PT BCA FINANCE
LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015/ YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015
PT BCA FINANCE
ISI
HAL/ PAGE
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 ---------------------
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 ---------------------
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 ---------------------
LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 ---------------------
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 ---------------------
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
CONTENTS
DIRECTORS‘ STATEMENT
1-2
---------------- STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION ------------------------ 31 DECEMBER 2016 AND 2015
3
------- STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED ------------------------- 31 DECEMBER 2016 AND 2015
4
------- STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED ------------------------- 31 DECEMBER 2016 AND 2015
5
------- STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED ------------------------- 31 DECEMBER 2016 AND 2015
6 - 84
------- NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED ------------------------- 31 DECEMBER 2016 AND 2015
INDEPENDENT AUDITORS‘ REPORT
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/December 2016 2015
ASET Kas dan bank Kas Bank - Pihak berelasi - Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 80.482 dan Rp 81.836 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 - Pihak ketiga Investasi sewa pembiayaan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.866 dan Rp 5.046 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 - Pihak berelasi - Pihak ketiga Tagihan anjak piutang setelah dikurangi kerugian penurunan nilai sebesar Rp 417 dan Rp 671 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 - Pihak ketiga Piutang pihak berelasi Piutang lain-lain dan aset lain-lain - Pihak ketiga
ASSETS
3a,3b 3a,3b,3r, 6,27,29
Penyertaan dalam saham Aset pajak tangguhan - bersih
3.003)
199 198
65) 137)
Cash in banks Related party Third parties -
6.622.692
5.585 156.393
Investment in finance leases net of allowance for impairment losses of Rp 1,866 and Rp 5,046 as of 31 December 2016 and 2015 Related parties Third parties -
3a,3c,3d, 3i,7,27,29
3a,3c,3r, 8,27,29
3a,3e,9,29 3a,3r,27,29
Cash on hand and in banks Cash on hand
Consumer financing receivables net of allowance for impairment losses of Rp 80,482 and Rp 81,836 as of 31 December 2016 and 2015 Third parties 5.523.512)
19.359) 154.479)
Factoring receivables net of allowance for impairment losses of Rp 417 and Rp 671 as of 31 December 2016 and 2015 Third parties 10.019)
721.986
572.766)
Due from related parties
127.288
83.824)
Other receivables and other assets Third parties -
42.324
43.691)
Prepaid expenses
3a,29
Beban dibayar dimuka Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 69.029 dan Rp 58.578 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
4.196
3h,10
197.813
179.696)
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 69,029 and Rp 58,578 as of 31 December 2016 and 2015
3a,3f,3r, 11,27
246.252
213.223)
Investment in shares
3g,15
26.938
20.243)
Deferred tax assets - net
8.151.864
6.824.017)
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
31 Desember/December 2016 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
290.601 1.385.796
298.193) 596.247)
Borrowings and overdraft Related party Third parties -
3a,3k,29
138.064
108.646)
Accrued expenses
3g,15
35.530
48.876)
Taxes payable
Utang pajak lain-lain
15
23.876
23.902
Other taxes payable
Utang lain-lain - Pihak berelasi - Pihak ketiga
3a,3r,16,27,29 449.184 495.111
317.580) 387.204)
Other payables Related parties Third parties -
3a,29
1.729
2.955)
Obligations under finance lease
3a
1.063
-)
Derivative liabilities
3k,28
26.698
14.774)
Post-employment benefits obligations
2.419.394)
Bonds payable - net of deferred bonds issuance costs of Rp 4,620 and Rp 5,606 as of 31 December 2016 and 2015
Pinjaman yang diterima dan cerukan - Pihak berelasi - Pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Utang pajak
Utang sewa pembiayaan Liabilitas derivatif Liabilitas imbalan pasca-kerja Utang obligasi - setelah dikurangi beban emisi obligasi ditangguhkan sebesar Rp 4.620 dan Rp 5.606 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Wesel bayar jangka menengah - setelah dikurangi biaya penerbitan wesel yang belum diamortisasi sebesar Rp 209 dan Rp 3.429 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
3a,3r,12,27,29
3a,3j,13,29
2.282.380
119.791
3a,14,29
5.249.823
JUMLAH LIABILITAS
Medium-term notes net of unamortized notes issuance costs of Rp 209 and Rp 3,429 as of 416.571) 31 December 2016 and 2015
4.634.342)
EKUITAS
TOTAL LIABILITIES EQUITY
200.000
200.000)
41.000 2.661.041
41.000) 1.948.675)
Share capital - a value at Rp 10,000 (in whole Rupiah) per share Authorized capital - 50,000,000 shares Fully issued and paid-up capital 20,000,000 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
2.902.041
2.189.675)
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
8.151.864
6.824.017)
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 10.000 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 50.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 20.000.000 saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
3l,17 17
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
Untuk tahun yang berakhir/ for the years ended 31 Desember/December 2016 2015
PENDAPATAN Pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan anjak piutang Denda dan pendapatan lain-lain Penerimaan atas piutang yang dihapusbukukan Laba penjualan aset tetap Pendapatan bunga Bagian atas laba bersih entitas asosiasi
INCOME 3n,19,27 3c,3r,20,27 9 3o,3r,21,26,27
2.169.549) 24.835) 765) 393.512)
1.977.192) 24.188) 2.348) 332.079)
10.881) 1.595) 5.252) 33.029)
5.681) 1.700) 5.804) 30.084)
Equity in net income of associated entities
2.639.418)
2.379.076)
TOTAL INCOME
7 3h,10 3n,3r,22,27 3f,3r,11,27
JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Umum dan administrasi Beban bunga Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang Penyusutan aset tetap
EXPENSES 3k,3r,24, 27,28 3r,25,27 3n,3r,23,27
(361.302) (395.933) (295.568)
(315.007) (291.460) (303.937)
(36.059) (14.042) (24.227)
(37.960) (10.903) (20.960)
(1.127.131)
(980.227)
TOTAL EXPENSES
1.512.287)
1.398.849)
INCOME BEFORE INCOME TAX
(378.172) 4.584) (373.588)
(356.570) 4.946) (351.624)
1.138.699)
1.047.225)
3a,7,8,9 3h,10
Jasa professional
JUMLAH BEBAN LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Cadangan lindung nilai arus kas yang ditransfer ke laba rugi Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Professional fee
Current Deferred
NET INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX
3k,28
(8.444)
3.925)
3g,15
2.111) (6.333)
(981) 2.944)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Items that would never be reclassified to profit or loss Remeasurements of defined benefit obligation Income tax related to items that would never be reclassified to profit or loss
Items that would be reclassified to profit or loss Cash flow hedging reserve transferred to profit or loss Income tax related to items that would be reclassified to profit or loss
-)
652)
-) -)
(163) 489)
(6.333)
3.433)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX
1.132.366)
1.050.658)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
56.935)
52.361)
EARNINGS PER SHARE BASIC (in whole of Rupiah)
3g,15
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN
LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
Salaries, allowances and employee benefits General and administrative Interest expense Provision for impairment losses on receivables Depreciation of fixed assets
INCOME TAX EXPENSE
3g,15
Kini Tangguhan
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Consumer financing income Financing lease income Factoring income Penalty and other income Recovery of receivables previously written-off Gain on sale of fixed assets Interest income
3m,18
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
3
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Saldo laba/Retained earnings
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2015
Modal saham / Share capital
200.000)
Cadangan lindung nilai arus kas bersih/ Cash flow hedge reserve - net
Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
(489)
40.000)
1.296.506)
Jumlah ekuitas/ Total equity
1.536.017)
Perubahan ekuitas selama tahun 2015
Balance as of 1 January 2015 Changes in equity in 2015
Laba bersih
-)
Cadangan lindung nilai arus kas yang ditransfer ke laba rugi
-)
-)
489)
-)
-)
1.047.225)
) -)
1.047.225)
Net income
489)
Cash flow hedging reserve transferred to profit or loss
-)
-)-)
-)
) 2.944)
2.944)
Remeasurements of defined benefit obligation
17
-)
-)
1.000)
(1.000)
-)
Appropriated retained earnings
Pembagian dividen tunai
17
-)
-)
-)
(252.000)
(252.000)
Distribution of cash dividends
Pembagian dividen interim
17
-)
-)
-)
(145.000)
(145.000)
Distribution of interim dividends
200.000)
-)
41.000)
1.948.675)
2.189.675)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 Perubahan ekuitas selama tahun 2016
-
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Pembagian dividen tunai Saldo pada tanggal 31 Desember 2016
Changes in equity in 2016
)
Laba bersih
17
Balance as of 31 December 2015
-
-
1.138.699
1.138.699)
Net income
-
-
-
(6.333)
(6.333)
Remeasurements of defined benefit obligation
-
-
-
(420.000)
(420.000)
Distribution of cash dividends
200.000
-
41.000
2.661.041)
2.902.041)
Balance as of 31 December 2016
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
Untuk tahun yang berakhir/ for the years ended 31 Desember/December 2016 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari: Konsumen Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Bank, sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse Denda, administrasi dan lain-lain Bunga Pengeluaran kas untuk: Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse dengan bank Pembayaran beban umum dan administrasi, beban gaji dan imbalan karyawan serta beban lainnya Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban bunga
28.518.627) 179.688) 105.788)
26.010.518) 392.017) 5.252)
22.954.972) 329.206) 6.235)
(30.592.085) (118.848) (28.920)
(26.120.854) (132.438) (110.353)
(24.582.244)
(23.823.931)
(743.563) (566.744) (292.486)
(540.677) (501.097) (295.820)
Cash disbursements for: Consumer financing Financing leases Factoring The transactions of joint financing cooperation without recourse with bank Payments for general and administrative expenses, salaries and employee benefits and other expenses Payments for income taxes Payments for interest expenses
12.164)
569.346)
Net cash provided by operating activities
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan investasi pada entitas asosiasi Perolehan aset tetap Pelunasan pinjaman dari entitas asosiasi
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 10
2.979)
3.990)
11 10 27
-) (26.728) -)
(37.500) (74.130) 35.000)
Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of investment in associated entities Acquisition of fixed assets Payments of loan from associated entities
(23.749)
(72.640)
Net cash used in investing activities
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Penerimaan dari penerbitan utang obligasi Pembayaran utang bank Pembayaran utang obligasi Pembayaran utang wesel bayar jangka menengah Pembayaran dividen tunai Beban penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah Pembayaran utang sewa pembiayaan
Cash received from: Customers Consumer financing Financing leases Factoring Bank, in connection with the transactions of joint financing cooperation without recourse Penalty, administration and others Interest
30.334.447) 158.363) 36.457)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 44.659.865) 1.250.000) (43.792.096) (1.388.000)
84.765.000) 1.000.000) (85.183.050) (675.000)
Proceeds from additional bank loans Proceeds from issuance of bonds payable Payment of bank loans Payments of bonds payable
(300.000) (420.000)
-) (397.000)
4.686) (1.482)
(6.657) (1.396)
Payments of medium-term notes Payments of cash dividends Bonds and medium-term notes issuance costs Payment of obligations under finance lease
12.973)
(498.103)
Net cash provided by (used in) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
1.388)
(1.397)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
3.205)
4.602)
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
4.593)
3.205)
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF YEAR
1b
17
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM a.
1.
Pendirian dan informasi umum Perseroan
GENERAL a.
Establishment and general information of the Company
PT BCA Finance (“Perseroan”) awalnya didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation dalam rangka Undangundang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 tahun 1970 dan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 41 tanggal 7 Maret 1981.
PT BCA Finance (the “Company”) was originally established under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967, as amended by Law No. 11 Year 1970 and based on the Notarial Deed No. 41 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 7 March 1981.
Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 tanggal 11 Nopember 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 187 tanggal 21 Pebruari 1984. Nama Perseroan telah diubah berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 25 tanggal 7 Maret 2005 menjadi PT BCA Finance. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-08091.HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 47 Tambahan No. 6142 tanggal 14 Juni 2005.
The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 dated 11 November 1983 and was published in Supplement No. 187 to the State Gazette No. 15 dated 21 February 1984. The Company’s name was changed to PT BCA Finance based on the Notarial Deed No. 25 dated 7 March 2005 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No. C-08091.HT.01.04.TH.2005 dated 28 March 2005 and was published in Supplement No. 6142 to the State Gazette No. 47 dated 14 June 2005.
Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan dengan Akta Notaris No. 38 tanggal 10 April 2015 yang dibuat oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., mengenai perubahan pasal 3 Anggaran Dasar mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.0933932.AH.01.02.TH.2015 tanggal 23 April 2015.
The Company’s Articles of Association was amended several times. The last amendment was covered in the Notarial Deed No. 38 dated 10 April 2015 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the change in the article 3 of the Company’s article of association, about the meaning and the purpose business activities. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.0933932.AH.01.02.TH.2015 dated 23 April 2015.
Entitas induk yang juga merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan adalah PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”).
The parent entity which also the majority shareholder of the Company within the group is PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”).
Pada tanggal 14 September 1995, Perseroan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1995. Dengan diperolehnya izin tersebut dan sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan maka Perseroan, sebagai lembaga pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Izin usaha tersebut diperbaharui dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP034/KM.5/2006/ tanggal 20 Pebruari 2006.
On 14 September 1995, the Company obtained its license to become a financing institution based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995. Under this license and based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company, as a financing institution, is allowed to engage in leasing, factoring, credit card and consumer financing activities.The license is amended by the Minister of Finance’s Decision No. KEP-034/KM.5/2006 dated 20 February 2006.
Aktivitas yang sedang dijalankan Perseroan selama periode pelaporan meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang. Perseroan memulai operasi komersialnya sejak tanggal 7 Maret 1981.
The Company’s activities during the reporting period include consumer financing, leasing and factoring. The Company started its commercial operations on 7 March 1981.
6
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian dan informasi umum Perseroan (lanjutan)
GENERAL (Continued) a.
Establishment and general information of the Company (continued)
Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat Perseroan berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah, Lantai 2, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310.
The Company is domiciled in South Jakarta.The Company’s head office is located at Wisma BCA Pondok Indah, 2nd Floor, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mempunyai 61 kantor cabang, 2 kantor perwakilan pemasaran dan 1 kantor titik pelayanan, yang berlokasi di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo, Pematangsiantar, Bandung Peta, Tangerang, Kupang, Gresik, Sampit, Pare-Pare, Duri, Muarabungo dan Magelang.
As of 31 December 2016, The Company has 61 branch offices, 2 marketing representative offices and 1 service point office, which are located in Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo, Pematangsiantar, Bandung Peta, Tangerang, Kupang, Gresik, Sampit, Pare-Pare, Duri, Muarabungo and Magelang.
Penawaran umum obligasi Perseroan
b.
Public offering of the Company’s bonds
Sejak tahun 2003, Perseroan telah beberapa kali menerbitkan obligasi yang ditawarkan kepada publik dan obligasi tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Since 2003, the Company has issued several bonds to the public and those bonds were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Sampai dengan 31 Desember 2016, obligasiobligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
Up to 31 December 2016, the bonds issued by the Company were as follows:
Nama obligasi/ Bond’s name
Tahun penerbitan/ Year of issuance
Nilai nominal/ Nominal amount
Tingkat suku bunga tetap per tahun/ Fixed interest rate per annum
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Central Sari Finance I
2003
200.000)
13,75%
2 Oktober/October 2006
BCA Finance II: - Seri/Series A
2007
100.000)
10,25%
27 Pebruari/February 2009
- Seri/Series B
2007
150.000)
10,75%
27 Pebruari/February 2010
- Seri/Series C
2007
125.000)
11,00%
27 Agustus/August 2010
- Seri/Series D
2007
125.000)
11,375%
27 Pebruari/February 2011
BCA Finance III: - Seri/Series A
2010
211.500)
8,65%
23 Juni/June 2011
- Seri/Series B
2010
88.500)
9,05%
23 Maret/March 2012
- Seri/Series C
2010
100.000)
10,45%
23 Maret/March 2013
- Seri/Series D
2010
100.000)
10,95%
23 Maret/March 2014
Obligasi Subordinasi BCA Finance I/ BCA Finance Subordinated Bonds I
2010
100.000)
11,20%
23 Maret/March 2015
BCA Finance IV: - Seri/Series - Seri/Series - Seri/Series - Seri/Series - Seri/Series
2011 2011 2011 2011 2011
392.000) 178.000) 230.000) 200.000) 100.000)
7,90% 8,10% 8,70% 8,90% 9,00%
26 Juni/June 2012 22 September 2012 22 Juni/June 2013 22 Juni/June 2014 22 Juni/June 2015
A B C D E
7
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan) b.
1.
Penawaran umum obligasi Perseroan (lanjutan)
Nama obligasi/ Bond’s name
GENERAL (Continued) b.
Tahun penerbitan/ Year of issuance
Nilai nominal/ Nominal amount
Public offering of the Company’s bonds (continued) Tingkat suku bunga tetap per tahun/ Fixed interest rate per annum
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I: - Seri/Series A
2012
650.000)
6,35%
14 Mei/May 2013
- Seri/Series B
2012
200.000)
7,35%
9 Mei/May 2014
- Seri/Series C
2012
250.000)
7,60%
9 Mei/May 2015
- Seri/Series D
2012
600.000)
7,70%
9 Mei/May 2016
- Seri/Series A
2013
750.000)
6,50%
24 Juni/June 2014
- Seri/Series B
2013
350.000)
7,50%
14 Juni/June 2016
- Seri/Series C
2013
200.000)
7,60%
14 Juni/June 2017
- Seri/Series A
2014
225.000)
9,00%
7 April 2015
- Seri/Series B
2014
275.000)
10,00%
27 Maret/March 2017
- Seri/Series A
2015
438.000)
8,25%
30 Maret/March 2016
- Seri/Series B
2015
140.000)
8,50%
20 Maret/March 2017
- Seri/Series C
2015
422.000)
9,00%
20 Maret/March 2018
- Seri/Series A
2016
1.000.000)
7,45%
1 Juli/July 2017
- Seri/Series B
2016
250.000)
8,15%
21 Juni/June 2019
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II:
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III:
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap I/BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I:
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap II/BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II:
Pada bulan September 2003, Perseroan (PT Central Sari Finance) menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Central Sari Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2003” dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) pada tanggal 18)September 2003 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2290/PM/2003.
In September 2003, the Company (PT Central Sari Finance) offered to the public “Central Sari Finance Bond I with Fixed Interest Rates Year 2003” with a nominal value of Rp 200,000 which became effective on 18 September 2003 based on the Decision Letter No. S-2290/PM/2003 of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”).
Pada bulan Pebruari 2007, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2007” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam pada tanggal 16 Pebruari 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-693/BL/2007.
In February 2007, the Company offered to the public “BCA Finance Bond II with Fixed Interest Rates Year 2007” with a nominal value of Rp 500,000 which became effective on 16 February 2007 based on the Decision Letter No. S-693/BL/2007 of the Chairman of Bapepam.
8
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan) b.
1.
Penawaran umum obligasi Perseroan (lanjutan)
GENERAL (Continued) b. Public offering of the Company’s bonds (continued)
Pada bulan Maret 2010, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance III dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 dan “Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp 100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2227/BL/2010.
In March 2010, the Company offered to the public “BCA Finance Bond III with Fixed Interest Rates Year 2010” with a nominal value of Rp 500,000 and “BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010” with nominal value of Rp 100,000 which became effective on 11 March 2010 based on the Decision Letter No. S-2227/BL/2010 of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”).
Pada bulan Juni 2011, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance IV dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2011” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 14 Juni 2011 berdasarkan Surat Keputusan No. S-3668/BL/2011.
In June 2011, the Company offered to the public “BCA Finance Bond IV with Fixed Interest Rates Year 2011” with a nominal value of Rp 1,100,000 which became effective on 14 June 2011 based on the Decision Letter No. S-3668/BL/2011 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Mei 2012, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.700.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.
In May 2012, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch I Year 2012” with a nominal value of Rp 1,700,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Juni 2013, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.300.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.
In June 2013, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch II Year 2013” with a nominal value of Rp 1,300,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Maret 2014, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.
In March 2014, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch III Year 2014” with a nominal value of Rp 500,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No.S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Maret 2015, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2015” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.000.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) pada tanggal 12 Maret 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. S-99/D.04/2015.
In March 2015, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds II with Fixed Interest Rates Batch I Year 2015” with a nominal value of Rp 1,000,000 which became effective on 12 March 2015 based on the Decision Letter No. S-99/D.04/2015 of the Chairman of Financial Services Authority (“OJK”).
