HUT 80 UW DI PWK HANA
Pada tanggal 3 Juni 2004 Pak Uripto Widjaja dirayakan HUT ke-80 oleh pengurus PWK HANA dan Oma Y.H. Soekesi membacakan sajak. Fotofoto di bawah ini adalah suasana di PWK HANA dengan Ibu Lydia Halim sebagai guru BPK PENABUR PERTAMA anggota PWK HANA. Date: Sat, 5 Jun 2004 15:54:59 +0700 From: "Uripto Widjaja"
Bambang yang baik, Sungguh suasana yang sangat mengesankan dan mengharukan
berkumpul dengan lansia yang seangkatan dengan saya, sebagian besar usia mareka adalah lebih muda dari saya. Syukur kepada Tuhan bahwa Tuhan memberkati saya dengan kondisi yang lebih mandiri dari mereka. Saya kira sangat penting untuk yang masih muda-muda untuk menghayati dan menjalankan kehidupan mengarah kepada lansia yang sehat, mandiri dan bermakna, bebas dari 3 kekuatiran : kesehatan, keluarga, dan finansil (3 worries). Mandiri dan tetap berguna untuk orang lain. Semoga Tuhan memberikan kegembiraan hidup kepada para lansia. Merayakan HUT ke-80 bersama lansia di PWK HANA adalah surprise untuk saya, terima kasih kepada sdr-sdr pengurus dan petugas yang mempersiapkan. Tuhan memberkati saudara-saudara sekalian. Terima kasih dan Syalom, Uwidjaja. From: Anne L. Ranti di Belanda Date: 07 Jun 2004 10:18:52 +0200 Bang, Saya terharu melihat photo Ibu Lydia Halim, Pak Uripto dan para lansia lainnya di PWK HANA. Pak Uripto benar-benar memenuhi janjinya kepada kita. Ingat saat kita ke Galva dan saya menceritakan kepada beliau mengenai Ibu Lydia, salah satu guru-staf BPK PENABUR Jakarta yang paling lama mengabdi (49 tahun), akan masuk PWK HANA? Langsung beliau menelpon Ibu Lydia ! saat itu juga beliau menjanjikan, bila saatnya tiba, seisi panti akan ditraktir makan - menyambut Ibu Lydia masuk panti tersebut. Hal ini benar-benar dilaksanakan, teguh kepada janjinya. "God does not comfort us just to make us comfortable, but to make us comforters" Suatu contoh sikap yang amat kristiani, semoga banyak yang menirunya. Saya dengar PWK HANA masih akan berkembang dengan bangunan berikutnya, saya doakan sukses - agar makin banyak lansia yang memerlukan dapat dibantu dengan memberikan tempat berteduh yang baik di hari tua. Salam, Anne.
On Mon, 2004-06-07 at 17:26, Uripto Widjaja wrote: Dear Bambang, Jika dibuatkan website harusnya sekali gus ada internet dan emailemailan dengan opa dan oma di PWK HANA, harus ada yang ngajarin mereka menggunakan komputer, e-mail dan main games ya? GBU, Uwidjaja. On Tuesday 08 June 2004 01:43 am, Anne L. Ranti (Belanda) wrote: Bang, Setuju sekali oma-opa bisa internetan (= sasaran utama). Di Belanda, sudah sekitar 2 tahun berjalan program pemerintah melalui perpustakaan, buurthuis (tempat aktivitas masyarakat setempat) serta rumah jompo bahkan flat dimana banyak tinggal orang tua, sudah dijangkau kursus 3 kali datang / 1 jam - dengan biaya sangat murah dan gratis kadangkala. Boleh kata instant, saya pernah ikut yang diperpustakaan. Jadi sasarannya jelas : mereka bisa berkomunikasi jarak jauh, mengikuti perkembangan di dunia dan menambah pengetahun tentang hal-hal yang mereka perlukan ( misalnya: kesehatan dan pelayanan yang ada). Saya banyak kenalan yang sudah berusia di atas 70, ternyata senang sekali ber-emailan. Ini juga baik untuk membuka isolasi dan otak tetap aktif. Tentu dipersiapkan dulu sarana (=jangka pendek) dan program pelatihannya, saya akan cari contoh program / garis besarnya, yang ada disini untuk dimodifikasi. Opa dan oma yang bisa berbahasa Belanda tentu bisa ikut membaca berita dari sini. Sasaran kedua yaitu website-domain, tergantung yayasan tersebut seberapa jauh kebutuhannya sehingga bersedia menyediakan : ketenagaan dan sarana tentunya. Semoga sukses, Salam - Anne. Date: Tue, 8 Jun 2004 18:26:11 +0700 From: "Uripto Widjaja" Dear Teguh, Kamsiah you bisa muncul maskipun terlambat, acara HUT untuk saya adalah surprise, tujuan kunjungan adalah utuk menjenguk ibu Lidya Halim. Pengurus PWK HANA perlu kita bantu untuk meningkatkan
