Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
1
PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI PADI DI DESA KEBONAGUNG KECAMATAN KRAKSAAN KABUPATEN PROBOLINGGO The Rule Of Field Agriculture Extension In The Improvement Of Rice Farmer Society In Kebonagung Village Kraksaan District Probolinggo Regency Eka Yuni Setyowati, Anastasia Murdyastuti, Boedijono Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember Jl. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected]
Abstract Rice is one of the very important food commodities in Indonesia since it functions as the staple food for most Indonesian society. Therefore, it is necessary to maintain its availability. The purpose of this research was to describe the role of Agricultural Extension Officer (PPL) in community empowerment of rice farmers in Kebonagung Village, District of Kraksaan, Probolinggo Regency, so that it can prosper and improve their life standard. Farming community empowerment is done by agricultural extension officers (PPL), who serve to empower the community through counseling, examination, application, etc. The research was conducted in Kebonagung Village, District of Kraksaan, Probolinggo regency and Agricultural Extension Center, District of Kraksaan, Probolinggo Rehgency. Techniques used in the determination of the informants were purposive sampling and Snowball Sampling. The research results showed that in general the implementation of agricultural extension in Kebonagung Village has been running well, seen from agricultural programs and annual work plans of extension. The agricultural extension activities in Kebonagung village have already been implemented and agricultural extension officers (PPL) play active roles in assisting and providing guidance and learning to the farmer groups (POKTAN) and the combined farmer groups (GAPOKTAN). The success of the development of the agriculture sector is highly determined by the active support of both farming community either farm laborers or farm owners in implementing their farm business as and the role of agricultural extension officers (PPL) in each target area. Keywords: empowerment, rice, the role of agricultural extension
PENDAHULUAN
dari perangkap kemiskinan, keterbelakangan,
Salah satu tujuan dari pembangunan
dan membutuhkan pertolongan agar lebih
nasional adalah melakukan pemberdayaan
berdaya dalam kemandirian, keswadayaan,
kepada masyarakat. Pemberdayaan tersebut
partisipasi dan demokratisasi.
bertujuan untuk memperkuat kemampuan
Pemberdayaan
merupakan
upaya
masyarakat lapisan bawah yang masih berada
menciptakan suasana yang memungkinkan
dalam kondisi tidak mampu melepaskan diri
berkembangnya potensi yang dimiliki oleh
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
2
objek sasaran. Hal ini didasarkan pada
sebesar 1,62 juta ton (15,34 persen)di
kepercayaan
banding tahun 2011 yang sebesar 10,58 juta
memiliki
bahwa
ton GKG (ATAP). Dapat dilihat pada data di
berkembang dan untuk dapat memenuhi
atas produksi padi pada tahun 2012 naik
kebutuhan hidupnya, baik dalam pemehunan
dibandingkan produksi padi 2013. Tetapi
kebutuhan
menurut Kepala BPS Jatim “M. Fari Khin”
dasarnya maupun
atau
masyarakat untuk
papan)
potensi
setiap
daya
(sandang, dalam
pangan,
menjangkau
sumberdaya-sumberdaya yang ada.
dalam
situs
(http://www.tribunnews.com,yang di akses
Dalam sepuluh tahun terakhir saja
pada
tanggal
1
Desember
2013)
dapat kita lihat bahwa jumlah petani semakin
mengemukakan bahwa produksi padi Jatim
lama semakin menyusut. Menurut data BPS
pada tahun 2013 diperkirakan sebesar 12,14
dalam situs (http://hizbut-tahrir.or.id, yang di
juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
akses pada tanggal 11 November 2013)
Sementara pada tahun 2012 lalu produksi
menyebutkan jumlah petani pada tahun 2003,
padi mencapai 12,19 juta ton. Menurunnya
jumlahnya semakin menurun 31,17 juta
produksi pada tahun ini, sebenarnya telah
orang. Namun hingga pertengahan tahun
terlihat sejak awal tahun. Kepala BPS Jatim
2013, jumlahnya semakin menurun menjadi
“M.
