JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015
DAYA ANTIBAKTERI Lactobacillus bulgaricus KS1 DALAM SOYGHURT TERHADAP Klebsiella pneumoniae STRAIN ATCC 700603, CT1538 DAN S941 Prima Nanda Fauziah1, Chrysanti2, Jetty Nurhajati3 1
Prodi Analis Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi 2 Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran Bandung 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Padjadjaran Jatinangor
Abstrak Salah satu usaha untuk menghasilkan antibiotik alami dengan melakukan pengujian daya antibakteri Lactobacillus bulgaricus KS1 dalam soyghurt terhadap berbagai strain Klebsiella pneumoniae telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perlakuan terbaik antara konsentrasi L. bulgaricus dalam soyghurt terhadap nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dan daya hambat pertumbuhan berbagai strain K.pneumoniae. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap pertama menguji MIC L.bulgaricus dalam soyghurt terhadap berbagai strain K.pneumoniae; tahap kedua menguji daya antibakteri L.bulgaricus dalam soyghurt terhadap besar daerah hambat pertumbuhan berbagai strain K.pneumoniae. Hasil penelitian tahap pertama diketahui bahwa konsentrasi 80% filtrat L.bulgaricus dalam soyghurt mampu bersifat bakterisidal terhadap berbagai strain K.pneumoniae. Hasil penelitian tahap kedua diketahui bahwa L.bulgaricus dalam soyghurt mampu memberikan efek terhadap peningkatan daerah hambat berbagai strain K.pneumoniae. Daerah hambat sebesar 19,167 mm ditunjukkan oleh K.pneumoniae strain ATCC 700603 pada konsentrasi 90% filtrat L.bulgaricus dalam soyghurt. Besar daerah hambat pertumbuhan berbagai strain K.pneumoniae dipengaruhi oleh konsentrasi filtrat L.bulgaricus dalam soyghurt dan strain bakteri K.pneumoniae. Kata Kunci : Antibakteri, Klebsiella pneumoniae, Lactobacillus bulgaricus, MIC, Soyghurt. Abstract An attempt to produce of natural antibiotic though the observation of the antibacterial activities of Lactobacillus bulgaricus in soyghurt according of concentration against inhibitory zone growth of Klebsiella pneumoniae strains has been done in Microbiology Laboratory, Teaching Hospital, Padjadjaran University,Bandung. This research aimed to get the best treatment among concentration of filtrate of L.bulgaricus in soyghurt against the MIC value and growth inhibition zones of K.pneumoniae strains. This research consists of two phases: first examine the MIC of filtrate of L.bulgaricus in soyghurt against K.pneumoniae strains; the second phase is testing the antibacterial activities of L.bulgaricus in soyghurt against inhibitory zones growth of K.pneumoniae strains. Results of the first research showed the concentration 80% of filtrate of L.bulgaricus in soyghurt can bactericidal tend against K.pneumoniae strains. The second phases of the research results showed the antibacterial activities of L.bulgaricus in soyghurt can give the effect against increasing of inhibition zones of K.pneumoniae strains. The inhibition zones about 19,167 mm was demonstrated by K. pneumoniae ATCC 700603 in the concentration 90% of intact filtrate. The inhibitory zone growth of K.pneumoniae strains depending on the concentration of L.bulgaricus in soyghurt, and strains of bacteria. Keywords : Antibacterial, Klebsiella pneumoniae, Lactobacillus bulgaricus, MIC, Soyghurt. _____________________________________________________________________________
9
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015
yang telah lolos uji klinis dan mampu
PENDAHULUAN Penggunaan probiotik yang tidak
menyekresikan
enzim
memiliki
intoleran
terhadap
menimbulkan efek samping serta diduga
potensi
aman bagi tubuh dalam mengatasi berbagai
laktosa, menormalkan komposisi bakteri
penyakit infeksi akhir – akhir ini semakin
saluran pencernaan yang terbunuh akibat
meningkat akibat mewabahnya bakteri
konsumsi antibiotik, dan menghasilkan
patogen yang resisten terhadap antibiotik
filtrat yang mampu meningkatkan sistem
(Morrow,
Probiotik
kekebalan tubuh (Soeharsono, et al., 2010).
