Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTsN MULAWARMAN BANJARMASIN PADA MATA PELAJARAN IPA Khairiah, Mustika Wati, dan Sri Hartini Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAMBanjarmasin
[email protected] ABSTRAK : Adanya faktor diri yang cenderung terabaikan dalam proses pembelajaran membuat tidak semua siswa memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mengaktualisasikan segala potensi dirinya sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepercayaan diri dengan hasil belajar siswa kelas VIII MTsN Mulawarman Banjarmasin pada Mata Pelajaran IPA.Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di MTsN Mulawarman Banjarmasin dengan sampel berjumlah 152 siswa, yang diambil dengan teknik random sampling.Metode pengumpulan data menggunakan angket dan nilai ulangan bulanan siswa.Jenis penelitian adalah kuantitatif korelasional dan metode analisis yang digunakan adalah korelasi-regresi. Hasil penelitian ini menemukan r = 0,941, sumbangan efektif dari variabel X sebesar 88,4%. Simpulannya terdapat hubungan positif yang sangat kuat dan signifikan antara kepercayaan diri dengan hasil belajar siswa kelas VIII MTsN Mulawarman Banjarmasin pada Mata Pelajaran IPA. Kata Kunci: Kepercayaan diri, Hasil Belajar, dan IPA. Tujuan pendidikan yang terutama
PENDAHULUAN Pendidikan disebut juga sebagai proses
pembelajaran yaitu
tahapan
yang
dilalui
memberi bimbingan agar pertumbuhan
tahapan-
dan
dalam
perkembangan
berlangsung
secara
anak wajar
dapat dan
mengembangkan kemampuan kognitif,
optimal.Agar tindakan pendidikan yang
afektif, dan psikomotorik seseorang,
dilaksanakan
dalam hal ini adalah kemampuan yang
pendidik harus mempunyai pengetahuan
harus dimiliki oleh siswa atau peserta
tentang hukum dasar perkembangan
didik. Salah satu peran yang dimiliki
kejiwaan manusia yang diantaranya guru
oleh seorang guru untuk melalui tahap-
harus memahami bahwa tiap peserta
tahap ini adalah sebagai fasilitator.Untuk
didik memiliki sifat kepribadian yang
menjadi fasilitator yang baik guru harus
unik yang diantaranya dipengaruhi oleh
berupaya
faktor diri dimana faktor ini sering
dengan
optimal
dapat
mempersiapkan rancangan pembelajaran
diabaikan
yang sesuai dengan karakteristik anak
perkembangan anak.
didik
demi
mencapai
tujuan
Setiap
pembelajaran.
dalam
siswa
berhasil,
maka
memahami
memiliki
latar
belakang dan lingkungan yang berbeda-
200
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
beda dimana hal itu akan mempengaruhi
beberapa orang siswa yang memperoleh
kepribadian
pembentukan
nilai di bawah Kriteria Ketuntasan
kepercayaan dirinya dalam berinteraksi
Minimal (KKM) IPA yang ditetapkan
dengan lingkungan. Pada kenyataannya
sekolah
tidak
keseluruhan sikap siswa-siswi kelas VIII
dan
semua
individu
memiliki
yaitu
sebesar
80.
kepercayaan diri yang cukup dalam
MTsN
dirinya dalam hal ini masih terlihat
sebagian terlihat memiliki sikap percaya
perasaan minder, sungkan, malu dan
diri, akan tetapi sebagian yang lain
lain-lain pada diri peserta didik yang
masih memiliki sikap kurang percaya
mampu
seorang
diri yang diperlihatkan dengan sikap
individu siswa dalam proses belajarnya
takut dan malu untuk mengungkapkan
baik di sekolah maupun di lingkungan
pendapat,
sekitarnya. Rasa minder dan perasaan
berbicara di depan umum. Para siswa-
negatif lainnya akan membuat individu
siswi tersebut lebih memilih diam dan
siswa sering merasa tidak yakin dengan
bersifat pasif.
