PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 Dan 2011 (Tidak Diaudit)/ As of March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) And For Three Months Period Ended March 31, 2012 and 2011 (Unaudited)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit)DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit)
FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited) AND FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED AS OF MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited)
DAFTAR ISI
Laporan Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan
TABLE OF CONTENTS
Halaman/ P a g e 1 2 3 4 5 ‐ 46
****************************
Directors’ Statement Statements of Financial Position Statements of Comprehensive Income Statements of Changes in Equity Statements of cash flows Notes to Financial Statements
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2011 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 31 Maret 2012/ 31 Desember 2011/ Notes March 31, 2012 December 31, 2011
A S E T ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain‐lain Persediaan ‐ dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp739.475.620 pada tahun 2012 dan Rp593.980.495 pada tahun 2011 Uang muka dan biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka
2b,2n,4,26 2n,5,26 2n,6,26
9.250.878.938 10.151.224.123 4.597.570.380
Jumlah aset lancar
ASET BUKAN LANCAR Aset pajak tangguhan ‐ bersih Aset tetap ‐ setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp38.436.928.354 pada tahun 2012 dan Rp37.467.309.142 tahun 2011
2m,12d
724.950.346
1.185.540.460
55.483.427.039
56.218.846.251
NON‐CURRENT ASSETS Deferred tax assets ‐ net Fixed assets ‐ net of accumulated depreciation of Rp38,436,928,354 in 2012 and Rp37,467,309,142 in 2011
Jumlah aset bukan lancar
JUMLAH ASET
786.678.771 3.489.135.360 367.120.000
7.012.647.691 17.042.582.536 108.379.722
17.664.236.653 5.887.971.195 108.379.722
2d,7 2e,8 2m,12a
48.163.283.390
2f,2g,2h,9
56.208.377.385
104.371.660.775
A S S E T S CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables Inventories ‐ net of allowance for decline in value of Rp739.475.620 in 2012 and Rp593,980,495 in 2011 Advances and prepaid expenses Prepaid tax
28.303.521.701
Total current assets
57.404.386.711
Total non‐current assets
85.707.908.412
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2011 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 31 Maret 2012/ 31 Desember 2011/ Notes March 31, 2012 December 31, 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang pajak Uang muka penjualan Utang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam satu tahun
2n,10,26 2n,11,26 2m,12b 2j,2n,14,26 2g,2n,13,26
Jumlah liabilitas jangka pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang sewa pembiayaan ‐ setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain‐lain Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja karyawan
3.037.805.095 106.279.500 1.921.400 22.500.000.000 480.201.452
26.126.207.447
2g,2n,13,26 2n,15,26 2c,2n,15,26 2l,16
1.036.440.096 3.964.400.000 18.655.000 364.705.930
3.037.805.095 112.008.862 8.107.713 ‐ 583.459.275
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade payable Accured expenses Taxes payable Customers deposit Current maturities of obligation under Finance Lease
3.741.380.945
Total current liabilities
891.499.892 9.529.400.000 27.000.000 341.833.090
NON‐CURRENT LIABILITIES Long‐term obligation under finance Lease ‐ net of current maturities Other Liabilities ‐ net Third parties A related party Employees’ benefit liabilities
Jumlah liabilitas jangka panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS Modal saham ‐ nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar ‐ 3.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh ‐ 1.102.977.500 saham Tambahan modal disetor Defisit
Jumlah ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
17 2i,18
5.384.201.026
10.789.732.982
31.510.408.473 14.531.113.927
104.371.660.775
Total liabilities
110.297.750.000 110.297.750.000 6.303.547.667 6.303.547.667 (43.740.045.365 ) (45.424.503.182 ) 72.861.252.302
Total non‐current liabilities
EQUITY Capital stock ‐ par value Rp100 per share Authorized capital ‐ 3,200,000,000 shares Issued and fully paid capital ‐ 1,102,977,500 shares Additional paid‐in capital Deficit
71.176.794.485
Total equity
85.707.908.412
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012
Catatan/ Notes 2j,2p,19,24 2j,2p,20,24
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THREE MONTHS PERIOD ENDED AS OF MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGHASILAN BERSIH BEBAN POKOK PENGHASILAN
LABA (RUGI) BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan lainnya Beban lainnya
2j,21 2j,22
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK
TAKSIRAN MANFAAT PAJAK TANGGUHAN
35.085.463.763 31.619.947.930
2011
3.465.515.833 (10.349.812 ) (1.363.427.547 ) 97.477.993 (44.168.536 ) 2.145.047.931
2m,12d
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
2.327.804.163 3.404.336.928
NET REVENUES COST OF REVENUES
(1.076.532.765 ) GROSS PROFIT (LOSS) (7.022.134 ) Selling expenses (873.934.726 ) General and administrative expense 82.218 Other income (563.241 ) Other expenses INCOME (LOSS) BEFORE PROVISION (1.957.970.648 ) FOR TAX EXPENSE (BENEFIT)
(460.590.114 )
(5.413.699 )
PROVISON FOR TAX BENEFITS
1.684.457.817 ‐
(1.963.384.347 ) ‐
INCOME (LOSS) FOR THE PERIOD OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
2o,23
1.52
(1.78 )
BASIC EARNINGS PER SHARE
1.684.457.817
(1.963.384.347 )
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham/ Capital Stock
Tambahan Modal Disetor/ Additional paid‐in capital
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THREE MONTHS PERIOD ENDED AS OF MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Saldo, 31 Maret 2011
110.297.750.000
6.303.547.667
Saldo, 1 Januari 2012 Jumlah laba komprehensif periode berjalan
Saldo, 31 Maret 2012
110.297.750.000
6.303.547.667
6.303.547.667 ‐
Saldo awal 1 Januari 2011 Jumlah laba Komprehensif periode berjalan
110.297.750.000 ‐
Defisit/ Deficits
110.297.750.000 ‐
(41.681.402.407 ) (1.963.384.347 )
(43.644.786.754 )
6.303.547.667 ‐
(45.424.503.182 ) 1.684.457.817
(43.740.045.365 )
74.919.895.260 (1.963.384.347 )
Balance, January 1, 2011 Total comprehensive income for the period
72.956.510.913
Balance, March 31, 2011
71.176.794.485 1.372.468.029
Balance, January 1, 2012 Total comprehensive income for the period
72.861.252.302
Balance, March 31, 2012
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan dari (pembayaran untuk) kegiatan usaha lainnya
2012
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
(8.345.000 ) (5.565.000.000 ) 41.682.381 (5.531.662.619 )
(1.622.646.565 )
‐
1.668.117.037 ‐ ‐ 1.668.117.037
8.464.200.167
45.470.472
786.678.771
59.228.761
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase of fixed assets
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Increased other payables ‐ third parties Increased other payables ‐ third parties Proceed from leases payable
Net cash provided by financing activities
NET INCREASED (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF PERIOD
104.699.233
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF PERIOD
9.250.878.938
Net cash used in operating activities
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipt from customer Cash paid to suppliers and employees Receipt from (paid for) other operating activities
2.327.804.163 (3.949.969.705 ) (481.023 )
2011
(234.200.000 )
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
14.230.062.786
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang lain‐lain ‐ pihak berelasi Penerimaan utang lain‐lain ‐ pihak Ketiga Penerimaan sewa pembiayaan ‐ bersih
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THREE MONTHS PERIOD ENDED AS OF MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50.923.375.000 (36.746.621.671 ) 53.309.457
Kas bersih digunakan untuk aktivitas Operasi
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited) AND FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. ("Perusahaan") didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Rusman, S.H., Notaris pengganti Elliza Asmawel, S.H., No. 12 tanggal 6 Juni 2001 dan diubah dengan Akta Notaris Elliza Asmawel, S.H., No. 10 tanggal 5 Maret 2002. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C‐06880.HT.01.01.TH.2002 tanggal 23 April 2002 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Madya Jakarta Selatan No. 880/BH.09.03/V/2002 tanggal 7 Mei 2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tambahan No. 9565 tanggal 7 Oktober 2003.
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (“the Company”) was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 12 dated June 6, 2011 of Rusman, S.H., the substitute notary of Elliza Asmawel, S.H., and amended with Notarial Deed No. 10 dated March 5, 2002 of Elliza Asmawel, S.H. The deed of establishment has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C‐06880.HT.01.01.TH.2002 dated April 23, 2002 and was registered in the Companies Registration Office Municipality of South Jakarta No. 880/BH.09.03/V/2002 dated May 7, 2002, and also has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 80 dated October 7, 2003, supplement No. 9565.