26,13 juta orang. Ini berarti dalam sepuluh
diperkirakan akan terjadi penurunan produksi
tahun terakhir ada penurunan jumlah petani
sebanyak 53,73 ton.
Fari
Khin”
menambahkan
bahwa
sebesar 5,04 juta orang atau ada penurunan
Oleh karena pemerintah itu melalui
1,75 persen per tahun. Penduduk berusia 15
Undang-Undang No.16 tahun 2006 tentang
tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian
sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
mengalami penurunan dari 40,61 juta orang
Kehutanan
mengamanatkan
di tahun 2004 menjadi 39,96 juta orang pada
kelembagaan
pelaku
tahun 2013. Sementara itu, persentasenya
kelompok, gabungan kelompok, asosiasi,
menurun dari 43,33 persen di tahun 2004
atau korporasi. Selanjutnya pada Permentan
menjadi 35,05 persen di tahun 2013.
No. 273/2007 tentang pedoman Pembinaan
Jawa Timur merupakan salah satu
bentuk
utama
meliputi
Kelembagaan Petani bahwa pengembangan
provinsi yang menghasilkan produksi padi
kelembagaan
petani
nasional yang patut diperhitungkan. Hal ini
peningkatan
kemampuan
dibuktikan dengan adanya angka sementara
kelembagaan petani menjadi organisasi yang
dari BPS Jatim bahwa produksi padi di
kuat dan mandiri dalam bentuk kelembagaan
provinsi Jatim pada tahun 2012 sebesar 12.20
ekonomi
juta ton Gabah Kering Giling (GKG), naik
menurut UU No. 16 tahun 2006 adalah
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
petani.
diarahkan
pada
dan penguatan
Penyuluhan
pertanian
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
3
proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
petani padi dalam menghadapi masalah yang
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
sedang mereka alami.
menolong
dirinya
dalam
mengakses
Dari
uraian
permasalahan
yang
informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
disebutkan pada latar belakang di atas
sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk
sehingga menimbulkan ketertarikan penulis
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
untuk melakukan penelitian tentang Peran
pendapatan,
serta
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian
Pemberdayaan Masyarakat Petani Padi di
lingkungan hidup.
Desa Kebonagung Kecamatan Kraksaan
dan
kesejahteraan
Penyuluh merupakan ujung tombak pembangunan pertanian dan pedesaan dalam meningkatkan produktivitas pertanian serta mampu meningkatkan pendapatan perkapita petani. Menurut Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho
ST
dalam
situs
(www.harianorbit.com)mengatakan “Baik-buruknya
bahwa
produktivitas
pertanian
terletak di tangan penyuluh. Maka pantas kita mengapresiasi kinerja para tenaga penyuluh yang hingga saat ini setia mendampingi para petani.
Untuk
itu
segenap
kepentingan
pertanian
mendukung
dan
penyuluh.”
Tetapi
pemangku
diimbau
supaya
memperkuat
peran
penyuluh
pertanian
lapangan saat ini jumlahnya masih sangat terbatas. Peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) sangatlah penting
dalam rangka
pemberdayaan masyarakat petani khususnya petani
padi
dan
mengingat
terjadinya
penurunan produksi padi saat ini. Di sinilah dibutuhkan
peran
penyuluh
pertanian
lapangan (PPL) sehingga dapat membantu
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
Kabupaten Probolinggo. TINJAUAN PUSTAKA Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam suatu status tertentu, maka perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peran tersebut (Horton and Hunt, 1999:120). Menurut Soekanto (1990:268), Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan peran. Menurut Soekanto (1990:269), pentingnya peranan adalah
karena
ia
mengatur
perilaku
seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Menurut
Marion
dalam
Soekanto
(1990:272) menyebutkan beberapa macam peranan yang melekat pada individu-individu dalam masyarakat adalah sebagai berikut: 1.
