DIFFERENCES SATISFACTION STUDENTS CARD USER AND CDMA GSM MOBILE TECHNOLOGY RAHMAT SUTRISNO, DONA EKA PUTRI, S.PSI., M.PSI Undergraduate Program, 2008 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id key words: ABSTRACT : The mobile phone is one of technology information and cannot be separated from their daily lives. Mobile phones also have become common items in masyarakat, Inside there is a mobile phone provider card (sim) which is used to smooth communication access. Various kinds of brand mobile phone card many outstanding market, both GSM technology and CDMA technology to make the competition tighter card manufacturer which is always expected to try to meet consumer tastes and desires at any time change, so the tariff war between the card manufacturer no longer terhidarkan. The purpose of this study was to examine whether there are different student satisfaction card users of GSM and CDMA cellular technology. This research was conducted on 80 students from the University Gunadarma Depok, with the following criteria: students who used two cards of GSM and CDMA cellular, with 25 years of age 18. For measurement of consumer satisfaction scale first tested the validity using the Product Moment Correlation analysis technique from Karl Pearson and reliability using Cronbach Alpha techniques using SPSS version 12.0 for windows. From the results of analysis of 86 studies found that consumer satisfaction scale items tested there are 62 items that valid and reliable with a correlation value between 0.323 to 0.823 with a reliability coefficient of 0.956. Based on this research can be concluded that the difference is significant student satisfaction card users of GSM and CDMA cellular technologies. This can be known from sig. (2-tailed) of 0.000 (p < 0.05). Data analysis using paired sample t test. This study shows that the hypothesis be accepted, which means there are differences of consumer satisfaction card users of GSM and CDMA mobile technology in university students.. The author recommends to use the card provider in accordance with the needs, do not be tempted by the cheap prices but do not have good service quality, so expect to use the card with the lower prices but also good service so as not to often change your mobile card instead.
Perbedaan Kepuasan Mahasiswa Pengguna Kartu Selular Teknologi GSM Dan CDMA Rahmat Sutrisno Dona Eka Putri, Psi., M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedan kepuasan mahasiswa pengguna kartu selular teknologi GSM dan CDMA. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Universitas Gun adarma, peneliti melakukan kontrol terhadap subjek yang akan menjadi sampel penelitian ini. Penelitian ini dilakukan terhadap 80 mahasiswa, dengan kriteria: mahasiswa yang menggunakan 2 kartu selular yaitu GSM dan CDMA, dengan usia 18 – 25 tahun. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik insidental sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kepuasan mahasiswa yang sangat sign ifikan pengguna kartu selular teknologi GSM dan CDMA. Hal ini dapat diketahui dari nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (p<0,05). Analisis data dengan menggunakan paired sample t test. Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis penelitian diterima yang artinya ada perbedaan kepuasan konsumen pengguna kartu selular teknologi GSM dan CDMA pada mahasiswa. Berdasarkan hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kepuasan kartu selular GSM lebih tinggi dibandingkan kartu selular CDMA. Kata kunci : Kepuasan Mahasiswa, Kartu GSM, Kartu CDMA PENDAHULUAN
perusahaan di Indonesia yang terkait dengan
Saat ini telepon selular sudah tidak
telepon selular khususnya produsen kartu
dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
selular yang sedang bersaing sangat ketat
Indonesia. Hampir semua penduduk
saat ini.
