HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA Taufiq (10320020) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Sekolah Menengah Kejuruan (SMKT) Program Tehnik Mekanik Otomotif bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan itu sendiri maka perlu adanya keterlibatan antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha/dunia industry dalam rangka berperan serta memelihara, menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan prestasi terutama dalam bidang keteknikan. Tujuan daru penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan etos belajar siswa dengan hasil belajar, serta untuk mengembangkan kualitas dan prestasi terutama dalam bidang keteknikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar, serta untuk mengembangkan cakrawala wawasan berfikir, khususnya dalam memecahkan masalah – masalah yang ada hubungannya dengan motivasi belajar dengan hasil belajar. Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar diambil penelitian karena dengan adanya motivasi belajar yang tinggi akan berkecenderungan siswa termotivasi dalam kegiatan dalam kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya akan menghasilkan prestasi atau hasil belajar sesuai yang diharapkan. Populasi dari penelitian ini adalaha siswa kelas X Program Keahlian tehnik Mekanik otomotif SMKT Darul Ulum Bandungharjo, Jumlah populasi keseluryhan sebanyak 90siswa kemuadian diambil sampel 73 siswa berdasarkan tabel Krejcie. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan dokumentasi. Metode dokumentasi disini yaitu pengambilan data dari nilai siswa yang telah mengikuti mata pelajaran dasar – darasr tehnik otomotif sedangkan angket berupa pernyataan yang harus dijawab oleh siswa sesuai dengan jumlah sampel yang diambil. Selanjutnya hasil dari data tersebut dianalisis dengan regresi linear sederhana. Hasil penelitian kemudian dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kwadrat (X²). dari uji normalitas distribusi data etos belajar diperoleh data chi kwadrat sebesar 900,397 kemudian harga ini dikonsultasikan dengan chi kwadrat tabel dengan derajat kebebasan 5 pada taraf signifikan 5% harga chi kwadrat tabel 11,070. Berdasarkan perhitungan harga chi kwadrat hitung lebih kecil dari harga chi kwadrat tabel, maka distribusi frekwensi data motifasi belajar dinyatakan berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data hasil belajar siswa diperoleh harga chi kwadrat sebesar 10,059, sedangkan menurut tabel chi kwadrat dengan drajat kebebasan 5 pada taraf signifikan 5% diperoleh harga 11,070, karena harga chi kwadrat itu lebih kecil dari chi kwadrat tabel maka dinyatakan hasil balajar siswa berdistribusi normal. Kemudian data penelitian dilakukan uji linieritas dengan menggunakan uji analisis varian (Anava), dari hasil perhitungan diperoleh F hitung sebesar 0,343. Menurut tabel dengan taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk 24:47 diperoleh F tabel 1,74, berdasarkan perhitungan F hitung < F tabel, maka hubungan antara etos belajar dengan hasil belajar adalah linear. Dari analisis kedua persyaratan tersebut terpenuuhi, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilanjutkan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus analisis regresi linear sederhana, yang sebelumnya dilakukan terlebih dahulu dengan mencari garis regresi. Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan garis regresi Y = 6,416 + 0,119 X dan dari hasil perhitungan diperoleh F hitung sebesar 50,06, sedangkan menurut tabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan 1:71 diperoleh tabel sebesar 3,98. Karena F hitung > F tabel maka hipotesis yang menyatakan etos belajar ada hubungannya dalam meningkatkan hasil belajar siswa diterima. Hasil penelitian menunjukkan hubungan etos belajar dengan hasil belajar siswa di SMKT Darul Ulum Bandungharjo pada kelas X program keahlian Tehnik otomotif dengan pengaruh 41,30%, data ini diperoleh dari perhitungan koefisien diterminasi r² sebesar 0,413. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 41,30%. Sedangkan pengaruh factor lain sebesar 58,7%. Oleh karena itu selain penelitian hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai factor – factor lain yang berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
