I. PENDAHULUAN
A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), pada mulanya didirikan selang satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia dengan nama “Bank Negara Indonesia” berdasarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946 memiliki peran sebagai bank sentral yang bertanggung jawab dalam menerbitkan dan mengelola mata uang Rupiah. Berdasarkan undang-undang nomor 17 tahun 1968, Bank Negara Indonesia ditetapkan oleh pemerintah menjadi bank komersial dengan status bank umum milik negara, dan nama resminya diubah menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”. Fungsi yang diemban adalah merupakan salah satu bank yang bergerak di bidang jasa keuangan/perbankan, berfungsi sebagai bank umum dengan usaha dan tugas pokok yang diarahkan kepada perbaikan ekonomi rakyat dan sebagai Agent of Development. Bank Negara Indonesia 1946 pada tahun 1986 melakukan restrukturisasi operasional dengan menyusun Performance Improvement Program yang bertujuan untuk menjadikan BNI lebih dinamis dalam menyikapi kondisi lingkungan yang senantiasa berubah. Program ini mencakup berbagai aspek di dalam
tubuh
BNI
seperti
pembenahan
visi
dan
misi
perusahaan,
penyempurnaan rencana strategis, pengembangan teknologi informasi terkini dan sumber daya manusia, serta membangun budaya perusahaan yang baru. Pada tahun 1992 nama resmi Bank Negara Indonesia berubah menjadi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Seiring dengan perubahan tersebut, logo BNI mengalami perubahan. Citra baru BNI digambarkan sebagai bahtera berlayar
di
tengah
samudera
yang
merefleksikan
harapan,
sekaligus
2
perlindungan dan penolong. Secara bertahap, BNI mengembangkan jaringan cabang dan menerapkan sistem penunjang operasional cabang secara on line system dengan tujuan untuk memudahkan nasabah bertransaksi. Pada tanggal 28 Oktober 1996, BNI menjadi perusahaan publik melalui penawaran umum perdana atas saham kepada masyarakat melalui pasar modal. BNI merupakan bank pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Jumlah lembar saham yang ditawarkan sebanyak 1.085.032.000 lembar saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp.500 (nilai penuh) setiap saham dan harga penawaran sebesar Rp.850 (nilai penuh) setiap saham kepada masyarakat di Indonesia (BNI, 2005). Langkah-langkah awal BNI menuju transformasi dimulai di paruh kedua tahun 2004. Bulan Juli 2004, sesuai jadwalnya, BNI memperkenalkan identitas perusahaan baru yang menggambarkan prospek masa depan lebih baik dan sekaligus mencerminkan upaya pemulihan kepercayaan diri setelah melalui tahun yang memprihatinkan. Disamping itu, sebagai bagian dari strategi bisnisnya, BNI meningkatkan cakupan dan ragam jalur distribusi, memperkuat pengelolaan risiko, dan membenahi seluruh Strategic Business Unit
(SBU)
yang ada. Untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan, BNI menjalin kemitraan strategis dengan beberapa lembaga terkemuka pada tahun 2004, termasuk antara lain dengan Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Garuda Indonesia, Indosat dan Pos Indonesia. Hasil-hasil
operasional
BNI
tahun
buku
2004
mencerminkan
keberhasilan upaya-upaya tersebut. Laba bersih meningkat 278,25% atau Rp 3,14 triliun, terutama akibat kenaikan 37,63% pada pendapatan bunga bersih dan 35,68% pada pendapatan operasional lainnya. Setelah pencadangan penuh
3
atas kerugian akibat kasus Letter of Credit (L/C) fiktif di tahun 2003, BNI berupaya
keras
meningkatkan
pendapatan
di
tahun
2004
untuk
mengkompensasi kerugian tersebut, dengan hasil yang menggembirakan. Pencapaian tersebut lebih nyata bila mengingat kontributor terbesar adalah pendapatan bunga dari kredit. Ini mencerminkan komitmen BNI dalam mengurangi ketergantungan pada Obligasi Pemerintah dan meningkatkan fungsi BNI di bidang intermediasi keuangan. Seiring dengan perkembangan dunia usaha dan pasar yang sangat dinamis, maka telah terjadi perubahan Visi dan Misi BNI berikut : Visi : Menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja. Visi tersebut dapat dijabarkan secara lengkap, yaitu menjadi bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer. Misi : Memaksimalkan steakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer Dalam rangka untuk mencapai visi dan misi tersebut, BNI telah memiliki strategi jangka pendek dan jangka panjang yang tertuang di dalam “Peta Navigasi BNI” . Dalam peta navigasi tersebut telah ditetapkan langkah-langkah yang akan diambil BNI untuk mencapai target jangka menengah (5 tahun), yaitu sebagai bank yang unggul dalam layanan, jangka panjang (10 tahun), yaitu sebagai bank yang unggul dalam kinerja dan 15 tahun mendatang menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja.