9
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran umum obligasi Perseroan (lanjutan)
GENERAL (Continued) b. Public offering of the Company’s bonds (continued)
Pada bulan Juni 2016, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2016” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.250.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) pada tanggal 12 Maret 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. S-99/D.04/2015.
In June 2016, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds II with Fixed Interest Rates Batch II Year 2016” with a nominal value of Rp 1,250,000 which became effective on 12 March 2015 based on the Decision Letter No. S-99/D.04/2015 of the Chairman of Financial Services Authority (“OJK”).
Selain Obligasi Central Sari Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2003 yang terdaftar di Bursa Efek Surabaya, semua obligasi yang beredar telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Except for Central Sari Finance Bond I with Fixed Interest Rates Year 2003 which was listed in Surabaya Stock Exchange, all of the Bonds issued were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Dewan Komisaris dan Direksi, serta Komite Audit
c. Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee As of 31 December 2016, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee was as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016, susunan Dewan Komisaris dan Direksi, serta Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : :
Ricki Immanuel Adhi Gunawan Budirahardjo Sulistiyowati
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : :
Roni Haslim Petrus Santoso Karim Amirdin Halim David Pangestu Lim Handoyo
: : : : :
Board of Directors President Director Director Director Director Director
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Adhi Gunawan Budirahardjo Mendari Handaya Daan Rahardja
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
As of 31 December 2015, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee was as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi, serta Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen
: :
Ricki Immanuel Adhi Gunawan Budirahardjo
: :
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : :
Roni Haslim Petrus Santoso Karim Amirdin Halim David Pangestu
: : : :
Board of Directors President Director Director Director Director
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Adhi Gunawan Budirahardjo Mendari Handaya Daan Rahardja
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
10
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.
2.
UMUM (Lanjutan)
1.
GENERAL (Continued)
d.
Sekretaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Bambang Prastyanto dan Rahmat Susanto.
d.
The Corporate Secretary as of 31 December 2016 and 2015 was Bambang Prastyanto and Rahmat Susanto.
e.
Kepala Divisi Audit Internal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Michael Dapto.
e.
The Head of Internal Audit Division as of 31 December 2016 and 2015 was Michael Dapto.
f.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan mempunyai masing-masing 2.781 dan 2.376 orang karyawan tetap.
f.
As of 31 December 2016 and 2015, the Company had 2,781 and 2,376 permanent employees, respectively.
g.
Personil manajemen kunci Perseroan mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
g.
Key management personnel of the Company consists of members of Boards of Commissioners and Directors.
h.
Laporan keuangan ini disajikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan keuangan dalam bahasa Indonesia.
h.
The financial statements are presented in Indonesian and English languages. Should there be any difference in interpretation due to translation, the financial statements in Indonesian language shall prevail.
DASAR PENYUSUNAN a.
2.
Pernyataan kepatuhan
BASIS OF PREPARATION a.
Statement of compliance The Company's financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”).
Laporan keuangan Perseroan telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia. b.
Direksi Perseroan menyetujui laporan keuangan untuk diterbitkan pada tanggal 9 Pebruari 2017.
b.
The Company’s Board of Directors approved the financial statements for issuance on 9 February 2017.
c.
Dasar pengukuran
c.
Basis of measurement The financial statements are prepared on the accrual basis (except for the statement of cash flow) using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual (kecuali laporan arus kas) dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran dengan nilai wajar. d.
Laporan arus kas
d.
The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. Bank overdraft that are repayable on demand and form an integral part of the Company’s cash management is included as a component of cash equivalents for the purpose of the statement of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Cerukan bank yang jatuh tempo segera dan merupakan bagian tak terpisah dari manajemen kas Perseroan dilaporkan sebagai komponen setara kas untuk tujuan penyusunan laporan arus kas. e.
The statement of cash flows
Mata uang fungsional dan penyajian
e.
Functional and presentation currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency. Except otherwise specified, financial information has been presented in millions of Rupiah.
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan. Kecuali dinyatakan khusus, informasi keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah.
11
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) f.
2. BASIS OF PREPARATION (Continued)
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
f.
Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbanganpertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsiasumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.
The preparation of financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan5.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 5.
g. Perubahan kebijakan akuntansi
g.
Changes in accounting policies
Berikut ini adalah standar dan penyesuaian yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2016 dan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan Perseroan:
The following standards and annual improvement became effective on 1 January 2016 and are relevant to the Company’s financial statements:
a. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No.5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi” b. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” c. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” d. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) No. 30, “Pungutan”
a. Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No.5 (Improvement 2015), “Operating Segment” b. PSAK No. 7 (Improvement 2015), “Related Party Disclosure” c. PSAK No. 25 (Improvement 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” d. Interpretation of Financial Accounting Standard (“ISAK”) No. 30, “Levies”
Perseroan telah menganalisis penerapan standar akuntansi yang disebutkan di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
The Company has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards do not have any significant impact to the financial statements.
12
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi di bawah ini telah diterapkan secara konsisten pada seluruh periode yang disajikan dalam laporan keuangan ini.
The significant accounting policies set out below have been applied consistently to all periods presented in these financial statements.
a.
a.
Aset dan liabilitas keuangan
Financial assets and liabilities
Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang, piutang pihak berelasi, piutang lain-lain dan aset lain-lain, dan penyertaan dalam saham.
The Company’s financial assets consist of cash on hand and cash in banks, consumer financing receivables, investment in finance leases, factoring receivables, due from a related parties, other receivables and other assets, and investment in shares.
Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari pinjaman yang diterima dan cerukan, beban yang masih harus dibayar, utang lain-lain, utang sewa pembiayaan, liabilitas derivatif, utang obligasi, dan wesel bayar jangka menengah.
The Company’s financial liabilities consist of borrowings and overdraft, accrued expenses, other payables, obligations under finance lease, derivative liabilities, bonds payable, and medium-term notes payable.
a.1 Klasifikasi
a.1 Classification
Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2014), Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% (dua puluh persen) yang tidak tersedia nilai wajarnya, diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya.
Based on PSAK No. 55 (2014 Revision), the Company classifies all of its financial assets as loans and receivables, except for investment in shares with the equity interest of less than 20% (twenty percent) that do not have readily determinable fair value, classified as available-for-sale financial assets and carried at cost.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Perseroan tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and the Company does not intend to sell immediately or in the near terms. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired.
Perseroan mengelompokkan seluruh liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kecuali untuk liabilitas derivatif yang diklasifikasikan sebagai instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company classifies all of its financial liabilities as other financial liabilities measured at amortized cost, except for derivative liabilities which are classified as financial instruments measured at fair value through profit or loss (“FVTPL”).
13
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a.
3.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a.
a.2 Pengakuan
Financial assets and liabilities (continued) a.2
Recognition
Perseroan pada awalnya mengakui aset dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan aset dan liabilitas keuangan tersebut.
The Company initially recognizes financial assets and liabilities on the date of their origination.
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan Perseroan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
At initial recognition, the Company’s financial assets or liabilities are measured at fair value plus (for financial instruments not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on their classifications.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of consumer financing income for transaction costs related to financial assets and as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, loans and receivables are measured at amortized cost (see Note 3a.5) using the effective interest method.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost (see Note 3a.5) using the effective interest method.
14
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a.
3.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a.
a.3 Penghentian pengakuan
Financial assets and liabilities (continued) a.3
Derecognition
Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.
Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire.
Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if the Company does not retain control over that asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Perseroan juga menghentikan pengakuan aset keuangan tertentu pada saat Perseroan menghapusbukukan saldo aset keuangan yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan dilakukan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
The Company also derecognizes certain financial assets when it writes off balances of the financial assets deemed to be uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written off in the current period are recorded by adjusting the allowance accounts. Collection or recovery of financial assets written off in the previous period are recorded as other income.
15
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a.
3.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a.
a.4 Saling hapus
Financial assets and liabilities (continued) a.4 Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when and only when, the Company has legally enforceable rights to offset the recognized amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
a.5 Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
a.5 Amortized cost measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. a.6 Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan
a.6 Identification and measurement of impairment for financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti objektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably.
Bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that the financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
16
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a.
3.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
a.
a.6 Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
a.7
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Financial assets and liabilities (continued) a.6 Identification and measurement of impairment for financial assets (continued)
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perseroan awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether there is objective evidence of impairment for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dan memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dinilai secara kolektif. Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perseroan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih tepat.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that have objective evidence of impairment. The financial assets that are not individually significant and have similar credit characteristic are assessed collectively. In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun berjalan.
When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed and recognized in the current year profit or loss.
Pengukuran nilai wajar
a.7 Fair value measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perseroan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
17
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a.
3.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a.7
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a.
Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued) a.7 Fair value measurement (continued)
Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.
When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Perseroan menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.
If there is no quoted price in an active market, then the Company uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs. The chosen valuation techniques incorporate all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Perseroan menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e, the fair value of the consideration given or received. If the Company determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognized in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but not later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Perseroan mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan.
If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Company measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask price.
18
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a.
3.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a.7
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a.
Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
a.7 Fair value measurement (continued) Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Company on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio.
Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Perseroan berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio. b.
Kas dan bank
b.
Cash on hand and cash in banks Cash on hand and cash in banks consist of cash on hand and cash in banks not pledged as collaterals for bank loans nor restricted.
Kas dan Bank terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima, serta tidak dibatasi penggunaannya. c.
Financial assets and liabilities (continued)
Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan
c.
c.1 Pembiayaan konsumen
Consumer financing and finance leases c.1 Consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum di amortisasi dan dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen.
Consumer financing receivables are receivables plus (minus) unamortized transaction cost (fee) and minus unearned consumer financing income and allowance for impairment losses of consumer financing receivables.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi, akan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned consumer financing income which represents the difference between total installments to be received from the consumer and the principal amount financed, plus or deducted with the unamortized transaction cost (income), will be recognized as income over the term of the contract using effective interest method of the related consumer financing receivable.
19
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c.
3.
Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan (lanjutan) c.1
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Pembiayaan konsumen (lanjutan)
Consumer financing and finance leases (continued) c.1 Consumer financing (continued)
Biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut.
Unamortized transaction cost (income) are financing administration income and transaction costs which are incurred at the first time the financing agreement is signed and directly attributable to consumer financing.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan pendapatan yang timbul terkait penyelesaian kontrak ini diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting income related to this early termination of a contract is recognized in the current year profit or loss.
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 (seratus lima puluh) hari dan berdasarkan penelaahan manajemen atas kasus per kasus. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
Consumer financing receivables will be written-off when they are overdue for more than 150 (one hundred fifty) days and based on management review of individual case. Recoveries from receivables previously written-off are recognized as other income upon receipt.
c.2 Sewa pembiayaan
c.2
Finance leases
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Based on PSAK No. 30 (2011 Revision), leases are classified as finance leases if such leases transfer substantially all the risks and rewards related to the ownership of the lease assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards related to the ownership of the leased assets.
Aset berupa piutang sewa pembiayaan diakui dalam laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan sewa pembiayaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perseroan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are recognized in the statement of financial position at an amount equal to the net investment in the leases. Receipts from lease receivables are treated as repayments of principal and financing lease income. The recognition of financing lease income is based on a pattern reflecting constant periodic rate of return on the Company’s net investment as lessor in the finance leases.
20
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) d.
3.
Pembiayaan bersama
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
All joint financing agreements entered by the Company are joint financing without recourse in which only the Company’s financing portion of the total installments are recorded as consumer financing receivables in the statement of financial position (net approach). Consumer financing income is presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income after deducting the portions belong to other parties participated to these joint financing transactions.
Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Perseroan merupakan pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng (without recourse) dimana hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perseroan yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi keuangan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut. e.
Joint financing
Tagihan anjak piutang
e.
Factoring receivables
Tagihan anjak piutang with recourse merupakan jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan pembiayaan anjak piutang yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Factoring receivables with recourse are stated at the outstanding balance less the unearned factoring income and the allowance for impairment losses.
Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (lihat Catatan 3a).
The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using effective interest method (see Note 3a).
f. Penyertaan dalam saham
f.
Investment in shares
Penyertaan saham terdiri dari investasi pada entitas asosiasi dan penyertaan lainnya.
Investment in shares consists of investment in associated entities and other investments.
Investasi pada entitas asosiasi merupakan penyertaan saham Perseroan dengan kepemilikan 20% (dua puluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen), baik dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, dan mempunyai pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signifikan, dan dicatat menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian Perseroan atas laba atau rugi entitas asosiasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dengan dividen yang diterima. Nilai tercatat investasi diturunkan nilainya untuk mengakui penurunan nilai permanen dari masing-masing investasi. Kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Investments in associated entity represent investment in shares where the Company has direct or indirect ownership interest of 20% (twenty percent) to 50% (fifty percent), and has the ability to exercise significant influence, unless it can be clearly demonstrated that this is not the case, and is accounted for using the equity method. Based on this method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s proportionate share in the net income or loss of the associated entity from the date of acquisition less any dividends subsequently received. The carrying amount of the investments is written-down to recognize any permanent decline in value of the individual investments. Any write-down is recognized in current year profit or loss.
Pengaruh signifikan Perseroan terhadap suatu entitas asosiasi dibuktikan dengan keikutsertaan Perseroan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi entitas asosiasi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan-kebijakan tersebut.
The significant influence of the Company to an associated entity is evidenced by the participation of the Company to participate in the financial and operating policy decisions of a associated entity’s economic activity, but does not control or joint control over those policies.
21
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3.
f. Penyertaan dalam saham (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Other investments represent investment in shares where the Company has ownership interest of less than 20% (twenty percent), do not have readily determinable fair values and are intended for longterm investments. Other investments are included as financial instruments and are accounted for in accordance with Note 3a.
Penyertaan lainnya merupakan penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% (dua puluh persen), nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang. Penyertaan lainnya termasuk kelompok instrumen keuangan dan dicatat sesuai Catatan 3a. g.
Investment in shares (continued)
Pajak penghasilan
g.
Income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui pada laba rugi, kecuali jika terkait dengan item yang diakui langsung dalam ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and deferred corporate income tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss, except to the extent that they relate to items recognized directly in equity, or in other comprehensive income.
Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang diharapkan atas penghasilan kena pajak atau rugi pajak selama tahun berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income or loss for the year, using the tax rates substantively enacted as of the reporting date.
Pajak tangguhan diakui sehubungan dengan adanya perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai aset dan liabilitas yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset pajak tangguhan dikaji ulang setiap tanggal pelaporan dan dikurangi apabila besar kemungkinan manfaat pajak terkait tidak lagi mungkin direalisasi. Pengurangan tersebut akan berlaku terbalik saat kemungkinan laba fiskal di masa depan membaik.
Deferred tax assets are reviewed at each reporting date and are reduced to the extent that it is no longer probable that the related tax benefit will be realized; such reductions are reversed when the probability of future taxable profits improves.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui dikaji ulang pada setiap tanggal pelaporan dan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan tersedia untuk merealisasikan manfaat pajak tersebut.
Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will be available against which they can be used.
Dalam menentukan nilai pajak kini dan pajak tangguhan, Perseroan mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti serta tambahan pajak dan penalti yang mungkin terutang.
In determining the amount of current and deferred tax, the Company takes into account the impact of uncertain tax positions and any additional taxes and penalties.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding diterima.
Amendments to taxation obligation are recorded when an assessment is received, or if objection and/or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received.
22
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h.
3.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h.
Fixed assets
Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for its intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Seluruh aset tetap, kecuali bangunan dan prasarananya, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) selama estimasi masa manfaat aset tetap tersebut, sebagai berikut:
All fixed assets, except for building and its improvements, are depreciated using the double declining balance method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
: : :
Tahun/Years 20 4 4&8
: : :
Building and improvements Motor vehicles Furnitures, fixtures and office equipments
Bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus.
Building and improvements are depreciated using the straight line method.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Untuk semua aset tetap, Perseroan menetapkan nilai residu nihil untuk perhitungan penyusutan.
For all fixed assets, the Company has determined residual values to be “nil” for the calculation of depreciation.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi selama tahun dimana beban-beban tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan.
Normal repair and maintenance costs are charged to profit or loss during the year in which they are incurred. Expenditures that extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalized to the respective fixed assets and depreciated.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi.
When assets are disposed, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss is recognized in profit or loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan SAK yang berlaku.
At each reporting date, the residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed, if required, will be adjusted and applied in accordance with the requirement of prevailing SAK.
23
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h.
3.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h.
Aset tetap juga termasuk aset dimana Perseroan telah memperoleh manfaat kepemilikan melalui perjanjian sewa pembiayaan. Sewa dimana Perseroan mengasumsikan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset diperoleh secara substansial diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada saat pengakuan awal, aset sewa pembiayaan diukur sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, mana yang lebih kecil, jika nilai kini tersebut lebih rendah daripada nilai wajar. Setelah pengakuan awal, aset sewa pembiayaan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi yang berlaku untuk aset sewa pembiayaan tersebut. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan tersebut disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya.
Fixed assets also include assets of which the Company has acquired beneficial ownership under finance lease agreements. Leases which the Company assumes substantially all the risks and rewards of ownership of the assets acquired are classified as finance leases. Upon initial recognition, the leased asset is measured at an amount equal to the lower of its fair value on the present value of the minimum lease payments. Subsequent to initial recognition, the leased asset is accounted for in accordance with the accounting policy applicable to that asset. If there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the asset is fully depreciated over the shorter of the lease term or its useful life.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount. When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount and the impairment loss is recognized in profit or loss.
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai estimasi yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dan rugi penurunan nilai aset diakui pada laba rugi. i.
Fixed assets (continued)
Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali
i.
Receivables from collateral vehicles reinforced
Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali merupakan piutang yang berasal dari jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, yang disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen.
Receivables from collateral vehicles reinforced represent receivables derived from motor vehicle collaterals owned by customers for settlement of their consumer financing receivables, which is presented as part of consumer financing receivables.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan yang dijaminkan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.
In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the motor vehicle collaterals or take any other actions to settle the outstanding receivables.
Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of collaterals reinforced and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current year profit or loss.
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali dibebankan ke dalam laba rugi pada saat terjadi.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of receivables from collateral vehicles reinforced are charged as part of profit or loss when incurred.
24
3.
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) j.
k.
l.
3.
Utang obligasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Bonds payable
Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal ditambah dengan bunga yang masih harus dibayar dan dikurangi beban emisi yang belum diamortisasi. Beban emisi obligasi yang diterbitkan dikurangkan langsung dari hasil emisi untuk menentukan hasil emisi bersih obligasi yang diterbitkan tersebut.
Bonds issued are presented at nominal value plus accrued interest payables and net of unamortized bonds issuance costs. Bonds issuance cost is directly deducted from the proceeds of the bonds issued.
Beban emisi diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Issuance costs are amortized over the period of the bonds using the effective interest method.
Imbalan kerja
k.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employees’ benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employees’ benefits are recognized when they are owed to the employees based on an accrual method.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any fair value of plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unitcredit method.
Laba atau rugi yang timbul dari pengukuran kembali aktuaria atas liabilitas bersih manfaat pasti diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika manfaat dari program berubah atau ketika terjadi kurtailmen, perubahan yang dihasilkan dalam manfaat yang berhubungan dengan jasa lalu atau keuntungan atau kerugian atas kurtailmen diakui dalam laporan laba rugi.
Gains or losses arising from actuarial remeasurements of the net defined benefit liability are recognized immediately in other comprehensive income. When the benefits of a plan are changed or when a plan is curtailed, the resulting change in benefit that relates to past service or the gain or loss on curtailment is recognized immediately in profit or loss
Modal saham
l.
Share capital Shares are classified as equity as there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas karena tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya. m. Laba bersih per saham
m.
Earnings per share Earnings per share are computed by dividing net income or loss attributed to the shareholders of parent entity (numerator) with the weighted average number of outstanding shares (denominator) during the year.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk (pembilang) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu tahun.
25
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) n.
3.
Pengakuan pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest method.
Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai biaya transaksi yang terkait langsung dengan pinjaman yang diterima dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Upfront fees related to the short-term loans are recognized as transaction costs directly attributable to the origination of the loans and amortized over the terms of the related loans using the effective interest method.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Cost incurred in connection with the issuance of bonds and medium-term notes (“MTN”) are deferred and amortized using the effective interest method over the term of the bonds and MTN and recorded as part of interest expenses.
Beban yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi dan wesel bayar jangka menengah dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga. o.
Consumer financing income, interest income and interest expenses
Pendapatan denda
o.