Peranan-peranan
tertentu
harus
dilaksanakan apabila struktur masyarakat hendak dipertahankan kelangsungannya.
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
2.
4
Peranan tersebut seharusnya tidak
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
dilekatkan pada individu-individu yang
diharapkan sumber daya manusia (SDM)
tak mampu melaksanakan peranannya
nantinya
sebagaimana
tantangan yang ada dan mampu bersaing
diharapkan
oleh
masyarakat. 3.
dapat
menghadapi
tantangan-
dengan negara-negara maju.
Apabila semua orang sanggup dan
Administrasi
pembangunan
(dalam
mampu melaksanakan peranannya, belum
Siagian Sondang, 2003:4) adalah seluruh
tentu masyarakat akan dapat memberikan
usaha yang di lakukan oleh suatu negara
peluang-peluang yang seimbang.
untuk
Menurut (www.olis_noer.blogspot.in,
bertumbuh,
secara sadar dan terencana dalam semua segi
2013)
kehidupan dan penghidupan negara yang bersangkutan
pembangunan adalah sebagai berikut:
tujuan akhirnya.
Memberikan
bimbingan
dan
bantuan teknis. 2.
dalam
rangka
pencapaian
Dari definisi di atas
menunjukkan bahwa upaya dan kegiatan pembangunan bukan hanya tanggung jawab
Menggerakkan
partisipasi
pemerintah saja melainkan juga seluruh
masyarakat.
masyarakat
3.
meskipun
Memberikan stimulasi dan motivasi
kepada masyarakat. 4.
berubah
Ndraha
disebutkan bahwa peranan pemerintah dalam 1.
berkembang,
harus harus
ikut
berpartisipasi
diakui bahwa peranan
pemerintah cukup dominan.
Memberikan kesempatan kepada
Pertanian di Indonesia pada jaman dulu
masyarakat untuk memilih alternatif dan
masih di kelola secara tradisional dan dengan
mengambil keputusan.
menggunakan bantuan hewan ternak seperti
5.
sapi dan kerbau untuk membajak lahan
Pelopor dan pemberi motivasi. Pembangunan memiliki dua paradigma
yaitu
pembangunan
Human
pertaniannya. Pupuk yang digunakan oleh
Centered
petani dulu berbeda dengan petani sekarang,
Development dan pembangunan Production
mereka menggunakan pupuk yang berasal
Centered
pada
dari kotoran hewan ternak dan tumbuh-
Centered
tumbuhan. Hal ini memerlukan proses dan
Development.
pembangunan
Dimana
Human
Development, pembangunan ini berfokus
waktu
pada pembangunan sumberdaya manusia
pengelolaan lahan pertaniannya tapi lahan
yang meliputi kualitas kepribadiannya baik
pertanian merekapun menjadi subur.
dari
aktivitas,
kemandirian,
yang
cukup
panjang
dalam
ketahanan
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt,
mental, ethos kerja, disiplin dan sebagainya.
masyarakat merupakan kumpulan manusia
Sehingga pada era globalisasi dan kemajuan
yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di
masyarakat,
suatu
pengetahuan
wilayah
tertentu,
mempunyai
5
diharapkan dan
memiliki
keterampilan
yang
kebudayaan sama serta melakukan sebagian
memadai di dalam penguatan kelompok
besar kegiatan di dalam kelompok atau
masyarakat. Selama ini mereka didekati
kumpulan manusia tersebut. Menurut Peter
melalui
L. Berger, Definisi masyarakat adalah suatu
diberdayakan.
keseluruhan kompleks hubungan manusia
kelompok masyarakat dilaksanakan dengan
yang
yang
menumbuhkan kesadaran masyarakat dimana
kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan
keberadaan kelompok masyarakat tersebut di
itu
lakukan dari, oleh dan untuk masyarakat
luas
sifatnya.
terdiri
atas
Keseluruhan bagian-bagian
yang
membentuk suatu kesatuan. Menurut Gillin & Gillin, Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. Menurut Soerjono Soekanto, alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini: 1.