menjadi
kemampuan
dan
kendala
serta
Banjarmasin
tidak
berani
saat
yang
Seorang siswa yang selalu merasa
dimiliki sehingga membuatnya merasa
dirinya tidak mampu bersaing dengan
ingin
teman-temannya
menutup
kreativitas
Mulawarman
Secara
diri
dan
kurang
akan
menghambat
mendapatkan informasi langsung yang
dirinya dalam belajar karena rasa tidak
diperlukan.
mampu
Di sisi lain, pemahaman materi
yang
dimiliki
membuat
kemampuan berkomunikasinya menjadi
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa
rendah
masih rendah sehingga perlu waktu yang
sebenarnya ada pada dirinya tidak dapat
lama untuk menjelaskan suatu materi
dimanfaatkan
IPA terutama memahami rumus dan
keadaan seperti ini dibiarkan pada diri
menerapkan rumus dalam memecahkan
tiap siswa maka akan mengancam
soal-soal IPA, sebagian siswa cenderung
kesempatannya untuk berprestasi serta
mengabaikan
yang
enggan melakukan hal-hal baru karena
memerlukan perhitungan rumus yang
sangat takut dan ragu menghadapi
dianggap sulit. Selain itu, hasil belajar
tantangan
beberapa siswa masih sangat rendah.
berfikir bahwa dirinya tidak akan bisa.
soal-soal
Hal ini terlihat dari nilai ulangan
sehingga
Dalam
secara
yang
potensi
optimal.
membuatnya
kaitan
yang
Jika
selalu
pentingnya
bulanan semester genap kelas VIII pada
kepercayaan diri pada diri siswa sebagai
bulan Februari 2015 dimana terdapat
salah satu faktor penting untuk meraih
201
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
prestasi akademik, maka peneliti ingin
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
melakukan penelitian berupa analisis
Belajar juga dapat diartikan sebagai
hubungan kepercayaan diri dengan hasil
suatu proses memperoleh pengetahuan
belajar siswa dimana dalam penelitian
dan pengalaman dalam wujud perubahan
ini hasil belajar difokuskan pada mata
tingkah laku dan kemampuan bereaksi
pelajaran IPA yang diharapkan dapat
yang relatif permanen atau menetap
membantu para guru dalam mengenali
karena adanya interaksi individu dengan
faktor diri pada peserta didik agar
lingkungannya
kemampuan yang dimiliki peserta didik
kognitif, afektif dan psikomotor (Amri,
bisa dioptimalkan. Berdasarkan uraian di
2013).
atas dan keterangan hasil wawancara
yang
Djamarah
(2011)
menyangkut
mengatakan
dengan guru serta siswa-siswi kelas VIII
bahwa tingkah laku yang dikategorikan
di MTsN Mulawarman Banjarmasin,
sebagai aktivitas belajar memiliki 6 ciri,
peneliti merasa perlu untuk melakukan
yaitu: (1) perubahan tingkah laku secara
penelitian yang berjudul: “Hubungan
sadar, (2) perubahan bersifat kontinyu
Kepercayaan Diri dengan Hasil Belajar
dan fungsional, (3) perubahan bersifat
Siswa kelas VIII MTsN Mulawarman
positif dan aktif, (4) perubahan bersifat
Banjarmasin
Pelajaran
permanen, (5) perubahan dalam belajar
masalah
bertujuan atau terarah, (6) perubahan
pada
IPA”.Adapun “Apakah
Mata
rumusan
terdapat
hubungan
antara
mencakup seluruh aspek tingkah laku.
kepercayaan diri dengan hasil belajar
Berdasarkan
pengamatan
siswa kelas VIII MTsN Mulawarman
wawancara
Banjarmasin
pelajaran
dilakukan pada siswa-siswi di MTsN
bertujuan
Mulawarman Banjarmasin terdapat 3
antara
faktor yang mempengaruhi belajar siswa
kepercayaan diri dengan hasil belajar
yaitu faktor dari dalam diri sendiri,
siswa kelas VIII MTsN Mulawarman
faktor dalam keluarga dan faktor yang
Banjarmasin pada Mata Pelajaran IPA
berasal dari lingkungan. Faktor dari
yang disertai dengan data-data relevan.
