Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Tim Pengelola Blok 2.4 (Gangguan Hormon dan Metabolisme)
Koordinator
: Dr. dr. H. Eva Decroli, SpPD-KEMD, FINASIM
Sekretaris
: dr. Rudy Afriant, SpPD
Anggota
: dr. Delmi Sulastri. MS, SpGK dr. Eka Kurniawan dr. Wahyudi
Mengetahui
Padang, 17 Maret 2014
Pembantu Dekan I FK-UNAND
Koordinator Blok 2.5
Dr. Rina Gustia SpKK
Dr. dr. H. Eva Decroli, SpPD-KEMD, FINASIM NIP. 195912191986111001
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
1
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas BLOK 2.5 GANGGUAN HORMON DAN METABOLISME
PENDAHULUAN
Istilah hormon berasal dari bahasa Yunani, yang berarti to set in motion yaitu dimana aksi dinamiknya, melalui respon seluler, mengatur proses fisiologi tubuh dengan mekanisme umpan balik (Feedback mechanism). Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan disekresi langsung masuk darah. Dalam fisik endokrin terdapat saling terkait antar berbagai hormon. Secara umum, hipotalamus dengan
”releasing hormones” nya merupakan pusat kembali melalui hipofisis
anterior/yang menghasilkan tropic hormones akan mengembalikan kelenjer endokrin target seperti kelenjar tiroid (menghasilkan hormon-hormon tiroid), kelenjar adrenal (menghasilkan hormon-hormon kortikosteroid) dan kelenjer gonad yang menghasilkan hormon-hormon seks. Kelenjar adrenal terdiri atas sepasang, terletak pada kutub superior masing-masing ginjal. Kelenjar ini berbentuk piramid dan masing-masing terdiri atas dua bagian, yaitu korteks dan medula. Hormon yang disintesis di bagian korteks disebut hormon korteks adrenal, sedangkan yang dihasilkan di bagian medula disebut hormon medula adrenal. Bagian medula dirangsang melalui saraf preganglionik simpatik dari hipotalamus. Hormon-hormon yang berperan dalam metabolisme tubuh sebagai contoh : kadar gula darah meningkat (hiperglikemia) atas pengaruh hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon tiroid, kortikosteroid, glukagon dan adrenalin, sedangkan kadar gula diturunkan (bisa sampai hipoglikemia) oleh hormon insulin. Obesitas merupakan suatu penyajit multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi apabila besar dan jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang. Bila seseorang bertambah berat badannya maka ukuran sel lemak akan bertambah besar dan kemudian jumlahnya juga bertambah banyak.
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
2
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas POHON TOPIK GANGGUAN HORMON DAN METABOLISME
SISTEM HORMON
METABOLIK
PANKREAS
DIABETES MILETUS
TIROID
STRUMA TOKSIK
KELAINAN KELENJAR ADRENAL
OBESITAS
STRUMA NON TOKSIK
DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
3
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas METODE PEMBELAJARAN A. Aktivitas Pembelajaran a. Tutorial. Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam. Mahasiswa harus menerapkan metode “tujuh langkah’ dalam membahas skenario yang telah dipersiapkan. Kegiatan tutorial ini meliputi diskusi didampingi tutor (I & II), belajar mandiri, konsultasi pakar, penelusuran pustaka / internet, diskusi tanpa tutor, dan diskusi pleno. Penilaian didasari aktivitas mahasiswa dalam turorial. b. Skill’s lab. Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik. Materi keterampilan dalm Blok reproduksi adalah pemeriksaan kehamilan. Sebelum pemeriksaan langsung ke pasien, terlebih dulu mahasiswa harus melakukan pemeriksaan secara simulasi dibawah bimbingan instruktur. Hasil pemeriksaan langsung terhadap pasien didiskusikan pada minggu berikutnya.. c. Praktikum Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori. d. Diskusi pleno Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan diskusi . Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh pakar yang terkait. e. Kuliah pakar Mahasiswa mengikuti kuliah oleh dosen yang ekspert dalam bidangnya, sebagai pengantar ke materi Blok 2.5 ini. Jadwal, materi, dan pemberi kuliah diatur tersendiri. f.
Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar. Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya
g.
Belajar mandiri Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
4
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas h.
Diskusi kelompok tanpa tutor Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis
B. Sumber Pembelajaran. Sumber pembelajaran berupa: a. Buku teks b. Majalah dan Jurnal. c. Internet (e-library). d. Nara sumber. e. Laboratorium. C. Media Instruksional. Media instruksional yang digunakan a. Panduan tutorial (student’s guide). b. Penuntun Praktikum. c. CD Rom. d. Preparat dan peraga praktikum. e. Panduan Skill’s Lab.
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
5
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas PENILAIAN NO
KOMPONEN
BOBOT
1
Penilaian Tutorial
20%
2
Ujian Skills Lab
20%
3
Ujian Tulis (MCQ, PAQ)
60%
Ketentuan : 1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut : a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100% 2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok. 3. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir Blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok 4. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006. Nilai Angka 90-100 85-89 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 40-49 <40
Nilai Mutu A+ A AB+ B BC+ C CD E
Angka Mutu 4.00 3.75 3.50 3.25 3.00 2.75 2.25 2.00 1.75 1.00 0.00
Sebutan Mutu Sangat cemerlang Cemerlang Hampir cemerlang Sangat baik Baik Hampir baik Lebih dari cukup Cukup Hampir cukup Kurang Gagal
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
6
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas SKENARIO BLOK 2.5 GANGGUAN HORMON DAN METABOLISME TAHUN 2014 MODUL 1
SKENARIO 1 : ADAM’S APEL Seorang mahasiswa FK sedang melaksanakan kepaniteraan klinik di RS daerah di Bukittinggi, yang secara epidemiologi merupakan daerah endemik goiter. Sewaktu sedang bertugas di poliklinik Penyakit Dalam, Ia mendapatkan seorang pasien perempuan yang bernama Anisa berumur 45 tahun dengan keluhan leher bengkak. Pada pemeriksaan terlihat pasien kurus, tremor dan takikardi. Dari rekam medis diketahui bahwa Anisa sudah mendapat obat PTU 3x 100mg selama satu bulan, namun sampai saat ini keluhannya belum hilang. Pasien juga mengatakan bahwa benjolan tiroid banyak terdapat pada orang di kampungnya, termasuk pada wanita hamil dan malahan pada beberapa anak remaja. Salah seorang tetangganya dengan benjolan di leher menjalani operasi karena menurut dokter benjolan tersebut merupakan tumor ganas. Tetangganya tersebut sekarang masih kontrol berobat ke RS setelah mendapatkan pengobatan radiasi. Dokter konsulen yang merawat Anisa kemudian menjelaskan bahwa dari pemeriksaan BAJAH dan USG thyroid hasilnya bukan tumor ganas, Sehingga Anisa tidak perlu dirujuk ke RS untuk radiasi seperti tetangganya. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Anisa dan masyarakat sekitarnya?
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
7
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MODUL 2
SKENARIO 2 : BOROK DI KAKI NY. SELA Ny. Sela 45 tahun, datang ke puskesmas karena luka di kakinya yang tidak kunjung sembuh. Dari anamnesis dokter mendapatkan informasi 10 hari yang lalu Ny. Sela terinjak pecahan kaca dan berobat dengan bidan desa. Tidak diketahui sakit gula sebelumnya namun akhir-akhir ini Ny. Sela sering merasa lelah dan anaknya yang bungsu berumur 3 tahun, lahir dengan berat badan 4,5 Kg. Dari pemeriksaan dokter mendapatkan pada regio pedis dekstra ada ulkus, sekitarnya kemerahan dan tanda-tanda radang lainnya. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan lekosit 14.000/mm3 dan gula darah sewaktu 450 mg/dL Dokter memberi antibiotika dan insulin serta merujuk Ny. Sela ke rumah sakit. Di rumah sakit Ny. Sela dirawat dan dilakukan pemeriksaan antara lain kultur dan uji sensitivitas pus, dokter mengatakan pada Ny. Sela bahwa ia menderita diabetes melitus, dan menerangkan segala sesuatu tentang diabetes.