Anggaran dasar Perusahan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 36 tanggal 8 Agustus 2008 sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar dalam rangka memenuhi ketentuan Undang‐ Undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU‐81067.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 November 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 36 dated August 8, 2008 of Adi Warsito, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn., concerning the change in the Company’s Articles of Association in order to meet the provisions of Limited Liability Company Act No. 40 year 2007. The Deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU‐81067.AH.01.02.year 2008 dated November 3, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang bioteknologi pertanian. Hak Pengelolaan Hutan (HPH), Hutan Tanam Industri (HTI) dan Perdagangan, Kantor pusat Perusahaan beralamat di Rukan Komplek Permata Senayan, Blok E No. 37‐38 Jl. Tentara Pelajar, sedangkan lokasi kegiatan usaha di Jl. Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang. Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersialnya pada bulan Juni 2001.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activity is engaged in agricultural biotechnology. Forest Concession Rights, Plantingl Forest Industry, Trading, etc. The Company's head office is located at Rukan Komplek Permata Senayan, Blok E No. 37‐38 Jl. Tentara Pelajar, Jakarta Selatan 12210, while the location of its activities in Jl. Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang. The Company started its commercial activities in June 2001.
a. The Company’s Establishment
b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek
Pada tahun 2004, Perusahaan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 120.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran Rp125 setiap saham disertai dengan penerbitan Waran Seri I sebanyak 276.000.000 yang diberikan secara cuma‐cuma dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp125 setiap saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 14 Nopember 2004 sampai dengan 13 Mei 2007. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham perusahaan. Bila waran tidak dilaksanakan sampai masa berlakunya habis maka, waran tersebut menjadi kadaluarsa. Penawaran umum saham ini telah didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 19 Februari 2004 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2004. Penawaran umum saham ini telah memperoleh izin dari Ketua BAPEPAM dengan Surat Keputusan No. S‐1 102/PM/2004 tanggal 29 April 2004.
6
b. The Company’s Shares Public Offering and Listing on the Stock Exchange
In 2004, the Company made a public offering of its shares to the public of 120.000.000 shares with a nominal value of Rp100 per share with offering price of Rp125 per share and accompanied by the issuance of Warrant Series I of 276.000.000 as an incentive with a nominal value of Rp100 per share with an exercise price of Rp125 per share. Purchases can be made during the offering period which began on November 14, 2004 until May 13, 2007. Each warrant entitled the holder to purchase one share of the Company. If the warrants are not executed until the validity period expires, then, these warrants were obsolete. The Company’s shares public offering has been registered to the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) on February 19, 2004 and has been listed on the Indonesia Stock Exchange on May 13, 2004. The Public offering of shares has obtained permission from the Chairman of BAPEPAM in its Decision Letter No. S‐1 102/PM/2004 dated April 29, 2004.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
UMUM (lanjutan)
1.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
GENERAL (continued) c. Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan Akta Notaris Desman, S.H., M.Hum., MM., No. 206 tanggal 25 Maret 2011 adalah sebagai berikut:
The Boards of Commissioners and Directors of the Company as of March 31, 2012 and December 31, 2011, based on Notarial Deed of Desman, S.H., M.Hum., MM., No. 206 dated March 25, 2011 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris (Komisaris Independen)
: : :
Agustin Budiningsih, S.H. Wiyana, S.E. Gunawan Angkawibawa
: : :
Board of Commissioners President commissioners Commissioners Commissioners (independent commissioners)
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Kim Byeong Su Naning Wahyuningsih
: :
Board of Directors President directors Directors
Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 sebesar Rp190.029.500 dan Rp151.522.014.
Berdasarkan Surat keputusan Direksi dengan surat No. 089/DIR‐BTEK/X/2011 tangal 5 Oktober 2011 Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Remunation for Board of Commissioners and Board of Directors for three months period ended March, 31 2012 and 2011, as amount of Rp190,029,500 and Rp151,522,024.
Ketua Anggota Anggota
2012
: : :
Gunawan Angkawibawa Benny Jayawardana Roy Linanda
Based on Directors’ Statements Letter No. 089/DIR‐BTEK /X/2011 dated Oktober 5, 2011, the composition of the Company’s audit committee are as follows:
2011
Gunawan Angkawibawa Benny Jayawardana Roy Linanda
: : :
Chairman Member Member
2.
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki karyawan masing‐masing sebanyak 34 orang dan 34 orang (tidak diaudit).
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
As of March 31, 2012 and December 31, 2011, the Company have 34 employees and 34 employees (unaudited), respectively.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM‐LK). As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011, prospectively and retrospectively.
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan‐peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM‐LK). Seperti diungkapkan dalam catatan‐catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.
7
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk Bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company’s financial statements for the month ended March 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing‐masing akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah.
a. Basis of preparation of the financial statements
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non‐current assets and short‐term and long‐term liabilities, comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
b. Kas dan bank
b. Cash on hand and in banks
Kas dan bank terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang penggunaannya tidak dibatasi dan tidak digunakan sebagai jaminan.
8
Cash on hand and in banks consists of unrestricted cash on hand and cash in banks and not pledged as collateral.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Transaksi dengan pihak berelasi
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Since January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak‐pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak‐pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements. The adoption of the said revised PSAK has significant impact on the related disclosures in the financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika:
A party is considered to be related to the Company if:
a.
a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with, the Company; (ii) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; or, (iii) has joint control over the Company;
b. the party is an associate of the Company; c. the party is a joint venture in which the Company is a venturer; d. the party is a member of the key management personnel of the Company; e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
c. Transaction with related parties
b. c. d. e. f.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior January 1, 2011
Perusahaan Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak‐pihak berelasi. Hubungan berelasi didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak‐ Pihak Berelasi”, sebagai berikut:
The Company have transactions with related parties. Related party relationship is defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”, as follows:
a)
a) enterprises that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); b) associated enterprises; c) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals in conjunction with their transactions with the reporting enterprise);
g.
b) c)
perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk perusahaan induk, anak perusahaan dan sesama anak perusahaan); perusahaan asosiasi; perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
9
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
c. Transaction with related parties (continued)
karyawan kunci, yaitu orang‐orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi komisaris, direksi dan karyawan kunci dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang‐ orang tersebut; dan perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan pada butir (iii) atau (iv) di atas, atau setiap orang yang mempunyai pengaruh signifikan. Definisi ini mencakup perusahaan‐perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan‐ perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
d) Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and key officers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and
e) Enterprises in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (iii) or (iv) above, or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by the commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak‐pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak‐ pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.
d)
e)
d. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata‐rata tertimbang.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is measured using the weighted‐average method. .
Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir tahun.
Allowance for decline in value of inventories is provided based on a review of the physical condition of the inventories at the end of year.
d. Inventories
e. Biaya dibayar di muka
e. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight‐line method.
f. Aset tetap
f. Fixed assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
10
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Aset tetap (lanjutan)
f. Fixed assets (continued)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight‐line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year
Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan laboratorium Peralatan dan perabot kantor Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan
3 ‐ 20 5 4 4 3 4
Buildings and infrastructure Vehicles Laboratory equipments Office furniture and equipments Acclimatization equipments Maturation equipments
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included the statements of comprehensive income in the period the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Jumlah tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of fixed assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the statements of comprehensive income.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing‐masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Asset in‐progress is presented under “Fixed Assets” and stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya‐biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang Iebih pendek.
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, land acquired after January 1, 1999, is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles are deferred and amortized over the legal term or the economic life of the land, whichever is shorter.
g. Akuntansi sewa
g.
Accounting for leases
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
11
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Akuntansi sewa (lanjutan)
g.
Accounting for leases (continued)
Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company recognize assets and liabilities in their statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability.
Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability.
Rental kontinjen, jika ada, dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Contingent rents, if any, are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in statments of comprehensive income. Capitalized leased assets (presented under the account of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term. Under an operating lease, the Company recognized lease payments as an expense on a straight‐line method over the lease term.
h. Penurunan nilai aset non‐keuangan
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur‐ prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than the recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial statements.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
h. Impairment of non‐financial assets
12
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Biaya penerbitan emisi efek ekuitas
i. Stock issuance costs
Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor” sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Stock issuance costs are presented as deduction from “Additional Paid‐in Capital” in the equity section in the statements of financial position.
j. Pengakuan pendapatan dan beban
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Pendapatan diakui pada saat semua risiko signifikan dan kepemilikan atas barang telah beralih kepada pelanggan, umumnya pada saat pengiriman barang sesuai dengan persyaratan penjualan. Jika persyaratan penjualan tidak terpenuhi, penerimaan pembayaran dari pelanggan dicatat sebagai uang muka pelanggan sampai seluruh syarat untuk pengakuan pendapatan terpenuhi.
Revenues are recognized when all significant risks and ownership of the goods have been transferred to the customer, generally upon shipment of goods in accordance with the requirements of the sale. If requirements are not met, payments received from customers are recorded as advances from customer until all conditions for revenue recognition are met.
Beban diakui pada saat terjadinya
Expenses are recognized when incurred.
j. Revenue and expense recognition
k. Provisi
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is to be applied propectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes of the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal and constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
k. Provisions
13
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Imbalan kerja
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja.
The Company adopted PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, which provides the accounting and disclosures for employee benefits.
Beban imbalan kerja karyawan ditentukan dengan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata‐rata sisa masa kerja karyawan.
The cost of providing employee benefits is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight‐line method over the expected average remaining working lives of the employees.
l. Employees’ benefits
m. Pajak penghasilan
Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan laba kena pajak periode berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using the prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi‐transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
m. Income tax
n. Aset dan liabilitas keuangan
n. Financial assets and liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
14
Effective January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi syarat‐syarat untuk penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian berlaku untuk pengklasifikasian instrumen keuangan, dari perspektif Perusahaan, menjadi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen modal; klasifikasi suku bunga, dividen, rugi dan laba terkait; kondisi‐kondisi dimana aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus. PSAK ini mengharuskan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor‐faktor yang dapat mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian dari arus kas entitas di masa mendatang yang berhubungan dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang berlaku bagi instrumen‐instrumen tersebut.
