HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA DENGAN PENANGANAN DISMENOREA PADA SISWI SMAN I PARE. Vide Bahtera Dinastiti Akademi Kebidanan Pamenang Pare, Kediri
ABSTRAK Sebanyak 30%-50% wanita usia reproduksi mengalami dismenorea yang menyebabkan hilangnya kesempatan kerja, mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan kehidupan keluarga, dan hanya 1%-2% wanita yang berobat ke pelayanan kesehatan. Kondisi tersebut juga terlihat di SMAN I Pare. Dari 28 siswi, 8 orang diantaranya mengalami gangguan aktifitas saat dismneorea. Tujuannya untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan perilaku penanganan dismenorea. Metode yang dipakai untuk penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Jumlah sampel 58 siswi didapatkan melalui purposive sampling. Data diuji dengan uji korelasi nonparametrik kendall’s tau, tingkat kesalahan 5%, dan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16. Hasil: sebanyak 50 (86,2 %) siswi memiliki pengetahuan yang cukup tentang dismenorea dan 46 (79,3 %) siswi telah berperilaku baik untuk menangani dismenorea. Hasil uji statistik berupa koefisien korelasi (τ) = 0,510 dengan nilai probability (p) = 0,000. Kesimpulan: ada hubungan tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan perilaku penanganan dismenorea pada siswi SMAN I Pare. Kata Kunci : Pengetahuan, Dismenorea, Perilaku ABSTRACT As many as 30 percent of reproductive age women experienced -50 % dismenorea that causes the loss of employment opportunities , learning in schools and disrupt the activities of family life , and only 1 percent to 2 percent of women who go to health services .The condition also seen in public i pare .Of 28 students , 8 of them experience disruption when dismneorea activity. The goal is to know the relationship with the level of knowledge about handling dismenorea dismenorea behavior .The method used to research survey this is the time of cross sectional with analytic approach. The total sample was obtained through sampling purposive 58 students .Test data tested nonparametrik correlation with kendall s know , 5 percent the level of error , and the use of aid program for windows release spss 16 .The results of that as many as 50 ( 86,2 % ) from having knowledge enough about dismenorea ( 79,3 % and 46 students to handle dismenorea have to behave well .The result of statistical test of a correlation coefficient (τ) = 0,510 with a probability ( p ) = 0,000.The conclusion: we have the knowledge about dismenorea to conduct its dismenorea on the students of SMAN I Pare. Keywords : knowledge, dismenorea, behaviors
Wanita
PENDAHULUAN Setiap
wanita
memiliki
pengalaman menstruasi yang berbedabeda. Sebagian wanita mendapatkan menstruasi tanpa keluhan, namun tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan menstruasi disertai keluhan sehingga mengakibatkan rasa ketidaknyamanan berupa
dismenorea.
Dismenorea
merupakan nyeri perut bagian bawah yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50%
perempuan
di
setiap
dunia
mengalaminya. Dari hasil penelitian, di Amerika persentase kejadian dismenorea sekitar 60%, Swedia 72% dan di Indonesia 55%. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dismenorea dialami oleh 30%-50% wanita usia reproduksi dan 10%-15% diantaranya kehilangan
kesempatan
kerja,
mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan kehidupan keluarga. Begitu pula angka kejadian dismenorea di Indonesia cukup tinggi, namun yang berobat ke pelayanan kesehatan sangatlah sedikit, yaitu hanya 1% - 2% (Abidin, 2004).
di
Indonesia
yang
mengalami dismenorea lebih banyak mengatasinya
dengan
mengkonsumsi
obat penghilang rasa nyeri yang beredar di pasaran. Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa nyeri ini akan hilang setelah
wanita
menikah,
sehingga
mereka membiarkan gangguan tersebut (Admin, 2005). Perilaku kesehatan merupakan tema penting yang perlu ditelaah secara mendalam karena berdasarkan kajian teoritis, salah satu upaya mengurangi gangguan pada saat menstruasi yaitu membiasakan diri dengan perilaku sehat. Namun hal tersebut tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari karena individu mengerti dampak
positif
atau
negatif
suatu
perilaku yang terkait dengan keadaan menstruasi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis pada bulan Februari 2013, menurut keterangan guru bimbingan konseling dan siswi kelas XI A1 SMAN 1 Pare, terdapat 28 siswi, 8 orang diantaranya seringkali ijin untuk tidak mengikuti proses belajar setiap bulannya karena mengalami dismenorea. Sedangkan siswi lainya yang mengalami dismenorea
tetap
mengikuti
proses
pelajaran di sekolah namun tidak dapat
berkonsentrasi
karena
dirasakan.