4
Selaras dengan perubahan Visi dan Misi BNI tersebut, maka BNI melakukan perubahan logo yang didasari oleh nilai-nilai yang terkandung di dalam tubuh BNI, yaitu layanan yang unggul, kedekatan dengan nasabah, pemikiran yang kreatif dan kinerja yang handal. Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BNI, ruang lingkup kegiatan BNI adalah melakukan usaha di bidang perbankan, termasuk melakukan kegiatan a
berdasarkan prinsip syariah (BNI, 2005 ). Sampai dengan saat ini, BNI memiliki 12 kantor wilayah yang membawahi 916 kantor cabang dan cabang pembantu dalam negeri dan juga 31 kantor cabang syariah. Selain itu, jaringan BNI juga meliputi lima kantor cabang luar negeri yaitu Singapore, Hong Kong, Tokyo, London dan New York. Pada tahun 2003, BNI telah menutup cabang Cayman Island dan telah menerima surat persetujuan penutupan cabang dari Cayman Island Monetary Authority dan memberitahukan kepada Bank Indonesia.
B. Produk dan Layanan Perusahaan Sebagaimana bank komersial lainnya, BNI memberikan kemudahan kepada nasabahnya yang berupa layanan Automatic Teller Machine (ATM), dimana apabila nasabah ingin bertransaksi baik penarikan, pemindahbukuan, transfer dengan sesama pemegang rekening BNI, pembayaran tagihan-tagihan (kartu kredit BNI, kartu kredit bank lain, telepon dan lain-lain), bahkan dapat digunakan untuk melakukan setor tunai ke rekening tidak perlu mengantri ke
5
teller. Sebagai alat pengamannya, kepada setiap nasabah diberikan Personal Identification Number (PIN) yang dapat diubah sesuai dengan keinginan nasabah. Sampai dengan saat ini BNI memiliki 2.272 ATM yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, berada di lokasi pertokoan, perkantoran, hotel, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya yang mudah dijangkau oleh nasabah. Jaringan ATM BNI juga terhubung langsung dengan jaringan ATM lainnya, baik lokal maupun Internasional seperti Cirrus, Plus, Link, Visa, Master Card dan ATM Bersama. Selain fasilitas ATM, BNI juga telah memiliki fasilitas phone banking dan mobile banking. Sedangkan untuk internet banking masih dalam tahap pembangunan. Disamping itu, BNI memiliki produk-produk layanan lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, yaitu : 1.
Simpanan dalam bentuk Rekening Giro, baik perusahaan maupun perorangan, dalam mata uang Rupiah dan Valuta Asing.
2.
Simpanan dalam bentuk Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, Deposit on Call (DOC) dalam mata uang Rupiah dan Valuta Asing.
3.
Tabungan BNI Taplus + BNI Card.
4.
Tabungan BNI Haji.
5.
Tabungan Pendidikan Anak Sekolah BNI Tapenas
6.
Kartu Kredit BNI (Visa dan Mastercard).
7.
BNI Debit Card.
8.
BNI Griya (Kredit Kepemilikan Rumah)
9.
Kiriman uang, baik dalam maupun luar negeri (incoming dan outgoing transfer) dan inkaso.
