DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, I. 2000. Kandungan Logam Berat Cd, Pb, Cu dan Zn Dalam Air, Sedimen dan Berberapa Organisme Bentos di Muara Sungai Asahan, Sumatra Utara. Skripsi, Institut pertanian Bogor. Indonesia Ahmad, M. R. 2009. Analisi Kandungan Logam Berat Hg, Cd, dan Pb Pada Air dan Sedimen di Perairan Pulau Panggang-Pramuka Kepulauan Seribu, Jakarta. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Indonesia Anderson, P. D. and S. D’ Appolonia.1978. Aquatic Animals. Dalam :Buttler, G. C. (ed.). Principles of Ecotoxicology. John Wiley &Sons. Chichester Anindita, A.D. 2002. Kandungan Logam Berat Cd, Cu, Ni, Pb dan Zn Terlarut Dalam Badan Air dan Sedimen pada Perairan Sekitar Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-Institut Pertanian Bogor, Indonesia. Azkab, M.H. 1988. Pertumbuhan dan produksi lamun, Enhalus acoroides di rataan terumbu di Pari Pulau Seribu. Dalam: P3O-LIPI, Teluk Jakarta: Biologi, Budidaya, Oseanografi,Geologi dan Perairan. Balai Penelitian Biologi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI, Jakarta. Azkab, M.H. 1999. Kecepatan tumbuh dan produksi lamun dari Teluk Kuta, Lombok.Dalam:P3O-LIPI, Dinamika komunitas biologis pada ekosistem lamun di Pulau Lombok. Balitbang Biologi Laut, PustlibangBiologi Laut-LIPI, Jakarta. Babich, H dan G. Stotzky. 1978. Effects of Cadnium On The Biota : Influences of Environmental Factors. Edv. Appl. Microbiol. Bewers, J.M., R.A. Duce, T.D. Jicklelis, P.S. Lies, J.M. Miller, A.L. Windom, and R. Wollast. 1990. Land to Ocean Transport of Contamination : Comparisson of River and Atmospheric Fluxes. UNEP Regional Seas Reports and Studies No. 114, 2 : 417-446. Brouns, J.J.W.M. and H.M.L. Heijs 1986. Production and biomass of the seagrass, Enhnlus acoroicies (L.f.) Royle ,and its epiphytes. Aquatic Botany. 25: 21-45.
42
43
Dahuri,
R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut, Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Darmono, 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI Press. Jakarta Den Hartog.C. 1970. The Seagrasses of the World. Dalam : Azkab M.H 1999. Pedoman Inventarisasi Lamun. Oseana 1 : 1-16 Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut. 2008. Identifikasi dan Monitoring Lamun. Departemen Kelautan dan Periakanan. Effendi, E. 2009. Analysis of Heavy Metal Concentration on Monotypic Seagrass Enhalus acoroides and Meiofauna in Bay of Lampung. Skripsi. Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lampung, Indonesia. Erftemeijer, P. L. A. 1993. Differences in nutrient concentration and resources between seagrass communities on carbonate and terrigenous sediment in South Sulawesi, Indonesia. Bull. Mar. Sci. 54: 403–419. Fitter, A.H dan Hay, R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hawker, D.W. 1995. Bioakumulasi Zat yang Mengandung Logam dan Senyawaan Organologam Di dalam: Connell DW, editor. Bioakumulasi Senyawaan Xenobiotik. Jakarta. UI Press. hlm: 197-219. Gembong, T. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 Hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hinkley, F. Tacon, C.M. Hepper, M.G.K. Jones, and E. Thomas. 1985. Improved hyphal growth of two species of vesicular-arbuscular mycorrhizal fungi in the presence of suspension-cultered plant cells. New Phytol., 1985. 101(3): p. 417-426. Hutagalung, H.P. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat. Puslitbang Oseanologi. Status Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantaunnya. LIPI. Jakarta. Hutomo, M., 1999. Proses Peningkatan Nutrient Mempengaruhi Kelangsungan Hidup Lamun. LIPI. Jakarta. Hutomo, M. dan Azkab, M.H.1987. Peranan lamun di perairan laut dangkal, Oseana, Volume XII, Nomor 1 : 13-23, 1987. Balitbang Biologi Laut, PustlibangBiologi Laut-LIPI, Jakarta.