merupakan mikroorganisme hidup yang
L.bulgaricus memiliki aktivitas lipolitik
jika diberikan dalam jumlah adekuat akan
yang tinggi dibandingkan asam laktat
memberikan
lainnya, sehingga memiliki cita rasa dan
et
al.,
2010).
manfaat
kesehatan
bagi
penjamu (Kaboosi, 2011).
mengatasi
yang
nilai gizi yang tinggi saat dibuat suatu
Probiotik mampu mengaktifkan sel
produk (Holt, et al., 1994).
darah putih serta limpa yang bertanggung
Penghambatan
pertumbuhan
jawab terhadap sistem pertahanan tubuh
bakteri patogen penyebab pneumonia oleh
serta melawan bakteri dan virus patogen
antibiotik alami berupa bakteri probiotik
dengan cara meningkatkan aktivitas sel
penting untuk diketahui dan dipelajari,
pembunuh alami. Dengan begitu, berbagai
karena itu perlu dilakukan proses pengujian
penyakit bisa dicegah (Tambekar and
efektivitas dari filtrat L.bulgaricus dalam
Bhutada, 2010). Agen antibakteri yang
soyghurt dalam menghambat pertumbuhan
dimiliki bakteri probiotik seperti asam
berbagai strain K. pneumoniae. Pemberian
laktat dan bakteriosin, juga diketahui
L. bulgaricus sebagai probiotik diharapkan
memiliki efek yang sangat penting pada
dapat mencegah dan mengobati pneumonia
penghambatan
akibat infeksi bakteri K. pneumoniae
adhesi
bakteri
patogen
(Johnston, et al., 2012).
sebagai bahan alami.
Salah satu bakteri probiotik yang paling umum digunakan adalah genus Lactobacillus.
Umumnya
METODOLOGI
Lactobacillus
Kegiatan
penelitian
dilakukan
merupakan bakteri yang termasuk dalam
dalam dua tahap; tahap pertama menguji
mikroflora normal usus dan diketahui
MIC
merupakan
pertumbuhan
mikroflora
normal
saluran
filtrat
L.
bulgaricus
berbagai
terhadap
strain
K.
pernapasan atas yang bersifat anaerob,
pneumoniae menggunakan metode agar
termasuk diantaranya adalah L.bulgaricus
tuang (pour plate), sedangkan tahap kedua
(Glück, et al., 2003).
menguji
L.bulgaricus merupakan salah satu bakteri probiotik dari genus Lactobacillus
daya
antibakteri
filtrat
L.
bulgaricus terhadap besar daerah hambat pertumbuhan
berbagai
strain
K. 10
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015
pneumoniae menggunakan metode difusi
dua
kali.
Supernatan
dibuang
dan
agar (kertas cakram).
dipindahkan ke dalam tabung yang berisi
Bahan
NaCl fisiologis 0,9% serta dihomogenkan. Kultur bakteri yang digunakan pada
Tahap selanjutnya, kekeruhan disetarakan
penelitian ini adalah L. bulgaricus KS1
dengan Mc Farland 1 (3x108 CFU/ml)
hasil isolasi Yoghurt King Plain dan bakteri
(Vieira, et al., 2012). Sebanyak 1 ml
K. pneumoniae strain ATCC 700603,
suspensi bakteri ditambahkan ke dalam
CT1538 dan S941 yang diperoleh dari
filtrat L. bulgaricus pada MRS broth untuk
koleksi
Laboratorium
Mikrobiologi
setiap konsentrasi, yaitu NaCl (kontrol 1),
Kedokteran
Universitas
10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%,
bulgaricus
80%, 90%, dan 100%. Suspensi diinkubasi
ditumbuhkan pada media Man Rogosa
selama 24 jam pada temperatur 37°C,
Sharpe (MRS) Agar (OXOID CM0361)
kemudian hasil inkubasi diambil 1 ose dan
yang telah ditambahkan 5% CaCO3, dan
digoreskan
bakteri K. pneumoniae ditumbuhkan pada
diinkubasi selama 24 jam pada temperatur
Mac
37°C.
Fakultas Padjadjaran.
Bakteri
Conkey
Agar
L.