fasilitas HANA supaya menjadi enak dan pantes dihuni. Jadi The Senior Citizens Village. Syalom,Uwidjaja. Date: Tue, 8 Jun 2004 18:34:24 +0700 From: "Uripto Widjaja" Sdr. Anne yang baik, Terima kasih untuk perhatian pada acara di PWK HANA yang dengan surprise merayakan HUT Ke-80 saya, kita perlu mendukung usaha pengurus HANA dalam meningkatkan fasilitas HANA supaya enak dihuni oleh para lansia dan merasa terhormat, menjadi The Senior Citizen Village yang lengkap. Syalom,Uwidjaja. From: Ánne L.Ranti di Belanda Date: 10 Jun 2004 16:34:37 +0200 Hallo, Usulan saya: SCV dibuatkan program penulisan seperti: buku kenangan opa dan oma di PWK HANA, majalah dan bentuk tertulis lainnya. Kesan yang baik tentu memicu perkembangan positif dari PWK HANA sedangkan yang kurang baik - diperbaiki. Kemudian opa-oma bisa melakukan hubunagn internet dengan sesama lansia di luar negeri, menambah luas wawasan dan up-to-date! Salam, Ánne L.Ranti From: "Kiki" Date: Fri, June 11, 2004 7:49 am Idea Bu Anne untuk lansia di Panti HANA bisa berinternet sungguh bagus. Opa-opa dan Oma-oma perlu juga berkomunikasi dengan sesama lansia di berbagai tempat atau negara. Terutama, dan yang paling penting agar otaknya aktif terus supaya tidak cepat pikun. Selain itu akan membuat ybs bahagia, sehat mentalnya karena selalu memperoleh berita dari anak cucu dan saudara atau teman-teman dan juga memberikan wawasan lain yang perlu bagi mereka. Sebagai contoh, ayah angkat saya yang Desember 2004 nanti akan 90 tahun usianya dan tinggal di USA, beliau masih sehat dan aktif ber internet ria dengan anak cucu dan sesama teman dan saudara/family di banyak negara. Demikian juga oom dan tante saya yang usianya
diatas 80 tahun dan tinggal di Belanda, Australia dan Amerika masih berkomunikasi dengan anak cucu, keponakan dan saudara yang tinggal di Indo melalui e-mail. Mereka juga baca berita dari Indo melalui internet (kompas, Tempo dll) sehingga tidak pernah ketinggalan berita ttg, Indonesia. Sungguh internet memberikan ruang dan fasilitas bagi mereka utk tetap berkomunikasi dengan orang-orang lain di manca negara dalam waktu yang sangat cepat. Bu Anne, tempo hari sayang sekali kita tidak bisa ketemu, ketika mampir di ruangan saya dengan Pak BG. Waktu itu saya ada di ruang rapat bersama Pak Hidayat dan Pak Henson (Pengurus PH BPK PENABUR). Kapan ke Indo lagi? Salam, Kiki. From: "Kiki" Date: Fri, June 11, 2004 8:06 am Wah, mau bikin the Senior Citizens Village? Bagus tuh Pak BG, saya juga pernah dengar ada Panti yg modelnya village dengan rumahrumah mungil bagi pasangan suami istri lansia yg betul-betul memberikan privasi bagi lansia tersebut dan keluarganya (anak dan cucu) yg mengunjunginya. Village itu mempunyai fasilitas keamanan yg sangat baik dan juga utk pemeliharaan kesehatan dimana dokter setiap pagi berkeliling dari satu rumah ke rumah mungil utk check kesehatan mereka. Astaga, rupanya lansia dapat perhatian yg cukup besar ya, ada internet ada village dan mungkin nanti ada acara atau program khusus lainnya agar lansia masih tetap dapat beraktivitas, dapat wawasan baru, yang dilakukan tanpa beban fisik dan psikis. Semoga cepat direalisasi dan sukses ideanya itu Pak BG. From: Uripto Widjaja Date: 11 Jun 2004 18:47:06 +0700 Dear all, Jika kunjungan kita ke PWK HANA yang kini berkembang menjadi dialogue e-mail teman-teman bisa terus berkembang berwujud concern, support dan kasih yang mengalir terus, sungguh patut kita syukuri, Tuhan berkati kita semua. Syalom,Uwidjaja.
