FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2015) Listiyono1), Patricia Dhiana Paramita 2), Rita Andini 3) 1)
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang
2), 3)
ABSTRACT Debt policy including funding policy the company sourced from ekster¬nal. The determination of this debt policy with regard to capital structure as the debt is one of the compositions in the capital structure. This study aims to analyze empirically the influence of asset structure, profitability, company size, investment opportunity set (IOS), the growth of the company and the old company to the debt policy. The population in this study are all companies manufacturing food and beverage sector listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2010 - 2015. The samples were taken in this study as many as 104 of observational data that meets the criteria for the research sample. The sampling technique used purposive sampling. Statistical analysis was conducted on the multiple linear regression and hypothesis testing. Based on the results of data analysis can be concluded; There is a positive influence on the structure of assets against debt policy, there is a negative influence significantly the profitability of the debt policy, There is no effect of firm size on debt policy, There is no effect of the investment opportunity set against debt policy, There is no effect of growth on debt policy, there is the influence of the old company against debt policy. Suggestions in this study is a manager who has a stake in the company tend to use funds derived from retained earnings and share capital so that they will distribute cash dividends to attract investors to buy shares of the company. For Investor, before buying shares of the company, investors will look at how the funding source companies are more inclined to use debt or equity. Additionally Investors need to consider the value of its financing structure by considering the positive and negative impacts. Keywords: The structure of assets, profitability, company size, Set Investment Opportunities, Growth Company, Old Company, Debt Policy
1
ABSTRAK Kebijakan hutang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal. Penentuan kebijakan hutang ini berkaitan dengan struktur modal karena hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, set kesempatan investasi (IOS), pertumbuhan perusahaan dan lama perusahaan terhadap kebijakan hutang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 – 2015. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak 104 data pengamatan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Analisis statistik yang dilakukan meliputi regresi linier berganda dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan ; Terdapat pengaruh positif stuktur aktiva terhadap kebijakan hutang, Terdapat pengaruh negatif signifikan profitabilitas terhadap kebijakan hutang, Tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang, Tidak terdapat pengaruh set kesempatan investasi terhadap kebijakan hutang, Tidak terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan hutang, Terdapat pengaruh lama perusahaan terhadap kebijakan hutang. Saran dalam penelitian ini adalah manager yang memiliki saham pada perusahaannya cenderung menggunakan dana berasal dari laba ditahan dan modal saham sehingga mereka akan membagikan dividen kas untuk menarik pihak investor membeli saham perusahaan. Bagi Investor, sebelum membeli saham perusahaan, investor akan melihat bagaimana sumber pendanaan perusahaan apakah lebih cenderung menggunakan hutang atau modal saham. Selain itu Investor perlu memperhatikan nilai struktur pendanaan perusahaan dengan tetap mempertimbangkan dampak positif maupun negatifnya. Kata Kunci: Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Set Kesempatan Investasi, Pertumbuhan Perusahaan, Lama Perusahaan, Kebijakan Hutang
2
untuk membiayai aktivitas operasional
PENDAHULUAN Keberadaan manajer dalam suatu perusahaan
yang
kepercayaan saham
oleh
para
untuk
perusahaan.
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
pemegang
struktur aktiva, profitabilitas, ukuran
mengelola
dan
perusahaan,
dan
set
kesempatan
investasi (IOS).
kunci kesuksesan. Wahidahwati (2002) manajer
hutang
diberikan
menjalankan perusahaan merupakan
menjelaskan
Kebijakan
Berdasarkan penelitian terdahulu
perusahaan
yang menghasilkan penemuan yang
memegang peranan penting dalam
masih
proses pengambilan keputusan yang
mengenai
berkaitan
kegiatan-kegiatan
mempengaruhi kebijakan hutang juga
utama perusahaan termasuk dalam hal
dilakukan oleh Susanto (2011) pada
pencarian
dengan
dana
beragam
dan
penelitian
faktor-faktor
yang
dan
bagaimana
semua perusahaan manufaktur yang
dana
tersebut.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan alasan tersebut manajer
(BEI) dengan periode 2005-2008.
dituntut untuk lebih berhati-hati dalam
Hasil
penentuan kebijakan hutang dalam
managerial
berpengaruh
perusahaannya.
kebijakan
hutang,
kepemilikan
tidak
berpengaruh
memanfaatkan
Menurut kebijakan
Tjeleni hutang
(2013)
penelitian
institusional
merupakan
kepemilikan terhadap
terhadap kebijakan hutang, kebijakan
keputusan pendanaan yang penting
dividen
bagi kelangsungan aktivitas disebuah
kebijakan
perusahaan. Dimana kebijakan hutang
perusahaan tidak berpengaruh terhadap
merupakan
bagian
kebijakan
kebijakan
pendanaan
perusahaan.
