Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Bagi Mahasiswa Akuntansi (Skripsi)
Adni Ayularastiwi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
ABSTRACT Factors Influencing Selection Of Career As an Accountant For Accounting Students
By Adni Ayularastiwi
The purpose of this study is to prove empirically the influence of financial rewards, the factor of professional training, factors professional recognition, a factor of social values, work environment, a factor of labor market, factors of personality and factors pride in the election of a career as an accountant for accounting students. Respondents in this study were undergraduate students in accounting who have taken the course of the audit from the University of Lampung, Bandar Lampung University, Malahayati University, Institute of Science Darmajaya, Institute of Economic Science Gentiaras, Institute of Economic Science Satu Nusa, dan Institute of Economic Science A2L & Institute of Economic Science Lampung, the sample is determined by the 555 respondents who expected to represent the entire study population. Data were analyzed using logistic regression analysis with SPSS 19.0 software, as well as the Wald test and the chisquare approach as hypothesis testing. The research proves that only partially
professional recognition factor, and a factor of social values that do not affect the election of a career as an accountant for accounting students, whereas the financial reward factor, the factor of professional training, work environment factors, factors of labor market considerations, personality factors and pride factors influence the election of a career as an accountant for accounting students.
Keywords: Choice Financial, Professional Training, Professional Recognition, Social Values, Work Environment, Labour Market Considerations, Personality, Pride Career Selection.
ABSTRAK Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Bagi Mahasiswa Akuntansi
Oleh Adni Ayularastiwi
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh faktor penghargaan finansial, faktor pelatihan profesional, faktor pengakuan profesional, faktor nilai-nilai sosial, faktor lingkungan kerja, faktor pertimbangan pasar kerja, faktor personalitas dan faktor kebanggaan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi. Responden dalam peneletian ini adalah mahasiswa program sarjana akuntansi yang berasal dari Universitas Lampung, Universitas Bandar Lampung, Universitas Malahayati, IBI Darmajaya, STIE Gentiaras, STIE Satu Nusa, dan A2L & STIE Lampung yang sudah mengambil mata kuliah audit, sampel ditentukan sebesar 555 responden yang diharapkan bisa mewakili seluruh populasi penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik dengan software SPSS 19.0, serta uji Wald dan dengan pendekatan chi square sebagai uji hipotesis. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara parsial hanya faktor pengakuan profesional, dan faktor nilai-nilai sosial yang tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi, sedangkan faktor penghargaan finansial, faktor pelatihan profesional, faktor lingkungan kerja, faktor pertimbangan pasar kerja, faktor personalitas dan faktor kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi.
Kata Kunci : Penghargaan Finansial, Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial, Lingkungan Kerja, Pertimbangan Pasar Kerja, Personalitas, Kebanggaan Pemilihan Karir.
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Bagi Mahasiswa Akuntansi
Adni Ayularastiwi
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar lampung, pada tanggal 06 November 1993 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ado Warsono, S.H. dan Ibu Dra. Adriani. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman KanakKanak di TK Al-Azhar 2 Bandar Lampung pada tahun 1999. Dilanjutkan dengan pendidikan dasar di SD Al-Azhar 1 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2005. Selanjutnya, penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 4 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Darma Bangsa Bandar Lampung hingga lulus pada tahun 2011.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2011.
MOTO
“ Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira, Man Sara Ala Darbi Washala “ “ Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil, Siapa yang bersabar pasti beruntung, Siapa menapaki jalan-Nya pasti sampai tujuan “
“ Jadilah seseorang yang selalu berfikir kedepan, tapi tetap mau untuk berfikir kebelakang untuk belajar “
“ The moment you feel like giving up, remember all the reason you held on for so long “
“ If you can imagine it, you can achieve it. If you can dream it, you can become it “
“ Life is very interesing. In the end, some of your greatestpains become your greatest strengths “ ( Drew Barrymore )
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur kupanjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala berkah, rezeki, nikmat, dan karunia-Nya. Karya ini kupersembahkan kepada:
Mama Dra. Adriani dan Papa Ado Warsono, S.H. atas segala kasih sayang, doa, dukungan, pengorbanan, dan segala sesuatunya yang telah diberikan kepadaku.
Kedua Adikku, Mahardhika Purnama dan M. Apriaji Abhirama, atas dukungan yang telah diberikan.
Seluruh keluarga besarku, atas segala dukungan, doa, kekeluargaan, dan motivasi yang selalu diberikan.
Almamater tercinta, Universitas Lampung.
SANWACANA
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan bagi Mahasiswa Akuntansi” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan, dukungan, saran dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2.
Ibu Dr. Farichah S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3.
Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4.
Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E. M.Si., Akt., selaku Pembimbing Utama. Terima kasih atas bimbingan, masukan, arahan dan nasihat yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.
5.
Ibu Dewi Sukmasari, S.E., M.S.A., Akt., selaku Pembimbing Pendamping. Terima kasih atas bimbingan, masukan, arahan dan nasihat yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.
6.
Ibu Dr. Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Akt. , selaku dosen Penguji, atas masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini.
7.
Bapak Agus Zahron Idris, S.E., M.Si., Akt., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan waktu, saran dan masukan selama penulis menjadi mahasiswa.
8.
Seluruh Dosen dan Karyawan di Jurusan Akuntansi atas semua bimbingan, pengajaran, pelayanan, dan bantuan yang telah diberikan.
9.
Staff Jurusan Akuntansi Pak Sobari, Mbak Tina, Mas Leman, Mas Yogi, dll nya terima kasih atas segala bantuannya selama perkuliahan.
10. Mama dan Papa tercinta, Dra. Adriani dan Ado Warsono, S.H. yang telah menjadi orang tua yang luar biasa hebat yang telah membesarkan dan merawatku selama ini, serta senantiasa memberikan kasih sayang, kesabaran, dukungan, pengorbanan, serta tak pernah putusnya doa yang kalian panjatkan kepada Allah SWT untuk anakmu selama ini. 11. Adik-adiku dan Keluarga Besarku tersayang, Dhika, Aji, Mama Sisi, Bapak, Ayuk Sisi, Dilla, Om Yan, Tante Tini, Om Dang, Tante Yuni, Om Iwan, Tante Rita, dan Mbak War atas dukungan, bantuan, dan doa yang telah diberikan. 12. Yordi Ramadan, S.E. yang selama ini selalu ada dan menemani dari awal perkuliahan hingga sekarang, memberikan semangat, dukungan, doa, dan
menjadi tempat bertukar fikiran, serta selalu sabar mendengarkan keluh kesahku selama ini. 13. Sahabat-sabahat ku tersayang, Jayanti Ulfa Sari, S.Ked., Citra Dilla Chairunnisa, S.Ak., Galuh Ajeng Titis Triyani, Melida Rostika, S.Ikom., Marissa Aulia Suhardi, S.E., Della Rani Antika, S.Ikom., Chintia Jaya Malini yang telah memberikan semangat, dukungan, doa, kebahagiaan, dan keceriaan yang selalu kalian berikan selama ini. Semoga kita semua menjadi orang yang sukses. See you on TOP, guys ! 14. Sahabat-sahabatku semasa perkuliahan Trisa Andaluri, S.E., Sherly Dwi Saptari, S.E., dan Nissa Maulita, S.E., Mirtania Ristiani, S.E., terima kasih atas segala dukungan, bantuan, kebersamaan, keceriaan dan doa kalian semasa kuliah hingga saat ini. 15. Sahabatku yang tersayang, Nayank Ragilia, S.Pd. dan Asty Indra Larasati, S.E., terima kasih atas semangat, dukungan, kebersamaan, dan doa yang telah diberikan untukku. Terima kasih juga telah bersedia menjadi tempatku berkeluh kesah selama ini. 16. Teman-teman seperjuangan saat akhir perkuliahan dan penyelesaian skripsi, Puput, Aya, Mitha, Riris, Ipeh, Bunda, Ope, Rika, Tya, Aliya, Oneng terima kasih telah menemani selama detik-detik terakhir perkuliahan. Terima kasih telah memberi bantuan, kebahagiaan, keceriaan, dukungan, semangat, dan doa nya selama ini yg tiada hentinya, tanpa kalian pasti hampa masa-masa akhir perkuliahanku. See you on Top, Guys ! 17. Teman-teman AKT 2011, Anun, Lay, Farah, Maiza, Bedi, Ecul, Sinta, Oci, Pico, Dinda, Vio, Resti, Umay, Deri, Arum, Aulia, Rara, Yezzi, Cinta, Dara,
Elfani, Etenk, Fatma, Lely, Mutia, Nabila, Santi, Yuni, Viana, Luthe, Gustia, Anachipi, Juna, Billy, Ucok, Panggih, Baha, Eja, Alif, Bainal, Lian, Dll yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas kebersamaannya selama ini. Semoga AKT 2011 semuanya bisa menjadi orang-orang yang sukses! AAMIIN. 18. Teman-teman KKN di Tulang Bawang Barat, Kecamatan Gunung Agung, Desa Sukajaya Yuni, Ratna, Arifin, Eldi, dan Dian terima kasih untuk pengalaman dan pelajaran semasa KKN. 19. Teman-teman “ Be Yourself “ , Kak Jatu Mina Putri, S.H., M.H. dan Tri Hardianti atas kebersamaan, kebahagiaan dan asupan makan bersama yang tiada hentinya selama ini. 20. Teman-teman perkumpulan owner online shop di Bandar Lampung “LampungSFS” Kak Cien, Kak Dillah, Kak Kiki, Chia, Rafika, Yuke, Kak Imas, Dll yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan ilmu bisnis yang telah kalian semua berikan. Semoga kita semua bisa menjadi orang yang sukses. Aamiin. 21. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis sekali lagi mengucapakan terima kasih yang sebesarbesarnya, semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah diberikan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan berguna untuk selanjutnya Terima Kasih.