(MCA)
(OXOID
CM0007).
melihat
pada
medium
Pengamatan
MCA
dilakukan
pertumbuhan
dan
dengan
bakteri
K.
pneumoniae pada medium MCA di dalam
Pengujian MIC Filtrat L. bulgaricus KS1 diperoleh dengan cara menyentrifugasi bakteri L.
cawan petri (Maldonado, et al., 2007). Pengujian Daya Antibakteri
bulgaricus KS1 yang telah aktif dalam
Uji daya antibakteri filtrat L.
MRS broth (OXOID CM0359) dengan
bulgaricus dilakukan dengan menggunakan
kecepatan 6.000 rpm pada suhu 4°C selama
metode difusi agar (kertas cakram). Koloni
15 menit untuk memisahkan sel dengan
bakteri uji K. pneumoniae yang telah
filtratnya
yang
diremajakan pada MCA diambil sebanyak 1
diperoleh disterilkan dengan filter milipore
mL dan dimasukkan ke dalam 9 mL BHI
0,22
broth dan diinkubasi selama 24 jam pada
µm
(supernatan). (Vidya
and
Filtrat Iyer,
2010;
Ogunbanwo, et al., 2003).
temperatur 37°C (Vieira, et al., 2012). Satu
Pada pengujian MIC dilakukan
ml suspensi bakteri pada BHI broth
beberapa prosedur, yaitu isolat bakteri yang
disuspensikan sebanyak dua kali ke dalam
telah diremajakan pada medium MCA
10 mL bulyon gula tebu dan diinkubasi
diaktifkan pada brain heart infusion (BHI)
selama 24 jam pada temperatur 37°C.
broth (OXOID CM1135). Satu ose isolat
Suspensi bakteri dituangkan ke dalam
bakteri K. pneumoniae disuspensikan ke
cawan petri yang berisi Mueller Hinton
dalam tabung sentrifugasi yang berisi NaCl
Agar
fisiologis 0,9% dan disentrifugasi sebanyak
dihomogenkan. Sisa cairan suspensi yang
(OXOID
CM0337)
kemudian
11
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015
berlebih
dibuang
cairan
kolesterol, sehingga sangat baik untuk
desinfektan, kemudian kertas cakram yang
kesehatan (Fauziah, et al., 2012). Salah satu
telah
berbagai
kandungan kedelai yang memiliki banyak
L.bulgaricus hasil
manfaat adalah isoflavon yang berperan
direndam
ke di
dalam
konsentrasi filtrat pengujian
MIC
dalam
(70%,
80%,
90%)
dalam
perbaikan
profil
lipid
serum,
diinkubasi selama 24 jam pada temperatur
perlindungan LDL (low-density lipoprotein)
37°C.
Pengamatan
dilakukan
dengan
terhadap oksidasi, meningkatkan aktivitas
daerah
hambat
beberapa enzim antioksidan pada hati dan
pertumbuhan yang terbentuk di sekitar
membunuh bakteri patogen (Nurhajati, et
kertas cakram setelah masa inkubasi.
al., 2012).
mengukur
besar
Pengukuran diameter zona hambat ini dilakukan
sesuai
dengan
Hasil penelitian MIC dengan teknik
standar
agar tuang (pour plate) Mueller Hinton
pengukuran daerah hambat yang ditetapkan
memperlihatkan bahwa filtrat L. bulgaricus
National
KS1 dalam soyghurt pada konsentrasi 80%
Committee
for
Clinical
Laboratory Standarts (NCCLS) (Fauziah,
dapat
menghambat
pertumbuhan
K.
et al., 2012).
pneumoniae strain ATCC 700603, CT1538,
Data hasil MIC dianalisis secara
dan S941 (Tabel 1) yang dibuktikan dengan
deskriptif. Data hasil efektivitas filtrat
tidak adanya pertumbuhan pada medium
dianalisis secara statistika dengan sidik
Mac
ragam dan dilanjutkan dengan Duncan’s
diinkubasi selama 24 jam. Hasil tersebut
multiple range test (DMRT) jika berbeda
menunjukkan bahwa filtrat L. bulgaricus
nyata (p<0,01).
dalam soyghurt bersifat mematikan atau
Conkey
Agar
(MCA)
setelah
bakterisidal pada konsentrasi 80-100%, dan bersifat menghambat atau bakteriostatik
HASIL DAN PEMBAHASAN Susu kedelai dapat menjadi substrat
pada konsentrasi 10–70%. Berdasarkan
bagi L.bulgaricus yang dibuktikan dengan
pengujian, K. pneumoniae strain ATCC
kemampuan
700603,
bakteri
tersebut
dalam
CT1538,
dan
S941memiliki
melakukan fermentasi pada susu kedelai
sensitivitas yang sama terhadap filtrat L.