1
Kata Kunci : motivasi belajar, hasil belajar
PENDAHULUAN Sekolah menengah kejuruan merupakan sekolah kejuruan yang bersifat terminal, sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah yang menitik beratkan pendidikan sekolah kejuruan untuk memberi bekal kepada anak didik untuk memasuki lapangan kerja di duniausaha atau dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah/madya yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap sebagai tenaga tehnik yang sesuai dengan jurusanny, diantaranya sekolah – sekolah kejuruan tersebut adalah SMKT Darul Ulum Bandungharjo Donorojo Jepara. SMKT Darul Ulum Bandungharjo Donorojo JeparaDonorojo Jepara merupakan seuatu lembaga usaha di bidang pendidikan yang selalu berusaha meningkatkan mutu kelulusan siswa
yang
berkualitas pada bidanynya, agar menjadi tenaga trampil tingkat menengah yang menitik beratkan pada bidang keteknikan. SMKT Darul Ulum Bandungharjo Donorojo Jepara terdiri dari berbagai macam program keahlian, yaitu program (TSM) Tehnik sepeda montor, (TKJ) Tehnik Komunikasi Jaringan, (TKR) Tehnik Kendaraan ringan yang bertujuan mempersiapkan siswa agar setelah lulus mempunyai keahlian tehnik dalam bidangnya. Proses belajar mengajar dengan menggunakan acuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan komposisi program produktif48 jam per minggu. Untuk meningkatkan kompetensi siswa, mata pelajaran produktif dibuat dengan komposisi 40% teori dan 60 %praktik, sehingga akan membangkitkan motivasi belajar siswa . Bertolak dari tujuan tersebut di atas, maka lulusan atau tamatan SMKT Darul Ulum Bandungharjo Donorojo Jepara menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan, keteramplan dan sikap yang sesuai dengan tingkat menengah yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan di dalam dunia industri, dengan demikian para lulusan atau tamatan tidak ragu-ragu untuk terjun pada masyarakat khususnya dalam dunia industri. Dewasa ini banyak dijumpai permasalahan dalam dunia pendidikan salah satunya adalah keterampilan siswa kejuruan di nilai masih rendah, sehingga lulusannya tidak mampu menjawab kebutuhan dunia industri dan sektor lain, dalam artian untuk memasuki dunia kerja belum siap, kurang cakap dan kurang trampil menangani pekerjaan. Untuk itu lembaga pendidikan tehnik khususnya SMK perlu kiranya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, agar siswa dapat memperoleh kesempatan kerja, untuk mengetahui keterampilan siswa dapat dengan melihat motivasi belajar dan mempunyai motivasi belajar dalam praktik yang tinggi. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka perlunya siswa mendapat motivasi dalam belajar yang dpat meningkatkan hasil belajar yang maksimal, dengan motivasi yang tinggi akan membangkitkan motivasi belajar siswa, hal ini yang dilakukan oleh SMKT Darul Ulum Bandungharjo
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
2
Donorojo Jepara adalah menanamkan iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, adanya sarana dan prasarana praktik yang memadai, ruang belajar dengan penerangan dan ventilasi yang cukup, mendapatkan keamanan kerja dalam praktik dalam bentuk asuransi, kebersihan lingkungan sekolah, penanganan kedisiplinan siswa yang rutin
dengan menggunakan kredit pont (pelanggaran)
