baik (bahasa Arab) 21. Orang cerdik, pandai dan bijaksana 23. Tepuk tangan dengan serentak 25. Huruf Hijaiyah 26. Bersifat menyangkut manusia 27. Sesuatu menjadi hasil peristiwa, perbuatan MENURUN : 1. Sangat sederhana, apa adanya 2. Nomor Induk Pegawai 3. Tulang kecil-kecil yang tumbuh di dalam gusi 4. Sajak sederhana bercerita mengharukan 5. Tertinggi, teratas, puncak 6. Panggilan penghormatan bagi saudara tua 9. Bersifat dugaan, perkiraan 11. Larutan kimia bersifat mudah menguap, mudah terbakar, sebagai campuran minuman keras 13. Alif-Lam-Mim 15. Lembaran Anak-anak 16. Hakekat, Inti, Hal pokok 17. Hal yang bersifat ke –Tuhanan 19. Garis keturunan 20. Uang yang disediakan untuk satu keperluan 22. Institut Teknologi Surabaya 24. Asian Development Bank
KUPON
No : 326
JAWABAN TTM NO. 324 Mendatar : 1.LEMARI 4.PEDATI 7.DIA 8.BAHANA 9.TUDUNG 11.HIU 13.EFEK 15.KOMA 18.DUA 21.RAMPAI 23.JANTAN 24.SIA 25.AKTUAL 26.BLEWAH Menurun : 1.LEMBU 2.AUBADE 3.INDAH 4.PRATU 5.DAUD 6.IMAGO 10.UKM 12.ITU 14.FAM 16.OPNAME 17.AROMA 18.DISEL 19.AJAIB 20.ANTAH 22.PILU
Peraih Hadiah TTM No. 324 1. M. Jahir MAN 1 Jember Jl. Imam Bonjol 50-Jember 2. M. Johan Amiruddin Jl. Raya Parengan RT 04 RW 03 Maduran, Lamongan (62261) 3. Suhairi Rachmad Jl.Asta Keramat No.1 Desa Telaga Kec. Ganding Sumenep (69462) 4. Abdul Manan Sekarputih Gg I RT 05 RW 02 Kec. Tegalampel Kab Bondowoso (68291) 5. Mohammad Khorro PP. Puncak Darussalam Patoan Raya, Palengaan, Pamekasan
Ketentuan : 1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya. 2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir November 2013 (cap pos). 3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 328.
MPA 326 / November 2013
63
Nama Panggilan : Faiz Tempat/Tgl Lahir : Gresik, 2 Juli 2011 Alamat : Kesamben Kulon RT 4 RW 6 Wringinanom Gresik Orang Tua : Sugito Alfi
64
Nama Panggilan : Rizal Tempat/Tgl Lahir : Blitar, 07 Agustus 2004 Alamat : Jl. Raya Buneng, Boro, Selorejo, Kab. Blitar Sekolah : SDN Sumberpucung Malang Hobi : Berenang Cita-Cita : Dokter Orang Tua : Isjayantik dan Ramelan
Nama Panggilan : IRIN Tempat/Tgl Lahir : Mojokerto, 27 Juli 2010 Alamat : Klinterejo RT.01/RW.04 Kec. Sooko, Mojokerto Hobi : Menulis, memasak dan nyanyi Cita-Cita : dokter Orang Tua : Moch. Syarif Kholili dan Erna Hidayatin Naily
Nama Panggilan : INDAH Tempat/Tgl Lahir : Lumajang, 03 Mei 2009 Alamat : Jl. Ranupakis, Klakah, Lumajang Hobby : MENGGAMBAR Cita-Cita : PILOT Orang Tua : Akhmad Ridwan dan Efi Fahmidiyah
Nama Panggilan : Ebyad Tempat/Tgl Lahir : Jember, 12 Januari 2012 Alamat : Garahan Kec. Silo Kab. Jember Hobi : Mendengarkan sholawat habib assegaf Cita-Cita : Hafidz Al-qur’an dan Dosen Orang Tua : Nasirudin. F, M.Pd.I dan Evi Haryati
Nama Panggilan : Ipunk Tempat/Tgl Lahir : Sumenep, 09 Februari 2013 Alamat : Bilapora Rebba Lenteng Sumenep 6946 Hobi : Berteriak dan Menangis Cita-Cita : Anak yang Tinggi dan Ideal
MPA 326 / November 2013
Hari Wisudaku Oleh: Kuswatul Masfufah Zain*)
T
anggal yang Firdha tunggu-tunggu pun akan tiba tinggal menunggu hari. Tepatnya tanggal 4 Juni 2013 nanti Firdha akan melaksanakan wisuda sebagai tanda lepas pisah dari jenjang Sekolah Menengah Pertama di Ma’hadnya.1 Jauh-jauh hari, Firdha pun telah selesai mengepak semua barang-barang untuk meninggalkan Ma’had tercinta. Setiap hari Firdha berlatih Qasidah bersama temantemannya untuk ditampilkan pada acara wisuda. Saat latihan berlangsung tiba-tiba muallimah2 memanggilnya dari luar gedung seni. Firdha pun bergegas menghampiri muallimah dan bertanya dengan menggunakan bahasa Inggris. Karena di Ma’had Al Amin Firdha hanya diperbolehkan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa arab dan inggris. “What happen Muallimah?” tanya Firdha. “There is your mother and your sister,” muallimah menjawab. Firdha meninggalkan teman-temannya untuk menemui Umi dan kakaknya. Sesampainya di kamar, Firdha segera bersalaman dengan keduanya. Setelah ketiganya ngobrol sebentar tiba-tiba Umi mengajak Firdha menghadap ke ustadzahnya untuk bertemu dengan Nyai3. Firdhapun menuruti dan menguti Umi dan Kak Tafri dari belakang. Dalam benaknya, Firdha bertanya-tanya. “Sebenarnya apa yang direncanakan Umi? Kenapa Umi harus bertemu dengan Nyai segala?!” Namun segala pertanyaan yang berputar-putar di pikirannya urung Firdha tanyakan kepada Umi. Firdha memilih untuk diam dan terus membuntuti Umi dan Kak Tafri dari belakang. Sesampainya di rumah Nyai, Umi segera mengutarakan maksud dan tujuannya. Tanpa Firdha duga, ternyata Umi meminta izin agar Firdha diperbolehkan meninggalkan ma’had untuk beberapa hari karena keponakan Umi yang di Jakarta akan menikah dua hari lagi. Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Firdha terkejut dengan ucapan Uminya, bagaimana mungkin wisuda yang Firdha nanti-nantikan selama dua bulan harus dilewatkan begitu saja hanya karena ada acara pernikahan.
Firdha pun mencoba menolak permintaan Uminya. Dengan halus Firdha beralasan wisuda tinggal beberapa hari dan dia tidak mungkin untuk meninggalkan teman-temannya yang akan merusak latihan mereka. Sebenarnya Firdha tak ingin menghabiskan waktu terakhirnya dengan perpisahannya yang lebih cepat dari semestinya. Tetapi apa mau dikata, sekeras apapun usaha Firdha untuk tetap tinggal di ma’had, Umi tetap bisa membujuknya untuk pulang. Firdha pun meninggalkan ma’had, dengan berat hati dia menyempatkan diri untuk berpamitan dengan temantemannya. Dan tentunya dengan anak-anak Qasidah, dia meminta maaf karena tidak bisa melengkapi mereka. Tetapi dia berjanji akan berusaha datang ketika hari wisuda. Sesampainya di rumah, Umi telah menyiapkan semua baju yang akan Firdha bawa. Mobil pun melesat menuju Bandara Juanda. Ternyata, Abah juga sudah memesan tiket pesawat yang akan Firdha tumpangi. Setelah perjalanan kurang lebih selama satu jam, Firdha pun sampai di Bandara Ir. Soekarno. Firdha gelisah dan tak sabar menunggu waktu wisuda. Ingin rasanya dia meninggalkan pesta yang sedang berlangsung dan segera terbang ke ma’hadnya. Firdha memohon kepada Umi dan Abahnya agar diizinkan untuk pulang lebih awal karena ingin mengikuti acara wisuda. Akhirnya, Abah mengizinkan asal Firdha ditemani Kak Tafri. Firdha sangat bersyukur karena setelah acara pernikahan itu selesai, dia bisa kembali ke Ma’had tepat waktu. Firdha dapat menepati janjinya. Tepat ba’da maghrib, Firdha sampai di Ma’had untungnya acara wisuda akan dimulai ba’da Isya’. 1 Ma’had = Pondok Pesantren 2 Mullimah = Pengurus Pondok 3 Nyai = Sebutan untuk isteri Kyai / Pengasuh Pondok Pesantren *) Siswi kelas XII IPA 3 MAN Sampang
MPA 326 / November 2013
65
11
Maret 2004, Madrid diguncang ledakan bom yang menewaskan hampir 200 jiwa. Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai ”M-11” ini, menurut polisi Spanyol dilakukan oleh jaringan Al-Qaidah. Peristiwa pengeboman ini, telah menambah panjang daftar tindakan teror dinegeri matador ini, yang sebelumya sering dilakukan kelompok ETA Basque. Pada peringatan tahun pertama peristiwa itu, Club de Madrid menggelar ”International Summit on Democracy, Terrorism, and Security” berlangsung 8 – 11 Maret 2005 dengan pengamanan ketat. Dibuka oleh Raja dan Perdana Menteri Spanyol, kemudian ditutup oleh Sekjen PBB Kofi Annan. KTT yang lebih dikenal dengan”Madrid Summit” ini, menghadirkan banyak kepala negara dan kepala pemerintahan, serta para sarjana dan pakar terkemuka dunia dalam bidang demokrasi, terorisme, dan keamanan. Dari Indonesia diwakili Prof.DR. Azyumardi Azra. KTT terbagi dalam 16 Kelompok Kerja yang membahas akar-akar terorisme dari berbagi segi, dari aspek psikologi, politik, ekonomi, budaya, sampai agama. Terdapat juga kelompok kerja tentang langkah dan kebijakan antiteror dari berbagai dimensi. Kelompok kerja yang telah berdiskusi melalui internet berbulan-bulan sebelum KTT itu berlangsung, menghasilkan sejumlah kesepakatan penting seperti : Kesadaran bahwa dewasa ini tidak ada negara yang kebal dan bisa terhindar dari terorisme (tindakan kekerasan yang ditujukan untuk menciptakan dampak ketakutan luar biasa ditengah masayarakat secara keseluruhan). Akar terorisme juga sangat kompleks, yang bisa merupakan gabungan dari berbagai faktor, sejak dari ketidakpuasan politik domestik dan internasional, kemiskinan, keterbelakangan pendidikan, penafsiran literal dan sepotong-sepotong atas (teks) agama, alienasi dan ketercerabutan budaya, dan faktor terkait lainnya. Khusus tentang akar keagamaan terorisme, kesepakatan dalam Kelompok Kerja yang dipimpin Profesor Mark Juergensmeyer dari UC Santa Barbara Amerika Serikat, antara lain menegaskan bahwa : ”Agama per se jarang atau hampir tidak pernah menjadi satu-satunya penyebab terorisme. Yang sering terjadi, faktor penyebabnya malahan faktor-faktor ekonomi, politik, sosial, dan budaya bercampur baur satu sama lain, yang kemudian di-justifikasi dengan penafsiran literal dan ketat atas agama. Penafsiran semacam ini sangat boleh jadi menyumbang bagi terciptanya ”culture of violence” dikalangan kelompok keagamaan tertentu yang
66
MPA 326 / November 2013
menolak berkompromi dan bahkan memegang perspektif tentang perang kosmik. Memandang akar-akar terorisme yang begitu kompleks, penanganannya juga mestilah multifacetted, multitrack, dan komprehensif. Respons militer dan keamanan saja disepakati tidak akan mampu menangani terorisme. Sebaliknya, justru kontraproduktif dan dapat menciptakan bebagai ekses yang pada gilirannya melahirkan ’lingkaran terorisme’ yang sulit diakhiri. Juga dipandang keliru penggunaan istilah ’Jihadists’, yang semakin meluas belakangan ini, untuk menyebut orang-orang Islam yang terlibat dalam tindakan terorisme. Tindakan teror yang mereka lakukan, yang mengakibatkan tewasnya banyak ’innocent people’ bukanlah ’jihad’ dalam arti sesungguhnya. Penggunaan istilah tersebut selain merupakan distorsi dan tidak sesuai dengan ajaran Islam yang benar, sekaligus juga merupakan ’stigmatisasi’ terhadap Islam secara keseluruhan. Lebih jauh, terorisme tidak dapat dibasmi dengan tindakan-tindakan unilateral, sebaliknya harus melalui kerjasama multilateral, khususnya melalui lembagalembaga internasional, terutama PBB. Unilateralisme negara pada tingkat internasional, hanya akan menumbuhkan ketegangan internasional – diantara berbagai negara – dan sekaligus meningkatkan ketegangan diantara masyarakatmasyarakat dunia. Pada tingkat domestik, meski bukan satu-satunya obat mujarab, demokrasi dipandang sebagai alternatif untuk mengurangi jika tidak dapat menghilangkan terorisme secara keseluruhan. Penguatan demokrasi mestilah sejalan dengan pemberdayaan aparat dan tatanan hukum dengan tetap menghormati HAM, penguatan civil society dan pemberian ruang partisipasi dan dialog yang lebih besar. Dengan begitu, political discontent yang dapat berujung pada terorisme dapat diakomodasi dan disalurkan dengan penuh keadaban. Dengan demikian, Madrid Summit yang dirancang dilaksanakan dan dikaji bersama oleh sebagian besar pakar dunia barat sendiri, adalah sebuah upaya yang diharapkan dapat membuka mata –pandangan mereka tentang akar terorisme dengan segala penyebab dan keterkaitannya, dan khususnya tentang Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dan hidup berdampingan secara damai untuk mmakmurkan dunia ini. (diolah dari jejak-jejak jaringan kaum muslim, azyumardi azra, 2007) ahar
Kakanwil Kemenag Prov. Jatim bersama Wagub Jatim saat menyambut kedatangan jamah haji kloter pertama Embarkasi Surabaya
Drs. H. Sudjak saat memberikan Tropy juara (kiri) dan suasana salah satu majlis MQK IV Prov. Jatim 2013 di Bangkalan
Drs. H. Sudjak, MAg bersama Bupati Bangakalan saat menerima bingkisan dari salah satu delegasi MQK IV Jatim 2013
Drs. H. Sudjak, MAg (paling kanan) bersama Pak De danGus Ipul saat melaksanakan Shalat Idul Adha di M asjid Al-Akbar Surabaya
Pengurus DWP Kanwil Kemenag Prov. Jatim saat menyambut kedatanagn Tim Penilai Lomba UKS di RA Perwanida Surabaya
H. Sudjak berbincang dengan H. Nus Cholis sebelum pelaksanaan pemotongan hewan kurban di kanwil Kemenag Prov. Jatim
Suasana pemotongan hewan kurban di kanwil Kemenag Prov. Jatim 04 LAYOUT D - HAL 67 BIDIKAN - NOP 2013.pmd 67
10/29/2013, 8:04 PM
05 LAYOUT E - HAL 68 COVER BLKG - NOP 2013.pmd 68
10/29/2013, 9:23 PM
Ibadah Haji Kaum Marjinal
ISSN: 0215-3289
NO. 326 / DZULHIJAH / MUHARRAM / TH. 1434 H / TH. 1435 H / NOVEMBER 2013 / TH. XXXXI
Ciptakan bK uning Kampung Kita Kitab Kuning di Madrasah
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 1
10/29/2013, 8:12 PM
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 2
10/29/2013, 8:12 PM
MPA 326 / NOVEMBER 2013
Media informasi, komunikasi, dan edukasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
Pemimpin Umum: H. M. Sudjak Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: H. Musta'in Wakil Pemimpin Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid Staf Ahli: H. Mahfudh Shodar, H. Moh. Hasin, H. Supandi, H. Asyhuri, Nur Cholis H. M. Fachur Rozi Dewan Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR Sekretaris Redaksi: H. Fatchul Arief, H. Samsul Anam Bendahara: H. Sugianto Staf: Khusnul Khotimah Distribusi/Tata Usaha: Husnul Khotimah Staf: Sukardjito Hukum dan Litbang: Hj. Hikmah Rahmah Staf Redaksi Editor: Choirul Mustofa Reporter: M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan, Anni Athi'ah, dan Fery Ariya Santi Design-Layout: Mey Sutrisno, Munif Korektor: Rasmana Rahim Khothot: M. Midzhar Koresponden: Berkedudukan di setiap Kankemenag Kab/Ko se-Jawa Timur. Alamat Redaksi: Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo, Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490 e-mail:
[email protected] Diterbitkan Oleh: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya, Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Fax. : 031-8470600 Isi di luar tanggung jawab percetakan
Pembaca setia, banyak peristiwa penting di negeri ini yang lewat begitu saja dari perhatian publik. Sebab media massa tak memblow up beritaberita tersebut secara besar-besaran. Ambil misal tentang penyelenggaraan MTQ Internasional ke-2 tahun 2013. Kita seolah tak merasa, bahwa Indonesia telah jadi tuan rumah perhelatan akbar yang diselenggarakan pada tanggal 11 September itu. Peristiwa lainnya, adalah penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) III di Palembang. Padahal 44 negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) turut ambil bagian di sana, 1.677 orang atlet berlaga penuh gegap-gempita, dan 599 orang offisial terlibat dalam perhelatan olahraga multievent tersebut. Tapi kegiatan yang diselenggarakan pada 22 September – 1 Oktober 2013 itu hampir luput dari pengamatan kita semua. Itulah yang mendasari kami memuat kembali kedua peristiwa tersebut dalam majalah kesayangan kita ini. Bagi yang tak mengikuti berita-berita tersebut, dapat membaca sajian ini. Dan bagi yang telah mengikutinya, setidaknya ini bisa mengingatkan memori Anda kembali. Sebab bagaimanapun pula, kedua peristiwa akbar itu sangatlah penting bagi masyarakat – khususnya umat Islam – di Indonesia. Apalagi Muslim di Indonesia telah banyak “dilirik” bangsabangsa lain, karena umat Islam di sini terkenal paling ramah dan cinta damai. Maka tak salah jika Princess of Naradhiwas University, Thailand, menyematkan gelar Doktor Honoris Causa kepada Menteri Agama Suryadharma Ali. Sebab dirinya dinilai mampu menjunjung tinggi toleransi beragama dan turut berperan penting menciptakan kerukunan beragama di Indonesia. Berita tersebut juga kami sajikan dalam edisi kali ini. Oh ya.. di rubrik Ta’aruf, ada kisah yang membuat kita trenyuh dibuatnya. Betapa seorang penarik becak, pemulung dan tukang loper koran, telah berhasil menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Meski dengan menabung hingga likuran tahun dari sisa belanja keluarga, ketiganya telah berhasil pergi ke baitullah menunaikan rukun Islam yang kelima. Sementara dari rubrik Inspirasi, sengaja kami suguhkan tentang kiat cepat membaca kitab kuning. Ini kami pandang perlu, karena banyak sekali masyarakat yang ingin menguasai kitab kuning tetapi terhalang dengan bagaimana cara membacanya. Nah, dengan metode 40 jam ini, Anda akan dapat membaca kitab kuning dengan lancar. Dari rubrik Bilik Santri juga ada kabar menarik. PP. Kanzul Ulum Madiun melirik jeruk purut sebagai komoditas andalannya. Sebab disamping perawatannya mudah, juga masih jarang petani yang berbudidaya tanaman tersebut. Tentu ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya pondok pesantren yang ada di Jawa Timur. Semoga bernilaiguna dan bermanfaat!
Kontak dan Pendapat --------------Teropong -----------------------------Lensa Utama -------------------------Liputan Khusus ---------------------Inspirasi ------------------------------Cahaya Hati -------------------------Lensa Khusus -----------------------Khotbah Jum’at ---------------------Informasi ------------------------------
4 5 6 14 18 19 20 24 29
Bilik Santri ---------------------------Ta’aruf --------------------------------Edukasi -------------------------------Serambi Madrasah ------------------Lintas Peristiwa ---------------------Pesona -------------------------------LAA Remaja -------------------------Cermat --------------------------------Dunia Islam --------------------------MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 3
10/29/2013, 8:25 PM
27 34 36 42 51 58 59 62 66 3
INNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN Segenap Keluarga Besar Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo Turut berduka cita atas meninggalnya:
DRS. H. MOH. SIRAJUDDIN, SH. M.Pd (Mantan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo) Pada hari Selasa, 15 Oktober 2013 Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan semua kekhilafannya diampuni-Nya. Bagi keluarga yang ditinggal semoga diberi ketabahan dalam menghadapi musibah dari Allah SWT. Amin ya robbal alamin Kepala H. Busthomi, SH., M.HI Segenap Keluarga Besar Kementerian Agama Kota Pasuruan Turut berduka cita atas meninggalnya:
Ibu Nur Maisah (Istri Bapak Muhammad Mudakir, M.PdI, Reporter MPA Kota Pasuruan) Pada tanggal 18 Oktober 2013 pukul 14.00 WIB di RSSA MALANG dalam usia 45 tahun Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan semua kekhilafannya diampuni-Nya. Bagi keluarga yang ditinggal semoga diberi ketabahan dalam menghadapi musibah dari Allah SWT. Amin ya robbal alamin Kepala Drs. Makmur Salim, MSi
Ralat Ayat Belakang Yang benar adalah:
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji." (QS. Al-Baqarah [2]: 197) 4
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 4
10/29/2013, 8:26 PM
Kehadiran bulan Muharram selalu di jadikan tonggak kebangkitan umat, Dalam kalender Jawa, menurut kemasan Sultan Agung yang telah melakukan islamisasi tradisi Jawa, disebut dengan bulan Suro. Berasal dari bahasa Arab AsySyuro yang maksudnya tanggal sepuluh Muharram. Dalam sejarah para nabi dungkapkan bahwa bulan tersebut, lebih khusus pada tanggal sepuluh Muharram itu, para nabiyullah mendapat pertolongan dari Allah dan mendapat kemenangan terhadap musuh-musuhnya. Sejak kita memasuki abad kelima belas hijriyah yang lalu, bertekad untuk bangkit dari keterpurukan. Berdasarkan siklus perputaran nasib umat sudah saatnya umat ini bangkit kembali. Tujuh abad yang pertama adalah masa kemenangan, kejayaan dan keemasan Islam. Terakhir ditandai dengan penaklukan Konstatinopel oleh tentara muslim yang dipimpin oleh Sultan Muhammad dua, yang kemudian berubah namanya menjadi Istambul dan ditetapkannya sebagai ibukota Kesultanan Utsmaniyah. Sinar Islam mulai redup, ketika Kerajaan Islam Granada ditaklukkan oleh Raja Ferdinand dan Isabella pada tahun 1492 Masehi. Kerajaan lainnya satu persatu dikalahkan. Bangsa-bangsa Barat (Inggris, Portugis, Perancis dan Belanda) dan Rusia mulai melakukan ekspansi ke negara – negara berpenduduk mayoritas muslim. Bangsa-bangsa muslim yang terjajah cukup lama terpu-
ruk ke dalam jurang keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Merasakan keprihatinan akibat penjajahan timbul kesadaran pada diri para Ulama. pemimpin Islam dan para politisi serta tokoh-tokoh pergerakan nasionalis-muslim untuk bangkit melawan imperialisme-kolonialisme. Di Indonesia semangat kemerdekaan dan hasrat untuk lepas dari belenggu penjajah dipelopori oleh para Ulama dan pemimpin Islam. Sejarah mencatat sederet nama-nama Pahlawan Nasional yang juga ulama dan pemimpin Islam. Ki Ageng Tirtayasa telah menginspirasi para pejuang bangsa melawan penjajah. KHA Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari membela umat melalui program pendidikan menghilangkan kebodohan baiik dalam pengetahuan umum maupun agama. KH Samanhudi memelopori kebangkitan ekonomi umat. HOS Cokroaminoto, politisi nasionalis-muslim yang menjadi bapak politik umat dan bangsa. Dia adalah bapak asuh dan guru politik Bung Karno. KH Agus Salim adalah ulama, diplomat dan intelektual yang diakui kredibilitasnya. KH Mas Mansur, ulama dan tokoh nasional yang terkenal dalam kelompok empat serangkai bersama sama Bung Karno, Bung Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Muhammad Natsir, da’I dan tokoh politik yang berjuang untuk umat dan bangsa. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau dikenal dengan panggilan Buya Hamka, seorang
ulama dan sastrawan yang membawa pencerahan. Jenderal Soedirman, seorang muslim ahli strategi perang yang memimpin perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari balik tandu. KHA Wahid Hasyim –putra KH Hasyim Asy’ari dan ayahanda KH Abdurrahman Wahid- seorang ulama pejuang dan politisi yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama setelah RIS dan RI kembali barsatu pada tahun 1950. Setelah merdeka ketika terjadi serangan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali bangsa dan negara Indonesia bangkit arek-arek Suroboyo dan pemuda Indonesia melawan agresor yang digerakkan oleh pemuda nasionalis-muslim Bung Tomo dengan gema suara takbir Allahu Akbar. Masih banyak lagi nama-nama Ulama, tokoh=tokoh pergerakan Islam yang berjuang baik melalui perlawanan di medan perang maupun melalui diplomasi dalam majelis-majelis perundingan. Catatan sejarah tersebut menunjukkanbetapa besar peran mereka bersama-sama para tokoh nasionalis lainnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka memiliki jiwa patriotisme yang lebih mementingkan bangsa dan negaranya dari pada kepentingan diri dan golongannya. Semoga jiwa kepahlawanan dan patriotisme mereka dapat dimiliki oleh generasi bangsa saat ini dan mendatang. RAW MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 5
10/29/2013, 8:26 PM
5
Spirit Hijriyah Perubahan dari Ketidakadaban Menjadi Peradaban Konsep dasar atau pesan hijrah adalah perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam hijrah tersebut, Rasulullah SAW juga melakukannya secara fisikal dan mental. Secara fisikal, adalah pindahna dari Makkah ke Madinah. Kemudian beliau membentuk komunitas yang menjadi “negara madinah” – dengan Piagam Madinahnya.
Itulah yang diistilahkan Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag sebagai sebuah perubahan dari uncivilized menjadi civilized, dari tatanan masyarakat yang tidak berbudaya menjadi masyarakat yang berbudaya. “Jadi, perubahan dari ketidakteraturan menjadi keteraturan. Perubahan dari ketidakadaban menjadi peradaban,” ujarnya. “Oleh karenanya, simbol yang kemudian diubahnya nama Yatsrib menjadi Madinah itu merupakan perubahan ke arah masyarakat yang beradab,” tuturnya menambahkan. Hijrah dalam perspektif pendidikan, urai Ketua PW LP Ma’arif Jawa Timur ini, bahwa pendidikan merupakan proses yang dialami peserta didik untuk memperoleh perubahan. Baik perubahan dalam ranah kognisi (pengetahuan), afeksi (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Dengan pendidikan, diharapkan ketiga hal itu ada perubahan. “Perubahan secara individual maupun secara kolektif. Jadi, pendidikan juga harus memberikan efek positif terhadap perubahan masyarakat ke arah yang lebih bagus,” ulasnya. Intinya, sambung pria kelahiran Lamongan 21 Oktober 1962 ini, bahwa proses perubahan itu harus dialami. Dalam konsep pendidikan terkini, peserta didik itu harus mengalami. Dengan kata lain, bahwa untuk membangun sesuatu yang baik itu haruslah melalui proses keterlibatan. Rasululullah dan para sahabat dulu juga terlibat langsung untuk melakukan perubahan-perubahan. Untuk mengatasi berbagai pro6
blema di Indonesia, lanjutnya, maka bisa dimulai dengan melakukan perubahanperubahan melalui pendidikan dengan konsep dasar hijrah. Dengan begitu nantinya diharapkan ada efek bola salju, sehingga terjadi perubahan-perubahan signifikan yang mengarah ke perubahan-perubahan yang lebih beradab. Yang paling ditekankan Rasulullah dalam hijrah, tutur suami Rif’atul Choiriyah ini, adalah bagaimana menjadikan orang itu beradab. Sabda Rasul, addabanii robbi fa ahsana ta’diibii. Jadi Tuhan telah memperadabkan beliau. “Adab itu bukan hanya transfer of
pendidkan itu ditanamkan agar menghasilkan manusia-manusia yang beradab,” paparnya. “Alhasil, bangsa manapun ketika melakukan proses pendidikan harus menjadikannya sebagai proses peradaban,” simpulnya. Menurut mantan PR II IAIN Sunan Ampel Surabaya ini, sayangnya pendidikan Islam kurang mnegarahkan model pendidikannya ke arah sana. Pendidikan Islam masih dimaknai sempit. Semisal hanya mengajarkan teologi, hukum Islam dan sebagainya. Padahal seharusnya, ketika peserta didik mempelajari ilmu teologi – misalnya ilmu kalam, hukum Islam, fiqh atau akhlak, semuanya harus ditujukan untuk pencapaian menjadi orang yang beradab. Maka tak cukup output dari sebuah lembaga pendidikan tertentu menghasilkan ahli hukum, tetapi dia sendiri tidak beradab. Jadi yang paling penting, adalah menjadi orang yang beradab yang berarti dia menghormati
Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag knowledge. Tapi lebih dari itu, ada transfer of value dan habitasi atau pembiasaan-pembiasaan,” jelasnya. Jadi menurutnya, Nabi itu konsepnya sangat besar. Beliau ditugasi Allah SWT untuk memperjuangkan sebuah agama, tapi include di dalamnya untuk memperjuangkan manusia agar beradab. Arti beradab adalah bisa hidup bagus, teratur, etis, tidak chaos. “Jadi,
hukum, hak asasi manusia, tidak egois dan selalu mementingkan orang lain, tampil untuk membela mustadh’afin dan seterusnya. “Semua itu dalam rangka untuk membangun manusia yang beradab,” tukasnya. Selama ini, ungkap Guru Besar IAIN Sunan Ampel bidang pendidikan ini, Islam masih dipandang secara normatifnya dan belum sampai ke wilayah
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 6
10/29/2013, 8:26 PM
aplikatifnya. Ketika belajar agama, norma-norma itulah yang dipahami. Misalnya menolong itu baik, mencuri itu jahat dan berdosa, atau sederet contoh-contoh lainnya. Pendidikan di Indonesia, tengarai Haris, mulai level dasar sampai ke perguruan tinggi masih lebih dipahami sebagai proses normatif semata. Lebih banyak pada pengisian ranah kognisinya saja. “Jadi.. agama sebagai pengetahuan dan bukan agama sebagai pedoman yang dijalankan dalam kehidupan keseharian. Misalnya mereka melakukan learning service atau pembelajaran yang berbasis pelayanan,” terangnya. Untuk itulah Haris berharap, agar umat Islam seharusnya menjadi pioner pendidikan di Indonesia. Sebab mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam. Umat Islam harus bekerja keras mencari solusi terbaik untuk pendidikan bangsa ini, agar punya sumbangsih yang besar terhadap perbaikan bangsa untuk menjadi bangsa yang beradab. Kata beradab, memang mudah dikatakan tapi sulit untuk diraih – bahkan bagi guru pendidik sekalipun. Apalagi, perilaku guru kini tak sedikit yang “meniru” tabiat buruh. Ketika menyuarakan aspirasinya, guru sudah mulai menggunakan aksi demo. Seperti dilansir sejumlah media masa, di beberapa daerah tak sedikit guru yang melakukan aksi demo untuk menggolkan tuntutannya. Yang perlu dipikir ulang, pepatah ‘guru kencing berdiri murid kencing berlari’, terlanjur melekat di jiwa masyarakat. Tak tahu apa yang ada di benak murid-murid, ketika melihat para gurunya beramai-ramai turun jalan? Sebab guru adalah figur yang ‘digugu lan ditiru’. Dengan melakukan aksi demo, tidakkah akan berimbas pada perilaku siswa? Apalagi akhir-akhir ini, citra guru mengalami penurunan gara-gara tindakan segelintir guru yang amoral. Menurut Drs. H. Ichwan Sumadi, MM, seharusnya kasus yang segelintir itu tak mengkonotasikan bahwa semua guru tidak baik. “Di Jawa Timur saja, ada sekitar 600 ribu guru. Kalau ada sepuluh guru yang tidak baik, kalau dihitung secara persentase itu masih relatif kecil,” paparnya. “Masak akibat nila setitik rusak susu sebelanga,” kilahnya ber-
“Motivasi guru dalam pengabdiannya tidak berdasar pamrih, tapi semata-mata ikut mencerdaskan anak bangsa,” nada tanya. Untuk itulah, Ketua PGRI Jawa Timur ini menghimbau, guru harus lebih mengutamakan profesinya. Jangan hanya menuntut haknya saja. Memang pada satu sisi guru profesional harus disejahterakan. Jadi harus ada keseimbangan antara profesi dan kesejahteraan. “Sebab kami beranggapan, kalau guru nasibnya baik insyaAllah kinerjanya akan baik pula,” ujarnya. “Tapi kami tidak ingin ada guru yang sejahtera materiilnya, tapi kinerjanya tidak professional,” tegasnya menambahkan. Bagi guru yang menerima tunjang-
Drs. H. Ichwan Sumadi, MM an profesional, katanya mengingatkan, harus bisa menampilkan dan mentransfer ilmunya kepada siswa secara optimal. Dan perlu dipahami, disamping PGRI menjadi wadah uneg-uneg para guru, jangan beranggapan bahwa PGRI hanya terfokus pada bidang kesejahteraan saja. “Tidak! Masih banyak yang ditangani PGRI, baik internal maupun eksternal,” imbuhya. Dirinya juga berharap, agar masya-
rakat tak menganggap guru sebagai segala-galanya. Sebab mereka adalah manusia biasa, yang bisa saja terjadi penyimpangan. Kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi, kapanpun dan dimanapun. Tapi PGRI berusaha agar kejadian itu ditekan sekecil mungkin, agar tidak terjadi penyimpangan profesi lagi. “Kami berharap kepada pemegang kebijakan, agar mengeluarkan aturan atau undang-undang supaya penerapan sanksi bagi yang melanggar ditindak tegas,” harapnya serius. “Dengan begitu agar punya nilai efek jera,” tandasnya. Suami Sri Purwantini, M.Pd ini mengingatkan, bahwa guru adalah sebagai cermin. Guru harus siap memberikan keteladanan kepada murid, maupun masyarakat dan orang tua siswa. Aturan itu sudah ada di dalam kode etik guru Indonesia. Oleh karenanya, guru wajib menjadi anggota organisasi profesi guru yang diatur dalam UndangUndang Guru dan Dosen. “Bagi mereka yang tidak ikut, akan kena sanksi tidak memperoleh sertifikasi. Tujuannya agar guru menjadi pengajar yang profesional,” ulasnya. Di sisi lain, lanjut dosen Universitas PGRI Adi Buana ini, guru hendaknya memiliki wawasan luas, baik akademik maupun hubungan sosial di masyarakat. Guru juga seharusnya mempunyai kecerdasan intelektual dan punya emosional yang tertata. “Pergaulan sosial di publik haruslah tetap dijaga,” tukasnya. Menurut UU Guru dan Dosen, ada tiga kewajiban yang harus dipenuhi. Pertama, memiliki ijazah akademik – minimal Sl atau D4. Kedua, guru harus punya empat macam kompetensi. Semisal kompetensi sosial, profesional, mampu mengelola pembelajaran (paedagogik), serta mampu berkomunikasi dengan baik kepada siapa pun. Yang ketiga, adalah kompetensi kepribadian; yaitu pribadi yang berakhlaqul karimah. Martabat seorang guru, tutur Ichwan, bukanlah ditentukan oleh jabatan, sanjungan dan pujian. Namun martabat seseorang ditentukan oleh sejauh mana dia mengaplikasikan dalam bentuk kinerjanya, tingkah laku, dan sebagainya. “Motivasi guru dalam pengabdiannya tidak berdasar pamrih, tapi semata-mata ikut mencerdaskan anak bangsa,” pungkasnya. Laporan: Muhammad Hisyam, Rasmana Rahim (Surabaya). MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 7
10/29/2013, 8:26 PM
7
Perubahan Status Menjadi IAIN dan UIN Tak Ingin Melahirkan Sarjana yang Setengah Matang Setiap perubahan pasti menimbul- penciptaan tempat kuliah yang nyaman kan paradok. Satu sisi terselip ketakut- dan asri akan diwujudkan. Selain itu, an, namun di sisi lain terbentang be- agar prodi-prodi agama makin digemari, ragam harapan. Ini pula yang mengiringi UIN Sunan Ampel akan memberikan proses konversi Institut Agama Islam program beasiswa ataupun program Negeri (IAIN) menjadi Universitas Is- double degree. Nantinya mahasiswa jurusan prodi lam Negeri (UIN). Pertanggal 1 Oktober lalu, IAIN Su- agama pada semester tertentu diberikan nan Ampel Surabaya telah resmi me- kebebesan untuk mengambil prodi lain; nyandang nama Universitas Islam Ne- seperti sistem informasi atau yang lain geri Sunan Ampel Surabaya. Meski pada tanpa melalui tes. Tapi dengan syarat, mulanya ada beberap kalangan yang prodi agama yang telah diambil tidak kurang begitu setuju atas perubahan ditinggalkan. “Yang jelas kita akan metersebut. Salah satu alasannya, adanya rancang sedemikian rupa agar prodikekhawatiran akan terpingirkannya pro- prodi agama terus berkembang dan di ilmu-ilmu dasar agama – yang selama diminati,” tukas suami Dra. Psi. Nihayaini menjadi konsentrasi IAIN – dengan tus Sa’adah ini penuh optimisme. Hal lain yang akan dilakukan, ujar hadirnya prodi umum. “Saya menjamin itu tidak akan terjadi di UIN Sunan ahli sejarah perkembangan pemikiran IsAmpel,” ujar Prof. Dr. Abdul A’la, MA lam ini, adalah meningkatkan kualitas prodi agama. Misalnya, lulusan jurusan menggaransi. Meksi demikian, Rektor UIN Sunan Tafsir ke depan memang harus benarAmpel Surabaya ini cukup memahami kekhawatira beberapa kalangan tersebut. Bahkan Mendikbud Prof. Dr. M. Nuh, DEA sendiri pernah mempertanyakan hal itu kepadanya. Tapi yang patut disadari, meski tanpa adanya perubahan IAIN ke UIN, prodi-prodi dasar agama seperti Tafsir, Hadis, Akhwalus Syakhshiyah dan Perbandingan Agama, memang sepi peminat. Sebab dari waktu-ke waktu kebutuhan masyarakat terhadap prodi-prodi tersebut semakin berkurang. “Ke depan akan kita dorong prodi-prodi terProf. Dr. Abdul A’la, MA sebut menjadi primadona,” tuturnya bersemangat. Oleh karenanya, lelaki kelahiran benar ahli tafsir. Tentunya melalui peSumenep 5 September 1957 ini pun me- ngembangan kurikulum yang dirancang nyusun berbagai setrategi, agar prodi- sedemikian rupa. Nantinya ada standar prodi dasar agama makin digemari. Per- minimal penguasaan bagi mahasiswa. tama, yang akan dilakukannya adalah Maka dari itu, ke depan para mahasiswa membangun imej bahwa menjadi bagian semester 1-2 – tak terkecuali mahasiwa dari prodi-prodi tersebut sama ber- prodi umum – akan diasramakan. Di sini gengsinya dengan masuk di prodi mereka akan digembleng dengan ilmu dasar-dasar agama. lainnya. Setelah menjadi UIN, urai mantan Untuk itulah, berbagai sarana prasarana seperti keasrian lingkungan dan Asdir Pascasarjana IAIN Sunan Ampel 8
Surabaya ini, akan ada beberapa fakultas dan prodi baru. Fakultas baru itu adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Sains dan Teknologi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dan ke depan akan dikembangkan pula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. “Tapi untuk sementara waktu adalah tiga fakultas baru dulu,” ucapnya. Pemilihan fakultas baru ini memang cukup rasional. Apalagi di banding UIN lain, karakteristik UIN Sunan Ampel sangat berbeda. Sebab UIN SA ingin mengembangkan konsep twin towers. Yakni sebuah integrasi dua kutub keilmuan antara kelimuan Islam dengan keilmuan umum tanpa menghilangkan ciri khas ilmu masing-masing. “Kita igin melahirkan sarjana-sarjana yang sungguhan, bukan sarjana yang setengah matang. Apapaun bidang keilmuannya, para mahasiswa harus
Dr. Maftukin, M.Ag memiliki pandangan keislaman keIndonesiaan,” tandas Pengasuh PP Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep ini. Tak hanya IAIN Sunan Ampel yang berbenah. STAIN Tulungagung pun juga berubah statusnya menjadi IAIN. Sejak ditandatangani Surat Keputusan Presiden Nomor 50 pada tanggal 30 Juli 2013 dan diundangkan di Lembar Negara RI Nomor 120 pada tanggal 6 Agustus 2013, STAIN Tulung-
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 8
10/29/2013, 8:26 PM
agung resmi berubah status menjadi IAIN. Tentu ini merupakan angin segar untuk berkembang demi menjawab tantangan zaman. Apalagi impian itu telah lama dinantikan. “Peningkatan status ini dinilai sangat tepat dan strategis,” ujar Dr. Maftukin, M.Ag. “Perubahan STAIN ke IAIN, berarti secara akademik kelembagaan berdampak pada bertambahnya kewenangan untuk mengelola beberapa rumpun ilmu,” terangnya. Dampak perubahan status tersebut, lanjut Rektor IAIN Tulungagung ini, sungguh luar biasa. Setidaknya, itu terlihat pada kenaikan mahasiswa yang cukup signifikan. Di tahun 2012, ketika masih berstatus STAIN, jumlahnya sebanyak 1153 orang. Namun setelah berubah menjadi IAIN, jumlahnya menca-
di Thailand,” simpulnya. Dengan beralihnya status, sambung pria kelahiran 17 Juli 1967 ini, juga membawa konsekuensi tersendiri. Yang pasti, IAIN Tulungagung harus melakukan upaya perbaikan di segala lini, baik perbaikan fisik maupun non fisik. Untuk sementara, perbaikan diprioritaskan pada kapasitas SDM dosen, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, kemahasiswaan, serta penambahan akses pendidikan tinggi. Peningkatan mutu SDM dosen, akan terus ditingkatkan kualitasnya melalui studi lanjut, workshop, research dan pengabdian dosen. Kini IAIN Tulungagung telah memiliki 4 guru besar, 40 doktor dan sebagian lainnya sedang proses studi S-3. “Jumlahnya akan terus kita tambah,” katanya meyakinkan. Sedangkan untuk sarana dan pra-
pai 1600 orang. Hal itu menunjukkan, bahwa masyarakat sangat antusias dengan beralihnya status STAIN menjadi IAIN. Dampak lainnya, adalah daerah tempat mahasiswa berasal. Kini tak lagi hanya dijubeli anak-anak dari Tulungagung saja, melainkan sudah merambah dari berbagai kota dalam provinsi. “Bahkan yang dari negara Thailand sebanyak 20 orang,” tukasnya bangga. “Ini berarti alih status ke IAIN juga sudah didengar
sarana, yang diutamakan adalah penambahan kelas-kelas dan ma’had al-Jami’ah. Sementara ini kamar ma’had memang sangat kurang, yakni 60 kamar yang hanya bisa menampung 360 mahasiswa. Padalah jumlah mahasiswa seribu lebih. “Oleh karenanya, penambahan kamar ma’had merupakan program wajib,” tukasnya menegaskan. Keberadaan ma’had yang representatif, memang sangat dibutuhkan bagi IAIN Tulungagung. Sebab diren-
canakan ke depan, sekitar 4-5 tahun, semua mahasiswa IAIN Tulungagung harus berada di ma’had. Maftukin menyatakan, bahwa trilogi pendidikan yakni aspek kognisi, afeksi dan psikomotor mahasiswa hanya bisa dicapai bila mereka berada di ma’had. Dengan pendidikan ma’had, berarti peningkatan kualitas kemahasiswaan tengah dilakukan dari segi kualitas intelektual, profesional dan spiritual. “Apapun jurusannya, mahasiswa IAIN Tulungagung mesti memahami keagamaan secara baik dan benar,” tegasnya. Dengan mahasiswa tinggal di ma’had, ungkap lelaki asal Pekalongan ini, mereka bisa mengikuti pendidikan agama selama 24 jam. Hal itu sangat besar pengaruhnya bagi mahasiswa, terutama yang belum bisa membaca al-Qur’an dan paham agama secara benar. Dengan pendidikan ma’had, diharapkan bisa mencetak ulama’ yang intelek dan intelek yang ulama’. “Dengan bekal tersebut, mereka pun akan mampu dipersaingkan di tengah derasnya arus tantangan zaman,” ucapnya penuh harap. Untuk memperluas akses pendidikan, tutur Maftukin, IAIN Tulungagung melakukan penambahan akses yang berdaya saing secara nasional dan bahkan internasional. “Satu hal yang akan kita tuju, bahwa kita akan membawa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamiin ke berbagai negara di Asia,” ujarnya bersemangat. “Kita yakinkan pada mereka, bahwa anakanak mereka bisa dipercayakan kepada kita untuk pendidikan keagamannya,” tambahnya. Yang jelas, kini IAIN Tulungagung terus berbenah. Kita pun berharap, bahwa perubahan status tersebut betul-betul dapat menjawab kebutuhan masyarakat dalam menghadapi krisis moral yang semakin memprihatinkan – karena minimnya pemahaman agama. IAIN Tulungagung, yang nantinya bercitacita menjadi UIN, diharapkan mampu untuk mendidik para generasi Muslim yang tangguh menghadapi masa depan. Semoga, UIN Sunan Ampel dan IAIN Tulungagung sanggup berkontribusi besar untuk kebangkitan peradaban Islam. Laporan: Suprianto (Surabaya), Nurul Hidayah (Tulungagung). MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 9
10/29/2013, 8:26 PM
9
Membaca Sejarah dari Sudut Museum dan Tugu P ahla wan Pahla ahlaw Tugu Pahlawan Surabaya yang memiliki ketinggian 41,15 meter, diameter atas 1,3 meter dan diameter bawah 3,1 meter yang dibangun pada 10 Nopember 1951 – dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Soekarno setahun berikutnya, merupakan simbolisasi terhadap perjuangan rakyat Surabaya melawan tentara Belanda dan sekutunya tahun 1945. Tugu Pahlawan tersebut dibangun pada lahan bekas tempat markas Kanpeitai berdiri di masa kependudukan Jepang (19421945). Markas Kanpetai, awalnya adalah gedung Van Justise – gedung pengadilan pada masa pendudukan Belanda. Tempat ini digunakan Jepang untuk menawan orangorang yang dianggap berpotensi melakukan pemberontakan. Banyak rakyat Surabaya yang ditangkap dan disiksa di markas tersebut. Itulah pasalnya, ketika Proklamasi Kemerdekaan berlangsung, para pemuda menyerang markas Kanpeitai dan merampas persenjataan yang ada di tempat tersebut. Ketika pertempuran melawan Sekutu terjadi, markas Kanpeitai hancur karena
10
bombardir sekutu. Padahal sebelumnya, tempat itu sudah diambil alih oleh pemudapemuda dari tangan Tentara Jepang pada 2 Oktober 1945 – yang digunakan sebagai markas dan penyimpanan senjata. Pertempuran yang terjadi pada Nopember 1945, banyak sekali memakan korban. Terutama dari kalangan rakyat Surabaya sendiri, yang hanya bermodalkan persenjataan apa adanya. “Pertempuran terjadi karena ultimatum Sekutu agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata dan dijawab dengan melakukan perlawanan dengan semboyan: Merdeka atau Mati,” ujar Siti Anisah. Menurut penuturan Staf Bidang Bimbingan Edukasi Museum 10 Nopember Surabaya itu, pertempuran tersebut terjadi di sekitar jalan Pasar Besar dan Kebon Rojo. Sewaktu pertempuran pecah, Sekutu menembaki orang-orang pribumi secara membabi buta dari atas pesawat. Ribuan pemuda Surabaya gugur menjadi korban peperangan itu. “Saat dilakukan penggalian di lahan yang sekarang dijadikan Museum 10 Nopember, diperkirakan tak kurang dari 10 ribu orang meninggal dan dikubur di situ,” ujar pe-
rempuan kelahiran Lamongan 19 Maret 1968 ini. Memasuki awal tahun 90-an, dilakukan rehabilitasi. Museum dan Taman Tugu Pahlawan selesai dibangun pada tahun 1998, dan diresmikan pada 23 Februari 2000 oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid. Tujuannya adalah sebagai tempat penyimpanan benda-benda sejarah yang digunakan di sekitar tanggal 10 Nopember 1945, serta peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan hari 10 Nopember tersebut. “Juga menampung rekaman peristiwa sejarah perjuangan para pahlawan yang berupa diorama, perpustakaan dan auditorium,” terang Koordinator Guide Museum 10 Nopember Surabaya ini. Sangat sulit untuk memisahkan peristiwa 10 Nopember 1945 dengan Bung Tomo. Sebab Arek Suroboyo yang memiliki nama asli Sutomo inilah, yang menjadi pembakar semangat juang untuk bertempur habis-habisan melawan pasukan sekutu sampai titik darah penghabisan. Dengan orasinya yang gegap gempita, Bung Tomo memiliki pengaruh kuat di kalangan pemuda dan para pejuang.
