HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh Anip Andiani 11108156
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Hari ini jauh lebih baik dari pada hari Kemarin dan Hari Esok harus lebih baik dari pada hari ini PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Kepada Kedua Orangtuaku tercinta (Bapak Marioto dan Ibu Rusiyati) yang selalu dengan sabar mencurahkan kasih saying, dukungan, dan do’a yang tak pernah putus untuk penulis. 2. Kakakku (Nahlin Khowiyah) dan Adikku tercinta (Tri Utomo) yang selalu memberikan canda tawanya. 3. Untuk Nora Rosalina Army Dewi yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan do’anya untuk penulis.
v
ABSTRAK Anip Andiani. 2015. (11108156) HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr. M. Zulfa, M. Ag Kata Kunci : Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah, Peningkatan Mutu Pendidikan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Hubungan Antara Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran. Rumusan penelitian ini meliputi : (1) Bagaimana efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran? (2) Bagaimana peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran? (3) Adakah hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran?. Tujuan penelitian ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai efektifitas kepemimpinan kepala sekolah kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode angket, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian sebanyak 30 responden, menggunakan teknik populasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK islam Sudirman Ungaran Tahun 2015. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektifitas kepemimpinan kepala sekolah tergolong sangat baik, didukung data 14 responden (46,7%) sedangkan 12 responden (40,0%) menjawab pada kategori baik, 2 responden (6,7%) menjawab pada kategori tidak baik, dan 2 responden (6,7%) pada kategori sangat tidak baik.sedangkan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 tergolong sangat baik, dengan didukung data 12 responden (40,0%) sedangkan 13 responden (43,3%) menjawab pada kategori baik, 4 responden (13,3%) menjawab pada kategori tidak baik, dan 1 responden (3,3%) pada kategori sangat tidak baik. Uji hipotesis menunjukan adanya hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, didukung nilai koefesien korelasi 0,460. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015.
vi
KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,
hidayah
dan
taufiqnya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah
“HUBUNGAN
KEPALA
SEKOLAH
ANTARA
EFEKTIFITAS
DENGAN
UPAYA
KEPEMIMPINAN
PENINGKATAN
MUTU
PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015” Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Ketua IAIN yang telah menyetujui pembahasan skripsi ini. 2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3. Siti Rukhayati, selaku Ketua Jurusan PAI IAIN SAlatiga 4. Dr. H. M. Zulfa, M. Ag. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian penulisan skripsi ini. 5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai. 6. Kepada Kepala Sekolah SMK Islam Sudirman Ungaran, Bapak Suroso, S.Pd. yang telah memberi ijin pada penelitian ini. 7. Segenap keluarga yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga studi dan skripsi ini dapat diselesaikan. 8. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
vii
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah Swt serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penlis sendiri maupun pembaca pada umumnya serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi agama, nusa dan bangsa amin Amin – amin yarobbal 'alamin Salatiga, 25 September 2015 Penulis
Anip Andiani NIM: 111 08 156
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...........................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN .........................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..........................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................
v
ABSTRAK ............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .........................................................................
vii
DAFTAR ISI .........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Rumusan Masalah....................................................................
3
C. Tujuan Penelitian….................................................................
4
D. Manfaat Penelitian…...............................................................
4
E. Definisi Operasional………………………………………....
5
F. Metode Penelitian ...................................................................
9
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ...............................
9
2. Lokasi dan Waktu ...............................................................
10
3. Populasi dan Sampel ...........................................................
10
4. Metode Pengumpulan Data .................................................
11
5. Instrumen Penelitian ...........................................................
12
6. Analisis Data ......................................................................
12
H. Sistematika Penulisan ............................................................
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
16
1. Pengertian Kepemimpinan ............................................
16
a. Kepemimpinan Kependidikan…………......................
ix
19
b. Kepala Sekolah…………………….............................
21
c. Efektifitas Kepemimpinan ...........................................
22
d. Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah………….
25
B. Mutu Pendidikan ..................................................................
28
a. Pengertian Mutu Pendidikan ........................................
28
b. Peningkatan Mutu Pendidikan………..........................
31
C. Hubungan Efektifitas Kepemimpinan Kepala sekolah dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan.......................
40
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian .................
45
1. Sejarah Berdirinya .............................................................
45
2. Profil Sekolah….................................................................
47
3. Visi, Misi Sekolah .............................................................
48
4. Letak Geografis .................................................................
48
5. Sarana dan Prasarana .........................................................
49
6. Keadaan Siswa ...................................................................
51
7. Keadaan Guru ....................................................................
51
B. Penyajian Data .......................................................................
53
1. Data Responden .................................................................
54
2. Data Tentang Jawaban Angket Efektifitas Kemampuan Kepala Sekolah ..................................................................
55
3. Data Tentang Jawaban Angket Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan .........................................................................
57
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif ...............................................................
59
B. Analisa Data Hubungan Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan ......................
x
68
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................
73
B. Saran-saran ...........................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I
Data Guru SMK Islam Sudirman Ungaran .....................
51
Tabel II
Data Karyawan SMK Islam Sudirman Ungaran .............
52
Tabel III
Struktur Organisasi SMK Islam Sudirman Ungaran (terlampir)..........................................................................
53
Tabel IV
Data Responden Guru SMK Islam Sudirman Ungaran….
54
Tabel V
Jawaban Angket Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ……………………………….................
55
Tabel VI
Jawaban Angket Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan .... 57
Tabel VII
Distribusi Frekensi Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................................................
Tabel VIII
Daftar Nilai Tentang Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................................................
Tabel IX
61
Persentase Tentang Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................................................
Tabel X
60
63
Daftar Distribusi Frekuensi Tentang Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan ...............................................................
65
Tabel XI
Daftar Nilai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan ..........
65
Tabel XII
Prosentase Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan ............
68
Tabel XIII
Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara X dan Y ..............
70
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................
78
2. Angket Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan .....................................
81
3. Pedoman Wawancara…………………………………………………
84
4. Struktur Organisasi SMK Islam Sudirman Ungaran .........................
86
5. Surat Keterangan penelitian ...............................................................
87
6. Nota Pembimbing ...............................................................................
88
7. Lembar Konsultasi ..............................................................................
89
8. Daftar Riwayat Hidup .........................................................................
92
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan
tuntutan
global
sebagai
salah
satu
upaya
untuk
mengadaptasikan sistem pendidikan dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Sesuai
dengan
perkembangan
masyarakat
dan
perkembangan
pendidikan, maka kewajiban dan tanggung jawab para pemimpin pendidikan pada umumnya kepala sekolah pada khususnya mengalami perkembangan dan perubahan pula. Perubahan dan tujuan pendidikan merupakan lingkup tanggung jawab dibawah kepemimpinan kepala sekolah.Berkaitan dengan hal tersebut
maka
kepala
sekolah
selaku
pemimpin
pendidikan
harus
mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada dalam dirinya, salah satunya seperti efektifitas kepemimpinan kepala sekolah, yang mana efektifitas kepemimpinan kepala sekolah adalah strategi jitu dalam
1
meningkatkan mutu pendidikan.Karena kepala sekolah sangat berperan dalam peningkatan mutu pendidikan. Mulyasa dalam Umiarso & Imam Gojali (2010:27) mengemukakan bahwa kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan merupakan faktor penentu utama dalam memberdayakan guru dan meningkatkan mutu proses pembelajaran. Karena, kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting dan menjadi kunci atas keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah. Kepala sekolah adalah seorang guru yang diangkat untuk menduduki jabatan structural di sekolah, ia ditugaskan untuk mengelola sekolah. Kepala sekolah yang berhasil adalah apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.Karakter dan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah menjadi factor yang dominan atas berhasilnya system manajerial yang ditetapkan. Peran kepala sekolah pada dasarnya adalah mengkombinasikan segenap potensi yang tersedia dengan system yang diterapkan. Potensi yang tidak diperhatikan dan dibudayakan akan berdampak tidak tercapainya tujuan yang diharapkan.Karakter kepemimpinan seseorang seharusnya sinergis dengan usaha dan efektifitas kerja para bawahannya. Kepala sekolah harus memaksimalkan seluruh potensi yang ada baik tenaga kependidikan dan karyawan, alokasi dana, sarana dan prasarana untuk dapat merealisasikan tujuan pendidikan.
2
SMK Islam Sudirman Ungaran bukan termasuk sekolah unggulan, namun banyak peminatnya dan menghasilkan lulusan yang baik dan siap untuk bekerja, sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut karena dengan kemampuan kepala sekolah mnemadukan semua unsur yang ada di sekolah dan dengan dukungan sistem kepemimpinan yang baik menjadikan SMK Islam Sudirman Ungaran menjadi salah satu pilihan masyarakat ungaran dan sekitarnya dalam meneyekolahkan putra-putrinya. Keberhasilan yang telah dicapai tidak hanya itu saja ternyata, masih ada keberhasilan lain yang mampu diraihnya setelah menerapkan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah, yaitu adanya peningkatan kinerja guru, kedisiplinan waktu kerja pegawai, tata usaha yang teratur, sampai pada meningkatkannya prestasi akademik dan non-akademik siswa, sehingga dengan kemajuan-kemajuan inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “ HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN
KEPALA
SEKOLAH
DENGAN
UPAYA
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 ”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran?
3
2. Bagaimana peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran? 3. Adakah hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah diatas, maka dapat dikemukakan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran. 2. Mengetahui peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran. 3. Mengetahui hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai: 1. Secara Teoritis Secara teoritis penelitian ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan, mengenai efektifitas kepemimpinan kepala sekolah kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan. 2. Secara Praktis Secara praktis hasil penelitian ini sebagai bahan masukan, terutama bagi kepala sekolah dan guru di SMK Islam Sudirman Ungaran, mengenai hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah
4
dengan mutupendidikan.Sehingga kepemimpinan kepala sekolah sangat berdampak positif dalam meningkatkan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran judul diatas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti, sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diketahui maksud dari istilah dalam judul diatas. 1. Hubungan Hubungan (bahasa Inggris:Relationship) adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain.[1] Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan manusia.[1] Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya, orangtua, keluarga, dan lingkungan sosial.[1] Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi hubungan positif dan negatif.[1] Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi.[1] Sedangkan, hubungan yang negatif terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain merasa dirugikan.[2] Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang berinteraksi.[2] Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara pihak yang berinteraksi.[1] [2] Semakin dekat pihak-pihak tersebut, hubungan tersebut
5
akan dibawa kepada tingkatan yang lebih tinggi.[1]. (Wikipedia bahasa Indonesia, 2015:1) 2. Efektifitas Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuantujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.(Wikipedia bahasa Indonesia, 2015:1) 3. Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan perilaku seseorang dalam memimpin. Makna pemimpin yaitu orang yang berada dibarisan paling depan, menggunakan badan, gerakan maju dan ketrampilan komunikasi untuk member arah kepada orang lain jalan mana yang harus ditempuh. Dari sini dapat kita ambil satu teori bahwa kepemimpinan merupakan satu proses mempengaruhi orang lain. Hal senada juga dikemukakan oleh stogdell, bahan kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dan usaha-usaha menentukan tujuan dan pencapaiannya (Kartini Kartono, 1994:189). Keberhasilan seorang pemimpin tergantung kepada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, melalui 6
komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu (Pandji Anoraga, 1992:2). 4. Kepala Sekolah Nurdin Matry (2009:60) Kepala Sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah. Adapula kriteria menjadi kepala sekolah yang efektif. Seperti yang dikatakan Mulyasa dalam Umiarso & Imam Gojali (2010:165) Kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Mampu
memberdayakan
guru-guru
untuk
melaksanakan
proses
pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif. 2) Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. 3) Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat, sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah. 4) Mampu menggunakan gaya kepemimpinan di sekolah terhadap guru-guru dan pegawai. 5) Mampu bekerja dalam managemen. 6) Mampu mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
7
5. Peningkatan Mutu Pendidikan Mulyasa, dalam Umiarso & Imam Gojali (2010:27) mengemukakan bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan dibidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh. Berdasarkan uraian diatas peningkatan mutu dilakukan untuk mencapai sasaran pembangunan dalam bidang pendidikan serta untuk mengupayakan kualitas sumberdaya manusia dalam dunia pendidikan. Yang dimaksud dengan mutu pendidikan adalah kualitas sumber daya manusia dalam dunia pendidikan. Indicator dari peningkatan mutu pendidikan antara lain: 1) Kepala Sekolah, guru serta pegawai di sekolah bertugas sesuai dengan job description masing-masing. 2) Merekrut sumber daya manusia yang professional baik untuk tenaga edukatif maupun administrative secara selektif. 3) Menerapkan kedisiplinan dalam bekerja baik pada guru maupun karyawan. 4) Memiliki loyalitas kerja yang tinggi, berpotensi dalam meningkatkan mutu pendidikan. 5) Meningkatkan pendidikan guru, memberikan kesempatan pada guru untuk melanjutkan studi. 6) Kepala Sekolah mengupayakan prestasi sekolah dengan meningkatkan nilai ujian.