PSAK No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the Company, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) menetapkan prinsip‐prinsip dalam pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan. PSAK ini menetapkan definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non‐financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held‐to‐maturity investments, available‐for‐sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan adalah kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain‐lain
The Company’s financial assets are cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
n. Financial assets and liabilities (continued)
15
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Aset keuangan (lanjutan)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the statements of comprehensive income.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non‐derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan memiliki kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain‐lain dalam kategori ini.
The Company has cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables in this category.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non‐derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan investasi direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
n. Financial assets and liabilities (continued)
Financial assets (continued)
Financial assets at fair value through profit or loss
Loans and receivables
held‐to‐maturity (“HTM”) Investments
16
HTM investments are non‐derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investments are reclassified as AFS financial assets.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available‐For‐ Sale (“AFS”)]
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non‐derivative financial assets that are designated as available‐for‐sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Available‐For‐Sale (“AFS”) financial assets
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, dihentikan pengakuan pada saat:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
17
i.
the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or ii. the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass‐through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Apabila Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass‐ through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, should be recognized in the statements of comprehensive income.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each statement of financial position date, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan Diamortisasi
18
Financial assets carried at amortized cost
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang dipakai untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama‐sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.
19
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya Perolehan
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the statements of comprehensive income. If a future write‐off is later recovered, the recovery is recognized in the statements of comprehensive income.
Financial assets carried at cost
If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses were not recoverable in the next period.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, uang muka penjualan dan utang lain‐lain jangka panjang.
The Company’s financial liabilities include trade payables, accrued expenses, obligation under finance leases, customers deposit and long‐term other payables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
20
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statements of comprehensive income.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial liabilities in this category.
Pinjaman dan utang
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest‐bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Perusahaan memiliki utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, uang muka penjualan dan utang lain‐lain jangka panjang dalam kategori ini.
The Company has trade payables, accrued expenses, obligation under finance leases, customers deposit and long‐term other payables in this category.
n. Financial assets and liabilities (continued)
Financial liabilities (continued)
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Loans and borrowings
Penghentian pengakuan
Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing‐masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.
21
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen Keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada akhir tanggal pelaporan keuangan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2006), such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
n. Financial assets and liabilities (continued)
o. Laba per saham dasar
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham dengan jumlah rata‐rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing the total income by the weighted‐average number of ordinary shares outstanding during the period.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of March 31, 2011 and 2010, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statements of comprehensive income.
o. Basic earnings per share
p. Informasi segmen
p. Segment information
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
22
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Informasi segmen (lanjutan)
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risk and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item‐item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal‐hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segmen.
p. Segment information (continued)
q. Penerapan standar akuntansi revisi lain
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:
i.
i.
ii. PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. iii. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. iv. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. v. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
ii.
iii. iv.
v.
r. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif
q. Adoption of other revised accounting standards
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact except for the related disclosures:
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”. PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events After The Reporting Period”. PSAK No. 23 (Revised 2010), “ Revenue”. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
r. Standards issued which are not yet effective
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan ‐ Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan terhadap Perusahaan tetapi belum efektif di tahun 2011, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants which are relevant to the Company and not yet effective in 2011, however which are mandatory for the financial year beginning January 1, 2012, are as follows:
PSAK No. 10 (Revisi 2010): ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” • PSAK No. 13 (Revisi 2011): “Properti Investasi” • PSAK No. 16 (Revisi 2011): “Aset Tetap” • PSAK No. 18 (Revisi 2010): “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” • PSAK No. 24 (Revisi 2010): ”Imbalan Kerja” • PSAK No. 26 (Revisi 2011): “Biaya Pinjaman” • PSAK No. 28 (Revisi 2010): “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian” • PSAK No. 30 (Revisi 2011): “Akuntansi Guna Usaha” • PSAK No. 33 (Revisi 2011): “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan” • PSAK No. 34 (Revisi 2010): “Kontrak Konstruksi” •
23
• • • • • • • • • •
PSAK No. 10 (Revised 2010): “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” PSAK No. 13 (Revised 2011): “Investment Property” PSAK No. 16 (Revised 2011): “Fixed Assets” PSAK No. 18 (Revised 2010): “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” PSAK No. 24 (Revised 2010): ”Employee Benefits” PSAK No. 26 (Revised 2011): “Borrowing Costs” PSAK No. 28 (Revised 2010): “Accounting for General Insurance” PSAK No. 30 (Revised 2011): “Leases” PSAK No. 33 (Revised 2011): “Strippi ng Activities and Environmental Management in General Mining” PSAK No. 34 (Revised 2010): “Construction Contracts”
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan)
r. Standards issued which are not yet effective (continued)
PSAK No. 36 (Revisi 2010): “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” PSAK No. 45 (Revisi 2011): “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” PSAK No. 46 (Revisi 2010): “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010): ”Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 53 (Revisi 2010): “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 60: ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 61: “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” PSAK No. 62: “Kontrak Asuransi” PSAK No. 63: “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” PSAK No. 64: “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” ISAK No. 13: “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK No. 15: “PSAK No. 24 ‐ Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
ISAK No. 16: “Perjanjian Konsesi Jasa” ISAK No. 18: “Bantuan Pemerintah ‐ Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” ISAK No. 19: “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” ISAK No. 20: “Pajak PenghasilanPerubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Sahamnya” ISAK No. 22: “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK No. 23: “Sewa Operasi ‐ Insentif” ISAK No. 24: “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” ISAK No. 25: “Hak Atas Tanah” ISAK No. 26: “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.
• • • • • • • • • • • •
• • •
• • • • • •
• • • • • • • • • • • •
• • •
• • • • • •
24
PSAK No. 36 (Revised 2010): “Accounting for Life Insurance” PSAK No. 45 (Revised 2011): “Financial Reporting for Non‐Profit Organizations” PSAK No. 46 (Revised 2010): “Accounting for Income Taxes” PSAK No. 50 (Revised 2010): ”Financial Instrument: Presentation” PSAK No. 53 (Revised 2010): “Share‐based Payment” PSAK No. 60: ”Financial Instrument: Disclosures” PSAK No. 61: “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance” PSAK No. 62: “Insurance Contract” PSAK No. 63: “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” PSAK No. 64: “Exploration and Evaluation of Mineral Resources” ISAK No. 13: “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” ISAK No. 15, “PSAK No. 24 ‐ The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” ISAK No. 16: “Service Concession Arrangements” ISAK No. 18: “Government Assistance No Specific Relation to Operating Activities” ISAK No. 19: “Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” ISAK No. 20: “Income TaxesChanges in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” ISAK No. 22: “Service Concession Arrangements: Disclosure” ISAK No. 23: “Operating Leases ‐ Incentives” ISAK No. 24: “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease” ISAK No. 25: “Rights Arising from Land” ISAK No. 26: “Reassessment of Embedded Derivatives”
The Company is presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Pertimbangan
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Judgments
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2n.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2n.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Imbalan Kerja Karyawan
Employees’ Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah‐jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Company’s employees’ benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn‐over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan dan beban imbalan kerja karyawan. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing‐ masing sebesar Rp364.705.930 dan Rp341.833.090. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16b.
Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately as income or loss when they occurred. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employees’ benefits and employees’ benefits expense. The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of March 31, 2012 and December 31, 2011 amounted to Rp364.705.930 and Rp341,833,090, respectively. Further details are disclosed in Note 16b.
25
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing‐ masing sebesar Rp55.483.427.039 dan Rp56.218.846.251. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight‐line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company’s fixed assets as of March 31, 2012 and December 31, 2011 amounted to Rp55,483,427,039 and Rp56,218,846,251. Further details are disclosed in Note 9.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s income or loss.
Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing‐masing sebesar Rp23.687.683.653 dan Rp4.642.934.131, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing‐masing sebesar Rp31.143.781.143 dan Rp14.181.173.122 (lihat Catatan 26).
The carrying amount of financial assets carried at fair values in the statements of financial position as of March 31, 2012 and December 31, 2011 amounted to Rp23,687,683,653 and Rp4,642,934,131, repectively, while the carrying amount of financial liabilities carried in the statements of financial position as of March 31, 2012 and December 31, 2011 amounted to Rp31,143,781,143 and Rp14,181,173,122, respectively (see Note 26).
Pajak penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable income together with future tax planning strategies.
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
26
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keuangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat atas persediaan Perusahaan sebelum penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing‐ masing sebesar Rp7.752.123.311 dan Rp18.258.217.148. Penjelasan lebih jauh diungkapan dalam Catatan 7.
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re‐evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company Inventory before allowance for decline in value of inventory and inventory obsolescence as of March 31, 2012 and December 31, 2011 amounted to Rp8,556,746,218 and Rp18,258,217,148, respectively. Further details are shown in Note 7.
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
4.
KAS DAN BANK
4.
Akun ini terdiri dari:
CASH ON HAND AND IN BANKS This account consists of:
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Kas
191.986.651
164.317.384
Cash on hand
Bank ‐ dalam Rupiah PT Bank Central Asia ,Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
9.054.248.966 4.643.321
617.718.066 4.643.321
Cash in Banks ‐ in Rupiah PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Jumlah
9.250.878.938
786.678.771
Total
5.
PIUTANG USAHA
5.
Akun ini terdiri dari:
UD Wijaya Loka PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian Lain‐Lain PT Kayan Jaya Tanjung Jumlah
TRADE RECEIVABLES This account consists of:
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
3.569.234.335 4.070.000.000 1.340.000.000 860.000.000 311.989.788 10.151.224.123
3.489.135.360 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 3.489.135.360
UD Wijaya Loka PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian Others PT Kayan Jaya Tanjung
Total
Piutang kepada UD Wijaya Loka, PT Mitra Pembangunan Global dan PT Bangun Kayu Irian merupakan piutang atas penjualan kayu log.