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 10
10/29/2013, 8:26 PM
Visualisasi momen saat pidato Bung Tomo di Radio RRI, dapat pula kita saksikan di Museum 10 Nopember berikut rekaman suara asli Bung Tomo. Juga ada barang-barang milik Bung Tomo lainnya; seperti buku catatan dengan tulisan tangan asli Bung Tomo, radio, mobil dan beberapa senjata, serta syal bertuliskan Bataljon Oentoeng Soeropati Ibu Tentara dan juga Bataljon Oentoeng Wiropati. Selain itu, juga ada koleksi barang milik Jenderal HR. Mohammad, serta fotofoto Doel Arwnowo, Walikota pertama Surabaya. “Saat ini, tak kurang dari 123 benda bersejarah di simpan di museum ini,” ujar ibu dua anak ini. Generasi saat ini bisa memanfaatkan Museum tersebut sebagai sarana edukasi, dan untuk mengingat perjuangan dan heroisme pada Nopember 1945. Untuk lebih mendekatkan perasaan pengunjung kepada peristiwa bersejarah itu, mereka juga bisa menyaksikan pemutaran film 10 Nopember 1945 di sana. Hampir setiap hari, selalu saja ada sekolah yang melakukan studi di Museum tersebut. Museum dan Monumen Tugu Pahlawan ternyata tak saja menarik minat wisatawan nusantara, tapi juga wisatawan manca negara (wisman). Tercatat pada bulan September 2013 saja, ada 156 Wiswan dari total 6.859. Selain dari Jepang juga dari India, Belanda, German, Belgia, Thailand, Spanyol, Taiwan, Israel, maupun Polandia. Pernah juga ada pertukaran pelajar 42 negara. Puncak pengunjung terjadi pada tahun 2012 yang mencapai 157.823 dengan jumlah wisman 597. Pada patung SoekarnoHatta yang berdiri di depan pintu masuk Monumen Tugu Pahlawan, terpahat pesan Bung Karno: “Pahlawan sejati tidak minta dipuji jasanya. Bunga mawar tidak memprogandakan harumnya, tetapi harumnya dengan sendirinya semerbak ke kanan dan ke kiri. Tetapi hanya bangsa yang tahu menghargai pahlawan-pahlawannya, dapat menjadi bangsa yang besar. Karena itu, hargailah pahlawan-pahlawan kita.” Pada batu besar di sebelah Barat Tugu, juga terdapat pahatan bertuliskan; ‘Padamu Generasi, tanpa pertempuran Surabaya, sejarah bangsa dan negara Indonesia akan menjadi lain.” Sayangnya, tutur DR. H. M. Fadjar Budianto, SH, MH, dari tahun ke tahun bangsa Indonesia makin kehilangan jati diri. Cinta Tanah Air dan semangat berkorban untuk orang lain yang menjadi penopang bangsa ini kian waktu kian luntur. Maraknya aksi kekerasan di tengah masyarakat menjadi salah satu indikasinya. Bahkan semangat
memperkaya diri sendiri pun seakan menjadi gaya hidup yang tak gampang diberantas. Bahkan sikap korup telah menjajah banyak pribadi dan institusi. “Negara dan bangsa ini seolah sekarat,” ujarnya bernada getir. Menurut Sekretaris Umum Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Jawa Timur ini, sudah saatnya merekonstruksi ulang maindset bangsa Indonesia. Salah satu yang bisa dilakukan, adalah dengan mengkaji ulang aspek sejarah perjalanan bangsa kita. Dosen tetap Universitas Empat Lima (Unpatma) Surabaya ini menekankan pentingnya menggali kembali nilai kejuangan yang melandasi negara Indonesia berdiri, yakni nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme berarti cinta Tanah aAir, sedangkan patriotisme artinya semangat berkorban. Pada masa lalu, kedua sikap inilah yang melandasi kesadaran anak bangsa untuk meraih kemerdekaan. Tahun 1908 merupakan titik dimana semangat nasionalisme dan patriotisme mulai bangkit, ditandai
Siti Anisah
tanggal 17 Agustus 1945. Inilah babak baru bangsa Indonesia untuk menata masa depannya sendiri. Maka diputuskanlah sebuah konsep landasan idealisme bangsa yang termaktub dalam Pembukaan UUD 194 alinea ke-4 yakni Pancasila. Iniah yang disepakati para pendiri bangsa sebagai staat fundamental norm, sebuah kaidah negara yang fundamental. Konsep inilah, yang hingga hari ini mampu menopang laju perjalanan bangsa meuju sebuah cita-cita yang ideal. Namun sayang, dari zaman ke zaman Pancasila seakan dilupakan. Padahal ia merupakan cerminan jati diri bangsa yang terdiri dari masyarkat heterogen mulai dari suku, bahasa dan agama. Dan terbukti, dasar negara inilah yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semangat nasionalisme dan patriotisme inipun seakan terkikis zaman. Penyebabnya beragam faktor. Salah satunya, adalah perkembangan teknologi informasi sebagai
DR. H. M. Fadjar Budianto, SH, MH
dengan munculnya geerakan perlawanan yang cukup massif di berbagai daerah. “Meski waktu itu skala perjuangan dan gerakannya belum massif karena sifatnya masih kedaerahan,” tukas Sekum DHD 45 ini. Setelah 20 tahun berjalan, mulai muncul kesadaran baru di benak para pemuda untuk mempersatukan gerak dan langkah menuju sebuah kemerdekaan yang dicita-citakan. Lalu muncullah gerakan persatuan bangsa, yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda pada tangal 28 Oktober 1928. Dari sini munculllah semangat baru ‘Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yakni Indonesia’. Dan 17 tahun berselang, maka titik kulminasi perjuangan ini membuahkan hasil dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Indonesia pada
dampak dari arus globalisasi. “Bung Karno pernah mengingatkan, bahwa nasionalsime Indonesia itu bukan chauvinistic. Tapi nasionalisme yang internasionalisme. Jadi kita harus mampu memadukan sebuah aspek ideologi dari seluruh bangsa di dunia, tanpa menggeser pada tatanan nilai-nilai dasar Pancasila,” ungkap ayah dua putri ini. Lebih menawan lagi, jika nilai-niai Pancasila itu mampu teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Meski negara ini sedang dalam keadaan yang carut marut, jika nilai Pancasila bisa digali, niscaya bangsa ini bisa lekas bangkit menjadi negara dan bangsa yang disegani di mata dunia,” ujarnnya menggaransi. Laporan: Dedy Kurniawan, Feri Aria Santi (Surabaya).
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 11
10/29/2013, 8:26 PM
11
Sepanjang sejarah kemerdekaan multi dimensi, generasi muda mengam- “Apalagi kelompok-kelompok tersebut RI, generasi muda selalu berada di garda bil peran untuk mengingatkan pemerin- tidak pernah merasa ikut merumuskan terdepan dalam mewujudkan cinta tahan agar tidak kebablasan dengan Pancasila,” tukasnya. Untuk itulah, negara harus mensoTanah Air. Sebelum Indonesia merdeka, munculnya gerakan reformasi. Sebuah realitas yang harus diteri- sialisasikan atau bahkan mendokkaum muda dengan latar belakang yang beraneka ragam mengambil bagian ma kaum muda, kata Alfa, bahwa dalam trinasikan guna mengatur warga nedalam pergerakan kemerdekaan Indone- berperan di era reformasi kaum muda garanya. Di sektor pendidikan mulai dan sia. Mereka menanggalkan perbedaan ada yang tersangkut persoalan-persoal- TK, SD, SMP, SMA, sampai Pergurnan Tinggi, biar pada saatmasing-masing demi nya paham tentang kecintaannya pada Pancasila dan bisa bangsa Indonesia. mengimplementasikan Mereka berjuang dedengan benar. “Saya ngan saling bahupikir itu adalah tawarmembahu untuk mean solusi dan jalan wujudkan Kemerdeterbaik agar Pancasila kaan Indonesia. “Bahtidak dipandang sebekan kita telah dapati lah mata,” ujarnya. ajaran ‘hubbul WathAlfa berharap, an Mimal Iman.. cinta agar momentum petanah air adalah seringataan sumpah pebagian dari iman,” muda hendaknya ditukas Drs. H. Alfa Isjadikan titik balik unnaini menegaskan. tuk mawas diri bagi Setelah Indoneseluruh kaum muda. sia merdeka, lanjutDiorama di Museum Sumpah Pemuda Jln Kramat Raya, Jakarta.
Spirit Sumpah Pemuda Mereka Masih Lantang Menyanyikan ‘Indonesia Raya’ nya, kecintaan pada Tanah Air diwujudkan dengan upaya mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. Ketika KH. Hasyim Asy’ari mengobarkan Komando Resolusi Jihad, dengan gegap gempita disambut oleh kaum muda dan khususnya pemuda Islam untuk mempertahankan kemerdekaan NKRI. Selanjutnya, ketika negara berjalan agak kekiri-kirian dengan membawa faham komunis yang tidak menempatkan Pancasila pada konsensus sebagai dasar negara, maka generasi muda bersama komponen yang lain bergerak dalam rangka menyelamatkan NKRI sehingga Pancasila menjadi tegak. Sedangkan di era orde baru, menurut Ketua PW GP ANSOR Jawa Timur ini, wujud kecintaan generasi muda pada Tanah Air diujudkan dengan mengambil peran guna mengisi pembangunan dalam berbagai bidang. Ketika bangsa dan negara Indonesia dilanda krisis 12
an hukum. Meski demikian, kecintaan generasi muda saat ini juga masih dapat didengar. Mereka dengan lantang menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam berbagai kesempatan, menyuarakan pemberantasan korupsi, menyuarakan NKRI harga mati dan memekikkan Pancasila Jaya. Untuk itulah, Alfa menyerukan kepada para pemuda agar tak memandang Pancasila dengan sebelah mata. Sebab Pancasila adalah dasar negara. Ia merupakan hasil konsensus nasional yang disepakati para pendiri bangsa. “Harusnya, Pancasila itu sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Artinya.. tinggal diimplementasikan,” tegasnya. Diakuinya, memang ada kelompok yang masih memperdebatkan dan mempersoalkan kembali. Apabila perdebatan mereka dituruti, tidak akan ada habisnya. Bahkan kini ada keinginan dan upaya-upaya memasukkan faham baru.
Mawas diri dan upaya memahami Pancasila sebagai dasar negara secara benar, yakni dengan menerima kebhinekaan dan dengan mengedepankan persatuan sesama anak bangsa, serta mengembangkan profesionalisme di berbagai bidang yang semuanya dilandasi ruh dan norma ajaran agama. Acara peringatan Sumpah Pemuda, sambungnya, tak cukup hanya diperingati dengan upacara bendera saja. Kini sudah harus dimulai merumuskan seluruh persoalan bangsa saat ini. Mulai dari persoalan angka kemiskinan yang masih tinggi, tingkat pendidikan yang masih rendah dan masih tingginya biaya pendidikan, banyaknya angka pengangguran yang diikuti rendahnya taraf hidup rakyat, merajalelanya korupsi – mulai dari daerah sampai pusat – yang bahkan sudah merata pada semua lembaga negara. Setelah terumuskan, kemudian
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 12
10/29/2013, 8:26 PM
ditindaklanjuti menjadi sebuah konsensus dan ikrar atau bahkan menjadi sumpah pemuda era baru untuk selalu memperjuangkan masyarakat, bangsa dan negara ini agar lebih baik – dengan tidak korupsi – guna mengabdi pada kesejahteraan masyarakat dan kejayaan NKRI. Bagaimanapun juga pemuda adalah harapan bangsa. Sebab di tangan pemudalah bangsa ini ke depan bisa maju dan berkembang. Untuk itulah, dibutuhkan pemuda yang memiliki akhlak yang baik, pemahaman tentang ke-Indonesiaan yang purna, termasuk memahami Pancasila secara benar. “Dengan begitu insyaAllah Indonesia akan berdaulat; berdaulat secara ekonomi, berdaulat dengan budayanya, berdaulat dengan pangannya, berdaulat dengan energi yang dimiliki.. dan Jayalah Indonesia Raya,” pungkasnya optimistis. Generasi muda sebagai agen masa
H. M. Arif AN, SH depan bangsa, kata H. M. Arif AN, SH, harus dibangun secara terarah agar kondisi berbangsa lebih establihsed. Kiranya perlu di sekolah-sekolah tingkat dasar disosialisasikan sejarah terbentuknya Sumpah Pemuda di tahun 1928 lalu. Sedari dini, peristiwa heroik yang merefleksikan nasionalisme, persatuan dan kesatuan layak diinformasikan lebih intens bagi anak-anak usia dini. Betapa generasi muda zaman dulu dengan semangat persatuan dengan tanpa memandang golongan dan kelompok berjuang memerdekakan bangsanya menuju negara yang berdaulat. Bila kita tengok kondisi pemerintahan dan perilaku elit politik sekarang,
tutur pria kelahiran Surabaya 30 September 1974 ini, sungguh amat tidak mendidik secara positif bagi generasi muda. Dikhawatirkan, kondisi tersebut akan dijadikan model paling representatif bagi generasi penerus dalam berbangsa di waktu-waktu mendatang. “Anak-anak muda butuh suri tauladan yang baik, yang elegan dalam berorganisasi, berpolitik, serta berkepemimpinan,” tukasnya. Oleh karenanya, kini sangat dibutuhkan figur pemimpin maupun kaum elit yang amanah, sidiq, fathanah dalam perilaku keseharian, bahkan berkebangsaan. Tapi sayangnya, papar suami Indah Setyowati yang dikaruniai tiga anak ini, yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Banyak sekali terjadi perilaku kaum elit dan para pemimpin yang seolah menciderai nilai-nilai Sumpah Pemuda, yang secara hakiki mempersatukan generasi muda dalam memerdeka-
noton dan menyesatkan. Dalam hal ini, sekiranya Asosiasi Penyiaran bisa bersikap dan bertindak. “Kita tentu berharap, agar darah para generasi muda tidak dicemari virus kepura-puraan yang disebarkan media elektronik,” tandasnya. Di zaman generasi lalu, sambung Sekretaris Pimpian Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya ini, kita semua tahu betapa dulu Jong Java, Jong Sumatra dan Jong lainnya itu bersatu membangun spirit persatuan. Mereka, sekitar 85 tahun lalu, para pemuda kita telah melahirkan gagasan besar, yang seharusnya dapat membentuk kehidupan berbangsa secara lebih baik sekarang ini. 85 tahun lalu sebuah pertemuan pemuda digelar dan menghasilkan Kongres Pemuda. Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan-perwakilan pemuda tiap daerah dan dari berbagai latar belakang golongan yang berbedabeda, dengan satu alasan yang sangat mendasar untuk memenuhi kebutuhan saat itu. Peristiwa tersebut merupakan cikal bakal lahirnya Sumpah Pemuda, yang didalamnya menyimpan catatan sejarah amat berharga. Butir-butir Sumpah Pemuda saat itu tak hanya membantu kaum muda menjawab kemerdekaan semata. Lebih dari itu, Sumpah Pemuda telah menjadi spirit yang terus terpatri dalam hati sanubari para pemuda. Spirit yang dibangun atas dasar kesamaan nasib dan Drs. H. Alfa Isnaini cita-cita. Yang kemudian dibungkus dengan komitkan suatu bangsa dan negara. men untuk senasib sepenanggungan Itulah pasalnya, lanjut Wakil Ke- sebagai satu bangsa, satu Tanah Air, tua PW Pemuda Muhammadiyah Jatim yang pertama-tama ditandai dengan ini, intensitas sosialisasi peristiwa Sum- disepakatinya bahasa universal antar pah Pemuda harus lebih ditingkatkan bangsa, yakni bahasa Indonesia. lagi. Tak sekedar dari bangku sekolah Kini, bagaimana ‘wajah’ generasi saja, tak hanya bersifat momentum dan muda kita sebagai agent of changes, seseremonial belaka, atau hanya pada saat telah sejak tahun 1928 Sumpah Pemuda peringatan Sumpah Pemuda saja dipu- diikrarkan? Ternyata, kata Arif, kita beblikasikan. lum sepenuhnya merdeka dari pertiRasanya, media cetak dan elektro- kaian internal antar sesama anak bangnik amat ampuh untuk mensosialisasi- sa. Semangat Sumpah Pemuda belum kan peristiwa Sumpah Pemuda. Televisi sepenuhnya merasuk dan mengendap jangan lagi hanya mengumbar tayangan ke dalam jiwa setiap pemuda Indoyang mubazir. Talk Show yang sarat per- nesia. tengkaran. Dagelan tak bermutu mengLaporan: Mey.S, Rasmana Rahim hias ruang-ruang keluarga secara mo(Surabaya). MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 13
10/29/2013, 8:26 PM
13
lakukan UN sebagai syarat kelulusan siswa. “Saya tidak mau berandai-andai, apakah alasan pemerintah itu terkait politik ataukah menyangkut hal lain,” tuturnya. “Yang pasti, kami akan terus
kriteria kelulusan, saya pesimis UN akan bisa berlangsung dengan jujur,” katanya. Di sisi lain, penentuan UN sebagai kriteria kelulusan dianggap tak menghar-
UN, Riwayatmu Kini... Konvensi UN yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 26-27 September di Gedung Kemdikbud Jakarta menyepakati, bahwa UN tetap dilaksanakan sebagai sarana untuk mengukur prestasi belajar siswa. Kemendikbud pun masih mematok persentase 60 berbanding 40 untuk nilai UN dan sekolah. Meski tampak agak kecewa dengan masih ditetapkannya UN sebagai kriteria penentuan kelulusan siswa, Kementerian Agama Provinsi sebagai sub sistem Pendidikan Nasional akan tetap melaksanakan amanat itu dengan sebaik-baiknya. “Pada hakikatnya, kami sepakat UN masih tetap ada untuk mengukur standar pendidikan nasional. Hanya saja, kami tidak setuju dengan dijadikannya UN sebagai kriteria penentu kelulusan siswa,” ujar Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag. Menurut Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, tahun 2010 lalu, Dewan Pendidikan Jawa Timur telah meng-undang Kepala SMP, MTs, SMA, SMK dan MA untuk dimintai masukan tentang UN. “Suaranya satu, UN tetap dilaksanakan tapi tidak menentukan kelulusan,” tukas pria kelahiran Tuban 30 Januari 1962 ini. Pada tanggal 18 Oktober 2013, terangnya, pertemuan antara insan pendidikan di Jatim kembali digelar di Hotel INA Surabaya untuk membahas UN. Pertemuan itu dihadiri oleh Dik-nas Provinsi, Dewan Pendidikan, Kepala Madrasah, MKKS, Pengawas, serta perwakilan-perwakilan insan pendidikan. “Semuanya masih kompak menyatakan, bahwa jangan sampai UN menjadi kriteria kelulusan,” tandas ayah tiga anak ini. Mantan Kepala Kankemenag Kab. Malang ini pun enggan untuk mendugaduga alasan pemerintah tetap member14
memperjuangkan dan mendorong pemerintah untuk mengakomodir suara insan pendidikan di Jatim tentang UN,” tegasnya. Mantan Kakankemenag Tulungagung ini pun berharap, sikap pemerintah terkait UN bisa melunak. Sebab dengan UN masih dipakai sebagai kriteria kelulusan, dia merasa pelaksanaan UN nanti tak ubahnya pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya
gai proses pembelajaran di sekolah dan penilaian dari guru karena besarnya porsi nilai UN sebagai penentu kelulusan. Padahal nilai rapor menggambarkan penilaian terhadap siswa dalam kurun waktu yang lebih panjang, dengan beragam mode asesmen dan beberapa orang guru untuk mata pelajaran yang sama. Nilai rapor, menurutnya, memiliki validitas prediktif yang lebih baik dibandingkan nilai dari tes-tes terstandar.
Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag karena semua sekolah fokus untuk mengejar UN. “Yang mereka inginkan hanya lulus, dapat ijazah, dan segera dapat kerja,” tengarainya. Dia pun menuturkan, bahwa tidak ada salahnya bagi pemerintah untuk mencoba melaksanakan apa yang telah menjadi tuntutan masyarakat pendidikan. Dengan tidak dijadikan UN sebagai kriteria kelulusan, dia yakin pelaksanaan UN akan semakin jujur dan terpercaya. “Selama UN tetap dijadikan
Masalahnya saat ini ada ketidakpercayaan terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru. Padahal itu malah menunjukkan bentuk kegagalan pemerintah membekali guru dengan kemampuan menilai yang berkualitas. “Memang ada kesan yang ditangkap, apakah kalau UN hanya sebagai pemetaan, nilai yang dikeluarkan sekolah itu benarbenar riil? Itu juga menjadi persoalan yang dipertimbangkan pemerintah,” ungkapnya.
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 14
10/29/2013, 8:26 PM
Ketidakpercayaan pemerintah terhadap pelaksanaan UN yang jujur pun semakin terlihat dengan melibatkan unsur di luar pendidikan – seperti polisi. “Kita seharusnya merasa malu,” tukas mantan Guru Matematika MAN Malang 2 itu. “Ini kan sama halnya dengan mengecilkan peran guru dan bentuk ketidakpercayaan terhadap guru dan pengelola pendidikan untuk bisa melakukan UN dengan jujur,” tandasnya. Menurut mantan Kasie Mapenda Kakankemenag Trenggalek ini, sebenarnya dengan adanya kurikulum berbasis kompetensi dan juga beberapa sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, UN tidak lagi dipandang cocok untuk alat evaluasi kelulusan. Dalam amanat UU Sisdiknas disebutkan ada tiga kompetensi yang harus dicapai siswa; kognitif, psikomotorik dan afektif. “Nah, UN ini kan hanya mengukur tingkat kognitifnya saja. Ujian tidak bisa mengukur
lamnya, termasuk kepentingan politik, ekonomi, dan lainnya. Betapa sulit bagi sebagian pengamat dan praktisi pendidikan untuk menggeser, apalagi mengubah UN dalam sistem pendidikan. “Konvensi UN tersebut semakin mengukuhkan pemerintah untuk menggelar UNAS di tahun depan dengan model yang sama, meskipun ada keinginan untuk memperbaiki,” ungkapnya. Nilai UNAS yang dijadikan kri-teria kelulusan, ulas dosen di IAIN Sunan Ampel dan Universitas Widya Kartika ini, menggambarkan adanya ketidakpercayaan pemerintah terhadap proses pembelajaran di sekolah dan sistem penilaian para guru. Hal inilah yang selalu saja dijadikan alasan bagi mereka yang setuju menggelar UNAS. Padahal pemberian otoritas kepada guru belum pernah dicoba. Oleh karena itu, lanjut pria kelahiran 1972 di desa Gampang Sejati Laren
Dr. Biyanto, M.Ag kemampuan murid dari segi afektif atau perilaku,” paparnya. Konvensi UN yang digelar Kemendikbud beberapa waktu lalu, tutur Dr. Biyanto, M.Ag, telah menghasilkan 27 poin kesimpulan yang lebih memperhatikan hal teknis pelaksanaan UN dan bukan membahas hal-hal substansial UN. Menurut Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur ini, UNAS memang bukan hanya persoalan pendidikan semata. Banyak kepentingan di da-
Lamongan ini, ada baiknya hal itu dicoba agar kita sama-sama tahu. “Kalau misalnya masih belum percaya dengan model evaluasi yang dikembangkan guru di sekolah, ya.. mari kita persiapkan guru-guru kita dengan baik,” ujarnya. “Ini yang tidak pernah dilakukan pemerintah,” tukasnya menandaskan. Ayah dua anak ini lebih setuju kalau guru diberi keleluasaan untuk menilai muridnya. Sebab day to day mereka yang lebih mengetahui dan bukan orang lain.