8
Kepala sekolah sebagai factor eksternal yang mempunyai peran dalam pembentukan kondisi terbentuknya beberapa indicator diatas. F. Metode Penelitian Metodologi adalah suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Metodologi merupakan sesuatu untuk mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan penelitian tersebut. Sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.Dalam hal ini terdiri dari: 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan diskriptif. sedangkan penelitian ini adalah penelitian yang diskriptif. Penelitian diskriptif adalah termasuk penelitian dalam kategori kuantitatif, yang dimaksud dengan penelitian diskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan variable dan fenomena-fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan dalam penyajiannya apa adanya (Subana, 2005:26). Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meneliti Hubungan Antara Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015. Penelitian ini mengarah pada studi korelasi yang sejajar, dengan teknik angket.Studi korelasi adalah studi yang hanya mencari hubungan antara dua variable atau lebih, dengan tanpa memberikan perlakuan khusus pada salah satu variable. Penulis hanya mencari hubungan antara variable x,
9
yaitu Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan variable y, yaitu peningkatanmutu pendidikan. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi
: SMK Islam Sudirman Ungaran
b. Waktu penelitian
: 26 Mei – 26 Juni 2015
3. Populasi dan Sampel a. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1998:115). Menurut Suharsimi, apabila seorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah guru SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 yang berjumlah 30 orang. b.
Sampel
adalah
sebagian
atau
wakil
populasi
yang
diteliti
(Arikunto,1998:109). Untuk sekedar ancer-ancer maka subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil
semua,
sehingga
penelitian
merupakan
penelitian
populasi.Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 1998:120). Jumlah guru SMK Islam Sudirman Ungaran sebanyak 30 orang berarti kurang dari 100 orang maka peneliti tidak menggunakan sampel dalam penelitian ini melainkan menggunakan penelitian populasi.
10
4. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan lapangan untuk mencari data-data yang berhubungan dengan masalah tersebut, baik yang berupa dokumentasiatau informasi yang kuat dan dapat dipercaya, yang dimaksud lapangan di sini adalah lokasi tempat penelitian yaitu SMK Islam Sudirman Ungaran. Adapun jenis-jenis metode pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Metode Angket Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakanuntuk memperoleh informasi dari responsen dalam arti laporan tentang pribadinya dari dirinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 1998:140). Dalam penelitian ini digunakan angket secara langsung yang ditujukan untuk guru SMK Islam Sudirman Ungaran untuk mencari data Hubungan Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran. b. Metode Dokumentasi Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagiannya (Arikunto, 1998:149), Sedangkan metode ini penulis pergunakan untuk mendapatkan data-data tentang data siswa, guru dan karyawan, dan struktur organisasi sekolah.
11
c. Metode interview atau wawancara Interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1998:145). Dalam hal ini berupa keterangan dari kepala sekolah, tentang gambaran umum sekolah, struktur organisasi sekolah dan keadaan sekitar sekolah, sekaligus pelengkap data yang diperoleh melalui angket. 5. Instrumen Penelitian Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini, penulis membuat suatu instrumen penelitian yang di dalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan tentang variabel-variabel yang ingin diteliti dan diketahui datanya. Instrumen
penelitian
yang
penulis
gunakan
adalah
berupa
angket.Angket adalah salah satu instrumen penelitian nontes. Selain angket penulis juga menggunakan instrumen penelitian yang lain berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. 6. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan (Singarimbun & Sofian,1983:263). Dari pengertian di atas, dalam menganalisis data hasil penelitian penulis menggunakan analisa sebagai berikut:
12
a. Analisis Pendahuluan Dalam analisis pendahuluan penulis menggunakan tabel distribusi frekuensi sederhana untuk setiap variabel yang diteliti.Didalam mengukur variabel penerapan Efektifitas kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel X, dan peningkatan mutu pendidikan sebagai variable Y. Untuk mengetahui dari masing-masing variable gunakanrumus:
Keterangan : P : Persentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Responden b. Analisis Lanjut Analisis lanjut merupakan lanjutan dari analisis pendahuluan yaitu menguji variabel yang ada, dalam analisis lanjut penulismenggunakan rumus korelasi product moment. Dengan rumussebagai berikut : ( √{
(
) }{
)(
) (
) }
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi variable x dan variable y
XY
: Jumlah hasil kali variabel x dengan y
X
: Jumlah nilai variabel x
Y
: Jumlah nilai variabel y
N
: Jumlah subjek yang diteliti 13
c. Analisis Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan setelah hasil dari analisis lanjut diketahui, yaitu memberi interprestasi terhadap
𝑥𝑦.Dalam
penguji signifikansi
kolelasi dilakukan terhadap hipotesis nihil Ho. G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah dalam menelaah dan memahami penulisan skripsi ini penulis menyusun dengan sistematika pembagiannya sebagai berikut : Sebelum memasuki bab-bab terlebih dahulu disajikan halaman judul. Bab I, PENDAHULUAN, memuat latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, sistematika penulisan skripsi. Bab II, LANDASAN TEORI memuat dua bagian, pertama mengenai kepemimpinan kepala sekolah yang memuat pengertian kepemimpinan kepala sekolah tentang pengertian kepemimpinan dalam pendidikan, Efektifitas kepemimpinan, fungsi kepemimpinan kepala sekolah. Kedua, membahas tentang mutu pendidikan yang meliputi tentang pengertian mutu pendidikan, langkah-langkah meningkatkan mutu pendidikan. Bab III, HASIL PENELITIAN, memuat laporan hasil penelitian yang terdiri dari tiga bagian, pertama : mengenai kondisi umum SMK Islam Sudirman Ungaran tentang letak geografis, sejarah singkat, keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, kurikulum dan pengembangan program pendidikan. Kedua : laporan hasil penelitian yang
14
berisi peran
kepemimpinan kepala sekolah
dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran yang mencakup kepemimpinan kepala sekolah, dan peningkatan mutu pendidikan. Bab IV, ANALISA DATA, memuat analisa data yang berisikan tentang kepemimpinan kepala sekolah, mutu pendidikan dan tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran. Bab V, PENUTUP, memuat bab terakhir pada bagian skripsi ini yaitu berupa penutup meliputi kesimpulan dan saran-saran. Sedang bagian akhir skripsi ini berisi tentang lampiran-lampiran yang mendukung isi dari skripsi, kemudian daftar pustaka dan daftar label.
15
BAB II KAJIAN TEORI
A. Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan sering disebut leader dari akar kata to lead dan kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Dalam kata kerja to lead tersebut terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat yaitu, bergerak lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah petama, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran atau pendapat orang lain, membimbing, menuntun menggerakkan orang lain lebih awal, berjalan lebih depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori suatu tindakan, mengarahkan pikiran atau pendapat, menuntun dan menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya (Imam, 1999:161). Sedangkan
menurut
istilah
kepemimpinan
adalah
proses
mempengaruhi aktivitas individu atau group untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam situasi yang telah ditetapkan. Dalam mempengaruhi aktifitasnya individu pemimpin menggunakan kekuasaan, kewenangan, pengaruh, sifat dan karakteristik, dan tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan moral kelompok (Imam, 1999:161). Dalam Islam istilah kepemimpinan sering diidentikkan dengan istilah khilafah dan orangnya di
16
sebut kholifah dan Ulil Amri yang orangnya di sebut Amir (pemegang kekuasaan) (Imam, 1999:161). Ada beberapa pengertian kepemimpinan yang telah dikemukakan oleh beberapa pakar diantaranya adalah sebagai berikut: a. Karyadi dalam bukunya yang berjudul kepemimpinan menyatakan, Kepemimpinan adalah memproduksi dan memancarkan pengaruh terhadap kelompok-kelompok orang-orang tertentu sehingga mereka bersedia
(willing)
untuk
berubah
fikiran,
pandangan,
sikap,
kepercayaan, dan sebagainya (Karyadi, 1989:3). b. Hadari Nawawi didalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Menurut Islam mengatakan, Kepemimpinan adalah sebagai perihal memimpin berisi kegiatan menuntun, membimbing, memandu, menunjukkan jalan, mengepalai, melatih agar orang-orang yang dipimpin dapat menge rjakan sendiri (Hadari, 1993:28). c. Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian hingga/rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. (Hendiyat, 1988:1) Dari beberapa definisi di atas tampak beberapa hal penting yaitu: 1. Kepemimpinan dilihat sebagai serangkaian proses atau tindakan. 2. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama.
17
3. Fungsi kepemimpinan itu adalah untuk mempengaruhi, menggerakkan orang lain dalam kegiatan atau usaha bersama. 4. Kegiatan atau proses memimpin untuk antar beberapa pemberian contoh atau bimbingan kegiatan atau usaha yang terorganisasi. 5. Kegiatan tersebut berlangsung dalam organisasi formal. 6. Kepemimpinan juga diterjemahkan ke dalam istilah : sifat-sifat prilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan kerja sama antar kedudukan dari suatu jabatan administrasi (Wahjosumijo,2002:17). Allah SWT berfirman dalam surat At-tahrim ayat 6 sebagai berikut :
علَ ْي َها َم ََلئِكَة ً س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن ُ ََّارا َوقُىدُهَا الن َ ُ ارة َ ُيَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُىا قُىا أَنف َ اس َو ْال ِح َج َّ َصىن َاَّللَ َما أ َ َم َزهُ ْم َويَ ْفعَلُىنَ َما يُؤْ َم ُزون ُ ِغ ََلظ ِشدَاد ََّّل يَ ْع Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Dari penjelasan ayat tersebut dapat dipahami bahwa setiap manusia mempunyai hakikatnya untuk menjadi seorang pemimpin, baik dalam dirinya sendiri maupun orang lain. Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan bahwa pemimpin suatu kelompok merupakan pelayan pada kelompok tersebut. sehingga sebagai seorang pemimpin hendaklah dapat dan mampu melayani serta menolong orang lain untuk maju dengan ikhlas.
18
2. Kepemimpinan Pendidikan Menurut Sutrisno sebagaimana yang dikutip Mulyasa (2002:107) pengertian
kepemimpinan
adalah
proses
mempengaruhi
kegiatan
seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Pendapat ini didukung oleh Robbins (2001:39) dengan pernyataannya bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, bawahan, pengikut atau orang yang dipimpin dan menyangkut pada pembagian kekuasaan. Ada tiga unsur pokok dalam definisi kepemimpinan yaitu : (1) Kepemimpinan menyangkut orang lain yaitu orang yang dipimpin atau bawahan. (2) Kepemimpinan
menyangkut
pembagian
kekuasaan
yang
tidak
seimbang. (3) Seorang pemimpin mampu untuk menggerakan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum serta membina dengan maksud agar manusia sebagai managemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efesien. (Mulyasa, 2002:108). Berbagai pengertian tentang arti kepemimpinan di atas dapat diambil pengetian secara comprehensive yaitu bahwa pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus atau superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain, serta dia harus berpengetahuan yang luas, dan bervisi jauh ke 19
depan serta memenuhi syarat-syarat tertentu dan mampu mempengaruhi kegiatan-kegiatan
anggota
dari
kelompok.