Kebijakan
berpengaruh
dari
berpengaruh hutang.
hutang,
hutang adalah kebijakan yang diambil
hutang,
oleh pihak manajemen dalam rangka
berpengaruh
memperoleh sumber pembiayaan bagi
hutang,
perusahaan sehingga dapat digunakan
berpengaruh 3
terhadap ukuran terhadap
risiko
terhadap pertumbuhan
profitabilitas kebijakan perusahaan kebijakan
sistimatik
terhadap
tidak
kebijakan
hutang,
set
investasi
perekonomian negara. Periode yang
kebijakan
diambil yaitu berkisar antara tahun
hutang, struktur aktiva berpengaruh
2010 hingga 2015 yang tercakup 6
terhadap kebijakan hutang.
periode laporan keuangan perusahaan
berpengaruh
peluang terhadap
Penelitian replikasi
dari
dilakukan oleh
ini
merupakan
penelitian
kepada
publik
yang
perekonomian
Margaretha dan
keadaan stabil.
Argoeby, (2009), Steven dan Lina,
karena
kondisi
Indonesia
dalam
Berdasarkan
pokok
(2011) serta penelitian Susanto (2011)
permasalahan tersebut maka muncul
dengan tujuan untuk membuktikan gap
pertanyaan
yang
dengan
digunakan sebagai pendukung untuk
penelitian sebelumnya, penelitian ini
memperoleh data yang diinginkan
dilakukan untuk menguji pengaruh
yaitu
struktur aktiva, profitabilitas, ukuran
profitabilitas, ukuran perusahaan, set
perusahaan, set kesempatan investasi
kesempatan
(IOS), pertumbuhan perusahaan dan
pertumbuhan perusahaan dan lama
lama perusahaan terhadap kebijakan
perusahaan
hutang,
kebijakan hutang ?
muncul.
hal
Berbeda
ini
berdasarkan
penelitian
apakah
yang
struktur
investasi
berpengaruh
dapat
aktiva,
(IOS),
terhadap
ketidakkonsistenan hasil penelitian, perlu dilakukan pengujian lebih lanjut
TINJAUAN PUSTAKA
untuk mengetahui konsistensi hasil
Pengaruh Struktur aktiva terhadap
jika diterapkan pada sampel yang
Kebijakan hutang
ini
Struktur aktiva adalah penentuan
mengambil sampel pada perusahaan
berapa besar alokasi untuk masing –
manufaktur yang tercatat pada Bursa
masing komponen aktiva, baik dalam
Efek
karena
aktiva lancar maupun dalam aktiva
manufaktur
tetap. Perusahaan dengan aset yang
merupakan perusahaan dalam taraf
dapat digunakan untuk jaminan akan
perusahaan besar yang menyokong
lebih
berbeda.
Dalam
Indonesia
penelitian
(BEI)
perusahaan-perusahaan
4
memilih
untuk
menggunakan
penggunaan hutangnya lebih banyak.
hipotesis
Perusahaan yang memiliki aktiva tetap
adalah:
dalam jumlah besar dapat menggunakan
H1 : Struktur aktiva berpengaruh
hutang dalam jumlah besar karena aktiva
positif terhadap kebijakan hutang
tersebut
Pengaruh
dapat
digunakan
sebagai
jaminan pinjaman (Mamduh, 2004).
Junaidi
(2006)
yang
terhadap
Kebijakan hutang Ukago
struktur aktiva berhubungan dengan
profitabilitas
kekayaan
keuntungan
yang
dirumuskan
Profitabilitas
menyatakan
perusahaan
dapat
dapat
(2005)
menyatakan
adalah bersih
tingkat
yang
berhasil
dijadikan jaminan yang lebih fleksibel
diperoleh
perusahaan
dalam
akan cenderung menggunakan hutang
menjalankan
operasionalnya
dalam
lebih besar daripada perusahaan yang
suatu
struktur
mencerminkan tingkat efektifitas yang
aktivanya
tidak
fleksibel.
periode.
Profitabilitas
juga
Perusahaan yang aktivanya sesuai
dicapai
untuk dijadikan jaminan kredit akan
perusahaan. Dasar pemikiran bahwa
lebih banyak menggunakan hutang
tingkat keuntungan dipakai sebagai
karena
suatu cara untuk menilai keberhasilan
investor
memberikan
akan
pinjaman
selalu apabila
oleh
efektifitas
suatu
perusahaan
operasional
tentu
saja
mempunyai jaminan. Struktur aset
berkaitan dengan hasil akhir dari
perusahaan memiliki pengaruh positif
berbagai kebijakan dan keputusan
terhadap kebijakan hutang perusahaan
perusahaan
terutama
yang
dalam periode berjalan. Profitabilitas
memiliki aktiva tetap dalam jumlah
dapat diukur dengan Return on Assets
yang besar. Aktiva tetap tersebut dapat
(ROA), yakni perbandingan antara laba
dijadikan
bersih sebelum bunga dan pajak
bagi
perusahaan
sebagai
jaminan
oleh
manajer kepada kreditor sehingga
yang
telah
dijalankan
dengan total aktiva.
manajer dapat memperoleh pinjaman
Mamduh,
dengan mudah. Dengan demikian,
5
(2004)
menyatakan
perusahaan
yang
memiliki
profitabilitas
tinggi
cenderung
menggunakan
kecil
modal. Dengan kemudahan tersebut,
karena keuntungan atau laba yang
maka perusahaan memiliki fleksibilitas
diperoleh perusahaan tidak semua
dan kemampuan untuk mendapatkan
dibayarkan pada investor dalam bentuk
dana.
dividen tetapi juga disimpan dalam
tersebut, maka semakin banyak dana
bentuk laba ditahan yang merupakan
yang digunakan untuk menjalankan
sumber
bagi
operasional perusahaan, salah satu
perusahaan. Hal ini sesuai dengan
sumber dananya adalah berhutang.