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
8
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MODUL 3 SKENARIO 3 : NYONYA SIMET YANG TAMBUN Ny. Simet 40 tahun datang ke Poliklinik RS M. Djamil dengan masalah berat badan yang semakin bertambah. Sebenarnya Ny. Simet sudah tergolong gemuk sejak masa remajanya, namun usaha untuk menurunkan berat badannya belum berhasil. Ibu Ny.Simet juga tergolong gemuk. Konsultasi dengan dokter bedahpun sudah dilakukannya, namun dokter bedah tidak menyarankan untuk tindakan operatif. Di poliklinik Ny. Simet meminta medical check up, untuk mengetahui apa sebenarnya masalah kesehatannya. Dari pemeriksaan dokter mendapatkan tekanan darah 150/95 mmHg, lingkaran perut 120 cm, pemeriksaan laboratorium gula darah sewaktu 170 mg/dL, kolesterol total 230 mg/dL. Dokter menerangkan pada Ny. Simet, bahwa Ny. Simet menderita sindroma metabolik, dan semua komponen sindroma metabolik harus dikoreksi. Untuk itu dokter memberi beberapa macam obat seperti simvastatin dan captopril, pengaturan diet dan “exercise”. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Ny. Simet?
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
9
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MODUL 4
SKENARIO 4 : TOLONG DOKTER, … SELAMATKAN MELATI Seorang ibu beserta beberapa keluarganya dengan cemas membawa bayinya Melati berumur 35 hari ke IGD RS Dr M Djamil Padang rujukan dari puskesmas karena anaknya dalam keadaan gawat ; muntah terus 3 hari ini, dehidrasi berat dan tidak sadar. Sudah dilakukan upaya rehidrasi oleh dokter Puskesmas selama 2 hari, tetapi Melati tetap mengalami dehidrasi berat. Melati lahir spontan, ditolong bidan, berat lahir 3000 gr, langsung menangis dan mendapat ASI dari ibunya. Sebelumnya Melati tidak mengalami keluhan apapun, tidak ada demam.Pada waktu menanyakan tentang identitas , orangtuanya lama terdiam, karena persoalan lain dari Melati adalah terdapat kelainan pada bagian kelaminnya. Dokter jaga mendapatkan klitoromegali, rugae di labia mayora, dan terlihat hiperpigmentasi di labia tersebut sehingga meragukan apakah laki-laki atau perempuan (ambigus genitalia). Ternyata warna kulit Melati lebih gelap dibanding kedua orangtuanya, terlihat jelas di garis telapak tangannya. Dokter Jaga Anak di IGD segera menangani kegawatannya.Terhadap Melati dilakukan pemeriksaan Analisis kromosom, analisis gas darah, gula darah, natrium dan kalium serta 17hydoxy progesterone. Selain dehidrasi dan syok hipovolemik, Melati juga mengalami asidosis metabolik berat, hipoglikemia dan hiponatremia. Setelah itu Melati juga mendapatkan terapi hidrokortison intravena. Selesai menangani Melati, Dokter Anak tersebut menjelaskan kepada dokter muda yang juga hadir pada saat itu, bahwa Melati mungkin mengalami kelainan kongenital akibat defisiensi hormon kortisol yang dihasilkan oleh korteks adrenal, keadaan ini adalah kasus emergensi yang harus dirujuk. Dalam diskusi juga berkembang bahwa gangguan korteks adrenal dapat terjadi akibat “kelainan didapat” Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Melati ?