Bandar Lampung, Oktober 2016 Penulis,
Adni Ayularastiwi
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i ABSTRACT .................................................................................................... ii ABSTRAK ..................................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ v PERNYATAAN.............................................................................................. vi RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii MOTTO .......................................................................................................... viii PERSEMBAHAN........................................................................................... ix SANWACANA ............................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xv DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix I.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1.2 Perumusan dan Batasan Masalah...................................................... 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................
1 6 8
II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Ekspektansi.............................................................................. 2.2 Konsep Karir..................................................................................... 2.3 Profesi Akuntansi di Indonesia ......................................................... 2.3.1 Akuntan Publik ...................................................................... 2.3.2 Akuntan Perusahaan............................................................... 2.3.3 Akuntan Pendidik................................................................... 2.3.4 Akuntan Pemerintah............................................................... 2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan .......................................................................................... 2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 2.6 Pengembangan Hipotesis .................................................................. 2.7 Kerangka Pemikiran..........................................................................
10 12 15 16 17 18 18 19 22 28 36
III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian.............................................................................. 3.2 Instrumen Variabel Penelitian........................................................... 3.3 Metode Analisis Data ........................................................................ 3.3.1 Statistik Deskriptif ............................................................... 3.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 3.3.3 Regresi Logistik .................................................................... 3.4 Pengujian Hipotesis .........................................................................
38 39 42 42 42 43 45
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 4.1.1 Karakteristik Demografi Responden..................................... 4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 4.2 Frekuensi Jawaban Responden .......................................................... 4.3 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 4.4 Pengujian Kelayakan Model (Goodness of Fit)................................. 4.4.1 Uji Hosmer and Lemeshow.................................................... 4.4.2 Model Tabulasi Silang ........................................................... 4.4.3 Pengujian Keseluruhan Model ............................................... 4.5 Pengujian Hipotesis ........................................................................... 4.6 Pembahasan........................................................................................
46 46 48 51 52 53 53 54 55 57 62
V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ............................................................................................ 5.2 Keterbatasan Penelitian ................………………………………...... 5.3 Saran………………………………..……………………………......
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
68 68 69
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 26 3.1 Definisi Operasional Variabel................................................................... 40 4.1 Jenis Kelamin Responden ......................................................................... 46 4.2 Asal Universitas Responden ..................................................................... 47 4.3 Tahun Angkatan Responden ..................................................................... 47 4.4 Pemilihan Karir Responden ...................................................................... 48 4.5 Hasil Perhitungan Validitas pada Seluruh Variabel.................................. 49 4.6 Hasil Perhitungan Reliabilitas Seluruh Variabel....................................... 50 4.7 Frekuensi Jawaban Responden ................................................................. 51 4.8 Statistik Deskriptif .................................................................................... 52 4.9 Hasil uji Hosmer Lemeshow...................................................................... 54 4.10 Tabulasi Silang......................................................................................... 54 4.11 –2 log likelihood Akhir ............................................................................ 55 4.12 Omnibus Test Of Model Coefficient......................................................... 56 4.13 Uji Parsial (Uji Wald) .............................................................................. 57 4.14 Hasil Penelitian ........................................................................................ 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar : Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran.................................................................................. 37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran : 1. Kuesioner penelitian 2. Hasil Jawaban Responden 3. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Variabel PF b. Variabel PELP c. Variabel PENP d. Variabel NS e. Variabel LK f. Variabel PPK g. Variabel P dan K 4. Frekuensi Jawaban Responden 5. Statistik Deskriftip 6. Regresi Logistik 7. Tabel Harga Kritik Product Moment
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan zaman menuntut mahasiswa untuk menjadi seorang lulusan sarjana yang mempunyai kualitas tinggi, mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih untuk dapat memasuki dunia kerja. Untuk dapat menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap pakai pada dunia kerja, maka harus diimbangi pula oleh institusi pendidikan tinggi dengan memberikan sistem pendidikan akuntansi yang kompeten dan relevan terhadap dunia kerja (Sunarianto,2011 dalam Prasetyo, 2014).
Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentukan karir tersebut setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya. Pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja. Banyak pilihan profesi yang dapat dipilih oleh mereka.
Mahasiswa akuntansi dihadapkan dengan dua jenis pilihan karir akuntan yaitu, akuntan publik dan akuntan non publik. Akuntan non publik terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah.
2
Astami (2002) dalam Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyatakan bahwa mahasiswa mempunyai tiga langkah alternatif yang dapat ditempuh setelah menjadi sarjana akuntansi. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi seseorang dapat langsung bekerja. Kedua, melanjutkan pendidikan akademik jenjang Strata-2. Ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi akuntan. Dengan kata lain, setelah menyelesaikan pendidikan jenjang program sarjana jurusan akuntansi, sarjana akuntansi dapat memilih berprofesi sebagai akuntan publik atau akuntan non publik.
Akuntan publik merupakan profesi yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Selain itu profesi akuntan publik juga dipandang dapat memberikan prospek dunia kerja yang menjanjikan, karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman kerja yang baik. Profesi ini juga dipandang dapat memberikan peluang pekerjaan yang menantang dan bervariasi, karena dalam pekerjaan ini kita dapat ditugaskan di berbagai tempat atau daerah dan berbagai perusahaan yang memiliki karakteristik serta kondisi yang berbeda-beda. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi akuntan publik telah ditetapkan didalam Undang-Undang RI N0.5 Tahun 2011 Pasal 6 Ayat 1 tentang Akuntan Publik.
Akuntan non publik adalah akuntan yang bekerja di dalam suatu instansi atau perusahaan baik itu pemerintah ataupun swasta. Akuntan non publik meliputi akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Akuntan perusahaan atau sering disebut juga auditor intern adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan negara ataupun perusahaan swasta yang bertugas menentukan
3
baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan suatu perusahaan, menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan keandalan suatu informasi yang dihasilkan oleh bagianbagian perusahaan, dan menentukan suatu efektivitas serta efisiensi prosedur kegiatan yang dilakukan perusahaan.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas pokoknya adalah melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang ditunjuk oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditunjuk kepada pemerintah (Jumamik, 2007).
Akuntan pendidik merupakan profesi akuntan yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntan lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan profesional, baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, dan akuntan pemerintah. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang pesat, maka dibutuhkan akuntan yang semakin banyak pula (Jumamik, 2007).
Namun, saat ini masih banyak mahasiswa akuntansi yang sulit untuk menentukan kariernya. Adapun alasannya dikarenakan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karier. Rahayu, dkk (2003) dalam Merdekawati dan Sulistyawati (2011), menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier mahasiswa dan jenis karirer yang akan mereka jalani merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena dengan
4
diketahuinya pilihan karier yang diminati mahasiswa, maka dapat diketahui alasan seseorang memilih karier tersebut.
Saat ini banyak lulusan akuntansi terbaik dari perguruan-perguruan tinggi tidak lagi memilih karir sebagai akuntan publik sebagai jalur pilihan karir yang utama bagi mereka (Brown, 1994 dalam Eny, 2008). Maiselo (2014) melakukan prasurvei terhadap di Universitas Lampung terhadap 55 responden mahasiswa jurusan akuntansi di Universitas Lampung yang diperbolehkan memilih dua pilihan karir yang diminati setelah lulus, ditemukan bahwa hanya dua orang dari 55 responden yang berminat untuk berkarir sebagai akuntan publik setelah mereka lulus kuliah.