Penalty income
Pendapatan denda keterlambatan dikenakan jika konsumen terlambat membayar angsuran yang telah jatuh tempo, sedangkan penalti dikenakan jika konsumen melakukan pelunasan kontrak pembiayaan dipercepat.
Late charges are charged if the consumers are late in making the installment payments that are due, while penalties are charged if the consumers early settle the financing contracts.
Pendapatan denda keterlambatan dan penalti diakui pada saat denda keterlambatan dan penalti diterima.
Late charges and penalty income are recognized when the late charges and penalty income are received.
26
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p.
q.
3.
Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Translation of transactions in foreign currencies
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional Perseroan (Rupiah) dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan.
Transactions in foreign currencies are translated to the Company’s functional currency (Rupiah) at the rates of exchange prevailing at the transaction date. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are retranslated to Rupiah at the exchange rates at the reporting date.
Laba atau rugi selisih kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost at Rupiah at the beginning of the period as adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost measured in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at reporting date.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Reuters, mengikuti kurs tengah yang digunakan oleh entitas induk, BCA, masingmasing sebesar Rp 13.472 (dalam Rupiah penuh) dan Rp 13.785 (dalam Rupiah penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat.
As of 31 December 2016 and 2015, the exchange rates used are Reuters’ middle rates, following the middle rates used by the parent entity, BCA, of Rp 13,472 (in whole Rupiah) and Rp 13,785 (in whole Rupiah), respectively for 1 United States Dollar.
Segmen operasi
q.
Operating segment An operating segment is a component of the Company that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the Company’s other components, whose operating results are reviewed regularly by the Company’s Board of Directors to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the Company’s Board of Directors include items directly attributable to a segment, as well as those that can be allocated on a reasonable basis. Unallocated items comprise of mainly income tax assets and liabilities, including current and deferred taxes, and fixed assets.
Segmen operasi adalah komponen dari Perseroan yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain Perseroan, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh Direksi Perseroan untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada Direksi Perseroan meliputi komponenkomponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen, dan komponen-komponen yang dapat dialokasikan dengan dasar yang wajar. Komponen yang tidak dapat dialokasikan terutama terdiri dari aset dan liabilitas pajak penghasilan, termasuk pajak kini dan pajak tangguhan, serta aset tetap.
27
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) q.
3.
Segmen operasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q.
The Company manages its business activities and identiffed its reporting segments based on product categories and geographic area.
Perseroan mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan jenis produk dan wilayah geografis. r.
4.
Transaksi dengan pihak berelasi
r.
Transactions with related parties
lstilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No.7, “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
Related party term are used in accordance with PSAK No. 7, “Related Party Disclosure”.
Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a.
Operating segment (continued)
4.
Pendahuluan dan gambaran umum
a.
Introduction and overview The main risks arising from the Company’s financial instruments are:
Risiko utama dari instrumen keuangan yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut:
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional
Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk
Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perseroan terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengukur dan mengelola risiko.
This note presents information about the Company’s exposure to each of the above risks, the Company’s objectives, policies and processes for measuring and managing risks.
Kerangka manajemen risiko
Risk management framework
Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, Perseroan telah berupaya untuk mengelola berbagai risiko dengan sebaikbaiknya, dengan menerapkan manajemen risiko.
Financing sector is much affected by risks originating from both internal and external factors. To enhance the Company's performance, the Company has tried to manage various risks as best as possible by applying risk management.
Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Perseroan. Direksi telah membentuk Departemen Manajemen Risiko yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perseroan di masing-masing area tertentu.
The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Company’s risk management framework. The Board has established the Risk Management Department, which is responsible for developing and monitoring the Company’s risk management policies in their specified areas.
Kebijakan manajemen risiko Perseroan ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risikorisiko yang dihadapi Perseroan, untuk menetapkan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Perseroan, melalui berbagai pelatihan serta standar dan prosedur yang telah ditetapkan, mempunyai tujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami peran dan tanggung jawabnya.
The Company’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Company, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to established limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Company, through its training and established standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
28
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a.
b.
4.
Pendahuluan dan gambaran umum (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a.
Introduction and overview (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan)
Risk management framework (continued)
Komite Audit Perseroan yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit Perseroan dibantu oleh Departemen Internal Audit. Departemen Internal Audit secara rutin dan berkala menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Perseroan.
The Company’s Audit Committee which reports to the Board of Commissioners is responsible for monitoring compliance with the risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Company. The Company’s Audit Committee is assisted in these functions by Internal Audit Department. Internal Audit Department undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Company’s Audit Committee.
Manajemen risiko kredit
b.
Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Untuk memastikan bahwa penurunan kualitas kredit terdeteksi secara dini, portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan struktur risiko dan akan dimitigasi melalui pelaksanaan strategi remediasi.
Credit risk is the risk of financial losses from inability of counterparties to fulfill their contractual obligations. To ensure that credit deterioration is immediately detected, credit portfolios are actively monitored at each layer of the risk structure and will be mitigated through the implementation of remediation strategies.
Perseroan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain melakukan penilaian kredit dengan penuh kehatihatian, Perseroan juga telah memiliki pengendalian internal yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara terus menerus melakukan pemantauan dan analisa terhadap kualitas asetnya.
The Company is prudent in anticipating the credit risk by applying policy in credit risk management. Besides providing prudent credit assessment, the Company also has a strong internal control, good collection management and continuously performs tight monitoring and analysis of the assets quality.
Manajemen risiko kredit yang Perseroan adalah sebagai berikut:
The credit risk management applied by the Compariy is as follows:
i.
diterapkan
i.
Prinsip kehati-hatian Dalam memberikan pembiayaan Perseroan menerapkan beberapa penilaian kredit.
Prudence principal In extending credit financing, the Company applies several credit assessment processes.
kredit, proses ii.
ii. Manajemen penagihan
Collection management To strengthen the collection management, the Company has provided a call center and payment points to enhance their services and provide easier access of those services to its customers. All these efforts are aimed to maintain non-performing loans ratio at an acceptable level.
Dalam rangka memperkuat manajemen penagihan, Perseroan telah menyediakan call center dan payment points untuk lebih meningkatkan pelayanan dan menyediakan layanan akses yang lebih mudah bagi pelanggannya. Semua usaha tersebut ditujukan untuk menjaga rasio kredit bermasalah di tingkat yang dapat diterima.
iii. Strong internal supervision
iii. Pengawasan internal yang kuat
The Company has Operating Quality Assurance Department whose members are placed in head office and assigned to ascertain that all operational processes in branch offices and head office have complied with the Standard Operational Procedures.
Perseroan memiliki Departemen Pengawasan lndependen yang anggotanya ditempatkan di kantor pusat dan bertugas untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional, baik di kantor cabang maupun di kantor pusat, telah sesuai dengan standar prosedur operasional (Standard Operational Procedures).
29
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
4.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Credit risk management (continued) iv. Tight monitoring and analysis of assets quality
iv. Pemantauan dan analisis kualitas aset yang ketat Perseroan terus melakukan pemantauan yang ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. Hal ini dilaksanakan agar Perseroan memperoleh aset piutang yang berkualitas baik sehingga dapat mengurangi potensi risiko tunggakan angsuran pertama dan diharapkan pelanggan dapat membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan pemantauan terhadap kredit pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penurunan kualitas kredit.
The Company continuously performs strong monitoring in granting consumer financing. This is aimed to obtain good quality receivables; hence, reducing the potential risk of first payment default and it is expected that customers meet their obligations on a timely basis. The Company also continuously monitors financing credits that have been granted to its customers in order to prevent deterioration in the quality of credits.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan telah mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company has disclosed maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i.
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
Maximum exposure to credit risk For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposures to credit risk equals to their carrying amount.
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
ii. Concentration of credit risk analysis
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya samasama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada nasabah individu tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which its customers are mainly individuals and not concentrated in any specific individual customer. iii. Distribution of financial assets by credit quality
iii. Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kredit Dalam proses penentuan kualitas kredit, Perseroan membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Kualitas kredit setiap aset keuangan ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secara tepat waktu.
The Company’s credit quality determination processes differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit quality for each financial asset is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly.
30
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
4.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Credit risk management (continued) Financial assets based on their credit quality are summarized in the following table:
Aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan di tabel di bawah ini:
31 Desember/December 2016
Bank/ Cash in banks
Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables
Investasi sewa pembiayaan bersih/ Net investment on finance leases
Tagihan anjak piutang/ Factoring receivables
Tagihan pihak berelasi/ Due from related parties
Piutang lainlain dan aset lain-lain/ Other receivables and other assets
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai Penurunan nilai kolektif: Lewat jatuh tempo: 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
Impaired financial assets
-) -) -)
27.405) 12.726) 40.372)
-) -) -)
-) -) 417)
-) -) -)
-) -) -)
-) -)
(23.382) 57.121)
-) -)
(417) -)
-) -)
-) -)
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Collectively impaired: Past due: 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Less: allowance for impairment losses
Past due but not impaired financial assets
Berdasarkan hari lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari
-)
435.039)
7.380)
-)
-)
-)
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
397)
6.187.632)
156.464)
-)
721.986)
127.288)
Neither past due nor impaired financial assets
-)
(57.100)
(1.866)
-)
-)
-)
Collective allowance for impairment losses
397)
6.622.692)
161.978)
-)
721.986)
127.288)
Penyisihan penurunan nilai kolektif Jumlah
Based on days past due: 1 - 30 days
Total
31 Desember/December 2015
Bank/ Cash in banks
Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables
Investasi sewa pembiayaan bersih/ Net investment on finance leases
Tagihan anjak piutang/ Factoring receivables
Tagihan pihak berelasi/ Due from related parties
Piutang lainlain dan aset lain-lain/ Other receivables and other assets
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai Penurunan nilai kolektif: Lewat jatuh tempo: 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
Impaired financial assets
-) -) -)
30.999) 11.995) 40.987)
-) -) -)
-) -) 417)
-) -) -)
-) -) -)
-) -)
(29.234) 54.747)
-) -)
(417) -)
-) -)
-) -)
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Collectively impaired: Past due: 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Less: allowance for impairment losses
Past due but not impaired financial assets
Berdasarkan hari lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari
-)
415.504)
11.975)
-)
-)
-)
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
202)
5.105.864)
166.909)
10.273)
572.766)
83.824)
Neither past due nor impaired financial assets
-)
(52.603)
(5.046)
(254)
-)
-)
Collective allowance for impairment losses
202)
5.523.512)
173.838)
10.019)
572.766)
83.824)
Penyisihan penurunan nilai kolektif Jumlah
31
Based on days past due: 1 - 30 days
Total
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
4.
Manajemen risiko kredit (lanjutan) i.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
i.
Mengalami penurunan nilai
Impaired Exposures in which the Company determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the agreement.
Eksposur dimana Perseroan telah menentukan bahwa terdapat bukti objektif penurunan nilai dan Perseroan tidak mengharapkan untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian.
ii. Past due but not impaired
ii. Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Exposures in which contractual interest or principal payments are past due, but the Company believes that there was no impairment yet on the basis of the stage collection on outstanding receivables.
Eksposur dimana pembayaran bunga atau pokok berdasarkan kontrak telah lewat jatuh tempo, namun Perseroan berkeyakinan belum terjadi penurunan nilai berdasarkan tahap penagihan atas jumlah piutang yang terutang.
iii. Neither past due nor impaired
iii. Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Exposures exhibit adequate liquidity of repayment capacity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitment with the Company. Source of payment can be clearly identifiable.
Eksposur menunjukkan likuiditas kapasitas pembayaran yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Perseroan secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.
iv. Write-off policy
iv. Kebijakan penghapusan aset keuangan
c.
Credit risk management (continued)
Perseroan menghapusbukukan aset keuangan dan penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat manajemen yakin bahwa kemungkinan tertagihnya pokok diragukan.
The Company write-offs financial assets and its respective allowance for impairment losses when management believes that the collectibility of the principal is unlikely.
Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut sudah jatuh tempo lebih dari 150 (seratus lima puluh) hari dan berdasarkan penelaahan atas kasus per kasus.
Receivables are written-off when they are overdue for more than 150 (one hundred fifty) days and based on review of case by case basis.
Manajemen risiko pasar
c.
Market risk management
Risiko pasar adalah risiko terhadap laba rugi Perseroan yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang atau dari fluktuasi tingkat harga. Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang yang berlaku atau ketidakstabilan tingkat harga yang mengakibatkan penurunan nilai wajar aset keuangan dan kenaikan nilai wajar liabilitas
Market risk is the risk to the Company’s profit or loss arising from changes in interest rates, currency exchange rates or from fluctuations in prices. Market risk arises when changes in interest rates, currency exchange rates or price volatility lead to a decline in the fair value of financial assets and an increase in the fair value of financial liabilities.
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas di bank (lihat Catatan 6) dan pinjaman yang diterima (lihat Catatan 12) dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Company’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Company’s cash in banks (see Note 6) and borrowings (see Note 12) in US Dollar.
32
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Market risk management (continued)
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar berkaitan terutama dengan eksposur suku bunga mengambang (floating interest rate) dari piutang sewa pembiayaan. Perseroan mengelola risiko suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana berbunga tetap seperti piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah berbunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the floating interest rate exposure from financing lease receivables. The Company manages interest rate risk by diversifying its financing sources through fixed rate financial instruments, among others, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, issuance of fixed rate bonds payable and medium-term notes payable to minimize payment mismatch.
Untuk mengantisipasi risiko nilai tukar mata uang asing, Perseroan mengelola risiko pinjaman yang diterima dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan melakukan kontrak cross currency swap.
To anticipate foreign currency risk, the Company manages the risks on borrowings in US Dollar by entering into a cross currency swap contract.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan memiliki aset dan liabilltas keuangan non-derivatif dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the Company had non-derivative financial assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2016 Dalam Dolar Rupiah Amerika ekuivalen/ Serikat Rupiah penuh/ln full equivalent USD amount Aset keuangan Bank Llabllltas keuangan Pinjaman yang diterima
2015 Dalam Dolar Rupiah Amerika ekuivalen/ Serikat Rupiah penuh/ln full equivalent USD amount
2.828)
38)
2.827)
39)
16.704.536)
225.052)
-)
-)
Financial asset Cash in banks Financial liability Borrowings
As of 31 December 2016, the Company’s borrowings in foreign currencies had been hedged by cross currency swap contracts with notional amount of USD 16.700.000
Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman yang diterima dalam mata uang asing Perseroan telah dilindungi nilainya melalui kontrak cross currency swap dengan jumlah nosional USD 16.700.000
33
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c.
The table below summarizes the Company’s financial instruments at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates:
Tabel di bawah menyajikan instrumen keuangan Perseroan pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
Bunga mengambang/ Floating rate Aset keuangan Bank Piutang pembiayaan 1) konsumen lnvestasi sewa 1) pembiayaan 1) Tagihan anjak piutang Piutang pihak berelasi Piutang lain-lain dan aset lain-lain Jumlah Llabilitas keuangan Pinjaman yang diterima dan cerukan
Market risk management (continued)
31 Desember/December 2016 Bunga tetap/Fixed rate Kurang dari Lebih dari 1 tahun/ 3 tahun/ Less than 1 - 3 tahun/ More than 1 year 1 - 3 years 3 years
Jumlah/ Total
397) -)
-) 681.150)
-) 3.506.516)
-) 2.515.508)
397) 6.703.174)
-)
18.370)
142.570)
2.904)
163.844)
-) 50.418)
417) -)
-) -)
-) -)
417) 50.418)
-) 50.815)
4.202) 704.139)
12.074) 3.661.160)
4.828) 2.523.240)
21.104) 6.939.354)
(190.276)
(1.361.121)
(125.000)
-) (1.676.397)
Financial assets Cash in banks Consumer financing 1) receivables Investment in finance 1) leases 1) Factoring receivables Due from related parties Other receivables and other assets Total
Utang sewa pembiayaan Utang obligasi - bersih Wesel bayar jangka menengah Jumlah
-) -)
(1.363) (1.612.990)
(366) (669.390)
-) (1.729) -) (2.282.380)
Financial liabilities Borrowings and overdraft Obligations under finance Lease Bonds payable - net
-) (190.276)
(119.791) (3.095.265)
-) (794.756)
-) (119.791) -) (4.080.297)
Medium-term notes Total
Gap re-pricing suku bunga
(139.461)
(2.391.126)
2.866.404)
1)
2.523.240)
2.859.057)
1)
Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai
34
Interest rate re-pricing gap
Before allowance for impairment losses
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar (lanjutan)
c.
Bunga mengambang/ Floating rate Aset keuangan Bank Piutang pembiayaan 1) konsumen lnvestasi sewa 1) pembiayaan 1) Tagihan anjak piutang Piutang pihak berelasi Piutang lain-lain dan aset lain-lain Jumlah Llabilitas keuangan Pinjaman yang diterima dan cerukan
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Market risk management (continued)
31 Desember/December 2015 Bunga tetap/Fixed rate Kurang dari Lebih dari 1 tahun/ 3 tahun/ Less than 1 - 3 tahun/ More than 1 year 1 - 3 years 3 years
Jumlah/ Total
202) -)
-) 696.093)
-) 2.995.380)
-) 1.913.875)
202) 5.605.348)
718)
31.738)
144.544)
1.884)
178.884)
-) 50.000)
10.690) -)
-) -)
-) -)
10.690) 50.000)
-) 50.920)
2.504) 741.025)
10.769) 3.150.693)
5.361) 1.921.120)
18.634) 5.863.758)
Financial assets Cash in banks Consumer financing 1) receivables Investment in finance 1) leases 1) Factoring receivables Due from related parties Other receivables and other assets Total
Utang sewa pembiayaan Utang obligasi - bersih Wesel bayar jangka menengah Jumlah
-) -)
(1.226) (1.386.881)
(1.729) (1.032.513)
-) (2.955) -) (2.419.394)
Financial liabilities Borrowings and overdraft Obligations under finance Lease Bonds payable - net
-) (197.971)
(297.734) (2.282.310)
(118.837) (1.253.079)
-) (416.571) -) (3.733.360)
Medium-term notes Total
Gap re-pricing suku bunga
(147.051)
(1.541.285)
1.897.614)
1)
(197.971)
(596.469)
(100.000)
-)
1.921.120)
(894.440)
2.130.398)
1)
Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai
Interest rate re-pricing gap
Before allowance for impairment losses
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate):
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perseroan (melalui dampak dari suku bunga mengambang): 31 Desember/December 2016 2015 Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
d.
(1.433) 1.433)
Manajemen risiko likuiditas
(848) 848)
d.
Increase in interest rate in 100 basis points Decrease in interest rate in 100 basis points
Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk melakukan pelunasan pinjaman yang diterima, wesel bayar jangka menengah dan utang obligasi yang jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the Company has insufficient capacity to fund the increase in assets, or is unable to meet its payment obligations as they fall due, including to repay its borrowings, medium-term notes and bonds payable which mature.
Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan, Perseroan melakukan diversifikasi sumber dananya. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Perseroan memperoleh sumber dana dari pinjaman bank dan pasar modal melalui penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Perseroan telah melakukan kerjasama dengan sejumlah bank lokal dan bank asing untuk penyediaan sumber dana jangka pendek, baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing, guna memperkuat struktur pendanaannya.
In order to reduce the risk of dependency on one funding source, the Company has diversified its funding resources. Besides capital and customer’s installment collection, the Company generates funding resources from bank loans and capital market through issuing bonds and medium-term notes. The Company has engaged with a number of local and foreign banks in providing short-term funding, both in Rupiah and foreign currencies, in order to strengthen the funding structures.
35
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) d.
4.
Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d.