Upaya
dismenorea sebagian
gejala
yang
siswi
yang
penanganan dilakukan
SMAN 1 Pare dengan jumlah 68 siswi.
oleh
Banyaknya
sampel
yang
mengoleskan
digunakan dalam penelitian ini sebanyak
minyak kayu putih pada daerah nyeri,
58 responden dengan menggunakan
tiduran, minum obat pengurang rasa
estimasi besar sampel. Sampel tersebut
sakit,
dan
membiarkan
adalah
penelitian ini adalah Siswi kelas XI A1
sebagian gejala
lagi
hanya
sesuai
dengan
kriteria
tersebut
karena
eksklusi Teknik pengambilan sampel
terbatasnya informasi tentang kesehatan
dalam
reproduksi remaja khususnya tentang
Purposive sampling.
menstruasi dan permasalahannya, yaitu dismenorea.
Dependent terikat)
Penelitian dilakukan
penelitian
oleh
sejenis Rani
pernah
(2003)
yang
berjudul ”Pengaruh Penyuluhan dengan penanganan Sindroma Pra Haid pada
yaitu
tentang
inklusi
ini
dan
menggunakan
Variabel
(variabel
tingkat
pengetahuan
dismenorea,
sedangkan
independent variable nya adalah perilaku penanganan dismenorea. Tingkat
pengetahuan
tentang
Remaja Putri Kelurahan Notoprajan
dismenorea adalah skor yang diperoleh
Yogyakarta. Perbedaan antara penelitian
dari jawaban kuesioner responden yang
tersebut
yang
menggambarkan kemampuan kognitif:
dilakukan oleh peneliti adalah desain
mengetahui, memahami, menerapkan,
penelitian, variabel penelitian, subyek
menganalisis,
penelitian
responde mengenai nyeri menstruasi
dengan
serta
penelitian
uji
analisis
yang
sintesis
dan
yang
evaluasi
digunakan, sedangkan persamaan yang
(dismenorea)
dikriteriakan
dapat dilihat yaitu penanganan gangguan
menjadi: Baik (prosentase
menstruasi sebagai permasalahan yang
benar 75 - 100%), Cukup (prosentase
mendasari dilakukannya penelitian.
jawaban benar 56 - 74%), Kurang
jawaban
(prosentase jawaban benar < 55%). METODE PENELITIAN
Skala data berupa skala ordinal.
Jenis penelitian ini adalah survey analitik.
Penelitian
dilaksanakan
di
Perilaku penanganan dismenorea adalah skor yang diperoleh dari jawaban
SMAN 1 Pare, yang dimulai dari bulan
kuesioner
Maret hingga Juni 2013. Populasi dalam
menggambarkan
responden proses
yang perubahan
perilaku,
mulai
dari
kesadaran
(58,62 %) siswi dan jumlah
ketertarikan
(interest),
responden yang paling sedikit
menilai (evaluation), mencoba (trial)
adalah responden yang berusia
dan
seseuai
16 tahun, yaitu sebanyak 10 (17,
untuk
24 %) siswi dari 58 jumlah total
(warness),
menerima
dengan
(adaptation)
kemampuan
kognitif
menangani
nyeri
menstruasi
(dismenorea)
yang
dikategorikan
menjadi: Sangat baik (jika skor jawaban 61 – 90), Baik (jika skor jawaban 31 – 60), Kurang (jika skor jawaban 1 – 30).
responden. b. Tingkat Pendidikan Orang Tua Responden Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Orang tua Responden
Skala data berupa skala ordinal. Analisis
Korelasi
Tingkat
Pengetahuan tentang Dismenorea dengan Perilaku
Penanganan
Dismenorea
menggunakan uji statistik korelasi non parametrik
kendall’s
tau.
Apabila
Pendidikan Orang Tua Tidak Sekolah Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Jumlah
Frekuensi
Persentase (%) 18,97 37,93 37,93
11 22 22
3
5,17
58
Pada
100
tabel
4.2
dapat
didapatkan nilai p < 0,05, maka Ho
dilihat
ditolak dan Ha diterima.
jenjang pendidikan orang tua
bahwa
responden,
HASIL PENELITIAN
Sekolah 1. Data Umum a. Berdasarkan Usia Responden Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Usia Responden Usia Responden (tahun) 14 15 16 Jumlah
Pada
Frekuensi
Persentase (%)
14 34 10 58
24,14 58,62 17,24 100
tabel
4.1
dapat
dilihat bahwa jumlah responden penelitian yang paling banyak adalah responden yang berusia 15 tahun, yaitu sebanyak 34
latar
belakang
didominasi
Dasar
dan
oleh
Sekolah
Menengah Pertama yang masingmasing berjumlah 22 (37,93 %) orang dan hanya 3 (5,17 %) orang dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas. c. Sumber Informasi Responden Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Responden Sumber Informasi Orang Tua Saudara Guru Teman Media Cetak Media Elektronik Jumlah
Frekuensi 7 12 11 16 5 7
Persentase (%) 12.07 20,69 18,96 27,59 8,62 12,07
58
100
Pada dilihat banyak
tabel
bahwa
4.3
dapat
jumlah
paling
responden,
yaitu
Pada tabel 4.5, diketahui bahwa
sebagian
besar
siswi
16
menangani dismenorea dengan
(27,59 %) siswi mendapatkan
melakukan kompres hangat, yaitu
pengetahuan tentang dismenorea
sebanyak 28 (48,3 %) siswi dan
dari teman dan 5 (8,62 %) siswi
tidak ada satu pun siswi yang
mendapatkan dari media cetak.