Pecking
yang
Ukuran perusahaan menjadi faktor
menetapkan suatu urutan keputusan
yang perlu dipertimbangkan dalam
pendanaan
manager
menentukan
tingkat
hutang
pertama kali akan memilih untuk
perusahaan.
Perusahaan
besar
menggunakan laba ditahan, hutang dan
cenderung lebih mudah memperoleh
penerbitan
pilihan
pinajaman dari pihak ketiga, karena
terakhir. Berdasarkan uraian tersebut,
kemampuan mengakses ke pihak lain
maka dapat dibuat hipotesis sebagai
atau jaminan yang dimiliki berupa
berikut :
aktiva
H2
:
hutang
pendanaan
internal
Order
Theory
dimana
saham
relatif
para
sebagai
Profitabilitas
Semakin
bernilai
dibandingkan
berpengaruh
besar
perusahaan
lebih
besar
perusahaan
kecil
negatif terhadap kebijakan hutang
(Susanto,
Pengaruh
Wiliandri (2011) dan Susanto (2011)
Ukuran
perusahaan
Dalam pecking order theory, lebih
Hasil
penelitian
menyatakan bahwa ukuran perusahaan
Terhadap Kebijakan hutang
perusahaan
2011).
berpengaruh positif terhadap kebijakan
memprioritaskan
hutang. Berdasarkan uraian tersebut,
sumber pendanaan dari dalam (laba
maka dapat dibuat hipotesis sebagai
ditahan), namun apabila masih kurang,
berikut :
maka perusahaan akan melakukan
H3
hutang, dengan salah satunya melalui
berpengaruh
pasar modal. Perusahaan besar lebih
kebijakan hutang
mudah memperoleh akses di pasar 6
:
Ukuran positif
perusahaan terhadap
Pengaruh Set Kesempatan Investasi
Penelitian Vogt (1997) menunjukkan
(IOS) Terhadap Kebijakan hutang
bahwa
Peluang pada
pertumbuhan
peluang
mengalami
yang
sedang
pertumbuhan
akan
yang
direspon positif oleh pasar. Peluang
bermacam
pertumbuhan perusahaan terlihat pada
kombinasi nilai set peluang investasi
peluang investasi yang diproksikan
(IOS: Investment Opportunity Set)
dengan kombinasi IOS. Berdasarkan
(Smith dan Watts 1992). Implikasi
hasil penelitian sebelumnya, maka
teori IOS berkaitan dengan keputusan
hipotesis yang diajukan adalah:
pendanaan
yang
perusahaan
terdiri
diproksikan
investasi
terlihat
perusahaan
dengan
telah
dilakukan
H4: Set kesempatan investasi (IOS)
dari
keputusan
berpengaruh positif terhadap
pendanaan jangka pendek, menengah
kebijakan hutang
dan jangka panjang. Smith dan Watts
Pengaruh pertumbuhan perusahaan
(1992)
terhadap kebijakan hutang
menemukan
adanya
bukti
empiris bahwa pada perusahaan yang
Surya dan Rahayuningsih (2012)
mempunyai peluang untuk bertumbuh
menyatakan pertumbuhan perusahaan
lebih besar mempunyai rasio debt to
menunjukan
equity
tersebut sedang melakukan perluasan
yang
keputusan Pendanaan financing)
lebih
rendah
struktur modal
modalnya.
sendiri
cenderung
mengurangi
dalam
usaha
(equity
sehingga
perusahaan
untuk
bahwa
dapat
tersebut
dana untuk
perusahaan
dipastikan
membutuhkan
mendukung perluasan
masalahmasalah
usahanya tersebut. Menurut Yeniatie
keagenan, karena keberadaan hutang
dan Destriana (2010) suatu perusahaan
berisiko dalam struktur modalnya.
yang
Prospek perusahaan yang bertumbuh
pertumbuhan akan membutuhkan dana
bagi investor merupakan hal yang
yang besar sehingga cenderung untuk
menguntungkan karena investasi yang
menekan
ditanamkan
pendapatannya.
memberikan
diharapkan return
yang
bias tinggi.
sedang
berada
pada
sebagian Semakin
tahap
besar besar
pendapatan ditahan dalam perusahaan 7
berarti makin rendah dividen yang
Surya dan Rahayuningsih (2012) yang
dibayarkan kepada para pemegang
menyatakan
saham. Tingkat pertumbuhan yang
perusahaan tidak memiliki pengaruh
semakin
mengidentifikasikan
terhadap kebijakan hutang. Dari hasil
bahwa perusahaan sedang mengadakan
penemuan-penemuan tersebut maka
ekspansi.
hipotesis yang diajukan adalah sebagai
cepat
Hal
ini
menyebabkan
bahwa
timbulnya kebutuhan dana yang besar.
berikut:
Untuk itu, perusahaan menggunakan
H5
berbagai
berpengaruh
cara
untuk
memenuhi
:
pertumbuhan
Pertumbuhan
perusahaan
positif
signifikan
kebutuhan dana tersebut termasuk
terhadap kebijakan hutang
dengan menggunakan hutang.