Jika ini dilakukan, dirasa akan lebih otentik. Dan guru lebih punya pengalaman dalam menilai, tidak saja hal akademik tetapi juga perilaku anak dan lain-lain dibanding penilaian yang hanya tiga hari sebagai penentu kelulusan. Anggota BAPSM (Badan Akreditasi Provinsi untuk Sekolah dan Madrasah) ini mengakui, bahwa di negaranegara maju seperti Singapura juga menggelar UNAS. Akan tetapi, di sana UNAS dipakai sebagai program ujian lebih lanjut. “Di Singapura national exam itu sangat jujur. Jika ada sekolah yang tidak jujur, akan ditu-runkan status akreditasinya. Sedang di negara kita punishment seperti itu tidak ada,” kritiknya. Nilai rapor, menurut Asesor BANPT (Badan Akreditasi Nasional untuk Pendidikan Tinggi) ini, memiliki validitas prediktif yang lebih baik dibandingkan nilai dari tes-tes terstandar. Tentu, jika para guru menilainya secara betul. Dan hasil inilah yang lalu dilaporkan ke pemerintah. Bila penilaian tersebut mencapai kompo-sisi seperti yang diharapkan pemerintah, tentu nilai tersebut dapat dianggap valid. Pria yang telah menulis lima judul buku ini menuturkan, bahwa dulu pernah bersama-sama mendiskusikan tentang UN di PWM. Salah satu opsinya, bagaimana kita mereposisi fungsi UNAS. Bagaimana fungsi UNAS bisa untuk memetakan mutu pendidikan, bukan untuk kelulusan dan ketidaklulusan saja. “Dan itu jauh lebih penting,” tukasnya. Jadi, kalau kita mengembalikan ke fungsi awal, mestinya reposisi fungsi UNAS dikembalikan ke pemetaan mutu pendidikan. “Nah, ini yang harus dijadikan bahan kajian bagi pemerintah. Dan semua itu mengacu pada Standar Nasional Pendidikan,” terangnya. Penulis artikel ilmiah yang tulisannya banyak dimuat di berbagai media masa ini menuturkan, bahwa Malik Fadjar (mantan Mendiknas) pernah mengatakan UNAS itu sebagai shock teraphy saja. Jika demikian, tentu tidak harus digelar setiap tahun secara terus menerus. “Bila sampai sekarang dan waktu-waktu mendatang UNAS masih akan tetap digelar, sepertinya ada sesuatu yang “menyenangkan” dan mengenakkan,” pungkasnya sambil mengulum senyum. Mey.S, Dedy Kurniawan MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 15
10/29/2013, 8:26 PM
15
Indonesia Juara Umum di MTQ Internasional Ke -2 Tahun 2013 di Jakarta
Wakil Presiden Budiono saat membuka MTQ Internasional ke-2 tahun 2013
Barangkali hampir luput dari per- rap sebanyak-banyaknya bagi kesejah- donesia dengan Dr. Syaikh Assaminah hatian publik, manakala Indonesia men- teraan umat manusia. dari Yordania sebagai ketua Dewan Hajadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Turut hadir dalam pembukaan ter- kim. MTQ Internasional ke-2 tahun 2013. Ke- sebut, Menteri Agama RI Suryadharma MTQ Internasional ke-2 ini merugiatan yang diselenggarkaan pada tang- Ali, Wakil Menteri Agama RI Nazaruddin pakan kali kedua Indonesia sebagai gal 11 September 2013 di aula Kantor Umar, para duta besar negara sahabat, tuan rumah – sebelumnya pada tahun Kementerian Agama RI tersebut, dibuka para undangan dan peserta lomba. 2003 – dan disiarkan ke seluruh dunia oleh Wakil Presiden RI Budiono. Acara Pelaksanaan lomba diadakan di melalui video streaming. Dan pada MTQ yang berjalan cukup khidmat ini meng- masjid Istiqlal tanggal 12-13 September ke-2 kali ini memenangkan qari’ Ahmad ambil tema “MTQ Internasional Jembat- dengan dua kategori lomba, yaitu ha- Al Holdy dari Maroko sebagai juara peran Ukhuwah dan Kerjasama Dunia Is- fidzil (menghafal) dan tilawah (mem- tama untuk kategori lomba tilawah, dilam untuk Persahabatan, Perdamaian baca) al-Qur’an. Sedangkan peserta susul Duduy Sa’dullah dari Indonesia dan Kerjasama Antarbangsa”. lomba sebanyak 40 orang dari 20 negara. juara kedua dan Muhammad bin Ali dari Dalam sambutannya, Wakil Presi- Diantaranya; Maroko, Brunei Darussa- Brunei sebagai juara ketiga. den Budiono mengatakan, selain akan lam, Pakistan, Thailand, Yordania, Afrika Sedangkan untuk kategori lomba memotivasi lahirnya kader qari’ dan ha- Selatan, Tunisia, Aljazair, Saudi Arabia, hafidzil Qur’an, juara pertama diraih hafidz bertaraf internasional, penyeleng- Perancis, Uni Emirat Arab, India, Ma- fidz Indonesia Jajang Hasanuddin, juara garaan MTQ internasional di Indone- laysia, Mesir, Amerika Serikat, Kuwait, kedua diraih peserta dari Quwait atas sia juga dapat memperkuat hubungan Belanda, Timor Leste, Singapura dan nama Khalid Jasim Al Inaty, dan jauara dan jalinan sesama Muslim antarbang- Indonesia. ketiga Muhammad Mubeen dari Afrika sa. Sebagai negara berpenduduk MusSedangkan Dewan Hakim MTQ Selatan. lim terbesar di dunia, Indonesia bisa ber- Internaasional ke-2 tahun 2013 berasal Pada tanggal 14 September 2013 bagi pengalaman bahwa perbedaan pe- dari beberapa Negara. Diantaranya dari seluruh peserta diperkenalkan dengan mahaman tidak harus dihadapi dengan Yordania, Iran, Uni Emirat Arab dan In- budaya Indonesia dengan mengunjungi sikap radikal. “Kita wajib berTaman Mini Indonesia, sesikap santun, tidak memaksabelum ditutup pada pada makan kehendak, karena perbelam harinya oleh Wakil Mentedaan adalah sunnatullah,” ri Agama RI Nazaruddin Umar ujarnya menegaskan. di aula Kantor Kemenag RI. Wapres Budiono juga Dalam sambutan penumengatakan, al-Qur’an sebatupan, Nazaruddin Umar menigai kitab suci umat Islam berlai peran MTQ sebagai salah laku di segala zaman, tidak persatu sarana yang dapat menah berubah. Namun penafnyatukan umat Islam. Gema siran al-Qur’an akan berkemMTQ dan pendidikan al-Qurbang sesuai dengan zaman’an diharapkan memberi penya. Kita wajib membumikan ngaruh dan sentuhan syiar nilai al-Qur’an pada masyadakwah yang berkesan bagi rakat modern, mengaktualisa- Wapres Budiono: Kita wajib membumikan nilai-al-Qur’an seluruh lapisan masyarakat. pada masyarakat modern sikan sisi kekinian dan menyeAnni/berbagai sumber
16
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 16
10/29/2013, 8:26 PM
Ada puluhan resto maupun produk popular yang belum jelas kehalalannya. Website Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosemtikan (LPPOM) MUI, sementara ini menemukan belasan gerai dan produk kuliner yang belum memiliki sertifikasi halal; yaitu J-Co Donuts, Bread Talk Roti, Roti Boy, Papa Rons Pizza, Izzi Pizza, dan Baskin ‘n Robbins. Richeese Keju, Coffee Bean, Dapur Coklat, Starbucks Coffee, Solaria, Hanamasa, Rice Bowl, Ded Bean, dan Burger King juga belum mengantongi sertifikat halal. Dengan dibeberkannya data tersebut, tentu saja masyarakat harus mulai waspada dan lebih hati-hati lagi dalam memilih produk pangan maupun restoran. Apalagi sudah menjadi kewajiban bagi seorang Muslim untuk memilih dan mengkonsumsi produk yang benar-benar halal, serta menghindarkan diri dari produk yang syubhat atau tidak terjamin kehalalannya. “Itu ditegaskan dalam QS. 2:168, bahwa manusia diwajibkan untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan toyyib,” tandas Prof. Dr. Sugianto. Tapi sayangnya, kesadaran masyarakat untuk mengkosumsi makanan halal masih rendah. Ditambah lagi, minimnya kesadaran bagi para pengusaha dan produsen pangan untuk menyuguhkan produk halal. Indikator yang paling kentara, dari sekian rumah makan maupn restoran sangat jarang yang memiliki sertifikat halal. Belum lagi kalau membandingkan produk antara yang telah mengantongi sertifikasi halal dan tidak, jumlah yang sudah dipastikan kehalalannya masih sangat sedikit. Secara pasti, memang LPPOM MUI belum bisa memastikannya. Kabar baiknya, saat ini ada beberapa catering dan rumah makan yang telah tersertifikasi. Tidak itu saja, restoran di hotelhotel pun masih sangat minim yang memiliki sertifikasi halal. Itu dikarenakan sifat dari sertifikasi tersebut suka rela. Memang selama ini tidak ada atur-
an yang tegas, bahwa produsen pangan maupun rumah makan atau konsumen harus memiliki sertifikat halal. Hal itu berbeda dengan negara Jiran Malaysia, yang mewajibkan setiap pelaku dan produsen pangan untuk melakukan sertifikasi halal. Meski demikian, Indonesia sebenarnya memiliki sistem jaminan halal yang diakui dunia; yaitu HAS (Halal Insurance System) 23000 tentang persyaratan sertifikasi halal, HAS 23103 (Pedoman Pemenuhan Kriteria SJH di Rumah Potong Hewan), dan HAS 23201
krobial). Biasanya gliserin digunakan sebagai bahan campuran softdrik, bahan roti dan bahan kosmetik. Lard atau lemak babi juga digunakan sebagai bahan campuran coklat dan penyedap masakan. Lalu ada pula enzim porsin. Enzim ini berasal dari babi yang biasanya diguankan sebagai bahan pengental susu. Dan yang ramai adalah gelatin yang berasal dari tulang babi yang bias digunakan dalam industri pembuatan soft capsule dan soft candy atau permen. Jika berwujud babi atau hewan yang diharamkan, tentu masyarakat bisa dengan mudah menghindarinya. Tapi kalau berupa enzim seperti tadi, tentu orang awam tidak banyak tahu. Di sinilah pentingnya sertifikasi halal, untuk meneliti sejauh mana produk pangan maupun kosmetik itu terbebas dari semua bahan-bahan yang diharamkan. Jadi, sebenarnya sertifikasi halal yang dilakukan itu bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi konsumen, agar mendapatkan produk yang benar-benar aman. Di Indonesia ada dua pola dalam menentukan kehalalan sebuah produk. Pertama, adalah sertifikasi halal yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obatobatan dan Kosemetika (LPPOM) MUI. Baru setelah itu ada proses lebelisasi halal yang menjadi kewenangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Karean pentingnya jaminan halal ini, LPPOM MUI Jatim menghimbau agar para produsen makanan, rumah makan maupun restoran untuk mensertifikasi produk. Sebab dengan sertifikasi ini akan diketahui dengan jelas kehalalan produknya. “Saya juga menghimbau kepada masyarakat agar selektif memilih makanan maupun rumah makan. Kehalalan produk makan merupakan hak masyarakat,” tukas Direktur LPPOM MUI Jatim ini. “Bila ragu, masyarakat bisa menanyakan langsung kepada produsen maupun pengelolan resto atau rumah makan,” imbuhnya. Fery AS.
Mewaspadai Restoran dan Produk Pangan Tak Halal
Prof. Dr. Sugianto
(persyaratan bahan pangan halal). Jika merujuk dalam al-Quran, sebenarya secara eksplisit sudah menyebutkan apa saja yang haram dan yang halal. Di sana disebutkan, bahwa diantara yang diharamkan hanyalah darah, bangkai, daging babi. Artinya hanya sedikit saja sebenarnya yang diharamkan oleh agama untuk dikonsumsi. Tapi seiring perkembangan teknologi pangan, ternyata dari yang sedikit itu kini telah banyak menjadi campuran bahan pangan dan kosmetik. Sebut saja misalnya lemak babi bisa menghasilkan gliserin. Gliserin adalah hasil hidrolisis minyak atau lemak yang dapat berasal dari hewan atau hasil proses sintetik kimia dari industri petrokimia atau proses fermentasi (mi-
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 17
10/29/2013, 8:26 PM
17
Ciptakan Kampung Kitab Kuning di Madrasah Ingin mahir membaca kitab kuning dalam sekejab? Bertandanglah ke MAN Gresik 1. Sebab di madrasah yang terletak kurang lebih 15 km Barat laut Kota Pudak tersebut, tengah getol menerapkan metode membaca “kitab gundul” dalam tempo 40 jam kepada para siswanya. Mungkin banyak yang tak percaya, bagaimana mungkin dalam waktu 2 hari
Drs. H. Abdul Jalil, MPdI
dikarantina selama seminggu. Ini demi menyesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran selama 40 jam metode kilat baca kitab kuning yang bernama ‘al-Ghayah’ itu. Dalam dua hari pertama para siswa langsung diberikan ‘materi kunci’ dasar-dasar gramatikal oleh sang pencetus al-Ghayah, yang juga konsultan pembelajaran kitab kuning di madrasah dengan jumlah siswa 920 orang. Menariknya, dalam proses pengenalan tanpa ada beban hafalan kaidah seperti metode konvensonal selama ini. Jadi siswa hanya diberikan rumus-rumus sederhana. Dari terori itu para siswa langsung diminta untuk mengaplikasikannya pada ayat-ayat al-Qur’an. Di sini siswa dituntut untuk membreakdown kata-perkata mulai dari bentuknya, i’rabnya, hingga kedudukannya dalam kalimat. Lalu berbekal dengan kamus, mereka pun diharuskan untuk menerjemahkannya. Setelah siswa cukup lancar, mereka langsung disodori dengan kitab kuning yaitu Fathul Qarib. Langkah Ini dilakukan selain untuk praktek langsung membaca kitab tak berharakat, juga bertujuan agar siswa terbiasa dengan karakteristik dan susunan kalimat serta mufradatnya. Tahapan ini sendiri berlangsung hingga empat hari berjalan. Uniknya, dalam jangka waktu itu, pihak guru maupun kepala madrasah tak diperkenankan untuk memasuki ruangan kelas. Sebab KH. Abdur Rahman – sang pe-
dapat menyulap kemampuan seseorang untuk menguasai kitab khas pesantren salaf itu? Bagi para santri pesantren, memang butuh waktu lama agar bisa memiliki kompetensi dalam membaca kitab referensi klasik. Paling cepat, seorang santri membutuhkan waktu minimal 3 tahun untuk bisa menguasai dasar-dasar gramatikal bahasa Arab. Pengetahuan ini dibutuhkan, lantaran kitab klasik yang berbahasa Arab ini tanpa dilengkapai dengan tanda baca. Tak heran jika ada yang menjuluki “kitab gundul” tersebut dengan kitab yang “belum jadi”. Kelaziman itulah yang seakan ingin digugurkan oleh sistem pembelajaran yang diterapkan madrasah yang beralamat di Jl. Raya Bungah 46 Gresik ini. Ditambah lagi karakteristik siswanya yang hampir separoh lebih merupakan lulusan Halaqoh kitab kuning yang rutin dilakukan para sekolah umum alias SMP, yang siswa di selah-selah jam pembelajaran hampir bisa dipastikan tak mengenal dasar-dasar tata bahasa Arab se- milik metode – tak ingin konsentrasi siswa terganggu. belumnya. Setelah empat hari berselang, para Sebagai langkah awal, metode penguasaan baca kitab kuning inipun dite- siswa langsung disodori dengan kitab rapkan di kelas XI jurusan Keagamaan kuning lebih tebal lagi yakni Ibnu Aqil, dengan 28 siswa. Meski jurusan agama, yang merupakan kitab syarah (penjelaslagi-lagi ternyata para siswa yang ter- an) dari nadham alfiyah Ibnu Malik. Sejaring di dalamnya hanya bermodalkan buah kitab yang berisi kaidah-kaidah baca tulis al-Qur’an saja. Mereka lalu gramatikal bahasa Arab yang jamak dika-
18
ji di pesantren-pesantren salaf. Selain membaca, mereka pun sudah percaya diri untuk berdebat tentang cara baca maupun menerjemahkan yang benar. “Ketika diijinkan masuk kelas, saya dan beberapa guru pun dibuat terhenyak dengan kemampuan siswa seperti itu,” tukas Drs. H. Abdul Jalil, MPdI saat memasuki ruangan kelas. Kabar peningkatan secara drastis kompetensi baca kitab kuning siswa jurusan Keagamaan MAN Gresik 1 pun terdengar jajaran Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur. Maka di hadapan para kepala madrasah negeri dan swasta serta para siswa jurusan Keagamaan se-Jatim menempati hall Twin Tower Hotel pada tanggal 25 September 2013 lalu, kemampuan para siswa tersebut dijajal. Tak tanggungtanggung, pengujinya adalah beberapa kiai dan para pakar. “Alhamdlillah hasilnya sangat memuaskan,” ucap Kepala MAN Gresik 1 ini sumringah. Para siswa jurusan Keagaman yang telah ditalih metode kilat baca kitab kuning ini, akan diterjunkan pula sebagai trainner. “Sebagai langkah awal, mereka akan kami terjunkan sebagai tutor sebaya bagi siswa jurusan lain di madrasah ini,” tutur mantan Kepala MA Raden Paku Wringin Anom ini bersemangat. Tidak hanya itu, para guru PAI pun didorng untuk membuat kamus mufrodat praktis bahasa Arab. Nantinya kamus ini sebagai pendamping siswa da-
Para siswa mendemokan baca kitab kuning di hadapan kamad se-jatim
lam mempelancar menerjemahkan teks Arab. Selain itu, kini madrasah pun sedang gencar menyediakan beragam kitab kuning untuk memenuhi perpustakaan. “Jika di Pare ada Kampung Inggris, maka kami pun ingin menyulap madrasah ini menjadi kampung kitab kuning,” pungkas lelaki kelahiran Gresik 7 April 1966 ini optimistis. Suprianto
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 18
10/29/2013, 8:26 PM
Strategi Keji Darun Nadwah yang Sia-sia Sekitar empat bulan sebelum perintah hijrah diturunkan Allah Swt kepada Rasulullah Saw, sahabat Abu Bakar Ra meminta izin kepada Rasulullah untuk menyusul kaum Muslimin yang sudah banyak berangkat lebih dahulu hijrah ke Madinah. Sambil memohon petunjuk Allah Swt, Rasul meminta kepada sahabatnya itu untuk tidak tergesa-gesa. Abu Bakar kemudian menangguhkan keberangkatannya sekaligus untuk menemani Rasul saat waktu hijrah tiba nanti. Selama masa tersebut, kaum Qurasy rupanya telah mencium dan mengetahui bahwa Rasul Saw memiliki pendukung dan sahabat dari luar Makkah. Mereka khawatir jangan-jangan Rasul Saw keluar dari Makkah untuk menggalang kekuatan disana dan kemudian menyerang balik mereka. Karena itu, diadakanlah pertemuan darurat di Darun Nadwah (rumah Qushayyi bin Kilab, tempat kaum Qurasy memutuskan segala perkara) untuk membahas apa yang harus dilakukan terhadap Muhammad Saw. Akhirnya diperoleh kesepakatan untuk mengambil seorang pemuda yang kuat dan perkasa dari setiap kabilah Qurasy. Kepada setiap pemuda itu diberikan sebilah pedang yang ampuh, kemudian secara bersama-sama mereka ditugasi membunuh Muhammad Saw. Strategi keji ini, dilakukan agar bani Abdi Manaf tidak berani melancarkan serangan balik terhadap semua orang Qurasy. Setelah mereka menentukan hari pelaksanaan penyerangan dan pembunuhan itu, Malaikat Jibril diperintahkan Allah Swt mendatangi Rasul Saw, untuk segera berhijrah ke Madinah dan melarangnya tidur ditempat tidurnya malam itu. Pada saat hijrah Nabi Saw malam itu, pasukan khusus dari pemuda pilihan kaum musyrikin Qurasy yang telah disiapkan, mengepung rumah Nabi Saw. Mereka terus mengintai disetiap pintu rumah beliau dan siap untuk membunuhnya. Tetapi beberapa saat kemudian, ketika Nabi Saw keluar melalui pintu rumahnya, mereka (pasukan khusus pemuda) itu mengalami kantuk dan tertidur. Sehingga tak seorangpun dari mereka bisa melihat keluarnya Nabi Saw dari pintu rumah beliau. Bahkan sebagai penghinaan terhadap mereka, ketika keluar dan melewati mereka, Nabi Saw menaburkan pasir keatas kepala mereka, seraya membaca firman Allah Swt, “Dan Kami adakan dihadapan mereka dinding dan dibelakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat” (QS, 36 : 9). Sementara itu, Ali bin Abi
Thalib dengan tenang tidur diatas tempat tidur Nabi Saw, setelah mendapat jaminan dari beliau bahwa mereka tidak akan berbuat kejahatan kepadanya. Selanjutnya, Rasulullah Saw bersama Abu Bakar segera bergegas menuju Gua Tsur (tempat persembunyian pertama yang telah direncanakan sebelumnya). Peristiwa ini menurut riwayat yang paling kuat terjadi pada tanggal 2 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan 20 September 622 M, tiga belas tahun setelah bi’tsah. Salama 3 hari di gua ini, Abdullah bin Abu Bakar (putra Abu Bakar mengirimkan makanan dan minuman) menginap bersama mereka dan turun ke Makkah saat Subuh. Sementara itu, Amir bin Fahirah (pengembala ternak Abu Bakar) datang ke gua dengan kambing-kambingnya untuk menghapuskan jejak kaki Abdullah. Mengetahui Nabi Saw lolos dari kepungan itu, pasukan musyrik segera mengadakan pemblokiran dihampir semua akses jalan keluar Makkah dan menuju Madinah. Bahkan mengadakan pemeriksaan pada titik-titik sasaran yang diperkirakan digunakan sebagai tempat persembunyian, termasuk ke Gua Tsur. Saat itu Rasulullah Saw dan Abu Bakar mendengar langkah-langkah kaki pasukan Qurasy disekitar gua, sehingga Abu Bakar merasa khawatir dan berbisik kepada Nabi Saw, “Seandainya diantara mereka ada yang melihat kearah kakinya, niscaya mereka akan melihat kami “, tetapi kemudian dijawab Nabi Saw sekaligus untuk menenangkannya, “Wahai Abu Bakar, jangan kamu kira kita hanya berdua saja. Sesungguhnya Allah beserta kita“ (Muttafaq ‘alaih). Allah Swt telah menutup mata kaum musyrik, sehingga tak sorangpun melihat kearah gua itu dan tak sorangpun diantara mereka yang berpikir tentang apa yang ada didalamnya. Setelah keadaan dianggap aman dan tidak tampak lagi pasukan pemburu dari kaum Qurasy, maka berangkatlah Rasulullah Saw bersama Abu Bakar menyusuri jalan-jalan rahasia disepanjang pantai yang dipandu oleh Abdullah bin Uraiqith (seorang pemandu jalan rahasia yang sudah disiapkan sebelumnya termasuk kesepakatan waktunya). Merasa gagal, pada saat yang bersamaan kaum Qurasy menebar pengumunan tawaran bahwa ‘siapa saja yang dapat menangkap Muhammad Saw dan Abu Bakar akan diberi hadiah sebesar harga diyat (uang tebusan) masing-masing dari keduanya’ Selanjutnya, ketika sejumlah orang dari bani Mudjil sedang menagadakan pertemuan, (diantara mereka terdapat
Suraqah bin Ja’tsam); tiba-tiba datang kepada mereka seorang lelaki sambil berkata, “Saya baru saja melihat beberapa bayangan hitam dipantai. Saya yakin mereka adalah Muhammad dan sahabatnya”. Suraqah-pun mafhum bahwa dugaan mereka adalah benar. Dia-pun segera menunggang kudanya dan segera mengejar rombongan itu, hingga ketika menjelang sampai didekat Rasulullah Saw, tiba-tiba kudanya tersungkur dan dia pun jatuh terpelanting. Kemudian bangun dan segera mengejar kembali sampai mendengar bacaan Nabi Saw. Tiba-tiba Suraqah terhempas lagi dari punggung kudanya dan jatuh terpelanting. Kejadian semacam itu berulang sampai empat kali, dan pada kali keempat dia bangun lagi dengan berlumuran tanah dan berteriak minta diselamatkan. Ketika Rasulullah Saw dan Abu Bakar menghampirinya, dia memohon agar Nabi Saw berkenan berdoa memohonkan ampunan untuknya serta menawarkan bekal perjalanan untuk beliau. Nabi Saw menolak tawaran itu dengan mengatakan, “Kami tidak membutuhkan itu, yang saya minta supaya engkau tidak menyebarkan berita tentang kami” (Muttafaqun ‘alaih), Suraqah menyahut,”Baiklah”. Setelah itu, pulanglah Suraqah dan setiap bertemu dengan orang yang mencari Rasulullah saw, dia menyarankan agar kembali saja. Demikanlah, strategi keji kaum musyrik Quraisy dari Darun Nadwah satu persatu terpatahkan, gagal dan jadi siasia. Mulai dari pengepungan Rasulullah saw di rumah beliau oleh pasukan elit yang tenggelam dalam kantuk dan tertidur lelap, pemblokiran akses jalan keluar Makkah dan masuk Madinah, perburuan ke gua-gua tempat persembunyian, tawaran bonus hadiah, sampai pengejaran oleh Suraqah bin Ja’tsam yang berbalik secara dimetral, paginya ingin membunuh sorenya berbalik jadi pelindung Nabi Saw. Tentu semuanya tidak terlepas dari tangan Allah Swt. Hijrah Rasulullah Saw telah berlalu 14 abad lamanya. Namun, dari celah-celah peristiwanya tentu banyak pelajaran yang dapat dipetik, diataranya pengorbanan, makna hidup, serta usaha dan tawaqqal ‘alallaah. Sehingga wajarlah jika Umar bin Khaththab menjadikan peristiwa tersebut sebagai awal penanggalan Islam, yang kemudian dikenal dengan kalender hijriyah. Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1435. Barakallaahu lanaa walakum. (diolah dari sirah nabawiyah al-buthy 2008 dan membumikan al-quran shihab 1996) ahar
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 19
10/29/2013, 8:26 PM
19
LOMBA QASIDAH REBANA ANTAR WILKER SE JAWA TIMUR TAHUN 2013 Lomba Qasidah baya, juara II diraih Rebana antar Wilker se Wilker Bojonegoro dan Jawa Timur tingkat MaWilker Malang sebagai drasah Aliyah tahun juara III. Sedangkan 2013, yang telah menjadi untuk kelompok puteri, program tahunan, kali ini Wilker Gresik meraih diadakan di aula Kanwil juara I, disusul Wilker Kementerian Agama Kediri sebagai juara II, Provinsi Jawa Timur dan Wilker Madura sepada tanggal 30 Septembagai juara III. ber 2013. Peserta terdiri Pemenang lomba dari perwakilan masingQasidah Rebana tingmasing Wilker dengan kat provinsi nantinya mengirimkan peserta akan mewakili Jawa Tiputera dan puteri. mur pada tingkat NaDalam sambutansional di Kalimantan nya, Kepala Bidang PeTimur. Selain itu para nais dan Zawa Drs. Fapemenang juga menchrurrozi, MHI selaku dapatkan penghargaan Kabid Penais dan Zawa: seni merupakan salah satu metode dakwah Ketua Panitia mengataberupa tropi dan uang sebagaimana wali-wali Allah di tanah Jawa kan, bahwa seni merupasenilai Rp. 1.500.000,kan salah satu metode dakwah seba- para Dewan Juri agar dapat memilih yang bagi juara I, Rp. 1.250.000,- bagi juara II gaimana wali-wali Allah di tanah Jawa. benar-benar terbaik dari yang terbaik dan juara III mendapatkan uang sebesar Dengan adanya lomba qasidah ini di- yang akan mewakili Jawa Timur di Rp. 1000.000,-. harapkan akan lahir kader-kader dakwah tingkat Nasional. Keputusan pemenang merupakan bagi masa depan. Sebelum pelaksanaan lomba ter- hak mutlak Dewan Juri. Oleh karena itu Sementara itu Kepala Kantor Wi- sebut berlangsung, tim Dewan Juri telah dari para pemenang lomba qasidah ini layah Provinsi Jawa Timur Drs. Sudjak, melakukan pembinaan mengenai qasi- belum tentu Dewan Juri akan mengikutM.Ag berharap, agar para juara jangan dah rebana, kriteria lomba, serta yang sertakan tim secara utuh. Dewan Juri berbesar hati dulu. Tetaplah bersyukur boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bisa memilih mana-mana dari masingkarena kemenangan merupakan tan- peserta. Dewan Juri yang merupakan masing individu peserta yang terbaik. tangan untuk mempersiapkan diri ke pakar di bidangnya terdiri dari Bp. Agus Dengan kata lain akan dilakukan pengtingkat yang lebih tinggi dengan latih- Pribadi, SPdI, Bp. H.A. Chaliq, MZ dan oplosan bilamana diperlukan untuk an-latihan yang maksimal. Bp. A.Y. Arif dari LASQI. membentuk tim baru yang akan mewaSedangkan bagi yang belum meDari hasil lomba tersebut diumum- kili Jawa Timur tingkat nasional di Kanang, jangan putus asa dan terus ber- kan pula para juara. Untuk kelompok limantan Timur pada bulan Nopember latih. Harapan juga ditujukan kepada putera juara I diraih oleh Wilker Sura- 2013. Anni
Atraktif: Para perwakilan dari wilker se-Jawa Timur menyuguhkan kemampuan terbaik mereka 20
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 20
10/29/2013, 8:26 PM
MQK ke-4 Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Gresik Juara Umum dengan Poin Maksimal Dor… door… dooor…!! Yaqin). Sontak saja, suara itu membikin Marhalah Wustho sendiri kaget seluruh orang yang memenyediakan 8 cabang lomba; madati alun-alun Bangkalan pada yang terdiri dari Tafsir (Tafsir Almalam 1 Oktober lalu. Tapi tak ada Jalalain), Fiqih (Fathul Qarib), teriakan histeria. Yang ada malah Hadis (Subulus Salam), Nahwu sorak-sorai yang membahana. (al-‘Imrithi), Akhlaq (Kifayatul Orang-orang pun mendongakkan Adzkiya), Ushulul Fiqh (al-Wawajah ke langit. Kilatan-kilatan raqah), Tarikh, dan Balaghah cahaya kembang api berpendar(Jauharul Maknun). Sedangkan pendar, yang diiringi letusan dan di marhalah ‘Ulya sendiri terdapat tepuk tangan yang sambung-me10 cabang lomba yaitu; Tafsir (Ibnyambung. Sorak-sorai itu pun nu Katsir), Hadis, Fiqh (Fathul makin ramai saat terdengar suara Mu’in), Nahwu (Ibnu Aqil), Akhsirine tanda pembuka Musabaqah laq (Ikhya’ Ulumiddin), Ushulul Qira’atil Kutub (MQK) ke-4 ProFiqh (Ghayatul Ushul), Tarikh vinsi Jawa Timur. Perhelatan akbar (Ibnu Hisyam), Balaghah (‘Uquitu dibuka langsung oleh Kakandul Juman), serta Debat Bahasa Drs. H. Sudjak, M.Ag. wil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Arab dan Debat Bahasa Inggris. Sudjak, M.Ag. Setelah melalui serangkaian Sebelum seremonial pembukaan, cinta terhadap referensi klasik. “Saya penilaian dewan juri yang meliputi para delegasi yang berjumlah 1.543 or- berharap, ke depan kemampuan santri empat aspek; mulai dari membaca, keang – yang terdiri dari 1.108 santri dan dalam melakukan kajian dan pendalaman benaran membaca, pemahaman makna, 435 ofisial dari kab/ko se-Jatim – itu ilmu agama Islam yang bersumber dan hafalan khusus marhalah wustho melakukan pawai sepanjang 1 Km. Arak- langsung dari kitab kuning semakin dan ulya, maka delegasi dari Kabutaen arakan dimulai dari Jl. KH. Moch. Cholil qualifide,” ujarnya yang disambut ge- Gresik dinyatakan sebagai Juara Umum – tepat di depan PP. Syaichona Mu- muruh tepuk tangan. dengan mengemas 23 tropi juara. Piala hammad Cholil – melewati depan Masjid Dalam musabaqah yang berlag- raihan Kabupaten Gresik itu berasal dari Jami’ Bangkalan. Rombongan lalu sung 1-5 Oktober tersebut dilombakan 7 juara terbaik I, 5 juara terbaik II, 8 berbelok ke Jl. A. Yani, lantas mengarah beragam cabang yang terbagi menjadi penghargaan terbaik III, 2 juara Harapan ke arah Jl. Veteran, kemudian memasuki tiga marhalah; yakni marhala ula, mar- I dan 1 juara Harapan II. area pembukaan melalui pintu utara. halah wustha dan marhala ‘ulya. Dalam Hasil tersebut diikuti oleh Kota KeSemarak pembukaan MQK terse- tingkat ula sendiri terdapat cabang Fiqih diri dengan mengemas 13 piala yang terbut, disaksikan langsung oleh Bupati yang menggunakan kitab Sullam at- diri dari 7 piala terbaik I, 2 piala terbaik Bangkalan Muhamad Makmun Ibnu Taufiq sebagai kitab referensi yang di- III dan 4 piala harapan II. Sedangkan Fuad, SE dan jajarannya. Juga para Ka- lombakan. Lalu ada cabang Nahwu (al- Kabupaten Tuban yang sebelumya dabid di lingkungan Kanwil Kemenag Jurumiyah), Akhlaq (Ta’limul Muta- lam MQK ke-3 di Kabupaten ProboProv. Jatim, para Kepala Kankemenag, ’allim), dan Tarikh (Khulashoh Nurul linggo menjadi jawara, kini harus rela serta para alim ulama’ dan menempati peringkat ketokoh masyarakat. Kakantiga dengan membawa 13 wil Kemenag Prov. Jatim, piala (6 juara terbaik I, 1 juyang mewakili Gubernur ara terbaik II, 1 juara terJawa Timur, dalam sambutbaik III, 3 juara haran I dan annya menyampaikan ha2 juara harapan II). Lalu serapan agar kecintaan dan cara berurutan, Pamekaskemampuan para santri an dan Kota Pasuruan meterhadap penguasaan kunempati posisi keempat tub at-turats makin terdan kelima dalam perolehasah. an poin. Sedangkan deleSebab salah satu tugasi asal Kabupaten Majuan diselenggarakannya lang harus rela hati lantarMQK, adalah melestarikan an menempati posisi buntradisi kitab kuning dengan cit dengan hanya membaSemangat: Para santri siap berkompetisi dan menjalin mendorong para santri kian wa satu tropi terbaik II. pri ukhuwah MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 21
10/29/2013, 8:26 PM
21
Apresiasi Guru dan Pengawas PAI Berprestasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Apresiasi Guru dan Pengawas Pendidikan Agama Islam mulai dari tingkat PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK, digelar dengan tema “Pengembangan Kompetensi Guru dan Pengawas PAI dalam rangka Menciptakan Akhlak Mulia bagi Peserta Didik.” Kegiatan tersebut dihelat di Regent’s Park Hotel Malang, yang berlangsung mulai tanggal 28 hingga 30 September 2013 dengan jumlah peserta sebanyak 62 orang. Bagi bidang PAI, kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Namun demikian tidak mengurangi sambutan dan apresiasi para guru PAI Kabupaten dan Kota se Jawa Timur. Kegiatan yang dibuka oleh Pgs. Kepala Bidang PAIS – yang mewakili Kakanwil – yaitu Drs. Mahfud Shodar, M.Ag berharap, agar guru dan pengawas senantiasa terdorong untuk mempersiapkan diri dan terus meningkatkan wawasan dan kemampuannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Selain itu guru dan pengawas hendaknya menjadi figur serta contoh teladan (uswatun hasanah) bagi peserta didik. Dengan demikian akan mewujudkan generasi beriman dan bertaqwa kepada Allah, serta berakhlakul karimah. Untuk mencari duta-duta Jawa Timur yang berkompeten, maka tim juri diambil dari kalangan dosen Perguruan Tinggi Umum, Perguruan Tinggi Negeri Agama Islam, Widyaiswara pada Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan, Pejabat PAI pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, serta Guru Berprestasi PAI tingkat provinsi dan tingkat nasional terdahulu. Penilaian dilakukan dengan beberapa kriteria yang terbagi dalam tiga tahap. Tahap awal dilakukan penilaian terhadap naskah inovasi pembelajaran, dokumen portofolio, karya tulis rencana pembelajaran, dokumen pendukung dan kelengkapan administrasi lainnya. Dewan juri selanjutnya melakukan visitasi untuk memferivikasi dan mengklarifikasi data tempat tugas peserta. Selanjutnya dilakukan tes tulis untuk diambil 10 orang peserta pada tiap jenjang/tingkat pendidikan; PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/ SMPLB, SMA/SMALB dan SMK. Dari hasil peserta yang terpilih, berhak mengikuti tes wawancara dengan materi terkait regulasi pendidikan, Standar Nasional Pendidikan, Standar Kompetensi, Performa/penampilan mengemukakan pendapat, kemampuan menanggapi pertanyaan, dan penunjang dalam menguasai bahasa selain bahasa Indonesia. Sebagai tahap akhir, peserta wajib mempresentasikan KTI/ Esai Diskripsi Diri. Dan dari tahapan-tahapan tersebut diperoleh para duta-duta yang akan mewakili Jawa Timur di tingkat Nasional pada bulan Nopember. Duta-duta tersebut diantaranya; untuk tingkat PAUD dan TK juara terbaik I diraih oleh Kusrini, S.Pd dari kabupaten
Khidmat. Para guru dan pengawas mengikuti seremonial Apresiasi Guru dan Pengawas PAI Berprestasi
Trenggalek, juara terbaik II diraih Suwarti, S.Pd.AUD, M.Pd dari kabupaten Sidoarjo dan Ikhwan Kurniawan, S.Pd sebagai juara terbaik III dari kota Malang. Untuk tingkat SD/SDLB peserta dari kota Surabaya atas nama Mudzakkir, S.Ag, M.Pd sebagai juara terbaik I. Juara terbaik II diraih oleh H. Khoirul Anwar, S.PdI dari kabupaten Mojokerto. Dan Khumaiyah, S.Ag, M.PdI dari kabupaten Pasuruan sebagai juara terbaik III. Mariyatul Qibtiyah, S.Ag, M.PdI dari kabupaten Jember sebagai juara terbaik I, berikut Laily Syarifah, S.Ag, M.PdI dari kabupaten Jombang sebagai juara terbaik II dan Muhamad Jemadi, MA sebagai juara terbaik III. Kesemuanya untuk tingkat SMP/ SMPLB. Sedangkan tingkat SMA/SMALB juara terbaik I diraih oleh Drs. Abd. Wahid Iman, M.PdI dari kabupaten Bojonegoro, Mohamad Samsu, M.PdI dari kabupaten Bojonegoro dan Agus Zamroni, S.Ag, M.PdI dari kabupaten Pacitan masing-masing sebagai juara terbaik II dan juara terbaik III. Di tingkat SMK, juara terbaik I adalah Drs. A. Rosidi dari kabupaten Ponorogo, disusul Drs. Tando Wasito, M.Pd sebagai juara terbaik II, dan Rukayah, M.PdI dari kabupaten Magetan sebagai juara terbaik III. Sementara itu untuk pengawas, juara terbaik I diraih Dimyati, S.Ag. M.Pd dari kabupaten Banyuwangi, juara terbaik II Nurcahyo, S.Ag.M.Pd dari kabupaten Blitar dan dari kabupaten Ponorogo menempatkan Ahmad Dardiri, M.PdI sebagai juara terbaik III. S. Amaliyah/PAIS
Jawara. Para guru dan pengawas berprestasi menerima tropi juara
22
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 22
10/29/2013, 8:26 PM
Indonesia Juara Umum Islamic Solidarity Games III
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) III, memang telah usai. Tapi gemanya masih tersisa. Sebanyak 1.677 orang atlet dan 599 orang ofisial terlibat dalam perhelatan olahraga multievent, yang diselenggarakan pada 22 September – 1 Oktober 2013. Perhelatan akbar ini, telah disemarakkan oleh negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Tak tanggung-tanggung, 44 negara turut ambil bagian pada pesta olahraga tersebut. Keempat puluh empat negara itu, yakni Aljazair, Azerbaijan, Brunei Darussalam, Burkino Fasao, Mesir, Guyana, Indonesia, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Maladewa, Maroko, Malaysia, Oman dan Pakistan. Juga termasuk Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Suriah, Tajikistan. Turkmenistan, Turki dan Uni Emirat Arab (UEA). Tak mau ketinggalan pula; Uganda, Yaman, Guinea, Mauritania, Gambia, Nigeria, Yordania, Togo, Pantai Gading, Senegal, Kamerun, Monzambik, Lebanon, Tunisia, Somalia, Bahrain, Jibuti, Bangladesh dan Chad. Pada sambutan Pembukaan Islamic Solidarity Games (ISG) III tahun 2013, Presiden RI menyatakan bahwa dirinya merasa bangga dan merasa terhormat mendapat kepercayaan dari ISSF (Islamic Solidarity Sports Federation) untuk menjadi tuan rumah dan penyelenggara pesta olahraga solidaritas Muslim tingkat dunia ini. ‘Harmony in Unity’, kata Presiden, yang menjadi tema besar Islamic Solidarity Games tahun ini, memiliki makna yang sangat dalam. Harmoni dalam kebersamaan menjadi seruan yang menyejukkan bagi semua anggota negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk kembali menjunjung tinggi jalinan
ukhuwah islamiyah, melalui perhelatan olahraga kelas dunia ini. “Melalui Islamic Solidarity Games kita buktikan pada dunia, bahwa negara-negara Islam dapat rukun dan bersatu,” kata SBY yang disambut gemuruh tepuk tangan yang menggema. Sedangkan penutupan Islamic Solidarity Games (ISG) III, yang dilaksanakan tanggal 1 Oktober 2013, juga diselenggarakan di tempat yang sama yakni Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Sumatera Selatan. Pada acara tersebut diumumkan pula, bahwa Indonesia menempati ranking medali tertinggi dan dinobatkan sebagai Juara Umum ISG III 2013. Selanjutnya bendera ISG diserahkan Gubernur Sumsel Alex Noerdin kepada Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, diteruskan kepada Pangeran Nawaf Faisal Fahd Abdulaziz sebagai President of the Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF), untuk selanjutnya diterima oleh perwakilan Azerbaijan calon tuan rumah ISG IV tahun 2017. Sebagai juara umum, dari 13 cabang olahraga yang dipertandingan kontingen Indonesia memboyong 36 medali emas, 35 perak, dan 34 perunggu. Sedangkan peringkat kedua diraih Iran dengan 30 medali emas, 17 perak, dan 12 perunggu. Dan di peringkat ketiga adalah Mesir yang memperoleh 26 emas, 28 perak, dan 31 perunggu. Sementara Malaysia harus rela berada di peringkat empat karena hanya mampu memboyong 26 emas, 19 perak, dan 29 perunggu. Disusul Turki di peringkat kelima dengan 23 emas, 31 perak, 49 perunggu, serta Maroko di peringkat keenam dengan 10 emas, 15 perak, dan 14 perunggu. Sedangkan Arab Saudi cuma sanggup meraih 7 emas, 3 perak, dan 6 perunggu. Sedangkan Azerbaijan sebagai calon tuan rumah ISG IV tahun 2017, malah berada di peringkat delapan dengan 6 emas, 9 perak, dan 9 perunggu. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyampaikan rasa bangganya atas prestasi atlet-atlet Indonesia itu. “Saya ucapkan selamat kepada seluruh atlet Indonesia karena telah meraih juara umum di ISG III,” ujar Roy penuh semangat. “Ternyata melalui kerja keras dan persiapan para atlet, pelatih dan pembina sejumlah cabang olahraga peserta ISG, Indonesia berhasil menduduki tempat terhormat sebagai juara umum,” katanya bangga. Roy menilai, ajang ISG ini sangat penting karena disamping sebagai solidaritas antar negara-negara Muslim, ajang ini juga menunjukkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara Muslim terbesar di dunia. “Selain itu, ISG juga dapat mempersatukan negaranegara Islam di dunia yang saat ini sedang memanas,” tuturnya. Il/berbagai sumber
Kemeriahan pembukaan ISG III 2013 (kiri) dan kegembiraan delegasi Indonesia kala menyabet Juara Umum (kanan)
MPA 326 / November 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - November 2013.pmd 23
10/29/2013, 8:26 PM
23
Keutamaan Istiqamah Oleh : H. Ahmad Hartoyo
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan kerunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal kebajikan dan meningkatkan ibadah kepada-Nya. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri saya sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita tingkatkan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintahperintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 102 :
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan ja nganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."