Istilah
kepemimpinan
pendidikan mengandung dua pengetian, dimana kata “Pendidikan” menerangkan dilapangan apa dan dimana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau, ciri-ciri kepemimpinan. Dengan demikian kepemimpinan pendidikan merupakan perpaduan antara konsep kepemimpinan dan pendidikan yang keduanya mempunyai pengertian sendiri-sendiri, yang pada akhirnya terpadu dalam bentuk keilmuan yang menunjukkan ciri-ciri khusus dari suatu bentuk kepemimpinan secara umum. Kepemimpinan pendidikan juga berarti sebagai bentuk kemampuan dalam proses mempengaruhi, menggerakkan, memotivasi, mengkoordinir orang lain yang ada hubungannya dengan ilmu pendidikan dan pengajaran agar supaya kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran (Wahjosumijo, 2002:33).. Kepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki keterampilan dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya
dengan
pelaksanaan
dan
pengembangan
pendidikan dan pengajaran ataupun pelatihan agar segenap kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien yang pada gilirannya akan mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan (Sulistiyorini, 2001:63).
20
Sedangkan kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo,2002:83). 3. Kepala sekolah Adapun istilah kepala sekolah berasal dari dua kata kepala dan sekolah. Kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin. Sedangkan sekolah diarikan sebuah lembaga yang didalamnya terdapat aktivitas belajar mengajar. Sekolah juga merupakan lingkungan hidup sesudah rumah, di mana anak tinggal beberapa jam, tempat tinggal anak yang pada umumnya pada masa perkembangan, dan lembaga pendidikan dan tempat yang berfungsi mempersiapkan anak untuk menghadapi hidup (Vaitzal, 2004:253). Dengan demikian kepala sekolah adalah seorang tenaga profesional atau guru yang diberikan tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana sekolah menjadi tempat interaksi antara guru yang memberi pelajaran, siswa yang menerima pelajaran, orang tua sebagai harapan, pengguna lulusan sebagai penerima kepuasan dan masyarakat umum sebagai kebanggaan (Ibrahim, 1992:62). Kepemimpinan sering diidentikan dengan otoritas, wewenang, pengaruh dominasi, dan tentu saja materi. Wajar jika banyak orang mengira kepemimpinan hanya dikitari dengan hal-hal yang menyenangkan. Dan banyak orang berambisi meraih kepemimpinan,
21
namun hanya sedikit orang yang benar-benar menjalaninya dengan efektif (Septiawati, 2003:2). Kepala sekolah sebagai pemimpin di sebuah lembaga pendidikan, didalam kepemimpinanya ada beberapa unsur yang saling berkaitan yaitu: unsur manusia, unsur sarana, unsur tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinan. Pengetahuan dan keterampilan ini dapat diperoleh dari pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalaman di dalam praktek selama menjadi kepala sekolah 4. Efektifitas Kepemimpinan Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (1994:16) yang menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”
22
Georgopolous dan Tannembaum (1985:50), mengemukakan: “Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan mesalah sasaran maupun tujuan. ” Selanjutnya Steers (1985:87) mengemukakan bahwa: “Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya”. A. Dale Timpe dalam Leadership (1991:132) mengutip pendapat Gary K. Hines menyatakan bahwa’ seorang pemimpin yang efektif harus memperhatikan dengan baik orang maupun produksi. Ini berarti bahwa ia harus menciptakan iklim agar orang dapat bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang bermutu sehingga akan memunculkan kepuasan dalam bekerja. Kun Nurachadijat dan Doni Ahmad Fauzi (2006:13) mengatakan seorang pemimpin yang efektif adalah orang yang memiliki hasrat atau kemampuan yang kuat sebagai pendorong yang lebih besar dari pada diri mereka sendiri.
23
Pemimpin yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) Bersikap luwes, memilih tindakannya tidak kaku. (2) Sadar mengenai dirinya, kelompok dan situasi. (3) Memberitahu bawahan pengaruh suatu persoalan pada mereka dan tindakan pemimpin dalam menanganinya (4) Memakai pengawasan umum, bawahan dalam melaksanakan pekerjaannya dan keputusan diberi kewenangan sendiri asal dalam rambu-rambu yang ditentukan bersama. (5) Selalu ingat masalah yang mendesak serta keefektifan jangka panjang individual dan kelompok sebelum bertindak. (6) Sangat mudah ditemui bawahan disetiap saat, jika bawahan sangat memerlukan dirinya untuk membahas suatu masalah atau mengajukan usulan tentang pekerjaan yang sedang dilakukan. (7) Memastikan keputusan yang diambil tepat waktu baik oleh kelompok bila mungkin, maupun oleh individu bawahan bila perlu. (8) Menepati janji yang diberikan pada bawahan, cepat menangani keluhan bawahan serta memberikan jawaban suatu pertanyaan bawahan dengan tidak berbelit-belit. (9)
Menyediakan
petunjuk
tentang
pekerjaan
yang
akan
dilaksanakan dengan cukup, peningkatan keamanan dan kenyamanan dalam bekerja, mengetahui tingkat pengalaman
24
kerja bawahan, serta menjelaskan mengapa sesuatu itu diberikan. Lebih
lanjut
menurut
Agung
Kurniawan
dalam
bukunya
Transformasi Pelayanan Publik mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut: “Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya” (Kurniawan, 2005:109). Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa :“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”. 5. Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepala sekolah sebagai motor penggerak penentu arah kebijakan sekolah serta menentukan bagaimana tujuan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya dapat direalisasikan, dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja dapat ditunjukkan dengan mewujudkan tujuan
25
pendidikan secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu maka diperlukan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah. Kriteria efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif. (2)
Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
(3)
Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat, sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah.
(4)
Mampu menggunakan gaya kepemimpinan di sekolah terhadap guruguru dan pegawai.
(5)
Mampu bekerja dalam managemen.
(6)
Mampu mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Seorang kepala sekolah harus memiliki keterampilan khusus untuk
dapat menjadi pemimpin yang efektif, sehingga apa yang disyaratkan pada enam ciri di atas dapat terpenuhi. Menurut Made Pidarta yang dikutip oleh Mulyasa (2002:126) ada tiga macam keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah untuk mensukseskan kepemimpinannya. Ketiga keterampilan tersebut adalah keterampilan konseptual, yaitu keterampilan untuk
memahami
dan
mengoperasikan
26
organisasi,
keterampilan
manusiawi, yaitu keterampilan untuk bekerja sama, memotivasi dan memimpin, keterampilan teknik yaitu keterampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, teknik serta perlengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dalam penilitian ini adalah cara efektif kepemimpinan
kepala
sekolah
dalam
pengambilan
keputusan,
mempengaruhi, memotivasi, membimbing, memerintah, mengawasi, melarang, menghukum, dan bekerja sama serta membina bawahannya (khususnya guru) untuk bekerja dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun indikator-indikatornya adalah sebagai berikut : (1) Memiliki kejelasan tujuan dan strategi dalam pencapaiannya, serta jadwal penyelesaian tugas dengan durasi yang rasional. (2) Bersikap ramah dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, khususnya bawahan (dalam hal ini guru) dalam penyelesaian tugas. (3) Memiliki kerja sama yang tinggi dengan berbagai pihak dalam penyelesaian tugas. (4) Memberi pengarahan pada bawahan dengan jelas dalam penyelesaian tugas. (5) Melalukan pengawasan secara intensif terhadap tugas yang diberikan. (6) Proses pengambilan keputusan dilakukan memperhatikan prinsip kebutuhan dan prosedur yang jelas.
27
B. Mutu Pendidikan 1. Pengertian Mutu Pendidikan Engkoswara (1986) melihat mutu atau keberhasilan pendidikan dari tiga sisi; yaitu: prestasi, suasana, dan ekonomi. Dalam hubungan dengan mutu sekolah, Selamet (1998) berpendapat bahwa banyak masyarakat yang mengatakan sekolah itu bermutu atau unggul dengan hanya melihat fisik sekolah, dan banyaknya ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu, dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti; bahan ajar (kognitif, afektif, atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif. Mutu di bidang pendidikan meliputi 4 mutu input, proses, output, dan outcome, yaitu : a. Input pendidikan dinyatakan bermutu apabila telah berproses. b. Proses pendidikan bermutu jika mampu menciptakan suasana yang aktrif, kreatif dan juga menyenangkan. c. Output dinyatakan bermutu jika hasil belajar dalam bidang akademik dan nonakademik siswa tinggi.
28
d. Outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan cepat terserap di dunia kerja, gaji yang wajar, dan semua pihak mengakui kehebatannya lulusannya dan merasa puas.(Hamzah LPMP NTT, 2011:1) Di dalam dunia pendidikan untuk menilai mutu lulusan suatu sekolah dilihat dari keseuaian dalam kemampuan yang dimilikinya dengan tujuan yang telah ditetapkan di dalam kurikulum (Pengertian mutu pendidikan.
Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang yang menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki. Mutu dianggap sebagai suatu hal yang membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu dalam pandangan seseorang terkadang bertentangan dengan mutu dalam pandangan orang lain, sehingga tidak aneh jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan yang sama tentang bagaimana cara menciptakan institusi yang baik. (Sallis, 2006:29). Mutu dalam pengertian relatif bukanlah suatu sebutan untuk suatu produk atau jasa, tetapi pernyataan bahwa suatu produk atau jasa telah memenuhi persyaratan atau kriteria, atau spesifikasi yang ditetapkan. Produk atau jasa tersebut tidak harus terbaik, tetapi telah memenuhi standar yang ditetapkan. Mutu dalam pengertian relatif memiliki dua aspek. Pertama mutu diukur dan dinilai berdasarkan persyaratan criteria dan spesifikasi (standar-standar) yang telah ditetapkan lebih dulu. Kedua,
29
konsep ini mengakomodasi keinginan konsumen atau pelanggan, sebab di dalam penetapan standar produk dan atau jasa yang akan dihasilkan memperhatikan syarat-syarat yang dikehendaki pelanggan, dan perubahanperubahan
standar
antara
lain
juga
didasarkan
atas
keinginan
konsumen/pelanggan, bukan semata-mata kehendak produsen. (Umaidi, 2004:162-163) Definisi tentang mutu sangat beragam dengan sudut pandang yang berbeda namun memiliki hakekat yang sama. Dalam membahas definisi mutu kita perlu mengetahui definisi mutu produk yang disampaikan oleh lima pakar Manajemen Mutu Terpadu.
Berikut ini definisi-definisi
tersebut : a. Juran menyebutkan bahwa mutu produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. b. Crosby mendefinisikan mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. c. Deming mendefinisikan mutu, bahwa mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. d. Feigenbaum mendefinisikan mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya. e. Garvin dan Davis menyebutkan bahwa mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.(Aris Nurbawani, 2009:1)
30
Dari beberapa definisi mutu di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa: a. Mutu meliputi usaha memenuhi kebutuhan atau melebihi kebutuhan atau harapan pelanggan. b. Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. c. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan mutu saat ini, mungkin dianggap kurang bermutu pada masa mendatang). Mutu bermanfaat bagi dunia pendidikan karena 1) meningkatkan pertanggungjawaban (akuntabilitas) sekolah kepada masyarakat dan atau pemerintah yang telah memberikan semua biaya kepada sekolah, 2) menjamin mutu lulusannya, 3) bekerja lebih professional, dan 4) meningkatkan persaingan yang sehat. (Husaini Usman, 2008:481) 2. Peningkatkan Mutu Pendidikan Dalam meningkatkan mutu pendidikan tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Adapun dengan menggunakan strategi khusus dalam meningkatkan mutu pendidikan. a. Merekrut Sumber Daya Manusia yang professional baik untuk tenaga edukatif maupun administratif. b. Mampu merefleksikan keberhasilan dengan memiliki keistemewaan tersendiri dan telah diakui kehandalannya dan tidak diragukan lagi. c. Sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan dalam hal ini murid, wali murid, dan masyarakat setempat, bahwasanya lembaga tersebut telah memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan.