From: Uripto Widjaja Date: 11 Jun 2004 18:53:34 +0700 Dear all, Usul Kiki yang simpatik dan patut dipadukan dengan pemikiran BG, saya usul BG bicarakan dengan pengurus Hana, jika disetujui, kita rame-rame kumpulkan dana untuk mewujudkan ide ini. BAGAIMANA SETUJU?. Uwidjaja. From: Uripto Widjaja Date: 11 Jun 2004 18:31:57 +0700 Dear Bambang, Di Singapura pemerintah Singapura memberikan bantuan keuangan untuk mereka yang membeli rumah dekat degan orang tua mereka dan memberikan perhatian kepada orang tuanya. Supaya para manula tetap dekat denggan mereka yang dicintainya. Kehilangan yang paling terasa untuk manula adalah kehilangan kontak dengan yang dikasihi mereka, yaitu anak2, cucu2 dan anggota keluarga lainnya, bisa dimengerti jika mereka merasa dibuang jika dimasukan ke panti werda. Sangat baik jika GKI bisa menyusun acara kunjungan ke PWK Hana dengan teratur, supaya satu waktu ramai dan lain waktu sepi pengunjung. Syalom,Uwidjaja. Date: Sat, 12 Jun 2004 09:06:49 +0200 From: Anne L. Ranti (Belanda) Salam, Memang idealnya adalah jika orang tua / lansia bisa tinggal berdekatan atau bersama dengan anak dan cucu. Hal ini juga sedang dipromosikan pemerintah di Belanda. Penyebabnya dua hal: untuk kebahagiaan mereka dan untuk meringankan beban dari pemerintah. Namun, tidak semua lansia mempunyai keluarga yang bersedia di"tumpangi", dan tidak semua lansia mempunyai cukup dana untuk membiayai hidup secara mandiri. Di sinilah letak kepedulian umat Kristiani : GOD DOES NOT COMFORT US JUST TO MAKE US COMFORTABLE, BUT TO MAKE US COMFORTERS. Melalui aktivitas saya di sini, yaitu pelayanan sukarela untuk
"landelijke vereniging De Zonnebloem" di Belanda, maka saya banyak mendengar dan bertemu dengan para lansia dan para cacad fisik, yang merupakan tujuan kegiatan yayasan ini. Karena itu saya melihat benar perkembangan lansia dengan internet, betapa banyak yang menjadi "hidup" kembali karena bisa berkontak dengan dunia luar dan jauh sambil terpaku pada kursi roda dan kamar 3x4 nya. Salam, Anne. On Saturday 12 June 2004 02:03 pm, Lukas Widianto (Pengurus PWK HANA) wrote: Yth Pak Bambang, wah terima kasih banyak untuk perhatian dan bantuan untuk PWK Hana, juga untuk milis PWK Hana, saya memang baru hari ini buka karena ternyata semua itu masuk di "BULK" bukan di mail, jadi yang di"bulk" biasanya saya tidak pernah baca, takut kalau kena virus. (banyak spam). Saya belum sempat baca semuanya, tapi akan saya beritahukan kepada rekan-rekan pengurus tentang milis ini. Juga saya akan inform bp tentang alamat-alamat rekan pengurus. Sekali lagi senang sekali. Thanks Salam Lukas From: Uripto Widjaja Date: 15 Jun 2004 15:04:20 +0700 Kiki yang baik, Terima kasih ucapan selamat HUTnya. Pak Uripto punya kenalan Mr. Chong Ah Men dari Bandung, pindah ke Australia usahanya ngurusin the senior citizens, punya beberapa locations. Dus ide Kiki untuk sebuah senior citizens