Peneliti juga melakukan pra-survei terhadap mahasiswa akuntansi angkatan akhir Universitas Lampung, dan hasilnya sebagian besar mahasiswa akuntansi lebih cenderung memilih karir sebagai akuntan non publik seperti akuntan perusahaan dibandingkan menjadi akuntan publik. Alasannya, karena mahasiswa akuntansi menganggap bahwa persyaratan-persyaratan untuk menjadi seorang akuntan publik itu lebih sulit dibandingkan menjadi akuntan perusahaan. Contohnya, seperti persyaratan yang tercantum dalam Undang-Undang RI No.5 Pasal 6 Ayat 1 (a), menyatakan bahwa seseorang yang ingin menjadi akuntan publik harus mempunyai sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah terlebih dahulu. Sedangkan, jika ingin menjadi seorang akuntan perusahaan tidak diperlukan tanda lulus ujian profesi seperti halnya persyaratan untuk menjadi akuntan publik dan persyaratan-persyaratan lain seperti yang ada di dalam
5
Undang-Undang RI No.5 Pasal 6 Ayat 1. Dan kebanyakan mahasiswa memandang bahwa bekerja sebagai akuntan perusahaan lebih memberikan kepastian di masa depan karena sifat pekerjaan yang rutin dan juga adanya dana pensiun dari perusahaan tersebut.
Dalam penelitian Merdekawati dan Sulistyawati (2011), menunjukan bahwa faktor pelatihan profesional dan pengakuan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karier sebagai akuntan. Sedangkan faktor penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar, dan personalitas tidak berpengaruh terhadap pemilihan karier sebagai akuntan.
Penelitian yang dilakukan oleh Meliana (2014) menyatakan bahwa faktor personalitas, kebanggaan, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karier sebagai akuntan. Sedangkan, faktor nilai intrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja, dan pelatihan profesional tidak ada pengaruhnya dalam pemilihan karier sebagai akuntan.
Dalam penelitian yang dilakukan Jumamik (2007), ia meneliti persepsi mahasiswa akuntansi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan. Jumamik menggunakan7 variabel independen yaitu faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, personalitas, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel yang ia gunakan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karier akuntan.
6
Penelitian ini mereplikasi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Merdekawati dan Sulistyawati (2011) dan Jumamik (2007) dengan alasan adanya perbedaan hasil di beberapa variabel yang sama yang digunakan oleh penelitipeneliti tersebut. Adanya perbedaan tersebut mungkin terjadi karena perbedaan sampel, objek, waktu dan tempat yang diambil. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian kembali dan mengembangkan penelitian yang telah dilakukan peneliti terdahulu. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat penambahan variabel yang diambil dari penelitian yang dilakukan Meliana (2014) yaitu faktor kebanggaan. Tidak hanya itu, penelitian ini juga menggunakan populasi, waktu, dan tempat yang berbeda dari penelitian sebelumnya.
Berdasarkan dari pemaparan di atas maka penulis ingin melakukan penelitian kembali yang telah dilakukan peneliti terdahulu yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Berpengarih Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Bagi Mahasiswa Akuntansi “ .
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas. Maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah faktor penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi? 2. Apakah faktor pelatihan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi?
7
3. Apakah faktor pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi? 4. Apakah faktor nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi? 5. Apakah faktor lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi? 6. Apakah faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi? 7. Apakah faktor personalitas berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi? 8. Apakah faktor kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi?
1.2.2 Batasan Masalah Batasan masalah dilakukan agar penelitian dan pembahasanya lebih terarah, sehingga hasilnya tidak bias dan sesuai dengan harapan peneliti. Adapun ruang lingkup penelitiannya adalah:
-
Objek penelitian ini adalah Universitas dan Perguruan Tinggi yang ada di Kota Bandar Lampung.
-
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi Universitas Lampung, Universitas Bandar Lampung, Universitas Malahayati, IBI Darmajaya, STIE Gentiaras, STIE Satu Nusa, dan A2L & STIE Lampung yang berada di Kota Bandar Lampung.
8
-
Penelitian ini dibatasi pada pengaruh faktor penghargaan finansial, faktor pelatihan profesional, faktor pengakuan profesional, faktor nilai-nilai sosial, faktor lingkungan kerja, faktor pertimbangan pasar kerja, faktor personalitas dan faktor kebanggaan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka dapat dijelaskan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan dan untuk mengetahui jenis karier manakah yang lebih diminati oleh mahasiswa akuntansi, apakah akuntan publik atau akuntan non publik
1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1 Manfaat Teoritis -
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan akuntansi keperilakuan, terutama yang berkaitan dengan calon pekerja dalam memilih karirnya sebagai akuntan publik atau non publik.
-
Memberikan masukan penulis tentang pentingnya pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan.
9
1.3.2.2 Manfa.at Praktis -
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama.
-
Bagi pihak lembaga pendidikan ekonomi jurusan akuntansi untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran pelajar atau mahasiswa agar dapat menghasilkan lulusan sarjana ekonomi yang mempunyai kualitas tinggi dan layak untuk dipekerjakan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Ekspektansi Teori dasar dari konsep pemilihan karir yang digunakan sebagai landasan teori adalah teori ekspektansi (Expectancy Theory). Robbins dan Judge (2015) Teori ekspektansi menyatakan bahwa kekuatan kecenderungan kita untuk bertindak dengan cara tertentu bergantung pada kekuatan ekspektansi kita mengenai hasil yang diberikan dan ketertarikannya. Dalam hal yang lebih praktis, para pekerja akan mengarahkan pada penilaian kinerja yang baik, yang mana penilaian yang baik akan mengarahkan pada imbalan organisasi, misalnya peningkatan gaji atau imbalan secara instrinsik dan imbalan tersebut akan memuaskan tujuan pribadi para pekerja. Teori ini pada dasarnya memusatkan pada tiga hubungan, yaitu: 1. Hubungan upaya-kinerja. Probabilitas dirasakan oleh individu yang mengerahkan sejumlah upaya yang diberikan akan mengarahkan pada kinerja. 2. Hubungan kinerja-imbalan. Keadaan yang mana individu meyakini untuk melaksanakan pada suatu tingkat tertentu akan mengarahkan pada pencapaian hasil yang diinginkan.
11
3. Hubungan imbalan-tujuan pribadi. Keadaan yang mana imbalan organisasional akan memuaskan tujuan pribadi individu atau kebutuhan dan ketertarikan atas imbalan yang potensial tersebut bagi individu.
Ada istilah yang praktis mengenai teori pengharapan, yaitu bahwa seseorang akan berusaha lebih baik dan lebih giat jika karyawan tersebut meyakini usahanya itu akan menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Penilaian kinerja yang baik akan mendatangkan imbalan organisasi seperti bonus, kenaikan gaji/penghargaan finansial, atau promosi, dan dengan demikian imbalan tersebut akan memenuhi sasaran pribadi karyawan.
RL. Khan dan NC Morce (1951:264) dalam Cut Zurnali (2004) secara singkat mengemukakan pendapat mereka tentang pengharapan, yakni “Expectation which is the probability that the act will obtain the goal“ yang berarti pengharapan adalah kemungkinan bahwa dengan adanya perbuatan akan mencapai suatu tujuan.
Pengharapan akan mempengaruhi sikap seseorang. Menurut Robbins dan Judge (2015) Sikap seseorang pada umumnya terbentuk dari tiga komponen, yaitu: 1. Komponen Kognitif (Cognitive Component) merupakan opini atau segmen kepercayaan dari suatu sikap seseorang. Keyakinan dari informasi yang dimiliki seseorang yang akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap profesi yang akan dijalani. 2. Komponen Afektif (Affective Component) merupakan segmen perasaan atau emosional dari suatu sikap seseorang. Perasaan yang bersifat emosi
12
yang dimiliki oleh seseorang untuk menyukai sesuatu, maka ia akan cenderung untuk berusaha memperolehnya. 3. Komponen Perilaku (Behavior Component) merupakan sebuah maksud untuk berperilaku tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Kegiatan untuk bertindak secara lebih khusus dalam merespon kejadian dan informasi dari luar, sehingga seseorang akan termotivasi untuk menjalankan tingkat usaha yang tinggi apabila ia meyakini bahwa upaya tersebut akan menghantarkannya ke suatu kinerja yang lebih baik.
Pada dasarnya pengharapan yang muncul dalam diri seseorang memicu timbulnya motivasi seseorang untuk dapat menggapai harapan yang mereka inginkan. Begitu juga dengan hal pemilihan profesi, dalam pemilihan profesi yang diinginkan terdapat sebuah pengharapantertentu pada profesi yang tersebut. Dan untuk menggapainya dibutuhkan motivasi sebagai penunjangnya.
2.2 Konsep Karir Handoko (2014) mengatakan bahwa istilah karir telah digunakan untuk menunjukkan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka. Literatur ilmu pengetahuan mengenai perilaku (behavioral science) pada umumnya menggunakan istilah tersebut dengan tiga pengertian, yaitu: 1. Karir sebagai suatu urutan promosi atau pemindahan lateral ke jabatanjabatan yang lebih menuntut tanggung jawab atau ke lokasi-lokasi yang lebih baik dalam atau menyilang hirarki hubungan kerja selama kehidupan kerja seseorang.
13
2. Karir sebagai penunjuk pekerjaan-pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas jalur karirnya. 3. Karir sebagai sejarah pekerjaan seseorang, atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja. Dalam konteks ini, semua orang dengan sejarah kerja mereka disebut mempunyai karir.