31
d. Mempunyai daya tahan dalam arti berjuang untuk tetap bersaing dalam keadaan bagaimanapun. e. Mampu melayani semua pihak dengan baik, berperilaku sopan dan berkompetensi serta mampu menangani masalah dengan memuaskan. f. Menjaga nama baik lembaga dan mengharumkan citra lembaga pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan pernah ada habisnya. Keseriusan pengelola pendidikan juga berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan. Membuat sekolah menjadi bermutu memanglah mudah tapi juga sulit (gampang-gampang susah). Dikatakan mudah apabila yang terjun di dalamnya adalah orangorang yang benar-benar siap untuk mewujudkan harapannya, di dalamnya hanya ada orang-orang yang berpotensi untuk memajukan sekolah dan menciptakan sekolah yag efektif, dengan dimulai dari merekrut para pendidik yang mempunyai Sumber Daya Manusia yang berpotensi tinggi dan professional. Dikatakan susah dalam mewujudkan sekolah yang bermutu apabila di dalamnya hanya terdapat orang-orang yang egois, hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan orang lain. Jika semua perangkatnya begitu lantas bagaimana akan berjalan yang namanya kerja sama. Maka dari itu untuk mewujudkan mutu pendidikan adalah dimulai dari hal yang paling mendasar yaitu pendidik.
32
a. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Oleh Pemerintah Adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan mutu ini menjadi penting dalam rangka menjawab berbagai tantangan terutama globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pergerakan tenaga ahli yang sangat masif. Maka persaingan antarbangsa pun berlangsung sengit dan intensif sehingga menuntut lembaga pendidikan untuk mampu melahirkan output pendidikan yang berkualitas, memiliki keahlian dan kompetensi profesional yang siap menghadapi kompetisi global. Beberapa
upaya
peningkatan
mutu pendidikan
merupakan
tantangan terbesar yang harus segera dilakukan oleh pemerintah (Kemendiknas). Upaya-upaya yang sedang dilakukan pada saat ini adalah dengan melalui : 1) Sertifikasi Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Sertifikat pendidik adalah sebuah sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.
33
Dalam Undang-undang Guru dan Dosen disebut sertifikat pendidik. Pendidik yang dimaksud di sini adalah guru dan dosen. Proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru disebut sertifikasi guru dan untuk dosen disebut sertifikasi dosen. a. Tujuan Sertifikasi : 1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan 3. Meningkatkan martabat guru 4. Meningkatkan profesionalitas guru.(Nur Nazama, 2012:1) 2) Akreditasi Akreditasi sekolah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah dan atau lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan kelayakan program dan atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan., berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan. Alasan kebijakan akreditasi sekolah di Indonesia adalah bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan
34
yang bermutu. Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan atau program pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar yang dilakukan melalui
kegiatan
akreditasi
terhadap
kelayakan
setiap
satuan/program pendidikan. a) Tujuan Akreditasi Sekolah: 1. Memberikan
informasi
tentang
kelayakan
Sekolah/Madrasah atau program yang dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. 2. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan. 3. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait.(Nur Nazama, 2012:2) 3) Standarisasi Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari : 1. Standar Kompetensi Lulusan. 2. Standar Isi. 3. Standar Proses. 4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
35
5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan. 7. Standar Pembiayaan Pendidikan. 8. Standar Penilaian Pendidikan a) Fungsi dan Tujuan Standar : a. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. b. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa
dan
membentuk
watak
serta
peradaban bangsa yang bermartabat. c. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. (Nur Nazama, 2012:3) 4) Peningkatan Gaji dan Kesejahteraan Guru Muhammad Surya (ketua umum pengurus PGRI), menyatakan dengan tegas “semua keberhasilan Agenda reformasi pendidikan pada akhirnya ditentukan oleh unsur yang ada di front terdepan,yaitu guru. Hak-hak guru sebagai pribadi, pemangku profesi keguruan, anggota
36
masyarakat dan warga negara yang selama ini terabaikan, perlu mendapat prioritas dalam reformasi”. Hak utama pendidik
yang
harus
memperoleh
perhatian
dalam
kebijakan pemerintah adalah hak untuk memperoleh penghasilan dan kesejahteraan dengan standar upah yang layak.(Nur Nazama, 2012:4) b. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Oleh Guru Guru yang baik selalu mengetahui bahwa ukuran tunggal tidak cocok utuk semuanya,dan bahkan mereka sering dipaksa menggunakan strategi-strategi mendidik yang hanya mencakup suatu lingkup sempit atas tinkat-tingkat kemampuan, minat dan kesiapan para siswa mereka. Pendekatan mengajar terkadang mengabaikan antusisme para siswa yang cerdas dan menyebabkan frustasi para siswa untuk belajar dan yang membutuhkan perhatian khusus. Tenaga pendidik yang luar biasa akan memberikan strategi-strateginya sendiri dalam proses belajar mengajar dengan teknik-teknik yang membri inspirasi kepada pelajar yang berbakat. Strategi dan teknik tersebut diantaranya adalah mengembangkan profil siswa dengan cara : 1) Menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan individual Bila siswa tidak belajar dari cara yang kita ajarkan, maka kita perlu megajar mereka dengan cara yang mereka pelajari. Martha Kaufeldt (Forsten, Grant and Hollas 2002,vii)
37
Masing-masing murid mempunyai keanekaragaman tersendiri lahir dengan kecenderungan dan kemampuan yang berbeda-beda maka oleh itu kita bisa memahi mereka terlebih dahulu. 2) Tentukan Kecerdasan yang Beragam, Gaya Belajar, Pengetahuan awal, dan Minat masing-masing Siswa. 3) Mengenali Tahap-tahap perkembangan,Kesiapan, daerah-daerah tantangan, dan Keterbatasan. Selain mengembangkan profil siswa kita sebagai guru dapat menganekaragamkan penyajian saat mengajar, antara lain: 1) Kaitlah Minat Para Siswa 2) Pakailah Hal-hal baru dan Humor Mendapatkan perhatian anak-anak selalu menjadi tujuan utama para pendidik. Menurut sylwester (Dalam Martha Keufeldt,2008) Empat kemampuan yang harus dimiliki oleh sistem perhatian yang efektif,yaitu harus 1. Mengenal dengan cepat dan fokus pada item yang paling penting. 2. Mendukung perhatian pada fokusnya sambil memantau informasi terkait. 3. Memasuki ingatan-ingatan yang sedang tidak aktif, tapi bisa menjadi relevan dengan fokus sekarang. 4. Mengalihkan dengan cepat ketika informasi datang. Hubungkan Konsep dan Keterampilan Baru dengan Yang Disini dan Sekarang. (Nur Nazama, 2012:6)
38
3. Menghasilkan Mutu Pendidikan Untuk bisa menghasilkan mutu, menurut Slamet (1999) terdapat empat usaha mendasar yang harus dilakukan dalam suatu lembaga pendidikan, yaitu : a. Menciptakan situasi “menang-menang” (win-win solution) dan bukan situasi “kalahmenang”diantara fihak yang berkepentingan dengan lembaga pendidikan(stakeholders). Dalam hal ini terutama antara pimpinan lembaga dengan staf lembaga harus terjadi kondisi yang saling menguntungkan satu sama lain dalam meraih mutu produk/jasa yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. b. Perlunya ditumbuhkembangkan adanya motivasi instrinsik pada setiap orang yang terlibat dalam proses meraih mutu. Setiap orang dalam lembaga pendidikan harus tumbuh motivasi bahwa hasil kegiatannya mencapai mutu tertentu yang meningkat terus menerus, terutama sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna/langganan. c. Setiap pimpinan harus berorientasi pada proses dan hasil jangka panjang. Penerapan manajemen mutu terpadu dalam pendidikan bukanlah suatu proses perubahan jangka pendek, tetapi usaha jangka panjang yang konsisten dan terus menerus. d. Dalam menggerakkan segala kemampuan lembaga pendidikan untuk mencapai mutu yang ditetapkan, harus dikembangkan adanya kerjasama antar unsur-unsur pelaku proses mencapai hasil mutu. Janganlah diantara mereka terjadi persaingan yang mengganggu proses
39
mencapai hasil mutu tersebut. Mereka adalah satu kesatuan yang harus bekerjasama dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain untuk menghasilkan mutu sesuai yang diharapkan. Dalam kerangka manajemen pengembangan mutu terpadu, usaha pendidikan tidak lain adalah merupakan usaha “jasa” yang memberikan pelayanan kepada pelangggannya, yaitu mereka yang belajar dalam lembaga pendidikan tersebut (Karsidi, 2000). Para pelanggan layanan pendidikan terdiri dari berbagai unsur paling tidak empat kelompok (Sallis, 1993). Mereka itu adalah pertama yang belajar, bisa merupakan mahasiswa/pelajar/murid/peserta belajar yang biasa disebut klien/pelanggan primer (primary external customers). Mereka inilah yang langsung menerima manfaat layanan pendidikan dari lembaga tersebut. Kedua, para klien terkait dengan orang yang mengirimnya ke lembaga pendidikan, yaitu orang tua atau lembaga tempat klien tersebut bekerja, dan mereka ini kita sebut sebagai pelanggan sekunder (secondary external customers). Pelanggan lainnya yang Ketiga bersifat tersier adalah lapangan kerja bisa pemerintah maupun masyarakat pengguna output pendidikan (tertiary external customers). C. Hubungan Antara Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Kemampuan Kepala Sekolah dalam memimpin merupakan unsure terpenting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kepala Sekolah dituntut untuk memperlihatkan segala kemampuannya dalam segala macam bidang.
40
diantaranya dalam bidang manajemen, pemberi tugas, pemangku kebijakan dan lain-lain karena pemimpin merupakan salah satu bagian dari penentu peningkatan sekolah, dimana kepala sekolah menerapkan Efektifitas kepemimpinan sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kepala Sekolah merupakan pemimpin dalam lembaga pendidikan, antara Kepala Sekolah dan Efektifitas kepemimpinan menpunyai unsur keterkaitan. Keduanya saling berkesinambungan, melengkapi kekurangan satu sama lain. Seperti
yang
dikemukakan
oleh
Edward
Sallis
(2010:169)
bahwa
kepemimpinan adalah unsur terpenting. Pemimpin harus memiliki visi dan mampu menerjemahkan visi tersebut dalam kebijakan yang jelas dan tujuan yang spesifik. Goetsch dan Davis (1994:192) dalam bukunya M.N. Nasution (2005:200), mendefinisikan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui organisasi. Kepemimpinan sendiri tidak hanya berada pada posisi puncak struktur organisasi perusahaan, tetapi juga meliputi setiap level yang ada dalam organisasi. Untuk menciptakan peningkatan mutu pendidikan perlu kita ketahui tentang dimensi kualiatas terlebih dahulu. Menurut Hadari Nawawi (2003:141) dimensi kualitas yang dimaksud adalah dimensi kerja organisasi, iklim kerja, nilai tambah, kesesuaian dengan kualifikasi, kualitas pelayanan dan daya tahan hasil pembangunan, serta persepsi masyarakat. Dari berbagai dimensi kualitas tersebut semuanya saling berkesinambunagan pula.