Indonesia khususnya yang berdomisili di kota dengan status sosial menengah ke atas merupakan pengguna telepon selular. Selain manfaatnya yang sangat besar, telepon selular pun memberikan gengsi yang lebih baik bagi pemiliknya. Semakin banyak jumlah pengguna suatu produk tertentu yaitu telepon selular, maka persaingan di antara produsen produk serupa akan menjadi lebih marak. Situasi ini menimbulkan persaingan yang sangat marak antara perusahaan
Produsen pembuat kartu selular yang sudah ada saat ini berlomba-lomba untuk menarik lebih banyak lagi konsumen dengan berbagai cara, apalagi bagi produsen kartu selular dengan teknologi GSM yang mulai terancam dengan hadirnya kartu selular dengan teknologi CDMA yang tarifnya jauh lebih murah (Christina, 2005). Upaya yang dilakukan produsen kartu selular untuk menarik konsumen antara lain
dengan membuat harga kartu dan pulsa lebih
terjangkau bagi masyarakat kelas menengah
sehingga konsumen akan loyal terhadap
ke bawah, menambah fasilitas yang ada,
operator tersebut. Berbagai promosi gencar
menambah gerai-gerai yang berfungsi
dilakukan oleh produsen kartu selular antara
sebagai tempat penjualan kartu maupun
lain seperti produk dari XL-Bebas yang
pelayanan lainnya bagi konsumen, dan
membuat promosi begitu fantastis dengan
sebagainya. Perusahaan-perusahaan baru
tarif telepon Rp 1,- per detik. Promosi ini
pun mulai bermunculan dalam industri kartu
begitu diminati pengguna telepon selular
selular dan meraih eksistensi dalam waktu
yang
yang cukup singkat karena produk yang
mempunyai satu telepon selular saja. Lain
ditawarkan tidak kalah dengan yang sudah
hal dengan produk dari Telkomflexi yang
ada, bahkan menawarkan fasilitas-fasilitas
membuat promosi dengan menjadikan
baru yang menarik, contohnya produk kartu
telepon interlokal dengan tarif lokal yaitu
selular teknologi GSM 3 (Three) yang
Rp.49,- per menit (PintuNet.com, 2007) dan
menawarkan “Gratis” SMS ke sesama
masih banyak lagi upaya-upaya yang
produk kartu selular 3 (Three) dan setiap isi
dilakukan oleh produsen kartu telepon
pulsa minimal Rp.30.000,- mendapat bonus
selular baik yang berteknologi GSM
tiga kali lipat.(PintuNet.com, 2007).
maup un CD M A dala m me mperoleh
Berganti-ganti kartu selular sudah
memungkinkan
konsumen
untuk
konsumen.
menjadi hal yang lumrah karena produk-
Berbagai upaya yang dilakukan oleh
produk yang ditawarkan memiliki
kedua belah pihak yaitu pembuat kartu
keunggulan dan keunikan yang berbeda-
selular, baik teknologi GSM dan CDMA
beda. Bahkan menggunakan dua kartu
untuk memperoleh konsumen adalah
selular sekaligus atau bahkan mempunyai
implikasi pendapat Barnes (2001) yang
dua telepon selular baik yang berteknologi
mengatakan bahwa konsumen adalah aset
GSM dan CDMA adalah hal yang mungkin
jangka panjang sebuah perusahaan.
terjadi sekarang ini. Oleh karena itu dalam
Menurutnya kalimat tersebut merupakan
hitungan
untuk
prinsip yang seharusnya diterima dan
memberikan kepuasan dan meningkatkan
diyakini oleh para pengusaha di abad dua
jumlah pelanggan dilakukan oleh semua
puluh satu ini. Dalam dunia bisnis yang
operator kartu selular baik yang memakai
kompetitif, keberadaan konsumen menjadi
teknologi GSM ataupun CDMA mulai dari
hal yang sangat bernilai. Kehilangan
memberikan kemudahan-kemudahan dalam
konsumen dapat memberikan dampak yang
komunikasi dan penekanan tarif sehingga
buruk, karena perusahaan akan
bulan,
berbagai
upaya
konsumen tertarik dan puas dengan apa yang diberikan oleh operator kartu selular,
membutuhkan biaya yang besar untuk
konsumen. Di samping itu, masing-masing
menarik kembali para konsumen tersebut
konsumen tentunya masih memiliki
dikemudian hari. Tidak hanya itu saja,
kebutuhan-kebutuhan lain, yang tidak selalu
kehilangan konsumen juga dapat sangat
sama antara konsumen yang satu dengan
merugikan perusahaan, ketika konsumen
yang lainnya. Sebagian konsumen memiliki
yang tidak puas akan berpaling dan
kebutuhan akan kemudahan berkomunikasi
menceritakan pengalamannya kepada teman
yang ditunjang dengan harga yang relatif
maupun keluarganya. Oleh karena itu,
murah, pelayanan yang ramah serta tidak
perusahaan dituntut untuk memiliki
adanya penambahan biaya roaming.