Adapun konsep-konsep dasar perencanan karir, yaitu: 1. Karir Suatu karir adalah seluruh pekerjaan (jabatan) yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang. 2. Jalur Karir (Career Path) Suatu jalur karir adalah pola pekerjaan-pekerjaan berurutan yang membentuk karir seseorang. 3. Sasaran-Sasaran Karir (Career Goals) Sasaran karir adalah posisi di waktu yang akan datang di mana seseorang berjuang untuk mencapainya sebagai bagian dari karirnya. 4. Perencanaan Karir (Career Planning) Perencanaan karir adalah proses melalui mana seseorang memilih sasaran karir, dan jalur ke sasaran karir tersebut. 5. Pengembangan Karir (Career Development) Pengembangan karir adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir.
Implementasi rencana-rencana karir memerlukan pengembangan karir. Pengembangan karir merupakan upaya-upaya pribadi seseorang untuk mencapai
14
suatu rencana karir. Titik awal pengembangan karir dimulai dari diri seseorang. Setiap orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen pribadi dibuat, beberapa kegiatan pengembangan karir dapat dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup: a. Prestasi Kerja Kegiatan paling penting untuk memajukan karir adalah prestasi kerja yang baik, karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karir lainnya. Kemajuan karir sangat tergantung pada prestasi kerja (performance). b. Exposure Kemajuan karir seseorang juga ditentukan oleh exposure. Exposure berarti menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan-kesempatan karir lainnya. Tanpa exposure, karyawan yang berprestasi baik mungkin tidak memperoleh kesempatan untuk mencapai sasaran-sasaran karirnya. c. Permintaan Berhenti Bila seseorang melihat kesempatan karir yang lebih besar ditempat lain, permintaan berhenti mungkin merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran-sasaran karir. Permintaan berhenti untuk melanjutkan karir di perusahaan lain sering disebut leveraging. Bagaimana juga, bila teknik ini sering dilakukan akan merugikan kita sendiri. d. Kesetiaan Organisasional Dalam banyak organisasi, orang-orang meletakkan kemajuan karir tergantung pada kesetiaan organisasional. Kesetiaan organisasional rendah
15
pada umumnya ditemui pada diri para sarjana baru yang mempunyai pengharapan tinggi, sehingga sering kecewa dengan perusahaan pertama mereka. e. Mentor dan Sponsor Seorang mentor adalah orang yang menawarkan bimbingan karir informal. Karyawan dan mentor dalam banyak perusahaan sering menyadari bahwa hubungan di antara mereka ada dan berguna bagi pengembangan karir. Bila mentor dapat menominasi karyawan untuk kegiatan-kegiatan pengembangan karir, seperti program-program pelatihan, transfer, atau promosi , maka dia akan menjadi sponsor. Seorang sponsor adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan pengembangan karir bagi orang lain. f. Kesempatan-Kesempatan untuk Berkembang Bila karyawan meningkatkan kemampuan, misal melalui program latihan, pengambilan kursus-kursus atau penambahan gelar, maka mereka memanfaatkan kesempatan untuk berkembang. Hal ini sangat berguna bagi pencapaian rencana karir.
2.3 Profesi Akuntansi di Indonesia Menurut International Federation of Accountants yang di maksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian dibidang akuntansi, diantaranya ialah akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Dalam arti lain, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak, dan konsultan manajemen. Jadi,
16
akuntan merupakan seseorang yang bertugas dan bekerja sebagai pencatat dan penyusun laporan informasi dan susunan kejadian yang berguna dan bernilai bagi pemakai informasi. Ada empat jenis penggolongan pekerjaan akuntansi. Keempat penggolongan tersebut adalah: 1. Akuntan Publik 2. Akuntan Perusahaan 3. Akuntan Pendidik 4. Akuntan Pemerintah
2.3.1 Akuntan Publik Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu, kadang disebut akuntan ekstern. Mereka bekerja secara bebas pada umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Akuntan publik bekerja di kantor akuntan publik (KAP). Untuk dapat berpraktek sebagai akuntan publik atau mendirikan suatu kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat memberikan jasa, sebagai berikut: a. Pemeriksaan (Audit) b. Perpajakan (Tax Services) c. Konsultasi Manajemen (Management Advisory Services) d. Akuntansi (Accounting Services)
Contoh pekerjaan yang dilakukan oleh kantor akuntan publik adalah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan dan memberikan jasa konsultasi di bidang keuangan. Pekerjaan tersebut membuat seorang akuntan yang bekerja di kantor
17
akuntan publik akan selalu berhubungan dengan seorang klien, yaitu perusahaan yang meminta jasa pada kantor akuntan publik. Salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan akuntan yang lainnya adalah tanggung jawab seorang akuntan dalam melindungi kepentingan publik. Oleh karena itu, tanggung jawab seorang akuntan publik tidak hanya terbatas pada kepentingan klien atau pemberi kerja. Saat melakukan pekerjaan untuk kepentingan publik, setiap praktisi harus mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar serta kode etik profesi yang telah ditetapkan.
2.3.2 Akuntan Perusahaan Akuntan perusahaan sering disebut juga auditor intern. Akuntan perusahaan adalah seorang akuntan yang bekerja dalam perusahaan atau organisasi. Tugas yang dapat dikerjakan oleh akuntan perusahaan, meliputi: 1. Penyusunan sistem akuntansi 2. Penyusunan laporan akuntansi kepada pihak-pihak diluar perusahaan 3. Penyusunan laporan akuntansi kepada manajemen 4. Penyusunan anggaran 5. Melakukan pemeriksaan intern
Kebanyakan mahasiswa memandang bahwa bekerja sebagai akuntan perusahaan lebih memberikan kepastian di masa depan karena sifat pekerjaan yang rutin dan juga adanya dana pensiun dari perusahaan tersebut. Tapi, mahasiswa juga beranggapan bahwa apabila bekerja sebagai akuntan perusahaan lebih baik bekerja di perusahaan negara dibandingkan perusahaan swasta, karena perusahaan
18
negara lebih banyak di kenal, sehingga dapat diperkirakan segi baik atau buruknya perusahaan tersebut.
2.3.3 Akuntan Pendidik Alexandri, et al (2011) Akuntan pendidik adalah sarjana akuntansi yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, seperti dosen, menyusun kurikulum akuntansi, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi. Profesi akuntan pendidik juga adalah profesi akuntan yang sangat dibutuhkan bagi kemajuan dalam bidang akuntansi dan juga dapat menghasilkan calon-calon akuntan pendidik yang berkualitas. Seorang akuntan pendidik harus memiliki pendidikan yang tinggi di bidang akuntansi dan bisnis agar dapat memberikan pengetahuannya kepada mahasiswa didiknya, selain itu juga ia harus mampu mengembangkan pengetahuannya melalui penelitian. Jumamik (2007) menambahkan bahwa akuntan pendidik merupakan profesi akuntan yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntan lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan profesional, baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, dan akuntan pemerintah. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang pesat, maka dibutuhkan akuntan yang semakin banyak pula. Dalam konteks permasalahan inilah diperlukan pemenuhan kebutuhan akan tenaga akuntan pendidik.
2.3.4 Akuntan Pemerintah Jumamik (2007) menyatakan bahwa akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas pokoknya adalah melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang ditunjuk oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditunjuk
19
kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun Departemen Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan instansi pajak adalah instansi pemerintah yang bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia dalam bidang pengawasan keuangan dan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah bukan oleh akuntan pemerintah.
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan 2.4.1 Penghargaan Finansial Penghargaan adalah hasil yang diperoleh sebagai prestasi yang telah diyakini secara mendasar bagi perusahaan sebagai daya tarik untuk memberikan keputusan kepada karyawan. Rahayu et al (2003) dalam Merdekawati dan Sulistyawati (2011) mengatakan bahwa penghargaan finansial diuji dengan 3 pernyataan, yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji, dan tersedianya dana pensiun.
2.4.2 Pelatihan Profesional Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan denngan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional diuji dengan empat pernyataan mengenai pelatihan sebelum memulai kerja, ujian sertifikasi, pelatihan kerja rutin, dan pengalaman kerja. Pelatihan profesional adalah sebuah penghargaan non finansial. Antara profesi satu dengan profesi yang lainnya akan terlihat perbedaan karena pada profesi satu dengan profesi lainnya memberikan penghargaan non finansial dengan cara yang berbeda-beda.
20
2.4.3 Pengakuan Profesional Pengakuan profesional adalah hal-hal yang meliputi tentang pengakuan sebuah prestasi seseorang. Menurut Trirorania (2004) dalam Merdekawati dan Sulistyawati (2011) bahwa pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan publik. Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial, tapi juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri. Elemen-elemen dalam pengakuan profesional ini diantaranya adalah adanya pelatihan kerja, adanya pelatihan profesi, adanya pengakuan prestasi, pengalaman kerja yang bervariasi, kesempatan berkompetisi, dan perlunya keahlian untuk mencapai sukses.