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
10
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MODUL 5
SKENARIO 5 : KISAH NAGARI TIGO KAUM Pada saat acara penimbangan massal di Puskesmas Tigo Kaum yang dikunjungi oleh ibu Bupati, ditemukan seorang anak laki-laki berumur 17 bulan yang berat badannya di Bawah Garis Merah (BGM). Hal ini menimbulkan kegaduhan pada acara tersebut. Kepala Puskesmas buruburu menginstruksikan pengukuran tinggi badan anak tersebut kepada petugas penanggung jawab program gizi puskesmas. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa BB/TB anak tersebut memang berada pada Z-score kecil dari -3SD dari standar WHO-NCHS. Pada saat wawancara yang dilakukan oleh Ibu Bupati pada ibu anak tersebut dan kader posyandu ditemukan bahwa anak tersebut merupakan anak kelima, yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) serta tidak mendapatkan ASI eksklusif. Karena kesibukan ibu mencari nafkah dan pendidikannya yang rendah, ibu juga tidak melakukan ANC yang cukup selama hamil. Dari wawancara tersebut juga diketahui bahwa pada umurnya yang sekarang anak tersebut sering jatuh terantuk pada saat senja hari. Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter puskesmas pada ibu, ditemukan bahwa ibu juga menderita pembesaran kelenjar gondok. Dokter Puskesmas kemudian segera memberi petunjuk pada penanggung jawab program gizi untuk segera memberikan Pemberian Makan Tambahan (PMT) pada anak tersebut dan jika diperlukan anak perlu dikirim ke Therapeutic Feeding Centre yang ada di Kabupaten. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada anak dan ibu tersebut?
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
11
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MODUL 6
SKENARIO 6 : KORBAN TSUNAMI Pada saat tsunami di Banda Aceh tahun 2004, Tuan Ali (36 tahun) dan anaknya (10 tahun) selamat dari bencana tersebut namun terkatung-katung diatas perahu kecil di tengah laut selama 14 hari tanpa makanan. Beruntung sebuah kapal yang sedang menyusuri pantai barat Aceh melewati perahu mereka dan memberikan pertolongan. Tn Ali dan anaknya segera dibawa ke rumah sakit darurat. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa Tn Ali dan anaknya banyak kehilangan berat badan dan sudah menderita gizi kurang. Dokter yang merawat segera menghitung kebutuhan nutrisi yang ideal bagi Tn Ali dan anaknya agar segera dapat kembali pada keadaaan status gizi normal. Sejak terbaring di rumah sakit, Tuan Ali teringat pada kondisi dirinya 5 tahun yang lalu, pada saat dia menderita luka bakar hebat. Dari pemeriksaan dokter, Tn Ali masuk dalam kesakitan dengan denyut nadi tak teratur dan nafas cepat, dokter menyimpulkan bahwa Tn Ali berada dalam keadaan “ebb phase” pada saat itu. Oleh karena terjadi gangguan menelan yang diperkirakan berlangsung dalam waktu lama, dokter mengatur pemberian makanan lewat enteral dan parenteral. Bagaimana anda menjelaskan keadaan Tuan Ali dan anaknya serta usaha untuk pemenuhan kebutuhan kalori dan nutrisi lain untuk keduanya?
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
12
Student’s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas LAMPIRAN 2 :
METODA TUJUH LANGKAH (SEVEN JUMPS) DALAM DISKUSI TUTORIAL Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah (seven jumps) dalam diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui? Apa yang ingin diketahui? Langkah 1. Langkah 2. Langkah 3. Langkah 4. Langkah 5. Langkah 6. Langkah 7.
Mengklarifikasi terminologi dan konsep Menentukan masalah Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledge Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3 Memformulasikan tujuan pembelajaran Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh
Blok 2.5 (Gangguan Hormon dan Metabolisme) Edisi KeKe-1 Tahun 2014 2014
13