Pengaruh
Yeniatie dan Destriana (2010)
besar
mempunyai
perusahaan
terhadap kebijakan hutang
menjelaskan pertumbuhan perusahaan yang
lama
Ardiansyah (2004) menyatakan
pengaruh
umur
perusahaan
menunjukan
positif terhadap hutang perusahaan,
kemampuan
perusahaan
karena suatu perusahaan yang sedang
bertahan
berada pada tahap pertumbuhan akan
informasi yang dapat diserap publik.
membutuhkan dana yang besar untuk
Umur perusahaan juga menunjukan
melakukan ekspansi. Hal ini akan
kemampuan perusahaan tetap dapat
mendorong
hidup
banyaknya
manajer
untuk
eksis,
hutang
dalam
memanfaatkan setiap peluang bisnis
membiayai kebutuhan dana tersebut.
yang ada dalam persaingan di dunia
Penelitian
bisnis yang semakin ketat. Perusahaan
menggunakan
Yeniatie
dan
Destriana
mampu
dan
dapat
yang
(2012)
(2012)
mempunyai publikasi perusahaan yang
pertumbuhan
lebih banyak dibandingkan dengan
menyatakan perusahaan
Milanto bahwa
berpengaruh
lama
berdiri
dan
(2010), Hardiningsih, dan Octaviani dan
telah
bersaing
akan
terhadap
perusahaan yang masih baru. Menurut
kebijakan hutang. Hal ini bertentangan
Margaretha dan Argoeby (2009) lama
dengan penelitian Susanto (2011),
perusahaan (Firm age) adalah seberapa 8
lama
perusahaan
beroperasi
sejak
Kerangka Penelitian
perusahaan tersebut berdiri. Semakin
Keputusan
pendanaan
lama berdirinya suatu perusahaan,
merupakan pembiayaan operasional
maka
perusahaan
semakin
mampu
mengakumulasikan
untuk
dananya
dan
seberapa
mengenai besar
keputusan
penggunaan
semakin sedikit melakukan pinjaman
dibandingkan
baik jangka panjang ataupun jangka
menurut Riyanto (2009:10) keputusan
pendek. Perusahaan yang lebih tua
pendanaan adalah keputusan yang
cenderung memiliki kumpulan dana
menentukan
dari internal, dan jarang mengandalkan
pembelanjaan
pinjaman dana dari luar perusahaan.
penentuan sumber modal optimal.
Penelitian Margaretha dan
Manajer
Argoeby
modal,
utang
sedangkan
perimbangan yang
terbaik
keuangan
atau
harus
(2009) yang menyatakan bahwa lama
mengusahakan agar perusahaan dapat
perusahaan tidak memiliki pengaruh
memperoleh dana yang diperlukan
terhadap
kebijakan
dengan biaya
Berdasarkan
hal
hutang.
tersebut,
maka
syarat-syarat
yang minimal dan yang
menguntungkan
hipotesis yang diajukan adalah sebagai
serta harus mempertimbangkan sifat
berikut :
dan biaya dari masing-masing sumber
H6: Lama perusahaan berpengaruh
dana yang akan dipilih karena masing-
negatif signifikan terhadap
masing
kebijakan hutang
konsekuensi yang berbeda. Dari hal tersebut,
H7: Struktur aktiva, profitabilitas,
sumber
maka
dana
dapat
memiliki
disimpulkan
set
pemilihan keputusan pendanaan yang
kesempatan investasi (IOS),
tepat kembali pada kondisi perusahaan
pertumbuhan
perusahaan
itu sendiri, sehingga manajer mampu
dan lama perusahaan berpe
memilih keputusan pendanaan yang
ngaruh
tepat bagi perusahaan. Berdasarkan
ukuran
perusahaan,
negatif
signifikan
dari pengembangan hipotesis di atas,
terhadap kebijakan hutang
maka 9
pengaruh
struktur
aktiva,
profitabilitas, ukuran perusahaan, set
dilakukan pengujian hipotesa dengan
kesempatan
(IOS),
menggunakan bantuan SPSS. Alat
pertumbuhan perusahaan dan lama
analisis yang digunakan adalah regresi
perusahaan terhadap kebijakan hutang
berganda, uji t dan Uji F.
dapat
investasi
digambarkan
kerangka
penelitian sebagai berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Hasil analisis statistik deskriptif METODE PENELITIAN
terhadap
kebijakan
hutang,
Populasi penelitian ini adalah
menunjukkan bahwa rata-rata sebesar
seluruh perusahaan manufaktur sektor
1,5030, nilai minimum sebesar 0,03,
makanan dan minuman yang terdaftar
nilai maksimum sebesar 11,32 dan
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
standar
periode 2010 – 2015. Sampel yang
dengan jumlah observasi (n) sebesar
diambil dalam penelitian ini yaitu
104.
deviasi
sebesar
1,99564
sebanyak 104 data pengamatan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan
Analisis Data
sampel
Analisis Regresi Linier Berganda
penelitian.