24
MPA 326 / November 2013
Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’ah,
Suatu hari ada seseorang minta doa kepada seorang alim: “Pak Kyai, mohon saya didoakan agar menjadi orang yang istiqamah“. Pak Kyai itu tertegun sejenak, kemudian ia berkata : “Ketahuilah bahwa istiqamah adalah tingkatan yang amat tinggi dalam Islam, istiqamah itu pula bisa mengindikasikan kesempurnaan iman. Sayapun ingin menjadi orang seperti itu, karena itu sayapun mohon didoakan menjadi orang yang istiqamah“. Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’ah,
Secara sederhana istiqamah bisa diartikan dengan kepatuhan dan teguh pendirian dalam menjalankan ajaranajaran Islam, karena itu dapat difahami orang yang berlaku istiqamah ialah orang yang konsisten dengan keimanannya dan patuh melaksanakan apa yang dia ucapkan. Orang-orang seperti itu akan mendapatkan ketenteraman dan kebahagiaan hidup, baik di dunia dan terlebih lagi saat berada di sorga Allah SWT. Di dalam al-Qur’an surat Fushshilat ayat 30, Allah SWT berfirman :
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."
lisan mewujudkan tulusnya hati dan mantapnya keyakinan, sedangkan istiqamah (konsisten) menunjukkan benar dan bagusnya amal ibadah. Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW memberikan penjelasan tentang iman :
Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’ah,
Dalam ayat tadi Allah SWT menegaskan bahwa bagi orang-orang yang beriman dan konsisten melaksanakan petunjuk imannya, maka mereka akan dikunjungi para malaikat yang ditugaskan Allah SWT dari saat ke saat, dan secara bertahap sampai menjelang ajal mereka. Para malaikat itu meneguhkan hati mereka, seraya berkata: “Jangan kamu takut menghadapi masa depan, dan jangan kamu bersedih atas apa yang telah berlalu, dan bergembiralah dengan sorga yang telah dijanjikan Allah melalui Rasul-Nya kepadamu“. Suatu hari seorang sahabat Nabi SAW yang bernama Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi RA memohon agar beliau memberi penjelasan yang menyeluruh tentang Islam, ia berkata :
Artinya: "Iman ialah meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan semua rukunnya." (HR Thabrani). Mengamalkan semua rukunnya mengandung makna, mengerjakan hukum syariat yang diimani dengan keyakinan dan keikhlasan yang sesungguhnya. Pengamalan itu sebagai realisasi dari iman yang telah mantap dalam hati, dan telah diikrarkan dengan lisannya. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Artinya: "Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan tentang Islam, yang aku tidak menanyakan lagi kepada seorangpun selain anda." Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Mari kita dengarkan jawaban Rasulullah SAW atas pertanyaan itu, beliau bersabda :
Artinya: "Ucapkanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian berlakulah istiqamah (konsisten)." (HR Muslim) Sebuah jawaban yang ringkas dan padat namun mengandung pengertian yang amat dalam. Karena dalam dua kalimat ini, tercakup makna Iman dan Islam ! ucapan
Beliau memerintahkan untuk mengungkapkan imannya dengan ucapan lisan, serta memerintahkan untuk istiqamah dalam melakukan ketaatan-ketaatan, dengan meninggalkan semua penyimpangan. Sebab tidak bisa dikatakan istiqamah (lurus) kalau masih ada kebengkokan. Karena itu benarlah bahwa, orang-orang yang berlaku istiqamah akan mendapatkan ketenteraman dan kebahagiaan hidup, baik kehidupan di dunia dan terlebih lagi saat berada di sorga Allah SWT. Turunnya malaikat kepada seorang mukmin dalam kehidupan di dunia, ditandai dengan dorongan hati untuk berbuat amal kebajikan, serta rasa optimis menyangkut kehidupannya pada masa yang akan datang. Sementara pada hari kiamat, pada saat orang-orang yang durhaka digiring ke neraka, kaum mukminin dikunjungi para malaikat untuk menyampaikan berita gembira, bahwa sorga Allah benar-benar telah disiapkan untuk mereka. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Karena itu dapat kita simpulkan bahwa dengan istiqamah, seseorang akan mantap dalam menjalankan syariat Islam, sekaligus tumbuhnya optimisme yang tinggi akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
MPA 326 / November 2013
25
anugerah Di Indonesia, sebagaimana tertuang pada kesimpulan makalah tersebut, Islam tidak diakomodasi sebagai dasar negara. Namun demikian, sekularisme juga ditolak. Sebab konflik antar agama saat ini telah membuat orang berpikir ulang tentang ‘bahasa bersama’, di mana mereka mempertahankan hidup berdampingan secara damai. Kebanyakan dari mereka berpikir, bahwa Pancasila adalah dekat dengan kehidupan mereka dibandingkan ideologi lain, karena telah lama menjadi ideologi negara. Apa yang telah dialami oleh masyarakat Muslim di Indonesia, kata Menag, harus digunakan sebagai pelajaran penting dan berharga bagi Pattani Muslim di Thailand; bahwa perjuangan Islam dan misi di tingkat negara tidak
Menag RI Memperoleh Doktor HC dari Thailand Menteri Agama Suryadharma Ali memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Princess of Naradhiwas University, Thailand. Penyematan gelar kehormatan pada tanggal 24 September 2013 tersebut, diserahkan oleh Putri Maha Chakri Sirindorn – putri ketiga Raja Thailand – di kampus Naradhiwas University. Pemberian gelar kehormatan itu disematkan, karena Princess of Naradhiwas University (PNU) menilai Suryadharma Ali mampu menjunjung tinggi toleransi beragama di atas semua kepentingan golongan, serta turut berperan penting menciptakan kerukunan beragama di Indonesia. Disamping itu, juga atas sumbangsihnya dalam perdamaian di wilayah Thailand Selatan. Gelar diserahkan dalam bidang studi Islam dan disaksikan oleh seluruh civitas akademika Kampus PNU. Dalam prosesi penyerahan gelar tersebut, Suryadharma Ali menyampaikan makalah yang berjudul “Islam and The State: The Indonesia Experience”. Dalam paparannya, Menag menjelaskan bahwa kehadiran Islam di Indonesia bisa sejalan dengan pemerintahan. “Ini adalah kajian yang berbentuk makalah, yang akan menjadi inspirasi perdamaian bagi Muslim Thailand Selatan dan pemerintahanya,” ujarnya. Secara umum makalah tersebut 26
menjelaskan tentang pergulatan pemikiran Islam dan negara di Indonesia. Pergulatan itu mengerucut pada perdebatan pemikiran; apakah Islam menjadi dasar negara atau tidak? Tahap inipun dilalui dengan proses yang sangat panjang. Hal itu sempat tertuang dalam Piagam Jakarta hingga pergerakan politik seperti DI/TII. “Dari berbagai gerakan yang pernah ada, lantas ditemukan formula terbaik yakni Pancasila,” kata
Menag. Sebagai dasar negara, Pancasila keberadaanya diakui oleh semua golongan. Bahkan mayoritas umat Islam sepakat bahwa Indonesia tidak harus berdasarkan agama Islam, tapi Pancasila. “Kita bukan negara agama, bukan negara Islam, tapi ikut mengurusi dan membiayai kegiatan keagamaan. Kiranya ini bisa menjadi inspirasi masyarakat Islam di Thailand Selatan,” tuturnya menandaskan.
selalu dalam bentuk kemenangan politik dan keberhasilan membangun secara formal negara Islam. Negara Islam hanyalah sebuah bentuk yang akan menjadi sia-sia ketika ajaran dan nilai nilai Islam yang lebih substansial tidak ditemukan dan diupayakan di dalamnya – seperti keadilan, kasih sayang, toleransi dan kerjasama dalam kebaikan dan kebenaran. Sebagaimana mayoritas Muslim di dunia, tutur Menag, Muslim Thailand merupakan kelompok yang cinta damai, moderat dan toleran terhadap pluralisme. Oleh karena itu adalah kesalahan besar untuk menganggap pengikut Islam sebagai teroris. “Saya percaya bahwa semua Muslim yang berjuang untuk penentuan nasib mereka sendiri di negara mereka masih menerima kedaulatan pemerintah mereka, karena inti dari masalah tidak terletak pada tujuan politik akan tetapi pada keadilan ekonomi dan sosial,” tandasnya. Kita memiliki kekuatan untuk menciptakan dunia yang kita inginkan, tetapi hanya jika kita memiliki keberanian untuk memasuki awal yang baru. Orang-orang dari seluruh dunia bisa hidup bersama dalam damai. “Kita tahu itu merupakan visi ilahiyah. Sekarang, yang tersisa adalah kerja keras kita untuk mewujudkannya di muka bumi,” pungkasnya. Il/berbaga sumber
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 26
10/29/2013, 9:14 PM
PP. Kanzul Ulum Madiun
Menjadikan Komoditas Jeruk Purut Sebagai Andalan
Drs. KH. Mudzakkir Masduki Dunia pertanian, adalah dunia yang tidak asing bagi pengasuh Pondok Pesantren Kanzul Ulum, KH. Mudzakkir Masduki. Karena sejak kecil, ayahnya memang bergelut di dunia pertanian. Lambat laun, kecintaannya terhadap pengolahan sawah mendorongnya untuk menularkan ilmunya kepada para santri. Tak heran jika di ponpes yang berdiri tahun 1988 ini, juga berdiri Madrasah Aliyah Pertanian yang dikhususkan untuk mengkaji pertanian. Lahan pertanian di sekitar ponpes ini memang masih luas. Dulu para petani banyak yang menanami lahannya dengan
Pohon Jeruk Purut yang tumbuh sumbur di lahan milik ponpes tanaman tebu. Tapi seiring perkembangan zaman, banyak petani yang beralih menanam padi. Ponpes sendiri mempunyai lahan sekitar 2,75 hektar, yang 2 hektarnya masih ditanami padi. Sawah ini dimanfaatkan pula untuk lahan praktek para santri yang juga siswa di madrasah pertanian tersebut. Sedari awal, santri-santri yang mukim di ponpes memang langsung dilibatkan dalam pengelolaan sawah. Selain karena pondok mempunyai lahan sawah yang bisa digarap, juga agar para santri bisa mengetahui dan mendapatkan ilmu pertanian. Apalagi para santri berasal dari desa yang orang
Salah satu sudut PP Kanzul Ulum Kota Madiun
tuanya kebanyakan petani. Sehingga dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan, nantinya akan bermanfaat ketika mereka kembali ke kampungnya. “Di samping itu, dengan menggarap sawah, biaya untuk pendidikan dan hidup di pondok bisa digratiskan,” terang KH. Mudzakkir Masduki. Pada mulanya santri memang dilibatkan secara penuh untuk mengelola pertanian. Namun mengingat keterbatasan waktu yang ada untuk ke sawah sekarang ini – karena harus bersekolah hingga pukul 2 siang, akhirnya santri hanya dilibatkan seminggu sekali untuk merawat tanaman. Se-
Reporter MPA Kota Madiun Indah Isworo Naini saat wawancara
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 27
10/29/2013, 9:14 PM
27
dangkan untuk waktu-waktu lainnya, diserahkan kepada penggarap sawah langsung. Biasanya, untuk lahan ponpes yang jauh, 30-an santri diangkut dengan menggunakan mobil menuju ke tempat tujuan secara bergiliran sebanyak 2 kelompok. Pada tiap minggunya, para santri bergantian ke sawah – karena seluruh santri berjumlah 90, sementara angkutannya hanya muat untuk 30-an santri. “Jarak sawah garapan sekarang ini hampir mencapai 11 km,” ungkap alumnus IAIN Surabaya ini. Di tempat tujuan, para santri bergelut dengan pengolahan sawah. Mulai dari menanam, mengairi, membersihkan rumputrumput, hingga ikut terlibat dalam memanen hasil pertaniannya. Di situlah, santri langsung praktek dan merasakan langsung ilmu pertanian –terutama padi – yang langsung dibimbing pengasuh ponpes. Di lahan itu juga terdapat tanaman jeruk purut, di samping sebuah kolam yang berisikan ikan nila. Sejak hampir setahun ini, pondok pesantren yang beralamat di Jl. Sri Rejeki 23 Kel. Sukosari Madiun ini mempunyai tanaman andalan, yaitu jeruk purut. Ketertarikan terhadap jenis jeruk yang fungsi utamanya dipakai untuk penyedap bumbu nasi pecel ini, karena hasil yang didapatkannya lumayan besar. Juga karena perawatannya yang lebih simpel dibanding menanam padi. Satu kali tanam bisa untuk 10 tahun ke depan, dengan masa panen 2 kali dalam satu tahun. Sementara untuk padi, panen 3 kali dalam satu tahun, dengan masa tanam juga 3 kali. “Sekarang ini dalam waktu 6 bulan sudah bisa panen, dan di sini hasilnya bagus,” kata suami Dra. Najahah, M.Ag. ini. Ilmu tentang menanam jeruk purut ini,
untuk sementara didapatkan dari Purworejo Jawa Tengah. Pada masa panen, satu petak sawah yang mampu menampung 1.300 batang pohon jeruk purut, menghasilkan Rp. 12 juta. Untuk sementara, pemanfaatan jeruk purut ini masih pada daunnya saja, belum pada buahnya. Padahal buahnya juga dapat dimanfaatkan untuk bumbu penyedap makanan juga. Prospek tanaman yang membutuhkan tersedianya air cukup banyak ini, masih terbuka lebar. Kebutuhan akan jeruk purut di pasaran juga masih banyak. Di samping para petani di sekitaran Madiun belum banyak yang melirik komoditas ini. Para petani masih tetap menanami lahan persawahannya dengan padi. Oleh karenanya, ponpes yang mempunyai arti ‘gudangnya ilmu-ilmu’ ini berencana untuk menanami seluruh lahan sawahnya dengan jeruk purut. Untuk ketersediaan bibitnya, juga akan diusahakan membibitkan sendiri dengan cara-cara yang biasa dilakukan di Purworejo Jawa Tengah, yaitu dengan cara menstek ataupun okulasi. Karena dengan lahan seluas 2,75 hektar yang dipunyai ponpes, setidaknya membutuhkan ketersediaan 24.700 bibit jeruk purut. Sebuah angka yang tidak sedikit untuk mencukupinya. Akan sangat menghemat tenaga dan biaya jika bibitbibit yang dibutuhkan disediakan sendiri. Untuk sementara ini, penjualan jeruk purut hasil dari ponpes ini masih dijual ke pasar Madiun yang pasokannya selama ini berasal dari Mlilir Ponorogo. Para santri selain dilibatkan dalam proses penanaman dan pemanenan, juga dilibatkan dalam proses penjualan.
Santripun memanen daun-daun jeruk purut didapatkan pengasuh pondok dari berbagai tempat. Mulai dari Tulungagung, Mlilir Ponorogo juga Purworejo Jawa Tengah. Dengan berbagai pertimbangan dan perbandingan, diputuskanlah untuk menanam jeruk purut di 0,75 hektare lahan persawahan yang dimiliki ponpes. Dengan model jarak 40 cm2 antar batangnya, lahan yang ada bisa menampung 6.500 bibit jeruk purut, yang
28
Selama ini, yang masih cukup menjadi kendala adalah ketersediaan air. Karena kebutuhan pengairan jeruk purut harus ditopang juga dari air tanah dengan memakai pompa. Sementara menyediakan pompa air ini tidaklah murah. Akan sangat membantu saat-saat hujan datang. Sehingga air tersedia cukup dan berpengaruh terhadap pertumbuhan jeruk purut. Panen terakhir termasuk berhasil, karena ketersediaan air hujan yang cukup juga. Selain jeruk purut, pondok pesantren yang berlokasi dekat rel kereta api ini juga terus mengembangkan dunia pertanian dan perikanan lainnya. Di antaranya, sekarang sedang mencoba untuk membibitkan pohon nangka, pepaya dan sirsak. Pembibitan dilakukan dengan menaruh bibit-bibit tersebut ke sebuah gelas plastik air mineral yang ditaruh di bidak depan rumah. Salah satu rencananya, bibit-bibit nangka yang telah siap untuk ditanam akan ditanam di pematang sawah. Selain sebagai pemanfaatan lahan, hasil dari nangka juga untuk tersedianya sayur bagi kebutuhan santri yang selama ini harus dibeli dari pasar. “Selama ini, para petani belum banyak yang memanfaatkan pematang sawahnya secara lebih produktif,” tukasnya. Sementara untuk perikanan, telah tersedia kolam penampungan ikan nila. Di kolam yang masih alami dan belum didindingi batu merah dan semen ini, para santri juga dikenalkan dengan dunia perikanan. Mereka juga dilibatkan dalam pengelolaan kolam, mulai dari pemberian makan hingga memanennya. Setidaknya telah dipersiapkan batu bata dan semen yang akan memperkuat tempat tersebut.
Kolam ikan nila yang dipersiapkan oleh ponpes
Hal ini dimaksudkan untuk sekaligus belajar bagaimana memasarkan jeruk purut dan mengetahui secara langsung naik turunnya harga di pasaran. Harga terakhir jeruk purut di pasaran perkilonya mencapai Rp. 20 ribu. “Jika nanti volume penjualan jeruk purut sudah banyak, akan dijual juga ke Jakarta melalui pedagang yang biasa mengirimkannya,” ujar ayah 3 anak ini menjelaskan.
Berbagai bekal yang diperkenalkan pengasuh ponpes, tentunya akan bermanfaat di kemudian hari bagi santri. Pesan penting yang ditekankan hanyalah agar santri telaten dalam segala hal. Santri tidak boleh hanya menerima yang besar-besar saja lalu menelantarkan yang kecil. “Jangan sampai menyia-nyiakan sesuatu,” pesannya singkat. Syam, IIN
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 28
10/29/2013, 9:14 PM
Timbulnya Kasus Pendirian Rumah Ibadah Oleh Hikmah Rahman, SH (Kepala Sub Bagian Hukum dan KUB) Kasus tentang pendirian Rumah Ibadah tak saja jumlahnya cukup banyak, tapi juga cenderung mengalami peningkatan. Kasus tersebut dialami oleh semua kelompok agama; menimpa gereja, pura, masjid dan sebagainya. Biasanya, hal itu terjadi pada rumah ibadah pemeluk agama minoritas di suatu daerah. Penyebabnya cukup bervariatif; mulai dari hal teknis administratif hingga pseudo intolerance. Banyak kasus yang telah dapat diselesaikan. Meski beberapa kasus masih cukup “alot” dan terus bergulir. Sebelum membahas penyebab timbulnya kasus rumah ibadah, kita perlu melihat regulasi formil pendirian rumah ibadah terlebih dahulu. Pertama, mengenai dasar acuan yakni Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah. Kedua, adalah tentang pengertian rumah ibadah. Yang dimaksud rumah ibadah di sini, adalah bangunan yang memiliki ciriciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadah bagi para pemeluk masingmasing agama secara permanen, tidak termasuk tempat ibadah keluarga (pasal 1 : 3). Yang ketiga, mengenai dasar utama untuk pendirian rumah ibadah. Seperti yang termaktub pada pasal 13, adalah untuk keperluan nyata dan sungguh-sungguh berdasarkan komposisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di wilayah kelurahan dan desa (terdapat sekurang-kurangnya 90 orang pemeluk agama dewasa {dengan KTP}). Keempat, kita perlu melihat pertimbangan lain untuk pendirian rumah ibadah. Semisal tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum, serta mematuhi peraturan perundang-undangan. Yang kelima, seperti yang tertera pada pasal 14, bahwa syarat-syarat pendirian rumah ibadah meliputi: 1. Memenuhi persyaratan administratif (misal surat keterangan kepemilikan tanah dan lain-lain). 2. Memenuhi persyaratan teknis bangunan gedung (tata bangunan gedung) – yang kedua hal tersebut telah diatur dalam UU No.28 tahun 2002 tentang bangunan gedung. 3. Memenuhi persyaratan khusus; a. Daftar nama dan KTP pengguna rumah ibadat minimal 90 orang yang disahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan tingkat
batas wilayah kecamatan atau kabupaten/ kota atau propinsi. b. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enam puluh) orang yang disahkan oelh lurah/kades. c. Rekomendasi tertulis dari Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten/kota. d. Rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten/Kota. Keenam, permohonan pendirian rumah ibadah diajukan oleh panitia pembangunan rumah ibadah kepada Bupati/Walikota untuk memperoleh IMB. Ketujuh, Bupati/Walikota memberikan keputusan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak permohonan pendirian rumah ibadah diajukan. Sedangkan yang kedelapan, pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadah sebagai rumah ibadah sementara harus mendapat surat keterangan pemberian izin sementara dari Bupati/Walikota dengan syaratsyarat: 1. Laik fungsi. 2. Terpeliharanya kerukunan umat beragama serta ketentraman dan ketertiban masyarakat yang meliputi : a. Izin tertulis pemilik bangunan b. Rekomendasi tertulis lurah/kades c. Pelaporan tertulis kepada Forum Kerukunan Umat Beragama kabupaten/kota d. Pelaporan tertulis kepada Kepala Kantor Kementrian Agama kabupaten/kota. Kesembilan, surat keterangan pemberian izin sementara pemanfaatan gedung bukan rumah ibadah sebagai rumah ibadah diterbitkan Bupati/Walikota setelah mempertimbangkan pendapat tertulis Kepala Kementrian Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten/Kota. Bupati / Walikota dapat melimpahkan kewenangan ini kepada Camat. Dan yang kesepuluh, surat keterangan pemberian izin sementara pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadah berlaku paling lama 2 (dua) tahun dan setelah berakhir dapat mengajukan kembali. Dengan rincian peraturan yang sudah jelas sedemikian itu, lantas kenapa kasus pendirian rumah ibadah masih saja tetap terjadi? Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan jumlah penduduk yang ada, maka penyebab terjadinya kasus pendirian rumah ibadah dapat diketahui penyebabnya. Antara lain: 1) Kompetisi/Kontestasi Umat; bahwa kehadiran suatu rumah ibadah mengindikasikan adanya pemeluk agama pengguna rumah ibadah itu. 2) Intoleransi Bergama; adanya suatu kelompok agama mayoritas di suatu wilayah tidak ingin memberi ruang yang lain eksis. 3) Konflik perdata; beberapa kasus
rumah ibadah bukan soal agama, tetapi perebutan asset tanah, yayasan dan sebagainya. 4) Manipulasi yaitu penggunaan caracara ilegal dalam memperoleh IMB rumah ibadah mendapat resistansi. 5) Awam RT-RW; adanya penertiban rumah ibadah oleh Pemda karena menyalahi Rencana Tata Ruang Wilayah (fasos dan sebagainya). Untuk mengatasi terjadinya kasus pendirian Rumah Ibadah, maka perlu diambil langkah-langkah konkret yang setidaknya dapat menjadi solusi bagi penyelesaian dari kasus-kasus yang ada. Solusi-solusi tersebut antara lain: Yang pertama, adalah secara formil; yakni back to regulation! Yang ada saat ini adalah PBM nomor 9 dan 8 tahun 2006. Proses pendirian sesuai pasal 14, sedangkan penyelesaian perselisihan sesuai pasal 21 PBM. Kedua, adalah solusi kultural, yaitu dengan penguatan toleransi beragama dalam masyarakat, peningkatan wawasan multikultural-multireligius, serta dengan penggalangan dialog lintas agama dan sebagainya. Sedangkan yang ketiga, adalah secara kebijakan. Semisal perlu digagas regulasi yang lebih kuat untuk mengatur lalu lintas hubungan umat beragama – termasuk ihwal pendirian rumah ibadah. Di Negara lain pun selalu ada pengaturan untuk ketertiban semacam ini. Yang keempat, untuk kasus-kasus tertentu yang dinilai “sulit” diselesaikan, maka perlu dilakukan hal-hal berikut: a. Lokalisir masalah pada inti persoalannya. Apakah soal keterpenuhan persyaratan administratif, atau soal status tanah, atau penolakan si A atas rencana ini. Pisahkan dan hindarkan dari hal-hal lainnya (politisasi, advokasi, pencitraan dan lain sebagainya). b. Lakukan treatment (dialog, komunikasi personal) dengan para pihak terkait untuk mencari win-win solution. c. Jika belum berhasil, meminta tolong pihak otoritatif. d. Solusi sangat tergantung pada kasus (spesifik). Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ketentuan yang mengatur pendirian rumah ibadah menurut Peraturan Bersama Menteri ini merupakan pelaksanaan dari salah satu fungsi pemerintah yaitu fungsi regulasi/pengaturan. Muatan Peraturan Bersama Menteri tersebut tidak berisi pengaturan tentang pelaksanaan substansi ajaran agama atau pelaksanaan ibadah dari suatu agama. Peraturan Bersama Menteri hanya mengatur mekanisme yang harus ditempuh dalam proses pendirian rumah ibadah.
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 29
10/29/2013, 9:14 PM
29
Umat Islam Mundur Oleh: Ibnu Ya’kub Bawan Aly al Hajj
S
angat menarik untuk dikaji kembali di tahun baru Hihriyah ini -pendapat Syekh Amir Syakib Arsalan dalam bukunya yang berjudul ”Mengapa Umat Islam Mundur dan Umat Lainnya Maju?”. Beliau menja wab, ada lima sebab. Pertama, umat Islam sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur’an dan Hadits. Padahal keduanya, adalah pedoman umat Islam untuk hidup bahagia dunia dan akhirat. Nabi SAW bersabda: “Aku tinggal kan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selamalamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul (hadits)”. Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Barang siapa yang tidak membaca Qur’an maka dia telah menjauhi Qur’an. Dan barang siapa yang membaca tapi tidak pernah merenungkan isinya maka dia telah menjauhi Qur’an. Dan barang siapa yang membaca lalu merenungkan isinya tapi tidak pernah mengamalkannya maka dia telah menjauhi Qur’an pula”. Dalam Islam begitu banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat bagi ummat Islam sendiri. Sebagai contoh, Nabi bersabda bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim laki-laki dan perempuan (HR. Ibnu Majah). Artinya
30
MPA 326 / November 2013
jika kita mempelajari ilmu yang bermanfaat -kita akan mendapat pahala dan cerdas. Sedang jika tidak belajar kita akan berdosa dan bodoh. Namun kenyataannya banyak umat Islam yang malas belajar. Akibatnya umat Islam jadi bodoh dan terbelakang. Sebaiknya umat Non Muslim begitu rajin belajar. Tidak hanya S1, tapi juga S2, bahkan S3. Banyak juga yang tetap belajar meski tidak melalui pendidikan formal -seperti Bill Gates. Walau tidak lulus kuliah -tapi tetap terus belajar hingga bisa membuat sistem operasi komputer yang dipakai luas di seluruh dunia. Umat Non Muslim begitu cerdas hingga mereka bisa membuat pesawat terbang, kapal induk, peluru kendali, mobil, komputer, dan sebagainya. Sementara ummat Islam karena tertinggal -nyaris tidak bisa apa-apa, pengekor. Bahkan ,enjadi korban. Ada semboyan bahwa -kebersihan sebagian dari iman. Namun ternyata umat Islam banyak yang hidup jorok. Bahkan (dulu) banyak pesantren yang merupakan tempat kaderisasi ulama yang begitu kotor tempat wudlu, kamar mandi, apalagi (maaf) WC-nya, Sebaliknya, umat Non Muslim hidupnya bersih. Untuk kamar kecil saja, airnya begitu bersih dan jernih. Bahkan mereka bisa mencari nafkah dengan menjadikan kebersihan sebagai bisnis mereka. Sebagai contoh peru
sahaan Swedia, Electrolux, mem produksi berbagai produk kebersihan seperti Vacuum Cleaner, alat pel listrik, dan sebagainya. Unilever meru pakan perusahaan Multinasional yang kaya dengan produk kebersihan seperti sabun mandi, shampo (pembersih rambut), dan juga sabun cuci. Mereka jadi bersih dan makmur dengan menjalankan kebersihan yang sebenarnya merupakan ajaran Islam. Sebab kedua, ummat Islam tidak bersatu, tapi berpecah-belah. Padahal ummat Islam diperintahkan untuk bersatu. Allah sudah mengingatkan di dalam al Qur’an Surat Ali Imran ayat 103. Artinya kurang lebih: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhmusuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” Pada zaman Nabi, ummat Islam juga terancam dipecah-belah dan diadudomba baik oleh orang kafir Mekkah, maupun kaum Yahudi. Misalnya dengan berusaha menimbulkan fanatisme suku
antara kelompok Muhajirin dan Anshar. Tapi Nabi berhasil mendamaikan dan mempersatukan mereka. Alangkah hebatnya para ulama yang merupakan pewaris Nabi harus berusaha mempersatukan ummat Islam yang terpecah-belah -baik dalam kelompok bangsa/negara maupun aliran. Negara-negara Barat maju karena mereka bersatu. Di bawah kepemimpinan Amerika Serikat dan kelompoknya yang disebut NATO/ sekutunya. Mereka bersatu menyerang ummat Islam di Afghanistan, Iraq, dan juga memberikan dukungan penuh pada Israel yang menjajah Palestina dan menguasai masjid Al Aqsha. Presiden AS (saat itu), George W Bush mengatakan: ”Either with us or against us!”. Berjuang bersama kami. Jika tidak, berarti melawan kami!” Jika tidak turut berjuang bersama George W Bush, berarti jadi musuh Bush cs. Umat Islam gagal membebaskan masjid Al Aqsha karena politik adu domba dan pecah belah yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya. Jika umat Islam bersatu, tidak mungkin orang-orang kafir mampu memerangi umat Islam dan menang. Sering umat Islam ribut dan bertengkar karena masalah furu’iyah/cabang sehingga akhirnya terpecah-belah dan mudah ditaklukkan musuh. Sebab Ketiga, saat ini mayoritas umat Islam terlalu cinta dunia dan takut mati. Hubb al dunya wa karahiyah al maut. Rebutan harta dan tahta. Sebagian Umat Islam asyik berebut tahta dengan menggunakan cara orang lain. Tujuannya, untuk mengalahkan saudaranya sendiri. Lalu, menjadi penguasa dan bertambah kaya (harta). Lupa perjuangan. Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: “Jika anak Adam telah memiliki kekayaan dua lembah, sungguh dia mencari tiga lembah. Dan tidak mau berhenti sampai mulutnya ditutup tanah”. Mengejar harta itu memang menarik. Nabi Saw pernah mensinyalir, dunia itu hijau dan menarik. Akhir-akhir ini tidak sedikit orang penting tergelincir karena tipu daya dunia. Orang bijak mengatakan “martapura”, siapa yag terlalu cinta harta, tahata dan wanita –akan tertipu dan sengsara. Sebaiknya, lebih berhatihati dan waspada terhadap ketiga hal itu, agar hidup tidak tergelincir, selamat dan bahagia. Sebab Keempat, hilangnya semangat Jihad. Jihad adalah satu
“Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selamalamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul (hadits)”.
kesungguhan untuk berjuang di jalan Allah. Ada hadits dla’if yang berusaha memperkecil makna Jihad sebagai hanya perang melawan hawa nafsu dan bukan berperang. Padahal jihad adalah perjuangan yang sungguh-sungguh sehingga bukan hanya harta saja yang dikorbankan, tapi juga nyawa. Ayat di bawah menjelaskan orang yang berjihad dengan harta dan nyawa jauh lebih tinggi derajadnya ketimbang orang yang tidak ikut berperang: ”Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ‘uzur -dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orangorang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” (QS. An Nisaa’: 95) Sebab Kelima, Umat Islam tidak mandiri di bidang ekonomi. Saat ini secara ekonomi umat Islam
dikuasai oleh orang-orang kafir. Umat Islam bukan sebagai produsen atau penghasil. Tapi hanya sebagai pembeli dan konsumtif. Jika orang-orang kafir mengembargo, maka umat Islam akan kesulitan. Sumber daya dan kekayaan alam negara-negara Islam saat ini dikuasai oleh orang-orang kafir. Minyak, gas, emas, tembaga, perak, boleh dikata dikelola oleh Multi National Company (MNC) dari negara-negara Barat yang perekonomiannya didominasi Yahudi bekerjasama dengan segelintir pemimpin Muslim yang tidak amanah. Umat Islam hanya mendapat persentase yang amat kecil. Akibatnya umat Islam jadi miskin, sementara orang-orang kafir bertambah kaya. Umat Islam sering kesulitan dana untuk membangun masjid, sekolah-sekolah Islam dan tidak mampu menyantuni fakir miskin dan anak Yatim. Banyak anakanak miskin yang berkeliaran di jalan mencari makan. N a b i Muhammad bukan hanya mengada kan boikot terhadap produk asing. Tapi melarang bahkan orang-orang kafir masuk ke kota Mekkah. Padahal saat itu perekonomian masih dikuasai oleh orang-orang kafir. Ketika sebagian orang Islam ada yang khawatir nanti bisa susah/miskin, Allah menghibur mereka : ”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah: 28) Justru dengan melarang orangorang kafir masuk, umat Islam malah mandiri di bidang ekonomi dan menjadi lebih makmur. Sebagai contoh, jika minyak, gas, emas, tembaga, perak, dan sebagainya dikelola oleh umat Islam sendiri, maka semua keuntungan masuk ke tangan umat Islam. Bukan recehan kecil yang hanya nol sekian persen yang diberikan oleh orang-orang kafir tersebut. Dengan begitu umat Islam bisa makmur dan kuat. Bukan pengekor lagi.
MPA 326 / November 2013
31
Bahaya Penyalahgunaan Oleh: Shalihah
M
enurut Undang-undang nomor 22 tahun 2007, narkotika adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman. Dapat menghilangkan kesadaran dan rasa sakit, serta menimbulkan ketergantungan. Di dalam konsep Islam, narkotika/ narkoba termasuk khamr. Karena sifatnya yang memabukkan dan merusak fungsi akal. 14 abad yang lalu Allah berfirman dalam surat AlBaqarah ayat 219: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat. Namun, dosa keduanya lebih besar dibandingkan manfaatnya. Dan mereka bertanya kepadamu apakah yang harus disedekahkan, katakanlah yang lebih dari keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu supaya kamu berfikir”. Di dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa pada zaman Rasulullah Saw, sahabat Umar bin Khatab memohon petunjuk kepada Nabi Muhammad SAW mengenai
32
MPA 326 / November 2013
hukum khamer. Sahabat Umar berkata, “Terangkanlah kepada kami hukum khamr dengan tegas, karena merusak akal dan pikiran kami!”. Lalu turunlah ayat ini. Diterangkan mengenai hukum khamr, yakni dosa besar mengkonsumsinya. Bahaya yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaat yang diperoleh. Ada sebuah penelitian -narkoba dapat merusak sel-sel neurotransmitter otak yang pada akhirnya dapat membuat rusaknya fungsi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Otak bisa slong. Rem mobilpun juga bisa blong. Akibatnya, banyak orang jadi korban –akibat perbuatannya. Jadi, sesungguhnya nar koba tidak hanya merusak secara fisik, namun juga merusak mental dan masa depan bangsa. Serta merusak lingkungan. Namun hal yang sangat ironis terjadi. Dengan bahaya narkoba, ternyata jumlah penggunanya tidak menurun bahkan meningkat. Jaringan peredarannyapun telah merambah ke segala lini kehidupan; mulai dari mahasiswa hingga dosen. Sopir mobil hingga pilot pesawat terbang. Dan
yang lebih menyedihkan anak-anak SD pun sudah mulai ikut-ikutan. Dari koran Pontianak Post edisi 1 Juni 2007 disebutkan bahwa jumlah pecandu narkoba di Indonesia mencapai 3,2 juta jiwa. Data ini sebagaimana diakui oleh Kapolri hanyalah sebagian kecil data yang bisa diperoleh. Ibarat fenomena gunung es nampak kecil di permukaan, namun yang terpendam di dasarnya sangat besar. Maret 2008, pihak kepolisian mampu membongkar sindikat peredaran sabusabu seberat 600 kg dengan nilai 600 milyar. Bayangkan! Di sebuah negara yang penduduknya mayoritas adalah muslim, ditemukan sabu-sabu dalam jumlah yang besar, dengan kualitas terbaik. Peredarannya tumbuh dengan subur bak cendawan di musim hujan. Padahal ajaran Islam jelasjelas mengharamkan khamr untuk dikonsumsi sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 90 sbb: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman khamr, berjudi, berkorban untuk berhala serta mengundi nasib dengan anak panah,
adalah perbuatan keji, itu termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Al Maidah: 90) Menurut Sayyid Sabiq dengan ayat inilah Allah memfinalkan larangan meminum khamr dan umat Islam tidak lagi mempersoalkannya. Selanjutnya Sayyid Sabiq mengatakan bahwa, diharamkannnya meminum khamr sesuai dengan tujuan Islam yakni menjadikan umatnya menjadi kuat rahaninya, fisiknya, dan akal pikirannya. Larangan akan bahaya khamr ini benar adanya. Menurut penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN), narkoba merenggut 40 nyawa setiap harinya di Indonesia. Ini jumlah korban sia-sia yang tidak sedikit. Untuk mengatasi semakin parahnya peredaran narkoba di Indonesia ini maka perlu dukungan seluruh elemen masyarakat. Aparat penegak hukum menegakkan Undang-undang dengan berupaya membongkar jaringan narkoba. Pemerintah perlu membuat aturan yang jelas dan tegas memberikan sanksi kepada para pelaku
Namun hal yang sangat ironis terjadi. Dengan bahaya narkoba, ternyata jumlah penggunanya tidak menurun bahkan meningkat. Jaringan peredarannyapun telah merambah ke segala lini kehidupan; mulai dari mahasiswa hingga dosen. Sopir mobil hingga pilot pesawat terbang.
baik distributor, konsumen, maupun produsen narkoba. Aparat dan pemerintah bekerjasama dengan negara lain membongkar jaringan narkoba mengingat peredaran narkoba di Indonesia melibatkan jaringan narkoba internasional. Dan perlu dukungan masyarakat yakni dengan membentengi diri dari bahaya narkoba dengan menambah iman dan takwa kepada Allah, karena Allah telah memberikan peringatan akan bahaya khamr ini 14 abad yang lalu dan telah terbukti saat ini bahwa narkoba membuat banyak kemudharatan. Narkoba adalah termasuk khamr, dosa besar mengkonsumsinya. Bahaya yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaatnya. Kondisi peredaran narkoba di Indonesia sangat memprihatinkan. Untuk mengatasinya maka perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang ada di Negara Indonesia tercinta. Musim panas daun meranggas, pohon jati hilang hijaunya. Narkoba harus diberantas, tuk menyelamatkan generasi muda Indonesia.