(Fauziah, et al., 2012). Soyghurt yang
bulgaricus.
merupakan hasil fermentasi susu kedelai
Senyawa antibakteri sebagai salah
telah diteliti mengandung isoflavon yang
satu bahan antimikroba memiliki tiga
berkhasiat
terkena
macam bentuk kerja, yaitu bakteriostatik,
berbagai penyakit degeneratif (Napitupulu,
bakterisidal dan bakteriolitik. Mekanisme
et
memiliki
kerja bakteriostatik adalah menghambat
kemampuan antioksidan yang besar dan
sintesis protein dengan mengikat ribosom,
tidak
sedangkan
al.,
menurunkan 2000).
mengandung
risiko
Soyghurt laktosa
maupun
bekterisidal
mencegah 12
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015
pertumbuhan dan menyebabkan kematian,
peningkatan besar daerah hambat. Hasil
namun tidak menyebabkan sel bakteri
penelitian dengan teknik difusi agar (kertas
menjadi lisis. Berbeda dengan bakterisidal,
cakram),
bakteriolitik bekerja dengan cara membuat
bulgaricus KS1 dalam soyghurt pada
memperlihatkan
filtrat
L.
Tabel 1. Pengaruh Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus KS1 dalam Soyghurt terhadap Pertumbuhan Strain K. pneumoniae Bakteri Patogen
Strain
Ulangan
ATCC
Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus KS1 (%) co
c10
c20
c30
c40
c50
c60
c70
c80
c90
c100
1x
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
2x
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
K.
CT
1x
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
pneumoniae
1538
2x
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
S 941
1x
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
2x
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
sel bakteri menjadi lisis. Proses lisisnya sel
konsentrasi 90% memberikan rata-rata
bakteri terlihat dari penurunan jumlah sel
diameter daerah hambat terbesar 19,167
atau kekeruhan setelah bahan tersebut
mm untuk K. pneumoniae strain ATCC
ditambahkan
700603, disusul oleh strain S941 sebesar
(Fauziah,
et
al.,
2012;
Nurhajati, et al., 2012). Perlakuan
berbagai
17,5 mm, dan strain CT1538 sebesar 17,167 konsentrasi
mm (Gambar 1). Pada konsentrasi 70% dan
filtrat L. bulgaricus dalam soyghurt (70%,
80%, rata-rata diameter daerah hambat
80%, 90%) memberikan pengaruh terhadap
terbesar di sekeliling kertas cakram adalah
Gambar 1. Efektivitas Filtrat L. bulgaricus KS1 dalam Soyghurt terhadap Besar Daerah Hambat Pertumbuhan Berbagai Strain K. pneumoniae 13
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015
14,667 mm dan 15,667 mm untuk K.
ATCC
pneumoniae strain ATCC 700603. Hasil uji
diameter hambat terbesar 16,5 mm, disusul
analisis
konsentrasi
oleh K.pneumoniae strain S941 sebesar
menunjukkan bahwa nilai p=0,000 lebih
15,778 mm, dan K. pneumoniae strain
kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
CT1538 sebesar 15,056 mm (Tabel 3).
varians
untuk
700603
memberikan
rata-rata
bahwa ketiga konsentrasi yaitu 70%, 80%
Filtrat L.bulgaricus mengandung
dan 90% menunjukkan perbedaan yang
beberapa senyawa alami yang bersifat
sangat nyata. Hasil uji varians ini kemudian
antimikroba. Salah satu senyawa alami
dilanjutkan
yang
terbesar yang dihasilkan adalah asam laktat
memperlihatkan konsentrasi 90% filtrat
dan bakteriosin. Menurut Ligocka et al.