dalam diri sendiri didominasi oleh
pada
IPA?”.penelitian Menganalisis
mata ini
hubungan
langsung
yang
dan telah
kesehatan, faktor dalam keluarga yaitu relasi
KAJIAN PUSTAKA
antar
anggota
keluarga
dan
Belajar merupakan suatu proses
pengertian orang tua sedangkan faktor
perubahan tingkah laku sebagai hasil
yang berasal dari lingkungan dapat
interaksi individu dengan lingkungannya
berupa cara guru mengajar, kondisi
202
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
ruangan kelas, gadged, media sosial,
IPA sebagai produk, proses, dan sains
games dan sejenisnya yang membuat
(Akbar, 2013).
kebanyakan
siswa
sulit
untuk
saat
proses
mengacu pada pengertian hasil belajar
menurunkan
menurut Dimyati dan Mudjiono (2006)
daya serap siswa terhadap pelajaran
yaitu hasil belajar yang dicapai dalam
yang telah disampaikan oleh guru.
bentuk angka-angka atau skor melalui
berkonsentrasi
pada
pembelajaran
sehingga
Hasil dengan
belajar
memahami
dapat
dijelaskan
tes
prosesnya,
hasil
penelitian
belajar
di
ini
akhir
kata
yang
pembelajaran.Pengukuran hasil belajar
“hasil”
dan
dilakukan dengan memandang semua
“belajar”. Pengertian hasil (product)
tingkatan kognitif yang telah diterapkan,
menunjuk pada suatu perolehan akibat
dimana pada penelitian ini pengukuran
dilakukannya suatu aktivitas atau proses
hasil belajar siswa diperoleh dengan
yang mengakibatkan berubahnya input
menggunakan tes tertulis pada akhir
secara fungsional, sedangkan belajar
bulan Maret dengan materi IPA.Dari
adalah proses dalam diri individu yang
hasil tes ini dapat diketahui sejauh mana
berinteraksi dengan lingkungan untuk
perkembangan
mendapatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang
membentuknya,
dua
Pada
yaitu
perubahan
dalam
perilakunya, dalam kegiatan belajar
kognitif
siswa
dan
telah diajarkan.
mengajar setelah mengalami belajar
Kepercayaan diri adalah keyakinan
siswa berubah perilakunya dibanding
untuk melakukan sesuatu pada diri
sebelumnya (Purwanto, 2014).
seseorang
yang
dapat
seseorang
untuk
mengaktualisasikan
Berdasarkan
pengertian
hasil
belajar yang telah diuraikan maka hasil
segala
belajar IPA harus dikaitkan dengan
kepercayaan diri menjadi sesuatu yang
tujuan pendidikan IPA yang tercantum
penting untuk dimiliki setiap individu
dalam
kurikulum.Hasil
potensi
dirinya,
membantu
sehingga
belajar
IPA
baik oleh seorang anak maupun orang
dikelompokkan dalam hakikat
IPA,
tua,
secara
individual
maupun
yaitu IPA sebagai produk, proses, dan
kelompok. Tanpa adanya kepercayaan
sikap ilmiah.Jadi dapat disimpulkan
diri akan banyak menimbulkan masalah
bahwa hasil belajar IPA bisa dianggap
pada diri seseorang.
sebagai perubahan pencapaian dalam
Tinggi rendahnya kepercayaan diri
bidang IPA baik itu dalam pencapaian
dapat dilihat melalui beberapa aspek atau sub variabel yaitu: (1) keyakinan
203
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
akan kemampuan diri yang meliputi
dalam pelajaran dengan sikap guru
kemauan, usaha dan rasa optimis, (2)
terhadap teknologi dalam pendidikan
sikap
dari
selama dalam penelitian pemanfaatan
kemandirian, tidak mudah menyerah
teknologi dalam pembelajaran.Dalam
serta mampu menyesuaikan diri, dan (3)
penelitian tersebut dapat disimpulkan
memiliki dan manfaatkan kelebihan
bahwa rasa percaya diri merupakan
yang
memiliki
suatu keyakinan terhadap kemapuan
mental dan fisik yang menunjang. Aspek
untuk mengelola dan melaksanakan
ini juga akan menjadi indikator penilaian
pencapaian yang diharapkan dari suatu
kepercayaan diri siswa
pelatihan pembelajaran.