MPA 326 / November 2013
33
Ibadah Haji Kaum Marjinal Nama lengkapnya Abdullah Saiful Hadi Bin Saiful Hadi. Orang-orang sekitar memanggilnya Pak Abdullah. Pekerjaan pria yang beralamatkan di Jl. Raung RT 01/RW 01 Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember ini sehari-harinya adalah sebagai tukang becak. Tapi yang mengagetkan banyak orang, pria berusia 55 tahun itu berhasil menunaikan ibadah haji tahun 2013 ini. Dia tercatat sebagai salah satu Jamaah Haji kabupaten Jember kloter 62, yang diberangkatkan pada tanggal 7 Oktober 2013 dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Yang mengagumkan, selama seperempat abad lelaki kelahiran Jember ini menabung uang yang digunakan untuk berangkat haji tersebut. Saban waktu dirinya menabung 15 ribu – 25 ribu rupiah. Itupun jika ada sisa belanja keluarga. Oleh karenanya, tak setiap hari dirinya dapat menabung. Terkadang baru tiga hari bisa menabung. Bahkan pernah dalam hitungan 7 hari dia baru dapat memasukkan uang ke tabungan. Semangatnya menabung, memang tak
kenal kata henti. Dia bahkan pernah cuma menabung 5 ribu rupiah karena sepinya pengunjung. Sejak tahun 1987 kebiasaan itu dilakoni. Setelah terkumpul 20 juta rupiah, tepatnya di tahun 2009, bapak tiga anak ini mendaftar pemberangkatan haji ke Kantor Kementerian Agama Jember dengan nomor porsi 1300289920. SedangAbdullah Saiful Hadi Bin Saiful Hadi kan sisanya yang sebanyak 15,7 juta rutahun 2000. Pekerjaannya juga sama, piah dilunasinya pada tahun 2013. Sebenarnya, Pak Abdullah ingin jadi penarik becak. Sedangkan ibunya naik haji bareng istri. Namun dia keburu bekerja sebagai tukang pijat-urut. Alhasil, meski sebagai keluarga dipanggilNya. Delapan tahun silam istri tercitanya telah berpulang kerahmatul- penarik becak, keluarga ini sanggup lah. Padahal, sang istrilah yang selalu menunaikan ibadah haji ke tanah suci. mendorongnya untuk menunaikan iba- Meski dengan jerih payah saban hari dah haji ke tanah suci. Namun pria yang dan penghasilan tak menentu, tapi bercuma mengenyam pendidikan SD ini kat semangat yang kuat dan doa terusberjanji dalam hati; selama di Mekkah menerus akhirnya Allah SWT mengakan berdoa yang dikhususkan buat abulkan doanya menuju Makkatul Mukistrinya. “Moga istri saya diampuni se- karamah dan Madinatul Munnawarah. luruh dosanya dan diterima amal ibaHal serupa dialami pula oleh Kardahnya,” katanya ketika menjelang ke- yati Binti Halil. Perempuan kelahiran Probolinggo 1 Juli 1936 ini, telah ditakberangkatan ke tanah suci. Entah ketepatan atau memang su- dirkanNya untuk menunaikan haji tahun dah menjadi cita-cita keluarga, ternyata ini. Dirinya tergabung dalam kloter 43, dulu bapaknya juga sudah menunaikan yang berangkat ke tanah suci pada tangibadah haji ke tanah suci. Tepatnya di gal 29 September 2013 dari Asrama Haji Embarkasi Juanda Surabaya. Padahal sehari-harinya dia bekerja sebagai pemulung. Wanita yang beralamatkan di dusun Krajan No. 147 RT 8 RW 3 Desa Leces ini, memang tak ingin membebani anakanaknya. Itulah sebabnya, meski di usia 67 tahun masih tetap mengais rezeki dengan mengumpulkan barang-barang bekas. Setiap pagi nenek 11 Karyati Binti Halil bersama Bupati Probolinggo cucu ini berangkat menuju
34
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 34
10/29/2013, 8:02 PM
pasar, dengan menuntun sepeda yang di kanan kirinya terdapat keranjang untuk menyimpan rongsokan. Dan ketika sore menjelang, dirinya baru kembali pulang ke rumah. Terkadang dia malah pulang larut malam, karena terlalu jauh berjalan mencari barang-barang yang terbuang. Setelah lama waktu berjalan, dia merasa bahwa Pasar Leces bukanlah tempat yang menguntungkan buat mengais rezeki. Maka diliriklah area sekitar masjid ar-Rahmah yang berada tepat di depan komplek Pabrik Kertas Leces. Dan terbukti, sampah-sampah bekas sisa makanan maupun minuman berlimpah di sana. Sejak itulah, dirinya kembali dapat menyisakan uang secara rutin untuk ditabung. Berkah ternyata tak hanya berhenti sampai di situ. Pemilik warung di sekitar masjid kerapkali juga meminta jasanya untuk membantu cuci piring, atau membersihkan warung. Tambahan rezeki pun kian mengalir. Yang menenteramkan hati, dirinya merasa lebih tenang bisa beribadah di dalam masjid. Seusai mengerjakan shalat dan berzikir, Bu Karyati tampak ringan tangan untuk membersihkan masjid. Melihat hal itu, takmir masjid ar-Rahmah memberinya keparcayaan sebagai tenaga kebersihan masjid. Bukan kepalang senangnya memperoleh kepercayaan semacam itu. Sebab dengan begitu, sehabis memulung sampah, malam harinya dapat dipergunakan untuk melakukan shalat tahajud dan mengaji di masjid. Seiring dengan mengalirnya rezeki, uang tabungannya pun juga terus bertambah. Dan pada tahun 2008, tepatnya setelah 20 tahun menabung, Bu Karyati bisa menyetor uang sejumlah 20 juta rupiah. Kegembiaraan hatinya makin bertambah. Meski tiga tahun kemudian, cobaan datang menerpa. Di tahun 2011, ada orang yang menawarinya untuk bisa berangkat di tahun tersebut. Padahal, seharusnya dia berangkat di tahun 2013. Saking kepinginnya segera berangkat ke tanah suci, tanpa pikir panjang uang tabungan yang 10 juta langsung diserahkannya. Maka raiblah uang tersebut dilindas penipuan. Namun demikian, dia tetap bersabar karena merasa
yakin bahwa Allah akan segera menggantinya. Dan harapannya benar, pasca kehilangan rezekinya nyatanya semakin lancar. Tak hanya dari hasil penjualan rongsokan, tapi juga dari beberapa pengunjung masjid yang bersimpati kepadanya. Tak terasa, mendekati waktu pelunasan terkumpullah uang sebesar 16 juta. Itulah bukti dari kerja keras dan keikhlasan hati, sehingga membawa Bu Karyati berangkat ke tanah suci tahun ini. Tak hanya itu saja. Moh. Anwar, seorang pengantar koran, tahun ini juga menunaikan ibadah haji ke baitullah. Keterbatasan finansial dalam menjalani hidup sehari-hari, tak membuatnya patah arang untuk tetap berniat ke tanah suci. Pria warga Dusun Juwet Desa Glagahan Perak Jombang ini, sehari-harinya harus mengelilingi jarak 125 km untuk mengantarkan koran kepada pelanggannya.
Moh. Anwar Keinginan kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima ini, bermula saat dirinya mengantarkan koran kepada pelanggan setianya. Di tengah-tengah perjalanan, dia harus menghentikan langkah lantaran banyaknya orang yang sedang berkerumun. Sekerumunan orang itu ternyata sedang mengamini do’a orang yang akan berhaji. Dengan polosnya, suami Siti Khosi’ah ini pun mengamininya pula. Dia berkeyakinan, bahwa apabila orang yang mau haji berdo’a,
maka do’anya pasti terkabul. “Saya memang sangat ingin haji, tapi tidak ada biaya,” ungkap Moh. Anwar pedih. Teriring tetesan air matanya, tak disadari ternyata masih banyak koran yang belum diantarkan. Padahal saat itu siang sudah menjelang, yang artinya koran-koran sampai pada pelanggan menjadi terlambat. Para pelanggan pun ada yang protes dan marah-marah. Malahan pelanggan itu mengatakan, bahwa tukang loper koran seperti dirinya tak mungkin bisa naik haji. “Saya menangis sejadi-jadinya,” tutur Ketua Ranting NU Glagahan Perak Jombang ini mengenang. Kejadian pada tahun 2008 itupun disampaikan kepada Kiai Haris Munawir – salah seorang pengurus MWC NU Perak Jombang. Gus Haris – sapaan akrab Kiai Haris Munawir – menganjurkan agar pria yang humoris ini merelakan motor kesayangannya untuk dijual, jika ingin daftar haji. Akhirnya, melalui perdebatan dan pertimbangan yang panjang, dia pun merelakan motor yang setia menemaninya mengantarkan koran. Sepeda motor yang sebenarnya masih cicilan itupun laku Rp. 3,5 juta, yang langsung digunakannya sebagai modal pendaftaran ke bank untuk mendapatkan nomor porsi haji sebesar Rp. 20 juta. Sementara untuk kebutuhan transportasi, dia harus mencicil sepeda motor lagi. Berarti ada dua beban cicilan yang harus ditanggung tiap bulannya; cicilan di bank dan cicilan sepeda motor di dealer. Meski harus gali lobang tutup lobang, akhirnya dalam waktu 3 tahun cicilan haji terlunasi yang pada waktu itu mencapai 35 juta. “Jika dipikir-pikir, uang 35 juta itu tak ada artinya dibandingkan dengan ketika kita bisa bertatap muka dengan baitullah,” tutur penggiat Darul Yatama Jombang ini saat kembali menjejakkan kaki di tanah air dengan penuh syukur. Menurut pria 56 tahun ini, selama perjalanan haji ini banyak sekali barokah yang diberikan Allah SWT kepadanya. Mulai dari berkesempatan mencium hajar aswad, shalat persis di depan Ka’bah, kemudahan fasilitas, hingga didapuk menjadi pemimpin doa saat rombongan jamaah haji Kabupaten Jombang tiba di pendopo alun-alun. Syam, Pri, Ratna, Yazid MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 35
10/29/2013, 8:02 PM
35
KURIKULUM 2013 Sebuah Gambaran dan Tantangan Gruru Profesional Oleh Drs. Nuril Huda M.Pd *)
A. Pendahuluan Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. (UU RI Nomor 14 Tahun 2005 & PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru ) Makna Guru professional bukanlah sekedar guru yang sudah lulus sertifikasi dan menerima tunjangan profesi. Mereka adalah guru atau tenaga pendidik yang mampu mengaplikasikan kompetensinya secara holistik yakni Kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Ada banyak kewajiban yang harus dilaksanakan dalam memenuhi keprofesionalannya. Sedangkan Kurikulum 2013 merupakan langka lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dampak dari pengembangan kurikulum ini mengakibatkan adanya perubahan standar kompetensi kelulusan, struktur kurukulum, standar isi, standar proses , standar penilaian, buku pegangan atau buku babon (buku pegangan siswa dan buku pegangan gu36
ru), serta dituntut adanya pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan secara optimal. B. Faktor Pengembangan Kurikulum Kurikulum berbasis kompetensi 2004 dan kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan KTSP dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 didasari pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka. Banyak faktor yang melatar belakangi pemerintah harus mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi 2004 dan KTSP 2006 menjadi kurikulum 2013. Salah satunya adalah adanya kesenjangan kurikulum kondisi saat ini dengan kondisi ideal Adapun kurikulum kondisi saat ini tidak sesuai dengan harapan ideal dilatar belakangi adanya : 1. kompetensi lulusan yang belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter, belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan, dan pengetahuan-pengetahuan lepas (tidak saling terkait ). 2. Materi pembelajaran belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan, beban belajar terlalu berat, dan materi terlalu luas serta kurang mendalam sehingga tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. 3. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered learning) dan belum berpusat pada peserta (student centered active learning), sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks (tidak bersifat kon-
tekstual), dan buku teks hanya memuat materi bahasan (tidak memuat proses pembalajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan). 4. Penilaian masih menekankan aspek kognitif belum menekankan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara proporsional dan test masih menjadi cara penilaian yang dominan 5. Pendidik dan tenaga kependidikan masih memenuhi kompetensi profesi saja belum memenuhi kompetensi pedagogi, sosial serta personal, dan masih fokus pada ukuran kinerja PTK (motivasi mengajar belum tampak). 6. Dalam hal Pengelolahan Kurikulum satuan pendidikan mempunyai kebebasan sedangkan pemerintah pusat dan daerah belum memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan, pengelolahan kurikulum masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah, dan pemerinta daerah hanya menyiapkan standar isi mata pelajaran yang idealnya Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman penilaian. Konsekuensi logis adanya permasalahan kesenjangan kurikulum kondisi saat dengan kurikulum ideal yang diharapkan mengakibatkan perubahan pola pikir pembelajaran dalam kurikulum 2013 yakni, a. Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b. Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi. c. Keterampilan ditekankan pada
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 36
10/29/2013, 8:02 PM
keterampilan berfikir menuju terbentuknya kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan d. Pembelajaran melalui pendekatan scientific: mengamati (observing), menanya ( questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), mengkomunikasikan (communicating). Hal ini berlaku untuk semua mapel/tema. e. Model Pembelajaran: Discovery learning, Project based learning, dan Collaborative learning. C. Tantangan dalam Implementasinya Perubahan ini menuntut adanya perubahan yang signifikan bagi tenaga pendidik professional dalam meningkatkan dan mengembangan kompetensinya. Ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013: Pertama, kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar (baca: kompetensi pedagogi/akademik). Didalamnya terkait dengan metodologi pembelajaran, yang nilai rata-rata sementara UKG gelombang pertama 2013
hanya 4,5. Jauh dari batas minimal yang ditetapkan, yakni 7. Masih banyak guru peserta yang mendapatkan nilai di bawah standar nasional. Kedua, kompetensi akademik (keilmuan), ini juga penting, karena guru sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, jika guru hanya menguasai metode penyampaiannya tanpa kemampuan akademik yang menjadi tugas utamanya, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa. Ketiga, kompetensi sosial. Guru harus juga bisa dipastikan memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi keilmuannya dengan baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki komptensi yang memadai. Apa jadinya seorang guru yang asosial, baik terhadap teman sejawat, peserta didik maupun lingkungannya. Keempat, kompetensi kepribadian atau kepemimpinan. Pada diri gurulah sesungguhnya terdapat teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh
peserta didiknya. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.Kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan pengamatan, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Walhasil, melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip (tidak alergi) terhadap perubahan. *) Pengawas Pendais RA/TK/SD/ MI Kec. Krian Sidoarjo MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 37
10/29/2013, 8:02 PM
37
Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Oleh Drs. Witoyo *)
Dalam setiap penerapan kurikulum di sekolah/madrasah pada kenyataannya tidak banyak membawa perubahan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan karena pengetahuan guru akan kurikulum yang sedang berlaku sangat minim. Khususnya pada guru-guru di madrasah swasta yang akses terhadap pelatihan sangat minim. Agar penerapan kurikulum 2013 tidak terjadi seperti yang lalu, maka peran guru harus ditingkatkan dengan cara mengadakan diklat/workshop pada semua guru, baik pada madrasah negeri maupun swasta. Pada prinsipnya pada setiap perubahan kurikulum pasti ada perubahan cara penyampaian materi pelajaran, tujuan yang ingin dicapai dan peningkatan kualitas lulusan. Kurikulum 2013 mengadopsi keinginan guru yang tidak ada pada kurikulum sebelumnya, diantaranya Guru dikejar waktu dalam penyampaian materi, karena materi yang ada di kurikulum sangat banyak, tetapi waktu yang tersedia sedikit. Pada kurikulum 2013 materi yang harus disampaikan hanya sedikit tetapi diberi waktu sesuai dengan keinginan guru agar siswa dapat menguasai materi yang diberikan. Tugas guru dalam mempersiapkan rencana pembelajaranpun sangat ringan, meskipun masih tetap harus membuat prota, promes, dan RPP, sedang silabusnya sudah disediakan dalam buku pedoman guru. Agar implementasi kurikulum 2013 dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan yang harus kita lakukan ada38
lah membimbing guru dalam menerapkan kurikulum 2013 ini. Untuk penyusunan prota dan promes tidak ada perubahan, tetapi RPPnya sangat signifikan perubahannya. Karena dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Prosestertera kalimat berikut “Setiappendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ranah sikap diperoleh melalui aktivitas ” menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Sedang pengetahuan diperoleh melalui aktivitas” mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta dan keterampilan diperoleh melalui aktivitas” mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah
lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Komponen RPP terdiri atas: a) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; b) identitas mata pelajaran atau tema/subtema; c) kelas/semester; d) materi pokok; e) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; f) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; g) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; h) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan proseduryang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; i) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didikdan KD yang akan dicapai; j) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; k) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; l) langkahlangkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penu-
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 38
10/29/2013, 8:02 PM
tup; dan m) penilaian hasil pembelajaran. Dari komponen RPP di atas yang harus mendapat perhatian adalah pada: 1. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. Setiap RPP minimal harus mencakup 3 Kompetensi Inti (dalam Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang Kurikulum SMP/MTs disebutkan Kompetensi Inti ada 4, yaitu kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan
siswa, meliputi kegiatan mengamati (kegiatan yang dapat menggunakan panca indra, artinya mengamati itu tidak hanya dengan melihat saja), menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyaji dan jejaring pembelajaran. Langkah yang ketiga adalah Konfirmasi. Selanjutnya, adalah tahap penutup, tidak ada perubahan. 2. Penilaian hasil pembelajaran, dalam stiap pembelajaran guru harus memiliki nilai siswa dari aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Dalam penilaian sikap khususnya
pada saat berdiskusi atau berkomunikasi dengan sesama siswa atau dengan guru sedang peduli dapat dilihat pada saat proses pembelajaran atau berdiskusi siswa tersebut memperhatikan apa tidak. Penilaian pengetahuan, sebagai contoh siswa diarahkan dapat mengidentifikasi struktur teks observasi, mengidentifikasi penggunaan bahasa pada teks observasi, mengidentifikasi kesalahan penyusunan kalimat diskriptif dan lain-lain.
dan kompetensi inti ketrampilan), sehingga setiap RPP dalam kompetensi dasarnya harus ada kompetensi inti sikap spiritual dan atau sosial, kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti ketrampilan. Langkah-langkah pembelajaran, yaitu pertama, tahap pendahuluan, tidak banyak perubahan seperti RPP pada KTSP 2006, yang memuat persiapan siswa, apersepsi dan tujuan pembelajaran. Kedua, tahap inti yang terdiri dari Eksplorasi dan Elaborasi. Dalam kedua tahap itu kegiatan
sikap sosial diharapkan guru juga dapat mengarahkan siswa pada karakter yang jujur, tanggungjawab, disiplin, santun dan peduli. Karakter jujur dapat dibimbing mulai dari pemberian tugas dan guru menanyakan tugas yang diberikan itu bagaimana cara memperoleh, tanggungjawab juga demikian apakah siswa itu menyelesaikan tugas sendiri atau dibantu orang lain, disiplin dapat dinilai dengan ketepatan waktu penyelesaian tugas atau ketepatan waktu masuk atau pulang, santun dapat dilihat dari cara siswa menyampaikan pendapatnya
Penilaian ketrampilan, sebagai contoh siswa dapat merencanakan mencari informasi yang diperlukan, menyusun teks laporan atau mempresentasikan teks observasi secara lisan dan lain-lain. Jika guru sudah memahami konten dari kurikulum 2013 dan dapat menerapkan sesuai dengan substansinya maka akan menghasilkan generasi yang jujur, tanggungjawab, disiplin, santun dan peduli. *) Penulis adalah Pengawas Madrasah Kabupaten Malang MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 39
10/29/2013, 8:02 PM
39
Kurikulum 2013 dalam Implementasi Pembelajaran dan Bimbingan Konseling Oleh : Zainal Aqib *)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberlakukan pelaksanaan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014. Mendikbud Mohammad Nuh memilih Provinsi Jambi sebagai tempat pertama sosialisasi kurikulum 2013, Minggu 6 Januari 2013 di Hotel Abadi Convention Centre. Kurikulum mempunyai hubungan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Suatu kurikulum disusun mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum; dan suatu teori kurikulum diturunkan atau dijabarkan dari satu atau beberapa teori pendidikan. Sekurang-kurangnya ada empat teori pendidikan yang dipandang mendasari pengembangan model kurikulum dan pelaksanaan pendidikan, yaitu pendidikan klasik, pendidikan pribadi, pendidikan interaksional, dan teknologi pendidikan (Lapp, 1975). Kurikulum 2013 berorientasi pada perkembangan globalisasi dunia yang di dalamnya terdapat kemajuan teknologi informasi, masalah lingkungan hidup serta kebangkitan industri kreatif dan budaya. Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan dan pengetahuan, karena itu guru dituntut untuk banyak mencari tahu agar para siswa bisa dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi. Hal ini juga akan mendorong siswa memiliki tanggung jawab pada lingkungan, kemampuan berkomunikasi serta memiliki kemampuan berfikir kritis. Pada kurikulum 2013 banyak dibuka kelas terbuka. Dengan model seperti ini diharapkan siswa mendapatkan ke40
majuan akademik yang pesat bukan hanya sekedar lulus tapi juga diimbangi pengetahuan. Karena itu dua mata pelajaran IPA dan IPS diintegrasikan/subtansinya dimasukkan ke dalam mata pelajaran lain. Pengintegrasian ini dianggap penting karena untuk menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan pesat. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pergeseran paradigma belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi pijakan di dalam pengembangan kurikulum 2013. Dengan adanya perubahan kurikulum ini, guru menjadi ujung tombak karena itu telah dipersiapkan mulai dari sekarang. Mengingat pendidikan dasar terendah di Indonesia adalah SD, maka guru SD-lah yang akan dipersiapkan lebih dulu. Implementasinya disiapkan skenario pentahapan. Tahapannya dimulai kelas 1 dan 4 SD, kelas 7 SMP, dan kelas 10 SMA/SMK. Bila itu sudah dilakukan, guru yang harus dilatih tidak sejumlah total guru yang 3 juta. Misal guru SD sebanyak 1,6 juta, yang akan dilatih sepertiga dari 1,6 juta dengan dikurangi guru agama, guru pendidikan jasmani, sehingga menjadi sekitar 300 ribu guru. Jadi setiap tahun akan mengadakan sertifikasi sekitar 300 ribu. Pengembangan Kurikulum 2013 di-lakukan dalam empat tahap. Pertama, menyusun kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan dilanjutkan
dengan pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran online pada halaman http/kurikulum2013.kemdikbud. go.id, juga melalui media massa cetak. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013. Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan pencapaian pendidikan melalui pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, efektivitas pembelajaran melalui kurikulum dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru, serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran. Perlunya penambahan jam pelajaran merupakan proses pembelajaran dari kebiasaan sebelumnya dimana siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dan proses penilaian dari yang sebelumnya berbasis output menjadi berbasis proses dan output. Perubahan proses inilah yang memerlukan penambahan jam pelajaran. Penyusunan kurikulum 2013 menitikberatkan pada penyederhanaan tematk-integratif mengacu pada kurikulum 2006. Berdasarkan kurikulum 2013, pengelompokan belajar siswa tidak lagi berdasarkan jurusan, melainkan peminatan. Siswa yang telah memilih kelompok mata pelajaran tertentu, masih diperbolehkan mempelajari mata pelajaran lain di luar kelompoknya. Pembagiannya masih berdasarkan tiga kelom-
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 40
10/29/2013, 8:02 PM
pok besar (IPA, IPS, dan Bahasa). Melalui peminatan, siswa dapat lebih fleksibel dalam mengambil mata pelajaran di luar kelompok yang diambilnya. Dalam hal ini, guru BK (konselor) dituntut bekerja lebih cermat, karena peminatan bersifat pribadi. Peminatan ini sejalan dengan apa yang dilakukan di pendidikan tinggi yang mengelompokkan pada tiga jalur, yaitu akademik, vokasi, dan profesi. Singkatnya implentasi BK dalam kurikulum 2013 pada peminatan, sedangkan pendidikan karekter masuk dalam semua layanan BK.
live together. Perubahan paradigma belajar di abad 21, dapat disebutkan berikut: 1. Dari pengajaran (teaching) ke pembelajaran (learning) 2. Dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student-centered) 3. Dari pembelajaran pasif ke cara belajar siswa aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL) 4. Dari sistem pembelajaran klasikal ke individual
kecerdasan lainnya) 7. Dari metode mengajar yang expository (memberikan informasi atau ceramah) ke metode proyek yang lebih banyak memberikan pengalaman belajar kepada siswa 8. Dari suasana pembelajaran yang menakutkan (menegangkan) ke suasana pembelajaran yang menyenangkan 9. Dari sistem pembelajaran yang menekankan aspek akademis ke sistem pembelajaran yang memerhatikan potensi keseluruhan aspek kecerdasan 10. Dari sistem pembelajaran yang
Selaras dengan prinsip-prinsip dalam revolusi pembelajaran (learning revolution), proses pembelajaran seharusnya berpijak pada pilar-pilar active learning, creative learning, effective learning, dan joyful learning. Pembelajaran juga berpijak pada empat pilar pendidikan menurut UNESCO, yakni Learning to know, learning to do, learning to be, dan learning how to
5. Dari penyamarataan ke keanekaragaman 6. Dari pembelajaran yang mementingkan kecerdasan intelektual menuju kecerdasan ganda atau dari pembelajaran yang mementingkan faktor IQ menuju pembelajaran yang mementingkan kecerdasan ganda (EI = emotional intelligence, SI = spiri-tual intelligence, MI = motivation intelligence, dan tipe
menggunakan perangkat sederhana menuju sistem pembelajaran dengan perangkat elektronik 11. Dari sistem pembelajaran monolitik ke sistem pembelajaran yang terintegrasi 12. Dari sistem pembelajaran tatapmuka atau face to face ke sistem pembelajaran jarak jauh dan e-learn-ing. *) Dosen di UNIPA Surabaya MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 41
10/29/2013, 8:02 PM
41
MTsN Terate Sumenep
Wadah Pembibitan Kader Pecinta Lingkungan
Drs Nurul Yaqin Mendidik anak terbiasa dengan budaya bersih dan sehat, memang bukan perkara yang gampang. Tapi hal itu tak menyurutkan MTsN Terate untuk tak memulainya. Sejak tahun 2012, madrasah ini bertekad menjadi madrasah adiwiyata. “Anak yang terbiasa hidup bersih dan sehat, akan terbiasa hidup tertib,” ujar Ahmad Said Samsuri, S.Ag. Maka ketika madrasah ini dipinang menjadi sekolah binaan SMPN 1 Manding Sumenep dalam pengelolaan lingkungan hidup, MTsN Terate dengan suka cita menerimanya. “Siapa sih yang tak suka jika sekolahnya bersih, indah dan asri. Itu adalah impian setiap orang,” tutur Ketua Tim Adiwiyata MTsN Terate ini sambil menyunggingkan seutas senyum. Sejak saat itulah, MTsN Terate mulai berbenah setahap demi setahap. Hal pertama yang dilakukan adalah memberikan kesadaran kepada siswa tentang betapa pentingnya peduli dengan sampah. “Sebab kami melihat, masih banyak sampah berserakan.
Gedung MTsN Terate yang bersih, indah dan asri Baik itu sampah plastik maupun dedaunan yang gugur dari pohon-pohon besar di sekolah,” papar pria kelahiran Sumenep, 11 Juni 1971 ini. Banyak cara untuk menangani permasalahan sampah di MTsN Terate ini. Salah satunya adalah dengan menyediakan tempat sampah yang sudah dipilah untuk masingmasing kriteria sampah. Warna hijau untuk sampah basah berupa sisa makanan, daun dan ranting. Untuk bak sampah berwarna kuning diperuntukkan menampung sampah kering berupa kaca, kaleng maupun plastik. “Sedang yang berwarna orange, khusus sampah baterai kering, tinta printer dan lainlain,” terang lelaki yang juga menjabat Waka Humas ini. Pada mulanya, di MTsN Terate ini telah disediakan tempat sampah di tiap kelas tanpa konsep pemilahan. Tapi hal itu malah membuat kelas kotor dan siswa masih saja membuang sampah sembarangan. “Karena itu kami mengubah konsepnya. Untuk saat ini,
Ruang Terbuka Hijau sebagai paru-paru sekolah
42
satu paket tempat sampah itu, disediakan untuk menampung sampah tiap tiga kelas,” tambah suami Musyarofah Muhlisoh itu. Untuk mendisiplinkan siswa, madrasah ini menerapkan sanksi yang tegas bagi mereka yang membuang sampah sembarangan. Sanki berupa denda sebesar Rp. 1.000 buat siswa, Rp. 5.000 untuk guru dan Rp. 30.000 bagi kepala sekolah dan Kepala TU. “Itu denda untuk sekali pelanggaran lho.. Jadi kalau dua kali atau lebih melakukan, ya tinggal mengalikan saja,” tandasnya sambil mengulum senyum. MTsN Terate pun bekerjasama dengan BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kab. Sumenep untuk mendidik siswa mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Selama ini pengolahan sampah organik dan produksi pupuk kompos masih dikerjakan secara manual. Tapi dalam waktu dekat ini, madrasah ini sudah bisa mengolah sampah menggunakan mesin kompos. “Insya Allah mesin bantuan BLH Kab. Sumenep akan
Merawat Taman Asuh agar tumbuh subur
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 42
10/29/2013, 8:02 PM
segera tiba. Untuk gedung pengolahannya sudah kami bangun dan sudah siap digunakan. Luasnya sekitar 7x4 m,” terang ayah satu anak ini. Pupuk kompos itu pun lantas dimanfaatkan para siswa untuk membantu kesuburan tanaman di sekolah. Selain itu, juga diberikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan untuk sampah anorganik, akan dimanfaatkan untuk bahan keterampilan membuat produk kerajinan daur ulang, semisal lukisan, pot bunga, tanaman kertas, dan lain sebagainya. “Sebagian sampah juga kami berikan kepada pemulung yang memang mencari nafkah dari mengumpulkan sampah,” kata alumni S1 STIT Al-Khairat Pamekasan Fak. Tarbiyah Jurusan PAI ini. MTsN Terate juga tengah berupaya untuk mengurangi sampah plastik di sekolah. Kantin sekolah pun dihimbau untuk meminimalkan menjual jajanan yang dibungkus plastik. Kantin juga dilarang menjual minuman berwadah plastik. Sebagai gan-
Adiwiyata,” papar Drs Nurul Yaqin, Plt. Kepala MTsN Terate. Untuk mendukung program Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), di madrasah ini juga telah dibangun Green House. Disamping untuk melakukan pembibitan, juga digunakan sebagai laboratorium tanaman. Selain beragam tanaman hias, juga ditanam tanaman produktif semisal Alpukat, Rambutan, kelengkeng, maupun sawo. “Kami juga tengah melakukan pembibitan tanaman khas Sumenep seperti Pohon Cemara Udang,” papar pria yang juga menjabat Waka Kesiswaan ini. Madrasah ini juga menyediakan Kebun Toga untuk menanam beragam tanaman obat yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan jamu. Ruang selasar, juga dimanfaatkan untuk tempat beragam tanaman toga yang dipasang menggantung. MTsN Terate pun kini kian tampak lebih indah dan asri dengan beragam tanaman yang beraneka macam warnanya. Demi menambah kenyamanan dan keasrian madrasah, telah disediakan pula Ru-
Ubah sampah organik menjadi pupuk kompos tinya, di tiap kelas telah disediakan air gallon. “Kami pikir ini juga bisa lebih menghemat pengeluaran siswa untuk kebutuhan minum. Hanya dengan membayar 10 ribu setiap bulannya, mereka bisa minum sepuasnya,” terangngnya. Kebutuhan siswa akan air minum itu pada tiap bulannya mencapai 200 lebih gallon dan meningkat jika musim kemarau tiba. “Rata-rata dua hari satu gallon untuk setiap kelas,” ujarnya. Dengan besarnya kebutuhan air gallon ini, pihak madrasah bekerjasama dengan perusahaan air minum di Malang. Untuk lebih mengakrabkan dan mendorong siswa semakin peduli dan cinta lingkungan, MTsN Terate telah menyiapkan beragam program kegiatan pendidikan berbasis lingkungan hidup. Diantaranya adalah program taman dan pohon asuh. Setiap kelas berkewajiban merawat dan mengelola taman dan pohon asuh itu agar tetap hidup dan tumbuh subur. “Kami juga menunjuk empat siswa di setiap kelas untuk menjadi Duta
sung ke lapangan untuk kerja bakti membersihkan lingkungan. Tak hanya lingkungan sekolah, mereka juga turun langsung membantu warga pesantren membersihkan lingkungannya. Tak jarang pula, anak-anak itu pergi ke pasar untuk menyapu sampah yang berserakan di pasar. Juga membersihkan sanitasi yang kotor dan tersumbat. “Alhamdulillah, mereka tidak merasa risih untuk melakukan pekerjaan itu. Semua didasari atas kesadaran dan cinta lingkungan. Dan yang membanggakan kegiatan Jum’at Bersih ini langsung dipimpin oleh kepala madrasah,” ucap suami Rosyidah ini penuh syukur. Beragam kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah dikembangkan di madrasah ini. Selain Pramuka, juga ada Kader Kesehatan Ramaja (KKR), Kader Pecinta Lingkungan (KPL), Mading bertema lingkungan, hingga ekstra keagamaan yang bertemakan wawasan lingkungan. “Kami menyebutnya dengan istilah pembinaan Kader,” ujarnya.
Menanam tanaman hasil pembibitan
ang Terbuka Hijau (RTH) sebagai paru-paru sekolah. Kepedulian madrasah ini terhadap lingkungan nyatanya tak berhenti sampai di situ. Madrasah ini juga mengajak siswa turut membuat banyak sumur resapan Biopori sedalam setengah meter di lingkungan sekolah. Merasa belum maksimal, baru-baru ini madrasah juga membuat sumur resapan lagi sebanyak lima buah dengan diameter 2 m dan kedalaman 6 m. “Empat sumur kami letakkan di sekolah, dan yang satu kami letakkan di lingkungan pesantren sebelah sekolah,” terang pria kelahiran Sampang, 1 Agustus 1966 ini. “Saat ini kami juga telah memanfaatkan air sisa wudlu untuk menyirami tanaman,” ujarnya. Sukses melakukan perubahan di lingkungan intern madrasah, MTsN Terate juga melakukan sosialisasi dan kampanye peduli lingkungan hidup, baik kepada orangtua siswa maupun warga sekitar. Diantaranya adalah kegiatan Jum’at Bersih. Di hari itu, semua siswa maupun guru akan turun lang-
Kini, tak hanya lingkungan yang bersih, indah dan sehat yang dirasakan warga MTsN Terate. “Sejak adanya program Adiwiyata, kekompakan di antara kami kian erat,” tukas ayah tiga anak ini. Kebahagiaan warga MTsN Terate juga bertambah besar ketika hasil kerja kerasnya selama ini diganjar dengan Juara I Sekolah Adiwiyata tingkat Kab. Sumenep pada Februari lalu. Prestasi MTsN Terate juga mendapat apresiasi dengan meraih Juara I Lomba Madrasah Adiwiyata di tingkat Provinsi Jatim. Ke depan, alumni IKIP PGRI Surabaya Jurusan PKN ini berharap, MTsN Terate mampu menjadi Madrasah Adiwiyata Mandiri. “Syaratnya, kami juga harus memiliki sekolah binaan atau sekolah imbas minimal sepuluh,” terangnya. “Para siswa nantinya juga akan dilibatkan untuk membina sekolah lain yang menjadi sekolah binaan MTsN Terate dalam mengelola lingkungan hidup,” tandas mantan Koordinator BK ini. Dedy Kurniawan, Syaf Anton
MPA 326 / November 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - NOP 2013.pmd 43
10/29/2013, 8:02 PM
43
Nabi Dawud Kepala Negara
(01)
(Antara Teokrasi & Sekularisme) Al-Quran S.38 Shad26
politik pemerintahan yang dihadapi oleh beberapa nabi terhadap penguasa pemerintahan, yaitu sebagai berikut: (1) Nabi Ibrahim a.s.