L.bulgaricus KS1 dalam soyghurt berbeda
(2005), susunan biokimia dari asam laktat
sangat nyata dibandingkan konsentrasi 70%
yang
dan 80%, serta memberikan rata-rata
kemampuan
diameter hambat terbesar yaitu 17,944 mm
memberikan
(Tabel 2). Hasil tersebut menunjukkan
bakteri
bahwa semakin besar konsentrasi filtrat L.
umumnya akan memecah glukosa untuk
bulgaricus dalam soyghurt, maka semakin
menghasilkan
besar
menyebabkan pH media menjadi rendah
pula
dengan
DMRT
diameter
pertumbuhan
K.
daerah
pneumoniae
hambat yang
terbentuk. Semua
dihasilkan
(<4,5)
oleh
yang efek
patogen.
BAL berbeda
antagonis Bakteri
asam
yang
memiliki dalam terhadap
asam
laktat.
dapat
Hal
laktat ini
menghambat
pertumbuhan bakteri lain (Nurhajati, et al., filtrat
2012). Pada kondisi pH tersebut, BAL tetap
L.bulgaricus dalam soyghurt menghasilkan
dapat hidup, sedangkan bakteri lainnya
besar daerah hambat pertumbuhan yang
akan mati (Ray and Bhunia, 2008).
berbeda pada setiap strain bakteri K.
Produksi asam oleh bakteri asam laktat
pneumoniae. Perlakuan berbagai strain
berjalan
menunjukkan bahwa K.pneumoniae strain
menyebabkan pertumbuhan mikroba lain
Tabel
konsentrasi
secara
cepat,
hal
ini
dapat
2. Hasil Analisis DMRT Pengaruh Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus dalam Soyghurt terhadap Besar Daerah Hambat Pertumbuhan K. pneumoniae
Perlakuan
Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus
(%)
Rata-rata
70
14,111
80
15,278
1,167
90
17,944
3,833
Keterangan
Selisih antar
Rata-rata
Notasi A B
2,667
C
: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang tidak sama berbeda nyata menurut Uji DMRT taraf 1% 14
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015
Tabel 3. Hasil Analisis DMRT Pengaruh Pemberian Filtrat L. bulgaricus dalam Soyghurt terhadap Besar Daerah Hambat Pertumbuhan Berbagai Strain K. pneumoniae Strain
Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus
K.pneumoniae
Rata-rata
CT1538
15,056
S941
15,778
0,722
ATCC 700603
16,500
1,444
Selisih antar
Notasi
Rata-rata A B 0,722
C
yang tidak diinginkan dapat dihambat
yang diberikan. Kami juga mengucapkan
(Kumar, et al., 2012).
terima
kasih
kepada
Laboratorium
Mikrobiologi Unit Penelitian Kesehatan Fakultas
SIMPULAN Filtrat
L.
bulgaricus
dalam
soyghurt memberikan daya antibakteri yang berbeda
pada
setiap
Kedokteran
Universitas
Padjadjaran atas bantuan dalam penyediaan bahan penelitian.
konsentrasinya
terhadap nilai MIC dan besar daerah
DAFTAR PUSTAKA
hambat pertumbuhan berbagai strain K.
Fauziah PN, Nurhajati J, Chrysanti. 2012.
pneumoniae. Semakin besar konsentrasi
“Penghambatan
filtrat L. bulgaricus dalam soyghurt, maka
strain Klebsiella pneumoniae oleh
semakin besar daerah hambat pertumbuhan
Lactobacillus
berbagai
yang
soyghurt secara in vitro pada HEp-
terbentuk. Pemberian filtrat L. bulgaricus
2 cell lines dengan berbagai proses
dalam
perlakuan
strain soyghurt
K.
pneumoniae diharapkan
dapat
memberikan manfaat kesehatan bagi yang meminumnya berupa terbawanya bakteri probiotik hidup ke dalam tubuh yang bersifat antibakteri, sehingga diharapkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri K. pneumoniae dan mengatasi mewabahnya penyakit
infeksi
pneumonia
di
masa
mendatang.
adhesi
berbagai
bulgaricus
infeksi.”
dalam
Skripsi.
Bandung: Universitas Padjadjaran. Glück
U,
Gebbers,
Jan-Olaf.
2003.