Receivables from UD Wijaya Loka, PT Mitra Pembangunan Global and PT Bangun Kayu Irian represents receivable from sales of logs.
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai.
27
As of March 31, 2012 and December 31, 2011, management believes that all receivables are collectible therefore no allowance for decline in value of receivables has been provided.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PIUTANG LAIN‐LAIN PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian PT Bentara Agra Timber Karyawan
6.
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Jumlah
3.147.349.400 1.081.699.900 60.927.900 307.593.180
4.597.570.380
‐
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai. 7.
195.259.500 130.000.000 ‐ 41.860.500 367.120.000
PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian PT Bentara Agra Timber Employees
Total
OTHER RECEIVABLES
As of March 31, 2012 and December 31, 2011, management believes that all receivables are collectible therefore no allowance for decline in value of receivables has been provided.
PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan tanaman yang berlokasi di divisi Bioplant dan Bioflora, baik yang berada di area tertutup maupun area terbuka di lokasi Cikupa, Tangerang dan di Solo.
7.
INVENTORIES This account represents inventory of plants which located in Bioplant and Bioflora divisions, both are in enclosed or open areas at Cikupa, Tangerang and Solo.
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Jati Sansivera Tanaman kehutanan Aglaonema Bahan pendukung tanaman Kayu bulat Tanaman lainnya
1.389.935.858 2.762.577.782 1.542.591.743 1.166.051.275 501.918.653 389.048.000
6.887.435.858 4.770.280.000 3.457.485.343 1.228.675.000 720.670.040 804.622.907 389.048.000
Teak Sansivera Forestry crops Aglaonema Plants supporting material Logs Other crops
Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang
7.752.123.311 (739.475.620 )
18.258.217.148 (593.980.495 )
Total Less allowance for decline in value of inventory and inventory obsolescence
Bersih
7.012.647.691
17.664.236.653
Net
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan melakukan perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan atas persediaan jati masing‐masing sebesar Rp145.495.125 danRp 12.000.000 yang disebabkan karena nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi bersih.
As of ended March 31, 2012 and December 31, 2011, the Company provided the changes allowance for decline in value of inventory for teak amounted to Rp145,495,125 and Rp12,000,000, respectively, since the carrying value of such inventories were higher than the net realizable value.
Berdasarkan hasil penelaahan atas nilai realisasi bersih persediaan dan keadaan fisik persediaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Based on the review of the net realizable value of inventories and physical condition of inventories as of March 31, 2012 and December 31, 2011, the management of the Company believes that the allowances for decline in value of inventory and inventory obsolescence are adequate to cover possible losses arising.
Persediaan tanaman Perusahaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya karena belum ada perusahaan asuransi yang dapat memberikan nilai pertanggungan yang wajar.
The Company’s inventory of plants are not covered by insurance against losses from fire and other risks, as there is no insurance company that is able to provide sufficient coverage.
28
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
8.
Akun ini terdiri dari:
9.
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
This account consists of:
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Uang muka pembelian Asuransi dibayar di muka Lain‐lain
16.870.384.232 106.278.805 65.919.499
5.775.000.000 112.971.195 ‐
Advances for purchase Prepaid insurance Others
Jumlah
17.042.582.536
5.887.971.195
Total
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Uang muka pembelian merupakan uang muka pembelian kayu bulat (lihat Catatan 27d).
ASET TETAP
Rincian dan mutasi aset tetap untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
As of March 31, 2012 and December 31, 2011, advance for purchase represents advances for purchase of logs (see Note 27d).
9.
FIXED ASSETS Details and changes of fixed assets for three months period ended March 31, 2012 and for the year ended December 31, 2011 are as follows:
31 Maret 2012/March 31, 2012
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Peralatan laboratorium Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan
Nilai buku bersih
56.218.846.251
‐
29
‐
‐
‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐
Saldo Akhir/ Ending Balance
Cost Direct ownership 49.309.820.000 Land 10.612.906.284 Buildings and infrastructure 21.600.000 Vehicles Office furniture and 821.329.022 Equipments 30.532.836.193 Laboratory equipments 60.627.800 Acclimatization equipments 40.196.630 Maturation equipments ‐ Buildings renovation
91.399.315.929
Total direct ownership
Assets under capital leases 2.521.039.464 Vehicles
‐
‐
‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐
‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐
969.619.212
‐
Reklasifikasi/ Reclassifications
‐
‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
142.927.467
826.691.745
218.861.868 ‐ 20.241.879 587.587.998 ‐ ‐ ‐
37.467.309.142
234.200.000
Pengurangan/ Deductions
‐
234.200.000
‐
371.781.801
Jumlah akumulasi penyusutan
37.095.527.341
Aset sewa pembiayaan Kendaraan
6.036.468.417 21.600.000 599.661.101 30.336.973.393 60.627.800 40.196.630 ‐
Jumlah pemilikan langsung
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
93.686.155.393
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Peralatan laboratorium Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan
‐
Jumlah harga perolehan
2.286.839.464
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana
91.399.315.929
Sewa pembiayaan Kendaraan
49.309.820.000 10.612.906.284 21.600.000 821.329.022 30.532.836.193 60.627.800 40.196.630 ‐
Jumlah pemilikan langsung
Assets in‐progress ‐ Buildings and infrastructure
93.920.355.393
Total cost
Accumulated depreciation Direct ownership 6.255.330.285 Buildings and infrastructure 21.600.000 Vehicles Office furniture and 619.902.980 equipments 30.924.561.391 Laboratory equipments 60.627.800 Acclimatization equipments 40.196.630 Maturation equipments ‐ Buildings renovation
37.922.219.086
Total direct ownership
Assets under capital leases 514.709.268 Vehicles Leases
38.436.928.354
55.483.427.039
Total accumulated depreciation
Net book value
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2011/December 31, 2011
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot Kantor Peralatan laboratorium Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan
Nilai buku bersih
56.846.752.397
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
‐
10.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ (10.000.000 )
‐
‐
‐
‐
Saldo Akhir/ Ending Balance
Cost Direct ownership 49.309.820.000 Land 10.612.906.284 Buildings and infrastructure 21.600.000 Vehicles Office furniture and 821.329.022 Equipments 30.532.836.193 Laboratory equipments 60.627.800 Acclimatization equipments 40.196.630 Maturation equipments Buildings renovation
91.399.315.929
Total direct ownership
Assets under capital leases 2.286.839.464 Vehicles
(150.000.000 )
‐
‐
‐
150.000.000
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐
3.456.372.946
‐ 450.000.000 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ (300.000.000 )
371.781.801
‐
‐
Reklasifikasi/ Reclassifications
‐
FIXED ASSETS (continued)
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3.084.591.145
685.728.552 ‐ 47.748.619 2.350.351.992 ‐ 761.982 ‐
34.010.936.196
2.828.466.800
‐
Pengurangan/ Deductions
2.286.839.464
541.627.336
‐
Jumlah akumulasi penyusutan
34.010.936.196
Aset sewa pembiayaan Kendaraan
5.340.739.905 21.599.997 551.912.482 27.986.621.413 60.627.761 39.434.638 10.000.000
Jumlah pemilikan langsung
‐ 299.500.000 ‐ 242.127.336 ‐ ‐ ‐ ‐
90.857.688.593
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Peralatan laboratorium Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan
150.000.000
Jumlah harga perolehan
‐
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana
90.707.688.593
Sewa pembiayaan Kendaraan
49.309.820.000 9.863.406.284 21.600.000 579.201.686 30.532.836.193 60.627.800 40.196.630 300.000.000
Jumlah pemilikan langsung
9.
Assets in‐progress ‐ Buildings and infrastructure
93.686.155.393
Total cost
Accumulated depreciation Direct ownership 6.036.468.457 Buildings and infrastructure 21.599.997 Vehicles Office furniture and 599.661.101 equipments 30.336.973.405 Laboratory equipments 60.627.761 Acclimatization equipments 40.196.620 Maturation equipments Buildings renovation
37.095.527.341
Total direct ownership
Assets under capital leases 371.781.801 Vehicles Leases
37.467.309.142
Total accumulated depreciation
56.218.846.251
Net book value
The allocation of depreciation expense is as follows:
2012
Beban pokok penghasilan Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 22)
‐ 969.619.212
‐ 3.456.372.946
Cost of revenues General and administrative expenses (see Note 22)
Jumlah
969.619.212
3.456.372.946
Total
30
2011
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
ASET TETAP (lanjutan) Rincian dari aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
2011 Bangunan dan prasarana
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
FIXED ASSETS (continued)
The details of assets in‐progress was as follows:
Akumulasi biaya/ Accumulated cost completion
80%
9.
150.000.000
Estimasi penyelesaian/ Estimated date
31 Maret 2011/ March 31, 2011
2011 Building and infrastructure
Tanah dengan luas 119.558,50 m2 senilai Rp49.309.820.000, berlokasi di Jl. Raya Pasar Kemis, Desa Pasir Gadung, Tangerang. Status kepemilikan tanah berupa Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah/Girik yang masih dalam proses pengurusan menjadi Hak Guna Bangunan (sesuai dengan tanda terima berkas permohonan Hak atas Tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tangerang tanggal 23 April 2004). Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan penjualan sebidang tanah seluas 11.660 m2 (lihat Catatan 26a).