Metode
pengumpulan data yang diperlukan
Analisis regresi dilakukan untuk
adalah metode dokumentasi. Dalam
mengetahui seberapa besar pengaruh
penelitian analisis
data kuantitatif
variabel independen (struktur aktiva,
digunakan untuk mengolah data dan
profitabilitas, ukuran perusahaan, set 10
kesempatan
investasi
(IOS),
hutang. Hal ini ditunjukkan dengan
pertumbuhan perusahaan dan lama
nilai t-hitung
perusahaan)
(1,660) atau sig t 0,036 < 0,05,
terhadap
variabel
independen (kebijakan hutang).
(-2,131) < t-tabel
dengan demikian H2 diterima. 3. Pengujian Hipotesis (H3) Ukuran berpengaruh kebijakan
perusahaan
tidak
signifikan
terhadap
hutang.
Hal
ini
ditunjukkan dengan nilai t-hitung (1,422) < t-tabel (1,660) atau sig t 1,422 > 0,05, dengan demikian H3 Berdasarkan tabel di atas maka
ditolak.
dapat dijelaskan persamaan regresi
4. Pengujian Hipotesis (H4)
linier berganda sebagai berikut :
Kesempatan investasi (IOS) tidak
Y=-2,464+2,968X1-0,049X2+0,398X3
berpengaruh
+0,099X4+0,739X5+0,060X6+ e
kebijakan
signifikan hutang.
terhadap Hal
ini
ditunjukkan dengan nilai t-hitung Uji Hipotesis (Uji t)
(0,228) < t-tabel (1,660) atau sig t
1. Pengujian Hipotesis (H1) Struktur positif kebijakan
0,228 > 0,05, dengan demikian H4
aktiva
berpengaruh
signifikan
terhadap
hutang.
Hal
ditolak. 5. Pengujian Hipotesis (H5)
ini
Pertumbuhan
ditunjukkan dengan nilai t-hitung
berpengaruh
(3,142) > t-tabel (1,660) atau sig t
kebijakan
0,002 < 0,05, dengan demikian H1
signifikan hutang.
tidak
terhadap Hal
ini
ditunjukkan dengan nilai t-hitung
diterima.
(0,593) < t-tabel (1,660) atau sig t
2. Pengujian Hipotesis (H2)
0,555 > 0,05, dengan demikian H5
Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan
perusahaan
terhadap
ditolak.
kebijakan
11
Besarnya adjusted R2 adalah
6. Pengujian Hipotesis (H6) Lama
perusahaan
berpengaruh
0,183, hal ini berarti 18,3 persen yang
terhadap kebijakan hutang. Hal ini
artinya 18,3% variasi perubahan dari
ditunjukkan dengan nilai t-hitung
kebijakan hutang dapat dijelaskan oleh
(2,284) > t-tabel (1,660) atau sig t
variabel-variabel
0,025 < 0,05, dengan demikian H6
struktur aktiva, profitabilitas, ukuran
diterima.
perusahaan, set kesempatan investasi
independent
yaitu
(IOS), pertumbuhan perusahaan dan
Hasil Uji F
lama perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar 81,7 persen dijelaskan oleh faktor-faktor diluar model misalnya kepemilikan manajerial.
Pembahasan Dari
hasil
perhitungan
F-hitung
Pengaruh
(4,836) > F-tabel (2,194) atau sig F
Struktur
pengaruh positif signifikan struktur profitabilitas,
aktiva
terhadap kebijakan hutang
(0,000) < 0,05, dengan demikian ada
aktiva,
struktur
aktiva
berpengaruh
positif signifikan terhadap kebijakan
ukuran
hutang. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan, set kesempatan investasi
semakin tinggi nilai aktiva tetap suatu
(IOS), pertumbuhan perusahaan dan
perusahaan
lama perusahaan secara bersama-sama
jumlah
terhadap kebijakan hutang. Koefisien Determinasi
maka
hutang
semakin yang
tinggi dimiliki
perusahaan.
Supriyanto dan Falikha
tun
menyatakan
(2008)
besarnya
aktiva tetap dapat digunakan sebagai jaminan
atau
kolateral
hutang
perusahaan. Hal ini juga sebagai proteksi terhadap pemberi pinjaman dari 12
masalah
risiko
moral
yang
disebabkan oleh konflik yang mungkin
perusahaan menghasilkan laba yang
terjadi
rendah,
diantara
kreditur
maupun
investor.
cenderung
menggunakan
hutang sebagai mekanisme transfer
Pengaruh
profitabilitas
kekayaan dari kreditur ke perusahaan.