Liquidity risk management (continued) The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Company’s financial liabilities based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2016 and 2015:
Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Perseroan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: 31 Desember/December 2016
Nilai tercatat/ Carrying amount Pinjaman yang diterima dan cerukan Beban yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Wesel bayar jangka menengah Utang obligasi Utang lain-lain
Nilai nominal bruto arus kas keluar/ Gross nominal cash outflow
< 1 bulan/ month
1 - 3 bulan/ months
> 3 - 12 bulan/ months
> 1- 3 tahun/ years
(1.676.397)
(1.702.430)
(1.553.716)
(1.987)
(8.943)
(137.784)
(46.146)
(46.146)
(2.918)
(17.541)
(23.001)
(2.686)
Borrowings and overdraft
(1.729)
(1.855)
(124)
(247)
(1.112)
(372)
Accrued expenses Obligations under finance lease
(119.791) (2.282.380) (944.295)
(124.764) (2.442.182) (944.295)
-) -) (944.295)
(124.764) (461.864) -)
-) (1.268.261) -)
-) (712.057) -)
Medium-term notes Bonds payable Other payables
(5.070.738)
(5.261.672)
(2.501.053)
(606.403)
(1.301.317)
(852.899)
31 Desember/December 2015
Nilai tercatat/ Carrying amount Pinjaman yang diterima dan cerukan Beban yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Wesel bayar jangka menengah Utang obligasi Utang lain-lain
Nilai nominal bruto arus kas keluar/ Gross nominal cash outflow
< 1 bulan/ month
1 - 3 bulan/ months
> 3 - 12 bulan/ months
> 1- 3 tahun/ years
Borrowings and overdraft
(894.440)
(922.968)
(795.432)
(1.597)
(7.185)
(118.754)
(38.151)
(38.151)
(34.415)
(116)
(3.141)
(479)
(2.955)
(3.337)
(123)
(247)
(1.112)
(1.855)
Accrued expenses Obligations under finance lease
(416.571) (2.419.394) (704.784)
(458.892) (2.628.768) (704.784)
-) -) (704.784)
(4.764) (489.295) -)
(329.364) (1.037.548) -)
(124.764) (1.101.925) -)
Medium-term notes Bonds payable Other payables
(4.476.295)
(4.756.900)
(1.534.754)
(496.019)
(1.378.350)
(1.347.777)
The nominal cash outflow disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liability.
Nilai nominal arus kas keluar yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan.
36
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) e.
f.
4.
Risiko operasional
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) e.
Operational risk
Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian, baik langsung ataupun tidak langsung, yang timbul dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan dari faktor eksternal, selain risiko kredit, pasar dan likuiditas, seperti risiko yang timbul dari hukum dan peraturan perundang-undangan dan tata laku Perseroan yang secara umum diterima. Risiko operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Perseroan.
Operational risk is the risk of direct or indirect losses arising from a wide variety of causes associated with the Company’s processes, personnel, technology and infrastructure, and from external factors, other than credit, market and liquidity risks, such as those arising from legal and regulatory requirements and generally accepted standards of corporate behavior. Operational risks arise from all of the Company’s operations.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Perseroan menghadapi risiko kelalaian penerapan standar dan prosedur operasional maupun pengendalian yang tidak menunjang pertumbuhan Perseroan, terutama dalam menganalisa kelayakan pembiayaan dan pengawasan terhadap penagihan piutang. Hal ini dapat mempengaruhi proses transaksi usaha dan akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi dan tingkat layanan kepada pelanggan dan dealer, yang mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan.
In performing its operational activities, the Company faces a risk of negligence in applying operational standards and procedures as well as controls which do not support the Company's growth, particularly in analyzing financing feasibility and supervision of receivables collection. This can affect the process of business transaction and will disturb the operation and level of services to customers and dealer, which affect the Company’s performance and competitiveness.
Untuk mengurangi risiko operasional, Perseroan melakukan pengendalian yang inheren dan terintegrasi dalam setiap proses atau prosedur operasional untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional telah sesuai dengan standar operasional dan prosedur. Perseroan juga meninjau standar operasional dan prosedur secara berkala.
To mitigate the operational risk, the Company places inherent and integrated control in each operational process or procedure to ascertain that all operational processes have complied with operational standards and procedures. The Company also reviews the operational standards and procedures periodically.
Manajemen modal
f.
Capital management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that the Company maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders’ value.
Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perseroan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net worth) berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014. Kebijakan Perseroan adalah menjaga agar gearing ratio Perseroan tidak melebihi batas maksimum yang disyaratkan oleh peraturan, yaitu 10 (sepuluh) kali.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to be in line with changes in economic conditions. The Company monitors its capital using gearing ratio by dividing total debt to total capital (net worth), based on the Regulation of the Financial Services Authority No. 29/POJK.05/2014. The Company’s policy is to maintain the gearing ratio below the maximum requirements, i.e. 10 (ten) times.
37
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) f.
4.
Manajemen modal (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) f.
Capital management (continued) The Company’s gearing ratio as of 31 December 2016 and 2015 was 1.54 times and 1.89 times, respectively. The Company has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.
Rasio utang terhadap modal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar 1,54 kali dan 1,89 kali. Perseroan telah memenuhi semua ketentuan modal eksternal sepanjang tahun. 31 Desember/December 2016 2015
Debt
Pinjaman Pinjaman yang diterima dan cerukan Wesel bayar jangka menengah Utang obligasi Jumlah pinjaman
1.676.397) 120.000) 2.287.000) 4.083.397)
Borrowings and overdrafts Medium-terms notes Bonds payable
894.440) 420.000) 2.425.000) 3.739.440)
Total debt
Modal
Equity
Modal Penyertaan dalam saham Jumlah modal
2.902.041) (246.252) 2.655.789)
2.189.675) (213.223) 1.976.452)
Equity Investment in shares
1,54)
1,89)
Gearing ratio (times)
Rasio utang terhadap modal (kali)
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
5.
Total equity
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 4).
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 4).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a. Key sources of estimation uncertainty
a.1.
a.1.
Penyisihan kerugian penurunan nilai asset keuangan
Allowances for impairment losses of financial assets Evaluation for impairment on financial assets accounted for at amortized cost is described in Note 3a.5.
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 3a.5.
38
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan) a.
5.
Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (lanjutan) a.1.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) a.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets (continued) Evaluation on collective impairment allowance covers credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining allowance for collective impairment losses.
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan b.1.
b.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Critical accounting judgments in applying the Company’s accounting policies b.1. Financial asset and liability classification The Company’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated at the inception into different accounting categories in accordance with the prevailing accounting standards and based on certain circumstances.
Kebijakan akuntansi Perseroan memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan berdasarkan kondisi tertentu. b.2.
Key sources of estimation uncertainty (continued)
Penilaian instrumen keuangan
b.2. Valuation of financial instrument
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perseroan meliputi penilaian instrumen keuangan.
Critical accounting judgments made in applying the Company’s accounting policies include valuation of financial instruments.
Kebijakan akuntansi Perseroan untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 3a.7.
The Company’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 3a.7.
Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada catatan 29.
Information about fair value of financial instruments is disclosed in Note 29.
39
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
6.
KAS DI BANK
6.
CASH IN BANKS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/December 2016 2015 Kas di bank Rupiah Pihak ketiga PT Bank Negara Indonesia Standard Chartered Bank Indonesia PT Bank DBS Indonesia The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - cabang Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5) Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - cabang Indonesia (USD 2.320 dan USD 2.323 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015) Jumlah kas di bank dengan pihak ketiga Rupiah Pihak berelasi PT Bank Central Asia Tbk Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi PT Bank Central Asia Tbk (USD 508 dan USD 504 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015)
128 11 11
62) 10) 10)
5 12
6) 17)
31
32)
198
137)
Cash in banks Rupiah Third parties PT Bank Negara Indonesia Standard Chartered Bank Indonesia PT Bank DBS Indonesia The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - Indonesia branch Others (each below Rp 5) US Dollar Third party The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - Indonesia branch (USD 2,320 and USD 2,323 as of 31 December 2016 and 2015, respectively) Total cash in banks with third parties Rupiah Related party PT Bank Central Asia Tbk US Dollar Related party PT Bank Central Asia Tbk (USD 508 and USD 504 as of 31 December 2016 and 2015, respectively)
192
58))
7
7))
Jumlah kas di bank dengan pihak berelasi
199
65))
Total cash in banks with related party
Jumlah kas di bank
397
202))
Total cash in banks
As of 31 December 2016 and 2015, the contractual interest rates per annum on current accounts were as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tingkat suku bunga kontraktual setahun atas jasa giro adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Dolar Amerika Serikat
0% - 2% 0%
(0% - 2,50% (0%
Rupiah US Dollar
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat kas di bank yang dibatasi penggunaannya.
As of 31 December 2016 and 2015, there was no cash in bank being pledged as collateral.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas di bank diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of cash in banks was disclosed in Note 29.
40
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
7.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Consumer financing receivables at amortized cost were as follows:
Piutang pembiayaan konsumen pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2016 2015 Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai sendiri Bagian pembiayaan yang dibiayai bersama pihak berelasi without recourse (lihat Catatan 26) Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Pendapatan administrasi yang belum di amortisasi bersih Piutang pembiayaan konsumen, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai - pihak ketiga Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang pembiayaan konsumen, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai Tingkat suku bunga kontraktual setahun
5.684.150)
) 4.424.713)
4.792.349)
4.169.349)
10.476.499)
8.594.062)
(3.111.101)
(2.407.768)
(662.224)
(580.946)
6.703.174) (80.482)
5.605.348) (81.836)
6.622.692)
5.523.512)
6,68% - 27%
6,89% - 27%
Third parties Self-financing Share in joint financing with related party without recourse (see Note 26) Consumer financing receivables Unearned consumer financing income Unamortized administration income - net Consumer financing receivables, before allowance for impairment losses - third parties Allowance for impairment losses Total consumer financing receivables, after allowance for impairment losses Contractual interest rate per annum
Perseroan memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.
The Company extends consumer financing contracts for motor vehicles with terms ranging 1 (one) year to 6 (six) years.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
The movement in the allowance for impairment losses on consumer financing receivables was as follows:
31 Desember/December 2016 Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir
2015
81.836) 39.493) (40.847) 80.482)
81.419) 36.455) (36.038) 81.836)
Beginning balance Addition during the year Written-off during the year Ending balance
Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan adalah sebesar Rp 10.881 dan Rp 5.681 masingmasing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015.
The collection of consumer financing receivables previously written-off amounted to Rp 10,881 and Rp 5,681 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, piutang pembiayaan konsumen (sebelum dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui) masing-masing sebesar Rp 2.974.054 dan Rp 2.685.664 dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima dan cerukan, utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah (lihat Catatan 12, 13 dan 14).
As of 31 December 2016 and 2015, consumer financing receivables (before deduction of unearned consumer financing income) amounted to Rp 2,974,054 and Rp 2,685,664, are pledged as collateral to borrowings and overdraft, bonds payable and medium-term notes (see Notes 12, 13 and 14).
41
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
7.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
The consumer financing receivables are secured by the related certificates of ownership (“BPKB”) of the vehicles financed by the Company.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the allowance for impairment losses was adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, entitas induk, dimana porsi BCA atas pembiayaan bersama tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) jumlah keseluruhan pembiayaan konsumen (lihat Catatan 26 dan 27). Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, informasi tentang porsi pembiayaan bersama antara Perseroan dan BCA adalah sebagai berikut:
The Company entered into joint consumer financing agreement with BCA, the parent entity, where the BCA’s portion on joint financing shall not be more than 95% (ninety five percent) of total financing amount (see Notes 26 and 27). As of 31 December 2016 and 2015, the information about joint financing portion between the Company and BCA was as follows:
2016 Jumlah piutang pembiayaan bersama sebelum dikurangi pendapatan pembiayaan bersama yang belum diakui Bagian piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai BCA Bagian piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai oleh Perseroan
31 Desember/December % 2015
%
45.012.639)
100%)
39.997.697)
100%)
(40.220.290)
(89,35%)
(35.828.348)
(89,58%)
4.792.349)
10,65%)
4.169.349)
10,42%)
Consumer financing receivables before deducting unearned joint financing income Portion consumer financing receivables financed by BCA Portion of consumer financing receivables financed by the Company
Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.
The risk of uncollectible receivable is assumed by the respective parties proportionally based on their respective finance portion.
Informasi mengenai jatuh tempo piutang pembiayaan konsumen diungkapkan di Catatan 4c.
Information on maturities of consumer financing receivables was disclosed in Note 4c.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of consumer financing receivables was disclosed in Note 29.
42
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8.
INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN
8.
INVESTMENT IN FINANCE LEASES
31 Desember/December 2016 2015 Pihak ketiga Tagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo dalam periode: Sampai dengan 1 tahun > 1 tahun sampai dengan 3 tahun > 3 tahun Nilai sisa yang terjamin Investasi sewa pembiayaan bruto Dikurangi: Pendapatan pembiayaan tangguhan Simpanan pinjaman Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pihak ketiga Penyisihan kerugian penurunan nilai Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai pihak ketiga
) 107.959) 68.976) 973) 177.908) 149.778) 327.686)
108.538) 70.711) 275) 179.524) 143.456) 322.980)
(19.688) (149.778)
(20.194) (143.456)
158.220) (1.827)
159.330) (4.851)
156.393)
154.479)
Pihak berelasi Tagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo dalam periode: Sampai dengan 1 tahun > 1 tahun sampai dengan 3 tahun
Jumlah investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai Tingkat suku bunga kontraktual setahun
Guarantee residual value Gross investment in finance leases Less: Unearned lease income Security deposits Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses third parties Allowance for impairment losses Net investment in finance leases, after allowance for impairment losses third parties Related parties Gross finance lease receivables due in periods: Up to 1 year > 1 year up to 3 years
3.473) 2.726) 6.199) 1.666) 7.865)
14.315) 7.097) 21.412) 3.549) 24.961)
(575) (1.666)
(1.858) (3.549)
5.624) (39)
19.554) (195)
5.585)
19.359)
Less: Unearned lease income Security deposits Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses related parties Allowance for impairment losses Net investment in finance leases, after allowance for impairment losses related parties
161.978)
173.838)
Total net investment in finance leases, after allowance for impairment losses
Nilai sisa yang terjamin Investasi sewa pembiayaan bruto Dikurangi: Pendapatan pembiayaan tangguhan Simpanan pinjaman Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pihak berelasi Penyisihan kerugian penurunan nilai Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai pihak berelasi
Third parties Gross finance lease receivables, due in periods: Up to 1 year > 1 year up to 3 years > 3 years
10,75% - 17%
11% - 17%
Guarantee residual value Gross investment in finance leases
Contractual interest rate per annum
Simpanan jaminan yang merupakan kewajiban Perseroan kepada penyewa akan dikembalikan kepada penyewa pada akhir periode sewa jika penyewa tidak menggunakan hak opsinya untuk membeli aset yang disewakan.
Security deposits which represent liabilities of the entity to the lessees should be returned to the lessees at the end of the lease period if the lessees do not exercise their bargain purchase options.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan kendaraan dijamin dengan aset sewa yang dibiayai Perseroan.
The finance lease receivables are secured by the leased assets financed by the Company.
Perseroan memberikan kontrak investasi sewa pembiayaan untuk kendaraan bermotor dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun.
The Company extends finance lease contracts for motor vehicles with terms of 3 (three) years and 4 (four) years.
43
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8.
INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
8.
INVESTMENT IN FINANCE LEASES (Continued)
Piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan.
Financing lease receivables as of 31 December 2016 and 2015 were collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on financing lease receivables.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
The movement in the allowance for impairment losses on financing lease receivables was as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Saldo awal (Pemulihan) penambahan selama tahun berjalan Saldo akhir
9.
5.046) (3.180) 1.866)
(3.203) (1.843) (5.046)
Beginning balance (Reversal) addition during the year Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
Management believes that the allowance for impairment losses on financing lease receivables was adequate to cover possible losses on uncollectible financing lease receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada tagihan sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan.
As of 31 December 2016 and 2015, there were no finance lease receivables pledged as collateral.
Informasi mengenai jatuh tempo investasi sewa pembiayaan diungkapkan di Catatan 4c.
Information on maturities of investment in finance leases was disclosed in Note 4c.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang investasi sewa pembiayaan diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of investment in finance leases was disclosed in Note 29.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG
9.
FACTORING RECEIVABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/December 2016 2015 Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang yang belum diakui Tagihan anjak piutang, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang Tagihan anjak piutang, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai Tingkat suku bunga kontraktual setahun
432) (15)
10.828) (138)
(417)
(671)
-)
10.019)
Factoring receivables Unearned factoring income Factoring receivables, before allowance for impairment losses Allowance for impairment losses on factoring receivables Factoring receivables, after allowance for impairment losses
417)
10.690)
18%
18%
Contractual interest rate per annum
44
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG (Lanjutan)
9.
FACTORING RECEIVABLES (Continued) The movement in the allowance for impairment losses on factoring receivables calculated on collective basis was as follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang yang dihitung menggunakan basis kolektif adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2016 2015 Saldo awal Pemulihan selama tahun berjalan Saldo akhir
671) (254) 417)
1.009) (338) 671)
Beginning balance Reversal during the year Ending balance
Seluruh tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 merupakan piutang dengan jangka waktu kurang dari 3 bulan.
All factoring receivables as of 31 December 2016 and 2015 were receivables with maturity period of less than 3 months.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
Management believes that the allowance for impairment losses on factoring receivables was adequate to cover possible losses on uncollectible factoring receivables.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tagihan anjak piutang diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of factoring receivables was disclosed in Note 29.
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS This account consists of:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2016 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
Penambahan/ Additions
Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance Acquisition cost Direct ownership Land Building and improvements Motor vehicles Furnitures, fixtures and office equipments
147.097) 7.087) 18.152)
-) -) 6.815)
-) -) (4.283)
147.097) 7.087) 20.684)
61.888) 234.224)
26.728) 33.543)
(692) (4.975)
87.924) 262.792)
4.050)
-)
-)
4.050)
238.274)
33.543)
(4.975)
266.842)
Total acquisition cost
(533) (8.421)
(355) (3.411)
-) 2.950)
(888) (8.882)
(49.198) (58.152)
(9.550) (13.316)
641) 3.591)
(58.107) (67.877)
Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Motor vehicles Furnitures, fixtures and office equipments
(426)
(726)
-)
(1.152)
Jumlah akumulasi penyusutan
(58.578)
(14.042)
3.591)
(69.029)
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
179.696)
197.813)
Net book value
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor
45
Assets under financing lease Motor vehicles
Assets under financing lease Motor vehicles
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
10. FIXED ASSETS (Continued) 2015
Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
Penambahan/ Additions
Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
63.863) 3.875) 5.800)
-) -) (5.706)
147.097) 7.087) 18.152)
56.268) 160.772)
6.392) 79.930)
(772) (6.478)
61.888) 234.224)
3.400)
4.050)
(3.400)
4.050)
164.172)
83.980)
(9.878)
238.274)
Total acquisition cost Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Motor vehicles Furnitures, fixtures and office equipments
(356) (9.761)
(177) (2.636)
-) 3.976)
(533) (8.421)
(42.778) (52.895)
(7.067) (9.880)
647) 4.623)
(49.198) (58.152)
(2.463)
(1.023)
3.060)
(426)
Jumlah akumulasi penyusutan
(55.358)
(10.903)
7.683)
Nilai buku bersih
108.814)
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor
Acquisition cost Direct ownership Land Building and improvements Motor vehicles Furnitures, fixtures and office equipments
83.234) 3.212) 18.058)
Assets under financing lease Motor vehicles
Assets under financing lease Motor vehicles
(58.578)
Total accumulated depreciation
179.696)
Net book value
The detail of gain on sale of fixed assets for the years ended 31 December 2016 and 2015 was as follows:
Rincian laba penjualan aset tetap untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desember/December 2016 2015 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku bersih aset tetap
2.979) (1.384)
3.990) (2.290)
Proceeds from sale of fixed assets Net book value of fixed assets
Laba penjualan aset tetap
1.595)
1.700)
Gain on sale of fixed assets
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp 36.457 dan Rp 30.204.
As of 31 December 2016 and 2015, the cost of fully depreciated fixed assets that were still in use amounted to Rp 36,457 and Rp 30,204.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan.
As of 31 December 2016 and 2015, the Company did not have any fixed assets pledged as collateral.
Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah aset tetap yang berasal dari jaminan yang dikuasakan kembali sebesar Rp 6.815 dan Rp 5.800 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Included in the addition of fixed assets is fixed assets came from collaterals amounted to Rp 6,815 and Rp 5,800 as of 31 December 2016 and 2015, respectively.
46
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
10. FIXED ASSETS (Continued)
Hak atas tanah berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dengan jangka waktu masa penggunaan akan berakhir pada tahun 2041. Manajemen berpendapat bahwa hak kepemilikan atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The land rights are in the form of certificate of Hak Guna Bangunan (“HGB”), which will be due in 2041. Management believes that the land rights can be renewed or extended upon expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset tetap (kecuali tanah) Perseroan diasuransikan melalui pihak berelasi (PT Asuransi Umum BCA) dan pihak ketiga (PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Chubb General Insurance Indonesia (dahulu PT Asuransi ACE Jaya Proteksi), PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, PT Pan Pacific Insurance dan PT Asuransi Sinar Mas) terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 79.633 dan Rp 64.684. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
As of 31 December 2016 and 2015, the Company’s fixed assets (except for land) were insured with a related party (PT)Asuransi Umum BCA) and third parties (PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Chubb General Insurance Indonesia (formerly PT Asuransi ACE Jaya Proteksi), PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, PT Pan Pacific Insurance and PT Asuransi Sinar Mas) against losses arising from fire and all possible risks with total insurance coverage amounted to Rp 79,633 and Rp)64,684, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perseroan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the value of fixed assets as of 31 December 2016 and 2015.