Land with an area of 119,558.50 m2 amounted to Rp49,309,820,000, which located on Jl. Raya Pasar Kemis, Pasir Gadung Village, Tangerang. The status of land ownership in form of Statement of Waiver of Land/Girik are still in the process to obtain a Building Use Rights (in accordance with the application file receipt of Landrights issued by the National Land Agency Tangerang Regency dated April 23, 2004). In 2011, the Company sold a lot of land covering an area of 11,660 m2 (see note 26a).
Aset tetap, Tidak diasuransikan terhadap risiko bencana alam, baik resiko kebakaran maupun risiko lainnya.
Fixed assets, except for land, are not insured against the risks of natural disaster, fire and others.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian‐kejadian atau perubahan‐perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
Based on the review on the recoverable value of the fixed assets, the Company’s management believe that there is no event or change indicating assets impairment as of March 31, 2012 and December 31, 2011.
10. UTANG USAHA
10. TRADE PAYABLE
Akun ini merupakan utang kepada PT Indo Vener Utama masing‐masing sebesar Rp3.037.805.095 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
This account represents payables to PT Indo Vener Utama amounted to Rp3,037,805,095 as of March 31, 2012 and December 31, 2011, respectively.
11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari:
11. ACCRUED EXPENSES
This account consists of:
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Gaji, upah dan tunjangan Jasa profesional Lain‐lain
81.129.500 22.500.000 2.650.000
81.268.231 22.500.000 8.240.631
Salaries, wages and benefit in kinds Professional fees Others
Jumlah
106.279.500
112.008.862
Total
12. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka Akun ini merupakan pajak pertambahan nilai dibayar di muka masing‐masing sebesar Rp108.379.722 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
31
12. TAXATION a.
Prepaid tax This accounts represent prepaid value added tax amounted to Rp108,379,722 as of March 31, 2012 and December 31, 2011, respectively.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang pajak
12. TAXATION (continued)
b.
Taxes payables
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Pajak penghasilan Pasal 21
1.921.400
8.107.713
Income taxes Article 21
c.
Taksiran manfaat (beban) pajak
c.
Provision for tax benefits (expenses)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before provision for income tax benefits (expenses) as shown in the statements of comprehensive income and the estimated fiscal losses for three months period ended March 31, 2012 and 2011 is as follows:
Laba (rugi) sebelum taksiran manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Koreksi fiskal: Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Imbalan kerja karyawan Jamuan dan sumbangan Pajak Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Pembayaran pesangon Taksiran rugi fiskal sebelum kompensasi rugi fiskal tahun sebelumnya Kompensasi rugi fiskal tahun‐tahun sebelumnya Akumulasi periode
rugi
fiskal
1.833.058.143 (26.792.188 ) 22.872.840 ‐ 9.580.304 (277.993 ) 145.495.125 ‐
(1.957.970.648 ) (21.654.795 ) ‐ 600.000 ‐ (82.218 ) ‐ ‐
Income (loss) before provision for tax benefits (expenses) per statements of comprehensive income Fiscal corrections: Depreciation and gain from sale of fixed assets Employees’ benefits Entertainment and donation Taxes Interest income already subject to final income tax Provision for decline in value of inventory and inventory obsolescence Retirement pay
1.983.936.231 (3.886.808.372 )
(1.979.107.661 ) ‐
Estimated fiscal loss before fiscal loss compensation of the previous years Tax loss carry forward Of the previous years
(1.979.107.661 )
Accumulated fiscal loss at the end of the period
2012
akhir
2011
(1.902.872.141 )
Dalam laporan keuangan ini, jumlah taksiran rugi fiskal berdasarkan perhitungan sementara. Oleh karena itu, jumlah tersebut mungkin berbeda dari jumlah rugi fiskal yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT).
32
In these financial statements, the amount of estimated fiscal loss is based on a preliminary calculation. Therefore, this amount may differ from the estimated fiscal loss to be reported in the tax return (SPT).
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued) d. Pajak tangguhan d. Deferred tax Mutasi aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Changes of deferred assets are as follows: 31 Maret 2012/ 31 Desember 2011/ March 31, 2012 December 31, 2011 Saldo awal aset pajak tangguhan ‐ bersih Manfaat (beban) pajak tangguhan ‐ bersih Saldo akhir aset pajak tangguhan ‐ bersih
1.185.540.460 (460.590.114 ) 724.950.346
5.058.972.773 (3.873.432.313 ) 1.185.540.460
Deferred tax asset ‐ net at beginning of period Deferred tax benefit (expenses) ‐ net Deferred tax assets ‐ net
e.
Administration and changes in tax regulation
Berdasarkan Undang‐Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan Anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun‐tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company and Subsidiary submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Pada bulan September 2008, Undang‐undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang‐undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2011 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2011 onwards.
e. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan
13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 13. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE Perusahaan menandatangani perjanjian sewa pembiayaan The Company entered into financial leases agreement to untuk pembelian kendaraan bermotor dengan rincian sebagai purchase vehicles with detail as follows: berikut: 31 Maret 2012/ 31 Desember 2011/ March 31, 2012 December 31, 2011 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Federal International Finance Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
1.508.776.828 7.864.720 (480.201.452 )
1.465.699.733 9.259.434 (583.459.275 )
PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Federal International Finance Less current maturities
Jumlah
1.036.440.096
891.499.892
Total
33
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 13. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE (continued) Pembayaran sewa minimum masa adalah sebagai berikut: Future minimum lease payments are as follows: 31 Maret 2012/ 31 Desember 2011/ March 31, 2012 December 31, 2011 Kurang dari satu tahun Satu tahun sampai dengan dua tahun
737.059.201 986.720.098
724.308.000 966.663.302
Less than 1 year One to two years
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan di masa mendatang Dikurangi beban bunga di masa mendatang
1.723.779.299 (207.137.751 )
1.690.971.302 (216.012.135 )
Total future lease payment Less future interest payment
Nilai sekarang kewajiban sewa pembiayaan Dikurangi utang sewa pembiayaan Jatuh tempo dalam satu tahun
1.516.641.548 (480.201.452 )
1.474.959.167 (583.459.275 )
Present value of obligation under finance lease Less current portion
Bagian jangka panjang
1.036.440.096
891.499.892
Long‐term portion
14. UANG MUKA PENJUALAN Akun ini terdiri dari:
14. CUSTOMERS DEPOSIT
This account consists of:
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
PT Kayan Jaya Tanjung UD Wijaya Loka
20.812.500.000 1.687.500.000
‐ ‐
PT Kayan Jaya Tanjung UD Wijaya Loka
Jumlah
22.500.000.000
‐
Total
Uang muka penjualan dari PT Kayan Jaya Tanjung dan Customer deposits from PT Kayan Jaya Tanjung and UD Wijaya UD Wijaya Loka merupakan penerimaan uang muka atas Loka represents advance receipts for sales of logs. penjualan kayu log. 15. UTANG LAIN‐LAIN JANGKA PANJANG 15. LONG‐TERM OTHERS PAYABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 31 Maret 2012/ 31 Desember 2011/ March 31, 2012 December 31, 2011 Pihak ketiga Dadi Hardadi PT Kayan Jaya Tanjung
3.964.400.000 ‐
3.964.400.000 5.565.000.000
Third parties Dadi Hardadi PT Kayan Jaya Tanjung
Jumlah
3.964.400.000
9.529.400.000
Total
Pihak berelasi Benny Tjokrosaputro
18.655.000
27.000.000
Related parties Benny Tjokrosaputro
Jumlah
3.983.055.000
9.556.400.000
Total
Utang kepada Dadi Hardadi merupakan penerimaan uang muka penjualan tanah (lihat Catatan 27a).
34
Payable to Dadi Hardadi represents advances received from sale of land (see Note 27a).
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG LAIN‐LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) Utang kepada PT Kayan Jaya Tanjung merupakan utang atas uang muka pembelian kayu log. Utang kepada Benny Tjokrosaputro merupakan pinjaman modal kerja dan uang muka untuk membiayai kegiatan operasional Perusahaan. Utang ini tanpa jaminan, tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jadwal pembayaran yang pasti. 16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pasca‐kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing‐masing tertanggal 1 Februari 2012, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi‐asumsi sebagai berikut: 31 Maret 2012/ March 31, 2012
Tingkat bunga aktuaria per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Umur pensiun normal Tingkat cacat
: : : : :
Tingkat pengunduran diri
:
*)
10% 6% TMI II ‐ 1999 *) 55 tahun 5% dari tingkat mortalitas 3% sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% sampai dengan usia 55 tahun
Payable to PT Kayan Jaya Tanjung represents payable from advance purchase of ti mber logs.
Payable to Benny Tjokrosaputro represents working capital loans and advances to finance the Company's operations. This payable is unsecured, non‐interest bearing and have no fixed repayment terms.