“Ingested Probiotics Reduce Nasal Colonization
with
Pathogenic
Bacteria (Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, and βHaemolytic American
Streptococci).” Journal
for
Clinical
Nutrition, 77: 517-520. UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk Hibah Peneliti Muda
Holt JG, Krieg NR, Sneath PHA, Stanley JT, Wlliams ST. 1994. Bergey’s Manual
of
Determinative
Bacteriology. Nine edition. William 15
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015
and
Wilkins.
Michigan
State
University. Baltimore. p. 321-5.
Vilas, A., ed.). The Formatex Microbiology
Johnston BC, Ma SS, Goldenberg JZ, Thorlund K, Vandvik PO, Loeb M,
Book
Series
Formatex Center, 1(6):52–9. Morrow LE, Marin HK, Thomas BC. 2010.
dkk. 2012. “Probiotics for the
“Probiotik
prevention of Clostridium difficile
Ventilator
associated diarrhea.” Ann Intern
Pneumoniae.” Am J. Respir Crit
Med, 157(12):878–88.
Care Med,182: 1058-1064.
Kaboosi H. 2011. “Antibacterial effects of
Prophylaxis -
of
Associated
Napitupulu NT, Yulinery R, Hardiningsih.
probiotics isolated from yoghurt
2000.
againts some common bacterial
Penyimpanan, Suhu dan Media
pathogens.” Afr J Microbiol Res,
terhadap Kemampuan Antibakteri
5(25):4363–7.
yang
Kumar M, Nagpal R, Verma V, Kumar A, Kaur N, Hemalatha R, dkk. 2012. “Probiotic metabolites as epigenetic targets in the prevention of colon cancer.” Nutr Rev,7(1):23–34.
Dihasilkan
Lama
Lactobacillus
dalam Menghambat pertumbuhan Beberapa Bakteri Patogen. LIPI. Bogor. Nurhajati J, Sayuti, Chrysanti, Syachroni. 2012. “An in-vitro model for
Ligocka A, Paluszak Z. 2005. “Capability of lactic acid bacteria to inhibit pathogens
in
sewage
subjected
to
biotechnological
sludge
processes.” Bull Vet Inst Pulawy,
studying
the
Lactobacillus soyghurt
and
adhesion
of
bulgaricus
in
enteropatogenic
Escherichia coli (EPEC) on HEp-2 cells.”
Afr
J
Microbiol
Res,
6(24):5142–6.
49: 23–7. Maldonado NC, Silva de Ruiz C, Cecilia M, Nader-Macias ME. 2007. “A simple
technique
to
detect
Klebsiella biofilm-forming strains. Inhibitory
potential
of
Lactobacillus fermentum CRL 1058 whole
Pengaruh
cells
and
Ogunbanwo ST, Sanni, Onilude. 2003. “Characterization produced
by
of
bacteriocin Lactobacillus
plantarum F1 and Lactobacillus brevis OG1.” Afr J Biotechnol, 2(3):219–27.
products.”
Ray B, Bhunia A. 2008. “ icrobial stress
Communicating Current Research
response in the food environment.
and Educational opics and rends
Dalam:
in Applied
microbiology.” Edisi ke-4. Boca
icrobiology
e nde -
Fundamental
food
16
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015
Raton London New York: CRC Press. p. 83–6. Soeharsono, Lovita A, Ratu S, Osfar S, Sirajuddin A, Rita R, Hendronoto, AWL, Andi
. 2010. “Probiotik :
Basis Ilmiah, Aplikasi dan Aspek Praktis.”
Widya
Padjadjaran.
Bandung. p. 50-54. ambekar DH, Bhutada SA. 2010. “An evaluation of probiotic potential of Lactobacillus sp. from milk of domestic animals and commercial available probiotic preparations in prevention
of
infections.”
enteric Recent
bacterial Research
Science and Technology, 2(10):82– 8. Vidya R, Iyer PR. 2010. “Antagonistic activity
of
probiotic
against
Vibrio
organism
cholerae
and
Cryptococcus neoformans.” Mal J Microbiol, 6(1):41–6. Vieira TI, Gondim BLC, Santiago BM, Valenca A G. 2012. “In vitro antibacterial and non-stick activity of extracts from leaves of Psidium guineense cumini
Sw.
(L.)
and
Skeels
microorganisms.”
Rev
Syzygium on
oral
Gaucha
Ondotol Porto Alegre, 60(3):359– 65.
17