terhadap
kebijakan hutang
Pengaruh
Profitabilitas berpengaruh posiif
ukuran
perusahaan
terhadap kebijakan hutang
terhadap kebijakan hutang. Hal ini
Ukuran
perusahaan
sejalan dengan penelitian Margaretha
berpengaruh
dan Argoeby (2009), Yeniatie dan
hutang. Ukuran perusahaan bukanlah
Destriana (2010), Susanto (2011),
penentu
Hardiningsih, dan Octaviani (2012),
dipilih oleh perusahaan, sebab yang
Narita
dipikirkan
(2012),
Rahayuningsih
Surya
sumber
kebijakan
pendanaan
perusahaan
yang
adalah
menyatakan
bagaimana memperoleh dana atau
berpengaruh
modal yang mempunyai borrowing
terhadap kebijakan hutang. Adanya
cost sekecil mungkin. Baik perusahaan
pengaruh
bahwa
besar maupun kecil pasti mempunyai
profitabilitas merefleksikan earnings
hutang dan jumlahnya tidak selalu
untuk
atau
diperngaruhi oleh ukuran perusahaan
profitabilitas
tersebut. Sehingga ukuran perusahaan
perusahaan maka akan semakin rendah
tidak mempengaruhi kebijakan hutang
hutang yang digunakan untuk kegiatan
perusahaan secara langsung.
bahwa
(2012)
dan
terhadap
tidak
profitabilitas
menunjukkan
pendanaan
semakin
investasi
tinggi
pendanaan. Susanto perusahaan menghasilkan
Penelitian (2011)
menjelaskan
yang
mampu
laba
maka
yang
dilakukan
Susanto (2011), Milanto (2012) Surya dan
untuk
Rahayuningsih
(2012)
menunjukkan hasil yang kontrakdiftif
memenuhi sumber pendanaan lebih
dimana
cenderung menggunakan laba ditahan
berpengaruh
untuk menghindari risiko dibanding
terhadap tingkat hutang perusahaan.
menggunakan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
hutang.
Pada
saat 13
ukuran positif
perusahaan signifikan
Margaretha dan
Argoeby (2009),
memilih
sumber
pendanaan
yang
Narita (2012) Hastalona, (2012) yang
mempunyai borrowing cost yang lebih
menyatakan bahwa ukuran perusahaan
murah dan lebih mengandalkan dana
tidak memiliki pengaruh terhadap
internal. Apabila pertumbuhan yang
kebijakan hutang.
dialami
Pengaruh set kesempatan investasi
menyebabkan
perusahaan
(IOS) terhadap kebijakan hutang
membutuhkan
dana
Set kesempatan investasi (IOS)
perusahaan
tersebut
lebih,
tersebut maka
kemungkinan
mereka
tidak berpengaruh terhadap kebijakan
menerbitkan
saham
hutang, hal ini dikarenakan masalah
mengumpulkan dana yang mempunyai
muncul ketika perusahaan mengalami
borrowing cost lebih rendah daripada
underinvestment
dimana
hutang. Hal ini menunjukkan bahwa
invetasi yang dilakukan perusahaan
perusahaan yang memiliki tingkat
tidak
pertumbuhan yang tinggi belum tentu
mampu
perusahaan
problem,
terealisasikan
mengahadapi
maka
masalah
membutuhkan
mengenai pendanaan terhadap invetasi
untuk
internal
untuk
dari
pihak
eksternal yang lebih besar.
tersebut. Manajemen dihadapkan pada pilihan
dana
akan
Penelitian
ini
tidak
sejalan
menggunakan
dana
dengan Yeniatie dan Destriana (2010),
dari
laba
ditahan
atau
Hardiningsih, dan Octaviani (2012)
menggunakan
dana
eksternal
dari
dan Milanto (2012) menyatakan bahwa
utang.
pertumbuhan perusahaan berpengaruh
Pengaruh pertumbuhan perusahaan
terhadap kebijakan hutang. Hal ini
terhadap kebijakan hutang
sejalan dengan penelitian Susanto
Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
terhadap
kebijakan
(2011),
Surya
dan
Rahayuningsih
(2012)
yang
menyatakan
bahwa
perusahaan
tidak
hutang. Tidak semua perusahaan yang
pertumbuhan
mempunyai tingkat pertumbuhan yang
memiliki pengaruh terhadap kebijakan
tinggi memilih hutang sebagai sumber
hutang.
pendanaannya. Perusahaan akan tetap 14
Pengaruh
lama
2. Terdapat
perusahaan
negatif
signifikan profitabilitas
terhadap kebijakan hutang Lama perusahaan
pengaruh
berpengaruh
kebijakan
hutang,
terhadap hal
ini
terhadap kebijakan hutang. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan yang
profitabilitas perusahaan maka akan
berukuran besar akan relatif lebih
semakin
mudah dalam memenuhi kebutuhan
digunakan
dananya melalui utang, karena tingkat
pendanaan
kepercayaan pihak kreditur lebih besar
rendah
hutang
untuk
yang
kegiatan
3. Tidak terdapat pengaruh ukuran
terhadap perusahaan yang berukuran
perusahaan
besar dibandingkan dengan perusahaan
hutang
yang berukuran kecil. Perusahaan yang
ukuran suatu perusahaan, maka
lama selalu membutuhkan dana dari
belum tentu untuk menggunakan
pihak eksternal yang besar pula selain
dana eksternal juga akan semakin
itu perusahaan selalu memaksimalkan
besar.
penggunaan dana internal perusahaan.