44
Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup. Kementrian Lingkungan Hidup. 2001. Kebijaksanaan pengelolaan dan pengembangan ekosistem padang lamun berwawasan lingkungan berbasis masyarakat [laporan akhir]. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Kennish, M. J. 1996. Ecology of estuaries. Vol II: Biology Aspects. CRC Press, Inc. Boca Raton, FL. 391: 51-102. Kikuchi dan J.M. Peres. 1977. Consumer ecology of seagrass beds, pp. 147-193. In P. McRoy and C.Helferich (eds). Seagrass ecosystem. A scientific perspective. Mar.Sci.Vol 4.Marcel Dekker Inc, New York. Kiswara, W dan M. Hutomo. 1985. Habitat Dan Sebaran Geografik Lamun. Oseana, Volume X, Nomor 1 : 21- 30. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Klein, D. A dan J. S. Trayer. 1995. Interactions Between Soil Microbial Community and Organometallic Compaunds. Marcell Dekker, inc. New York and Basel. Kordi, K.M.G. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta. Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Leonova, G.A. Lomonosov, I.S. Suturin, A.N. and Shepot’ko, A.O. 1993. Toxic Effects of Lead Compounds on Hydrobionts and Waterfowl: A Survey. J Hydrobio 29 (3): 82-110. Lu, C.F. 1995. Toksikologi Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia. Luncang.
2005. Ekosistem Wilayah Pesisir. Lintas http://mailto[Projectemail].com (8 Agustus 2008).
Konservasi.
Merian, E. 1994. Toxic Metal In The Environment. VCH Verlagsgeselischatt mbH. Weinheim. Mongelluzzo, B. 2008. New Industry Forms Around Green Port Technology. The Journal of Commerce Online [May 28, 2008]. New York., USA. Nienhuis, P.H. 1986. Background levels of heavy metals in nine tropical seagrass species in Indonesia. Mar. Pollut. Bull., 17 (11): 508-511. Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Alih Bahasa: M.
45
Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen dan M. Hutomo. Gramedia, Jakarta. Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta: Jakarta Palar. 1994. Qualitative Inorganic Analysis. Departement of Halophytes pp. New York. Academic Press. Pariwono, J. 1988. Upwelling di Perairan Selatan Pulau Jawa. Laporan Penelitian. Bogor : Fakultas Perikanan, IPB. Pemerintah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Laporan Bulanan Kelurahan Pulau Panggang bulan Juli tahun 2005, Pulau Seribu, 2005. Philips, C.R. and E.G. Menez. 1988. Seagrass. Smith Sonian Institutions. Press. Washington DC. Phillips, D.J.H. 1980. Proposal for monitoring studies on the concentration of the East Asian Seas by trace metals and organochlorines. FAO. Manila. 7 Hlm. Purnomo, D. 2008. Logam Berat Sebagai Penyumbang Pencemaran. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Reichelt-Brushett, A.J. & P.L. Harrison. 1999. “The Effect of Copper, Zinc and Cadmium on Fertilization Success of Gametes from Scleractinian Reef Corals”. Marine Pollution Bulletin 38 (3): 182 – 187. Riani, E. 2012. Perubahan Iklim dan Kehidupan Biota Akuatik. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Romimohtarto, K. & S. Juwana. 2001. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta. Rosmarkam, A dan Nasih, W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Saeni, 1997. Penentuan Tingkat Pencemaran Logam Berat dengan Analisis Rambut. Orasi Ilmiah. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB. Bogor Soedharma, D. 2007. Pertumbuhan, Produktivitas dan Biomassa, Fungsi dan Peranan Lamun. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Soemirat, J. 2003. Toksikologi Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Sudarwin. 2008. Analisis Spasial Pencemaran Logam Berat (Pb Dan Cd) Pada Sedimen Aliran Sungai Dari Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Jatibarang. Semarang.
46
Suharto. 2005. Dampak pencemaran Logam Timbal (Pb) Terhadap Kesehatan Masyarakat. Majalah Kesehatan Indonesia No. 165/Nty. UNAirSurabaya. Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14001. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Susetiono. 2004. Fauna Padang Lamun Tanjung Merah Selat Lembeh. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi, LIPI. Thayer, G.W., S.M. Adams and M.W. La Croix 1975. Structural and fluctuation aspects of a recently established Zostera marina community Estuarine Res. 1 : 518-540. Timbrell, J.A., 1996, Principles of Biochemical Toxicology 2nd ed, Taylor & Francis Inc, London. Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut - Suatu Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembangaan, dan Sarana Wilayah. Brilian Internasional. Surabaya. Waldichuk, M. 1974. Some Biological Concern In Metals Pollution. Dalam "Pollution and physology of marine organisms" (VERNBERG & VERNBERG eds.) Acad. Press. London. 1 - 45. Wicaksana, R. 2006. Studi Penataan Dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pulau Panggang Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Universitas Indonesia Esa Unggul. Jakarta. Wild, A. 1995, Soils and the Environment : An Introduction.Cambridge University Press. Great Britain. Yudhanegara, R. A, 2005. Penyerapan Unsur Logam Berat Pb dan Hg oleh Eceng Gondok. Skripsi departemen konservasi Sumberdaya Hutan IPB. Bogor. Zieman, J. C. 1993. A Review of Certain Aspects of the Life, Death, and Distribution of the Seagrasses of the Southeastern United States 19601985. Seagrass Resources in Southeast Asean. Study No.6 (Rostsea). Unesco, Jakarta.. Pp 53–71.