melakukan terapi hormonal.
2. Data Khusus a. Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea Kategori Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah
Frekuensi
Persentase (%)
5 50 3 58
Pada
tabel
8,6 86,2 5,2 100,0
4.4
dapat
responden memiliki pengetahuan dismenorea
dengan
kategori cukup, yaitu 50 (86,2 %) dan hanya terdapat 3 (5,2 %) responden
dengan
kategori
tingkat pengetahuan kurang dari total responden 58 siswi. b. Perilaku Penanganan Dismenorea Tabel 4.5 Bentuk Perilaku Penanganan Dismenorea Bentuk Perilaku Kompres hangat Istirahat Olah raga teratur Pengkonsumsian makanan bergizi Pengkonsumsian obat analgetik Terapi hormonal Jumlah
Kategori Perilaku Sangat baik Baik Kurang Jumlah
Frekuensi
Frekuensi 28 8 7 10
Persentase (%) 48,3 13,8 12,1 17,3
6
10,3
0 58
0,0 100,0
Persentase (%)
7
12,1
46 5 58
79,3 8,6 100,0
Pada
dilihat bahwa sebagian besar
tentang
c. Kategori Perilaku Penanganan Dismenorea Tabel 4.6 Kategori Perilaku Penanganan Dismenorea
tabel
4.6
dapat
dilihat bahwa sebanyak 46 (79,3 %)
siswi
memiliki
perilaku
penanganan dismenorea dengan kategori baik, sedangkan 5 (8,6 %)
siswi
memiliki
perilaku
penanganan dismenorea dengan kategori kurang. d. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea dengan Perilaku Penanganan Dismenorea Tabel 4.7. Hubungan tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan perilakupenanganan dismenorea
Perilaku
Kurang Penagana n Dismenor ea
F
Baik %
F
Sangat Baik F %
%
Total F
tentang dismnorea maka, semakin baik %
perilaku untuk menangani dismenorea
Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea Baik
0
0
0
0
5
8,6
5
8,6
Cukup
2
3,4
46
79,3
2
3,4
50
86,2
Kurang
3
5,2
0
0
0
0
3
5,2
Total
5
8,6
46
79,3
7
12,1
58
100, 0
tersebut. Selanjutnya untuk menguji signifikasi hubungan yang ditunjukkan tabel 4.7, dilakukan pengujian hipotesis korelasi menggunakan uji Kendall’s tau dan tingkat kesalahan 5 % . Hasil
pengujian
korelasi
Kendall’s tau dengan tingkat kesalahan Tabel 4.7 menunjukkan
5%, didapatkan nilai korelasi Kendall’s
bahwa sebagian besar responden
tau = 0,510 dengan p = 0,000. Karena
memiliki
tingkat
nilai p < 0,05 maka Ho ditolak, sehingga
tentang
dismenorea
pengetahuan dalam
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
kategori cukup dengan perilaku
tingkat pengetahuan tentang dismenorea
penanganan
dengan perilaku penanganan dismenorea
baik,
dismenorea
yaitu
sejumlah
yang 46
responden (79,3 %). Responden
pada Siswi kelas XI A1 SMAN 1 Pare. Berdasarkan
nilai
koefisien
paling sedikit adalah responden
Kendall’s
yang memiliki kategori tingkat
kekuatan hubungan tingkat pengetahuan
pengetahuan tentang dismenorea
tentang dismenorea dengan perilaku
baik dengan perilaku penanganan
penanganan
dismenorea
dan
kelas XI A1 SMAN 1 Pare termasuk
kurang, serta kategori tingkat
dalam kategori sedang. Hal ini berarti
pengetahuan tentang dismenorea
semakin
yang kurang dengan perilaku
tentang dismenorea, semakin baik pula
penangananan dismenorea yang
perilaku penanganan dismenorea yang
baik dan sangat baik, yaitu 0
dialami.
responden.