41
Dalam dimensi kerja organisasi dampaknya pada keberhasilan mewujudkan, mengembangkan dan menpertahankan eksistensi sekolah. Dalam iklim kerja diharapkan saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain, serta dibutuhkan kreativitas, inisiatif dan inovatif. Nilai tambah dilihat pada rasa puas dan berkurangnya keluhan siswa. Kesesuaiaan dengan kualitas menuai hasil berdasarkan ukuran kualitas yang telah disepakati bersama. Pelayanan yang memuaskan kepada siswa serta memperhatikan kualitas output. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan mutu pedidikan, faktor kepemimpinan sekolah merupakan faktor yang sangat vital dalam manajerial sekolah. Menurut Wahjosumidjo dalam Umiarso & Imam Gojali (2010:157) agar fungsi kepemimpinan kepala sekolah berhasil memberdayakan segala sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan sesuai dengan situasi, diperlukan seorang kepala sekolah yang memiliki kemampuan profesional, meliputi kepribadian, keahlian dasar, pengalaman, pelatihan, dan pengetahuan professional, serta kompetensi administrasi dan pengawasan. Dengan demikian, kemampuan profesional kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yaitu bertanggung jawab dalam menciptakan suatu situasi belajar mengajar
yang
kondusif,
sehingga
guru-guru
dapat
melaksanakan
pembelajaran dengan baik dan peserta didik dapat belajar dengan tenang. Di samping itu, kepala sekolah dituntut untuk dapat bekerja sama dengan semua pihak baik dari dalam maupun luar sekolah.
42
Pimpinan atau kepala sekolah harus bisa memilih pola kepemimpinan di sekolah. Hal ini sebagaimana kepal sekolah dapat mengatur tata hubungan antara pemimpin dengan bawahan. Diantaranya adalah memenejemen sekolah.
Kepala
Sekolah
sebagai
pemimpin
lembaga
pendidikan
menunjukkan bahwa keberhasilan tugas-tugas manajemen pendidikan di sekolah banyak tergantung kepada pemimpinnya (Suryobroto, 2004:183). Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu pendidikan disekolah . Dimana antara kemampuan kepala sekolah, Efektifitas kepemimpinan dan peningkatan mutu pendidikan adalah satu kesatuan yang utuh serta mempunyai hubungan yang sangat kuat dan erat. Apabila kemampuan kepala sekolah dalam menerapkan Efektifitas kepemimpinan itu profesional dan berupaya dengan sungguh-sungguh maka peningkatan mutu pendidikan akan dapat diraih berkat usaha yang maksimal dan bantuan dari semua pihak. Karena mustahil sekali jika kepala sekolah mampu berdiri sendiri dalam meningkatkan mutu pendidikan tanpa bantuan dari orang lain. Pada hakikatnya manusia itu tidak bisa berdiri sendiri pasti dan otomatis manusia selalu membutuhkan pertolongan dari orang lain. Begitu pula sebaliknya, jika seorang pemimpin tidak bisa bersosialisasi dan bersifat individu, dan tidak memenuhi kriteria menjadi seorang pemimpin yang baik lagi efektif, maka sebuah mutu hanyalah angan belaka dan selamanya begitu, tidak ada perubahan di dalamnya dan tidak ada kemajuan di sekolah tersebut.
43
Jika seorang pemimpin sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan yang terbaik bagi sekolah, kepala sekolah baik dengan semua pihak maka sudah seharusnya para guru dan karyawan serta semua pihak yang terkait juga memperlakukan kepala sekolah sebagai pemimpin dengan baik pula serta mentaati perintahan yang menuntun untuk menuju kebaikan. Dengan begitu semua akan kelihatan harmonis, rukun dan dinamis, serta semua usaha dan upaya dapat berjalan dengan baik pula.
44
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Kegiatan pendidik di kabupaten semarang ditujukan untuk mendukung berbagai aspek kemasyarakatan dan aspek personal pendidikan, maka pada tahun 1980 oleh Bupati KHD TK II SMT Pemda diserahkan kepada Yayasan Islamic Centre Sudirman (GUPPI) Ambarawa dengan persetujuan kedua belah pihak antara yayasan dan keluarga besar SMT sendiri dari kepala sekolah, dewan guru, karyawan, melalui notaries NY E.L Mattu, Akta Notaris No. 10 tanggal 12 Maret 1981 dengan nama STM Islam Sudirman. Keadaan STM waktu itu masih belum tenang, mengingat adanya : 1. sering berganti kepala sekolah 2. makin berkurangnya minat siswa masuk ke STM 3. kurang informasi dan tidak adanya peralatan praktik sebagai sarana penunjang pendidikan kejuruan. Sekitar akhir tahun 1985 – 1986 kepala sekolah diangkat menjadi pegawai negeri.kebijakan yayasan tidak mengangkat salah satu guru STM untuk menjadi kepala sekolah, tetapi diangkatnya kepala sekolah yang berpengalaman dibidang pendidikan kejuruan dan tidak menggantung tugas – tugas lain. Dengan maksud agar sepenuhnya mengelola STM Islam Sudirman Ungarean yang merupaka satu–
45
satunya sekolah kejuruan yang dikelola yayasan Islamic centre sudirman (GUPPI) Ambarawa. Dengan konsentrasi penuh, mengingat untuk memajukan sekolah yang pada waktu itu hanya memiliki beberapa siswa dan alat praktik seadanya, maka pada tahun 1987 – 1988 ditambah lagi rumpun listrikdenganjurusanstudi listrik instalasi. Sampai saat ini STM Sudirma Ungaran sudah mulai meningkat dan berkembang. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya alat – alat praktik yang sesuai guna menunjang kegiatan pendidikan kejuruan pada umumnya, untuk bekal siswa nantinya. STM Islam Sudirman Ungaran telah mengikuti penilaian atau jenjang akreditasi sebanyak dua kali, yaitu : yang pertama dengan status diakui dan yang kedua tahun 1991 – 1992 No. 476/C/KEP/I/1991,tanggal 17 Februari 1992 masih dengan jenjang akreditasi dengan status swasta diakui, berdasarkan keputusan Mendikbud Nomor : 080/U/1993, tanggal 27 Februari 1993 dan tentang kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ,nama STM Islam Sudirmanberubah menjadi SMK Islam Sudirman Ungaran. Adapun kepala sekolah yang pernah menjabat di SMK Islam Sudirman Ungaran mulai tahun berdirinya sampai sekarang adalah sebagai berikut : NO
NAMA KEPALA SEKOLAH
TAHUN MENJABAT
1
Bapak Amin Suyitno, BE
Tahun 1969 - 1974
2
Bapak Suparno
Tahun 1975 - 1976
3
Bapak R. Brotosiswoyo, BE
Tahun 1976 - akhir 1976
4
Bapak Suryatnojogo, BE
Tahun 1977- 1978
5
Bapak Hariyanto, B.Sc
Tahun 1979 - 1980
46
6
Bapak Drs. Budiyono
Tahun 1980 - 1981
7
Bapak Ris Budiyono, B.Sc
Tahun 1982 - 1985
8
Bapak Drs. Hadisetyo Purnomo
Tahun 1985 - 1986
9
Bapak Drs. Sudiro
Tahun 1986 - 2003
10
Bapak Agus Sri Hascaryo, S.Pd
Tahun 2004 - 2011
11
Bapak Munawar, S. Pd
Tahun 2011 - 2012
12
Bapak Suroso, S.Pd
Tahun 2013 sampai sekarang
Sumber : Peneliti Sedangkan lokasi SMK Islam Sudirman kira – kira berjarak 300 m dari alun – alun ungaran, dengan demikian bangunan sekolah sangat terjangkau, baik dengan sepeda motor maupun jalan kaki. Bangunan sekolah dikelilingi oleh perumahan dan kantoer pemerintahan. SMK islam Sudirman Ungaran membuka 3 program studi keahlian, yaitu : 1. teknik Instalasi Tenaga Listrik 2. Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri 3. Teknik Otomotif Kendaraan Ringan 2. Profil Sekolah NO
1
NAMA
ALAMAT
KONTAK
SEKOLAH
SEKOLAH
PERSON
SMK Islam
Jl. M.T Haryono
(024) 6923104
Sudirman
16 A Ungaran
Ungaran
Kabupaten Semarang
Sumber : Peneliti
47
EMAIL
[email protected]
3. Visi, Misi SMK Islam Sudirman Ungaran a. Visi Mewujudkan SMK Islam Sudirman Ungaran menjadi sekolah yang mampu menghasilkan tamatan professional, berbudi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. b. Misi 1) Melaksanakan kurikulum Berbasis Kompetensi melalui pembelajaran dan penilaian berbasis kompetensi. 2) Meningkatkan keagamaan,
potensi pembinaan
peserta
didik
kedisiplinan
melalui
agar
kegiatan–kegiatan
menjadi
tenaga
kerja
professional sekaligus menjadi insane yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. 3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumberdaya sekolah melalui management yang transparan dan professional. 4) Mewujudkan kultur sekolah yang bermartabat, ramah dan santun dalam suasana kekeluargaan. 3. Letak Geografis SMK Islam Sudirman Ungaran merupakan lembaga pendidikan formal, sekolah menengah kejuruan namun di bawah naungan yayasan Islamic centre sudirman (GUPPI) Ambarawa. Terletak di sebalah Timur alun-alun ungaran barat, tepatnya di bawah kaki gunung Ungaran yang berhawa sejuk dan nyaman, yaitu di JL. M.T Haryono 16 A Ungaran Kabupaten Semarang.
48
Posisi bangunan sendiri berhadapan dengan Kantor UPTD ungaran, SMK Islam Sudirman Ungaran bersebalahan dengan SMP PGRI Ungaran, Jika di lihat dari jalan maka SMK Islam Sudirman Ungaran berada persis di belakang Kantor UPTD Ungaran. Batasan-batasan SMK NU Ungaran adalah sebagai berikut: No
1
Barat SMP PGRI Ungaran
Timur
Utara Kantor UPTD
SDN Ungaran
Ungaran dan jalan raya.
Selatan Perumahan warga.