4. Tidak
karena
kesempatan
semakin banyak informasi yang telah
kebijakan
diperoleh
menunjukan
tentang
perusahaan tersebut.
kebijakan
semakin
terdapat
Semakin lama umur perusahaan maka
masyarakat
terhadap
pengaruh
investasi hutang
yang
set
terhadap hal
tidak
perusahaan
besar
ini semua
mempunyai
PENUTUP
tingkat pertumbuhan yang tinggi
Simpulan
memilih hutang sebagai sumber pendanaannya.
1. Terdapat pengaruh positif stuktur
5. Tidak
aktiva terhadap kebijakan hutang karena
terdapat
pengaruh
pertumbuhan perusahaan terhadap
semakin besar stuktur
aktiva, maka stuktur aktiva tersebut
kebijakan
dapat
menunjukan
dijadikan jaminan dalam
perusahaan
memperoleh hutang.
hutang tidak yang
hal
ini semua
mempunyai
tingkat pertumbuhan yang tinggi 15
71
memilih hutang sebagai sumber
mampu melunasi. Manager lebih
pendanaannya.
senang menggunakan sumber dana
6. Terdapat pengaruh lama perusahaan
dari laba ditahan dan modal saham,
terhadap kebijakan hutang, artinya
karena memiliki risiko yang kecil.
perusahaan yang berukuran besar
Perusahaan yang menghasilkan laba
akan relatif lebih mudah dalam
yang besar akan menggunakan laba
memenuhi
tersebut sebagai sumber pendanaan
melalui
kebutuhan
utang,
dananya
karena
tingkat
dan
kepercayaan pihak kreditur lebih
besar
investor
dengan
membagikan dividen kas.
besar terhadap perusahaan yang berukuran
menarik
2. Bagi Investor, sebelum membeli
dibandingkan
saham perusahaan, investor akan
dengan perusahaan yang berukuran
melihat
bagaimana
sumber
kecil.
pendanaan perusahaan apakah lebih
Saran
cenderung
1. Penelitian ini dapat memberikan
atau modal saham. Investor lebih
masukan
bagi
para
keuangan
dalam
keputusan
pendanaan.
yang
memiliki
manager
hutang
cenderung membeli saham pada
pengambilan
perusahaan
Manager
saham
menggunakan
laba,
yang
karena
menghasilkan
perusahaan
akan
pada
cenderung menggunakan dana dari
cenderung
laba ditahan dan modal saham serta
menggunakan dana berasal dari
memiliki risiko yang kecil akan
laba ditahan dan modal saham
kebangkrutan. Selain itu Investor
sehingga mereka akan membagikan
perlu memperhatikan nilai struktur
dividen kas untuk menarik pihak
pendanaan perusahaan dengan tetap
investor
saham
mempertimbangkan dampak positif
perusahaan. Sumber dana yang
maupun negatifnya. Dalam hal ini
berasal dari hutang memberikan
investor
risiko bagi perusahaan apabila saat
mencermati dari struktur hutang
jatuh
yang
perusahaannya
tempo
membeli
perusahaan
tidak 16
nampaknya
dimiliki
perusahaan
perlu
serta
pemanfaatannya agar hutang yang
yaitu hanya 6 tahun, dalam hal ini
dimiliki perusahaan dapat memiliki
dapat
komposisi
pengukuran
yang
kemampuan
ideal
dengan
dan
tingkat
mempengaruhi
estimasi
3. Penelitian ini memiliki beberapa
pertumbuhan perusahaan.
keterbatasan yaitu Jumlah sampel
3. Untuk pihak lain, dengan adanya
pengamatan relatif terbatas, hanya
penelitian ini dapat lebih banyak
104
memahami
mengenai
terdapat pengurangan data yang
manajemen
disebabkan oleh adanya informasi
perkembangan
teori
data
karena
khususnya yang berkaitan dengan
yang
faktor-faktor yang mempengaruhi
perusahaan baik dalam financial
kebijakan hutang.
report maupun annual report.
Keterbatasan Penelitian
Agenda
1. Pada penelitian ini r square dari
Datang
tidak
perusahaan
disajikan
Penelitian
yang
oleh
Akan
variabel dependen kebijakan hutang
1. Penelitian ke depan perlu dengan
yang didapat adalah sebesar 0,183,
menambah variabel lain berupa
yang
variabel fundamental yang dapat
berarti
18,3%
yang
menunjukkan variabel independen
berpengaruh
yang
dapat
hutang sehingga nilai koefisien
kebijakan
determinasinya dapat ditingkatkan,
diteliti
menjelaskan
tidak
variabel
hutang secara penuh.
terhadap
kebijakan
sehingga permodelan menjadi lebih
2. Sampel yang digunakan perusahaan
baik.
manufaktur sektor makanan dan
2. Penelitian
selanjutnya
dapat
minuman yang Terdaftar di Bursa
menggunakan seluruh jenis industri
Efek
hasil
baik industri manufaktur sektor
penelitian tidak bisa digenaralisasi.