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM
11. INVESTMENT IN SHARES This account consists of:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2016 Akumulasi bagian atas laba bersih/ Accumulated Nilai perolehan/ Nilai tercatat/ share in net Cost income Carrying value Investasi pada entitas asosiasi PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA Penyertaan lainnya PT Bank BCA Syariah Jumlah
Investments in associated entities PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA
75.000 51.000 126.000
75.718 44.533 120.251
150.718 95.533 246.251
1
-
1
Other investment PT Bank BCA Syariah
126.001
120.251
246.252
Total
31 Desember/December 2015 Akumulasi bagian atas laba bersih/ Accumulated Nilai perolehan/ Nilai tercatat/ share in net Cost income Carrying value Investasi pada entitas asosiasi PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA Penyertaan lainnya PT Bank BCA Syariah Jumlah
Investments in associated entities PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA
75.000) 51.000) 126.000)
56.827) 30.395) 87.222)
131.827) 81.395) 213.222)
1)
-)
1)
Other investment PT Bank BCA Syariah
126.001)
87.222)
213.223)
Total
47
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan)
11. INVESTMENT IN SHARES (Continued) Total assets, liabilities, income and net income of each associated entity were as follows:
Jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan laba bersih untuk masing-masing entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Jumlah aset/ Total assets PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA
1.871.191 1.133.794
Jumlah aset/ Total assets PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA
2.106.872) 898.627)
31 Desember/December 2016 Jumlah pendapatan/ Total income
Jumlah liabilitas/ Total liabilities
1.267.388 760.443
Laba bersih/ Net income
1.049.964 511.489
31 Desember/December 2015 Jumlah pendapatan/ Total income
Jumlah liabilitas/ Total liabilities
1.577.509) 577.397)
a.
PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA
Laba bersih/ Net income
1.098.389) 371.363)
a. PT Central Santosa Finance
75.563 56.550
76.179) 44.159)
PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA
PT Central Santosa Finance
Pada tanggal 29 April 2010, Perseroan melakukan penyertaan pada PT Central Santosa Finance (“CSF”) sebesar 25.000 (dua puluh lima ribu) saham atau Rp 25.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 25% (dua puluh lima persen). Penyertaan ini dicatat dengan metode ekuitas. CSF bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan memulai kegiatan komersialnya sejak bulan September 2010.
On 29 April 2010, the Company invested in PT Central Santosa Finance (“CSF”) by acquiring 25,000 (twenty five thousand) shares at Rp 25,000 for a 25% (twenty five percent) share ownership. The investment is recorded using the equity method. CSF is engaged in consumer financing activities. CSF started its commercial operations in September 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diaktakan dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 73 tanggal 31 Oktober 2014, CSF melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 200.000 dengan mengeluarkan 200.000 (dua ratus ribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 50.000. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap CSF tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen).
Based on the Extraordinary General Meeting of Stockholders which was effected by Notarial Deed of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 73 dated 31 October 2014, CSF increased its authorized share capital by Rp 200,000, through issuance of 200,000 (two hundred thousand) shares of which the Company took 50,000 (fifty thousand) shares. The addition of these shares worth Rp 50,000. With these additional shares, the Company’s share of ownership in CSF remains at 25% (twenty five percent).
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masingmasing sebesar Rp 18.891 dan Rp 19.045 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Share of net income of associated entity amounted to Rp 18,891 and Rp 19,045 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively, and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
48
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan)
11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)
b. PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance)
b.
PT Asuransi Umum BCA (previously PT Central Sejahtera Insurance)
Perseroan mengadakan perjanjian jual beli saham PT Central Sejahtera Insurance (“CSI”) masing-masing dengan Hendro Hadinoto Wenan dan Sujaya Dinata Pangestu yang diaktakan dengan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., masing-masing No. 219 dan 220 tanggal 23 Desember 2010. Perseroan membeli 40 (empat puluh) lembar saham dari Hendro Hadinoto Wenan dan 1.960 (seribu sembilan ratus enam puluh) lembar saham dari Sujaya Dinata Pangestu. Kepemilikan Perseroan pada CSI adalah sebesar 2.000 (dua ribu) lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan nilai perolehan saham sebesar Rp 12.250. Pada awal berdirinya, CSI berdiri dengan nama PT Asuransi Ganesha Danamas. Pada tahun 2006, PT)Asuransi Ganesha Danamas berubah nama menjadi PT Transpacific General Insurance dan kemudian berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 31 tanggal 29 April 2011 diubah menjadi PT Central Sejahtera Insurance. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-35600.AH.01.02.TH.2011 tanggal 18 Juli 2011. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 08 tanggal 10 September 2012, CSI melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 5.000 dengan mengeluarkan 1.000 (seribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 1.250. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap CSI tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen). Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 7 tanggal 5 Desember 2013, mengenai perubahan nama CSI menjadi PT Asuransi Umum BCA.
The Company entered into sale and purchase agreements on PT Central Sejahtera Insurance (“CSI”) shares with Hendro Hadinoto Wenan and Sujaya Dinata Pangestu which were effected by Notarial Deeds No. 219 and 220, respectively, of Buntario Tigris, S.H., dated 23 December 2010. The Company purchased 40 (forty) shares from Hendro Hadinoto Wenan and 1,960 (one thousand nine hundred sixty) shares from Sujaya Dinata Pangestu. The Company’s share ownership in CSI is 2,000 (two thousand) shares and percentage of ownership at 25% (twenty five percent) with acquisition cost amounted to Rp 12,250. At its inception, CSI was established under the name of PT Asuransi Ganesha Danamas. In 2006, PT Asuransi Ganesha Danamas changed its name to PT Transpacific General Insurance and was further changed to PT Central Sejahtera Insurance based on the Notarial Deed of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. No. 31 dated 29 April 2011. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Right in its Decision Letter No. AHU35600.AH.01.02.TH.2011 dated 18 July 2011. Based on the General Meeting of Stockholders (“GMS”) which was effected by Notarial Deed of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. No. 08 dated 10 September 2012, CSI increased its authorized share capital by Rp 5,000, through issuance of 1,000 (one thousand) shares of which the Company took 250 (two hundred fifty) shares. The addition of these shares worth Rp 1,250. With these additional shares, the Company’s share of ownership in CSI remains at 25% (twenty five percent). The latest amendment was made through Notarial Deed No. 7 of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., dated 5 December 2013 concerning the changes of CSI name to become PT Asuransi Umum BCA.
Berdasarkan Keputusan Rapat PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 03 tanggal 23 Juli 2015, BCAI melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 590.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebanyak Rp 150.000 dengan mengeluarkan 30.000 (tiga puluh ribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 7.500 (tujuh ribu lima ratus) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 37.500. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap BCAI tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen).
Based on the meeting’s resolution of PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) which was effected by Notarial Deed of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. No. 03 dated 23 July 2015, BCAI increased its authorized share capital by Rp 590.000 and increased fully issued and paid-up capital by Rp 150,000 through issuance of 30,000 (thirty thousand) shares of which the Company took 7,500 (seven thousand five hundred) shares. The addition of these shares worth Rp 37,500. With these additional shares, the Company’s share of ownership in BCAI remains at 25% (twenty five percent).
49
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan)
11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)
b. PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance) (lanjutan)
b.
Shares of net income of associated entities amounted to Rp 14,138 and Rp 11,039 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively, and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masingmasing sebesar Rp 14.138 dan Rp 11.039 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. c.
PT Asuransi Umum BCA (previously PT Central Sejahtera Insurance) (continued)
PT Bank BCA Syariah
c.
PT Bank BCA Syariah
Pada bulan Desember 2009, Perseroan dan Franki Tjahyadikarta mengadakan perjanjian jual beli saham sebesar 1 (satu) lembar saham PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 tanggal 16 Desember 2009. Investasi ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp 1. Persentase kepemilikan Perseroan di UIB adalah sebesar 0,01%. Nama UIB telah diubah berdasarkan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 49 tanggal 16 Desember 2009 menjadi PT Bank BCA Syariah. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU01929.AH.01.02.TH.2010 tanggal 14 Januari 2010.
In December 2009, the Company and Franki Tjahyadikarta entered into a sale and purchase agreement of 1 (one) share of PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) which was notarized by Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 dated 16 December 2009. The investment of Rp 1 was recorded at cost. The Company’s percentage of ownership in UIB is 0.01%. UIB’s name has been changed to PT Bank BCA Syariah based on the Notarial Deed of Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H. No. 49 dated 16 December 2009. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU01929.AH.01.02.TH.2010 dated 14 January 2010.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penyertaan dalam saham diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of investment in shares of stock was disclosed in Note 29.
12. PINJAMAN YANG DITERIMA DAN CERUKAN
12. BORROWINGS AND OVERDRAFT
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo pinjaman bank adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding bank loans were as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Pihak ketiga Pinjaman yang diterima Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank DKI PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd - Cabang Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Dinar Indonesia Tbk
Pihak berelasi Pinjaman yang diterima Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Cerukan Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
Jumlah
301.309 225.052 500.962
195.379 150.063
125.307 100.320
100.418 100.374
60.011 72.835 1.385.796
50.013 596.247
Third parties Borrowings Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank DKI PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd - Indonesia Branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Dinar Indonesia Tbk
100.222
Related party Borrowings Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
190.276
197.971
Overdraft Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
290.601
298.193
1.676.397
894.440
100.325
50
Total
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. PINJAMAN YANG DITERIMA DAN CERUKAN (Lanjutan)
12. BORROWINGS AND OVERDRAFT (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, fasilitas pinjaman dari bank yang tersedia adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding bank loan facilities were as follows:
Jumlah fasilitas/Facility amount
Tanggal jatuh tempo/Maturity date
31 Desember/December 2016
31 Desember/December
2015
2016
2015 Third parties Borrowings Rupiah
Pihak ketiga Pinjaman yang diterima Rupiah PT Bank Victoria International Tbk
300.000
225.000
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank UOB Indonesia
800.000 250.000
800.000 250.000
PT Bank DBS Indonesia PT Bank KEB Hana (dahulu PT Bank Hana)
100.000
100.000
9 Juni/ /June 2017 31 Mei/ May 2017 8 September 2017 10 Maret/ March 2017
-
180.000
-
PT Bank DKI
500.000
150.000
28 September 2017
-
200.000
200.000
200.000
100.000
100.000
11 Desember/ December 2018 24 Pebruari/ February 2017
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. cabang Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Dinar Indonesia Tbk Dolar Amerika Serikat1) Standard Chartered Bank Indonesia The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - cabang Indonesia
17 Desember/ December 2016 30 Desember/ December 2016 8 September 2016 10 Maret/ March 2016 21 Maret/ March 2016 28 Desember/ December 2016 21 Pebruari/ February 2016 11 Desember/ December 2018 24 Pebruari/ February 2016
PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank UOB Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank KEB Hana (previously PT Bank Hana) PT Bank DKI PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk
31 Juli/ July 2016 16 Juni/ June 2016
PT Bank Nationalnobu Tbk The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Indonesia branch PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
-
PT Bank Dinar Indonesia Tbk
400.000
400.000
300.000
300.000
72.500
-
31 Juli/ July 2016*) 15 Juni/ June 2017 30 Maret/ March 2017
20.000
20.000
30 September 2017
30 September 2016
50.000
12.000
14 September 2017
14 September 2016
US Dollar1) Standard Chartered Bank Indonesia The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Indonesia branch Related party Borrowings Rupiah
Pihak berelasi Pinjaman yang diterima Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
100.000
100.000
15 Nopember/ November 2017
200.000
15 Nopember/ November 2017
-
15 Nopember/ November 2017
15 Pebruari/ February 2016
PT Bank Central Asia Tbk Overdraft Rupiah
Cerukan Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
50.000
15 Pebruari/ February 2016
PT Bank Central Asia Tbk Multifacility Rupiah
Multifasilitas Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
150.000
1)
PT Bank Central Asia Tbk
-
1)
Dalam ribuan Dolar Amerika Serikat ) * Masih dalam proses perpanjangan
In thousand of US Dollar ) * In extention process
The range of contractual interest rates per annum on the above bank loans are as follows:
Kisaran suku bunga kontraktual setahun untuk pinjaman dari bank di atas adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Dolar Amerika Serikat
5,50% - 9,50% 0,80% - 1,78%
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, pinjamanpinjaman bank ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 1.767.248 dan Rp1.262.958.
7,19% - 9,50% -
Rupiah US Dollar
As of 31 December 2016 and 2015, these bank loans were secured by consumer financing receivables amounted to Rp 1,767,248 and Rp 1,262,958, respectively.
51
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. PINJAMAN YANG DITERIMA DAN CERUKAN (Lanjutan)
12. BORROWINGS AND OVERDRAFT (Continued)
Seluruh perjanjian di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain selain yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau anggaran dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.
All loan agreements include certain covenants which are normally required for such credit facilities, such as limitations to initiate merger or consolidation with other parties, obtain loans from other parties except loans obtained in the normal course of business, or changes in its capital structure and/or articles of association without notification to/prior written approval from the creditors and maintenance of certain agreed financial ratios.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.
As of 31 December 2016 and 2015, the Company was in compliance with all the requirements mentioned in this loan facility agreement.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima dan cerukan diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of borrowings and overdraft was disclosed in Note 29.
13. UTANG OBLIGASI
13. BONDS PAYABLE As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding balance of bonds issued by the Company (see Note 1b) was as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 and 2015, saldo utang obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan (lihat Catatan 1b) adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2016 2015 Nilai nominal: Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I
-)
600.000)
Nominal value: BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II
200.000)
550.000)
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III
275.000)
275.000)
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I
562.000)
1.000.000)
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II
1.250.000)
-)
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II
2.287.000)
2.425.000)
(4.620)
(5.606)
2.282.380)
2.419.394)
5.672)
5.153)
Amortization of bonds issuance costs charged to profit or loss (Note 23)
7,45% - 10%
7,50% - 10%
Contractual interest rate per annum
Dikurangi: Beban emisi obligasi ditangguhkan - bersih Jumlah - bersih Amortisasi beban emisi yang dibebankan ke laba rugi (Catatan 23) Tingkat suku bunga kontraktual setahun
52
Less: Deferred bonds issuance costs - net Total - net
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan)
13. BONDS PAYABLE (Continued)
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Tahun 2012
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Year 2012
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2012 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 9 August 2012 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Tahun 2012 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 14 tanggal 5 Maret 2012 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 71 tanggal 28 Maret 2012 dan Perubahan II No. 66 tanggal 25 April 2012.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Year 2012 based on the Trusteeship Agreement No. 14 dated 5 March 2012 which was made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was effected by Amendment I No. 71 dated 28 March 2012 and Amendment II No. 66 dated 25 April 2012.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D telah dilunasi masingmasing pada tanggal 14 Mei 2013, 9 Mei 2014, 9 Mei 2015 dan 9 Mei 2016.
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Series A, Series B, Series C and Series D were fully repaid on 14 May 2013, 9 May 2014, 9 May 2015 and 9 May 2016, respectively.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Tahun 2013
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Year 2013
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 14 September 2013 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 14 September 2013 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Tahun 2013 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 128 tanggal 23 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 40 tanggal 7 Juni 2013.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Year 2013 based on the Trusteeship Agreement No. 128 dated 23 May 2013 which was made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was effected by Amendment I No. 40 dated 7 June 2013.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Seri A dan Seri B telah dilunasi pada tanggal 24 Juni 2014 dan 14 Juni 2016.
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Series A and Series B was fully repaid on 24 June 2014 and 14 June 2016, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II mendapat peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA (idn) dari Fitch.
As of 31 December 2016, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II were rated at idAAA by Pefindo and AAA (idn) by Fitch.
53
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan)
13. BONDS PAYABLE (Continued)
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III Tahun 2014
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III Year 2014
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 27 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 27 June 2014 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III Tahun 2014 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 9 tanggal 10 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III Year 2014 based on the Trusteeship Agreement No. 9 dated 10 March 2014 which was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III Seri A telah dilunasi pada tanggal 7 April 2015.
BCA Finance Continous Bonds I - Batch III Series A was fully repaid on 7 April 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III mendapat peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA (idn) dari Fitch.
As of 31 December 2016, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III were rated at id AAA by Pefindo and AAA (idn) by Fitch.
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I Tahun 2015
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I Year 2015
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 20 Juni 2015 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 20 June 2015 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I Tahun 2015 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 12 tanggal 8 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I Year 2015 based on the Trusteeship Agreement No. 12 dated 8 December 2014 which was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I Seri A telah dilunasi pada tanggal 30 Maret 2016.
BCA Finance Continous Bonds II - Batch I Series A was fully repaid on 30 March 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I mendapat peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA (idn) dari Fitch.
As of 31 December 2016, BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I were rated at idAAA by Pefindo and AAA (idn) by Fitch.
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II Tahun 2016
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II Year 2016
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 21 September 2016 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 21 September 2016 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II Tahun 2016 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 41 tanggal 6 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.M., M.Ak., MecDev, M.H., M.Kn., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II Year 2016 based on the Trusteeship Agreement No. 41 dated 6 June 2016 which was made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.M., M.Ak., MecDev, M.H., M.Kn., notary in Jakarta.
54
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan)
13. BONDS PAYABLE (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II mendapat peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA (idn) dari Fitch.
As of 31 December 2016, BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II were rated at id AAA by Pefindo and AAA (idn) by Fitch.
Perjanjian Perwaliamanatan mengatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain, sebelum dilunasinya semua obligasi, Perseroan tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:
The Trusteeship Agreement provides several negative covenants that should be complied by the Company that, among others, prior to the repayment of the bonds payable, the Company, without the written consent from the Trustee, is not allowed to:
a.
a.
mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:
transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:
1.
jaminan untuk pemegang obligasi ini dengan memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan;
1.
the collateral for the bondholders with due consideration of the Trusteeship Agreement;
2.
jaminan harta kekayaan Perseroan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;
2.
the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;
3.
pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan sehari-hari termasuk sewa pembiayaan dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;
3.
transfer/pledge of assets because of the loan or the issuance of capital market instrument that is used to fund the Company’s business, including finance lease and factoring or joint financing and joint marketing of vehicle credit facility and receivables administration agreement;
4.
sekuritisasi aset yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aset tersebut tidak boleh menyebabkan aset Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok obligasi.
4.
asset securitization which funds are used for the Company’s business, provided that after the securitization, the remaining assets which are not pledged should not be less than 10% (ten percent) of the principal of the bonds.
b.
melakukan penggabungan dan/atau peleburan, kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
b.
merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
c.
melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
c.
take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the principal and/or interest of the bonds;
d.
mengadakan perubahan anggaran dasar mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan;
d.
make changes in the articles of association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business;
55
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) e.
13. BONDS PAYABLE (Continued) e.
memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:
grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:
1.
pinjaman atau investasi tersebut tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perseroan atau;
1.
credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;
2.
pinjaman kepada karyawan Direksi dan Komisaris) atau;
(termasuk
2.
credit to employees (including Directors and Commissioners) or;
3.
investasi atau penyertaan modal Perseroan pada perusahaan lain yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.
3.
investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for finance companies.
Jumlah pokok dan bunga utang obligasi telah dibayar sesuai dengan tanggal jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.
Total principal and interest of bonds have been paid in accordance with the respective bonds’ maturity date.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian utang obligasi dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
As of 31 December 2016, the Company was in compliance with covenants in relation to the Bonds payable agreements and complied with all the requirements mentioned in Trusteeship Agreement.
Seluruh utang obligasi Perseroan dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 1.146.672 dan Rp 1.212.645 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (lihat Catatan 7).
All of Company’s bonds payable are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 1.146.672 and Rp 1,212,645 as of 31 December 2016 and 2015, respectively (see Note 7).
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang obligasi diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of bonds payable was disclosed in Note 29.