Sumber : Peneliti
4.. Sarana dan Prasarana Penunjang Proses Pembelajaran Dalam suatu lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer. Apalagi lembaga pendidikan formal seperti SMK Islam Sudirman Ungaran sarana dan prasarana sangat mendukung keberhasilan pendidikan dan pengajaran. Setelah penulis mengadakan observasi dan wawancara seperlunya dengan pihak yang bersangkutan, maka dapat dikemukakan tentang kondisi fisik gedung, dan sarana-sarana lainnya di SMK Islam Sudirman Ungaran yang secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut: NO
NAMA GEDUNG
JUMLAH
KETERANGAN
1
Ruang Kepala Sekolah
1 Ruang
Baik
2
Ruang Guru
1 Ruang
Baik
3
Ruang Tata Usaha
1 Ruang
Baik
4
Ruang BK
1 Ruang
Baik
49
5
Ruang Praktikum Industri
1 Ruang
Baik
6
Ruang Praktikum Otomotif
1 Ruang
Baik
7
Ruang Praktikum Listrik
1 Ruang
Baik
8
Ruang Praktikum Komputer
1 Ruang
Baik
9
Musholla
1 Ruang
Baik
10
Toilet Guru
2 Ruang
Baik
11
Toilet Siswa
4 Siswa
Baik
Sumber : Peneliti
NO
NAMA BARANG
JUMLAH
KETERANGAN
1
Komputer
6 Komputer
Baik
2
Printer
4 Printer
Baik
3
Almari
6 Almari
Baik
4
LCD
3 LCD
Baik
5
Kursi Tamu
2 Set
Baik
6
Meja Guru
40 Meja
Baik
7
Meja Siswa
510 Meja
Baik
8
Kursi Guru
40 Kursi
Baik
9
Kursi Siswa
510 Kursi
Baik
10
Papan Tulis
25 Papan Tulis
Baik
11
Papan Absen
25 Absen
Baik
12
Alat Kebersihan
1 Set
Baik
13
Peralatan Sholat
4 Peralatan Sholat
Baik
14
Peralatan Upacara
1 Peralatan Upacara
Baik
15
Peralatan Olahraga
7 Peralatan Olahraga
Baik
Sumber : Peneliti
50
6. Keadaan Siswa SMK Islam Sudirman Ungaran Adapun Jumlah siswa SMK Islam Sudirman Ungaran terdiri dari: a. Kelas X : 151 siswa b. Kelas XI : 169 siswa c. Kelas XII : 183 siswa Jadi jumlah siswa keseluruhan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015 mencakup 503 siswa. 7. Keadaan Guru SMK Islam Sudirman Ungaran SMK Islam Sudirman Ungaran mempunyai 35 guru termasuk kepala sekolah, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. Data guru SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 : TABEL I DATA GURU SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No
Nama Guru
1 2 3 4 5
Suroso, S.Pd Dra. Sri Rita Melinda Tri Rejeki Ediati, S.Pd Drs. Nur Budi Basuki
6 7
Dra. Kustinah
8 9 10 11 12 13 14 15
Drs. Jamari Sri Mulyono, S.Pd Dra. Solechah Syarif Hidayat, S.Pt Dra. Zaripah Dwi Jadmiko, S.Pd Heni Mulatsih, S.Pd Endah Puji Lestari, S.Pd
Hadi Suharno, S.Pd
Drs. Ngadimin
Bidang Studi Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Kimia Bahasa Inggris dan (Sastra Inggris) Pendidikan jasman,olahraga dan Kesehatan Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Bimbingan dan Konseling (BK) Paket Keahlian Teknik pemeliharaan Mekanik Industri Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan Paket keahlianTeknik Kendaraan Ringan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket keahlian teknik kendaraan Ringan Kimia Bahasa Indonesia(dan sastra Indonesia)
51
16 17 18 19
Diana Arisanti, S.Pd Dwy Budi Hartini, S.Pd Abdul Afif, S.Ag
20
Ramagumpita Mahardika, S.Pd Sevi Kristanti, S.Pd Eko Sarwono, S.Pd
21 22 23
Junaedi, S.Pd
Danang Asmara, S.Pd
24 25
Edi Subiantoro, S.Pd.I
26 27
Bambang Budiyanto, S.Pd
28 29
Sucipto, S.Pd
30 31 32 33 34 35
Peni Handayani, S.Pd Khasan Bisri, S.Pd Rully Fahamsyah, S.Pd Eko Styorini, S.Pd Agung Pambudhi,Psi Lilik, S.Pd
Yulianto, S.Pd
Nurul Huda Al Amin, ST
Moch Hariyono, S.Pd
Fisika Matematika Pendidikan Agama Islam Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Pendidikan Jasmani, Olahragadan Kesehatan Bahasa Inggris(dan Sastra Inggris) Matematika Paket Keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri Pendidikan Agama Islam Paket Keahlian Teknik Pemeliharaan mekanik Industri Fisika Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Paket Keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri Matematika Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Bahasa Inggris(dan sastra Inggris) Bahasa Indonesia(dan Sastra Indonesia)
Sumber : Peneliti
b. Data karyawan SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015 TABEL II DATA KARYAWAN SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No 1 2 3 4 5
Nama Karyawan
Pendidikan Terakhir
Suyatno Retno Wijayanti Tukiran Sri Darmini, SE Uni Fatchiyah, A.Md
SMA SMA SMA S1 D3
52
6 7 8
Ahmad Nasikun Petrus Abelino Wahyudi Rodrigues, S.Kom Jumadi
SMA S1 SMA
Sumber : Peneliti
c. Struktur organisasi SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015 Adapun Struktur organisasi SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015 (tabel III) terlampir. B. Penyajian Data Berdasarkan rumusan masalah yang penulis ketengahkan, maka penulis mengumpulkan data dengan 2 metode, yaitu kuisioner dan dokumentasi. Untuk
mengumpulkan
data
tentang
hubungan
antara
efektifitas
kepemimpinan kepala sekolah denga upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015, penulis membagikan angket kepada responden 30 guru SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015. Angket tesebut terdiri dari 22 pertanyaan, setiap pertanyaan terdiri dari empat pilihan jawaban. Untuk memudahkan penganalisaan dari 22 item pertanyaan tersebut, maka penulis menentukan nilai dari masing-masing opsi jawaban dari responden, sebagai berikut : Jawaban a = skor 4 Jawaban b = skor 3 Jawaban c = skor 2 Jawaban d = skor 1
53
a. Data Responden Keadaan guru SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015 yang menjadi populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: TABEL IV DATA RESPONDEN GURU SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No
Nama Guru
1 2 3
Dra. Sri Rita Melinda Tri Rejeki Ediati, S.Pd Drs. Nur Budi Basuki
4
Hadi Suharno, S.Pd
5
Dra. Kustinah
6
Drs. Ngadimin
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Drs. Jamari Sri Mulyono, S.Pd Dra. Solechah Syarif Hidayat, S.Pt Dra. Zaripah Dwi Jadmiko, S.Pd Heni Mulatsih, S.Pd Endah Puji Lestari, S.Pd Diana Arisanti, S.Pd Dwy Budi Hartini, S.Pd Abdul Afif, S.Ag
18
Junaedi, S.Pd
20 21
Ramagumpita Mahardika, S.Pd Sevi Kristanti, S.Pd Eko Sarwono, S.Pd
22
Danang Asmara, S.Pd
23
Edi Subiantoro, S.Pd.I
19
Bidang Studi Kimia Bahasa Inggris dan (Sastra Inggris) Pendidikan jasman,olahraga dan Kesehatan Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Bimbingan dan Konseling (BK) Paket Keahlian Teknik pemeliharaan Mekanik Industri Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan Paket keahlianTeknik Kendaraan Ringan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket keahlian teknik kendaraan Ringan Kimia Bahasa Indonesia(dan sastra Indonesia) Fisika Matematika Pendidikan Agama Islam Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Pendidikan Jasmani, Olahragadan Kesehatan Bahasa Inggris(dan Sastra Inggris) Matematika Paket Keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri Pendidikan Agama Islam 54
24
Paket Keahlian Teknik Pemeliharaan mekanik Industri
Yulianto, S.Pd
27
Bambang Budiyanto, S.Pd Nurul Huda Al Amin, ST Sucipto, S.Pd
28
Moch Hariyono, S.Pd
29 30
Peni Handayani, S.Pd Khasan Bisri, S.Pd
25 26
Fisika Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Paket Keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri Matematika Paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan Sumber : Peneliti
b. Data jawaban angket efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 Penulis menyajikan data jawaban angket efektifitas kepemimpinan kepala sekolah, dalam bentuk tabel seperti berikut: TABEL V JAWABAN ANGKET TENTANG EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A
Jawaban B C
D
4
3
2
1
0 1 4 1 1 6 4 1 2 4
9 8 6 9 7 4 6 4 9 8
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 4 16 4 4 24 16 4 8 16
27 24 18 27 21 12 18 12 27 24
6 6 4 4 8 4 4 8 2 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
3 3 2 2 4 2 2 4 1 0
Nilai
55
Total 33 34 38 35 33 40 38 25 37 40
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑
0 6 1 0 0 0 4 1 1 6 4 4 0 0 4 2 1 4 4 1 67
6 4 8 12 10 10 8 9 7 4 8 8 12 6 8 9 9 6 8 4 226
6 2 3 0 2 2 0 2 4 2 0 0 0 5 0 1 2 2 0 4 60
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3
0 24 4 0 0 0 16 4 4 24 16 16 0 24 16 8 4 16 16 4 292
18 12 24 36 30 30 24 27 21 12 24 24 36 15 24 27 27 18 24 12 675
12 4 6 0 4 4 0 4 8 4 0 0 0 0 0 2 4 4 0 8 110
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3
30 40 34 36 34 34 40 35 33 40 40 40 36 40 40 37 35 38 40 25 1080
Sumber : Peneliti Nilai/ skor tertinggi : 40 Nilai/ skor trendah : 25 c. Data jawaban angket tentang upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015 Penulis menyajikan data jawaban angket tentang upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015, dalam bentuk tabel seperti berikut:
56
TABEL VI JAWABAN ANGKET TENTANG UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑
A 10 5 8 5 8 10 7 5 3 6 5 7 3 5 7 7 10 5 7 3 6 5 3 5 7 10 5 7 7 3 184
Jawaban B C
D
4
3
2
1
2 6 3 5 3 2 5 5 9 5 5 5 9 5 5 5 2 5 5 9 6 5 9 5 5 2 5 5 5 3 150
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 8
40 20 32 20 32 40 28 20 12 24 20 28 12 20 28 28 40 20 28 12 24 20 12 20 28 40 20 28 28 12 736
6 18 9 15 9 6 15 15 27 15 15 15 27 15 15 15 6 15 15 27 18 15 27 15 15 6 15 15 15 9 450
0 2 0 4 0 0 0 4 0 2 2 0 0 2 0 0 0 4 0 0 0 2 0 2 0 0 4 0 0 8 36
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 8
0 1 0 2 0 0 0 2 0 1 1 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 1 0 1 0 0 2 0 0 4 18
Nilai
Sumber : Peneliti
57
Total 46 40 42 39 42 46 43 39 39 41 38 43 39 38 43 43 46 39 43 39 42 38 39 38 43 46 39 43 43 31 1230
Nilai/ skor tertinggi
: 46
Nilai/ skor trendah
: 31
58
BAB IV ANALISIS DATA Bab ini membahas tentang (1) analisis terhadap tiap-tiap variable, (2) Pengkajian hipotesis, dan (3) pembahasan hasil hipotesis. Data diperoleh dengan menyebarkan angket kepada 30 guru SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015. A. Analisis Deskriptif 1. Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang penulis peroleh dengan menyebarkan angket ke 30 responden, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proposinya. Dari skor yang telah terekapitulasi pada tabel V (efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015), terlebih dulu penulis tentukan interval untuk kemudian diklasifikasi menjadi empat kategori, yakni kategori sangat baik, kategori baik, kategori tidak baik, dan kategori sangat tidak baik. Untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus : (
)
Keterangan : i = interval
xr = nilai terendah
xt = nilai tertinggi
xi = kelas interval
59
Dari rumus ini diperoleh : (
)
Dengan kelas interval 4 maka diperoleh penggolongan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 sebagai berikut: 37 - 40 termasuk kategori sangat baik, diberi lambang A 33 - 36 termasuk kategori baik, diberi lambang B 29 - 32 termasuk kategori tidak baik, diberi lambang C 25 – 28 termasuk katagori sangat tidak baik, diberi lambing D TABEL VII DISTRIBUSI FREKUENSI JAWABAN EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No 1 2 3 4
Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Interval
Frekuensi
37 – 40 33 – 36 29 – 32 25 - 28
14 12 2 2 30
Sumber : Peneliti
60
TABEL VIII DAFTAR NILAI TENTANG EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A 0 1 4 1 1 6 4 1 2 4 0 6 1 0 0 0 4 1 1 6 4 4 0 0 4 2 1 4 4 1
Jawaban B C 9 3 8 3 6 2 9 2 7 4 4 2 6 2 4 4 9 1 8 0 6 6 4 2 8 3 12 0 10 2 10 2 8 0 9 2 7 4 4 2 8 0 8 0 12 0 6 5 8 0 9 1 9 2 6 2 8 0 4 4 ∑
D 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
4 0 4 16 4 4 24 16 4 8 16 0 24 4 0 0 0 16 4 4 24 16 16 0 24 16 8 4 16 16 4
Nilai 3 2 27 6 24 6 18 4 27 4 21 8 12 4 18 4 12 8 27 2 24 0 18 12 12 4 24 6 36 0 30 4 30 4 24 0 27 4 21 8 12 4 24 0 24 0 36 0 15 0 24 0 27 2 27 4 18 4 24 0 12 8
Sumber : Peneliti
61
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Total
Nominasi
33 34 38 35 33 40 38 25 37 40 30 40 34 36 34 34 40 35 33 40 40 40 36 40 40 37 35 38 40 25 1080
B B A B B A A D A A C C B B B B A B B A A A B A A A B A A D
Untuk mengetahui persentase dari masing – masing variabel penulis menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : P : Persentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Responden a. Untuk kategori sangat baik mengenai efektifitas kepemimpinan kepala sekolah, ada 14 responden :
b. Untuk kategori baik mengenai efektifitas kepemimpinan kepala sekolah, ada 12 responden :
c. Untuk kategori tidak baik mengenai efektifitas kepemimpinan kepala sekolah, ada 2 responden :
62
d. Untuk kategori sangat tidak baik mengenai efektifitas kepemimpinan kepala sekolah, ada 2 responden :
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk table distribusi frekuensi mengenai efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015. TABEL IX PERSENTASE MENGENAI EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015
No 1 2 3 4
Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Interval
Frekuensi
Persentase
37 – 40 33 – 36 29 – 32 25 - 28
14 12 2 2 30
46,7% 40,0% 6,7% 6,7% 100%
Sumber : Peneliti
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 adalah 46,7% persepsi sangat baik, 40,0% untuk persepsi baik 6,7% untuk persepsi tidak baik dan 6,7% untuk persepsi sangat tidak baik.