2.4.4 Nilai-Nilai Sosial Yendrawati (2007) mengatakan bahwa nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang dipilih mahasiswa. Hal ini menjelaskan bahwa orang lain dapat memberikan penilaian atas kemampuan yang dimiliki seseorang dan lingkungan pekerjaannya. Pada pernyataan Wijayanti (2001) dalam Merdekawati dan Sulistyawati (2011) nilai-nilai sosial dalam penelitian ini meliputi lima pernyataan, yaitu mengenai kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk bersosialisasi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan hobi, pekerjaan yang lebih bergengsi dibidang karir lainnya, dan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lainnya.
21
2.4.5 Lingkungan Kerja Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah suasana kerja seperti suasana kerja rutin atau kerja lembur, tingkat persaingan antara karyawan dan tekanan kerja. Dalam hal ini pernyataan yang akan diuji dalam lingkugan kerja meliputi tujuh pernyataan, yaitu sifat pekerjaan yang rutin, pekerjaan yang mudah dan cepat diselesaikan, sering lembur, ada banyak tantangan, lingkungan kerja yang menyenangkan, adanya tingkat persaingan antar karyawan, dan tekanan dalam pekerjaan.
2.4.6 Pertimbangan Pasar Kerja Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan dalam mengakses lowongan kerja (Rahayu et al, 2003 dalam Merdekawati dan Sulistyawati, 2011). Seseorang dapat bertahan kerja dalam jangka waktu yang cukup lama biasanya dilandasi dengan adanya keamanan sebagai faktor dalam memilih karir. Karir yang dipilih diharapkan bukanlah karir sementara, akan tetapi harus dapat berlanjut hingga seseorang nantinya akan pensiun dalam pekerjaannya atau karirnya. Pertimbang pasar diuji dengan tiga pernyataan mengenai keamanan kerja yang terjamin, kemudahan dalam mengakses lowongan pekerjaan, dan profesi yang mudah didapat dan diperoleh.
2.4.7 Personalitas Personalitas adalah salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi atau kondisi tertentu. Rahayu et al (2003) dalam Merdekawati dn Sulistyawati (2011) membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Menurut Jumamik (2007) personalitas
22
diuji dengan pernyataan yang mencerminkan personalitas seseorang yang bekerja secara profesional.
2.4.8 Kebanggaan Kebanggan adalah ungkapan perasaan/emosional seseorang terhadap hal-hal tertentu atau sesuatu yang telah ia capai. apakah individu dapat merasakan suatu kebanggaan menjadi anggota organisasi tersebut atau tidak sehingga dapat memperbaiki penampilan kerja individu. Dalam hal ini, kebanggaan diuji dengan dua pernyataan mengenai adanya kepuasan tersendiri dan merasa lebih bergengsi akan pekerjaan yang telah dipilih.
2.5 Penelitian Terdahulu
Jumamik (2007) meneliti persepsi mahasiswa akuntansi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan. Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Data-data yang ada didapatkan dari penyebaran kuesioner terhadap mahasiswa PTS di semarang angkatan 2003-2007. Hasil yang didapat dari penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial dan simultan semua variabel berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir akuntan.
Molloy (2009) meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan karir profesi akuntansi, hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi keputusan siswa untuk mengejar karir di bidang akuntansi, yaitu laba jangka panjang, kondisi pasar kerja, dan minat yang tulus dalam subjek.
23
Penelitian ini juga menemukan adanya kesenjangan antara pendidikan akuntansi yang ada dan praktek profesional sebagai pendidikan akuntansi untuk profesi akuntansi. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa mayoritas siswa masih memegang pandangan tradisional dari profesi akuntansi sebagai profesi tentang pembukuan dan pekerjaan yang tidak lepas dari angka-angka.
Merdekawati dan Sulistyawati (2011) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan publik dan non akuntan publik. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir antara lain penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa S1 reguler program studi akuntan pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Semarang yaitu USM, UNIKA, UDINUS, UNISSULA, UNISBANK, dan STIE WIDYA MANGGALA. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan nilai-nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan. Sedangkan penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas tidak berpengaruh dalam pemilihan karir sebagai akuntan.
Abasara dan Laksito (2011) meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Variabel independen yang digunakan antara lain nilai instrinsik pekerjaan, penghargaan finansial, lingkungan kerja, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Sampel
24
yang digunakan sebanyak 135 responden yang diambil dari 2 universitas yang berlokasi di Kota Semarang, yaitu UNDIP dan UNIKA. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan variabel nilai instrinsik pekerjaan, penghargaan finansial, lingkungan pekerjaan, dan pelatihan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.
Chan (2012) melakukan penelitian yang berjudul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa jurusan akuntansi. Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalisme, dan pencapaian akademik menjadi variabel independen dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan yaitu mahasiswa S1 jurusan akuntansi fakultas bisnis pada Universitas Widya Mandala Surabaya angkatan 2008. Hasil penelitian menyatakan bahwa pelatihan profesional dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.
Sylviana et al (2013) meneliti persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan karir. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi angkatan 2007 di Universitas Diponegoro dan Universitas Katolik Soegipranata yang ada di Kota Semarang. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karir ditinjau dari faktor penghargaan finansial atau gaji, pelatihan professional,
25
pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan untuk nilai-nilai sosial dan personalitas terbukti tidak memiliki pengaruh sigifikan pada persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karir.
Wildiana (2014) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan publik bagi mahasiswa akuntan. Nilai instrinsik pekerjaan, penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan lingkungan kerja menjadi variabel independen dalam penelitian ini. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan di tiga perguruan tinggi yang ada di Pekanbaru, yaitu Universitas Riau, Universitas Islam Negri, dan Universitas Islam Riau. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai instrinsik pekerjaan, penghargaan finansial dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.
Meliana (2014) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi. Dalam penelitian ini, faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan karir yaitu faktor nilai instrinsik pekerjaan, pengaruh pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggaan, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, dan pelatihan profesional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi akuntansi fakultas ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji dan mahasiswa program studi akuntansi STIE Pembangunan Tanjungpinang semester IV, VI, dan VIII. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan variabel faktor instrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggaan, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, dan pelatihan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan. Akan tetapi,
26
secara parsial variabel faktor nilai instrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja, dan pelatihan profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan dan variabel yang berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan adalah variabel personalitas, kebanggaan, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
1.
Jumamik (2007)
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaru hi Pemilihan Karir Akuntan.
2
Molloy (2009)
2.
Dian Putri Merdekawati dan Ardiani Ika Sulistyawati
Variabel yang digunakan
1. Penghargaan finansial 2. Pelatihan profesional 3. Pengakuan profesional 4. Nilai-nilai sosial 5. Lingkungan kerja 6. Pertimbangan pasar 7. Personalitas What 1. Provides good Influences initial earnings Accounting 2. Provides job Student’s security Attitudes 3. Flexible career Towards The options Accounting 4. Challenges me Profession intellectually A North West 5. Good job Experience availability 6. Encourages creativity 7. Allows for independence 8. Provides good future earnings Faktor-Faktor 1. Penghargaan Yang finansial Mempengaru 2. Pelatihan hi Pemilihan profesional Karir 3. Pengakuan
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan semua variabel berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir akuntan.
Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi keputusan siswa untuk mengejar karir di bidang akuntansi, yaitu laba jangka panjang, kondisi pasar kerja, dan minat yang tulus dalam subjek
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan nilai-nilai
27
No.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel yang digunakan
Hasil Penelitian
(2011)
Akuntan Publik Dan Non Akuntan Publik.
profesional 4. Nilai-nilai sosial 5. Lingkungan kerja 6. Pertimbangan pasar kerja 7. Personalitas
3.
Lara absara dan Henri Laksito (2011)
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaru hi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik.
sosial berpengaruh signifikan. Sedangkan penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas tidak berpengaruh dalam pemilihan karir sebagai akuntan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel nilai instrinsik pekerjaan, penghargaan finansial, lingkungan pekerjaan, dan pelatihan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir bsebagai akuntan publik.
4.
Andi setiawan Chan (2012)
5.
Netty Sylviana, et al. (2013)
1. Nilai instrinsik pekerjaan 2. Penghargaan finansial 3. Lingkungan kerja 4. Pelatihan profesional 5. Pengakuan profesional 6. Nilai-nilai sosial 7. Pertimbangan pasar kerja 8. Personalitas Analisis 1. Penghargaan Faktor-Faktor finansial Yang 2. Pelatihan Mempengaru profesional hi Pemilihan 3. Pengakuan Karir profesional Menjadi 4. Nilai-nilai sosial Akuntan 5. Lingkungan Publik Oleh kerja Mahasiswa 6. Pertimbangan Akuntansi. pasar kerja 7. Personalisme 8. Pencapaian akademik Persepsi 1. Penghargaan Mahasiswa finansial Akuntansi 2. Pelatihan Mengenai profesional Faktor-Faktor 3. Pengakuan Yang profesional Mempengaru 4. Nilai-nilai sosial hi Pemilihan 5. Lingkungan Karir. kerja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pelatihan profesional dan personalisme berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karir ditinjau dari faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan
28
No.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel yang digunakan
6. Pertimbangan pasar kerja 7. Personalitas
6.