positif
dimiliki
yang
terdiri
diantaranya
yang akan
digunakan pada proses penelitian untuk
Penelitian ini menemukan bahwa
pengambilan data perihal kepercayaan
persepsi
diri siswa.
pemanfaatan
pembelajaran
faktor
signifikan
Kepercayaan diri pada seseorang
kenyamanan
yang
berpengaruh
terhadap
faktor internal maupun faktor eksternal.
memanfaatkan
Diantara faktor-fakor tersebut adalah
pembelajaran, sedangkan persepsi daya
sebagai berikut: (1) konsep diri, (2)
manfaat tidak berpengaruh signifikan
harga diri, (3) pengalaman, dan (4)
terhadap
pendidikan.
memanfaatkan
individu
yang
memiliki rasa percaya diri yang rendah
rasa
percaya
menjadi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
Ciri-ciri
rasa
terhadap
diri
teknis
percaya
untuk dalam
diri
teknis
untuk dalam
pembelajaran (Suhendar, 2009).
menurut Ignoffo yang dikutip Megawati
Pada dasarnya seorang anak perlu
(2010) terbagi menjadi 6, yaitu: (1)
diajarkan untuk memiliki self confidence
perfeksionis, (2) penilaian negatif, (3)
(rasa percaya diri) yaitu mempunyai
pasrah dan putus asa, (4) pemikiran yang
perasaan yang teguh pada pendiriannya,
dangkal, (5) rasa cemas, (6) berpikir
tabah apabila
sebagai korban
kreatif dalam mencari jalan keluar dan
Jason dan Mitchell
melakukan
menghadapi
masalah,
ambisi dalam mencari jalan keluar dan
penelitian yang berjudul “Identifying
ambisi
influences on attitudes and self efficacy
(Petranto, 2006). Berbagai cara dapat
beliefs toward technology integration
diupayakan untuk menumbuhkan rasa
among pre-sevice educators”. Tujuan
percaya diri pada anak oleh orang tua,
penelitian ini adalah untuk menguji
diantaranya
hubungan antara rasa percaya diri ke
mendorongnya untuk selalu berupaya,
204
dalam
mencapai
adalah
sesuatu
dengan
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
menerima
kelebihan
dan
Oleh karena itu bukanlah motivasi
kekurangannya,
dan
memberikannya
dalam diri anak-anak didik kita, apabila
pujian dan hadiah pada perilakunya yang
anak belajar dan bekerja hanya karena
mengarah pada rasa percaya diri dan
takut dimarahi,
rasa hormat dirinya tersebut.
angka-angka merah, atau tidak lulus
Pendidikan
dihukum,
mendapat
hendaknya
dalam ujian. Karena hal semacam itu
mengembangkan kreatifitas siswa dan
hanya akan membuatnya memiliki rasa
yang lebih penting lagi guru harus selalu
percaya diri yang rendah.
berusaha memperhitungkan siswa, dan mengkondisikan
bahwa
siswa
itu
METODE PENELITIAN
penting menumbuhkan rasa percaya diri
Penelitian ini merupakan penelitian
dan harga diri siswa.Akhirnya kita perlu
kuantitatif koreasional karena dirancang
menyadari bahwa tujuan pendidikan
untuk
adalah
hubungan
memanusiakan
muda.Pendidikan
manusia hendaknya
mengetahui antara
dengan hasil
apakah
terdapat
kepercayaan
belajar
diri
siswa.Populasi
menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih
dalam penelitian ini berjumlah 244
manusiawi, berguna dan berpengaruh di
siswa, yakni seluruh siswa kelas VIII
masyarakatnya, yang bertanggung jawab
MTsN Mulawarman Banjarmasin pada
atas hidup sendiri dan orang lain, yang
Mata Pelajaran IPA.Sampel penelitian
berwatak
ini berjumlah 152 siswa yang dimabil
luhur
dan
berkeahlian
(Rachman, 2010).
menggunakan teknik random sampling.