63
2. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 Perolehan data mengenai upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 penulis peroleh dengan menyebarkan angket kepada 30 guru yang menjadi responden. Dari skor yang telah terekapitulasi pada tabel VI (upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015), terlebih dulu penulis tentukan interval untuk kemudian diklasifikasi menjadi empat kategori, yakni kategori sangat baik, kategori baik, kategori tidak baik, dan kategori sangat tidak baik. Untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus : (
)
Keterangan : i = interval
xr = nilai terendah
xt = nilai tertinggi
xi = kelas interval
Dari rumus ini diperoleh : (
)
64
Dengan kelas interval 4 maka diperoleh penggolongan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman ungaran tahun 2015 sebagai berikut: 43 - 46 termasuk kategori sangat baik, diberi lambang A 39 - 42 termasuk kategori baik, diberi lambang B 35 - 38 termasuk kategori tidak baik, diberi lambang C 31 – 34 termasuk katagori sangat tidak baik, diberi lambang D TABEL X DISTRIBUSI FREKUENSI JAWABAN UPAYA PENINGKATYAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No 1 2 3 4
Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Interval
Frekuensi
43 – 46 39 – 42 35 – 38 31 - 34
12 13 4 1 30
Sumber : Peneliti
TABEL XI DAFTAR NILAI TENTANG UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jawaban A B C 10 2 0 5 6 1 8 3 0 5 5 2 8 3 0 10 2 0 7 5 0 5 5 2 3 9 0
D 0 0 1 0 1 0 0 0 0
4 40 20 32 20 32 40 28 20 12 65
Nilai 3 2 6 0 18 2 9 0 15 4 9 0 6 0 15 0 15 4 27 0
1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
Total
Nominasi
46 40 42 39 42 46 43 39 39
A B B B B A A B B
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
6 5 7 3 5 7 7 10 5 7 3 6 5 3 5 7 10 5 7 7 3
5 5 5 9 5 5 5 2 5 5 9 6 5 9 5 5 2 5 5 5 3
1 1 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 1 0 1 0 0 2 0 0 4
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2
24 20 28 12 20 28 28 40 20 28 12 24 20 12 20 28 40 20 28 28 12
15 15 15 27 15 15 15 6 15 15 27 18 15 27 15 15 6 15 15 15 9
∑
2 2 0 0 2 0 0 0 4 0 0 0 2 0 2 0 0 4 0 0 8
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2
41 38 43 39 38 43 43 46 39 43 39 42 38 39 38 43 46 39 43 43 31 1230
B C A B C A A A B A B B C B C A A B A A D
Sumber : Peneliti
Kemudian dicari persentasi, dengan ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :
Keterangan : P : Persentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Responden
66
a. Untuk kategori sangat baik mengenai penggolongan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015, ada 12 responden :
b. Untuk kategori baik mengenai penggolongan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015, ada 13 responden :
c. Untuk kategori tidak baik mengenai penggolongan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015, ada 4 responden :
d. Untuk kategori sangat tidak baik mengenai penggolongan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015, ada 1 responden :
67
TABEL XII PERSENTASE MENGENAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No 1 2 3 4
Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah
Interval
Frekuensi
Prosentase
43 – 46 39 – 42 35 – 38 31 - 34
12 13 4 1 30
40,0% 43,3% 13,3% 3,3% 100%
Sumber : Peneliti
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa penggolongan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015 adalah 40,0% persepsi sangat baik, 43,3% untuk persepsi baik 13,3% untuk persepsi tidak baik dan 3,3% untuk persepsi sangat tidak baik. B. Analisis Data Hubungan Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015. Pada bagian ini, penulis melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis lakukan yaitu “ Ada hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015 ”. Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara variabel (correlation) X dan Y dengan menggunakan rumus korelasi prearson product
68
moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel. Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan r tabel. Nilai r tabel untuk sampel 30 dan taraf signifikansi 5% yaitu pada angka 0.361. Jika r hitung > r tabel maka ada hubungan yang positif antara varibel X dan Y. Jika r hitung = 0, maka tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan Y. Jika r hitung < r tabel maka ada hubungan negatif antara variabel X dan Y. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
( √{
(
) }{
)(
) (
) }
Keterangan :
rxy
: Koefisien korelasi variable x dan variable y
XY
: jumlah hasil kali variabel x dengan y
∑X
: jumlah nilai variabel x
∑Y
: jumlah nilai variabel y
N
: jumlah subyek yang diteliti Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
69
1. Membuat tabel persiapan untuk mencari hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran. 2. Mencari X, Y, X2, Y2 dan XY dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product moment angka kasar. TABEL XIII PERSIAPAN UNTUK MENCARI KORELASI ANTARA EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
X 33 34 38 35 33 40 38 25 37 40 30 40 34 36 34 34 40 35 33 40 40 40 36
Y 46 40 42 39 42 46 43 39 39 41 38 43 39 38 43 43 46 39 43 39 42 38 39 70
X2 1089 1156 1444 1225 1089 1600 1444 625 1369 1600 900 1600 1156 1296 1156 1156 1600 1225 1089 1600 1600 1600 1296
Y2 2116 1600 1764 1521 1764 2116 1849 1521 1521 1681 1444 1849 1521 1444 1849 1849 2116 1521 1849 1521 1764 1444 1521
XY 1518 1360 1596 1365 1386 1840 1634 975 1443 1640 1140 1720 1326 1368 1462 1462 1840 1365 1419 1560 1680 1520 1404
24 25 26 27 28 29 30
24 25 26 27 28 29 30
40 40 37 35 38 40 25 1080
∑
38 43 46 39 43 43 31 1230
1600 1600 1369 1225 1444 1600 625 39378
1444 1849 2116 1521 1849 1849 961 50734
1520 1720 1702 1365 1634 1720 775 44459
Sumber : Peneliti
( √{
(
)(
)
) }{
(
) }
Diketahui : N
= 30
∑X2
= 39378
∑X
= 1080
∑Y2
= 50734
∑Y
= 1230
XY
= 44459
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut :
( √{
(
)(
) }{
(
( √{
√*
(
)
) }{
) }
)(
) (
) }
+*
+
71
√(
)(
)
√
1. rxy = 0.460 2. Nilai pada tabel r Product Moment dengan N = 30 dengan taraf signifikan 5% adalah 0.361. Dari hasil di atas dapat diketahuai bahwa rxy = 0.460 > r Product Moment = 0.361. Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatife (Ha) diterima, berarti antara variable X dan Y terdapat korelasi positif yang signifikan. Dengan hasil tersebut hipotesis yang penulis ajukan yaitu: ada hubungan positif yang signifikan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 dapat diterima. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa semakin baik efektifitas kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik pula upaya peningkatan mutu pendidikan.
72
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis uji data dari kedua variabel dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Variasi efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 berdasarkan hasil persentasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah mampu memimpin dengan sangat baik dan efektif. 2. Variasi upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015 berdasarkan hasil persentasi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa upaya peningkatan mutu pendidikan terealiasasi dengan baik. 3. Hasil uji hipotesis kesimpulan ketiga membuktikan bahwa Ha diterima. Hal ini didukung oleh nilai koefisien korelasi (r hitung ) sebesar 0,460. Nilai tersebut lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5% (0,361), Hubungan yang terbentuk adalah positif dan kuat. Artinya jika efektifitas kepemimpinan kepala sekolah sangat baik maka upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran juga baik. B. Saran-saran Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis peroleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
73
1. Bagi Kepala Sekolah SMK Islam Sudirman Ungaran a. Kepala sekolah diharapkan dapat memimpin sekolah dengan baik sebagai pacuan untuk memajukan sekolah dan untuk menciptakan sekolah efektif nan unggulan. b. Kepala Sekolah mampu mengendalikan bawahannya sekaligus mampu menampung aspiransi dan masukan dari guru, karyawan ataupun masyarakat setempat. Pada intinya kepala sekolah mampu berperan sebagai pemimpin yang disegani dan disenangi banyak kalangan. c. Kepala sekolah menjalin kerja sama yang baik dengan semua pihak, karena peran dan dukungan mereka sangat membantu kepala sekolah dalam kerja kerasnya menjadi kepala sekolah yang berpengaruh bagi peningkatan mutu sekolah. 2. Kepada Guru SMK Islam Sudirman Ungaran a. Hendaknya berkenan bekerja sama untuk memajukan sekolah, berpartisipasi aktif dan berberlomba-lomba menjadi guru yang berkualitas dan loyal. b. Selalu memotivasi siswa untuk menjadi yang terbaik. 3. Untuk SMK Islam Sudirman Ungaran SMK Islam Sudirman Ungaran sangat perlu mengadakan study banding dengan sekolah lain guna menambah pengetahuan dan wawasan serta untuk menggali ide-ide baru untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran.
74
DAFTAR PUSTAKA Aris Nurbawani, 2009. Definisi Mutu. http://weblog pendidikan.blogspot.com/ 2009/08/definisi-mutu.html. akses:10/01/2015. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan ke.XI. Jakarta: Rineka Cipta. Engkoswara. 1986. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Dirjen Dikti, Jakarta Georgopolous dan Tannembaum. 1985. Efektifitas Organisasi. Jakarta: Erlangga Hamzah LPMP NTT. 2011. Manajemen Input-Proses-Output dan Outcome dalam Mengelola Pendidikan Persekolahan. http://hamzahlpmp.blogspot.co.id/2011/09/ manajemen-input-proses-outputdan.html.(akses:23/09/2015) Indrafahrudi, Soekarto. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif. Jakarta: Ghalia Indonesia. Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1998. Matry, H.M. Nurdin. 2009. Implementasi Dasar-Dasar Manajemen Sekolah dalam Era Otonomi Daerah. Cetakan ke.2. Makasar:Aksara Madani. Mulyadi. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu. Malang: Maliki Press. Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Nasution, M. N. 2005. Management Mutu Terpadu (Total Quality Management). Edisi ke.2. Bogor: Ghalia Indonesia.