Esi wildiana (2014)
7.
Sri Agus Meliana (2014)
Faktor-Faktor Yang Mempengaru hi Pemilihan Karir Profesi Akuntan Publik Bagi Mahasiswa Akuntansi. Faktor-Faktor Yang Mempengaru hi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Bagi Mahasiswa Akuntansi.
1. Nilai instrinsik pekerjaan 2. Penghargaan finansial 3. Pertimbangan pasar kerja 4. Nilai-nilai sosial 5. Lingkungan kerja 1. Nilai instrinsik pekerjaan 2. Pertimbangan pasar kerja 3. Personalitas 4. Kebanggaan 5. Nilai-nilai sosial 6. Pengakuan profesional 7. Pelatihan profesional
Hasil Penelitian
profesional, lingkungan kerja, pertimbangan pasar. Sedangkan untuk nilainilai sosial dan personalitas terbukti tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karir. Hasil penelitian meninjukkan bahwa nilai instrinsik pekerjaan, penghargaan finansial, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan seluruh variabel bebas berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan. Secara parsial variabel nilai instrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja, dan pelatihan profesional tidak berpengaruh dan variabel personalitas, kebanggaan, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan.
2.6 Pengembangan Hipotesis 2.6.1 Penghargaan Finansial Penghargaan finansial adalah bayaran yang diterima oleh karyawan-karyawan manajemen, staf professional klarikal (pekerja-pekerja kerah putih), untuk suatu
29
masa tertentu dan bukan berdasarkan jam kerja atau output yang dihasilkan (Nuraini, 2013). Mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik lebih mengharapkan penghargaan finansial jangka panjang dan gaji awal yang lebih tinggi dan kenaikan penghargaan finansial yang cepat. Berkarir di Kantor Akuntan Publik dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar dan bervariasi dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari karir yang lain, karena semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa akuntan publik, pendapatan yang diterima akan semakin tinggi. Kepuasan klien terhadap jasa akuntan publik tertentu akan membuat klien terus menggunakan jasa akuntan publik tersebut.
Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyimpulkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap faktor penghargaan finansial tidak berpengaruh dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non publik. Karena keinginan untuk memperoleh gaji atau pendapatan tertentu yang sesuai dengan bidang kerja nampaknya bukan menjadi pendorong mahasiswa untuk memilih karir pada salah satu karir akuntan saja. Sedangkan menurut Wildiana (2014) menyimpulkan bahwa faktor penghargaan finansial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. Oleh karena itu, hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini: H₁ : Faktor penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan.
30
2.6.2 Pelatihan Profesional Penelitian Yendrawati (2007) menunjukkan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sama beranggapan bahwa mereka memerlukan pelatihan kerja sebelum mulai bekerja. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik dan akuntan pendidik mengharapkan bahwa karir yang dipilihnya akan sangat memerlukan pelatihan baik diluar lembaga mereka bekerja maupun di dalam lembaga tempat mereka bekerja untuk menigkatkan profesionalitasnya dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah.
Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyimpulkan bahwa faktor pelatihan profesional berpengaruh pada pemilihan karir di bidang akuntansi. Karena, keinginan untuk menjalankan pekerjaan secara profesional dalam bidang akuntansi nampaknya mendorong mahasiswa untuk memilih profesi yang leih praktis dan profesional. Dan pada penelitian Chan (2012) juga menyimpulkan bahwa pelatihan profesional berpengaruh signifikan terhdap minat menjadi akuntan publik. Sedangkan, menurut Meliana (2014) menyimpulkan bahwa pelatihan profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan. Oleh karena itu, hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini: H₂ : Faktor pelatihan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan.
31
2.6.3 Pengakuan Profesional Banyaknya cara untuk naik pangkat dan banyaknya keahlian untuk mencapai sukses sangat diperlukan oleh mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dan akuntan perusahaan, sedangkan karir sebagai akuntan pemerintah dengan tekanan sedikit lebih tinggi daripada karir sebagai akuntan pendidik memerlukan banyak cara untuk naik pangkat dan banyak keahlian tertentu untuk mencapai sukses. Elemen-elemen dalam pengakuan profesi meliputi, kesempatan untuk berkembang, pengakuan berprestasi, kesempatan napangkat,dan memiliki keahlian tertentu. Penelitian Yendrawati (2007) menunjukkan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik dan akuntan perusahaan banyak memberikan kesempatan untuk berkembang. Sedangkan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik memberikan kesempata untuk berkembang dengan tekanan yang sedikit lebih rendah dari pada sebagai akuntan pemerintah. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan menganggap bahwa karir yang dipilihnya memberikan pengakuan apabila berprestasi dan memerlukan banyak keahlian tertentu untuk mencapai sukses.
Menurut Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyimpulkan bahwa pengakuan profesional merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih karir di bidang akuntansi. Hasil tersebut juga sependapat dengan hasil Meliana (2014). Oleh karena itu, hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini: H₃: Faktor pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan.
32
2.6.4 Nilai-Nilai Sosial Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya (Setiyani, 2005).Pekerjaan akuntan publik membutuhkan lingkungan dan situasi sekitar yang baik. Nilai-nilai sosial mendorong pekerjaan akuntan publik lebih dihargai dan mendapat tempat distrata sosial masyarakat. Kepedulian dan perhatian pada sekitar oleh seseorang akuntan akan meningkatkan nilai instrinsik dan nilai jual akuntan.
Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyimpulkan bahwa faktor nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non publik. Karena, seorang akuntan penting untuk memegang nilai-nilai sosial yang diakui secara umum, dengan adanya hal ini nampak terlihat harus dipahami oleh semua pilihan karir akuntan. Begitu juga dengan hasil penelitian Meliana (2014) yang menyimpukan bahwa nilai-nilai sosial berpengaruh dalam pemilihan karir sebagai akuntan. Sedangkan dalam penelitian Wildiana (2014) menyimpulkan bahwa faktor nilai-nilai sosial tidak berpengaruh dalam pemilihan karir sebagai akuntan. Oleh karena itu, hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian ini: H₄ : Faktor nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan.
2.6.5 Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Nuraini, 2013). Lingkungan kerja dalam akuntan publik merupakan lingkungan kerja yang lebih banyak dituntut untuk menghadapi tantangan karena dengan bervariasinya
33
jasa yang diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai macam tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna (Apriliyan dan Laksito, 2011).
Wildiana (2014) menyimpulkan bahwa faktor lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hasil tersebut juga didukung oleh Sylviana, et al (2013) menyimpulkan bahwa faktor lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap persepsi mahasiswa akuntansi terhadap pemilihan karir. Sedangkan dalam penelitian Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyimpulkan bahwa faktor lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir akuntan. Oleh karena itu, hipotesis kelima yang diajukan dalam penelitian ini: H₅: Faktor lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan.
2.6.6 Pertimbangan Pasar Kerja Pasar kerja adalah suatu keadaan dimana ada atau tersedianya pekerjaan yang dapat dimasuki oleh individu-individu sesuai dengan keahliannya masing-masing (Nuraini, 2013). Pertimbangan pasar kerja dalam profesi ini yaitu meliputi luasnya lapangan kerja, keamanan kerja lebih terjamin, mudahnya mengakses lowongan kerja, mudahnya memperoleh pekerjaan, pasar tenaga kerja sangat menjanjikan di era globalisasi terutama di sektor publik, dan memiliki prospek dunia kerja yang bagus. Suatu pekerjaan yang memiliki keamanan kerja yang terjamin, merupakan faktor yang diharapkan seseorang dalam memilih karir agar dapat bertahan lama dalam jangka waktu yang panjang. Dengan adanya kemudahan dalam mengakses
34
lowongan kerja sangat membantu seseorang untuk memilih pekerjaan yang ditawarkan.
Meliana (2014) menyimpulkan bahwa faktor pertimbangan pasar kerja secara simultan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan. Pernytaan tersebut juga didukung oleh hasil penelitian dari Sylviana, et al (2013) yang menyimpulkan bahwa faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh signifikan terhadap persepsi mahasisa mengenai pemilihan karir. Sedangkan, Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyimpulkan bahwa faktor pertimbangan pasar kerja tidak mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir. Oleh karena itu, hipotesis keenam yang diajukan dalam penelitian ini:
H₆: Faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan.