village bukan chayalan yang mustahil. Saya usul untuk PWK Hana disamping yng sudah ada bisa mengusahakan tempat yang seperti itu, namanya tidak usaha panti werda, tapi yang kerenan yaitu senior cirizens village atau mansion gitu, tapi yang bagus model bungalow misalnya, kalau bisa tempatnya di daerah Bogor sekitarnya, udaranya kan lebih sejuk, yang punya uang pasti mau bayar dan orang tua yang tinggal di situ tidak merasa masuk panti jompo, tapi merasa bangga berada di tempat yang baik,
dengan fasilitas canggih, diatur cross subsidi utuk membantu yang kurang mampu dan diakonia. God bless you,Uwidjaja. From: Anne di Belanda Date: 15 Jun 2004 16:20:51 +0200 Oom Uripto, "Rumah Senang" (ini benar-benar namanya) - proyek desa lansia yang akan dibangun tahun 2006 sudah dilansir di sini sejak tahun y.l. Banyak animo dan yang mendaftar cukup banyak. Sejak awal sudah diminta donasi kepada yang berminat. Gambarannya adalah suatu wilayah perumahan - serta flat dilengkapi sarana kesehatan, pertokoan, transport dll. Berbagai model bangunan sesuai kebutuhan masing-masing. Bagus sekali kalau bisa dibangun juga di Indonesia, di daerah berhawa sejuk, dengan berbagai fasilitas kesejahteraan bagi warganya. Ibu Kiki boleh tuh jadi pengurus, terutama mengatur personalianya. Salam - GBU, Anne. From: "Kiki" Date: Wed, June 16, 2004 8:12 am Pak Uripto, Pak Bg, dan Bu Anne. Saya bersyukur jika Village atau Wisma or what ever the name, dapat terwujud. Sangat bagus area (Bogor) yang dicita-citakan untuk berdirinya village tersebut, sebab tidak terlalu jauh dari Jakarta yang mungkin lansia (yg masih sehat) dapat menempuhnya untuk sekedar pergi ke mal atau kunjungi anak atau family yang ada di Jakarta. Jika lansia masih sehat tentu masih mau juga beraktivitas dan jalan ke tempat-tempat yang mereka suka. Saya yakin jika idea/gagasan ini dipasarkan akan banyak peminatnya. Siapa yg tidak suka hidup aman (penjagaan yg extra ketat), nyaman (indah dan sejuk) dan sejahtera (fasilitas yg bagus : dokter keliling check kesehatan, bisa curhat atau sharing dengan pendeta atau pastor yg berkunjung seminggu sekali atau mungkin ada kebaktian atau misa setiap minggunya, perhaps once in a while ada dansa dansi, why not ? lansia yg pinter dansa banyak lho?!) dengan demikian hidup mereka masih berkualitas, apalagi ditempat yang mereka
masing-masing masih punya privacy (tempat tinggal yang dibuat seperti bungalow). Jika village sudah berdiri dan tenaga dan pemikiran saya dibutuhkan untuk membantu dibidang yang saya mampu, mengapa tidak? Suatu kebanggaan dan tentu rasa syukur kepada Tuhan bahwa saya masih dapat melayani sesama dan terutama lansia (dimana sesungguhnya saya juga sdh memasuki usia itu). Tentu saja saya bersedia asalkan saya sudah tidak terikat dengan pekerjaan lainnya. Salam, Kiki. From: Teguh Santoso Date: 16 Jun 2004 05:52:01 -0700 TEGUH: Just a comment. Kalau di