Dalam hal membangkitkan self
Pengumpulan
data
dilakukan
competition, yakni dengan membiasakan
dengan menggunakan angket persepsi
anak
suatu
siswa mengenai kepercayaan diri dan
pendapat atau cita-cita mereka masing-
nilai ulangan bulan siswa pada materi
masing untuk memperkuat motivasi
IPA di bulan Maret 2015. Analisis data
mereka (Purwanto, 2003). Kita sebagai
penelitian
pendidik
menggunakan teknik analisis korelasi
didik
harus
mendiskusikan
menunjukkan
pada
dilakukan
dengan
mereka dengan contoh-contoh konkrit
dan
sehari-hari dalam masyarakat bahwa
kepercayaan diri sebagai variabel X dan
dapat tercapai atau tidaknya suatu
hasil belajar siswa sebagai variabel Y.
maksud atau tujuan sangat bergantung
Pengolahan
pada motivasi apa yang mendorongnya
manual, dan juga dibantu oleh program
untuk mencapai maksud atau tujuan itu.
statistik.
205
regresi
sederhana,
data
dilakukan
dengan
secara
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
sebenarnya.Data ordinal menggunakan angka
HASIL PENELITIAN Pada
penelitian
ini
sebagai
simbol
kualitatif.Penelitian
data
ini
data
merupakan
kepercayaan diri siswa diperoleh dari
penelitian
kuantitatif
hasil sebaran angket kepercayaan diri
sehingga
sedangkan hasil belajar siswa diperoleh
sebagaimana mestinya maka data hasil
dari nilai ulangan bulanan pada materi
sebaran angket diubah menjadi data
IPA di bulan Maret.Sebelum angket
interval.Metode yang digunakan oleh
disebar, angket harus diuji validitas dan
peneliti
reliabilitas terlebih dahulu.Selain kepada
interval.Methode of successive interval
para pakar, dalam rangka menguji
(MSI) merupakan proses mengubah data
validitas dan reliabilitasnya peneliti
ordinal menjadi data interval.
agar
dapat
adalah
Selain
menguji cobakan secara terbatas pada 28
korelasional digunakan
metode
itu,
successive
sebelum
siswa MTs Al Furqon Banjarmasin.Hasil
menggunakan
uji validitas angket diperoleh r hitung
parametrik maupun nonparametrik data
mengenai
siswa
harus diuji normalitas untuk mengukur
0,131-0,620.
apakah data yang diperoleh memiliki
Berdasarkan rtabel dengan N = 28 dan
distribusi normal atau tidak.Statistik
signifikansi sebesar 0,05 diperoleh r tabel
parametrik tidak dapat digunakan jika
sebesar 0,374. Maka ada 12 item yang
data tidak normal.Apabila data tidak
tidak
normal pengujiannya dapat dilakukan
kepercayaan
berkisar
antara
valid
dari
diri
keseluruhan
item
pengujian
diolah
dengan
sebanyak 30 item.
inferensi
statistik
non
diperoleh
parametrik.Ujinormalitas pada penelitian
koefisien Cronbah’s Alpha untuk angket
ini dikerjakan menggunakan program
kepercayaan diri siswa sebesar 0,831.
statistik
Angket
Kolmogorov
Hasil
uji
reliabilitas
dinyatakan
reliabel
karena
dengan
uji
One
Smirnov
Sample yang
koefisien reliabilitas alpha lebih besar
menghasilkan data berdistribusi normal
dari 0,5.
dengan
tingkat
signifikansi
sebesar
0,063.Nilai
signifikan
sebaran angket merupakan data ordinal
menunjukkan
bahwa
sedangkan data yang diperoleh dari hasil
diperoleh
belajar
data
normal karena lebih besar dari nilai
interval.Data ordinal sebenarnya adalah
signifikan yang telah ditentukan yaitu
data
sebesar 0,05 atau 5%.