KESIMPULAN
yang
baik
PEMBAHASAN Apabila
tau
dismenorea
baik
Tingkat
tingkat
0,510
pada
maka
Siswi
pengetahuan
pengetahuan
tentang
distribusi
dismenorea pada Siswi kelas XI A1
frekuensi, terlihat suatu kecenderungan
SMAN 1 Pare, sebagian besar berada
bahwa
pada kategori cukup yaitu 50 (86,2 %)
semakin
melihat
sebesar
baik
pengetahuan
responden.
Kondisi
ini
disebabkan
penyuluhan
baik
secara
individu
karena usia responden yang masih
maupun kelompok yang bekerja sama
remaja,
dengan tenaga instansi kesehatan
latar
belakang
tingkat
pendidikan orang tua yang masih dasar dan
sumber
beragam
informasi dan
yang
kurang
tidak dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya. Perilaku dismenorea pada Siswi kelas XI A1 SMAN 1 Pare, sebagian besar berada pada kategori baik yaitu 40 (69,0 %) responden dengan melakukan
setempat. 2. BKKBN Kabupaten Kediri Meningkatkan pelaksanaan program kesehatan reproduksi
pemberian khusunya remaja
di
pendidikan kesehatan lingkungan
sekolah. DAFTAR PUSTAKA
kompres hangat, istirahat, olah raga teratur, konsumsi makanan bergizi dan konsumsi obat-obatan pengurang rasa sakit. Ada
hubungan
Abidin, 2004, Nyeri Haid pada Remaja. http://perawatpskiatri.blogspot.co m/2009/03/dismenore-nyeripada-saat-menstruasi.html. Akses 4 Maret 2013.
tingkat
pengetahuan tentang dismenorea dengan
Abin,
Syamsudin Makmum. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja.
Admin.
2005. Menstruasi dan Penanganan Dismenorea. Cermin Dunia Kedokteran. No 133/ 2005.
perilaku penanganan dismenorea pada Siswi kelas XI A1 SMAN 1 Pare karena pengetahuan
tentang
dismenorea
mempengaruhi munculnya sikap siswi yang melandasi terbentuknya perilaku
Akatri, S. 1996. Penuntun Hidup Sehat Menurut Ilmu Kesehatan Modern. Surabaya: Airlangga University Press.
untuk menangani dismenorea. SARAN 1. SMAN 1 Pare Meningkatkan
pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi wanita khusunya yang berhubungan dengan penanganan
dismenorea
bagi
pengelola UKS dan siswi dengan pengadaan buku-buku bacaan tentang kesehatan dan pengadaan kegiatan
Alimul, H. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi II. Jakarta: Salemba Medika. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Syaifuddin. 2003. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Edisi ke-2. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Syaifudin. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mardjono, M dan Sidharta, P. 2003. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.
Badziad, A. 2003. Endokrinologi dan Ginekologi. Edisi ke-2. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas.
Meliono, Irmayanti, 2007. Pengetahuan. http://id.wikipedia.org/wiki/Peng etahuan. Akses 29 Mei 2013.
Carey, C. S. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. Greenspan S. F & Baxter D. J. (1998). Endroklinologi Dasar dan Klinik. Edisi IV. Jakarta: EGC. Hurlock, E.B. 2007. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Indriastuti, Dian Putri. 2009. Hubungan antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Higienis Remaja Putri Pada saat Menstruasi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Kartono, K. 2006. Psikologi Wanita Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Jilid I. Bandung: Mandar Maju. Llewellyn, D dan Jones. 2001. DasarDasas Obstetri dan Ginekologi. Edisi VI. Jakarta: Hipokrates. Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jilid Pertama. Jakarta: Media Aesculapius. Manuaba, I.G.B. 1999. Memahami Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo. Mujaddid. 2004. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Muliadi Nur. 2008. Sumber Pengetahuan. http://muliadinur.wordpress.com/ 2008/04/15/sumber-pengetahuan. Akses 29 Mei 2013. Notoatmodjo. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prelaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Poerwodarminto. 2003, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakartat: Balai Pustaka. Rani. 2003. Pengaruh Pengetahuan dengan Penanganan Sindroma Para Haid pada Remaja Putri Kelurahan Notoprajan. Yogyakarta. STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Shirran, A. 2008. Evaluating Students. Jakarta: Gramedia. Soekanto. 2002. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Jakarta: CV Rajawali. Sugiyono. 2005. Statistika Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
untuk
Taruna. 2003. Hipoterapi. http://www.medikaholistik.com/ medika.html?xmodule=document _detail&xid=3. akses 29 Mei 2013 . Widayatun. 1999. Ilmu Perilaku. Jakarta: CV Sagung Seto. Wiknjosastro, H. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Wijayati. 2000. Tingkat Pengetahuan Mengenai Kesehatan Reproduksi pada Remaja Putri di Desa Bancak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.