16. EMPLOYEES’ BENEFITS LIABILITIES
As of December 31, 2011, the Company recognize retirement benefit cost based on the actuary’s calculation of PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary, whose report dated February 1, 2012, respectively, using “Projected Unit Credit” method with assumption as follows:
31 Desember 2011/ December 31, 2011
10% 6% TMI II ‐ 1999 *) 55 tahun 5% dari tingkat mortalitas 3% sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% sampai dengan usia 55 tahun
: : : : :
Actuarial discount rate per annum Salary increased rate per annum Mortality rate Normal retirement age Disability rate
:
Participants’ resignation rate
Tabel Mortalitas Indonesia/Indonesia Mortality Table
a. Beban imbalan kerja karyawan
15. LONG‐TERM OTHERS PAYABLES (continued)
2012
a. Employees’ benefits expenses
2011
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui ‐ unvested Amortisasi keuntungan (kerugian) aktuarial
14.242.377 5.672.587 2.471.633 486.243
‐ ‐ ‐ ‐
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost ‐ unvested Amortization of actuarial gail (loss)
Jumlah
22.872.840
‐
Total
35
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
16. EMPLOYEES’ BENEFITS LIABILITIES (continued)
b. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan
b. Changes in Employees’ benefits liabilities
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan
341.833.090 22.872.840
250.342.737 91.490.353
Beginning balance Employees’ benefits expenses
Saldo akhir
364.705.930
341.833.090
Ending balance
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah tersebut cukup untuk memenuhi persyaratan Undang‐ Undang Ketenagakerjaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
The Company’s management believe that employee’s benefits liabilities as of March 31, 2012 and December 31, 2011 are adequate to cover the requirements of Labor Law.
17. MODAL SAHAM
17. CAPITAL STOCK
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012, berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT FICOMINDO BUANA REGISTAR, Biro Administrasi Efek No. 61/BTEK‐FBR/12 tanggal 5 April 2012 adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s shareholders as of March 31, 2012, based on the report of PT FICOMINDO BUANA REGISTAR, the Securities Administration Agency No. 61/BTEK‐ FBR/12 dated April 5, 2012 are as follows:
31 Maret 2012/March 31, 2012
Jumlah Saham Ditempatkan dan
Pemegang Saham
Anjas Ilyas Edi Suwarno Al Jab L Sing Benny Wirawansa Coutts and CO. LTD. Singapore PT A.J. Adisarana Wanaartha Masyarakat (masing‐masing kurang dari 5%)
Jumlah
Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
239.246.500 221.024.500 220.208.000 77.380.500 63.591.500 281.526.500
1.102.977.500
Persentase
Pemilikan/ Percentage of Ownership (%)
21,69 20,04 19,96 7,02 5,77 25,52
100,00
Jumlah/ Amounts (Rp)
23.924.650.000 22.102.450.000 22.020.800.000 7.738.050.000 6.359.150.000 28.152.650.000
Shareholders
Anjas Ilyas Edi Suwarno Al Jab L Sing Benny Wirawansa Couttts and Co. LTD .Singapore PT A.J. Adisarana Wanaartha Public (eachs below Less than 5%)
110.297.750.000
Total
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT FICOMINDO BUANA REGISTAR, Biro Administrasi Efek masing‐masing No. 59/BTEK‐FBR/12 tanggal 5 Januari 2012 adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s shareholders as of December 31, 2011, based on the report of PT FICOMINDO BUANA REGISTAR, the Securities Administration Agency No.59/BTEK‐FBR/12 dated January 5, 2012 are as follows:
31 Desember 2011/December 31, 2011
Pemegang Saham
Anjas Ilyas Benny Wirawansa Edi Suwarno Al Jab L Sing Coutts and CO. LTD. Singapore Masyarakat (masing‐masing kurang dari 5%)
Jumlah
Persentase
Pemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah Saham Ditempatkan dan
Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
239.246.500 220.208.000 221.024.500 87.906.500 334.592.000
1.102.977.500
21,69 19,96 20,04 7,97 30,34 100,00
36
Jumlah/ Amounts (Rp)
23.924.650.000 22.020.800.000 22.102.450.000 8.790.650.000 33.459.200.000
Shareholders
Anjas Ilyas Benny Wirawansa Edi Suwarno Al Jab L Sing Couttts and Co. LTD .Singapore Public (eachs below Less than 5%)
110.297.750.000
Total
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan) Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian. Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
17. CAPITAL STOCK (continued)
Capital Management
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that the healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholders value.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.
The Company’s policy is to maintain a healthy capitals’ structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR ‐ BERSIH
18. ADDITIONAL PAID‐IN CAPITAL – NET
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Agio saham Biaya emisi saham
7.574.437.500 (1.270.889.833 )
7.574.437.500 (1.270.889.833 )
Additional paid‐in capital Stock issuance costs
Jumlah
6.303.547.667
6.303.547.667
Total
Rincian biaya emisi saham adalah sebagai berikut:
Details of stock issuance costs are as follows:
31 Maret 2012/ March 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Biaya komisi penjamin emisi Biaya lembaga dan profesi penunjang pasar modal Biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran Biaya pencatatan efek Lain‐lain
161.250.000 480.052.750 165.000.000 310.887.083 153.700.000
161.250.000 480.052.750 165.000.000 310.887.083 153.700.000
Cost of underwriting commissions Cost of supporting capital markets institutions and professionals Cost of printing of registration Statement Cost of shares registration Others
Jumlah
1.270.889.833
1.270.889.833
Total
37
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENGHASILAN BERSIH Akun ini terdiri dari:
19. NET REVENUES
2012
2011
Kayu bulat Jati Sansivera Tanaman kehutanan Aglaonema Tanaman lainnya
24.957.088.763 5.690.000.000 2.416.125.000 1.940.000.000 82.250.000 ‐
‐ 2.293.682.663 100.000 1.340.000 25.000.000 7.681.500
Logs Teak Sansivera Forestry crops Aglaonema Other crops
Jumlah
35.085.463.763
2.327.804.163
Total
Rincian penjualan kepada pihak yang lebih besar dari 10% jumlah penjualan adalah sebagai berikut:
This account consists of:
2012
Details of sales to parties over 10% of total sales are as follows:
2011
UD Wijaya Loka PT Kayan Jaya Tanjung PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian Soelaksono Andri Surya Pradja Ronny Budi Santoso
19.080.098.975 5.876.989.788 2.400.000.000 2.000.000.000
‐ ‐ ‐ ‐ 425.728.913 280.000.000 500.000.000 237.500.000 880.293.750
UD Wijaya Loka PT Kayan Jaya Tanjung PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian Soelaksono Andri Surya Pradja Ronny Budi Santoso
Jumlah
29.045.098.975
2.323.522.663
Total
20. BEBAN POKOK PENGHASILAN Akun ini terdiri dari:
20. COST OF REVENUES
This account consists of:
2012
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban perbaikan dan pemeliharaan Beban penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang
20.721.613.843 99.677.000 1.573.000 145.495.125
1.832.500.000 81.288.971 1.112.367.462 581.980.495
Raw material used Direct labour Indirect expenses Provision for decline in value of inventory and inventory obsolescence
Jumlah biaya produksi Persediaan awal tahun Persediaan akhir tahun
20.968.358.968 17.664.236.653 (7.012.647.691 )
3.608.136.928 18.385.064.015 (18.588.864.015 )
Total manufacturing costs Inventories at beginning of year Inventories at end of year
Beban pokok penghasilan
31.619.947.930
3.404.336.928
Cost of revenues
Penyisihan persediaan usang
2012
Rincian pembelian kepada pihak yang lebih besar dari 10% jumlah beban pokok penghasilan adalah sebagai berikut:
2011
Details of purchases to parties over 10% of total cost of revenues are as follows: 2011
PT Bangun Kayu Irian PT Mitra Pembangunan Global
15.814.615.768 5.040.000.000
‐ ‐
PT Bangun Kayu Irian PT Mitra Pembangunan Global
Jumlah
20.854.615.768
‐
Total
38
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN PENJUALAN Akun ini terdiri dari: Perjalanan dinas Bahan bakar, tol dan parkir Jamuan Pengemasan dan pengiriman Jumlah
21. SELLING EXPENSES
2012
This account consists of:
2011
9.936.800 413.012 ‐ ‐
1.687.000 ‐ 500.000 4.835.134
Traveling Fuel, tol and parking Entertainment Packaging and shipping
10.349.812
7.022.134
Total
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari:
2012
2011
Penyusutan (lihat Catatan 9) Gaji dan tunjangan Telepon, listrik dan air Asuransi Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 16) Perijinan Keanggotaan Pendidikan dan pelatihan Pajak dan administrasi Rumah tangga kantor Konsumsi Jamsostek Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis kantor dan percetakan Bensin, tol dan parkir Jasa profesional Sumbangan Lain‐lain
969.619.212 190.029.500 57.052.299 24.615.829 22.872.840 19.413.500 18.012.501 11.040.000 9.580.304 8.846.740 5.511.800 5.300.440 3.431.900 3.080.270 1.744.017 ‐ ‐ 13.276.395
2.425.269 151.522.014 4.154.455 161.782.948 ‐ ‐ 72.050.000 ‐ ‐ 2.155.190 ‐ 15.292.090 414.766.110 20.528.700 ‐ 27.000.000 100.000 2.157.950
Depreciations (see Note 9) Salaries and benefit in kinds Telephone, electricity and water Insurance Employees’ benefits (see Note 16) Permits Membership Taxes and administration Office households Jamsostek Repair and maintenance Office supplies and printing Fuel, oil and parking Professional fees Donation
Jumlah
1.363.427.547
873.934.726
Total
22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
This account consists of:
23. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 23. EARNINGS PER SHARE Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor‐faktor pembilang dan The following presents the reconciliation of the numerators pembagi yang digunakan dalam perhitungan laba per saham and denominators used in the computation of basic earnings dasar: per share: 2012 2011 Jumlah Laba (rugi) komprehensif periode berjalan
1.684.457.817
(1.963.384.347 )
Total comprehensive income (loss) for the period
Jumlah rata‐rata tertimbang saham biasa yang beredar
1.102.977.500
1.102.977.500
Weighted average number of ordinary shares outstanding
Laba (rugi) per saham dasar
1,52
(1,78 )
Basic earnings per share
39
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. INFORMASI SEGMEN 24. SEGMENT INFORMATION Jenis Produk Product type Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi empat The Company classifies its business into four segments of segmen produk yaitu tanaman kehutanan, tanaman hias, products which is forestry crops, ornamental crops, horticulture tanaman holtikultura dan lain‐lain. Informasi mengenai crops and others. Information regarding the Company's segmen usaha Perusahaan berdasarkan jenis produk adalah business segments by product type are as follows: sebagai berikut: 2012 2011 Penghasilan bersih Kayu bulat Jati Sansivera Tanaman kehutanan Aglaonema Lain‐lain
24.957.088.763 5.690.000.000 2.416.125.000 1.940.000.000 82.250.000 ‐
‐ ‐ ‐ 2.327.663.163 ‐ 141.000
Net revenues Logs Teak Sansivera Forestry crops Aglaonema Other
Jumlah
35.085.463.763
2.327.804.163
Total
Beban pokok penghasilan Kayu bulat Jati Sansivera Tanaman Kehutanan Aglonema Lain‐lain
21.659.238.675 5.876.724.529 2.036.834.470 1.982.321.406 64.828.850 ‐
‐ ‐ ‐ 3.403.336.928 ‐ 1.000.000
Cost of revenues Logs Teak Sansivera Forestry crops Aglaonema Other
Jumlah
31.619.947.930
3.404.336.928
Total
Laba (rugi) kotor Kayu Log Jati Sansivera Tanaman Kehutanan Aglonema Lain‐lain Jumlah
3.297.850.088 (186.724.529 ) 379.290.530 (42.321.406 ) 17.421.150
3.465.515.833
‐ ‐ (1.075.673.765 ) ‐ (859.000 )
(1.076.532.765 )
Daerah Geografis
Gross profit (loss) Teak Sansivera Forestry crops Aglaonema Other Total
Geographic Areas
Informasi segmen Perusahaan berdasarkan daerah geografis disajikan berdasarkan satu lokasi utama, yaitu di domestik.