Data yang diperoleh dari hasil
siswa
kualitatif
merupakan
atau
bukan
angka
206
telah
tersebut data
yang
berdistribusi
secara
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Setelah
data
dinyatakan
Pearson Correlation dengan program
berdistribusi normal maka pengujian
statistik yang menghasilkan data seperti
data dilanjutkan dengan uji korelasi
terlihat pada Tabel 1:
antara 2 variabel menggunakan uji Tabel 1. Uji korelasi Variabel
Pearson Correlation
Kepercayaan diri terhadap hasil belajar
Signifikansi
0,941(**)
0,000
Ada dua hal yang dapat ditafsirkan dari
sebesar 0,941.hubungan positif antara
hasil uji korelasi yaitu:
kepercayaan diri dengan hasil belajar
1. Arah hubungan
siswa berarti jika kepercayaan diri siswa
2. Kekuatan hubungan variabel
tinggi maka hasil belajar yang diperoleh
Hasil uji korelasi menunjukkan
siswa juga akan tinggi sebaliknya jika
bahwa arah hubungan antara variabel
kepercayaan diri siswa rendah maka
kepercayaan diri dengan hasil belajar
hasil belajar yang diperoleh siswa juga
siswa pada mata pelajaran IPA adalah
akan rendah. Kemudian dilihat tingkat
hubungan positif.Hal ini dapat dilihat
hubungannya sebagaimana ditunjukkan
dari
dalam tabel berikut:
koefisien
Pearson
Correlation
Tabel 2. Kekuatan hubungan koefisien korelasi Nilai positif 0,91 < r < 0,99 0,71 < r < 0,90 0,41 < r < 0,70 0,21 < r < 0,40 0,00 < r < 0,20 Diperoleh
bahwa
Nilai negatif -0,99 < r < -0,91 -0,90 < r < -0,71 -0,70 < r < -0,41 -0,40 < r < -0,21 -0,20 < r < 0,0 kekuatan
Kekuatan hubungan Sangat kuat Kuat Moderat Lemah Sangat lemah Dengan demikian, dari hasil uji
hubungan antara variabel kepercayaan
korelasi
diri dengan hasil belajar siswa adalah
kepercayaan diri dengan hasil belajar
sangat kuat. Hal ini dapat dilihat karena
IPA
koefisien Pearson Correlationterdapat
Mulawarman
pada rentang nilai 0,91< r < 0,99 yang
hubungan yang sangat kuat dan searah
artinya hubungan antara 2 variabel
(positif). Hasil uji regresi dapat dilihat
sangat kuat.
pada tabel 3 dan tabel 4:
207
didapatkan
siswa
kelas
bahwa
VIII
Banjarmasin
antara
MTsN terdapat
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Tabel 3.R Square R Square 0,885
Adjusted R Square 0,884
Tabel 4. Nilai koefisien Model
Unstandardized Coefficients B -56,670 2,566
(Constant) Kepercayaan diri Nilai bahwa
R
Square
pengaruh
jika thitung≥ttabel, yaitu 34,056 ≥ 1,65508
menunjukkan
kepercayaan
diri
maka Ha diterima. Artinya, pada taraf
terhadap hasil belajar siswa adalah
signifikansi atau tingkat kesalahan 𝛼 =
sebesar 88,4% sedangkan 11,6% sisanya
5%, terdapat hubungan yang signifikan
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
antara kepercayaan diri dengan hasil
terukur dalam penelitian ini, seperti
belajar
konsentrasi, motivasi, masalah pribadi
Mulawarman Banjarmasin pada mata
tiap individu siswa, suasana kelas saat
pelajaran IPA. Dengan memperhatikan
belajar, cara guru menjelaskan pelajaran
nilai uji t yang hasilnya berpengaruh
dan lain sebagainya.
secara nyata antara dua variabel, maka
siswa
kelas
VIII
MTsN
Hubungan antara kepercayaan diri
dapat disimpulkan bahwa persamaan Ŷ
dengan hasil belajar siswa pada mata
= -56,670 + 2,566 X dapat digunakan
pelajaran IPA dapat digambarkan dalam
untuk memprediksi bagaimana besarnya
persamaan garis regresi
pengaruh kepercayaan diri dengan hasil
Ŷ = a +bX
belajar
siswa
kelas
VIII
MTsN
dengan a = -56.670 dan b = 2,566, maka
Mulawarman Banjarmasin pada mata
persamaan regresinya berbentuk:
pelajaran IPA.