2.6.7 Personalitas Personalitas berarti karakteristik psikologi dari dalam yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Personalitas berpengaruh terhadap perilaku individu tersebut. Pada Rahayu, et al (2003) dalam Wicaksono (2011) mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pendidik menganggap karir yang dipilihnya tidak mencerminkan kepribadian yang dimilikinya. Menurut Aprilyan dan Laksito (2011) mahasiswa akuntansi yang selalu mengejar kesempurnaan, menuntut loyalitas, mengharapkan pengakuan atas prestasinya, serta menyenangi tantangan dan mau menerima tugas-tugas sulit cenderung memilih karir akuntan publik.
35
Hasil penelitian Chan (2012) menyimpukan bahwa faktor personalitas berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Begitu juga dengan hasil penelitian Jumamik (2007) menyimpulkan bahwa personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemelihan karir akuntan. Sedangkan menurut Merdekawati dan Sulistyawati (2011) bahwa faktor personalitas tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan. Oleh karena itu, hipotesis ketujuh yang diajukan dalam penelitian ini: H₇: Faktor personalitas berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan.
2.6.8 Kebanggaan Kebanggan adalah ungkapan perasaan/emosional seseorang terhadap hal-hal tertentu atau sesuatu yang telah ia capai. Dalam hal ini, kebanggaan diuji dengan dua pernyataan mengenai adanya kepuasan tersendiri dan merasa lebih bergengsi akan pekerjaan yang telah dipilih. Menurut Meliana (2014) faktor kebanggaan mempengaruhi mahasiswa akuntansi terhadap pemilihan karir sebagai akuntan. Siregar (2006) menyatakan bahwa faktor kebanggan tidak memiliki perbedaan terhadap karir akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan maupun akuntan pemerintah.
Namun, peneliti merasa faktor kebanggan ini perlu diuji dalam penelitian kali ini, karena kebanggan akan sesuatu hal merupakan suatu dorongan diri seseorang untuk menentukan langkah apa yang akan diambil kedepan. Keputusan seseorang untuk mengambil pilihan berdasarkan kepada keinginan dan rasa bangga terhadap
36
tujuan yang akan dipilih nantinya. Oleh karena itu, hipotesis kedelapan yang diajukan dalam penelitian ini: H₈: Faktor kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan.
2.7 Kerangka Pemikiran Pada bagian kerangka pemikiran akan dijelaskan secara singkat tentang permasalahan yang akan diteliti sehingga akan timbul hipotesis (dugaan awal) dan juga memudahkan pemahaman mengenai keseluruhan rangkaian penelitian ini.
Variabel Independen Variabel independen penelitian ini meliputi, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan kebanggaan.
Variabel Dependen Variabel dependen penelitian ini yaitu pemilihan karir sebagai akuntan. Karir akuntan meliputi, akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik.
Berikut ini merupakan kerangka pemikiran yang menggambarkan kaitan antara variabel-variabel penelitian yang digambarkan dalam gambar 2.1 sebagai berikut:
37
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penghargaan Finansial (X₁) Pelatihan Profesional (X₂) Pengakuan profesional (X₃) Nilai-Nilai Sosial (X₄) Lingkungan Kerja (X₅) Pertimbangan Pasar Kerja (X₆) Personalitas (X₇) Kebanggaan (X₈)
Pemilihan Karir: Sebagai akuntan (Y)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sampel Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini dilakukan karena penelitian tidak mungkin dilakukan terhadap seluruh anggota populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi Universitas Lampung, Universitas Bandar Lampung, Universitas Malahayati, IBI Darmajaya, STIE Gentiaras, STIE Satu Nusa, dan A2L & STIE Lampung yang berada di Kota Bandar Lampung, dalam penelitian ini mahasiswa jurusan akuntansi yang menjadi sampel dipilih berdasarkan Purposive Sampling (kriteria yang dikehendaki). Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi program sarjana di Bandar Lampung yang telah lulus mata kuliah Audit. Berikut hasil observasi pendahuluan terkait sampel penelitian: Tabel 3.1 Jumlah Sampel Mahasiswa Akuntansi No. Nama Perguruan Tinggi Jumlah Sampel Mahasiswa Akuntansi Universitas Lampung 1. 125 2. Universitas Bandar Lampung 74 3. Universitas Malahayati 37 4. IBI Darmajaya 127 5. STIE Gentiaras 52 6. STIE Satu Nusa 64 7. A2L & STIE Lampung 76 Total 555
Sumber: Hasil Observasi pendahuluan, 2016
39
Data yang terkumpul melalui daftar pertanyaan merupakan data kualitatif kemudian selanjutnya diubah menjadi data kuantitatif dengan cara pemberian nilai pada masing-masing jawaban, Pengukuran terhadap variabel terikat dan variabel bebas dilakukan berdasarkan skala Likert yang dimodifikasi dalam bentuk ordinal, sehingga pengukuran terhadap pernyataan seseorang dapat dikuantifikasi secara matematis. Dalam menjawab kuesioner, responden di minta untuk memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Untuk variabel dependen pengumpulan data melalui kuesioner disajikan dalam bentuk variabel dummy dengan ukuran binomial, yaitu nilai satu (1) apabila responden menjawab Akuntan Publik dan nol (0) apabila responden menjawab Akuntan Non Publik (Siregar, 2006).
3.2 Instrumen Variabel Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel. Untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan dari alat ukur tersebut dapat menjamin mutu dari penelitian sehingga kesimpulan-kesimpulan terhadap hubungan-hubungan antar variabel dapat dipercaya, akurat dan dapat diandalkan sehingga hasil penelitian bisa diterima, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kuesioner diadopsi dan dimodifikasi dari penelitian terdahulu, yaitu dari penelitian Meliana, Sri Agus (2014) dan Merdekawati, Dian Putri & Sulistyawati, Ardiani Ika (2011). Dalam penelitian ini, daftar pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan terstruktur, yaitu pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam
40
memberikan jawaban kepada beberapa alternatif saja ataupun kepada satu jawaban saja. Kebaikan dalam pertanyaan terstuktur menurut Nazir (2009) yaitu:
1. Pertanyaan terstruktur mudah dianalisis. 2. Jawaban yang di berikan terjamin berada dalam kerangka yang relevan dengan tujuan penelitian. 3. Alternatif jawaban akan lebih menjelaskan arti pertanyaan terhadap responden. 4. Responden sendiri memberikan penilaianterhadap jawaban sehingga yang menganalisis nantinya tidak perlu lagi memberikan penilaian.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai definisi operasional variabel meliputi:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Penghargaan Finansial Pelatihan Profesional
Pengakuan Profesional
Indikator 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 1.
Gaji awal yang tinggi Penerimaan dana pensiun Kenaikan gaji yang cepat Pelatihan sebelum kerja Ujian sertifikasi Pelatihan kerja rutin Pengalaman kerja Memberi kesempatan untuk berkembang 2. Pengakuan terhadap prestasi yang diperoleh 3. Memerlukan banyak cara untuk naik pangkat 4. Memerlukan keahlian untuk mencapai sukses
Skala Pengukuran Skala Likert 1-5 Skala Likert 1-5
Skala Likert 1-5
41
Variabel
Nilai-nilai Sosial
Lingkungan Kerja
Pertimbangan Pasar Kerja
Personalitas
Kebanggaan Dependen: Pemilihan Karir
Indikator 1. Memiliki kesempatan melakukan kegiatan sosial 2. Memiliki kesempatan untuk bersosialisasi 3. Memiliki kesempatan menjalankan hobi 4. Merupakan pekerjaan yang bergengsi 5. Memiliki kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain 1. Pekerjaan yang rutin 2. Pekerjaan yang cepat terselesaikan 3. Pekerjaan yang memiliki banyak tantangan 4. Lingkungan kerja yang menyenangkan 5. Sering lembur 6. Tingkat kompetensi dalam karyawan yang ketat 7. Banyak tekanan dalam pekerjaan 1. Keamanan kerja yang terjamin 2. Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui 3. Profesi yang mudah didapat dan diperoleh 1. Mencerminkan personalitas seseorang yang bekerja secara profesional 1. Memberikan kepuasan tersendiri 2. Membuat lebih bergengsi akan pekerjaan yang dipilih 1. Profesi akuntan apakah yang diminati a. Akuntan Publik (Swasta) b. Akuntan Non Publik
Skala Pengukuran
Skala Likert 1-5
Skala Likert 1-5
Skala Likert 1-5
Skala Likert 1-5 Skala Likert 1-5 Skala Binomial (1 & 0)
42
3.3 Metode Analisis Data 3.3.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan deskripsif atau variabel-variabel penelitian. Statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskrepsi umum dari variabel penelitian mengenai nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, sum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah dalam memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
3.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009).
Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas dan hanya pertanyaan-pertanyaan yang telah dianggap valid. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner adalah dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha. Kriteria pengujian uji reliabilitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2009): - Alpha > 0,60 konstruk (variabel) memiliki reliabilitas, - Alpha < 0,60 konstruk (variabel) tidak memiliki reliabilitas.