Segment information of the Company based on geographic areas served by one main location, which is domestic.
Seluruh kegiatan operasional segmen usaha Perusahaan dijalankan di dalam negeri (domestik).
The entire operations of the Company's business segments conducted in domestic.
40
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25 KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko likuiditas dan risiko harga. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko‐risiko yang dirangkum di bawah ini.
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
The main risks arising from the Company’s financial instruments are liquidity risk and price risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash‐in) dan kas keluar (cash‐out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Liquidity risk is the risk that the Company is unable to meet its obligations when they fall due. The management evaluates and monitors cash‐in flows and cash‐out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to settle the current and long‐term liabilities is obtained from sales activities to customers.
Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
The risks management applied by the Company are as follows:
a.
Menjaga agar posisi kas dan setara kas Perusahaan selalu dalam posisi likuid. b. Memonitor posisi kas dan setara kas Perusahaan secara periodik, baik tahunan, bulanan, mingguan maupun harian, guna memastikan agar selalu terdapat surplus kas yang memadai.
a.
b.
Tabel dibawah merupakan profil liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011:
The table below summarizes the maturity profile of the Comapny’s financial liabilities at March 31, 2011:
Keeping position of the Company’s cash on hand and in banks in liquid position. Monitoring position of the Company’s cash on hand and in banks balance periodically, either yearly, monthly, weekly and daily to certain that there will always be adequate cash surplus.
Dibawah 1 tahun/ Below 1 year
Lebih dari 1 tahun/ Over 1 year
Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang uang muka penjualan Utang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang ‐ setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain‐lain jangka panjang Pihak ketiga Pihak berelasi
3.037.805.095 106.279.500 22.500.000.000 480.201.452 ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ 1.036.440.096 3.964.400.000 18.655.000
trade payables Accrued expenses Customers deposit Current maturities of obligatio under finance lease Long‐term obligation under finance lease ‐ net of current maturities Long‐term other payables Third parties A related party
Jumlah
26.124.286.047
5.019.495.096
Total
Risiko harga komoditas
Commodity price risks
Perusahaan dipengaruhi oleh labilnya harga komoditas dari waktu ke waktu. Manajemen memonitor pergerakan (tren) dan analisa pasar atas harga komoditas secara ketat dan terus menerus untuk meminimalisasi efek signifikan dan negatif terhadap kinerja keuangannya. Manajemen juga mengurangi risiko ini dengan memelihara tingkat persediaan secara tepat untuk mengambil efek terbaik dari lindung nilai alami.
The Company is affected by the volatility of commodity prices from time to time. The management monitors the market trend and analysis of commodity price strictly and continuosly to minimize significant and negative impact to its financial performance. It also reduces the risk by maintaining a proper inventory level to get the optimum effect from natural hedging.
41
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. INSTRUMEN KEUANGAN Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut: a. Kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain‐lain.
26. FINANCIAL INSTRUMENTS
Financial instruments presented in the statements of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
a.
Cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables.
Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
All of the above financial assets are due within 12 months, thus the carrying values of the financial assets approximate their fair values.
b. Utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan uang muka penjualan.
b.
Trade payables, accrued expenses and customers deposit.
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.
c.
Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang, termasuk bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
c.
Long‐term obligation under finance lease, including their current maturities.
Nilai wajar liabilitas sewa pembiayaan diestimasi dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat bunga yang tepat.
The fair value obligation under finance lease is estimated by discounting future cash flows using appropriate interest rate.
d. Utang lain‐lain jangka panjang.
c.
Long‐term other payables.
Nilai wajar dari utang lain‐lain jangka panjang dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.
Long‐term other payables are carried at historical cost because their fair values cannot be reliably measured. It is not practical to estimate the fair values of such assets because there are no fixed repayment terms although these are not expected to be settled within 12 months after the statements of financial position.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the financial instruments of the Company that are carried in the statements of financial position as of March 31, 2012 and 2011:
Nilai tercatat/ Carrying value
Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain‐lain
9.250.878.938 10.151.224.123 4.597.570.380
9.250.878.938 10.151.224.123 4.597.570.380
Financial assets Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables
Jumlah
23.999.673.441
23.999.673.441
Total
31 Maret 2012/March 31, 2012
42
Nilai wajar/ Fair value
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Nilai tercatat/ Carrying value
Liabilitas keuangan Utang Usaha Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang ‐ setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain‐lain Pihak ketiga Pihak berelasi
3.037.805.095 106.279.500 22.500.000.000 480.201.452 1.036.440.096 3.964.400.000 18.655.000
3.037.805.095 106.279.500 22.500.000.000 480.201.452 1.036.440.096 3.964.400.000 18.655.000
Financial liabilities Trade payable Accrued expenses Customers deposit Current maturities obligation under finance lease Long‐term obligation under finance ‐ net of current maturities Other payables Third parties A related party
Jumlah
31.143.781.143
31.143.781.143
Total
26. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
31 Maret 2012/March 31, 2012 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain‐lain
786.678.771 3.489.135.360 367.120.000
786.678.771 3.489.135.360 367.120.000
Financial assets Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables
Jumlah
4.642.934.131
4.642.934.131
Total
Liabilitas keuangan Utang Usaha Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang ‐ setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain‐lain Pihak ketiga Pihak berelasi
3.037.805.095 112.008.860 583.459.275 891.499.892 9.529.400.000 27.000.000
3.037.805.095 112.008.862 583.459.275 891.499.892 9.529.400.000 27.000.000
Financial liabilities Trade payable Accrued expenses Current maturities obligation under finance lease Long‐term obligation under finance ‐ net of current maturities Other payables Third parties A related party
Jumlah
14.181.173.122
14.181.173.124
Total
31 Desember 2011/December 31, 2011
43
Nilai wajar/ Fair value
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING a. Berdasarkan Surat Pengikatan Jual Beli tanggal 15 Januari 2010, Perusahaan melakukan penjualan sebidang tanah dengan luas 11.660 m2 yang berlokasi di Desa Pasir Gadung, Cikupa, Tangerang kepada Dadi Hardadi dengan harga sebesar Rp340.000 per m2 atau seluruhnya sebesar Rp3.964.400.000, dengan syarat area tanah tersebut merupakan area industri. Apabila pemerintah setempat menyatakan bahwa area tersebut bukan merupakan area industri maka, kedua belah pihak sepakat untuk membatalkan jual beli tanah tersebut. Sampai dengan tanggal laporan ini, keputusan dari Pemerintah setempat tentang area tanah masih dalam proses. Dari jumlah keseluruhan jumlah penjualan tanah diatas, Perusahaan telah menerima uang muka penjualan tanah dari Dadi Hardadi sebesar Rp3.964.400.000 pada tanggal 31 Maret 2011 (lihat Catatan 15). b. Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Bersyarat Jual Beli Saham dengan pemegang saham PT Bentara Agra Timber (BAT), dimana Perusahaan akan membeli 990 saham atau 90% kepemilikan pada BAT. Harga kesepakatan pembelian saham tersebut sebesar Rp35.000.000.000. Berdasarkan perjanjian tersebut, pembelian saham BAT akan dilakukan dengan transfer atau cara lain yang disepakati bersama dengan ketentuan sebagai berikut: ‐ Pembayaran pertama sebesar Rp11.000.000.000 dilakukan setelah Perusahaan menyetujui hasil Due Diligence yang telah dilaksanakan; ‐ Sisanya sebesar Rp24.000.000.000 akan dilakukan pada tanggal diperolehnya persetujuan dari Menteri Kehutanan atas transaksi BAT.