Artinya: “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan”(S.38 Shad 26). Tema dan sari tilawah
~ Allah mengangkat Nabi Dawud menjadi Khalifah (Kepala Negara) ~ Tugas kepala negara ialah mene gakkan keadilan atas semua umat ~ Dilarang memuja hawa nafsu, sebab hawa nafsu itu menyesatkan ~ Siapa yang memuja hawa nafsu akan menderita azab yang berat ~ Memuja hawa nafsu itu menghi langkan rukun iman, kufur kepada Hari-Akhir, Hari Perhitungan amal. Masalah dan analisa jawaban
Masalah ke-1: Apakah nabi selain Nabi Dawud tidak menjadi kepala negara? Jawaban hipotetis: Tidak semua nabi menjadi kepala negara, sementara nabi yang menjadi kepala negara ialah Nabi Dawud, Nabi Sulaiman dan Nabi Muhammad Saw. Dan ada beberapa nabi yang melakukan konfrontasipolitik dengan penguasa negara. Masalah le-2: Bagaimana teori Islam mengenai negara dan politik? Jawaban hipotetis: Islam tidak menegaskan nama negara itu negara Islam dengan gerakan politiknya tetapi Arah Tujuan Syari’at Islam ialah mencari kebahagiaan duniaakhirat, lahir-batin untuk umat manusia. Masalah ke-3: Bagaimana syaratsyarat seorang Islam untuk menjadi kepala pemerintahan atau politikus? Ja waban hipotetis: Syarat seseorang untuk menjadi kepala pemerintahan atau politikus ialah: 1) Alim Soleh. 2) Jujur.
44
MPA 326 / November 2013
3) Adil. 4) Tidak mengikuti hawa nafsu. Pendalaman dan Penelitian BAB SATU Islam melawan Skularisme
Masalah ke-1: Apakah nabi selain Nabi Dawud tidak menjadi kepala negara? Jawaban hipotetis: Tidak semua nabi menjadi kepala negara, sementara nabi yang menjadi kepala negara ialah Nabi Dawud, Nabi Sulaiman dan Nabi Muhammad Saw. Dan ada beberapa nabi yang melakukan konfrontasipolitik dengan penguasa negara. Untuk ini kita awali dengan memperhatikan daerah tempat tugas para nabi yaitu: 1) Di Irak: N.Idris, N.Nuh, N.Ibrahim (melawan Namrud), N.Yunus. 2) Jazirah Arab: N.Adam, N.Hud, N.Shalih, N.Isma’il dan N.Mu hammad Saw. 3) Mesir: N. Yusuf, N.Musa, N.Harun (N.Yusuf dari tanah Palestina hijrah ke Mesir, N.Musa menghadapi Raja Fir’aun Mesir, N.Musa dan N.Harun kembali ke Palestina melalui Gurun Sinai, Pegunungan Thursina). 4) Palestina: N.Luth, N.Ishaq, N.Ya’qub, N.Ayub, N.Dzul Kifli, N.Dawud, N.Sulaiman, N.Ilyas, N.Ilyasa’, N.Zakariya, N.Yahya, N.Isa. A. Konfrontasi dengan Penguasa
Selanjutnya kita pelajari bagaimana pertarungan antara dakwah dengan
@ Ath-Thabari dalam Kitab Tarikhur Rusul wal-Muluk(1h142) mencatat sebagai berikut: Nabi Ibrahim diutus Allah berdak wah kepada Raja Namrud dan kaumnya. Raja Namrud dan rakyatnya beragama Paganisme penyembah berhala. Suatu hari Ibrahim memberi maka nan kepada berhala-berhala itu, tetapi berhala itu diam saja tidak mau makan. Lalu Nabi Ibrahim bertanya: “Apa sebab kamu berhala tidak mau makan dan mengapa kamu tidak mau menjawab? Maka ringkasnya Ibrahim memenggal kepala semua ber hala kecuali yang paling besar, lalu palu gondam besi itu oleh Ibrahim dikalungkan ke leher berhala yang paling besar. Lalu ketika orang berdatangan melihat kepala-kepala berhala ter penggal dari badannya maka semua tersentak bertanya siapa yang berani menghancurkan berhala yang mereka sembah itu. Lalu salah seorang menjawab bahwa yang me menggal berhalaberhala ini ialah Ibrahim. Kemudian Raja Namrud memerintahkan para pembesarnya untuk menyeret Ibrahim ke hadapan raja. Dalam tanya jawabnya Ibrahim berdakwah meminta mereka suka menggunakan akal sehatnya; bahwa berhala-berhaka itu tidak dapat berbuat apa-apa sama sekali, sehingga kemudian mereka sadar. Tetapi Namrud dan para pembesarnya bahkan memilih tindakan cepat untuk menghukum dan membakar Nabi Ibrahim. Tercatat dalam kitab itu bahwa bumi langit berteriak mengaduh kepada Allah bahwa tidak ada yang menyembah kepada Allah dinegeri ini karena semua akan menyembah berhala. Kemudian Allah berfirman kepada api untuk mengubah dirinya menjadi dingin tidak panas serta menyelamatkan Ibrahim(AlQuran s21a69). (2) Nabi Yusuf a.s.
Kitab Al-Kamil fit Tarikh (1h104) mencatat bahwa ketika Yusuf berusia 12 th dan Ya’qub, ayah Nabi Yusuf
Pengasuh : Prof. Imam Muchlas, MA
umurnya sekitar 147 th; Yusuf ber mimpi bahwa 11 bintang, matahari dan bulan sujud kepada diri Yusuf. Maka sang ayah meminta Yusuf jangan bilang-bilang kepada siapa saja nanti akan mendapat fitnah oleh kakak-kakak Yusuf(Al-Quran s12a5). Pada halaman berikutnya (1h108) kitab Al-Kamil mencatat kisah Yusuf dirayu oleh Zulaiha isteri Al-‘Aziz pejabat tinggi kerajaan, tiba-tiba Yusuf melihat ayat Allah maka cepat-cepat dia berlari keluar, tetapi ditarik baju Yusuf oleh Zulaiha sampai robek sebelah belakang (Al-Quran 17 Al-Isra` 32). Allah berirman: 17:32. Dan janganlah kamu mende kati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang jikji dan suatu jalan yang buruk”(S.17 A;-Isra` 32). Al-Quran s12a6-64 menceriterakan kisah itu secara umum. Di sana ada seorang saksi yang menyatakan bahwa jika robeknnya baju Yusu itu di sebelah belakang maka yang salah ialah Zulaiha( AlQuran s12a25-28). Konon yang menjadi saksi ini adalah bayi Masyithah yang masih dalam ayunan. Sumber lain mencatat bahwa saksi itu ialah bayi dalam ayunan yang pandai bicara. Kemudian Al-‘Aziz suami Zulaiha berkata kepada Yusuf dan kepada Zulaiha: “(Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini dan (kamu hai istriku) mohon ampun lah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah”(S.12 Yusuf 29) Bau busuk tidak dapat ditutuptutup, maka para wanita ramai bergadang membicarakan Zulaiha yang menyebabkan Zulaiha marah keras dan membuat acara untuk membela dirinya dengan mengundang para wanita tadi untuk menyaksikan kelebihan dan keelokan bagusnya wajah Yusuf mengalahkan semua pria. Zulaiha menyuguhkan buah-buahan dengan pisaunya yang sangat tajam agar para undangan menikmati buah suguhannya itu. Tercatat di sana (1h191) bahwa reka-daya Zulaiha membela dirinya sebab keelokan luar biasa Yusuf itu mengakibatkan luka-luka tangan para wanita sebab teriris-iris pisau masingmasing undangan, karena tersihir (terkena hipnotis) oleh kelebihan bagusnya Yusuf tadi. Dalam keributan para wanita yang terluka ini maka Yusuf mengalah memilih masuk penjara dari pada memenuhi kehendak Zulaiha(QS.12
Yusuf 32-34) ----Kemudian Zulaiha meminta agar Yusuf dimasukkan penjara sebab dia sengaja atau tidak, sudah membuka rahasia yang dirasakan telah mencoreng muka Zulaiha di hadapan orang banyak. Maka Yusuf lalu dipenjarakan sampai beberapa tahun. Di dalam penjara ada dua anak muda yang meminta ta’bir mimpinya salah satu bernama Nebu bermimpi memeras anggur yang seorang lagi bernama Majlat bermimpi membawa roti lalu dipatuk oleh banyak burung sampai habis; Kemudian Yusuf menjelaskan ta’bir mimpi mereka, bahwa yang seorang akan mendapat hukuman berat yang seorang lagi akan mendapat jabatan yang sangat bagus. Dan kepada Nebu yang diduga selamat akan mendapat jabatan baru yang bagus, Yusuf berpesan kepada Nebu agar melaporkan Yusuf kepada Raja bahwa Yusuf masuk penjara karena salah tangkap (zalim), tetapi Nebu yang dipesan ini lupa sampai beberapa waktu (QS.12 Yusuf 37- 39). Pada halaman berikutnya (1h110) kitab itu mencatat bahwa Yusuf setelah menjalani hukuman penjara selama 7 tahun, tiba-tiba Raja Mesir bermimpi melihat 7 ekor sapi gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi kurus, disamping 7 bulir gandum hijau dengan 7 bulir gandum kering; Para ahli nujum tidak ada yang dapat meramalkan ta’bir mimpi raja, mereka hanya mengatakan impian sebagai kembangnya tidur (QS.12 Yusuf 44-51) Konon kemudian terungkap kejujuran Zulaiha yang mengaku dirinyalah yang mencintai Yusuf; Padahal Yusuf sudah berpesan melalui Nebu beberapa tahun yang silam supaya melaporkan kepada raja bahwa terjadi salah tangkap atas dirinya dizalimi: 12:52. (Yusuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakang, dan bahwasanya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat. 12:53. Dan aku tidak mem bebaskan diriku (dari kesalahan), sungguhnya nafsu itu se karena se lalu menyu ruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tu pun lagi Maha hanku Maha Pengam Penyayang”(S,12 Yusuf 52-53) Melihat data-fakta bahwa Yusuf itu bersih maka Raja meminta Yusuf dibebaskan dari penjara dia meminta Yusuf dipanggil ke istana dan diangkat menjadi menteri ekonomi(S.12 Yusuf 54- 55)
Atas kehendak raja ini maka Yusuf meminta dibangunkan gudang penyimpanan pangan yang cukup; Begitu menjabat jabatan barunya ini maka Yusuf berdakwah, mengajak raja (Rayyan) supaya beriman masuk agama Tauhid ( QS.12 Yusuf 56- 60). Tercatat juga di sana (1h117) bahwa Yusuf meminta bapak-ibu dan keluarga Nabi Ya’qub pindah ke istana Yusuf. Kemudian tepat pada waktu kehadiran keluarga Nabi Ya’qub itu Yusuf menyambut mereka dengan memakai pakaian kebesaran kerajaan. Oleh karena itu mereka terbengong-taajub, namun Yusuf mengaku dirinya adalah anak Ya’qub, lalu Ya’qub mendahului mengucap salam kepada Yusuf:
“Selamat bahagia tempat tumpuan kesedihan; Karena tangis dan sedih selama berpuluh-puluh tahun terpisah karena sang ayah kehilangan Yusuf.” Bahagia bercampur taajub sang ayah, ibu, saudara dan semua keluarga, mereka lalu hormat kepada Yusuf sebagai layaknya raja Mesir . (3) Nabi Musa
@Kitab Al-Kamil fit Tarikh karya Asy-Syaibani Bairut (1h130) mencatat bahwa: Dahulu suattu hari Raja Fir’aun bermimpi bahwa ada kobaran api datang dari Baitul Maqdis le Mesir membakar dan menghancurkan istana kerajaan. Para ahli Nujum meramalkan akan datang seseorang dari Bani Israil yang akan menghancurkan negeri Mesir. Maka dengan keras Fir’aun memerintahkan pembunuhan seluruh bayi laki-laki yang lahir. Tetapi dengan Qudrat Allah lahirlah Nabi Harun dan Nabi Musa selamat dari musibah besar ini. Allah memerintahkan ibu Nabi Musa untuk memasukkan anak bayinya itu ke dalam peti lalu dihanyutkan ke sungai Nil (QS28 Al-Qashash 7) Dengan Qudrat dan Iradat Allah juga bayi Nabi Musa itu diselamatkan oleh isteri Fir’aun sendiri bahkan dinamakan anak Fir’aun. Tetapi suatu saat bayi yang sudah dapat melonjaklonjak ini menarik keras jenggot Fir’aun yang menyebabkan dengan segera menyulut kemarahan Fir’aun dan memerintahkan algojonya untuk menyembelih bayi Musa ini. Bersambung...
MPA 326 / November 2013
45
Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
K
alau kita bilang kembar umumnya yang kita maksud adalah yang sama. Namun nyatanya mungkinkita jumpai bayi kembar yang ternyata “tidak ada” kesamaan pada kedua bayi itu. Mungkin yang satu lakilaki, yang satunya lagi perempuan. Bahkan tidak mustahil bahwa kulitnya yang satu “putih” sedangkan yang satunya lagi “hitam”. Begitulah kenyataan yang dapat terjadi, dengan segala permasalahannya.
Klinik.
Ketika dua bayi lahir dengan jenis kelamin yang sama dan wajah yang sama, boleh dikata “tidak bermasalah” kecuali bahwa orang tuanya harus menyediakan dana lebih karena harus membesarkan dua anak; apalagi jika ternyata kembarannya tiga ataupun lebih. Bayi yang demikian itu dikenal dengan sebutan kembar homozygote (satu telur). Adapun bayi kembar yang “tidak sama” dikenal dengan sebutan heterozygote (fraternal twins, beda telur). Bayi kembar satu telur itu memang berasal dari satu telur yang setelah dibuahi mengalami “gangguan” dalam proses lanjutnya. Wajarnya telur yang sudah dibuahi itu lalu membelah diri menjadi dua, selanjutnya dari dua itu menjadi empat, menjadi delapan, enam belas, dan seterusnya. Semuanya itu tetap menyatu dalam bentuk sebagai morulla, untuk kemudian membentuk glomerulla, yang jika membesar lagi menjadi blastula. Pembelahan selanjutnya bukannya asal bertambah banyak, tetapi sudah mengarah; artinya ada yang akan membentuk kulit, usus, jantung, tulang, syaraf dan sebagainya untuk kemudian menjadi janin yang berbentuk. Jika pembelahan di tahap awal itu terganggu, misalnya terjadi dua kelompok sel, yang masing-masing kelompok sel
46
MPA 326 / November 2013
itu tumbuh menjadi janin yang “terpisah”, dengan sifat-sifat yang “sama” (jenis kelamin, wajah, kulit, rambut, golongan darah, sidik jari). Tergantung pada kapan dan karena apa “perpisahan” itu terjadi, maka janin-janin itu dapat benarbenar tumbuh sendiri-sendiri, dengan sifat-sifat yang sama itu. Pemisahan ini dapat berlangsung tanpa tumbuh terpisahnya placenta (uri, ari-ari), sehingga pertumbuhan janin lebih lanjut masih menyisakan bagian yang menyatu, ataupun hanya tumbuh “agak menyatu” yang dikenal dengan sebutan kembar dempet (kembar siam), dalam bentuk thoracopagus (dempet dada), pigopagus (dempet bokong), craniopagus (dempet kepala) ; Dempetnya ini mungkin saja hanya ada di kulitnya saja, ada juga yang menyatu “di seluruh tubuhnya” (satu tubuh dengan dua kepala), ada pula yang satu kepala dengan dua tubuh. Lebih dari separo bayi kembar adalah yang beda telur (dizygote), yang terjadi karena ada dua atau lebih telur matang “bersamaan”, sehingga ada kemungkinan dua telur atau lebih dibuahi dalam waktu yang “sama”. Telur-telur yang matang itu membawa sifat-sifat (gene) yang tidak sama walau dari ibu yang sama; sel-sel sperma yang membuahi demikian juga dapat tak sama. Yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari adalah jika bayi yang lahir itu ternyata berbeda sama sekali, yang dapat menimbulkan kecurigaan akan adanya kemungkinan bahwa bayi-bayi itu memang ayahnya memang berbeda. Tes DNA akan dapat memberi kepastian jika hal ini terjadi. Diagnosa.
Dulu adanya kehamilan kembar baru dapat diketahui ketika bayi sudah cukup besar, sehingga ketika perut si
ibu ketika diraba pada pemeriksaan dijumpai lebih dari dua benjolan (kepala dan bokong bayi), ataupun ketika difoto ronsen jelas adanya gambaran tulang yang bukan berasal dari satu janin. Kecurigaan bayi kembar dapat juga muncul ketika perut si ibu pertambahan besarnya lebih cepat dari kehamilan biasanya. Dengan pemeriksaan USG adanya bayi kembar dapat diketahui lebh pasti pada umur kehamilan yang lebih muda. Tindakan.
Di negara yang pengguguran kandungan diizinkan, bayi kembar boleh digugurkan; salah satu atau pun keduanya. Jika kehamilan berjalan terus, si ibu harus bearbenar memahami permasalahannya. Cukup besar peluang terjadinya penyulit (komplikasi) kelahiran bayi kembar. Selain bahwa kelahiran dapat “terhambat” karena posisi bayi yang satu menghalangi yang lain, kelahiran bayi kembar mudah menimbulkan perdarahan sesudah kelahiran (HPP, haemorrhagia post partum). Oleh karena itulah persalinan untuk bayi kembar seharusnya dilakukan di rumah sakit. Jika ternyata ada bayi kembar yang lahir sebagai kembar siam permasalahannya menjadi lebih rumit lagi tindakan lanjutnya. Idealnya bayi kembar siam harus dipisahkan namun itu tidak selalu mungkin dilakukan. Jika kembar siam itu masing-masing merupakan individu mandiri yang hanya terle katkan oleh menyatunya sebagian kulitnya, perma salahan boleh dibilang “sederhana” karena hanya harus “membuka” kulit yang menyatu itu dan “menutupnya” dengan kulit sementara (buatan) atau “mengolor” kulit yang ada. Namun jika area perlekkatan itu terlalu luas, memiisahkan menjadi sangat sulit, sangat berisiko tinggi. Lebih sederhana halnya jika bayi yang satu struktur organnya demikian kurang sempurnannya sehingga diperhitungkan akan “mati sendiri” sebelum atau jika dipisah, sehingga pemisahannya seibarat membuang “benalu” (parasitic). Termasuk di sini adalah bayi dengan kembarannya yang hanya berupa beberapa tangan, kaki, kepala yang tidak fungsional, ataupun “bayi” dalam perut bayi. Yang sulit adalah jika bayi kembar siam itu “hampir sempurna”, tetapi punyai organ penting yang mem menyatu (misalnya satu jantung, satu liver; satu tubuh dengan dua kepala) sehingga menjadi “tidak mungkin” memisahkan dengan harapan hidup yang sama. Untuk yang seperti ini biasanya bayi dipertahankan hidup sebagaimana adanya, tanpa dipisah;
yang merepotkan adalah jika kemudian kedua tubuh itu punya mau yang berbeda ataupun bahkan bertengkar. Namun demikian ada juga kembar seperti ini yang dapat tumbuh bersama sampai umur dewasa bahkan menjadi sarjana. Ada kembar siam perempuan yang menikah dengan lelaki yang berbeda, yang masing-masingnya punya anak hampir selusin. Pencegahan.
Sejumlah obat penyubur memung kinkan terjadinya kehamilan dengan
Lebih dari separo bayi kembar adalah yang beda telur (dizygote), yang terjadi karena ada dua atau lebih telur matang “bersamaan”, sehingga ada kemungkinan dua telur atau lebih dibuahi dalam waktu yang “sama”.
bayi kembar. Ini terjadi karena obat yang mematangkan sel telur itu ternyata ada yang bukan hanya mematangkan satu telur saja sehingga telur-telur yang matang itu berpeluang dibuahi oleh sel-sel sperma dalam waaktu yang “bersama-sama”. Kajiankajian menunjukkan bahwa mereka yang berasal dari keluarga yang di situ ada anak kembarnya, berpeluang besar untuk juga punya anak kembar. Bayi kembar lebih banak dijumpai pada ibu yang hamil di usia lebih dari 45 tahun. Perempuan gemuk berpeluang besar punya anak kembar; begitu pula yang sering hamil. Perempuan yang cepat hamil segera setelah berhenti minum pil KB juga lebih berpeluang punya bayi kembar. Konsumsi banyak umbi-umbian maupun kentang juga meningkatkan adanya bayi kembar. Penutup.
Walaupun ada juga orang yang ingin punya bayi kembar, namun permasalahan lanjutnya ternyata tidak sederhana. Oleh karena itulah ibu-ibu yang memang dari “keluarga kembar” ataupun mereka yang menggunakan obat penyubur (karena ingin punya anak) ataupun lepas KB pil harus selalu siap untuk menghadapi kemungkinan punya bayi kembar. Untuk lebih berjaga-jaga hendaklah mereka ini segera memeriksakan diri lebih lengkap pada kehamilan yang mencapai umur kehamilan enam bulan, dan lebih jauh bersiap diri jika ternyata bayi yang dikandungnya kembar. Semoga uraian di atas bermanfaat.
MPA 326 / November 2013
47
Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM
A. Reading (Wacana)
Jihad In Islam As Muslims we are familiar with the word jihad. Allah SWT has mentioned the word jihad and its derivatives in the holy Quran for more than 35 times. What is the definition of jihad? To answer this question we must refer to the Quran to see the context of the word jihad in every verse. Most of the verses define jihad as the holy war in the way of Allah. The other verses explain it as the utmost effort and struggle to gain something. If we see the history of the prophet Muhammad SAW and his companions, we know that jihad was done because they were under attack. Jihad is the form of war to defend the life of Muslims and their belief against the unbelievers. By jihad the prophet and his companions reached the victory and glory of this beloved religion. By jihad too, Islam and the next generations of Muslims could survive and spread Islamic teaching to all parts of the world. Al Quran orders us to do jihad, as in the following verse:” Go ye forth, lightly or heavily, strive and struggle with your goods and your souls. (At Taubah [9]: 41) We understand that the order of jihad is valid and effective all the time. Do we have to practice jihad nowadays? Yes, of course. Why? Because, the enemies of Islam are doing every single action to destroy Muslims and their belief.
B. Vocabulary (Kosakata) Further = lebih lanjut Enjoy = menikmati Salutation = salam Mentioned = disebutkan Derivatives = turunan Refer = merujuk Effort = upaya Utmost = puncak Struggle = perjuangan Gain = meraih Under attack = diserang Defend = mempertahankan Victory = kemenangan Glory = keagungan Survive = bertahan Spread = menyebarkan Destroy = menghancurkan Enemies = musuh Soul = jiwa Valid = berlaku
C. Dialogue Handling Complaint Customer : Good morning Pipit : Good morning. Have a seat, please. How can I help you? Customer : I would like to talk to the one responsible for my problem Pipit : May I know what your problem is? Customer : I have a technical problem with my desktop computer that I bought here yesterday. I want to file my complaint
48
MPA 326 / November 2013
Pipit
:
Customer Pipit
: :
Customer Pipit
: :
Customer Pipit Customer Pipit Customer Pipit
: : : : : :
Customer Pipit
: :
I am sorry for the inconvenience, sir. Please fill out this form. You can write your name, address and your problem here Then what? Just waiting? Don’t worry, sir. Our technicians are ready to fix it. As soon as you have finished writing it. I will deliver your desktop computer to them Here is my computer. I want to have it fix right away Certainly, sir. Would you please wait for a while? It is finished, sir. Please take a look at your computer. It is working well now Let me check it. OK Is there anything else I can do for you, sir? No, it is OK Would you please sign here, sir? What is this? This is a statement that we have fixed your technical problem OK, here it is. Thank you very much You are welcome, sir
TIPS 1. Customer is a king 2. Customer is always right 3. Listen attentively 4. Be patient and friendly 5. Do not argue 6. Do not interrupt 7. Admit the problem 8. Do not make excuse 9. Take notes 10. Offer solution
= = = = = = = = = =
pelanggan adalah raja pelanggan selalu benar dengarkan dengan penuh perhatian sabar dan ramah jangan berdebat jangan memotong pembicaraan akui masalahnya jangan mencari alasan pembenar catat keluhannya tawarkan solusi
Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak
Kosakata/Sinonim : ang lain y maka dunia akan mendapatkan manfaat dengan eksplorasi/penyelidikan dan penemuan-penemuan menyaksik panorama alam dan keindahan-keindahannya dengan demikian akan menambah bakat-bakat mereka seni berupa bait syair dan cerita/prosa
mat-umat/bangsa-bangsa yang kuat u suka berhijrah/ekspansi merasa bangga dengan kekuatannya dan merasa dengan kebesarannya individu/perorangan untuk melancong/melalang buana menyebarkan agama mereka mencari rizki/penghidupan bila telah sempit/susah menambah ilmu tentang keadaan negara
Jamak & Mufrod : Umat/bangsa : Perorangan : Bepergian/melalang buana : Negeri/negara : Di antara kebiasaan (di antara karakter) :
MPA 326 / November 2013
49
Penyembelihan Hewan Qurban di Kankemenag Kota Madiun
KOTA MADIUN-Pada tanggal 16 Oktober 2013 yang lalu, Kankemenag Kota Madiun menyembelih hewan qurban sebanyak 2 ekor sapi yang berasal dari qurban para karyawan-karyawati di lingkungan Kankemenag Kota Madiun dan dari satker di lingkungan
Pengukuhan Pengurus MUI Kab. Banyuwangi BANYUWANGI-Pengurus Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi periode 2013-2018, dikukuhkan oleh Ketua MUI Jawa Timur Drs. KH. Abdussomad Bukhori (28/9). Acara pengukuhan dilaksanakan di halaman belakang rumah dinas Bupati Banyuwangi. Hadir dalam kesempatan itu Kepala BKKBN Prof. dr. Fasli Jalal, P.hd, Bupati Banyuwangi, Kakankemenag Kab. Banyuwangi, Forpimda, SKPD, Pimpinan Organisasi NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, dan LDII. Usai mengukuhkan, Ketua MUI Jatim menyampaikan tausiyah tentang kedudukan manusia yang sangat tinggi. Dikatakan, fisik manusia begitu sempurna, karena didalamnya terdapat jiwa dan ruhani. “Allah membekali kita dengan akal dan nafsu,” tuturnya. Di hadapan Pengurus yang baru dikukuhkan, dirinya mengatakan bahwa MUI adalah lembaga yang mengerjakan tugas-tugas pemerintah yang mencakup semua elemen. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi menyampaikan bahwa berkat sinergi aparat dan ulama’, Banyuwangi menjadi Kabupaten terbaik se-Indonesia dalam penutupan lokalisasi. “Banyuwangi terbaik se Indonesia dalam menutup lokalisasi “, tegasnya. Dalam hal ini Bupati memberi PR kepada pengurus MUI agar mengawal PERDA anti maksiat. Bupati berharap agar bangunan eks lokalisasi bisa dijadikan tempat yang lebih maslahat bagi umat. •Yas
50
MPA 326 / November 2013
Madrasah. Penyembelihan ini dipimpin langsung oleh Kakankemenag Kota Madiun, H. Achmad Rofi’i, SH, M.PdI dengan disaksikan oleh seluruh pejabat struktural/fungsional dan karyawan/karyawati Kan kemenag Kota Madiun. Penyembelihan hewan qurban bertempat di halaman Kan menag Kota Madiun, dengan diiringi kumandang takbir yang ke dilantunkan oleh karyawan/karyawati. Selanjutnya daging sapi dipotong-potong oleh panitia qurban dan dibagikan kepada yang berhak melalui para takmir masjid dan penyuluh agama Islam honorer, tak lupa Persatuan Tuna Netra Indonesia Cabang Madiun juga mendapatkan pembagian hewan qurban yang diterima secara langsung oleh Ketuanya yaitu Sudarsono. Selain di Kankemenag Kota Madiun, masing-masing Madrasah Negeri di lingkungan Kankemenag Kota Madiun juga menyembelih hewan qurban. MIN Demangan sebanyak 2 ekor sapi dan 10 ekor kambing, MIN Manisrejo sebanyak 3 ekor sapi dan 3 ekor kambing, MTsN sebanyak 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing, MAN 1 sebanyak 6 ekor kambing, dan MAN 2 sebanyak 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing. •Iin
Manasik Haji Anak Kota Blitar
KOTA BLITAR-Bersamaan dengan moment pelak naan ibadah haji dan Hari Raya Idul Adha 1434 H, sa sepertinya sudah menjadi kalender wajib bagi sekolahsekolah TK dan RA di Kota Blitar untuk menyelenggarakan kegiatan Manasik Haji Anak. Kegiatan ini dilaksanakan di aloon-aloon Kota Blitar yang diikuti oleh ratusan siswa/ siswi TK dan RA se-Blitar Raya (Kabupaten/Kota) dengan penyelenggara yaitu IGRA (Ikatan Guru Raudlathul Athfal) Kota Blitar, (16/10) Namanya juga manasik haji anak, banyak peristiwa lucu yang terekam dari kegiatan kemarin. Mulai yang berjalan bergandengan kemudian terjatuh lalu menangis, atau menangis karena terpisah dari kelompoknya karena kebingungan. Namun secara umum semua berjalan lancar sesuai rencana kecuali panas matahari yang begitu menyengat walaupun kegiatan sudah dimulai lebih awal. Dra. Nanik Dwiyani selaku Ketua IGRA, saat memberikan laporan menyampaikan, bahwa salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan nilai-nilai keimanan kepada Allah swt. Namun, salah satu guru di lingkungan Kemenag Kota Blitar ini sangat senang karena kegiatan ini mampu menggerakkan seluruh lapisan masyarakat. Terutama dari unsur guru, jajaran Pemkot, Kemenag dan masyarakat. Semua pihak pasti setuju, sebab kegiatan ini akan menciptakan Blitar yang lebih baik lagi. •Moza
Presiden RI Resmikan Masjid Agung “Darul Falah” Kab. Pacitan
PACITAN-Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Pacitan pada Rabu (16/10) meresmikan beberapa proyek besar. Salah satunya adalah Masjid Agung “Darul Falah” Pacitan. Peresmiannya dipusatkan di
PLTU Sudimoro dalam sebuah acara “Peresmian Proyek-Proyek Infrastruktur di Kabupaten Pacitan”. Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung “Darul Falah” Pacitan, Ir. H. Wasi Prayitno didampingi Kakankemenag Kab. Pacitan memaparkan tentang proses pembangunan masjid mulai dari peletakan batu pertama hingga selesai kepada presiden. Dalam pemaparannya pihaknya melaporkan bahwa masjid yang dibangun mulai 2006 ini mengabiskan dana 14,084 milyar. Luas masjid ini mencapai 3.161,49 m2 dan mampu menampung 4.500 jamaah. Arsitekturnya merupakan paduan gaya Timur Tengah, Jawa dan tidak meninggalkan arsitektur masjid lama berciri khas pilar utama bunga wijayakusuma. Presiden SBY yang sempat melaksanakan sholat Zuhur dan Ashar berjama’ah ini mengapresiasi positif dan berterima kasih atas keberhasilan pembangunan masjid ini. Kepada Bupati Pacitan, Presiden menitipkan agar masjid dipelihara dengan sebaik-baiknya agar bisa dijadikan wahana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. serta memelihara persatuan dan kesatuan ummat. •Cros
Pelantikan Pejabat Sutruktural Kankemenag Kab. Nganjuk NGANJUK-Berjalan dengan khidmat dan lancar, acara pelantikan pejabat struktural di lingkungan Kankemenag Kab. Nganjuk digelar di aula lantai 2 Kankemenag Kab. Nganjuk, (11/9). Acara ini dihadiri oleh Kakankemenag, Kasubag, Kasi, Pengawas PAI, Kepala Madrasah dan Kepala KUA, juga pengurus DWP. Drs. H. Ngudiono, M.Ag.MM selaku Kakankemenag Kab. Ngan da lah juk dalam pengarahannya menegaskan bahwa jabatan a sebuah amanah yang harus dijalankan sebaik-baiknya dan bu kan merupakan hak. Pejabat yang dilantik ini merupakan hasil BAPERJAKAT Kankemenag Kab. Nganjujk dan sudah melalui proses yang lama. Oleh karena itu, hendaknya selalu bersyukur karena ini sudah menjadi kehendak Allah SWT, dan niatilah untuk ibadah supaya mendapat barokah. Kepada pejabat yang baru saja dilantik, Kakankemenag Kab. Nganjuk berharap untuk segera menyesuaikan diri dan saling koordinasi dengan pejabat yang lama supaya pekerjaan tetap berjalan lancar serta bisa meningkatkat keierjanya.