keunggulan untuk dapat bersaing dengan
Sementara itu, konsumen lain lebih
perusahaan lainnya, dalam rangka
membutuhkan kemudahan mendapatkan
memenuhi kepuasan konsumen.
voucher isi ulang, jangkauan yang luas,
Irawan
(2002)
menjelaskan
sinyal yang kuat, kualitas suara yang jernih, dibandingkan dengan harga yang murah
kepuasan sebagai persepsi terhadap produk
(Johan & Hasiana, 2005).
atau jasa yang telah memenuhi harapannya. Sedangkan, Babbin dan Griffin (dalam
Penggunaan telepon selular sangat
Barnes, 2001) menjelaskan kepuasan
populer dikalangan mahasiswa, sedangkan
sebagai suatu emosi yang dihasilkan dari
mahasiswa
penilaian-penilaian atas rangkaian
merupakan kelompok transisi yang sangat
pengalaman. Ketika konsumen mengalami
potensial sebagai pasar sasaran suatu produk
pengalaman yang positif terhadap suatu
terutama produk-produk yang menggunakan
produk atau pelayanan, maka secara tidak
teknologi modern salah satunya telepon
langsung terhadap penilaian yang positif
selular (Kasali, 1998). Salah satu operator
juga terhadap produk dan pelayanan yang
k a rt u t e l e p o n s e l u la r C D M A y a i t u
bersangkutan, sehingga pada akhirnya
Telkomflexi memfokuskan pemasarannya
tercapailah apa yang disebut dengan
pa da p ar a m ah as is w a ya n g bel a nja
kepuasan konsumen. Akan tetapi,
komunikasinya terbatas dan tingkat
mengetahui apa yang dapat memuaskan
mob ilitas keluar kotanya rendah. Jadi di sini
konsumen nampaknya merupakan suatu
d a p a t di k a t a k a n b a h w a m a h a s i s w a
pekerjaan yang tidak mudah, karena setiap
m er up a ka n k o ns u m en ma sa de p an .
konsumen memiliki kebutuhan yang
Walaupun
berbeda-beda.
mempunyai penghasilan tetap dan masih
Layanan
telepon
selular
contohnya, keinginan untuk mendapatkan kemudahan dalam berkomunikasi satu sama lain menjadi kebutuhan utama dari setiap
dalam
saat
ini
perilaku
konsumen,
mahasiswa
belum
dibiayai oleh orang tua, di kemudian hari
akan mempunyai penghasilan sendiri dan
yang telah memenuhi harapan konsumen.
jumlah uang yang dibelanjakannya nanti
Babbin dan Griffin (dalam Barnes, 2001)
akan melebihi uang yang dibelanjakannya
menjelaskan kepuasan sebagai suatu emosi
sekarang.
yang dihasilkan dari penilaian-penilaian atas rangkaian pengalaman.
TINJAUAN PUSTAKA Kepuasan Konsumen Dikatakan bahwa setiap orang
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen
memiliki harapan terhadap suatu produk
Menurut Irawan (dalam Johan & Hasiana
atau jasa yang telah digunakannya, dimana
2005) ada beberapa faktor yang
harapan tersebut dapat berupa suatu
mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen,
kepuasan. Oleh karena itu Engel, Blackwell,
yaitu:
& Miniard (1995) mendefinisikan kepuasan konsumen adalah ketika seseorang yang telah mengkonsumsi suatu barang atau jasa sesuai dan memenuhi harapannya. Definisi
1) Kualitas Produk, mencakup lima elemen/dimensi pendukung: a. Performance b. Reliability (reliabilitas) produk
yang diberikan Kotler (2002) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
c. Feature (fitur)
seseorang yang muncul setelah
d. Durability (durabilitas)
membadingkan antara persepsi/kesan-
e.
kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Selanjutnya, Loudon & Bitta (1993) mengatakan bahwa kepuasan merupakan
Conformance
2) Harga 3) Kualitas Pelayanan memiliki 5 dimensi: a. Tangible
bagian yang penting dalam tahap penilaian.