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”)
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”)
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding balance of MTN issued by the Company was as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo wesel bayar jangka menengah yang diterbitkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2016 2015 Nilai nominal MTN III BCA Finance MTN IV BCA Finance Dikurangi: Beban emisi wesel bayar jangka menengah yang ditangguhkan - bersih Jumlah - bersih Amortisasi beban emisi yang dibebankan ke laba rugi (Catatan 23)
-) 120.000) 120.000)
300.000) 120.000) 420.000)
Nominal value MTN III BCA Finance MTN IV BCA Finance
(209)
(3.429)
Less: Deferred medium-term notes issuance costs net
119.791)
416.571)
Total - net
3.220)
3.569)
Amortization of medium-term notes issuance costs charged to profit or loss (Note 23)
56
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (Continued)
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan) Medium-Term Notes III BCA Finance (“MTN III”)
Medium-Term Notes BCA Finance III (“MTN III”)
Pada bulan Desember 2013, Perseroan menerbitkan “MTN III Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000, suku bunga setahun sebesar 8,20% dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Desember 2016. Bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga dilakukan pada tanggal 4 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN III tersebut.
In December 2013, the Company issued “MTN III Year 2013 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 300,000, interest rate per annum at 8.20% and the maturity date on 4 December 2016. Interest will be paid on a semi-annually basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 4 June 2014 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of MTN III.
Perseroan menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan dan Agen Pembayaran untuk MTN III sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. no. 2 dan 3, tanggal 2 Desember 2013.
The Company assigns PT Nikko Securities Indonesia as monitoring, custodian and payment agent for the MTN III, as stated in the Notarial Deeds No. 2 and 3, dated 2 December 2013 of Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn.
MTN III Tahun 2013 telah dilunasi pada tanggal 4 Desember 2016.
MTN III Year 2013 was fully repaid on 4 December 2016.
Medium-Term Notes IV BCA Finance (“MTN IV”)
Medium-Term Notes BCA Finance IV (“MTN IV”)
Pada bulan Maret 2014, Perseroan menerbitkan “MTN IV Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 120.000, suku bunga setahun sebesar 7,94% dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2017. Bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga dilakukan pada tanggal 18 September 2014 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN IV tersebut.
In March 2014, the Company issued “MTN IV Year 2014 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 120,000, interest rate per annum at 7.94% and the maturity date at 18 March 2017. Interest will be paid on a semi-annually basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 18 September 2014 and the final payment will be with the repayment of the principal of MTN IV.
Perseroan menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai agen pemantauan, penyimpanan dan pembayaran untuk MTN IV sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. no. 51, 52, 53 dan 63, tanggal 14 Maret 2014. Dalam akta notaris juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 60.134 dan Rp 60.032 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (lihat Catatan 7).
The Company assigns PT Nikko Securities Indonesia as monitoring, custodian and payment agent for the MTN IV, as stated in the Notarial Deeds No. 51, 52, 53 and 63, dated 14 March 2014 of Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. The notarial deeds provide several negative covenants to the Company, among other, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 60,134 and Rp 60,032 as of 31 December 2016 and 2015, respectively (see Note 7).
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan MTN IV dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
As of 31 December 2016, the Company was in compliance with covenants in relation to the MTN IV and complied with all the requirements mentioned in Trusteeship Agreement.
57
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (Continued)
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan) Selama pokok dan bunga MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenakan melakukan hal-hal sebagai berikut:
During the principal and interest of MTN is still outstanding, the Company is not allowed to:
a.
a.
mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:
transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:
1.
jaminan harta kekayaan Perseroan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum tanggal emisi, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;
1.
the Company’s assets which have been collateralized to third parties before issuance date, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;
2.
pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, termasuk pembiayaan sewa guna usaha dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan bersama maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;
2.
assignment/pledge of assets in relation to borrowing or issue of stock market instruments to be used for funding Company’s day-to-day business transactions, covering leasing and factoring or joint financing as well as agreement on joint marketing of motor vehicle credit facility and receivables management;
3.
sekuritisasi aset yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa sekuritisasi aset tersebut tidak menyebabkan aset Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok MTN;
3.
securitization of assets for funding Company’s business operation on condition that such securitization does not cause Company’s unencumbered assets to be less than 10% (ten percent) of MTN principal;
b.
melakukan penggabungan atau peleburan kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kem ampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran bunga MTN dan/atau pelunasan pokok MTN;
b.
merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
c.
melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok MTN dan/atau bunga MTN;
c.
take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the MTN principal and/or MTN interest;
d.
mengadakan perubahan anggaran dasar mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan;
d.
make changes in the articles of association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business;
58
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (Continued)
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan) e.
e.
memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali: 1.
pinjaman atau investasi tersebut tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perseroan atau;
1.
credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;
2.
pinjaman kepada karyawan Direksi dan Komisaris) atau;
(termasuk
2.
credit to employees (including Directors and Commissioners) or;
3.
investasi atau penyertaan modal Perseroan pada perusahaan lain yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.
3.
investments or investments in shares of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for financing companies.
15. PERPAJAKAN a.
grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:
15. TAXATION
Utang pajak terdiri dari:
a.
Tax payables consist of:
31 Desember/December
2016
b.
2015
Pajak penghasilan badan Pasal 25 Pasal 29 Jumlah
16.450 19.080 35.530
17.549) 31.327) 48.876)
Corporate income tax Article 25 Article 29 Total
Pajak lain-lain Pasal 21 Pasal 4(2) Pasal 26 Pasal 23
11.882 3.338 1.230 737
10.375) 4.622) 1.230) 523)
Other tax Article 21 Article 4(2) Article 26 Article 23
Pajak pertambahan nilai Jumlah
6.689 23.876
7.152) 23.902)
Value added tax Total
b.
Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The component of income tax expense was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desember/December
2016 Pajak penghasilan kini Pajak tangguhan Jumlah
c.
2015
378.172)) (4.584) 373.588)
356.570)) (4.946) 351.624)
c.
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
Current income tax Deferred tax Total
Reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and tax expense was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desember/December
2016 Laba sebelum pajak penghasilan Tarif pajak yang berlaku Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% Beban pajak penghasilan
2015
1.512.287) 25%) 378.072)
1.398.849) 25%) 349.712)
(4.484) 373.588)
1.912) 351.624)
59
Income before income tax Enacted tax rate Permanent differences at 25% Income tax expense
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan) d.
15. TAXATION (Continued) d.
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak ke laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation of accounting income before tax to taxable income was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desem ber/December
2016 Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan Beda temporer: Kewajiban imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Beban yang masih harus dibayar Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Aset sewa pembiayaan
Beda permanen: Pendapatan jasa giro Laba bersih entitas asosiasi Beban yang tidak dapat dikurangkan
Laba kena pajak Tarif pajak Beban pajak penghasilan Dikurangi: pajak dibayar dimuka
2015
1.512.287)
1.398.849)
3.480) (535) 15.800)
1.736) (535) 19.145)
93) (500) 18.338)
(378) (184) 19.784)
(13) (33.029) 15.106) (17.936)
(3) (30.084) 37.734) 7.647)
1.512.689) 25%) 378.172) (359.092) 19.080)
1.426.280) 25%) 356.570) (325.243) 31.327)
Accounting income before income tax Temporary differences: Obligation for post-employment benefits Depreciation of fixed assets Accrued expenses Allowance for impairment losses on receivables Assets under capital lease
Permanent differences: Interest income Net income of associated entities Non-deductible expenses
Taxable income Tax rate Income tax expense Less: prepaid taxes
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun berakhir 31 Desember 2016 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan (“SPT”) Tahunan PPh Badan.
The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2016 was a preliminary estimate made for accounting purposes and its subject to revision when the Company lodged its Annual Corporate Income Tax Return.
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2016 akan menjadi dasar dalam pengisian SPT PPh Badan.
The reconciled taxable income for the year 2016 will become the basis in filing the Annual Corporate Income Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2016 telah sesuai dengan SPT Perseroan.
The calculation of corporate income tax for 2016 conforms with the Company’s Annual Tax Returns.
60
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan) e.
15. TAXATION (Continued)
Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan perubahan selama tahun berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari:
31 Desember/ December 2015 Aset pajak tangguhan: Kewajiban imbalan pascakerja Aset tetap Beban yang masih harus dibayar Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang
Liabilitas pajak tangguhan: Aset sewa pembiayaan Aset pajak tangguhan bersih
Liabilitas pajak tangguhan: Aset sewa pembiayaan Aset pajak tangguhan bersih
Diakui pada laba rugi tahun berjalan/ Recognized in current year profit or loss
Recognized deferred tax balances, and the movement thereof during the years ended 31 December 2016 and 2015 were comprised of the following:
Diakui pada penghasilan komprehensif lain tahun berjalan/ Recognized in current year other comprehensive income
31 Desember/ December 2016
3.693) 554)
870) (134)
2.111 -
6.674) 420)
16.050)
3.950)
-
20.000)
11) 20.308)
23) 4.709)
2.111
34) 27.128)
(65) (65)
(125) (125)
-
(190) (190)
20.243)
4.584)
2.111
26.938)
Diakui pada penghasilan komprehensif lain tahun berjalan/ Recognized in current year other comprehensive income
31 Desember/ December 2015
31 Desember/ December 2014 Aset pajak tangguhan: Kewajiban imbalan pascakerja Aset tetap Beban yang masih harus dibayar Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Cadangan lindung nilai arus kas
e.
Diakui pada laba rugi tahun berjalan/ Recognized in current year profit or loss
4.240) 688)
434) (134)
(981) -)
3.693) 554)
11.264)
4.786)
-)
16.050)
105)
(94)
-)
11)
163) 16.460)
-) 4.992)
(163) (1.144)
-) 20.308)
(19) (19)
(46) (46)
-) -)
(65) (65)
16.441)
4.946)
(1.144)
20.243)
61
Deferred tax assets: Obligation for postemployment benefits Fixed assets Accrued expenses Allowance for impairment losses on receivables
Deferred tax liability: Assets under capital lease
Deferred tax assets - net
Deferred tax assets: Obligation for postemployment benefits Fixed assets Accrued expenses Allowance for impairment losses on receivables Cash flow hedging reserve
Deferred tax liability: Assets under capital lease
Deferred tax assets - net
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
15. TAXATION (Continued)
f.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
f.
Management believes that the total deferred tax assets arising from temporary difference are probable to be realised in the future years.
g.
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
g.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
The Company’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Company’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis, in compliance with the tax regulations. Accordingly, management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on the assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. This assessment relies on estimates and assumptions and may inolve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period in which such determination is made.
Posisi pajak Perseroan mungkin dapat dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen mempertahankan posisi perpajakan Perseroan yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar yang kuat, sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak adalah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan kajian berbagai faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman masa lalu. Kajian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi serta pertimbangan mengenai kejadian masa depan. Informasi baru mungkin saja tersedia dan dapat menyebabkan manajemen untuk mengubah pertimbangannya mengenai kecukupan liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut akan berdampak pada beban pajak pada periode dimana keputusan itu dibuat.
16. OTHER PAYABLES
16. UTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 2016 2015
Pihak ketiga Utang ke perusahaan asuransi Titipan konsumen Utang ke dealer Lain-lain
Pihak berelasi Utang ke perusahaan asuransi Liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama Lain-lain
Jumlah
128.647) 128.915) 198.621) 38.928) 495.111)
118.752) 149.597) 117.561) 1.294) 387.204)
78.966)
61.596)
369.522) 696) 449.184)
255.560) 424) 317.580)
944.295)
704.784)
Third parties Payables to insurance companies Advances from customer Payables to dealer Others
Related parties Payables to insurance company Liability on joint financing transactions Others
Total
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang lain-lain diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of other payables is disclosed in Note 29.
62
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17. SHARE CAPITAL
17. MODAL SAHAM
As of 31 December 2016 and 2015, the Company’s authorized share capital amounted to Rp 500,000 (50,000,000 shares) at par value of Rp 10,000 (in whole Rupiah) per share, in which Rp 200,000 (20,000,000 shares) had been issued to and fully paid-up by the following shareholders:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, modal dasar Perseroan sebesar Rp 500.000 (50.000.000 saham) dengan nilai nominal Rp 10.000 (dalam Rupiah penuh) per saham, dimana sebesar Rp 200.000 (20.000.000 saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebagai berikut:
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
PT Bank Central Asia Tbk BCA Finance Limited, Hong Kong
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Total
19.915.185) 84.815)
99,58% 0,42%
199.152 848
20.000.000)
100,00%
200.000
Based on the Company’s General Meeting of Shareholders (“GMS”) dated 14 March 2016 and 25 March 2015, the shareholders approved to distribute cash dividends of Rp 420,000 and Rp 252,000 in 2016 and 2015, respectively, and interim dividends of Rp nil and Rp 145,000 in 2016 and 2015, respectively. This GMS also approved additional appropriation of the Company’s net income amounted to Rp nil and Rp 1,000 in 2016 and 2015, respectively.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Perseroan pada tanggal 14 Maret 2016 dan 25 Maret 2015, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen tunai masing-masing sebesar Rp 420.000 dan Rp 252.000 pada tahun 2016 dan 2015, serta dividen interim masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 145.000 pada tahun 2016 dan 2015. RUPS ini juga menyetujui tambahan cadangan laba bersih sebesar masingmasing Rp nihil dan Rp 1.000 pada tahun 2016 dan 2015.
18. LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR
18. EARNINGS PER SHARE - BASIC
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted average number of outstanding shares during the period.
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desember/December 2016 2015 Laba bersih tahun berjalan Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar Laba bersih per saham - dasar (dinyatakan dalam nilai Rupiah penuh)
1.138.699)
1.047.225)
Net income for the year
20.000.000)
20.000.000)
56.935)
52.361)
Weighted average number of shares outstanding Earnings per share - basic (expressed in full amount of Rupiah)
19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
19. CONSUMER FINANCING INCOME
Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan mobil kepada pihak ketiga dan pihak berelasi.
This account represents income from car financing transactions to third parties and related parties.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk pendapatan pemrosesan pembiayaan bersih masingmasing sebesar Rp 592.198 dan Rp 634.508.
For the years ended 31 December 2016 and 2015, consumer financing income included net financing processing fee amounted to Rp 592,198 and Rp 634,508, respectively.
63
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
19. CONSUMER FINANCING INCOME (Continued)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang melebihi 10% (sepuluh persen) dari pendapatan pembiayaan konsumen.
For the years ended 31 December 2016 and 2015, there was no consumer financing transaction to any single party that exceeds 10% (ten percent) of consumer financing income.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
20. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
20. FINANCING LEASE INCOME
Akun ini merupakan pendapatan dari transaksi
This account represents income from financing lease transactions as follows:
sewa pembiayaan sebagai berikut:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desember/December 2016 2015 Jumlah/Total % Jumlah/Total Pihak ketiga Pihak berelasi (lihat Catatan 27) Jumlah
23.613) 1.222) 24.835)
95,08) 4,92) 100,00)
21. DENDA DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN
%
21.273) 2.915)
87,95) 12,05)
Third parties Related parties (see Note 27)
24.188)
100,00)
Total
21. PENALTY AND OTHER INCOME The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desember/December 2016 2015 Pihak ketiga Denda Jasa manajemen (lihat Catatan 26) Lain-lain
Pihak berelasi Jasa manajemen (lihat Catatan 26 dan 27) Jumlah
Third parties Penalty Management fee (see Note 26) Others
239.238 84.392 24.816 348.446
185.563) 105.924) 19.077) 310.564)
45.066
21.515)
Related parties Management fee (see Note 26 and 27)
393.512
332.079)
Total
64
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
22. PENDAPATAN BUNGA
22. INTEREST INCOME The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desember/December
2016
2015
Pihak ketiga Rekening giro - Rupiah Pihak berelasi Rekening giro - Rupiah Pinjaman subordinasi Jumlah
10)
-)
Related parties Current accounts - Rupiah
3) 5.239) 5.252)
3) 5.801) 5.804)
Related parties Current accounts - Rupiah Subordinated loan Total
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
23. BEBAN BUNGA
23. INTEREST EXPENSE
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows: Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desember/December
2016 Pihak ketiga Bunga atas efek utang yang diterbitkan: Utang obligasi Wesel bayar jangka menengah Bunga atas pinjaman bank Utang sewa pembiayaan Amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 13) Amortisasi biaya emisi wesel bayar jangka menengah (lihat Catatan 14)
Pihak berelasi Bunga atas pinjaman bank Jumlah
2015
179.936 32.351 65.640 256
201.197) 34.264) 53.640) 189)
5.672
5.153)
3.220 287.075
3.569) 298.012)
8.493
5.925)
295.568
303.937)
Third parties Interest on debt securities issued: Bonds payable Medium-term notes Interest on bank loans Obligations under finance lease Amortization of deferred bonds issuance costs (see Note 13) Amortization of medium-term notes issuance costs (see Note 14)
Related party Interest on bank loans Total
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
65
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24. GAJI, TUNJANGAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
24. SALARIES, ALLOWANCES AND EMPLOYEES BENEFITS The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Untuk tahun yang berakhir/ For the year ended 31 Desember/December 2016 2015 Gaji dan tunjangan Imbalan pasca-kerja (lihat Catatan 28) Tunjangan lainnya Jumlah
345.148 5.880 10.274 361.302
301.299 2.936 10.772 315.007
Salaries and benefits Post-employment benefits (see Note 28) Other allowances Total
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Untuk tahun yang berakhir/ For the year ended 31 Desember/December 2016 2015 Penjualan Pendukung operasional Sewa Fidusia Pemasaran Perlengkapan kantor Transportasi dan perjalanan Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Komunikasi Pelatihan Jamuan Pajak Lain-lain Jumlah
85.982) 56.790) 55.965) 45.762) 23.814) 20.833) 16.910) 16.613) 11.538) 10.375) 10.291) 7.096) 907) 33.057) 395.933)
29.855) 49.547) 52.742) 34.796) 17.450) 16.090) 15.376) 12.640) 9.450) 5.862) 6.508) 6.477) 10.378) 24.289) 291.460)
Selling Outsourcing Rent Fiducia Marketing Office supplies Transportation and traveling Repair and maintenance Insurance Communication Training Entertainment Taxes Others Total
Lain-lain merupakan beban terkait materai, listrik dan beban lainnya.
Others represent stamp duty, electricity and other expenses.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
66
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen
a.
Joint consumer financing agreement
Pada tanggal 24 Januari 2006, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini, BCA dan Perseroan bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah BCA. Porsi BCA tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh melebihi dari Rp 1.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan dilakukan oleh Perseroan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 5 April 2006, mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan antara lain, Perseroan akan menyampaikan kepada BCA mengenai jumlah hari tunggakan pembayaran dari setiap konsumen dan risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung secara bersamasama secara proporsional sesuai dengan partisipasi masing-masing. Pada tanggal 21 Agustus 2008, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen seperti yang tercantum dalam perjanjian ini diubah. Jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp 5.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen.
On 24 January 2006, the Company entered into a joint consumer financing agreement for motor vehicles with BCA, parent entity. In this agreement, BCA and the Company will perform marketing efforts to BCA’s customers. BCA’s portion shall not be more than 95% (ninety five percent) of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not exceed Rp 1,000 for each KKB facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. The agreement was amended on 5 April 2006, regarding the terms and conditions in credits granted to customers, such as the Company should inform BCA about the total arrears of financing facility for each customer and the risk from loss of this financing facility will be assumed proportionately based on their respective financing portion. On 21 August 2008, the terms and conditions in granting credits to customers as stated in the agrrement was amended. The maximum facility limit given to customers shall not exceed Rp 5,000 for each KKB facility.
Pada tanggal 1 Nopember 2011, perjanjian di atas diubah dan perubahan mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan, dengan ketentuan jumlah maksimum pembiayaan kepada masingmasing konsumen tidak melebihi ketentuan plafon yang mengacu pada limit dan wewenang pemberian kredit Direksi dan Komisaris Perseroan.
On 1 November 2011, the above agreement was amended and the amendment related to the terms and conditions in granting credits to customers, provided that the maximum amount of financing to individual consumers do not exceed the ceiling provisions which refer to the credit limit and authorization of the Company’s Directors and Commissioners.
Pada tanggal 31 Agustus 2012, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai definisi penjual, upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah, ketentuan uang muka, porsi pembiayaan BCA setinggitingginya sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari setiap fasilitas pembiayaan bersama yang diberikan kepada konsumen dan menambah syarat-syarat dan ketentuanketentuan usia minimum dan plafon minimum bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.
On 31 August 2012, the above agreement was amended and the amendment related to several changes on the definition of the seller, marketing efforts to customers, the terms of down payment, BCA financing portion at maximum of 95% (ninety five percent) of any joint financing facility provided to consumers, and added the terms and conditions of minimum age and minimum financing facility in granting credits to customers.
Pada tanggal 21 Oktober 2013, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai penambahan ketentuan pengambilan dokumen agunan.