Beranggotakan minimal dua orang.
2.
Anggotanya sadar sebagai satu
kesatuan. 3.
Berhubungan dalam waktu yang
cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat. 4.
Menjadi sistem hidup bersama yang
menimbulkan keterkaitan
kebudayaan
satu
sama
serta
lain
sebagai
anggota masyarakat. Keberhasilan masyarakat kemampuan
suatu
sangat atau
kelompok
ditentukan
kapasitas
oleh
sumberdaya
manusia sebagai pelaku. Sebagai kelompok Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
pendekatan
kelompok
Secara
teoritis
untuk
penguatan
tersebut. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2005:11), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
untuk
mengetahui
variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lain. Sedangkan jenis data dan analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Sugiyono (2005:14), data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilaksanakan dan dari lokasi penelitian ini nantinya akan diperoleh data dan informasi mengenai permasalahan yang akan diteliti. Lokasi penelitian ini di lakukan di Desa Kebonagung Kecamatan Kraksaan Kabupaten
Probolinggo
dan
di
Balai
Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo.
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
Teknik
yang
digunakan
dalam
penting
dan
apa
6
yang
dipelajari,
dan
penentuan informan adalah teknik Sampling
memutuskan apa yang dapat diceritakan
Purposive dan Snowball Sampling. Menurut
kepada orang lain.
Sugiyono (2005:96) Sampling Purposive
Milles
dan
Huberman
2012:91-99)
(dalam
adalah teknik penentuan sampel dengan
Sugiyono,
mengemukakan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
tersebut adalah orang-orang yang dianggap
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
ahli dan mengetahui tentang apa yang
secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga
diharapkan oleh peneliti, sehingga akan
datanya sudah jenuh. Adapun model interaksi
mudah untuk menjelajahi situasi sosial yang
menurut Milles dan Huberman disajikan pada
akan diteliti.
gambar berikut:
Teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang
penelitian,
paling
karena
strategis
tujuan
utama
dalam dari
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
memenuhi standar data yang ditetapkan
adalah
(Sugiyono, 2012:62).
sebelumnya belum pernah ada. Temuan
Menurut
temuan
baru
yang
(2008:330),
dapat berupa deskripsi maupun gambaran
pemeriksaan
suatu obyek yang sebelumnya masih remang-
keabsahan data yang memanfaaatkan sesuatu
remang atau gelap sehingga setelah diteliti
yang lain. Di luar itu untuk keperluan
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal
pengecekan
atau interaktif, hipotesis atau teori.
Triangulasi
Moleong
merupakan
adalah
dan
teknik
sebagai
pembanding
terhadap data itu. Teknik Triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
melalui sumber lainnya.
Pemberdayaan Masyarakat Petani Padi di
Analisis data kualitatif Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2008:248), adalah
Desa Kebonagung Pemberdayaan
adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
kekuasaan,
dengan
data,
pendelegasian otoritas ke pihak lain atau
yang
upaya
data,
mengorganisasikan
memilah-milahnya
menjadi
satuan
pengalihan
pemberian
memberikan dari
kekuatan kemampuan
pihak
yang
atau atau
dapat di kelola, mensintesiskannya, mencari
keberdayaan
berdaya
dan menemukan pola, menemukan apa yang
(penyuluh) kepada pihak yang tidak berdaya (kelompok lemah seperti petani) sehingga
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
7
mereka menjadi lebih berdaya dan mampu
maupun semua pihak yang terkait dan ahli di
memenuhi kebutuhan hidupnya.
bidangnya.