meningkatkan bimbingan karier. Dengan adanya fasilitas yang sudah dikembangkan oleh sekolah, maka siswa harus termotivasi dalam belajar yang membuat siswa belajar dengan tekun dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi, sehingga hasil belajar atau prestasi belajar yang maksimal pada diri siswa tersebut. Oleh karena itu motivasi belajar dan motivasi belajar ditanamkan pada diri siswa sejak dini sehingga siswa dengan senang hati selalu mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru sekolah. Hal-hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar dan motivasi belajar pada diri siswa dapat timbul dari dirinya sendiri, lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga, dari lingkungan sekolah, guru mengajar harus menanamkan motivasi belajar kepada siswa yang diajarnya. Disamping itu banyaknya siswa yang tertampung di dunia kerja diberbagai perusahaan besar seperti Daihatsu Astra Motor Jakarta, Astra Honda Motor Jakarta dan perusahaan lain. Banyak siswa yang tidak termotivasi belajar mengakibatkan hasil belajarnya menurun karena motivasi belajarnya rendah. Oleh karena itu sekolah mengkondisikan lingkungan sedemikian rupa sehingga siswatermotivasi untuk belajar.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Motivasi Belajar Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.(Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008) Faktor-faktor yang mempengarui motivasi belajar yaitu : a. Ciri-ciri pembelajaran, b.Kemampuan pembelajaran, c. Kondisi pembelajaran, d.Kondisi lingkungan pembelajaran, e.Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran, f.Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran Belajar Belajar merupakan masalah setiap orang, sehingga tidak mengherankan bila belajar merupakan istilah yang tidak asing bagi kita. Begitu sangat terkenalnya istilah belajar, sehingga setiap orang pasti mengalami proses belajar dalam kehidupannya.belajar dapat berlangsung dimana saja dan dapat terjadi kerap kali. Belajar dapat terjadi di sekolah, di lingkungan sekolah, di laboterium, di televise dan dimana saja. Gagne menyatakan bahwa belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah akibat pengalaman (Ratna Wilis dahar,1996 : 11) Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan para peserta didik sebagaimana telah ditetapkan untuk sustu pelajaran tertentu ,Setiap usah yang dilakukan dalam kegiatan pembelajran baik guru sebagai tenaga pendidik ,maupun oleh siswa sebagai peserta didik
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
3
bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi –tingginya .Prestasi mencerminkan sejauh mana siswa
telah
dapat
mencapi
tujuan
yang
telah
ditetapkan
disetiap
bidang
studi.
(http://www.warli.jamhari.blogspot.com) Pengertian prestasi belajar yang telah ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalah”Penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran ,yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang ditunjukkan oleh guru, Jenis – jenis motivasi dalam belajar Menurut Salnadi Sutadiputra(1996:114) yang memberikan pendapat mengenai motivasi dalam praktik belajar, motivasi dalam belajar adalah merupakan suatu proses,yang mana proses tersebut dapat: a. Membimbing anak didik kita ke arah pengalaman–pengalaman dimana kegiatan belajar itu dapat berlangsung. b. Memberikan kepada anak didik kita kekuatan, aktivitas dan kewaspadaan yang memadai. c. Pada suatu saat mengarahkan perhatian mereka terhadap suatu tujuan. Kerangka Pikir Berdasarkan uraian pada landasan teori, bahwa proses pembelajaran yang melibatkan berbagai komponen dalam belajar dikemas secara sistematis, sebagai lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk memotivasi anak sehingga membuahkan hasil belajar yang optimal. Kemampuan mengemas secara sistematis komponen dalam belajar tersebut hanya dapat dilakukan oleh guru profesional. Siswa yang dalam hal ini sebagi subyek didik menjadi titik sentral yang perlu diterapkan olehguru agar hasil belajar yang dicapai oleh siswa optimal.
TINDAKAN
Memberikan motivasi pada siswa untuk memperoleh hasil belajar.
Motivasi Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik
KONDISI AKHIR
Prestasi yang dicapai dari hasil belajar.