On 21 October 2013, the above agreement was amended and the amendment related to a change on the additional provision of collateral document retrieval.
67
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) a.
b.
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen (lanjutan)
a.
Joint consumer financing agreement (continued)
Pada tanggal 8 September 2014, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai jangka waktu maksimal kontrak pembiayaan sebesar 6 (enam) tahun dan batas umur kendaraan maksimal 14 (empat belas) tahun pada saat berakhirnya kontrak pembiayaan.
On 8 September 2014, the above agreement was amended and the amendment related to the maximum period of financing contract of 6 (six) years and the maximum age of vehicle of 14 (fourteen) years at the end of financing contract.
Pada tanggal 28 Oktober 2015, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai batas minimum uang muka berdasarkan rasio Non-Performing Loan (“NPL”) dan tujuan penggunaan aset pembiayaan untuk produktif atau nonproduktif.
On 28 October 2015, the above agreement was amended and the amendment related to the minimum downpayment based the the Company’s non-performing loan (“NPL”) ratio and the purpose of financed assets is for productive or non-productive utilizations.
Perjanjian kerjasama terkait fasilitas perlindungan asuransi jiwa
b.
Life insurance coverage facility agreement
Berdasarkan perjanjian No.418/CIGNABCAF/II/12 tertanggal 20 Pebruari 2012, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Cigna untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, selama tahun berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan memperoleh pendapatan management fee masing-masing sebesar Rp 62.241 dan Rp 105.924.
Based on the agreement No.418/CIGNABCAF/II/12 dated 20 February 2012, the Company entered into agreement with PT Asuransi Cigna for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based on the agreement, for the years ended 31 December 2016 and 2015, the Company earned income from management fee amounted to Rp 62,241 and Rp 105,924, respectively.
Berdasarkan perjanjian No.001/PKS/BCALBCAF/2014 tertanggal 22 September 2014, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa BCA untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, selama tahun berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan memperoleh pendapatan management fee masing-masing sebesar Rp 45.066 dan Rp 21.515.
Based on the agreement No.001/PKS/BCALBCAF/2014 dated 22 September 2014, the Company entered into agreement with PT Asuransi Jiwa BCA for providing life insurance coverage facility for the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based on the agreement, for the years ended 31 December 2016 and 2015, the Company earned income from management fee amounted to Rp 45,066 and Rp 21,515.
Berdasarkan perjanjian No.044-10/PBCONT/2015 tertanggal 06 Oktober 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Manulife untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, selama tahun berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan memperoleh pendapatan management fee sebesar Rp 22.151 dan Rp nihil.
Based on agreement No.044-10/PBCONT/2015 dated 06 October 2015, the Company entered into agreement with PT Manulife for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based of the agreement, for the year ended 31 December 2016, the Company earned income from management fee amounted to Rp 22,151 and Rp nil.
68
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) c.
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian Kerjasama terkait Kredit Usaha Rakyat
c. “Kredit Usaha Rakyat” facility agreement
On 20 October 2016, the Company entered into an agreement for channeling loan facility for ”Kredit Usaha Rakyat (KUR)” with BCA, parent entity. In this agreement, BCA acts as the lender and the Company acts as the forwarder to finance the debtor with obligation to administer the debtor’s payment obligation, conduct collection and fulfill other terms and condition specified by BCA. The KUR is provided with plafond between IDR 25 up to IDR 500 in accordance with the financing needs and the ability of the debtors for the purpose of financing the purchase of vehicle.
Pada tanggal 20 Oktober 2016, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama penerusan pinjaman untuk fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini, BCA bertindak sebagai pemberi pinjaman dan Perseroan bertindak sebagai penyalur atas pembiayaan debitur dengan ketentuan Perseroan tetap berkewajiban untuk mengadministrasikan kewajiban pembayaran debitur, melakukan penagihan dan memenuhi syarat dan ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh BCA. Fasilitas kredit usaha rakyat diberikan dengan plafon antara Rp 25 sampai dengan Rp)500 sesuai dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan debitur dengan tujuan untuk membiayai pembelian kendaraan. d.
Perjanjian lain-lain
d. Other agreements The Company entered into agreements with PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Chubb General Insurance Indonesia (formerly PT Asuransi ACE Jaya Proteksi), PT Asuransi Sinar Mas, PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Asuransi Purna Artanugraha, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia and PT Bess Central Insurance which are all third party insurance entities and PT Asuransi Umum BCA (formerly PT Central Sejahtera Insurance), a related party, to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages.
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Chubb General Insurance Indonesia (dahulu PT Asuransi ACE Jaya Proteksi), PT Asuransi Sinar Mas, PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Asuransi Purna Artanugraha, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia dan PT Bess Central Insurance yang semuanya merupakan entitas asuransi pihak ketiga dan PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance), pihak berelasi, untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
69
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES The nature of related parties is summarized as follows:
Berikut adalah rincian sifat hubungan istimewa: Pihak berelasi/ Related party
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
PT Bank Central Asia Tbk
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
Pemegang saham Perseroan/ The Company’s shareholder
Pembiayaan bersama, penempatan dana giro, sewa pembiayaan dan pinjaman yang diterima dan cerukan/ Joint-financing, placement in current account, finance leases and Borrowings and overdraft
PT Central Santosa Finance
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Investasi dalam saham dan pinjaman subordinasi (dicatat sebagai bagian dari piutang pihak berelasi)/ Investment in shares and subordinated loan (recorded as part of due from related parties)
PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) (sebelumnya bernama/formerly PT Central Sejahtera Insurance)
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Investasi dalam saham dan kerjasama asuransi kendaraan pembiayaan konsumen/ Investment in shares and insurance cooperation in respect of motor vehicles under consumer financing
PT BCA Sekuritas
Entitas sepengendali/ Entity under common control
sewa pembiayaan/finance leases
PT Bank BCA Syariah
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Investasi dalam saham/Investment in shares
PT Asuransi Jiwa BCA (“BCA Life”)
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Directors
Personil manajemen kunci/ Key management personnel
Kerjasama asuransi jiwa pembiayaan konsumen/ Life insurance cooperation for the Company’s debtor who received auto loan credit facility Imbalan kerja/ Employee benefits
The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows:
Rincian persentase terhadap jumlah aset, liabilitas serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2016 2015 Saldo/balance ASET Bank Entitas induk - BCA Investasi sewa 1) pembiayaan Entitas induk - BCA Entitas sepengendali: BCA Syariah BCA Sekuritas Entitas asosiasi - CSF Piutang pihak berelasi Entitas induk - BCA Entitas asosiasi: CSF BCAI Entitas sepengendali BCA Life Penyertaan saham Entitas asosiasi: CSF BCAI Entitas sepengendali BCA Syariah
1) 2)
%
2)
Saldo/balance
%
2)
199)
0,01)
65)
0,01)
4.527)
0,06)
18.836)
0,28)
-) 1.097) -)
-) 0,01) -)
148) 170) 400)
0,01) 0,01) 0,01)
668.761)
8,20)
519.811)
7,62)
50.418) -)
0,62) -)
50.000) 177)
0,73) 0,01)
2.807)
0,03)
2.778)
0,04)
150.718) 95.533)
1,85) 1,17)
131.827) 81.395)
1,93) 1,19)
1)
0,01)
1)
0,01)
ASSETS Cash in banks Parent entity - BCA Investment in finance 1) leases Parent entity - BCA Entities under common control: BCA Syariah BCA Sekuritas Associated entity - CSF Due from a related parties Parent entity - BCA Associated entities: CSF BCAI Entity under common control BCA Life Investment in shares Associated entities: CSF BCAI Entity under common control BCA Syariah
1)
Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai Persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas
2)
70
Before allowance for impairment losses Percentage to total assets and liabilities
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
31 Desember/December 2016 2015 Saldo/balance LIABILITAS Pinjaman yang diterima dan cerukan Entitas induk - BCA Utang lain-lain Entitas induk - BCA Entitas asosiasi - BCAI Entitas sepengendali - BCA Life 2)
%
2)
Saldo/balance
%
2)
290.601)
5,54)
298.193)
6,43)
370.219) 76.431) 2.534)
7,05) 1,46) 0,05)
255.984) 60.721) 875)
5,52) 1,31) 0,02)
LIABILITIES Borrowings and overdraft Parent entity - BCA Other payables Parent entity - BCA Associated entity - BCAI Entity under common control - BCA Life 2)
Persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas
Percentage to total assets and liabilities
Untuk tahun yang berakhir/ For the year ended 31 Desember/December 2016 2015 Jumlah/amount PENDAPATAN Pendapatan sewa pembiayaan Entitas induk - BCA Entitas sepengendali: BCA Syariah BCA Sekuritas Entitas asosiasi - CSF Denda dan pendapatan lain-lain Entitas sepengendali BCA Life Pendapatan bunga Entitas induk - BCA Entitas asosiasi: CSF BCAI Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Entitas asosiasi: CSF BCAI BEBAN Beban bunga Entitas induk - BCA Umum dan administrasi Entitas induk - BCA Entitas sepengendali BCAI BCA Life 3)
%
3)
Jumlah/amount
%
3)
1.157)
0,04)
2.775)
0,12)
4) 47) 14)
0,01) 0,01) 0,01)
47) 28) 65)
0,01) 0,01) 0,01)
45.066)
1,71)
21.515)
0,90)
3)
0,01)
3)
0,01)
5.239) -)
0,20) -)
5.495) 306)
0,23) 0,01)
18.891) 14.138)
0,72) 0,54)
19.045) 11.039)
INCOME Financing lease income Parent entity - BCA Entities under common control: BCA Syariah BCA Sekuritas Associated entity - CSF Penalty and other income Entity under common control BCA Life Interest Income Parent entity BCA Associated entities: CSF BCAI Equity in net gain of associated entities Associated entities: CSF BCAI
0,80) 0,46)
8.493)
0,75)
5.925)
0,60)
29.522)
2,62)
27.457)
2,80)
377) 2)
0,03) 00,01)
293) 208)
0,01) 0,01)
EXPENSE Interest expense Parent entity - BCA General and administrative Parent entity - BCA Entity under common control BCAI BCA Life 3)
Persentase terhadap jumlah pendapatan dan beban
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan mempunyai saldo piutang pihak berelasi dari BCA masing-masing sebesar Rp 668.761 dan Rp 519.811, dan saldo utang lain-lain kepada BCA masing-masing sebesar Rp 370.219 dan Rp 255.984. Saldo piutang pihak berelasi tersebut merupakan pembayaran ke dealer mobil untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan. Saldo utang lain-lain merupakan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA serta beban yang masih harus dibayar terkait transaksi kartu kredit.
Percentage to total income and expenses
As of 31 December 2016 and 2015, the Company had outstanding balance of due from a related party, BCA, amounted to Rp 668,761 and Rp 519,811, respectively, and other payables to BCA amounted to Rp 370,218 and Rp 255,984, respectively. The outstanding balance of due from related party represented payment to car dealers for BCA’s financing portion which was paid in advance by the Company. The outstanding balance of other payables represented customers’ installments which were not yet paid to BCA and accrued expenses related to credit card transactions.
sp
71
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Perseroan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi kepada CSF sebesar Rp 100.000 yang diberikan dalam 2 (dua) tahap penarikan yaitu pada tanggal 3 Agustus 2012 dan 3 Oktober 2012. Pada tanggal 3 Nopember 2014, Perseroan menerima pelunasan pinjaman subordinasi dari CSF sebesar Rp 50.000. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 50.000 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”. Perseroan mencatat piutang bunga atas pinjaman ini masingmasing sebesar Rp 418 dan Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Perseroan juga mencatat pendapatan bunga masing-masing sebesar Rp 5.239 dan Rp 5.495 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015. Pinjaman subordinasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Agustus 2017.
The Company granted subordinated loan facility to CSF amounted to Rp 100,000 which was divided into 2 (two) phases of drawdown on 3 August 2012 and 3 October 2012. On 3 November 2014, the Company obtained repayment of subordinated loan from CSF amounted to Rp 50,000. The loan balance as of 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 50,000, was presented as part of “Due from related parties”. The Company recorded interest receivables amounted to Rp 418 and Rp nil as of 31 December 2016 and 2015, respectively. The Company also recorded interest income amounted to Rp 5,240 and Rp 5,495 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively. This subordinated loan will be due on 3 August 2017.
Perseroan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi kepada PT Asuransi Umum BCA sebesar Rp 35.000 pada tanggal 22 September 2014. Pada tanggal 27 Juli 2015, Perseroan menerima pelunasan pinjaman subordinasi dari PT Asuransi Umum BCA sebesar Rp 35.000. Perseroan mencatat pendapatan bunga sebesar Rp 306 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.
The Company granted subordinated loan facility to PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp 35,000 on 22 September 2014. On 27 July 2015, the Company obtained repayment of subordinated loan from PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp 35,000. The Company recorded interest income amounted to Rp 306 for the years ended 31 December 2015.
Perseroan menunjuk dan menetapkan PT Asuransi Umum BCA sebagai perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. Saldo utang asuransi adalah masing-masing sebesar Rp 76.431 dan Rp 60.721 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
The Company entered into vehicle insurance coverage agreement with PT Asuransi Umum BCA wherein the Company assigns PT Asuransi Umum BCA as the insurance company to insure the vehicles financed by the Company from the risks of loss and damages. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp 76,431 and Rp 60,721 as of 31 December 2016 and 2015, respectively, which is presented as part of “Other payables” in the statement of financial position.
Perseroan memiliki tagihan lainnya kepada PT Asuransi Umum BCA sebesar masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 177 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan PT Asuransi Jiwa BCA masingmasing sebesar Rp 2.807 dan Rp 2.778 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang berasal dari jasa manajemen yang masih harus diterima dan disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”.
The Company had other receivables from PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp nil and Rp 177 as of 31 December 2016 and 2015, respectively, and PT Asuransi Jiwa BCA amounted to Rp 2,807 and Rp 2,778 as of 31 December 2016 and 2015, respectively, which represented unearned management fee and was presented as part of “Due from related parties”.
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Total remuneration of the Company’s Board of Commissioners and Directors recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ For the year ended 31 Desember/December 2016 2015 Komisaris Direksi Total
3.910) 39.312) 43.222)
3.590) 37.627) 41.217)
Commissioners Directors Total
There was no compensation in form of postemployment benefits, other long-term benefits, termination benefits and share-based payment.
Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon kontrak kerja dan pembiayaran berbasis saham.
72
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Perseroan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.
In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
28.
OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Perseroan mempunyai program pensiun iuran pasti dan manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Manfaat tersebut akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, mengalami cacat atau meninggal dunia. Iuran pensiun untuk program pensiun iuran pasti ditanggung oleh Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 5% (lima persen) dan 3% (tiga persen) dari gaji pokok karyawan.
The Company has a defined contribution and defined benefit pension plan covering all of its qualified permanent employees. This benefit is payable following the employee’s retirement, disability or death. Pension contributions for defined contribution pension plan of the Company and the employees are equivalent to 5% (five percent) and 3% (three percent), respectively, of the employees’ basic salaries.
Iuran yang dibuat untuk program pensiun iuran pasti dapat dijadikan sebagai pendanaan kewajiban imbalan pasca-kerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan.
The contributions made to the defined contribution plan are acceptable for funding the postemployment benefits obligation under the labor regulations.
Iuran pensiun yang dibayarkan oleh Perseroan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Manulife Indonesia (“Manulife”) masing-masing sebesar Rp 2.400 dan Rp 1.200 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015.
The contribution paid by the Company to Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Manulife Indonesia (“Manulife”) for the years ended 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 2,400 and Rp 1,200, respectively.
Perseroan mencatat cadangan imbalan pasca kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) berdasarkan laporannya yang bertanggal 10 Januari 2017 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2 Pebruari 2016 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dengan menggunakan metode projected-unit-credit.
The Company recorded the employee benefits liability based on the actuarial calculation prepared by PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) whose report dated 10 January 2017 for the year ended 31 December 2016 and 2 February 2016 for the year ended 31 December 2015, using the projected-unit-credit-method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The major assumptions used by the independent actuary to determine the obligation for postemployment benefits as of 31 December 2016 and 2015 were as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun Tingkat ekspektasian aset program
8,24% 10% 8,24%
8,9% 10% 8,9%
Annual discount rate Annual basic salary growth rate Expected rates of return on plan assets
The discount rate is used in determining the present value of the benefit obligation at valuation date. In general, the discount rate correlates with the yield on high quality government bonds that are traded in active capital markets at the reporting date.
Tingkat diskonto digunakan dalam penentuan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja pada tanggal penilaian. Pada umumnya, tingkat diskonto berhubungan dengan tingkat suku bunga dari obligasi negara berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan.
73
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Asumsi kenaikan penghasilan di masa yang akan datang memproyeksikan liabilitas imbalan kerja dimulai dari tanggal penilaian sampai dengan umur pensiun normal. Tingkat kenaikan penghasilan secara umum ditentukan dengan menggunakan penyesuaian inflasi pada skala gaji, dan dengan mempertimbangkan masa kerja.
The future salary increase assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date to the normal retirement age. The salary increase rate is generally determined by applying inflation adjustments to pay scales, and by taking into account the length of services.
Tabel berikut menyajikan liabilitas imbalan pascakerja Perseroan yang tercatat di laporan posisi keuangan, perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
The following table summarizes the Company’s obligation for post-employment benefits as recorded in the statement of financial position, movement in the obligation, and expenses recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income:
a. Beban imbalan pasca-kerja
a. Post-employment benefits Untuk tahun yang berakhir/ For the year ended 31 Desember/December 2016 2015
Beban jasa kini Beban bunga Hasil ekspektasi aset program Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Beban yang diakui pada tahun berjalan
4.558) 2.640) (1.326)
3.518) 2.158) (782)
8) 5.880)
(1.958) 2.936)
Current service cost Interest cost Expected return on plan asset Remeasurement of defined benefits obligation Expenses recognized in the current year
b. Employee benefits liability
b. Liabilitas imbalan kerja karyawan
31 Desember/December 2016 2015
Nilai kini liabilitas imbalan kerja Nilai wajar aset program Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan
41.062) (14.364)
29.668) (14.894)
26.698)
14.774)
Present value of defined benefits obligation Fair value of plan assets Net liability recognized in the statement of financial position
c. Movements of obligation for post-employment benefits:
c. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja:
Untuk tahun yang berakhir/ For the year ended 31 Desember/December 2016 2015
Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas imbalan pasca-kerja, awal tahun Termasuk dalam laba rugi Beban jasa kini Beban bunga Hasil ekspektasi aset program Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Dipindahkan
14.774)
16.963)
4.558) 2.640) (1.326)
3.518) 2.158) (782)
8)
(1.958)
20.654)
19.899)
74
Movement in the obligation for post-employment benefit Post-employment benefit, beginning of year Included in profit or loss Current service cost Interest cost Expected return on plan asset Remeasurement of defined benefits obligation Carry forward
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued) 2016
Pindahan
2015
20.654)
Termasuk dalam laba komprehensif lain-lain Rekonsiliasi laba komprehensif lain-lain (Keuntungan) kerugian aktuarial yang timbul dari: Asumsi keuangan Penyesuaian pengalaman (Keuntungan) kerugian aktuarial yang timbul dari aset program
19.899)
-)
2.168)
3.160) 1.028)
(3.617) 662)
4.256) 8.444)
(3.138) (3.925)
Lain-lain Pembayaran imbalan pasca-kerja tahun berjalan
(2.400)
(1.200)
Liabilitas imbalan pasca - kerja, akhir tahun
26.698)
14.774)
Carried forward Included in other comprehensive income Reconciliation of other comprehensive income Actuarial (gains) losses arising from: Financial assumptions Experience adjustment Actuarial (gains) losses on plan assets Others Benefit paid Obligation for post-employment benefit, end of year
Liabilitas imbalan pasti memberikan Perseroan eksposur terhadap risiko pasar (investasi).
The defined benefit plans expose the Company to market (investment) risk.
d. Perubahan dalam nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
d. Changes in the fair value of plan assets are as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Nilai wajar aset program pada awal tahun Imbal hasil ekspektasian aset program Iuran oleh pemberi kerja Keuntungan (kerugian) aktuarial pada aset program Nilai wajar aset program pada akhir tahun
14.894) 1.326) 2.400)
9.774) 782) 1.200)
(4.256)
3.138)
14.364)
14.894)
Fair value of plan assets at beginning of year Expected return of plan asset Contributions by employer Actuarial gains (loss) on plan assets Fair value of plan assets at end of year
Kategori utama aset program dalam persentase terhadap total aset program adalah 100% (seratus persen) merupakan investasi di pasar uang (deposito berjangka).