film, istilahnya: Home for the Elderly. Banyak LINKS ke homes di Singapore di: http://www.hnf.org.sg/webtop/elderly.phtml Contohnya: Lion Home for the Aged (S$300-500/month) dan Ling Kwang Home for Senior Citizens (free?). Date: Thu, 17 Jun 2004 09:04:07 +0200 From: Anne di Belanda Hallo, Kelihatannya sudah banyak contoh perumahan lansia senang-bahagia (PLSB) ini, dan banyak usulan yang masuk. Mungkin perlu studi tersendiri untuk mempelajari bentuknya yang paling sesuai dengan budaya - falsafah hidup yang ada / yang menjadi dasarnya. Basis perumahan (pisik) sebaiknya dibuat jika hal ini sudah jelas, model dapur dan kamar mandi saja sudah bisa menjadi suatu hal yang penting . Menarik sekali proyek ini. Kalau bisa cross-subsidi, baik sekali. Tes Psikologi juga penting, agar a.l jangan banyak terjadi gosipan dan ribut - saya pernah dengar beberapa orang tua yang keluar perumahan seperti ini a.l karena tidak suka jadi bahan gosipan atau ada yang iri lihat yang pacaran. Salam, Anne. Date: Thu, 17 Jun 2004 15:29:04 +0700 From: "Kiki"
Saya jadi geli dan tertawa sendiri baca e-mail Bu Anne. Ada juga rupanya lansia yg prilakunya seperti itu (iri lihat orang pacaran, suka ngegosip). Mungkin karena sdh seperti anak kecil lagi ya. Rasanya memang perlu dipikirkan bagaimana memberikan tempat bagi lansia yang seharusnya membahagiakan ybs bukan malah menjadi beban bagi ybs dan bikin uring2an. Tentunya yang perlu jadi pertimbangan adalah lansia yang kesehatan secara umum masih sehat. From: Uripto Widjaja Date: 20 Jun 2004 16:55:06 +0700 Dear all, Wah semakin rame nih diskusi kita mengenai The Senior Citizens Village, syukur jika ini nantinya menjadi berkat untuk lansia2 kita. Syalom, Uwidjaja. From: Uripto Widjaja Date: 20 Jun 2004 16:55:07 +0700 Anne dan K.L.Tjia yng baik Dimana lokasi Rumah Senang itu? Di Bali, daerah Ubud banyak terdapat warga lanjut usia dari Jepang yang menyewa rumah penduduk atau kamar dan melewati saat2 tertentu di sana, sayang pemerintah RI tidak memberikan fasilitas khusus seperti di Malaysia untuk memberikan kemudahan untuk para pensiunan manca negara menghabiskan dollarnya disana. Di Malasia kepada mareka yang membeli rumah di Malasia yang harganya sekitar MRg.200,000 yang sama dengan ( Rp.500 juta) bisa dapat stay permit. Franky Sadikin adiknya Jimmy punya klinik yang melayani lansia2 Jepang di Ubud. Dus ide The Senior Village bukanlah impian yang tidak bisa berwujud, tetapi sudah nyata merupakan suatu objek bisnis. Syalom Uwidjaja.
Foto bersama di PWK HANA. Dari kiri ke kanan: Sri Widiati (Pimpinan Panti HANA), Vitri (mantan staf BPK PENABUR), Bambang Gunawan (Humas BPK PENABUR Jakarta), Jeanne N.A. Gani (Bendahara II PWK HANA), Okar Jahja (Ketua PWK HANA), Alice (guru BPK PENABUR), Sunyoto Herlambang (penghuni PWK HANA), Lydia Halim (penghuni PWK HANA), Mulyanto Mulyadi (Bendahara I PWK HANA) dan Widiyanto (Wakil Ketua PWK HANA).