Gambar 1. Kerangka Pikir
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
belajar pelajaran
siswa
pada
mata
4
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Adapun jenispenelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan penelitian associate (hubungan).Yang disebut dengan metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian yang meneliti ststus sekelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan enelitian deskriptif adalah untuk m,embuat deskriptif, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (nasir,1983:63) Waktu Dan Tempat Penelitian Dalam penilitian ini peneliti mengambil lokasi di SMK Terpadu Darul Ulum Donorejo Jepara peneliti mengambil lokasi atau tempat ini karena sekolah ini belum menggunakan modul sebagai media pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) kompetensi dasar teknik Kendaraan Ringan. Tempat penelitian di lakukan di SMK Terpadu Darul Ulum Donorejo jepara. Khususnya pada siswa kelas X jurusan teknik Kendaraan Ringan,Teknik Sepeda Motor dan Teknik Telekomunikasi dan Jaringan. Penelitian ini di laksanakan pada 5 Mei 2014 sampai 5 Agustus 2014.pemilihan SMK Terpadu Darul Ulum Donorejo sebagai tempat penelitihan karena sekolah tersebut belum menggunakan modul sebagai model pembelajaran khususnya pada pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) kompetensi dasar Sistem Pendingin Engine dengan mempertimbangkan estimasi waktu ,biaya ,dan kevalidan data penelitian maka SMK Terpadu Darul Ulum Donorejo Jepara di plih sebagai tempat melakukan penelitian Dengan beberapa pertimbangan dan alasan peneliti menentukan menggunakan waktu penelitian selama 3 bulan yaitu pada bulan april sampai dengan bulan juni. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester Genap Tahun pelajaran 2013/2014 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut (Sutrisno Hadi, 1993:224) adalah gejala-gejala yang menunjukkan variable, baik dalam jenisnya maupun dalam tingkatnya, sedangkan penelitian menurut (Maman Rachman, 1988:44) mengatakan bahwa variable penelitian adalah sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Dari kedua penelitian diatas dapatlah disimpulkan bahwa variabel adalah sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian atau merupakan faktor–faktor yang berperan dalam suatu peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian terdapat dua variable, yaitu: a. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau factor atau unsure yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain (Nawawi,1987:56). Variabel bebas dalam peneltian ini adalah data tentang motifasi belajar.
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
5
Variabel bebas ini diungkap dengan menggunakan angket (kuesioner) dan diberi simbol “X”. Pelaksanaan penelitian pada tanggal 23 April 2014 sampai 23 Juni 2014 di SMKT Darul Ulum Bandungharjo Donorojo Jepara. b. Variabel terikat (Y) Menurut (Nawawi,1987:57) yang dimaksud dengan variabel terikat adalah sejumlah atau factor atau unsur yang keberadaannya atau kemunculannya dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah data hasil belajar yang diwujudkan dalam bentuk nilai. Data nilai tersebut diambil dalam bentuk nilai, data nilai tersebut diambil dari buku legerapril sampai Juni dan diberi symbol “Y”.
X
Y Gambar 2. Hubungan variable bebas dan terikat
X
: Motifasi Belajar
Y
: Hasil Belajar
HASIL PENELITIAN Diskripsi Data 1. Data Motivasi Belajar Data motivasi belajar diperoleh dangan menyebar angket yang terdiri dari 20 butir soal kepada 73 responden pada tanggal 23 April 2014. Peniliti dapat mendiskripsikan bahwa skor terendah 46 dan skor tertinggi 77 dengan rerata/mean sebesar 65,32 dan Standar Deviasi (SD) sebesar 7,24. Gambaran tentang data motivasi belajar dapat dapat dilihat pada lampiran 11. 2. Data Hasil Belajar Siswa Data hasil didapat dari nilai yang diberikan oleh guru pengampu mekanik otomotif kelas X Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014, dimana nilai terendah yang diperoleh siswa 6 dan tertinggi 8,2 dengan rerata/mean 7,295 dan standar deviasi (SD) sebesar 0,425. Data hasil belajar siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12. Analisis Data 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normalitas distribusi frekuensi data motivasi belajar data hasil belajar siswa. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan rumus Chikwadrat (X2). Dari uji normalitas distribusi frekuensi data MOTIVASI BELAJAR diperoleh harga chi kwadrat tabel dengan derajat kebebasan (dk) 5 dan kesalahan diteapkan 5%
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
6