The main categories of plan assets as a percentage of total plan assets are 100% (one hundred percent) in form of investment in money market (time deposit).
Estimasi Perseroan atas iuran yang harus dibayarkan untuk program pensiun di 2017 adalah sebesar Rp 2.400.
The Company expects to contribute Rp 2,400, to its pension benefit pension plans in 2017.
Tabel di bawah ini merupakan komparasi nilai kini liabilitas imbalan, nilai kini asset program, penyesuaian liabilitas program dan penyesuaian asset program Perseroan:
The following table represents the historical comparison of the Company’s present value of defined benefits obligation, fair value of plan assets, experience adjustments on plan liabilities and experience adjustment on plan assets:
2016
Nilai kini liabilitas imbalan Nilai kini aset program Penyesuaian liabilitas program Penyesuaian aset program
2015
31 Desember/December 2014
2013
2012
(41.062) 14.364)
(29.668) 14.894)
(27.768) 9.774)
(27.711) 9.126)
(32.950) 8.267)
(1.022)
(657)
7.301)
1.680)
(906)
(4.256)
3.138)
1.191)
837)
263)
75
Present value of defined benefits obligation Fair value of plan assets Experience adjustments on plan liabilities Experience adjustments on plan asset
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued) e. Sensitivity analysis:
e. Analisis sensitivitas:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in discount rate and increase of future salary, with all other variables held constant, to the Company’s present value of defined benefit obligation:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto dan kenaikan penghasilan, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini liabilitas imbalan pasti:
31 Desember/December 2016 Kenaikan/Increase Penurunan/Decrease Tingkat diskonto (perubahan 1%) Kenaikan gaji di masa depan (perubahan 1%)
(35.671)
47.456)
Discount rate (1% movement)
47.227)
(35.753)
Future salary increase (1% movement)
The weighted-average duration of the defined benefits obligation was 15.44 years and 16.02 years as of 31 December 2016 and 2015, respectively.
Rata-rata tertimbang durasi dari kewajiban imbalan pasti Perseroan masing-masing 15,44 tahun dan 16,02 tahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
29.
INSTRUMEN KEUANGAN
29. FINANCIAL INSTRUMENTS
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and liabilities
Seluruh aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk penyertaan saham yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya. Seluruh liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi lainnya, kecuali untuk liabilitas derivatif yang diklasifikasikan sebagai instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
All financial assets are classified as loans and receivables, except for investment in shares which is classified as available-for-sale and carried at cost. All financial liabilities are classified as other amortized cost, except for derivative liabilities which are classified as financial instruments measured at fair value through profit or loss.
Penilaian instrumen keuangan
Valuation of financial instruments
Perseroan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:
The Company measures fair values using the following hierarchy of methods:
Tingkat 1: input yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) dalam pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Perseroan pada tanggal pengukuran.
Level 1: inputs that are quoted market prices (unadjusted) in active markets for identical instruments that the Company can access at the measurement date.
Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar.
Level 2: inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quotes prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
76
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29.
INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
29. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Valuation of financial instruments (continued)
Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
Tingkat 3: input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut.
Level 3: inputs that are unobservable. This category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan diskonto arus kas, perbandingan dengan instrumen sejenis yang harga pasarnya tersedia serta dapat diobservasi dan model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian meliputi risk-free dan patokan (benchmark) suku bunga serta credit spreads yang digunakan untuk mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi dan nilai tukar mata uang asing.
Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, comparison with similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include riskfree and benchmark interest rates and credit spreads used in estimating discount rates, bond prices and foreign currency exchange rates.
Tujuan dari teknik penilaian adalah untuk pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transactions) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran.
The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value measurement that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Perseroan menggunakan model penilaian yang secara umum digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan yang umum dan tidak kompleks, seperti kontrak currency swaps dan kontrak berjangka mata uang asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga yang dapat diobservasi dan input model biasanya tersedia di pasar untuk efek-efek utang yang tercatat di bursa. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input model mengurangi kebutuhan pertimbangan dan estimasi manajemen, dan juga mengurangi ketidakpastian terkait penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan cenderung berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan.
The Company uses widely recognized valuation models for determining the fair values of common and more simple financial instruments, such as currency swaps and foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgement and estimation. Observable prices and model inputs are usually available in the market for listed debt securities. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgement and estimation and also reduces the uncertainty associated with the determination of fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.
Pertimbangan dari estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat.
Management judgement and estimation are usually required for selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default and prepayments and selection of appropriate discount rates.
77
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29.
INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
29. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
Valuation of financial instruments (continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
Financial instruments not measured at fair values
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisis atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level dalam hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.
The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair values and their analysis by the level in the fair value hierarchy. It does not include fair value information for financial assets and liabilities not measured at fair values if the carrying amount is a reasonable approximation of fair values.
31 Desember/December 2016 Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying amount
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset keuangan: Piutang pembiayaan konsumen - bersih Investasi sewa pembiayaan - bersih Piutang lain-lain dan aset lain-lain
Financial assets:
6.622.692)
-)
6.376.187)
6.376.187)
161.978)
-)
168.311)
168.311)
127.288) 6.911.958)
-‘ -)
120.787) 6.665.285)
120.787) 6.665.285)
Liabilitias keuangan: Pinjaman yang diterima dan cerukan Utang sewa pembiayaan Utang obligasi Wesel bayar jangka menengah
Consumer financing receivables - net Investment in finance leases - net Other receivables and other assets
Financial liabilities:
(1.676.397)
-)
(1.709.867)
(1.709.867)
(1.729) (2.282.380)
-) (2.281.948)
(1.684) -)
(1.684) (2.281.948)
(119.791) (4.080.297)
(120.616) (2.402.564)
-) (1.711.551)
(120.616) (4.114.115)
Borrowings and overdraft Obligations under finance lease Bonds payable Medium-term notes
31 Desember/December 2015 Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying amount
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset keuangan: Piutang pembiayaan konsumen - bersih Investasi sewa pembiayaan - bersih Piutang lain-lain dan aset lain-lain
Financial assets:
5.523.512)
-)
5.208.281)
5.208.281)
173.838)
-)
174.600)
174.600)
83.824) 5.781.174)
-‘ -)
79.626) 5.462.507)
79.626) 5.462.507)
Liabilitias keuangan: Pinjaman yang diterima dan cerukan Utang sewa pembiayaan Utang obligasi Wesel bayar jangka menengah
Consumer financing receivables - net Investment in finance leases - net Other receivables and other assets
Financial liabilities:
(894.440)
-)
(889.551)
(889.551)
(2.955) (2.419.394)
-) (2.403.850)
(2.861) -)
(2.861) (2.403.850)
(416.571) (3.733.360)
(414.911) (2.818.761)
-) (892.412)
(414.911) (3.711.173)
78
Borrowings and overdraft Obligations under finance lease Bonds payable Medium-term notes
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29.
INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
29. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
Valuation of financial instruments (continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar (lanjutan)
Financial instruments not measured at fair values (continued)
Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Tabel dibawah ini menyajikan daftar instrumen keuangan yang nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya, contohnya, instrumen keuangan jangka pendek atau yang ditinjau ulang dengan menggunakan harga pasar secara berkala.
Majority of the financial instruments not measured at fair value are measured at amortized cost. The following table lists those financial instruments for which their carrying amount are reasonable approximation of fair value because, for example, they are short term in nature or re-price to current market rates frequently.
Aset keuangan: Bank Tagihan anjak piutang Piutang pihak berelasi
Financial assets: Cash in banks Factoring receivables Due from related parties
Liabilitas keuangan: Beban yang masih harus dibayar Utang lain-lain
Financial liabilities: Accrued expenses Other payables
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain, pinjaman yang diterima dan cerukan dan utang sewa pembiayaan diestimasi dengan menggunakan teknik diskonto arus kas. Input yang digunakan dalam teknik penilaian adalah rata-rata tertimbang tingkat suku bunga internal Perseroan.
The fair values of consumer financing receivables, investment in finance leases, other receivables and other assets, borrowings and overdraft and obligations under finance lease were determined by using discounted cash flows. Input used in the valuation technique was the weighted average of Company’s internal interest rates.
Nilai wajar dari utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah diestimasi dengan menggunakan teknik diskonto arus kas. Input yang digunakan dalam penilaian adalah berdasarkan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa yang dikeluarkan oleh Indonesia Bond Pricing Agency (“IBPA”).
The fair values of bonds payable and medium-term notes were determined by using discounted cash flows. Input used in the valuation technique was based on quoted market price for securities which have similar characteristics, maturity date and yield, provided by Indonesia Bond Pricing Agency (“IBPA”).
Tidak ada pengungkapan nilai wajar penyertaan saham yang diukur pada biaya perolehannya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
No fair value disclosure is provided for investment in shares that are measured at cost because their fair value cannot be reliably measured.
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Perseroan. Nilai wajar yang dihitung oleh Perseroan mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Karena terdapat instrumen keuangan tertentu yang tidak diperdagangkan, maka perhitungan nilai wajar melibatkan pertimbangan dan estimasi manajemen.
The fair values calculated are for disclosure purposes only and do not have any impact to the Company’s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Company may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instruments. As certain categories of financial instruments are not traded, there is management judgment and estimation involved in calculating the fair values.
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Financial instruments measured at fair values
Pada tanggal 31 Desember 2016, instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan berdasarkan hirarki nilai wajar adalah liabilitas derivatif (level 2).
As of 31 December 2016, the financial instruments measured at fair value at the end of the reporting period based on fair value hierarchy were derivative liabilities (level 2).
79
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA
30.
BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Perseroan mengelompokkan kegiatan usahanya dalam 3 (tiga) segmen usaha utama sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer yakni pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan dan anjak piutang. Segmen geografis sebagai segmen sekunder terbagi atas area Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang dan lain-lain.
The Company classifies its activities into 3 (three) core business segments as primary segments consisting of consumer financing, financing leases and factoring. The geographical segments, as secondary segment, consisting of Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang and others.
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
The Company’s primary business segment information are as follows:
31 Desember/December 2016 Investasi sewa pembiayaan bersih/ Net investment in Anjak piutang/ finance leases Factoring
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing Pendapatan segmen Pendapatan Denda dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan
Jumlah/ Total
24.835) 2)
2.169.549) 393.510)
765) -)
2.195.149) 393.512)
-)
10.881)
-)
10.881)
Segment income Income Penalty and others Recovery of receivables previously written-off
2.599.542)
Total segment income
Jumlah pendapatan segmen
-)
(295.568)
-)
(295.568)
3.180)
(39.493)
254)
(36.059) (331.627)
Segment expenses Interest expense Reversal (addition) of impairment losses on receivables Total segment expenses
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi
2.267.915) 39.876) (795.504)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak
1.512.287) (373.588)
Income before income tax Income tax expenses
Laba bersih
1.138.699)
Net income
6.784.670) 1.367.194)
Segment assets Unallocated assets
8.151.864)
Total assets
(5.021.595) (228.228) (5.249.823)
Segment liabilities Unallocated liabilities Total liabilities
30.739.853)
Outstanding principal of consumer financing, finance leases and factoring from contracts originated in 2016
12.156)
Depreciation
Beban segmen Beban bunga Pemulihan (penyisihan) kerugian penurunan nilai piutang Jumlah beban segmen
Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
6.622.692)) )
161.978))
-))
Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas Jumlah piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan sewa dan anjak piutang yang berasal dari kontrak yang direalisasi di tahun 2016
(5.021.234))
30.592.085
(350) )
118.848)
Penyusutan
80
(11)
28.920)
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing Pendapatan segmen Pendapatan Denda dan lain-lain Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan
30.
BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued)
31 Desember/December 2015 Investasi sewa pembiayaan bersih/ Net investment in Anjak piutang/ finance leases Factoring
Jumlah/ Total
1.977.192) 332.076)
24.188) 3)
2.348) -)
2.003.728) 332.079)
5.681)
-)
-)
5.681)
Segment income Income Penalty and others Recovery of receivables previously written-off
2.341.488)
Total segment income
Jumlah pendapatan segmen
(303.937)
-)
-)
(303.937)
(36.455)
(1.843)
338)
(37.960) (341.897)
Segment expenses Interest expense Reversal (addition) of impairment losses on receivables Total segment expenses
Hasil segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi Beban tidak dapat dialokasi
1.999.591) 37.588) (638.330)
Segment results Unallocated income Unallocated expenses
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak
1.398.849) (351.624)
Income before income tax Income tax expenses
Laba bersih
1.047.225)
Net income
5.707.369) 1.116.648)
Segment assets Unallocated assets
Beban segmen Beban bunga Pemulihan (penyisihan) kerugian penurunan nilai piutang Jumlah beban segmen
Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi
5.523.512)
173.838)
10.019)
Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas Jumlah piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan sewa dan anjak piutang yang berasal dari kontrak yang direalisasi di tahun 2016
(4.063.302)
26.120.855)
(384)
132.438)
Penyusutan
81
-)
110.353)
6.824.017)
Total assets
(4.063.686) (570.656) (4.634.342)
Segment liabilities Unallocated liabilities Total liabilities
26.363.646)
Outstanding principal of consumer financing, finance leases and factoring from contracts originated in 2016
10.903)
Depreciation
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
30.
Informasi distribusi aset dan pendapatan dalam bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued) The allocation of assets and income secondary segment information based geographical area are as follows:
on on
31 Desember/December 2016 2015 Aset Jabodetabek Surabaya Bandung Semarang Pekanbaru Makassar Karawang Medan Solo Denpasar Malang Palembang Yogyakarta Cilegon Cirebon Padang Lampung Manado Kediri Tegal Pontianak Banjarmasin Sukabumi Jambi Tasikmalaya Samarinda Lain-lain (masing-masing di bawah 1%) Jumlah aset
4.439.409) 570.088) 358.811) 192.274) 157.512) 153.963) 138.891) 127.432) 124.589) 116.035) 109.509) 99.403) 94.910) 91.303) 84.398) 73.294) 65.395) 61.242) 58.791) 57.903) 55.639) 52.575) 51.537) 50.865) 48.993) 42.311) 674.792) 8.151.864)
3.154.132) 474.109) 401.417) 152.486) 171.447) 149.626) 142.551) 97.746) 105.538) 101.038) 107.465) 112.803) 93.630) 103.215) 86.004) 92.862) 73.342) 76.084) 62.560) 59.822) 59.817) 54.461) 55.282) 66.913) 63.883) 51.288) 654.496) 6.824.017)
Assets Jabodetabek Surabaya Bandung Semarang Pekanbaru Makassar Karawang Medan Solo Denpasar Malang Palembang Yogyakarta Cilegon Cirebon Padang Lampung Manado Kediri Tegal Pontianak Banjarmasin Sukabumi Jambi Tasikmalaya Samarinda Others (each below 1%) Total assets
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended 31 Desember/December
2016 Pendapatan Jabodetabek Surabaya Bandung Pekanbaru Semarang Makassar Medan Palembang Malang Karawang Denpasar Solo Cilegon Cirebon Yogyakarta Lampung Padang Jambi Manado Tasikmalaya Kediri Tegal Sukabumi Pontianak Banjarmasin Samarinda Lain-lain (masing-masing di bawah 1%) Jumlah pendapatan
2015
1.192.983) 203.185) 146.728) 66.917) 59.200) 59.125) 54.194) 45.971) 45.926) 42.024) 40.787) 39.145) 36.639) 35.145) 34.622) 32.455) 31.236) 30.567) 26.909) 25.493) 25.251) 24.809) 22.254) 22.177) 21.170) 21.316) 253.190) 2.639.418)
82
1.083.495) 172.042) 132.382) 58.240) 50.200) 54.681) 47.938) 45.326) 40.134) 35.149) 36.934) 35.211) 31.471) 30.787) 32.452) 35.582) 29.383) 29.010) 25.688) 23.854) 24.603) 22.888) 24.978) 22.902) 21.558) 21.529) 210.659) 2.379.076)
Income Jabodetabek Surabaya Bandung Pekanbaru Semarang Makassar Medan Palembang Malang Karawang Denpasar Solo Cilegon Cirebon Yogyakarta Lampung Padang Jambi Manado Tasikmalaya Kediri Tegal Sukabumi Pontianak Banjarmasin Samarinda Others (each below 1%) Total income
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31. MASALAH HUKUM
31.
LEGAL MATTERS The Company faces several lawsuits, administrative proceedings and claims relating to the ordinary course of its business. The Company’s management believes that the results of these proceedings will not have a material adverse effect to the Company’s results of operations, financial position or liquidity.
Perseroan menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim dalam proses penyelesaian yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Manajemen Perseroan yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak negatif yang material terhadap hasil usaha, posisi keuangan dan likuiditas Perseroan.
32. STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
32.
ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
Beberapa perubahan dan penyesuaian terhadap beberapa standar telah terbit tetapi belum efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2016, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini. PSAK berikut ini, yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2017 dan 1 Januari 2018, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas laporan keuangan Perseroan di masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan secara prospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”:
Certain amendments and annual improvement on certain standards have been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2016, and have not been applied in preparing these financial statements. Among them, the following PSAK which will become effective starting 1 January 2017 and 1 January 2018, may have a significant effect on the Company’s future financial statements, and may require prospective application under PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors”:
a)
Amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”
a)
b)
Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan” Amandemen PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan Untuk Rugi yang Belum direalisasi” PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja” PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
b)
c) d) e)
c) d) e)
Amendment of Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1, “Presentation of Financial Statements regarding Disclosure Initiatives” Amendment of PSAK No. 2, “Statement of Cash Flow regarding Disclosure Initiative” Amendment of PSAK No. 46, “Income Tax regarding Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses” PSAK No. 24 (Improvement 2016), “Employee Benefits” PSAK No. 60 (Improvement 2016), “Financial Instruments: Disclosures”
As of the issuance of these consolidated financial statements, the Company has not determined the extent of retrospective impact, if any, that the future adoption of these standards will have on the Company’s financial position and operating results.
Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perseroan belum menentukan dampak dari pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Perseroan.
83
PT BCA FINANCE
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
33. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN
33.
NEW REGULATIONS ISSUED
Peraturan-peraturan baru yang telah terbit dan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
New regulations which have been issued and will have significant impact to the Company’s business activities are as follows:
a)
SEOJK No. 1/SEOJK.05/2016 tanggal 23 Pebruari 2016 tentang tingkat kesehatan keuangan perusahaan pembiayaan SEOJK No. 3/SEOJK.05/2016 tanggal 3 Maret 2016 tentang laporan bulanan perusahaan pembiayaan SEOJK No. 10/SEOJK.05/2016 tanggal 14 April 2016 tentang pedoman penerapan manajemen risiko dan laporan hasil penilaian sendiri penerapan manajemen risiko bagi lembaga jasa keuangan non-bank
a)
SEOJK No. 15/SEOJK.05/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang laporan penerapan tata kelola perusahaan yang baik bagi perusahaan pembiayaan SEOJK No. 31/SEOJK.05/2016 tanggal 30 Agustus 2016 tentang penilaian kemampuan dan kepatutan bagi pihak utama lembaga jasa keuangan non-bank SEOJK No. 47/SEOJK.05/2016 tanggal 13 Desember 2016 tentang besaran uang muka pembiayaan kendaraan bermotor bagi perusahaan pembiayaan POJK No. 27/POJK.03/2016 tanggal 22 Juli 2016 tentang penilaian kemampuan dan kepatutuan bagi pihak utama lembaga jasa keuangan
d)
b) c)
d)
e)
f)
g)
b) c)
e)
SEOJK No. 31/SEOJK.05/2016 dated 30 August 2016 regarding fit and proper test for main entity of non-bank financial institution
f)
SEOJK No. 47/SEOJK.05/2016 dated 13 December 2016 regarding down payment required for the financing motor vehicles by financing company POJK No. 27/POJK.03/2016 dated 22 July 2016 regarding fit and proper test for main parties of financial Institution
g)
84
SEOJK No. 1/SEOJK.05/2016 dated 23 February 2016 regarding financial soundness levels for financing company SEOJK No. 3/SEOJK.05/2016 dated 3 March 2016 regarding monthly financial reporting for financing company SEOJK No. 10/SEOJK.05/2016 dated 14 April 2016 regarding guidelines for risk management implementation and report of self assessment on risk management implementation for non-bank financial institution SEOJK No. 15/SEOJK.05/2016 dated 9 May 2016 regarding good corporate governance implementation report for financing company