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a.
Based on Sale and Purchase Agreement dated January 15, 2010, the Company sold an area of land of 11,660 m2 located in Sand Gadung Village, Cikupa, Tangerang to Dadi Hardadi amounted to Rp340,000 per m2 or a total of Rp3,964,400,000, with condition that the are is an industrial area. If the local Government declare that the area is not an industrial area then, both parties agreed to cancel the sale and purchase of those land. As of the date of this report, the decision from the local Government regarding the status of the land area is still in process.
From the total sales of land above, the Company has received advances for sell of land to Dadi Hardadi amounted to Rp3,964,400,000 as of March 31, 2011 (see Note 15).
b.
On September 30, 2010, the Company entered into a Conditional Shares Sale and Purchase Agreement with shareholders of PT Bentara Agra Timber (BAT), whereby the Company will purchase 990 shares or 90% ownership in BAT. The agreed price of the share purchase amounted to Rp35.000.000.000.
Under the agreement, the purchase of BAT shares will be made by transfer or other methods which agreed by both parties with the following conditions:
‐
‐
Tanggal penutupan dari perjanjian ini adalah tanggal 20 Mei 2011 atau tanggal lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.
The closing date of this agreement is dated May 20, 2011 or such other date agreed by both parties.
BAT didirikan pada tanggal 3 September 2001 dengan bidang usaha meliputi bidang pertanian, perdagangan, perindustrian, jasa dan pengangkutan darat.
BAT was established on September 3, 2001 with the scope of its activities mainly comprises of agriculture, commerce, industry, services and ground transportation.
Pada tanggal 11 Oktober 2010, Perusahaan dan pemegang saham BAT menandatangani addendum Perjanjian Bersyarat Jual Beli Saham, dimana kedua belah pihak setuju bahwa pembayaran harga pembelian dilakukan dengan menerbitkan Surat Sanggup oleh Perusahaan sebagai pembeli dengan nilai sebesar harga pembelian dan berdasarkan ketentuan dan persyaratan dari Surat Sanggup. Dengan tunduk kepada pemenuhan syarat‐syarat penutupan, Perusahaan dan pemegang saham BAT selanjutnya menyetujui bahwa setelah diterimanya Surat Sanggup yang telah ditandatangani pada tanggal penutupan, pemegang saham BAT akan menyatakan bahwa harga pembayaran telah dibayar secara penuh oleh pembeli.
On October 11, 2010, the Company and the shareholders of BAT signed an amendment Conditional Share Sale and Purchase Agreement, in which both parties agree that payment of the purchase price is made by issuing promissory notes by the Company as purchaser in the amount of the purchase price and based on terms and conditions of the promissory notes. Subject to compliance with the terms of closing, the Company and the shareholders of BAT further agreed that upon receipt of a signed promissory notes on the closing date, the shareholders of BAT will made a statements that the payments have been paid in full by the purchaser.
The first payment amounted Rp11.000.000.000 will be paid after the Company agreed with the Due Diligence results which have been implemented; The remaining outstanding amounted to Rp24.000.000.000 will be paid on the date of obtaining approval from the Minister of Forestry on BAT transactions.
44
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Sampai saat ini masih dalam proses Pengesahan inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) ddan Rencana Kerja Umum (RKU) di Departemen Kehutanan, dan Dinas kehutanan Propinsi dan diperkirakan pada Semester pertama 2012 akan diperoleh seluruh pengesahan dimaksud, setelah itu Perseroan akan mempertegas pola pembayaran atas hasil akuisisi atau investasi pada BAT.
Up to present there is still under process of approval of All Temporal Forest Inventarisation and Planning of General Working at Forest Department and Forest Provincial Department , its paying a hope the license may be issued at the first semester in 2012, after that, company may affirmed for the type of payment refer to the acquisition or investment process at BAT.
Sampai dengan tanggal laporan ini, syarat dan ketentuan mengenai Surat Sanggup belum ditentukan oleh Perusahaan dan pemegang saham BAT.
As of the date of this report, the terms and conditions of the promissory note has not been determined by the Company and the shareholders of BAT.
c.
Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat (LOGS) No. 042/Dir‐Btek/XII/2011 tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan melakukan Transaksi jual beli kayu dengan UD Wijaya Loka sebanyak volume +‐ 6.000 m2 terdiri dari +‐ 3.000 m2 untuk merbau dan 3.000 m2 untuk log kelompok meranti, yang berasal dari IUPHHK PT Bangun Kayu Irian dengan nilai kontrak sebesar Rp11.850.000.000.
c.
Based on Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) No. 042/Dir‐Btek/XII/2011 dated December 22, 2011, the Company made the sale and purchase transaction with UD Wijaya Loka timber volume as much as + ‐ 6,000 m2 consists of + ‐ 3000 m2 for merbau and + ‐ 3000 m2 for groups of meranti logs, which are from PT Bangun Kayu Irian IUPHHK with a contract value of Rp11.850.000.000 .
d.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo piutang dari UD Wijaya Loka sebesar Rp3.489.135.360 (lihat Catatan 5).
As of December 31, 2011, balance of receivable from UD Wijaya Loka amounted to Rp3.489.135.360 (see Note 5).
Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat (LOGS) No. 041/PJBK/IVV/2011 tanggal 1 Desember 2011, Perusahaan melakukan Transaksi jual beli kayu bulat dengan PT Indo Veneer Utama sebanyak volume +‐ 3.000 m2 dengan nilai kontrak sebesar Rp7.575.000.000.
d.
Based on Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) No. 041/PJBK/IVV/2011 dated December 1, 2011, the Company Buying and selling with PT Indo Veneer Utama volume as much as + ‐ 3,000 m2 with a contract value of Rp7.575.000.000.
Dari jumlah keseluruhan pembelian kayu bulat diatas, Perusahaan telah membayar uang muka pembelian kayu bulat dari PT Indo Veneer Utama sebesar Rp5.775.000.000 (lihat Catatan 8).
From the total buying of land above, the Company has payed an advance purchase logs from PT Indo Veneer Utama of Rp5.775.000.000 (see Note 8).
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
45
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit) DAN PADA 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF MARCH 31, 2012 (Unaudited) AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (Audited) FOR THREE MONTHS PERIODS ENDED MARCH 31, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN DAN RENCANA MANAJEMEN Selama tahun 2012 dan 2011, Perusahaan terus terfokus pada upaya melakukan diversifikasi strategi dalam mencari peluang bisnis potensial, meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasi untuk mengurangi defisit. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, saldo defisit Perusahaan masing‐masing sebesar Rp43.740.045.365 dan Rp45.424.503.182. Selanjutnya, Perusahaan telah melakukan dan merencanakan untuk meneruskan tindakan‐tindakan berikut: • melakukan akusisi dan/atau investasi perusahaan yang memiliki bidang usaha yang sama dengan Perusahaaan, khususnya Hak Pengusahaan Hutan HPH), Hutan Tanam Industri (HTI), Perusahaan Plywood, dan lain‐lain; • mendapatkan investor strategis; • melakukan right issue untuk penambahan permodalan • melakukan program efisiensi biaya melalui program pengembangan karyawan untuk meningkatkan kemampuan staf dan karyawan dalam mengendalikan operasi Perusahaan; dan • Strategi diversifikasi dalam mencari peluang bisnis potensial (seperti: pembuatan dan/atau perdagangan plywood, hutan tanam industri, pelayaran, pengangkutan dan lain‐lain). Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa rencana yang disebutkan diatas akan dapat secara efektif mengatasi dan memperbaiki kondisi Perusahaan. Kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya masih bergantung pada dukungan yang terus menerus dari pemegang saham dan kreditur. Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan timbulnya ketidakpastian terhadap kemampuan kelangsungan usaha Perusahaan. 29. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui pada tanggal 30 April 2012.
46
28. THE COMPANY’S GOING CONCERN AND MANAGEMENT PLANS
During 2012 and 2011, the Company continues to focus on efforts to diversify its strategy searching for potential business opportunities, increasing its revenue and operating efficiencies to reduce its deficit. On March 31, 2012 and December 13. 2011, the Company's deficit amounted to Rp33,740,045,365 and Rp45,424,503,182, respectively. Furthermore, the Company have implemented and will continue to implement the following: • undertake acquisitions and/or investment in companies which have similar business with the Company, Forest Conncession Rights, Planting Forest Industry, Plywood Industry, etc.; • obtain strategic investor; • rights issue for additional capital; undertake cost efficiency program through employee development program to enhance staff’s or eployees capability in controlling the operations of the Company; and • diversification strategy in the search for potential business opportunities (such as: producing and/or trading of plywood, planting forest industry, shipping,transportation, etc ). Management of the Company believes that the above mentioned plan will effectively manage and improve the condition of the Company. The Company's ability to continue it going concern is dependent on the continuation support from the shareholders and creditors.
There is no events subsequent to statements of financial position date until the date of this report occur that give rise to the uncertainties of the Company going concern.
29. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for the preparation of the accompanying financial statements that were completed and approved on April 30, 2012.