b. Reliabilitas
Kepuasan merujuk kepada keuntungan yang
c. Responsiveness
diperoleh pembeli dengan pengorbanan yang
d. Assurance
dilakukan. Menurut Mowen & Minor (2002)
e. Empathy
kepuasan konsumen didefinisikan sebagai
4) Emosi, atau yang sering disebut juga
keseluruhan sikap yang ditunjukkan
E-factor, terbagi menjadi 3 dimensi:
konsumen atas barang atau jasa setelah
a. Estetika
mereka memperoleh dan menggunakannya.
b. Self Expressive
Irawan (2002) menjelaskan kepuasan
c. Brand Personality
sebagai persepsi terhadap produk atau jasa
5) Kemudahan mendapatkan produk atau jasa.
menyediakan/memperbolehkan lebih banyak pengguna daripada sistem teknologi lainnya. Mahasiswa
Kartu Selular Kartu selular atau sim card
Menurut peraturan pemerintah RI
(Subscriber Identity Module) adalah kartu
No.30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi,
identitas kecil yang dimasukkan pada
yang dimaksud dengan mahasiswa adalah:
handset selular, setiap pengguna selular
“peserta didik yang terdaftar dan belajar
memiliki SIM yang berlainan (unik)
pada perguruan tinggi tertentu.”
datanya. Data yang terekam pada SIM
Sementara itu yang dimaksud
antara lain yaitu nomor telepon selular
dengan perguruan tinggi adalah: “satuan
pengguna, nomor kode jaringan operator
pendidikan yang menyelenggarakan
yang digunakan, nomor PIN, data kontak
pendidikan tinggi ”.
(buku telepon) pengguna dan lain-lain
Menurut pasal 16 ayat (2) UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa:
Kartu Selular Teknologi GSM Kartu selular tekn olo gi GS M
“ Satuan pendidikan yang
(Global System for Mobile communications)
menyelenggarakan pendidikan tinggi
adalah selular digital atau standar PCS
disebut perguruan tinggi yang dapat
(Personal Communications Service) yang
berbentuk akademi, politeknik, sekolah
digunakan diseluruh dunia. GSM merupakan
tinggi, institute atau universitas.”
standar yang paling banyak digunakan di
METODE PENELITIAN
Eropa dan Asia Tenggara.
Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel -
Kartu Selular Teknologi CDMA
variabel yang akan dikaji adalah :
Kartu selular teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) adalah
1. Variabel Terikat : Kepuasan Mahasiswa 2. Variabel Bebas : Jenis Kartu Selular
suatu sistem komunikasi wireless yang dipakai oleh para mobile operator, sistem ini
Populasi dan Sampel Penelitian
menggunakan teknologi "spread spectrum"
Populasi penelitian adalah seluruh
yang memberikan access pemakaian pada
mahasiswa Universitas Gunadarma, peneliti
banyak pengguna pada frekuensi dan waktu yang sama, hal ini dapat dilakukan dengan p e m b e r i a n k o d e u n i k u n t u k s e ti a p komunikasi,
CDMA
dikatakan
dapat
melakukan kontrol terhadap subjek yang
akan menjadi sampel penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Pengontrolan ini dilakukan dengan memilih
Teknik pengumpulan data yang
subjek yang sesuai dengan karakteristik
akan digunakan dalam penelitian ini adalah
subjeknya telah ditetapkan. Tujuannya
skala kepuasan konsumen dan jenis kartu
adalah untuk memperoleh sampel penelitian
selular.
yang benar-benar mewakili dan sesuai dengan tujuan. karakteristik penelitian ini adalah: 1.
2.
Untuk pengukuran skala kepuasan Pengguna 2 (dua) kartu selular baik
konsumen terlebih dahulu dilakukan uji
yang berteknologi GSM maupun
validitas menggunakan teknik analisis
yang berteknologi CDMA dan
Korelasi Product Moment dari Karl Pearson
sudah menggunakan sedikitnya
dan reliabilitas menggunakan teknik Alpha
selama satu tahun terakhir.
Cronbach dengan bantuan SPSS versi 12.0
Mahasiswa yang berusia 18-25
for windows.
tahun. Kelompok ini dipilih didasari pada
pertimbangan bahwa
konsumen pada usia ini dianggap sudah
memiliki kematangan
kognitif, dan sudah lebih mampu
Suatu kesepakatan
umum
menyatakan bahwa koefisien validitas dapat dianggap memuaskan apabila melebihi 0,30 (Azwar, 2005). Dengan demikian, dari 86 item skala kepuasan
untuk mengevaluasi dan membuat
konsumen yang diujicobakan terdapat 62
keputusan
item yang valid dan 24 item yang gugur.
serta
tindakan.