Pelepasan CJH Pegawai Kemenag Kota Malang
KOTA MALANG-Bertempat di aula Kankemenag Kota Malang, berlangsung kegiatan pelepasan CJH pegawai di lingkungan Kemenag Kota Malang, (23/9). Tampak hadir pada acara pelepasan ini adalah
Pejabat yang dilantik adalah Bahrodin, S.Pd.I (KTU MTsN Bagor), Diah Renita Fahdalina, SE (KTU MTsN Termas Baron), Zahid, SH.S.Pd.I (Kepala KUA dan PPAIW Kec. Ngluyu), Drs. Nurul Mubin (Kepala KUA dan PPAIW Kec. Wilangan), Drs. Mustajib (Kepala KUA dan PPAIW Kec. Baron), Jaini, S.Ag (Kepala KUA dan PPAIW Kec. Nganjuk). •Nur
seluruh pejabat, baik struktural dan fungsional serta petugas haji (TPHI/TPIHI/TKHI dan para medis) yang akan mendampingi CJH Kota Malang. Machsun Zain, S.Ag., M.Si selaku Pgs. Kakankemenag Kota Malang melepas 13 pegawai yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Di antaranya adalah Drs. H. Syamsuddin Noor, M.Pd (Pengawas PAI – TPHI), Dr. H. Sutrisno, M.Pd (Pengawas PAI – TPIHI), Umi Akhsanah, S.Ag (Pengawas PAI), Ibnu Kusumandoko, S.Sos (Pegawai Pendma). Dalam sambutannya, Machsun Zain, S.Ag. M.Si menyampaikan bahwa CJH Kota Malang sesuai dengan jadwal akan diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya dalam 2 gelombang. Gelombang pertama (kloter 47 dan 48) akan dilepas Walikota Malang pada tanggal 1 Oktober 2013 pukul 14.00 WIB bertempat di lapangan Rampal Malang dengan jumlah CJH 890 orang. Sementara gelombang kedua (kloter 49) yang berjumlah 27 orang akan diberangkatkan tanggal 2 Oktober 2013 bertempat di halaman Kankemenag Kota Malang pukul 05.00 WIB. Seluruh pegawai diharapkan agar turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan haji baik waktu pemberangkatan dan pemulangan nanti. •Bhn
MPA 326 / November 2013
51
PELATIKAN PEJABAT STRUKTURAL PAMEKASAN-Dalam rangka mem berikan penyegaran dalam struktur organisasi Kemenag Kab. Pamekasan di lingkungan KUA, Kankemenag mengadakan mutasi jabatan, (24/9). Acara ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan Arafah, yang dihadiri oleh Kasubag. TU, para Kasi dan penyelenggara, para Kepala KUA, PPAI dan undangan lainnya. Kepala KUA yang dimutasi adalah Drs. H. Zuhri Husni (Galis), Abd. Rahem, SH. (Pasean), M. Gaftan, S.Ag. (Tlanakan), Drs. Jalaluddin (Pademawu), Drs. Suparman (Pamekasan), Abdullah, S.Ag. M.Si (Proppo), Drs. Nur Radli (Pegantenan), Drs. Mulyono (Batumarmar), Drs. A. Shaleh (Palengaan), A.Saikhu, S. Ag. M.Si. (Pakong), dan Fadlun, SH, sebagai Kepala KUA Kadur. Kakankemenag Kab. Pamekasan, H. Mu’arif, M.Si., dalam pengarahannya mengatakan bahwa pejabat harus memiliki jiwa berjuang mereformasi diri menuju yang haq, memiliki komitmen yang tulus dalam memberikan pelayanan yang prima pada publik. Juga harus menanamkan jiwa disiplin, etos kerja dan loyalitas yang tinggi. Mutasi adalah suatu hal yang biasa dilakukan, tidak ada yang istimewa. Ini hanya untuk penyegaran serta menciptakan lingkungan yang kondusif. •SriMukti
MI SITI HADJAR KOTA MADIUN MENDAPAT BANTUAN MEJA KURSI SISWA KOTA MADIUN-MIS Siti Hadjar Kota Madiun mendapat bantuan dari PT. High Point Jakarta berupa meja kursi siswa sebanyak 94 set, (26/9). Pemberian bantuan ini merupakan dedikasi PT. High Point Jakarta kepada dunia pendidikan. Serah terima bantuan meja kursi siswa dihadiri oleh Kakankemenag Kota Madiun, H. Achmad Rofi’i, SH, M.PdI beserta Kasi Pendma Kankemenag Kota Madiun, Dra. Hj. Najahah, M.Ag, juga Kepala UPTD Dinas Pendidikan Cabang Kec. Manguharjo, Pengurus Yayasan Siti Hadjar, Kepala Madrasah di lingkungan Kankemenag Kota Madiun serta Ketua Komite MIS Siti Hadjar dan perwakilan wali murid MIS Siti Hadjar. Sambutan hangat dari kepala madra sah dan para guru serta siswa-siswi MIS Siti Hadjar kepada rombongan PT. High Point Jakarta, membuat rombongan dari Jakarta ini terharu. Kakankemenag Kota Madiun, Drs. H. bu Achmad Rofi’i, SH, M.PdI dalam sam tannya berterima kasih atas bantuan yang diberikan dan berharap agar MIS Siti Hadjar dapat memaksimalkan bantuan tersebut. Selanjutnya perwakilan PT. High Point Jakarta berbagi motivasi siswa-siswi. Se jurus kemudian, mereka mendapat bing kisan berupa alat tulis. •IIN
TRAINING PENYEMBELIHAN HEWAN KEDIRI-Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat tentang penyembelihan hewan, KUA Kec. Ngasem Kab Kediri, menyelenggarakan pelatihan penyembelihan hewan, (2/10). Acara yang digelar di aula masjid besar asSholihin ini menghadirkan ta’mir masjid dan penyuluh agama se-Kec. Ngasem. Kepala KUA Ngasem, M, Fauzan, S.Ag. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja untuk dilaksanakan, untuk membekali masyarakat agar dapat menyembelih secara islami. Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Kediri, H. Moh. Hamzah, M.Pd.I. dalam sambutan pembukannya menyampaikan bahwa momen kegiatan ini sangat tepat karena dilaksanakan menjelang hari raya kurban dan menjadi bekal bagi mereka yang akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Training ini menghadirkan Ketua MUI Kec. Ngasem, H, Saiful Islam, yang antara lain menyampaikan tentang fardhu, sunnah dan keutamaan penyembelihan dan beberapa hal yang harus diperhatikan da lam penyembelihan, yakni penyembelih, alat yang digunakan serta praktek penyem belihan. Usai menerima materi, peserta lang sung praktek menyembelih kambing, kelinci, ayam jantan dan ayam betina. •Alfy
WALIKOTA KOTA MALANG MELEPAS CJH KOTA MALANG-Bertempat di lapangan Rampal Malang, sebanyak 889 dari 914 CJH Kota Malang yang tergabung dalam kloter 47 dan 48 diberangkatkan oleh Walikota Malang, (1/10). Sedangkan kloter 49 yang berjumlah 25 orang diberangkatkan keesok harinya (2/10) dari halaman Kankemenag Kota Malang. Turut hadir dalam kegiatan itu Ke tua MUI, para tokoh agama/ormas, Ka polresta, Kepala Kantor Imigrasi, para pejabat Muspika dan para pimpinan bank BPS-BPIH, para Ketua KBIH dan para pejabat struktural dan fungsional Kankemenag Kota Malang. Pgs. Kakankemenag Kota Malang, Machsun Zain, S.Ag.M.Si, dalam sambutannya menyampaikan CJH Kota Malang yang terporsi tahun 2013 sebanyak 1.052 orang. Namun seiring pembatasan jamaah haji tahun ini, Kota Malangpun terkena dampaknya yakni sebanyak 135 orang tertunda keberangkatannya serta 3 jamaah lainnya tertunda keberangkatannya karena 1 orang hamil, salah satunya suami dari calon jamah yang hamil dan seorang lagi dengan alasan belum siap. Sementara Walikota Malang, H. Moh. Anton berpesan agar jamaah haji mendo’akan Kota Malang selalu dalam keadaan tentrem damai serta warganya sehat sejahtera. •Bhn
PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN KANKEMENAG KOTA SURABAYA SURABAYA-Dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha, mengambil tempat di halaman Kankemenag Kota Surabaya Kamis (17/10), dilaksanakan kegiatan pe nyembelihan hewan qurban dua ekor sapi gemuk-gemuk, bahkan salah satunya sapi Lemosin, yang disaksikan oleh para pegawai di lingkungan Kankemenag Kota Surabaya. Sementara itu, Ketua panitia qurban, ngung kap Drs. H. Nurhasan, M.HI me kan seraya menuturkan bahwa pe lak sa naan qurban ini semata-mata un tuk syiar Islam, kebersamaan kita se mua mengingat begitu pentingnya ber qurban, sekaligus mengingatkan kita kepada keimanan dan perjuangan Nabi Ibrahim as. dan putranya Nabi Ismail as yang menjadi peristiwa penting bagi diwajibkannya berqurban ini bagi umat Islam seluruh dunia. Sementara itu Pgs. Kankemenag Kota Surabaya, Drs. H. Jamal, M.Pd.I dalam rapat terakhir dengan panitia qurban berharap agar qurban yang dilaksanakan pada hari Kamis tepatnya pada hari tasyrik kedua, diniati untuk syiar Islam, kebersamaan, kepedulian terhadap sesama, sehingga timbul ghiroh, gairah dan kecintaan terha dap agama Islam serta semangat berqurban seluruh karyawan Kankemenag Kota Su rabaya. •Dori
DDTK PENYUSUNAN LAKIP Tuban-Bertempat di aula Kakemenag Kab. Tuban, Balai Diklat Keagamaan Surabaya melaksanakan Diklat Penyu sunan LAKIP bagi pegawai di lingkungan Kankemenag Kabupaten Tuban (7/10). Acara yang berlangsung selama 4 hari tersebut diikuti oleh 30 orang peserta terdiri diri dari pegawai MIN, MTsN, MAN, KUA serta karyawan/wati Kemenag Kab. Tuban. Kakankemenag Kab. Tuban Drs. Leksono, M.Pd.I dalam sambutannya mengharapkan agar peserta mengikuti dengan serius materi yang disampaikan sehingga mampu memahami betul menyusun tujuan, tahapannya menyusun LAKIP sehingga saat peserta pulang, sudah paham dan mengerti. Dengan acanya acara seperti ini, nantinya diharapkan semakin memperjelas program kerja, tugas, wewenang dan tanggung jawab ke depannya dari pegawai tersebut dalam penyusunan LAKIP. Sebelum membuka secara resmi, Kakankemenag mengapresiasi atas dipercayanya Kemenag Tuban untuk ditempati DDTK untuk yang ketiga kali di tahun ini. Padahal untuk kemarin Tuban selama satu tahun ditempati enam kali. Mudah-mudahan dengan sisa akhir dari anggaran tahun ini bisa sama dengan tahun yang lalu kalau bisa malah lebih banyak untuk tahun ini. •Taar
52
MPA 326 / November 2013
Wabup Berangkatkan 610 CJH Kabupaten Sampang
SAMPANG-Sebanyak 610 CJH Kab. Sampang diberangkatkan dan dilepas oleh Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono didampingi oleh Kakankemenag Kab. Sampang H. Mudjalli di depan Pendopo Bupati Sampang. CJH Kab. Sampang terdiri dari dua Kloter yaitu kloter 33
gabungan dari Surabaya dan Sumenep serta kloter 34 yang pemberangkatannya difokuskan menjadi dua titik lokasi yakni dari Kecamatan Ketapang, sebanyak 3 bus dan dari Kota Sampang sebanyak 11 bus. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemacetan apabila CJH diberangkatkan dari satu titik. Kakankemenag Sampang melalui Kasi PHU, Drs. H. Holil menyatakan telah mempersiapkan 2 orang petugas TPHI dan TPIHI dari Kemenag yakni Kepala KUA Kec. Tambelangan (H. Huzaini) dan Kepala KUA Kec. Robatal (H. Abd. Azis) serta 3 orang tim kesehatan terdiri dari 2 perawat dan satu dokter. Sementara Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono mengatakan, keberangkatan CJH Sampang semuanya lengkap dan tidak ada kekurangan suatu apapun. Bantuan dari Pemkab Sampang mulai dari transportasi pemberangkatan ke asrama haji, seragam CJH, songkok, dan jilbab diharapkan dapat memperingan biaya haji bagi CJH. Yang terpenting semua CJH Kab. Sampang bisa menjaga kesehatan agar dapat optimal dalam menunaikan ibadah haji dan mencapai predikat haji mabrur. •Lely
Gresik Bertabur Bintang dalam Ajang MQK Jawa Timur GRESIK-MQK (Musabaqah Qira’atil Kutub) se-Jawa Timur ke-4 yang bertempat di Kabupaten Bangkalan selama 5 hari (1-5/10) menjadi ajang yang paling membanggakan bagi kontingen Kabupaten Gresik. Pada ajang tiga tahunan ini, kafilah Kabupaten Gresik keluar sebagai juara umum dengan membawa pulang 28 piala. Dentuman drum band di sepanjang Jalan Desa Suci, Man yar Gresik kembali bergemuruh. Lebih dari 5.000 santri PP Mambaus-Sholihin keluar memenuhi seluruh bibir jalan. Mereka didawuhi Romo KH. Masbuhin Faqih untuk menghentikan kegiatan rutin dan bergabung menyambut para jawara MKQ sebagai wujud penghargaan kepada para pejuang yang membawa nama baik Ka bupaten Gresik. Hadir dan turut serta dalam kirab kafilah adalah Romo KH.Mas buhin Faqih (Pengasuh Ponpes Mambaus-Sholihin Suci) yang naik becak ditemani Drs. H. Moh. Qosim, MSi (Wabup Gresik) dan diikuti
Bintek Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
KOTA MOJOKERTO-Sistem Akuntansi Instansi adalah salah satu hal penting dalam menunjang kegiatan instansi. Untuk itu Kankemenag Kota Mojokerto melaksanakan Bimbingan Teknis
oleh Dr. H. Haris Hasanuddin, M.Ag. (Kakankemenag Gresik) yang berjalan bersama Camat Manyar, Lurah Desa Suci, para ustadz pembimbing, para official yang tidak henti-hentinya disambut den gan suluk shalawat oleh para santri dan warga yang sore itu berjajar berdesak-desakan di sepanjang jalan. Kirab finish di depan masjid Pondok Putra, dan digelar ceremonial penyambutan oleh pengasuh pondok, Wabup dan Kakankemenag Gresik. •Chanafi
Sistem Akuntansi Instansi (SAI). Acara ini mengambil tempat di Hotel Vanda Gardenia Trawas Mojokerto, (27-28/9). Bintek kali ini diikuti oleh 30 orang peserta dari Kankemenag Kota Mojokerto, KUA dan MAN 1 Kota Mojokerto. Kakankemenag Kota Mojokerto, Drs. Syamsuri Arif, M.Si, dalam sambutan pengarahannya menjelaskan bahwa bintek ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman pegawai khususnya dalam bidang SAI. Yang mana kita tahu SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Dua materi ini harus dipahami oleh pegawai, karena sangat erat dengan pelaksanaan tugas-tugas di kantor. “Tolong acara bintek ini diikuti dengan baik, karena sangat penting untuk palaksanaan tugas di kantor,” tegasnya. Dalam Bintek ini seluruh peserta aktif mengikuti praktek yang dipandu langsung oleh beberapa narasumber yang kompeten. Narasumber Bintek in adalah Ahmad Faiqul Ihsan, ST (SIMAK BMN) dan Moch. Efendi (SAKPA). Materi dalam bintek ini antara lain, SIMAK BMN, SAKPA, Pre-test, Post-test dan praktek aplikasi. •FM
MPA 326 / November 2013
53
KIAT MENJADI MC YANG HANDAL GRESIK-Heru Purnomo, SH, MM dari Humas Pemkab Gresik menjadi nara sumber pada acara pelatihan menjadi pembawa acara di DWP Kemenag Gresik, (9/10). Acara ini diikuti oleh ibu-ibu DWP utusan dari KUA dan madrasah se-Kabupaten Gresik. Heru Purnomo menjelaskan bahwa yang harus dimiliki oleh Pembawa Acara/ MC antara lain adalah kemampuan berbicara didepan umum, kemampuan berbahasa yang baik, mempunyai suara yang berkualitas, menguasai penggunaan alat-alat pengeras suara,berpenampilan yang baik, fleksibel, luwes, mudah bergaul, ramah, percaya diri, kreatif banyak ide dan good looking tampil menawan. Ketua DWP Kemenag Gresik, Hj Indah Haris menyampaikan pesan agar anggota DWP bisa meningkatkan kemampuannya dengan banyak berlatih. Bagi yang pemula banyaklah belajar pengalaman orang lain meskipun nanti hasilnya belum maksimal. Untuk menjadi pembawa acara/MC yang terpenting adalah rajin berlatih dan berlatih, membangkitkan rasa percaya diri yang tinggi dan pandai berimprovisasi. Untuk itu, dalami materinya agar tujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan anggota DWP Kemenag Gresik dapat terlaksana. •Fudlla
DIKLAT KEHUMASAN DAN KEPROTOKOLAN TRENGGALEK-Kankemenag Kab. Trenggalek ingin terus bergerak lebih maju tidak hanya di bidang keagamaan tetapi juga bidang-bidang yang lain, salah satunya kehumasan dan keprotokolan. Karena selama ini di wilayah Kab. Trenggalek banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Kankemenag hanya bergerak di bidang keagamaan saja. Untuk itu Kankemenag Kab.Trenggalek mengadakan kegiatan Kehumasan dan Keprotokolan untuk pegawai dan guru lingkup Kankemenag, (2/10). Acara berlangsung di aula Kankemenag Kab. Trenggalek ini diikuti oleh 100 peserta, dengan nara sumber Yuli Priyanto, SE dari Kehumasan dan Keprotokolan Pemkab Trenggalek. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat menambah wawasan sekaligus menepis anggapan sebagian masyarakat bahwa Kankemenag hanya bergerak di bidang keagamaan. Plt. Kasubag Tata Usaha Drs. Mustofa Al Chamdani, M.Ag, saat membuka acara ini menekankan agar peserta mengikuti dengan seksama dan memahami materi yang diberikan. Ilmu ini sangat diperlukan karena berhubungan dengan bagaimana seharusnya tata cara maupun etika ketika berhubungan dengan instansi di lingkup Kemenag maupun dengan Instansi luar kemenag. •Rossy
PELANTIKAN KEPALA MTsN KOTA PASURUAN KOTA PASURUAN-Bertempat di ruang guru MTsN Kota Pasuruan, telah dilangsungkan pelantikan Kepala MTs Negeri Kota Pasuruan yang baru yaitu Dra. Siti Fatimah, M.Pd. menggantikan Drs. H. Fathor Rasyid, M.Pd, (7/10). Pelantikan ini dilaksanakan sangat sederhana yang dihadiri oleh Kasubag TU, Kasi Madrasah, Kasi Bimas Islam dan pengawas di lingkungan Kemenag Kota Pasuruan serta seluruh dewan guru. Dalam sambutannya Drs. H. Makmur Salim, M.Si selaku Kakankemenag Kota Pasuruan menyatakan bahwa diambilnya ruang guru sebagai tempat pelantikan adalah untuk lebih mengangkrabkan kepala MTs Negeri Kota Pasuruan yang baru dengan dewan guru walau nota bene Dra. Siti Fatimah, M.Pd.I adalah guru dari kalangan sendiri. Kakankemenag berpesan agar kepala madrasah yang baru lebih meningkatkan apa-apa yang diraih oleh pejabat sebelumnya. Ke depan, MTsN Kota Pasuruan minimal sama dengan MTsN Malang karena sama-sama dipegang oleh wanita. Tak lupa Kepala Kemenag berterima kasih kepada Drs. H. Fathor Rasyid yang telah mengabdikan dirinya menjadi kepala MTsN Kota Pasuruan selama 6 tahun 7 bulan, yang selanjutnya menjadi guru di MAN Kota Pasuruan. •Mm
MANASIK HAJI SISWA-SISWI MI, TK DAN RA MADIUN-Musim haji tahun ini, tepatnya Sabtu (5/10) KKM 01 Dolopo mengadakan kegiatan Manasik Haji untuk siswa-siswi MI/TK/RA yang berada di Wilayah Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Tidak kurang diikuti oleh 1.300 anak yang berasal siswi dari 5 lembaga pendidikan MI dan 9 TK/RA. Acara difokuskan di lapangan Beran Kel. Bangunsari Kec. Dolopo Kab. Madiun yang dimulai start dari halaman MI Al Hikmah Kel. Bangunsari. Adapun tujuan diadakannya manasik ini adalah untuk meningkatkan keimanan serta ketaqwaan para pendidik maupun peserta didik dalam rangka bulan haji 1434 H. dan menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat untuk menjalankan ibadah haji serta ibadah qurban. Selain itu juga bertujuan menjalin silaturrahmi antar siswa/siswi dan antar guru-guru serta orang tua/wali murid. Harapan diadakannya kegiatan ini adalah terjalinnya sinergisitas antara insan pendidikan dengan masyarakat khususnya orang tua/wali murid dan juga sebagai wahana untuk menteladani perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail, serta napak tilas kehidupan keluarga Ibrahim As dalam menjalankan perintah Allah. •Arf
54
MPA 326 / November 2013
IGRA KAB SIDOARJO GELAR TRAINING HAJI-UMROH DAN DONOR DARAH SIDOARJO-“Ibadah haji dan umroh adalah salah satu dari isi kurikulum RA/ BA/TA. Oleh karena itu, guru-gurunya harus paham dan bisa mempraktikkan rangkaian ibadah haji dan umroh dengan benar supaya anak didiknya menjadi paham”, demikian tandas Ketua IGRA Kab Sidoarjo, Ninik Kustini, M,Ag, ketika menyampaikan laporan panitia kegiatan Training Haji dan Umroh untuk para guru RA/BA/TA di Pendopo Delta Wibawa di hadapan Bupati, Kankemenag dan 700 peserta, (16/10). Acara ini dihadiri Bupati Sidoarjo (H. Saiful Ilah, SH, M. Hum), Kepala Kankemenmag (Drs. H. M. Nur Sjamsudin, M.Si), Kasi PHU Kemenag (H Moh Arwani, M.Hi), Kasi Penma (Dra. Fadlilah), dan juga para Pengawas PPAI. Pada acara ini, bertindak sebagai nara sumber adalah KH Fahrur Rozi (PP An-Nur Bululawang Malang), KH. Drs. Romadhon Chotib, MH ( PP Hidayatul Mubtad’in Lirboyo), dan Dr. H. Taufiqi, SH. M.Pd (Direktur Bravo Viec Malang). Tiga nara sumber melatih para guru RA/BA/ TA tentang haji dan umroh dari sisi teori dan praktik. Teori diberikan di pendopo sedangkan praktinya di area alun-alun kabupaten Sidoarjo. •Im2 PEMBINAAN SEKALIGUS PAMITAN SUMENEP-Jelang purna tugas di Kankemenag Kab. Sumenep, Drs. H. Idham Chalid, MH, selaku Kakankemenag mengadakan kunjungan ke beberapa kecamatan baik daratan maupun kepulauan se-Kabupaten Sumenep. Lokasi tempat pelaksanaan acara pembinaan bervariasi, baik itu di lembaga atau di areal aula kantor KUA ataupun juga di seputar kecamatan yang mempunyai gedung. Pada kunjungan ini, Kasubbag TU, para Kasi, Dharma wanita, sesuai dengan jadwal ikut mendampingi. Pada setiap kunjungannya, Kakankemenag selalu menekankan akan pentingnya kebersamaan dalam melaksanakan tugas dan kesabaran yang beraroma Ikhlas beramal. Sehingga dalam melaksanakan kinerja akan selalu mendapatkan kemudahan dan kelancaran sesuai dengn yang diharapkan. Lanjutnya pula, tupoksi harus dijalankan agar tidak melanggar rambu rambu dalam pelaksanaaanya. Sudah saatnya kita melayani, bukan minta dilayani. Sementara itu, untuk para guru hendaknya selalu pandai berinteraksi pada murid, perbanyak dan kenali dunia IT, agar tidak ketinggalan dalam dunia teknologi dan komunikasi, yang ke semuanya berujung peningkatan kemampuan murid dan juga mencerdaskan kehidupan bangsa. •Zarkasy
LAUNCHING GROUP QASIDAH REBANA AL-BANJARI LAMONGAN-Dalam memberi wadah kegiatan berkesenian, seksi Sosial dan Budaya DWP Kankemenag Kab. Lamongan membentuk grup qasiah rebana Al Banjari. Latihan rutin tiap hari Jum’at selama 3 bulan, akhirnya memubahkan hasil. Untuk menunjukkan hasil selama latihan serta penyiapan alat musik serta kostumnya, diadakan launching group sekaligus penampilan perdana pada acara pembinaan Kakankemenag dan halal bi halal DWP di aula MAN Lamongan yang mendapat aplaus hadirin, (20/09) Dra. Hj. Zulfatul Husnul Maram, M.Ag, Pembina sekaligus Ketua DWP Kankemenag Kab. Lamongan mengatakan, pemilihan cabang qasidah rebana Al Banjari karena sesuai dengan kultur dan budaya serta menghidupkan seni bernafas islami di lingkungan Kemenag. Untuk membentuk grup ini pihaknya mula-mula mendata potensi anggota DW yang punya hobi dan potensi dalam berkesenian, utamannya musik islami. Selanjutnya melakukan pemilihan sesuai kemampuan pemegang alat musik dan vokal. Setelah dilakukan penempatan posisi, akhirnya diitemukan posisi yang sesuai bidangnya. Sejak dilakukan launching, banyak pihak yang berkeingian mengundang group ini untuk tampil. •Nsr
PEMBINAAN DAN BIMBINGAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA DAKWAH NGANJUK-Penyelenggara Syariah Kan menag Kab. Nganjuk menggelar acara ke Pembinaan dan Bimbingan Pemberdayaan Lembaga Dakwah yang diikuti 70 peserta terdiri dari unsur Kepala KUA se-Kab. Nganjuk, penyuluh fungsional dan penyuluh honorer, dan juga dari Kemenag sendiri. Acara dilaksanakan di aula dasar Kankemenag Kab. Ngajuk, (26/9). Dalam laporannya, Ketua Panitia Penyelenggra Farid Wajdi, S.Ag selaku Penyelenggara Syariah Kankemenag Kab. Nganjuk mengatakan bahwa penyuluh merupakan ujung tombak berkembangnya ajaran agama Islam di masyarakat. Hendaklah kesempatan yang baik ini dimanfaatkan memahami terkait dengan tupoksi penyuluh. Sementara itu, Kepala Sub. Bagian TU. Drs. Habibunnajar, MM mewakili Kepala Kankemenag Kab. Nganjuk yang saat ini sedang melaksanakan tugas sebagai Petugas CJH Kab. Nganjuk, berpesan kepada penyuluh agar melaksankann tugas dengan hati yang ikhlas serta bisa berdekatan dengan masyarakat. Nara sumber acara adalah KH. Sholichin Nasruddin, M.HI (Ketua Pokjaluh Honorer Kab. Nganjuk), Drs. H. Imam Mujaib, M.HI (Kasi Bimas Islam), dan H. Farid Wajdi, S.Ag (Penyelenggra Syariah). •Nur
DIKLAT KEPROTOKOLAN DAN PEWARA/MC MALANG-Menjadi seorang Pewara Acara (MC) tidak cukup hanya berbekal ilmu yang dimiliki tetapi harus juga dilandasi dengan niat yang kuat untuk terus berbenah dan menambah pengetahuan dan ketrampilan. Pewara Acara sebagai bagian dari keprotokoleran di sebuah instansi perlu mendapatkan porsi yang proposional agar dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu setiap humas yang ada di tiap satker diharapkan dapat berperan sesuai dengan yang diharapkan. Demikian sambutan Kakankemenag Kab. Malang, H. Akhiyar, S.Ag. MM pada saat membuka Diklat Keprotokolan dan Pewara/MC di lingkungan Kankemenag Kab. Malang di aula setempat (27/9). Hadir sebagai pemateri Kasi Promosi dan Layanan Usaha Pro I RRI Malang, Ali Sukamto, S.AP, M.AP, M.OC. yang dalam uraiannya menyebutkan bahwa tiga modal dasar yang harus dimiliki seorang MC adalah olah tubuh, olah kata dan olah vocal. Agar berhasil dalam setiap acara, MC harus dipersiapkan secara detil dan jangan sampai terlambat datang di tempat agar memiliki waktu persiapan. Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta yang berasal dari penyuluh agama, humas di madrasah, pegawai KUA dan Kemenag Kab. Malang. •Arif
HUMAS HARUS TEGAS, ENERJIK, DAN LUWES BANYUWANGI-Mengemban tugas sebagai humas tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah berpenampilan energik, tegas, luwes, dan cekatan. Demikian ungkap Kakankemenag Kab. Banyuwangi yang diwakili Drs. H. Slamet, MHI Kasubag TU, saat membuka acara Pembinaan Kehumasan di aula setempat, (23/9). Acara ini diikuti 43 orang pelaksana humas pada madrasah dan KUA se-Kab. Banyuwangi. Lebih lanjut dirinya menyampaikan, selaku pelaksana humas harus selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di lingkungan Kemenag. “Humas tidak boleh salah dalam menyampaikan informasi, terkait kebijakan pimpinan”, terangnya. Dalam kesempatan itu, panitia mengundang dua nara sumber yaitu DR. H. Fathul Arief, M.Pd (Kasubag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur) yang menyajikan materi tentang Optimalisasi Peran dan Fungsi Humas. Sedangkan pemateri selanjutnya adalah Akhmad Salihin (Staf Humas Protokol Pemkab. Banyuwangi) yang menyajikan materi Keprotokolan. Diharapkan usai mengikuti pembinaan ini, seluruh pelaksana humas pada unit dan madrasah se-Kab. Banyuwangi, berperan aktif dalam pencitraan Kementerian. •Yas
PEMBINAAN MANAJEMEN KEMASJIDAN LUMAJANG-Dalam upaya me ningkatkan kualitas pelaksanaan tugas ta’mir masjid, Kankemenag Lumajang menyelenggarakan pembinaan manajemen kemasjidan yang bertempat di aula laintai 2 Kankemenag, yang diikuti oleh 60 peserta dari takmir masjid besar se-Kab. Lumajang, (9/10). Bertindak sebagai nara sumber adalah Drs. H. Muhajir dan Drs. Moh. Junaedi. Kasi Bimas Islam, Drs. Moh Junaedi, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan pembinaan ini untuk meningkatkan SDM pengurus ta’mir masjid, dan juga meningkatkan kegiatan dalam pengelolaan kemasjidan. Kakankemenag Kab. Lumjajang (Nurma luddin, SE,. MpdI) saat membuka acara menyampaikan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat pembinaan umat Islam, tempat menuntut ilmu, pusat da’wah dan kegiatan lain sebagainya. Maka masjid harus menjadi perhatian bersama, harus dipelihara dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Dalam memakmurkan masjid – lanjutnya – diperlukan manajemen yang profesional, juga diperlukan biaya yang tidak sedikit. Ta’mir masjid harus bisa menggali dana dengan cara yang baik, agar jamaah mau menyumbang hartanya dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. •Ziza
PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS PKG DAN PKB JEMBER-Bertempat di aula Kanke menag, Urusan Kepegawaian mengadakan kegiatan Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pemgembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Peserta acara ini seluruhnya berasal dari guru yang ada di wilayah Kantor Kementerian Agama Kab. Jember. Acara ini dianggap sangat penting karena berhubungan langsung dengan kinerja dan keprofesionalan profesi guru. Kasubag. Tata Usaha Ka. Kemeneg Kab. Jember, Drs. H. Hamam. M.HI, dalam pengarahannya menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu SDM Guru dalam pembuatan Penilaian Angka Kredit (PAK) serta untuk mengimplentasikan aturan-aturan pe merintah secara proponsional dan profesional dengan target terlaksananya administrasi PAK guru pada Kankemenag Kab. Jember yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Harapannya kepada semua peserta yang hadir, agar kegiatan ini diikuti dengan baik dan serius, mengingat pentingnya kegiatan ini bagi guru guna menunjang karir sebagai PNS. Berikutnya acara secara teknis dipandu oleh Analis Kepegawaian Kankemenag Kab. Jember (Rudi Winarto, SE). •Sri Ratna
MPA 326 / November 2013
55
MTsN Kampak Trenggalek Menggelar Manasik Haji
TRENGGALEK-Untuk menyemarakkan bulan haji kali ini, MTsN Kampak melaksanakan manasik haji, (17/10). Kegiatan manasik haji ini sudah menjadi kegiatan tahunan di MTsN Kampak. Sebanyak 35 guru menjadi pembimbing manasik haji. Berbagai perlengkapan
MTsN Kampak juga sudah dipersiapkan, mulai dari ihrom dan perlengkapan lainnya. Manasik haji ini, selain diikuti siswa MTsN Kampak, juga diikuti keluarga besar SD dan MI di Kecamatan Gandusari dan Kampak. Peserta dari MTsN Kampak sebanyak 250 siswa (kelas VIII), siswa SD sebanyak 240 siswa dan MI sebanyak 387 siswa. Mereka dengan khidmat mengikuti kegiatan yang bertempat di halaman MTsN Kampak ini. Hadir dalam pembukaan Kasi Haji Drs.Fauzi Abdullah, M.Pd.I , menyampaikan rasa bangga dengan diadakannya kegiatan ini. Beliau berharap mudah-mudahan dengan manasik haji nantinya hati para siswa ini tergerak untuk melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa dengan memanfaatkan sebaik – baiknya momen Idul Adha 1434 H. Selain manasik haji kegiatan lain yang dilaksanakan adalah kemah Arofah, Shalat Idul Adha serta memotong hewan Qurban. Diharapkan dengan kegiatan ini, pribadi siswa yang berkarakter - yang menjadi prioritas bagi MTsN Kampak – benar-benar bisa terbentuk. •Rossy
Pelepasan dan Pemberangkatan Haji SUMENEP-Suasana yang cerah mengiringi tamu-tamu Allah yang berkumpul di gedung KORPRI Kabupaten Sumenep bersiapsiap untuk berangkat ke asrama haji Sukolilo Surabaya. Sebanyak 687 CJH Sumenep akan berangkat menuju ke baitullah. Para CJH ini telah mengikuti manasik demi manasik haji. Baik itu di tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Sumenep. Semua bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan bagi CJH dalam melaksanakan ibadah haji, sekaligus sebagai persiapan akhir menjelang keberangkatannya ke tanah suci. Dengan manasik akan terwujud jamaah haji yang mandiri dalam melaksanakan ibadah haji, dengan harapan mendapatkan haji yang mabrur. Bupati sumenep Drs KH, Abuya Busyro Karim M.Si yang didampingi Wakil Bupati, Kakankemenag, Kapolres, Dandim dan sejumlah Forpimka, tingkat kabupaten dalam sambutan dan pengarahannya pada acara pelepasan dan pemberangkatan calon haji kabupaten Sumenep tahun 2013 mengatakan, hendaknya seluruh calon jamaah haji senantiasa menjaga kesehatannya sehingga dalam
Kemenag Dengan MUI Bangun Komunikasi dan Koordinasi
LUMAJANG-Kakankemenag Kab. Lumajang Nurmaluddin, SE MPdI menerima rombongan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Kab. Lumajang yang berjumlah 9 orang,
56
MPA 326 / November 2013
melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai tamu-tamu Allah, dapat melaksanakan sesuai dengan syariat Islam, sehingga nantinya pulang ke tanah air insya Allah dikabulkan do’anya diridhoi hajinya oleh Allah SWT dan diberikan haji yang mabrur. •Zarkasyi bertempat di ruangan kepala (9/10). H. Hasyim Asyhari, S.Ag Sekretaris Umum MUI dalam perkenalan kepada Kepala Kemenag, menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kedatangan MUI adalah silaturrahmi dalam upaya membangun kebersamaan. Disamping untuk memberitahukan bahwa DP MUI Lumajang akan menyelenggarakan MUSDA ke VIII yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 Nopember 2013 dan berharap agar Kakankemenag selaku Dewan Penasehat turut serta dalam acara tersebut. MUI Lumajang juga melaporkan masih terdapatnya aliranaliran menyesatkan di masyarakat dan mengharapkan agar aparat Kemenag pro aktif juga untuk memantau dan mengawasinya. Lebih lanjut Ketua Umum MUI Lumajang, Muflikh Farid mengharapkan agar Kemenag dan MUI bisa kerjasama dalam menjaga kerukunan umat beragama. Karena kedua institusi ini merupakan mitra kerja. Kakankemenag Lumajang menyambut dengan baik, dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan MUI dan siap untuk bekerjasama/membantu demi kepentingan umat beragama, Diharapkan Kemenag dengan MUI selalu berkomunikasi dan berkoordinasi membangun kebersamaan, khususnya dalam moral dan mental. •Ziza
PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL TULUNGAGUNG-Bertempat di aula Kankemenag Kab. Tulungagung, telah berlangsung acara Pelantikan Pejabat Struktural, (1/10). Pejabat yang dilantik berjumlah 10 orang dengan perincian 3 orang dilantik sebagai Ketua KUA dan PPAIW yaitu Muhammad Umar Shodiq, M. Ag (Kec. Tulungagung), Drs. Mukhroji, M.Ag (Kec. Ngantru), Muhsin, S.Pd.I (Kec. Pagerwojo). Dan 7 orang dilantik sebagai KTU, yaitu Ernawati, S.E (MTsN Karangrejo), Nuniswati, A.Ma (MTsN Tunggangri Kalidawir), Nuraidi, S.Pd.I (MAN Tulungagung 1), Sampuri, A.Ma (MTsN Tulungagung), Karjono, A.Ma (MTsN Pulosari Ngunut), Mokhamad Imron Rosyadi, M.Ag (MTsN Ngantru), dan Arif Hadi Winarno, A.Ma (MTsN Pucanglaban). Kakankemenag Kab. Tulungagung, H. Damanhuri, M. Ag. menyampaikan bahwa terkait PP nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian kinerja PNS, maka hendaknya para pejabat terlantik memiliki 3 hal : pertama, komitmen, bahwa sebagai pejabat Kemenag harus patuh terhadap semua aturan Kemenag dan bekerja dengan penuh profesionalitas. Kedua, integritas, yakni pejabat Kemenag harus memiliki satu kesatuan utuh mulai dari tingkat atas sampai bawah. Ketiga, loyalitas, bahwa semua pejabat Kemenag harus taat dan setia akan semua yang telah disepakati serta menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. •NH PEMBINAAN SIARAN DAN TAMADDUN DAN PEMBERDAYAAN PAI TULUNGAGUNG-Penyuluh Agama adalah corongnya Kemenag yang memiliki tugas untuk memberikan pemahaman agama Islam kepada masyarakat dan mendorong mereka untuk melaksanakan ajaran agama Islam. Oleh karena itu penyuluh agama harus memiliki tiga kompetensi, yaitu pedagogik, personalitas dan sosial. Itulah pengarahan yang disampaikan oleh Kakankemenag Kab. Tulungagung, H. Damanhuri, M. Ag. saat membuka acara pembinaan siaran dan tamaddun dan pemberdayaan Penyuluh Agama Islam yang dilaksanakan di aula Kemenag Kab. Tulungagung, (8/10). Pembinaan tersebut diikuti oleh 90 orang penyuluh PNS dan non PNS se-Kab. Tulungagung dengan narasumber Nurul Hidayah, M. Ag selaku Ketua Pokja Penyuluh Agama Islam dan H. Ahmad Balya, M. Ag. dari Penyelenggara Syari’ah. Acara diawali dengan sambutan oleh Penyelenggara Syari’ah, H. Ahmad Balya, M. Ag. yang menyampaikan tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengantisipasi banyaknya aliran sesat, menyamakan visi dan misi penyuluh, dan mengoptimalkan peran penyuluh. Usai pembukaan H. Ahmad Balya, M. Ag. menyampaikan materi tentang
kebijakan pemerintah seputar penyuluh agama non PNS. Sementara narasumber Nurul Hidayah, M.Ag. menyampaikan materi tentang altruistik sebagai kunci sukses dalam dakwah Islam. •NH PEMBERANGKATAN CJH KOTA PROBOLINGGO KOTA PROBOLINGGO-Pagi dini hari tepat pukul 05.00 WIB, Calon Jama’ah Haji (CJH) Kota Probolinggo diberangkatkan dari halaman depan kantor Pemkot Probolinggo oleh Walikota Probolinggo H. Muh. Buchori, SH, M.Si, (28/9). Proses pemberangkatan CJH berjalan lancar. Mulai proses saat CJH datang jam 03.00 WIB, pembukaan, hingga sambutan dan pelepasan oleh Walikota Probolinggo yang diiringi isak tangis dan lambaian tangan keluarga yang ditinggalkan. Walikota Probolinggo dalam sambutannya berpesan agar jamaah haji mendoakan Kota Probolinggo supaya tetap aman dan kondusif dan tidak lupa mengingatkan jamaah untuk menjaga kesehatannya serta banyak berdzikir dan berdoa agar dalam menjalankan syarat rukun haji lancar dan tiba kembali mendapat predikat haji mabrur. Jumlah CJH yang diberangkatkan sebanyak 139 orang jamaah (kloter 39), bersamaan dengan Kota Surabaya, Kab. Lumajang dan Bali dengan menggunakan 3 bus. •Abdul Rozi PEMBINAAN IRJEN KEMENAG KOTA MOJOKERTO-Peningkatan kuali tas dalam rangka menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa terus dilakukan. Tidak terkecuali di lingkungan Kemenag Kota Mojokerto, juga mendapat pembinaan dari Irjen Kemenag. Menurut jadwal, tim Irjen Kemenag akan berada di Kankemenag Kota Mojokerto selama 25 hari. Tim dari Irjen Kemenag terdiri dari 6 orang, yaitu Abd. Rauf N (Ketua), Yayat Muhayat (Sekretaris), Dadang S, Sri Rahayu, Tri Kurnianto, dan Winarno. Kedatangan tim dari Irjen Kemenag disambut dengan upacara sederhana di aula Kankemenag Kota Mojokerto (30/9). Drs. Syamsuri Arif, M.Si, Kakankemenag Kota Mojokerto dalam sambutannya menya takan, dengan pemeriksaan dan pembinaan Irjen ini diharapkan ada perbaikan di Kankemenag Kota Mojokerto. Terutama dalam peningkatan kinerja dan laporan keuangan. Kehadiran tim Irjen ini agar diterima dan disambut dengan baik dengan mempersiapkan semua data yang diperlukan. Abd. Rauf N, selaku Ketua Tim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kun jungan tim dari Irjen Kemenag adalah untuk melaksanakan audit dan meminta bantuan serta kerjasamanya agar dalam melaksanakan tugas audit dan pembinaan bisa berjalan baik, lancar dan sesuai jadwal. •FM
SALURKAN 62 KAMBING DAN 4 SAPI QURBAN SIDOARJO-Panitia qurban Kan kemenag Kab Sidoarjo yang diketuai oleh Penyelenggara Syariah (H. Moh Nur Ibadi, SE, MM) yang bekerja sejak 11 hingga 15 Oktober berhasil mengumpulkan 4 ekor sapi dan 62 ekor kambing dari berbagai seksi, satker Kankemenag dan lembaga eksternal yang bermitra seperti bank BCA dan Bank Jatim. Sebelum disembelih, hewan qurban dibagikan ke beberapa pihak. Baik masyarakat maupun lembaga binaan dakwah Kankemenag Kab. Sidoarjo (masjid desa terpencil yaitu Desa Kepetingan, Dinsos, Lapas, dan pengunsi konflik Sampang di Rusunawa Puspa Agro Jemundo Taman). Hewan qurban yang disembelih di Kankemenag berjumlah 4 ekor sapi. Hadir dalam proses penyembelihan tersebut, Kakankemenag Kab Sidoarjo (Drs. H. M. Nur Sjamsudin, M.,Si), Kasubbag TU (H Misbakhul Munir, M.Ag), Penyelenggara Syariah yang sekaligus Ketua Panitia Qurban (Drs. H. Nur Ibadi, SE, MM), Kasi PHU (H Moh Arwani, M.HI), Kasi PAIS (H Moh. Dawud, M,Si), Kasi PD Pontren (H Rohmad Nasrudin, M.Ag) serta panitia. Pendistribusian daging qurban diatur dalam dua kelompok yaitu 450 bungkus bagi orang yang memperoleh kupon qurban, dan 500 bungkus bagi masyarakat umum. •Im2 PESERTA MQK DILEPAS DAN DISAMBUT PAMEKASAN-Dalam upaya mening katkan perhatian dan kecintaan santri dalam mempelajari kitab-kitab kuning (kutub al-turats) sebagai sumber utama kajian ilmu-ilmu agama Islam, maka perlu diselenggarakan perlombaan membaca, menterjemahkan dan memahami kitab-kitab tersebut bagi para santri ponpes, melalui kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) antar santri pondok pesantren. Oleh karena itu, dalam MQK IV Jawa Timur yang diselenggarakan di PP. Moh. Syaichona Cholil dan al-Hikam Bangkalan ini, Kabupaten Pamekasan mengirimkan peserta dengan mengikuti seluruh cabang yang dilombakan. Mulai dari Tafsir, Hadits, Fiqh, Akhlaq, Nahwu, Tarikh, Ushul Fiqh dan Balaghah. Pelepasan dan penerimaan dilaksanakan di aula Arafah oleh Kakankemenag Kabupaten Pamekasan, H. Mu’arif, (5/10). Dalam mengikuti MQK IV kali ini Pamekasan menduduki peringkat ke IV dengan meraih 4 juara I, 2 juara II, 2 juara III, 2 juara harapan I dan 2 juara harapan II. Kakankemenag berharap agar pada MQK yang akan dilaksakan yang akan datang, Pamekasan dapat meraih juara umum. •Sri Mukti
MPA 326 / November 2013
57
Bahan: • 250 gr ayam • 2 btg daun serai • 1 Ibr daun pandan • 2 btg daun bawang • 3 Ibr daun jeruk • 4 bh jeruk lemon cui • 1 Ibr daun kunyit • Segenggm daun kemangi • 3 sdm minyak goreng
BUMBU: • 50 gr bawang merah • 50 gr cabai keriting merah • 50 gr kemiri • ½ ruas kunyit • ½ ruas jahe •1 sdt garam
Bahan: 1. Cuci bersih ayam lalu potong-potong kecil atau sesuai selera, sisihkan. Ambil bagian putih batang daun serai lalu memarkan, sisihkan. Daun pandan, daun kunyit dan daun jeruk, dibuang tulang daunnya lalu diiris tipis. Masukkan semuanya dalam mangkok sedang, sisihkan. Daun bawang diiris tipis dan dimasukkan ke dalam mangkok berisi irisan daun lainnya. Aduk-aduk rata, sisihkan. Peras jeruk lemon cui, sisihkan. 2. Bumbu: bawang merah, kunyit dan jahe dikupas dan dipotongdipotong-potong. Lalu haluskan bersama garam dan kemiri. Panaskan minyak dengan api sedang lalu tumis bumbu
Bahan: • 250 gram teri tawar, buang kepalanya • 200 gram kacang tanah kupas kulit • 100 gr kelapa parut kasar, sangrai • 2 sdm air asam, 4 sdm bawang goreng • 2 sdm bawang putih goreng • 5 lembar daun jeruk, iris tipis Bumbu yang dihaluskan: 150 gram cabai merah, 3 siung bawang putih, 3 sdm gula pasir, Garam secukupnya
yang telah dihaluskan hingga harum. Tambahkan daun serai yang telah dimemarkan. Masak hingga bumbu matang. 3. Masukkan potongan ayam ke dalam tumisan bumbu teruskan memasak hingga ayam berubah warna. Tambahkan irisan daun pandan, daun bawang, daun jeruk, daun kunyit, dan perasan air jeruk lemon cui. Aduk-aduk hingga bahan dan bumbu tercampur rata. 4. Lalu tutup wajan dan kecilkan apinya. Masak sambil sesekali diaduk hingga ayam matan dan bumbu meresap. Sesaat sebelum diangkat, tambahkan daun kemangi, aduk rata tuang ke dalam mangkuk atau piring saji. Sajikan panas-panas dengan kentang goreng.