75
Nurachdijat, Kun dan Doni Ahmad Fauzi. 2006. Membangun Motivasi Kepemimpinan. Jakarta: Edsa Mahkota. Nur Nazama. 2010. Mutu Pendidikan dan Upaya Peningkatannya. http://nazama.blogspot.co.id/2012/12/mutu-pendidikan-dan-upayapeningkatannya.html.(akses:23/09/2015) Robbins, Stephen, P. 2001. Perilaku Organisasi-Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Alih bahasa H. Pujaatmaka, edisi Kedelapan. Jakarta: Prenhallindo. Sallis, Edward, Total Quality Management In Education, terjemahan Dr. Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi, M. Ag dan Yogyakarta: IRCISOD, 2006. Singarimbun, Masri & Sofian, Efendi. 1983. Metodologi Penelitian Survai. Cetakan ke.3. Jakarta: LP3ES. Slamet PH. Manajemen Berbasis Sekolah. http:www.Depdiknas.go.id/jurnal/ 27/Mbs/html.(akses:23/09/2015. Timple, A Dale. 1991. Leadership (Kepemimpinan) alih bahasa Sutant Budidharmo. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia. Umaedi, 1999, Manajemen Peningkatan Mutu, http//:ssep.net/director:html. (akses:23/09/2015) Umiarso & Imam, Gojali. 2010. Managemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan ”Menjual Mutu Pendidikan dengan Pendekatan Quality Control bagi Pelaku Lembaga Pendidikan”. Cetakan ke.1. Jogjakarta: IRCiSoD.
76
Usman, Husaini, Manajemen teori Praktik & Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, ed II. Wahdjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta, PT. Raja Grafdindo, Persada. Wikipedia Bahasa Indonesia,2010. Hubungan.http://id.wikipedia.org/wiki/ Hubungan. akses:23/09/2015. Wikipedia Bahasa Indonesia.2010. Efektivitas. http://id.wikipedia.org/wiki/ Efektivitas. akses:23/09/2015
77
ANGKET PENELITIAN EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Identitas Diri Nama
: ……………………………………………………….
Jenis Kelamin : ………………………………………………………. Petunjuk Pengisian 1. Sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini terlebih dahulu tulislah data diri anda dengan benar. 2. Mohon jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d yang sesuai dengan keadaan. 3. Setelah angket diisi mohon dikembalikan lagi pada kami. 4. Sebelumnya diucapkan terima kasih atas bantuan anda. Daftar Pertanyaan 1. Apakah Kepala sekolah menentukan langkah-langkah strategis untuk mencapai misi dan tujuan Sekolah? a. Selalu menentukan langkah stategis b. Sering menentukan c. Kadang-kadang menentukan d. Jarang sekali mentukan 2. Apakah Kepala sekolah memberikan saran, masukan dan sugesti kepada seluruh personil sekolah? a. Selalu memberi saran b. Sering memberi saran c. Kadang-kadang memberi saran d. Jarang sekali memberi saran 3. Apakah Kepala sekolahdapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? a. Selalu mampu menyelesaikan tugas b. Sering mampu menyelesaikan tugas c. Kadang-kadangmampu menyelesaikan tugas d. Jarangmampu menyelesaikan tugas
78
4. Apakah Kepala sekolah memberi fasilitas media dalam pembelajaran? a. Selalu memberi fasilitas media b. Sering memberi fasilitas media c. Kadang-kadang memberi fasilitas media d. Jarang sekali memberi fasilitas media
proses
5. Apakah kepala sekolah Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat? a. Selalu mampu b. Sering mampu b. Kadang-kadang mampu c. Jarang Sekali mampu 6. Apakah kepala sekolah memberi kewenangan bagi setiap guru untuk mengusulkan, memberi saran dan kritikan untuk kemajuan sekolah? a. Selalu memberi kewenangan guru b. Sering memberi kewenangan guru c. Kadang-kadang memberi kewenangan terhadap guru d. Jarang sekali memberi kewenangan terhadap guru 7. Apakah kepala sekolah sering mengadakan kegiatan evaluasi kinerja guru? a. Selalu mengadakan b. Sering mengadakan c. Kadang-kadang mengadakan d. Jarang sekali mengadakan 8. Apakah kepala sekolah mempunyai progam unggulan atau rencana stategis bagi sekolah? a. Selalu mempunyai b. Sering mempunyai c. Kadang-kadang mempunyai progam unggulan d. Jarang sekali mempunyai
79
9. Apakah kepala sekolah pernah memerintahkan guru untuk mengikuti kegiatan diluar sekolah seperti pelatihan, workshop, rapat dll? a. Selalu memerintah b. Sering memerintah c. Kadang-kadang memerintah d. Jarang sekali memerintah 10. Apakah kepala sekolah telah menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah? a. Kepala Sekolah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik b. Kepala Sekolah sudah melaksanakan tugas dengan baik tapi belum sepenuhnya c. Kepala Sekolah belum melaksanakan tugasnya dengan baik d. Kepala Sekolah tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik 11. Apakah SMK Islam Sudirman Ungaran termasuk sekolah yang mempunyai kriteria sekolah yang efektif? a. Sudah, karena telah memenuhi syarat kriteria sekolah efektif b. Hampir memenuhi kriteria sekolah efektif c. Belum memenuhi kriteria sekolah efektif d. Tidak termasuk kriteria sekolah efektif 12. Apakah Kepala Sekolah membuat program kerja sendiri? a. Kepala Sekolah membuat program kerja sendiri dengan baik b. Kepala Sekolah mengikuti program kerja Kepala Sekolah tahun kemarin c. Kepala Sekolah membuat program kerja sendiri namun belum optimal d. Kepala Sekolah tidak membuat program kerja
80
ANGKET PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Identitas Diri Nama
: …………………………………………………….
Jenis Kelamin : ……………………………………………………. Petunjuk Pengisian 1. Sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini terlebih dahulu tulislah data diri anda dengan benar. 2. Mohon jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b,c dan d yang sesuai dengan keadaan. 3. Setelah angket diisi mohon dikembalikan lagi pada kami. 4. Sebelumnya diucapkan terima kasih atas bantuan anda. Daftar Pertanyaan 1. Apakah Kepala Sekolah mempunyai job descriptions masing-masing? a. Punya dan diberikan pada setiap guru b. Ada tapi hanya disosialisasikan dalam rapat c. Ada tapi hanya ditempel diruang administrasi d. Ada tapi hanya ditempel di ruang Kepala Sekolah 2. Apakah Kepala Sekolah telah melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Sekolah dengansebaik-baiknya? a. Kepala Sekolah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik b. Sudah melaksanakan tugas dengan baik tapi belum sepenuhnya c. Belum melaksanakan tugasnya dengan baik d. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik 3. Apakah Kepala Sekolah anda selektif dalam merekrut tenaga edukatifmaupun administratif? a. Kepala sekolah merekrut tenga edukatif dan administratif secara selektif b. Kepala sekolah merekrut tenaga edukatif dan administratif denganmateri c. Kepala sekolah merekrut tenaga edukatif dan administratif ataskehendahnya sendiri d. Kepala sekolah merekrut tenaga edukatif dan administratif ataskehendak dewan guru
81
4. Apakah Kepala Sekolah Anda telah memenuhi standar minimal untukmenjadi Kepala Sekolah? a. Sangat memenuhi b. Hampir memenuhi c. Belum begitu layak d. Tidak layak sama sekali 5. Apakah Kepala Sekolah anda memiliki sifat ramah dan disiplin dalampekerjaan? a. Kepala sekolah seorang yang ramah dan disiplin kerja b. Kepala sekolah seorang yang ramah namun tidak disiplin dalam bekerja c. Kepala sekolah kurang ramah namun mempunyai displin yang tinggi d. Kepala sekolah tidak termasuk orang yang ramah dan tidak mempunyaidisiplin kerja 6. Apakah Kepala Sekolah Anda memiliki hubungan yang harmonis dengansemua pihakyang terkait? a. Kepala Sekolah menjalin hubungan yang harmonis dengan semua pihak b. Kepala Sekolah hanya menjalin dengan pihak tertentu c. Kepala Sekolah belum bisa menjalin dengan semua pihak d. Kepala sekolah tidak bisa menjalin dengan semua pihak 7. Apakah Kepala Sekolah anda memiliki loyalitas kerja yang tinggi danpotensi yang kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah? a. Kepala sekolah memiliki loyal yang tinggi dan potensi kuat untukmeningkatkan mutu pendidikan di sekolah b. Kepala sekolah memiliki loyalitas kerja yang tinggi namun potensi danmeningkatkan mutu pendidikan masih kurang meyakinkan c. Kepala sekolah kurang loyal dalam bekerja namun mempunyai potensiyang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah d. Kepala sekolah tidak mempunyai loyalitas dan tidak mempunyai potensidalam meningkatkan mutu pendidikan
82
8. Apakah Kepala Sekolah memberikan kesempatan kepada seluruh guru dankaryawan untuk melanjutkan studi? a. Kepala Sekolah memberikan kesemempatan kepada guru dan karyawan b. Kepala Sekolah hanya memberikan kesempatan untuk guru c. Kepala Sekolah hanya memberikan kesempatan untuk karyawan d. Kepala Sekolah tidak memberikan kesempatan kepada guru dankaryawan 9. Apakah Kepala Sekolah menerapkan kedisiplinan dan keseriusan baik pada guru, karyawanmaupun peserta didik? a. Selalu menerapkan b. Sering menerapkan c. Kadang-kadang menerapkan d. Jarang sekali menerapkan 10. Apakah Kepala Sekolah menjalin kerja sama dengan orangtua dan komite? a. Kepala Sekolah menjalin kerja sama dengan orangtua dan komite b. Kepala Sekolah hanya menjalin kerja sama dengan orangtua c. Kepala Sekolah hanya menjalin kerjasama dengan komite d. Kepala Sekolah tidak menjalin kerjasama dengan orangtua dan komite 11. Apakah Kepala Sekolah menaikkan biaya SPP? a. Ya Kepala Sekolah menaikan biaya SPP 1 tahun sekali b. Kadang-kadang Kepala Sekolah menaikan biaya SPP c. Jarang sekali menaikan biaya SPP d. Tidak Pernah menaikan biaya SPP 12. Apakah Kepala Sekolah mengirim peserta didik untuk mengikutiperlombaan yang bersifat akademik? a. Setiap ada lomba pasti mengikut sertakan siswanya b. Mengikut sertakan siswa apabila ada usulan dari guru c. Pernah mengikut sertakan siswanya dalam perlombaan d. Tidak pernah mengikut sertakan dalam perlombaan
83
PEDOMAN WAWANCARA HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 Nama : Waktu : A. Efektifitas Kepemimpinan Kepala sekolah 1.
Apa yang dilakukan kepala Sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan ?
2.
Metode apa yang digunakan kepala Sekolah dalam mengarahkan guru untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswanya ?
3.
Apa yang dilakukan kepala Sekolah dalam kegiatan evaluasi belajar siswa
? 4.
Apa kepala sekolah menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat dan komite sekolah?
5.
Apa Kepala Sekolah member fasilitas media kepada guru dalam proses pembelajaran?
B. Peningkatan Mutu Pendidikan 1.
Apa kepala sekolah selektif dalam merekrut tenaga edukatif maupun administratif?
2.
Apa kepala sekolah memiliki loyalitas kerja yang tinggi dan potensi yang kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah?
84
3.
Apa kepala sekolah mengirim mengirim peserta didik untuk mengikuti perlombaan yang bersifat akademik?
4.
Apa kepala sekolah menerapkan kedisiplinan dan keseriusan baik pada guru maupun karyawan maupun siswa?
5.
apa kepala sekolah memberikan kesempatan kepada seluruh guru dan karyawan untuk melanjutkan studi?
85
86
87
88
89
90
91
RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: Anip Andiani
2. Tempat dan Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 24 Nopember 1988
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. Warga Negara
: Indonesia
5. Agama
: Islam
6. Alamat
: Cemanggah Lor, Rt. 02, Rw. III, No. 13, Branjang, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang
7. Riwayat Pendidikan
:
a.
SD N Branjang 01 lulus tahun 2001
b.
SLTP N 22 Semarang lulus tahun 2004
c.
SMK Islam Sudirman Ungaran lulus tahun 2007
d.
S1 IAIN Salatiga lulus tahun 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 25 September 2015 Penulis
Anip Andiani NIM : 11108156
92