10. Garansi Bank dan Surat Keterangan Bank.
6
11. Safe Deposit Box (SDB). 12. Jasa Luar Negeri, yang meliputi transaksi Impor dan Ekspor, penukaran valuta asing, Travellers Cheque dan BNI Remittance. 13. Surat Keterangan Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), khusus digunakan untuk bertransaksi di wilayah pabean Indonesia. 14. Automatic Teller Machine (ATM) 15. Cash Deposit Machine (CDM), digunakan untuk melakukan setoran tunai ke rekening nasabah tanpa harus memalui teller. 16. Memberikan berbagai macam kredit berikut : a.
Kredit Investasi (KI).
b.
Kredit Modal Kerja (KMK).
c.
Kredit Kelayakan Usaha.
d.
Kredit Multi Guna.
e.
Kredit Pemilikan Rumah (BNI Griya).
f.
Kredit Profesi.
g.
Kredit Usaha Kecil.
h.
Kredit Koperasi.
i.
Cash Collateral Credit.
C. Kondisi lingkungan perusahaan 1. Lingkungan Internal Sebagai bank yang telah berusia lebih dari setengah abad dan telah memiliki jaringan hampir disetiap kota kabupaten di Indonesia serta lima cabang di Luar Negeri dan dengan total aset per 31 Desember 2005 sebesar Rp.147,81 trilyun, naik 8,22% dibandingkan pada tahun 2004, merupakan bank terbesar ketiga di Indonesia setelah Bank Mandiri dan BCA. Pada saat
7
ini BNI didukung dengan sistem teknologi informasi baru yang disebut Integrated and Centralized On Line System (ICONS) dengan 12 Kantor Wilayah dan 916 cabang. Dengan didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berpengalaman, maka tidaklah sulit bagi BNI untuk mengembangkan bisnisnya, terutama dalam hal menyalurkan pembiayaan bagi pengusaha kecil menengah berorientasi ekspor. Komitmen untuk mewujudkan visi dan misi baru BNI, terutama dalam hal menyalurkan pembiayan bagi pengusaha kecil dan menengah, dibentuk Strategic Bussiness Unit (SBU) komersial BNI untuk segmen usaha menengah dan usaha kecil. Sedangkan untuk segmen usaha mikro dilayani secara tidak langsung melalui beberapa skema kredit bekerja sama dengan lembaga-lembaga seperti Perguruan Tinggi dalam hal ini Institut Pertanian Bogor (IPB), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Koperasi. Jumlah total kredit yang disalurkan oleh SBU Komersial BNI mencapai Rp. 25,20 trilyun atau sama dengan 40,54% dari total portofolio kredit BNI pada akhir tahun 2005. Segmen usaha menengah SBU Komersial memberikan kontribusi Rp. 12,92 trilyun dari jumlah kredit tersebut pada akhir tahun 2005 dengan pertumbuhan 9,77% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu gabungan segmen usaha kecil dan mikro menghasilkan Rp. 12,29 trilyun pada periode yang sama. Hal ini menunjukan adanya diversifikasi portofolio yang baik diantara kredit UKM (BNI, 2005 b). Berdasarkan data di BNI khususnya segmen usaha kecil (retail), jumlah kredit modal kerja yang disalurkan kepada UKM sampai dengan tanggal 31 Desember 2005 drinci berdasarkan produk, mata uang dan kolektibilitas (Tabel 1).