Pemberdayaan merupakan salah satu
Keuntungan
dari usaha pemerintah dalam meningkatkan
antaranya:
pembangunan baik itu pembangunan yang
1.
berfokus pada pembangunan sumberdaya
dapat
manusianya
pendapatan
(Human
Centered
pemberdayaan
Dengan
adanya
di
pemberdayaan
membantu
meningkatkan
perkapita
masyarakat
Development)maupun pembangunan yang
sehingga masyarakat akan menjadi lebih
berfokus pada peningkatan produksinya yang
sejahtera.
(Production Centered Development).
2.
Sebagian besar dari masyarakat yang
Dengan
adanya
pemberdayaan
dapat menambah wawasan dan ilmu
tergolong mempunyai pendidikan tinggi,
pengetahuan tentang IPTEK.
mereka lebih senang duduk di ruang ber AC
3.
(bekerja
harus
depannya
akan
berdampak
melihat
kemajuan
Negara
Indonesia
berfikir
pembangunan akan merata.
di
kantoran)
berpanas-panasan fenomena
ini
daripada
(bertani), peneliti
mulai
Dengan adanya pemberdayaan ke
4.
kalau mereka sebagai generasi muda penerus
tidak adanya kesenjangan social antara
bangsa yang mampu (dalam segi ilmu
masyarakat perkotaan dengan masyarakat
pengetahuan
pedesaan.
tidak mau
bertani atau bekerja sebagai petani, siapa
adanya
karena
kedepannya siapa yang akan menjadi petani
dan teknologi)
Dengan
pada
pemberdayaan
Desa Kebonagung merupakan desa
yang akan memperbaiki keadaan pertanian
yang
kita saat ini, jika mereka yang mempunyai
Kraksaan
kemampuan di bidangnya tidak mau bertani.
berbatasan desa-desa tetangga. Sebagian
Hal-hal tersebut di atas yang akhinya
besar penduduk desa tersebut bekerja di
mendorong
pemberdayaan
sector pertanian dengan rincian 89 orang
masyarakat petani khususnya petani padi
petani dan 483 orang buruh tani dan
agar mereka peka terhadap gejala-gejala
kebanyakan dari penduduk desa tersebut
sosial dan perubahan-perubahan yang terjadi
tamat
di masyarakat sehingga mereka mampu
ketidakberdayaan dari Sumberdaya Manusia
menghadapinya karena mereka telah dibekali
(SDM) sehingga perlu adanya pembangunan
ilmu
dari segi Sumberdaya
perlu
pengetahuan
pemberdayaan
yang
penyuluh-penyuluh
ada
melalui di
proses
lakukan
pertanian
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
oleh
lapangan 2015
terletak
di
wilayah
Kecamatan
Kabupaten Probolinggo yang
SD,
disini
menunjukkan
manusia
(SDM)
maupun produksinya, hal ini secara otomatis
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
mengisyaratkan bahwa pemberdayaan itu penting untuk dilakukan.
8
Penyuluh pertanian lapangan (PPL) merupakan
sumberdaya
manusia
yang
Munculnya pupuk-pupuk buatan dan
berkompeten di bidang pertanian dan anggota
pestisida-pestisida yang berasal dari pabrik
dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang
tidak hanya memudahkan petani melainkan
mempunyai
bertugas
juga menjadikan petani ketergantungan akan
pengetahuan,
pengajaran,
pupuk dan pestisida. Sehingga pemerintah
mengenai
harus terus mengawasi ketersediaan pupuk
pertanian yang baik dan benarkepada petani,
dan pestisida agar kebutuhan petani akan
melalui penyuluhan, selain itu juga sebagai
pupuk dan pestisida terpenuhi. Namun tidak
fasilitator dalam proses pembelajaran bagi
demikian untuk daerah Kraksaan meliputi
pelaku utama dan pelaku usaha sehingga
desa Kebonagung dan sekitarnya. Dimana
mendorong
Masyarakat
perkapita
petani
di daerah Kraksaan
termasuk Desa Kebonagung mengeluhkan,
bagaimana
memberikan mengelola
meningkatnya petani
informasi
dan
lahan
pendapatan terciptanya
kesejahteraan para petani.