Disamping itu, usia ini dianggap
Dari 62 item yang valid tersebut,
merupakan
memiliki korelasi total item antara 0,323
masa
produktif,
sehingga diasumsikan pengguna
sampai dengan 0,822. Uji Reliabilitas
telepon selular sudah menjadi
dilakukan untuk mengetahui konsistensi
bagian dari keseharian mereka. 3.
Validitas dan Reliabilitas
alat ukur. Teknik yang digunakan untuk
Mahasiswa Universitas Gunadarma
mendapat konsistensi dari alat ukur ini
Depok. Hal ini didasari pada
yaitu dengan teknik Alpha Cronbach.
pertimbangan bahwa kelompok ini diasumsikan berada pada golongan ekonomi yang setara.
Dari hasil uji reliabilitas alat ukur tersebut dip ero leh nilai reliabilitas sebesar 0,956.
HASIL PENELITIAN
Aliminsyah. (2007). Kamus komputer lengkap. Jakarta : Guten Tecnosains.
UJI ASUMSI Uji Normalitas Untuk uji normalitas sebaran skor
Barnes, J. G. (2001). Secrets of customer relationship management. New York:McGraw Hill, inc
digunakan uji Kolmogrof Smirnov, pada skala kepuasan konsumen pada pengguna kartu selular GSM diketahui signifikansi sebesar 0,027 (p<0,05). Sedangkan hasil uji normalitas pada skala kepuasan konsumen pada pengguna kartu CDMA diketahui nilai signifikansi sebesar 0,200 (p>0,05).
Engel, Blackwell, & Miniard. (1995). Consumer behavior. 8th ed. Forth Worth: The Dryden Press Harcourt Brace College Publishers.
UJI HIPOTESIS Hasil uji hipotesis menunjukkan, bahwa hipotesis penelitian diterima yang artinya ada perbedaaan kepuasan mahasiswa pengguna kartu selular teknologi GSM dan CDMA. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis
data
yang
dilakukan
Christina G. (2005). Analisis kepuasan mahasiswa Unika Atma Jaya terhadap pelayanan Satelin do (Kasus kartu selular Mentari). Skripsi. Jakarta: Program Studi Manajemen Universitas Katolik Atma Jaya.
dengan
menggunakan uji T (t-test) yaitu, Paired
Irawan, H. (2002). 10 Prinsip kepuasan pelanggan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Johan & Hasiana. (2005). Kepuasan konsumen dengan loyalitas merek pada pengguna layanan telepon selular pra-bayar simpati. Jurnal. Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya
Sample T Test diperoleh nilai t sebesar 10,212 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05). Berarti ada perbedaan kepuasan mahasiswa yang sangat signifikan pengguna kartu selular teknologi GSM dan kartu selular teknologi CDMA.
DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (2005). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta. Penerbit: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2005). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kasali, R. (19 98). Me mbidik p asar Indonesia: segmentasi, targeting, dan positioning . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Kotler, P. (2002). Manajemen pemasaran Edisi Milenium, Jilid 2. Penerjemah Hendra Teguh, Ronny A, Rusli dan Benyamin Molan. Jakarta: PT Prenhallindo. Terjemahan dari Marketing Manajemen Loudon & Bitta. (1993). Consumer behavior . 4th ed. New York. McGraw Hill, inc M o w en & M in o r. ( 2 0 02 ). P eri la ku konsumen .Jilid 2. Edisi Kelima. Alih bahasa, Dwi Kartini Yahya: Editor : Nurcahyo Maharani. Jakarta: Erlangga
Sugiyono. (1999). Metode penelitian administrasi. Bandung: CV. Alfabeta http://www.pintunet.com/produk.php?vpid= 1406&vproduk_id=jasel23 &xref=/pintunet. php?vpid= 1406. Diakses 14 November 2007 http:\\www. wahana dunia telekomunikasi Indonesia \istilah dalam telepon selular. htm.Diakses 23 November 2007