Cara membuat: 1. Goreng masing-masing teri, kacang tanah, dan daun jeruk, angkat, tiriskan. Panaskan 3 sendok makan minyak, tumis bumbu halus hingga matang, 2. Masukkan teri goreng, kacang tanah goreng dan semua sisa bahan, aduk rata, angkat.
Bahan : • 300 gram pepaya • 300 gram melon • 300 gram semangka UNTUK SIRUP : • 250 gram gula pasir • 50 ml air • 1 buah jeruk lemon, peras airnya
58
MPA 326 / November 2013
Cara Membuat : 1. Potong daging buah pepaya, melon, dan semangka dengan alat pemotong buah untuk cocktail bentuk bulat kecil, dan simpan dalam lemari pendingin. 2. Buat sirup: didihkan gula, air, dan air jeruk lemon hingga mengental, angkat dan dinginkan. Simpan dalam lemari pendingin. 3. Setelah buah dan sirup dingin, campur, dan aduk rata. Siapkan gelas, tuangkan ke dalamnya dan sajikan dingin. Untuk 6 Orang
LAA Remaja Hamiduddin
Berharap Ukir Prestasi Lebih di Beijing
K
ata siapa matematika itu sulit? Bagi Hamiduddin, matematika itu gampang dan sangat bahkan menye nangkan. Itulah yang di ungkapkan Hamiduddin siswa alumni MTs Al-Falah Al-Islami yang sekarang telah duduk di kelas X-7 di MAN Sampang. Dan berkat kecintaanya dengan ilmu hitung ini dia pun mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Memang benar, baru-baru ini putra pasangan Matwaki dan Maryam ini berhasil menyabet Medali Perunggu di Olimpiade Matematika tingkat Internasional, yang di laksanakan tanggal 14-16 Agustus 2013 di Seoul, Korea Selatan. Dalam ajang ini, remaja pendiam ini mewakili MTs Al-Falah Al-Islami Sampang Ini tentu tanpa alasan. Sebab sejatinya ajang interna sio nal ini merupakan serangkaian seleksi yang diikuti Ha mid sejak di bangku sekolah tingkat pertama. Pada walnya Hamid mengikuti seleksi mapel Matematika a guna pembinaan oleh Erick Institute di madrasahnya. Dia pun harus bersaing dengan ratusan pendaftar. Tapi mujur baginya, teryata dia masuk ke dalam 20 besar pada seleksi tahap pertama tersebut. Tak berselang lama, akirnya dia harus merelakan waktunya untuk mengikuti pembinana selama sebulan di sekolahnya sebelum dilakukan penyarigan lagi untuk mencari 5 siswa terbaik. Lagi-lagi Dewi Fortuna berpihak padanya, pasalnya dia dinyatakan sebagai peraih nilai tertinggi. Dan kesempatan untuk menjajal kemampuan dengan para remaja sedunia pun sudah di depan mata. “Setelah seleksi kedua saya langsung mengikuti karantina selama sebulan di Malang,” ungkapnya. Di sini, dirinya tidak hanya fokus latihan hitung menghitung saja, tapi juga kemampuan bahasa. Sebab, soal yang akan dihadapnya adalah berbahas Inggris. Lerja keras Hamid pun berbuah manis dengan menyabet Medali Perunggu di Olimpiade Matematika tingkat Internasional. Prestasi ini, tentu saja menjadi pelengkap dari torehan
juara yang diraihnya. Diantara tropi juara yang telah dia genggam adalah Juara 1 Olimpiade Matematika se-Kabupaten Sampang yang di adakan oleh IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam Olimpiade Matematika se-Kabupaten Sampang yang di adakan oleh UIM Malang, dia pun berhasil menjadi jawara pertama. Meski demikian, jalan kesuksesan Hamid tidaklah semulus yang dibayangkan. Sebab sebelum ajang-ajang tersebut, dia beberapa kali mengikuti lomba serupa tapi masih belum bisa membawa prestasi. Walaupun kegagalan selalu menghampirinya, namun Hamid tetap bersemangat. Dia masih optimis bahwa di lain kesempatan pasti akan mendapatkan juara. "Tiap kali mengalami kegagalan, justru membuat saya semakin bersemangat untuk menaklukkan matematika," ucapnya. Padahal jika mengaca pada saat dirinya duduk di bangku SD, remaja kelahiran Sampang, 25 Maret 1998 sangat anti degan matematika. Baginya ketika itu, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat membosankan. Tapi ini tak berlangsung lama, sebab ketika mulai menapaki bangku madrsah tsanawiyah, sedikit demi sedikit dia mulai tertarik dan bahkan menyukai pelajaran matematika. “Ini lantaran metode pengajaran yang diterapkan para guru di madrasah sangatlah menyenangkan,” ujarnya. Kini, meskipun telah mampu berpretasi di level internasional, tapi semngat belajarnya tak pernah surut. Apalagi pada Oktober ini, dia harus bertolak ke Beijing Cina untuk bertarung adu cerdas lagi dengan remaja se-dunia. Satu prinsip yang senantiasa menemaninya adala tiap-tiap manusia semuanya memiliki kapasitas yang sama, yang membedakannya hanyalah usaha. “Dan saya mohon doa restunya ya, semoga pada ajang ini saya bisa mendapatkan juara lebih baik lagi,” tuturnya berharap. •Lely
MPA 326 / November 2013
59
Al Baitar, Ahli Tumbuhan Obat Oleh: Abdul Haris*)
N
ama lengkapnya Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi. Namun salah satu ilmuwan Muslim terbaik yang pernah ada ini lebih dikenal sebagai Ibnu Al-Baitar. Dia dikenal sebagai ahli botani (tetumbuhan) dan farmasi (obat-obatan) pada abad pertengahan. Dilahirkan pada akhir abad 12 di kota Malaga (Spanyol), Ibnu Al-Baitar menghabiskan masa kecilnya di tanah Andalusia tersebut. Minatnya pada tumbuh-tumbuhan sudah tertanam semenjak kecil. Beranjak dewasa, dia pun belajar banyak mengenai ilmu botani kepada Abu al-Abbas al-Nabati yang pada masa itu merupakan ahli botani terkemuka. Dari sinilah, al-Baitar pun lantas banyak berkelana untuk mengumpulkan beraneka ragam jenis tumbuhan. Tahun 1219, dia meninggalkan Spanyol untuk sebuah ekspedisi mencari ragam tumbuhan. Bersama beberapa pembantunya, al-Baitar menyusuri sepanjang pantai utara Afrika dan Asia Timur Jauh. Tidak diketahui apakah jalan darat atau laut yang dilalui, namun lokasi utama yang pernah disinggahi antara lain Bugia, Qastantunia (Konstantinopel), Tunisia, Tripoli, Barqa dan Adalia. Setelah tahun 1224 al-Baitar bekerja untuk al-Kamil, Gubernur Mesir dan dia dipercaya menjadi kepala ahli tanaman obat. Tahun 1227, al-Kamil meluaskan kekuasaannya hingga Damaskus dan al-Baitar selalu menyertainya di setiap perjalanan. Ini sekaligus dimanfaatkan untuk banyak mengumpulkan tumbuhan. Ketika tinggal beberapa tahun di Suriah, Al-Baitar berkesempatan mengadakan penelitian tumbuhan di area yang sangat luas, termasuk Saudi Arabia dan Palestina, di mana dia sanggup mengumpulkan tanaman dari sejumlah lokasi di sana. Sumbangsih utama Al-Baitar adalah Kitab al-Jami fi alAdwiya al- Mufrada. Buku ini sangat populer dan merupakan kitab paling terkemuka mengenai tumbuhan dan kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab. Kitab ini menjadi rujukan para ahli tumbuhan dan obat-obatan hingga abad 16. Ensiklopedia tumbuhan yang ada dalam kitab ini mencakup 1.400 item, terbanyak adalah tumbuhan obat dan sayur mayur termasuk 200 tumbuhan yang sebelumnya tidak diketahui jenisnya. Kitab tersebut pun dirujuk oleh 150 penulis, kebanyakan asal Arab, dan dikutip oleh lebih dari 20 ilmuwan Yunani sebelum diterjemahkan ke bahasa Latin serta dipublikasikan tahun 1758. Karya fenomenal kedua Al-Baitar adalah Kitab al-Mughni fi al-Adwiya al-Mufrada yakni ensiklopedia obat-obatan. Obat bius masuk dalam daftar obat terapetik. Ditambah pula dengan 20 bab tentang beragam khasiat tanaman yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Pada masalah pembedahan yang dibahas dalam kitab ini, Al-Baitar banyak dikutip sebagai ahli bedah Muslim ternama, Abul Qasim Zahrawi. Selain bahasa Arab, Baitar pun kerap memberikan nama Latin dan Yunani kepada tumbuhan, serta memberikan transfer pengetahuan. Kontribusi Al-Baitar tersebut merupakan hasil observasi, penelitian serta pengklasifikasian selama bertahun-tahun.
60
MPA 326 / November 2013
Dan karyanya tersebut di kemudian hari amat mempengaruhi perkembangan ilmu botani dan kedokteran baik di Eropa maupun Asia. Meski karyanya yang lain yakni kitab al-Jami baru diterjemahkan dan dipublikasikan ke dalam bahasa asing, namun banyak ilmuwan telah lama mempelajari bahasan-bahasan dalam kitab ini dan memanfaatkannya bagi kepentingan umat manusia. (berbagai sumber ) *) Guru MTs. MA. Al-Musthofa Canggu Mojokerto
Patut Patuh Oleh: Mey.S
Seorang siswa SMP mengendarai sepeda motor melaju di jalan raya yang padat kendaraan menuju sekolahnya. Setiba di sekolah, ia tidak memarkir di sekolah melainkan di pasar yang memang berjarak dekat dengan sekolahnya. Artinya, siswa tersebut sadar bila dirinya telah melanggar aturan sekolah yang melarang seluruh siswanya membawa motor ke sekolah. Di hari yang lain, seorang mahasiswa berboncengan mengendarai sepeda motor mengambil jalan pintas, meski harus melanggar rambu larangan. Dan di belakangnya seorang petugas polisi lalu lintas melintas. Agar tak kehilangan jejak, ia memburunya dengan jalur serta cara yang sama seperti mahasiswa tadi. Nah, mahasiswa dan seorang petugas polisi telah sama-sama melanggar peraturan. Siapa harus menyalahkan siapa. Manakah yang lebih dulu ada, peraturan atau pelanggaran? Benarkah peraturan diciptakan untuk ditaati? Atau sebaliknya? Sebab pada kenyataannya, dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui bentuk pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan yang dilakukan oleh hampir berbagai lapisan masyarakat. Bahkan, intensitasnya sangat tinggi serta bervariasi, pelanggaran dari hal-hal kecil hingga hal-hal yang besar. Oknum mahasiswa dan polisi dalam ilustrasi di atas tentu memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian seseorag amat terkait dengan sistem norma dalam masyarakat. Kepribadian sebuah masyarakat yang telah telanjur terbiasa dalam perilaku melanggar, niscaya akan muncul adanya budaya melanggar. Keterkaitan kepribadian dan sistem norma tersebut akan terus berangsung dalam lingkaran kehidupan. Walhasil, kebudayaan merupakan refleksi karakter masyarakat. Semua yang dipelajari dalam kehidupan sosial dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya merupakan kebudayaan. Dan, kebudayaan merupakan komponen yang akan menentukan bagaimana citra kepribadian dari sebuah warga masyarakat, termasuk generasi berikutnya. Beragam bentuk dan kualitas pelanggaran terjadi dalam kehidupan. Rasanya hampir tiap manusia tak pernah luput dari perilaku melanggar. Manusia memiliki kecenderungan melanggar peraturanperaturan tidak tertulis yang ada di dalam masyarakat. Sebagian manusia melakukan pelanggaranpelanggaran secara berkelanjutan meski telah ada sanksi sosial dan hukum. Semisal, korupsi yang terjadi di negeri ini seoalah telah menjadi budaya, sehingga, seolah pula, sangat susah untuk diberantas. Korupsi hampir setiap hari muncul di berbagai media dan hampir setiap orang pula membicarakannya. Jika ada korupsi yang juga terjadi di tingkat masyarakat bawah, amat sangat mungkin karena terinspirasi oleh korupsi di tingkat atas. Fenomena korupsi seakan telah menjadi hal yang biasa. Lantaran “biasa”, perilaku tersebut bukan tidak mungkin, pada saatnya akan menjelma sebagai bentuk budaya korup dalam kehidupan. Agama dan negara, masing-masing mempunyai bentuk peraturan beserta konsekuensinya yang wajib dan patut dipatuhi. Munculnya beragam pelanggaran yang terjadi di kehidupan masarakat mengakibatkan peraturan negara tersebut selalu mengalami perubahan dan perkembangan sesuai mobilitas sosial budaya masyarakat. Semakin maju suatu masyarakat akan mengakibatkan semakin kompleksnya peraturan yang mengikat. Negara membuat peraturan sesungguhnya demi melindungi masyarakat itu sendiri dari berbagai hal buruk yang terjadi. Peraturan diciptakan juga untuk kepentingan kemanusiaan. Namun, seringkali manusia menyimpan pemahaman yang berbeda-beda atas peraturan tersebut. Dan secara filosofis, peraturan mengajarkan kita akan pentingnya bertoleransi. Memang, peraturan yang dibuat siapapun dalam bentuk apapun patut dipatuhi. Bahkan terhadap diri sendiri sekalipun kita patut patuh agar tak menjadi figur pengingkar janji, melanggar atas janji sendiri. MPA 326 / November 2013
03 LAYOUT C - HAL 61 CERMAT - NOP 2013.pmd 61
10/29/2013, 9:27 PM
61
Balada Lelaki Tua
Lelaki tua berjalan di tepi kehidupan Cahaya matanya nanar Menatap reot punggung kehidupan Lidahnya kelu Getir mengecap pahit deritaan Telapak kakinya mengelupas Menapak kering rerumputan Lelaki tua Menengadahkan tangan Menudukkan pandang Setulus hati ia ucapkan Maafkanlah, Ya Tuhan Pemilik Alam Atas mereka Orang-orang yang lalai dalam menakar dan menimbang Yang mendusta kebangkitan Yang mengagungkan kehidupan Dan mengkhianati kematian Lelaki tua Menunduk takzim Sungguh! Tak perlulah ia mohonkan ampun Atas orang-orang yang curang Akan menakar dan menimbang Karena nama-nama mereka Terukir telah Dalam catatan adzab didustakan Dalam kemelut neraka tak pernah padam Lelaki tua Memeluk kematian Merengkuh lain rasa kehidupan Bersama-catatan-catatan Yang malaikat pun tak luput saksikan Ialah ia Yang nantinya duduk di atas dipan Badannya mewangi kasturi tak terelakkan Ialah ia Yang nantinya Yang nantinya Tertawa pahit menatap mereka Orang-orang pendusta kehidupan Cholilatun Nabilah Kelas XII Bahasa MAN Kediri II Kota Kediri Jalan Sunan Ampel , Ngronggo, Kota Kediri, Kode Pos 64127
Mujahid Bidadari
Masa menua berarakkan perzamanan lahir sepotong tubuh mendewasa anggun nan perkasa lemah lembut nan tangguh Kartini atau bidadari terzaman Nabi yang cadas teguh di jalan Tuhannya beriringan husar mengawal umbara persada menyibak tabir gender abad ini Harian sejarah selalu berceloteh dalil-dalil jejak mujahid terpetik teladan bukan serdadu bersimbah darah di palagan
62
MPA 326 / November 2013
atau... menyuarakan akhwat oleh akar cercaan namun... kesukaran melahir berpulang nyawa tertanda syahid terdalam pusara Umi Latifah Siswa Kelas XII S 1 MAN Ngrambe Bedingin, Ngrambe, Ngawi
Pahlawan
Pahlawan ... Kau adalah jagoan kami Kau adalah pembangun negeri ini Tanpa kau aku tidak akan seperti ini Tanpa kau bangsaku tidak akan merdeka Berjuta-juta rintangan kau hadapi demi kita semua Sampai-sampai kau rela korbankan Jiwa dan ragamu demi kita semua Tetesan darahmu telah menyatu dalam darahku Putih tulangmu telah menyatu dalam tubuhku Oh.....Tuhan.......... Ampunilah dosa-dosa pahlawan kami Tentramkanlah kehidupan keluarganya Dari dunia sampai akhirat Karena tanpa mereka Kami tidak akan seperti ini Pahlawan kan ku kenang jasamu hingga akhir hayatku Syaiful Rizal Siwa Kelas X-5 MAN Sampang
Terminal Kota Terakhir
manusia di persimpangan jalan itu akhirnya menuju terminal kota terakhir,.. membawa bekal dan isi kantong yang telah terkumpul membeli karcis dan masuk pada luapan manusia dengan berbagai tujuan perjalanan… arus penumpang yang terkendali berebut bus hingga rela berdiri pak kernetpun dengan sigap siap menutu pintu bus di sisi lain, tak sedikit pula ada bus yang hingga matahari meninggi masih sepi penumpang dan bertengger tak beranjak dari terminal dia mengedarkan pandangannya pada suasana yang buatnya letih letih tergiur, letih terbuai tapi manusia persimpangan itu pada akhirnya akan temukan jalan pulang,.. memilih jejaknya sendiri dan masuk bus yang membawanya kembali merangkai perjalanannya sendiri karena mimpinya berujung di kampung kelahiran Anik Wahyuningsih Mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang
Hamba yang Tertinggal
Malam yang mencekam; siang yang menelanjang Pagi yang buta; siang yang tiada ; sore yang mati buta dan tiada Dari sebelum aku sadar keberadaanmu; aku mulai merasakan kehilangan Sebelum butir-butir rindu menjelma kasih yang merindu ada dan tiada Sekarang rasa dugaku menjadi benar-benar duka Ya Rabb; kau pergi tanpa aku sadari Kau menjauh tanpa menyadari Kau menghilang, melupakan tanpa kenal kisah telah berjalan sebelum ini Ya Rabb; Tak kuat menahan tarikan tanganmu yang lembut itu untuk hilang dari hadapan Kau biarkan aku yang menanggung semua ini Kau biarkan aku tidur sendiri tanpa alunan suara dan pelukanmu Ya Rabb; Dari sekarang sampai kapan aku merelakanmu Dari sekarang sampai kapan aku bisa menahan rindu Kau berkeliaran disetiap ingatan tapi kau tak mau melirikku sedikitpun Ya Rabb; Desiran kata yang tercipta hanya sebatas puisi belaka; yang membuatmu santai saja, duduk manis kau lailiyah Padahal, aku melemparmu dengan hati yang sakit; tetap saja kau kembali tanpa senyuman Ya Rabb; Hamba yang tertutupi dosa besar ini Jiwa hamba yang membuatmu tak tahu hariku yang membutuhkanmu Sementara, robekan hati ini ingin merasakan kedamaian Ya Rabbi Ya Hafidh Kembalilah untuk hamba yang luka karna lari mengejarmu. Readi Afandi MA. Raudlatul Ulum Bilapora Rebba Lenteng
TTM EDISI 326
Bulan NOVEMBER 2013
TTM Edisi 326
MPA
DAFTAR PERTANYAAN MENDATAR : 1. Sejenis pohon palem 4. Memarahi dengan suara keras 7. Tulang pipih yang melindungi rongga dada 8. Luas, lebar 10. Melimpah melebihi kapasitas 12. Memberi penghormatan 14. Kadang-kadang, sekali-sekali 17. Tiruan, bukan asli 18. Lebih baik (bahasa Arab) 21. Orang cerdik, pandai dan bijaksana 23. Tepuk tangan dengan serentak 25. Huruf Hijaiyah 26. Bersifat menyangkut manusia 27. Sesuatu menjadi hasil peristiwa, perbuatan MENURUN : 1. Sangat sederhana, apa adanya 2. Nomor Induk Pegawai 3. Tulang kecil-kecil yang tumbuh di dalam gusi 4. Sajak sederhana bercerita mengharukan 5. Tertinggi, teratas, puncak 6. Panggilan penghormatan bagi saudara tua 9. Bersifat dugaan, perkiraan 11. Larutan kimia bersifat mudah menguap, mudah terbakar, sebagai campuran minuman keras 13. Alif-Lam-Mim 15. Lembaran Anak-anak 16. Hakekat, Inti, Hal pokok 17. Hal yang bersifat ke –Tuhanan 19. Garis keturunan 20. Uang yang disediakan untuk satu keperluan 22. Institut Teknologi Surabaya 24. Asian Development Bank
KUPON
No : 326
JAWABAN TTM NO. 324 Mendatar : 1.LEMARI 4.PEDATI 7.DIA 8.BAHANA 9.TUDUNG 11.HIU 13.EFEK 15.KOMA 18.DUA 21.RAMPAI 23.JANTAN 24.SIA 25.AKTUAL 26.BLEWAH Menurun : 1.LEMBU 2.AUBADE 3.INDAH 4.PRATU 5.DAUD 6.IMAGO 10.UKM 12.ITU 14.FAM 16.OPNAME 17.AROMA 18.DISEL 19.AJAIB 20.ANTAH 22.PILU
Peraih Hadiah TTM No. 324 1. M. Jahir MAN 1 Jember Jl. Imam Bonjol 50-Jember 2. M. Johan Amiruddin Jl. Raya Parengan RT 04 RW 03 Maduran, Lamongan (62261) 3. Suhairi Rachmad Jl.Asta Keramat No.1 Desa Telaga Kec. Ganding Sumenep (69462) 4. Abdul Manan Sekarputih Gg I RT 05 RW 02 Kec. Tegalampel Kab Bondowoso (68291) 5. Mohammad Khorro PP. Puncak Darussalam Patoan Raya, Palengaan, Pamekasan
Ketentuan : 1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya. 2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir November 2013 (cap pos). 3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 328.
MPA 326 / November 2013
63
Nama Panggilan : Faiz Tempat/Tgl Lahir : Gresik, 2 Juli 2011 Alamat : Kesamben Kulon RT 4 RW 6 Wringinanom Gresik Orang Tua : Sugito Alfi
64
Nama Panggilan : Rizal Tempat/Tgl Lahir : Blitar, 07 Agustus 2004 Alamat : Jl. Raya Buneng, Boro, Selorejo, Kab. Blitar Sekolah : SDN Sumberpucung Malang Hobi : Berenang Cita-Cita : Dokter Orang Tua : Isjayantik dan Ramelan
Nama Panggilan : IRIN Tempat/Tgl Lahir : Mojokerto, 27 Juli 2010 Alamat : Klinterejo RT.01/RW.04 Kec. Sooko, Mojokerto Hobi : Menulis, memasak dan nyanyi Cita-Cita : dokter Orang Tua : Moch. Syarif Kholili dan Erna Hidayatin Naily
Nama Panggilan : INDAH Tempat/Tgl Lahir : Lumajang, 03 Mei 2009 Alamat : Jl. Ranupakis, Klakah, Lumajang Hobby : MENGGAMBAR Cita-Cita : PILOT Orang Tua : Akhmad Ridwan dan Efi Fahmidiyah
Nama Panggilan : Ebyad Tempat/Tgl Lahir : Jember, 12 Januari 2012 Alamat : Garahan Kec. Silo Kab. Jember Hobi : Mendengarkan sholawat habib assegaf Cita-Cita : Hafidz Al-qur’an dan Dosen Orang Tua : Nasirudin. F, M.Pd.I dan Evi Haryati
Nama Panggilan : Ipunk Tempat/Tgl Lahir : Sumenep, 09 Februari 2013 Alamat : Bilapora Rebba Lenteng Sumenep 6946 Hobi : Berteriak dan Menangis Cita-Cita : Anak yang Tinggi dan Ideal
MPA 326 / November 2013
Hari Wisudaku Oleh: Kuswatul Masfufah Zain*)
T
anggal yang Firdha tunggu-tunggu pun akan tiba tinggal menunggu hari. Tepatnya tanggal 4 Juni 2013 nanti Firdha akan melaksanakan wisuda sebagai tanda lepas pisah dari jenjang Sekolah Menengah Pertama di Ma’hadnya.1 Jauh-jauh hari, Firdha pun telah selesai mengepak semua barang-barang untuk meninggalkan Ma’had tercinta. Setiap hari Firdha berlatih Qasidah bersama temantemannya untuk ditampilkan pada acara wisuda. Saat latihan berlangsung tiba-tiba muallimah2 memanggilnya dari luar gedung seni. Firdha pun bergegas menghampiri muallimah dan bertanya dengan menggunakan bahasa Inggris. Karena di Ma’had Al Amin Firdha hanya diperbolehkan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa arab dan inggris. “What happen Muallimah?” tanya Firdha. “There is your mother and your sister,” muallimah menjawab. Firdha meninggalkan teman-temannya untuk menemui Umi dan kakaknya. Sesampainya di kamar, Firdha segera bersalaman dengan keduanya. Setelah ketiganya ngobrol sebentar tiba-tiba Umi mengajak Firdha menghadap ke ustadzahnya untuk bertemu dengan Nyai3. Firdhapun menuruti dan menguti Umi dan Kak Tafri dari belakang. Dalam benaknya, Firdha bertanya-tanya. “Sebenarnya apa yang direncanakan Umi? Kenapa Umi harus bertemu dengan Nyai segala?!” Namun segala pertanyaan yang berputar-putar di pikirannya urung Firdha tanyakan kepada Umi. Firdha memilih untuk diam dan terus membuntuti Umi dan Kak Tafri dari belakang. Sesampainya di rumah Nyai, Umi segera mengutarakan maksud dan tujuannya. Tanpa Firdha duga, ternyata Umi meminta izin agar Firdha diperbolehkan meninggalkan ma’had untuk beberapa hari karena keponakan Umi yang di Jakarta akan menikah dua hari lagi. Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Firdha terkejut dengan ucapan Uminya, bagaimana mungkin wisuda yang Firdha nanti-nantikan selama dua bulan harus dilewatkan begitu saja hanya karena ada acara pernikahan.
Firdha pun mencoba menolak permintaan Uminya. Dengan halus Firdha beralasan wisuda tinggal beberapa hari dan dia tidak mungkin untuk meninggalkan teman-temannya yang akan merusak latihan mereka. Sebenarnya Firdha tak ingin menghabiskan waktu terakhirnya dengan perpisahannya yang lebih cepat dari semestinya. Tetapi apa mau dikata, sekeras apapun usaha Firdha untuk tetap tinggal di ma’had, Umi tetap bisa membujuknya untuk pulang. Firdha pun meninggalkan ma’had, dengan berat hati dia menyempatkan diri untuk berpamitan dengan temantemannya. Dan tentunya dengan anak-anak Qasidah, dia meminta maaf karena tidak bisa melengkapi mereka. Tetapi dia berjanji akan berusaha datang ketika hari wisuda. Sesampainya di rumah, Umi telah menyiapkan semua baju yang akan Firdha bawa. Mobil pun melesat menuju Bandara Juanda. Ternyata, Abah juga sudah memesan tiket pesawat yang akan Firdha tumpangi. Setelah perjalanan kurang lebih selama satu jam, Firdha pun sampai di Bandara Ir. Soekarno. Firdha gelisah dan tak sabar menunggu waktu wisuda. Ingin rasanya dia meninggalkan pesta yang sedang berlangsung dan segera terbang ke ma’hadnya. Firdha memohon kepada Umi dan Abahnya agar diizinkan untuk pulang lebih awal karena ingin mengikuti acara wisuda. Akhirnya, Abah mengizinkan asal Firdha ditemani Kak Tafri. Firdha sangat bersyukur karena setelah acara pernikahan itu selesai, dia bisa kembali ke Ma’had tepat waktu. Firdha dapat menepati janjinya. Tepat ba’da maghrib, Firdha sampai di Ma’had untungnya acara wisuda akan dimulai ba’da Isya’. 1 Ma’had = Pondok Pesantren 2 Mullimah = Pengurus Pondok 3 Nyai = Sebutan untuk isteri Kyai / Pengasuh Pondok Pesantren *) Siswi kelas XII IPA 3 MAN Sampang
MPA 326 / November 2013
65
11
Maret 2004, Madrid diguncang ledakan bom yang menewaskan hampir 200 jiwa. Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai ”M-11” ini, menurut polisi Spanyol dilakukan oleh jaringan Al-Qaidah. Peristiwa pengeboman ini, telah menambah panjang daftar tindakan teror dinegeri matador ini, yang sebelumya sering dilakukan kelompok ETA Basque. Pada peringatan tahun pertama peristiwa itu, Club de Madrid menggelar ”International Summit on Democracy, Terrorism, and Security” berlangsung 8 – 11 Maret 2005 dengan pengamanan ketat. Dibuka oleh Raja dan Perdana Menteri Spanyol, kemudian ditutup oleh Sekjen PBB Kofi Annan. KTT yang lebih dikenal dengan”Madrid Summit” ini, menghadirkan banyak kepala negara dan kepala pemerintahan, serta para sarjana dan pakar terkemuka dunia dalam bidang demokrasi, terorisme, dan keamanan. Dari Indonesia diwakili Prof.DR. Azyumardi Azra. KTT terbagi dalam 16 Kelompok Kerja yang membahas akar-akar terorisme dari berbagi segi, dari aspek psikologi, politik, ekonomi, budaya, sampai agama. Terdapat juga kelompok kerja tentang langkah dan kebijakan antiteror dari berbagai dimensi. Kelompok kerja yang telah berdiskusi melalui internet berbulan-bulan sebelum KTT itu berlangsung, menghasilkan sejumlah kesepakatan penting seperti : Kesadaran bahwa dewasa ini tidak ada negara yang kebal dan bisa terhindar dari terorisme (tindakan kekerasan yang ditujukan untuk menciptakan dampak ketakutan luar biasa ditengah masayarakat secara keseluruhan). Akar terorisme juga sangat kompleks, yang bisa merupakan gabungan dari berbagai faktor, sejak dari ketidakpuasan politik domestik dan internasional, kemiskinan, keterbelakangan pendidikan, penafsiran literal dan sepotong-sepotong atas (teks) agama, alienasi dan ketercerabutan budaya, dan faktor terkait lainnya. Khusus tentang akar keagamaan terorisme, kesepakatan dalam Kelompok Kerja yang dipimpin Profesor Mark Juergensmeyer dari UC Santa Barbara Amerika Serikat, antara lain menegaskan bahwa : ”Agama per se jarang atau hampir tidak pernah menjadi satu-satunya penyebab terorisme. Yang sering terjadi, faktor penyebabnya malahan faktor-faktor ekonomi, politik, sosial, dan budaya bercampur baur satu sama lain, yang kemudian di-justifikasi dengan penafsiran literal dan ketat atas agama. Penafsiran semacam ini sangat boleh jadi menyumbang bagi terciptanya ”culture of violence” dikalangan kelompok keagamaan tertentu yang
66
MPA 326 / November 2013
menolak berkompromi dan bahkan memegang perspektif tentang perang kosmik. Memandang akar-akar terorisme yang begitu kompleks, penanganannya juga mestilah multifacetted, multitrack, dan komprehensif. Respons militer dan keamanan saja disepakati tidak akan mampu menangani terorisme. Sebaliknya, justru kontraproduktif dan dapat menciptakan bebagai ekses yang pada gilirannya melahirkan ’lingkaran terorisme’ yang sulit diakhiri. Juga dipandang keliru penggunaan istilah ’Jihadists’, yang semakin meluas belakangan ini, untuk menyebut orang-orang Islam yang terlibat dalam tindakan terorisme. Tindakan teror yang mereka lakukan, yang mengakibatkan tewasnya banyak ’innocent people’ bukanlah ’jihad’ dalam arti sesungguhnya. Penggunaan istilah tersebut selain merupakan distorsi dan tidak sesuai dengan ajaran Islam yang benar, sekaligus juga merupakan ’stigmatisasi’ terhadap Islam secara keseluruhan. Lebih jauh, terorisme tidak dapat dibasmi dengan tindakan-tindakan unilateral, sebaliknya harus melalui kerjasama multilateral, khususnya melalui lembagalembaga internasional, terutama PBB. Unilateralisme negara pada tingkat internasional, hanya akan menumbuhkan ketegangan internasional – diantara berbagai negara – dan sekaligus meningkatkan ketegangan diantara masyarakatmasyarakat dunia. Pada tingkat domestik, meski bukan satu-satunya obat mujarab, demokrasi dipandang sebagai alternatif untuk mengurangi jika tidak dapat menghilangkan terorisme secara keseluruhan. Penguatan demokrasi mestilah sejalan dengan pemberdayaan aparat dan tatanan hukum dengan tetap menghormati HAM, penguatan civil society dan pemberian ruang partisipasi dan dialog yang lebih besar. Dengan begitu, political discontent yang dapat berujung pada terorisme dapat diakomodasi dan disalurkan dengan penuh keadaban. Dengan demikian, Madrid Summit yang dirancang dilaksanakan dan dikaji bersama oleh sebagian besar pakar dunia barat sendiri, adalah sebuah upaya yang diharapkan dapat membuka mata –pandangan mereka tentang akar terorisme dengan segala penyebab dan keterkaitannya, dan khususnya tentang Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dan hidup berdampingan secara damai untuk mmakmurkan dunia ini. (diolah dari jejak-jejak jaringan kaum muslim, azyumardi azra, 2007) ahar
Kakanwil Kemenag Prov. Jatim bersama Wagub Jatim saat menyambut kedatangan jamah haji kloter pertama Embarkasi Surabaya
Drs. H. Sudjak saat memberikan Tropy juara (kiri) dan suasana salah satu majlis MQK IV Prov. Jatim 2013 di Bangkalan
Drs. H. Sudjak, MAg bersama Bupati Bangakalan saat menerima bingkisan dari salah satu delegasi MQK IV Jatim 2013
Drs. H. Sudjak, MAg (paling kanan) bersama Pak De danGus Ipul saat melaksanakan Shalat Idul Adha di M asjid Al-Akbar Surabaya
Pengurus DWP Kanwil Kemenag Prov. Jatim saat menyambut kedatanagn Tim Penilai Lomba UKS di RA Perwanida Surabaya
H. Sudjak berbincang dengan H. Nus Cholis sebelum pelaksanaan pemotongan hewan kurban di kanwil Kemenag Prov. Jatim
Suasana pemotongan hewan kurban di kanwil Kemenag Prov. Jatim 04 LAYOUT D - HAL 67 BIDIKAN - NOP 2013.pmd 67
10/29/2013, 8:04 PM
05 LAYOUT E - HAL 68 COVER BLKG - NOP 2013.pmd 68
10/29/2013, 9:23 PM