kesulitan untuk mendapatkan pupuk dan
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di
mahalnya harga pupuk saat ini membuat
daerah Kraksaan, masing-masing mempunyai
petani terbebani.
wilayah binaan dan setiap penyuluh pertanian
Masalah-masalah yang muncul dan
lapangan (PPL) di daerah ini, biasanya tidak
sedang dihadapi petani di Desa Kebonagung
hanya memegang satu desa melainkan dua
baik itu masalah yang berkaitan dengan
atau tiga desa. Hal ini di karenakan adanya
pengelolaan lahan maupun masalah di luar
keterbatasan Penyuluh Pertanian Lapangan di
pengelolaan lahan seperti permodalan dan
Balai Penyuluh Pertanian (BPP). Dalam
lain sebagainya, menjadikan bukti bahwa
menjalankan tugasnya sebagai Penyuluh
masyarakat
perlu
Pertanian Lapangan (PPL), mereka tidak
melalui
serta merta melakukan penyuluhan kepada
Desa
dilakukannya
Kebonagung
pemberdayaan
penyuluhan, kaji terap dan lain-lain guna
masyarakat
petani
untuk
mempunyai
Rencana
meningkatkan
pengetahuan
masyarakat. Di sinilah perlu peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) sebagai fasilitator dan
orang
yang
berkompeten
untuk
melainkan Kerja
mereka Tahunan
Penyuluhan (RKTP). Hambatan-hambatan pemberdayaan
petani
dalam padi
di
Desa
memberdayakan masyarakat petani padi di
Kebonagung seperti halnya penyampaian
Desa Kebonagung sehingga sumberdaya
informasi
manusia di desa tersebut lebih baik dan
teknologi yang tepat guna yang tidak dapat di
meningkat daripada sebelumnya.
serap oleh masyarakat secara penuh hal ini
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
kepada
masyarakat
mengenai
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
juga
dipengaruhi
oleh
latar
belakang
sedang bekerja, serta mendengarkan keluh-
pendidikan petani. Jadi di sini penyuluh
kesah
harus
lahannya.
dapat
memahami
menggunakan
keadaan
metode
yang
dan
9
petani
saat
mereka
Sehingga
menggarap
Penyuluh
Pertanian
dapat
Lapangan (PPL) dapat merencanakan dan
memudahkan petani untuk memahaminya
menentukan tindakan lebih lanjut guna untuk
sehingga penyampaian informasi kepada
memberdayakan
petani berjalan dengan lancar tidak hanya
secara langsung keadaan di lapangan.
petani,
setelah
melihat
penyampaian informasi saja melainkan dari
Karena Penyuluh Pertanian Lapangan
penyampaian informasi itu dapat diterapkan
(PPL) melihat latar belakang pendidikan dari
secara langsung oleh petani.
masyarakat petani di Desa Kebonagung yang
Penanganan
Penyuluh
Pertanian
Lapangan (PPL) dalam Hambatan yang Ada dalam Proses Pemberdayaan di Desa Kebonagung Sulitnya
mengumpulkan
warga
masyarakat petani di Desa Kebonagung untuk
melakukan
pertemuan
dengan
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) itu merupakan salah satu hambatan dalam
sebagian besar masyarakatnya memiliki latar pendidikannya yang masih tergolong rendah. Oleh karena itu untuk komunikasi dan penyampaian Penyuluh
informasi
Pertanian
menggunakan metode
kepada
petani,
Lapangan
(PPL)
dan bahasa yang
mudah dipahami oleh petani. PENUTUP Keberhasilan
pembangunan
pada
melakukan proses pemberdayaan kepada
sektor pertanian sangat ditentukan oleh
masyarakat
Penyuluh
dukungan aktif dari masyarakat petani baik
Pertanian Lapangan (PPL) dalam hal ini
itu buruh tani maupun petani pemilik dalam
menggunakan metode turun ke lapangan atau
melaksanakan usaha taninya serta peran
anjang sana ke rumah warga tak jarang
penyuluh
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) harus
wilayah binaan masing-masing. Penyuluh
mendatangi petani di lahan mereka, saat
Pertanian
mereka sedang istirahat setelah bertani.