8
Tabel 1. Saldo pokok kredit modal kerja segmen usaha kecil per 31 Desember 2005 Valuta
Produk Kredit
Kolektibilitas
Jumlah debitur
Pokok
IDR
KMK KL Efektif IDR
1
24,196,811,094
23
IDR
KMK SUP-005 EFEKTIF IDR
1
89,452,296,807
943
IDR
KMK BNI Efektif IDR
1
7,601,018,919,566
21,557
USD
KMK BNI Efektif IDR
1
0
1
SGD
KMK BNI Efektif SGD
1
34,090,031,779
13
USD
KMK BNI Efektif USD
1
107,301,002,187
40
IDR
KMK TSL Efektif IDR
1
10,215,645,866
45
USD
KMK TSL Efektif USD
1
5,480,893,440
4
IDR
KMK KL Efektif IDR
2
6,278,940,607
18
IDR
KMK SUP-005 EFEKTIF IDR
2
7,553,072,742
78
IDR
KMK BNI Efektif IDR
2
551,152,559,979
1,317
USD
KMK BNI Efektif USD
2
8,077,955,357
4
IDR
KMK TSL Efektif IDR
2
135,343,978
1
IDR
KMK KL Efektif IDR
3
139,595,280
4
IDR
KMK SUP-005 EFEKTIF IDR
3
586,424,829
9
IDR
KMK BNI Efektif IDR
3
96,935,521,725
364
USD
KMK BNI Efektif USD
3
835,550,000
1
IDR
KMK SUP-005 EFEKTIF IDR
4
797,000,000
9
IDR
KMK BNI Efektif IDR
4
90,084,800,227
225
IDR
KMK TSL Efektif IDR
4
20,000,000
1
IDR
KMK KL Efektif IDR
5
576,806,633
33
IDR
KMK SUP-005 EFEKTIF IDR
5
911,539,832
11
IDR
KMK BNI Efektif IDR
5
407,912,871,716
1,403
USD
KMK BNI Efektif USD
5
41,363,735,837
8
IDR
KMK TSL Efektif IDR
5
148,742,090
3
Sumber : EIS BNI, 2005 (data diolah kembali) Keterangan : EIS : Executive Information System
9
2. Lingkungan eksternal Sebagai bank konvensional, BNI dalam menyalurkan kreditnya tidak sendirian, tetapi juga melakukan hal yang sama dengan beberapa bank lain dalam menyalurkan kreditnya kepada pengusaha kecil menengah (Tabel 1) Tabel 2. Peringkat bank berdasarkan kredit per Desember 2005 No.
Nama Bank
Total Kredit (dalam jutaan Rupiah)
Pangsa total kredit Bank (%)
100.780
14,49
Bank Rakyat Indonesia
75.352
10,83
3.
Bank Negara Indonesia
62.375
8,97
4.
Bank Central Asia
54.125
7,78
5.
Bank Danamon
35.896
5,16
6.
Bank Niaga
29.362
4,22
7.
Bank Permata
22.218
3,19
8.
Bank Internasional
20.318
2,92
15.360
2,21
15.143
2,18
1.
Bank Mandiri
2.
Indonesia 9.
Bank Tabungan Negara
10.
Pan Indonesia Bank
Sumber : Bank Indonesia, 2005 (data diolah kembali) Masing-masing
bank
tersebut
menawarkan
berbagai
macam
kemudahan dalam proses persetujuan dan memberikan bunga yang cukup menarik bagi pengusaha, serta jasa dan pelayanan perbankan lainnya. Mengingat posisi BNI berada pada urutan ketiga setelah Bank Rakyat Indonesia (BRI), maka hal ini menjadi tantangan bagi BNI untuk lebih
10
meningkatkan pelayanan kepada calon debitur agar mau mengajukan permohonan kreditnya ke BNI. Melihat kondisi persaingan yang sangat ketat diantara bank-bank tersebut, BNI menganggap bank-bank tersebut bukan sebagai pesaing, namun sebagai mitra kerja, karena masing-masing bank memiliki target pasar dan jangkauan operasional berbeda, ditentukan oleh kemudahan bertransaksi, jenis dan fitur produk yang ditawarkan, serta teknologi informasi yang digunakan oleh bank bersangkutan. Selain lembaga keuangan tersebut di atas, yang menjadi tantangan bagi BNI dalam menyalurkan kreditnya adalah : a.
Bank Umum Syariah
b.
BPR, baik konvensional maupun syariah
c.
Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional maupun syariah
d.
Kartu Kredit dan Pinjaman Tanpa Agunan (KTA) dalam bentuk tunai cepat (instant cash), dengan bunga dan cicilan flat (tetap) setiap bulannya.
e.
Adanya rentenir di daerah-daerah yang menawarkan kemudahan dalam pemberian pinjaman, walaupun dengan bunga tinggi.