harga chi kwadrat tabel 11,070. Berdasarkan perhitungan harga chi kwadrat (X2) hitung < chi kwadrat tabel, maka distribusi frekuensi data motivasi belajar dinyatakan berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data hasil belajar siswa diperoleh harga chi kwadrat hitung sebesar 10,059, sedangkan menurut tabel X2 dengan derajat kebebasan 5 pada taraf signifikan 5% diperoleh chi kwadrat X2 tabel sebesar 11,070, karena harga chi kwadrat hitung < chi kwadrat tabel maka data hasil belajar siswa dinyatakan berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas dari kedua variabel tersebut dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 11 sampai lampiran 12. 2. Uji Lineritas Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji analisis varian (ANAVA), dari perhitungan statististik diperoleh F hitung sebesar 0,343. Menurut tabel dengan taraf signifikan 5% dengan dk pembilang 24 dan dk penybut 47 diperoleh F tabel 1,74. Berdasarkan perhitungan F hitung < F tabel, maka hubungan antara MOTIVASI BELAJAR dengan hasil belajar siswa adalah linier atau satu garis lurus. Perhitungan linieritas hubungan variabel X dengan variabel Y dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 16 sampai lampiran 17. Kedua persyaratan terpenuhi, maka anlisis untuk menguji hipotesis dapat dilanjutkan. 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus Y = a + bx (analisis regresi linier sederhana). Pada pengujian hipotesis, perlu dicari dahulu persamaan garis regresinya. Perhitungan Persamaan garis regresi menggunakan ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
= 6,416 ∑
∑ ∑
∑ ∑
= 0,1194
Jadi persamaan garis regresinya adalah : Y = a + bX = 6,416 + 0,119 X Perhitungan untuk menguji hipotesis dapat dilihat pada lampiran 17 sampai lampiran 18 diperoleh F hitung sebesar 50,06, sedangkan menurut tabel dengan taraf signifikan 5% dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 71 diperoleh F tabel sebesar 3,98. Karena F hitung > F tabel maka
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
7
hipotesis yang menyatakan MOTIVASI BELAJAR ada hubungannya dalam meningkatkan hasil belajar siswa diterima. 4. Koefesien determinasi Koefesien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya prosentase ketergantungan variabel motivasi belajar dengan hasil belajar. Besarnya koefesien determainasi dihitung dengan formula jumlah kwadrat. Berdasarkan perhitungan diperoleh harga koefesien determinasi r2 sebesar 0,413. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 41,30%. Perhitungan ini dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 19.
KESIMPULAN Berdasarkan analisis penelitian, “hubungan MOTIVASI BELAJAR dengan hasil belajar siswa” di SMKT darul Ulum Bandungharjo pada Progam Keahlian Tekhnik Mekanik Otomotif dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada perhitungan hipotesis diperoleh F hitung sebesar 50,06 dan F tabel 3,98, karena harga F hitung > F tabel maka hipotesis yang menyatakan motivasi belajar ada hubungannya dalam meningkatkan hasil belajar siswa diterima, hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi motivasi belajar akan memotivasi siswa meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajarnya. 2. Bahwa terdapat hubungan yang berarti antara motivasi belajar dan hasil belajar, yaitu sebesar 41,30%. Mengingat banyaknya faktor yang berperan, besarnya hubungan sebesar ini adalah wajar karena pengaruh tersebut hanya terletak pada motivasi belajar saja.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, 1989, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta Bina Aksara. Buku Panduan Pendidikan IKIP VETERAN SEMARANG tahun Akademik 2010/2011 Dimyati dan Mujiono, 1999, Belajar dan pembelajaran, Jakarta: C.V. Rajawali. Imam Ghozali (2005), Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Hadari Asnawi,1979, Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM Press Yogjakarta. Hadari Nawawi, 1997, Administrasi Pendidikan, Jakarta CV.Haji Masagung. Hakim, Thursan, 2001, Belajar Secara Efektif, Jakarta, Puspasari. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), 2008, Tekhnik Mekanik Otomotif. Munadir, 1996, Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka. Nana Sudjana, Ibrahim, 1989, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung, Sinar Baru Bandung. Purwanto, Ngalim, 1996, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Raja Grafika Persada.
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
8
Sardiman, A.M, 1996, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Raja Grafika Persada. Sri Adiningsih (1993), Statistik, Edisi Pertama, Dosen FE Universitas Gadjah Mada,PT. BPFE Yogyakarta Sugiarto (2008), Pembelajaran Harus Berdasarkan Prinsip Yang Dibangun, Jakarta : Rineka Cipta Suharsimi Arikunto (1996),Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif , Jakarta Utara, PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono, 2008, Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfa Beta. Sutrisno Hadi, 1993, Metodologi Research I, Andi Offset, Yogyakarta.
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
9