43
3.3.3 Regresi Logistik Analisis logistik regresi dibutuhkan untuk mengungkap probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi oleh variabel independen. Mayer dan Pifer (dalam Ghozali, 2013), menerapkan limited dependen variabel model regresi dalam penelitiannya. Pendekatan ini menggunakan symbol “1” untuk perusahaan yang rudi dan “0” untuk perusahaan yang tidak rugi. Selanjutnya pengujian akan dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistic. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang telah diuraikan sebelumnya, maka model penelitian yang dibentuk adalah sebagai berikut:
PK t=b0+b1PF1+ b2PELP2+ b3PENP3+ b4NS4+ b5LK5+ b6PPK6+ b7P7+ b8K8 Keterangan : PK
: Pemilihan Karir, nilai satu (1) apabila responden menjawab Akuntan Publik dan nol (0) apabila responden menjawab Akuntan Non Publik
PF1
: faktor penghargaan finansial
PELP2
: faktor pelatihan profesional
PENP3
: faktor pengakuan profesional
NS4
: faktor nilai-nilai sosial
LK5
: faktor lingkungan kerja
PPK6
:
faktor pertimbangan pasar kerja
P7
:
faktor personalitas
K8
:
faktor kebanggaan
44
1. Menilai model Regresi (Goodness Of Fit) Logistic regression adalah model regresi yang telah mengalami modifikasi, sehingga karakteristiknya sudah tidak sama lagi dengan model regresi sederhana atau berganda. Dalam menilai model regresi logistik dapat dilihat dari pengujian Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit. Pengujian ini dilakukan untuk menilai model yang dihipotesiskan agar data empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak. Sedangkan jika nilainya lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak, artinya model mampu memprediksi nilai observasinya atau cocok dengan data.
-
Ho : Model yang dihipotesiskan Fit dengan data
-
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak Fit dengan data
2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Untuk menilai keseluruhan model (Overall Model Fit) ditunjukkan dengan Log Likelihood Value (nilai –2 Log Likelihood Value), yaitu dengan cara membandingkan antara nilai –2 Log Likelihood Value pada awal (block number = 0), dimana model hanya memasukkan konstanta dengan nilai –2 Log Likelihood Value pada saat block number = 1, dimana model memasukkan konstanta dan variabel bebas.
Apabila nilai –2 Log Likelihood Value block number = 0 lebih besar dari nilai –2 Log Likelihood Value block number = 1, maka menunjukkan model regresi
45
yang baik. sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi semakin baik.
3.4 Pengujian Hipotesis Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan Wald Statistik dan nilai probabilitas (Sig) dengan cara nilai Wald Statistik dibandingkan dengan Chi-Square tabel, sedangkan nilai probabilitas (Sig) dibandingkan dengan tingkat signifikansi (α). Untuk menentukan penerimaan atau penolakan Ho didasarkan pada tingkat signifikansi (α) 5%, dengan kriteria:
-
Ho diterima apabila Wald hitung < Chi-Square Tabel, dan nilai Asymptotic Significance > tingkat signifikansi (α). Hal ini berarti H alternatif ditolak atau hipotesis yang menyatakan variable bebas terpengaruh terhadap variabel terikat ditolak.
-
Ha diterima apabila Wald hitung > Chi-Square tabel, dan nilai Asymptotic Significance < tingkat signifikansi (α). Hal ini berarti H alternatif diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat diterima.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan. Penelitian dilakukan terhadap 555 mahasiswa program S1 Akuntansi yang berada di Kota Bandar Lampung, Berdasarkan uraian pada hasil penelitian, maka penulis menarik beberapa kesimpulan bahwa secara parsial hanya faktor pengakuan profesional, dan faktor nilai-nilai sosial yang tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi, sedangkan faktor penghargaan finansial, faktor pelatihan profesional, faktor lingkungan kerja, faktor pertimbangan pasar kerja, faktor personalitas dan faktor kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa akuntansi.
5.2 1.
Keterbatasan Penelitian Penggunakan metode ini hanya dengan menggunakan metode survey dengan kuesioner, sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi masingmasing responden dalam menjawab pertanyaan dan kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner.
69
2.
Responden yang digunakan dalam penelitian ini hanya mahasiswa Jurusan akuntansi, sehingga hasil kurang dapat digeneralisasi secara luas
5.3
Saran
1. Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan bagi peneliti selanjutnya agar bisa memperluas sampel penulisan, tidak hanya mahasiswa akuntansi dari Universitas di wilayah Kota Bandar Lampung saja, namun mahasiswa akuntansi dari berbagai Perguruan Tinggi penyelenggara program sarjana akuntansi dengan cakupan wilayah yang lebih luas (selain di Kota Bandar Lampung). 2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan juga meneliti faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik yang tidak diteliti oleh peneliti. Di samping itu juga menambah metode lain di luar kuesioner untuk mengatasi kelemahankelemahan yang mungkin terdapat pada metode kuesioner. 3. Bagi akademisi, guna meningkatakan mutu lulusan sebagai pekerja yang siap pakai, perlu diupayakan keseragaman kurikulum dengan memberikan mata kuliah konsentrasi lebih dini kepada para mahasiswa sehingga mereka punya visi yang lebih baik dalam menentukan profesi apa yang akan digelutinya selepas kuliah nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilyan, Lara Absara dan Laksito, Herry. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Alexandri, M. Benny et al. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Bandung: Widya Padjajaran. Chan, Andi Setiawan. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1, No.1:53-58. Chenhall, R.H. 2004. The Role of Cognitive and affective coefficient Implementation of Activity Based Costing Management Behavioral Research in Accounting, Vol. 16 pp 19-44) Eny, Kusriyati. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa. Akuntansi dalam Memilih Karir di Bidang Akuntansi. (Skripsi). Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Felton, Sandra, Nola Buhr, and Margot Northey. 1994. Factors Influencing The Business Student’s Choice of a Career in Chartered Accountancy. Issues in Accounting Education. Spring. Fitriyati, Erma. 2012. Perbedaan Motivasi Belajar Mahasiswa Akuntansi Yang Berba Tingkat Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji. (Skripsi). Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Handoko, T. Hani. 2014. Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia (Edisi Kedua). Yogyakarta: BPFE. Henseler, J., Ringle, C., & Sinkovics, R. 2009. The use of partial least squares path modeling international marketing. Advances in International Marketing, 20: 277-319. Jumamik. 2007. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan. (Skripsi). Universitas Semarang. Semarang.
Maiselo, Irvia. 2014. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Turunnya Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarir sebagai Akuntan Publik. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. Meliana, Sri Agus. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Bagi Mahasiswa Akuntansi. E-Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji. Merdekawati, Dian Putri dan Ardiani Ika, Sulistyawati. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik, Aset. Vol.13, No. 1: 9-19. Molloy, Mark. 2009. What Influences Accounting Student’s Attitudes Towards The Accounting Profession - A North West Experience, Dissertation. CUAL Repository. Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nuraini . 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yayasan Aini Syam. Pekanbaru. Prasetyo, Henri. 2014. Kajian Persepsi Pemilihan Karir Akuntan. Jurnal Akuntansi. Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Behaviour (Perilaku Organisasi). Jakarta: Prenhallindo. Robbins, Stephen P. And Judge, Timothy A. 2015. Organization Behaviour 16 ʰ Edition ( Perilaku Organisasi Edisi Ke-16). Penerjemah Ratna Saraswati dan Febriella Sirait. Jakarta: Salemba Empat. Sembiring. M. Simba. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. Setiyani, Rediana. 2005. Faktor-Faktor Yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik Dan Non AkuntanPublik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan TingguNegri di Pulau Jawa). Tesis. Uviversitas Diponegoro. Semarang. Siregar, Retnawaty. 2006. Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif dan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu Terhadap Pemilihan Karir. Tesis. Universitas Sumatra Utara. Medan. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi). Bandung: Alfa Beta.
Sylviana, Netty et al. 2013. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol.5, No.2:86-98. Wicaksono, E. 2011. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Membedakan Pemilihan Karir Profesi Akuntan. (Skripsi). Universitas Diponegoro. Semarang. Wildiana, Esi. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemelihan Karir Profesi Akuntan Publik Bagi Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Online Mahasiswa. Vol. 1, No. 1:1-15. Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. STRUKTURAL EQUATION MODELING: Belajar Lebih Mudah Teknik Analisa Data Kuesioner dengan Lisrel-PLS. Jakarta: Salemba Infotek. Yendrawati, Reni. 2007. Persepsi Mahasiswa Dan Mahasiswi Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan. Fenomena. Vol. 5, No.2:176-192. Zurnali, Cut. 2004. Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif Karyawan Divisi Long Distance PT Telkom Tbk. Tesis. Universitas Padjajaran. Bandung. _________________2011. Undang-Undang Akuntan Publik No.5 Tahun 2011. Yogyakarta: Pustaka Mahardika.