makanan dan minuman, keuangan,
Selain itu sampel yang digunakan
maupun
dalam penelitian ini relatif sedikit
sebagai obyek penelitian sehingga
Indonesia,
sehingga
17
non
keuangan
lainnya
Brigham, Eugene.F dan Houston, Joel.F. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat
hasil yang diperoleh bisa lebih umum Sehingga hasil penelitian menjadi lebih baik karena unsur keterwakilan data yang lebih tinggi
Hardiningsih, Pancawati dan Octaviani, Rachmawati Meita, 2012, Determinan Kebijakan Hutang (Dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory), Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Mei 2012, Hal: 11 - 24 Vol. 1, No. 1
dibandingkan pengambilan sampel yang lebih sedikit. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah jumlah periode tahun pengamatan,
sehingga
hasil
penelitian dapat menentukan tingkat
Harwira, Wanda. 2009. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kepemilikan Manajerian, dan Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Hutang : Sebuah Perspektif Teori Agensi. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Riau
kebijakan hutang dalam jangka yang panjang. 4. Penambahan
variabel
corporate
governance lain seperti peluang bertumbuh
dan
struktur Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
kepemilikan DAFTAR PUSTAKA
Hastalona, Dina, 2013, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang, Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 5, No. 1, Maret 2013
Anggraeni, Rimbun, 2011, Pengaruh size, net profit margin, current ratio dan tangibility of assets terhadap debt ratio perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009, Skripsi, Fakultas Ekonomi Unversitas Sebelas Maret Surakarta.
Husnan, Suad. 2002. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan. Yogyakarta : BPFE Indahningrum, R. Putri dan Handayani, Ratih. 2009. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dividen, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow dan Profitabilitas terhadap Kebijakan
Boatong, A. 2004. Determinant of Capital Structure: Evidence from International Joint Ve ntures in Ghana. International Journal of Social Economic , 56-66
18
Hutang Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi vol.11. No.3: 189207.
Murni, Sri dan Andriana. 2007. Pengaruh Insider Ownership, Institutional Investor, Dividen Payments, dan Firm Growth terhadap Kebijakan Hutang Peruahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 7. No. 1, Hlm. 15-24.
Joni dan Lina, 2010, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal, Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Vol. 12, No. 2, Agustus 2010, Hlm. 81 – 96 Kesuma, Ali., 2009, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia, Vol. 11, No. 1, Maret: hal 38-49.
Mustafa, Abu Ziad; Mayer, Peter Edward. 2012. Factor Affecting Labor Productivity in Building Project in the Gaza Strip. Journal of Civil Engineering and Management. Vol. 13, No. 4, hal. 245-254
Margaretha, Farah dan Argoeby, Yolla, 2009, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Perusahaan Publik, Jurnal Informasi Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Vol. 4, No. 1, Januari 2009, Hal. 57 – 64
Narita, Rona Mersi, 2012, Analisis Kebijakan Hutang, Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012) Nuraina, Nur, 2012, Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI), Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2012, Hal. 110 – 125
Mas’ud, Masdar. 2008. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Hubungannya terhadap Nilai Perusahaan,: Manajemen dan Bisnis Milanto, Desi, 2012, Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2009-2011), Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Rahayu, Dyah Sih. 2005. Pengaruh Kepemilikan Saham Manajerial dan Institusional pada Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi & Auditing. Volume 01/No. 02/Mei 2005: 181-197
19
Sanjaya, Riki, 2015, Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 16, No. 1, Juni 2015, Hlm. 46 – 60
Surya, Dennys dan Rahayuningsih, Deasy Ariyanti, 2012, FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 3, Desembers 2012, Hlm. 213 - 225
Riyanto, Bambang. 2009. DasarDasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE Yogyakarta Saidi. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Publik di BEJ Tahun 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 11, No. 1, Maret, Hlm. 44-58.
Susanto, Yulius Kurnia, 2011, Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen, Karakteristik Perusahaan, Risiko Sistematik, Set Peluang Investasi dan Kebijakan Hutang, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13, No. 3, Desember 2011, Hlm. 195 - 210
Sartono, Agus, 2007, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta.
Windraesti, Jaladri Angleng, 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Struktur Modal : Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia, JRAK, Volume 8, No.2 Agustus 2012
Sayeed, Mohammad Abu. 2011. The Determinants of Capital Structure for Selected Bangladeshi Listed Companies. International Review of Business Research Papers Vol. 7. No. 2. March 2011. Hal. 21-36
Yeniatie dan Destriana, Niken, 2010, Faktor-Faktor Yang mempengaruhi kebijakan Hutang Pada Perusahaan Nonkeuangan Yang Terdatar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No. 1, April 2010, Hlm. 1 – 16
Soesetio, Yuli. 2008. Kepemilikan Manajerial dan Institusional, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabiltas Terhadap Kebijakan Hutang. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12: 384–398
Yuniningsih. 2003. Analisis Pengaruh Investasi Terhadap Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listed di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, April 2003, Vol. 3, No. 1, Hlm. 33-38
20