Kraksaan khususnya Desa Kebonagung yang
petani
Komunikasi
sehingga
antara
petani
dan
pertanian
lapangan
Lapangan
(PPL)
(PPL) di
di
Daerah
merupakan salah satu desa binaan dari Balai
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dapat
Penyuluhan
berjalan lebih intensif. Karena Penyuluh
berbagai
Pertanian
hanya
produktivitas padi maupun meningkatkan
saja
sumberdaya manusia yang dimiliki petani
melainkan juga turun ke lapangan bertemu
guna untuk melaksanakan pembangunan di
dan melihat langsung para petani saat mereka
sektor
melakukan
lapangan
(PPL)
penyuluhan
di
tidak Balai
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
Pertanian, usaha
pertanian.
telah
untuk
melakukan
meningkatkan
Pembangunan
tersebut
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
melalui pemberdayaan padi dengan cara
pertanian
melakukan
terap,
kebonagung, di harapkan lebih inovatif
demontrasi, dan lain-lain kepada masyarakat
dalam melakukan penyuluhan dan membuat
petani di Desa Kebonagung.
program-program
penyuluhan,
Pelaksanaan
kaji
penyuluhan
pertanian
secara umum di desa kebonagung sudah berjalan dengan baik, di lihat dari programprogram pertanian dan rencana kerja tahunan penyuluhan. Dari segi kegiatan penyuluhan pertanian di desa kebonagung
sudah
terlaksana dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) berperan aktif dalam mendampingi dan memberikan binaan serta pembelajaran kepada kelompok tani (POKTAN) maupun gabungan kelompok tani (GAPOKTAN). Mengingat jumlah penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Balai Penyuluh Pertanian lapangan yang sangat terbatas sedangkan setiap penyuluh pertanian lapangan (PPL) masing-masing masih memegang dua sampai tiga
desa.
Menurut
penambahan lapangan(PPL) mempunyai
peneliti
penyuluh sehingga satu
perlunya pertanian
setiap
penyuluh
desa
pertanian
lapangan (PPL) yang bertanggung jawab membina kelompok tani dan gabungan kelompok tani di desa tersebut. Dengan adanya
penambahan
penyuluh
pertanian
lapangan (PPL) nantinya akan menjadikan kinerja petani lebih baik dan lebih fokus pada satu desa. Selain itu, para penyuluh pertanian lapangan (PPL) khususnya untuk penyuluh
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
lapangan
10
(PPL)
untuk
di
desa
memberdayakan
masyarakat petani sehingga pembangunan di sektor pertanian dapat berhasil. DAFTAR PUSTAKA Horton, Paul. b & Hunt, Chester. L. 1999. Sosiologi Edisi 1 Jilid 6. Jakarta: Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Siagian Sondang, 2003 Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV.Alfabeta. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV.Alfabeta. Moleong, Lexy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Suharto, Edi.2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:PT.Refika Aditama Tjokrowinoto, Moeljarto.1996. Pembangunan Dilema dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI) Eaton, Joseph. 1986. Pembangunan Lembaga dan Pembangunan Nasional. Jakarta Universitas Indonesia Prijono Onny dan Pranarka.1996. Pemberdayaan, Konsep, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: Centre For Stategic and International Studies (CSIS) Purnomo Agung. Kelembagaan Lokal Irsan Noor.2012. Penyuluhan.2013.Jakarta. Indonesia
Pengembangan Pedoman Universitas
Eka Yuni Setyowati, Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Pemberdayaan……
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
2015
11