Ŷ = -56,670 + 2,566 X
Hipotesis penelitian menyatakan
Berdasarkan uji hipotesis (Uji t) untuk
menguji
regresi
kepercayaan diri dengan hasil belajar
statistik
siswa kelas VIII MTsN Mulawarman
diperoleh t hitung sebesar 33,950 hal ini
Banjarmasin pada mata pelajaran IPA
juga
dengan
atau dengan kata lain Ha diterima. Hal
perhitungan uji t secara manual yang
ini sesuai dengan data hasil penelitian
memperoleh hasil t hitung sebesar
yang tidak mendukung hipotesis nol
menggunakan
dibuktikan
koefisien
adanya hubungan yang signifikan antara
program
kembali
34,056. Berdasarkan kaidah pengujian,
208
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
(H0) dimana syarat (Ha) diterima karena
signifikan berarti hubungan yang terjadi
thitung> ttabel.
antara
dua
variabel
berlaku
untuk
Lengkapnya, mengenai pendugaan
populasi (dapat digeneralisasi) dalam hal
hubungan antara variabel X dan Y
ini dapat berlaku untuk seluruh siswa
adalah
kelas
berdasarkan
ditemukan adanya
data
penelitian
hubungan antara
dengan
kekuatan
MTsN
Mulawarman
Banjarmasin.
variabel X dan Y, yaitu hubungan yang positif
VIII
Deskripsi
hubungan
antara
hubungan
kepercayaan diri dengan hasil belajar
dalam rentang yang sangat kuat dan
siswa dapat dilihat pada tabel 5 dan
signifikan.
gambar 1:
Adanya
hubungan
yang
Tabel 5. Hubungan kepercayaan diri dengan hasil belajar Hasil Belajar Memenuhi KKM Tidak memenuhi (≥ 80) KKM (< 80) 45 Orang 48 Orang 12 Orang 47 Orang 93 Orang 59 Orang
Keterangan Tinggi Sedang Rendah
Kepercayaan Diri Total
Total 45 Orang 60 Orang 47 Orang 152 Orang
60 40 ≥ 80 20
< 80
0 Tinggi
Sedang
Rendah
Gambar 1. Grafik hubungan antara kepercayaan diri dengan hasil belajar
Dari Tabel 5 dan Gambar 1,
berkategori sedang ditemukan 12 orang
diketahui bahwa 45 orang siswa yang
diantaranya
memiliki
kepercayaan
memperoleh
hasil
tidak
memenuhi
KKM
diri
tinggi
dalam hasil belajarnya, adapun 47 orang
belajar
yang
siswa yang memiliki kepercayaan diri
memenuhi kriteria ketuntasan minimal
rendah
(KKM), sedangkan dalam 60 orang
memenuhi kriteria ketuntasan minimal
siswa yang memiliki kepercayaan diri
pada mata pelajaran IPA.
209
tidak
ada
satupun
yang
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Petranto, Ira. (2006). Rasa Percaya Diri adalah Pantulan Pola Asuh Orang Tua.Diakses melalui irapetranto.blogspot.com.Pada tanggal 19 Agustus 2015.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan analisis data penelitian
tentang
hubungan
kepercayaan diri dengan hasil belajar Rachman, Deva. (2010). Hubungan tingkat rasa percaya diri dengan hasil belajar. Skripsi Sarjana. Diakses melalui http:// repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstr eam/123456789/3361/1/SITI%20N UR%20DEWA%20RACHMANFITK.pdf. Pada tanggal 19 Agustus 2015.
siswa kelas VIII MTsN Mulawarman Banjarmasin pada mata pelajaran IPA, diperoleh
simpulan
bahwa
terdapat
hubungan yang positif dengan rentang kekuatan hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara kepercayaan diri dengan hasil belajar siswa kelas VIII
Suhendar, Asep. (2009). Pelatihan Tik untuk Guru.Diakses melalui asepsuhendar.wordpress.com.Pada tanggal 19 Agustus 2015.
MTsN Mulawarman Banjarmasin pada mata pelajaran IPA.
Velayati, Akbar. (2013). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Kelumpang Hilir Terhadap Hasil Belajar Siswa di Bidang IPA dengan Frekuensi Belajar sebagai Variabel Mediasi. Skripsi Sarjana. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak dipublikasikan.
DAFTAR PUSTAKA Amri, S. (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.. Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
210